Adaptasi Kebiasaan BARU selalu gunakan masker saat bepergian menjaga kebersihan tangan menjaga jarak dengan orang lain minimal satu meter “Di era kebiasaan selalu baru, mari lakukan mengonsumsi protokol kesehatan makanan dalam setiap bergizi aktivitas untuk menghindari olahraga teratur penularan Virus dan istirahat Covid-19 yang cukup JCI CN.3494.1 bawalah tas yang berisi: masker cadangan, hand sanitizer, sabun cair, tisu basah dan kering, bekal peralatan makan pribadi, alat sholat pribadi foto: pelbagai sumber & senivpetro_freepik Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo No. PKRS/011/rev00/2020/Stk
SALAM REDAKSI Tatanan Baru Dasarnya adalah keamanan dan keselamatan semua yang ada di rumah sakit: pasien, keluarga, dokter, perawat dan tenaga Sebagai rumah sakit yang sudah berdiri selama satu kesehatan lainnya. abad, RSCM terus berupaya memperbaiki diri dalam memberikan pelayanan demi kepuasan pasien dan Dalam praktiknya, pasien di poliklinik diperkenalkan dengan pelanggan. Di tengah pandemi COVID-19 yang tatanan baru. Antara lain pendaftaran melalui online yang masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, memberikan kemudahan bagi pasien untuk berobat. Tidak baik di tingkat global maupun nasional, manajemen RSCM menumpuk di satu waktu, misalnya pagi saja, namun tersebar bergerak cepat melakukan pembenahan. dari pagi hingga sore. Pasien yang telah mendaftar akan diberitahu nomor antrian sekaligus estimasi waktu kedatangan. Setelah meresmikan Kiara Ultimate (unit khusus untuk Dengan demikian protokol kesehatan yang telah dibuat tidak menangani pasien COVID-19) pada 6 April 2020, kemudian dilanggar karena ada pembatasan pasien secara proporsional. membentuk COMIC (COVID-19 Monitoring and Information Center). Ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan Selanjutnya RSCM juga memperkenalkan layanan yang yang diberikan RSCM bagi pasien yang terkonfirmasi disebut “RSCM Hijau”. Tujuannya kembali kepada pelayanan COVID-19. yang aman bagi pasien dan semua pihak yang terlibat di RSCM. Pasien yang datang akan diperiksa setidaknya dua kali, Layanan COMIC antara lain adalah ditanya apakah ada batuk, demam, nyeri tenggorokan atau memberikan informasi, serta pilek.Yang memiliki gejala seperti itu akan masuk terlebih melakukan edukasi promotif dulu ke poli demam. Sementara itu untuk layanan jenis-jenis dan preventif kepada pasien berisiko tinggi, selain pelayanan fisik juga diberikan layanan (terutama yang sudah dinyatakan laboratorium seperti rapid tes atau swab. sembuh) beserta keluarganya. Semua layanan yang diberikan RSCM tentunya akan Dalam memberikan pelayanan dikembalikan pada pasien. Inilah upaya yang dilakukan oleh terhadap pasien secara umum RSCM untuk memberikan pelayanan terbaik. RSCM juga mencoba membuat aturan Salam sehat. yang disesuaikan dengan kondisi Arifah, S.Kep, Ners, M.Kes saat ini. Kepala Instalasi PKRS Redaksi menerima kiriman artikel/ tulisan dan foto dari kontributor internal di lingkungan RSCM. Artikel dapat berupa ulasan kegiatan, prestasi, acara internal hinga artikel yang bersifat edukasi maupun wawasan. Sertakan pula foto dokumentasi yang layak dan beresolusi tinggi dengan keterangan nama, waktu, lokasi dan tujuan dilaksanakanya kegiatan tersebut. Redaksi berhak menyunting artikel tanpa mengubah tema dan isi artikel. Semua korespondensi surat menyurat, informasi, saran maupun ide dapat dikirim ke email redaksi ; pkrs.rscm@gmail.com Media Cetak Periodic Internal RSCM. Terbit Pertama Kali Desember 1999. Pembina: Direktur Utama RSCM, Direktur Pengembangan & Pemasaran RSCM. Pemimpin Redaksi: Ns. Arifah, S.Kep, M.Kes. Tim Penyuting: Bekti Utami, Rahajeng Kartika Sari, SKM, M. Hatta, SKM, MM.Kes. Rosita, SKM. Vera Eka P, Gavid Anggi Fandito. Penerbit: Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSCM Jakarta. Alamat Redaksi: Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), Jl.Diponegoro 71, Jakarta Pusat 10430. Kotak Pos 1086. Telp. +62-1500135 Pst. 2907. Email: pkrs.rscm@gmail.com. HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 3
DAFTAR ISI PROFIL HAL. 17 HAL. 30 HAL. 5-8 Hal. 9-16 FOKUS • COMIC RSCM, Memastikan Pasien dan Keluarga Sehat Pasca Perawatan • Menepis Kekhawatiran Pasien Dimasa Pandemi Covid-19 Hal. 17-33 INFO KESEHATAN • Antenatal Care di Era Pandemi COVID-19: Kapan dan Bagaimana ? • Menanggulangi Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 • Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Praktek Kedokteran Gigi • Aktivitas Fisik Mendukung Rehabilitasi Pasien Pasca COVID-19 • Mempersiapkan Anak Memasuki Era New Normal • Cermat Memilih Makanan di Era New Normal • New Normal untuk Cegah Penularan COVID-19, Mulailah dari Diri Sendiri! Hal. 34-37 WEB CONFERENCE RSCM Hal. 38 GALERI FOTO 4 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
FOKUS Di Masa Pandemi COVID-19 Adaptasi dan Gerak Cepat untuk Pelayanan Terbaik HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 5
PROFIL Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSCM dr. Sumariyono, Sp.PD-KR, M.P.H Di Masa Pandemi COVID-19 Adaptasi dan Gerak Cepat untuk Pelayanan Terbaik 6 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
PROFIL RSCM melakukan berbagai upaya Di sisi lain, selama pandemi COVID-19 berlangsung, perbaikan dalam meningkatkan menurut dr. Sumariyono, terutama di bulan April 2020 pelayanan di masa pandemi pasien umum (non-COVID-19) turun sekitar 40%. COVID-19. Adaptasi kebiasan baru Penurunan ini juga terjadi pada rumah sakit lainnya, diharapkan mengubah perilaku tidak hanya di RSCM. pasien saat kunjungan. Rumah sakit Kebiasaan baru ini juga memperkenalkan program Sekarang dalam pemahaman situasi atau tatanan “RSCM Hijau”. normal baru, RSCM mengantisipasi agar pasien umum (non-COVID-19) juga merasa aman saat berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto RSCM. Intinya adalah kebiasaan dan perilaku yang baru Mangunkusumo (RSCM) awalnya bukan berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku termasuk rumah sakit rujukan untuk pasien hidup bersih dan sehat. COVID-19. Namun, sebagai rumah sakit besar Dalam pelaksanaannya ada dua hal: pertama, dan memiliki fasilitas paling lengkap, banyak memberikan pelayanan aman terkait dengan COVID-19 pasien yang datang sendiri maupun pasien rujukan ke dan tidak ada penularan ke pasien non-COVID-19 RSCM terutama kasus kompleks dan kasus dengan multi- maupun petugas. Kedua, bagaimana memberikan comorbid. Kasus Covid-19 di RSCM pada awal pandemi layanan kepada pasien-pasien non-COVID-19 yang sudah ini sebagian besar tidak bisa dirujuk ke rumah sakit sekian bulan tidak bisa masuk ke rumah sakit. rujukan Covid-19, baik karena tempat perawatan yang “Selain perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan penuh maupun karena kasus yang kompleks dengan masker, Alat Pelindung Diri (APD), jaga jarak, dan cuci multi-comorbid. tangan, rumah sakit harus mengatur sedemikian rupa Saat kasus COVID-19 mulai ditemukan di Indonesia, bagaimana pelayanan kepada pasien COVID-19 bisa tepatnya pada Februari 2020, RSCM sudah menerima berjalan baik tetapi tidak menularkan kepada pasien lain pasien COVID-19. “Tetapi saat itu masih rawat jalan,” dan petugas kesehatan,” kata dr. Sumariyono. Di lain kata Direktur Pelayanan Medis, Keperawatan dan sisi RSCM harus meningkatkan layanan kepada pasien Penunjang RSCM dr. Sumariyono, Sp.PD-KR, M.P.H. non-COVID-19 yang sudah sekian lama tidak ke rumah Waktu itu rumah sakit rujukan yang ditunjuk oeh sakit, sesuai protokol kesehatan sebelum era adaptasi pemerintah untuk merawat pasien yang positif virus kebiasaan baru. COVID-19 masih terbatas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, RSCM melakukan Pada bulan berikutnya jumlah kasus Covid-19 terus strategi yaitu satu, menyusun zonasi area dan menyusun meningkat, sehingga rumah sakit harus melakukan standar APDnya sesuai zonasi dan jenis layanan/ pengaturan khusus untuk pelayanan pasien Covid-19 ini, tindakan. antara lain dengan membuat zonasi layanan Covid-19, Yang kedua, alur pelayanan dibuat sedemikian penetapan alur layanan serta standar Alat Pelindung Diri rupa sehingga dalam pelayanannya tidak ada cross (APD) dan penyusunan PPK. contamination antara pasien COVID-19 dan pasien Mengenai zonasi, pada awalnya pasien Covid-19 hanya Non-Covid. Ada jalur khusus bagi pasien COVID-19 yang dilayani di IGD ruang Isolasi PINERE, kemudian ada dibedakan dengan pasien lain. penambahan di beberapa ruangan di Gedung A dan Memang, penurunan yang siginifkan itu tidak hanya Kencana. Hal ini berisiko kontaminasi dan terjadinya terjadi pada poliklinik yang ada namun juga pada layanan penularan pada zona pelayanan. Berdasarkan kondisi unggulan yang dimiliki oleh RSCM. Layanan seperti bayi tersebut maka selanjutnya pelayanan pasien Covid-19 tabung, transplantasi ginjal, prostat center, implantasi di sentralisir di IGD dan IGD Ultimate (sebelumnya koklea,, tindakan minimal invasi (seperti endoskopi), dan poliklinik Kebidanan, dengan kapasitas 37 tempat tidur). Gamma Knife mengalami penurunan signifikan. Jumlah kasus Covid-19 di RSCM terus meningkat dan Gerak cepat tidak bisa dirujuk ke RS Rujukan Covid-19, baik karena RSCM beradaptasi dan bergerak cepat dengan membuat keterbatasan tempat tidur maupun karena kompleksitas alur pasien dan kuota masing-masing poliklinik. “Kita kasus. Direksi bersama Satgas Covid-19 RSCM, Kepala gali informasi dengan melibatkan penanggung jawab PKIA Kiara, Kepala Departemen IKA, Obsgyn, IPD dan poliklinik, untuk menentukan berapa kapasitas masing- Kepala Departemen, Kepala Unit lainnya serta DSSG masing poliklinik, dengan pertimbangan “physical membahas bagaimana langkah terbaik untuk zonasi distancing” kata dr. Sumariyono. Demikian pula dengan layanan Covid-19 di RSCM. Diputuskan untuk membuat waktu yang biasa untuk melayani pasien agar tidak zonasi khusus layanan pasien Covid-19 di Gedung Kiara. terjadi penumpukan. Pada 6 April 2020 diresmikan Kiara Ultimate yang dikhususkan untuk pasien-pasien COVID-19, baik pasien konDfirr.mdra.sRiimnaawuaptuinRoPhassisiewnaDtmaloa,mSpP.Aem(Ka)ntauan (PDP). HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 7
PROFIL “ “Dalam masa pandemi ini RSCM memperkenalkan program yang disebut “RSCM Hijau”. Tujuannya adalah pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien dan petugas. “Dibuatnya pengaturan ini, setiap poliklinik mulai menyesuaikan Kirana dan Kencana. Di Kencana, karena sekarang (bulan Juli 2020) dengan sistem baru tersebut. misalnya, semua pasien yang rawat jumlah pasien yang berobat sudah Pada masa transisi ini RSCM masih inap maupun operasi di screening berangsur normal. Pasien paling memberi kesempatan pasien onside COVID-19, kalau positif operasi banyak ada di klinik onkologi (datang langsung), tetapi pasien yag ditunda. Kalau clear boleh masuk ke hematologi baik dewasa maupun mendaftar secara online mendapat ruang operasi. anak dan bedah onkologi. Itu yang prioritas atau mendapat nomor Demikian juga dengan tenaga harus diatur terlebih dahulu karena antrian yang lebih kecil. Cara baru kesehatan yang memberikan pasiennya bisa mencapai 150 orang ini pasien akan terbagi rata dari layanan pasien, juga harus dilakukan perhari. pagi hingga sore. Sistem ini juga screening berkala. Menurut dr. Selanjutnya, mengatur waktu diharapkan akan mengubah perilaku Sumariyono, yang nomer satu berobat agar orang tidak pasien yang selalu datang pagi, adalah tim transplantasi, karena menumpuk. Sebelumnya pasien akan berubah datang sesuai nomer pasien transplan mendapat datang pagi semua, sehingga terjadi antrian yang diperoleh dari layanan imunosupresan kuat sehingga lebih penumpukan dibeberapa poliklinik. online. rentan terhadap infeksi. Kini RSCM terus beradaptasi dan Dalam masa pandemi ini RSCM Bagi petugas yang melakukan memperbaiki sistem yang dibuat. memperkenalkan program yang kontak dengan pasien yang “Kalau dulu pasien tidak mengetahui disebut “RSCM Hijau”. Tujuannya terkonfirmasi COVID-19 akan akan mendapat nomer berapa, adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan swab, bila hasilnya negatif akan dilayani jam berapa, dengan aman bagi pasien dan petugas. baru bisa aktif bekerja kembali. sistem pendaftaran online baru, Langkah yang dilakukan adalah RSCM berupaya sekuat tenaga selain tertera nomor antrian, juga penapisan sejak pintu masuk RSCM. mengamankan pasien dan tenaga ada estimasi waktu pelayanan. Semua orang yang datang ke RSCM kesehatan agar aman dan terhindar Kita sudah plot per 2 jam per dilakukan screening oleh petugas. dari virus berbahaya ini. Dukungan poliklinik. Misalnya untuk pelayanan Pasien akan ditanya apakah ada semua pihak yang terlibat membuat hematologi dengan nomor antrian batuk, demam, nyeri tenggorokan RSCM secara cepat mampu 18, pasien akan dilayani oleh dokter atau pilek. Kalau ada gejala tersebut beradaptasi di tatanan kebiasaan antara pukul 8 sampai 10 pagi,” kata maka pasien akan diarahkan ke poli baru. dr. Sumariyono. demam dan infeksi saluran nafas Saat ini baru diterapkan (secara atas. penuh) di dua poliklinik yang paling “RSCM Hijau” berlaku di semua unit banyak pasien, karena sistem IT layanan dan departemen termasuk ini sangat kompleks. Selanjutnya 8 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
FOKUS Memberikan InformCaOMsICi yang Benar Sebagai rumah sakit besar COVID-19 Monitoring and pengumpulan data ini sangat manajemen RSCM terus Information Center. Tim COMIC diperlukan untuk evaluasi. Termasuk meningkatkan hubungan merupakan bagian tak terpisahkan hasil pemeriksaaan swab. Jangan baik dengan pasien yang dari Gugus Tugas COVID yang sampai pasien dan keluarganya sedang dalam perawatan, dibentuk di RSCM serta unit Kiara bertanya ke orang atau bagian yang pasien yang telah pulang serta Ultimate sebagai center khusus tidak tepat. Pencatatan yang jelas keluarga pasien. Melalui monitoring pasien terkonfirmasi COVID-19. serta pengumpulan informasi hanya serta informasi yang disampaikan di satu tempat, yaitu Tim COMIC. diharapkan pasien dan keluarganya Menurut dr. Yogi Prabowo, SpOT (K), akan lebih tahu kondisi pasien saat Tim COMIC dibentuk sebagai tindak Pelayanan bagi pasien COVID-19 dirawat dan pasca perawatan di lanjut upaya pembentukan COVID-19 harus dilakukan oleh Tim COMIC. rumah sakit. Board. “COVID-19 kan penyakit baru yang juga disertai aspek psikologis, “Adanya Tim COMIC Di era pandemi COVID-19 inilah hukum, dan aspek-aspek lain yang ini membuat kebutuhan terhadap monitoring harus ditangani dengan baik. Semua informasi tentang serta informasi sangat dibutuhkan. itu membutuhkan pengelolaan yang pasien menjadi lebih Manajemen RSCM berinisiatif terintegrasi dan harus disampaikan jelas tersampaikan membentuk Tim COMIC atau dengan data yang baik supaya tidak termasuk kepada membingungkan di masyarakat,” keluarga pasien yang sudah pulang atau jelas dr. Yogi sebagai perencana dipulangkan terus awal pembentukan Tim COMIC. dimonitoring. Adanya Tim COMIC ini Tak hanya terkait informasi, namun “ membuat informasi tentang seperti pengelolaan ambulan juga pasien menjadi lebih jelas menjadi bagian dari tugas Tim COMIC. tersampaikan termasuk kepada keluarga pasien Tim COMIC makin memberikan yang sudah pulang kejelasan upaya RSCM dalam atau dipulangkan terus memberikan pelayanan yang prima dimonitoring. bagi para pasiennya. Bukan tidak mungkin layanan sejenis Tim COMIC Mengenai keluarga pasien akan diberlakukan nanti setelah atau pasien yang datang pandemi COVID-19 berakhir. “Bisa meminta penjelasan terkait dikembangkan khususnya untuk kondisinya, harus dikelola kedaruratan,” pungkas dr. Yogi. dengan baik dalam situasi yang baik (kondusif). Bila informasi ini tidak dikelola dengan baik tentu akan mengecewakan pasien dan keluarganya. Tim COMIC harus mampu mengelola aspek psikologis pasien. Sistem rujukan melalui dr. Yogi Prabowo, SpOT(K) Kepala IGD RSCM HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 9
FOKUS COMIC RSCM SMeemahstaiktanPPaasisencdaan PKeeluraragawatan Hubungan baik RSCM dengan pasien tidak hanya saat perawatan. Pasca pasien pulang ke rumah masih dipantau hingga benar-benar sehat. Tak menularkan juga tak tertular lagi. Bisa dikatakan layanan yang diberikan RSCM ini inovasi di tengah pandemi COVID-19. 10 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
Pandemi COVID-19 masih beberapa rumah sakit menerima FOKUS belum menunjukkan pasien COVID-19. Seperti yang penurunan. Bahkan, untuk terjadi di Rumah Sakit Cipto Dedikasi RSCM dengan menjadikan Indonesia dapat dikatakan Mangunkusumo (RSCM), rumah gedung Kiara sebagai lokasi bagi belum sampai masa sakit rujukan nasional yang memiliki pasien-pasien COVID-19 (setelah puncak. Ini harus menjadi perhatian fasilitas paling lengkap di Indonesia. sebelumnya ruang IGD difungsikan semua pihak, pemerintah, dokter, Pasien-pasien yang termasuk untuk pasien COVID-19), RSCM pakar kesehatan, masyarakat umum, kategori suspek atau bahkan sudah mulai kebanjiran pasien COVID-19, hingga rumah sakit. Sayangnya positif terkena COVID-19 secara baik suspek maupun yang sudah tak semua elemen masyarakat bertahap dirujuk ke RSCM dari positif. Jumlah dokter dan tenaga ini menunjukkan perhatian serius rumah sakit lain, terutama dari kesehatan tidak menjadi kendala terhadap kondisi yang saat ini rumah sakit yang memiliki fasilitas besar, hanya ruangan yang perlu terjadi. Lihat saja di jalanan, mereka terbatas. Baik dari segi dokter direnovasi agar sesuai protokol bagi seolah berada dalam situasi normal, maupun tenaga kesehatan lain pasien-pasien berisiko tinggi. tanpa masker dan jaga jarak serta peralatan penunjang yang Setelah layanan bagi pasien berinteraksi dengan sesama. Virus mengharuskan rumah sakit seperti COVID-19 berjalan hampir sebulan, tak mengenal siapa orang yang ini memindahkan pasien ke rumah dengan perawatan intensif, banyak akan dihampiri dan yang terkena sakit lebih besar. pasien yang dirawat di RSCM pulang COVID-19 akan membutuhkan RSCM berusaha menerima pasien setelah dinyatakan sembuh oleh pertolongan medis. rujukan dari berbagai rumah sakit di dokter. Bagi pasien yang meninggal Kenyataan yang saat ini dihadapi Jabodetabek. Mereka dilayani sesuai akan dimakamkan sesuai protokol tidak semua rumah sakit menjadi protap bagi pasien COVID-19. Tidak yang berlaku. rujukan bagi pasien COVID-19. ada kata menolak pasien bagi RSCM, Mungkin peristiwa yang menyertai Rumah sakit yang ditunjuk sebagai meskipun awalnya tidak dijadikan pasien-pasien COVID-19 ini bagi rujukan memiliki keterbatasan, sebagai rumah sakit rujukan banyak pihak seperti biasa saja. khususnya dalam penyediaan kamar COVID-19. Pasien datang ke rumah sakit lantas dan ranjang (bed) bagi pasien. dirawat dan bisa pulang ke rumah Keterbatasan ini mengharuskan jika sudah sembuh. Namun, tidak bagi RSCM. Pasien yang sembuh HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 11
FOKUS Informasi yang disampaikan ke puskesmas ini diharapkan ditindaklanjuti, misalnya dalam bentuk pemantauan orang tersebut (ex pasien) beserta keluarganya. Apakah pasien menjalankan karantina mandiri di rumah atau merasa sudah sembuh sehingga bebas bergaul dan bepergian kemana saja. Terkait monitoring dan informasi, tugas COMIC lain adalah melakukan edukasi promotif dan preventif kepada pasien (terutama yang sudah dinyatakan sembuh) berserta keluarganya. Selain itu Tim COMIC juga menginformasikan tempat pengambilan hasil swab bagi pasien yang sudah selesai menjalani perawatan di Kiara Ultimate. Tim COMIC adalah dokter dan perawat IGD yang menjadi garda terdepan bertugas untuk memonitor dan memberikan informasi ke pasien yang sudah sembuh dan keluarganya. Sebagai contoh, pasien yang pulang dan dinyatakan ini harus terus dipantau. Jangan Ahmad Riza’i, S.Kep, MARS yang “ Petugas COMIC “ lengah karena bisa saja ada hal yang merupakan penanggung jawab Pre yang merupakan tidak diinginkan terjadi. Misalnya Hospital yang turut membidani Tim dokter relawan tertular lagi dari orang lain karena COMIC. menjadi garda tidak disiplin menjalankan protokol Pasien yang sudah diperbolehkan terdepan bertugas COVID-19. pulang dan sudah dikategorikan untuk memonitor Dokumen Resmi sembuh atau meninggal, namun dan memberikan Menyadari pentingnya pemantauan belum ada dokumen resmi yang informasi ke pasca perawatan (setelah pulang menyatakan hasil swab negatif pasien yang sudah ke rumah), RSCM membentuk Tim atau positif keluarga, pasien perlu sembuh dan COMIC (COVID-19 Monitoring and tahu dapat menghubungi Tim keluarganya. Information Center). “Tujuan utama COMIC. Hasil swab tersebut akan dibentuk Tim COMIC ini sebagai disampaikan juga ke Puskesmas penghubung antara RSCM dengan sesuai domisili pasien untuk pasien yang terkait COVID-19,” kata monitoring selanjutnya. 12 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 12
FOKUS mengingatkan kapan mereka harus datang lagi ke RSCM. Tim COMIC yang secara resmi beroperasi pada 21 Mei 2020, menurut Ahmad, selain memantau atau monitoring pasien pasca perawatan COVID-19 juga melakukan edukasi, kepada pasien yang sudah sembuh berserta keluarganya maupun keluarga pasien yang meninggal. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan tenang kepada keluarga yang termasuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP). Bagi yang sehat harus menjalankan protokol kesehatan. Saat ini, Tim COMIC melakukan monitoring tiga hingga tujuh pasien yang sudah pulang dan sembuh. Sebelumnya bisa mencapai 20 orang perhari. Tim COMIC ini tidak selalu mendapat sambutan yang baik saat menghubungi pasien, maupun keluarga pasien yang sudah meninggal dunia. Di Bulan Mei lalu, ada 15% nomor telepon yang tidak bisa dihubungi. Karena nomor telepon yang diberikan tak sesuai pada saat pendaftaran di Admisi. Saat ini, pasien COVID-19 yang meninggal di RSCM mulai menunjukkan penurunan. Tim COMIC dapat dikatakan inovasi dari Gugus Tugas COVID-19 RSCM sebagai pelayanan prima yang telah menjadi visi rumah sakit berusia satu abad ini. Layanan ini dapat diteruskan untuk pasien lain dimasa yang akan datang, setelah pandemi berakhir. Semoga. sembuh, RSCM menetapkan Untuk pasien yang sudah meninggal, “ Untuk pasien “ tenggat 30 hari untuk memantau sementara hasil swab belum keluar yang sembuh, (memonitor) pasien melalui telepon apakah negatif atau positif, Tim bila dokter dengan menggunakan reminder COMIC terus melakukan monitoring. mengharuskan berupa aplikasi khusus, selama 30 Di lapangan dibantu oleh puskesmas melakukan hari dibagi menjadi empat pekan. terdekat untuk memantau kondisi kontrol kesehatan, Misalnya pekan pertama Tim kesehatan keluarganya. Bila ada Tim COMIC akan COMIC berupaya menghubungi gejala terkena COVID-19 pihak mengingatkan pasien sembuh untuk mengetahui puskesmas atau layanan kesehatan kapan mereka apakah ada keluhan atau masalah terdekat akan segera mengambil harus datang lagi kesehatan, waktu pengambilan hasil langkah penanganan sesuai protokol ke RSCM. swab terakhir serta eduksi kesehatan kesehatan. yang bersifat promotif preventif. Untuk pasien yang sembuh, bila Semua informasi yang di dapat dokter mengharuskan melakukan kemudian dimasukkan ke dalam kontrol kesehatan, Tim COMIC akan data base pasien. HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 13
FOKUS Menepis Kekhawatiran Pasien di Masa Pandemi COVID-19 COVID-19 tidak hanya membahayakan bagi orang yang sudah dinyatakan positif terkena virus. Orang-orang yang sehat pun diharuskan waspada agar tidak tertular. Sejumlah peraturan atau protokol bagi masyarakat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi acuan yang harus dijalankan, sejak masa pandemi hingga saat ini kita memasuki era adaptasi kebiasaan baru. Demikian pula di rumah sakit seperti Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang menerapkan protokol COVID-19 secara ketat di semua lini. Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An-KAP 14 HALLO CIPTO - Edisi ke 634 Tahun 2020
SEPUTAR RSCM Di rumah sakit termasuk di RSCM pada saat tindakan pembedahan (surgery) ada yang membutuhkan alat tambahan, contohnya ventilator. “Untuk membantu pernafasan agar oksigen masuk ke pembuluh darah,” kata Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An-KAP, atau biasa disapa Dr. Ade. Beberapa kasus operasi membutuhkan tambahan alat ventilator, namun bisa saja alat ini dilepas saat proses operasi berlangsung. Tergantung kondisi berat atau tidaknya tindakan operasi yang sedang dilakukan. Sementara untuk pasien atau penderita COVID-19 ventilator dibutuhkan untuk memasukkan oksigen ke paru-paru, karena organ yang terkena adalah paru-paru. Sistem pernapasan atau respiratory system, mengalami gangguan penyerapan oksigen sehingga sulit untuk bernapas. Tidak semua penderita COVID-19 mendapat bantuan alat pernapasan. Biasanya pasien-pasien yang dikategorikan berat atau karena ada penyakit bawaan lain. Ada sebagian pertanyaan dari masyarakat atau pasien dengan penyakit non-COVID-19 yang membutukan ventilator, terutama mengenai keamanannya karena khawatir terinfeksi oleh pasien COVID-19 yang mungkin saja menggunakan ventilator yang sama. Menurut Dr. Ade, ventilator bisa saja menjadi sumber transmisi virus karena terkoneksi dengan sumber pernapasan, yaitu paru-paru. Namun alat tersebut sudah memiliki sistem pencegahan sendiri, seperti adanya filter. “Fungsi filter adalah menyaring kuman atau virus agar kuman tertahan sehingga tidak ulang, selang-selang tersebut harus (singe used). Dan satu ventilator masuk ke dalam mesin ventilator,” disterilkan di tempat sterilisasi hanya untuk satu pasien. jelas Dr. Ade, selaku staf medis di khusus alat medik. Departemen Anestisiologi dan Terapi Protokol kesehatan yang dijalankan Selanjutnya, mesin ventilator dengan sangat ketat dan mumpuni Intensif. VppeaesnniyteianlakCtiotOrlaVyinIaD,n-hg1a9driumgsuadnuiabpdTbkeuaeiirnbnnsripadbhuanakansadktgieunaiannk.nigpppeeanmdyabamcsyeaekamenlniditmbdgaarmiiardshliiti.eakameIinndnnki’iel,eiomdkrmmraiiemoeamprllmuekaaaphkalp.saunuRkaRkaSaapnSCpnnr‘MaCobskenataMsolgldfuikbiedasornamaelhsubkiinaeCtgtuOaaktVi urIuDnmtrst-uaee1agrkh9suhienmmabgskuegaeatan.knmumiktitleaurikasupymijuarparekeansaknainankytoeantlbiaaldeatsabvrkioaeihpnnnetabrivllleauirtsuoarsr Yang paling penting selbaang-isdeloakntger, tenpaegngaakmeasneahnasataant d, ispeakrtaai lpagaisuinetnu.kTakSpeeberlluumkhdaanwsaetsirudbaehrotibndaatkdain yang digunakan adalahRsiSngCleMu,semdeski paasniedneymani gbebelurbmedma.enunjukkan tandpoaep-metarbansedirasaithapaunepnreuumarnubgenadananh(g.aenn,eral atau sekali pakai dan dibuang dengan mematuhi protokol Di RSCM, penggunaan selang cleaning) merupakan hal yang harus ventilator hanya untuk sekali pakai dilakukan. Pasien selanjutnya baru kesehatan. Atau bila akan dipakai HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 15
SEPUTAR RSCM bisa masuk setelah benar-benar aman. Sedangkan untuk yang akan dioperasi namun memiliki riwayat COVID-19 – protokol atau peraturan yang dijalankan berbeda. “Ada alur dan kamar operasi khusus bila ada pasien yang akan dioperasi terkena COVID-19,” ungkap Dr. Ade. Demikian pula standar operasi COVID-19 ruangan operasi harus bertekanan negatif supaya virus- virus terdorong keluar. Untuk pasien yang terkena COVID-19, ada perbedaan lain seperti dokter anestesi dan pasien masuk terlebih dahulu, disusul oleh dokter atau tim bedah lainnya. Menurut Dr. Ade, physical distancing ini bertujuan untuk meminimalkan risiko penularan COVID 19. Pasien juga menggunakan aerosol box atau ditutupi dengan plastik sebagai antisipasi penularan. Untuk pasien COVID-19 semua dokter dan perawat menggunakan APD dengan level tertinggi. “Sementara kalau yang dioperasi “Ada alur khusus “ bukan COVID, kami dokter anestesi diri sedemikian rupa sesuai protokol dan juga kamar (dan dokter bedah) menggunakan kesehatan. Bila ada petugas medis operasi khusus APD level 2,” ungkap Dr. Ade. yang terpapar itu dari kelengahan bila ada pasien Saat ini dengan protokol yang petugas, misalnya saat ganti baju akan dioperasi ketat, pasien yang akan diambil APD. Atau, setelah tindakan tidak terkena COVID-19 tindakan operasi diusahakan langsung mandi. Faktor kelelahan datang pada hari yang sama. juga bisa menyebabkan masuknya Pasca operasi pasien tidak lama virus COVID-19. dirawatnya dan diusahakan setelah Sejatinya bagi pasien, khususnya operasi langsung pulang. Tentu ada non-COVID-19 tidak perlu ada perkecualian untuk pasien-pasien yang dikhawatirkan. RSCM dengan yang dikategorikan berat yang menjalankan protokol COVID-19 memerlukan istirahat pasca operasi. memberikan keamanan bagi semua Menurut Dr. Ade, dengan protokol pasien. yang ketat seperti di RSCM kecil kemunginan bagi dokter atau tenaga kesehatan lain terpapar virus.Yang terpapar umumnya bukan dari pasien, karena kalau para dokter berhadapan dengan pasien yang positif, sudah pasti mempersiapkan 16 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
SEPUTAR RSCM Infeksi Sars-Cov-2 tidak hanya terjadi pada populasi biasa. Balita, anak serta ibu hamil merupakan populasi khusus yang berpotensi terkena COVID-19. Kehamilan merupakan kondisi dimana sistem imun tertekan secara parsial (Partial immune Supression), sehingga membuat wanita hamil mudah terinfeksi virus. Morbiditas meningkat pada musim influenza. Oleh karena itu, kehamilan di masa COVID-19 menjadi perhatian khusus, terutama dalam deteksi dan pencegahan transmisi maternal-perinatal. Gejala yang dapat muncul Kapan dan Bagaimana ?Antenatal Care di Era Pandemi COVID-19: dr. Amanda Rumondang, Sp.OG dan Tim Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSCM-FKUI Pada 31 Desember 2019, 2020, WHO menyatakan COVID-19 pada wanita hamil dengan COVID-19 masyarakat global menjadi pandemic, dan hingga tidak berbeda dengan populasi tidak dihebohkan dengan kini berbagai penelitian masih hamil. Gejala yang dapat ditemukan adanya virus yang terus dikembangkan mulai dari meliputi : batuk pilek, demam, sesak belum teridentifikasi pemahaman patofisiologi penyakit napas, sakit kepala, menurunnya sebelumnya (novel) yang dikenal hingga mengembangkan antivirus ketajaman indra pengecap dan dengan Coronavirus Disease 2019 untuk tatalaksana COVID-19. penciuman, dan masih banyak lagi. atau COVID-19 di Wuhan-Provinsi Sars-Cov-2 memiliki kemampuan Sebagian besar wanita hamil yang Hubei-China; yang disebabkan tinggi dalam penularan (High terinfeksi hanya akan mengalami oleh Sars-Cov2 . Pada Februari Spreading) namun rendah tingkat gejala ringan atau sedang yang kematian (Low Fatality). Virus serupa dengan sakit flu biasa, ini menyebabkan penyakit mulai bahkan tidak bergejala sama sekali dari gejala ringan sampai berat. (80% termasuk OTG). Hingga saat ini, droplet orang yang Upaya penurunan transmisi terinfeksi masih menjadi agen COVID-19 hingga saat ini masih penularan (Mode ofTransmission) terus dilakukan, termasuk pada paling berbahaya dalam penularan wanita hamil. Perkumpulan Obstetri Sars-Cov-2 (Melalui batuk, bersin, Ginekologi Indonesia (POGI) telah menyentuh permukaan yang mengeluarkan rekomendasi sebagai terkontaminasi virus). Namun, saat upaya penurunan dna pencegahan ini WHO telah menyatakan adanya transmisi COVID-19, meliputi : potensi penularan lewat udara 1. Penerapan perilaku hidup bersih (AirborneTransmission) pada proses penularan Sars-Cov-2. dan sehat (PHBS) HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 17
INFO KESEHATAN 2. Penggunaan masker untuk Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Yang Direkomendasikan Oleh POGI semua wanita hamil Selama Pandemi COVID-19 : 3. Jaga jarak atau Distancing No Usia Kehamilan Pemeriksaan kehamilan USG Keterangan 4. Seleksi kasus untuk 1 <11 minggu Tidak perlu Melihat kehamilan Bila ditemukan keluhan seperti pemeriksaan kehamilan (Ante dalam Rahim perdarahan, nyeri perut hebat Natal Care) dengan minimal segera periksa kunjungan ke RS Pemeriksaan ante natal atau Ante 2 11-13 minggu Bila diperlukan Menentukan usia Pemeriksaan laboratorium dasar Natal Care (ANC) tetap penting kehamilan (darah rutin, urin lengkap, gula darah, dilakukan, karena adanya proses skrining HIV, hepatitis B, sifilis) tumbuh-kembang janin yang tetap harus mendapat perhatian 3 20-24 minggu Bila diperlukan Skrining adanya serta deteksi dini risiko tinggi, kelainan anatomi pada termasuk risiko infeksi. Namun, janin seleksi kasus menjadi penting agar pemeriksaan lebih efektif 4 28 minggu Bila diperlukan Bila diperlukan Pemeriksaan laboratorium (darah dan efisien. Hal ini ditujukan untuk lengkap, toleransi gula darah) mengurangi paparan infeksi agar dapat menurunkan risiko terinfeksi. 5 32 minggu Bila diperlukan Bila diperlukan 6 36 minggu Bila diperlukan Bila diperlukan Pemeriksaan laboratorium dasar (darah rutin, urin lengkap, fungsi ginjal, fungsi liver dan faktor pembekuan darah) 7 37 minggu – Ya Bila diperlukan Pemeriksaan kehamilan setiap minggu persalinan sampai persalinan Saat ini dikembangkan konsep : tidak gawat darurat dan gawat darurat. Pada kondisi tidak gawat darurat, wanita hamil dapat melakukan pemeriksaan hamil sesuai anjuran terbaru yang direkomendasi kan POGI. Namun, jika wanita hamil mengalami keluhan atau kondisi gawat darurat, maka harus segera ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat. Kondisi kegawatdaruratan meliputi : mual muntah hebat, perdarahan banyak, gerakan janin berkurang, nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang, kejang dan pecah ketuban. Sesuai dengan perkembangan perjanjian. Hal ini agar mengurangi • Menjaga jarak setidaknya 2 teknologi, beberapa pertemuan kontak dengan banyak orang. meter dari orang lain dengan dokter dapat dilakukan melalui telepon atau video call, Beberapa upaya perlindungan • Hindari penggunaan namun hal ini sebaiknya didiskusikan umum bagi wanita hamil dan transportasi umum apabila terlebih dahulu dengan dokter Anda. keluarga untuk mengurangi risiko memungkinkan Apabila Anda mengalami keluhan terinfeksi COVID-19 saat melakukan atau permasalahan berkaitan pemeriksaan kehamilan antara lain: Wanita hamil tidak perlu takut dan dengan kehamilan Anda, maka ragu untuk melakukan pemeriksaan jangan ragu untuk menghubungi • Mencuci tangan dengan air dan kehamilan, karena pemantauan dokter untuk mendiskusikan sabun atau hand sanitizer secara kondisi kehamilan tetap perlu keadaan Anda. teratur dilakukan. Bila wanita hamil Kondisi lain yang perlu diperhatikan mengalami gejala COVID-19 atau adalah wanita hamil dengan • Mengenakan masker dan hindari ada anggota keluarga di rumah yang penyakit penyerta seperti diabetes, menyentuh area mata, hidung, mengalami gejala tersebut, tunda hipertensi, pertumbuhan janin dan mulut jadwal pemeriksaan kehamilan terhambat, riwayat obstetri buruk hingga 14 hari ke depan dan hubungi atau penyakit penyerta lainnya, • Mempraktikkan etika batuk hotline COVID-19 di 119 ext 9 untuk maka kunjungan ke rumah (batuk atau bersin pada lengan mendapat arahan lebih lanjut. sakit yang lebih sering mungkin baju atau tisu) dan mencuci diperlukan dan dianjurkan dengan tangan setelah batuk 18 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN foto: https://www.thejakartapost.com Normal /nor·mal/ (1.) menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah; sesuai dengan keadaan yang biasa; tanpa cacat; tidak ada kelainan; (2.) bebas dari gangguan jiwa – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online/daring Menanggulangi Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 Penulis: Gabriela Ellenzy & Gina Anindyajati Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI Pandemi COVID-19 yang tengah terjadi memberikan tantangan baru dalam dunia kesehatan, termasuk kesehatan jiwa. Berbagai isu tentang penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa promotif hingga rehabilitatif, kini ditambah dengan besarnya ancaman masalah kesehatan jiwa serta akses yang makin terbatas. Di masa pandemi ini, dampak psikososial menjadi sesuatu yang tak terhidarkan. Mulai dari adanya rasa cemas yang terus menerus dirasakan berkaitan dengan risiko infeksi, kebingungan karena kebijakan yang berubah-ubah, hingga kebutuhan perubahan gaya hidup. Apalagi setelah konsep normal baru diperkenalkan, kini semakin tak terelakkan untuk kita keluar dari zona nyaman seperti sebelum pandemi. HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 19
INFO KESEHATAN foto: https://www.thejakartapost.com Penggunaan teknologi internet, contohnya panggilan video jarak Setelah hampir enam bulan ilmuwan, peneliti, dan dokter jauh, banyak dimanfaatkan berhadapan dengan pandemi tidak henti-hentinya menyuarakan untuk berbagai tujuan; mulai dari COVID-19, dunia kini berada dalam bahwa penerapan tatanan normal pendidikan, pekerjaan, hingga fase yang tumpang tindih. Di baru ini harus dilakukan secara silaturahmi selama masa pandemi. satu sisi, ada negara yang masih terkontrol, bertahap, dan secara Peningkatan pajanan terhadap gawai berkutat dalam fase penyelamatan waspada. Menilik arti kata normal menjadi suatu hal yang lumrah di dari krisis kesehatan, sementara dalam KBBI yang berarti menurut kalangan anak-anak hingga dewasa. di sisi lain ada negara yang sudah aturan, maka sudah sewajarnya Selain untuk mendukung fungsi memasuki fase pemulihan dan apabila masyarakat dihimbau untuk sehari-hari, gawai dan internet bersiap untuk beraktivitas kembali menuruti suatu aturan baru yang juga dimanfaatkan sebagian orang dengan penuh kewaspadaan. diharapkan dapat memberikan untuk keluar dari kondisi yang tidak Indonesia, merupakan salah satu banyak manfaat positif bagi menyenangkan. Banyak hal yang negara yang sedang berjuang untuk kehidupan. dapat dilakukan dengan gawai, keluar dari krisis kesehatan, dan Tatanan normal baru selain seperti bermain game, belanja hal ini perlu diupayakan segera membawa harapan, juga online, hingga membuat dan agar masyarakatnya dapat kembali memunculkan suatu tantangan menyaksikan berbagai konten pada melakukan aktivitas perekonomian. psikologis yang baru, yang apabila media sosial. “Dunia kerja tidak mungkin tidak dikelola dengan baik berisiko Meski bermanfaat, kita juga perlu selamanya dilakukan pembatasan, menjadi polemik di tengah mengetahui bahwa peningkatan roda perekonomian harus masyarakat. Tantangan tersebut pajanan internet (online screen-time) tetap berjalan, untuk itu pasca berasal dari banyak perubahan pada anak dan remaja meningkatkan pemberlakuan PSBB dengan kondisi yang terjadi dalam satu waktu; risiko terjadinya kecanduan pandemi COVID-19 yang masih sebut saja penggunaan teknologi internet. Pertumbuhan otak pada berlangsung, perlu dilakukan upaya sebagai tumpuan aktivitas masa kini, anak-anak berisiko mengalami mitigasi dan kesiapan tempat kerja pembatasan aktivitas sosial yang gangguan apabila mengalami seoptimal mungkin sehingga dapat mungkin lebih berat bagi kelompok kecanduan internet. Ditambah beradaptasi melalui perubahan pola rentan di masyarakat, dampak lagi berbagai kemungkinan buruk hidup pada situasi COVID-19 (New langsung penyakit COVID-19 dari penggunaan internet seperti Normal).” (Kementerian Kesehatan pada orang yang terinfeksi dan kecanduan pornografi, tindakan Republik Indonesia, 2020) keluarganya, membentuk kebiasaan kekerasan, cyber bullying, judi Dampak ekonomi yang tidak hidup bersih sehat yang baru, dan patologis, dsb. Selain itu, pada anak terelakkan akibat pembatasan sosial perubahan lainnya. Refleksi bagi dan remaja yang tidak memiliki ketat mendorong para pembuat kita semua, apakah kita siap untuk gawai dan akses internet justru kebijakan mengupayakan suatu mengatasinya? Apakah kita dapat bisa terpicu mengalami anxietas kondisi normal yang baru. Para menjawab tantangan dari tatanan dan depresi. Kasus bunuh diri pada baru? remaja telah dilaporkan terjadi di Cina pada bulan Februari lalu, yakni pada seorang siswa SMP yang tidak memiliki telepon genggam untuk mengakses kelas daring yang diadakan oleh sekolahnya. Pembatasan aktivitas sosial, mungkin terasa berat bagi kelompok tertentu, seperti anak sekolah. Adapun untuk membuka kembali sekolah juga tampaknya masih menjadi dilema. Hal ini menciptakan sumber stres bukan hanya bagi anak sekolah, tetapi juga orangtuanya, ketika memikirkan kemungkinan terinfeksi COVID-19 meskipun telah berupaya mematuhi protokol yang ada. Kekhawatiran untuk terinfeksi juga dirasakan oleh kelompok orang dewasa yang akhirnya “diperbolehkan” keluar rumah dan 20 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN menjalankan aktivitas pekerjaannya. kita membutuhkan teknologi bahwa penggunaan media tidak Pada kelompok dewasa yang sehat, internet dalam kegiatan sehari- mengurangi waktu tidur, aktivitas bisa merasa khawatir dan takut hari, sebaiknya kita tetap perlu fisik, dan perilaku lain yang penting saat mendengar informasi dan mengingat bahwa terdapat hal bagi kesehatan fisik maupun mental berita di media sosial mengenai menyenangkan lain yang dapat anak. kasus konfirmasi yang mungkin dilakukan. Dalam kaitannya untuk Menghabiskan waktu dengan berdekatan dengan lokasi tempat mencegah kecanduan internet, kegiatan menyenangkan lain bekerja. Bagi mereka yang punya orangtua perlu membatasi aktivitas seperti mengobrol langsung pengalaman dengan kehilangan penggunaan internet pada anak- dengan anggota keluarga di anggota keluarga yang terinfeksi anak. Sesuai anjuran NHSGGC rumah, olahraga, mengembangkan COVID-19 mungkin merasakan (National Health Service Greater kegemaran seperti memasak, kemarahan, trauma, dan kesedihan. Glasgow and Clyde) dan WHO bermain musik, atau berkebun dapat Sementara populasi dewasa bahwa meminimalisasi penggunaan menjadi alternatif bagi seseorang yang diduga atau terkonfirmasi internet pada anak memiliki efek dalam mencegah rasa isolasi dan mengalami infeksi COVID-19 bisa protektif terhadap kecanduan kesepian, serta tetap meningkatkan merasa tidak nyaman dengan internet. produktivitas seseorang. Kegiatan berbagai prosedur kesehatan Dalam situasi pandemi COVID-19 spiritual dapat menjadi salah satu yang harus dilalui, isolasi, bahkan pilihan bagi seseorang dalam pengucilan dari sekitar. kaitannya untuk meredakan kecemasan. Terkait dengan Pembatasan usia untuk mengakses “Apa saja “ banyaknya informasi pada media berbagai tempat sebagai bentuk yang menjadi sosial yang dapat menimbulkan perlindungan bagi populasi masalahmu, kuat masalah kesehatan mental, maka rentan juga menjadi tantangan atau tidak kuat, WHO menyarankan agar kita bagi kesehatan mental kelompok kamu harus kuat. melakukan pembatasan untuk orang berusia lanjut. Para lansia Apabila kamu mengakses sosial media, serta hanya seolah tidak memiliki pilihan selain merasa sudah mengakses informasi mengenai menghabiskan waktu di rumah benar-benar tidak penyakit yang berasal dari sumber untuk jangka waktu yang masih kuat, maka kamu yang terpercaya. belum dapat ditentukan. Kesendirian harus tetap kuat, Resiliensi merupakan kunci untuk menjadi isu yang penting di Didi Kempot dapat bangkit dari keterpurukan kelompok ini karena berkaitan masa lalu. Masing-masing individu dengan kejadian depresi. terdapat penyesuaian panduan perlu memaksimalkan potensi yang Kontras dengan berbagai untuk mengakomodasi kebutuhan dimilikinya untuk tetap berkarya ketidaknyamanan yang ada, bersosialisasi jarak jauh. Anak di sambil menyadari keterbatasan sebagian kelompok masyarakat bawah 18 bulan, dianjurkan untuk yang dimilikinya terhadap segala cenderung mengabaikan protokol menghindari penggunaan gawai perubahan yang terjadi, dengan kesehatan. Hal ini mungkin berkaitan selain untuk kepentingan mengobrol kata lain adaptasi terhadap normal dengan banyaknya misinformasi dan dengan video call. Pada anak-anak baru. Mempelajari teknik relaksasi, konspirasi. Pengabaian terhadap berusia 18 bulan hingga 5 tahun membatasi akses terhadap sumber protokol kesehatan diperkirakan pengenalan media digital dapat stres, dan mengetahui cara terbaik dapat membuat pandemi ini dilakukan oleh orangtua, dimana untuk melepaskan ketegangan semakin lama berlangsungnya. Dan orangtua perlu mendampingi anak- (misalnya dengan menceritakan itu berarti, kita semakin dihadapkan anak untuk membantu memahami segala keluhan kepada orang yang dengan ketidakpastian yang dapat apa yang dilihatnya. Waktu pajanan dipercaya atau petugas medis) memengaruhi kesejahteraan mental pada layar harus dibatasi hingga 1 merupakan hal-hal yang dapat seseorang. jam per hari. Selanjutnya, orangtua dilakukan. Seorang legendaris musisi Berdasarkan paparan di atas, perlu melakukan pembatasan Indonesia pernah mengatakan, “Apa masyarakat perlu mendapat yang konsisten terhadap waktu saja yang menjadi masalahmu, kuat informasi tentang pencegahan penggunaan media digital pada atau tidak kuat, kamu harus kuat. dampak negatif dari pandemi ini. anak berusia lebih dari 5 tahun. Apabila kamu merasa sudah benar- Pertama, tentang cara mencegah Orangtua perlu memastikan benar tidak kuat, maka kamu harus kecanduan internet. Kedua, tentang tetap kuat,” (Didi Kempot, 2019). cara mencegah rasa terasing dalam isolasi yang menyebabkan kesepian. Dan ketiga, tentang mengatasi kecemasan terkait risiko infeksi dan ketidakpastian masa depan. Menyadari bahwa saat ini HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 21
INFO KESEHATAN Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Praktek Kedokteran Gigi drg. Indira Larasputri Departemen Medik Gigi dan Mulut RSCM-FKUI Covid-19 menjadi tantangan bagi dokter gigi dalam melakukan praktek kedokteran gigi karena banyaknya jumlah virus SARS- Cov pada permukaan mukosa oro-faring. Penularan Covid-19 melalui droplet, opportunistic airborne (berasal dari tindakan aerosol- generated) dan/atau kontak erat pasien menjadikan dokter gigi sebagai tenaga kesehatan dengan resiko penularan yang tinggi. Di awal masa pandemik, tindakan kedokteran gigi dibatasi hanya pada tindakan gawat darurat yang sebagian besar merupakan kasus nyeri dan bengkak dengan pemberian obat-obatan. Hal tersebut bukan tanpa masalah karena sumber infeksi belum diatasi dan 22 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN Pembersihan karang gigi Tindakan Aerosol-generated Pengunaan air/water syringe Pencabutan gigi bungsu Pelepasan bracket ortodonti Tambal gigi dengan pengeburan kavitas Pembuatan jembatan dan mahkota gigi gigi Pencabutan gigi komplikasi Perawatan syaraf gigi Tabel 1. tindakan aerosol-generated dapat menjadi infeksi berulang di sebelum dan sesudah melakukan penyebaran corona virus disease kemudian hari. Pada suatu ketika, tindakan dan begitu pula pasien 2019 (covid-19), saat ini berkembang dokter gigi tidak dapat menghindari untuk mencegah penularan pelayanan telemedicine yang kemungkinan menemui kasus infeksi penyakit. Cuci tangan dapat memungkinkan pasien berkonsultasi persisten yang mengharuskan menggunakan sabun atau handrub dengan dokter dari jarak jauh tindakan aerosol-generated. selama masing-masing 40 detik melalui telepon, chat atau video call Beberapa tindakan kedokteran dan 20 detik. Sebelum melakukan dengan program yang didesain dari gigi merupakan aerosol-generated tindakan, pasien dianjurkan tetap pelayanan kesehatan sehingga dapat procedure (AGP) yang berasal dari menggunakan masker dan hanya mengurangi kontak antara pasien penggunaan alat air/water syringe, dibuka ketika akan melakukan dan dokter gigi. handpiece dan ultrasonic scaler (tabel pemeriksaan gigi mulut. Penggunaan APD 1). Selain aerosol, penggunaan Protokol Physical Distancing Penggunaan Alat Pelindung Diri instrumen mekanik pada rongga Penting untuk menjaga jarak (APD) penting untuk proteksi mulut juga dapat menyebabkan minimal 1 meter antara pasien dan tenaga kesehatan. Jenis APD terbentuknya droplet darah dan tenaga kesehatan di ruang tunggu yang digunakan dokter gigi saliva. dan ruang tindakan poli gigi. Ruang dibagi berdasarkan tindakan yang Seiring dengan era adaptasi tunggu didesain dengan memberi dilakukan yaitu aerosol-generated kebiasaan baru, diperlukan protokol jarak antar pasien dan ventilasi yang (level 3) atau non aerosol-generated tatalaksana tindakan kedokteran gigi baik. Barang yang tidak diperlukan (level 2). Alat pelindung diri yang untuk menekan seminimal mungkin sebaiknya disingkirkan untuk digunakan oleh dokter gigi dan penularan infeksi covid-19. Sesuai mencegah perlekatan virus. perawat gigi pada tindakan aerosol- dengan prinsip etik kedokteran Di ruang tindakan, dokter gigi generated adalah Apron/Gown/Cover gigi, mengutamakan keselamatan menjaga jarak terhadap pasien all jumpsuit, penutup kepala (bila pasien, adaptasi kebiasaan ketika anamnesa. Namun, kontak tidak mengenakan jumpsuit, sepatu baru ini menitikberatkan pada erat antara dokter gigi dengan tertutup/shoe cover, masker N95 tindakan eliminasi sumber infeksi. pasien tidak dapat dihindari dan sarung tangan. Alat pelindung Pembatasan tindakan gigi yang ketika melakukan perawatan gigi diri yang digunakan oleh dokter gigi bersifat estetis masih perlu dilakukan mulut. Pasien yang berobat di dan perawat gigi tanpa tindakan sementara waktu. dalam ruangan disarankan tanpa aerosol-generated adalah Apron/ Triase pengantar. Penggunaan pulpen Gown, penutup kepala, sepatu Skrining pasien dilakukan dengan bergantian dan kontak pasien tertutup/shoe cover, masker bedah melakukan pemeriksaan suhu dan dengan berkas rekam medik dan sarung tangan. pengisian kuisioner gejala serta dihindari bila memungkinkan. Penggunaan Obat Kumur riwayat kontak dengan pasien Telemedicine Penggunaan obat kumur iodine 0.2% konfirmasi Covid-19. Kedatangan Merujuk pada Surat Edaran dan hidrogen peroksida 1% dapat melalui perjanjian akan lebih efektif Kementerian Nomor HK.02.01/ mengurangi kadar virus SARS-Cov untuk mengurangi kontak antar MENKES/303/2020 tentang dalam saliva. Obat kumur digunakan pasien-pasien dan pasien-tenaga penyelenggaraan pelayanan selama minimal 15 detik sebelum kesehatan. kesehatan melalui pemanfaatan melakukan pemeriksaan gigi mulut. Menjaga Kebersihan Tangan teknologi informasi dan komunikasi Setting Ruang Tindakan Gigi dan Memakai Masker dalam rangka pencegahan dan Mulut Dokter gigi harus mencuci tangan HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 23
INFO KESEHATAN alat yang digunakan untuk Desain Ruangan Isolasi Infeksi Airborne menurunkan kadar aerosol dan droplet yang ada di ruang tindakan seperti penggunaan High Volume Evacuation (HVE), Rubber Dam dan Extraoral Vacuum Aspirator (EOVA). Penggunaan HVE dan rubber dam efektif mengurangi aerosol, masing- masing, hingga 93% dan 70-90%. Penggunaan alat tambahan berupa EOVA juga terbukti lebih efektif mengurangi aerosol-generated bersama dengan HVE. EOVA yang beredar saat ini dilengkapi dengan HEPA Filter dan UV-C. Departemen Gigi dan Mulut RSCM- FKUI saat ini telah melakukan upaya untuk seleksi pasien berupa skrining, edukasi kebersihan tangan dan penggunaan masker serta melakukan modifikasi sirkulasi udara dengan pemasangan HEPA filter dan ruangan bertekanan negatif sehingga dapat memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada pasien sesuai motto RSCM “Menolong, Memberikan yang terbaik”. Kunci penting dalam kontrol besar dibandingkan udara bersih lingkungan praktek kedokteran gigi yang masuk ke dalam ruangan. adalah sirkulasi udara yang baik di Penggunaan HEPA filter diperlukan ruang tindakan. Ruang tindakan untuk membantu mempercepat gigi dan mulut dipisah menjadi proses pergantian udara yang telah ruang aerosol dan non aerosol untuk terkontaminasi dengan udara baru. mengurangi terpaparnya pasien Penggunaan HEPA filter penting dan tenaga kesehatan terhadap karena udara bekas exhaust akan udara yang terkontaminasi. Untuk digunakan kembali sebagai suplay tindakan aerosol-generated, udara masuk. Namun, terjadi banyak disarankan menggunakan ruang perdebatan karena ukuran virus isolasi infeksi airborne atau ruang SARS-Cov yang lebih kecil dari bertekanan negatif dan HEPA filter. kemampuan HEPA filter sehingga Prinsip ruangan bertekanan negatif pemasangan lampu ultraviolet adalah perbedaan tekanan yang perlu dipertimbangkan untuk digunakan memiliki tekanan yang menambah proteksi. Desinfeksi lebih negatif dari ruang berdekatan, ruangan dilakukan setelah tindakan untuk mencegah keluarnya udara dan memberi jarak waktu 15 menit terkontaminasi virus dari ruangan. antara pasien. Tekanan negatif didapat melalui Penggunaan Alat Tambahan volume udara yang dikeluarkan dalam Tindakan Aerosol- lebih besar dari pasokan udara Generated yang masuk sehingga dibutuhkan Dokter gigi menggunakan beberapa exhauster dengan tekanan lebih 24 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN AkRteivhiatbaislitFasisi iPkasMienePnadsuckauCnOgVID-19 dr. Steven Setiono, SpKFR Departemen Rehabilitasi Medik RSCM-FKUI Shttps://images.ctfassets.net risiko seseorang memiliki gejala sisa pasien menjalani evaluasi medis ejak WHO mengumumkan ini antara lain keparahan dan level dan psikologis secara komprehensif. pandemi Covid-19 pada kritis penyakit serta adanya penyakit Gejala dapat muncul baik saat baru 11 Maret 2020, jumlah penyerta. terkena infeksi virus maupun setelah pasien positif Covid-19 Gejala sisa berupa kerusakan melewati fase akut. Gejala yang telah mencapai 56.385 struktur dan fungsi paru akan dilaporkan meliputi rasa lelah yang orang dengan 24.806 orang menyebabkan distribusi oksigen menetap dan tidak tertahankan dinyatakan sembuh per bulan Juni ke dalam pembuluh darah menjadi hingga pasien merasa tidak berdaya 2020 di Indonesia. Angka ini masih tidak lancar. Rendahnya level melakukan apa pun, nyeri otot, nyeri terus bertambah hingga saat ini. oksigen dalam darah disertai adanya sendi, merasa tidak seimbang saat Namun, angka kesembuhan yang kerusakan struktur paru berupa berdiri, rasa lemas setelah aktivitas tinggi belum tentu pasien benar- jaringan parut, akan menimbulkan (contohnya tidak dapat berdiri benar pulih dan dapat kembali ke gejala napas pendek atau terasa sulit terlalu lama), nyeri kepala, gangguan aktivitas seperti sebelumnya. Masa bernapas terutama saat melakukan pencernaan, pembengkakan pemulihan pasien pasca Covid-19 aktivitas yang memerlukan tenaga. kelenjar getah bening, tidak dapat dapat terhambat oleh adanya gejala Post viral fatigue syndrome (PVFS) konsentrasi, gangguan daya ingat, sisa atau dampak negatif akibat adalah rasa lelah yang amat sangat demam ringan, depresi, sulit virus SARS Cov-2 pada pasien pasca yang dirasakan hingga lebih dari 6 tidur, sensitif terhadap cahaya, Covid-19. Beberapa studi telah bulan setelah terinfeksi virus. PVFS intoleransi makanan serta alergi melaporkan 20-30% pasien pasca menyebabkan disabilitas fungsional ringan terhadap substansi-substansi Covid-19 memiliki gejala sisa berupa yang signifikan. Diagnosis PVFS di lingkungan sekitar. Sebenarnya, kerusakan struktur dan fungsi paru, ditegakkan apabila tidak dapat PVFS ini merupakan respon tubuh post-viral fatigue syndrome (sindrom ditemukan penyebab lain setelah yang normal terjadi setelah melawan rasa lelah pasca infeksi virus), dan infeksi virus. Hal ini juga umum komplikasi jantung kronis. Faktor HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 25
INFO KESEHATAN terjadi pada pasien yang baru demam lebih dari 2 hari, tidak ada lengan kanan dan kiri secara sembuh dari penyakit kritis. gejala nyeri dada atau sulit bernapas bergantian. Komplikasi jantung kronis pada saat berjalan di dalam rumah, dan pasien pasca Covid -19 dapat tidak ada gejala bengkak pada kaki. 4. Side lying leg raises: posisi menyebabkan pompa jantung Aktivitas fisik dimulai dari aktivitas berbaring miring ke kanan menjadi tidak optimal untuk ringan terutama pasien Covid-19 dengan lutut dalam posisi lurus mendistribusikan darah yang pasca perawatan intensif atau kemudian angkat dan turunkan mengandung oksigen dan nutrisi dengan kondisi serius. Pastikan kaki secara perlahan. Lakukan ke seluruh tubuh yang pada saturasi oksigen di atas 90 persen gerakan yang sama untuk kaki akhirnya menimbulkan gejala napas saat melakukan aktivitas. Aktivitas kiri. pendek,mudah lelah saat aktivitas, fisik dapat dilakukan secara bertahap pusing,dan bengkak pada tungkai. dengan tahapan sebagai berikut: 5. Prone lying: berbaring tengkurap Oleh karena itu, program rehabilitasi 1. Level 1 dilakukan apabila pasien kemudian relaksasi dan lakukan menjadi prioritas dalam menangani pernapasan dalam selama 2-10 dampak dari pandemi ini dan masih merasa sangan lemah menit. sangat penting dalam membantu dan harus berbaring hampir proses pemulihan pasien pasca sepanjang hari. Prinsip aktivitas fisik level 2 adalah Covid-19. Tujuan dari program 2. Level 2 dilakukan apabila level 1 semua gerakan yang dapat dilakukan rehabilitasi adalah mengembalikan terasa mudah dan pasien dapat dalam posisi duduk baik duduk di pasien ke aktivitas normal dalam duduk tegak tanpa sandaran kursi maupun di tepi tempat tidur. kehidupannya sehari-hari setelah untuk jangka waktu yang lebih Contoh gerakan-gerakan yang dapat keluar dari rumah sakit. Salah satu lama. dilakukan adalah: hal yang dapat mendukung program 3. Level 3 dilakukan apabila level 2 1. Latihan penguatan otot paha: rehabilitasi pada pasien pasca terasa mudah dan pasien dapat Covid-19 adalah aktivitas fisik. berdiri/berjalan dengan aman di dimulai dengan posisi duduk Aktivitas fisik adalah segala kegiatan sekitar rumah. dengan lutut tertekuk kemudian dalam durasi waktu tertentu yang Prinsip aktivitas fisik level 1 luruskan lutut kanan hingga kaki membutuhkan pergerakan otot -otot adalah semua gerakan yang dapat terangkat. Lakukan gerakan rangka dan tenaga serta energi. dilakukan di atas tempat tidur baik yang sama untuk lutut kiri. Aktivitas fisik terdiri dari aktivitas dengan posisi berbaring, tengkurap, 2. Seated marching: duduk di ringan, sedang, dan berat. Aktivitas ataupun berbaring miring ke satu atas kursi dengan posisi lutut fisik berperan untuk: sisi. Contoh gerakan-gerakan yang • membantu pemulihan fungsi dapat dilakukan adalah: 1. Ankle pumping: gerakkan paru dengan cara meningkatkan pergelangan kaki ke atas dan ke kekuatan otot pernapasan dan bawah dengan bergantian untuk pengembangan rongga dada kaki kanan dan kiri. serta paru • menjaga otot anggota gerak 2. Heel slides: posisi berbaring tetap kuat dengan cara terlentang kemudian geser meningkatkan ekstraksi tumit kanan ke arah bokong oksigen ke otot rangka hingga lutut tertekuk lalu dan meningkatkan fungsi luruskan kembali kaki kanan. kontraktilitas otot. Lakukan gerakan yang sama • mencegah terjadinya sumbatan untuk kaki kiri. pembuluh darah dengan cara meningkatkan dilatasi 3. Arm raises: posisi berbaring pembuluh darah, meningkatkan terlentang kemudian lakukan fungsi dinding pembuluh darah, gerakan angkat dan turunkan dan meningkatkan fungsi mikro sirkulasi darah • menjaga kesehatan mental agar terhindar dari depresi atau gangguan konsentrasi. Aktivitas fisik di rumah dapat mulai dilakukan apabila tidak ada gejala 26 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN tertekuk kemudian angkat paha dan kaki secara bergantian seperti gerakan sedang berjalan di tempat dalam posisi duduk. 3. Arm raises: posisi duduk kemudian lakukan gerakan angkat dan turunkan lengan kanan dan kiri secara bergantian. 4. Trunk rotation: lipat kedua tangan kemudian arahkan ke samping pinggul kanan dan angkat ke arah bahu kiri. Lakukan gerakan yang sama dengan memulai gerakan dari samping pinggul kiri dan angkat ke arah bahu kanan. 5. Sit to stand: lakukan gerakan duduk berdiri sebanyak 1-3 kali dengan lama berdiri 1-3 menit. Segera duduk kembali apabila merasa pusing. Prinsip aktivitas fisik level 3 “Seluruh tahapan adalah semua gerakan yang dapat aktivitas fisik dilakukan dalam posisi berdiri dan harus dimulai dan berjalan di sekitar rumah. Contoh diakhiri dengan gerakan -gerakan yang dapat pernapasan dilakukan adalah: dalam dan lambat melalui hidung dan 1. Standing marching : berjalan di keluarkan napas “ tempat dengan berpegangan melalui mulut. pada sandaran kursi. setiap kaki atau lengan. Aktivitas 2. Heel raises: gerakan jinjit dengan gerakan yang sama untuk kaki fisik yang rutin dilakukan akan berpegangan pada sandaran kiri. membantu program rehabilitasi kursi. 5. Berjalan di sekitar rumah dalam mempercepat pemulihan dimulai dari jarak dekat hingga pasien pasca Covid-19 sehingga 3. Wall push up: berdiri menghadap jarak yang lebih jauh. pasien dapat lebih cepat kembali ke dinding dengan jarak 30 cm. Seluruh tahapan aktivitas fisik aktivitas normal. Tempatkan kedua tangan pada harus dimulai dan diakhiri dengan dinding setinggi bahu kemudian pernapasan dalam dan lambat tekuk kedua siku dan luruskan melalui hidung dan keluarkan kembali. napas melalui mulut. Aktivitas fisik lebih baik dilakukan 2-3 kali sehari. 4. Side leg kick out: gerakkan kaki Semua gerakan dilakukan dengan kanan ke samping dengan repetisi 5-10 kali pengulangan untuk berpegangan pada sandaran kursi di sisi kiri tubuh. Lakukan HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 27
INFO KESEHATAN INFO KESEHATAN ERA NEW NORMALMEMPERSIAPKAN ANAK MEMASUKI Dr. Naela Fadhila, Sp.A Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM freepik.com baik. Pemahamannya terkait pandemi beberapa kegiatan yang melibatkan ini tentu belum maksimal. Orangtua orang banyak, seperti sekolah, perayaan Hidup berdampingan dengan memiliki peran penting dalam hal ini, ulang tahun, kegiatan piknik, harus pandemi Covid-19 kini sebagai role model. Penerapan protokol ditunda sementara. Beri penjelasan menjadi realita yang mau kesehatan harus dimulai dari lingkungan secara logis, tetapi tetap buat anak tak mau harus dihadapi terkecil, yaitu rumah dan keluarga. merasa nyaman. Ingatkan anak untuk oleh masyarakat dunia, selalu menjaga diri. Berikan pengertian termasuk Indonesia. Walau penyebaran Beri Pemahaman Pada Anak apa yang harus diperhatikan serta Covid-19 masih belum kunjung berakhir, dampak yang mungkin terjadi. namun kehidupan harus tetap berjalan. Orangtua sebaiknya memberikan Hal ini pada akhirnya harus mendorong edukasi mengenai Covid-19 pada Biasakan Anak dengan Protokol masyarakat membiasakan diri dengan anak dengan menggunakan bahasa Kesehatan pola hidup baru untuk mencegah maupun istilah yang mudah dimengerti, transmisi Covid-19, dikenal dengan sesuai dengan usia perkembangannya. Istilah new normal yang erat kaitannya istilah new normal. Pemahaman yang baik tentu tak dengan penerapan protokol kesehatan akan membuat anak takut, namun yang ketat. Dalam penerapannya, Pola perilaku baru di era new normal juga lebih waspada. Hindari sikap cemas orangtua hendaknya menjadi contoh perlu ditanamkan pada anak sehingga berlebihan. Jelaskan pada anak bahwa dan membiasakan diri menerapkan mereka dapat beradaptasi dengan 28 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN pencegahan/pengendalian infeksi dan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya 1. Memakai masker kain 2. Memperhatikan kebersihan tangan (cuci tangan atau dengan hand sanitizer) 3. Menjaga jarak (physical distancing) dan menghindari kontak fisik 4. Hindari menyentuh area wajah 5. Menerapkan etika batuk 6. Memperhatikan kebersihan Belajar dari Rumah Skema Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Berikut adalah layanan imunisasi dasar yang harus tetap diberikan sesuai jadwal: masih tetap diberlakukan. Jadikan rumah sebagai sekolah dengan melibatkan Segera setelah lahir Imunisasi Dasar peran aktif anak, orangtua, dan Usia 1 bulan guru dalam proses belajar mengajar. Usia 2 bulan Hepatitis B0 + Polio oral Alokasikan waktu dengan kegiatan Usia 3 bulan BCG positif dan produktif, menciptakan Usia 4 bulan DPT-Hepatitis B-Hib-Polio 1 pengalaman belajar yang melibatkan Usia 9 bulan DPT-Hepatitis B-Hib-Polio 2 anak, mengeksplorasi banyak hal, guna Usia 18 bulan DPT-Hepatitis B-Hib-Polio 3 membentuk ketangkasan dan berbagai MR1 ketrampilan baru. Siapkan jadwal DPT-Hepatitis B-Hib-Polio 4 rutinitas anak untuk meminimalisir rasa kebosanan selama berada di Usia 2 bulan Dapat ditambah dengan imunisasi lain rumah. Bantu anak menemukan ritme Usia 4 bulan jadwal yang tidak banyak berubah Usia 6 bulan PCV 1 dengan ketika mereka masih harus Usia 7 bulan PCV 2 datang ke sekolah secara fisik. Tetap PCV 3 + influenza 1 memperhatikan jam tidur malam anak Influenza 2 sehingga tidak terlalu larut. Tetap Waspada Anak Sakit “Anak merupakan “ Lengkapi Status Imunisasi kelompok usia yang Anak merupakan kelompok usia yang rentan terinfeksi, tak Upaya pemenuhan kebutuhan dasar rentan terinfeksi, tak terkecuali infeksi terkecuali infeksi tumbuh kembang dan kesehatan anak Covid-19. Walaupun pada sebagian Covid-19. Walaupun harus tetap berjalan sesuai jadwal. Roda besar manifestasi Covid-19 pada anak pada sebagian besar pelayanan kesehatan dasar seperti bergejala ringan, namun pada beberapa manifestasi Covid-19 asuhan neonatal esensial, pemenuhan kasus dapat berdampak fatal, yang pada anak bergejala nutrisi lengkap seimbang, suplementasi dikenal dengan istilah multisystem ringan, sesuai kebutuhan, stimulasi, deteksi, inflammatory syndrome in children dan intervensi dini tumbuh kembang, (MIS-C). Risiko MIS-C meningkat pada penelusuran kontak (contact tracing), serta imunisasi yang sempat terganggu bayi berusia di bawah 1 tahun dan anak tindakan karantina dan isolasi, untuk pada awal masa pandemi Covid-19 dengan komorbid. Manifestasi klinik mencegah perluasan transmisi Covid-19. harus kembali berjalan optimal. Sudah bervariasi dimulai dari asimptomatik, menjadi hak anak untuk dilindungi dari gejala ringan seperti demam persisten, berbagai penyakit yang dapat dicegah myalgia, konjungtivitis, ruam kulit, melalui imunisasi. Ikatan Dokter Anak gejala saluran cerna, neurokognitif dan Indonesia merekomendasi anak dibawah pernapasan, hingga gejala yang berat usia dua tahun harus mendapatkan melibatkan gangguan fungsi organ. prioritas pelayanan. Pada usia tersebut Upaya pencegahan dan pemberantasan tumbuh kembang anak harus optimal. wabah Covid-19 harus diutamakan Bila layanan imunisasi dihentikan sehingga penentuan status infeksi harus akan berpotensi menimbulkan double dilakukan sedini mungkin diikuti dengan outbreak, yaitu pandemi (Covid-19), ditambah lagi outbreak penyakit yang bisa diatasi dengan imunisasi. HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 29
INFO KESEHATAN Cermat Memilih Makanan di Era New Normal Penulis: Firlianita Ahdiyanti, S.Gz Instalasi Gizi RSCM Jakarta Pandemi COVID-19 sedang makanan yang baik dan aman bagi makan yang dapat meningkatkan sistem melanda dunia, tidak kesehatan. Berikut adalah beberapa kekebalan tubuh, antara lain : terkecuali Indonesia. Di cara dalam memilih makanan yang Indonesia, meskipun sudah tepat untuk menjaga kesehatan dan • Perbanyak konsumsi sayur dan diterapkan “Era New Normal” tetap aman terhindar dari penularan buah. Buah dan sayur merupakan oleh pemerintah, sampai saat ini jumlah COVID-19. sumber vitamin dan mineral orang terinfeksi virus nyatanya masih yang baik untuk menjaga daya terus meningkat setiap harinya dan 1. Pilihlah Makanan yang tahan tubuh. Adapun buah secara keseluruhan tren secara nasional meningkatkan imunitas. masih menunjukkan angka yang meningkat. Oleh karena itu di masa Menjaga asupan gizi yang baik sangatlah transisi pandemi saat ini kita tetap perlu penting untuk menjaga kesehatan secara bijak menjaga kesehatan salah terutama untuk meningkatkan imunitas satunya yakni cermat dalam memilih tubuh di masa Pandemi ini. Berikut pola 30 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN yang dianjurkan adalah yang https://www.healthline.com 4. Cara Penyimpanan MakananYang foto: https://www.healthyfood.com mengandung Antioksidan dan Aman vitamin C yang tinggi, seperti Jeruk, Menjaga kebersihan makanan saat Jambu biji, Buah naga, buah Sirsak, proses pemasakan hingga penyajian Penyimpanan bahan makanan yang dll. sangatlah penting. Hygiene dan tepat memiliki peran yang sangat sanitasi makanan yang buruk juga bisa penting untuk menjaga kondisi kualitas • Batasi konsumsi Lemak, Gula, dan berpotensi menyebarkan virus covid-19. dan keamanan bahan makanan tetap Garam. Cobalah untuk menghindari Berikut beberapa cara untuk menjaga terjaga. berikut syarat penyimpanan makanan atau minuman yang hygiene dan sanitasi makanan baik di makanan yang baik dan benar : banyak mengandung bahan-bahan rumah maupun di tempat umum : tersebut seperti Es kopi kekinian, • Tempat penyimpanan bahan minuman boba, dessert box, cake, • Hindari kontaminasi silang serta makanan harus terhindar dari brownies, es krim, cemilan-cemilan pajanan bakteri dan virus ke kemungkinan kontaminasi baik oleh gurih, produk yang dikalengkan, dalam bahan makanan dengan bakteri, serangga, tikus dan hewan dan lain sebagainya. Konsumsi cara mencuci alat-alat dapur lainnya maupun bahan zat kimia lemak jenuh, gula, dan garam yang terutama pisau, talenan dengan berbahaya. berlebih memicu resiko penyakit sabun pencuci khusus. Dianjurkan tidak menular. penggunaan talenan yang terpisah • Penyimpanan harus menerapkan antara bahan makanan segar prinsip first in first out (FIFO) dan • Konsumsi cukup cairan. Minum (daging-dagingan, dengan sayuran). first expired first out (FEFO) yaitu cukup air putih yang bersih bahan makanan yang disimpan sebanyak 6-8 gelas per hari dapat • Jika mengkonsumsi Buah dan sayur terlebih dahulu dan mendekati membantu meningkatkan sistem dalam kondisi mentah, maka cucilah masa kadaluarsa dimanfaatkan/ kerja kekebalan tubuh kita. terlebih dahulu dengan air bersih digunakan terlebih dahulu. yang mengalir. • Konsumsi makanan atau minuman • Tempat atau wadah penyimpanan yang mengandung Probiotik. • Biasakan mencuci tangan dengan harus sesuai jenis bahan makanan, Probiotik adalah mikroorganisme sabun 40-60 detik baik sebelum contohnya bahan makanan cepat baik yang banyak terdapat pada dan sesudah menyajikan makanan. rusak seperti daging, ikan disimpan makanan yang di fermentasi, seperti Jika dengan cairan berbahan dasar dalam lemari pendingin, sedangkan Yogurth, kefir, acar, dan tempe. alkohol dianjurkan 20-30 detik. bahan makanan kering (mie, pasta Kondisi ketidakseimbangan jumlah kering, tepung, gula, minyak dll) antara bakteri baik dan bakteri • Jika memesan makan di restoran, disimpan di tempat kering dan tidak jahat pada usus dapat mengganggu maka pastikan tempat kita lembab. sistem kekebalan tubuh. Dengan memesan makanan tersebut konsumsi Probiotik yang cukup, bersih, menyediakan tempat cuci maka dapat meningkatkan fungsi tangan atau handsanitizer, serta sistem pencernaan dan menguatkan menerapkan prosedur kesehatan kekebalan tubuh. agar terhindar dari COVID-19. Sebisa mungkin untuk tidak makan 2. Apakah virus COVID-19 menular di tempat, lebih baik makan di melalui makanan? rumah. Diketahui, Covid-19 merupakan penyakit dari virus yang menyerang pernafasan dan bukan termasuk Food-borne disease. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut dapat menyebar melalui makanan (FAO, Maret 2020). Meskipun COVID-19 tidak dapat bisa menular melalui makanan, namun tetap memiliki potensi penularan, antara lain: melalui kontak dan terkena droplet dari seseorang yang terinfeksi Covid-19 baik yang menyiapkan makanan atau saat bertransaksi jual beli makanan, penggunaan alat makan yang tidak dicuci dengan sempurna, dan menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi. 3. Biasakan Menjaga hygiene dan Sanitasi Makanan HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 31
INFO KESEHATAN New Normal untuk Cegah Penularan COVID-19, Mulailah dari Diri Sendiri! Penulis: dr. Truely Panca Divisi Pulmonologi, Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam Menurut Pemerintah Indonesia new COVID-19 memberikan dampak yang berat normal adalah tatanan baru untuk dibidang kesehatan maupun di bidang yang lain. beradaptasi dengan COVID-19. Sekolah ditutup, ekonomi merosot, pekerjaan dan Bukan hanya Indonesia tetapi dunia pendapatan hilang, pembatasan sosial, hingga perlahan menjalani kehidupan layanan dasar pun terhenti. Hilangnya anggota normal, walau wabah COVID-19 belum berakhir. keluarga membuat beban keluarga semakin Hingga 3 Agustus 2020 angka kesembuhan tertekan, stigma yang terjadi dimasyarakat malah kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 61,9%. memperburuk kondisi dikarenakan masih kurangnya Namun tingkat kematian dengan jumlah kasus informasi dan pedulinya masyarakat terhadap di Indonesia adakah 4,7% lebih tinggi 0,8% dari angka global. 32 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KESEHATAN COVID-19. Oleh karena itu, dan keamanan. PSBB paling sedikit i. Untuk sementara waktu, anak bagaimana cara untuk mencegah meliputi: meliburkan sekolah sebaiknya bermain bersama penulara COVID-19? Akan dibahas di dan tempat kerja; pembatasan keluarganya sendiri di rumah bawah ini. kegiatan keagamaan; dan/atau Pada suatu wilayah yang telah pembatasan kegiatan di tempat j. Untuk sementara waktu, dapat terjadi penularan COVID-19 atau fasilitas umum. Selain itu, melaksanakan ibadah di rumah di komunitas, perlu dilakukan pembatasan sosial juga dilakukan tindakan Pembatasan Sosial dengan meminta masyarakat untuk k. Jika terpaksa keluar harus Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi interaksi sosialnya menggunakan masker kain mencegah kemungkinan dengan tetap tinggal di dalam rumah penyebaran COVID-19 dengan tetap maupun pembatasan penggunaan l. Membersihkan /disinfeksi memperhatikan pembatasan fisik. transportasi publik. rumah, tempat usaha, PSBB diberlakukan berdasarkan tempat kerja, tempat ibadah, pada pertimbangan epidemiologis, Pembatasan fisik harus diterapkan kendaraan dan tempat tempat besarnya ancaman, efektifitas, oleh setiap individu. Bersama- umum secara berkala dukungan sumber daya, teknis sama menekan kasus dan tingkat operasional, pertimbangan politik, kematian dengan disiplin protocol m. Dalam adaptasi kebiasaan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan kesehatan. Pembatasan fisik baru, maka membatasi merupakan kegiatan jaga jarak fisik jumlah pengunjung dan foto: www.holamigo.id (physical distancing) antar individu waktu kunjungan, cek suhu yang dilakukan dengan cara: pengunjung, menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun a. Dilarang berdekatan atau dan air mengalir, pengecekan kontak fisik dengan orang masker dan desinfeksi secara mengatur jaga jarak minimal 1 berkala untuk mall dan tempat meter, tidak bersalaman, tidak tempat umum lainnya berpelukan dan berciuman n. Memakai pelindung wajah dan b. Hindari penggunaan masker kepada para petugas/ transportasi publik (seperti pedagang yang berinteraksi kereta, bus, dan angkot) yang dengan banyak orang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika Semua orang harus mengikuti berpergian. ketentuan ini. Kami menghimbau untuk mengikuti petunjuk ini c. Bekerja dari rumah (Work from dengan ketat dan membatasi tatap Home), jika memungkinkan dan muka dengan teman dan keluarga, kantor memberlakukan ini khususnya jika Anda: d. Dilarang berkumpul massal di Berusia 60 tahun keatas kerumunan dan fasilitas umum Memiliki penyakit komorbid e. Hindari bepergian ke luar kota/ (penyakit penyerta) seperti luar negeri termasuk ke tempat- diabetes melitus, hipertensi, tempat wisata kanker, asma dan Penyakit Paru Obstruksi Kronik f. Hindari berkumpul teman dan (PPOK) dan lain- lain keluarga, termasuk berkunjung/ bersilaturahmi/mengunjungi Ibu hamil orang sakit/melahirkan tatap muka dan menunda kegiatan Setelah kita mengetahui bersama. Hubungi mereka pencegahan individu pentingnya dengan telepon, internet, dan menghindari kabar yang belum media sosial tentu kebenarannya. Hingga saat ini belum ada pengobatan khusus g. Gunakan telepon atau layanan atau vaksin untuk COVID-19. Jangan online untuk menghubungi mudah percaya dengan pernyataan- dokter atau fasilitas lainnya pernyataan yang disampaikan siapapun hanya karena gelar dan h. Jika anda sakit, dilarang profesinya. Bijaksanalah dalam mengunjungi orang tua/lanjut memilah informasi-informasi usia. Jika anda tinggal satu sebagai sumber rujukan. Untuk rumah dengan mereka, maka mendapatkan perkembangan kasus hindari interaksi langsung bisa dicek melalui website www. dengan mereka dan pakai covid19.go.id. masker kain meski di dalam rumah HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 33
INFO KEGIATAN Web CRSoCnMference NO Tanggal Topik Pembicara 1 2 Juni 2020 Terapi Biologik pada Reumatik-Autoimun: Apa Pengaruh Dr. dr. Rudy Hidayat,SpPD-KR 2 3 Juni 2020 dalam COVID-19 3 12 Juni 2020 Webinar Awam: Mensiasati Masalah Asam Urat Pasca dr. RM Suryo Anggoro K, SpPD-KR Lebaran 4 12 Juni 2020 Penatalaksanaan Asuhan Gizi Anak Covid-19 di RSCM 1. dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(K) 5 17 Juni 2020 2. Lora Sri Nofi, PGNutr, MNutrD, RD 7 22 Juni 2020 Hypospadia: Early Diagnosis & Treatment 3. Suci Fitrianti, SGz, RD 8 24 Juni 2020 Prof.dr. Chaula. L Sukasah Sp.B, Sp.Bp-RE(K) 9 25 Juni 2020 10 26 Juni 2020 Update Diagnosis dan Terapi Gout Dr. dr. Rudy Hidayat,SpPD-KR 11 1 Juli 2020 12 2 Juli 2020 Stem Cell pada Kasus Luka Bakar dr. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K) 13 6 Juli 2020 14 8 Juli 2020 SLE Classification Criteria of ACR 1997, SLICC 2012, ACR/ dr. Anne Ariane, SpPD-KR 15 9 Juli 2020 EULAR 2019: Wich One is Better? 1. Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K) 16 14 Juli 2020 Male Urethral Stricture Surat Tanda Registrasi (STR) dan Pelayanan 1. Yugo Utomo, A.MD. PerKes., S.MIK Kesekretariatan DPD PORMIKI DKI Jakarta dr. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K) Moisture Balance in Wound Care Management Nutrition in Cancer Patient Webinar Series dr. Diyah Eka A, M.Gizi, SpGK Safety in Skin & Scar Treatment During COVID-19 Dr. dr. Sarah Widaty, SpKK(K) Pandemic Dr. dr. Rudy Hidayat,SpPD-KR Mengenal Terapi Imunosupresan pada Lupus Nutrition in Cancer Patient Webinar Series Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK Stem Cell Sebagai Pilihan Terapi pada Low Back Pain Dr. dr. Rahyussalim, SpOT(K) 34 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KEGIATAN Unit Kerja Moderator Penyelenggara Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI dr. Johanda Damanik, SpPD ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Penyakit Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI dr. Anna Ariane, SpPD Dalam RSCM - FKUI Sri Rejeki Wahyuningrum, SKM, RD Departemen Medik Ilmu Kesehatan Anak RSCM - FKUI ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Penyakit Instalasi Gizi Dalam RSCM - FKUI ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Kesehatan Anak RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Bedah RSCM - FKUI dr. Indri Aulia, SpBP-RE ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Bedah RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI dr. Faisal Parlindungan, M.Ked (PD), ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Penyakit SpPD-KR Dalam RSCM - FKUI Unit Luka Bakar dr. Isabela Kurnia Liem, M.Biomed, ICTEC PhD. PA Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI dr. Faisal Parlindungan, M.Ked (PD), ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Penyakit SpPD-KR Dalam RSCM - FKUI Departemen Medik Urologi RSCM - FKUI dr. Widi Atmoko, SpU ICTEC dan Departemen Medik Urologi RSCM - FKUI Unit Rekam Medis RSCM Yusirwan Tabrani, A.Md. Perkes., Unit Rekam Medis RSCM SKM Departemen Medik Ilmu Bedah RSCM - FKUI dr. Nandita Melati, SpBP-RE(K) ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Bedah RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM - FKUI dr. Yohannessa Wulandari, M.Gizi, ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM SpGK - FKUI Departemen Medik Dermatologi dan Venereologi RSCM - ICTEC dan Departemen Medik Dermatologi FKUI dr. Faisal Parlindungan, M.Ked (PD), dan Venereologi RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI SpPD-KR ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Penyakit dr. Wiji Lestari, M.Gizi, SpGK Dalam RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM - FKUI ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM dr. Gita Pratama, SpOG(K), MRepSc - FKUI Departemen Medik Orthopaedi dan Traumatologi RSCM ICTEC dan UPT Sel Punca RSCM - FKUI - FKUI HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 35
INFO KEGIATAN NO Tanggal Topik Pembicara 17 15 Juli 2020 Mengenal Sjogren Syndrome dr. Suryo Anggoro,SpPD-KR 18 21 Juli 2020 RSCM Kirana Webinar Series 1. dr. Anna Puspitasari Bani,Sp.M (K) 19 22 Juli 2020 Why Using Norethisterone to Treat AUB 2. dr. Julie Dewi Barliana,Sp.M (K) 20 23 Juli 2020 3. dr. Syntia Nusanti,Sp.M (K),M.Ped.Ked 21 24 Juli 2020 dr. Achmad Kemal Harzif, SpOG(K) 22 29 Juli 2020 Nutrition in Cancer Patient Webinar Series dr. Nurul Ratna Manikam, M.Gizi, SpGK 23 29 Juli 2020 Vulvar Reconstruction and Malignancy 1. Prof.dr. Chaula. L Sukasah Sp.B, Sp.Bp-RE(K) 24 30 Juli 2020 2. dr Gatot Purwoto, SpOG(K) Penanganan Kanker Prostat Selama Pandemi COVID-19 1. Dr. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K) RSCM Kirana Webinar Series 2. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM(K) Nutrition in Cancer Patient Webinar Series 1. dr. Umar Mardianto, SpM(K) 2. Dr. dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE 3. dr. Amelya Permata Sari, SpM Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MKM, MS, SpGK(K) 36 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
INFO KEGIATAN Unit Kerja Moderator Penyelenggara Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI dr. Johanda Damanik, SpPD ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Penyakit Departemen Medik Mata/UPKM RSCM Kirana RSCM - FKUI dr. Umar Mardianto,Sp.M(K) Dalam RSCM - FKUI Departemen Medik Mata/UPKM RSCM Kirana RSCM - FKUI Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Kandungan dr. Herbert Situmorang, SpOG(K) ICTEC dan Departemen Medik Kebidanan dan RSCM - FKUI dr. Krisadelfa Sutanto, M.Gizi, SpGK Penyakit Kandungan RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM - FKUI ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Bedah RSCM - FKUI dr. Indri Aulia, SpBP-RE(K) dr. Wulyo Rajabto, SpPD-KHOM ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Bedah Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSCM - FKUI RSCM - FKUI Departemen Medik Urologi RSCM - FKUI ICTEC, Departemen Medik Urologi dan Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam Departemen Medik Ilmu Penyakit Dalam RSCM - FKUI RSCM - FKUI Departemen Medik Mata/UPKM RSCM Kirana RSCM - FKUI dr. Syntia Nusanti, SpM(K), MPdKed Departemen Medik Mata/UPKM RSCM Kirana RSCM - FKUI Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM - FKUI dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, ICTEC dan Departemen Medik Ilmu Gizi RSCM SpGK - FKUI HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020 37
GALERI 1 2 Foto 1 & 2: Penyerahan santunan bagi tenaga kesehatan yang wafat dalam penanganan Covid-19 oleh Menteri Kesehatan RI. Penyerahan donasi berupa APD 38 HALLO CIPTO - Edisi ke 64 Tahun 2020
17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2020
Apps Pasien “RSCMKu” Versi 1.0 • Perjanjian Online • Antrian Poliklinik • Antrian Farmasi
Search
Read the Text Version
- 1 - 40
Pages: