KASUS 1 Rancangan Riset Eksperimen
Kasus 1 A. Latar Belakang • Keputusan moral menurut dasar teori berpotensi besar untuk dipengaruhi oleh emosi. Beberapa penelitian mensoroti bahwa efek dari muatan emosi tertentu dapat memberi efek pada keputusan yang akan diambil. Sebagaimana emosi bekerja, emosi jijik adalah emosi dasar survival, dalam artian emosi ini mencegah kita untuk bertindak lebih jauh, menolak sesuatu di lingkungan dan mencegah kita untuk terkontaminasi benda asing (respon muntah dll). Disgust sangat mendominasi ketika kita melihat darah berceceran atau kejahatan seksual, dimana itu menstimulus kondisi moral kita. Beberapa fenomena dalam pengambilan keputusan yang menyangkut moral dilemma terkadang melibatkan situasi yang memancing emosi jijik, misalnya kasus pembunuhan, perkosaan, dll. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk melihat efek dari emosi disgust/jijik pada keputusan moral dengan skenario moral dilemma.
1. Identifikasi Variabel Penelitian & Definisi Operasional Berangkat dari Teori Lawrence Kohlberg Salah satu faktor perkembangan moral adalah faktor internal seseorang. Spesifik modalitas kognitif, terutama IQ sebagai representasi cakupan wawasan seseorang yang menjadi bahan membuat keputusan moral. IQ makin tinggi, kecepatan dan komprehensi membuat keputusan makin cepat. Variabel Tergantung : Moral Dilema Variabel Bebas : Emosi Jijik Variabel Confounding : Taraf inteligensi (IQ) • Definisi Operasional: • VT - Moral Dilema : Situasi yang dihadapi individu dalam dua pilihan dan tidak satupun dalam pilihan tersebut dipilih sebagai penyelesaian yang tepat • VB - Emosi Jijik : suatu kondisi emosi yang dianggap sebagai sesuatu yang kotor, berkuman, dan bersifat negative • VC – IQ : sejauh mana kemampuan dasar individu yang digambarkan melalui skor rata-rata dari berbagai aspek kemampuan khusus yang diperoleh individu
2. Hipotesis • Hipotesis penelitian: Pemberian gambar trigger emosi jijik meningkatkan moral dillema mahasiswa • Hipotesis Statistik: • H1: pemberian gambar trigger emosi jijik meningkatkan moral dillema mahasiswa. • H0: pemberian gambar trigger emosi jijik tidak meningkatkan moral dillema mahasiswa
3. Metode Sampling & Karakteristik Sampel • Sampling: Random Sampling. • Sampel: Mahasiswa semester akhir yang sedang menulis skripsi. • Alasan: sering mengalami dilema moral dalam penulisan skripsi, misalnya tentang plagiasi.
4. Desain Eksperimen • Randomized matched pretest-posttest between subject design. .
5. Teknik Intervensi & Prosedur • Intervensi VI: Manipulasi kondisi, ada - tidak ada pemberian gambar trigger emosi jijik. • Intervensi memakai stimulus yang dapat memicu munculnya emosi jijik. • Intervensi VC: Manipulasi kondisi, ada - tidak ada pemberian gambar trigger emosi suka. • Intervensi memakai stimulus yang dapat memicu munculnya emosi suka.
Prosedur • Emosi Jijik : • Kelompok Eksperimen diberikan treatment memberi 4 gambar dinilai jijik, selama 10 detik • Kelompok Kontrol diberikan treatment memberi 4 gambar yang disukai, selama 10 detik. Pertimbangan: emosi suka dipilih sebagai basal line (batas bawah), sebagai lawan dari emosi jijik. • Dilema moral : Pengukuran penalaran moral pasca- konvensional, diberikan kepada masing-masing kelompok penelitian (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol), sebelum pemberian treatment (pretest) dan setelah pemberian treatment (posttest).
6a. Manipulation Check (Secara Proses Riset) 1) Pengukuran Basal Line (batas bawah pengukuran) • Emosi Senang; dicek kemunculannya sebagai kondisi basal line di kelompok kontrol, menggunakan SAM (Self- Assessment Manekin), baik di saat pretest dan posttest. 2) Pengukuran Ceiling Line (batas atas pengukuran) • Emosi jijik; dicek kemunculannya sebagai kondisi ceiling line di kelompok eksperimen, menggunakan SAM (Self- Assessment Manekin), baik di saat pretest dan posttest.
6b. Manipulation Check (Secara Statistik) • Independent sample t-test, antara kondisi pretest dan kondisi post-test • Manipulasi dinilai berhasil jika: 1) Hasil uji paired sample t-test menunjukkan bahwa kelompok eksprimen menunjukkan nilai p signifikan, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan nilai p tidak signifikan. 2) Hasil uji independent sample t test menunjukkan posttest dengan nilai p signifikan, dan pretest dengan nilai p tidak signifikan
7. Teknik Pengukuran & Instrumen • Pengukuran VI – skala penalaran moral pasca-konvensional; Skala ordinal, tipe perkembangan moral (berbasis 6 tahap perkembangan moral Kohlberg; semakin tinggi tipe perkembangan moral, semakin rendah moral dillema yang dialami mahasiswa). • Pengukuran VC-Test IQ : IST; didasarkan pada kategori kelompok IQ (tinggi, sedang, rendah).
8. Strategi Kontrol Variabel Pencemar • Dikontrol berdasarkan kelompok IQ, sehingga bentuk kontrol VC nya adalah konstansi- Blocking berdasar kategori IQ mahasiswa (tinggi, sedang, rendah)
9. Teknik Analisis Data • Analisis statistiknya: t-test between subject (Uji Parametrik) • Jumlah sampel minimal 30 • lolos uji asumsi normalitas dan uji homogenitas • Distribusi data normal • Kelompok data yang saling diperbandingkan memiliki variansi setara • Jika tidak lolos uji-uji asumsi tersebut, maka harus menggunakan uji komparasi-non parametrik • Mann-Whitney U Test (Between Subject)
Search
Read the Text Version
- 1 - 13
Pages: