[Date] i
MENGOPTIMALKAN PENGUMPULAN DATA YURIDIS UNTUK LEGALISASI ASET TANAH MASYARAKAT KABUPATEN GRESIK MELALUI PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL)” BESERTA SOSIALISASI KEGIATAN DESA Disusun oleh: Fathimatul Immaniyah Mochamad Henry Cipta Dinata Alifaiza Fidria Agustina Dani Ramadhan Dkk. Editor: Yanuar Pandu Negoro, S.T.,Mlog.SCM Adhi Kurniawan, S.IIP. UMG PRESS [Date] TAHUN 2021 ii
Penulis [Date] Fathimatul Immaniyah ● Vivin Shofi Amalia ● M. Romdhanul Karim ● Sitayanti Ramadhani ● Cindy Meylina ● Fatimatuz Zahro ● Muhammad Lutfi ● Miftakhul Nizam ● Yoga Andinka Pratama ● Riky Susanto ● Zanuar Aliful F ● Muhammad Ronal ● Ivan Yudha ● Mochamad Henry Cipta Dinata ● Aldi Revi Magriza ● Alifaiza Fidria Agustina ● Isti Angela ● Okta Narita Putri ● Sucitra Puji ● Yani Yustika ● Nanda Novita ● Langgeng Eko ● Dani Ramadhan ● Naufal Alief ● Clarisa Hany Azzahra ● Nadhatul Syafitri ● Kristin Juliatri ● Vita Maulidah Putri ● Chusnul Chotimah ● A. Tantowi Yahya ● Muhammad Khoirun Ni’am Editor Yanuar Pandu Negoro, S.T.,Mlog.SCM ● Adhi Kurniawan, S.IIP. Penerbit UMG Press Jalan Sumatra No. 101, Kabupaten Gresik 61121 Telp/ Fax: +6231 3951414 Surel: press@umg.ac.id ISBN 978-602-50721-7-4 Anggota IKAPI No. 189 dan APPTI No. 002.021 Cetakan pertama, 2021 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit iii
KATA PENGANTAR [Date] Assalammu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan buku cerita Kuliah Kerja Nyata gelombang 3 tim 6 Universitas Muhammadiyah Gresik. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas buku cerita KKN UMG yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2021 sampai dengan 4 September 2021 di desa sungonlegowo, serta sebagai sarana pembelajaran bagi kami untuk menyusun laporan buku cerita dengan baik dan benar. Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing lapangan, pendamping dari BPN dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan buku cerita ini. iv
Laporan buku cerita ini tentu masih memiliki banyak [Date] kekurangan dan kesalahan, sehingga perlu adanya perbaikan secara berkelanjutan. Maka dari itu, saran dan kritikan yang membangun sangat kami butuhkan sebagai perbaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Wassalammu’alaikum Wr. Wb. Gresik, 4 September 2021 Penulis v
DAFTAR ISI [Date] KATA PENGANTAR .......................................................................... iv DAFTAR ISI....................................................................................... vi BAB 1 DESA SUNGONLEGOWO ...................................................... 1 1. Strategi pembekalan dan Pemberangakatan Menuju Desa ........ 1 2. Program kerja KKN khusus BPN UMG....................................... 3 3. Sosialisasi dan pendekatan terhadap masyarakat .................... 10 BAB 2 DESA INDRODELIK ............................................................ 16 BAB 3 DESA SUKOREJO ................................................................ 25 Beginning ...................................................................................... 25 SIX................................................................................................. 27 Perangkat Desa .............................................................................30 Sengketa Tanah............................................................................. 32 Banjir Misterius ............................................................................ 34 Romansa Topi Loreng................................................................... 36 vi
BAB 1 [Date] DESA SUNGONLEGOWO 1. Strategi pembekalan dan Pemberangakatan Menuju Desa Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membantu kegiatan masyarakat di suatu daerah tertentu dalam berbagai bidang. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sendiri mempersatukan mahaiswa dari berbagai jurusan maupun bidang yang berbeda dengan masing-masing ilmu dan keahlian yang dimiliki. Meskipun dalam masa pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengadakan program Kuliah Kerja Nyata atau yang lebih dikenal dengan KKN. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Gresik mengadakan KKN Khusus bagi mahasiswanya bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik. Kegiatan KKN ini dilakukan selama 14 hari, dengan program kerja tunggal “Legalisasi asset tanah milik masyarakat yang berkepastian hukum melalui kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)”. Kegiatan KKN 1
Khusus ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2021 sampai [Date] dengan 4 September 2021. Sebelum pemberangkatan mahasiswa yang terdaftar dalam KKN Khusus dengan BPN, mahasiswa dianjurkan untuk mengikuti virtual zoom agar diberikan pengarahan dan pembekalan, setelah pelepasan mahasiswa KKN khusus BPN gelombang 2 yang dilepas oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik sebanyak 150 mahasiswa, langsung diarahkan untuk menuju desa yang telah ditunjuk yaitu di kecamatan bungah dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan dan pendamping dari BPN. Dengan adanya kegiatan KKN Khusus bersama BPN, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik akan terjun langsung untuk membantu BPN dalam mengumpulkan data-data warga yang akan mengikuti pendaftaran sertifikat tanah, 2
sedangkan jika tidak, maka mereka harus mengisi formulir [Date] ketidaksediaan untuk mengikuti Kegiatan pendaftaran tanah tersebut. Kegiatan tersebut merupakan sebuah bentuk dari perwujudan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. 2. Program kerja KKN khusus BPN UMG Dengan adanya program kerja yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Universitas Muhammadiyah Gresik mengadakan KKN Khusus bagi mahasiswa yang bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik. Kegiatan KKN dilaksanakan selama 14 hari, dengan program kerja tunggal “Legalisasi asset tanah milik masyarakat yang berkepastian hukum melalui kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)”, Kegiatan KKN khusus dengan BPN ini dilakukan mulai tanggal 19 Agustus 2021 sampai dengan 4 September 2021. Sebelum pelepasan mahasiswa yang akan diterjunkan menuju ke desa masing-masing dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan dan pendamping dari pihak BPN, mahasiswa diberikan sedikit pengarahan dan pembekalan melalui virtual zoom. Setelah pelepasan rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, kami langsung menuju di desa yang telah ditentukan yaitu Desa Sungonlegowo Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. 3
dalam kegiatan KKN Khusus ini, mahasiswa Universitas Muhammdiyah Gresik yang terdiri dari beberbagai jurusan, terjun langsung untuk membantu BPN dalam mengumpulkan data-data warga yang akan membuat sertifikat tanah sebagai bentuk dari perwujudan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat selama 14 hari. Pada hari pertama mahasiswa melaksanakan kegiatan pembukaan di desa masing masing dan dihadiri oleh pendamping dari BPN beserta kepala desa, untuk memberikan penjelasan mengenai apa itu program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), beserta tahapan apa saja yang ada dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), hingga tahapan puldadis (pengumpulan data yuridis) meliputi: Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kutipan Letter C, Kartu Keluarga (KK), Bukti jual beli (jika tanah diperoleh dari jual beli), Akta PPAT (jika tanah diperjual belikan di hadapan PPAT), beserta pengenalan [Date] 4
data pertanahan yang berisi bukti kepemilikan alas hak berupa [Date] petok D, SPOP, Letter C, akta jual beli, dll. Pada hari kedua mahasiswa melakukan kegiatan pemberkasan dan pengecekan kelengkapan data masyarakat yang telah mendaftarkan PTSL, kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengenal dan memahami persyaratan apa saja yang ada pada berkas puldadis (pengumpulan data yuridis). Kemudian pada hari ketiga, setelah kita menjalankan program kerja dari pihak BPN, pada sore hari Peserta KKN Universitas Muhammadiyah Gresik juga berpartisipasi dalam meramaikan kegiatan lomba yang diadakan oleh Desa, tepatnya di lapangan desa Sungolegowo. Sampai tiba di lokasi, teman teman disambut hangat oleh warga desa sekitar beserta panitia - panitia yang mengadakan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut beberapa warga selaku panitia meminta perwakilan 2 orang dari teman-teman untuk menjadi Reporter sepak bola dan peserta lainnya menjadi suporter dalam kegiatan acara tersebut. Pada hari keempat tepat pukul 09.00 pagi sebagian mahasiswa dibagi menjadi 2 tim, sebagian bertugas untuk melakukan penyebaran petok kepada warga yang telah mengikuti pendaftaran masal tanah sistematis lengkap (PTSL), dan sisa sebagian 5
mahasiwa yang tidak terlibat dalam pembagian petok menuju [Date] balai desa untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh perangkat desa berupa pemberkasan data yuridis dan memeriksa data-data masyarakat yang belum memenuhi syarat-syarat pendaftaran. Selanjutnya, pada hari kelima mahasiswa mendapatkan penugasan berupa pemberkasan, pengecekan data yuridis dan penyebaran patok atau tanda batas ke warga. Pembagian tanda batas ke warga merupakan tahap awal sebelum dilakukan pengukuran yaitu pemasangan tanda batas, jika pemasangan tanda batas sudah disetujui oleh pemohon maka tahap selanjutnya dilakukan pengukuran oleh petugas ukur dari pihak BPN. Selain itu, Pemasangan tanda batas tersebut merupakan tahap awal sebelum pengukuran. Pada hari keenam, mahasiswa melakukan penulisan surat ahli waris dan jual beli. Penulisan ahli waris dan jual beli merupakan bentuk kepemilikan alas hak, yang diantaranya terdiri dari surat keterangan jual beli, hibah, waris bentuk alas hak yang sah dari persyaratan puldadis. Oleh karena itu, bagi pemohon yang tidak mempunyai alas hak lain dan sebidang tanah yang dimiliki bentuk perolehan dari peralihan maka dimohonkan untuk melengkapi surat peralihan. 6
Pada hari ketujuh, mahasiswa mendapatkan tugas yang [Date] sama seperti hari sebelumnya, yaitu penulisan surat keterangan jual beli atau ahli waris beserta pengecekan data berkas yuridis. Pada hari kedelapan mahasiswa mendapatkan tugas pendataan scan KTP yang belum dan pemasukan surat fisik serta penempelan materai. Setelah permohonan warga terkumpul yang dilengkapi dengan dokumen persyaratan, maka pemohon harus menandatangi surat pernyataan penguasaan fisik di atas materai 10.000. Selain itu, permohonan yang telah menyerahkan berkas dokumen kelengkapan maka melakukan scan ktp dan surat pernyataan penguasaan fisik, selanjutnya data yang sudah ada akan dientry kedalam sistem PTSL ATR/BPN. Setelah itu, pada hari kesembilan mahasiswa dialihkan di tempat tinggal sementara untuk mengerjakan laporan luaran yang telah diberikan. Dikarnakan di balai desa adanya kegiatan vaksinasi Pada hari kesepuluh mahasiswa melaksanakan tugas penulisan surat keterangan (SUKET) hibah, waris dan jual beli. selain itu teman teman melakukan pemberkasan dan 7
pengecekan ulang data yuridis yang belum terpenuhi dalam [Date] pendaftaran PTSL. Tahap Hari kesebelas teman teman diarahkan oleh petugas lapangan BPN untuk mengerjakan pemberkasan surat pernyataan fisik tanah dan penempelan materai pada data warga yang sudah terlengkapi. Hari keduabelas teman teman mendapatkan tugas dari perangkat desa yaitu berupa pengumpulan dan pemberkasan data yuridis. Hari ketigabelas progres atau tahap pengumpulan berkas surat pernyataan fisik tanah Pada Hari keempatbelas teman teman mempersiapkan diri untuk penutapan pada pagi harinya yaitu hari sabtu tanggal 14 agustus 2021, berupa nasi tumpeng, minum minuman sirup dan bingkisan bingkisan yang akan diberikan kepada orang teristimewah (perangkat desa, DPL, dan petugas lapangan BPN). Lantas semua bingkisan atau persiapan untuk esok harinya sudah kelar. Lalu pada malam hari teman teman mengadakan acara kecil berupa bakar bakar jagung, ikan dan sosis, salah satu kegiatan tersebut adalah sebuah bentuk acara perpisahan teman teman dalam menjalakan kegiatan KKN 14 hari di desa sungonlegowo. 8
Hari kelimabelas tepat pukul 06.00 teman teman [Date] mempersiapkan hidangan hidangan yang akan di tujukan di balai desa Sungonlegowo Berupa nasi tumpeng ataupun peralatan makan yang telah disiapkan, lalu tepat pukul 10.00 pagi acara pelepasan dimulai dengan diberikan sambutan oleh perangkat desa dan dosen pembimbing lapangan pak Yanuar pandu. sesudah sambutan dan arahan yang telah diberikan oleh perangkat desa maupun dosen pembimbing pak Yanuar selesai. dilanjut dengan pemberian buah tangan terhadap perangkat desa dengan disaksikan bapak yanuar sekaligus teman teman. Akhirnya sesi penutupan acara ditutup dengan makan makan sekaligus doa penutup acara. 9
3. Sosialisasi dan pendekatan terhadap masyarakat [Date] Selain tugas atau kegiatan program kerja yang diberikan oleh pihak BPN dalam pengelolahan data berkas yuridis, kami juga bersosialisasi membantu tugas luaran yang diberikan oleh perangkat desa yaitu berupa membantu menyusun Power Point. Saat kami sedang beristirahat setelah melakukan tugas yang berkaitan dengan PTSL, salah seorang perangkat desa yang menjabat sebagai sekretaris meminta bantuan kepada kami untuk membantu menyusun Power Point. Dua rekan kami yang bernama Mia dan Sita pun menawarkan diri untuk membantu perangkat desa tersebut. Kemudian, ke dua rekan kami diajak berdiskusi di dalam balai desa untuk membicarakan susunan Power Point yang akan dikerjakan. Bapak sekretaris desa pun memberikan flashdisk yang berisi materi Power Point. Rupanya Power Point ini akan digunakan Ibu-ibu warga Desa Sungonlegowo untuk mengikuti lomba kampung KB. Materi Power Point yang tertera dalam falshdisk berisi seputar profil desa, yaitu visi-misi desa, susunan perangkat desa dan anggota, program kerja Desa Sungonlegowo, prestasi Desa, dan masih banyak lagi. Sayangnya beberapa file dokumentasi belum disiapkan oleh Bapak Sekretaris Desa, jadi kami masih harus menunggu hingga besok siang. 10
Setelah beberapa lama kami menunggu, akhirnya Bapak [Date] Sekretaris Desa pun memanggil kami untuk bergabung bersama Ibu-ibu untuk membahas kelanjutan PPT yang sudah setengah perjalanan. Setelah semua bahan Power Point terkumpul, kami pun menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Perbedaan pendapat dan saran antar anggota hampir membuat kami berputus asa. Ibu A menginginkan supaya diberikan background merah, sedangkan beberapa yang lain berpendapat supaya diberikan background hijau saja. Untung saja, dua rekan kami tersebut dapat memberikan solusi dan akhirnya permasalahan tersebut terselesaikan. Sehingga Power Point dapat tersusun rapi dan sesuai dengan kemauan ibu ibuk PKK. Tepat pada hari Minggu malam, teman saya yang bernama Henry prodi teknik industri ikut juga membantu program kerja desa tahunan yang pastinya diselenggarakan setiap bulan Agustus di desa sungonlegowo demi memeriahkan HUT RI ke- 11
74, lomba yang di selenggarakan yaitu lomba kreatifitas foto [Date] dan vidio. Mewakili panitia teman saya ditunjuk menjadi MC acara dan pembagian hadiah dalam acara tersebut. Dan tidak hanya kegiatan itu saja dalam bersosialisai membantu kegiatan warga desa sungonlegowo. Termasuk membatu membagikan beras kepada anak yatim piatu dan keluarga yang tidak berkecukupan alias kurang mampu. Esok harinya Tepat pada hari sabtu sore teman teman mendapatkan arahan oleh rekan rekan desa untuk megikuti atau membantu dalam kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pihak desa yaitu lomba sepak bola antar club luar kota, akhirnya rekan teman saya yang bernama Aldi mewakili panitia membantu menjadi mc sepak bola. Saat menuju tempat lokasi kita melewati sawah dan perkebunan yang dipenuhi domba - domba yang lucu diseberangkan jalan dengan view yang sangat indah. Sesampainya kita ditempat lokasi, dengan hangatnya kita disambut oleh warga desa serta panitia - panitia yang mengadakan kegiatan lomba tersebut tersebut. Perwakilan 2 orang untuk menjadi Reporter sepak bola dan peserta lainnya menjadi suporter dalam memeriahkan acara tersebut. 12
Dengan penonton yang sangat antusias menyaksikan [Date] lomba antar tim jagoanny di berbagai sudut. Berteriak dan bernyanyi untuk membakar semangat jagoannya yang bertanding merebutkan juara. Pertandingan ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dengan 2 babak pertandingan. Matahari mulai terbenam menunjukan hari sudah malam, seusai lomba sepak bola berakhir, kita (peserta KKN) berpamitan pulang. Desa sungonlegowo merupakan desa yang terbentang lumayan besar di kecamatan bungah. Tidak asing lagi di bagian selat timur Desa sungonlegowo sering dikenal dengan pusat penyabrangan sepeda motor dan tempat pemancingan yang terletak di seberang timur bengawan solo Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapat selama menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tidak akan pernah saya dapat ditempat lain dengan waktu yang sama, pengalaman pertama yang dapat saya rasakan ketika saya digabungkan dengan prodi yang berbeda menjadi satu kelompok disitulah yang membuat kami lebih akrab, dari awal pertemuan yang sempat acuh satu sama lain dan ketika Kuliah Kerja Nyata (KKN) sifat acuh itu berubah menjadi rasa persaudaraan yang erat. 13
Diselang waktu Karena sudah saling mengenal satu sama [Date] lain setelah jam pekerjaan selesai kami memiliki berbagai macam kegiatan yaitu teman teman bermain di desa mengare dengan melewati sungai bengawan solo, ada beberapa teman teman yang terlebih dahulu mencoba melewati sungai bengawan solo menggunakan perahu menuju desa lain , cerita dari teman kita yang bernama Yanuar, Ricky, Ronal, dan Yoga membuat teman teman ingin mencoba, akhirnya teman teman yang lain tertarik untuk mencoba, setelah sampai di desa sebrang rasa penasaran semakin tinggi saat megetahui tidak banyak rumah warga tetapi banyak tambak – tambak. Hari mulai gelap teman teman memutuskan untuk kembali ke tempat tinggal. Saat berada di tempat tinggal sementara yang di fasilitasi oleh desa teman teman banyak mengalami hal hal mistis, awalnya teman kami bernama Henry bermain gitar di ruang tengah tiba tiba merasakan salah satu pintu kamar yang terkunci akhirnya terbuka sendiri, Henry langsung merasakan hawa yang berbeda dan badannya merinding kemudian henry memberitahu salah satu teman kami yang bernama Sita, ia bercerita bagaimana bentuk sosok mistis yang dilihat, mendengar cerita kawan henry Sita merasakan merinding dan akhirnya ketika mau kemanapun sita minta untuk ditemani, 14
karna setiap kali sita menuju dikamar mandi ataupun di [Date] tempat sholat sita merasa seperti diawasi oleh seseorang. setelah kejadian mistis malam itu satu persatu teman kami merasakan hal mistis yang berbeda beda, teman kami yang bernama Cindy saat menyiapkan makanan untuk makan siang teman teman di dapur merasakan bayangan seseorang yang lewat di belakang dia, Cindy ketakutan sambil lari dan memanggil teman teman, dari kejadian ini Cindy, Mia, Sita, Ima, Vivin merasa takut, lucunya setiap kali pergi ke kamar mandi dan dapur selalu bersamaan berbaris seperti kereta api. Seperti halnya yang dirasakan oleh Henry akhirnya dialami dengan teman teman juga. Terimakasih untuk desa sungonlegowo, telah memberikan kami banyak pengalaman yang sanggat berharga untuk kelompok kami, pengalaman yang tidak akan pernah kami dapat dimanapun, pengalaman hidup yang telah kami dapat di desa sungonlegowo akan menjadi bekal untuk kami kedepan dalam hal bersosialisasi masyarakat maupun dunia kerja nantinya. 15
BAB 2 [Date] DESA INDRODELIK Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsungan tara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Pada KKN kali ini, kami melaksanakan kegiatan tersebut selama 15 hari dimana kami melakukan kegiatan pendataan warga yang mengikuti penyuluhan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional yang bekerjasama dengan kampus Universitas Muhammadiyah Gresik. KKN tersebut sudah berlangsung selama 3 gelombang dimana mahasiswa atau mahasiswi yang mengikuti KKN dari BPN sekitar 900 orang. Pada KKN yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional gelombang ketiga ini, terdiridari 150 mahasiswa yang dibagi menjadi22 kelompok dan ditempatkan di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Kelompok kami merupakan kelompok ke-22 yang melaksanakan kegiatan KKN di desa Indrodelik yang didampingi oleh Dosen Pembimbing 16
Lapangan bapakYanuar Pandu Negoro dan petugasdari BPN [Date] desa Indrodelik Ibu Siska Diana. Kegiatan KKN tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2021 sampaidengantanggal 4 September 2021. Kelompok kami terdiridari 10 orang mahasiswa dan mahasiswi yang terdiridari 5 orang laki-laki (Langgeng EkoWinulyo, Dani Ramadhan, Ahmad Tantowi Yahya, Muhammad Khoirun Ni’am, dan Naufal Alief) dan 5 orang perempuan (Kristin Juliati, Nadhatul Syafitri, Chusnul Chotimah, Clarissa Hany Az-Zahra, dan Vita Maulidah Putri). Pada hari pertama, kelompok kami dibagi menjadi dua dimana kelompok pertama yang anggotanya tinggal di Gresik kota dan kelompok kedua yang anggotanya tinggal di Bungah. Kelompok pertama, yang dikoordinasi oleh Langgeng Eko Winulyo berkumpul disebuah kafe yang terletak di sebelahkampus Universitas Muhammadiyah Gresik, sedangkan kelompok kedua berkumpul di depan gapura desa Indrodelik. Sebelum berangkat ke desa Indrodelik, kami dianjurkan untuk mengikuti acara pelepasan dan pembekalan yang dilaksanakan melalui zoom meetings dimana acara tersebut dimulai pada pukul 08:00 dan selesai pada pukul 09:30. Setelah acara pelepasan dan pembekalan selesai, kami langsung berangkat menuju desa Indrodelik dan langsung 17
menuju ke balai desa karena sudah ditunggu oleh ibu Siska [Date] Diana. Kami tiba di balai desa Indrodelik sekitar pukul 10:35 dan disana kami disambut oleh bapak lurah dan perangkat desa yang lainnya. Ketika di balai desa, kami dibagi menjadi 5 kelompok, dimana masing-masing kelompok diberi tanggung jawab untuk melakukan kegiatan door to door kemasyarakat di tiap dusun. Di Indrodelik terdapat 6 dusun, yang dimana dusun tersebut terdiri dari beberapa blok. Dusun yang pertama adalah Dusun Indro, dusun kedua adalah Dusun Delik, yang ketiga adalah dusun Indrodelik, dusun keempat adalah Kanoman, dusun kelima adalah Gunug sari dan dusun yang keenam adalah dusun Lebak Indro. Masing-masing kelompok diberi 1 dusun untuk melakukan kegiatan door to door, awalnya kami tidak diperbolehkan untuk melakukan door to door oleh perangkat desa, tapi dikarenakan takutnya ada warga desa Indrodelik yang ingin mendaftar ikut PTSL, jadi kami berinisiatif untuk melakukan kegiatan door to door. Di hari pertama, kami dibagi menjadi 3 kelompok, tiap kelompok memiliki tugas masing-masing. Kelompok pertama yang bertugas untuk memberi tanda pada peta, kelompok kedua yang bertugas untuk scan KTP dan KK, dan kelompok ketiga yang bertugas untuk menginput data kedalam file excel. 18
Pada siang hari, kami diberi uang makan sebesar Rp. 12.000 [Date] untuk 1 hari, dan ketika waktu istirahat beberapa orang menjadi perwakilan untuk membeli makanan yang berada di Kecamatan Bungah. Pada sore hari, kami berinisiatif untuk menginap di balai desa Indrodelik selama masa KKN disana. Ada 6 orang yang berinisiatif untuk menginap di balai desa Indrodelik, yang dimana 6 orang tersebut yang rumahnya jauh dari desa Indrodelik. Kami pun pulang untuk mengambil pakaian dan kebutuhan sehari-hari yang cukup selama 3 hari. Kunjungan oleh bapak Yanuar Pandu Negoro yang disambut oleh perangkat desa Indrodelik 19
Di hari kedua, kami diberitahu oleh ibu Siska mengenai [Date] jam mulainya kegiatan KKN, yaitu pukul 08:00 – 08:30 harus sudah berada di balai desa Indrodelik. Kami masih melakukan kegiatan yang sama seperti kemarin yaitu melakukan pengecekan data penduduk desa Indrodelik dan melakukan penginputan data penduduk kedalam file excel. Ketika waktu istirahat, semuanya berkumpul untuk makan bersama. Dari 10 orang tersebut, ada 3 orang yang pilih-pilih makanan yaitu Nasya yang tidak suka makan daging, Clarissa yang tidak suka makan ikan lele, dan Naufal yang tidak suka makan sayuran. Setelah makan, yang laki-laki berkumpul di depan Paud yang berada di belakang balai desa untuk beristirahat sambil merokok sedangkan yang perempuan berada di dalam ruangan untuk beristirahat sambil bermain HP. Ketika sore hari, 4 orang memilih untuk pulang dikarenakan rumah mereka dekat dengan balai desa, yaitu Ni’am, Vita, Chusnul dan Dani. Dani memilih pulang walaupun rumahnya di Menganti karena dia lupa tidak membawa pakaian dan uang saku. Ketika malam di hari kedua, di karenakan kami tidak mempunyai peralatan memasak kami memilih untuk membeli makanan di pasar Bungah. Setelah itu, kami berkumpul di aula balai desa untuk membentangkan tikar dan makan bersama. Setelah makan bersama, yang laki-laki memilih tidur di aula balai desa sedangkan yang perempuan tidur didalam ruangan yang 20
disediakan oleh perangkat desa. Ketika kami hendak tidur, [Date] tiba-tiba Ni’am datang kebalai desa dan mengajak kami bermain game hingga larut malam. Setelah Ni’am berpamitan untuk pulang, kami (yang laki-laki) bersiap-siap untuk tidur. Ada yang mengoleskan obat nyamuk, mencharger HP, dan menyalakan kipas angin. Ketika yang lain sudah tertidur, ada 1 orang yang tidak bisa tidur yaitu Naufal. Dia tidak bisa tidur dikarenakan digigit nyamuk jadi dia lebih memilih untuk bermain HP sampai subuh dan tidur setelah subuh. Penginputan data kedalam file excel Di hari ketiga, kami bangun tidur pukul 8 pagi. Setelah itu kami membeli sarapan berupa roti dan langsung melanjutkan untuk mengecek data warga dan memasukkannya 21
kedalam file excel sampai jam istirahat. Ketika istirahat, sama [Date] seperti kemarin kami makan bersama, kemudian ada yang merokok di halaman Paud, ada yang tiduran di dalam ruangan, ada yang bermain HP, dan lain-lain. Saat sore, kami dikunjungi oleh teman-teman yang juga sedang melaksanakan KKN di desa sebelah, yaitu Sungonlegowo. Kami diajak ngopi didepan bukit senja dan kami pun di beri tau kalau yang tidak pesan kopi harus pulang jadi kami semua mau tidak mau harus memesan kopi. Disana, kami mengobrol mengenai keseharian di balai desa masing-masing sampai waktu maghrib tiba dan kami kembali ke balai desa masing-masing. Sesudah sampai di balai desa, kami membeli nasi bungkus dan memasak mi instan untuk dimakan bersama di balai desa. Setelah makan, kami bersih-bersih dan tidur. Di hari keempat, kami membeli makanan berupa nasi bungkus sebanyak enam bungkus sebagai sarapan yang dimakan bersama di balai desa. Setelah sarapan kami bergantian untuk mandi di balai desa, dikarenakan kamar mandi dan musholla belum tersedia penerangan kami berinisiatif untuk memberi penerangan berupa lampu supaya kami bisa menggunakan musholla sebagai tempat untuk tidur ketika malam hari. Ketika siang hari setelah beristirahat, kami meminjam peralatan memasak di Ni’am supaya pengeluaran 22
untuk membeli makan menjadi lebih sedikit. Setelah istirahat, [Date] kami bergegas melanjutkan tugas kami yaitu mengecek data warga dan memasukkan ke dalam file excel. Saat sore, kita langsung bubar untuk pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil perlengkapan yang diperlukan untuk jangka panjang, misalnya tikar, lampu, kabel, dan lain-lain. Di hari kelima kami berangkat ke balai desa Indrodelik dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk jangka panjang. Ketika sampai disana kami langsung mengecek data warga dan memasukkan sekaligus mengecek kelengkapan data warga yang akan atau sudah mendaftar PTSL. Ketika waktu istirahat, Langgeng bertanya ke Bapak Lurah desa Indrodelik apakah kita harus melakukan kegiatan door to door atau tidak. Bapak Lurah tersebut menjawab bahwa kami sebenarnya tidak perlu melakukan kegiatan door to door karena kegiatan tersebut sudah dilaksanakan oleh peserta KKN BPN gelombang kedua. Daripada kami tidak melakukan apa-apa karena tugas scan, input data, dan memeriksa data warga sudah selesai oleh karena itu kami meminta izin ke Bapak Lurah untuk melakukan kegiatan door to door kewarga desa Indro delik karena ditakutkan akan ada warga desa Indrodelik yang ingin mengikuti program PTSL. Bapak Lurah pun memberi kami izin untuk melakukan 23
kegiatan door to door. Kami pun langsung berpencar menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok membawapetaperblokdesaIndrodelik. Kami berkelilingkerumah-rumahwargamulaipukul 9 sampaidenganpukul 12 untukberistirahat dan melanjutkan door to door lagimulaipukul 1 siang sampai pukul 3 sorekarenapukul 3 sore kegiatan door to door sudah selesai. Ketika malam, yang perempuan bertugas untuk memasak, sedangkan yang laki-laki bertugas untuk menyiapkan tempat untuk makan Setelah makan, yang laki-laki bertugas untuk mencuci peralatan masak setelah itu memasang lampu di kamar mandi dan musholla untuk dijadikan tempat tidur. Di hari kelima, kami dibangunkan pada pukul 7 untuk [Date] melakukan sarapan yang saat itu sudah dimasakkan oleh Nasya, Clarissa dan Kristin. Setelah sarapan kami bersiap untuk mandi secara bergantian. Setelah sarapan dan mandi, kami bersiap untuk melakukan kegiatan door to door untuk blok yang belum di datangi. Setelah kegiatan door to door, kami mampir ke sebuah pos kamling untuk beristirahat sambil menikmati segelas es tebu di panasnya siang hari. Ketika sedang menikmati segelas es tebu, bu Siska menyuruh kami kembali ke balai desa untuk beristirahat dan makan bersama disana. Kami pun kembali bersama-sama ke balai desa. 24
BAB 3 [Date] DESA SUKOREJO Beginning Kamis, 19 Agustus 2021. Pembekalan dilakukan melalui online dengan alasan tidak lain dan tidak bukan, Covid-19. Banyak pesan dan masukan yang kami terima dari panitia KKN saat pembelakan berlangsung. Tidak terlalu lama, langsung saja kami berangkat menuju desa dimana kita di tempatkan, Sukorejo Kecamatan Bungah. Ya, harus ada ‘Kecamatan Bungah’ jika tidak, kalian akan kebingungan karena desa Sukorejo ada 2 disini. Seperti yang telah terjadi, dua di antara kami salah masuk ke dalam Sukorejo. Bukan Sukorejo Kecamatan Bungah, tapi yang lain. Untung saja komunikasi kami tidak terputus dan bisa saling mengarahkan. KKN BPN yang kami lakukan ini berfokus pada Legalisasi Asset Tanah Milik Masyarakat Yang Berkepastian Hukum Melalui Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, atau biasa disingkat menjadi PTSL. Kami menangani pemberkasan sekaligus door to door ke rumah-rumah warga yang belum melakukan pendafataran program PTSL yang di adakan BPN (Badan Pertanahan Nasional). Pada KKN Khusus 25
ini kami mendapat target yang harus di capai pada setiap desa, [Date] seperti di Sukorejo dengan target pemberkasan 300 sertifikat, sebisa mungkin kami harus mencapai target atau lebih malah lebih bagus. Sebelum itu, kami mendatangi balai desa Sukorejo untuk melakukan pembukaan KKN Khusus BPN dan berencana langsung melakukan kegiatan KKN disana. Penyambutan kami oleh perangkat desa setempat dengan ramahnya. Senyuman, sambutan, makanan ringan, kami terima dengan senang hati. Ternyata kami sudah di nanti. Senang rasanya ketika seseorang menanti kedatangan kami dengan senyuman hangat yang terpampang di wajahnya. Langsung saja kami diberitahu bagaimana tata cara melakukan tugas-tugas seperti pemberkasan, entry data, menyusunan berkas, penomoran, door to door. Sepertinya akan menyenangkan bukan? Kami didampingi oleh pihak BPN, mas Irfat. Dia yang akan mengurus 6 perempuan cantik yang dengan senang hati membantunya mencapai target sertifikat tanah yang sudah diberikan oleh pihak BPN. 26
SIX [Date] “satu, dua, tiga… enam. Perempuan semua?” Ya, kita hanya 6 perempuan dengan kelas dan jurusan yang sama yaitu Psikologi. Kita teman sekelas, perempuan semua. Jangan heran kenapa ini bisa terjadi, kami juga tidak tahu, kelompok ini dibentuk pihak BPN sendiri. Tetapi tenang saja, meskipun perempuan semua kami tetap bersemangat dalam menjalankan tugas yang diberikan. Gender tidak menjadi halangan disini. Kami ber-enam, Angela, Citra, Faiza, Nanda, Okta, Yustika. Menjalani tugas sehari-hari dengan santai. Bisa di katakan KKN di desa ini terbilang santai dan enjoy sebab perangkat desa dan juga pembimbing dari BPN juga terbilang santai dalam bekerja, jadi kami bisa menikmati pekerjaan dengan di dampingi makanan ringan dan minuman yang segar. That’s a good life bestie. Ini foto kami bersama pembimbing kami dari BPN dan dosen pembimbing kami, pak Yanuar. Hanya 5 perempuan di foto ini, satu lagi di belakang kamera. 27
Biar saya perkenalkan satu persatu 6 perempuan cantik [Date] dikelompok kami. Yang pertama, Angela, perempuan cantik dan paling anggun diantara kami. Berkulit putih, tinggi, dan memiliki gummy smile yang manis. Dia ketua di kelompok ini. Dia yang mengatur komunikasi antar desa sebagai perwakilan dari KKN desa Sukorejo. Yang kedua, Citra, perempuan tinggi setelah Angela. Bulu matanya yang panjang membuatnya terlihat cantik saat tersenyum. Dia tidak suka dengan pewarna bibir jenis apapun. Faiza, gadis kecil manis berkacamata yang selalu tersenyum saat berbicara. Sering membawa camilan enak untuk kami dan juga perangkat desa. Untuk yang selanjutnya ini duo rusuh. Okta dan Nanda. Ku pastikan mereka tidak akan terpisah satu sama lain. Okta, dengan senyumnya yang lebar dan tingkah lakunya yang diluar nalar atau bisa dibilang dia lucu. Sering menggoda pria dengan rayu- rayuan dan gombalan mautnya. Nanda, korban dari aniyaya Okta. Dia selalu jadi korban saat Okta ingin menggoda pria, dia pasti akan menggunakan nama Nanda. Dia tinggi, kurus dan tipis. Yang terakhir, Yustika, gadis pendiam yang anggun dan lemah lembut ketika berbicara kecuali ketika bersama teman-temannya. KKN tempatnya dapat jodoh dan drama perselingkuhan. 28
Tidak berlaku disini. Itu akan beda lagi jika salah dari kami [Date] jatuh cinta dengan pendamping atau perangkat desa disini. Soal percintaan, saya dapat mencium aroma mekarnya bunga- bunga cinta disini. Entah saya yang salah tapi itu sudah sangat jelas terlihat. Bukan antar mahasiswa, tetapi antara mahasiswa dan pembimbing, ku rasa. Sesuatu yang tidak jelas adanya dan tidak tau pastinya, harusnya tidak di perlihatkan disini. Tetapi ini sungguh menarik untuk dipertontonkan. Tentang salah satu teman kami yang selalu menggoda pembimbing kami dengan gombalan-gombalan yang membuat kami tertawa. Bahkan pembimbing kita sampai gemetar mendengar rayuannya. Lihatlah saat ia memegang ponselnya, getarannya sungguh terlihat sampai menusuk ke uluh hati. Tidak lain dan tidak bukan, Okta adalah pelaku dari semua ini. Ia sangat suka menggoda pembimbing kami. Apalagi saat dia meminta username instagram pambimbing kami. “Mas, IG mas apa namanya? Ayolah mas..” hampir setiap hari terdengar. Tidak ada maksud pribadi ia melakukan itu, hanya sekedar menggoda dan mempererat persaudaraan saja, katanya. Kita tidak tahu pastinya bagaimana yang jelas ini begitu lucu ketika melihat pembimbing kita gemetar karena tingkat Okta. “kuliah dulu yang bener” ucap mas Irfat demi 29
menghentikan Okta yang mengajaknya menikah. “kalau gitu [Date] tunggu satu setengah tahun lagi ya aku usahakan” jawab Okta dengan yakinnya dibarengi senyum malu dari mas Irfat. “nanti kalau sudah lulus, aku dm di instagram mas ya.” Perangkat Desa Dua perangkat desa setia mendampingi kami dalam pelaksanaan KKN BPN. Mereka begitu baik dan perhatian kepada 6 perempuan cantik ini. Tidak boleh bekerja dengan berat, tidak boleh makan dengan telat, tidak boleh kehausan, dan kami harus merasa nyaman disana. Perhatian yang menyenangkan kedua belah pihak bukan? Pak Fatchan dan mas Alfin, begitu cara kami memanggilnya. Ucapan selamat pagi saat kami sudah berada pagi hari di balai desa selalu terdengar setiap hari. Ramah perlakuan dan senyuman selalu tertera di wajahnya. Seperti ayah dan kakak sendiri. 15 hari tidak terasa karena nyaman dan senangnya kami dalam menjalankan tugas di desa Sukorejo. 30
Tidak jarang juga pak Fatchan memberikan wejangan- [Date] wejangan dan pengalaman mengenai dunia pekerjaan kepada kami. Kami mendengarnya dengan serius. Mengenai pekerjaan yang dia jalani, tanggung jawab, keberanian, public speaking, wawancara pekerjaan. Tak jarang mas Irfat juga menambahi. Kami jadi lebih paham mengenai gambaran dunia bekerja karena mereka. Seperti waktu Faiza menyiapkan pidatonya yang akan di ucapkan waktu penutupan KKN. Pak Fatchan memberi masukan-masukan dan tips untuk nya agar lebih lancar menyampaikan pidatonya nanti. Seperti membuat poin- poin untuk apa saja yang ingin di sampaikan, menyampaikan nya dengan bahasa yang tidak bertele-tele, dan banyak lagi pelajaran yang bisa diambi. “Siapa yang mau ikut ke makam Ngabar?” Kami bertiga, Yustika, Okta, Nanda, mengikuti pak Fatchan dan mas Alfin untuk mengunjungi makan Ngabar katanya. Kami belum pernah mendengar tempat itu. Makam siapa? Kenapa begitu istimewah? Pertanyaan-pertanyaan banyak bermunculan dibenak kami bertiga. Banyak penjelasan yang kami terima dari pak Fatchan mengenai makan Ngabar. Sebenarnya itu makam dari pangeran dan keluarganya. Dijadikan obyek wisata religi yang khas disana. Sangat sakral tampaknya. Kami tidak berani 31
masuk ke dalam dan melihat makan nya. Hanya berfoto [Date] didepan tugu makam Ngabar. Pak Fatchan dengan senang hati membantu kami mengambil gambar untuk kenang-kenangan. Bahkan ia sendiri yang mencarikan obyek foto disana. Ia sangat baik meskipun awalnya kami takut dengan tampilannya yang garang. Ternyata dia adalah orang yang sangat baik dan ramah. Tidak hanya kami, banyak juga masyarakat yang sedang berkumpul disana. Tidak tau sedang melakukan apa tetapi mereka ramah kepada kami. Menawarkan makanan dan tempat duduk yang asri. “berfotolah dengan kami mbak, kami tampan” dilanjut dengan tertawa lepas dari masyarakat setempat. Terlihat menyenangkan dan tanpa beban rasanya. Sengketa Tanah Program PTSL tidak melulu berjalan dengan mulus. Pastinya ada tikungan dan permasalahan yang terjadi. Seperti pada hari ini, terdapat kericuhan antar dua warga yang memiliki dua petak tanah yang saling bertumpukan dan ketidak jelasan sertifikat tanah. Banyak ketidak senambungan antara paparan warga yang bersangkutan dan data yang ada. Entah ada salah satu pihak yang melakukan manipulasi demi mendapat keuntungan atau memang nyatanya benar apa yang 32
terjadi dilapangan. Hanya pihak BPN dan desa yang [Date] mengetahui jelasnya. Kami tidak ingin ikut campur lebih mengenai hal ini. tetapi sekilas kabar yang kami ketahui ini mengenai sertifikat pihak satu dengan pihak lain yang tidak sesuai dengan nyatanya. Cekcok antar kedua belah pihak pun terjadi. Kami hanya bisa melihat dan mendengar apa yang sebenarnya terjadi. Pihak desa dan BPN menjelaskan dan menengahi perkelahian tersebut. Terpampang nyata ekspresi Pak Fatchan sedang menahan emosi. Wajah dan matanya begitu merah. Nada suara yang menjadi tegas demi menengahi cekcok warga yang tidak kunjung ada ujungnya. Pembuktian lapang pun terjadi. Pihak desa, BPN, dan pihak pengukur langsung turun lapang untuk membuktikan kebenaran yang terjadi. Kedua belah pihak masih setia dengan argument masing-masing. Sengketa terjadi hingga keeseokan harinya. Arahan dari kepala desa dan pihak BPN diberikan kepada kedua belah pihak guna menyadarkan dan memberi ujung untuk permasalahan sengketa tanah ini. Hingga akhirnya entah kesepakatan apa yang telah mereka putuskan. Intinya kedua belah pihak batal dalam pendaftaran program PTSL. 33
Banjir Misterius [Date] Tepatnya hari ke dua belas KKN berlangsung. Hari-hari terasa seperti biasa tetapi berbeda dengan malam ini. Kami hanya ber empat di rumah singgah. Satu dari kami adalah teman KKN di desa lain, Shofi namanya. Kami berbincang singga malam. Membicarakan banyak hal seperti gosip terbaru, pria yang kami suka, orang yang kami tidak suka, riasan wajah, dan banyak hal wanita lainnya. Tak lama pun kita tertidur karena waktu sudah menunjukkan arut malam. Hanya Nanda yang masih terja hingga larut. Tidak ada tanda- tanda keanehan malam ini saat ia terjaga. Semuanya aman, tidak ada suara aneh atau hawa aneh pada malam itu. Hingga ia juga ikut terlelap nyaman di malam itu. Tiba-tiba.. pukul 3 dini hari. Okta terbangun karena masalah kandung kemihnya. Ia harus ganti oli. Perasaan seperti basah di bawah kakinya. Apakah olinya bocor? Batinnya. Tidak, ini bukan oli, ini banyak. Okta pun tersadar bahwa ini bukanlah oli yang dia rasa, ini genangan air yang cukup dalam hingga menenggelamkan mata kaki nya. Air darimana? Ia terkaget dengan genangan misterius lantai tepatnya ruang tengah. Segeralah ia memeriksa keran kamar mandi dan WC. Tidak ada yang hidup. Tidak ada yang 34
mengalir. Bahkan air tidak menggenang di depan kamar [Date] mandi. Lantai kering disini. Darimana air itu berasal? Nanda terbangun karena teriakan Okta yang memanggil namanya. Ia juga terheran darimana air misterius ini berasal. Mereka memeriksa semua bagian rumah, dari dalam maupun luar. Diluar tidak hujan dan tidak banjir. Air ini bening. Benar- benar membingungkan. Ternyata tembok basah. Mereka melihat kea rah basah yang dituju. Lebih ke atas lebih kering. Jangan pikirkan itu dulu, bersihkan saja dulu air yang menggenang bebas ini sebelum semakin melebar. Diperasnya air sedikit demi sedikit dengan kedua tenaga mereka. Yustika dan Shofi masih tertidur lelap dengan mimpinya. Mereka tidak mendengar kegaduhan yang terjadi di ruang tengah. “panggil Yustika!” suruh Okta karena ia merasa berdua tidak cukup untuk membereskan kegaduhan ini. Bertiga kami membersihkan air genangan ini dengan kembali memeriksa dari mana air ini berasal. Habis sudah air yang menggenang. Kering sudah lantai ruangan. Jangan bertanya keberadaan Shofi. Dia masih bergelut dengan mimpinya. Kami bertiga berkumpul di ruang tamu untuk membahas ini dan membangunkan Shofi. Beberapa argument dan dugaan-dugaan di paparkan satu demi 35
satu untuk mendapatkan alasan yang masuk akal. Tidak [Date] ditemukan hasil yang pasti untuk sebab munculnya air misterius yang menggenang di ruangan tengah. Tidak berani kami bertanya pada pemilik rumah ini. Bukan pemilik, kerabat pemilik lebih tepatnya. Sebenarnya ini rumah kosong. Pemiliknya adalah anak yatim piatu yang berada di pesantren dan tidak pernah pulang lagi. Apakah kejadian ini wajar terjadi disini atau mungkin ini pertama kalinya? Masih belum diketahui penyebabnya. Tidak ada yang tau. Ini menjadi misteri hingga kita pulang dan keluar dari rumah tersebut. Romansa Topi Loreng Ini merupakan kisah cinta romantis antara mahasiswa dan pihak pengukur dari BPN. Dengan perantara topi loreng yang membuat cinta mereka akan bersemi di Sukorejo. Tersangka utama, tidak lain tidak bukan adalah Okta. Mungkin buku ini terlalu banyak menceritakan tentang kelakuan Okta. Tapi ku harap pembaca senang dengan kisah ini. Bermula dari panas nya Sukorejo. Tawaran kepada kami mahasiswa untuk ikut mengukur petok tanah warga. 36
Rasa senang tak terhingga akhirnya kami bisa melakukan [Date] kegiatan secara outdoor lagi. Hanya beberapa dari kami yang akan ikut. Nanda, Okta, Yustika, merekalah yang sangat berantusias ketika mendengar tawaran itu. Namun larangan Pak Fatchan agar kami tidak usah ikut kegiatan outdoor membuat hati kami kecewa. Dengan alasan kami semua perempuan, kasian jika harus bekerja di bawah terik sinar matahari. Padahal kami tidak keberatan dengan itu. Di iyakannya rengekan kami. Curi-curi pandang pun terjadi antara Okta dan salah satu pria pengukur dari BPN. ‘masih muda’ batinnya. Okta berpikir pria itu tidak jauh umurnya dengan dia. Mungkin harus dipastikan lagi. Terjadilan perkenalan yang menyenangkan. Rizki, 23 tahun rupanya. “mas KKN juga disini?” tanya Okta dengan polos nya yang langsung disambut tawa lepas semua orang. “bukan, dia bekerja juga Okta” ucap mas Alfin sembari tertawa mengejek Okta dengan dugaan polosnya. Perkenalan lebih lanjut berlangsung bersamaan dengan kegiatan pengukuran lahan. Tiba di sawah, tempat terakhir kami mengukur di hari itu. Panas, sangat! Tidak terasa karena hijaunya persawahan menyegarkan pandang kami. Okta meminjam topi loreng milik mas Rizki karena disana sangat 37
panas dan dia membutuhkan itu untuk melindungi kepalanya. [Date] Tidak, bohong. Sebenarnya dia ingin berfoto dengan topi loreng yang cocok dengan suasana persawahan. Petak demi petak sawah kami ukur. Kami hanya menemani dan membantu memegang alat pengukurnya saja. Masih tidak paham bagaimana cara mengukurnya. Mas Rizki yang mengukur. Kami hanya memegang. Kekeringan terjadi di tenggorokan kami semua. “habis ini kita ngopi ya, biar seger” ajak Mas Alfin yang membuat kami semua kembali semangat dan melanjutkan pengukuran petak sawah. Lima jus jeruk dihidangkan untuk kami bertiga dan dua lainnya untuk Mas Rizki dan temannya. “ke warkop kok pesannya jeruk” singgung Mas Alfin. Kami begitu kehausan dan menginginkan sesuatu yang segar melewati tandusnya tenggorokan kami. Saat ini kopi tidak begitu menyegarkan dibandingkan jus jeruk. Perbincangan ringan kami lakukan disana untuk lebih mengenal satu sama lain. Lupa Okta harus mengembalikan topi loreng milik Mas Rizki. “ambil aja Okta gapapa buat kamu” ucap Mas Rizki yang berhasil membuat pipi Okta merona dibuatnya. Hampir dua tahun dia tidak pernah merasakan perhatian seorang pria seperti yang dilakukan Mas Rizki. Mengingat Okta baru saja putus dengan pacar virtualnya beberapa bulan lalu. ‘apakah Mas Rizki 38
adalah pangeran yang dikirimkan padaku?’ batinnya. [Date] “baiklah, aku akan menjaganya dengan baik mas.” Foto sebelum ganti kepemilikan dan sesudah ganti kepemilikan topi loreng perantara cinta. “kamu sudah bilang makasih ke Mas Rizki ta?” ucap Nanda ketika kami sudah menyelesaikan tugas pada hari itu dan sedang berbaring di rumah singgah. Lupa dia mengucapkan terimakasih kepada pemilik topi loreng sebelumnya. Ucapan terimakasih diberikan melalui pesan Whatsapp. Lama menunggu balasannya. ‘mungkin dia sedang sibuk’ pikir Okta. “iya” balas nya. Disitu Okta mulai dekat dengan Mas Rizki. Komunikasi terjadi tidak hanya saat bertugas, namun ketika di malam hari juga melalui pesan Whatsapp. Malam berikutnya, Nanda sudah memiliki janji dengan Mas Alfin untuk mengajak kami pergi ke café terdekat yang bagus. Malam itu di rumah singgah hanya ada Nanda, Okta, dan Yustika. Kami bertiga pergi sesuai janji Mas Alfin. Oh ya, 39
Mas Alfin bersama dengan Mas Rizki dan satu temannya, Mas [Date] Bayu. Bukit Senja, namanya. Bagus juga cafenya, suasana outdoor dan indoor jadi satu. Tidak begitu ramai jadi kami bisa menikmati suasana dengan kopi yang kami pesan. Kecuali Nanda. Dia memesan matcha. Perbincangan menyenangkan terjadi. Kami bermain kartu, bertukar cerita dan pengalaman. Kami menjadi semakin akrab. Okta yang selalu menggoda Mas Rizki, kami yang tertawa lepas mendengarnya. Nanda yang selalu di foto Mas Alfin, Mas Bayu yang menumpahkan kopinya. Jangan Tanya Yustika, dia hanya tertawa melihat kelakuan semua orang disini. “mutualan IG dong mas” tawar Okta yang memberikan ponselnya kepada Mas Rizki. Ditolaknya tawaran itu dengan lembut. “nanti saja kalau sudah pulang” katanya. Hingga pulang dari sini, Okta tidak berhasil mendapatkan Instagramnya. Tidak pantang menyerah dengan itu. Tidak akan berhenti dia meminta dan mencari tahu. Pukul 9 malam tepatnya. Okta dan Nanda baru saja sampai ke rumah singgah setelah mereka pergi ke Gresik kota untuk membeli beberapa makanan dan kepeluan. Berpapasannya mereka dengan dua pria pengukur tanah yang salah satunya menjadi pemilik topi loreng. Duduklah mereka berempat di teras rumah singgah. Berbincang-bincang 40
sebentar. Tidak hanya itu, jurus paksaan Okta untuk meminta [Date] username instagram Mas Rizki pun terjadi. Yes! Dapat! Dilihatnya foto profil perempuan terpajang di instagramnya. Remuk seketika hati Okta dibuatnya. Dia sudah memiliki wanitanya. Waktunya mundur kata Nanda. Dia juga tidak berharap lebih sebenarnya. “kalau kamu mas apa instagramnya?” Tanya Nanda ke salah satu teman mas Rizki. “Bayu Hari Pahlawan” jawabnya. Seketika mereka berdua ternganga dengan jawabannya. “itu beneran nama mu mas?” Tanya Okta untuk memastikan kebenarannya dilanjut tawa lepas mereka berdua. Mas Bayu pun membungkam mulut mereka berdua dengan menunjukkan kartu BPJS nya. Benar, namanya Bayu Hari Pahlawan dengan tanggal lahir sesuai dengan hari pahlawan yaitu 10 November. Nama yang unik bukan. Tidak pernah kami mendengar nama seperti itu sebelumnya. Ini pertama kali. Okta selalu memakai topi loreng itu ketika bertugas di hari-hari selanjutnya. Ini kenang-kenangan dari mas Rizki. Meskipun dia memiliki pacar. “aku masih punya mas Irfat” ucapnya sembari melirik mas Irfat yang gemetar dengan ucapannya. Ketahuilah, dia hanya bercanda soal perasaan itu. Tidak benar-benar ada. Tetapi jika salah satu dari mereka mengajaknya berkencan, dia akan sangat senang dan 41
menerima tawaran itu. Selalu ingatlah apa kata Okta ‘nggowo [Date] awak, ora nggowo ati’ artinya bawa badan saja, tidak bawa hati. Selesainya KKN di desa Sukorejo tidak menjadikan komunikasi mereka terputus. Komunikasi tetap berjalan dengan lancar melalui whatsapp. Namun perasaan ingin memiliki sudah memudar dan ia memutuskan untuk menjalin hubungan pertemanan saja. Okta tidak ingin merusak hubungan yang sudah terjalin sebelumnya hanya karena perasaannya. Dia lebih memilih menunggu lulus kuliah dan mengabari mas Irfat daripasa harus merusak hubungan orang lain. 42
[Date] 43
Search
Read the Text Version
- 1 - 49
Pages: