a. Metode Ilmiah upaya penyelidikan dalam bentuk penelitian/riset, guna mencari kebenaran yang dari suatu pembuktian (evidence) dan bukannya bukti (proof), menggunakan prinsip falsifikasi pada suatu klaim atau asumsi spesifik mengenai realitas dunia, baik untuk tujuan menjelaskan apa adanya (deskripsi), menjelaskan (eksplanasi), memperkirakan yang mungkin akan terjadi (prediksi), atau mengendalikan (kontrol) mengenai realitas dunia yang spesifik tersebut. proses mengumpulkan dan mengevaluasi bukti secara sistematis untuk menguji ide (dengan cara berkali-kali dengan pendekatan replikasi) dan menjawab pertanyaan untuk mencapai kebenaran yang teruji melalui pembuktian (evidence), dan bukannya bukti (proof), menggunakan cara falsifikasi...
b. Jenis Metode Riset Ilmiah Asumsi yang harus dipenuhi metode ilmiah... berdasarkan fungsinya... berdasarkan tujuannya... berdasarkan Jenis Data dan Analisisnya... Berdasarkan metode pengambilan datanya... Berdasarkan pola pengujian deterministiknya... Berdasarkan tingkatan unit yang diteliti...
Basic Research penelitian penelitian yang BERFUNGSIUntuk mengembangkan teori / keilmuan. murni/penelitian dasar Sebuah penelitian dilakukan dengan menuangkan minyak pada segelas air, untuk membuktikan kebenaran dari teori yang contohnya... mengatakan bahwa air dan minyak tidak dapat menyatu dalam air. Applied Research penelitian terapan penelitian yang BERFUNGSI Untuk menguji sejauh mana suatu teori / model dapat memecahkan masalah. contohnya... Sebuah penelitian dilakukan dengan menuangkan minyak rem A dan minyak rem B pada segelas air, untuk menguji apakah berdasarkan fungsinya... minyak rem A akan lebih baik dibandingkan minyak rem B, dalam situasi kelembaban tinggi di wilayah tertentu. development research penelitian penelitian yang BERFUNGSI untuk pengembangan model / formasi praktis pengembangan sebuah penelitian dilakukan dengan cara menguji penerapan teori contohnya... selective attention dalam pembuatan desain rambu lalu lintas interaktif action research penelitian yang BERFUNGSI Untuk mengetahui & mengevaluasi keberhasilan suatu program penelitian tindakan sebuah penelitian menguji sebuah program sosialisasi perilaku contohnya... bermasker di era new normal covid 19 pada suatu wilayah, dimana dilakukan siklus plan-do-check-action secara berulang dalam penerapan program tersebut, hingga didapatkan kesimpulan mengenai pelaksanaan program tersebut yang paling efektif dan efisien
penelitian deskriptif Penelitian yang bermaksud memberikan gambaran suatu realitas sosial tertentu, yang mana informasi mengenai hal tersebut sudah ada meskipun tidak terinci, sehingga dibutuhkan penggambaran lebih detil melalui jenis riset ini. penelitian komparatif jenis penelitian yang bertujuan untuk membandingkan objek tertentu. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan atau komparasi mengenai dua atau lebih objek tertentu yang akan diteliti. Nantinya hasil penelitian akan menemukan manakah yang lebih efektif dan efisien, sehingga dapat digunakan untuk bahan pengambilan keputusan terkait topik yang sedang diteliti. jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih. Jenis penelitian ini hanya akan hanya menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. berdasarkan tujuannya... penelitian korelasional Pada penelitian ini, hasilnya akan diketahui apakah variabel-variabel yang diteliti saling terkait dan berkorelasi satu sama lain atau tidak. Jika iya, juga akan diketahui apakah keterkaitan dan korelasi antara variabel tersebut signifikan atau tidak. penelitian asosiatif jenisnya... Jenis penelitian yang bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, dengan melalui pengamatan terhadap akibat yang ada kemudian menelusuri kembali faktor yang mungkin menjadi penyebabnya dengan melalui penelitian kausalitas sebuah data tertentu. Penelitian jenis ini berisi kegiatan penelitian yang beusaha mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab akibat, disertai kegiatan dimana peneliti berusaha melacak kembali hubungan tersebut. penelitian eksploratif Penelitian yang bermaksud mengumpulkan banyak informasi tentang suatu realitas tertentu, yang mana informasi mengenai hal tersebut masih sangat sedikit.
jenis penelitian menggunakan data kuantitatif, yakni data yang berupa angka atau data yang dapat dikonversi menjadi angka. Bisa berupa angka biasa seperti 1, 2, 3 dan seterusnya, atau bisa juga konversi skor untuk kriteria tertentu, misalnya seperti baik sekali = 5, baik = 4, biasa Penelitian Kuantitatif = 3, buruk = 2, sangat buruk = 1. berdasarkan Data kuantitatif juga bisa dibedakan menjadi data diskrit Jenis Data dan Analisisnya... (nominal) dan data kontinum. Data nominal adalah data dalam bentuk kategori atau diskrit, berkebalikan dengan Penelitian Kualitatif data kontinum. jenis penelitian yang menggunakan data-data kualitatif. Yang termasuk data kualitatif adalah kalimat, kata, skema, pernyataan, gambar, dan indeks tertentu. Asalkan bukan angka, maka termasuk data kualitatif. Umumnya data kualitatif juga berkaitan dengan pendapat responden, seperti setuju atau tidak setuju terhadap suatu kebijakan, puas atau tidak puas terhadap suatu layanan, atau penilaian terhadap layanan tertentu, apakah baik atau buruk.
Penelitian Observasi alamiah yaitu suatu metode penelitian, dimana pengambilan data menggunakan pengamatan (observasi) dilakukan pada situasi-situasi alamiah, spontan, dan bebas intervensi pihak peneliti. Penelitian Eksperimental yaitu suatu metode penelitian, dimana pengambilan datanya berpusat pada variabel dependen (VD), dan ada unsur kesengajaan melakukan intervensi pada variabel independen (VI) demi menguji asumsi atau klaim adanya perubahan pada variabel dependen, dimana VI dan VD ada dalam skema interaksi sebab-akibat, sambil meminimalkan pengaruh variabel luar (VE). Penelitian Biografi metode ini orang menguraikan tentang keadaaan, sikap – sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan. Kelemahan metode ini yaitu tidak jarang subjektivitas turut mencemari data penelitian. Berdasarkan Wawancara merupakan metode penelitian yang pengambilan metode pengambilan datanya... datanya berupa tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi Penelitian Wawancara hatinya itu sendiri. Seperti pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan. Angket merupakan metode penelitian yang pengambilan datanya berupa wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar Penelitian Angket pertanyaan itu. Orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Metode Analisis Karya metode penelitian yang pengambilan datanya dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar – gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.
Berdasarkan pola pengujian deterministiknya... penelitian non-eksperimental penelitian eksperimental
penelitian penelitian tidak ada pola determinasi (pola hubungan sebab- non-eksperimental deskriptif akibat) yang diuji; berfokus pada menerangkan penelitian kondisi suatu variabel secara detil. korelasional pola determinasi (pola hubungan sebab-akibat) penelitian yang diuji melalui inferensi (pengambilan komparatif kesimpulan) tentang kekuatan keterkaitan antar dua atau lebih variabel. penelitian pola determinasi (pola hubungan sebab-akibat) kausalitas yang diuji melalui inferensi (pengambilan kesimpulan) tentang perbedaan kondisi rata2 antar dua atau lebih variabel. pola determinasi (pola hubungan sebab-akibat) yang diuji melalui inferensi (pengambilan kesimpulan) tentang kekuatan pengaruh satu atau lebih variabel prediktor (biasa juga disebut variabel bebas), terhadap satu variabel kriterium (biasa disebut juga variabel dependen).
penelitian pola determinasi (pola hubungan sebab-akibat) yang diuji eksperimental melalui inferensi (pengambilan kesimpulan) tentang perubahan suatu variabel dependen akibat kehadiran suatu variabel independen yang diasumsikan menjadi necessary condition (kondisi penting/wajib), disertai upaya memastikan bahwa variabel luar yang diasumsikan menjadi sufficient condition (kondisi cukup) dikendalikan kehadirannya, agar tidak mencemari pola deterministik yang hendak diuji antara VI terhadap VD tadi.
Berdasarkan tingkatan unit yang diteliti... tingkatan populasi... tingkatan sampel...
dalam setiap penelitian yang dilakukan, inferensi (pengambilan keputusan) hasil uji hipotesis, ditujukan untuk semaksimal mungkin menggambarkan suatu populasi. Konsekuensinya, subjek penelitian dituntut semaksimal mungkin merepresentasikan populasi. Uji asumsi=Uji Normalitas; signifikan = uji hipotesis parametrik; tidak signifikan = uji hipotesis non-parametrik. tingkatan populasi... penelitian deskriptif penelitian korelasional penelitian non-eksperimental penelitian komparatif penelitian kausalitas
tingkatan sampel... dalam setiap penelitian yang dilakukan, inferensi (pengambilan keputusan) hasil uji hipotesis, dianggap baru menggambarkan satu bagian dari sampel. Agar hasil penelitian eksperimen bisa semaksimal mungkin menggambarkan suatu populasi, peneliti harus melakukan replikasi penelitian eksperimennya. penelitian eksperimental
Asumsi yang harus dipenuhi 1) empirisme, yaitu penyelidikan kebenaran menggunakan metode ilmiah... penelitian atau riset dilakukan dengan tujuan memberikan data atau fakta yang dapat diamati dan diukur, setiap pernyataan harus dapat dibuktikan, menghindari hal-hal yang bersifat takhayul, mistis, desas-desus, atau spekulatif 2) determinisme, yaitu penyelidikan kebenaran menggunakan penelitian atau riset harus mempertimbangkan aturan atau hukum tertentu, apakah itu aturan atau hukum mengenai penjelasan suatu realitas dunia apa adanya (deskripsi), mengenai penjelasan adanya relasi (hubungan,pengaruh, perbedaan, persamaan, sebab-akibat) antar realitas (eksplanasi), mengenai adanya perkiraan kemungkinan yang terjadi jika suatu realitas memiliki kondisi tertentu (prediksi), atau mengenai acuan pencegahan kekeliruan yang bisa menimbulkan kerugian (kontrol) 3) parsimoni (kesederhanaan), yaitu penyelidikan kebenaran menggunakan penelitian atau riset mengupayakan pengujian falsifikasi menggunakan rumusan hipotesis (sebagai representasi asumsi/klaim yang hendak diuji), memiliki bentuk pernyataan paling sederhana, paling konkret, paling jelas menggambarkan variabel dan atau keterkaitannya dengan variabel yang lain. 4) testability (keterujian), yaitu penyelidikan kebenaran menggunakan penelitian atau riset dapat difalsifikasi
siapa yang perlu metode eksperimen semua manusia yang berhubungan dengan suatu sebagai salah satu upaya penegakan fenomena realitas dunia yang perlu dikenai upaya penegakan kebenaran ilmiah. kebenaran ilmiah?
kapan metode eksperimen sebagai salah satu upaya penegakan 24/7 kebenaran ilmiah, diperlukan?
dimana metode eksperimen sebagai dimanapun suatu fenomena realitas dunia yang salah satu upaya penegakan perlu dikenai upaya penegakan kebenaran ilmiah, kebenaran ilmiah, diperlukan? akan diterapkan/digunakan.
1) Prinsip Replikasi bagaimana memastikan keperluan tiga prinsip dasar 2) Prinsip Randomisasi mengenai metode eksperimen penelitian eksperimen... sebagai salah satu upaya penegakan kebenaran ilmiah, terpenuhi? 3) Kontrol Internal
(1) Luas serta jenis unit percobaan (2) Bentuk unit percobaan 1) Prinsip Replikasi adalah Kuantitas (jumlah) replikasi (3) Variabilitas Replikasi pengulangan ditentukan oleh... material percobaan dari percobaan dasar. (4) Derajat ketelitian yang diinginkan (5) Tersedianya material percobaan
Memberikan informasi mengenai suatu estimasi galat/error (error estimation). estimasi galat diperlukan sebagai unit dasar untuk mengukur signifikan tidaknya beda yang diperoleh dan juga untuk mengukur jarak interval kepercayaan (confidence interval). sumber (1) Kesalahan dari percobaan galat percobaan... yang sedang dilaksanakan. (2) Kesalahan pengamatan. Replikasi berguna untuk... (3) Kesalahan pengukuran. (4) Variasi dari bahan yang Memberikan estimasi yang lebih tepat digunakan dalam percobaan. terhadap error/galat percobaan. (5) Pengaruh kombinasi dan faktor-faktor luar biasa. galat percobaan (1) Menggunakan bahan atau material dapat dikurangi percobaan yang lebih homogen dengan jalan... (2) Mengadakan stratifikasi yang lebih hati- hati terhadap material percobaan (3) Melakukan percobaan dengan lebih hati- hati (4) Menggunakan desain percobaan yang lebih cocok Memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap pengaruh mean (mean effect) dari tiap faktor
2) Prinsip Randomisasi Randomisasi adalah memberi kesempatan yang sama bagi semua unit sampel penelitian, untuk masuk dalam kelompok-kelompok penelitian eksperimen (kelompok perlakuan/treatment/eksperimen) dan kelompok kontrol.
3) Kontrol Internal Kontrol internal adalah banyaknya perimbangan, bloking, dan pengelompokan dari unit-unit percobaan yang digunakan dalam percobaan. Kontrol internal ini berguna untuk membuat prosedur uji lebih kuat, lebih efisien, dan efektif. Desain percobaan harus menentukan kontrol internal yang cocok.
3. Psikologi butuh metode psikologi membutuhkan metode eksperimen dalam tujuan eksperimen, karena tujuan menegakkan kebenaran ilmiah penegakan kebenaran ilmiah suatu a. Ciri Umum mengenai suatu fenomena Penelitian Eksperimen deterministik, berdasarkan atribut psikologis tertentu, percobaan bernuansa pengujian menggunakan bentuk replikasi situasi deterministik-terkendali. percobaan bernuansa pengujian situasi deterministik-terkendali, b. Asumsi yang dipenuhi karena metode eksperimen memiliki metode eksperimen... beberapa unsur berikut ini...
1) Menyelidiki hubungan sebab-akibat 2) Menghadirkan kondisi \"sebab\" yang sengaja dimanipulasi a. Ciri Umum 3) Mengukur kondisi \"akibat\" yang diasumsikan berubah akibat \"sebab\" Penelitian Eksperimen yang disengaja 4) Menjauhkan faktor2 yang bisa mempengaruhi kemurnian hubungan sebab-akibat yang sedang diselidiki, melalui upaya pengendalian 5) data2 & fakta2 yang diperoleh untuk dianalisis adalah data2 & fakta2 kuantitatif
b. Asumsi yang dipenuhi 1) empirisme, penelitian eksperimen disusun dalam rangka memastikan metode eksperimen... data2 dan fakta2 kuantitatif yang diperoleh pada variabel yang menjadi \"sebab\", \"akibat\", dan yang \"dikendalikan\"/\"dikontrol\", merupakan data atau fakta kuantitatif yang dapat diamati dan diukur, setiap pernyataan harus dapat dibuktikan, menghindari hal-hal yang bersifat takhayul, mistis, desas-desus, atau spekulatif 2) determinisme, yaitu penelitian eksperimen dikelola untuk memastikan penyelidikan kebenaran menggunakan penelitian atau riset harus mempertimbangkan aturan atau hukum mengenai penjelasan adanya interaksi sebab-akibat antar realitas (eksplanasi), mengenai adanya perkiraan kemungkinan yang terjadi jika suatu realitas memiliki kondisi tertentu, dalam skema adanya interaksi sebab-akibat antar realitas tersebut (prediksi), atau mengenai acuan pencegahan kekeliruan yang bisa menimbulkan kerugian dalam skema interaksi sebab-akibat antar realitas yang diselidiki (kontrol) 3) parsimoni (kesederhanaan), yaitu penelitian eksperimen dikelola untuk menghadirkan rumusan hipotesis mengenai adanya interaksi sebab- akibat yang sifatnya manipulasi-terkendali, dalam bentuk pernyataan paling sederhana, paling konkret, paling jelas menggambarkan variabel dan atau keterkaitannya dengan variabel yang lain, sehingga menjamin sebuah riset yang bisa dikelola dengan benar (manage-able) demi menfalsifikasi asumsi/klaim atas interaksi sebab-akibat tersebut 4) testability (keterujian), yaitu penelitian eksperimen disusun untuk menjamin proses falsifikasi mengenai klaim/asumsi interaksi sebab-akibat, melalui sebuah rancangan penelitian yang manipulatif-terkendali, dapat dijalankan dengan tepat dan cermat.
B. Bukti Historis Pentingnya Metode Eksperimen dalam Memposisikan Psikologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Selama berabad-abad psikologi merupakan alasan... i) psikologi pada masa sebelum abad filsafat tentang jiwa manusia, yaitu berkisar 18 (khususnya di abad 16), masih dianggap sebagai pesudoscience pada soal ketubuhan dan kejiwaan...
Plato (429-347 SM) berpendapat tentang jiwa sebagai bersifat immaterial, karena jiwa tokohnya... sudah ada sebelum masuk ke tubuh seseorang di alam para sensoris yang kemudian dikenal sebagai pre-eksistensi jiwa. Menurut plato, jiwa menempati dua dunia yaitu (1) dunia sensoris (pengindraan) dan (2) dunia idea (yang sifat aslinya berpikir) Arisroteles (384-322) dalam bukunya yang berjudul De Anima berpendapat mengenai adanya macam-macam tingkah laku manusia dan adanya perbedaan tingkat tingkah laku pada organisme-organisme yang berbeda-beda, antara lain: a) anima vegetativa: memperlihatkan tingkah laku pada taraf vegetatif (bernafas, makan, tumbuh); b) Anima sensitiva: selain tingkah laku vegetatif juga bertingkah laku sensitive (merasakan melalui panca-indra); c) anima intelektiva: bertingkah laku vegetatif, sensitif dan rasional (berdaya pikir). Rene Descrates (1596-1650 M) berpendapat manusia terdiri atas dua macam zat yang berbeda secara hakiki, yaitu res cogitans atau zat yang dapat berpikir, yang bebas tidak terikat pada hukum-hukum alam dan bersifat rohaniah, dan res extensa atau zat yang mempunyai luas, yang tidak bebas atau terikat, dan dikuasai oleh hukum-hukum alam. John Locke (1632-1704 M) berpendapat melalui konsepnya mengenai tabula rasa, bahwa semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh dari pengalaman melalui alat-alat indranya Leibniz (1646-1716 M) berpendapat bahwa hubungan badan dan jiwa bersifat pararel. Badan dan jiwa berjalan sendiri-sendiri, tetapi keduanya tunduk pada hukum-hukum yang serupa yang disebut sebagai hukum-hukum mekanika. David Hume (1711-1776 M) berpendapat melalui salah satu ucapan yaitu “ Be a philosopher, but amidst all your philosophies, be still a man” (jadilah seorang filsuf, namun dalam berfilsafat, anda harus tetap seorang manusia). Pendapat Mue yang perlu digarisbawahi terkait psikologi adalah, pengalaman terdiri atas kesan dan ide. Ada prisip- prinsip tertentu yang memandu kita dalam mengasosiasi ide-ide, yaitu persamaan (resemblance), penghampiran (contiguity), serta sebab-dan-akibat.
muncul tokoh2 psikologi yang membawa rumusan2 alasan... ii) Sekitar tiga perempat abad 19, psikologi konsep dan teori psikologi, yang mendasarkan mulai diakui sebagai ilmu pengetahuan kepada hasil2 penelitian yang menggunakan pendekatan metode ilmiah, khususnya metode eksperimen.
Wilhelm Wundt pada 1879 di Lepizig (Jerman) mendirikan laboratorium psikologi yang tokohnya... pertama kali, dan menerapkan metode eksperimen dalam penelitian mengenai perhatian dan persepsi. Salah satu karya penelitiannya pada 1862 mendorong munculnya istilah selective attention. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa manusia membutuhkan waktu 1/10 detik untuk mengalihkan perhatian dari satu objek ke objek yang lain. Ivan Pavlov (pada 1890-an) melakukan eksperimen menggunakan objek anjing, dan menghasilkan konsep classical conditioning. Wolfgang Kohler (1887 – 1967) meneliti tentang “insight” pada simpanse yaitu mengenai mentalitas simpanse di pulau Canary. Simpanse ditempatkan kondisi problem, yaitu untuk mendapatkan pisang yang sulit diraih, karena simpanse ditaruh dalam sangkar. Di sekitar sangkar ditempatkan tongkat yang sedemikian rupa panjangnya bisa digunakan simpanse untuk meraih pisang tadi. percobaan-percobaan yang dilakukan Kohler tersebut, menunjukkan Simpanse dapat memecahkan problemnya dengan insightnya, dan ia akan mentransfer insight tersebut untuk memecahkan problem lain yang dihadapinya. Edward Titchener pada 1892 sebagai salah satu murid Wundt mengembangkan karya gurunya ke Amerika, melalui penelitian2 tentang psikologi yang pada akhirnya melahirkan aliran strukturalisme, yang menjabarkan kesadaran sebagai kumpulan elemen dasar berupa sensasi, perasaan, imej, persepsi, koordinasi vidual motorik, konsentrasi, perhatian, dan fungsi indera James B Watson (1913) menyatakan bahwa keilmiahan psikologi harus berdasar pada perilaku yang dapat diamati. Pioner behaviorisme ini menitikberatkan pada pentingnya perilaku untuk mempelajari manusia Hock (2000) sesuai dalam bukunya Forty Studies That Chaned Psychology, yang diceritakan kembali oleh Etseem (2010), diantara 40 penelitian yang dinilai penting dan monumental dalam perkembangan ilmu psikologi, ternyata 32 penelitian di antaranya merupakan penelitian eksperimen. Di sini dapat disimpulkan bahwa, metode eksperimen sangat berjasa dalam perkembangan psikologi modern era ini.
Search