Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi-Tugas Presentasi Kelompok

1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi-Tugas Presentasi Kelompok

Published by Ramadan Hasibuan, 2022-12-13 14:02:13

Description: 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi-Tugas Presentasi Kelompok

Search

Read the Text Version

1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi-Tugas Presentasi Kelompok Fasilitator : H. SUWARDI, M.Pd.

Presentasi Kelompok 4 Ramadhan YUKINA RAJIUN Hasibuan SIREGAR

1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Presentasi Kelompok 4 Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. CGP dapat menganalisis kasus-kasus yang disediakan berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif bersama CGP lain dalam Komunitas Praktisi 2. CGP dapat mempresentasikan hasil analisis studi kasus berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif

STUDI KASUS Kasus 4 Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.

Lanjutan Kasus 4 (1) Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas? .

Lanjutan Kasus 4 (2) Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.

Lanjutan Kasus 4 (3) Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.

Dari kasus 4 tersebut kami telah menyepakati bahwa 1. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? Posisi Kontrol Ibu Suti adalah sebagai Manager, hal ini terlihat dari cara ibu Suti menyelesaikan masalah dengan menggunakan segitiga restitusi

Diane Gossen dalam bukunya Restitution; Restructuring School Discipline, (2001) telah merancang sebuah tahapan untuk memudahkan para guru dan orangtua dalam melakukan proses untuk menyiapkan anaknya untuk melakukan restitusi, bernama segitiga restitusi/restitution triangle.



MENSTABILKAN IDENTITAS Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses. Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk memenuhi kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, maka kita akan tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin ia menjadi reflektif, maka kita harus meyakinkan si anak, Ketika seseorang merasa sedih dan emosional, mereka tidak bisa mengakses bagian otak yang berfungsi untuk berpikir rasional, seperti yang telah dipelajari modul 1.2 tentang konsep otak 3-in-1 (Triune). Saat itulah ketika kita harus menstabilkan identitas anak. Sebelum terjadi hal-hal lain yang bisa memperburuk keadaan, kita sebaiknya membantu anak untuk tenang dan kembali ke suasana hati dimana proses belajar dan penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan cara mengatakan kalimat-kalimat seperti berikut :

MENSTABILKAN IDENTITAS Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali. membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi Ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi Ibu ingin mencari solusi dari permasalahan ini Dari pernyataan ibu suti diatas Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya dan saat ini dino emosinya sudah stabil

VALIDASI TINDAKAN YANG SALAH Menurut Teori Kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti memiliki maksud/tujuan tertentu. Seorang guru yang memahami teori kontrol pasti akan mengubah pandangannya dari teori stimulus response ke cara berpikir proaktif yang mengenali tujuan dari setiap tindakan

VALIDASI TINDAKAN YANG SALAH 1. Mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun Dino harus memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, 2. “Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu 3. Kamu patut bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting buatmu

MENANYAKAN KEYAKINAN (SEEK THE BELIEF) Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika identitas sukses telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku yang salah telah divalidasi (langkah 2), maka anak akan siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan.

MENANYAKAN KEYAKINAN (SEEK THE BELIEF) Ibu Suti bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati. Ibu suti : apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Ibu suti : hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto : Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini

HAL-HAL YANG DILAKUKAN IBU SUTI DALAM MENYELESAIKAN KASUS 4 ADALAH: 1. Mempersilahkan murid mempertanggungjawabkan perilakunya 2. Mendukung murid agar dapat mencari solusi untuk mengatasi permasalahannya. 3. Menanyakan keyakinan sekolah yang telah disepakati

Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti? Dino sebagai pelaku dan anto sebagai korban dikuatkan dengan mengaitkan keyakinan sekolah yang telah disepakati seperti bertanggung jawab dan menghargai orang lain sehingga dino bisa menjahit dan anto merasa puas sehingga bisa menerima dengan ikhlas hal ini terlihat beberapa saat kemudian keduanya telah saling bercengkrama dan bersenda gurau seperti tidak ada masalah sebelumnya.

Nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) yang dituju dalam kasus tersebut adalah : 1.Bertanggung jawab 2.Menghargai orang lain 3. Ikhlas 4.Pemecahan Masalah 5. Kesabaran 6. Persahabatan

TERIMA KASIH


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook