hubungan yang baik dan manis. Meskipun dalam prosesnya tidak mudah, namun beliau selalu mencoba dan berusaha bersama Kirana. Ibu Retno mempunya beberapa tip dan trik ketika berbicara kepada anak, diantaranya: a. Fokus kepada anak. Usahakan untuk menatapnya sebagai teman bicara dan terlihat semangat. Jauhkan hal-hal yang menghilangkan fokus, diantaranya handphone. b. Dengarkan anak ketika menyampaikan sesuatu atau mencoba untuk berbicara lalu berikan tanggapan berupa pertanyaan atau pertanyaan agar anak merasa diperhatikan. c. Bicarakan sesuatu yang sedag terjadi atau yang sedang dilakukan. d. Tanggapi anak dengan serius. e. Berekspresi ketika berbicara kepada anak sesuai emosi yang akan disampaikan. f. Menjelaskan sesuatu dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. g. Membacakan buku adalah cara yang mudah untuk banyak berbicara kepada anak. h. Menyanyikan lagu dan sajak dengan tema yang berbeda sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. i. Menanyakan keadaan atau perasaannya, j. Menggunakan intonasi yang berbeda ketika berbicara, atau menggunakan tekanan-tekanan pada kata tertentu. k. Peka ketika dia bosan diajak bicara. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, ibu Retno merupakan ibu rumah tangga yang setiap harinya menghabiskan waktu dengan anak-anaknya. Dari Kirana membuka mata sampai menjelang tidur, aktivitasnya dilakukan bersama anaknya. Bagaimana cara bekerja sama dengan anak ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah yang dibarengi dengan mengasuh Kirana. Kebahagiaan seorang ibu adalah ketika terjalin komunikasi dua arah yang baik
dengan anak. Meskipun sampai saat ini ‘saya’ masih kesulitan menyampaikan pesan kepada Kirana dengan singkat. Saya tidak mungkin memerintahnya untuk mengerti aktivitas saya lainnya ketika dia membutuhkan saya disampingnya.58 Salah satu cara ibu Retno mendidik Kirana adalah dengan memberikannya apresiasi atau penghargaan atas apa yang dilakukannya. Mengapresiasi ketika anak melakukan hal baru, menghargai apapun hasil kerja anak ketika bermain dan belajar, dan menghargai ketika dia sudah membantu dan bersikap baik. Menunjukkan rasa cinta adalah cara untuk membuat Kirana merasa disayangi. Salah satu hal mudah adalah mengutarakannya dengan kata- kata. Ibu sayang sama Kirana, atau dengan memeluknya meskipun sedang sibuk dengan pekerjaan rumah. Ibu Retno pernah membaca sebuah artikel bahwa memeluk anak memiliki manfaat yang luar biasa. Selain menimbulkan kasih sayang dan ikatan batin, memeluk dapat menimbulkan rasa senang, nyaman dan damai. Hal ini disebabkan oleh hormon oksitosin yang dihasilkan saat berpelukan. Oksitosin membantu menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, bahkan memperbaiki mood yang kurang baik. Karena itulah sering memeluk anak dapat menjadikan anak itu tumbuh menjadi pribadi yang hangat, percaya diri, mempunya rasa empati dan tidak mudah stres. Memberi penghargaan kepada anak, apapun bentuknya, pasti meninggalkan kesan positif dalam diri mereka. Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anak mereka menjad anak saleh, rajin belajar, rajin beribadah, pintar bersosialisasi punya prestasi yang baik di sekolah, punya pencapaian dalam hidup dan lain-lain. Begitupun ibu Retno Hening. Beliau selalu berusaha memperbaiki diri setiap harinya agar bisa mengajarkan anak pelajaran yang baik dan bermanfaat. Dengan membacakan buku, meskipun ibu Retno merasa tidak memiliki wawasan ysng luas dan tidak 58 Retno Hening Palupi, Tesara Rafiantika, (ed), Happy Little Soul, op. cit., h. 56
tahu tentang banyak hal, namun beliau ingin Kirana mencintai buku. Kirana sangat menikmati ketika dibacakan buku. Barang pertama yang dia miliki selain rattle toy dan teether adalah buku. Beraktivitas bersama Kirana membuat ibu Retno menjadi orang yang sedikit kreatif agar Kirana tidak bosan melakukan aktivitas yang itu-itu saja. Apalagi, beliau melakukan kegiatan di rumah berdua saja bersamanya. Aktivitas yang dilakukan sebisa mungkin bermanfaat untuk perkembangan emosi, kecerdasan, ataupun kepekaannya terhadap lingkungan sekitar. Ada beberapa aturan main yang beliau terapkan ketika sedang bermain bersama Kirana. Ini juga menjadi tip dan trik andalan agar permainan kami bukan hanya mengasyikan, tetapi juga ramah anak, dan bisa mengajarkan Kirana banyak hal.59 Diantaranya mengawasi penggunaan tablet dan smartphone, melibatkan anak dan menjadian dia merasa penting, dan menyampaikan nasihat dengan cara yang menarik agar mudah dimengerti anak. Menjadi orang tua sangat menuntut Retno Hening dan suami untuk tetap sadar bahwa ada Kirana yang memperhatikan dan mencontoh apa yang dilihat. Apabila yang kami lakukan baik, Kirana akan mencontoh kebaikan itu dan apabila yang kami lakukan hal buruk, Kirana akan mencontoh hal buruk juga. Mengajarkan rutinitas harian yang baik, misalnya beribah. Untuk balita seperti Kirana memang belum ada kewajiban sholat, tetapi membiasakannya melihat ayah dan ibunya melakukan ibadah wajib itu tentu juga baik. Mengingat bahwa anak-anak adalah peniru yang andal. Membiasakan mengucapkan please, sorry, thank you. Ibu Retno mengharapkan Kirana menjadi anak yang baik dan sopan. Membiasakannya mengucapkan please ketika meminta tolong, meminta maaf ketika melakukan kesalahan, dan berterima kasih ketika sudah ditolong atau ketika dia sudah bersikap manis. 59 Retno Hening Palupi, Tesara Rafiantika, (ed), Happy Little Soul, op. cit., h. 96
Dalam menjalani kehidupan mengasuh anak, tentunya peran suami sangat penting. Suami juga harus ikut berperan dalam mendidik dan mengasuh anak. Mendukung dan ikut mendidik anak secara langsung atau membantu istri dengan kegiatan mengasuh anak sehari-hari. Pada akhirnya, menjadi ibu adalah menjadi bahagia dengan segala problematika yang ada. Melakukan kesalahan, lalu belajar. Menangis, lalu bangkit. Berani mengambil peran sebagai ibu harus berani juga menghadapi kepenatan yang mustahil tidak ada. Menjadi seorang ibu adalah tentang jatuh cinta setiap hari kepada anak dan suami, tentang belajar bersabar tiada henti, dan tentang menguji keikhlasan yang dimiliki. Kita bisa menemukan kekuatan yang tak sangka dimiliki, dan melakukan segala sesuatu yang rasanya tak mungkin dikerjakan tetapi akhirnya bisa dilalui. Bersyukurlah, ibu. Allah mempercayakan malaikat kecil dari surga untuk menjadi teman hidup kita, teman bermain, teman berbagi, teman beribadah, teman yang hanya pada wajahnyalah kita temukan ketenangan dan kekuatan. B. Komik Kirana & Happy Little World Nama Kirana memang sudah terkenal di Instagram dengan akun Ibunya @retnohening. Sosok anak yang lucu, menggemaskan serta kepintarannya yang selalu membuat pengikutnya terkejut. Seperti video ketika Kirana menangis karena menonton film Finding Nemo, yang mana kita tau bagian dari ceritanya adalah ketika nemo dan ayahnya terpisah. “Mana anaknya? Mana anaknya? Mana ayahnya?” rengek Kirana.60 Sebuah hal yang lucu namun penuh arti. Bagaimana bisa dengan usia yang begitu dini Kirana sudah bisa menujukkan rasa simpati. Sang Ibu, begitu aktif mengunggah foto maupun video kegiatan Kirana yang begitu menggemaskan dan menajubkan di akun Instragamnya. Hingga saat ini bahkan sudah diikuti oleh 1,2 juta followers.61 Selain melihat foto dan 60 Video instagram @retnohening post 18 September 2019 61 Instagram @retnohening
video Kirana di Instagram, tingkah lucu kirana juga bisa kita nikmati di dalam buku yang berjudul Happy Little Soul dan komik Kirana & Happy Little World. Buku pertama Ibu Retno Hening yang berjudul Happy Little Soul terbit pada tahun 2017 disusul komiknya setahun setelahnya. Buku bergenre parenting ini berisi petualangan Ibu Retno Hening dalam mendidik anaknya. Berbeda dengan buku parenting lainnya, Ibu Retno mengemas Happy Litlle Soul dengan gaya bahasa yang sangat ringan dan mengalir seakan mengajak pembaca berdialog langsung. Petualangan-petualangan Ibu Retno selama mendidik Kirana terasa menyenangkan dan begitu mudah diserap siapa saja yang membacanya, bahkan memudahkan kita untuk tersenyum membayangkan aksi-aksi Kirana seperti halnya video yang ada di instagram. Berbeda dengan buku pertama yang padat dengan tulisan dan cerita narasi yang panjang, pemilihan dalam bentuk komik diharapkan bagi pembaca khususnya ibu-ibu bisa mengambil cerita-cerita yang mungkin ada kebaikan di dalamnya untuk diceritakan kepada anaknya. Misalkan ketika akan tidur, sang ibu bisa membacakan beberapa kisah dalam komik ini, sehingga secara tidak langsung ada kedekatan antara anak dan ibunya.62 Oleh karenanya, Ibu Retno mencoba menghadirkan cerita Kirana dengan mengemasnya dalam bentuk komik yang berjudul Kirana & Happy Little World. Pemilihan judul kali ini tidak sembarang judul yang dipilih. Pihak penerbit GagasMedia pun mengungkapkan judul Kirana & Happy Little World dibahas bersama dengan Retno Hening. “Judul Kirana & Happy Little World adalah hasil rumusan bersama antara penulis dan penerbit. Kami diskusikan kira-kira judul apa yang pas dan menggambarkan keseluruhan cerita,\" ujar editor GagasMedia Tesara Rafiantika kepada detikHOT. Di komik kali ini, mengisahkan dunia Kirana dan sekitarnya yang lebih luas lagi di usia Kirana menginjak tiga sampai empat tahun. “Di masa itu tentu banyak hal yang terjadi pada anak-anak, termasuk 62 Wawancara dengan Retno Hening Palupi, 23 September 2019
Kirana. Misalnya, sudah mulai mempertanyakan Tuhan, butuh penjelasan soal adik, mulai bersosialisasi dengan teman-teman yang lebik banyak, dan lain-lain. Kirana & Happy Little World ingin membagi pengalaman Ibu Retno Hening dalam menghadapi masa tersebut” ujar Rara. Atas alasan tersebut, judul Kirana & Happy Little World dianggap pas.63 Dengan beberapa kendala yang ada, mulai dari mencari waktu luang karena pekerjaan rumah tangga dan jam tidur Kirana yang masih berantakan, ibu Retno biasa menulis di malam hari ketika Kirana sudah terlelap. Sehingga merelakan mengurangi jam tidurnya sendiri. Sampai terkadang ibu Retno juga menulis hanya lewat handphone yang kemudian dikirimkan ke editor dan digambar oleh komikusnya.64 ‘Hasil tak mengihanati proses’, buku ini mendapat sambutan yang baik dari penggemar Kirana. Dalam beberapa pekan buku ini laku hingga ribuan kopi, hingga hari ini buku tersebut sudah beberapa kali dicetak ulang. Keseharian dan dialog kebersamaan Ibu Retno bersama suami, Kirana dan teman-teman Kirana diilustrasikan dalam bentuk komik dengan gambar yang lucu, penuh warna, dan menarik. Hal itu tak terlepas dari peran Isnina Aryani Hasanah (@ninekyu) sebagai ilustrator dan desainer sampul. 16 kisah interaksi Retno bersama Kirana dalam komik ini disampaikan secara santai dan ringan dengan bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari. Dengan logatnya yang khas, Kirana sesekali menggunakan kata dalam bahasa Inggris. “Ibuk ini warna merah aja, ya? Ibuk suka, ndak, kalau flower-nya warna purple?”, tanya Kirana sambil menunjukkan lembar mewarnainya.65 (Lihat gambar) 63 Detik.com, Gagasmedia Uungkap Alasan Judul Komik Kirana Happy LittleWorld, diakses Senin, 12/08/2019 14.32 WIB 64 Wawancara dengan Retno Hening Palupi pada 23 September 2019 65 Retno Hening Palupi, Tesara Rafiantika (ed), Kirana & Happy Little World (Jakarta Selatan: Gagas Media, 2018)
Gb. B.1 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Peristiwa-peristiwa kecil dan sederhana yang dibagikan Retno mampu menyentuh hati, mengharukan, mengundang senyum dan menginspirasi pembaca. Adapun 16 kisah dalam komik Kirana & Happy Little World adalah sebagai berikut: 1. Hmm.... Masak Apa Ya 2. Berbagi Kue 3. Clean Up, Yuk! 4. Happy, Dong, Happy! 5. Ciki... campeu! 6. Membaca Ayat Kursi 7. Membeli Jus 8. Memberi Makan Kucing 9. Memberi Makan Burung 10. Pakai Sepatu 11. Potong Kuku 12. Tingkah Ajaib 13. Ketik Kirana Masih Bayi 14. We Are Beautiful 15. Kirana Mau Sama Ibuk 16. Friends, Main Bareng Kirana, Yuk!
Walau ceritanya terlihat sederhana, namun memiliki pesan moral yang mendalam bagi perkembangan karakter anak-anak seperti simpati, rela berbagi, mau memaafkan, bersabar, peduli, menikmati hidup, berbahagia, bersyukur, bersahabat dengan lingkungan sekitar, menyayangi diri sendiri dan pendidikan iman. Peristiwa itu semakin mudah dimaknai dan direnungkan pembaca karena diakhir setiap cerita, Ibu Retno merefleksikannya dan menuliskan pesan tersirat maupun tersurat yang berupa kutipan hadits. C. Hadits dalam Komik Kirana & Happy Little World 1. Hadits Sebelum Tidur Gb. C.1.1 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Sekilas percakapan Ibu Retno dan Kirana ketika hendak tidur. Disini terlihat bahwa sang Ibu mempraktekan terlebih dahulu apa yang ingin diajarkannya kepada anaknya, sehingga benar Kirana merespon apa yang dilakukan ibunya. Karena prinsip Ibu Retno adalah anak-anak lebih suka meniru apa yang dilihat daripada apa yang disampaikan.66 Salah satu cara yang berhasil digunakan untuk mengajarkan sebuah kegiatan yang akan menjadi rutinitas baik bagi Kirana sampai kapanpun. Meskipun saat ini Ibu Retno belum berani mengutarakan apa maksud dan tujuan berwdhu 66 Retno Hening palupi, Tesara Rafiantika (ed), Happy Little Soul, op.cit., h. 27
sebelum tidur kepada Kirana. Sehingga saat ditanya Kirana tentang kenapa harus berwudhu sebelum tidur Ibu hanya menjawab “wudu baik, Nak. Biar tidur kita bersih. Kuman-kuman go away”. (Lihat gambar) Gb. C.1.2 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Selain itu, masih di bagian cerita yang sama dengan berwudhu sebelum tidur, Ibu Retno juga mengajarkan Kirana untuk membaca ayat kursi terlebih dahulu sebelum tidur. “Habis ini baca doa dan Ayat Kursi kayak kemarin? Kenapa, Ibuk?” Tanya Kirana “Iya biar tidurnya nyenyak, jadi nggak diganggu-ganggu” Jawab Ibu “Diganggu siapa, Ibuk? “Biar nggak diganggu nyamuk, cicak” Jawab Ibu sekenanya. Kemudian Kirana membaca doa dan Ayat Kursi bersama Ibu.
Gb. C.1.3 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Jawaban Ibu yang sekenanya dan paling bisa dimengerti Kirana. Bukannya tidak mau menjelaskan yang sebenarnya, tapi ibu Retno menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskannya kembali. Maka pertanyaan Kirana tentang dua hal tersebut hanya ditanggapi dengan jawaban “biar tidurnya nggak diganggu nyamuk, cicak”, karena jawaban itulah yang mudah dimengerti oleh Kirana. Memang hal tersebut terkadang menjadi kendala bagi orang tua khususnya sang ibu, bagaimana cara menjawab pertanyaan-pertanyaan anak di bawah dua tahun yang sangat kritis. Dalam cerita sebelum tidur, Retno mengutip dua hadits. Yaitu tentang berwudhu sebelum tidur (HR. Bukhori no. 247 dan HR. Muslim 2710) dan hadits tentang membaca ayat kursi sebelum tidur (HR. Bukhori no. 2311).
Gb. C.1.4 )(Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018 إَِذاُأَتَْي َتَُم ْض َجَع َكُفَتََوضأُْوضوءَ َكُلِلصَلَةُُِ،ثمُا ْضطَ ِج ْعُ َعلَىُ ِشِق َكُالأَيَْم ُِن Artinya: Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. )Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710 َد ْعنِىُأ َعلِ ْم َكَُكلِ َماتُيَْن َفع َكُاللهُبَِهاُُ.قْلتَُماُهَوُقَا َلُإَِذاُأََويْ َتُُإِلَُىُفَِرا ِش َكُفَاقَْرأُْآيََةُ الْكْرِس ِىُ(ُاللهَُلَُإِلَهَُإَِلُهَوُالْ َح ُّىُالَْقُيّومُ)ُ َحتىُتَ ْختَِمُالآيََةُُ،فَِإن َكُلَ ْنُيََزا َلُ َعلَْي َكُِم َنُ اللِهُ َحافِ ٌظَُوَلَُيَْقَربَن َكُ َشْيطَا ٌنُ َحتىُت ْصبِ َحُُ.فَ َخلْيتُ َسبِيلَهُفَأَ ْصُبَ ْحُتُُ،فََقا َلُلِىَُرسولُ اللِهُ–ُصلىُاللهُعليهُوسلمُ–ُ«َُماُفَ َع َلُأَِسيرَكُالْبَا ِرَحةَُ»ُُ.قْلتُُيَاَُرسوَلُاللِهَََُع َمُأَنهُ ي َعلِمنِىَُكلِ َماتُُ،يَْن َفعنِىُاللهُبَِهاُُ،فَ َخلْيتُ َسبِيلَهُُ.قَا َلُ«َُماُ ِه َىُ»ُُ.قْلتُقَا َلُلِىُإَُِذاُ أََويْ َتُإِلَىُفَِرا ِش َكُفَاقَْرأُْآيَةَُالْكْرِس ِىُِم ْنُأَولَِهاُ َحتىُتَ ْختَِمُ(ُاللهَُلَُإِلََهُإَِلُ ُهَوُالْ َح ُّىُالَْقُيّومُ )َُوقَا َلُلِىُلَ ْنُيََزا َلُ َعلَْي َكُِم َنُاللِهُ َحافِ ٌظَُوَلَُيَْقَربَ َكُ َشْيطَا ٌنُ َحتىُت ْصبِ َحَُُ،وَُكانواُأَ ْحَر َصُ َش ْىءُ َعلَىُالْ َخْيِرُُ.فََقا َلُالنبِ ُّىُ–ُصلىُاللهُعليهُوسلمُ–ُ«ُأََماُإُِنهُقَْدُ َص َدقَ َكَُوهَوُُ
ُُقَا َلُ«ُ َذا َكُ َشْيطَا ٌن.َُُقَا َلَُُل.ُ»ُُتَ ْعلَمَُم ْنُت َخا ِطبُمْنذُثََلَ ِثُلَيَالُيَاُأَبَاُهَريَْرَة،َُكذو ٌب » Artinya: Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi SAW. pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311) 2. Hadits Memakai Sepatu Kisah cerita ‘Pakai Sepatu’ adalah ketika ayah mengajak Kirana ke park untuk bermain, sontak riang dengan senyum yang lebar dari bibir Kirana. Kirana lalu memilih sepatu dan memakainya sambil berdiri.
Gb. C.2.1 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) “Iya... duduk, sayang. Susah pakai sepatu sambil berdiri” Tegur Ibu. “Kirana bisa, kok” Jawab Kirana. “Gubrak!”. Kirana terjatuh Sebuah kejadian nyata yang langsung terjadi dalam cara ibu Retno mengajari Kirana. Disitulah pesan untuk mengajarkan kebiasaan baik tersampaikan seperti yang ibu Retno inginkan. Jadi anak akan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya. Dan yang lebih mengena dari kejadian itu adalah ketika sudah berada di taman, ada teman Kirana yang bernama Lila memakain sepatu. Kemudian Kirana bilang. Gb. C.2.2 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Suatu pembelajaran dari Ibu Retno yang langsung dipraktekkan sendiri oleh Kirana. Bahkan ia sudah bisa mengajak temannya untuk melakukan hal yang sama pula. Disitulah peran penting dari sang ibu untuk mengetahui cara yang tepat dalam menyampaikan nasehat kepada anak.
Di akhir cerita tersebut, ibu Retno mengutip dua hadits yang berhubungan dengan anjuran memakai sepatu sambil duduk dan memulainya dengan kaki kanan terlebih dahulu. Gb. C.2.3 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Kedua hadits tersebut adalah: َُُوفِيُ َشأْنِِهُكلِِه،َُِوطهوِر،َُُوتََرُّجلِِه،ُفِيُتَنَ ُّعلِِه،َكا َنُالنبِ ُّيُ َصلىُاللهُ َعلَْيِهَُو َسلَمُ«ي ْع ِجبهُالتيَ ُّمن Artinya: apabila seseorang di antara kalian memakai alas kaki (sandal/sepatu), maka mulailah dengan yang kanan. Dan apabila melepaskannya maka mulailah dengan yang kiri. Dan pakailah kedua- duanya atau lepaskanlah ia. (HR. Muslim) نََهىَُرسولُاللِهُ َصلىُاللهُ َعلَْيِهَُو َسل َمُأَ ْنُيَْنتَعِ َلُالرجلَُوهَوُقَائٌُِم Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang mengenakan alas kaki (sepatu) sambil bediri.” (HR. Tirmidzi no. 1697, Abu Daud no. 3606)
3. Lima Fitrah Manusia Percakapan antara ibu Retno dan Kirana di kisah ‘Potong Kuku’ dalam komik Kirana & Happy Little World. Berawal dari mengingatkan Kirana ketika kukunya panjang, Retno juga minta tolong kepada Kirana untuk mengambil alat potongan kukunya dan kemudian menawarkan bantuan untuk memotongkannya. Memang kirana tergolong anak yang cerdas, maka dia menanyakan kepada ibunya kenapa harus memotong kuku. Gb. C.3.1 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) Dengan jawaban yang mudah diterima oleh anak seumuran Kirana, ibu Retno secara tidak langsung juga telah mengamalkan salah satu hadits yang dikutipnya dari riwayat Bukhori Muslim. Seperti yang kita tahu bahwasannya perintah Allah semuanya mengarah pada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan. Kelima kebiasaan ini adalah fitrah manusia yang Allah cintai dan Allah perintahkan. Diantaranya adalah khitan, mecukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, mencukur kumis dan memotong kuku. Sesungguhnya agama Islam datang dengan membawa
kebersihan, keindahan dan kesempurnaan. Diperintahkan untuk menjaga kelima kebiasaan ini dan tidak melalaikannya. Ibu Retno mengutip hadits tentang lima fitrah manusia yang diajarkan kepada Kirana untuk membiasakan kegiatan baik tersebut. Gb. C.3.2 (Sumber: Retno Hening Palupi, Happy & Little World, 2018) الِْفطَْرةُ َخ ْم ٌسُالْ ِختَانَُواَِل ْستِ ْح َدادَُوقَ ُّصُالشا ِر ِبَُوتَْقلِيمُاْلأَظَْفا ِرَُونَْتفُاْلآبَا ُِط Artinya: “Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)
BAB IV ANALISIS RESEPSI HADITS DALAM KOMIK KIRANA & HAPPY LITTLE WORLD A. Pemahaman Retno Hening Palupi Terhadap Hadits Kehidupan anak-anak yang sarat dengan sukacita, kegembiraan, tingkah polah yang menggelikan, menggemaskan bahkan menjengkelkan, menyiratkan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan bagi orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Sebagai orang tua hendaknya bukan hanya menuntut anak-anak menjadi seperti yang diinginkan, melainkan dapat memahami anak-anak dan menjadi sahabat bagi mereka. Dari melihat postingan Retno Hening di Instagram dan membaca bukunya yang pertama, yakni Happy Little Soul sudah dapat dilihat bahwa Retno selalu berada menemani anak pertamanya, Kirana. Mulai bangun tidur sampai tidur lagi yang selalu Kirana panggil adalah “Ibuuk”. Karena bagi Retno, anak kecil selalu menganggap ibunya adalah orang yang paling mereka nantikan, paling mereka butuhkan, sebagai penolongnya, pelindungnya, malaikatnya bahkan segalanya.67 Hal itulah yang membuat Ia harus selalu bersemangat untuk menyambut Kirana, semangat bermain bersamanya, dan menanggapi perkataanya. Dengan selalu bersama anak, peran ibu sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak. Dengan menemani bermain, sering menanggapi celotehannya, dapat juga menyampaikan pesan tersirat mengenai pelajaran agama di dalamnya. Seperti halnya dalam cerita berwudhu dan membaca ayat kursi sebelum tidur. Retno semula mengajak Kirana untuk gosok gigi kemudian 67 Retno Hening palupi, Tesara Rafiantika (ed), Happy Little Soul, op.cit., h. 52
mengajarkan kesunahan tentang berwudhu sebelum tidur. selain itu terdapat juga dalam cerita memakai sepatu, ketika Retno Hening menegur Kirana saat mamakai sepatu sambil berdiri dan terjatuh. Dengan mengemas ceritanya dengan sederhana, namun memiliki pesan moral yang mendalam bagi perkembangan karakter anak-anak seperti rela berbagi, mau memaafkan, menyayangi orang lain, bersabar, peduli, menikmati hidup, berbahagia, bersyukur, bersahabat dengan lingkungan sekitar, pendidikan iman, dan kasih sayang antar anggota keluarga. Peristiwa itu semakin mudah dimaknai dan direnungkan pembaca karena diakhir setiap cerita komiknya, Retno merefleksikannya dan menuliskan pesan tersirat di dalamnya yang berupa kutipan hadits-hadits yang dapat Ia ajarkan kepada Kirana. Dalam komik Kirana & Happry Little World, Retno Hening menyisipkan 5 hadits dalam komik tersebut. Yang terdiri dari hadits sebelum tidur ada 2 hadits, tentang memakai sepatu 2 hadits, serta satu hadits tentang lima fitrah manusia. Alasan penulis menyisipkan hadits-hadits tersebut adalah untuk memberi pemahaman bagi pembaca agar mengetahui bahwa kegiatan baik yang dilakukan ada haditsnya. Orang tua yang sebelumnya tidak mengetahui hadits-hadits tersebut menjadi tahu dan mengerti. Jadi, bukan hanya untuk anak saja, melainkan untuk orang tua juga.68 B. Resepsi Hadits dalam Komik Kirana & Happy Little World Resepsi merupakan disiplin ilmu yang melakukan kajian terhadap teks atupun kata yang berfokus pada peran pembaca dalam merespon tulisan tersebut dan membuat reaksi. Pada awal kemunculannya memang resepsi merupakan keilmuan yang mengkaji tentang peran pembaca dalam sebuah karya, hal ini dikarenakan peran pembaca dalam sebuah karya sebagai penikmat dan konsumen yang dapat memberikan respons serta penilaian terhadap suatu 68 Wawancara dengan Retno hening Palupi, 23 September 2019
karya sehingga sebuah karya dapat dikatakan memiliki nilai yang tinggi dilihat dari seberapa besar respon dari penikmat karya.69 Resepsi berarti penerimaan atau penikmatan sebuah teks oleh pembaca. Atau dapat dikatakan resepsi merupakan aliran yang meneliti teks dengan bertitik tolak kepada pembaca yang memberi reaksi atau tanggapan terhadap teks itu.70 Analisis resepsi akan memfokuskan pada pertemuan antara teks dan pembaca. Analisis resepsi memandang pembaca sebagai producer of meaning yang aktif menciptakan makna bukan hanya sebagai konsumen dari isi media. Dengan analisis resepsi peneliti berupaya menganalisisnya untuk mengungkap apa yang dimaknai pebaca tentang media tersebut dan mengungkap sesuatu yang tersembunyi dibalik penuturan pembaca.71 Dari beberapa hadits yang dikutip Retno, sebagian besar merupakan hadits sehari-hari yang bisa dipratekkan. Cerita wudhu sebelum tidur, membaca ayat kursi sebelum tidur, memakai sepatu sambil duduk dan sebelah kana terlebih dahulu, dan hadits lima fitrah manusia yang lebih ditekankan pada cerita potong kuku. Motivasi beliau menyisipkan hadits-hadits tersebut adalah sebagai contoh acuan dalam menjalakan kegiatan sehari-hari. Hal itu selaras dengan latar belakang kenapa ibu Retno mengutip beberapa hadits untuk dimasukkan dalam komik, yaitu karena terinspirasi dari salah satu buku Kirana yang berisi ceritanya cocok dengan hadits sehari-hari. Dari membacakan Kirana ternyata beliau juga belajar dari cerita hadits-hadits tersebut. Harapannya juga ketika beliau mengutip hadits untuk dimasukkan ke dalam komiknya, tak hanya anak- 69 Fathurrosyid, Tipologi Ideologi Al Qur’an Di Kalangan Masyarakat Sumerep Madura, El Harakah, Vol. 17, No. 2 Tahun 2015, h. 221 70 Lihat BAB II 71 Agistian Fathurizki dan Ruth Mei Ulina Malau, “Pornografi Dalam Film: Analisis Resepsi Film Men, Women & Children”, ProTVF, Vol. 2, No. 1, (Maret 2018),h. 19-35
anak saja yang belajar, akan tetapi ibunya juga ikut belajar seperti apa yang ibu Retno dan Kirana alami.72 Dari melihat beberapa macam resepsi dan pemahaman yang ibu Retno utarakan, hal tersebut dapat dikatakan bahwa resepsi penulis dalam memahami teks hadits tergolong resepsi eksegesis dan resepsi fungsional. Yang mana kedua resepsi tersebut saling berkaitan karena Retno Hening memposisikan teks hadits-hadits itu sebagai pedoman yang digunakan untuk tujuan tertentu.73 72 Wawancara dengan Retno Hening Palupi, 23 September 2019 73 Lihat BAB II
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Retno Hening memposisikan hadits sebagai panduan untuk menjalani kehidupan sehari-hari selain al-Qur’an. Dengan kata lain hadits sebagai pedoman hidup. Seperti halnya lima hadits yang Retno kutip ke dalam komik Kirana & Happy Little World adalah hadits sehari-hari yang bisa dipraktekkan. Baik untuk dipraktekkan terhadap Kirana, maupun pembelajaran untuknya pribadi. Dari menganalisis beberapa macam resepsi dan dari jawaban yang Retno utarakan, hal tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa resepsi dalam memahami teks hadits tergolong resepsi ekesegesis dan resepsi fungsional. B. Saran Manusia telah diberikan akal oleh Allah. Maka, sudah sepantasnya manusia menggunakan akalnya untuk mendalami isi kandungan al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Karena al-Qur’an adalah Kalam Allah dan hadits adalah sunah Nabi SAW. Untuk selanjutnya pengetahuan tersebut diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, beragama, dan bernegara dengan satu tujuan yakni beribadah kepada Allah.
DAFTAR PUSTAKA Alfatih Suryadilaga, Muhammad, Komik Hadis Nasihat Perempuan: Pemahaman Informatif dan Performatif, UIN Sunan Kalijaga, Jurnal Living Hadis, vol. 2 no. 2, Oktober, 2017 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suaatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Brooks, Jane, The Process of Parenting. Terjemahan oleh Rahmat Fajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001) Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: CV. Jaya Sakti, 1989) Emzir, Metode Penelitian Kualitatif: Analisis Data (Jakara: Rajawali Pers, 2012 Endraswara, Suwardi, Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2003) Fachri Yahya, Ahmad, Model Pembelajaran Islmamologi di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Abdiel, (Tesis, UIN Walisongo Semarang, 2018) Hanan, M. Latiful, Analisis Resepsi Remaja Islam Surabaya Tentang Meme Islam di Media Sosial, (Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018) Hening Palupi, Retno, Tesara Rafiantika (ed), Happy Little Soul, cet. 1 , (Jakarta Selatan: GagasMedia, 2017) Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, cet. 3 (Jakarta: Salemba Humanika, 2012) Instagram @retnohening Kriyantono, Rahmad, Teknik Praktik Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) Kutha Ratna, Nyoman, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) Lestari dkk, Suci, Media Grafis: Media Komik, (UPI: Bandung, 2009)
Lusiana, Firda, Pemaknaan Mahasiswa Terhadap Pesan Gambar dalam Komik Digital di Akun Instagram @komikkipli, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang, 2017) Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) Masithoh, Silviana, Pendidikan Akhlak Anak dalam Buku Cara Nabi Mendidik Anak Karya M. Ibnu Hafidh Suwaid, (Skripsi, IAIN Salatiga, 2017) McCloud, Scott, Understanding Comics, 1993 Nanien, Yuniar (2016) Bincang-bincang bersama Retno Hening Ibu Selebgram Kirana. Diunduh pada tanggal 20 Agustus 2019 pukul 14.46 WIB Paeni, Mukhlis, (ed), Sejarah Kebudayaan Indonesia: Seni Rupa dan Desain, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009) Rafiq, Ahmad, The Reception of the Qur’an in Indonesia, Desertasi, 2014, Ruslan, Rusadi, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) Said Bruhanuddin, Umar, Aesthetic Reception of the Qur’an on the Caligraphy Art, Skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2018 Sijistany, Sulaiman bin as’ad Abu Daud, Sunan Abu Daud, Hadist No. 495 Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Pelajar Press) Suyanto, Bagong, Metode Penelitian Social: Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta: Kencana, 2005) Tim Penyusun Skripsi. Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang, 2013 Undang-undang Perlindungan anak, Keppres No. 77 tentang Komisi Perlindungan Anak, Komisi Nasional Perlindungan Anak, (Yogyakarta: New Merah Putih) Video instagram @retnohening post 18 September 2019 Wawancara dengan Retno Hening Palupi, 23 September 2019 Yuli Supriyatna, Eko, Pengembangan Media Komik Untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Skripsi, UNY, 2015
Detik.com, Gagasmedia Uungkap Alasan Judu Komik Kirana Happy LittleWorld, diakses Senin, 12/08/2019 14.32 WIB
Lampiran I Daftar Wawancara Pewawancara : MA. Izzuddin Jazuli Narasumber : Retno Hening Palupi (Penulis Komik Kirana & Happy Little World) 1. Apa motivasi Ibu dalam menulis komik Kirana & Happy Little World? Jawaban: Sebenarnya kenapa bikin buku kedua ini dalam bentuk komik. Biar bisa dibacakan ke anak-anak, kalo buku pertama kan buku padat. Tulisan aja gitu, untuk ibuknya. Kalo yang komik ini kenapa dibikin komik ya karena biar ibunya bisa membacakan ke anaknya cerita-cerita yang mungkin bisa mendekatkan anak dengan ibunya gitu. Misalnya mau tidur dibacain komik dulu, terus mungkin ada cerita-cerita yang ada kebaikan di dalamnya yang bisa diambil dan dibacakan untuk anak. 2. Berapa lama penulisannya? Jawaban: Lama penulisannya saya lupa pastinya berapa lama, tapi mungkin hampir sama dengan haapy little soul. Karena ini projek berdua jadi bisa diskusi gitu, kalo yang pertama kan diskusinya sama editor kan, trus yang ini (komik) tu sama komikusnya sama editornya juga, jadi ya agak lebih gak lama dari happy little soul. Tapi pastinya lupa. 3. Adakah kendala dalam membuat komik Kirana & Happy Little World? Jawaban: Kendala, kadang tertunda lama karena cari waktu untuk nulisnya gitu, kadang nunggu kirana tidur dulu, kan dia masih agak berantakan tidurnya waktu itu, tapi alhamdulillah editornya sangat paham keadaan saya yang punya anak, jadi kadang ya nulisnya itu Cuma kaya di handphone gitu trus kirim ke editor trus nanti di edit terus digambar sama komikusnya trus udah itu dilihat lagi, kalo udah oke ya oke gitu.
4. Bagaimana cara membagi waktu untuk menulis komik dan menjalakan peran sebagai ibu rumah tangga? Jawabana: Ya itu biasanya aku jarang banget nulis itu siang-siang, jadi kalo semuanya udah selese trus paling ya malem-malem pas kirana tidur, jadi yang dikurangi ya jam tidurnya, jam tidur saya. 5. Apa harapan untuk perkomikan di Indonesia, khususnya komik anak-anak? Jawaban: Sebenarnya saya kurang paham dunia perkomikan di indonesia, karena ini juga kan saya nulis berkolaborasi sama komikus. Tapi kalo misal ditanya tentang harapan untuk perkomikan di indonesia mungkin ada lebih banyak lagi komik anak-anak yang sederhana yang bisa dibacakan ibu untuk anaknya, trus ada sesuatu kebaikan yang bisa diambil di dalamnya gitu, hal-ha sederhana misal tentang kebersihan, tentang kegiatan sehari hari yang menarik yang bisa dilakukan ibu dan anak kaya gitu. Karena kalo komik kan mungkin sama anak lebih menarik karena lebih banyak gambar daripada tulisanya, mungkin anak-anak lebih tertarik untuk mendengarkan ibunya bacain gitu. 6. Apa latar belakang mencantumkan kutipan hadits? Jawaban: Jadi saya kan ibu yang ilmunya minim om hehe. Kalo bacain buku anak saya juga ikut belajar darisana, sama sama belajar sama kirana. Nah kirana itu punya satu buku yang isinya cerita yang cocok dengan hadits sehari hari. Dari buku itu saya belajar “oh ternyata ada haditsnya ya.. begini iu ada haditsnya ya..” saya yg ga tau dari sana jadi tau gitu om. . dari buku yang saya baca kan untuk anak... dari sana kenapa pengen mencantumkan hadits om, biar orang yang baca seperti saya gitu, yang belum tau bisa tau hadits-hadits sehari- hari gitu om. 7. Apa tujuan mencantumkan kutipan hadits ke dalam komik Kirana & Happy Little World? Jawaban: Tujuannya biar pas orang tua bacain bukan cuma anak-anak yang tau, tapi orang tua yang gatau seperti saya juga jadi tau tentang hadits itu.
Harapannya semoga Allah kasih pahala lebih dari sana ehhehe, juga dengan diawali cerita yang cocok dengan hadits itu memudahkan anak untuk ngerti dengan hadits itu. 8. Bagaimana pemahaman Ibu terhadap HR. Thabrani tentang “bermanfaat bagi sesama manusia” yang ada di buku Happy Little Soul halaman 67? Jawaban: Bermanfaat bagi sesama manusia, pemahaman saya melakukan sesuatu yang bisa membawa kebaikan bagi orang lain. 9. Bagaimana pemahaman Ibu terhadap teks hadits secara umum, dan khususnya 5 hadits yang ada di dalam komik Kirana & Happy Little World? Jawaban: Bismillah takut salah om, mohon maap kurang ilmu hehe. Menurut saya seperti yang kita tau hadits adalah perkataan ataupun perbuatan Nabi Muhammad saw. jadi sebagai orang muslim hadits adalah panduan untuk menjalani kehidupan ini selain al quran. Dengan kata lain sebagai pedoman hidup. Contohnya 5 hadits yang saya cantumkan dalam buku adalah hadits sehari-hari yang bisa dipraktekkan. Saya memahami hadits tersebut sebagai cotoh acuan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Misalnya tentang membaca ayat kursi sebelum tidur, tentang memotong kuku, tentang cara memakai alas kaki. 10. Adakah kesulitan saat menyampaikan kepada Kirana atas isi kandungan hadits? Bagaimana cara penyampaiannya? Jawaban: Cara menyampaikan ya lewat contoh cerita tadi itu om. Jadi dia lebih paham. Jadi haditsnya dibacain terus abis itu dikasih contoh ceritanya. Terus dia taunya ya yang baik seperti apa. Yang diajarkan itu seperti apa.
Lampiran II Biografi Retno Hening Palupi Nama : Retno Hening Palupi TTL : Rumbai, 15 September 1988 Alamat : Qurm Oasis Saih al Maleh Road Way 1816 building no. 6, Muscat Oman Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Riwayat Pend. : - SD 007 Kerinci Duri Riau - SMP Cendana Mandau - SMA Cendana Mandau - Sastra Inggris UNPAD lulus 2010 Suami : Tatang Budhiarto Tgl. Pernikahan: 24 Agustus 2012 Pekerjaan Suami: Application Engineer Anak : - Mayesa Hafsah Kirana - Rumaysa Hafsah Mahira Bapak/Ibu : Sukis Haryanto / Widarti Saudara : Sundari Hana Respati / Hapsari Khansa Salsabila
Lampiran III Gb. 1. Cover depan dan belakang komik Kirana & Happy Little World
Gb. 2. Akun instagram Retno Hening Palupi @retnohening Gb. 3. Tiga judul cerita di dalam komik yang disisipkan sebuah hadits
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama : MA. IZZUDDIN JAZULI 2. NIM : 1404026093 3. Tempat Tanggal Lahir : Rembang, 28 Oktober 1996 4. Alamat : Desa Krasak RT. 01 RW. 01 Pecangaan Kab. Jepara 5. Jenis Kelamin : Laki-laki 6. Agama : Islam 7. Nomor Telepon : +6285 740 84 54 24 8. Email : izzuddinjazuli28@gmail.com B. Riwayat Pendidikan 1. TK Binasiwi Bendanpete Nalunsari Jepara Lulus tahun 2002 2. SD Krasak 2 Pecangaan jepara Lulus tahun 2008 3. SMPN 1 Pecangaan Jepara Lulus tahun 2011 4. SMAN 1 Pecangaan Jepara Lulus tahun 2014 Demikian riwayat hidup dibuat dengan sebenar-benarnya dan diharapkan dugunakan dengan sebagaimana mestinya. Semarang, 1 Desember 2019 MA. Izzuddin Jazuli 1404026093
Search