BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 19, NO. 2, 2011: 55 - 69 ISSN: 0854-7108 Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned Behavior 1 Neila Ramdhani2 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Abstract One of theories to which researcher aiming to test people’s attitudes and behaviors always refer is the Theory of Planned Behavior (TPB). It has been developed from the Theory of Reasoned Action (TRA) as a response to criticism about the inconsistent relationship between attitude and behavior. To overcome this weakness, antecedent behaviors are developed in more specific way both in terms of concept and measurement. This paper aims to provide a description of how to set the aitems of measuring instruments based on the TPB. Some notes about the way of presenting the measuring instruments and the stages are depicted in the end of this paper. Keywords: TRA, TPB, beliefs, subjective norms, attitude Upaya12memahami perilaku individu gai kerangka konsep pokok masih belum merupakan topik sentral dalam bidang sepenuhnya diikuti dengan system peng- psikologi. Salah satu teori yang banyak ukuran yang sesuai dengan teori ini. digunakan adalah Theory of Reasoned Dimensi sikap, norma subjektif, dan kon- Action (TRA) yang dikemukakan oleh trol perilaku yang dibangun dari interaksi Fishbein dan Ajzen (1975). Teori ini antara dua aspek psikologis pendukung dikembangkan lebih lanjut oleh Ajzen dimensi-dimensi tersebut masih belum (1985) menjadi Theory of Planned Behavior banyak diperhitungkan di dalam menyu- (TPB) yang ditujukan untuk memprediksi sun alat ukur variabel penelitian. Padahal, perilaku individu secara lebih spesifik. TPB yang dikembangkan oleh Ajzen dari TRA dikembangkan untuk mengatasi Tulisan ini didasarkan kepada penga- kelemahan pengukuran yang menyebab- matan yang dilakukan terhadap penelitian kan rendahnya korelasi antara sikap dan yang dilakukan di Indonesia tentang perilaku sebagaimana diungkapkan oleh hubungan antara sikap dan perilaku. Seymour Epstein melalui dua artikelnya Penelitian yang menggunakan TPB seba- yang menarik perhatian para pakar psikologi pada tahun 1979 dan 1980. 1 Sebagian dari tulisan ini didasarkan kepada disku- si dengan Profesor Icek Ajzen pada 15 September – Merespons kritik tersebut, Ajzen dan 17 Oktober 2008 dan tulisan beliau yang pada saat Fishbein (1972; 1973) mengemukakan bah- itu belum dipublikasikan. Penulis menghaturkan wa rendahnya korelasi antara sikap dan terima kasih dan penghargaan yang setulus- perilaku ini disebabkan oleh level pengu- tulusnya kepada beliau atas kesediaan berbagi kuran yang berbeda. Sikap diukur pada wawasan. level yang sangat umum sedangkan peri- laku diukur pada level spesifik. Sebagai 2 Korespondensi mengenai isi artikel ini dapat melalui: [email protected] 55 BULETIN PSIKOLOGI
RAMDHANI contoh kajian tentang pengaruh sikap dengan penilaian subjektif individu terha- terhadap keluarga berencana dan penggu- dap dunia sekitarnya, pemahaman indivi- naan kontrasepsi. Sikap diukur pada level du mengenai diri dan lingkungannya, umum dan luas, yakni sikap terhadap dilakukan dengan cara menghubungkan keluarga berencana sedangkan perilaku antara perilaku tertentu dengan berbagai diukur pada level spesifik, penggunaan manfaat atau kerugian yang mungkin alat kontrasepsi. Untuk meningkatkan da- diperoleh apabila individu melakukan ya prediksi sikap terhadap perilaku diper- atau tidak melakukannya. Keyakinan ini lukan pengukuran sikap dan pengukuran dapat memperkuat sikap terhadap peri- perilaku pada level yang sama. Sikap laku itu apabila berdasarkan evaluasi yang terhadap penggunaan alat kontrasepsi dilakukan individu, diperoleh data bahwa (spesifik) dan penggunaan alat kontrasepsi perilaku itu dapat memberikan keun- (spesifik). tungan baginya (Gambar 2). Untuk lebih memahami mengenai Ilustrasi berikut dapat memperjelas pengukuran sikap, norma subjektif, dan keterkaitan keyakinan dan evaluasi dalam kontrol perilaku terlebih dahulu diulas membentuk sikap terhadap perilaku ter- konsep atau faktor pembentuknya di tentu. Misalnya, sikap terhadap penggu- dalam Theory of Planned Behavior. naan email untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan Attitude (A). Salah satu manfaat yang dipersepsi Toward the individu dari menggunakan email adalah Behavior dapat mengkomunikasikan dengan cepat. Pernyataan bahwa penggunaan email da- Subjective Intention Behavior pat membantu individu mengkomunikasi- norm kan hal-hal yang berkaitan dengan peker- jaan dengan cepat adalah sesuatu yang Perceived netral dan bersifat objektif. Pemahaman ini Behavioral dapat diperoleh individu berdasarkan pengalaman langsung atau dapat juga dari Control cerita dan pengalaman orang lain. Sebera- pa kuat keyakinan individu mengenai Gambar 1. Theory of Planned Behavior (Sumber penggunaan email (b) dalam mempercepat Ajzen, 2005; hlm 118) (i) komunikasi yang berkaitan dengan pekerjaannya sehari-hari bersifat subjektif. Hubungan antara ketiga dimensi pe- Berdasarkan evaluasi (e) yang dilakukan nentu niat dan perilaku dapat dilihat di individu selama ini bahwa mengkomuni- Gambar 1, dengan penjelasan singkat dari kasikan hal-hal yang berkaitan dengan masing-masing komponen sebagai beri- pekerjaan dengan cepat (i) membuatnya kut: merasa lebih puas dan senang. Perasaan senang dan puas merupakan perasaan 1. Attitude towards the behavior, di dalam subjektif individu yang sangat spesifik, tulisan ini disebut Sikap dapat berbeda dengan yang dirasakan orang lain karena sudah ada pengaruh Ajzen (2005) mengemukakan bahwa harapan, dalam hal ini pekerjaan yang sikap terhadap perilaku ini ditentukan berkualitas maupun cepat dan nilai-nilai oleh keyakinan mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau secara singkat BULETIN PSIKOLOGI disebut keyakinan-keyakinan perilaku (behavioral beliefs). Keyakinan berkaitan 56
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR yang dianut individu. Apabila karena 2. Subjective Norm, di dalam tulisan ini sesuatu hal seorang individu tidak meng- disebut Norma Subjektif harapkan dapat mengkomunikasikan hal- hal yang berkaitan dengan pekerjaannya Norma subjektif adalah persepsi indi- dengan cepat maka evaluasi yang diberi- vidu terhadap harapan dari orang-orang kan mungkin rendah. yang berpengaruh dalam kehidupannya (significant others) mengenai dilakukan Interaksi antara kekuatan keyakinan atau tidak dilakukannya perilaku tertentu. individu mengenai meningkatnya kecepat- Persepsi ini sifatnya subjektif sehingga an komunikasi melalui email dengan rasa dimensi ini disebut norma subjektif. puas karena komunikasi yang dilakukan Sebagaimana sikap terhadap perilaku, menjadi lebih cepat inilah yang menen- norma subjektif juga dipengaruhi oleh tukan sikap individu berupa suka atau keyakinan. Bedanya adalah apabila sikap tidak suka menggunakan email dalam terhadap perilaku merupakan fungsi dari bekerja. Contoh manfaat penggunaan keyakinan individu terhadap perilaku email yang lain misalnya adalah mudah yang akan dilakukan (behavioral belief) didokumentasi (b1), dapat dilakukan di maka norma subjektif adalah fungsi dari mana saja (b2), mudah digunakan (b3) dan keyakinan individu yang diperoleh atas lain-lain. Fishbein maupun Ajzen kemu- pandangan orang-orang lain terhadap dian merumuskan ke dalam model objek sikap yang berhubungan dengan matematika, yaitu: individu (normative belief). (sumber: Ajzen, 2005; hal. 124) Di dalam kehidupan sehari-hari, hub- ungan yang dijalin setiap individu dapat Dimana, = Proporsi dikategorikan ke dalam hubungan yang A = Sikap terhadap penggunaan bersifat vertikal dan horizontal. Hubungan email vertikal adalah hubungan antara atasan– b = Keyakinan bawahan; guru–murid; profesor–mahasis- e = Evaluasi wa, atau orang tua–anak. Hubungan hori- i = Indeks zontal terjadi antara individu dengan teman-teman atau orang lain yang bersifat Sebagaimana layaknya variabel dalam setara. Pola hubungan ini dapat menjadi penelitian umumnya maka keyakinan sumber perbedaan persepsi. Pada hubung- mengenai perilaku ini perlu didefinisikan an yang bersifat vertikal, harapan dapat secara operasional terlebih dahulu. Berhu- dipersepsi sebagai tuntutan (injunctive) bung keyakinan ini bersifat unik indivi- sehingga pembentukan norma subjektif dual dan akan digunakan untuk menyu- akan diwarnai oleh adanya motivasi untuk sun pertanyaan dalam alat pengukur patuh terhadap tuntutan untuk melaku- berbasis TPB maka keyakinan individu kan atau tidak melakukan suatu perilaku. mengenai perilaku yang akan diprediksi Sebaliknya, pada hubungan yang bersifat dapat diperoleh melalui studi pendahu- horizontal harapan terbentuk secara des- luan, dengan cara menanyakan kepada kriptif sehingga konsekuensinya adalah calon responden tentang apa yang mereka keinginan untuk meniru atau mengikuti yakini tentang sesuatu hal yang menjadi (identifikasi) perilaku orang lain di objek sikap sekitarnya. Ilustrasi berikut dapat digunakan un- tuk memperjelas norma subjektif. Misal- BULETIN PSIKOLOGI 57
RAMDHANI nya orang-orang yang dipersepsi meng- Dimana, = proporsi inginkan atau tidak menginginkan indivi- SN = Norma subjektif du menggunakan email (SN). Pendapat n = Keyakinan normatif bahwa seorang atasan (i) adalah orang m = Motivasi yang menginginkan bawahannya menggu- i = Indeks nakan email karena dapat mengkomunika- sikan hal-hal yang berkaitan dengan Norma subjektif mengenai suatu peri- pekerjaan lebih cepat adalah betul. Keya- laku akan tinggi apabila keyakinan norma- kinan normatif adalah persepsi individu tif maupun motivasi untuk memenuhi mengenai seberapa kuat keinginan (n) harapan orang-orang yang berhubungan atasan (i) ini agar bawahannya menggu- secara vertikal ini sama-sama tinggi. nakan email dalam bekerja. Norma sub- Untuk hubungan yang bersifat horizontal, jektif mengenai penggunaan email akan norma subjektif akan tinggi apabila keya- semakin kuat apabila keyakinan normatif kinan individu bahwa rekan kerja sangat tersebut berinteraksi dengan motivasi diuntungkan karena menggunakan email individu untuk memenuhi keinginan (m) untuk berkomunikasi dan keinginan atasan (i) dalam menggunakan email ini. mengidentifikasi perilaku rekan kerja da- lam menggunakan email tersebut sangat Ilustrasi lain mengenai norma subjek- kuat. tif ini adalah pendapat bahwa rekan kerja yang menggunakan email dijadikan model 3. Perceived behavioral control, di dalam bagi individu. Seberapa kuat kesan yang tulisan ini disebut Persepsi kontrol muncul pada individu mengenai kece- perilaku patan (i) komunikasi yang dilakukan oleh rekan kerja (n) adalah keyakinan normatif Persepsi kontrol perilaku atau dapat yang bersifat deskriptif. Keinginan indi- disebut dengan kontrol perilaku adalah vidu untuk mengidentifikasi (m) dirinya persepsi individu mengenai mudah atau dengan rekan kerja (i) dalam mengguna- sulitnya mewujudkan suatu perilaku kan email untuk mengkomunikasikan hal- tertentu (Ajzen, 2005). Untuk menjelaskan hal yang berkaitan dengan pekerjaan. mengenai persepsi kontrol perilaku ini, Interaksi antara keyakinan normatif des- Ajzen membedakannya dengan locus of kriptif dengan keinginan mengidentifikasi control atau pusat kendali yang dikemuka- adalah contoh lain dari norma subjektif. kan oleh Rotter (1975; 1990). Pusat kendali berkaitan dengan keyakinan individu Contoh orang lain yang berpengaruh yang relatif stabil dalam segala situasi. secara vertikal ini adalah atasan (c1), orang Persepsi kontrol perilaku dapat berubah tua (c2), supervisor (c3). Sedangkan orang tergantung situasi dan jenis perilaku yang lain yang mumpunyai hubungan hori- akan dilakukan. Pusat kendali berkaitan zontal adalah rekan kerja (c4), tokoh di dengan keyakinan individu tentang keber- film iklan (c5), dan lain-lain. Rumus mate- hasilannya melakukan segala sesuatu, apa- matika mengenai norma subjektif yang kah tergantung pada usahanya sendiri dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen atau faktor lain di luar dirinya (Rotter, (1975) dan Ajzen (2005) adalah sebagai 1975). Jika keyakinan ini berkaitan dengan berikut: pencapaian yang spesifik, misalnya keya- kinan dapat menguasai keterampilan SN nimi menggunakan komputer dengan baik (Sumber: Ajzen, 2005; hlm. 125) 58 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR disebut kontrol perilaku (perceived beha- kontrol perilaku tinggi tahu mengenai vioral control). tindakan yang perlu diambilnya pada saat mengalami kesulitan. Ia tahu mengenai Konsep lain yang agak dekat maksud- beberapa hal yang perlu dipersiapkan, nya dengan persepsi kontrol perilaku kepada siapa ia meminta bantuan apabila adalah self efficacy atau efikasi diri yang mengalami kesulitan sehingga individu ini dikemukakan Bandura (dalam Ajzen, akan terus berusaha lebih keras. Itulah 2005). Secara umum, efikasi diri adalah sebabnya Ajzen (2005) mengemukakan keyakinan individu bahwa ia akan berha- bahwa kontrol perilaku ini bersama sil menguasai keterampilan yang dibutuh- dengan intensi erat hubungannya dengan kan untuk menyelesaikan tugas-tugas dilakukan atau tidak dilakukannya sebuah tertentu (Bandura, 1977; Pajares, 1996). perilaku. Konsep persepsi kontrol perilaku yang dikemukakan oleh Ajzen ini dipengaruhi Ilustrasi yang dapat digunakan untuk oleh riset yang dilakukan oleh Bandura memperjelas pemahaman mengenai kon- mengenai efikasi diri dengan menam- trol perilaku ini adalah perilaku penggu- bahkan pentingnya kontrol yang dimiliki naan email untuk mengkomunikasikan individu terhadap sumber daya yang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dibutuhkan untuk mewujudkan perilaku (PBC). Salah satu faktor yang memung- tertentu (Ajzen, 2002). kinkan penggunaan email dalam bekerja adalah tersedianya alat yang memungkin- Dalam TPB, Ajzen (2005) mengemu- kan penggunaan email, misalnya kompu- kakan bahwa persepsi kontrol perilaku ter dengan koneksi internet. Individu yang ditentukan oleh keyakinan individu me- memiliki komputer yang terhubung ngenai ketersediaan sumberdaya berupa dengan internet (ci) setiap saat merasa peralatan, kompatibelitas, kompetensi, yakin dapat menggunakan email akan dan kesempatan (control belief strength) memiliki keyakinan kontrol yang tinggi. yang mendukung atau menghambat peri- Kepemilikan komputer yang terhubung laku yang akan diprediksi dan besarnya dengan internet ini dipersepsi individu peran sumber daya tersebut (power of sebagai syarat utama (pi) untuk dapat control factor) dalam mewujudkan perilaku mengkomunikasikan hal-hal yang ber- tersebut. Semakin kuat keyakinan terha- kaitan dengan pekerjaan melalui email. dap tersedianya sumberdaya dan kesem- patan yang dimiliki individu berkaitan Faktor lain yang dapat dijadikan dengan perilaku tertentu dan semakin contoh mempengaruhi keyakinan individu besar peranan sumberdaya tersebut maka dalam menggunakan email misalnya semakin kuat persepsi kontrol individu kompetensi dalam mengoperasikan soft- terhadap perilaku tersebut. ware email (c1), ketersediaan waktu (c2), dan lain-lain. Ajzen mengemukakan Individu yang mempunyai persepsi rumus matematika untuk menjelaskan kontrol tinggi akan terus terdorong dan kontrol perilaku yang dipersepsi ini berusaha untuk berhasil karena ia yakin adalah sebagai berikut: dengan sumberdaya dan kesempatan yang ada, kesulitan yang dihadapinya dapat PCB ci pi diatasi. Misalnya jika ada dua orang yang sama-sama ingin belajar menggunakan (sumber: Ajzen, 2005; hlm. 125) komputer, walaupun keduanya mencoba dan berlatih, individu yang mempunyai Dimana, = proporsi PBC = kontrol perilaku BULETIN PSIKOLOGI 59
RAMDHANI c = faktor kontrol. perilaku (lihat garis putus-putus pada p = kekuatan pengaruh faktor Gambar 2). Sebaliknya, apabila kontrol perilaku ini lemah sehingga individu tidak kontrol mendapat cukup kesempatan mencoba i = indeks dan tidak tahu kepada siapa ia dapat memperoleh bantuan pada saat menga- Dari rumusan tersebut di atas, seo- lami hambatan, maka keyakinan kontrol rang individu dapat menggunakan email tidak secara langsung mempengaruhi bila ia memiliki komputer dengan koneksi perilaku tetapi hanya memperkuat intensi internet (c1), dapat mengoperasikan soft- saja. ware email (c2), memiliki cukup waktu untuk menulis email (c3), dan tahu kema- Definisi operasional perilaku yang na atau kepada siapa meminta bantuan akan diprediksi pada saat mengalami gangguan dalam menggunakan email (c4) akan memiliki Dalam melakukan penelitian yang keyakinan kontrol (control belief) yang menggunakan model TPB, Ajzen (2006) tinggi. Keyakinan individu bahwa ia mengemukakan bahwa ada dua kelompok memiliki kompetensi yang baik disertai variabel yang akan diukur, yaitu (1) dengan tersedianya fasilitas dapat variabel perilaku dan (2) variabel predik- meningkatkan kontrol perilaku. Ajzen tor. Jika kedua jenis variabel ini masih (2005) mengatakan bahwa pada kondisi dalam konstruk laten, maka harus didefi- kontrol perilaku kuat dan meyakinkan, nisikan terlebih dahulu secara operasional. individu mempunyai informasi yang jelas Definisi operasional akan memudahkan mengenai perilaku dimaksud, kemudian penyusunan alat pengukur sehingga varia- ia dapat mencoba dan berlatih sehingga bel laten tersebut dapat diubah menjadi semakin yakin akan kemampuannya variabel observasi. dalam bidang tersebut (self efficacy), maka kontrol perilaku ini memperkuat motivasi sehingga secara langsung menentukan Behavioral Attitude beliefs toward the behavior Normative Subjective Intention Behavior beliefs norms Control Perceived beliefs behavioral control Gambar 2. Keyakinan sebagai sumber informasi dari intensi dan perilaku (Sumber: Ajzen, 2005; hlm. 126) 60 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Definisi operasional dapat disusun bulan yang akan datang adalah kerangka paling tidak melalui tiga cara, yaitu (a) waktu. berdasarkan teori yang diperoleh dari berbagai literatur, (b) mendefinisikan sen- Kejelasan definisi ini dapat memper- diri kemudian didiskusikan dengan para mudah peneliti dalam menyusun kuesio- ahli, dan (c) mengumpulkan pendapat ner yang digunakan dalam penelitian. para responden mengenai variabel yang Misalnya perilaku menggunakan email akan diukur (Ancok, 1997). Definisi opera- bukan media lainnya, sebagai aktivitas sional ini dapat digunakan untuk memu- (action). Email digunakan untuk mengko- dahkan dalam menyusun kalima-kalimat munikasikan hal-hal yang berkaitan de- Aitem kuesioner yang digunakan dapat ngan pekerjaan, bukan untuk tujuan yang pengumpulan data dari masing-masing lain sebagai target. Pekerjaan yang dimak- variabel penelitian. sud adalah pekerjaan sebagai dosen UGM bukan pekerjaan yang lain sebagai konteks Dalam pengukuran berbasis TPB, (context). Tiga bulan yang akan datang variabel perilaku yang akan diprediksi artinya aktivitas menggunakan email yang didefinisikan berdasarkan kriteria ATCT ditanyakan tersebut adalah penggunaan (Ajzen, 2006), yaitu Action, Target, Context, email pada tiga bulan yang akan datang and Time (ATCT) dari perilaku spesifik bukan penggunaan email di luar waktu yang akan diukur, misalnya: (time) tersebut. Jalan kaki di atas treadmill di fitness Pentingnya riset pendahuluan untuk center selama minimal 30 menit setiap mendapatkan salient belief hari pada bulan yang akan datang. Riset pendahuluan dilakukan untuk Jalan kaki selama 30 menit adalah mendapatkan jawaban langsung dari sam- action atau aktivitas atau perilaku yang pel penelitian mengenai keyakinan akan akan diukur. Batasan jalan kaki selama manfaat perilaku yang akan diprediksi 30 menit adalah aktivitas yang akan bagi individu, orang-orang yang berpe- diukur, bukan jalan kaki di luar waktu ngaruh dalam diri individu berkaitan tersebut. Jalan kaki di atas treadmill dengan perilaku tersebut, dan faktor yang adalah target, di fitness center adalah memungkinkan atau tidak memungkin- konteks (context), dan pada bulan yang kan bagi terwujudnya perilaku yang akan akan datang adalah waktu (Ajzen, diprediksi. Responden riset pendahuluan 2006). ini adalah sampel yang diambil dari populasi yang akan diteliti. Misalnya, pa- Coba cermati contoh definisi yang lain da saat penulis melakukan riset mengenai dari riset untuk menguji model perilaku faktor psikologis yang memengaruhi penggunaan email (Ramdhani, 2009): pengguna email di kalangan dosen UGM, responden untuk studi pendahuluan Menggunakan email untuk mengkomu- adalah 30 dosen UGM. nikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai dosen UGM Enam pertanyaan terbuka yang di- pada tiga bulan yang akan datang. kembangkan untuk mengumpulkan data adalah sbb.: Contoh tersebut juga sudah jelas karena aktivitas yang dilakukan adalah menggu- a. Apakah keunggulan email dalam nakan email, hal-hal yang berkaitan mengkomunikasikan informasi yang dengan pekerjaan sebagai target, dosen UGM adalah konteks, dan setelah tiga BULETIN PSIKOLOGI 61
RAMDHANI berkaitan dengan pekerjaan sebagai ga menemukan sekelompok keyakinan dosen UGM pada tiga bulan yang akan yang menonjol berkaitan dengan perilaku datang? (boleh lebih dari satu yang akan diprediksi. Sebagai ilustrasi, jawaban) Tabel 1 mencantumkan hasil content analy- sis mengenai keyakinan perilaku, keyakin- b. Apakah kerugian/kelemahan email an normatif, dan keyakinan kontrol yang dalam mengkomunikasikan informasi diperoleh dari 30 responden dosen UGM. yang berkaitan dengan pekerjaan Hasil analisis menunjukkan adanya dela- sebagai dosen UGM pada tiga bulan pan keyakinan perilaku, tujuh keyakinan yang akan datang? (boleh lebih dari normatif, dan enam keyakinan kontrol. satu jawaban) Memformulasikan Aitem skala c. Adakah orang-orang yang ikut menen- pengukur berbasis TPB tukan pilihan anda untuk mengguna- kan email dalam mengkomunikasikan Skala pengukur berbasis TPB terdiri informasi yang berkaitan dengan dari Aitem independen dan aitem berpa- pekerjaan sebagai dosen UGM pada sangan. Berikut disajikan beberapa contoh tiga bulan yang akan datang? (misal: aitem skala pengukur berbasis TPB yang atasan, rekan kerja, dll.). Bila ada, disusun penulis untuk mengungkap sebutkan (boleh sebanyak mungkin). pengaruh faktor psikologis terhadap perilaku pengguna email. Contoh berikut d. Kadang-kadang, pada saat anda bi- dimulai dari aitem independen untuk ngung untuk melakukan sesuatu hal, variabel intensi, sikap, norma subjektif, anda melihat orang lain melakukan dan kontrol perilaku yang diambil dari sesuatu. Pada tiga bulan yang akan skala pengukur perilaku menggunakan datang, dalam menggunakan email email di kalangan dosen UGM. untuk mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan seba- 1. Aitem independen gai dosen UGM, siapa sajakah yang anda jadikan model? Aitem independen adalah aitem yang tidak terikat pada aitem lain dan disusun e. Apakah ada faktor atau kondisi berdasarkan prinsip penyusunan aitem lingkungan yang menyebabkan anda model Likert atau perbedaan semantik. dapat menggunakan email dalam Contoh aitem independen disajikan beru- mengkomunikasikan informasi yang rutan sesuai dengan variabel yang akan berkaitan dengan pekerjaan sebagai diungkap adalah sebagai berikut: dosen UGM pada tiga bulan yang akan datang? a. Intensi f. Apakah ada faktor atau kondisi yang Intensi adalah niat untuk melakukan mempengaruhi anda sehingga anda dan terus melakukan perilaku tertentu. tidak dapat menggunakan email Beberapa aitem Intensi yang digunakan dalam mengkomunikasikan informasi untuk penelitian yang dilakukan penulis berkaitan dengan pekerjaan sebagai menggunakan skala pengukur berbasis dosen UGM pada tiga bulan yang akan TPB. datang?. Teknik content analysis digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul sehing- 62 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Tabel 1 Keyakinan pengguna email di kalangan dosen UGM No Respons Kategori Keyakinan Manfaat penggunaan Keyakinan perilaku 1 Dapat terdokumentasi dengan baik email penggunaan email 2 Dapat di akses dengan mobile devices 3 Dapat lebih mudah mengoreksi kesalahan Kerugian Keyakinan normatif menggunakan email mengenai dalam menulis pesan Orang yang penggunaan email 4 Dapat mengirim file dalam berbagai bentuk mempengaruhi 5 Dapat memudahkan membangun jejaring responden 6 Dapat menghemat tenaga menggunakan email 7 Dapat memperoleh tanggapan segera 8 Dapat diganggu SPAM 9 Dekan/atasan 10 Rekan sesama dosen 11 Mahasiswa 12 Rekan seprofesi/disiplin ilmu 13 Para ahli penulis artikel 14 Pengurus organisasi profesi 15 Para pakar dalam bidang ilmu serupa Orang-orang yang 16 Adanya waktu luang ditiru 17 Ada kompetensi menggunakan email 18 Ada fasilitas Faktor yang Keyakinan kontrol 19 Ada koneksi internet 20 Keterbatasan kapasistas memungkinkan untuk 21 Ada teknisi yang membantu menggunakan email menggunakan email Tiga bulan yang akan datang, saya melakukan atau mendengar informasi berniat menggunakan email untuk berkaitan dengan perilaku tertentu (Ajzen, mengerjakan hal-hal yang berkaitan 2006). Evaluasi individu yang dijadikan dengan profesi sebagai dosen UGM dasar dalam penilaian sikap meliputi dua hal yang berbeda yaitu pertama, evaluasi Sangat Sangat mengenai instrumental yang meliputi tidak setuju setuju keuntungan-kerugian, memudahkan– merepotkan. Kedua, kualitas berdasarkan Setelah tiga bulan yang akan datang, pengalaman berhubungan dengan perila- saya akan terus menggunakan email ku tersebut, misal menyenangkan–tidak untuk melaksanakan tugas yang menyenangkan atau menarik–membosan- terkait dengan profesi sebagai dosen kan. Contoh aitem independen yang disa- UGM. jikan di sini menggunakan model perbe- daan semantik yang lazim digunakan Sangat Sangat untuk mengukur sikap secara langsung. tidak sesuai sesuai Menggunakan email untuk mengkomu- b. Sikap terhadap penggunaan email nikasikan hal-hal yang terkait dengan Sikap adalah keyakinan dan evaluasi menyeluruh dari seorang individu ketika BULETIN PSIKOLOGI 63
RAMDHANI profesi sebagai dosen UGM pada tiga Kedua aitem tersebut mengungkap nor- bulan yang akan datang adalah hal ma subjektif, sesuai dengan sifat yang …………….. hubungan antara individu dengan orang-orang yang berpengaruh terha- merugikan menguntungkan dap dirinya. Kedua jenis Aitem ini hen- membosankan menyenangkan daknya dicantumkan di dalam skala memudahkan pengukur norma subjektif yang akan menyulitkan digunakan di dalam penelitian. c. Norma subjektif d. Kontrol perilaku Norma subjektif didefinisikan sebagai Kontrol perilaku didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai harapan persepsi individu mengenai kemampuan orang atau pihak lain yang penting bagi mengontrol dilakukan atau tidak dilaku- kehidupan individu mengenai dilakukan kannya perilaku tertentu. Kemampuan ini atau tidak dilakukannya suatu perilaku mengungkap dua hal yaitu faktor kontrol tertentu. Hubungan antara individu dan kekuatan pengaruh faktor kontrol. dengan orang atau pihak lain ini dapat Faktor kontrol adalah kebebasan individu dipersepsi bersifat vertikal atau horizontal. untuk dapat memilih mengunakan atau Hubungan vertikal digambarkan oleh tidak menggunakan email pada saat ingin adanya salah satu pihak yang lebih tinggi mengkomunikasikan hal-hal yang ber- atau lebih menentukan daripada pihak kaitan dengan profesi sebagai dosen. Hal lain maka aitem yang disusun harus bersi- ini juga berhubungan dengan ketersediaan fat injunctive. Hubungan horizontal adalah komputer, listrik, atau waktu. Contoh hubungan yang terjadi antara dua pihak berikut adalah aitem untuk mengungkap dengan posisi yang sama, misalnya teman kontrol perilaku ini. kerja. Dalam hal ini aitem yang digunakan bersifat descriptive. Menggunakan email dalam rangka tugas sebagai dosen UGM pada tiga Contoh berikut digunakan untuk bulan yang akan datang adalah hal mengungkap norma subjektif yang yang mudah saya lakukan. bersifat injunctive adalah sbb.: Atasan saya di kantor menggunakan Benar Salah email dalam mengkomunikasikan hal- hal yang berkaitan dengan pekerjaan Pernyataan di atas dijawab benar apa- sebagai dosen UGM pada tiga bulan bila individu merasa memiliki kompe- yang akan datang. tensi sehingga sistem email tidak sulit untuk digunakan. Apa yang terjadi bila Sangat Sangat individu memiliki kompetensi tetapi tidak setuju setuju tidak dapat menggunakan email karena ia tidak sepenuhnya dapat mengontrol Contoh berikut memperlihatkan aitem penggunaan email ini? Misalnya karena dari skala pengukur langsung norma ia tidak mempunyai fasilitas email, subjektif yang bersifat deskriptif. misalnya komputer, koneksi internet, dan waktu. Dengan demikian perlu Tiga bulan yang akan datang, rekan disusun aitem yang dapat mengung- kerja saya menggunakan email dalam kapkan mengenai hal ini. mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan Benar Salah 64 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Pada tiga bulan yang akan datang, saya UGM yang diperoleh dari studi penda- dapat menggunakan email untuk hal- huluan adalah email membuat surat-surat hal yang berkaitan dengan tugas-tugas dan dokumen dapat didokumentasi dalam sebagai dosen UGM kapan saja. file dengan baik. Dari hasil inilah pasang- an aitem untuk mengungkap keyakinan Benar Salah dan evaluasi mengenai penggunaan email untuk mengkomunikasikan hal-hal yang Aitem-Aitem serupa perlu disusun berkaitan dengan pekerjaan di kalangan untuk mengungkap kompetensi dan dosen UGM disusun, yaitu: kemampuan (capability), serta kemung- kinan mengontrol (controllability) dari Keyakinan perilaku: individu berkaitan dengan perilaku yang diungkap. Pada tiga bulan ke depan, penggunaan email untuk mengkomunikasikan hal- 2. Penyusunan Aitem Berpasangan hal yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai dosen UGM dapat memudah- Aitem berpasangan adalah Aitem kan mendokumentasikan surat dan yang disusun secara berpasangan dokumen kedalam file. sehingga skor yang diperoleh individu dari pasangan aitem ini akan Sangat Sangat mempengaruhi satu konstruk yang sama. tidak setuju setuju Aitem berpasangan ini digunakan untuk mengungkap elemen-elemen pembentuk Dari studi pendahuluan, diperoleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Sebagaimana dirumuskan oleh bahwa penggunaan email dalam bekerja Ajzen, sikap terdiri dari elemen keyakinan dan evaluasi dari hasil perilaku yang sebagai dosen UGM diyakini dapat dimaksud, norma subjektif terdiri dari elemen keyakinan normatif dan motivasi memudahkan pendokumentasikan untuk memenuhi harapan normatif, dan kontrol perilaku disusun oleh elemen surat-surat dan dokumen kedalam file. faktor kontrol yang memungkinkan atau tidak memungkinkan dilakukan suatu Artinya pada populasi dosen UGM, perilaku dan kekuatan pengaruh faktor kontrol tersebut. Dengan demikian, skor salah satu keuntungan dari penggunaan yang diperoleh individu untuk aitem- aitem berpasangan akan dikalikan satu email untuk mengkomunikasikan hal- dengan lain untuk menggambarkan kekuatan konstruk yang diwakilinya. hal yang berkaitan dengan pekerjaan Berikut ini disajikan contoh aitem ber- sebagai dosen UGM adalah kemam- pasangan untuk masing-masing elemen. puan sistem email dalam pendokumen- (a) Keyakinan perilaku dan evaluasi hasil dari perilaku tersebut. tasian data. Pilihan jawaban yang dise- Salah satu manfaat penggunaan email diakan untuk mengungkap pendapat untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan bagi dosen individu adalah sangat tidak setuju hingga sangat setuju, dengan rentangan nilai 1 hingga 7. Penilaian yang diberi- kan oleh masing-masing responden dosen UGM ini akan memberikan gambaran tingkat kekuatan keyakinan yang bersifat individual mengenai manfaat email tersebut. Evaluasi Bagi saya, surat-surat dan dokumen mengenai pekerjaan sebagai dosen UGM pada tiga bulan yang akan datang BULETIN PSIKOLOGI 65
RAMDHANI dapat didokumentasikan dengan rapi hal-hal yang berkaitan dengan profesi adalah hal yang ... sebagai dosen UGM Sangat Sangat Sangat Sangat tidak penting penting tidak setuju setuju Aitem yang mengungkap evaluasi Motivasi untuk patuh: terhadap manfaat email ini mengukur pentingnya pendokumentasian surat- Berkaitan dengan penggunaan email di surat dan dokumen yang berkaitan kalangan dosen UGM pada tiga bulan dengan pekerjaan sebagai dosen UGM. yang akan datang, saya ...... melakukan Apabila responden menganggap apa yang diharapkan oleh dekan pendokumentasian adalah sesuatu yang fakultas sangat penting, maka sikapnya terhadap penggunaan email akan tinggi. Sangat Sangat tidak ingin ingin (b) Keyakinan normatif dan motivasi Selain harapan dari atasan, individu untuk memenuhi harapan juga dapat meniru pihak-pihak yang dijadikan model (descriptive referent) Keyakinan normatif dapat diperoleh dalam menggunakan email. Contoh dari pola hubungan antara individu de- pasangan aitem berikut dapat ngan individu lain atau dengan institusi. digunakan untuk mengungkap norma Bila hubungan bersifat vertikal maka subjektif yang bersumber dari descriptive norma subjektif adalah keyakinan nor- referent. matif yang bersifat keharusan (injunctive) dikalikan dengan motivasi untuk patuh Keyakinan normatif (descriptive) terhadap keharusan tersebut. Sebaliknya untuk hubungan yang bersifat horizontal Pada tiga bulan yang akan datang, maka norma subjektif bersumber dari rekan-rekan satu jurusan/bagian dengan perkalian antara keyakinan normatif yang saya menggunakan email untuk meng- bersifat deskriptif dengan identifikasi komunikasikan hal-hal yang berkaitan terhadap orang atau institusi lain tersebut. dengan pekerjaan sebagai dosen UGM Studi pendahuluan yang dilakukan Sangat Sangat terhadap dosen UGM memperlihatkan tidak setuju setuju bahwa salah satu contoh pihak yang dipersepsi mengharuskan (injunctive Identifikasi terhadap model refferent) responden menggunakan email untuk mengkomunikasikan hal-hal yang Berkaitan dengan penggunaan email di berkaitan dengan pekerjaan sebagai dosen kalangan dosen UGM pada tiga bulan UGM adalah Dekan. Maka dari itu contoh yang akan datang, saya ----- melakukan pasangan Aitem berikut dapat digunakan hal-hal yang disarankan rekan seprofesi untuk mengungkap norma subjektif. Sangat Sangat Keyakinan normatif (injunctive): tidak ingin ingin Pada tiga bulan yang akan datang, 3. Keyakinan kontrol dan kekuatan Dekan berharap agar saya mengguna- pengaruh faktor kontrol kan email untuk mengkomunikasikan Persepsi individu mengenai faktor- faktor yang mengontrol penggunaan email untuk mengkomunikasikan hal-hal yang 66 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR berkaitan dengan tugas sebagai dosen atau sebaliknya, maka skor aitem ini UGM dan pengaruhnya terhadap dilaku- adalah 7. Dengan demikian pengukuran kan atau tidak dilakukannya perilaku tidak langsung ini lebih teliti daripada tersebut membentuk kontrol perilaku. pengukuran yang menggunakan aitem- Faktor-faktor ini biasanya berupa kompe- aitem independen. tensi yang dimiliki individu dan kompa- tibelitas perilaku dengan ketersediaan Beberapa catatan mengenai TPB kesempatan melakukan perilaku tersebut. Pasangan pertanyaan berikut adalah con- Beberapa catatan dalam penggunaan toh untuk mengungkap persepsi kontrol skala pengukur berbasis TPB dalam perilaku dalam menggunakan email untuk melakukan prediksi terhadap perilaku mengkomunikasikan hal-hal yang berkait- adalah sebagai berikut: an dengan pekerjaan sebagai dosen UGM. 1. Seleksi Aitem Keyakinan kontrol: Secara garis besar, penyusunan aitem- Pada tiga bulan yang akan datang, saya akan mempunyai pengetahuan yang aitem skala berbasis TPB terdiri dari dua baik dalam berinternet bagian yaitu skala pengukur langsung dan skala pengukur tidak langsung. Aitem- Sangat Sangat aitem untuk skala pengukur langsung tidak benar benar disusun berdasarkan definisi teoretik yang Kekuatan pengaruh dari faktor kontrol: bersifat umum mengenai konstruk yang Bekal saya dalam hal pengetahuan in- akan diukur. Dengan demikian, Ajzen ternet pada tiga bulan yang akan dating mengakibatkan penggunaan email (2006) menganjurkan untuk menyusun untuk hal-hal yang berkaitan dengan profesi sebagai dosen menjadi …. banyak Aitem untuk masing-masing konstruk sehingga memungkinkan untuk mendapatkan aitem yang berkualitas. Teknik seleksi aitem yang terbaik dilakukan berdasarkan kepada Sangat Sangat pemenuhan terhadap persyaratan sulit mudah psikometri berupa internal consistency dan Mengacu kepada rumus matematika reliability. yang dikemukakan oleh Ajzen (2005) bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol Berbeda halnya dengan aitem-aitem perilaku dibangun oleh dua elemen untuk skala pengukur tidak langsung sehingga favorability dan unfavorability yang disusun berdasarkan kepada keya- sikap dan kuat lemahnya norma subjektif kinan yang paling menonjol (salient beliefs) dan kontrol behavior akan tergantung mengenai perilaku yang akan diprediksi. kepada respon yang diberikan terhadap Keyakinan yang menonjol adalah keyakin- pasangan Aitem tersebut. Apabila pernya- an yang paling banyak dikemukakan oleh taan untuk keyakinan dan motivasi subjek studi pendahuluan mengenai masing-masing diberi skor = 7 maka skor dampak dari perilaku yang diprediksi. individu untuk pasangan aitem tersebut Oleh karena itu, internal consistency tidak adalah 49. Apabila individu sangat yakin dapat digunakan untuk menyeleksi aitem- (skor = 7) tetapi tidak termotivasi (misal: aitem yang disusun untuk skala pengukur skor = 1) untuk memenuhi harapan Dekan tidak langsung. BULETIN PSIKOLOGI 67
RAMDHANI Namun demikian, apabila TPB ini secara berurutan mulai dari skala sikap, akan digunakan untuk memprediksi peri- norma subjektif yang terdiri dari injunctive laku setelah mengalami intervensi maka diikuti deskriptif, kontrol perilaku, intensi, teknik test-retest reliability dapat dan perlu dan perilaku. dilakukan untuk menguji stabilitas aitem skala langsung maupun skala tidak lang- 3. Tahap Penyajian sung. Dengan menggunakan aitem-aitem TPB mengandung perilaku dan yang stabil, perubahan perilaku yang terja- di pada subjek penelitian dapat dipastikan prediktor. Dengan keunggulannya dalam sebagai akibat intervensi. memprediksi perilaku maka penyajian skala dilakukan dalam dua tahap, skala- 2. Penomoran Aitem skala yang mengungkap predictor yaitu skala sikap, norma subjektif, kontrol peri- Skala perilaku berbasis TPB diguna- laku, dan intensi. Pertanyaan yang meng- kan untuk mengungkap sikap, norma ungkap perilaku yang diprediksi disajikan subjektif, dan kontrol perilaku yang secara setelah periode waktu yang sudah bersama-sama mempengaruhi intensi ditentukan. Misalnya pada contoh di atas melakukan perilaku tertentu. Intensi seca- yaitu tiga bulan setelah skala-skala predik- ra langsung menentukan perilaku indi- tor disajikan. vidu. Metode ini termasuk salah satu dari teknik self report untuk memrediksi perila- Penutup ku, maka dari itu cara atau urutan penya- jian aitem akan menentukan data yang Upaya untuk memperkuat daya pre- akan terkumpul. diksi skala sikap terhadap perilaku dapat dilakukan dengan cara menyusun perta- Dalam salah satu komunikasi yang nyaan yang spesifik sesuai dengan dilakukan penulis dengan Ajzen (14 Okto- perilaku yang akan diprediksi. Semakin ber 2008) menyatakan bahwa penomoran spesifik pertanyaan yang dikemukakan Aitem dimulai dari skala pengukuran untuk mengungkap sikap terhadap perila- tidak langsung baru kemudian diikuti ku tertentu maka tingkat prediksi skala dengan aitem skala pengukur langsung. sikap tersebut dapat diharapkan semakin Skala pengukur tak langsung yang tinggi. disajikan di depan adalah skala yang digunakan untuk mengukur evaluasi Daftar Pustaka dampak perilaku, baru kemudian diikuti oleh aitem-aitem keyakinan perilaku. Hal Ajzen, I., & Fishbein, M. (1972). Attitudes ini dilakukan untuk menghindari and normative beliefs as factors pengaruh jawaban yang diberikan influencing behavioral intentions. Jour- individu terhadap aitem-aitem keyakinan nal of Personality and Social Psychology, perilaku pada saat menjawab evaluasi. 21(1), 1-9. http://dx. 10.1037/h0031930. Demikian pula aitem-aitem motivasi untuk patuh disajikan terlebih dahulu Ajzen, I., & Fishbein, M. (1973). Attitudinal daripada aitem-aitem keyakinan normatif. and normative variables as predictors aitem-aitem yang mengungkap kekuatan of specific behavior. Journal of Perso- pengaruh faktor kontrol disajikan terlebih nality and Social Psychology, 27(1), 41- dahulu sebelum menyajikan aitem-aitem 57. Doi: 10.1037/h0034440. keyakinan kontrol. Di bagian akhir disaji- kan aitem-aitem skala pengukur langsung BULETIN PSIKOLOGI 68
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Ajzen, I. (1985). From Intentions to much of the Time. Journal of personality Actions: A Theory pf Planned Beha- & social psyology, 37(7), 1097-1111. Doi: vior”. In J. Kuhl and J. Beckman (Eds.), 10.1037//0022-3514.37.7.1097 Action-Control: From Cognition to Beha- vior (hal. 11-39). Heidelberg: Springer. Epstein, S. (1980). The stability of behavior: Diunduh dari http://people.umass. II. Implication for psychology edu/aizen pada Nov, 17 2006. research. American psychologist, 35(9), 790-806. Doi: 10.1037/0003-066X.35.9. Ajzen, I. (2002). Perceived behavioral 790 control, self-efficacy, locus of control, and the theory of planned behavior. Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Journal of Applied Social Psychology, 32, Attitude, Intention, and Behavior: An 665-683. Doi: 10.1111/j.1559-1816.2002. Introduction to Theory and Research, tb00236.x. Reading, MA: Addison-Wesley. Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and Pajares, F. (1996). Self-efficacy beliefs in Behavior, (2nd edition), Berkshire, UK: academic settings. Review of Educa- Open University Press-McGraw Hill tional Research, 66, 543-578. Doi: Education. 10.3102/00346543066004543. Ajzen, I. (2006). Constructing a TpB Ques- Ramdhani, N. (2009). Model Teoritis tionnaire: Conceptual and Methodological Perilaku Penggunaan Surat Elektronik. Considerations. September 2002 (Disertasi, tidak dipublikasikan) Yog- (revised January 2006). Diunduh dari yakarta: Fakultas Psikologi UGM. http://people.umass.edu/aizen tanggal 17 November 2006. Rotter, J. B. (1975). Some problems and misconceptions related to the cons- Ancok, D. (1997). Teknik Penyusunan Skala truct of internal versus external control Pengukur. Yogyakarta: Population Stu- of reinforcement. Journal of Consulting dies Center. and Clinical Psychology 43, 56–67. Doi:10.1037/h0076301. Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Rotter, J.B. (1990). Internal vs. external Change. Psychological Review, 84(2), control of reinforcement: A case his- 191-215. Doi: 10.1037/0033-295X.84. tory of a Variable. American Psycholo- 2.191 gist, 45(4), 489–493. Doi:10.1037/0003- 066X.45.4.489. Epstein, S. (1979). The stability of behavior: I. On predicting most of the people BULETIN PSIKOLOGI 69
Search
Read the Text Version
- 1 - 15
Pages: