Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MENGHITUNG PROPERTI PSIKOMETRIS

MENGHITUNG PROPERTI PSIKOMETRIS

Published by R Landung Nugraha, 2021-11-08 05:02:42

Description: MENGHITUNG PROPERTI PSIKOMETRIS

Search

Read the Text Version

MENGHITUNG PROPERTI PSIKOMETRIS TES PRESTASI Modul Kuliah Penyusunan Tes Hasil Belajar Pengampu: Robertus Landung Eko Prihatmoko, M.Psi., Psikolog Instrumen pengukuran memegang peran sangat penting dalam berbagai tujuan, baik itu tujuan penelitian ataupun tujuan praktis, misalnya diskriminasi seseorang berdasar tujuan positif tertentu. Hal tersebut berlaku juga untuk kajian kapasitas hasil belajar, dimana terdapat tujuan-tujuan khusus terkait hasil belajar, yang pada prinsipnya ditujukan untuk membantu peserta didik memperoleh manfaat semaksimal mungkin dari proses pembelajaran yang dia ikuti. Tujuan tersebut antara lain tujuan sumatif, tujuan formatif, tujuan penempatan (placement), maupun tujuan diagnosis. Alat pengukuran hasil belajar, disebut juga instrumen tes hasil belajar, atau bisa disebut instrumen tes prestasi, dituntut untuk menjadi instrumen ukur yang dapat dipertanggungjawabkan. MENGAPA? Hal tersebut karena kualitas data yang diperoleh dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen yang gunakan. Jika instrumen ukur prestasi yang di gunakan dapat dipertanggungjawabkan, maka data yang diperoleh juga turut dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, data peserta didik yang bersangkutan dapat mewakili atau mencerminkan keadaan suatu hasil belajar tertentu yang diukur pada diri si pemilik data, dalam hal ini adalah si peserta didik itu sendiri. Sehingga perlu kiranya instrument tes prestasi tersebut dilakukan uji dengan persyaratan kualifikasi yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, dan efektifitas butir-butir soal. Analisis butir soal sendiri mengarah pada 2 (dua) kegiatan analisis soal, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Kegiatan analisis kualitatif berupa validitas soal, sedangkan analisis kuantitatif berupa reliabilitas dan analisis butir soal dalam soal pilihan ganda. Terkait validitas, ada pendapat yang mengatakan bahwa selain analisis kualitatif soal tes prestasi (yang arahnya menuju pada penegakan validitas isi, yang dikonfirmasi melalui kesesuaian antara tujuan pembelajaran (= tujuan instruksional) dengan operasionalisasinya ke arah butir soal, dengan alat kendali berupa blue print soal), dibutuhkan juga analisis kuantitatif dalam bentuk uji validitas konstruk. Dalam hal tersebut, kajian analisis kuantitatif untuk menegakkan validitas konstruk disajikan dalam modul ini. a. Analisis kualitatif Analisis kualitatif mencakup validitas isi, yaitu untuk menentukan butir soal yang dibuat berfungsi atau tidak berdasarkan tujuan yang ditentukan seperti logika keilmuan (aspek materi), logika penyusunan butir soal (aspek konstruksi), dan aspek bahasa atau bagaimana membahasakan butir soal tersebut. b. Analisis kuantitatif Menekankan pada data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal tes meliputi parameter validitas konstruk, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas distraktor yang biasa disebut dengan analisis butir soal. Analisis ini dilakukan setelah soal diujicobakan. Reliabilitas tes menunjuk pada konsistensi/keajegan hasil tes, dan bukan mengenai ketepatan pengukuran. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila tes tersebut diberikan pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda, tetapi memiliki hasil yang

sama. Selain itu, tes yang memiliki keterandalan jika dipakai untuk mengukur berulang-ulang, maka hasil yang didapatkan relatif akan tidak jauh berbeda. Berdasarkan hal-hal diatas, maka kajian ini akan dibagi dalam beberapa pokok kajian, yaitu berisi konstruksi konseptual dan implementasi mengenai uji validitas (terutama validitas konstruk, karena validitas isi secara tidak langsung sudah dibahas melalui pembuatan blue print tes), uji reliabilitas, dan uji efektivitas butir-butir soal. Konstruksi Konseptual 1. Uji Validitas Salah satu pertanyaan utama yang harus diajukan terhadap suatu prosedur pengukuran adalah: sampai di manakah validitasnya? Dalam hal ini harus dilihat apakah suatu instrumen pengukuran yang dipakai betul-betul mengukur semua yang seharusnya diukur dan tidak lain dari pada itu. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika ia benar-benar cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. Anderson dkk, (1975) menyebutkan bahwa \"A test is valid it measures what it purpose to measure\" (=sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur). Misalnya: Untuk mengukur panjang dipakai meteran, mengukur berat dipakai timbangan, mengukur penguasaan matematika dipakai ujian matematika untuk kelas yang setara, dan sebagainya. Ada beberapa jenis validitas pengkuran, antara lain validitas Isi, Validitas Konstruk, dan Validitas Kriteria. Khusus untuk kebutuhan tes prestasi, kita akan menfokuskan pada cara mengukur secara statistik validitas Konstruk, dengan menggunakan alat bantu Mivrosoft Excel. Menurut Fraenkel (dalam Siregar 2010) mengemukakan bahwa validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validitas lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji Validitas sendiri akan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut (Arikunto, 2005). Uji Validitas yang digunakan untruk instrumen pengetahuan, sebagaimana yang diukur dalam tes hasil belajar atau tes prestasi, berupa skor dikotomi yaitu bernilai 0 untuk jawaban benar dan 1 untuk jawaban salah. Penentuan kategori dari validitas instrumen tes yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956) adalah sebagai berikut: • 0,80 - 1,00: validitas sangat tinggi (sangat baik) • 0,60 - 0,80: validitas tinggi (baik) • 0,40 - 0,60: validitas sedang (cukup) • 0,20 - 0,40: validitas rendah (kurang) • 0,00 - 0,20: validitas sangat rendah (jelek) rxy 0,00 tidak valid

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas (=Reliability, keterpercayaan) merunjuk kepada pengertian mengenai “apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu”. Kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur dikatakan reliabel adalah konsistensi, keajegan, atau tidak berubah-ubah. Misalnya, alat ukur yang berupa alat penimbang dengan satuan berat gr (gram), ons, dan kg (kilogram) dapat digunakan secara konsisten untuk mengukur satuan berat sesuatu oleh siapa pun dan kapan pun, dengan kata lain ketika kaitkan dengan penelitian pendidikan kita harus memastikan soal-soal/ instrumen ukur yang dibuat untuk mengukur hasil belajar harus benar-benar konsisten atau ajeg walau pun di gunakan oleh siapa pun dan kapan pun. Secara garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Pada tulisan ini, kajian dibatasi pada pembahasan mengenai reliabilitas internal. Pada dasarnya, jenis reliabilitas internal ini diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Terdapat bermacam- macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan menghitung reliabilitas internal. Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara sederhana dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau karakteristik data menyebabkan perhitungan menghasilkan angka yang berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka. Ada beberapa teknik reliabilitas yang termasuk ke dalam prosedur konsistensi internal, diantaranya banyak digunakan adalah teknik belah dua(split-half), Kuder-Richardson 20, Kuder-Richardson 21, dan Alpha Cronbach. Namun dalam pembahasaan kali ini hanya membahas Alpha Cronbach. Alpha Cronbach Reliabilitas Alpha Cronbach dapat dipergunakan baik untuk instrumen pengukuran yang jawabannya berskala maupun, jika dikehendaki, yang bersifat dikotomis. Khusus pada kajian jawaban dikotomis hanya mengenal dua jawaban, yaitu benar (1) dan salah (0). Sebagai informasi (nantinya akan didalami di mata kuliah Penyusunan Skala Psikologi), jawaban berskala tidak memberlakukan jawaban salah dan yang ada adalah tingkatan ketepatan opsi jawaban. Misalnya, dalam sebuah skala psikologi disediakan 4 opsi jawaban, maka keempat opsi jawaban itu masing-masing memiliki skor sesuai dengan derajat ketepatannya. Skala jawaban itu misalnya adalah 1 sampai dengan 4, dimana misalnya jawaban terendah 1 untuk opsi A, 2 untuk opsi B, 3 untuk opsi C dan 4 untuk opsi D (urutan pemberian bobot skor pada masing-masing opsi ini, nantinya akan ditentukan apakah item skala tersebut termasuk item favorable atau item un-favorable). Adapun Rumus Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach Sebagai berikut: Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Cara yang lain adalah dengan membandingkan antara koefisien reliabilitas (r11) dengan rtable (dari Tabel Product Moment). Jika nilai Koefisien

Reliabilitas Alpha Cronbach lebih besar dari rtable, maka dikatakan suatu instrumen ukur termasuk reliabel, dan demikian pula sebaliknya. Penentuan kategori dari validitas instrument yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956) adalah sebagai berikut: • 0,80< r11 <=1,00 reliabilitas sangat tinggi • 0,60< r11 <=0,80 reliabilitas tinggi • 0,40< r11<= 0,60 reliabilitas sedang • 0,20< r11<= 0,40 reliabilitas rendah. • -1,00<= r11<= 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable). 3. Uji Efektiviitas Butir-butir Soal Pengestimasian kualitas terhadap instrument penelitian pengumpul data yang berwujud alat test dan atau angket agar dapat di pertanggungjawabkan, tidak hanya berupa uji validitas dan uji reliabilitas saja, melainkan juga bagaimana kadar efektifitas butir-butir pertanyaan yang ada. Analisis butir soal pada umumnya dimaksudkan salah satunya untuk mengetahui besar kecilnya (a) indeks tingkat kesukaran butir soal, indeks daya beda butir soal, dan kualitas distraktor butir soal. a. Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat kesulitan (= item difficulty) merupakan suatu pernyataan tentang seberapa sulit atau seberapa mudah sebuah butir pernyataan bagi peserta pengukuran. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung item difficulty adalah sebagai berikut: Dalam tujuan menginterpretasikan hasil perhitungan tingkat kesukaran suatu butir soal berdasarkan kategori kesukaran tertentu, maka diberikan panduan tabel kategorisasi indeks tingkat kesukaran butir soal sebagai berikut: Dimisalkan, banyak peserta tes yang menjawab soal 6 dengan yang jumlah yang menjawab benar ada 11 peserta, dengan jumlah seluruh peserta 82, maka indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus item difficulty adalah sebagai berikut:

Hasil indeks kesukaran pada butir soal 6 tersebut, menyimpulkan bahwa soal 6 tersebut termasuk dalam kategori sukar yang dapat dilihat pada kategorisasi indeks tingkat kesukaran butir soal. b. Indeks Daya Beda Butir Soal Daya Beda butir pertanyaan (=item discrimination) merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar daya sebuah butir soal dapat membedakan kemampuan antara peserta kelompok tinggi dan kelompok rendah. Untuk menghitung besarnya indeks daya beda butir soal, secara sederhana dapat di lakukan dengan rumus berikut: Dalam tujuan menginterpretasikan hasil perhitungan daya beda suatu butir soal berdasarkan kategori kesukaran tertentu, maka diberikan panduan tabel kategorisasi indeks daya beda butir soal sebagai berikut: Sebagai contoh; Dimisalkan pada pengerjaan soal 6 dengan jumlah peserta tes sebanyak 82 peserta, setelah data diurutkan berdasarkan perolehan nilai maksimum ke minimum diambil kedua kutub yaitu 27% skor tertinggi sebagai kelompok atas sebanyak 22 peserta dan 27% skor terendah sebagai kelompok bawah sebanyak 22 peserta. Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar sebanyak 2 peserta, maka proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar adalah sebagai berikut: Sedangkan jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal 6 dengan benar sebanyak 3 peserta, sehingga proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar adalah sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan-perhitungan sebelumnya, maa perhitungan daya beda butir soal 6 tersebut adalah sebagai berikut: Hasil perhitungan Indeks Daya Beda pada persamaan di atas termasuk dalam kategori jelek yang dapat dilihat pada tabel kategorisasi indeks daya beda butir soal. Soal yang diberikan disarankan untuk ditolak atau disarankan dilakukan revisi. c. Indeks Kualitas Distraktor Butir Soal Disebut juga Efektivitas distraktor, merupakan kemampuan untuk mengecoh soal. Model soal beranggapan bahwa semua opsi jawaban efektif, sehingga mampu menjebak peserta tes terutama yang tidak menguasai soal yang diujikan. Kriteria yang harus diperhatikan yaitu apabila setiap peserta tidak memilih distraktor tersebut, maka perlu direvisi. “Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik pengecohnya akan dipilih secara tidak merata”. Rumus yang digunkan adalah sebagai berikut: Dalam tujuan menginterpretasikan hasil perhitungan efektivitas distraktor suatu butir soal berdasarkan kategori kesukaran tertentu, maka diberikan panduan tabel kategorisasi indeks kualitas distraktor butir soal sebagai berikut: Sebagai contoh, Dimisalkan pada soal nomor 6 suatu tes hasil belajar tertentu, dengan jumlah peserta tes sebanyak 82 peserta, efektivitas distraktor dengan persamaan 3.7 dapat diselesaikan apabila menjawab pilihan ganda ‘A’ sebanyak 7 orang, maka diperoleh efektivitas distraktor untuk opsi ‘A’ sebagai berikut: Menjawab pilihan ganda ‘B’ sebanyak 11 orang, maka diperoleh efektivitas distraktor untuk soal nomor 6 opsi jawaban ‘B’ sebagai berikut: Menjawab pilihan ganda ‘C’ sebanyak 7 orang, maka diperoleh efektivitas distraktor untuk soal nomor 6 opsi jawaban ‘C’ sebagai berikut:

Menjawab pilihan ganda ‘D’ sebanyak 4 orang, maka diperoleh efektivitas distraktor soal 6 untuk opsi jawaban ‘D’ sebagai berikut: Menjawab pilihan ganda ‘E’ sebanyak 53 orang, maka diperoleh efektivitas distraktor untuk soal nomor 6 opsi jawaban ‘E’ sebagai berikut: Apabila pilihan jawaban yang benar adalah opsi B, maka perhatikan nilai efektivitas distraktor selain pilihan opsi B. Dapat dilihat pada persamaan-persamaan di atas memiliki jumlah pemilih lebih dari 5%, sehingga pilihan yang tertera pada opsi A, C, D, dan E berfungsi dengan baik atau dapat dikatakan bahwa pilihan opsi tersebut diterima dan tidak perlu dilakukan revisi atau dibuang.

Implementasi Perhitungan Properti Psikometris Tes Prestasi (Menggunakan MS Excel) ….(Under Construction)….

Daftar Pustaka Anderson, S.B., Ball, Stuart, Ball, Samuel, & Murphy, R.T., (1975). Encyclopedia of Educational Evaluation. Jossey-Bass Publishers. Burhan Nurgiyantoro, dkk. (1999). Statsistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Gajah Mada University Press.Yogyakarta. Guilford J.P., B. F. (1956). Fundamental Statistic in Psychology and Education. 5th ed. Mc-Graw-Hill, Tokyo. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Kemudian copy cell dari item butir 1 sampai item butir 25. h) Untuk mengisi pada kolom Kategori berdasarkan pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956, h.145), maka di MS. Excel di tulis Rumus logika, sebagai berikut: =IF(B48<0,\"Tdk Valid\", IF(B48<0.2,\"Sgt Rdh\",IF(B48<0.4,\"Rendah\",IF(B48<0.6,\"Sedang\",IF(B48<0.8,\"Tinggi\",\"Sgt Tgi\"))))) B48 berasal dari cell rxy (hitung). Perhatikan gambar di bawah ini: Kemudian copy cell dari item butir 1 sampai item butir 25. i) Untuk Menghitung Jumlah Valid dan Tidak Valid dengan rumus: =COUNTIF(B50:Z50,\"Valid\") dan =COUNTIF(B50:Z50,\"Tidak Valid\"). B50:Z50 be rasal dari range simpulan. Perhatikan Gambar berikut:

Manual perhitungan uji validitas soal item nomor 1 dengan korelasi product moment NO. X Y X2 Y2 XY 11 23 1 529 23 20 90 81 0 31 16 1 256 16 40 90 81 0 51 19 1 361 19 61 18 1 324 18 71 91 81 9 81 12 1 144 12 91 22 1 484 22 10 1 22 1 484 22 11 0 12 0 144 0 12 0 21 0 441 0 13 1 19 1 361 19 14 0 18 0 324 0 15 1 20 1 400 20 16 1 14 1 196 14 17 1 12 1 144 12 18 1 14 1 196 14 19 0 10 0 100 0 20 1 21 1 441 21 21 1 21 1 441 21 22 1 20 1 400 20 23 1 10 1 100 10 24 0 10 0 100 0 25 1 15 1 225 15 26 0 20 0 400 0 27 1 13 1 169 13 28 0 10 0 100 0 29 0 60 36 0 30 1 22 1 484 22 31 1 15 1 225 15 32 0 80 64 0 33 0 70 49 0 34 0 10 0 100 0 35 1 24 1 576 24 36 1 20 1 400 20 Tot 23 551 23 9441 401 al

Contoh perhitungan nilai rxy (hitung) item nomor 1, dengan memasukkan angka-angka hasil perhitungan total ke dalam rumus product moment: Lalu ulangi untuk item nomor lain, hingga semua aitem tes hasil belajar yang hendak diuji validitasnya menggunakan uji validitas konstruk, selesai diuji dan diinterpretasikan validitasnya. Contoh output interpretasi hasil uji validitas butir-butir soal: Pada uji ini jumlah responden sebanyak 36 orang dengan taraf signifikansi 5%, sehingga diperoleh r tabel sebesar 0,329, sehingga kesimpulannya antara lain: • Item no1, r hit: 0.53531943> 0,329, maka item no1 dinyatakan valid • Item no2, r hit: 0.419527> 0,329, maka item no2 dinyatakan valid • Item no3, r hit: 0.36383742> 0,329, maka item no3 dinyatakan valid • Item no4, r hit: 0.468305> 0,329, maka item no4 dinyatakanvalid • Item no5, r hit: 0.363837423>0,329, maka item no5 dinyatakan valid • Item no6, r hit: 0.46611>0,329, maka item no6 dinyatakan valid • Item no7, r hit: 0.45782>0,329, maka item no7 dinyatakan valid • Item no8, r hit: 0.30977638< 0,329, maka item no8 dinyatakantidak valid • Item no9, r hit: 0.369178236> 0,329, maka item no9 dinyatakan valid • Item no10, r hit: 0.38066193> 0,329, maka item no10 dinyatakanvalid • Item no11, r hit: 0.527142> 0,329, maka item no11 dinyatakan valid • Item no12, r hit: 0.39378353> 0,329, maka item no12 dinyatakan valid • Item no13, r hit: 0.430665> 0,329, maka item no13 dinyatakan valid • Item no14, r hit: 0.590582> 0,329, maka item no14 dinyatakanvalid • Item no15, r hit: 0.349491>0,329, maka item no15 dinyatakan valid • Item no16, r hit: 0.315816<0,329, maka item no16 dinyatakan tidak valid • Item no17, r hit: 0.471226>0,329, maka item no17 dinyatakan valid • Item no18, r hit: 0.502526> 0,329, maka item no18 dinyatakanvalid • Item no19, r hit: 0.50863> 0,329, maka item no19 dinyatakan valid • Item no20, r hit: 0.564319> 0,329, maka item no20 dinyatakanvalid

• Item no21, r hit: 0.45782> 0,329, maka item no21 dinyatakan valid • Item no22, r hit: 0.426009> 0,329, maka item no22 dinyatakan valid • Item no23, r hit: 0.432206> 0,329, maka item no23 dinyatakan valid • Item no24, r hit: 0.403049> 0,329, maka item no24 dinyatakanvalid • m no25, r hit: 0.505632>0,329, maka item no25 dinyatakan valid

2. Uji Reliabilitas a) silahkan buka kembali Ms. Excel yang sebelumnya sudah di lakukan uji validitas. b) Buatlah teks di bawah uji validitas sebagai berikut c) Untuk mengisi Varian Item, kita isikan rumus =Var(range dari item 1 pada sampel 1 s/d 36) misalnya, =VAR(B8:B43). Perhatikan gambar di bawah ini: Kemudian copy cell dari item butir 1 sampai item butir 25.

d) Untuk mengisi Jumlah Varian Item, yaitu dicari dari jumlah cell Varian Item dengan rumus, =Sum(Range varian item dari item1 sampai item 25). Misalnya, =SUM(B56:Z56). Perhatikan Gambar di bawah ini: e) Untuk mengisi Varian Total, yaitu kita isikan rumus =Var(range dari skor total (Y) pada sampel 1-36), f) misalnya, =VAR(B8:B43). g) Perhatikan gambar di bawah ini:

h) Untuk mengisi Reliabilitas (r11), dicari dari rumus Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbachyaitu: =(cell jumlah item soal/(cell jumlah item soal-1)*(1-(cell jumlah varian item/cell varian Total)), misalnya, =(E4/(E4-1))*(1-(B57/B58)). Perhatikan Gambar Berikut: i) Untuk mengisi pada kolom Kategori berdasarkan pengklasifikasian reliabilitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956, h.145), maka di MS. Excel di tulis Rumus logika, sebagai berikut: =IF(B59<=0.2,\"Sangat Rendah(Tdk Reliabel)\",IF(B59<=0.4,\"Rendah\",IF(B59<=0.6,\"Sedang\",IF(B59<=0.8,\"Tinggi\",\"Sangat Tinggi\")))) B59 berasal dari cell Reliabilitas (r11). Perhatikan gambar di bawah ini:

Manual perhitungan uji reliabilitas soal kognitif item nomor 1 dengan Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach NO. X Y X2 Y2 1 1 23 1 529 2 0 90 81 3 1 16 1 256 4 0 90 81 5 1 19 1 361 6 1 18 1 324 7 1 91 81 8 1 12 1 144 9 1 22 1 484 10 1 22 1 484 11 0 12 0 144 12 0 21 0 441 13 1 19 1 361 14 0 18 0 324 15 1 20 1 400 16 1 14 1 196 17 1 12 1 144 18 1 14 1 196 19 0 10 0 100 20 1 21 1 441 21 1 21 1 441 22 1 20 1 400 23 1 10 1 100 24 0 10 0 100 25 1 15 1 225 26 0 20 0 400 27 1 13 1 169 28 0 10 0 100 29 0 60 36 30 1 22 1 484 31 1 15 1 225 32 0 80 64 33 0 70 49 34 0 10 0 100 35 1 24 1 576 36 1 20 1 400 Total 23 551 23 9441

Untuk menghitung indeks reliabilitas, menghitung jumlah varian butir pertanyaan dengan rumus: Dengan perhitungan dengan menggunakan rumus yang sama, varians butir-butir pertanyaan ke-2, ke-3, ke-4 dst sampai ke-25 masing- masing di temukan: 0.228571, 0.22857143, 0.231933, 0.228571429,….0.218254. Perhitungan pada varians totalnya adalah: Data-data masukkan ke dalam rumus Alpha Cronbach untuk menghitung indeks reliabilitas yang dicari: Interpretasi Output perhitungan indeks reliabilitas soal: Dari hasil output perhitungan indeks reliabilitas butir soal di atas di dapat nilai alpha sebesar 0,8113, nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 36, maka di dapat r tabel sebesar 0,329. Oleh karena r11 = 0,8113 (jumlah item 25) > r tabel = 0,329, maka dapat di simpulkan bahwa item- item tersebut reliabel, dan termasuk kategori Reliabilitas Sangat Tinggi (r11>0,8). Selanjutnya, perhitungan mengenai efektivitas butir soal, baik itu (a) Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal, (b) Indeks Daya Beda Butir Soal, dan (c) Indeks Kualitas Distraktor Butir Soal, silahkan menyimak contoh yang sudah diberikan pada bagian kajian konstruksi konseptual sebelumnya.

Daftar Pustaka Anderson, S.B., Ball, Stuart, Ball, Samuel, & Murphy, R.T., (1975). Encyclopedia of Educational Evaluation. Jossey-Bass Publishers. London. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Burhan Nurgiyantoro, dkk. (1999). Statsistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Gajah Mada University Press.Yogyakarta. Guilford J.P., B. F. (1956). Fundamental Statistic in Psychology and Education. 5th ed. Mc-Graw-Hill. Tokyo. Nurcahyanto, G. (2013). Uji instrumen penelitian. E-book. Di download dari https://ikhtiarnet.files.wordpress.com/2013/03/uji-instrumen-penelitian-validitas-reliabilitas- tingkat-kesukaran-dan-daya-pembeda1.pdf pada tanggal 02 November 2021.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook