BUNGA RAMPAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SOCIOPRENEURSHIPDAN POTENSI KEARIFAN LOKAL MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DI KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK Oleh: Muhammad Zainuddin Fathoni Nuniek Fahriani Awang Setiawan Wicaksono Yudhi Arifani Yoedo Ageng Rini Puji Astutik Universitas Muhammadiyah Gresik
Penulis: Muhammad Zainuddin Fathoni Nuniek Fahriani Awang Setiawan Wicaksono Yudhi Arifani Yoedo Ageng Rini Puji Astutik Judul: Pemberdayaan Masyarakat melalui Sociopreneurship dan Potensi Kearifan Lokal Menuju Masyarakat Mandiri di Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Editor: Retno Wulan Anggun C. Penyunting: Tim Desain sampul dan Tata letak Roy Abdul Rahman Penerbit: UMG Press Redaksi: Jln. Sumatera 101 GKB Gresik 61121 Telp +6231 3951414 Fax +6231 3952585 Email: [email protected] ISBN: 978-602-5680-51-9 Anggota IKAPI No. 189 dan APPTI No. 002.021 Cetakan pertama, Mei 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit Page | ii
PRAKATA Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan buku berjudul Bungai Rampai Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sociopreneurship Dan Potensi Kearifan Lokal Menuju Masyarakat Mandiri. Shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Pemberdayaan masyarakat melalui sociopreneurship dan potensi kearifan lokal menuju masyarakat mandiri merupakan tema dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester gasal 2019 Universitas Muhammadiyah Gresik. Dalam buku ini membahas tentang bentuk penerapan pengabdian mahasiswa sesuai dengan bidang inti keilmuan masing-masing sampai pada bidang unggulan di lokasi KKN. Selain itu, buku ini juga dimaksudkan sebagai laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode semester gasal 2019. Ucapan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Budi Setyo, M.S. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik yang selalu memberikan motivasi dan dukungan nya bagi penulis. 2. Dr. Yudhi Arifani, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gresik. 3. Awang C. Wicaksono, S.Psi., M.Psi. selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gresik. 4. Para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang turut serta membimbing mahasiswa di lokasi KKN. 5. Para panitia kegiatan KKN semester gasal 2019. Semoga penulisan buku ini dapat memberikan manfaat atau menjadi referensi bagi mahasiswa tingkat strata 1 dalam hal pengembangan pendidikan dan pengabdiannya kepada masyarakat. Perbaikan berupa masukan saran sangat kami harapkan dan diperlukan untuk penyempurnaan buku ini. Wassalamualaikum Wr. Wb. Gresik, Juli 2019 Penulis Page | iii
KATA PENGANTAR Kegiatan KKN sebagai salah satu bentuk Tri Dharma perguruan tinggi merupakan bentuk kontribusi nyata dosen dan mahasiswa untuk berbaur dengan masyarakat, mengidentifikasi berbagai permasalahan nyata yang ada di masyarakat serta berupaya memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan tersebut serta mendiseminasikan hasil peelitian dosen yang selama ini masih tertuang dalam kertas dan lingkungan perguruan tinggi itu sendiri sehingga perlu didiseminasikan ke masyarakat yang dianggap sebagai salah satu agen pemberi solusi terhadap berbagai persoalan di masyarakat. Salah satu permasalahan yang tidak disadari oleh masyarakat desa khususnya tempat KKN yang ada di wilayah kabupaten Gresik yaitu tidak terdapatnya data profil desa secara akurat seperti potensi dan keunggulan desa yang belum terpetakan dengan baik. Secara kualitatif desa sebenarnya sebagai sumber dan penopang utama perekonomian kota dan sekaligus sebagai potret kemajuan sebuah wilayah dengan berbagai kelebihan dan keunggulannya. Maka melalui penulisan Buku hasil KKN ini, penulis mencoba menelaah, memotret berbagai sisi potensi, keunggulan, dan kelemahan desa yang pernah dijadikan sebagai salah satu wadah kegiataan KKN dan pengabdiaan kepada masyarakat oleh tim pengabdi dan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Gresik. Buku hasil kegiatan KKN ini berisi berbagai informasi penting tentang profil desa, potensi pertanian, potensi kewirausahaan masyarakat, potensi bisnis jasa dan barang serta potensi sumber daya manusia yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembangunan pedesaan agar arah pengembangan desa kedepannya dapat lebih terukur dan terarah dengan baik untuk kemajuan desa itu sendiri. Page | iv
Keberhasilan penulisan buku ini tidak lepas dari kekompakan tim pengabdi dan mahasiswa KKN, serta partisipasi aktif masyarakat desa, aparat desa, kecamatan serta tokoh masyarakat desa yang telah meluangkan dan menuangkan waktu mereka. Dr. Nur Fauziyah, M.Pd Ka. LPPM Universitas Muhammadiyah Gresik Page | v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................... i KATA PENGANTAR......................................................... v DAFTAR ISI ....................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................ 1 1.2 Program Kerja KKN........................................................ 3 1.3 Profil Desa Lokasi Kegiatan KKN................................... 5 1.3.1 Desa Siwalan........................................................... 5 1.3.2 Desa Pantenan ......................................................... 6 1.3.3 Desa Sumurber ........................................................ 6 1.3.4 Desa Ketanen........................................................... 7 1.3.5 Desa Surowiti .......................................................... 8 1.3.6 Desa Prupuh ............................................................ 9 1.3.7 Desa Banyutengah ................................................... 10 1.3.8 Desa Dalegan........................................................... 11 1.4 Tujuan dan Manfaat KKN ............................................... 12 BAB IIBIDANG KEILMUAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN 2.1 Seminar Pengelolaan Keuangan dan Seminar kewirausahaan di Desa Siwalan................................................................ 14 2.1.1 Seminar Pengelolaan Keuangan di Desa Siwalan .... 14 2.1.2 Seminar Kewirausahaan di Desa Siwalan................. 18 2.2 Pelatihan dan Pendampingan Pembukuan Sederhana untuk UKM di Desa Pantenan .................................................... 20 BAB III BIDANG KEILMUAN PROGRAM STUDI 25 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 3.1 Penerapan Media Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Corn Husk Mini Educraft pada siswa MI Al-Islam Pantenan .......................................................................... 3.2 Penerapan Pictionary word game sebagai alternative Page | vi
Pembelajaran di MI Tarbiyatul Athfal Desa Sumurber Kecamatan Panceng ......................................................... 30 3.3 Penerapan Media Pembelajaran Wooden-Leave Strip Picture Card Terhadap Kemampuan Belajar Speaking Siswa Melalui Comunication Language Teaching di Desa Surowiti......... 34 3.4 Jagung Edukatif untuk Pembelajaran Bahasa Inggris yang Atraktif di Kelas 5 SD Desa Prupuh ................................. 39 3.5 Pemanfaatan Cornhusk sebagai Media Pembelajaran untuk meningkatkan Vocabulary dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas 3 MI Muhammadiyah 05 Banyutengah Panceng Gresik .............................................................................. 45 BAB IV BIDANG KEILMUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 4.1 Outbound Matematika Sebagai Media Pembelajaran Tingkat SD di Desa Siwalan.......................................................... 49 4.2 Permainan Edukatif Ular Tangga dalam Pembelajaran Matematika untuk Anak SD di Desa Sumurber................. 54 4.3 Pelatihan Jarimatika Perkalian Dasar Menggunakan Kartu Jarimatika di Desa Surowiti.............................................. 63 4.4 Buku Jurus Beratap Matematika Dan Alat Peraga Finger Magic Sebagai Pegangan Perkalian Dasar di Desa Prupuh 67 BAB V BIDANG KEILMUAN PROGRAM STUDI 73 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR 5.1 Kelas Keterampilan Tangan Untuk Anak SD di Desa Surowiti ........................................................................... BAB VI BIDANG KEILMUAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI 6.1 Alat Tong Modern Sebagai Sumber Pembakaran Sempurna di Desa Siwalan ............................................................. 77 6.2 Pengolahan Hasil Pertanian Jagung Menjadi Aneka Produk di Desa Pantenan ............................................... 82 Page | vii
6.2.1 Pengolahan Hasil Pertanian Jagung Menjadi Makanan Modern ................................................... 83 6.2.2 Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung Menjadi Lampu Hias yang Kreatif.................................................... 89 6.3 Sosialisasi Pemanfaatan Pupuk Katalis dan Pembuatan Jamur Janggel di Desa Sumurber.............................................. 91 6.3.1Sosialisasi Pemanfaatan Pupuk Katalis untuk Menanggulangi Hama dan Meningkatkan Produksi Pertanian................................................................. 91 6.3.2 Pembuatan Jamur Janggel dengan Memanfaatkan Bonggol Jagung ...................................................... 95 6.4 Seminar revolusi Indusri 4.0 di Desa Ketanen ................ 99 6.5 Meningkatkan Nilai Jual Wisata Bukit Surowiti Desa Surowiti Kecamatan Panceng......................................... 104 6.6 Corn Transformation Machine sebagai sarana peningkatan produktivitas warga Desa Prupuh ............... 106 6.7 Pembuatan alat chopping dan mixing untuk membantu membuat pakan ternak di Desa Banyutengah 112 6.8 Sosialisasi pembuatan pupuk kompos dan pembuatan mesin perontok jagung di Desa Dalegan................................... 118 6.8.1 Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos di Desa Dalegan...................................................... 118 6.8.2 Pembuatan mesin perontok jagung di Desa Dalegan...................................................... 124 BAB VII BIDANG KEILMUAN TEKNIK INFORMATIKA 7.1 Penerapan Teknologi Informasi Dengan Membangun Website Sistem Informasi di Desa Siwalan....................... 130 7.2 Penerapan Teknologi Informasi Dengan Membangun Website Desa Pantenan.................................................................. 133 7.3 Pemanfaatan Channel Youtube dalam Meningkatkan Pengetahuan Pelajar dan Pelatihan Dasar Pengolahan Video di MTs & MA Nashruddin Desa Sumurber....................... 143 7.4 Pembuatan Teknologi Informasi Berbasis Web Page | viii
di Desa Ketanen ............................................................... 145 7.5 Pembelajaran Berbasis Microsoft Sebagai Media untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar di Desa Surowiti Kecamatan Panceng Gresik ................................ 151 7.6 Sistem pelayanan administrasi Desa berbasis web dengan jaringan lokal di Desa Prupuh.......................................... 153 7.7 Pembuatan Sistem Informasi Desa Berbasis Web di Desa Dalegan............................................................................ 163 BAB VIII BIDANG KEILMUAN BUDIDAYA PERIKANAN 8.1 Peningkatan Produktivitas Ibu PKK dengan Pengolahan Bandeng yang Banyak Variannya dan Mampu Bersaing di Desa Sumurber ................................. 169 BAB IX BIDANG KEILMUAN PROGRAM STUDI 172 PSIKOLOGI 9.1 Seminar smart parenting dengan cara menumbuhkan Karakter positif anak ........................................................ BAB XBIDANG UNGGULAN DALAM PERTANIAN 10.1 Penanaman Jeruk Nipis dan Jeruk Lemon Serta Proses Penyetekan Tanaman di Desa Pantenan ................. 184 10.2 Praktek bertani menggunakan sistem hidroponik di Desa Ketanen............................................................................ 185 BAB XI BIDANG UNGGULAN DALAM KEAGAMAAN 11.1 Program Kerja Bidang Keagamaan mahasiswa KKN di Desa Pantenan............................................................ 186 11.1.1 Pengajaran di TPQ ............................................. 186 11.1.2 Lomba Mewarnai Kaligrafi ................................ 187 11.2 Ajakan kepada Anak Anak untuk Sholat Berjamaah di Desa Sumurber ......................................................... 188 11.3 Melakukan kajian Islami di Desa Banyutengah.............. 189 11.4 Melakukan Kegiatan Dzikir Bersama di Desa Dalegan .. 190 Page | ix
BAB XII BIDANG UNGGULAN DALAM SOSIAL EKONOMI 12.1 Pengembangan Pariwisata Bukit Surowiti Berbasis Kearifan Lokal di Desa Surowiti .................................................. 191 12.2 Inovasi Bakpia selai buah naga di Desa Prupuh ............. 192 12.3 Pelatihan Pembuatan Pizza Jagung Kepada Ibu-Ibu PKK dan Siswa Siswi MI Muhamadiyah Desa Banyu Tengah 197 BAB XIII BIDANG UNGGULAN DALAM SENI, OLAHRAGA, DAN KEPEMUDAAN 13.1 Lomba Mewarnai, Menggambar Dan Baca Puisi di Desa Sumurber ....................................................................... 198 13.2 Bimbingan belajar di Desa Ketanan............................... 198 13.3 Kegiatan jalan sehat, menghias jalan di Desa Prupuh ..... 199 13.4 Kegiatan Menghias Ruang Belajar, Bulutangkis bersama, Dan Bioskop Edukasi di Desa Banyutengah ................... 200 13.5 Workshop Sablon Cungkil di Desa Dalegan .................. 200 BAB XIV PROGRAM KERJA TAMBAHAN 14.1 Program Kerja Ekstrakurikuler Pramuka dan Lomba Kebersihan di Desa Pantenan ............................ 210 14.2 Pelaksanaan Go Green & Clean dan Sedekah Sampah di Desa Surowiti ............................................................ 212 14.3 Kegiatan Pengobatan Gratis dan Penyuluhan BNN di Desa Banyutengah ......................................................... 213 14.4 Program Kerja Pemasangan Papan Nama di Dusun Larangan Dalegan ......................................................................... 214 Page | x
BAB XV PARTISIPASI MITRA DALAM KEGIATAN BAB XVI KESIMPULAN DAN SARAN 16.1 Kesimpulan ................................................................... 217 16.2 Saran............................................................................. 217 DAFTAR PUSTAKA Page | xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Akuntansi 21 Tabel 3.1 Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Bahasa Inggris 25 Tabel 3.2 Hasil test siswa sebelum dan sesudah menggunakan Corn Husk Miniedu 29 Tabel 3.3 Hasil Pre-test siswa sebelum menggunakan media wooden-leaves picture cards 38 Tabel 3.4 Hasil post-test siswa setelah menggunakan media wooden-leaves picture cards 39 Tabel 3.5 Hasil test siswa 45 Tabel 4.1 Hasil kemampuan berhitung dengan Jurus Beratap Matematika 71 Tabel 6.1 Alat dan bahan pembuatan tong sampah 78 Tabel 6.2 Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Teknik Industri 82 Tabel 6.3 Kandungan kimia dalam kotoran sapi 122 Tabel 7.1 Kelebihan dan kekurangan layanan blogger 131 Tabel 8.1 Peralatan pengolahan ikan 171 Tabel 8.2 Bahan Habis Pakai 171 Tabel 9.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Menurut Data administrasi Pemerintahan Desa Dalegan 2018 177 Tabel 10.1Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Unggulan 184 Tabel 11.1Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Keagamaan 186 Tabel 11.2Program Kerja Bidang Keagamaan 190 Tabel 14.1Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Tambahan210 Page | xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kegiatan Pelatihan pembukuan sederhana 17 Gambar 2.2 Tim Pelaksana Kegiatan Pelatihan pembukuan 18 sederhana Gambar 2.3 Hasil produk olahan kue brownis dan susu 20 23 dari jagung Gambar 2.4 Cara pembukuan sederhana menggunakan excel 24 Gambar 2.5 Pelatihan dan pendampingan pembukuan 27 28 Sederhana untuk UKM 33 Gambar 3.1 Corn Husk Pencil Doll 33 Gambar 3.2 Corn Husk MiniEducraft 34 Gambar 3.3 Pengelompokan siswa 37 Gambar 3.4 Guessing game 42 Gambar 3.5 Siswa merangkai nama obyek berbahasa inggris 43 Gambar 3.6 Replika wooden-leaves picture cards Gambar 3.7 Puppet and FlashCard Corn Husk 43 Gambar 3.8 Corn Husk Snake and Ladder Games Gmabar 3.9 Penerapan Corn Husk Snake and Ladder Games 44 46 pada siswa kelas 5 SD Prupuh 47 Gambar 3.10 Sosialisasi kepada guru Bahasa Inggris 47 47 SD Prupuh 52 Gambar 3.11 Tampak depan Corn husk doll 52 Gambar 3.12 Tampak depan corn husk book 53 Gambar 3.13 Tampak dalam corn husk book 57 Gambar 3.14 Corn Husk Card 58 Gambar 4.1 Outbound mandi salju 58 Gambar 4.2 Outbound Tangram 58 Gambar 4.3 Outbound hawa Gambar 4.4 Media ular tangga Gambar 4.5 Kartu dana umum (soal) Gambar 4.6 Kartu kesempatan (tantangan) Gambar 4.7 Dadu berbahan kardus Page | xiii
Gambar 4.8 Penyampaian materi oleh mahasiswa 60 Gambar 4.9 Penjelasan aturan main 60 Gambar 4.10 Kegiatan permainan 60 Gambar 4.11 Salah satu pion membaca isi kartu soal 61 Gambar 4.12 Foto bersama setelah pemberian penghargaan 62 Gambar 4.13 Kartu jarimatika perkalian dasar 66 Gambar 4.14 Kegiatan pelatihan jarimatika perkalian 67 Gambar 4.15 Buku Jurus Beratap Matematika Untuk 69 Peserta Didik 70 Gambar 4.16 Alat peraga Finger Magic 70 Gambar 4.17 Pemberian Materi Jurus Beratap Matematika 75 Gambar 5.1 Kegiatan pembelajaran keterampilan tangan 75 Gambar 5.2 Kegiatan pewarnaan bahan 76 Gambar 5.3 Hasil pembelajaran keterampilan tangan 79 Gambar 6.1 Gambar rancangan 79 Gambar 6.2 Bahan utama tong bekas 80 Gambar 6.3 Proses cutting tong pembangkar sampah 80 Gambar 6.4 Proses welding tong pembangkar sampah 80 Gambar 6.5 Proses grinding tong pembangkar sampah 81 Gambar 6.6 Proses drilling tong pembangkar sampah 85 Gambar 6.7 Hasil Olahan susu jagung 86 Gambar 6.8 Hasil Olahan Brownis jagung 87 Gambar 6.9 Hasil Olahan Puding jagung 88 Gambar 6.10 Hasil Olahan Es Krim Jagung 91 Gambar 6.11 Pemanfaatan kulit jagung menjadi lampu hias 93 Gambar 6.12 Penyuluhan Pertanian di Desa Sumurber 94 Gambar 6.13 Penerapan pupuk katalis Gambar 6.14 Pemanfaatan bonggol jagung menjadi 98 99 jamur janggel 102 Gambar 6.15 Jamur janggel yang siap disajikan 103 Gambar 6.16 Pemaparan materi Gambar 6.17 Peserta sosialisasi revolusi industri 4.0 105 Gambar 6.18 Pemasangan banner posko wisata Bukit Surowiti Page | xiv
Gambar 6.19 Pemasangan banner di warung makan Bu Nur Asiatun di wisata Bukit Surowiti 105 Gambar 6.20 Pembuatan Kerangka Corn Transformation Machine 108 Gambar 6.21 Pembuatan Mata Pisau Corn Transformation Machine 108 Gambar 6.22 Penggabungan Kerangka dan Mata Pisau Corn Transformation Machine 109 Gambar 6.23 Desain Mata Pisau Bergerigi 109 Gambar 1.24 Desain Mata Pisau Plus (+) 110 Gambar 6.25 Desain Mata Pisau tanpa Gerigi dan Plus (+) 111 Gambar 6.26 Alat Perontok Biji Jagung Corn Transformation Machine 112 Gambar 6.27 Desain mesin chopping 115 Gambar 6.28 Desain mesin mixing 116 Gambar 6.29 Hasil akhir mesin chopping dan mixing 118 Gambar 6.30 Bahan pembuatan pupuk kompos 122 Gambar 6.31 Sosialisasi pembuatan pupuk kompos 124 Gambar 6.32 Desain Corn Sheller Machine 126 Gambar 6.33 Proses pembuatan mesin pemipil jagung 127 Gambar 6.34 Sosialisasi mesin pemipil jagung 128 Gambar 6.35 Praktek penggunaan mesin pemipil jagung 128 Gambar 6.36 Hasil pemipilan jagung menggunakan mesin 129 Gambar 7.1 Tampilan Website Sistem Informasi Desa Siwalan Panceng 132 Gambar 7.2 Percobaan review akses website sistem informasi Desa menggunakan perangkat smartphone 132 Gambar 7.3 Website Desa Pantenan halaman beranda 137 Gambar 7.4 Website Desa Pantenan halaman struktural 138 Gambar 7.5 Website Desa Pantenan halaman prestasi Desa 138 Gambar 7.6 Website Desa Pantenan halaman kegiatan Desa 139 Gambar 7.7 Website Desa Pantenan halaman kegiatan Desa 140 Gambar 7.8 Wedged video profil Desa 140 Gambar 7.9 Widged kalender Desa Pantenan 111 Page | xv
Gambar 7.10 Widged layanan informasi publik 141 Gambar 7.11 Widged total tayangan 141 Gambar 7.12 Widged Universitas Muhammadiyah Gresik 142 Gambar 7.13 Proses penjelasan tampilan Website Desa Ketanen 147 Gambar 7.14 Tampilan Website Desa Ketanen 148 Gambar 7.15 Tampilan administrator website Desa Ketanen 149 Gambar 7.16 Tampilan website edit data Desa Ketanen 149 Gambar 7.17 Tampilan website edit wilayah administrator Desa Ketanen 150 Gambar 7.18 Tampilan website edit data keluarga Desa Ketanen 150 Gambar 7.19 Tampilan website sub menu data kependudukan Desa Ketanen 151 Gambar 7.20 Pemberian modul microsoft office word 152 Gambar 7.21 Pengarahan pengoperasian microsoft office word 153 Gambar 7.22 Tampilan Login (diisi berdasarkan user yang didaftarkan untuk mengakses aplikasi) 157 Gambar 7.23 Tampilan Dashboard (tampilan menu utama setelah berhasil login) 157 Gambar 7.24 Tampilan view KTP 158 Gambar 7.25 Tampilan Input Data KTP 158 Gambar 7.26 Tampilan view 158 Gambar 7.27 Tampilan Input KK 159 Gambar 7.28 Tampilan Input detail KK 159 Gambar 7.29 Tampilan Input data kelahiran 159 Gambar 7.30 Tampilan Input data kelahiran 160 Gambar 7.31 Tampilan Input data penduduk yang pindah 160 Gambar 7.32 Tampilan Input Data penduduk yang datang 160 Gambar 7.33 Tampilan Logout System 161 Gambar 7.34 Hasil kuisioner respon aplikasi pelayanan 162 Gambar 7.35 Hasil web sistem informasi Desa Dalegan 165 Gambar 7.36 Tampilan halaman login untuk administrator Menggunakan OpenSID 165 Page | xvi
Gambar 7.37 Tampilan setelah login sebagai administrator 166 Gambar 7.38 Tampilan halaman untuk mengatur susunan 166 menu website Desa Dalegan. 167 Gambar 7.39 Tampilan penambahan user 167 Gambar 7.40 Tampilan Data Penduduk 168 Gambar 7.41 Tampilan Ekspose Wisata 173 Gambar 8.1 Diskusi peserta dan panitia 174 Gambar 8.2 Proses pengolahan ikan bandeng 175 Gambar 8.3 Hasil olahan ikan bandeng 182 Gambar 9.1 Senam bersama 182 Gambar 9.2 Seminar parenting 192 Gambar 12.1 Konsep Pengembangan Potensi Desa Surowiti 195 Gambar 12.2 Foto box atas dengan kertas art paper 196 Gambar 12.3 Kemasan nastar buah naga 204 Gambar 13.1 Papan ukir 205 Gambar 13.2 Pisau cukil Gambar 13.3 Sosialisasi antara pemateri dengan Remaja 207 208 setempat 208 Gambar 13.4 Proses Pembuatan Sablon Cungkil Kayu 208 Gambar 13.5 Proses Pemberian Tinta Gambar 13.6 Hasil Karya Sablon Cungkil Kayu 215 Gambar 14.1 Pemasangan papan nama perangkat dusun Larangan Page | xvii
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berlokasi di Desa maupun pedukuhan. Kegiatan ini dapat dilakukan bagi mahasiswa yang menempuh bagian akhir dari program pendidikan S-1 dengan ketentuan sedang menempuh 110 SKS. Program ini bersifat wajib bagi semua mahasiswa, karena Universitas mempercayai bahwa program ini mampu mendorong empati mahasiswa dan dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian persoalan yang ada di masyarakat, sehingga melalui belajar bersama-sama dengan masyarakat, akan banyak hal baru yang ditemukan mahasiswa. Masyarakat akan belajar dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan banyak memperoleh pengetahuan dari masyarakat. Interaksi seperti inilah yang diharapkan akan muncul dan menjadikan program ini sebagai program yang menyenangkan dan mempunyai manfaat yang signifikan bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik, masyarakat dan stakeholders atau mitra kegiatan. Bagi Universitas Muhammadiyah Gresik, kegiatan pembelajaran melalui KKN ini dapat terdokumentasi dengan baik dalam laporan dan akan menjadi bahan pembelajaran yang berarti, inilah yang menjadi nilai tambah bagi kehidupan akademik di kampus dan juga sebagai sebuah bentuk pengabdian pada masyarakat baik bagi dosen maupun mahasiswa (KKN-LPPM UMG, 2019). Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk dari penelitian dan pengabdian nyata seorang mahasiswa kepada masyarakat untuk menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi masalah pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner. Pengabdian masyarakat ini akan mendapatkan bentuk yang nyata melalui peran mitra Page | 1
(Perusahaan/Pemda/Ormas) dalam membantu menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat, selain itu juga kegiatan KKN menjadi bentuk nyata kontribusi Universitas bagi masyarakat, industri, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat yang ingin mandiri, berkemajuan secara ekonomi maupun sosial. Perlaksanaan Program KKN mensyaratkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa berperan aktif dalam mengetahui permasalahan yang ada yang diawali dari survey lokasi, sampai pelaksanaan selama 1 hingga 3 bulan sesuai dengan program pilihan yang ditetapkan, mereka berada di tengah-tengah masyarakat. Untuk menjaga citra dan mutu kegiatan KKN ini, sudah selayaknya kegiatan KKN lebih kontekstual dengan meningkatkan potensi melalui pemberdayaan (empowerment) menuju masyarakat mandiri. Untuk itulah misi yang tersirat dibalik penyelenggaraan KKN ini bisa tercapai secara optimal dan dapat mengikuti dinamika perubahan yang cepat dalam masyarakat di lingkungan Universitas. Dengan demikian disain operasional dan cara penyelenggaraan perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi, melalui beberapa strategi yang dapat ditempuh dalam menerapkan KKN serta agar dalam pelaksanaannya dapat menjadi tools solusi penanganan masalah pembangunan di Indonesia, yaitu dengan konsep pemberdayaan berbasis masyarakat, di antaranya adalah mengembangkan tema- tema KKN yang bermitra dengan pemerintah, swasta dan dunia usaha, mengembangkan tema-tema KKN dengan konsep co- creation, co-financing dan co-benefit yang pada akhirnya KKN akan menjadi pembaharu kegiatan kemahasiswaan yang mendorong kepemimpinan berkualitas melalui pengembangan kemitraan. Peran penting KKN yang telah diuraikan tersebut juga merupakan salah satu program Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dengan membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi Page | 2
masalah kesehatan secara rasional, pemahaman dan pengembangan aspek pendidikan, kemitraan dalam bidang perekonomian dan lain-lain bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang sementara ini memerlukan perhatian dan penanganan lebih kondusif. Usulan program ini mensyaratkan adanya komitmen dalam bentuk kerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat menjadi khalayak sasaran. Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat, mahasiswa dapat memberikan dukungan berdasarkan ilmu, teknologi dan pengetahuannya dalam upaya menumbuhkan, meningkatkan serta menyiapkan kader-kader pembangunan dan memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui partisipasi masyarakat secara langsung serta membagikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari dan ke masyarakat. Pada akhirnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mampu menjadi wahana yang tepat bagi civitas akademika Universitas Muhammadiyah Gresik dalam mengabdikan diri demi kemajuan masyarakat Gresik khususnya dan bangsa Indonesia umumnya. Landasan inilah yang mendorong civitas akademika Universitas Muhammadiyah Gresik saat ini mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sociopreneurship Menuju Masyarakat Mandiri dengan mengedepankan sektor ekonomi, pendidikan dan teknologi. 1.2 Program Kerja KKN Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) semester Gasal tahun 2019 adalah upaya pengembangan masyarakat melalui sociopreneurship menuju masyarakat mandiri dalam bidang- bidang kegiatan: 1. Bidang utama/inti keilmuan 2. Bidang unggulan 3. Bidang tambahan Page | 3
Kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat tidak diarahkan dalam bentuk materi seperti uang dan sarana fisik, tetapi lebih diutamakan bantuan-bantuan ide, sumbangsih pemikiran, tenaga, ilmu, dan ketrampilan untuk meningkatkan sumber daya masyarakat. Adapun masing-masing bidang dapat dikembangkan secara mandiri berdasarkan program kerja yang merupakan kreasi dan kreativitas kelompok masing-masing. Bidang utama atau bidang inti keilmuan yaitu kegiatan yang berkaitan dengan program studi atau bidang ilmu yang serumpun dengan program studi tiap mahasiswa. Setiap mahasiswa dalam kelompok, wajib melakukan kegiatan ini bersama dengan mahasiswa yang mempunyai latar belakang program studi yang sama, sebagai peran utama dalam pelaksanaan KKN program inti pada lokasi yang ditempati. Program studi ini meliputi pendidikan matematika, pendidikan bahasa Inggris, PGSD; pendidikan agama Islam; manajemen, akuntansi; teknik industri, teknik elektro, teknik informatika; agroteknologi, budi daya perikanan; dan psikologi. Bidang unggulan adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok dari berbagai program studi untuk melaksanakan program kegiatan di lokasi KKN, dengan kegiatan meliputi: 1. Bidang Keagamaan Kegiatan yang berkaitan dengan pendalaman maupun penguatan keagamaan (Agama Islam) atau optimalisasi pemanfaatan sarana prasarananya. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok peserta KKN dalam satu lokasi 2. Bidang Seni, Olahraga dan Kepemudaan Kegiatan yang berkaitan dengan minat dan potensi warga masyarakat yang berkaitan dengan seni olahraga dan kepemudaan seperti pembinaan kegiatan karang taruna dan kegiatan lain yang mendukung. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok KKN dalam satu lokasi. 3. Bidang Sosial Ekonomi Page | 4
Kegiatan yang berkaitan dengan bidang ekonomi baik pada peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat, kerjasama dengan pihak lain dalam memajukan perekonomian, termasuk menjalin interpreunership (kewirausahaan) yang dapat dipadukan dengan pemanfaatan tehnologi. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok KKN dalam satu lokasi. Bidang Tambahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok dari berbagai program studi untuk melaksanakan program kegiatan di lokasi KKN yang bersifat umum diluar bidang inti keilmuan dan bidang unggulan. Dari penetapan bidang utama dan bidang unggulan tersebut, maka mahasiswa pengusul program KKN harus melakukan kegiatan utama yang merupakan inti keilmuan berdasarkan program studi dan program unggulan yang disesuaikan dengan potensi Desa atau tempat dilaksanakannya KKN. Untuk itu identifikasi masalah, peluang dan potensi serta relevansi dengan kebutuhan masyarakat wajib dilakukan. 1.3 Profil Desa Lokasi Kegiatan KKN 1.3.1 Desa Siwalan Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 1 berada di Desa Siwalan Kecamatan Panceng. Desa Siwalan merupakan Desa yang terletak di kecamatan Panceng kabupaten Gresik dengan batas wilayah dari sebelah timur adalah Desa Serah (Panceng), batas wilayah dari sebelah barat adalah Desa Banyubang (Solokuro-Lamongan), batas wilayah dari sebelah utara adalah Desa Ketanen (Panceng), batas wilayah dari sebelah selatan adalah Desa Sumurber (Panceng). Desa siwalan merupakan wilayah yang dikelilingi oleh sawah dan Desa serta letaknya berada ditengah-tengah, wilayah siwalan lebih luas di pertanian dan perkebunan daripada pemukiman penduduknya. Page | 5
Kegiatan ekonomi Desa Siwalan selama ini masih didominasi sektor pertanian, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan swasta. Banyaknya lahan persawahan menjadikan warga Desa rata-rata bekerja sebagai petani ataupun buruh tani. Selain di sektor pertanian, warga Desa ini banyak yang menjadi buruh migran luar negeri. Warga yang memutuskan untuk menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) juga lumayan banyak (Sinaga et al., 2019). 1.3.2. Desa Pantenan Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 2 berada di Desa Pantenan Kecamatan Panceng. Secara geografis, Lokasi dari Desa Pantenan berada di sebelah utara berbatasan dengan Desa Dagelan, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Prupuh, di sebelah selatan berbatasan dengan Ketanen, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Banyutengah. Desa Pantenan merupakan salah satu Desa di kecamatan Panceng kabupaten Gresik. Desa yang memiliki luas wilayah sekitar 357,62 Ha dihuni sekitar 824 Kepala Keluarga yang berpenduduk sekitar 2.936 warga, Desa yang berada pada bujur 112,435501 dan lintang -6,911229 di ketinggian 42,00 mdpl ini sebagian besar penduduknya bertani dan ada juga sebagian warganya merantau ke negeri jiran malaysia. Komoditi utama yang dihasilkan dari bertani adalah padi dan jagung (Rufaiqi et al., 2019). 1.3.3 Desa Sumurber Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 3 berada di Desa Sumurber Kecamatan Panceng. Secara geografis, Desa Sumurber terletak di wilayah Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Lokasi dari Desa Sumurber sebelah utara berbatasan dengan Desa siwalan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Serah, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lowayu Kecamatan Dukun, sebelah barat berbatasan dengan Page | 6
Desa Takerharjo Kecamatan Lamongan. Saat ini Desa Sumurber terdiri dari 8 RW dan 26 RT. Usia produktif warga Desa Sumurber berkisar antara 16 – 60 tahun. Pendidikan penduduk Desa Sumurber menunjukkan bahwa mayoritas sudah mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar 12 tahun yaitu SD, SMP dan SMA bahkan sudah ada beberapa yang melanjutkan ke perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Sumurber dapat terindentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu petani, tenaga kerja Indonesia (TKI) diluar negeri, pedagang, buruh pabrik dan lain-lain. Mayoritas pekerjaan warga adalah petani, karena memang masih banyak lahan pertanian yang berada di kawasan Desa Sumurber ini. Permasalahan umum yang terjadi di Desa Sumurber ini adalah masih sedikitnya lapangan pekerjaan dan belum maksimalnya pengelolaan sumber daya alam, dimana masalah utama yang dikeluhkan warga Desa Sumurber adalah banyaknya hama tikus yang menyerang lahan pertanian sehingga membuat kerugian petani, dan masalah ini perlu adanya usaha untuk meminimalisir hama tikus yang menyerang lahan pertanian warga di Desa Sumurber (Hermawan et al., 2019). 1.3.4 Desa Ketanen Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 4 berada di Desa Ketanen Kecamatan Panceng. Secara geografis, Desa Ketanen memiliki posisi dengan batas wilayah sebelah utara terdapat Desa Dalegan, sedangkan sebelah selatan terdapat Desa Sumurber, lalu sebelah Barat terdapat Desa Pantenan dan di sebelah Timur terdapat Desa Surowiti. Hubungan sosial pada warga Desa Ketanen pada dasarnya adalah kekeluargaan dan kekerabatan. Hubungan ini terbilang masih sangat dominan, dikarenakan faktor keturunan hingga membentuk massyarakat dalam ikatan Page | 7
komunitas Desa dan dusun. Kondisi ini pun memberikan dampak positif yaitu rendahnya faktor heterogen yang sering kali menjadi asal mula perpecahan. Di lihat dari segi agama pada umumnya penduduk Desa Ketanen menganut agama Islam dan dapat dikatakan 100% masyarakatnya menganut agama Islam. Dimana masyarakat Desa ini sangatlah religius, begitu banyak kegiatan-kegiatan agama yang dilakukan salah satunya seperti membentuk Majelis Ta‟lim yang pelaksanaaan kegiatannya di lakukan di Masjid. Sumber daya alam di Desa Ketanen dapat terdiri dari persawahan yang memiliki lahan seluas 55,220 Ha, dimana lahan tersebut dimanfaatkan oleh warga Desa Ketanen untuk bercocok tanam padi dan tanaman lainnya. Adapun Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah sebagai wirausaha warung kopi yang tersebar di berbagai daerah Gresik bahkan hampir di sebagian Jawa Timur, namun sebagian dari warga Desa Ketanen masih menjadi petani baik di lahan sendiri maupun sebagai petani penggarap di lahan milik orang lain dan ada juga yang mengelolah perkebunan di dekat rumah mereka dan mengolah hasil perkebunan tersebut menjadi makanan yang mempunyai nilai lebih tinggi, seperti keripik pisang, keripik ketela, jagung goreng dan masih banyak lagi (Yuda et al., 2019). 1.3.5 Desa Surowiti Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 5 berada di Desa Surowiti Kecamatan Panceng. Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik merupakan suatu Desa yang terkenal dengan tempat pariwisata yang terletak di atas bukit Surowiti, wisata bukit Surowiti yang ramai dengan wisatawan serta pemandangan yang indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari-hari. Page | 8
Wisata bukit Surowiti memiliki pesona keindahan yang sangat menarik jika kita sudah berada di atas bukit Surowiti tersebut, pesona yang diberikan tidak ada duanya. Para penduduk lokal daerah Surowiti juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Gunung Surowiti merupakan obyek wisata religi yang berada di ketinggian 260 M dari permukaan laut, jadi wajar sekali untuk menyiapkan perbekalan makan, minum jika melakukan perjalan di gunung Surowiti dikarenakan medan jalan yang cukup menajak ke atas. Gunung Surowiti bisa dibilang juga sebagai sebuah wisata religius dikarenakan banyak sekali tempat bersejarah seperti petilasan Makam Sunan Kalijaga, Petilasan Kali Bunting, Makam Mpu Supa, Makam Raden Bagus Mataram, Petilasan Tapa Ngluweng (Tapa Kubur) Sunan Kalijaga Dan Goa Lengseh (Rachmadany et al., 2019). 1.3.6 Desa Prupuh Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 6 berada di Desa Prupuh Kecamatan Panceng. Desa Prupuh hanya terdiri dari satu dusun, sebagian besar masyarakat Desa Prupuh bermata pencaharian sebagai petani dan tenaga kerja Indonesia (TKI), petani di Desa Prupuh ini rata–rata menghasilkan potensi alam berupa jagung sehingga dalam kegiatan KKN di Desa Prupuh ini mahasiswa berupaya mengubah jagung menjadi bernilai jual melalui produk unggulan Desa Prupuh. Pemilihan produk unggulan ini tidak hanya asal memilih tapi berdasarkan pertimbangan peminat yang bisa mencakup semua kalangan usia dan tentunya tidak memiliki efek samping. Kegiatan KKN didahului dengan analisis situasi masyarakat sebagai sasaran kegiatan. Dalam segi keagamaan masyarakat Desa Prupuh termasuk ke dalam kategori fanatik dan peka terhadap perbedaan keyakinan namun tetap dapat menerima perbedaan keyakinan tersebut selama tidak Page | 9
mencampuri urusan agama masing-masing. Dari segi kepemudaan, berdasarkan wawancara bersama ketua karang taruna Desa Prupuh, banyak pemuda Desa Prupuh yang merantau ke luar daerah untuk mencari kerja dan juga memperoleh pendidikan, sehingga dalam organisasi kepemudaan terkendala sulitnya waktu untuk berkumpul. Kegiatan organisasi pemuda akan berjalan pada bulan Agustus tepatnya pada acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia (Anggraeni et al., 2019). 1.3.7 Desa Banyutengah Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 7 berada di Desa Banyutengah Kecamatan Panceng. Secara geografis, Desa Banyutengah adalah Desa yang terletak di ujung paling barat dari Kabupaten Gresik, Desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Panceng ini terletak diposisi paling jauh dari Kabupaten Gresik yang sebelah baratnya berbatasan dengan Desa Tlogo Sadang Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Desa Banyutengah merupakan Desa yang cukup subur, ketika musim hujan tiba, air melimpah ruah tapi tidak sampai membuat Desa ini terendam banjir seperti Desa-Desa yang lain. Sebaliknya ketika musim kemarau datang, airnya pun tidak pernah ada habisnya, air selalu ada untuk memenuhi kebutuhan hidup warga Desa Banyutengah. Bahkan tetangga Desapun banyak sekali yang membutuhkan air dari Desa Banyutengah, apalagi jika musim kemarau sudah tiba. Sungguh suatu karunia ilahi yang tidak ternilai harganya. Beberapa abad yang lalu, lokasi Desa Banyutengah tidaklah terletak pada lokasi yang sekarang ini, begitu juga nama Banyutengah bukanlah nama awal dari Desa ini. Letak pertama kali Desa Banyutengah ada disebelah barat dari Desa Dalegan, tepatnya di sebelah barat dari sebuah sumur yang cukup terkenal di Desa Dalegan yaitu Sumur Nangka, sebuah sumur tua yang keberadaannya masih ada sampai Page | 10
sekarang dan merupakan sumur andalan bagi warga Desa Dalegan karena rasa airnya sangat enak, konon menurut cerita sumur nangka itu dibuat oleh seorang Wali Allah. Ketika masih terletak disebelah barat dari sumur nangka, nama Desanya adalah Desa Kembu. Warga Desa Kembu waktu itu masih terdiri dari beberapa Kepala Keluarga, sebagian besar dari mereka menggantungkan kebutuhan hidupnya dengan bercocok tanam (Bertani) dan sebagian yang lain dengan mencari ikan di laut (Nelayan). Tempat mencari ikan penduduk Desa Kembu yang dulunya hanya laut yang sepi seiring dengan perkembangan zaman sekarang telah berubah menjadi tempat wisata andalan dari kabupaten Gresik dengan nama Tempat Wisata Pasir Putih. Bercocok tanam (bertani) dan mencari ikan di laut (nelayan) menjadi pekerjaan utama bagi warga Desa Banyutengah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena penduduknya giat bekerja dan lahannya juga subur maka tidak mengherankan kalau hasil pertanian mereka melimpah ruah, sebagian besar juga sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di berbagai Negara dan adapula yang menjadi buruh pabrik (Faril et al., 2019). 1.3.8 Desa Dalegan Lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 8 berada di Dusun Larangan Desa Dalegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Secara geografis, Lokasi dari Dusun Larangan dibatasi oleh wilayah-wilayah berikut: untuk batas wilayah utara laut jawa, sebelah timur Desa Campurejo dan Desa Cangaan Kecamatan Ujung Pangkah, sebelah selatan Desa Prupuh, Sebelah barat dibatasi oleh Desa Campurejo dan Banyutengah. Jarak tempuh Desa Dalegan ke ibu kota kecamatan adalah + 1,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah + 45 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar Page | 11
1,5 jam. jarak tempuh ke ibu kota Propinsi adalah + 65 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam (Abidin et al., 2019). 1.4 Tujuan dan Manfaat KKN Tujuan KKN adalah menumbuh kembangkan minat mahasiswa dalam mengabdikan ilmunya kepada masyarakat melalui karya-karya inovatif yang berkualitas melalui; 1. Pembentukan mahasiswa yang berkarakter dan memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. 2. Pemaduan pemahaman teoritis yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan kecakapan praktis di lapangan, sehingga dapat mendekatkan antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat. 3. Pemberdayaan masyarakat Desa melalui penguatan sistem inovasi dan penguatan potensi Desa. 4. Pemberdayaan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berorganisasi dan bermasyarakat. Sehingga Program KKN ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi untuk: 1. Bagi mahasiswa a) Mahasiswa dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah di masyarakat. b) Mahasiswa dapat menyalurkan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat untuk kemajuan Desa. c) Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga dengan terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Bagi Masyarakat Page | 12
a) Masyarakat dapat lebih produktif dan sadar akan potensi yang ada disekitar. b) Masyarakat dapat menerima dan mengembangkan ilmu dan skill yang telah dibagikan oleh tim KKN. 3. Bagi lembaga Universitas Muhammadiyah Gresik, diharapkan dapat mengenalkan Universitas Muhammadiyah Gresik kepada Masyarakat Desa terkait. 4. Bagi instansi yang terlibat, diupayakan : a) Mampu mendukung dan bekerjasama dengan kegiatan mahasiswa. b) Menumbuhkan citra yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Page | 13
BAB II Bidang Keilmuan Akuntansi dan Manajemen 2.1 Seminar Pengelolaan Keuangan dan Seminar kewirausahaan di Desa Siwalan 2.1.1 Seminar Pengelolaan Keuangan di Desa Siwalan Berdasarkan survey dan informasi pendukung dari masyarakat, didapatkan bahwa warga Desa Siwalan bekerja sebagai petani, swasta, UKM, dan ibu rumah tangga. Hal yang cukup memprihatinkan adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pembukuan keuangan. Terlebih lagi masih adanya bisnis yang menggabungkan antara aset pribadi dan aset usaha. Padahal hal tersebut sangat berbahaya dalam kelangsungan hidup bisnis dan merugikan pemilik usaha tersebut khususnya yang berada di Desa Siwalan. Hal ini menyebabkan perkembangan keuangan khususnya dalam hal kinerja keuangan tidak dapat diketahui secara jelas. Para ibu rumah tangga, petani maupun pengelola UKM merasa kesulitan jika harus menggunakan akuntansi dalam kegiatan bisnis maupun kegiatan lainya. Hal ini dikarenakan tidak adanya pedoman atau buku yang dapat dijadikan referensi untuk belajar mengelola keuangan. Buku- buku yang beredar saat ini memang belum ada yang fokus pada pengelolaan keuangan untuk seluruh pekerjaan warga. Terdapat beberapa judul buku Akuntansi untuk UKM, namun melihat isinya sama seperti buku akuntansi untuk perusahaan besar. Banyak transaksi yang terjadi di UKM seperti barter/tukar jasa namun tidak diberikan contoh dalam buku sehingga ketika terjadi transaksi, pelaku UKM lebih memilih untuk tidak mencatatnya. Apabila terdapat banyak transaksi serupa dan tidak dicatat tentunya akan membawa dampak negatif bagi kinerja keuangan perusahaan. Selain belum ada buku yang secara spesifik membahas transaksi Page | 14
dalam UKM, banyak pelaku UKM yang tidak sempat membaca buku. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diadakan kegiatan pelatihan bagi warga dalam hal mengelola keuangan dengan menggunakan akuntansi. Program pelatihan yang ditawarkan berupa pelatihan pembukuan sederhana bagi warga Desa. Pelatihan ini ditujukan bagi semua gologan pekerjaan warga yang ada di Desa Siwalan dengan harapan warga dapat mengatur pengelolaan keuangan baik dalam keuangan pribadi maupun di bidang usaha. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara mendatangi beberapa rumah warga untuk menanyakan pertanyaan- pertanyaan yang sudah disiapkan dari awal, dengan tujuan agar dapat menggali informasi secara langsung tentang bagaimana pengetahuan warga mengenai pencatataan pembukuan sederhana dalam setiap golongan pekerja di Desa Siwalan. Dari hasil survey terdapat berbagai macam cara para pekerja tersebut dalam melakukan pencatatan transaksi yang telah dilakukan. Contohnya, yang pertama pelaku UKM yang memiliki usaha kerupuk ikan, selama ini tidak pernah mencatat segala transaksi yang telah terjadi. Hal ini dikarenakan pemilik usaha sudah berusia lanjut dan yang beliau laksanakan selama ini hanya mencatat jadwal pesanan kerupuk ikan tanpa mencatat berapa jumlah uang yang keluar maupun jumlah uang yang masuk serta berapa modal yang dibutuhkan untuk proses produksi. Contoh yang kedua yaitu petani jagung, Petani tersebut hanya melakukan pencatatan modal yang dikeluarkan dan hasil yang didapatkan tanpa mengetahui pengeluaran lain- lain yang dikeluarkan untuk biaya perawatan penanaman jagung sampai masa panen. Contoh yang ketiga yaitu ibu rumah tangga yang selama ini tidak pernah mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Hal ini dikarenakan kurang Page | 15
adanya pengetahuan para ibu rumah tangga tentang pencatatan pengeluaran dan pemasukan sehari-hari. Kegiatan berikutnya yaitu mengadakan penyuluhan pembukuan sederhana yang dilakukan di Balai Desa Siwalan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik dengan mengundang beberapa golongan masyarakat. Dalam pelatihan ini mahasiswa memberikan pengetahuan mengenai pencatatan pembukuan sederhana dan memberikan buku kas yang telah disiapkan. Hasil dari kegiatan ini yaitu: 1. Pengusaha Kerupuk Ikan Setelah dijelaskan dengan rinci, nampaknya pemilik usaha sedikit merasa bingung dengan apa yang telah dijelaskan dikarenakan pemilik usaha telah berusia lanjut namun pada akhirnya ada antusiasme yang besar dari beliau untuk belajar dan mencoba melakukan pembukuan yang dimaksud. 2. Petani Jagung Penjelasan mengenai pembukuan sederhana dirasa terlalu susah dicerna serta kurangnya antusiasme dari petani jagung dalam melakukan pencatatan pembukuan sederhana ini dikarenakan banyaknya kesibukan. Dengan berbagai alasan yang diutarakan beberapa petani jagung. 3. Ibu Rumah Tangga Dari ketiga golongan, Ibu Rumah Tangga yang memiliki antusias tinggi dalam melakukan pembelajaran pencatatan pembukuan sederhana ini. Beberapa Ibu rumah tangga antusias memberikan pertanyaan tentang apa yang beliau ingin ketahui dari pencatatan pembukuan sederhana ini. Ada beberapa Faktor Pendukung dan Penghambat diantaranya; a. Faktor Pendukung Sambutan hangat dari masyarakat Desa Siwalan yang penuh dengan rasa kekeluargaan. Page | 16
Kerjasama tim yang solid dengan dilandasi rasa tanggung jawab Adanya komunikasi yang baik dengan masyarakat Desa Siwalan dan perangkat Desa yang mendukung kegiatan ini. b. Faktor Penghambat Kurang adanya penyuluhan dari perangkat Desa mengenai pentingnya pencatatan pembukuan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat kurang memahami pentingnya pencatatan pembukuan sederhana dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam kegiatan usaha. Gambar 2.1 Kegiatan Pelatihan pembukuan sederhana Masyarakat Desa Siwalan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik ini sebenarnya sudah sangat maju, namun masih kurangnya pengetahuan untuk melakukan pencatatan pembukuan sederhana dalam kegitan sehari-hari maupun dalam kegiatan usaha. Oleh karena itu, dalam kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga dalam melakukan pembukuan sederhana di kehidupann sehari-hari dan kegiatan usaha. Para undangan antusias untuk mengikuti acara seminar hingga selesai dan merasakan manfaat bagi pengelolaan keuangan mereka. Hal Page | 17
ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang hadir dan banyaknya warga yang bertanya tentang cara pencatatan pembukuan sederhana saat diadakannya pelatihan. Gambar 2.2 Tim Pelaksana Kegiatan Pelatihan pembukuan sederhana 2.1.2 Seminar Kewirausahaan di Desa Siwalan Kegiatan kewirausahaan ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat menggali informasi yang banyak terkait kondisi masyarakat secara langsung tentang bagaimana pengetahuan warga mengenai pengelolahan hasil pertanian jagung di Desa Siwalan. Dari hasil survey awal terdapat informasi yang mengejutkan mengenai pengolahan hasil pertanian jagung di Desa tersebut. Hanya terdapat satu orang yang melakukan pengolahan hasil pertanian jagung menjadi produk olahan. Yaitu UKM jagung marning, Beliau bernama Ibu Arofah yang menggeluti usaha jagung marning selama 2 tahun terakhir. Jagung mengandung karbohidrat yang sangat bermanfaat bagi tubuh, hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Jagung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Siwalan. Lahan yang luas disekitar Desa Page | 18
Siwalan penuh dengan tanaman jagung sehingga hasil pertanian jagung masyarakat Desa Siwalan sangatlah melimpah. Selain sebagai makanan pokok di daerah tersebut jagung juga bisa diolah menjadi beberapa jenis produk olahan makanan atau minuman. Hasil dari petanian jagung tersebut kurang adanya inovasi dari warga untuk menjadikan bahan olahan yang berasal dari jagung tersebut, hanya satu warga yang mengolah hasil pertanian jangung menjadi bahan olahan berupa marning jangung. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi olahan jagung sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat di Desa Siwalan. kebutuhan jagung akan meningkat di masyarakat. namun sangat jarang masyarakat di Desa tersebut berminat untuk mengolah hasil pertanian jagung mereka menjadi produk yang mempunyai nilai tambah (value added). Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan seminar pelatihan dan penyuluhan mengenai pengelolaan produk hasil pertanian jagung menjadi produk olahan yang dilakukan di Balai Desa Siwalan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa mengundang ibu – ibu PKK dan ibu RT Desa Siwalan dengan memberikan pengetahuan dan penyuluhan mengenai pengelolaan produk hasil pertanian jagung menjadi produk olahan berupa kue brownies dan susu jagung. Hasil dari kegiatan ini diharapkan ibu – ibu PKK dan ibu RT lebih mengerti tentang kewirausahaan dan mampu berinovasi dalam kegiatan berwirausaha dengan mempraktikkan dirumahnya masing – masing dalam membuat produk olahan tersebut. Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pelatihan ini, yang mana untuk kedepannya diharapkan ada perbaikan secara terus menerus (continuous improvement), diantaranya; Page | 19
a. Faktor Pendukung Sambutan hangat dari masyarakat Desa Siwalan yang penuh dengan rasa kekeluargaan. Kerjasama tim KKN yang kompak. Adanya komunikasi yang baik dengan masyarakat Desa Siwalan dan perangkat Desa yang mendukung kegiatan ini. b. Faktor Penghambat Kesulitan dalam menentukan sasaran pemasaran dalam penjualan produk olahan. Sumber bahan baku yaitu jagung yang jumlahnya terbatas apabila musim kemarau. Hasil yang didapatkan adalah setiap warga mendapatkan pengetahuan terkait produk olahan jagung dan memberikan hasil profit yang lebih untuk mendapatkan penghasilan tambahan serta nilai jual olahan jagung semakin banyak diminati oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Siwalan. Gambar 2.3 Hasil produk olahan kue brownis dan susu dari jagung 2.2 Pelatihan dan Pendampingan Pembukuan Sederhana untuk UKM di Desa Pantenan Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa program studi Akuntansi ketika melaksanakan KKN di Desa Pantenan dijelaskan pada tabel 2.1. Page | 20
Tabel 2.1 Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Akuntansi Tanggal Judul Target Luaran Kegiatan 25 Pelatihan dan Pemilik Kegiatan pelatihan dan Januari Pendampingan UKM pendampingan ini 2019 Pembukuan yang ada dilakukan dengan cara Sederhana di Desa mengumpulkan ibu-ibu untuk UKM Pantenan. PKK di Balai Desa. Diharapkan agar para pengusaha dapat fokus dan melihat langsung pembuatan pembukuan secara sederhana. Sosialisasi dan pelatihan pembukuan sederhana bagi UKM di Desa Pantenan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pembukuan keuangan dalam usaha dagang, yakni pedagang dapat mengetahui apakah bisnis yang sedang dijalankan menguntungkan atau justru merugikan UKM dan memberikan penjelasan tentang pengisian buku pembukuan. Untuk mendukung kelancaran dan terlaksananya program kerja pelatihan pembukuan sederhana untuk UKM di Desa Pantenan, metode yang digunakan meliputi: a. Koordinasi dan persiapan program kerja. Koordinasi program kerja sosialisasi pelatihan pembukuan sederhana untuk UKM di Desa Pantenan dibahas saat pembukaan KKN di Balai Desa Pantenan bersama Kepala Desa, perangkat Desa, ibu ketua PKK Desa Pantenan, dan sebagian warga Desa Pantenan. Koordinasi ini dimaksudkan untuk memastikan waktu dan tempat pelaksanaan program kerja. Setelah melakukan koordinasi dengan ibu ketua PKK Desa Pantenan, dilakukan persiapan untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk merealisasikan program kerja Page | 21
seperti menyusun dan mempersiapkan format buku pembukuan melalui excel. b. Sosialisasi. Dalam sosialisasi, dijelaskan tentang manfaat dan pentingnya penerapan akuntansi yakni pembukuan bagi pemilik UKM terutama untuk mengatur keuangan usaha, baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Pelatihan dibagi menjadi 6 kelompok, satu kelompok terdiri dari 6–7 orang, dan perkelompok akan diberikan 1 laptop dan akan dibimbing oleh mahasiswa KKN yang dituntun atau diarahkan oleh ketua pelaksana sosialisasi. Setelah pelaku UKM didampingi serta diajarkan untuk membuat pembukuan secara sederhana, mahasiswa memberikan format pembukuan tersebut kepada pemilik UKM untuk panduan. Cara membuat pembukuan sederhana melalui excel yakni: 1. Pembuatan format pembukuan di lembar kerja excel. Kolom- kolom yang dibutuhkan untuk laporan pembukuan sederhana tidak terlalu banyak, yakni: a. Kode barang b. Harga beli c. Harga Jual d. Jumlah awal e. Terjual f. Sisa stok g. Kas masuk h. Laba 2. Memasukkan rumus a. Memasukkan rumus pada kolom sisa stok yakni =E2-F2 yang berarti jumlah awal dikurangi sisa stock. kemudian rumus total jumlah sisa stok =SUM(G2:G12) yang berarti menjumlahkan seluruh sisa stock mulai dari kolom G2 sampai kolom G12 Page | 22
b. Memasukkan rumus pada kolom kas masuk = D2*F2 yang berarti harga awal dikalikan terjual. kemudian menjumlahkan total seluruh kas masuk dengan rumus =SUM(H2:H12) yang berarti menjumlahkan seluruh kas masuk mulai dari kolom H2 hingga H12. c. Memasukkan rumus pada kolom laba =(D3-C3)*F3 yang berarti harga jual dikurangi harga beli dikalikan terjual, kemudian menjumlahkan total seluruh laba dengan rumus =SUM(I2:I12) yang berarti menjumlahkan seluruh laba dari kolom I2 hingga kolom I12. Setelah dilaksanakan kegiatan ini, para pelaku UKM mengetahui apa itu debit kredit dan para penjual tersebut tetap melanjutkan pencatatannya dengan menggunakan format pembukuan yang telah diberikan serta dianjurkan pada kegiatan penjualannya perhari agar bisa dengan mudah mengetahui keuntungan yang sebenarnya diperoleh. Gambar 2.4 Cara pembukuan sederhana menggunakan excel Kendala dalam melaksanakan kegiatan ini adalah kondisi dimana pemilik usaha merasa sibuk sehingga harus membuat janji untuk melakukan pelatihan, dan kebanyakan pemilik usaha tidak mencatat pengeluaran dan pendapatan secara rinci. Sehingga pemilik usaha tidak mengetahui keuntungan yang diperoleh secara rinci. Oleh karena itu, para mahasiswa harus mengikuti Page | 23
keinginan atau menyesuaikan waktu longgar pemilik usaha untuk melakukan sosialisasi. Gambar 2.5 Pelatihan dan pendampingan pembukuan sederhana untuk UKM Page | 24
BAB III Bidang Keilmuan Program studi Pendidikan Bahasa Inggris 3.1 Penerapan Media Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Corn Husk Mini Educraft pada siswa MI Al-Islam Pantenan Kegiatan yang dilakukan oleh program studi bidang Bahasa Inggris selama KKN di Desa Pantenan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Judul Kegiatan, Target dan Luaran Bidang Bahasa Inggris Tanggal Judul Kegiatan Target Luaran 23 Pengembangan Guru dan Minat peserta didik Maret Media siswa MI 2019 Pembelajaran Al Islam dalam pembelajaran Bahasa Inggris Pantenan Bahasa Inggris cenderung meningkat dengan adanya media pembelajaran yang disediakan mahasiswa. Pembelajaran Bahasa Inggris di MI Al-Islam Pantenan hanya memiliki waktu dua jam pertemuan atau sekitar 90 menit pada setiap hari Sabtu. Ketersediaan waktu yang kurang cukup ini membuat siswa kurang mengenal bahasa inggris, sehingga siswa tidak begitu tertarik untuk mempelajarinya. Hal lain yang mempengaruhinya adalah karena Bahasa Inggris termasuk dalam ajaran muatan lokal. Minimnya pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran bahasa inggris mempengaruhi penguasaan kosakata siswa. Siswa menjadi enggan dan merasa asing dengan bahasa inggris. Hal ini dapat dilihat ketika siswa menuliskan kata dalam bahasa inggris. Banyak siswa yang menuliskan kata dalam bahasa Inggris sesuai dengan pengucapannya, seperti \" bitwin\" yang seharusnya adalah \"between\". Contoh lain adalah \"besait\" yang seharusnya \"beside\" dan masih banyak kesalahan-kesalahan yang serupa. Disamping masalah pada penguasaan kosakata Page | 25
siswa, masalah lain adalah banyaknya limbah kulit jagung seusai panen. Banyak limbah kulit jagung yang berserakan di sekitar lingkungan Desa Pantenan. Limbah ini perlu dimanfaatkan agar tidak menjadi pencemaran lingkungan baru. Limbah kulit jagung ini dapat dimanfaatkan menjadi barang kerajinan yang bernilai jika dilihat dari segi ekonomisnya. Namun, untuk dunia pendidikan limbah kulit jagung ini dapat dijadikan sesuatu yang bersifat edukatif. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu adanya media pembelajaran untuk meningkatan kualitas pembelajaran bahasa inggris dengan media yang memanfaatkan limbah kulit jagung yang ada di Desa Pantenan Panceng. Pembelajaran dalam kelas sebaiknya dilakukan secara optimal untuk memperoleh hasil belajar siswa yang baik. Namun, kebanyakan tenaga pendidik masih belum bisa melakukan pengoptimalan tersebut dikarenakan para tenaga pendidik masih banyak yang mengacu pada metode pembelajaran masih mengacu pada buku-buku pegangan guru. Sehingga butuh suatu inovasi baru dalam pengembangan media pembelajaran dalam kelas yang akan membawa dampak baik terhadap kualitas dalam dunia pendidikan. Dalam pengembangan ini dibutuhkan kreativitas guru dalam pembuatan media pembelajaran yang menarik. Media ini dapat memanfaatkan bahan-bahan yang biasa ditemui di sekitar lingkungan Desa Pantenan sendiri dengan harapan para siswa sudah mengenal baik dengan bahan tersebut. Media kali ini terbuat dari limbah dari kulit jagung yang sangat mudah ditemui di sekitar lingkungan Desa Pantenan, yang masyarakat menyebutnya dengan sebutan “klobot”. Sasaran atau peserta merupakan siswa kelas 5 A MI Al-Islam yang berjumlah 22 siswa. Metode ini menggunakan instrumen pre-test dan post-test yang dilakukan mahasiswa. Adapun metode pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas adalah learning by doing. Page | 26
Media pembelajaran yang dipilih adalah dari kerajinan tangan yang kemudian dinamai dengan Corn Husk Pencil Doll dan Cor Husk Mini Educraft. Kedua media yang dibuat dapat memberikan dampak yang baik bagi pembelajaran siswa. Karena selain menarik perhatian siswa untuk belajar, media-media tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam penyampaian ide atau gagasan serta dapat meningkatkan kualitas penguasaan kosakata siswa. Media yang digunakan penulis dalam membuat media Corn Husk Pencil Doll dan Corn Husk MiniEducraft seperti terlihat pada gambar 3.1 dan 3.2. Corn Husk Pencil Doll dibuat dari limbah jagung yang dibentuk sedemikian rupa menjadi boneka, setelahnya boneka tersebut ditempelkan di bagian atas pensil lalu dihiasi dengan pernak pernik agar semakin menarik. Corn Husk MiniEducraft adalah seni melipat kertas yang menggunakan limbah kulit jagung dengan kombinasi limbah lainnya yaitu kertas dan kardus bekas. Secara bentuk, media ini merupakan miniatur bangunan yang dibuat untuk semenarik mungkin untuk memudahkan siswa dalam mengenal kosakata. Meskipun berbahan limbah, dengan kreativitas sebagai seorang pengajar, benda yang sebelumnya tidak memiliki nilai jual menjadi lebih bernilai lagi terutama dalam segi edukatif karena dapat memberikan dampak yang positif. Gambar 3.1 Corn Husk Pencil Doll Page | 27
Gambar 3.2 Corn Husk MiniEducraft Teknis pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa berdiskusi dengan Guru Bahasa Inggris MI Al-Islam Pantenan dengan menunjukkan media pembelajaran yang telah dibuat. Setelah itu, mahasiswa dengan bantuan guru mengaplikasikan media tersebut didalam pembelajaran kelas. Dalam prakteknya, siswa tidak hanya mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran seperti biasanya melainkan siswa diharuskan untuk praktek secara langsung di depan kelas. Mulanya siswa masih malu saat diminta mempraktekkan di depan kelas, namun akhirnya bisa melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Hasil yang diperoleh dari penerapan media Corn Husk Mini Educraft, siswa merasa antusias dalam aktivitas belajarnya. Sehingga kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa khususnya dalam penguasaan kosakata dan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Kelebihan lainnya adalah siswa menjadi lebih aktif dalam belajar Bahasa Inggris dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Namun masih terdapat kurangnya yaitu waktu dalam mengimplementasikan media pembelajaran Bahasa Inggris ini. Hal ini dapat terselesaikan dengan menambah jam pelajaran ketika pembelajaran berlangsung. Berikut adalah hasil test siswa kelas sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran menggunakan media Corn Husk Mini Page | 28
Educraft pada mata pelajaran bahasa inggris dengan topik \" Directions and Location\". Tabel 3.2 Hasil test siswa sebelum dan sesudah menggunakan Corn Husk Miniedu No. Nama Siswa Nilai pre-test Nilai post- test 1. Alya Melinda Rahma 69 78 2. Adisti Emilia Al Hanif 41 86 3. Moh. Habib A. 66 74 4. Najikhan 97 98 5. Moh. Azharul U. 95 98 6. M. Andika 72 84 7. M. Nazar Al Habib 90 94 8. Wim Surya Dharma 95 95 9. Ananda Iqma Safitri 64 80 10. Salsabila Fira Nirmala 53 76 11. Rusdiana Ekasari 51 78 12. Rifda Ariyadatul 63 86 13. Firni Agustri A. 53 72 14. M. Hanafi 80 90 15. M. Aril Eviyanto 82 92 16. Abiyyu Naufal F. 93 96 17. Ziyan A. 74 88 18. Abdul Hakam Mubarok 91 90 19. Selfana Elita 92 96 20. Frisa Lurianda 96 96 21. M. Asyraf M. 93 96 22. Ahmad Dzaki H. 77 86 Berdasarkan tabel 3.2, hasil post-test yang dilakukan kepada siswa kelas 5 MI Al Islam Pantenan menunjukkan adanya pencapaian yang baik dan meningkat dengan diterapkannya media ajar Corn Husk Mini Educraft. Page | 29
Search
Read the Text Version
- 1 - 48
Pages: