Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 3 ERGONOMI - Kajian unsur manusia C - Stress Kerja

3 ERGONOMI - Kajian unsur manusia C - Stress Kerja

Published by R Landung Nugraha, 2021-04-27 01:33:45

Description: 3 ERGONOMI - Kajian unsur manusia C - Stress Kerja

Search

Read the Text Version

STRESS KERJA R. Landung E.P., M.Psi., Psi.





Proses Pembentukan Stress STRESSOR Personal’s Respon STRESS PROBLEM (S) Appraisal Psikologis FOCUSED COPING Respon Fisiologis EMOTION FOCUSED COPING

Stressor adalah pengalaman atau situasi yang penuh dengan tekanan bagi seseorang.

Coping Stress merupakan suatu usaha berbentuk kognitif maupun perilaku yang secara spesifik dilakukan untuk mengelola tuntutan-tuntutan yang menyebabkan stress (Lazarus & Folkman, 1984)

PROBLEM- EMOTION- FOCUSED FOCUSED COPING COPING Fokus pada penyelesaian Fokus pada meredakan masalah untuk menurunkan emosi negatif untuk menurunkan tekanan tekanan yang dialami yang dialami







HORMON ADRENALIN; hormon fight or flight. Hormon adrenalin akan menawarkan energi ekstra supaya tetap berstamina untuk menyelesaikan persoalan cepat-cepat. Hormon ini akan langsung diproduksi ketika kelenjar adrenal mendapatkan sinyal dari otak bahwa saat ini sedang menghadapi situasi yang sangat membuat stres. HORMON NOREPINEFRIN; Hormon kewaspadaan; Saat sedang stres, sso akan lebih reponsif karena hormon norepinefrin diproduksi lebih banyak sehingga sso jadi lebih sadar, fokus, awas melihat potensi ancaman dari stressor. Hormon ini juga diproduksi di kelenjar adrenal. HORMON KORTISOL; Hormon pemicu organ-organ tubuh mengatur cairan dan tekanan darah agar tetap berimbang saat tubuh mengalami stress, dan memutus sementara penggunaan energy untuk system kekebalan dan system pencernaan agar tubuh tidak kehabisan energy. Diproduksi di kelenjar adrenal. Sering disebut sebagai hormon penanda stress yang utama.



HORMON KORTISOL; Hormon pemicu kortisol dapat menghambat pembentukan kolagen. Kelebihan glukokortikoid termasuk kortisol dapat mengakibatkan penipisan organ-organ tubuh mengatur cairan dan lapisan kulit dan jaringan yang menopang pembuluh darah kapiler tekanan darah agar tetap berimbang saat tubuh sehingga membuat tubuh rentan mengalami cedera. mengalami stress, dan memutus sementara penggunaan energy untuk system kekebalan Pada jaringan tulang, kortisol menghambat dan menurunkan pembentukan tulang baru karena sifatnya yang menghambat dan system pencernaan agar tubuh tidak penyerapan kalsium pada saluran pencernaan. Dalam jangka kehabisan energy. Diproduksi di kelenjar panjang, kadar kortisol yang tinggi mengakibatkan osteoporosis adrenal. Sering disebut sebagai hormon Pada sistem saraf pusat, kortisol dapat mempengaruhi aspek penanda stress yang utama. psikologis. Kasus depresi dan perubahan jam biologis muncul seiring peningkatan kadar kortisol yang fluktuatif dan signifikan. kortisol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peradangan dan sistem kekebalan tubuh. Kortisol akan menghambat pembentukan leukosit dan sistem kekebalan tubuh. Kortisol juga menghambat produksi tromboksana dan prostaglandin saat terjadi inflamasi, sehingga sistem kekebalan tubuh akan menurun. Obesitas akibat kortisol berlebihan karena penumpukan lemak yang berlebihan di daerah dada dan kepala, sehingga badan bulat dan wajah “moon face”. Kondisi ini disebabkan oleh perangsangan berupa asupan makan secara berlebihan disertai pembentukan lemak di beberapa jaringan tubuh yang berlangsung lebih cepat daripada mobilisasi dan oksidasinya.




Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook