MANAJEMEN SDM YANG EFEKTIF: menciptakan pekerja yang produktif, setia, rajin, & puas pada pekerjaannya R. LANDUNG E.P., M.PSI., PSIKOLOG
SASARAN UTAMA MSDM EFEKTIF ✓Pekerja mencapai produktivitas yang tinggi. ✓Pekerja mampu bertahan (tetap bekerja) (=work engagement) dalam organisasi dalam waktu yang relatif lama. ✓Rendahnya tingkat absensi (tingkat ketidakhadiran)(=work absenteeism) pekerja pada jam kerjanya. ✓Pekerja merasa puas (=work satisfaction) dalam menjalankan tugasnya di organisasi.
Hubungan Sasaran MSDM Efektif dengan Atribut Psikologis Karyawan Kebutuhan Motivasi Kepuasan
TAHAPAN PENCAPAIAN SASARAN UTAMA MSDM EFEKTIF 1. SASARAN TAHAP PERTAMA ✓ Terciptanya pekerja yang dapat menyesuaikan diri dengan budaya organisasi. Sasaran ini diperoleh dari penggabungan kegiatan pada fungsi manajerial MSDM (=planning, organizing actuating, controlling), penyusunan rancangan jabatan melalui analisis jabatan, penentuan kelas jabatan & golongan jabatan melalui evaluasi jabatan, rekrutmen (=penarikan calon pekerja), seleksi (=memilih pekerja yang tepat), proses orientasi dan sosialisasi. 2. SASARAN TAHAP KEDUA ✓ Terciptanya pekerja yang memiliki kompetensi yang memadai bagi pencapaian tujuan organisasi. Sasaran ini diperoleh dari sasaran tahap pertama ditambah dengan program-program pelatihan dan pengembangan, serta manajemen karir. 3. SASARAN TAHAP KETIGA ✓ Terciptanya pekerja yang mempunyai keinginan untuk bekerja dengan hasil setinggi mungkin. Ini dapat diharapkan berhasil dari sasaran tahap kedua ditambah dengan serangkaian upaya memotivasi pekerja (pelatihan & pengembangan), melakukan penilaian kinerja pada pekerja, dan memberikan imbalan yang adil dan memadai. 4. SASARAN TAHAP KEEMPAT ✓ Munculnya produktivitas yang tinggi, rendahnya jumlah pekerja yang meninggalkan pekerjaan, rendahnya tingkat absensi, dan tingginya tingkat kepuasan kerja, yang tidak lain merupakan akumulasi atau penjumlahan sasaran tahap pertama hingga tahap ketiga.
Model Konseptual SASARAN UTAMA MSDM EFEKTIF Fungsi Manajerial Fungsi Operasional Fungsi Operasional Sasaran I MSDM MSDM MSDM Pekerja yang dapat POAC Penyusunan rancangan & analisis jabatan Rekrutmen & Seleksi & Orientasi menyesuaikan diri dengan Fungsi Operasional Fungsi Operasional budaya organisasi MSDM MSDM Sasaran II Latihan & Pengembangan Manajemen Karir Pekerja yang kompetensinya Fungsi Operasional Fungsi Operasional memadai bagi organisasi MSDM MSDM Sasaran III Penilaian Kinerja Sistem Imbalan Pekerja yang memiliki keinginan bekerja yang tinggi Fungsi Operasional Fungsi Operasional Sasaran IV MSDM MSDM Pekerja yang produktif, engage, Hubungan Industrial tingkat absensi rendah, dan puas Ergonomi & K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) pada pekerjaannya.
CONTOH Proses Pengembangan Ide Riset Psikologi Pemetaan berbasis Isu MSDM Produktivitas kerja pada pekerja tidak •Adanya bukti2 empiris mengenai hubungan Masalah optimal terbukti akibat kompetensi antara penguasaan manajemen diri yang efektif • Indeks produktivitas kerjanya < 1 semangat berprestasi yang rendah di dan tingkat kompetensi semangat berprestasi • Organisasi gagal memenuhi kalangan pekerja divisi lain pada pekerja divisi lain. •Ada bukti2 empiris mengenai efektivitas pelatihan tuntutan produksi •Adanya bukti2 empiris mengenai rendahnya semangat manajemen diri efektif menggunakan metode • Organisasi kehilangan konsumen berprestasi yang rendah di kalangan pekerja divisi lain pelatihan simulasi, dalam meningkatkan •Adanya bukti empiris mengenai hubungan/pengaruh kompetensi semangat berprestasi pada pekerja Produktivitas kerja pada pekerja divisi semangat berprestasi dengan produktivitas kerja di divisi lain. produksi tidak optimal kalangan pekerja divisi lain. •Belum ada bukti empiris terbaru mengenai •Belum ada bukti empiris terbaru mengenai pengaruh pelatihan manajemen diri efektif hubungan/pengaruh semangat berprestasi dengan menggunakan metode pelatihan simulasi, produktivitas kerja di kalangan pekerja divisi produksi. terhadap peningkatan kompetensi semangat •Hasil preliminary research (riset pendahuluan) pada berprestasi pada pekerja divisi produksi para pekerja, ditemukan unsur mencintai pekerjaan (Hasrat, keintiman, komitmen; Sterberg, 1986) yang Kompetensi semangat berprestasi seringkali dikaitkan dengan kepedulian seseorang dipengaruhi oleh penguasaan terhadap pekerjaannya. manajemen diri yang efektif melalui metode pelatihan simulasi Asumsi 1: perlunya dilakukan identifikasi unsur2 baru mengenai kompetensi semangat berprestasi, khususnya yang berkaitan dengan Hasrat, keintiman, dan komitmen terhadap pekerjaan Asumsi 2: perlunya dilakukan verifikasi hubungan kompetensi semangat berprestasi dengan produktivitas kerja pekerja divisi produksi Asumsi 3: perlunya dilakukan eksperimen untuk menguji pengaruh pelatihan manajemen diri efektif menggunakan metode pelatihan simulasi, terhadap peningkatan kompetensi semangat berprestasi pada pekerja divisi produksi
Search
Read the Text Version
- 1 - 6
Pages: