Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Ayah_-_Andrea_Hirata

Ayah_-_Andrea_Hirata

Published by hudzaifaahmadalfaiz, 2023-06-07 03:18:46

Description: Ayah_-_Andrea_Hirata

Keywords: buku,ayah,andrea hirata ,novel,sad

Search

Read the Text Version

388 ~ Andrea Hirata nold Swasanaseger dalam film Terminator III: Kebangkitan Me- sin-Mesin. Amiru segera menjadi cucu kesayangan Markoni dan istrinya. Kepada orang-orang, Markoni selalu berkata bahwa kecerdasan Amiru berasal mula darinya. Amiru hampir tamat SMP ketika datang sepucuk surat yang aneh untuk Sabari. Sabari tak kenal pengirim surat itu, tak kenal prangko- nya, amplopnya juga lain dari yang biasa dilihatnya dan ada bahasa Inggris-nya. Surat itu mungkin berasal dari luar nege- ri. Diserahkannya surat itu kepada Amiru, biarlah anaknya yang mengerti bahasa Inggris membacanya. Amiru menga- mati amplop surat. From: Larissa Sweet Wuruninga 374 Hodgson Cove, Darwin Northtern Territory Australia To: Indonesia Lonely Man, Sabari SD Inpres (President instruction school basic) Belantik Village, Belitong Island Indonesia Amiru menatap ayahnya. “Apakah Ayah punya sahabat pena di Australia?” Sabari menggeleng.

Ayah ~ 389 Sepanjang sore, dengan bantuan kamus bahasa Inggris yang dulu dibelikan ibunya di Tanjung Pinang, Amiru meng- artikan kata demi kata dalam surat itu. Dia terpana membaca kisah tentang seorang ayah yang mencari anaknya dengan mengirim pesan melalui seekor penyu. Setelah tujuh tahun penyu itu mengelana samudra, akhirnya nun jauh di Austra- lia seseorang menemukannya. Dia pun terperangah memba- ca bahwa ayah Larissa percaya bahwa Zorro dan ibunya ada di Darwin. Oleh karena itu, dia mencari Zorro dan ibunya di berbagai kota di wilayah utara Australia. Namun, Zorro dan Lena tak ditemukan di sana, untuk itu ayahnya minta maaf dan berharap semoga Sabari dan Zorro dapat bertemu lagi. Di dalam surat itu juga ada kalimat-kalimat yang digarisba- wahi yaitu pertanyaan dari Larissa sendiri, apakah benar ada orang bernama Sabari, Marlena, dan Zorro. Amiru bertanya kepada ayahnya soal penyu itu. Sabari membenarkan semuanya. Bahwa memang dia yang mengi- rim pesan itu. Mereka memutuskan untuk membalas surat. Amiru menulis surat semampunya dalam bahasa Inggris. Su- rat dikirim disertai foto Amiru dan ayahnya. Dua bulan kemudian, Larissa terkejut menerima surat dari Indonesia. Matanya terbelalak melihat nama pengirim surat itu. Tiga hari kemudian dia mengundang makan malam selu-

390 ~ Andrea Hirata ruh anggota keluarga dan kawan-kawan dekat ayahnya. Ang- gota keluarga berdatangan dari seputar Darwin. Usai makan malam, di tengah keriuhan, Larissa menge- tuk gelas dengan sendok, meminta suasana tenang. Dia berdi- ri dan mengatakan bahwa dia ingin membaca sepucuk surat. Semua telah tenang, Larissa mengeluarkan sepucuk su- rat dari saku bajunya. Dibukanya surat itu pelan-pelan. Di- pandanginya ayahnya yang duduk sendiri di pojok situ. Laris- sa mulai membaca. Dear Larissa Sweet Wuruninga, My name is Zorro, I am the son of Indonesia Lonely Man, Sabari. Semua yang hadir terperanjat dan saling pandang. Pa- man Matthew Tarrti yang paling tak percaya Sabari benar ada, ternganga mulutnya. Ibu Larissa menutup mulut dengan tangan. Gayle Rifkin, Annie Brown, dan David Pwominga yang selalu menertawakan Brother Niel soal penyu dan Zor- ro, yang menganggapnya sudah pikun, berdiri terpaku. Me and my father would like to say thank you because you and your father look for me. After live separated for 8 years, 20 days, now I am with my father again and I am happy. I would like to say many words but I still study English, I hope next time I can write letter with more words for you and your father. Maybe when I study at senior high school and I understand tenses.

Ayah ~ 391 Larissa berhenti membaca karena terharu. For now, I just would like to say thank you very much. Sincerely yours, Very very happy, son Zorro and father Sabari. Larissa memperlihatkan foto Zorro saling memeluk pundak dengan Sabari, tersenyum lebar. Orang-orang me- lihat foto itu dengan pandangan tak percaya. Brother Niel Wuruninga yang duduk di pojok situ juga tersenyum kepada orang-orang yang terpana. Sesekali dipandangnya foto masa kecilnya bersama saudara sulungnya, Jerome Wuruninga.

Purnama Kedua Belas AMIRU tetap tinggal di Belitong bersama Sabari sampai menamatkan SMA. Setelah itu, dia merantau ke Bogor un- tuk mengikuti kursus elektronika. Aku bekerja di kantor pos Bogor sebagai tukang sortir dan sering menemukan surat de- ngan alamat kampung halamanku sendiri, Belantik, Belitong. Surat itu dikirim Amiru untuk ayahnya. Dari situlah aku ber- kenalan dengan Amiru. Bersahabat dengan Amiru sangat mengesankan. Dia pintar dan berhati baik. Dia lulus terbaik dari kursus itu. Tiga lulusan terbaik akan langsung diterima bekerja di sebuah per- usahaan elektronik terkenal di Jakarta, tetapi Amiru ingin se- gera pulang untuk mengurus ayahnya. Tampak benar dia merasa beruntung menjadi seorang anak yang mendapat kesempatan untuk mengurus orangtua. Dari Amiru aku belajar bahwa tak semua orang mendapat berkah untuk mengabdi kepada orangtua. Karena Amiru, ke

Ayah ~ 393 mana pun aku merantau, setiap ada kesempatan, sesingkat apa pun, aku pulang untuk melihat ayah dan ibuku. “Apa yang akan kau kerjakan di Belitong, Miru?” tanya- ku. “Aku mau membuka kios reparasi elektronik, seperti kios Bang Syarif Miskin,” katanya sambil tersenyum. “Apalagi, sekarang aku sudah tahu cara kerja gelombang radio.” Dia tersenyum lagi. Sesuai dengan rencananya, Amiru membuka kios repa- rasi elektronik di Pasar Belantik. Nama kiosnya pun sama de- ngan nama kios Syarif Miskin, Gaya Baru. Setiap hari Sabari membantunya di kios itu. Tekun dia menyolder, membuka, atau menguatkan baut-baut, mengelap apa pun yang bisa di- lap dan tentu saja menggulung kabel-kabel. Tak bisa dia me- lihat kabel yang centang perenang. Setelah lama saling berkirim surat, pada 2011, Larissa dan ayahnya, Brother Niel Wuruninga, mengunjungi Bali. Setelah itu, mereka mengunjungi Sabari dan Amiru di Be- litong. Mereka adalah orang asing pertama yang mengun- jungi Kampung Belantik. Oleh karena itu sambutan untuk mereka luar biasa. Rumah Sabari ramai. Tetangga berebut melihat penduduk asli Australia itu melalui jendela dan terpe- sona menyaksikan Brother Niel meniup didgeridoo, alat musik tradisional Aborigin yang kemudian ditinggalnya sebagai ke- nang-kenangan. Sabari pun memberi Brother Niel gendang kelinang. Gendang musik Melayu kuno yang hampir punah.

394 ~ Andrea Hirata Setiap tahun, jika kemarau datang dan ilalang berbunga, Sabari selalu pergi ke padang di pinggir kampung. Lama di- pandanginya ilalang yang meliuk-liuk ditiup angin selatan. Berpuluh tahun telah berlalu, kerinduan kepada Lena masih tergenang dalam dadanya. Sering Amiru menemani ayahnya berjalan-jalan sore. Begitu dekat hubungan mereka sehingga Amiru tak sungkan bertanya apakah ayahnya masih mencintai ibunya? “Ingat, Boi, dalam hidup ini semuanya terjadi tiga kali. Pertama aku mencintai ibumu, kedua aku mencintai ibumu, ketiga aku mencintai ibumu.” Selama April, Sabari selalu duduk sendiri di bangku di beranda hingga jauh malam. Dilihatnya telapak tangan kiri- nya. Sinar purnama kedua belas menerangi telapak tangan- nya, menerangi hatinya. Tangan kanannya erat menggeng- gam pensil. Dia merindukan Lena, sangat rindu sehingga dia sulit bernapas. Sering Amiru melihat ayahnya tidur sambil menggenggam pensil itu. Hanya dengan Lena, Sabari pernah menikah. Itulah pernikahan pertama dan terakhirnya. Dalam pernikahan itu hanya empat kali dia pernah berjumpa dengan Lena, tetapi dia tetap mencintai Lena, hanya Lena, hingga akhir hayat- nya. Pertengahan 2013, Sabari meninggal dunia.

Ayah ~ 395 Makam Sabari sering dilihat orang karena di pusaranya ada puisi Biarkan aku mati dalam keharuman cintamu. Orang-orang yang berziarah selalu mampir ke makamnya. Amiru-lah yang meminta pembuat pusara untuk mengukir puisi ayahnya itu. Amiru kerap mengunjungi tiga orang lain yang pernah menjadi ayahnya, yang mencintainya dengan cara mereka masing-masing, yaitu Manikam, JonPijareli, dan Amirza. Dia pun selalu berkomunikasi dengan kedua adik tirinya, Amirta dan Amirna. Marlena sempat pulang ke Belitong dan berjumpa lagi dengan ayah, ibu, dan saudara-saudaranya. Beberapa waktu setelah berjumpa dengan Lena, Markoni meninggal. Sampai tua Lena masih rajin berkirim surat kepada sa- habat-sahabat penanya. Mereka telah berkenalan sejak masih SD dan SMP. Barangkali Marlena dan para sahabat penanya adalah generasi terakhir manusia menjalin persahabatan me- lalui surat. Lena tetap berumah tangga dengan Amirza dan tinggal di Dabo hingga tutup usia akhir 2014. Sebelum meninggal, dalam sakitnya Lena berpesan untuk dimakamkan di Belan- tik. “Dekat makam Sabari,” katanya kepada Amiru. “Kalau tak dapat di sampingnya, tak apa-apa, tapi di dekatnya.” Amiru tercenung dalam kesedihan. Mungkin ter­ inspirasi oleh puisi di makam Sabari, sambil tersenyum malu Lena meminta Amiru menulis sesuatu juga di pusaranya.

396 ~ Andrea Hirata “Tulisan apa, Ibunda?” “Di bawah namaku, tulislah, purnama kedua belas.” Amiru terhenyak, dia tahu begitulah ayahnya dulu sela- lu memanggil ibunya ketika mereka baru berjumpa. Amiru menggenggam tangan ibunya kuat-kuat. Baru-baru ini seorang kawan bertanya kepadaku, apa benar kata orang ada makam bertulisan purnama kedua belas di Belantik? Kujawab ya, aku sendiri pernah melihatnya. Dia bertanya lagi, makam siapakah itu? Bagaimana riwayatnya? Aku tak dapat berkata-kata. Meski berusaha, aku tak dapat menemukan satu kata pun untuk memulai kisah cinta Sabari dan Marlena, kisah cinta paling hebat yang pernah kuketahui seumur hidupku.

Katalog Karya Andrea Hirata

Dapatkan karya-karya Andrea Hirata edisi bahasa Indonesia Tetralogi Laskar Pelangi “Laskar Pelangi, salah satu dari 45 buku yang mempengaruhi Indonesia.” —45 Buku yang Mempengaruhi Indonesia, Media Indonesia

“Tidak pernah ada yang bisa mengalahkan kekuatan cinta yang murni dan tulus. Cinta yang mendalam menebarkan energi po- sitif yang tidak hanya mengubah hidup seseorang, tetapi juga menerangi kehidupan orang banyak.” —Kompas



Dapatkan koleksi berharga Laskar Pelangi edisi internasional. Semua novel tersedia di amazon.com Germany edition-Publisher: Hanser Berlin

Germany edition-Publisher: Hanser Berlin “Novel Laskar Pelangi versi bahasa Jerman menarik perhatian publik Swiss. Malah untuk pinjam di perpustakaan saja, pem- baca harus masuk waiting list. Di toko buku tertentu juga keha- bisan stok, untuk meminjam versi cakram padat (compact disc) yang di Swiss dikenal sebagai hoerbuch, karya Andrea Hirata ini harus dipesan jauh-jauh hari. ‘Novelnya masih dipinjam orang,’ kata salah seorang petugas di perpustakaan Lucerne.” —Koran Sindo, 24 November 2013

Laskar Pelangi- International Bestseller Turkey edition-Publisher: butik Yayincilik

“This fine story about strength and resilience against the odds, and the power of hope … seems only a matter of time before a director brings this story to cinemas in the West.” —The Economist

Turkey edition-Publisher: butik Yayincilik “Andrea Hirata has written an endearing, simple and conversa- tional prose … inspiring story.” —The Guardian UK

“Andrea Hirata’s closely autobiographical debut novel [...] pro- mises to captivate audiences across the globe. This is classic storytelling in the spirit of Khaled Hosseini’s The Kite Runner: an engrossing depiction of a milieu we have never encountered before, bursting with charm and verve.” —Farrar, Straus and Giroux (FSG), New York

“Inspiring and closely autobiographical tale … Ikal and his band of plucky cohorts face obstacles large and small, and the reader can’t help but root for them to get the education-and life-they deserve. The setting is as compelling and memorable as the characters, and a rare window into a world we know little about.” —Harper Collins

“Incredibly moving and full of hope, Rainbow Troops swept In- donesia off its feet, selling over five million copies and becoming the highest-selling book in its history. It will sweep you away too.” —Penguin

Novel Laskar Pelangi edisi internasional tersedia di www.amazon.com Info: www.andrea-hirata.com

Dapatkan Audio Book Laskar Pelangi Edisi Australia dan Jerman The Rainbow Troops – Audio Die Regenbogentruppe – Audio books books Publisher : Bolinda, Sidney, Publisher : Hörbuch Hamburg Read by : Sebastian Rudolph, Australia. Read by : Kenneth Moraleda, German actor. The Lion King, War House musical actor.

Karya-karya Andrea Hirata lainnya

Dapatkan novel kedua Andrea Hirata edisi internasional, The Dreamer “Electrifying, a brilliant author.” —Lesley Ann Wheeler, American author and poet


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook