Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Koran Edisi 1 2021

Koran Edisi 1 2021

Published by perspolinema, 2021-04-24 03:39:56

Description: Koran Edisi 1 2021

Search

Read the Text Version

Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi I Menelisik Persoalan SKKM Sudah Relevankah Penerapan SKKM di Polinema dengan Tujuan Awalnya? ??? Efektivitas SKKM dalam Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Realita SKKM yang Menjadi Tolak Ukur Pengembangan Soft Skill Mahasiswa di Polinema skkm.polinema.ac.id SKKM POLINEMA PEMBERITAHUAN TIMELINE LOGIN ASPIRASI VALIDASI Silahkan login menggunakan akun mu < Username : Password : Tampilkan Password Mahasiswa Login lpmkompen.com lpmkompen @rlo8427q @lpmkompen LpmKompen Lpm Kompen TV

Edisi 1 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen 01 Salam Redaksi Salam Persma! Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, koran KOM-POST Edisi Pertama Tahun 2021 dapat diterbitkan. Kami sampaikan terimakasih atas dukungan berbagai pihak yang telah membantu secara moral maupun material dalam proses penerbitan KOM-POST Edisi Pertama tahun ini. Penempuhan Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) menjadi tema yang diangkat pada KOM-POST kali ini, melihat banyaknya permasalahan yang kerap kali terjadi di tengah kegiatan perkuliahan. SKKM yang seharusnya menjadi standar ukur dalam pengembangan keahlian soft skill, masih sering dipertanyakan relevansinya di lapangan. Kebijakan SKKM tak jarang dianggap hanya sebatas formalitas kelulusan tanpa memperhatikan fungsi di baliknya. Akhir kata, dengan terbitnya KOM-POST edisi pertama ini besar harapan kami agar produk dapat menyalurkan bermacam kritik dari pihak-pihak terkait atas kebijakan SKKM dan berbagai kendala di dalamnya, untuk kedepannya dapat ditinjau ulang dan diperbaiki. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, untuk meningkatkan kualitas produk kami selanjutnya. Susunan Redaksi Layouter: Lung Sanggra Saysworo, Pelindung: Tuhan Yang Maha Esa Nuril Aziz Mukhlisin, Alvira Dewi Septyan, Pemimpin Umum: Nur Sukma Pandawa Sinta Winda Purnamasari, Nikmatul Khasanah, Pemimpin Perusahaan: Ahmad Maududi Azmi Eryka Putri Pratiwi Pemimpin Redaksi: Via Febriati Redaktur Koran: Kirana Diffa Alethea Syahda Fotografer: Redaktur Pelaksana: Mirzha Alamsyah Muda Anita Marselia, Valan Athaariq, Salsa Amalia Maghfiroh, Rafika Nurhayati, Editor: Kharisma Putri Minah Ramadani Efendi, Vania Wimanda Aurellia, Diana Fatmawati, Humairoh Bagus Nur Huda Nabilah Az Zahra, Akmal Alfarisy Bustami, Putri Sabilah Rokhmah, Riffky Prasetyo Junior Distributor: Hilmi Mahdi Mahardika, Winahyu Budi Satrya, Reporter: Adeliya Adi Gama Putri, Vadhini Nazra Rizqika Putri, Muhammad Sidqi Rozin Rabbani, Agrenata Regina Maharani, Alex Sandi, Sabina Maharani Sumbai, Laras Wulansari, Dian Kartika Intan, Vita Diah Anggraini Arga Pratama

02 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi 1 Editorial Istilah Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) sudah sering kita dengar di telinga, walaupun belum tentu semua mahasiswa paham betul apa maksud SKKM itu sendiri. SKKM ialah standar ukur dalam pengembangan keahlian bidang soft skill, dimana program ini bersifat wajib untuk diikuti seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Malang selama masa studi. Pencapaian SKKM dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa kegiatan, salah satunya seminar. Namun, apakah fungsi kebijakan SKKM benarlah sudah relevan dengan penerapannya di lapangan? Di masa pandemi, pihak kampus mengeluarkan kebijakan terbaru yang menyebutkan adanya perubahan, dimana saat ini mahasiswa hanya perlu mengumpulkan tiga sertifikat wajib dan satu sertifikat pilihan untuk mahasiswa D-III, sementara dua sertifikat pilihan untuk mahasiswa D-IV. Penurunan standar inilah yang sebenarnya patut untuk kita pertanyakan. Bukankah kebijakan ini nantinya cenderung mudah untuk disepelekan dan membuka lebar pintu kecurangan? toh, hanya bermodal satu-dua sertifikat seminar, entah kita sungguh-sungguh memperhatikan kegiatan webinar atau tidak, asal ada sertifikat semua aman. Padahal kembali lagi, tujuan awal diadakannya SKKM adalah untuk mengasah keterampilan soft skill mahasiswa sebagai persiapan nanti di dunia kerja. Memang, soft skill mahasiswa dapat terbentuk dengan mengikuti kegiatan organisasi. Lantas bagaimana nasib mahasiswa yang hanya mengandalkan sertifikat seminar? sedangkan kebijakan SKKM selama ini marih kerap dianggap sebagai formalitas saja. Oleh karena itu, sudah sepatutnya pihak-pihak terkait saling bekerja sama dalam mewujudkan tujuan awal kebijakan SKKM. Tidak hanya hard skill, justru keterampilan soft skill lah yang menjadi faktor terpenting dalam penyerapan tenaga kerja. Ditambah di era digitalisasi saat ini, posisi seorang tenaga kerja bisa saja tergantikan dengan canggihnya teknologi apabila ia tidak mempunyai soft skill yang mumpuni. ??? SERTIFICATE

Edisi 1 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen 03 Laporan UTAMA Mahasiswa mengikuti webinar untuk memenuhi standar SKKM. (Dokumen Istimewa) Sudah Relevankah Penerapan SKKM dengan Tujuan Awalnya? Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) merupakan ukuran aktivitas ijazah dengan mengabaikan tujuan awalnya. mahasiswa dalam melaksanakan Kami telah merangkum berbagai permasalahan SKKM yang kerap ditemui, antara lain: seluruh kegiatan Tridharma Perguruan Kebijakan Baru SKKM yang Tinggi. Politeknik Negeri Malang (Polinema) Bersifat Sementara menjadi salah satu kampus yang menerapkan SKKM. Anggit Murdani, selaku Pembantu Direktur (Pudir) III beranggapan bahwa SKKM Dengan mempertimbangkan situasi pandemi, bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar Polinema mengeluarkan kebijakan terbaru lebih aktif pada kegiatan ekstrakurikuler mengenai SKKM melalui Surat Keputusan (SK) dalam rangka meningkatkan soft skill. Direktur No. 776 Tahun 2019 tentang Program Pengembangan dan soft skill mahasiswa dengan penerapan SKKM. Pada kebijakan Dalam pelaksanannya, ditemukan banyak SKKM kali ini, mahasiswa wajib melengkapi permasalahan yang menghambat tujuan tiga sertifikat wajib, yakni sertifikat Latihan awal SKKM. Kebijakan SKKM seringkali Dasar Kepemimpinan (LDK), prastudi, dan dianggap sebagai syarat wajib pengambilan mentoring. Selain itu, mahasiswa D-III wajib melengkapi satu sertifikat pilihan dan dua

04 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi 1 Laporan UTAMA Ilustrasi kegiatan sosialisasi SKKM “ “Dikarenakan sekarang kebijakan yang hanya dihadiri beberapa mahasiswa. (Anita) yang diterapkan dengan tiga sertifikat wajib dan dua sertifikat sertifikat pilihan untuk mahasiswa D-IV. Meskipun pilihan, bisa dikatakan sertifikat begitu, kebijakan ini hanya berlaku sementara. “Setelah hanya sebagai prasyarat lulus dan pandemi berakhir kebijakan tersebut akan kembali seperti bersifat formalitas saja,” ujarnya. semula,” jelas Anggit. Namun, kebijakan baru ini memicu Kebijakan SKKM terbaru yang persepsi bahwa poin SKKM dipermudah dan seolah diobral seolah mempermudah pemenuhan murah. poin dan dinilai kurang mampu mendorong kemauan mahasiswa Menanggapi kebijakan terbaru mengenai SKKM, untuk meningkatkan soft skill. beberapa pihak khususnya mahasiswa tingkat akhir menilai kebijakan SKKM kurang efektif. Kartika Sari Selain tiga sertifikat wajib, mahasiswa tingkat akhir Jurusan Administrasi Niaga prodi mahasiswa dapat memperoleh D-IV Manajemen Pemasaran menjelaskan kebanyakan sertifikat tambahan melalui mahasiswa tingkat akhir menyepelekan kebijakan tersebut. kegiatan seminar. Akan tetapi, tingkat kredibilitasnya masih diragukan karena kurang ketatnya regulasi acara. Namun, representasi kebijakan SKKM di lapangan masih kurang jika hanya didapatkan melalui kegiatan seminar saja. “Dalam dunia kerja yang lebih dibutuhkan ialah skill dan kemampuan leadership, sedangkan keikutsertaan dalam seminar kurang berdampak dalam dunia kerja,” ujar Kartika. Dengan berbagai persoalan dan kendala yang dihadapi terkait SKKM, membuktikan bahwa kebijakan SKKM di lapangan belum terlaksana secara efektif. Jika berubah-ubah, lantas bagaimana kredibilitas dari kebijakan SKKM tersebut? Kelonggaran Sosialisasi SKKM Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kompen telah melakukan survei mengenai kebijakan baru SKKM pada mahasiswa Polinema dengan 108 responden dari 25 prodi. Hasilnya 73,7% responden mengaku tidak mengetahui adanya

Edisi 1 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen 05 Laporan UTAMA SKKM yang baru. Hal ini mengindikasikan jawaban teman saat sesi mentoring belum meratanya sosialisasi SKKM kepada keagamaan. Kecurangan seperti ini memang mahasiswa. Sosialisasi kebijakan SKKM terbaru lazim ditemui meskipun sudah ada sanksi yang hanya disosialisasikan kepada mahasiswa diberikan kepada pihak terkait. Sementara tingkat akhir dengan pertimbangan mereka untuk pemalsuan SKKM, BEM sudah memiliki yang akan menjalani pada saat ini, sedangkan pihak yang bertugas memverfikasi keaslian untuk sosialiasi mengenai poin-poin SKKM sertifikat. “Jika menemukan adanya hanya diberikan ketika menjadi mahasiswa kecurangan, sanksinya dengan pengembalian baru. Tidak adanya konsistensi dalam sertifikat kepada mahasiswa dan bisa pemberian sosialisasi membuat banyak mengurus pada gelombang berikutnya. Jika tidak, maka akan mengurus tahun depan mahasiswa yang kebingungan ketika menjadi alumni dan belum bisa dalam proses memenuhi poin menerima ijazah,” tegas Abdilah. SKKM. Pemberian sosialisasi kepada mahasiswa juga Mengingat banyaknya permasalahan dirasa kurang maksimal yang terjadi, timbul tanda tanya besar, apakah karena melalui dalam pihak kampus sebagai pembuat kebijakan dan jaringan (daring). BEM sebagai fasilitator mampu mengatasi “Sosialisasi di jurusan permasalahan dengan tindakan yang tegas? saya terhalang sinyal atau hanya sekadar memberikan peringatan sehingga memakan sehingga kecurangan terus terjadi? jika waktu yang lama dan memang belum ada tindakan tegas dari kurang efektif,” ujar Alifia mereka untuk mengatasi permasalahan, tentu Puspitawati mahasiswa mahasiswa merasa penempuhan SKKM hanya Jurusan Akuntansi Program formalitas belaka. Lantas, apakah ke depannya Studi (Prodi) D-IV Keuangan. tujuan awal SKKM dapat terwujud? (Sabina Maharani Sumbai, Vita Diah Anggraini) Kecurangan Pelaksanaan ??? SERTIFICATE Kebijakan SKKM Abdilah Iklasul Amal selaku Menteri Kesejahteraan Mahasiswa (Menkesma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polinema, mengatakan bahwa masih terjadi kecurangan dalam penempuhan SKKM, seperti pemalsuan dan jual-beli sertifikat. Ia sangat menyayangkan kecurangan tersebut karena merugikan mahasiswa itu sendiri. Kecurangan lain yang sering dijumpai yaitu menyalin

06 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi 1 Liputan KHUSUS Realita SKKM yang Menjadi Tolak Ukur Pengembangan Soft Skill Mahasiswa di Polinema Serah terima sertikat Latihan Dasar Kepemimpinan alumni Polinema setelah mereka menamatkan studi, karena tujuan SKKM D(LDK) dari pihak kampus kepada perwakilan adalah mengembangkan soft skill i masa pandemi ini, kebijakan mahasiswa. Menurut Muhammad Hafizh mengenai SKKM mengalami Ahsan, alumni Polinema angkatan 2015 yang beberapa perubahan yang kini bekerja menjadi Operator Distributed cenderung meringankan mahasiswa. Saat ini, Control System, ia merasakan manfaat mahasiswa hanya perlu memenuhi tiga sertifikat SKKM di kampus terhadap dunia kerja. wajib yakni meliputi sertifikat LDK (Latihan Beberapa Kegiatan yang ia ikuti semasa Dasar Kepemimpinan), prastudi, mentoring, kuliah diantaranya seminar, kuliah tamu, ditambah satu kegiatan pilihan bagi mahasiswa perlombaan, karya ilmiah, atau organisasi. D-III dan dua kegiatan pilihan bagi mahasiswa D- Namun, rupanya tak semua alumni IV. Jika ada salah satu poin wajib yang belum merasakan manfaat tersebut. Fitri terpenuhi, mahasiswa dapat menggantinya menyebutkan bahwa kegiatan SKKM hanya dengan menulis resume. Damar Rakha Dhani sebatas pengalaman dan tidak mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Program Studi berpengaruh pada dunia kerja. “Mungkin (Prodi) D-III Pertambangan yang akrab disapa kemampuan bersosialisasi dari pengalaman Dhani, berpendapat bahwa kebijakan baru ini organisasi dibutuhkan, tapi kalau untuk memang memudahkan mahasiswa. Di sisi lain, seminar saya tidak mendapat manfaat yang kelonggaran aturan dari kebijakan ini menjadi bisa digunakan di dunia kerja,” ungkap Fitri. celah bagi mahasiswa malas. Hal ini diungkapkan oleh Fitri Sulistyaningrum Di samping tidak diarasakannya Handoko, alumni Politeknik Negeri Malang manfaat bagi alumni, ada beberapa (Polinema) angkatan 2013 yang kini bekerja sertifikat yang tidak diakui dalam SKKM menjadi salah satu staff keuangan di PT Jasa Tirta padahal dapat berguna di dalam dunia kerja, Energi. Ia beranggapan bahwa kebijakan seperti sertifikat bahasa, keahlian, dan tersebut akan lebih menguntungkan mahasiswa sebagainya. Pihak kampus menyatakan yang 'malas'. Kebijakan baru tersebut tidak bahwa sertifikat tersebut lebih membawa perbedaan yang besar bagi dipertimbangkan pada kemampuan mahasiswa yang gemar mengikuti kegiatan di akademis sehingga tidak dapat diakui di kampus, seperti seminar, lomba, dan lain SKKM. “Menurut saya sangat disayangkan sebagainya. ya, karena kita udah ikut sertifikasi berhari- hari dan bayar dengan jumlah tidak sedikit, Pengaruh SKKM bagi Alumni tetapi tidak diakui pihak kampus,” ungkap Dhani. SKKM sebagai syarat kelulusan, memberikan sedikit banyak pengaruh bagi Sedangkan untuk pelaksanaan SKKM, masih banyak mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan secara optimal. Contohnya, sering terjadi kecurangan dalam kegiatan web seminar (webinar) yang dapat diikuti mahasiswa untuk menambah poin tambahan maupun mengganti poin wajib. Dhani menerangkan bahwa beberapa mahasiswa yang mengikuti webinar hanya mengisi daftar absensi dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan.

Edisi 1 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen 07 Liputan KHUSUS Ilustrasi mahasiswa yang merasa kebingungan belum maksimal. Anggit juga mengatakan bahwa yang kurang dari mahasiswa adalah mengenai kebijakan SKKM di Polinema. (Raka) kemampuan berkomunikasi. “Kemampuan komunikasi mahasiswa masih perlu Bahkan beberapa dari mereka ditingkatkan lagi,” ucapnya. memalsukan sertifikat demi mendapat poin SKKM. Hal ini tentu sangat disayangkan, sebab Pemanfaatan soft skill di lapangan juga tujuan keikutsertaan mahasiswa dalam tampak tidak menonjol, baik untuk kegiatan program SKKM adalah demi meningkatkan akademis maupun non-akademis, misalnya soft skill. dalam memperdalam ilmu sesuai jurusan atau mengikuti lomba. Donny Bagas Kuncoro Kesesuaian SKKM dengan kondisi mahasiswa Jurusan Elektro Prodi D-IV Jaringan mahasiswa di lapangan Telekomunikasi Digital, mengungkapkan sering mengikuti webinar yang memang tidak Menurut keterangan Pembantu berkaitan dengan mata kuliah untuk Direktur III Politeknik Negeri Malang, Anggit menambah wawasan pengetahuan umum, Murdani, SKKM masih dapat digunakan diantaranya yaitu manajemen waktu, sebagai tolak ukur kualitas soft skill pengetahuan budaya, dan lain sebagainya. mahasiswa. Selain dengan mengikuti berbagai Menurutnya, penerapan SKKM saat ini masih kegiatan yang tercantum pada SK Direktur No. kurang, sehingga visi SKKM tidak sampai ke 776 Tahun 2019 tentang Program mahasiswa. “Mungkin karena masih kuliah Pengembangan Soft Skill Mahasiswa, poin online, jika nanti ke depannya offline dan tambahan SKKM juga bisa didapat dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa dilaksanakan di membuat laporan \"Penanganan Wabah kampus mungkin akan berbeda,” tutur Donny. COVID-19 di Lingkungannya\". Bisa dibilang, Rifqi juga menyebutkan bahwa mereka belum membuat laporan tersebut memang merasakan banyak manfaat SKKM pada dunia tergolong lebih mudah jika dibandingkan perkuliahan. “Menurut saya jika tidak dengan mengikuti lomba-lomba atau bermanfaat saat ini, saya tetap berpikir positif kompetisi akademik. Namun yang menjadi bahwa suatu saat nanti webinar ini akan pertanyaan, apakah pembuatan laporan bermanfaat untuk saya,” ungkap Rifqi. tersebut dapat menjamin soft skill mahasiswa dapat terasah? SKKM sendiri tidak bisa memberi jaminan pada soft skill mahasiswa mengingat Anggit menjelaskan bahwa target soft banyaknya kecurangan yang terjadi, terlebih di skill antara lain kemampuan berkomunikasi, masa daring seperti saat ini. Beberapa dari bekerja sama, kepercayaan diri, tanggung alumni juga menyetujui bahwa kebijakan jawab, dan berpikir kreatif. Berkaitan dengan SKKM tidak dapat dirasakan manfaatnya di hal tersebut, pembahasan mengenai COVID-19 dunia kerja. Namun, mereka berharap ke tampak tidak memiliki korelasi dalam depannya pihak kampus lebih memperhatikan meningkatkan soft skill mahasiswa yang kegiatan mahasiswa agar tujuan SKKM terlaksana. “Saya harap pihak himpunan juga membuat acara sebaik mungkin agar mahasiswa tertarik untuk mengikuti acara tersebut,” ujar Hafizh, salah satu alumni. Tetapi, tidak hanya dari pihak kampus, alangkah baiknya apabila mahasiswa juga ikut ambil andil dalam merealisasikan fungsi dari SKKM. Anggit berpesan mengenai pentingnya tanggung jawab bagi mahasiswa dalam pengembangan soft skill nya masing-masing. “Bagi yang bersungguh-sungguh, di sinilah dapat muncul salah satu bentuk soft skill: (Dian Kartika Intan, Laras Wulansari)

08 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi 1 Opini Efektivitas SKKM dalam Pengembangan Soft Skill Mahasiswa \"Secara umum, Satuan Kredit Selain kemampuan Kegiatan Mahasiwa (SKKM) berkomunikasi, ada berbagai soft skill merupakan sistem yang cukup yang perlu dikembangkan, misalnya efektif sebagai upaya guna kemampuan berpikir kritis, inovatif, mendorong pengembangan soft skill kreatif, dan lainnya. Hal itu bisa mahasiswa,\" ujar Anggit Murdani didapatkan dengan mengikuti selaku Pembantu Direktur (Pudir) III webinar atau seminar. Namun, Politeknik Negeri Malang (Polinema). seminar atau webinar saja belum Dengan mengikuti berbagai cukup untuk menjadi kegiatan yang kegiatan seperti seminar atau dapat mengembangkan soft skill. webinar, organisasi, dan lomba, Sebab, mahasiswa sekadar diharapkan mahasiswa dapat mengetahui gambaran ilmu dari meningkatkan soft skill. Di mana soft pembicara ahli, tanpa memberikan skill tersebut tidak mereka dapatkan kesempatan bagi mahasiswa untuk di bangku perkuliahan. menerapkan soft skill nya secara langsung. Belum lagi tidak adanya Pengaruh SKKM dalam jaminan apakah mahasiswa tersebut pengembangan soft skill seharusnya benar-benar memperhatikan acara dapat dirasakan oleh semua seminar, dari awal hingga akhir. Lain mahasiswa. Dengan mengikuti halnya dengan kegiatan sertifikasi organisasi dan lomba, mahasiswa pelatihan yang berdampak langsung dapat mengembangkan terhadap pengembangan soft skill. kemampuannya dalam Sebab, sebelum menempuh berkomunikasi, berpikir kritis, dan sertifikasi tersebut mahasiswa sebagainya. Lantas apakah diharuskan untuk melakukan praktek penerapan SKKM ini benar-benar sesuai dengan bidang yang dipilih. berpengaruh terhadap Maka dari itu, pelatihan atau pengembangan soft skill mahasiswa workshop bersertifikat seharusnya Polinema? Pada realitasnya tidak dimasukkan dalam kegiatan SKKM. semua mahasiswa memiliki soft skill walaupun kebijakan SKKM ini telah Selain dianggap kurang efektif diwajibkan bagi seluruh mahasiswa, dalam pengembangan soft skill, pihak salah satunya pada kemampuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berkomunikasi. Padahal komunikasi Polinema kerap menemukan merupakan kemampuan soft skill kegiatan pemalsuan sertifikat dasar yang harus dimiliki mahasiswa seminar. Bentuk kecurangan tersebut sebagai modal bersaing di dunia dilakukan mahasiswa semata untuk kerja nanti. Sebab, nantinya memenuhi kewajiban SKKM. mahasiswa akan berhadapan Sehingga, hal ini membuat soft skill dengan banyak orang dari berbagai mahasiswa kurang berkembang dan latar belakang. Tanpa adanya akan berpengaruh terhadap kesiapan kemampuan komunikasi yang baik, mahasiswa saat berada di dunia kerja mahasiswa akan kesulitan dalam nantinya. Belum lagi dengan adanya menghadapi konflik dalam dunia perkembangan zaman, kemajuan kerja ke depannya. teknologi tentu akan berdampak

Edisi 1 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen 09 Opini besar terhadap peluang kerja. Jika “ dunia kerja. Apabila hal tersebut tidak mahasiswa tidak memiliki soft skill dilakukan dengan sungguh-sungguh yang mumpuni, maka ia akan dan ala kadarnya saja, maka soft skill digantikan oleh canggihnya tidak akan berkembang. Terlebih bagi teknologi dan tersingkir dari dunia mahasiswa yang mengikuti kegiatan kerja. pemenuhan SKKM karena tuntutan kewajiban saja. Banyak juga dari mahasiswa Berdasarkan data dari Mitsubishi yang merasa bahwa pemenuhan Research Institute (Endrotomo, 2010) SKKM hanya menjadi beban, faktor yang memberi kontribusi terlebih untuk mahasiswa baru. keberhasilan dalam kerja yakni, Maka, perlu adanya penyamaan finansial 10%, keahlian bidangnya 20%, persepsi mengenai tujuan SKKM networking 30%, dan soft skill 40%. bagi mahasiswa. BEM dan Oleh karena itu, sangat disayangkan Himpunan Mahasiswa Jurusan apabila mahasiswa tidak bersungguh- (HMJ) dapat menjelaskan tujuan sungguh dalam menjalani kegiatan dan berbagai kegiatan SKKM pada SKKM, mengingat soft skill secara lebih dalam dan menarik sangat berguna ketika mahasiswa saat sosialisasi ketika pra studi. sudah berada di dunia kerja. Sehingga, mahasiswa baru bisa (Vadhini Nazra Rizqika Putri) lebih tertantang dan tidak ada “ pola pikir bahwa melakukan kegiatan SKKM hanya sebagai pemenuhan poin atau beban saja. Selain itu, regulasi SKKM CERTIFICATE seharusnya diperkuat, bukan malah menurunkan standar seperti pada kebijakan SKKM terbaru. Mahasiswa cenderung menyepelekan dan hal itulah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya berbagai kecurangan. Begitupula sanksi yang diterapkan belum cukup membuat jera. Karena pihak BEM hanya mengembalikan sertifikat palsu tanpa ada pengawasan lebih lanjut. Mengembangkan soft skill bertujuan agar mahasiswa mampu mengaplikasikan kemampuan akademiknya di

10 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi 1 Galeri

Edisi 1 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen 11 PUISI Meneroka Asa untuk Ciptakan Jati Diri oleh : Adeliya Adi Gama Putri Dalam diri ini terhimpun asa Bagaikan alunan irama yang menerpa Teratur dan tersusun rapi tanpa cacat Hapuskan kegundahan hati yang terasa berat Menopang beban hidup yang amat terikat Ekspresi diri dikekang nafsu Tak ada kebebasan yang tak buntu Dihimpit waktu yang makin tak menentu Hanya asa diri yang dapat lepaskan jeratan Agar dapat menghirup udara kesegaran Jati diri adalah udara kesegaran Butuh dicari melalui berbagai pengalaman Tak dapat dibiarkan ia berkeliaran Asa yang menjadi rem pakemnya Supaya tak kelewatan batasannya Di hamparan biru aku berjalan tergesa Tak henti menyibak pintu-pintu asa yang terbuka Jati diriku, kapan kita bertemu? Akan kukejar tak pandang waktu Helaian nestapa datang tiba-tiba Hamparan biruku tak lagi dapat kupijaki Leluasaku hanya sebatas duduk Wajahku menunduk asaku tertekuk Terpaksa berduka menanti hamparan biruku kembali terbuka Meneroka asa bukanlah suatu yang ganjil Bukan pula suatu yang mustahil Apalagi dianggap pekerjaan yang nihil Asa ditempa untuk kuatnya mental Tangguhkan jiwa berasaskan tekad yang kental Ciptakan asa tidaklah semudah menggelengkan kepala Perlu upaya dengan kesungguhan total Beragam proses sangatlah berarti Proses yang nyata adalah mengukir karya abadi Karya itulah bernama asa yang tiada henti

12 Lembaga Pers Mahasiswa Kompen Edisi 1 Komik Narator : Sabina Maharani Sumbai Ilustrator : Valan Athaariq 6 5 1 4 23


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook