Buat Yang Telanjang di GunungPandai kau menciptaBodoh pula selepas ituKau agungi ciptaanmuPandai kau berkataBodoh pula selepas ituKau pentingkan dirimuPandai kau berfikirBodoh pula selepas ituHilang peka kemanusiaanmuPandai kau merancangBodoh pula selepas ituRancanganmu serba dunguPandaimu tinggi kemodenanBodohmu rendah kesantunanSombongmu tinggi kemajuanBodohmu jiwa celaruanYang bernama teknik kaubutuhYang bernama etnik kaubunuhYang bernama kebebasan kautegakiYang bernama adat dan adab kauruntuhiBuat yang telanjang di gunungKau mencela segala-galanya yang dijunjung berabad tahun7 Jun 2015
Cik TehItulah dikaurenyuk-renyuk di kain bondadi situlah dikaudipuput bayu di lereng-lerengnyadidakap suhu dingin segardibujuk sinar mentarimenghijaui sebuah banjaran harapanItulah dikaukilatan emas di senjakalaDenganmu ratusan ragu-raguratusan kepastianratusan semakanmengewap-ngewap lalu perlina dibumbung kepastianDenganmu tertinggal semalam dankelmarinterbasah bibir dan pangkal kerongkonganmeruntuhi penjara sepimenulari ke urat-urat dalihmenjengul di liang-liang gagasanmenjadi manik-manik kesucian2 Jun 2015
Pantun LinggaBukit Kursi bersimpang tiga,titian papan di atas parit;bukan ilusi waktu di lingga,didakap badan tidak menjerit.Meriam bahari muncung disendat,di tebing bukit siap siaga;waktu bernyanyi di Balai Adat,bukan sedikit rasanya lega.Batang Mengkudu ditebang orang,getahnya kuning bercampur jingga;Petangnya waktu terang-benderang,terangkat kening menggigil raga.Di hujung jalan ada perigi,di tepi pula pohon ketapang,liur tertelan muncul energi,disela-sela haruman bacang.tiga dakapan di Penyengat. apakah aku anakmu?Balai Adat, Penyengat 5hb Mei 2015
Jenazah Sang Lagendajenazah seorang raja diusungpara tabib yang tunduk sepanjang arakansebagai satu pesan bagindatika sampai ajal tiada ilmu sehandal-handalyang upaya mengandaljenazah seorang raja diusungharta bendanya habis ditabur-taburisebagai satu pesan berperitika pulang nanti harta dunia tidak mungkin terbawa'kan tertinggal di bumijenazah seorang raja diusungtangan kanan terletak di luar kerandasebagai satu pesan berhikmahtika lahir tangan kosong, pulangmu tangan kosong juaterkulai tak bermayaIskandar Zulkarnainpesanmu ilmu di atas hartaSang Raja lagendakaulah singa pemimpin biri-birimenentang kambing-kambing berlagak berani7 April 2015
Diari Kecil DianaDiari kecil ini kawan, tinta kehidupanTitisan dakwat temandiriku yang kelamDiari kecil ini kawan, pena kehidupanTarian harapan temanhidupku yang longlaiDiari kecil ini kawan, babak kehidupanUrutan sejarah temanhidupku yang resahDiari kecil ini kawan, naskah kehidupanRakaman sejarah temanhidupku terumbangDiari kecil ini kawan, jilid kehidupanSenaskah harapan temanantologi perpindahanhidup bagaikan pustakarencam berbagai ceritahidup bagaikan pustakanaskahku kusam tak terbaca1 June 2006
Madrasah Pertamadialah hamba dengan taqwanyasesuai tuntunan Allah S.W Tteladan Rasulullah S.A.Wtunduk percaya Allah S.W.T menyaksikannyadialah anak patuh dan taatpada 'rang tuameminta ampunan Allah S.W.T'tuk aba dan uminyadialah saudara teladan agama dan sikapcerminan baik adik dan kakakdialah sahabat kuat bersedekahsenyumannya tulus dari hati nan bersihdialah isteri yang ikhlas menerimaapa jua kadar nafkah suamibaginya itu kurnia halal untuk diri dan anak-anaknyadialah ibu madrasah pertamaasatizah terbilang para asuhannyalembut sikap murni perilakuagar berimbuh dan bertumbuh cambah imankukuh pada Rabbnyadialah sangga tuas peradaban duniacemburuan bidadari syurgadengan taqwa keMaryamannyadengan cerdas keAisyahannyadengan murah hati keFatimahannyadengan sabar keAsiahannyadialah sangga tuas ketamadunan manusiadirindui syurgacahaya alam semesta24 April 2014
Sebuah LangitSebuah langit di kala senjamencuit hati seorang mukmin ketika bersolatdengan biru serta merahnya di balik sebuah jendeladi atas rumah-rumah pangsa di sebuah kejirananbiru bertambah mudamerah tambah jambunyadi sela-sela jinggaSebuah langit di kala usai senjamenjadikan seorang mukmin tergesa-gesatersakat solatnya mengejar masa dek direnggut-renggut khuatirkehilangan pait-palit warna diserkup malam yang menyorot segenap pesisirtakbirnyarukuknyaiktidalnyasujudnyatahiyyatnyasalamnyatergabas-gabas mengejar saat demi saatterkocoh-kocoh disauk jebak nikmattersanga-sanga terhelat tunggang gunung yang fanahalaju di luar jangkau yang memukauSebuah langit di kala senjaadalah mukmin dengan manusianyajengkal-jengkal inginnya25 Februari 2015
TerinjakHujan iniadalahtangisan roh-rohyang terinjak perjuangannyadi pinggir sejarahyang disunting-suntinghingga benarmenjadi bathilHujan initanggalkanpalitan buru-buruyang kelabu solekannyadi wajah merekayang bermuka duahingga bathil menjadi benarCerauan iniadalahjerit-jerit jiwa yang merintihmeluyut berat dedahan rapuhterungkai pangkal dibeban taksubmencabut akar-akar nan tulusHujan inilahpembasuh dosasusuk-susuk bohong yang kuyupHujan inilahpembilas nodaperca-perca taat yang korup29 Mar 2015
Riang atau LaraBukan mudah menitiskan airmataTetapi kenangan itu benar-benar merenggut sibukkuLantas di skrin lamunan terpancar deraian hujan di pelabuhan senduBerjuraianlan titisan airmataku kerana Tuhan paling tahuMengatur satu pengertian persahabatan kitaYang tidak lekang dek waktuKetika berperahu dengan derai-derai tawa kecilAku menoleh ke jetiKelihatan siluet sebuah pulau yg memukauDan engkau menjadi sebahagian sudut arcaMonumen pengalaman paling bermaknaPagi ini menitis lagi tangisan kesyukuranMelihat kau gembira di samping yg tercintaSentuhanmu luarbiasa kerana kau tidak berkira- kiraMengongsi secebis cintamu dalam riang atau lara6 November 2014
Search
Read the Text Version
- 1 - 9
Pages: