Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bacaan 1 - jurnal eksperimen psikologi

Bacaan 1 - jurnal eksperimen psikologi

Published by R Landung Nugraha, 2021-10-30 06:42:42

Description: Bacaan 1 - jurnal eksperimen psikologi

Search

Read the Text Version

JURNAL PSIKOLOGI VOLUME 38, NO. 1, JUNI 2011: 82 – 91 Pengaruh Metode Belajar Team Assited Individualization terhadap Prestasi Belajar Statistika pada Mahasiswa Psikologi Asmadi Alsa1 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Abstract The new paradigm of learning has placed the students to participate actively in the learning process. One of the consequence is that the learning process must use the variative methods, not only about the transfer of knowledge from teacher to students. This research is aimed to test the impact of Team Assisted Individualization (TAI) to the achievement of Psychology Faculty students in learning Statistics. It is assumesed that the numerical ability has a positive correlation to the achievement in studying statistics. So, the respondents numerical ability variabel is controlled using statistics. This research used experiment with Alternative Treatment Posttest Only With Nonequivalent Group Design. Cluster sampling was used to get two of four parallel classes of Statistics. One class was used randomly as the class taught using TAI and the other class as the control group using conventional teaching method. The numerical ability of the two groups was tested before getting a different treatment. The teaching with different method was conducted in five sessions. The numerical ability of respondents was tested after the treatment given to the two groups. The mid semester test score of the two groups were compared to the one way covariance analysis with the numerical ability as the covariable. The results indicates that F score of the the two groups 10.459, p<0.01. Residual Mean of study achievement for experiment group = 6.997 and control group = 5.464. The result indicates the significant correlation between the numericalal ability and study achievement in statistics (F regression = 43.483, p<0.01 and partial eta squared = 0.316). It can be concluded that there is a significant difference of achievement in studying statistics between the group of students who was taught with Team Assisted Individualization and with conventional teaching method. The group of students who was taught with Team Assisted Individualization has higher mean score compared to the group taught using the conventional method. Keywords: team assisted individualization, statistics, achievement, numerical ability Paradigma1 baru pendidikan lebih keaktifan siswa daripada keaktifan guru berorientasi pada siswa (student centered dalam proses pembelajaran. Pemakaian learning), yaitu paradigma pendidikan yang suatu metode pembelajaran perlu disesuai- lebih terindividual dan menekankan pada kan dengan karakteristik matapelajaran yang akan diajarkan. Matapelajaran statis- 1 Korespondesi dengan penulis dapat dilakukan tika diasumsikan akan lebih mudah dipa- melalui: [email protected] hami oleh mahasiswa kalau mereka aktif 82

METODE BELAJAR TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION PADA MAHASISWA saling membantu satu sama lain dalam diberi tugas pada level tertentu yang memahami konsep dan mengerjakan soal- ditetapkan berdasar skor yang mereka per- soal di kelas daripada hanya dengan men- oleh pada initial test. Para siswa selanjutnya dengar dan mencatat apa yang disampai- dites secara individual. Kelompok memper- kan dosen. Tujuan penelitian ini adalah oleh penghargaan melalui rewards minggu- untuk menguji secara empirik pengaruh an untuk performansi keseluruhan kelom- metode belajar Team Assisted Individuali- pok (Slavin, 1983). zation (selanjutnya disingkat T.A.I.) terha- dap prestasi belajar statistika. Manfaat Model pembelajaran T.A.I. memiliki penelitian adalah memberikan alternatif delapan komponen, yaitu: (1) Teams, adalah bagi dosen mata kuliah statistika memilih kelompok yang kemampuan anggotanya metode pembelajaran yang efektif untuk heterogen, terdiri dari empat sampai meningkatkan pemahaman mahasiswa pa- dengan enam siswa; (2) Placement test, yaitu da mata kuliah statistika. tes awal atau prestasi harian siswa pada suatu mata pelajaran untuk melihat kele- Metode belajar T.A.I. pada dasarnya mahan siswa pada pelajaran tersebut; (3) adalah metode Cooperative Learning. Pada Student Creative, yaitu pemberian tugas metode ini pembelajaran dilakukan dengan kepada siswa dalam suatu kelompok de- membagi siswa menjadi tiga atau empat ngan menciptakan situasi dimana keberha- kelompok belajar yang disusun berdasar silan individu ditentukan atau dipengaruhi kemampuan campuran (kemampuan ang- oleh keberhasilan kelompoknya; (4) Team gota dalam satu kelompok adalah hetero- Study, yaitu aktivitas belajar yang harus gen). Sesama anggota kelompok saling dilaksanakan oleh kelompok. Di sini guru membantu satu sama lain, saling mengo- bertugas memberikan bantuan kepada sis- reksi, dan saling memberi semangat untuk wa yang membutuhkan; (5) Team Scores and bekerja secara cepat dan akurat. Rewards Team Recognition, yaitu memberi skor terha- diberikan kepada tim berdasar atas benar dap kinerja kelompok dan memberikan dan banyaknya tugas yang diselesaikan penghargaan terhadap kelompok yang ber- anggota tim secara keseluruhan (Slavin, hasil maupun kelompok yang dipandang 2009; Mc Cown, dkk., 1996). kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas; (6) Teaching Group, yakni pemberian Team Assisted Individualization (TAI), materi singkat oleh guru menjelang pembe- yang seringkali disebut juga sebagai Team rian tugas kepada semua kelompok; (7) Accelerated Instruction, adalah suatu teknik Facts Test, yaitu memberi tes-tes kecil kepa- pembelajaran kooperatif yang dikembang- da siswa atas informasi yang diperoleh; (8) kan di Johns Hopkins University oleh satu Whole Class Units, yaitu pemberian bahan tim yang dipimpin oleh Robert E. Slavin oleh guru di akhir sesi pembelajaran de- dan Nancy Madden. Siswa dimasukkan ngan strategi pemecahan masalah (Slavin, dalam beberapa kelompok, yang masing- 1983). masing kelompok terdiri atas empat atau lima siswa dengan kemampuan yang Keunggulan metode T.A.I. adalah: 1) heterogen. Setelah mengajar suatu materi Mengurangi beban guru dalam mengoreksi pelajaran, guru memberikan tugas kepada tugas-tugas siswa dan dalam menangani kelompok, yang masing-masing anggota siswa yang lambat; 2) Guru masih punya setiap kelompok harus saling bantu satu waktu untuk mendistribusikan waktunya sama lain dalam mengerjakan dan menye- pada setiap kelas dengan berkurangnya lesaikan latihan atau tugas tersebut. Siswa waktu untuk “corrective instruction” dan JURNAL PSIKOLOGI 83

ALSA mengoreksi tugas-tugas siswa; dan 3) Gillies (2003) meneliti siswa SMP yang Sistem pemberian rewards pada tim akan belajar memecahkan problem, mengerjakan memotivasi kerjasama siswa dalam kelom- tugas-tugas dalam pelajaran matematika, pok untuk bekerja secara cepat dan tepat ilmu alam dan bahasa inggris dalam ke- (Slavin, 2009). Dengan keunggulan yang lompok kecil terstruktur dan tidak terstruk- ada pada metode tersebut, khususnya tur. Sebanyak 220 siswa kelas 8 berparti- keunggulan pada butir 3, penelitian ini sipasi dalam penelitian, yang dilaksanakan bertujuan menguji secara empirik pengaruh dalam tiga termin. Siswa bekerja dalam metode T.A.I. terhadap prestasi belajar kelompok yang masing-masing terdiri dari statistika pada mahasiswa fakultas psiko- empat siswa dengan kemampuan yang logi, dengan mengendalikan pengaruh heterogen di dalam kelompok. Hasil pene- kemampuan numerik (numerical ability). litian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dalam kelompok terstruktur lebih Penelitian Sharan (dalam Arends, 2007) kooperatif dan lebih banyak saling membe- menunjukkan bahwa belajar kooperatif rikan bantuan antara yang satu dengan menghasilkan lebih banyak perilaku koope- yang lain ketika belajar bersama dalam ratif, verbal maupun nonverbal, dibanding- kelompok, dibandingkan dengan siswa da- kan pembelajaran konvensional. Penelitian lam kelompok belajar yang tidak terstruk- eksperimen yang dilakukan Siregar (2009) tur. Selain itu, juga ditemukan bahwa siswa pada mahasiswa Prodi Bimbingan yang belajar dalam kelompok terstruktur Konseling FKIP UAD Yogyakarta semester memiliki persepsi yang kuat bahwa belajar ketiga Tahun Ajaran 2008/2009 menemukan dalam kelompok kecil terstruktur sangat bahwa metode belajar Think-Pair-Share, sa- menyenangkan dan memungkinkan mere- lah satu metode belajar kooperatif dengan ka memperoleh kesempatan untuk belajar kelompok kecil terstruktur, mampu bersama secara berkualitas. mengembangkan self-efficacy mahasiswa. Penelitian Tarim & Akdeniz (2008) Hanze dan Berger (2007) melakukan menguji perbedaan sikap terhadap mate- penelitian eksperimen untuk menguji per- matika dan prestasi matematika pada siswa bedaan pengaruh dua metode belajar, yaitu kelas 4 sekolah dasar. Dua kelas diajar metode kooperatif jigsaw dan metode tradi- dengan metode T.A.I., dua kelas diajar sional, terhadap prestasi belajar fisika dan dengan metode Student Teams- Achievement pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Hasil Divisions (STAD), dan tiga kelas sebagai penelitian yang dilakukan terhadap 137 kelompok kontrol, diajar dengan metode siswa kelas 3 SMA ini adalah, tidak ada tradisional. Hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan prestasi belajar fisika antara di antara tiga kelompok siswa yang diajar kelompok eksperimen dan kelompok kon- dengan tiga metode yang berbeda tersebut, trol; tetapi terdapat perbedaan dalam hal tidak berbeda dalam sikap mereka terha- otonomi, kompetensi, hubungan sosial dap mata pelajaran matematika, tetapi ter- (social relatedness), aktivasi kognitif (cogni- dapat perbedaan dalam prestasi matema- tive activation), dan dalam motivasi intrin- tika. Diantara ketiga kelompok siswa terse- sik. Pada lima kebutuhan dasar tersebut but, kekompok siswa yang diajar dengan kelompok siswa yang diajar dengan meto- metode T.A.I. paling tinggi rata-rata nilai de kooperatif jigsaw memperoleh skor rata- matematikanya, disusul kelompok siswa rata lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar dengan metode STAD, dan ter- yang diajar dengan metode tradisional. 84 JURNAL PSIKOLOGI

METODE BELAJAR TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION PADA MAHASISWA akhir kelompok siswa yang diajar dengan rapan Pembelajaran Kooperatif Model Team metode tradisional. Assisted Individualization untuk Mening- katkan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Slavin (2009) mengatakan bahwa hasil- Siswa Kelas X SMAN 2 Batu, Malang, Pada hasil penelitian berkenaan dengan dampak Materi Ekosistem, menemukan bahwa metode T.A.I. terhadap hasil belajar, me- penerapan pembelajaran kooperatif metode nunjukkan bahwa metode T.A.I. sangat T.A.I. meningkatkan hasil belajar Biologi, efektif meningkatkan prestasi belajar yang ditandai dengan meningkatnya jum- matematika siswa. Pada enam penelitian lah siswa yang mendapatkan penghargaan yang dilakukan oleh Slavin pada tahun “super”, dari tiga siswa sebelum diajar 1985 (dalam Slavin, 2009), yang melibatkan dengan metode T.A.I., menjadi 16 siswa pelajar kelas 3 sampai dengan kelas 6 seko- setelah diajar dengan metode T.A.I. lah dasar, siswa yang diajar dengan metode T.A.I. rata-rata capaiannya dalam belajar Slavin (1984) meneliti perbedaan pe- matematika dua kali lebih banyak dari mahaman konsep matematika, keterampil- capaian yang diperoleh siswa yang diajar an komputasi matematika, dan kemam- dengan metode konvensional; materi pela- puan aplikasi matematika pada 1371 siswa jaran matematika yang dicapai selama dua kelas 3, 4, dan 5 sekolah dasar yang berasal tahun oleh siswa yang belajar dengan me- dari 59 kelas, yang terbagi dalam dua tode konvensional dapat diselesaikan ha- kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan nya dalam waktu satu tahun oleh kelom- kelompok kontrol. Selama 24 minggu pok siswa yang diajar dengan metode kelompok eksperimen diajar dengan meto- T.A.I. Selanjutnya, hasil penelitian yang de T.A.I. dan kelompok kontrol diajar de- dilakukan oleh Slavin dan Karweit (1985) ngan metode tradisional. Hasil penelitian- menunjukkan bahwa siswa yang diajar nya adalah, keterampilan komputasi mate- dengan metode T.A.I. rata-rata capaian matika kelompok siswa yang diajar dengan hasil belajar matematikanya meningkat metode pembelajaran T.A.I. secara signifi- sebanyak 1,65 poin selama 18 minggu, kan lebih tinggi daripada kelompok siswa sedangkan kelompok siswa yang diajar yang diajar dengan metode pembelajaran dengan Missouri Mathematics Program, tradisional; tetapi tidak ditemukan adanya dalam waktu yang sama, rata-rata capaian- perbedaan dalam pemahaman konsep ma- nya hanya sebesar 0,61 poin. tematika dan dalam kemampuan aplikasi matematika antara kedua kelompok siswa Penelitian eksperimen yang dilakukan tersebut. oleh Kusumaningrum (2007) pada siswa kelas 7 SMP Negeri 11 Semarang mene- Berdasar kajian pustaka yang dikemu- mukan ada perbedaan prestasi belajar kakan di atas, hipotesis penelitian yang matematika yang sangat signifikan antara diajukan dalam penelitian ini adalah: Ada kelompok eksperimen yang diajar dengan perbedaan nilai statistika antara kelompok metode T.A.I. dan kelompok kontrol yang mahasiswa yang diajar dengan metode diajar dengan metode konvensional. Rata- pembelajaran T.A.I. dan kelompok maha- rata prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar dengan metode konven- eksperimen (Mean=72,28) lebih tinggi dari- sional. Kelompok mahasiswa yang diajar pada rata-rata prestasi belajar matematika dengan metode T.A.I. memilik nilai rata- kelompok kontrol (Mean = 63,50). rata prestasi belajar statistika yang lebih tinggi daripada kelompok mahasiswa yang Penelitian kualitatif yang dilakukan diajar dengan metode konvensional. oleh Widiasih (2009) dengan judul Pene- JURNAL PSIKOLOGI 85

ALSA Untuk menguji kebenaran hipotesis kuliah statistika, dan tes kemampuan nu- yang diajukan dalam penelitian ini, varia- merik. Metode penelitian yang digunakan bel kemampuan numerik dikendalikan adalah eksperimen dengan menggunakan pengaruhnya (dalam hal ini dengan meng- rancangan Alternative Treatment Posttest gunakan kontrol statistik, variabel kemam- Only With Nonequivalent Group Design puan numerik dijadikan kovariabel), meng- (Shadish, Cook, & Campbell, 2002). Metode ingat adanya asumsi yang kuat bahwa analisis data yang digunakan adalah meto- terdapat korelasi antara kemampuan nu- de statistik dengan menggunakan teknik merik dan hasil belajar statistika. Statistika Analisis Kovarian Satu Jalur dengan Satu adalah bagian dari mata pelajaran matema- Kovariat. tika. Penelitian yang dilakukan oleh Erna- wati (2009) menunjukkan bahwa kemam- Pelaksanaan dan Prosedur Penelitian puan numerik berkorelasi positif dan signi- fikan dengan prestasi belajar matematika Selama setengah semester Kelas A (ke- (r=0,362; p<0,05). lompok ekperimen; n=45) diajar dengan metode T.A.I. dan Kelas B (kelompok Metode pembanding; n=52) diajar dengan metode konvensional. Pada minggu pertama belum Variabel Penelitian dapat dilakukan penelitian karena belum seluruh mahasiswa masuk mengikuti per- Penelitian ini melibatkan tiga variabel, kuliahan. Kuliah minggu pertama diisi de- yaitu metode belajar sebagai variabel inde- ngan materi pengantar meliputi pengertian penden (perlakuan), prestasi belajar mate- statistika, pentingnya mempelajari statis- matika sebagai variabel dependen, dan tika, dan materi distribusi frekuensi. kemampuan numerik sebagai kovariat. Pada minggu kedua, khusus pada Subjek Penelitian kelompok eksperimen, peneliti membagi mereka ke dalam kelompok-kelompok kecil Subjek penelitian adalah mahasiswa secara random, yang masing-masing Fakultas Psikologi Universitas X Semester 1 kelompok terdiri dari 5 mahasiswa. Tujuan Tahun Akademik 2010/2011 di Yogyakarta randomisasi penempatan subjek ke dalam sebanyak empat kelas yang mengambil masing-masing kelompok kecil adalah matakuliah statistika. Cluster sampling digu- untuk memperoleh heterogenitas dalam nakan untuk mengambil sampel penelitian. setiap kelompok, sekaligus kesetaraan di Dari empat kelas paralel yang mengambil antara kelompok-kelompok tersebut. Kare- matakuliah statistika tersebut diambil dua na jumlah mahasiswa kelompok eksperi- kelas, yaitu kelas A dan kelas B. Selanjut- men adalah 45 mahasiswa, maka diperoleh nya penetapan metode pembelajaran untuk sembilan kelompok. Setelah itu, peneliti dikenakan pada kedua kelas tersebut memberikan penjelasan tentang cara pem- dilakukan secara acak. Hasilnya, kelas A belajaran yang akan diberikan kepada mendapat metode pembelajaran T.A.I. mereka pada minggu ketiga sampai dengan (sebagai kelompok eksperimen) dan kelas B minggu ketujuh. Inti penjelasannya adalah: mendapat metode pembelajaran konvensio- (1) mereka akan belajar dalam kelompok- nal (sebagai kelompok control). kelompok kecil, (2) masing-masing anggota kelompok mendapat tugas berbeda tapi Instrumen pengumpulan data adalah dengan tema yang sama, (3) mereka harus soal ujian tengah semester (UTS) mata saling bantu dalam menyelesaikan tugas, 86 JURNAL PSIKOLOGI

METODE BELAJAR TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION PADA MAHASISWA yang belum mengerti bertanya kepada diberi contoh mengerjakan soal, dan tanya- temannya satu kelompok yang sudah jawab. mengerti, dan mereka yang sudah selesai wajib membantu temannya satu kelompok Materi yang diberikan dalam lima kali yang belum selesai mengerjakan, (4) kalau pertemuan secara berturut-turut adalah semua anggota dalam satu kelompok su- tendency central, kuartil, desil, persentil, dah selesai mengerjakan tugasnya masing- jenjang persentil, dan variabilitas. Pengu- masing, ketua kelompok menyerahkan kuran prestasi belajar statistika dilakukan hasilnya kepada asisten peneliti, (5) kelom- dengan menggunakan soal ujian tengah pok yang selesai paling awal akan menda- semester (UTS), yang meliputi tiga soal pat poin 9, kelompok yang selesai nomer untuk mengukur keterampilan komputasi dua akan diberi poin 8, kelompok yang dan kemampuan aplikasi konsep materi selesai nomer tiga akan diberi poin 7, demi- statistika dalam memecahkan problem dari kian seterusnya, sampai dengan kelompok materi tendency central, persentil, dan jen- yang selesai paling akhir (nomer sembilan) jang persentil. Data prestasi belajar statis- akan diberi poin 1, (6) besarnya poin yang tika yang diperoleh dari UTS antara kedua diperoleh kelompok berlaku untuk semua kelompok dianalisis dengan analisis kova- mahasiswa dalam kelompok tersebut, (7) riansi satu jalur dengan skor kemampuan akumulasi poin yang diperoleh mahasiswa numerik sebagai kovariabel. selama lima kali perkuliahan dijadikan salah satu kriteria dalam menentukan nilai Untuk memenuhi etika penelitian eks- final mahasiswa untuk matakuliah statis- perimen, maka setelah ujian tengah semes- tika pada semester tersebut. Pada minggu ter, pada kuliah kedelapan sampai dengan kedua ini, peneliti juga mengambil data kuliah keduabelas, pemberian metode pem- kemampuan numerik pada mahasiswa ke- belajaran yang berbeda ditukar, kelompok lompok eksperimen dan mahasiswa kelom- eksperimen diajar dengan metode konven- pok kontrol dengan menggunakan tes sional, dan kelompok pembanding diajar kemampuan numerik A5 Seri Differential dengan metode T.A.I. Aptitude Test (DAT). Hasil Pada minggu ketiga sampai dengan minggu ketujuh kedua kelompok diajar Hasil penelitian dilaporkan secara des- dengan metode pembelajaran yang berbe- kriptif dan secara inferensial. Laporan da. Pada kelompok eksperimen, konsep deskriptif-kuantitatif disajikan pada tabel 1. materi statistika diajarkan dengan ceramah, selanjutnya mereka diberi soal dan dikerja- Untuk menguji hipotesis penelitian kan dalam kelompok-kelompok kecil; se- dilakukan analisis statistik inferensial dangkan pada kelompok kontrol, konsep dengan menggunakan analisis kovariansi materi statistika diajarkan dengan ceramah, satu jalur satu kovariabel. Hasil analisisnya disajikan pada tabel 2. Tabel 1 Statistik Deskriptif Skor Statistika Berdasar Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran n Mean SD Skor minimum Skor maksimum T.A.I. 45 7,422 2,776 0 12 Konvensional 52 5,096 2,651 09 JURNAL PSIKOLOGI 87

ALSA Tabel 2 Analisis Kovariansi: Perbedaan Prestasi Belajar Statistika Berdasar Metode Belajar Source Type III Sum df Mean F Sig. Partial Eta of Squares Square Squared Corrected Model 351,126(a) 2 34,605 Intercept 56,875 1 175,563 11,211 ,000 ,424 NUMERIK 220,602 1 56,875 43,483 METODEBELAJA ,001 ,107 R 53,060 1 220,602 Error ,000 ,316 Total 476,895 94 Corrected Total 4527,000 97 53,060 10,459 ,002 ,100 828,021 96 5,073 Berdasar hasil analisis seperti tersaji dikemukakan di atas menunjukkan kebe- pada tabel 2, diperoleh nilai F metode bela- naran hipotesis penelitian, bahwa kelom- jar sebesar 10,459 dengan p<0,01. Berarti, pok mahasiswa yang diajar dengan metode dengan mengontrol variabel kemampuan T.A.I. prestasi belajar statistikanya lebih numerik, ada perbedaan prestasi belajar tinggi daripada kelompok mahasiswa yang statistika yang sangat signifikan antara diajar dengan metode konvensional. kelompok eksperimen dan kelompok kon- trol. Selain itu juga ditemukan adanya Karakteristik soal statistika yang dipa- korelasi yang sangat signifikan antara kai untuk menguji prestasi belajar statistika kemampuan numerik dan prestasi belajar adalah gabungan antara keterampilan kom- statistika (Fregresi numerik=43,483, p<0,01, dan putasi dan kemampuan aplikasi konsep partial eta squared = 0,316). dalam memecahkan problem. Hasil ini seja- lan dengan hasil penelitian yang dilakukan Untuk mengetahui kelompok mana Slavin, dkk. (1984), yaitu bahwa keteram- yang nilai rata-rata (mean) prestasi statis- pilan komputasi matematika kelompok tikanya lebih besar, ketika variabel kemam- siswa yang diajar dengan metode pembe- puan numerik dikontrol, dapat dilihat pada lajaran T.A.I. secara signifikan lebih tinggi tabel 3. daripada kelompok siswa yang diajar de- ngan metode pembelajaran konvensional; Berdasar tabel 3 diketahui bahwa rata- tetapi tidak ditemukan adanya perbedaan rata (mean) prestasi belajar statistika kelom- kemampuan aplikasi matematika antara pok T.A.I.=6,997 dan rata-rata (mean) pres- kedua kelompok siswa tersebut. Dalam tasi belajar statistika kelompok konven- penelitian ini skor keterampilan komputasi sional =5,464. Hasil analisis data seperti Tabel 3 Estimasi Nilai Rata-rata (mean) Parameter Kelompok T.A.I. dan Kelompok Konvensional Metode Belajar Mean Std. Error 95% Confidence Interval Metode T.A.I. 6,997 ,342 Lower Bound Upper Bound Metode Konvensional 5,464 ,317 6,318 7,676 4,834 6,094 88 JURNAL PSIKOLOGI

METODE BELAJAR TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION PADA MAHASISWA statistika dan skor kemampuan aplikasi saja, tapi juga efektif untuk meningkatkan statistika dianalisis skor kompositnya, tidak prestasi belajar mata pelajaran lain, sepan- dianalisis secara terpisah. jang karakteristik materinya dapat diran- cang dalam bentuk tugas-tugas yang men- Sekalipun metode pembelajaran T.A.I. ciptakan iklim saling ketergantungan posi- lebih baik daripada metode pembelajaran tif dan konstruktif di antara siswa, sehing- konvensional dalam meningkatkan hasil ga menuntut mereka harus bekerjasama belajar statistika mahasiswa, namun ia secara optimal di dalam masing-masing membawa konsekuensi pada lamanya wak- kelompok belajar untuk mencapai tujuan tu pembelajaran. Berdasar pengalaman atau target pembelajaran. peneliti dalam mengajar matakuliah statis- tika, dengan menggunakan metode kon- Sekalipun penerapan metode pembela- vensional, umumnya materi yang dapat jaran T.A.I. lebih mampu meningkatkan disampaikan selama tujuh kali pertemuan prestasi belajar statistika mahasiswa diban- sudah sampai materi Kurva Normal, tetapi dingkan dengan menggunakan metode dengan menggunakan metode pembela- konvensional, tetapi waktu yang diperlu- jaran TAI, materi tersebut baru dapat kan relatif lebih lama untuk meraih pero- diajarkan pada pertemuan ke delapan. lehan materi yang sama dibandingkan dengan menggunakan metode konven- Kesimpulan sional. Menurut peneliti, hal ini disebabkan karena peneliti, yang sekaligus berperan Berdasar analisis data seperti diuraikan sebagai pengajar pada kelompok eksperi- di atas, maka dapat disimpulkan bahwa men (diajar dengan metode T.A.I.) dan ada perbedaan prestasi belajar statistika pada kelompok kontrol (diajar dengan yang sangat signifikan antara kelompok metode konvensional), tidak melakukan uji mahasiswa yang diajar dengan metode coba terhadap norma waktu yang diperlu- T.A.I. dan kelompok mahasiswa yang dia- kan untuk setiap sesi pembelajaran dan jar dengan metode konvensional. Kelom- tugas-tugas yang harus dikerjakan maha- pok mahasiswa yang diajar dengan metode siswa. Walaupun peneliti dibantu oleh asis- T.A.I. rata-rata prestasi statistikanya lebih ten peneliti dalam menggunakan metode tinggi daripada kelompok yang diajar T.A.I. di kelompok eksperimen, dan juga dengan metode konvensional. Selain itu, sudah mempersiapkan materi pembelajar- sesuai dengan asumsi yang diajukan, terda- an, tugas, dan alokasi waktu secara cermat, pat korelasi yang sangat signifikan antara tapi dalam pelaksanaannya masih menga- kemampuan numerik dan prestasi belajar lami kesenjangan, khususnya dalam meng- statistika. Hasil penelitian ini, dengan va- alokasikan waktu bagi kegiatan belajar riabel dependen prestasi belajar statistika, dalam kelompok eksperimen. Selain itu, sejalan dengan penelitian-penelitian yang terdapat kelemahan dalam penetapan krite- dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang ria yang dipakai untuk memberikan poin variabel dependennya prestasi belajar nilai kepada kelompok, yang menuntut biologi (Widiasih, 2009), prestasi belajar setiap mahasiswa dalam setiap kelompok matematika (Tarim & Akdeniz, 2008; harus sudah menyelesaikan semua tugas Slavin, 2009). Berdasar kenyataan tersebut, dengan benar, hal ini menyebabkan waktu peneliti berpendapat bahwa metode belajar yang dibutuhkan menjadi lama. Alternatif T.A.I. tidak hanya efektif meningkatkan lain yang bisa digunakan adalah tidak prestasi belajar matematika dan statistika mengharuskan semua mahasiswa selesai JURNAL PSIKOLOGI 89

ALSA 100 persen dalam mengerjakan tugasnya ini sejalan dengan hasil penelitian Slavin masing-masing, tapi diberi batasan waktu, (2009) dan Slavin dan Kurweit (1985), bah- setelah sampai pada waktu tersebut, maka wa untuk menguasai sejumlah materi berapapun anggota kelompok yang sudah matematika yang sama dibutuhkan waktu selesai mengerjakan tugasnya dalam ke- yang lebih singkat melalui penggunaan lompok, maka tugas tersebut harus dikum- metode T.A.I. dibandingkan menggunakan pulkan, yang penting pengajar sudah yakin metode tradisional maupun menggunakan bahwa dalam team study sudah terjadi peer- Missouri Mathematics Program. tutoring diantara mereka dan secara subs- tantif mereka sudah paham konsep dan Kepustakaan cara penyelesaian problem materi statis- tikanya. Hanya saja cara ini membawa Arends, R.I. (2007). Learning to teach. (Terje- konsekuensi pada cara pemberian poin mahan, 2008). Yogyakarta: Pustaka pada kelompok, yaitu tergantung pada Pelajar. seberapa banyak setiap kelompok menger- jakan tugasnya secara benar, bukan berda- Ernawati (2009). Hubungan Antara Moti- sar urutan kelompok yang sudah selesai vasi Berprestasi dan Kemampuan Nu- mengerjakan semua tugasnya. merik dengan Prestasi Belajar Mate- matika di SMP Muhammadiyah 6 Dau Saran Malang. Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas MIPA UMM. Disarankan kepada para pengajar yang akan menggunakan metode pembelajaran Gillies, R.M. (2003). The behaviors, inter- T.A.I. agar mempersiapkan materi yang actions, and participations of junior akan diajarkan secara rinci pada setiap sesi high school students during small- pertemuan, menyiapkan tugas-tugas atau group learning. Journal of Educational soal-soal yang bervariasi sebanyak anggota Psychology, Vol. 95, No. 1, pp. 137-147. kelompok pada setiap sesi, dan yang lebih penting adalah menentukan norma waktu Hanze, M. & Berger, R. (2007). Cooperative yang diperlukan untuk setiap langkah learning, motivational effects, and stu- pembelajarannya. Kalau pengalokasian dent characteristics: An experimental waktu sudah sesuai untuk setiap sesi study comparing cooperative learning pembelajaran, maka hipotesis yang perlu and direct instruction in 12th grade diuji pada penelitian berikutnya adalah, physics classes. Learning and Instruction, ada perbedaan prestasi belajar dan efisiensi volume 17 issue 1, February 2007, Pages waktu pembelajaran matakuliah statistika 29-41 antara kelompok mahasiswa yang diajar dengan metode T.A.I. dan kelompok maha- Kusumaningrum, R. (2007). Keefektifan siswa yang diajar dengan metode Konven- model pembelajaran kooperatif tipe sional. Metode T.A.I. lebih unggul dalam Team Assisted Individualizaton terhadap capaian prestasi mahasiswa dan dalam hasil belajar matematika sub pokok waktu pembelajaran dibandingkan metode bahasan jajaran genjang dan belah Konvensional. Jadi perbedaan yang terjadi ketupat pada siswa kelas 7 SMP Negeri bukan hanya pada prestasi belajar mahasis- 11 Semarang tahun ajaran 2006/2007. wa, tapi juga pada efisiensi waktu pembe- Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas lajaran yang digunakan oleh pengajar. Hal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNES. 90 JURNAL PSIKOLOGI

METODE BELAJAR TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION PADA MAHASISWA Mc Cown, R., Driscoll, M., & Roop, P.G. Slavin, R.E. (2009). Educational Psychology. (1996). Educational Psychology: A Englewood Cliffs, New Jersey: Pren- learning-centered approach to classroom tice-Hall, Inc. practice. Boston:Allyn and Bacon. Shadish, W.R., Cook, T.D., & Campbell, Slavin, R.E. (1983). Team-Assisted Individua- D.T. (2002). Experimental and quasi- lization: A cooperative learning solution for experimental designs for generalized causal adaptive instruction in mathematics. inference. New York: Houghton Mifflin Baltimore: Center for Social Organi- Company. zation of School. The Johns Hopkins University. (Diakses tanggal 11 Sep- Siregar, L.Y.S. (2009). Pengaruh metode tember 2009 dari http://www.eric. belajar kooperatif terhadap efikasi diri. ed.gov/PDFS/ ED232852.pdf) Tesis (Tidak diterbitkan). Program Ma- gister Psikologi Fakultas Psikologi Slavin, R.E.; Madden, N.A.; Leavey, M. UGM. (1984). Effects of team assisted indivi- dualization on the mathematics Tarim, K. & Akdeniz, F. (2008). The effects achievement of academically handi- of cooperative learning on Turkish capped and nonhandicapped students. elementary students' mathematics Journal of Educational Psychology, Vol achievement and attitude towards 76(5), Oct 1984, 813-819. mathematics using T.A.I. and S.T.A.D. Methods. Educational Studies in Slavin, R.E. (1984). Cooperative Learning Mathematics, Vol. 67, No. 1 (Jan., 2008), and Individualized Instruction in the pp. 77-91 Mainstreamed Classroom. Remedial and Special Education, Vol.5,No.6,33-42 Widiasih, A.T. (2009). Penerapan pembe- lajaran kooperatif model Team Assisted Slavin, R.E. & Karweitt, N. (1985). Effects of Individualization untuk meningkatkan whole class, ability grouped, and motivasi dan hasil belajar biologi siswa individualized instruction on mathe- kelas X SMAN 2 Batu, Malang, pada matics achievement. American Educa- materi ekosistem. Skripsi (Tidak diter- tional Research Journal, 22, 351-368. bitkan). Fakultas MIPA Universitas Malang. JURNAL PSIKOLOGI 91


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook