50 Dari data tersebut diatas ; a. Hitunglah NPV dari masing-masing proyek b. Proyek mana yang dipilih berdasarkan Payback Period, IRR dan NPV pada Cost of Capital 10%. Daftar Pustaka A. Hidayah, Tamriatin., 2003, Modul Kuliah SKB, STIE Mandala Jember, Tidak dipublikasikan. B. Husnan, Suad.,. Suwarono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP AMP YKP Yogyakarta C. Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta. D. Subagyo, Ahmad, 2007, Studi Kelayakan, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. E. Umar, Husein., 1994, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Ketiga, Percetakan PT. Gramedia, Jakarta Dianjurkan membaca buku/literatur Manajemen Keuangan sebagai mata kuliah prasyarat.
Bab XI. Biaya Modal (Cost of Capital) I. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Singkat Bab 11 ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian biaya modal (Cost of Capital) kepada para mahasiswa. Hal-hal yang dibicarakan antara lain biaya modal individu, biaya modal rata-rata tertimbang, penyesuaian NPV sebagai alternatif biaya modal rata-rata tertimbang. Dalam bab ini dibicarakan tentang biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menggunakan sumber dana tertentu. Setiap sumber dana mempunyai biaya modal. Suatu proyek mungkin saja menggunakan sumber dana dari berbagai macam sumber, misalnya dari luar perusahaan. Pada bab ini juga dibicarakan tentang usaha mengaitkan antara keputusan investasi dengan keputusan pembelajaran. 1.2. Standar Kompetensi Setelah mengikuti kuliah ini selama satu semester secara aktif mahasiswa mampu menganalisis dan Studi Kelayakan Bisnis ( SKB), serta mampu menyusun suatu laporan dalam rangka meneliti suatu kelayakan suatu proyek bisnis. 1.3 Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kuliah dengan materi ini mahasiswa mampu mengetahui biaya modal individu, biaya modal rata-rata tertimbang, penyesuaian NPV sebagai alternatif biaya modal rata-rata tertimbang. II. Penyajian 2.1 Biaya Modal Individu Untuk bisa menghitung biaya modal keseluruhan dari suatu proyek perlu diketahui terlebih dahulu biaya modal dari masing-masing sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi sumber yang berupa hutang dan berupa modal sendiri. Biaya Modal Individu Dari modal sendiri biasanya berupa laba ditahan atau tambahan modalpemilik dan juga Biaya Hutang (Cost of debt) 51
52 1. Biaya Hutang Jangka Pendek Pada dasarnya hutang jangka pendek terdiri dari misalnya hutang dagang, kredit bank. Biaya hutang dagang sangat eksplisit. Bila perusahaan gagal membayar tepat waktunya akan kehilangan kesempatan memperoleh Cash discount. Biaya hutang jangka pendek dapat dihitung dengan membandingkan cash discount yang hilang dengan jumlah rata-rata hutang tertimbang. Kb = Cash discount yang hilang x 100% Jumlah hutang Bila setelah pajak maka disesuaikan rumusnya ; Kb (1 – T) Untuk kredit dari bank biasanya langsung dipotong bunganya dimuka, sehingga untuk menghitung biaya modal sesungguhnya perlu mengaitkan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yang diterima (dana efektif yang dapat digunakan) Contoh : Misalkan bank akan memberikan kredit jangka pendek kepada suatu perusahaan sebesar Rp. 100 juta dengan bunga 2% perbulan selama 8 bulan. Bank menetapkan syarat bahwa aktiva yang dijadikan sebagai jaminan harus diasuransikanselamaumur kredit dan misalnya premi asuransi sebesar Rp. 5 juta Biaya kredit dihitung sebagai berikut : 21.000.000 x 100% = 26,582% 79.000.000 Setiap bulannya : 26,582 = 3,323% 8 Biaya sesudah pajak : Biaya sebelum pajak ( 1 – T). 2. Biaya Penggunaan Modal dari Hutang Jangka Panjang Dalam perhitungan biaya penggunaan hutang jangka panjang dan umumnya adalah dalam bentuk obligasi, kita harus mengaitkan jumlah dana netto yang diterima dengan pengeluaran kas karena penggunaan dana tersebut. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya biaya obligasi (cost of bonds) a) Menggunakan rumus “shortcut” atau atas dasar kira-kira (approximate method); b) Menggunakan tabel NPV atau metode accurate. (Kepada mahasiswa disarankan untuk membaca pada literatur keuangan, misal Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan : Bambang Riyanto: Manajemen Keuangan , Syafaraudin Alwi, atau lainnya)
53 3. Biaya Penggunaan Modal dari Saham Preferen Saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa. Mempunyai sifat hutang karena saham preferen mengandung kewajiban yang tetap untuk mengadakan pembayaran secara periodik, dan ada hak lebih dulu bila perusahaan dilikuidasi. Rumus : Biaya saham preferen = Dp . Pn Dimana : Dp = dividen per lembar saham preferen Pn = harga netto (net price0 yang diperoleh dari penjualan selembar saham preferen baru. 4. Biaya Penggunaan Modal dari laba Ditahan (Cost of Retained Earning) Besarnya biaya penggunaan dan dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (Rate of Return) dalam saham yang diharapkan diterima oleh para investor, atau dengan kata lain biayanya dianggap sama dengan biaya penggunaan dana yang berasal dari saham biasa. 5. Biaya Penggunaan Modal Dari Emisi Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock) Biaya ini lebih tinggi dari biaya dari laba ditahan karena dalam emisi saham baru dibebani biaya emis (floatation/floating cost). Biaya saham biasa baru (Cost of New Common Stock) = Tingkat pendapatan investasi (rate of return) yang diharapkan dari saham biasa 1 – persentase biaya emisi dihitung dari harga jual (sebelum dikurangi emisi) 2.2. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Misalkan suatu proyek akan didanai dengan komposisi sebagai berikut : Sumber dana Komposisi Emisi saham baru 40% Laba yang ditahan 30% Hutang 30% Biaya laba yang ditahan (modal sendiri) ditaksir sebesar 19,0% dan emisi saham baru diperlukan biaya 3%. Biaya hutang ditaksir sebesar 15% sebelum pajak. Pajak penghasilan 35%. Berapa biaya modal rata-rata tertimbang ?
54 Untuk menghitungnya perlu dihitung biaya modal dari masing-masing sumber pendanaan. Biaya saham baru (19,0% / 0,97) = 19,6%. Biaya hutang setelah pajak 15% (1 – 0,35) -= 9,75% dengan demikian maka : Sumber dana Komposisi Biaya Modal sendiri Rata-rata Setelah pajak tertimbang (1) (2) (3) Saham baru 0,40 19,6% (2) x (3) Laba ditahan 0,30 7,84% Hutang 0,30 19% Biaya modal rata-2 tertimbang 5,7% 9,75% 2,93% 16,47% Angka tersebut bahwa apabila proyek tersebut diharapkan akan bisa memberikan IRR > 16,97% maka proyek dianggap menguntungkan. 2.3 Penyesuaian NPV sebagai alternatif Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Penyesuaian NPV sebagai alternatif Biaya rata-rata tertimbang. Ada satu metode alternatif untuk mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Pada dasarnya metode ini ditujukan untuk menilai profitabilitas usulan investasi yang dibelanjai dengan modal sendiri dan modal pinjaman. Mekanisme metode ini : Adjusted NPV = Base Case NPV + NPV tambahan karena keputusan pembelanjaan Sedangkan yang dimaksud dengan base case NPV adalah NPV yang dihitung kalau proyek dibelanjai dengan modal sendiri 100%. Sedangkan NPV tambahan karena keputusan pembelanjaan merupakan manfaat/keuntungan yang diterima oleh proyek karena menggunakan hutang. III. Penutup 3.1 Evaluasi : Dosen. dipersilahkan untuk menyesuaikan diri (mengacu) pada RP mata kuliah yang bersangkutan. Pada poin evaluasi. Evaluasi (latihan) yang Dosen buat dapat berbentuk lisan atau tertulis, dikerjakan di ruang kuliah dan atau merupakan tugas terstruktur yang dapat digunakan sebagai pekerjaan rumah (PR).
55 Daftar Pustaka A. Hidayah, Tamriatin., 2003, Modul Kuliah SKB, STIE Mandala Jember, Tidak dipublikasikan. B. Husnan, Suad.,. Suwarono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP AMP YKP Yogyakarta C. Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta. D. Subagyo, Ahmad, 2007, Studi Kelayakan, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. E. Umar, Husein., 1994, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Ketiga, Percetakan PT. Gramedia, Jakarta Dianjurkan membaca buku/literatur Manajemen Keuangan sebagai mata kuliah prasyarat.
Bab XII. Studi Kasus Aspek Keuangan I. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Singkat Bab 12 ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya penilaian aspek teknik dan teknologi kepada para mahasiswa. Hal-hal yang dibicarakan antara lain aspek teknik bisnis (proyek), alat analisa aspek, alat analisa aspek dan teknologi. 1.2. Standar Kompetensi Setelah mengikuti kuliah ini selama satu semester secara aktif mahasiswa mampu menganalisis dan mengaplikasikan berbagai aspek dan teknik yang komprehenship dan terintegrasi dalam Studi Kelayakan Bisnis ( SKB ), serta mampu menyusun suatu laporan dalam rangka meneliti suatu kelayakan suatu proyek bisnis. 1.3 Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kuliah dengan materi ini mahasiswa mampu menerapkan Aspek Finansial (Keuangan). II. Penyajian 2.1 Topik, Identifikasi, dan Pembahasan PT. “Rizqi Maulana” merupakan suatu perusahaan yang ingin memproduksi dan menjual Tabloid. Perusahaan ini juga ada keterkaitan dengan perusahaan lain. Keterkaitan tersebut tentunya akan mempengaruhi kinerja. Dari sisi bisnis berdasarkan analisis non finansial (keuangan) telah memberikan gambaran bahwa bisnis ini menguntungkan. Identifikasi Masalah: Kriteria penilaian pada kasus ini akan dilihat dari aspek keuangan. Data-data yang ada/tersedia sebagai berikut : Besarnya kebutuhan dana : Untuk Aktiva tetap Tanah dan bangunan Rp. 1.219.500.000,- Peralatan Rp. 20.000.000,- Aktiva Tetap lainnya Rp. 20.000.000,- + Rp. 1.259.500.000,- 56
57 Modal Kerja : Pemenuhan dana untuk modal kerja pertama (pra-operasional) Rp. 100.000.000,- dana diperoleh dari modal sendiri dan telah dialokasikan pada aktiva tetap. Selain itu pemenuhan dan untuk modal kerja tambahan akan dipinjam dari bank sebesar Rp. 300.000.000, dengan bunga 22%. Tahun Pinjam Angsuran Sisa Bunga (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 1997 0 0 1998 0 60.000.000 300.000.000 66.000.000 1999 0 60.000.000 240.000.000 52.800.000 2000 0 60.000.000 180.000.000 39.600.000 2001 0 60.000.000 120.000.000 26.400.000 2002 0 60.000.000 60.000.000 13.200.000 Perusahaan akan menerima pendapatan dari dua sisi. Pertama pasangan iklan dan kedua dari tabloid. Biaya produksi diperkirakan naik sebesar 5% pertahun dan kenaikan oplah atau eksemplar sebesar 5% pe rtahun. Rencana Penjualan Tabloid Rencana Penjualan Iklan Tahun Omzet Tahun Omzet (Rp.) (Rp.) 1997 2.000.000.000 1997 1.400.000.000 1998 2.100.000.000 1998 1.470.000.000 1999 2.205.000.000 1999 2.205.000.000 2000 2.315.000.000 2000 1.543.500.000 2001 2.431.012.000 2001 1.620.925.000 2002 2.552.563.000 2002 2.552.563.000 Biaya tenaga kerja dan kenaikannya selama 6 tahun, sebagai berikut : Jabatan Jumlah/tahun/orang Direktur utama Rp. 24.000.000,- Wkl. Direktur Rp. 18.000.000,- Direktur Pemasaran Rp. 12.000.000,- Ka. Divisi Penjualan & Promosi Rp. 7.200.000,- Staf Penjualan & promosi Rp. 3.600.000,- Direktur Personali & Operasional Rp. 12.000.000,- Ka. Divisi Desain Rp. 7.200.000,- Staf Divisi desain Rp. 3.600.000,- Ka. Divisi Percetakan Rp. 7.200.000,- Staf percetakan Rp. 3.300.000,- Ka. Divisi adm& umum Rp. 7.200.000,- Keamanan Rp. 2.160.000,- Office Boy Rp. 1.560.000,- Ka. Divisi rekrutmen Rp. 7.200.000,- Staf Divisi rekrutmen Rp. 3.300.000,- Direktur Keuangan Rp. 12.000.000,- Ka. Divisi Keu. & akuntansi Rp. 7.200.000,- Staf Divisi Keu. & akuntansi Rp. 3.600.000,- Sekretaris Direksi Rp. 3.600.000,- Asisten Skret. Bidang umum Rp. 3.300.000,-
58 Peningkatan Biaya tenaga Kerja (dalam ribuan rupiah) Jabatan Jml. 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Pegawai Dirut 24.000 25.400 26.966 28.584 30.299 32.116 Wkl. Dirut 1 18.000 19.080 20.225 21.438 22.724 24.087 Direktur 1 36.000 38.160 40.449 42.873 45.444 48.168 Ka. Divisi 3 43.200 45.792 48.534 51.444 54.528 57.798 Staf penjualan 6 18.000 19.800 21.780 23.960 26.355 28.990 Desain Grafis 5 10.800 11.880 13.068 14.376 15.813 17.394 Percetakan 3 7.986 8.784 10.628 Keamanan 2 6.600 7.260 7.842 8.625 9.662 10.437 Office Boy 3 6.480 7.128 3.776 4.154 9.489 4.830 Staf keuangan 2 3.120 3.432 5.082 5.590 4.570 6.764 Sekr. Direksi 1 3.600 4.620 4.356 4.792 6.149 5.798 As. Sek. Bdg. Adm 1 3.600 3.960 3.993 4.392 5.271 5.314 Rekrutmen 1 3.300 3.630 7.986 8.785 4.831 10.630 Total 2 6.600 7.260 212.043 227.797 9.664 262.933 31 192.300 197.442 244.799 Aktiva tetap setiap tahunnya mengalami penyusutan. Nilai buku bangunan Rp. 747.500.000,- Umur ekonomis 20 tahun. Investasi dan aktiva lain Rp. 20.000.000,- umur ekonomis 5 tahun. Metode penyusutan garis lurus. Biaya Penyusutan Aktiva Tetap (dalam ribuan rupiah) Jenis Aktiva Umur 1997 1998 1999 2000 2001 2002 ekonomis Tanah 0 0 0 0 0 0 Bangunan 0 37.375 37.375 37.375 37.375 37.375 37.375 Inventaris 20 4.000 4.000 Aktiva tetap lain 5 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 5 4.000 4.000 4.000 4.000 Biaya penyusutan (metode garis lurus/straightline methods)’ Biaya pra-operasional sebesar Rp. 100.000.000,- diamortisasikan setiap tahunnya. Masa amortisasi 5 tahun. Biaya amortisasi tiap tahunnyta dimulai tahun 1997 s/d 2001 Rp. 20.000.000,- Proyeksi Anggaran kas (dalam ribuan Rp) Periode 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Hasil penjualan 3.400.000 3.570.000 3.748.500 3.935.925 4.132.250 4.339.312 (arus kas masuk) Biaya cetak 1.600.000 1.680.000 1.764.000 1.852.200 1.944.810 2.042.050 Biaya lain-lain 308.000 316.000 336.627 352.192 372.146 374.400 Biaya bunga 66.000 52.800 39.600 26.400 13.200 0 Biaya pajak 428.870 458.797 486.770 515.762 545.812 584.027 Arus kas keluar Arus kas operasional 2.403.527 2.507.946 2.623.997 2.746.555 2.876.968 1.339.878 Pinjaman 996.472 1.062.053 1.124.502 1.189.369 1.255.752 1.339.878 Angsuran pinjaman 300.000 Saldo kas awal - - - - - - Saldo kas akhir - (60.000) (60.000) (60.000) (60.000) (60.000) Kas minimum 1.296.472 500.000 600.000 700.000 800.000 Kelebihan kas 1.296.472 2.298.526 1.564.502 1.729.369 1.895.752 2.079.878 1.296.472 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1.798.526 964.502 1.029.369 1.095.752 1.179.878 -
59 Proyeksi L/R (dalam ribuan Rp) Proyeksi L/R (dalam ribuan Rp) Hasil penjualan 1997 1998 1999 2000 2001 2002 3.400.000 3.570.000 3.748.500 3.935.925 4.132.250 4.339.312 HPP 599.343 840.000 879.001 926.000 972.405 1.021.025 Biaya produksi 1.000.000 1.050.000 1.102.500 1.157.625 1.215.506 1.276.281 Bahan Mentah Laba Kotor 1.599.343 1.680.000 1.766.999 1.852.500 1.944.810 2.042.050 Bi. Penjl. Umum 192.300 197.442 212.043 227.797 244.799 262.953 Tenaga kerja 34.000 35.700 37.485 39.359 41.327 34.393 Administrasi 17.000 17.850 18.742 19.679 20.663 21.696 Penjualan 45.357 45.357 45.357 45,357 45.357 45.357 Penyusutan 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 Amortasi Jumlah biaya 308.000 316.349 336.627 352.192 372.146 373.400 EBIT 1.291.343 1.363.651 1.430.372 1.500.000 1.572.663 1.668.650 Bunga 66.000 52.800 39.600 96.400 13.200 - EBT 1.225.343 1.310.851 1.390.772 1.473.607 1.559.463 1.668.650 Pajak 35% 428.870 458.797 486.770 515.762 545.812 584.027 EAT 796.472 852.053 904.002 857.844 1.013.651 1.084.622 Proyeksi Aliran Kas (dalam ribuan Rp) Periode 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Laba Stlh pajak (EAT) - 796.472 852.053 909.002 Penyusutan - 45.375 45.375 45.375 45.375 45.375 45.375 Amortasi - 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 Bunga - 66.000 52.800 39.600 26.400 13.200 - Arus Kas Operasi - 927.847 970.228 1.008.977 1.049.619 1.092.226 1.129.997 Perubahan Modal kerja (1.659.500) (1.296.472) 796.472 (100.000) (100.000) (100.000) (100.000) Investasi modal (1.659.500) - ----- Arus kas bersih (1.659.500) (368.625) 1.766.700 908.977 992.226 992.226 1.029.997
60 Penyelesaian : 1. Kriteria Net Present Value, Misal DF = 20% Tahun Net Cash Flow DF 20% Pv OF Cash Flow 1 (368.625.000) 0.8333 (307.175.212,5) 2 1.766.700.000 0.6944 1.226.796.480 3 908.977.000 0.5787 526.024.989 4 944.619.000 0.4822 457.906.281,8 5 992.226.000 0.4018 398.676.406,8 6 1.029.997.000 0.3349 344.945.995,3 Nilai sekarang aliran kas bersih 2.647.174.941 Investasi awal 1.659.500.000 - 987.674.941 Hasil NPV memperlihatkan nilai positif (NPV > 0) berarti proyek ini layak (Feasible) 2. Profitability Index 2.647.174.941 Nilai sekarang aliran kas bersih 1.659.500.000 Investasi awal Pi : 2.647.174.941 = 1,5 1.659.500.000 Karena hasil Pi > 1 maka proyek menguntungkan/layak 3. Payback Periods 1.659.500.000 Initial Investment (368.625.000) Arus kas bersih tahun ke 1 2.028.125.000 Akhir tahun ke 1 1.766.700.000 Arus kas bersih tahun ke 2 261.425.000 Akhir tahun ke 2 Net cash flow tahun 1999 (tahun ke 3) sebesar 908.977.000 261.425.000 x 12 bul;an = 3 bulan 5 hari 908.977.000 Karena perusahaan menetapkan pay back period nya selama umur ekonomi 6 tahun, maka proyek ini layak/menguntungkan.
61 4. Metode IRR Nilai present value pada DF = 36% Tahun Net Cash Flow DF PV Cash Flow 1 (368.625.000) 0.7352 (271.013.100) 2 1.766.700.000 0.5406 955.078.020,0 3 908.977.000 0.3974 361.227.459,8 4 944.619.000 0.2923 277.573.633,7 5 992.226.000 0.2149 213.229.367,4 6 1.029.997.000 0.1580 162.739.526,0 Nilai arus kas bersih 1.698.834.907,0 Initial Investment 1.659.500.000,0 39.334.907,0 Nilai present value pada DF = 36% Tahun Net Cash Flow DF PV Cash Flow 1 (368.625.000) 0.7299 (269.059.387,5) 2 1.766.700.000 0.5327 941.112.090,0 3 908.977.000 0.3889 353.501.155,3 4 944.619.000 0.2838 269.501.872,2 5 992.226.000 0.2072 205.589.227,2 6 1.029.997.000 0.1512 115.735.546,4 Nilai arus kas bersih 1.656.389.504,0 Initial Investment 1.659.500.000,0 -3.110.496,0 39.334.907 IRR = 36% + x 1% -3.110.496 – 39.334.907 39.334.907 IRR = 36% + x 1% -42.445.403 = 36% - 0,9% = 35,1% Karena IRR 35,1% lebih besar dari biaya rata-rata maka proyek menguntungkan.
62 III. Penutup 3.1 Evaluasi : Diskusi kelas, dengan dibimbing dosen pembina mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Daftar Pustaka A. Hidayah, Tamriatin., 2003, Modul Kuliah SKB, STIE Mandala Jember, Tidak dipublikasikan. B. Husnan, Suad.,. Suwarono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP AMP YKP Yogyakarta. C. Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta. D. Subagyo, Ahmad, 2007, Studi Kelayakan, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. E. Umar, Husein., 1994, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Ketiga, Percetakan PT. Gramedia, Jakarta Dianjurkan membaca buku/literatur Manajemen Keuangan sebagai mata kuliah prasyarat.
Bab XIII. Studi Kasus Aspek Keuangan I. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Singkat Bab 13 ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya teori-teori yang dapat dipakai dalam menerapkan studi kelayakan bisnis yang telah mahasiswa dapatkan. Latihan menyelesaikan suatu kasus telah dicoba dalam pertemuan sebelumnya. Pada bab atau pertemuan kali ini mahasiswa mencoba mempraktekan semua teori dan cara penyelesaian kasus utamanya untuk aspek keuangan/finansial secara menyeluruh. 1.2. Standar Kompetensi Setelah mengikuti kuliah ini selama satu semester secara aktif mahasiswa mampu menganalisis dan mengaplikasikan berbagai aspek dan teknik yang komprehenship dan terintegrasi dalam Studi Kelayakan Bisnis ( SKB), serta mampu menyusun suatu laporan dalam rangka meneliti suatu kelayakan suatu proyek bisnis. 1.3 Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kuliah dengan materi ini mahasiswa mampu menerapkan Aspek Finansial (Keuangan) secara menyeluruh. II. Penyajian 2.1 Topik, Identifikasi, dan Pembahasan Petunjuk pelaksanaan terdiri dari petunjuk umum dan prosedur rinci. Petunjuk umum : Pemberitahuan akan adanya tugas dalam studi kasus ini telah diberikan sebelumnya agar mahasiswa dapat melakukan persiapan- persiapan dengan baik, karena ada beberapa hambatan (constraint) seperti keterbatasan waktu, pemilihan kelompok dan lain-lain. Prosedur rinci : a. Sebelum pertemuan ke 13 tugas lapangan ini diumumkan oleh dosen b. Mahasiswa dibagi atas beberapa kelompok terdiri dari 4 – 7 orang mahasiswa c. Model kasus ada dua jenis, yang pertama kasus disediakan dan jenis kedua mahasiswa dipersilahkan mencari sendiri. d. Setiap kelompok membuat laporan yang berkaitan dengan aspek finansial secara menyeluruh dan dikumpulkan. 63
64 e. Pada saat masuk waktu pertemuan ke 13 membahas dan sekaligus melakukan evaluasi terhadap studi kasus yang dibuat oleh mahasiswa. III. Penutup 3.1 Evaluasi : Untuk kasus yang disediakan diambilkan dari studi kasus buku Studi Kelayakan Bisnis karangan Drs. H.M.Yacob Ibrahim, M.M. a. Data Penelitian 1. Biaya Investasi dan Modal Kerja Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan, untuk mendirikan industri pengalengan advokad di suatu daerah dibutuhkan dana investasi sebagai berikut : a. Biaya investasi pabrik (dalam Rp 000) Biaya investasi pabrik yang merupakan komponen impor terdiri dari: 1. Mesin Rp. 160.000,- 2. Alat kontrol Rp. 3.500,- 3. Power plant equipment Rp. 90.000,- 4. Work shop facility equipment Rp. 5.500,- 5 Spare part Rp. 13.000,- 6. Operation support equipment Rp. 24.000,- 7. Alat- alat kantor Rp. 1.500,- 8. Investasi lainnya Rp 4.7250,- Jumlah Rp. 302.220,- b. Biaya investsi tanah dan bangunan (dalam Rp 000) 1. Tanah bangunan Rp. 3.200,- Pabrik 800 m2 @ Rp 4000 Rp. 480,- Gudang 120 m2 @ Rp 4000 Rp. 200-, Kantor 50 m2 @ Rp 4000 Rp. 8.000,- Pekarangan 2.000 m2 @ 4000 Rp. 800-, Perumahan 200 m2 @ 4000 2. Bangunan Rp. 24.000,- Pabik 800 m2 @ Rp 30.000 Rp. 3.600,- Gudang 120 m2 @ 30.000 Rp. 1.500,- Kantor 50 m2 @ 30.000 Rp. 6000,- Perumahan 200 m2 @ 30.000 Jumlah Rp. 47.780.,-
65 c. Biaya pemasangan mesin, persiapan, pengangkutan dan lain- lain (dalam Rp 000 ) 1. Pemasangan mesin, fondasi instalasi dll. Rp. 10.000,- 2. Biaya impor Rp. 5.000,- 3. Biaya persiapan Rp. 5.500,- 4. Feasibility study, dll Rp. 10.000,- 5. Truk 2 buah Rp. 20.000,- Jumlah Rp. 50.000,- d. Modal kerja Setelah diadakan perhitungan biaya, kegiatan usaha industri ini membutuhkan modal kerja sebesar RP 100.000.000,- e. Jumlah dana investasi dan modal kerja industri ini 500 juta rupiah . Direncanakan, 40 % sumber modal atau n200 juta rupiah disediakan oleh investor dan 60 % sisanya atau 300 juta rupiah diusahakan melalui kredit perbankan dengan tingkat bunga yang berlaku pada saat pendirian usaha sebesar 17 % dan dimajemukkan tiap tahun. Pengembalian kredit beserta bunga pinjaman direncanakan setiap akhir tahun selama 10 tahun. 2. Rencana Produksi Pembangunan konstruksi dari proyek ini diperkirakan 1 tahun dengan kapasitas produksi sebesar 500 ton pertahun. Rencana produksi berdasarkan pada permintaan pasar diatur sebagai berikut - tahun 1 s.d. 2 sebesar 70 % - tahun 3 s.d. 4 sebesar 80% - tahun 5 s.d. 10 direncanakan 100% ( full capacity ) 3. Biaya Produksi Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap (FC dan VC ) a. Biaya tetap (FC) 1. Gaji karyawan tetap: - Gaji direktur per bulan Rp. 300.000,- - Gaji karyawan ( 3 orang ) perbulan @ Rp. 150.000,- 2. Biaya kantor/ biaya umum pertahun Rp. 360.000,- 3. Biaya pemeliharaan dan perbaikan tiap tahun Rp 1.862.100,- 4. Biaya eksploitasi kendaraan pertahun Rp. 4.000.000-, 5. Owners fee diperhitungkan perbulan Rp. 500.000,-
66 6. Premi asuransi dianggarkan sebesar 3 % pertahun dari seluruh nilai investasi/peralatan yang yang diasuransikan, yaitu mesin- mesin, bangunan, dan peralatan proyek lainnya yang berjumlah Rp 357.320.000,- dimana jumlah premi setiap tahun adalah sebesar Rp 1.017.960 7. Biaya penyusutan dihitung secara rata-rata pertahun sebesar Rp 32.280.000,- 8. Biaya promosi pertahun Rp 200.000,- 9. Biaya listrik pertahun Rp 2.400.000,- 10. Biaya air Rp 900.000,- b. Biaya tidak tetap (VC ) 1. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli buah avokad dari produsen. Perkiraan produksi sesuai dengan rencana produksi, pada tahun 1 s/d 2 sebesar 70 % ( 350 ton ) th 3 s/d 4 sebesar 80% ( 400 ton ) dan tahun 5 s/d 10 sebesar 500 ton. Perincian kebutuhan bahan baku dengan perhitungan rendemen sebesar 60% dan tingkat harga rata- rata Rp 100.000,- per ton dihitung sebagai berikut a. Tahun 1 s/d 2 sebanyak 583 ton Rp 58.300.000,- b. tahun 3 /d 4 sebanyak 667 ton Rp 66.700.000,- c. Tahun 5 s/d 10 sebanyak 833ton Rp 83.300.000,- 4. Biaya pengalengan Rp 150.000,- per ton dan besarnya biaya setiap tahun sesuai rencana produksi 5. Biaya obat-obatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengawet dan campuran buah-buahan , sebesar Rp 15 per ton. 6. Biaya bahan bakar ( minyak dan oli ) tahun 1 s/d 2 berjumlah 4,6 juta rupiah, tahun 3 s/d 4 berjumlah 5 juta rupiah dan tahun 5 s/ 10 diperkirakan 5,2 jutarupiah pertahun. 7. Biaya lainnya sebesar Rp 3.000.000 per tahun. 4. Benefit Benefit dari industri ini adalah hasil penjualan dari avokad yang telah dikalengkan, dengan harga Rp 850,- per kg. Salvage value dari asset pada akhir tahun kesepuluh diperhitungkan sebesar 40 juta rupiah.
67 5. Pajak diperhitungkan sebesar 15 % dari net benefit Berdasarkan pada studi kasus diatas, apakah usaha ini layak untuk dikembangkan?. Daftar Pustaka A. Hidayah, Tamriatin., 2003, Modul Kuliah SKB, STIE Mandala Jember, Tidak dipublikasikan. B. Husnan, Suad.,. Suwarono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP AMP YKP Yogyakarta. C. Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta. D. Subagyo, Ahmad, 2007, Studi Kelayakan, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. E. Umar, Husein., 1994, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Ketiga, Percetakan PT. Gramedia, Jakarta Dianjurkan membaca buku/literatur Manajemen Keuangan sebagai mata kuliah prasyarat.
Bab XIV. Laporan Studi Kelayakan Bisnis I. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Singkat Bab 14 ini dimaksudkan untuk memberi pengertian dan pemahaman tentang studi kelayakan, khususnya pembuatan laporan studi kelayakan bisnis kepada para mahasiswa. Hal-hal yang dibicarakan antara lain tujuan pembuatan, format atau bentuk-bentuk laporan. 1.2. Standar Kompetensi Setelah mengikuti kuliah ini selama satu semester secara aktif mahasiswa mampu menganalisis dan mengaplikasikan berbagai aspek dan teknik yang komprehenship dan terintegrasi dalam Studi Kelayakan Bisnis (SKB), serta mampu menyusun suatu laporan dalam rangka meneliti suatu kelayakan suatu proyek bisnis. 1.3 Kompetensi Dasar Setelah mengikuti kuliah dengan materi ini mahasiswa mampu mengetahui beberapa format Laporan Studi Kelayakan dan Mahasiswa mampu membuat Laporan Studi Kelayakan. II. Penyajian 2.1 Tujuan Pembuatan dan Format Laporan SKB Laporan Studi Kelayakan proyek/Bisnis harus tertulis. Laporan hendaknya harus meyakinkan dengan disertai tentang harapan kebutuhan proyek yang didukung oleh bukti-bukti realistis dan tidak lupa menunjukkan berbagai risiko yang mungkin dihadapi. Laporan SKB yang dibuat hendaknya disertai asumsi yang jelas dan rinci. Disamping itu perlu juga secara tegas mencantumkan bagian yang menunjukkan kepentingan-kepentingan dari pihak yang mungkin terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut. Berikut ini diberi contoh format/model dari laporan SKB. Hal yang perlu diingat adalah bahwa model laporan SKB berikut ini bukanlah bentuk yang baku karena dalam penerapan perlu penyesuaian terhadap karakteristik yang typical dari suatu proyek tertentu atau juga perlu penyesuaian terhadap sponsor proyek, karena tidak jarang suatu sponsor memiliki model laporan yang khusus. 68
69 Format Laporan Studi Kelayakan Proyek/Bisnis I. Gambaran Umum Proyek II. Penilaian Aspek Pasar dan Pemasaran 1.1. Analisis SWOT 1.2. Analisis Data Kuesioner 1.3. Analisis Hasil Wawancara 1.4. Analisis Bauran pemasaran a. Produk b. Distribusi c. Harga d. Promosi e. Proyeksi Permintaan f. Proyek Penawaran g. Proyeksi Pangsa pasar III. Penilaian aspek Sosial Yuridis 3.1. Perizinan Usaha 3.2. Surat izin Lokasi IV. Penilaian Aspek Teknis dan teknologi 5.1. Proses Produksi 5.2. Kapasitas Produksi 5.3. Rencana Produksi 5.4. Teknologi Yang Dipilih 5.5. Bahan Baku V. Penilaian Aspek Manajmen 5.1. Aspek Manajemen Bisnis (Perencanaan) 5.2. Manajemen Operasional Bisnis (Struktur Organisasi Perusahaan) VI. Penilaian Aspek Keuangan 6.1.Besar Kebutuhan dana 6.2.Sumber Dana
70 6.3.Pendapatan 6.4.Biaya-biaya 6.5.Proyeksi Rugi Laba 6.6.Proyeksi Aliran Kas 6.7.Kriteria Penilaian Investasi - Internal Rate Of Return ( IRR ) - Net Present Value ( NPV ) - Profitability Indeks - Pay back Period VII. Kesimpulan Merupakan kesimpulan dari keseluruhan aspek yang telah dianalisis. Pada bagian ini diberikan juga rekomendasi yang diberikan sehubungan kegiatan analisis yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dibuat. III. Penutup 3.1 Evaluasi : Dosen dipersilahkan untuk menyesuaikan diri (mengacu) pada RP mata kuliah yang bersangkutan, pada poin evaluasi. Evaluasi (latihan) yang dosen buat dapat dibentuk lisan atau tertulis, dikerjakan di ruang kuliah dan atau merupakan tugas terstruktur yang dapat digunakan sebagai pekerjaan rumah (PR). Daftar Pustaka A. Hidayah, Tamriatin., 2003, Modul Kuliah SKB, STIE Mandala Jember, Tidak dipublikasikan. B. Husnan, Suad.,. Suwarono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga, UPP AMP YKP Yogyakarta, C. Ibrahim, Yacob., 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta. D. Subagyo, Ahmad, 2007, Studi Kelayakan, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. E. Umar, Husein., 1994, Studi Kelayakan Bisnis, Cetakan Ketiga, Percetakan PT. Gramedia, Jakarta Dianjurkan membaca buku/literatur Manajemen Keuangan sebagai mata kuliah prasyarat.
Search