Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Halo Cipto Edisi 68-Th 2021

Halo Cipto Edisi 68-Th 2021

Published by BULETIN HALLO CIPTO, 2021-12-15 02:03:05

Description: Halo Cipto Edisi 68-Th 2021

Keywords: #buletinrscm,majalahhalocipto,e-magazinehalocipto

Search

Read the Text Version

Edukasi untuk lepas dari kerja sama serta peran tenaga kesehatan Masyarakat Sehat ntuk dan tenaga penunjang. Khususnya dokter yang berkompeten, juga ikut terlibat dalam mengedukasi. memelihara dan Seperti yang dilakukan oleh para dokter Reumatologi meningkatkan yang tergabung dalam KSM (Kelompok Staf Medis) Penyakit Dalam, berperan aktif memberikan edukasi Ukesehatan di yang benar kepada masyarakat. Seperti penyakit rematik masyarakat yang sering dianggap ringan oleh sebagian masyarakat. setidaknya ada empat Padahal, spektrum penyakit reumatik itu luas. Bahkan cara yang bisa dilakukan. pasien yang datang konsultasi ke dokter sudah dalam Pertama adalah dengan kondisi sedang hingga berat. pendekatan pemeliharaan Kondisi ini menggambarkan betapa masyarakat dan peningkatan kesehatan membutuhkan edukasi yang benar. Sudah lazim atau biasa disebut bahwa di era digital ini segala informasi dengan promotif. Kedua, melalui mudah menyebar ke masyarakat melalui telepon pencegahan penyakit genggam. Padahal tidak semua informasi ini bisa atau preventif. Ketiga, dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena tidak dengan cara penyembuhan sedikit yang masuk kategori berita palsu atau hoax. penyakit atau kuratif. Keempat adalah rehabilitatif atau Melalui Promkes dan juga dokter-dokter yang kompeten pemulihan kesehatan. Sebagian masyarakat hanya diharapkan masyarakat mendapat informasi yang mengenal penyembuhan atau kuratif dan rehabilitatif. benar sehingga tahu apa yang harus dilakukan. Tidak berlebihan bila ada slogan “masyarakat sehat Dalam undang-Undang (UU) No. 44 Tahun 2009 tentang negara kuat” akan dapat diwujudkan sehingga dapat Rumah Sakit, di pasal 1 menyebutkan pengertian meningkatkan taraf kesehatan dan harapan hidup secara rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyeluruh. menyelenggaran pelayanan kesehatan secara paripurna Salam sehat yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Arifah, S. Kep, Ners, M.Kes Mangunkusumo (RSCM) memberikan pelayanan untuk Pemimpin Redaksi pasien-pasien yang datang karena menderita penyakit. Dengan memberikan pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pelayanan di RSCM, upaya Promosi Kesehatan Rumah Sakit (Promkes) yang dijalankan disetiap lini, menjalankan fungsi edukasi kesehatan yang benar kepada masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan, kepada pasien dan keluarga, mulai pasien mendaftar hingga pulang. Tentu saja Promkes menjalankan fungsi edukasi ini tidak Redaksi menerima kiriman artikel/ tulisan dan foto dari kontributor internal di lingkungan RSCM. Artikel dapat berupa ulasan kegiatan, prestasi, acara internal hinga artikel yang bersifat edukasi maupun wawasan. Sertakan pula foto dokumentasi yang layak dan beresolusi tinggi dengan keterangan nama, waktu, lokasi dan tujuan dilaksanakanya kegiatan tersebut. Redaksi berhak menyunting artikel tanpa mengubah tema dan isi artikel. Semua korespondensi surat menyurat, informasi, saran maupun ide dapat dikirim ke email redaksi ; [email protected] Media Cetak Periodik RSCM. Terbit Pertama Kali Desember 1999. Pembina: Direktur Perencanaan, Operasional dan Umum Pengarah: dr. Henry Riyanto Sofyan, SpN(K) Pemimpin Redaksi: : Arifah, S.Kep, Ners, MKes Tim Penyuting: Rahajeng K.S, SKM M. Hatta, SKM, MMKes, Bekti Utami, AMD Penerbit: Instalasi Pemasaran dan Promosi Kesehatan. Alamat Redaksi: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jl. P. Diponegoro no 71 Jakarta Pusat 10430, kotak pos 1086, Telp. 62-21 1500135 Pst. 2165. Email: [email protected]. HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 3

IDSAIFTAR Hal. 9-11 KOMITMEN KUAT PROFIL MENGEMBANGKAN Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, KR RUMAH BERSAMA Ketua Divisi Reumatologi dan Sekjen Perhimpunan Reumatologi Indonesia FOKUS Hal. 12-14 HAL. 5-8 LAYANAN UNGGULAN HAL. 31 • Advanced Diabetes Center RSCM: Harapan Baru HUT RSCM ke 102 Pengelolaan Diabetes Siap Menjadi Smart Hal. 15-37 Hospital INFO KESEHATAN Mengenal Osteosarkoma, • Mengenal Osteosarkoma, Kanker Tulang Tersering pada Kanker Tulang Anak Tersering pada • Tatalaksana Osteoarthritis Terbaru: Stem Cell and Anak Metabolites Clinic HAL. 15 • Nutrisi untuk Tulang dan Sendi yang Sehat • Peran Terapi Radiasi terhadap Keganasan Pada Tulang • Osteoporosis dan Osteaoartritis: Apa Bedanya? • Menjaga Fungsi Tulang yang Sudah Mengalami Osteoporosis • Kesalahan Paling Sering pada Tes Cepat Hal. 38 TESTIMONI • Aditya Putra Nasir, RSCM Bagai Rumah Kedua 4 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

FOKUS dr. Wahyu Widodo, Sp. OT (K) Ketua KSM Orthopaedi dan Traumatologi Komitmen Kuat Mengembangkan RUMAH BERSAMA Didukung oleh dokter ahli yang mumpuni, KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM berupaya menjadi yang terbaik. Komitmen dan kebersamaan seluruh dokter dan staf semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Berbagai operasi yang bisa dilakukan oleh rumah sakit di negara lain, bisa dilakukan di RSCM. Seorang pasein yang datang ke sebuah rumah sakit di Singapura dibuat heran. Mengapa? Karena dokternya menyuruh pulang dengan merekomendasikan nama dokter spesialis Orthopaedi dan traumatologi (OT) yang ada di RSCM. Akhirnya pasien ini pulang ke Indonesia dan ditangani oleh dokter di RSCM. Berobat ke luar negeri bagi sebagian orang tertentu dianggap lebih baik dibanding ke dokter dan rumah sakit yang ada di Indonesia. Pandangan ini masih belum pudar. Padahal di KSM (Kelompok Staf Medis) Orthopaedi dan Traumatologi RSCM ketersediaan sumber daya baik manusia maupun peralatan HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 5

FOKUS pendukung tidak kalah dengan rumah sakit di luar kini dapat normal kembali. Operasi ini ditangani tim negeri. Berbagai tindakan yang dilakukan di rumah sakit dokter spesialis OT, dokter spesialis saraf dan dokter ahli luar negeri bisa dilaksanakan di rumah sakit rujukan lainnya. Di Indonesia, operasi seperti ini mulai dikerjakan nasional ini. oleh rumah sakit besar lainnya. Seperti diungkapkan oleh dr. Wahyu Widodo, Sp.OT(K), Divisi orthopaedi pedriatik atau anak, sudah mampu Ketua KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM FKUI. melakukan operasi tulang kaki yang bengkok menjadi Tindakan atau operasi pasien yang sebelumnya tidak lurus. Contohnya pada pasien seorang anak yang bisa dilakukan, kini sudah biasa ditangani dokter-dokter memiliki berat badan berlebih, dipaksa berjalan sehingga RSCM. “Contohnya, operasi tumor pelvis dan rongga kakinya menjadi bengkok. Pasca operasi pasien pun bisa pelvis dan kita menjadi satu-satunya rumah sakit yang berjalan normal. bisa melakukan operasi di Indonesia,” kata dr. Wahyu. Tindakan operasi di atas hanya sebagian kasus yang bisa Dulu tidak bisa dilakukan karena di sekitarnya banyak dilakukan oleh dokter-dokter di KSM Orthopaedi dan saraf. Tumor pelvis adalah tumor tulang di sekitar rongga Traumatologi RSCM. Masih banyak success story dokter- pelvis yang bisa menekan unsur yang ada di sekitarnya. dokter di sini yang melakukan tindakan operasi seperti Pasien asal Yogya yang tadinya tidak bisa buang air yang dilakukan di negara lain. besar dan buang air kecil, setelah dilakukan tindakan Dokter orthopaedi adalah dokter yang menangani cidera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, antara lain tulang, sendi, tendon, otot, pembuluh darah, dan saraf.  Untuk mengintegrasikan layanan KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM dibentuklah Pusat Infromasi Layanan Orthopaedi dan Traumatologi (PILOT) yang menjalankan fungsi one stop service. Selain melaksanakan pelayanan kesehatan, dokter orthopaedi juga mengajar di program pendidikan dokter spesialis (PPDS) serta mengemban amanah lain di struktural RSCM. Adapun untuk pasien yang akan menjalani operasi dapat menanyakan kebutuhannya di “PILOT RSCM” seperti jaminan, rencana operasi, serta biaya operasi. KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM, yang sebelumnya bagian dari Departemen Bedah, memiliki delapan divisi yang melayani, yaitu Divisi Trauma dan Rekonstruksi, Divisi Tulang Belakang, Divisi Tumor Tulang, Divisi Pedriatrik, Divisi Sport dan Arthroskopi Orthopaedi, Divisi Hand and Microsurgery, Divisi Rekonstruksi Dewasa/Hip and Knee, dan Divisi Bio Orthopedic. “Kita mengikuti perkembangan dunia dan perkembangan keilmuan serta orang (SDM)-nya,” ungkap dr. Wahyu. Artinya pelayanan yang dilakukan oleh rumah sakit lain di berbagai negara, bisa ditangani para dokter di RSCM. Dokter-dokter spesialis dan subspesialis di KSM Orthopaedi dan Traumatologi 6 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

FOKUS RSCM memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan “Kita mengikuti sejawat dokternya di rumah sakit luar negeri. Saat ini perkembangan dunia KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM memiliki 12 dan perkembangan staf medis senior dan lima orang staf muda, yang dapat keilmuan serta orang melayani pasien yang cenderung meningkat. (SDM)-nya,” ungkap Dalam menjalankan fungsi sebagai dokter orthopaedi dr. Wahyu. Artinya “Kita tetap mengutamakan pelayanan di RSCM,” pelayanan yang kata dr. Wahyu. Untuk memperkuat komitmen dan dilakukan oleh rumah kebersamaan, sudah sejak lama para dokter berdiskusi sakit lain di berbagai setiap hari Jumat. Saat pandemi memang ada sedikit negara, bisa ditangani kendala, namun bisa diatasi dengan online meeting. para dokter di sini. Meeting hari Jumat ini antara lain membahas operasi HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 7 yang telah dilakukan dan operasi yang akan dilaksanakan pekan berikutnya. “Kita sudah paham bahwa hari Jumat khusus membahas kasus orthopaedi,” tambah dr. Wahyu. Semua permasalahan yang muncul akan dibahas tuntas pada hari tersebut sehingga tidak ada tindakan operasi yang dibatalkan karena dokter berhalangan. Dikarenakan kesibukan dokter KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM, sehingga sering kali tawaran dan undangan dari rumah sakit dalam dan luar negeri tidak dapat dipenuhi. “Bahkan untuk residen (mahasiswa yang sedang belajar untuk menjadi spesialis) saja jadwalnya sudah padat,” ungkap dr. Wahyu. Di luar SDM yang unggul ini, di KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM masih membutuhkan dukungan terutama teknologi yang dipakai. Untuk Divisi Trauma dan Rekonstruksi misalnya tindakan pada dislokasi

FOKUS “Kita berharap di RSCM ini akan lahir dokter ahli olahraga, ada klinik sport. Olah raga bukan hanya dilakukan oleh atlit, tetapi masyarakat kini suka bersepeda, lari atau jogging yang berpotensi menimbulkan cedera,” panggul masih membutuhkan implant dari luar negeri Saat ini perlu pengembangan divisi, minimal invasif yang tentu saja harganya mahal. di bidang sport. “Kita berharap di RSCM ini akan Demikian pula dengan ruang operasi yang tidak lahir dokter ahli olahraga, ada klinik sport. Olah raga sebanding dengan antrian pasien yang terus bertambah. bukan hanya dilakukan oleh atlit, tetapi masyarakat Saat ini ada sekitar 300 orang yang menunggu untuk kini suka bersepeda, lari atau jogging yang berpotensi masuk ruang operasi. Baru selesai beberapa orang, menimbulkan cedera,” pungkas dr. Wahyu. antrian sudah bertambah lagi. Saat ini ruang operasi hanya tersedia dua kamar dan harus ditambah dengan ruang pendukung seperti ICU. https://www.sportsinjurybulletin.com 8 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

PROFIL Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, KR Ketua Divisi Reumatologi dan Sekjen Perhimpunan Reumatologi Indonesia Edukasi Menghapus Pemahaman Salah Perhimpunan Reumatologi Indonesia berupaya terus melakukan edukasi penyakit reumatik. Pemahaman masyarakat tentang penyakit ini perlu diluruskan. Masih ada kendala yang harus diatasi bersama. “Jangan mandi malam nanti reumatik!” Larangan salah satu divisi di Kelompok Staf Medis (KSM) Penyakit seperti itu sudah lazim kita dengar di masyarakat. Dalam. Akhirnya, daripada sakit, lebih baik tidak mandi. Para dokter reumatologi tergabung dalam Perhimpunan Bila pendapat ini melekat dan diterima mentah Reumatologi Indonesia atau Indonesian Rheumatology oleh masyarakat, maka akan ada ribuan orang Association (IRA) dan saat ini yang memegang amanah yang tidak mandi setelah pulang dari kerja atau aktivitas sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) adalah Dr. Rudy lain, sehingga memungkinkan transmisi kuman dari Hidayat yang sekaligus sebagai Ketua Divisi Reumatologi lingkungan ke dalam rumah. Bila hal ini ditanyakan pada RSCM. Dr. Rudy adalah orang yang tepat untuk dijadikan Dr. dr. Rudy Hidayat, Sp.PD-KR, akan mendapat jawaban rujukan sekaligus tempat kosultasi terkait penyakit yang jelas. “Edukasi ke masyarakat termasuk meluruskan reumatik. mitos yang salah, terus kami lakukan,” kata Dr. Rudy. Mengapa masyarakat perlu informasi dari orang Penanganan penyakit reumatik serta turunannya yang tepat? Ini karena banyaknya informasi yang ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam yang salah dan diterima mentah-mentah. Masyarakat mengambil pendidikan lanjutan (subspesialisasi) di seharusnya mengkonfirmasikan apa yang diterima ke bidang reumatologi. Reumatologi sendiri merupakan dokter terutama yang tergabung dalam Perhimpunan cabang ilmu penyakit dalam yang khusus mempelajari Reumatologi Indonesia. Sebagai Sekjen IRA Dr. Rudy dan penyakit yang berhubungan dengan sendi, otot, semua anggotanya, terus melakukan edukasi kepada tulang, dan jaringan lunak.  Seorang dokter yang fokus masyarakat tentang penyakit ini. mendalami cabang ilmu kedokteran ini dikenal sebagai dokter reumatologi. Di RSCM, reumatologi menjadi HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 9

PROFIL “Edukasi apa itu penyakit reumatik, kapan mereka harus sini IRA memperjuangkan pengadaan obat agar tidak ke dokter, memberikan penanganan sehingga tidak menjadi hambatan dalam penanganan kasus reumatik. terjadi komplikasi yang tidak tertangani,” ungkap Dr. Karena untuk menangani penyakit reumatik yang berat, Rudy. pasien kadangkala membutuhkan obat-obatan yang Perlunya edukasi terus menerus karena penyakit mahal. Mungkin juga obat itu didatangkan khusus dari reumatik dianggap ringan oleh sebagian masyarakat. luar negeri karena tidak diproduksi di sini. Masyarakat perlu tahu juga bahwa reumatik itu “Kita perjuangkan obat-obatan yang (sebagian) spektrumnya luas, tidak hanya pegal-pegal saja. tergolong mahal,” kata Dr. Rudy, yang juga dosen di Reumatik juga ada yang berat bahkan kadang pasien Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) serta yang datang konsultasi ke dokter sudah dalam kondisi sering terlibat dalam berbagai penelitian terkait penyakit sedang dan berat. Terbukti di RSCM pasien yang reumatik. mengeluh dengan gejala reumatik makin banyak. Selain edukasi dan harga obat, tantangan lain di “Dari tahun ke tahun terus meningkat. Dulu saat lapangan adalah reumatolog atau dokter reumatologi saya bergabung dalam Divisi Reumatologi, di RSCM hanya 70 orang di seluruh Indonesia. Untuk itulah IRA buka poliklinik dua kali seminggu menerima pasien berupaya agar tak mengandalkan reumatolog saja 70 hingga 80 orang,” kata Dr. Rudy. Terus dibuka tapi juga dokter penyakit dalam yang jumlahnya 5.000 dengan menambah hari, sehingga setiap hari pasien orang. Dokter reumatologi saat ini cukup kewalahan bisa mencapai 70 orang. Sempat turun saat pandemi, dalam menangani pasien reumatik.Diharapkan, selain sekarang setiap hari bisa 60 bahkan pernah sampai dokter penyakit dalam juga dokter umum mampu 90 pasien. Kasus reumatik cenderung mengalami memangani penyakit ini, terutama pasien dengan gejala peningkatan. ringan. IRA tidak hanya tempat berkumpul reumatolog. Dokter Dr. Rudy berharap masyarakat semakin memahami spesialis lain yang concerned terhadap penyakit reumatik tentang penyakit ini. Karena penyakit reumatik memiliki juga ada, seperti dokter spesialis radiologi, orthopaedi, spektrum luas. Sejatinya saat mengalami keluhan nyeri rehabilitasi medis, sampai dokter anak, karena yang berkepanjangan termasuk nyeri otot, sendi, atau tulang terkena reumatik juga ada anak-anak. Berkumpulnya segera ke dokter untuk konsultasi. berbagai dokter spesialis ini akan semakin memastikan Primary prevention atau pencegahan awal jangan sampai pelayanan terhadap pasien reumatologi menjadi lebih jatuh sakit itu penting. Misalnya bagi pekerja termasuk baik dari semua aspek, baik diagnosis, terapi, dan insan kesehatan, saat bekerja untuk memperhatikan berbagai permasalahan yang ada. posisi kerja, memindahkan alat, mengangkat pasien, Untuk itulah perhimpunan serta dokter-dokter cara duduk yang tidak ergonomis bisa mengakibatkan subspesialis reumatologi melakukan edukasi terus keluhan pada otot atau sendi. Apalagi dengan menerus. Selain ke masyarakat juga edukasi terkait bertambahnya usia, hal tersebut akan menimbulkan pelayanan yang domainnya bukan organisasi awam, penyakit reumatik, terutama reumatik akibat kerja. melainkan Kemenkes, BPJS, juga melalui RSCM. Di Mengapa masyarakat perlu informasi dari orang yang tepat? Ini karena banyaknya informasi yang salah dan diterima mentah-mentah. Masyarakat seharusnya mengkonfirmasikan apa yang diterima ke dokter terutama yang tergabung dalam Perhimpunan Reumatologi Indonesia. foto: https://www.sehatq.com 10 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

PROFIL Spektrum Luas Reumatik Penyakit reumatik memiliki spektrum yang luas. Dari spektrum reumatik yang luas tadi, seperti dikutip dari Begitu diungkapkan oleh Dr. dr. Rudy Hidayat, https://www.docdoc.com, ada beberapa penyakit yang SpD, KR., Ketua Divisi Reumatologi, Kelompok umum dan banyak terjadi di Indonesia dan di berbagai Staf Medis Penyakit Dalam. Tak heran bila dokter negara, seperti: ahli reumatologi dapat menangani lebih dari 150 jenis Berbagai Artritis penyakit reumatik. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit muskoloskeletal karena terjadi pada otot Artritis adalah salah satu gejala penyakit reumatik yang dan rangka tubuh. Hal ini juga berarti bahwa penyakit paling umum dan disebabkan oleh peradangan sendi. reumatik adalah salah satu penyakit yang paling sering Artritis dapat disebabkan oleh artritis rematoid, artritis terjadi di dunia. Bahkan, di Eropa tercatat setidaknya ada psoriatik (yang terjadi bersamaan dengan penyakit kulit satu anggota keluarga yang diperkirakan akan didiagnosis bernama psoriasis), ankylosing spondilitis osteoartritis atau terkena penyakit rematik. (yang ditandai dengan kerusakan tulang dan tulang Bagaimana di Indonesia? Menurut situs http://poltekes- rawan), dan artritis idiopatik juvenil (yang terjadi saat usia denpasar.ac.id angka kejadian penyakit rheumatoid anak). Artritis juga dapat disebabkan oleh infeksi, suatu kondisi yang dinamakan artritis septik. Asam urat  Asam urat juga dapat menyebabkan artritis, disebut artritis gout. Penyebab utamanya adalah penimbunan kristal yang terbuat dari asam urat di antara sendi. Kondisi ini terjadi saat tubuh memiliki kadar purin yang sangat tinggi, yang berasal dari produk kaya protein seperti daging merah. Fibromialgia  Gangguan kesehatan ini memiliki definisi yang luas. Fibromialgia sering digunakan untuk merujuk pada penyakit rematik yang disertai dengan sindrom kelelahan kronis dan penegangan atau nyeri otot, yang menyebabkan pasien kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk bangun dari tempat tidur. Lupus  foto: https://www.kompas.com Lupus dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu lokal dan sistemik. Jenis yang lebih parah adalah Lupus Eritematosus Sistemik (systemic lupus arthritis menunjukkan relatif tinggi, yaitu 1-2 persen dari erythematosus/SLE). Pada lupus, sistem kekebalan tubuh total penduduk. Angka ini diperoleh dari Balai Penelitian akan menyerang jaringan penghubung, sendi, tendon, dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan serta organ-organ tubuh lainnya. 2013. Angka di tahun 2021 tentunya akan berbeda. Bila dilihat dari pasien dengan gejala reumatik yang datang ke Klinik Reumatologi RSCM setiap harinya bisa mencapai 60 hingga 90 orang. Bahkan yang datang konsultasi di RSCM itu biasanya sudah masuk kategori sedang hingga berat. HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 11

LAYANAN UNGGULAN Advanced Diabetes Center RSCM: Harapan Baru Pengelolaan Diabetes dr. Syahidatul Wafa, SpPD dan dr. Ardy Wildan, SpPD Divisi Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu 30%. Selain tingginya prevalensi DM di Indonesia, induk berbagai penyakit yang menyebabkan beban permasalahan DM juga berkaitan dengan masih tingkat morbiditas dan mortalitas yang belum optimalnya capaian kendali glikemik pasien DM. tinggi serta beban ekonomi yang berat. Penelitian DiabCare tahun 2012 melaporkan persentase Jumlah penderitanya di seluruh dunia pasien DM yang mencapai HbA1C <7% kurang dari diperkirakan semakin meningkat dari 463 juta penduduk 50%. Selain itu, masih banyak pasien DM yang belum di dunia menjadi 700 juta penduduk pada tahun 2045. terdiagnosis. Sebanyak 70% penyandang diabetes Beban pengelolaan DM yang tinggi juga dirasakan di di Indonesia belum menyadari dirinya menyandang Indonesia. Organisasi International Diabetes Federation diabetes melitus. (IDF) memprediksi peningkatan prevalensi DM tipe 2 di Indonesia dari 10,7 juta pada tahun 2019 (tertinggi Tidak tercapainya kendali glikemik yang baik akan ketujuh di dunia) menjadi 16,7 juta pada tahun 2045. mengakibatkan komplikasi akibat DM seperti komplikasi Sejalan dengan data ini, Laporan Riset Kesehatan Dasar makrovaskular, mikrovaskular, serta gangguan sistem (Riskesdas) tahun 2018 didapatkan tingginya prevalensi saraf. Komplikasi tersebut dapat berupa penyakit DM di Indonesia yaitu sebesar 10,9%. Laporan Riskesdas jantung koroner, stroke, penyakit ginjal diabetik, atau ini juga menjelaskan tingginya prevalensi obesitas gangguan saraf retina. Adanya komplikasi tersebut yang merupakan faktor risiko diabetes yakni sebesar semakin meningkatkan mortalitas, morbiditas, serta 21,8% dan tingginya angka prediabetes yang mencapai beban pembiayaan akibat DM. Data-data tersebut menggambarkan besarnya beban pengelolaan DM di Indonesia dan memerlukan penanganan yang serius secara komprehensif dari berbagai pihak. foto: https://www.health.com 12 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

LAYANAN UNGGULAN Layanan Unggulan Diabetes di RSCM: RSCM akan Suatu Harapan Baru mengembangkan layanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan rumah sakit pusat rujukan nasional di Indonesia. RSCM unggulan di bidang merupakan tempat rujukan kasus-kasus penyakit diabetes yaitu suatu yang kompleks dan sulit yang tidak dapat ditangani di layanan diabetes lanjutan fasilitas kesehatan sebelumnya. Penelitian Tarigan dkk (Advanced Diabetes Center). melaporkan sebanyak 69% pasien DM yang berobat di RSCM sudah disertai dengan komplikasi, baik komplikasi oleh suatu tim multidisiplin berdasarkan pendekatan mikroangiopati (56%), komplikasi makroangiopati personal (personalized approach) yang berpusat pada (7%,) maupun komplikasi keduanya (37%). Berbagai tim pasien (patient-centered). Model pendekatan berbasis multidisiplin yang ada di RSCM selama ini telah bekerja personal memastikan pasien diabetes mendapatkan sama dengan baik untuk mengelola pasien-pasien DM layanan kesehatan terbaik, edukasi yang tepat yang berobat di RSCM dengan berbagai sarana dan sesuai kebutuhan pasien, serta langkah pencegahan prasarana yang telah tersedia. Namun, seiring dengan dan pengelolaan komplikasi yang agresif. Pasien semakin kompleksnya beban pelayanan DM di Indonesia akan menjalani serangkaian pemeriksaan mulai dari khususnya pasien-pasien diabetes yang berobat pemeriksaan glukosa darah dan penilaian komprehensif ke RSCM, diperlukan suatu inovasi model layanan meliputi status nutrisi, antropometri, aktivitas fisik, diabetes di RSCM yang dapat mengoptimalkan capaian serta penilaian komplikasi yang komprehensif. Aspek pengobatan bagi pasien-pasien diabetes tersebut. psikologis dan sosiokultural pasien juga akan dinilai. RSCM akan mengembangkan layanan unggulan di RSCM juga ingin mengembangkan pendekatan bidang diabetes yaitu suatu layanan diabetes lanjutan kedokteran presisi pada diabetes melalui pemeriksaan (Advanced Diabetes Center). Pelayanan diabetes ini genetika dan imunologi terkait diabetes. bertujuan memberikan layanan terintegrasi yang dikelola HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 13

LAYANAN UNGGULAN Tatalaksana pasien diberikan berdasarkan dengan diabetes di layanan unggulan ini menggunakan rekam kebutuhan masing-masing. Layanan edukasi diabetes medik elektronik yang bertujuan mendigitalisasi seluruh baik secara personal maupun berkelompok merupakan aspek layanan serta memudahkan kolaborasi kegiatan layanan utama yang akan diberikan secara rutin pelayanan dengan penelitian berkelanjutan yang kepada pasien. Edukasi diberikan berdasarkan latar bertujuan untuk meningkatkan pelayanan diabetes di belakang individual, preferensi, dan kebutuhan pasien. RSCM. Pemanfaatan teknologi aplikasi digunakan untuk optimalisasi capaian target edukasi. Prinsip layanan Pengembangan layanan unggulan diabetes di RSCM diabetes lainnya adalah memberikan konseling nutrisi direncanakan bekerjasama dengan salah satu pusat dan skema latihan fisik bagi setiap pasien diabetes diabetes tertua di dunia, yaitu Joslin Diabetes Center untuk memenuhi kebutuhan setiap pasien. Pengobatan yang berada di Amerika Serikat di bawah Kerjasama farmakologis oral maupun injectables (insulin, GLP1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain Receptor Agonist) disesuaikan dengan kebutuhan pasien itu, melalui kerjasama dengan Joslin Diabetes Center, dan mengikuti perkembangan terbaru pengobatan RSCM melalui KSM Penyakit Dalam khususnya diabetes saat ini. Monitoring gula darah dan penyesuaian Divisi Endokrinologi Metabolik dan Diabetes akan dosis obat dilakukan dalam skema teknologi yang mengadakan serial diskusi ilmiah terkait pengelolaan memungkinkan konektivitas berkesinambungan antara pasien diabetes melalui case conference atau webinar, pasien dengan tim. Tim juga akan memonitor dan terutama dalam mengembangkan standar layanan mensupport kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan diabetes dan membahas pengeloalan kasus diabetes modifikasi gaya hidup. Advanced diabetes center ini juga yang sulit. menyediakan klinik perawatan kaki untuk deteksi dini dan perawatan kaki baik luka ulkus maupun non ulkus, Pelayanan diabetes merupakan layanan kesehatan pelayanan rehabilitasi kaki, dan penyediaan sepatu/ yang berkelanjutan, bersifat proaktif dan terencana, offloading kaki diabetes. berorientasi pada pasien, serta dikelola oleh suatu Selain itu, Advanced Diabetes Center juga menyediakan tim multidisiplin dengan pendekatan terintegrasi dan berbagai layanan khusus seperti layanan pengelolaan berbasis kebutuhan pasien. RSCM juga diharapkan komplikasi kardiovaskular, layanan kesehatan ginjal dapat membantu pengembangan model layanan diabetes, layanan kesehatan mata pada diabetes, diabetes terintegrasi di RS lainnya sesuai strata layanan weight management, layanan disfungsi seksual layanan kesehatan, baik merupakan standard diabetes pada diabetes, layanan metabolic surgery, layanan center maupun intermediate diabetes center. Adanya pump clinic bagi pasien yang menggunakan insulin pengembangan model layanan diabetes di setiap strata pump, serta klinik genetika. Seluruh sistem layanan fasilitas layanan kesehatan diharapkan dapat menjadi solusi beban pengelolaan diabetes melitus di Indonesia. https://disk.mediaindonesia.com 14 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN Mengenal Osteosarkoma, Kanker Tulang Tersering pada Anak dr. Ganda Ilmana, SpA, direview oleh dr.Hikari A. Sjakti, SpA(K) KSM Kesehatan Anak RSCM-FKUI foto: https://www.popmama.com Osteosarkoma berasal dari dua kata, osteo riwayat radiasi, atau kemoterapi sebelumnya juga yang berarti “berasal dari tulang” dan meningkatkan risiko osteosarkoma. sarkoma yang berarti “tumor ganas”. Osteosarkoma berasal dari pertumbuhan tulang yang Osteosarkoma adalah tumor ganas pada tidak terkontrol. Oleh karena itu, puncak kejadian tulang yang paling sering ditemukan pada osteosarkoma adalah pada usia remaja saat memasuki anak dan remaja. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dekade kedua kehidupan, yaitu pada saat terjadinya terdapat 219 kasus (16.8 kasus/tahun) dalam kurun pacu tumbuh (growth spurt). Osteosarkoma lebih banyak waktu 13 tahun (1995-2007). Jumlah ini terus meningkat. ditemukan pada laki-laki. Data dari divisi Hematologi Onkologi Ilmu Kesehatan Lokasi osteosarkoma terbanyak adalah pada tulang- Anak RSCM, sepanjang tahun 2020-2021 terdapat sekitar tulang panjang, seperti di paha bagian bawah, pangkal 56 pasien osteosarkoma. tulang kering, dan di lengan atas sekitar bahu, meskipun Penyebab pasti osteosarkoma belum diketahui. Akan tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di tulang tetapi, mutasi gen tertentu, atau adanya kelainan manapun. genetik misalnya kanker mata/retinoblastoma, sindrom Li-Fraumeni dan sindrom Rothmund-Thomson diketahui berhubungan erat dengan kejadian osteosarkoma. Adanya kelainan tulang seperti pada penyakit paget, HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 15

INFO KESEHATAN Apabila ada kecurigaan jaringan lunak, perluasan tumor, serta untuk mengetahui osteosarkoma, staging tumor. Pemeriksaan bone scan terkadang pemeriksaan awal diperlukan untuk menilai penyebaran ke seluruh tulang. yang diperlukan adalah Pemeriksaan ronsen dan CT scan thorak juga rutin pemeriksaan ronsen dikerjakan sejak awal untuk menilai penyebaran. tulang, yang akan Selain pemeriksaan radiologi, pemeriksaan histopatologi memperlihatkan adanya diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis. Pemeriksaan lesi litik, rusaknya korteks histopatologi dilakukan dengan menggunakan biopsi tulang, reaksi periosteal, jarum halus (fine needle aspiration biopsy-FNAB) dan kalsifikasi. atau dengan core biopsy bila hasil FNAB inkonklusif. Pemeriksaan FNAB mempunyai ketepatan diagnosis Apa saja yang termasuk gejala osteosarkoma? antara 70-90%. • Nyeri lokal pada tulang yang progresif/semakin Pemeriksaan lainnya perlu dilengkapi sebagai penunjang, misalnya pemeriksaan darah untuk mengetahui bertambah pada malam hari atau saat beraktivitas. fungsi organ-organ sebagai bagian dari persiapan • Benjolan pada ekstremitas yang teraba keras dan operasi, radiasi maupun kemoterapi. Kemoterapi yaitu memberikan obat-obatan yang bersifat sitostatik nyeri serta tampak venektasi/pelebaran pembuluh yang dapat membunuh atau menghentikan proses darah. pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi memiliki berbagai • Sering diawali dengan trauma misalnya patah tulang efek samping yang dapat menghambat pengobatan karena terjatuh atau bahkan meningkatkan risiko perburukan pasien. • Penurunan berat badan Oleh karena itu, pemeriksaan tersebut diperlukan untuk • Kesulitan berjalan memastikan pasien dalam kondisi layak menerima • Dapat disertai dengan keluhan pucat pengobatan. Pemeriksaan yang rutin dilakukan Sebagai tumor ganas, osteosarkoma dapat menyebar ke meliputi pemeriksaan fungsi paru, fungsi jantung berbagai bagian tubuh lainnya, terutama ke paru-paru. (ekokardiografi), fungsi hati, darah lengkap, termasuk Sekitar 20% kasus osteosarkoma sudah menyebar ke hemostasis, D-Dimer, fungsi ginjal, elektrolit, dan LDH paru pada awal diagnosis. sebagai penanda kerusakan sel yang dapat digunakan Apabila ada kecurigaan osteosarkoma, pemeriksaan sebagai prognosis pada osteosarkoma. awal yang diperlukan adalah pemeriksaan ronsen tulang, Setelah mendiagnosis, dokter perlu menentukan yang akan memperlihatkan adanya lesi litik, rusaknya stadium tumor, karena hal ini sangat berkaitan dengan korteks tulang, reaksi periosteal, dan kalsifikasi. rencana pengobatan dan angka keberhasilan terapi. Pemeriksaan klinis dan ronsen tulang saja umumnya Pasien dengan metastasis tentunya memiliki prognosis sudah sangat mengarahkan ke diagnosis osteosarkoma. yang kurang baik. Pemeriksaan CT-Scan atau MRI juga dilakukan untuk Setelah diagnosis ditegakkan, terapi dapat dimulai. melihat lebih jelas kerusakan tulang, keterlibatan Penatalaksanaan osteosarkoma meliputi terapi pembedahan (limb salvage surgery (LSS) atau amputasi), kemoterapi, dengan atau tanpa radioterapi. Pada pembedahan LSS, dilakukan pengangkatan tumor dengan tujuan menyelamatkan tulang yang terkena. Kemoterapi diberikan dahulu di awal sebanyak 3 siklus sebagai neoadjuvant. Jika setelahnya ukuran tumor mengecil tanpa disertai keterlibatan struktur persarafan atau pembuluh darah utama, maka dapat dilanjutkan dengan pembedahan LSS, sehingga tulang yang terkena dapat dipertahankan. Namun, apabila terjadi pertumbuhan tumor yang progresif, terkena persarafan atau pembuluh darah utama, atau dengan ekstensi jaringan yang sangat luas, amputasi menjadi pilihan utama. Pasca pembedahan, pasien dipersiapkan untuk pemberian kemoterapi adjuvant sebanyak 3 siklus. Pada kasus dengan derajat keganasan tinggi yang tidak memungkinan diberikan kemoterapi, maka dapat dipilih tindakan pembedahan terlebih dahulu. Terkadang 16 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN dibutuhkan pembedahan tambahan ataupun terapi Gambaran radiologi sinar/radiasi untuk kasus osteosarkoma yang sudah osteosarkoma pada tulang menyebar ke organ lain. Pasien dengan osteosarkoma dapat mengalami paha bagian bawah dan berbagai isu medis, diantaranya keluhan nyeri, masalah penyebaran ke paru nutrisi, hingga masalah psiko-sosial. Oleh karena itu, tata laksana osteosarkoma membutuhkan kolaborasi berinteraksi sosial, bahkan tidak jarang mereka terpaksa multidisiplin, mulai dari ahli hematologi-onkologi, harus melupakan cita-citanya terutama pasca menjalani ortopedi, radiologi, ahli nutrisi, tim pelayanan nyeri amputasi tangan ataupun kaki. Pemantauan terhadap (Anesthesia Pain Service/APS), rehabilitasi medik, tim kondisi psikologis pasien harus dilakukan dengan paliatif, psikiatri, hingga pekerja sosial. menyeluruh dengan melibatkan tim psikiatri. Mengatasi nyeri menjadi fokus penting, mengingat Sebelum tahun 1970, amputasi rutin dilakukan adanya nyeri dapat berdampak serius pada kualitas pada setiap kasus osteosarkoma. Tindakan tersebut hidup pasien. Tata laksana nyeri meliputi medikamentosa menghasilkan angka kesintasan 5 tahun sekitar 10- yaitu pemberian obat anti nyeri sesuai derajatnya dan 20%. Dengan kombinasi pembedahan dan kemoterapi, non medikamentosa misalnya terapi akupunktur atau kesintasan pasien dapat mencapai 75-80%. Apabila fisoterapi. Selain itu, dibutuhkan dukungan nutrisi osteosarkoma mendapatkan penanganan yang tepat khusus mengingat umumnya pasien sudah dalam kondisi sejak awal, maka angka keberhasilan cukup tinggi. gizi kurang atau bahkan gizi buruk sejak awal diagnosis. Sayangnya, saat ada keluhan nyeri/bengkak/patah Penyebab dari masalah nutrisi ini adalah meningkatnya pada tulang, terkadang orangtua memilih membawa katabolisme akibat proses keganasan, adanya komplikasi anak ke tukang urut/pijat terlebih dahulu. Pemijatan misalnya infeksi, serta asupan yang tidak optimal tentunya berisiko membahayakan dan mempercepat akibat anoreksia, muntah, kembung, atau diare selama penyebaran tumor. Akibatnya, pasien datang sudah menjalani pembedahan dan kemo/radiasi. dalam kondisi lanjut, dengan tumor yang berukuran Rehabilitasi medik juga menjadi bagian penting dari tata sangat besar, sudah terinfeksi menjadi ulkus, atau sudah laksana osteosarkoma. Pasien umumnya mengalami terjadi perdarahan yang tidak terkontrol. Pada kondisi disabilitas secara fisik akibat amputasi, sehingga demikian, amputasi terkadang menjadi jalan terbaik. memerlukan latihan khusus. Rehabilitasi bertujuan Dengan demikian, edukasi kepada masyarakat perlu untuk mengembalikan kemampuan fungsi dan aktivitas digalakkan, agar lebih banyak yang mengetahui apa saja kehidupan sehari-hari serta meningkatkan kualitas hidup tanda dan gejala osteosarkoma sehingga dapat merujuk pasien sesuai kemampuan fungsional yang ada. ke pusat pelayanan yang mampu menangani kasus ini Perjalanan panjang sejak penegakan diagnosis, secara cepat dan tepat. Begitu pula pada mereka yang kemoterapi, pembedahan, hingga rehabilitasi bagi memiliki faktor risiko, deteksi dini osteosarkoma melalui pasien osteosarkoma dapat sangat melelahkan dan pemeriksaan rutin harus dilakukan. Deteksi dini dan mengakibatkan stres, baik bagi pasien sendiri maupun rujukan yang tepat akan meningkatkan keberhasilan pada keluarga atau caregiver. Dibutuhkan kepekaan pengobatan dan menyelamatkan lebih banyak pasien. klinisi terhadap kemungkinan munculnya masalah dari kondisi tersebut. Remaja dengan osteosarkoma rentan mengalami depresi dan hilang rasa percaya diri, misalnya akibat keterbatasan dalam bersekolah, ketidakmampuan HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 17

INFO KESEHATAN Tatalaksana Osteoarthritis Terbaru: Stem Cell and Metabolites Clinic Ismail Hadisoebroto Dilogo Instalasi Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM/ KSM Orthopaedi dan Traumatologi RSCM-FKUI Kepala Stem Cell and Tissue Engineering Research Center IMERI Osteoarthritis merupakan penyakit kronis Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang pada sendi sinovial dimana terjadi mengalami osteoarthritis meliputi usia lanjut, jenis peradangan dan pengapuran pada sendi kelamin (wanita), kegemukan, riwayat cedera pada akibat kerusakan tulang rawan. Penyakit sendi, riwayat anggota keluarga kandung yang ini merupakan penyakit pada sendi yang mengalami osteoarthritis, kelainan bentuk lutut paling sering dialami oleh masyarakat di dunia. Pada seperti bentuk “O” ataupun “X”, serta beraktivitas osteoarthritis, terjadi penipisan dari tulang rawan dan atau bekerja yang membebani sendi secara terus akan semakin memburuk jika tidak ditangani sejak menerus. Sedangkan, gejala awal yang dirasakan dini, mengingat fungsi tulang rawan berfungsi sebagai pada osteoarthritis antara lain nyeri sendi terutama pelindung agar tulang tidak saling bergesekan secara pada saat atau setelah beraktivitas, kaku pada sendi langsung. Pada osteoarthritis terjadi gesekan antar (paling sering saat bangun tidur), sensasi seperti retak tulang di sendi, terutama ketika bergerak sehingga atau meletus jika dirasakan dengan tangan saat sendi menimbulkan rasa nyeri. Meskipun dapat terjadi pada digerakan, tulang yang terasa keras di area sekitar semua sendi, osteoarthritis lebih sering terjadi pada sendi, bengkak sendi karena proses peradangan, hingga sendi-sendi besar penopang berat badan tubuh seperti melemahnya dan berkurangnya kekuatan otot. Untuk pada lutut, pinggul, dan tulang belakang. dapat memastikan diagnosis ini dokter akan melakukan 18 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN Contoh gambaran radiologi X-Ray pada kasus osteoarthritis Kellgren-lawrence grade II lutut kiri dan kanan, B. Pemeriksaan MRI kartigram non kontras untuk menilai ketebalan dari tulang rawan Semua modalitas mengurangi kekakuan sendi, dan mengurangi nyeri. injeksi yang dikenal Pada kasus dimana pendekatan farmakologis dan saat ini bertujuan fisioterapi belum memberikan perbaikan, pengobatan untuk menghentikan dengan injeksi dapat dipertimbangkan terutama untuk progresivitas penyakit mengatasi gejala jangka pendek. Injeksi menggunakan atau menghilangkan anti-radang hingga pelumas sendi efektif dalam keluhan pasien. mengurangi gejala pada osteoarthritis. Pada kasus yang berat dan lanjut usia, operasi hingga penggantian sendi merupakan pilihan yang tepat. wawancara medis dan pemeriksaan terlebih dahulu, Dari berbagai modalitas injeksi sendi pada kasus selain ditunjang dengan pemeriksaan rontgen hingga osteoarthritis yang telah ada, belum ada modalitas MRI pada sendi yang dikeluhkan. terapi yang ditujukan untuk mengembalikan atau Tatalaksana osteoarthritis dapat dilakukan melalui meregenerasi tulang rawan. Semua modalitas injeksi 2 pendekatan yaitu secara farmakologis dan non- yang dikenal saat ini bertujuan untuk menghentikan farmakologis. Pendekatan farmakologis pada progresivitas penyakit atau menghilangkan keluhan osteoarthritis dilakukan secara berjenjang, dimulai dari pasien. Pendekatan pembedahan seperti penggantian pemberian obat anti nyeri seperti parasetamol dan sendi juga memiliki keterbatasan seperti adanya jangka anti-radang hingga ke obat anti-nyeri dengan golongan waktu usia pemakaian dari implan, harga yang relatif yang lebih kuat. Pendekatan non-farmakologis, yang lebih mahal, dan juga tindakan pembedahan yang bagi utama adalah modifikasi gaya hidup, seperti mengurangi sebagian besar masyarakat dianggap terlalu berisiko. berat badan, menjaga pola makan, memilih olahraga Di sisi lain, telah diketahui bahwa sel punca mesenkimal yang tidak membebani sendi (contoh pada lutut, pilihan mempunyai kemampuan regeneratif terhadap olahraga yang disarankan adalah berenang atau sepeda tulang rawan. Bone marrow stem cells (BM-MSC) statis) dan latihan penguatan otot. Tanpa modifikasi gaya adalah salah satu sumber sel punca mesenkimal yang hidup yang disiplin, maka pendekatan farmakologis juga paling lama diteliti dan terbukti efektif dalam kasus tidak akan maksimal. Selain itu, fisioterapi juga sangat osteoarthritis. Namun, proses pengambilan sumsum penting dalam pendekatan tatalaksana osteoarthritis, tulang dari donor memerlukan tindakan invasif dan khususnya untuk melatih kekuatan otot sekitar sendi, tidak nyaman, belum lagi ditambah waktu tunggu yang lama antara pengambilan jaringan hingga sel punca HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 19

INFO KESEHATAN siap diimplementasikan. Saat ini tali pusat menjadi Tahapan yang dilakukan pasien untuk mendapatkan sumber dari rekayasa jaringan yang potensial karena terapi injeksi sel punca mesenkimal asal tali pusat lebih mudah dikumpulkan dan disimpan. Selama di Stem Cell & Metabolites Clinic RSCM Kencana ini, tali pusat merupakan produk sisa atau “limbah” dimulai dengan tahapan konsultasi terkait keluhan dari proses persalinan. Alih-alih dibuang, tali pusat osteoarthritis serta pemeriksaan ketebalan tulang ternyata sangat berpotensi sebagai sumber sel punca rawan menggunakan hasil pemeriksaan MRI Kartigram dengan kemampuan proliferasi yang tinggi. Tali pusat (non-kontras). Jika pasien memenuhi kriteria inklusi, memuat sel-sel mesenkimal atau progenitor, kaya terapi injeksi sel punca mesenkimal akan dijadwalkan akan prekursor sel endothelial, serta sel-sel imatur 1 minggu sesudahnya, menunggu kesiapan produk sel progenitor hematopoetik. Pada penelitian in-vitro, punca mesenkimal yang akan diinjeksikan. Penyuntikan sel punca mesenkimal asal tali pusat menunjukkan dilakukan oleh dokter spesialis Orthopaedi dan kemampuan proliferasi yang lebih tinggi serta efek Traumatologi dengan pembiusan lokal, sehingga pasien anti-inflamasi yang lebih kuat dibandingkan sel punca tidak perlu dirawat inap dan dapat langsung beraktifitas mesenkimal yang berasal dari sumsum tulang dan sel kembali. punca mesenkimal yang berasal dari jaringan adiposa. Pada saat penyuntikan, selain mendapatkan Penelitian oleh Mediana et al menyatakan bahwa sel punca mesenkimal asal tali pusat, pasien juga akan senesens sel punca mesenkimal asal tali pusat terjadi disuntikan pelumas sendi yaitu asam hyaluronat. Fungsi pada pasase 10 dan tetap viabel hingga pasase 18. dari asam hyaluronat disini adalah sebagai scaffold bagi Oleh sebab itu, tali pusat menjadi sumber sel punca sel punca mesenkimal. Beberapa publikasi di jurnal mesenkimal yang ideal baik dari efektivitas maupun kesediaannya. Selain memiliki kemampuan sebagai Sediaan sel punca mesenkimal asal tali internasional bereputasi terkait terapi injeksi sel punca pusat dalam 2 mL sekretom, B dan C. mesenkimal asal tali pusat untuk kasus osteoarthritis Proses penyuntikan sel punca mesenkimal lutut juga sudah dihasilkan oleh tim peneliti sel asal tali pusat pada kasus osteoarthritis punca FKUI-RSCM. Dilogo et al pada penelitian one sendi lutut di poliklinik rawat jalan Stem arm open label yang menilai penggunakan sel punca Cell and Metabolites Clinic mesenkimal asal tali pusat pada osteoarthritis lutut memberikan kesimpulan bahwa kombinasi injeksi sel anti-inflamasi, penyuntikan sel punca mesenkimal asal punca mesenkimal asal tali pusat dan asam hyaluronat tali pusat juga mampu melakukan regenerasi terhadap berpotensi sebagai modalitas regeneratif baru bagi ketebalan tulang rawan sendi. osteoarthritis lutut dengan didapatkannya luaran klinis RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah dan radiologis yang lebih baik secara signifikan pada mengembangkan terapi injeksi sel punca mesenkimal bulan ke 6 pasca penyuntikan. Selain itu, penelitian asal tali pusat kepada pasien-pasien yang mengalamai randomized controlled trial oleh Fiolin et al juga osteoarthritis sendi lutut sejak tahun 2016. Hingga saat memberikan kesimpulan terdapat perbaikan luaran ini, sudah lebih dari 150 kasus osteoarthritis lutut yang radiologis T2 Map kartigram yang signifikan pada mendapatkan injeksi sel punca mesenkimal asal tali kelompok yang diberikan injeksi intra-artikular SPM-TP pusat yang memberikan perbaikan klinis dan radiologis pada follow up bulan ke 6 dan 12 pasca implantasi. pada pasien. Sel punca mesenkimal yang digunakan diproduksi secara mandiri di Instalasi Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran Sel Punca (IPT-TK SP) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Pelayanan dilakukan di Stem Cell & Metabolites Clinic RSCM Kencana yang telah diresmikan pada bulan Juni 2021. 20 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN Nutrisi untuk Tulang dan Sendi yang Sehat dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, Sp.GK(K) KSM Gizi Klinik RSCM-FKUI Sekjen PB Perhimpunan Osteoporosis Indonesia Mhttps://id.theasianparent.com umum, kegemukan atau obesitas merupakan satu faktor enjaga kesehatan tulang dan sendi risiko yang penting dalam kesehatan tulang dan sendi. merupakan salah satu upaya untuk Perubahan titik tumpu tubuh akibat berat badan yang menjaga keseimbangan tubuh dan bertambah dan peradangan yang dihasilkan oleh sel mobilitas setiap individu. Untuk menjaga lemak akibat obesitas, dapat merusak sendi tubuh kita, dan meningkatkan kesehatan tulang terutama pada sendi lutut. Setiap peningkatan berat dan sendi kita perlu melakukan aktivitas fisik yang badan dan komposisi lemak tubuh akan meningkatkan teratur dan terukur serta mengonsumsi makanan yang kerusakan sendi kita. Jika demikian, pencegahan bernutrisi tinggi. Kira-kira, nutrisi apa saja yang perlu ataupun terapi obesitas merupakan hal yang mutlak diperhatikan untuk mempertahankan kesehatan tulang diperlukan untuk mencegah gangguan tulang dan sendi. dan sendi? Tentu, dalam konteks kesehatan secara HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 21

INFO KESEHATAN Oleh karena itu, pemilihan jenis makanan yang bernutrisi Sayuran Berdaun Hijau tinggi menjadi penting agar terhindar dari meningkatkan Kalsium adalah salah satu mineral terpenting untuk kandungan lemak tubuh atau obesitas. Hindari tulang yang kuat. Kalsium banyak ditemukan dalam konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, sayuran berdaun hijau gelap, seperti kangkung, sawi, yang umumnya dijumpai pada berbagai makanan dan bayam, dan kubis hijau. Hidangkan sayur-sayuran ini minuman kemasan. Berikut ini beberapa makanan yang kira-kira sebanyak empat porsi atau lebih per hari untuk dapat dikonsumsi dalam diet Anda sehari-hari untuk membantu mendapatkan asupan kalsium yang cukup. mempertahankan kesehatan tulang dan sendi. Ubi Jalar Ikan berlemak atau fatty fish Ubi Jalar merupakan sumber kalium dan magnesium Konsumi ikan jenis apapun baik bagi kesehatan tubuh. yang kaya, yang dapat membantu meningkatkan Namun, jenis ikan berlemak tertentu, seperti tuna, kesehatan tulang. salmon, herring, dan mackerel atau kembung kaya akan Jeruk Bali dan Jambu asam lemak omega-3. Menambahkan sekitar 3-4 ons, Buah-buahan ini mengandung vitamin C yang tinggi, dua kali seminggu, dapat secara signifikan bermanfaat yang merupakan vitamin yang membantu membentuk bagi pasien yang mengalami rheumatoid arthritis. Asam kolagen dan mencegah keropos tulang. Konsumsi buah- lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan berlemak buahan tinggi vitamin C dapat mencegah radikal bebas, diketahui dapat mengurangi peradangan dan membantu sehingga dapat meningkatkan kesehatan tulang dan melindungi sendi, serta mengurangi nyeri sendi. sendi. Konsumsi makanan tinggi vitamin C, yang dapat Makanan Berbasis Kedelai berasal dari buah dan sayur dalam menu sehari-hari. Makanan berbasis kedelai mengandung tinggi protein Sumber vitamin C juga dapat Anda peroleh dari stroberi, dan serat, serta rendah lemak, memiliki banyak jeruk, brokoli, paprika, dan lain-lain. manfaat sebagai antiradang, sehingga dapat membantu Brokoli mengurangi nyeri sendi. Contoh makanan yang Selain mengandung vitamin C dan K dalam jumlah termasuk dalam kelompok ini adalah tempe, tahu, susu tinggi, brokoli juga mengandung senyawa sulforaphane, kedelai, dan edamame. yang membantu mengurangi peradangan dan Minyak Zaitun Extra Virgin perburukan osteoartritis. Minyak zaitun, dalam bentuknya yang murni (extra Teh Hijau virgin), memiliki sifat antiradang dan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau kaya akan Dengan menambahkan minyak ini ke dalam makanan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan sehari-hari, tubuh dapat menstimulasi peningkatan dan mengurangi kerusakan tulang rawan. Teh hijau kadar osteocalcin, yang berperan dalam proses bisa menjadi minuman utama yang dapat diminum pembentukan tulang. setiap hari, dan ini bisa membantu tubuh Anda merasa Ceri lebih baik dalam banyak aspek, mulai dari membantu Jika asam urat adalah masalah yang saat ini harus mengurangi peradangan hingga menyeimbangkan diatasi, menurut studi penelitian, antosianin yang hormon dan metabolisme tubuh. ditemukan dalam ceri dapat membantu mengurangi Meskipun demikian, mengonsumsi makanan yang serangan asam urat. Cobalah menambahkan ceri ke bervariasi setiap hari, dan menerapkan gaya hidup sehat dalam diet sebanyak satu atau dua kali seminggu untuk menjadi solusi dalam meningkatkan kesehatan tulang membantu mengurangi nyeri asam urat. Antosianin juga dan sendi. Hal ini karena, makanan yang bervariasi banyak ditemukan pada buah anggur. dengan komposisi seimbang dapat menyediakan Produk Susu nutrisi yang lengkap bagi tubuh. Jangan lupa untuk Keju dan yogurt rendah lemak diketahui memiliki memperbaiki postur tubuh, menguatkan massa otot kandungan tinggi kalsium dan vitamin D. Kedua dengan mengonsumsi protein yang cukup, serta nutrisi ini secara bersama-sama dapat membantu berkonsultasi dengan dokter Spesialis Kedokteran meningkatkan kekuatan tulang dan sendi Anda. olahraga atau dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Makanan ini baik sekali untuk disediakan dalam menu Rehabilitasi untuk mendapatkan program latihan yang sehari-hari untuk membantu pasien-pasien yang sesuai dengan kondisi masing-masing. Stay safe and mengalami osteoporosis dan osteoartritis. Seseorang healthy, salam sehat. dianjurkan untuk mengonsumsi susu atau produk susu setidaknya sebanyak dua atau tiga porsi setiap hari. 22 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN Peran Terapi Radiasi Terhadap Keganasan pada Tulang Staf Medik Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi Radioterapi atau terapi radiasi adalah salah Pemberian terapi radiasi satu dari modalitas pengobatan kanker menggunakan pesawat yang menggunakan radiasi pengion untuk radiasi Linac berteknologi membunuh sel – sel kanker. Dalam perjalanan hidup dari penderita kanker, lebih dari 50% mutakhir dari seluruh pasien kanker membutuhkan terapi radiasi selama perjalanan pengobatan penyakitnya. Radioterapi tulang atau yang disebut juga dengan metastasis menggunakan radiasi pengion berenergi tinggi untuk tulang. Tatalaksana radioterapi dapat diberikan pada membunuh sel kanker. Pemberian radioterapi pada kasus keganasan tulang yang tidak dapat dilakukan tulang selain untuk membunuh sel kanker, dapat operasi (sebagai terapi definitif), pada kondisi pasca menghambat perkembangan sel kanker, meredakan pembedahan yang diperlukan terapi tambahan radiasi nyeri dan mencegah patah tulang. Terapi radiasi (sebagai terapi ajuvan) serta pada keadaan penyebaran dilakukan pada pesawat radiasi Linear Accelerator (Linac) kanker atau metastasis ke tulang (sebagai terapi dengan teknologi tinggi. paliatif). Terapi radiasi dapat juga diberikan bersamaan Pada kasus keganasan pada tulang, radioterapi dapat dengan modalitas pengobatan kanker lainnya, seperti diberikan pada kasus – kasus dimana terjadi tumor kemoterapi dan atau pembedahan. ganas pada tulang seperti kasus osteosarkoma dan Sebelum terapi radiasi diberikan, pasien akan terlebih sarkoma Ewing, serta pada kasus – kasus kanker di dahulu menjalani konsultasi dengan Dokter Spesialis lokasi lainnya yang menyebabkan penyebaran pada Onkologi Radiasi. Bila pada pasien itu diputuskan terdapat indikasi untuk dilakukan terapi radiasi, maka untuk tahap awal akan dilakukan proses perencanaan radiasi menggunakan pesawat simulator atau CT HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 23

INFO KESEHATAN simulator untuk menentukan target radiasi. Prinsip tatalaksana Selanjutnya dokter akan melakukan delinasi yaitu radioterapi adalah menggambar pada Treatment Planning System (TPS) memberikan dosis area mana yang akan dijadikan target radiasi serta radiasi sebesar area jaringan normal. Dokter berdiskusi dengan besarnya pada jaringan Fisikawan Medik dalam perencanaan radiasi agar kanker dengan tetap dapat memberikan distribusi dosis radiasi terbaik menjaga jaringan bagi pasien. Radiasi kemudian akan diberikan sehat di sekitar kanker kepada pasien menggunakan pesawat radiasi sesuai mendapatkan sekecil indikasi. Dokter Spesialis Onkologi Radiasi kemudian kecilnya paparan akan melakukan evaluasi selama dan setelah pasien radiasi. menjalani program radioterapi. Terapi radiasi dapat diberikan dalam 1 – 35 kali penyinaran, bervariasi merupakan perpaduan antara teknik radiasi dengan tergantung indikasi dan penyakit yang dialami motion management (manjemen pergerakan tumor) pasien. yang sampai saat ini di Indonesia hanya dapat Dalam prinsip tatalaksana radioterapi adalah dilakukan di RSCM. Pada prinsipnya Teknik 3DCRT memberikan dosis radiasi sebesar besarnya ke atas akan memberikan distribusi dosis yang lebih pada jaringan kanker dengan tetap menjaga baik. Bahkan dengan teknik IMRT / VMAT / SBRT / jaringan sehat di sekitar kanker mendapatkan SRT / SRS / IGRT, dosis radiasi yang diberikan akan sekecil kecilnya paparan radiasi, yang bertujuan sangat baik (maksimal di target tumor, dan minimal agar dapat mematikan sel kanker dengan di organ normal sekitarnya). Akan tetapi pilihan efek samping radiasi minimal. Hal itu dapat dilakukan dengan memberikan teknik radiasi tinggi pada pasien. Adapun teknik radiasi yang dapat diberikan di Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSCM adalah teknik 2D, 3DCRT (3-Dimension Conformal Radiation Therapy), kemudian teknik radiasi canggih adalah IMRT (Intensity-Modulated RadiationTherapy), VMAT (Volumetric-Arc RadiationTherapy), SBRT (Stereotactic Body RadiationTherapy), SRT (Stereotactic RadiationTherapy), frameless SRS (Stereotactic Radiosurgery) serta teknik mutakhir yaitu IGRT (Image-Guided RadiationTherapy) yang 24 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN teknik terbaik bagi pasien harus ditentukan oleh Dokter Spesialis Onkologi Radiasi. Efek samping yang muncul sangat tergantung lokasi radiasi dapat berupa antara lain kulit kehitaman, nyeri menelan, mulut kering, diare ringan, sesuai dari area radiasi yang diberikan. Namun, perkembangan teknologi saat ini memungkinkan pemberian radiasi dengan efek samping yang minimal. Seperti contoh pada gambar 4 yaitu pada kasus penyebaran hanya pada 1 tulang saja, dapat diberikan radiasi stereotaktik yang sangat presisi. Saraf tulang belakang dapat dihindari dengan teknologi canggih radioterapi terkini. Pasien dengan keganasan ataupun penyebaran pada tulang biasanya memiliki keluhan utama nyeri. Pada kasus nyeri ringan – sedang, keluhan ini dapat diatasi dengan pemberian obat anti nyeri. Namun pada beberapa kasus, keluhan nyeri ini bisa sangat hebat sehingga pasien tetap merasa kesakitan walaupun sudah mendapatkan obat antinyeri kuat seperti morfin Proses fiksasi pada kaki sebagai area yang akan diradiasi yaitu dengan menggunakan vacuum bag biru sehingga area radiasi menjadi sangat presisi. dan obat golongan opioid kuat. Keluhan lainnya yang Radioterapi sendiri memiliki banyak sekali manfaat mungkin timbul adalah adanya kelemahan pada untuk keganasan ataupun penyebaran pada tulang. otot maupun baal yang dikarenakan akibat adanya Pemberian radiasi terbukti mengurangi nyeri pada penekanan syaraf dari tumor. Tulang yang terkena pasien kanker. Sekitar 80-90% pasien yang mengalami penyebaran kanker juga biasanya sangat rapuh sehingga radioterapi mengeluhkan nyeri berkurang signifikan memungkinkan terjadinya patah tulang secara tiba – setelah mendapatkan terapi radiasi dan bahkan sekitar tiba. 50-60% pasien tidak lagi mengeluhkan nyeri sama sekali setelah pemberian terapi radiasi. Terapi radiasi merupakan salah satu terapi yang paling efektif dalam mengatasi nyeri pada kasus keganasan dan penyebaran tulang. Pada kasus penyebaran kanker di tulang, terjadi overstimulasi dari osteklas dan osteoblast yang menyebabkan lesi litik atau blastik pada tulang, lesi litik atau blastik ini yang menyebabkan nyeri pada tulang dan meningkatkan risiko terjadinya fraktur patologis pada tulang. Radioterapi berperan dalam meningkatkan proses ossifikasi serta radioterapi dapat mematikan osteoklas dan mematikan sel kanker sehingga radioterapi dapat mengurangi nyeri pada tulang serta memperkuat tulang agar mengurangi risiko terjadinya patah pada tulang yang terkena penyebaran kanker. HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 25

INFO KESEHATAN Osteoporosis dan Osteoartritis : Apa Bedanya? Dr. dr. Rudy Hidayat SpPD, KR, Divisi Reumatologi KSM Penyakit Dalam RSCM Kedua nama penyakit tersebut terdengar mirip, namun ternyata sangat berbeda. Osteoporosis Hal yang berbeda pada osteoartritis yang merupakan adalah kondisi terjadinya kerapuhan tulang, kerusakan pada sendi, terutama struktur tulang rawan sedangkan osteoartritis atau dalam Bahasa sendi atau bantalan sendi. Sering sekali osteoarthritis dikaitkan dengan penyakit orang tua, namun selain awam disebut sebagai pengapuran adalah faktor usia ada faktor lain yang juga berpengaruh kerusakan atau keausan sendi. Keduanya dapat muncul terutama faktor mekanik seperti berat badan berlebih; sendiri-sendiri atau juga bisa muncul bersamaan. Kedua kebiasaan atau pekerjaan yang banyak jongkok atau penyakit ini memiliki penyebab dan tatalaksana yang berlutut, angkat beban, atau berjalan jauh atau cidera berbeda pula. Selanjutnya mari kita bahas lebih dalam! sendi sebelumnya. Kondisi-kondisi lain yang juga bisa menimbulkan osteoartritis adalah radang sendi yang Osteoporosis terdiri dari kata “osteum” yang berarti berpotensi menimbulkan kerusakan tulang rawan sendi, tulang dan “porous” yang berarti berlubang atau seperti peradangan akibat gout/asam urat, artritis keropos. Osteoporosis adalah suatu kelainan tulang yang reumatoid, artritis psoriatik dan radang sendi yang ditandai dengan berkurangnya masa tulang sehingga lain, sehingga osteoartritis bisa juga ditemukan pada tulang menjadi rapuh, dan berpotensi menimbulkan kelompok usia yang lebih muda. patah tulang baik secara spontan maupun akibat trauma yang ringan. Berbagai faktor risiko dapat berkontribusi Sebagian besar pasien osteoporosis tidak bergejala, dalam progresifitas osteoporosis yaitu usia tua, jenis hingga terjadi patah tulang dengan segala kelamin wanita, kekurangan nutrisi kalsium atau vitamin konsekuensinya, baik dengan/tanpa trauma. Fraktur di D, perokok, konsumsi alkohol yang berlebihan dan tulang belakang sering tanpa ada riwayat trauma, tapi masih banyak lagi. Osteoporosis yang paling banyak bisa ditemukan tanda-tanda penurunan tinggi badan adalah akibat hilangnya estrogen pada perempuan post- atau bentuk tubuh yang semakin bungkuk, atau pada menopause. pemeriksaan rontgent tulang belakang ditemukan 26 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN adanya gambaran patah tulang di segmen tulang Tidak ada terapi khusus untuk mengobati osteoartritis, belakang tanpa gejala. Pada kasus dengan riwayat pengobatan dilakukan untuk menghilangkan nyeri, trauma yang ringan seperti terpelesat atau tersandung, mempertahankan fungsi gerak sendi, dan meningkatkan biasanya muncul kejadian patah tulang di panggul atau kemandirian serta kualitas hidup pasien. Pencegahan daerah dekat pergelangan tangan. Hal yang berbeda adalah pilihan terbaik agar terhindar dari osteoartritis, akan kita temukan pada pasien dengan osteoartritis, dengan mengontrol faktor terpenting seperti dengan adanya gejala nyeri sendi pada sebagian besar mengurangi berat badan dan mencapai berat badan kasus. Akibat keausan sendi akan menimbulkan nyeri ideal karena hal tersebut dapat mengurangi beban kerja pada sendi seperti lutut, panggul atau sendi yang lain, sendi yang menopang tubuh. Selain konsumsi anti – terutama saat beraktifitas. Bila sendi digerakan sering nyeri, kita dapat melakukan olahraga ringan seperti didapatkan suara “krek” dan terdapat keterbatasan bersepeda, berenang, jalan kaki di tempat datar, atau gerak pada sendi, dan mungkin disertai perubahan olahraga lain yang tidak memperberat kerja sendi. Jika bentuk sendi. Rasa kaku juga dapat terasa pada pagi hari nyeri tak tertahankan segeralah konsultasikan ke dokter sesudah bangun tidur berdurasi kurang dari 30 menit, untuk penanganan lebih lanjut. kaku akan membaik setelah beberapa saat. Jika terdapat gejala seperti yang telah disebutkan, jangan ragu untuk Konsumsi makanan segera ke fasilitas kesehatan terdekat. asupan kalsium dan Dengan gaya hidup sehat dan makan makanan berigizi tinggi vitamin D sangat seimbang, kita dapat mencegah terkena osteoporosis. membantu mencegah Konsumsi makanan dengan asupan kalsium dan tinggi osteoporosis. Hindari vitamin D sangat membantu untuk mencegah terjadinya rokok, alkohol, atau osteoporosis. Hindari rokok, alkohol, atau pun minuman minuman bersoda bersoda untuk mengurangi risiko pengeroposan untuk mengurangi tulang. Tetap aktif untuk menjaga kepadatan tulang; risiko pengeroposan dan lakukan latihan penguatan otot termasuk otot tulang. punggung, paha, betis sehingga tidak mudah jatuh dan menghindari risiko terjadinya patah tulang. Jika diperlukan (dan terdapat indikasi medis) dokter akan memberikan obat-obat anti-osteoporosis. foto: https://lifepack.id HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 27

foto: https://www.sehatq.com Menjaga Fungsi Tulang Yang Sudah Mengalami Osteoporosis Dr. dr. Tirza Z Tamin, Sp.KFR(K) KSM Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Akupuntur dan Okupasi Tentu sebagian osteoporosis. Kejadian osteoporosis lebih sering terjadi besar dari pada wanita dibandingkan pria, sehubungan dengan kita pernah proses menopause. mendengar Osteoporosis sering kali tidak menimbulkan gejala tentang apapun. Kondisi ini biasanya baru disadari saat osteoporosis. mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Osteoporosis atau Penderita osteoporosis biasanya akan mengalami gejala pengeroposan tulang seperti, nyeri punggung, tubuh yang membungkuk, menyebabkan tulang tinggi badan yang berkurang, dan mudah sekali menjadi lemah dan rapuh. Tetapi pertanyaannya, mengalami patah tulang walau hanya benturan ringan. bagaimana kita menjaga fungsi tulang yang sudah Dikarenakan seringnya tidak menimbulkan gejala, mengalami osteoporosis? Seiring bertambahnya usia, banyak orang tidak sadar sedang mengalami tulang kita mulai kehilangan sejumlah massa tulang lebih osteoporosis. Saat seseorang menderita osteoporosis cepat dari pada proses pembentukannya. Tulang akan mungkin sering merasa khawatir untuk berolahraga menjadi kurang padat dan kurang kuat. Jika material karena risiko patah tulang, akan tetapi sebenarnya tulang banyak yang hilang, maka dapat meningkatkan adalah sebaliknya. Olahraga tertentu yang teratur justru penipisan tulang (osteoporosis). Osteoporosis dikenal dapat membantu mencegah jatuh dan patah tulang, sebagai penyakit sistemik yang bersifat progresif, karena olahraga menguatkan tulang dan otot serta disertai dengan peningkatan kerapuhan tulang yang memperbaiki keseimbangan, kelenturan, dan koordinasi. menjadikan rentan terhadap kejadian patah tulang. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi berperan dalam proses penegakan diagnosis fungsi Kementrian Kesehatan RI, didapatkan angka prevalensi disamping diagnosis medis menggunakan kerangka osteopenia (osteoporosis dini) sebesar 41,7% dan ICF (The International Classification of Functioning, prevalensi osteoporosis sebesar 10,3%. Ini menunjukkan Disability and Health), yang bertujuan untuk memberikan berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena 28

INFO KESEHATAN Latihan terapeutik merupakan yang dihasilkan ketika melakukan latihan terapeutik, aktivitas fisik yang terdiri dari sehingga terjadi peningkatan pembentukan tulang dan gerakan tubuh yang terencana, menghambat pengeroposan tulang. terstruktur, dan berulang Lalu bagaimanakah rekomendasi latihan untuk penderita untuk meningkatkan atau osteoporosis? Pada artikel kali ini, saya akan menjawab mempertahankan kebugaran dan memberikan tips latihan yang bisa dilakukan untuk tubuh. penderita osteoporosis. Latihan yang direkomendasikan dibagi menjadi latihan penguatan otot, latihan aerobik, tatalaksana rehabilitasi medik yang tepat, komprehensif, dan latihan keseimbangan. serta tailor-made bagi setiap pasien. 1. Latihan penguatan otot. Latihan terapeutik merupakan aktivitas fisik yang terdiri Latihan penguatan otot bertujuan untuk menurunkan dari gerakan tubuh yang terencana, terstruktur, dan risiko terjadinya jatuh dengan memperbaiki postur, berulang untuk meningkatkan atau mempertahankan meningkatkan kemampuan gerakan-gerakan fungsional, kebugaran tubuh. Latihan terapeutik menyebabkan serta mempertahankan kekuatan tulang dengan peningkatan pembentukan tulang dan penurunan merangsang pembentukan tulang dan menurunkan resorpsi (pengeroposan) tulang. Selain itu, latihan pengeroposan tulang. terapeutik mencetuskan sekresi hormon yang terlibat Latihan penguatan otot diketahui meningkatkan dalam pembentukan tulang seperti hormon paratiroid kekuatan isometrik dan isotonik kelompok besar dan estrogen, sehingga meningkatkan kerja hormon neuromuskular anggota gerak atas dan anggota gerak pembentuk tulang dan meningkatkan densitas tulang. bawah yang menjadi kunci utama pencegahan kejadian Berbagai studi menunjukkan bahwa pembentukan dan jatuh, serta merangsang pembentukan tulang pada remodeling (pembaharuan) tulang terjadi akibat tekanan perempuan. Perlu diperhatikan prinsip latihan penguatan otot, yaitu: a. Frekuensi : 3 kali per minggu HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 29

INFO KESEHATAN b. Intensitas : sedang hingga tinggi (8–12 3. Latihan keseimbangan pengulangan maksimal) c. Waktu : diulang minimal 2 set untuk tiap latihan Bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan, sehingga d. Tipe latihan menggunakan beban berupa risiko jatuh menurun. Latihan ini meningkatkan tubuh pasien sendiri atau beban tambahan keseimbangan tubuh dengan mengurangi dasar (misalnya menggunakan resistance band, free tumpuan tubuh atau atau jumlah masukan sensorik weight) yang mentargetkan kelompok- (respon terhadap rangsangan), serta meningkatkan kelompok otot utama/besar. proprioseptif (rasa tekan dalam). Prinsip untuk latihan keseimbangan adalah : 2. Latihan aerobik yang bersifat weight-bearing (menumpu berat badan), bertujuan untuk a. Frekuensi : dianjurkan dilaksanakan setiap hari mempertahankan dan meningkatkan massa b. Waktu : 15-20 menit per hari atau akumulasi 2 tulang. Prinsip untuk latihan aerobik adalah: jam per minggu c. Tipe : statis, memindahkan tumpuan, dinamis, a. Frekuensi : minimal 3 kali per minggu dan tai chi b. Intensitas : sedang c. Waktu : 20-30 menit per sesi, target 150 menit Namun, dibandingkan kita berfokus pada pengobatan, per minggu lebih baik kita melakukan beberapa pencegahan agar d. Tipe : Latihan berjalan diselingi dengan jogging terhindar dari osteoporosis. Studi berjudul Prevention andTreatment of Osteoporosis oleh Beneva dan rekan pada tahun 2020 menjelaskan tiga komponen utama dalam pencegahan osteoporosis, yaitu: 1. Asupan nutrisi yang adekuat. WHO merekomendasikan konsumsi kalsium 1500 mg sehari dan vitamin D 800-1000 IU per hari. 2. Latihan terapeutik secara rutin. Contoh, latihan aerobik 30-40 menit, latihan angkat beban (4-5 kg) dan menggunakan band resistance sebanyak 3-4x/minggu, merupakan latihan yang penting dalam mencegah osteoporosis di usia dewasa. 3. Usahakan untuk mengontrol faktor risiko, seperti merokok atau penyakit yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Dapat diambil kesimpulan bahwa osteoporosis menjadi salah satu silent disease, seringkali menyebabkan patah akibat kerapuhan dimana biasanya terjadi tanpa gejala, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup dikemudian hari. Pilar utama pencegahan osteoporosis meliputi asupan nutrisi adekuat, pengendalian faktor risiko, dan latihan terapeutik yang diberikan oleh tenaga medis profesional dapat meningkatkan massa tulang, sehingga menurunkan risiko osteoporosis. Selain itu penderita osteoporosis wajib melakukan latihan terapeutik untuk menambah kekuatan, kebugaran, dan meningkatkan keseimbangan pada penderita osteoporosis, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup. 30 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

Siap MenjadiHUTRSCM102 Smart Hospital Tahun ini RSUP Nasional dr. Cipto rumah sakit rujukan nasional untuk mengawal Mangunkusumo (RSCM) genap berusia kesehatan masyarakat yang datang dari seluruh pelosok seratus dua tahun. Sebuah perjalanan panjang negeri, bahkan dari luar negeri. dan sarat akan pengalaman dalam tatanan kesehatan di Indonesia. Tidak terbayangkan Ketua panitia HUT RSCM ke 102 adalah Dr. dr. Suskhan rumah sakit yang awalnya bernama Centrale Burgelijke Djusad, SpOG(K), yang juga Ketua KSM Kebidanan dan Ziekenhuis atau CBZ yang berdiri pada 19 November Penyakit kandungan. Acara puncak HUT RSCM ke 102 1919, masih berdiri kokoh hingga saat ini. dilaksanakan pada tanggal 21 November 2021 di depan Bukan hanya bangunan bersejarah dan masuk kategori Gedung CMU 2 dan dihadiri oleh Menteri Kesehatan heritage, namun yang tidak kalah penting di RSCM RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Wakil Menteri ini menjadi tempat untuk mengaplikasikan ilmu dan Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD- dedikasi, serta kolaborasi para dokter, perawat, tenaga KEMD, PhD Sesditjen Pelayanan Kesehatan RI dr. Azhar Jaya, SKM, MARS, serta Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. H. Ari kesehatan lainnya, serta elemen penunjang dalam Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM. Berbagai memberikan pelayanan secara profesional kegiatan menarik telah terlaksana, diantaranya edukasi dan terintegritas. Didukung oleh kesehatan melalui seminar online dan peralatan kesehatan yang Instagram live yang mutakhir menambah menghadirkan 115 keunggulan bagi topik sebuah HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 31

Menteri dan Wakil Menteri Kesehatan RI, jajaran Direksi RSCM serta Dekan FKUI dalam acara puncak HUT RSCM ke 102 dan tercatat dalam rekor MURI. Kegiatan lainnya, seperti pada kasus-kasus sulit, antara lain pemisahan bayi RSCM Award, lomba cerdas cermat, badminton, tenis kembar, transplantasi ginjal dan transplantasi hati. meja, fotografi, band, menggambar, serta fun walk. Jadi masyarakat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk Tidak ketinggalan kegiatan donor darah yang diikuti berobat. lebih dari seribu pendonor, serta screening IVA-Sadanis Di usia yang ke-102 ini RSCM siap menghadapi sebagai deteksi diri kanker serviks dan kanker payudara tantangan yang lebih dinamis pada era digital 4.0 untuk terhadap wanita. Ini adalah salah satu wujud kepedulian mewujudkan smart hospital yang mampu menjawab RSCM terhadap kesehatan masyarakat. kebutuhan pelayanan kesehatan tingkat internasional Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti, Sp. JP (K), secara cerdas, manusiawi, dan bermartabat. MARS, FIHA, dalam sambutannya mengatakan RSCM tengah mempersiapkan diri menjadi smart hospital. ”Kita bisa ”Kita bisa membangun smart hospital RSCM antara lain membangun penyiapan talenta dan leadership serta pengetahuan smart hospital tentang aturan-aturan yang ada. Untuk itu Kita RSCM antara lain harus smart dalam segala perspektif, sehingga dapat penyiapan talenta memberikan pelayanan yang prima. Bukan saja dengan dan leadership mendigitalisasi semata, tetapi Kita juga melakukan serta pengetahuan kolaborasi dengan memanfaatkan kelebihan yang tentang aturan- dimiliki dan menghilangkan rasa ego sektoral,” ungkap aturan yang ada.” Dirut RSCM. Pandemi COVID-19 yang masih terjadi sampai saat ini, tidak menurunkan kualitas pelayanan di RSCM, bahkan RSCM masih bisa memberikan pelayanan 32 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

RANGKAIAN ACARA HUT RSCM 102 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 33

WEBINAR HUT 102 RSCM No. Tanggal Judul Materi Pembicara 1 25 Oktober Selamatkan Jiwa Anda dari Serangan Stroke Akut dr. Mohammad Kurniawan, Sp.S(K), FICA 2 25 Oktober Kiat Mencegah Kepikunan Ns. Siti Aisah, M.Kep, Sp.Kep.M.B 3 25 Oktober Buram sesaat, kok bisa? dr. Syntia Nusanti, Sp.M(K), M.Pd.Ked 4 25 Oktober Vertigo pada Anak dr. Widayat Alviandi, Sp.THTKL(K) 5 25 Oktober Hipertensi as the silent killer dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH 6 25 Oktober Kemajuan pengobatan aritmia jantung di bidang kardiologi dr. Simon Salim, SpPD-KKV 7 25 Oktober Penanganan Komprehensif Kelainan Vaskular Otak di OK Hybrid RSUPN Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, SpBS(K) 8 25 Oktober Ischaemic Optic Neuropathy dr. M. Sidik, Sp.M(K) 9 25 Oktober Rehabilitasi komprehensif, peran akupuntur dan kembali bekerja Pasca Stroke dr. Ira Mistivani, SpKFR, dr. Yoshua Viventius, SpAk, dr.Iwan Rivai Alam Siahaan, Sp.Ok 10 26 Oktober Pemantauan tumbuh kembang bayi risiko tinggi Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SpA(K) 11 26 Oktober Keterlambatan motorik pada anak dr. Amanda Soebadi, SpA(K) 12 26 Oktober Keterlambatan bicara pada anak Dr. dr. Irawan Mangunatmadja, SpA(K) 13 26 Oktober Anak hiperaktif, normal atau tidak normal Dr. dr. Setyo Handryastuti, SpA(K) 14 26 Oktober Waspadai Gangguan Pendengaran pada Bayi Anda Dr. dr. Tri Juda Airlangga, Sp.THTKL(K) 15 26 Oktober Perawatan anak prematur? Yuk, stimulasi dengan rehabilitasi ini dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR(K) 16 26 Oktober Pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut dimasa kehamilan drg. Ayu Sandini, Sp.KG 17 26 Oktober Tips n trick menjaga kesehatan gigi balita drg. Sitti Rahmayanti Laya, Sp.KGA 18 26 Oktober Placental examination in high risk pregnancy dr. Tantri Hellyanti, SpPA(K) 19 26 Oktober Diagnosis dan tatalaksana Pierre Robin sequence dr. Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE(KKF) 20 26 Oktober Evaluasi dan tatalaksana laringomalasia pada pasien dengan Pierre Robin Sequence Dr. dr. Elvie Zulka, Sp.THT-KL(K) 21 26 Oktober High risk pregnancy dan hubungannya dengan tumbuh kembang geligi periode intra-uterin drg. Sitti Rahmayanti Laya, Sp.KGA 22 26 Oktober Mengenal dan Menyikapi Kondisi Kejiwaan Ibu Hamil yang Berisiko dr. Sylvia Detri Elvira, SpKJ(K) 23 26 Oktober Optimalisasi Kesehatan Mental Anak Usia Batita Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) 24 27 Oktober Pertolongan pertama luka robek di rumah sebelum ke fasilitas kesehatan dr. Nandita Melati Putri, SpBP-RE(K) 25 27 Oktober Skrining risiko medis obstetri dan non obstetri saat Antenatal Care Dr. dr. Arietta D. Pusponegoro, SpOG(K) 26 27 Oktober Merujuk kasus kegawatdaruratan obstetri: Kapan dan apa yang harus diperhatikan? Dr. dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG(K) 27 27 Oktober Langkah strategis KSM obstetri dan ginekologi RSCM dalam menurunkan angka kematian Ibu Dr. dr. Suskhan Djusad, SpOG(K) 28 27 Oktober Tata laksana ketoasidosis diabetikum pada anak dan remaja di masa pandemi COVID: apa yang berbeda? dr. Frida Soesanti, SpA(K) 29 27 Oktober Manajemen Cedera Kepala Terupdate Dr. dr. Hanif G. Tobing, SpBS(K) 30 27 Oktober Berbagi Pengalaman Merawat Pasien Di ICU Covid dr. Sidharta Kusuma Manggala, SpAn(KIC), Dr. dr. Dita Aditianingsih, SpAn(KIC) 31 27 Oktober Diagnostic approach of frailty and sarcopenia Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, MEpid 32 27 Oktober Kebutuhan Khusus Pasien Luka Bakar Dr. dr. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K) 33 27 Oktober Berbagi Pengalaman Merawat Pasien Luka Bakar Kartini, M.Kep, Sp.KMB 34 28 Oktober Kencing berdarah: apa yang harus saya lakukan? dr. Fakhri Rahman SpU 35 28 Oktober Kanker Kolorektal: Pemeriksa Penyaring Kapan & Untuk Siapa? dr. Yusra, Sp.PK(K), Ph.D 36 28 Oktober Skrining payudara rutin dengan mammografi dan USG dr. Rahmi Afifi, SpRad(K) 37 28 Oktober CT scan dan MRI pada anak: apa manfaatnya dr. Damayanti Sekarsari, SpRad(K), MPdKed 38 28 Oktober Benjolan pada leher anak : Berbahayakah ? dr. Ika D. Mayangsari, Sp.THTKL(K) 39 28 Oktober Tanda awal kanker pada anak Dr. dr. Teny Tjitra Sari, SpA(K) 40 28 Oktober Mengenal Tumor Kelenjar Hipofisis Dr. dr. Renindra Ananda Aman, SpBS(K) 41 28 Oktober Peran patologi anatomik dalam diagnostik keganasan dr. Meilania Saraswati, MPd.Ked, SpPA(K) 42 28 Oktober Serba-serbi benjolan dan aspirasi jarum halus dr. Yayi Dwina B.S, M.Biomed, SpPA(K) 43 28 Oktober Radiologi payudara: modalitas skrining dan diagnostik terkini Dr. dr. Sawitri Darmiati, SpRad(K) 44 28 Oktober Peranan kemoterapi, terapi target, terapi endokrin,dan immunotherapy pada kanker payudara Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, MEpid, MPd Ked 45 28 Oktober Rekonstruksi payudara pada keganasan payudara dr. Parintosa Atmodiwirjo, SpBP-RE(K) 46 28 Oktober Leukemia Akut pada Anak: Pemeriksaan Lab Apa Sebagai Penanda Awal? dr. Ninik Sukartini, DMM, Sp.PK(K) 47 28 Oktober Pendekatan Diagnosis Tumor Orbita dr. Mutmainah, Sp.M(K) 48 28 Oktober Treatment of bladder cancer: balancing cancer control and QoL Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU(K), PhD 49 28 Oktober Efek samping terapi kanker di rongga mulut Dr. drg. Endah Ayu Tri Wulandari, Sp.PM(K) 50 29 Oktober Tips Dukung Nutrisi pada Bayi Prematur: Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua? Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) 51 29 Oktober Anemia pada Perempuan di Masa Pertumbuhan dan Usia Reproduktif dr. Ro Shinta Christina Solin, Sp.PK 52 29 Oktober Obesity: Myths and Facts dr. Diyah Eka Andayani, M.Gizi, Sp.GK 53 29 Oktober Nutrition Therapy for Kidney Disease dr. Wina Sinaga, M.Gizi, Sp.GK 54 29 Oktober Tips Pemenuhan Gizi Optimal pada Ibu Hamil yang Bekerja untuk Menghasilkan Generasi Unggul Annisa Alifaradila Rachmayanti, S.Gz 55 29 Oktober Demo Pembuatan Snack Padat Gizi bagi Ibu Hamil yg Bekerja Canggih Tresnawati, AMG 56 29 Oktober Masalah yang timbul pada pasien lansia selama perawatan Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, SpPD-KGer, Mepid, FACP 57 29 Oktober Masa pemulihan pada pasien lansia Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, SpPD-KGer, MEpid, FACP 58 29 Oktober Long COVID: A Nutritional Therapy Approach dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, Sp.GK 34 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

59 29 Oktober Nutrition for Healthy Elderly Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK(K) 60 29 Oktober Pemenuhan Gizi Optimal pada Ibu Hamil yang Bekerja untuk Menghasilkan Generasi Unggul Wita Rizki Amelia, SKM, RD 61 29 Oktober Rehabilitasi komprehensif gangguan menelan pada anak dan dewasa dr. Rizky Kusumawardhani, SpKFR(K), dr. M. Yanuar Amal, Sp.Rad, dr. Steven Setiono, SpKFR(K) 62 1-Nov Donor Kornea, Siapapun Bisa! dr. Rio Rhendy, SpM(K) 63 3-Nov Harapan terapi sel punca pada Multiple System Atrophy (MSA) dr. Amanda Tiksnadi, SpS(K)  64 1-Nov Terapi sel punca pada permasalahan tulang belakang di RSCM Dr. dr. Rahyussalim, SpOT(K)  65 1-Nov Cross Match & HLA-Typing pada Transplantasi Organ dr. Dewi Wulandari, Sp.PK(K), M.Sc 66 1-Nov Challenges in pediatric kidney transplantation: lesson learned from National Referral Hospital dr. Gerhard Reinaldi Situmorang SpU(K), PhD 67 1-Nov Peran patologi anatomik dalam transplantasi ginjal dr. Meilania Saraswati, MPd.Ked, SpPA(K) 68 1-Nov The Use of Multifocal IOL in Modern Cataract Surgery dr. Syska Widyawati, Sp.M(K), M.Pd.Ked 69 1-Nov Lung and Heart Transplantation : Where are We Now? dr. Ismail Dilawar, SpBTKV(K) 70 1-Nov Transplantasi tulang betis untuk rekonstruksi rahang dr. Parintosa Atmodiwirjo, SpBP-RE(K) 71 1-Nov Transplantasi kelenjar getah bening dan bedah super-mikro untuk tata laksana lymphedema dr. M. Rachadian Ramadan, B.Med.Sci., SpBP-RE(K) 72 2-Nov Cutting edge technology on endourology treatment for kidney stone  Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K) 73 2-Nov Minimally invasive treatment option for BPH: common problem, novel solution dr. Agus Rizal A. H. Hamid, SpU(K), PhD 74 2-Nov Treating Hydronephrosis: When to choose stent or nephrostomy Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K), PhD 75 2-Nov Kemajuan USG muskuloskeletal untuk mendiagnosis dan membantu pengobatan penyakit-penyakit di bidang dr. R.M. Suryo Anggoro Kusumo Wibowo, SpPD-KR reumatologi 76 2-Nov Role of endoscopy in hepatobiliary disease Dr. dr. C. Rinaldi Lesmana, SpPD-KGEH 77 2-Nov Peranan Minimal Invasive Vaskular dan Endovaskular pada Penanganan Diabetikfoot Ulcer dr. Akhmadu, SpB(K)V, PhD 78 2-Nov Atasi batu ginjal dengan terapi non dan minimal invasif dr. Widi Atmoko SpU(K) 79 2-Nov Laparoskopi pada onkologi ginekologi Dr. dr. Sigit Purbadi, SpOG(K) 80 2-Nov Dok, suara saya serak, kenapa ya ? dr. Syahrial M. Hutauruk, Sp.THTKL(K) 81 2-Nov Pentingnya memeriksa gangguan pernapasan tidur pada anak Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, SpA(K) 82 2-Nov Kupas Tuntas Saraf Kejepit di Pinggang Dr. dr. Mohamad Saekhu, SpBS(K) 83 2-Nov Travelling yang aman saat pandemi COVID-19 dr. Sharifah Shakinah, SpPD 84 3-Nov Long COVID? Yuk atasi dengan program rehabilitasi ini dr. Peggy, SpKFR 85 3-Nov Pasca COVID kok masih belum bisa cium bau ya, dok ? dr. Natasha Supartono, Sp.THTKL 86 3-Nov Long COVID pada anak, bagaimana mengenali dan berbahayakah? dr. Darmawan Budi Setyanto, SpA(K) 87 3-Nov Prosedur endoskopi untuk kesehatan saluran cerna, empedu, dan pankreas dr. Hasan Maulahela, SpPD-KGEH 88 3-Nov Peralihan masa pandemi ke endemi dr. Gurmeet Singh, SpPD-KP 89 3-Nov Rehabilitasi dan Tata Laksana Long COVID, serta persiapan kembali bekerja pasca COVID dr. Peggy, SpKFR, dr. Astri Mulyantini, SpOk 90 3-Nov Peningkatan D dimer pasca COVID-19: Apa yang perlu klinisi waspadai? dr. Wulyo Rajabto SpPD KHOM 91 4-Nov Mencegah dan mengatasi gangguan psikosomatik di era pandemi dan pasca pandemi COVID-19 dr. Edward Faishal, SpPD 92 3-Nov Hendaya Kognitif pada Kasus Long Covid Lansia dr. Profitasari Kusumaningrum, SpKJ(K) 93 3-Nov Vaksinasi pada lansia dengan berbagai komorbid Dr. dr. Kuntjoro Harimurti, SpPD, KGer, MSc 94 3-Nov Penanganan HIV selama pandemi Dr. dr. Evy Yunihastuti, SpPD-KAI 95 3-Nov Vaksinasi booster COVID-19: perlukah? Dr. dr. Sukamto SpPD KAI 96 4-Nov Siapa bilang perempuan beser atau mengompol itu normal? Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) 97 4-Nov Prosedur antiaging pada area mata dr. Indri Aulia, SpBP-RE(K) 98 4-Nov Evaluasi dan tata laksana gangguan bicara pada pasien pasca palatoplasty dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR(K) 99 4-Nov Kiat sukses memberikan ASI eksklusif di masa pandemi Covid 19 Ns. Yeni Andriani, S.Kep 100 4-Nov Tips meningkatkan keberhasilan program kehamilan dr. Gita Pratama, SpOG(K) 101 4-Nov Peran dan Kebijakan Point of Care Test (POCT) di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dr. Dean Handimulya Djumaryo, SpPK 102 4-Nov Pemeriksaan Thromboelastograf (TEG) dalam Pelayanan Critical dan Emergency Care dr. Sri Suryo Adiyanti, SpPK(K), Mkes 103 4-Nov Pengalaman Penggunaan Thromboelastograf (TEG) dalam Pelayanan Critical dan Emergency Care di RSUPN dr. Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, SpAn(K) Cipto Mangunkusumo 104 17-Nov Perawatan optimal bayi prematur Dr. dr. Putri Maharani Tristanita Marsubrin, SpA(K) 105 17-Nov Nutrisi bayi prematur dr. Yoga Devaera, SpA(K) 106 17-Nov Tumbuh kembang bayi prematur Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH 107 17-Nov Psikiatri anak Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) 108 2-Nov Persiapan calon ibu dalam mempersiapkan kehamilan Ns. Hesti Indriyani, S.Kep 109 2-Nov Menjaga kehamilan dalam mempersiapkan persalinan Fatimah Setyo Pertiwi, SST 110 2-Nov Skrining tumbuh tembang anak Ns. Nining Caswini, M.Kep, Sp.Kep An 111 1-Nov Rejuvenasi dengan Metabolit Sel Punca dr. Lis Surachmiati, SpKK(K) 112 1-Nov Terapi Kerontokan dan Kebotakan Dr. dr. Lili Legiawati, SpKK(K) 113 4-Nov Tindakan Kosmetik yang Aman saat Pandemi Dr. dr. Irma Bernadette, SpKK(K) 114 4-Nov Hair Transplant dr. Indri Aulia, SpBP-RE(K), MPdKed 115 3-Nov Pencegahan Gelombang 3 COVID untuk Anak, Guru, dan Keluarga Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 35

INFO KESEHATAN KpeasadlaahaTnePaslinCgeSperaintg Penulis: dr. Reiva Wisdharilla, SpPK dan dr. Dean Handimulya, SpPK KSM Patologi Klinik RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Thttp://santiagoesnoticia.com es cepat alias POCT (Point-Of-Care Test) kini kian menjamur. Sebagian besar dari kita pasti pernah mengecek gula darah, kolesterol, asam urat, atau lemak darah dengan metode ini. Dari mulai stadion olahraga, mall, bazaar, hingga ribuan lapak di toko online – semua berlomba-lomba menawarkan beragam pemeriksaan “medical check-up kilat” dengan harga terjangkau. Banyak orang yang lebih suka tes cepat dibanding tes biasa yang dikerjakan dengan alat besar di laboratorium. “Nggak usah disuntik buat ambil darah! Cukup 1 tetes dari jari,” adalah salah satu alasannya. Hasilnya pun dapat diketahui dalam 1-10 menit. Terdengar praktis dan mudah sekali, ya? Tapi ternyata, sebetulnya masih banyak pengerjaan sampel tes cepat di konter-konter umum dan di rumah yang masih tidak sesuai standar kelayakan. Waduh! Apa saja tuh contohnya? 36 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

INFO KESEHATAN 1Darah Anda Diambil dengan Cara yang Salah Yang Harus Anda Lakukan Banyak orang yang tidak tahu, tapi tetesan 1. Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum menjalani pertama darah dari ujung jari seharusnya dibuang, karena dapat mengandung cairan tes cepat yang memakai darah di jari. jaringan. Sampel yang sebaiknya dipakai 2. Banyak minum air! Dehidrasi dan darah yang adalah tetesan kedua dan seterusnya. “kental” dapat mengacaukan hasil tes cepat. 2 Darah dari ujung jari tidak boleh dikeluarkan dengan dipijat! Karena darah jadi banyak bercampur dengan cairan jaringan, sehingga hasil tes rendah palsu. Sel darah juga bisa jadi pecah, sehingga semakin mengacaukan pemeriksaan. Lantas, bagaimana jika darah yang keluar “macet”? Sebaiknya sampel diambil dari jari lain, dengan memastikan penusukan sudah cukup dalam. 3 Sisa alkohol dari swab sebelum penusukan harus ditunggu sampai betul-betul kering sempurna minimal 30 detik (dan tidak boleh Anda tiup). Jika tidak, Anda bisa kena infeksi! Dan hasil tes juga bisa keliru akibat pengaruh alkohol. Tak hanya itu, penusukan pun jadi ekstra perih karena terkena alkohol yang belum kering. Tes Kurang Sensitif atau Spesifik http://mariaduol.com Alat atau reagen tes cepat tidak bisa asal murah, karena setiap merek memiliki kemampuan diagnostik 3. Jika ingin membandingkan dengan tes sebelumnya, (sensitivitas atau spesifisitas) yang berbeda-beda. samakan kondisi dan waktu pengambilan darah. Di laboratorium rumah sakit rujukan, atau di Misalnya, bulan lalu Anda periksa lemak darah pagi- laboratorium yang sudah terakreditasi, pemilihan tes pagi sebelum sarapan setelah puasa semalaman, cepat untuk pelayanan sebenarnya sangat ketat. Alat maka yang sekarang pun sebaiknya demikian. atau reagennya harus lulus validasi dulu! Artinya, tes tersebut lolos uji banding dengan analyzer besar yang 4. Sebaiknya lakukan pemeriksaan rapid test tersertifikasi sebagai baku emas pemeriksaan, sehingga di penyelenggara yang terpercaya (misalnya hasilnya dapat dipercaya. Jadi harus hati-hati ya, karena laboratorium rumah sakit rujukan, atau laboratorium ada konter umum yang proses validasi tesnya masih terakreditasi). dalam tanda tanya. 5. Selalu konsultasikan hasil yang tidak normal dengan http://matabanua.co.id dokter. Selamat menjaga kesehatan, kawan-kawan! HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021 37

TESTIMONI Adhitya Putra Nasir RSCM BAGAI RUMAH KEDUA Menjalani pengobatan di sebuah Paviliun Cendrawasih dan setelah itu disusul oleh saya ke rumah sakit bagi seorang PTK RSCM ditahun yang sama. Bangunan RSCM yang pasien adalah pilihan di tengah sekarang sangat modern seperti Kencana dan Kiara,” banyaknya rumah sakit di ungkap Adhytia yang sudah menjadikan RSCM sebagai Jakarta. Berbagai pertimbangan, rumah kedua dan para dokter, perawat, dan semua staf akan menjadi prioritas dalam pemilihan seperti keluarga. rumah sakit, diantaranya; fasilitas lengkap, Ia berharap ke depannya RSCM dapat meningkatkan dokter yang memiliki kompetensi unggul, pelayanan serta fasilitasnya, serta senantiasa menjadi pelayanan excellent, hingga lokasi yang mudah rumah sakit terbaik di Indonesia. dijangkau. Sebagai rumah sakit rujukan, RSCM “Selamat Ulang Tahun RSCM yang ke 102 tahun,” kata memberikan berbagai pelayanan yang makin Adhytia yang selalu merekomendasikan RSCM kepada komprehensif. Tidak hanya tenaga kesehatan kerabat dan teman-temannya. yang mumpuni, namun juga didukung oleh fasilitas yang semakin lengkap. Kondisi ini dirasakan oleh Adhitya Putra Nasir, pasien RSCM yang sudah menjadi pasien RSCM sejak tahun 1993. “Saya didiagnosa thalassemia mayor oleh dr. Maria Abdulsalam Sp.A. Semenjak itu, saya menjalani pengobatan transfusi darah rutin satu bulan sekali, dulu di ‘Paviliun Tumbuh Kembang’ RSCM, dan saat ini di Pusat Thalassemia RSCM,” kata Adhitya. Mengapa memilih RSCM sebagai tempat menjalani pengobatan? Jawaban Adhitya mungkin bisa jadi sama dengan Anda, para pembaca Hallo Cipto, yaitu karena lengkapnya fasilitas teknologi dan tenaga ahli. “Di RSCM saya mendapatkan pemeriksaan- pemeriksaan penunjang seperti MRI T2*, fibroscan, pemeriksaan hepatitis dan virus-virus menular lainnya serta pemeriksaan penunjang lainnya,” ungkap Adhitya. Selain itu, menurutnya, pelayanan RSCM sudah sangat bagus. Hanya saja Adhitya masih melihat di alur pelayanan masih harus diperbaiki, agar pasien baru atau pasien lama tidak bingung. Fasilitas lain yang sudah tersedia namun perlu ditingkatkan adalah area menunggu, musholla, serta kantin. Di usia yang sudah memasuki 102 tahun, RSCM sudah banyak berubah. Ini dapat dirasakan oleh Adhytia yang sudah lebih dari seperempat abad bersama RSCM. “Saya merasa sangat terbantu. Saya ingat pertama kali saya ke RSCM menemani almarhum kakek saya berobat ke 38 HALLO CIPTO - Edisi ke 68 Tahun 2021

RSCM “Semoga RSCM dapat terus menciptakan Inovasi, memperluas Kolaborasi, dan meningkatkan Prestasi untuk menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Tinggi dan Berkualitas Internasional.” Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin 102


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook