Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Masterplan Mitigasi Wilayah Desa

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa

Published by UMG Press | Universitas Muhammadiyah Gresik, 2022-05-09 04:34:27

Description: Masterplan Mitigasi Wilayah Desa

Search

Read the Text Version

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa senin dan selasa wajib datang ke kantor BPN Gresik. Setelahitu kami melakukan kegiatan ini seperti biasanya, yakni mengentry data. Pukul 12.00 kami ishoma dan pukul 13.00 kami melakukan kegiatan mengentry data sampai puku 16.00 setelah itu kami pulang. Pada hari Senin, 28 Maret 2022. Kami bersiap-siap dan berangkat dari rumah masing- masing menuju ke kantor BPN. Pukul 08.00 kami kami telah tiba di kantor BPN, dan menuju ruangan yang sudah disediakan. Disana kami dijelaskan mengenai kegiatan yang akan dilakukan di kantor BPN. Kemudian kami dibagi menjadi 14 tim/ kelompok. Setelah itu kami diberitahu atau diajarkan pada masing-masing tugas yang telah diperoleh. Kemudian adzan dzuhur berkumandang dan kami dipersilahkan untuk solat dan diberi makan oleh pegawai BPN yang menghandle kami. Setelah selesai, kami kembali pada tugas masing-masing dan mengerjakannya dengan sebaik mungkin. Tak terasa waktu sudah mulai petang yakni pukul 19.30 kami dipersilahkan untuk pulang terlebih dahulu danistirahat. Keesokan harinya yakni pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2022, kami tiba di kantor BPN pukul 08.00 seperti 50

hari sebelumnya, kami langsung bergegas untuk mengerjakan tugas 51

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa yang telah diberikan. Pukul 12.00 kami diberi makan kemudian kami melaksanakan solat dhuhur di mushollah kantor BPN. Kemudian kami melanjutkan meneruskan pekerjaan yang telah diberi, adzan asar telah berkumandang dan kami dipersilahkan untuk sholat asar terlebih dahulu. setelah itu seperti sebelumnya kami meneruskan pekerjaan yang belum selesai. Waktu menjelang malam, maghrib sudah tiba, kemudian kami melaksanakan solat terlebih dahulu. Setelah itu kami melanjutkan tugas kami maisng-masing. Hari sudah mulai petang namun tugas belum juga selesai dan kami diberi cemilan serta makanan oleh pihak BPN. Kemudian kami melaksanakan solat isya’. Setelah itu melanjutkan tugas kami sampai pukul 21.30. kemudian kami dipersilahkan untuk pulang. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada hari Jumat tanggal 1 April 2022, kami berpamitan kepada Bapak/Ibu perangkat desa dan memberikan cinderamata serta beberapa bingkisan kepada mereka dan juga tim/panitia BPN dan kami juga berterima kasih serta meminta maaf apabila selama kegiatan KKN berlangsung membuat suatu kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Setelah itu tak lupa kami 52

mengambil foto bersama- sama guna dokumentasi. 53

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa BAB VI Sebuah Kisah di Desa Pejanggan Minggu 20 Maret 2021, hari pertama dimana kita melaksanakan salah satu kegiatan Tri dharma perguruan tinggi yaitu kuliah kerja nyata (KKN). Kegiatan tersebut merupakan tugas yang diwajibkan oleh perguruan tinggi dan diikuti oleh mahasiswa selama ada di bangku perkuliahan. Kami yang beranggotan empat mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai program studi, antara lain; dari program studi manajemen dan teknik industri. Kami mendapatkan tugas yang bertempatkan di salah satu desa di kecamatan Manyar yaitu desa Pejangganan. Sedikit cerita dari kami mengenai KKN BPN ini, pada hari sabtu tanggal 12 Maret 2022 kami melakukan kegiatan pembekalan KKN dengan pihak perguruan tinggi dan BPN. Kegiatan KKN yang rencananya dimulai tanggal 14 Maret sampai dengan 1 April 2022. Hari minggu 13 Maret 2022 kami belum mendapatkan informasi penempatan desa dari BPN. Kami mendapatkan informasi pada hari sabtu 19 Maret 2021 bahwa kegiatan KKN dilaksanakan pada hari minggu, informasi tersebut menurut kami sangat mendadak 54

karena H- 19 jam dari pelaksanaan KKN. Kami berangkat pagi sekali 55

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa karena informasi dari panitia jam 7 kami harus sudah ada dilokasi yang ditugaskan. Kami langsung kumpul dilokasi tersebut, kami sekelompok rumahnya beda arah. Pada hari itu dibalai desa sangat sepi karena hari libur dan kebetulan hanya ada mahasiswa dan mahasiswi dari UMG yang melakukan KKN tematik. Kami menunggu pihak BPN dan pihak dai balai desa sampai jam 11.00, tapi masih belum ada infomasi atau kegiatan. Akhinya kami pulang dan meminta nomer kepala desa kepada salah satu mahasiswa yang melakukan KKN tematik di desa pejangganan. Jam 16.00 salah satu dari kelompok kami menghubungi kepala desa tersebut dan kami disuruh untuk menunggu informasi dai BPN untuk memulai KKN, sedangkan kelompok lyang ditugaskan di desa lain sudah mulai ada kegiatan. Pada hari senin malam sekitar jam 23.00, Kepala desa menghubungi kelompok kami untukmemulai KKN pada esok hari. Hari selasa 22 Maret 2022 hari pertama kami melaksanakan kegiatan KKN, kami mengerjakan tugas yang diberikan pihak belai desa yaitu tugas untuk mengentri data warga yang mengikuti program PTSL dengan menuliskan nama, NIK, luas tanah dan lain sebagainya pada microsoft excel. Di desa 56

pejangganan warga yang mendaftar lumayan 57

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa banyak karena terdiri dari 3 blok yaitu inpres,pejangganan luar dan pejangganan dalam, dari BPN ditargetkan 400 berkas tetapi warga yang mendaftar masih belum mencapai target. Pukul 12.00 WIB kami istirahat mlakukan sholat dan makan siang. Setelah itu kami melanjutkan kegiatan tersebut sampai dengan pukul 15.00 WIB, kami dipersilahkan pulang. Di hari itu kami menyelesaikan mengentri hanya 40 berkas saja. Dihari kedua pukul 08.00 WIB kami berangkat ke balai desa. Kami mengerjakan tugas seperti hari sebelumnya yaitu mengentri data PTSL. Di hari itu kami mengentri data sekitar 70 berkas sampai dengan pukul 16.00 WIB, Kami dipersilahkan pulang kerumah masing masing. Di hari ketiga yaitu pada tanggal 25 Maret 2022, kami masih melakukan tugas pengentrian data pemohon PTSL karena masih banyak data yang belum di entri. Tidak terasa waktu sudah siang menunjukkan pukul 12.00 WIB kami istirahat sebentar untuk melakukan sholat dan makan siang yang sudah di sediakan oleh pihak balai desa. Selesai makan kami melanjutkan tugas yang belum selesai. Setelah pukul 58

16.30 WIB kami diperbolehkan perangkat desa untuk pulang ke rumah masing-masing. Tetapi pada waktu itu kami ada rencana untuk mencari cinderamata untuk kepala desa 59

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa Pejangganan karena hari jumat adalah hari terakhir kami melaksanakan KKN. Kami memutuskan untuk membeli parselan buah. Di hari jumat tanggal 25 Maret 2022 dimana seharusnya menjadi hari terakhir kami KKN. Di hari jumat pagi kami masih mengerjakan tugas yang sama seperti hari sebelumnya yaitu mengentri data. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB kami dipersilahkan pulang ke rumah masing masing. Tak disangka bahwa waktu sangat cepat dan menunjukkan bahwa hari ini kami akan menyelesaikan KKN BPN kami berpamitan kepada perangkat desa Pejangganan dan memberikan sedikit cinderamata sebagai tanda terima kasih kami kepada mereka yang telah menerima kami, mengajari, mendidik,bahkan memberikan kami yang terbaik selama KKN ini. Kami juga memohon maaf kepada mereka atas perkataan maupun sikap kami yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami juga tak lupa melakukan foto bersama untuk dokumentasi dan mengenang memori tersebut. Di hari sabtu dan minggu tanggal 26 – 27 Maret 2022. Kami masih masuk KKN seperti biasa, Kami sampai di balai desa sekitar jam 09.30 WIB. Kami masih 60

mengerjakan tugas mengentri data PTSL. Di hari sabtu kami melanjutkan 61

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa pengentrian data pada blok 3, yaitu blok terakhir yang jumlahnya lebih sedikit dari blok sebelumnya yaitu blok 1 dan 2. Tak terasa waktu menunjukkan jam 12.00 WIB, kami memutuskan untuk istirahat sebentar untuk melakukan sholat dan makan siang. Setelah istirahat kami melanjutkan untuk mengentri data. Pada jam 15.00 semua berkas pemohon PTSL yang menumpuk di balai desa selesai kita entri semua yaitu bejumlah 335 data. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung pulang kerumah masing-masing. Pada hari minggu kami berangkat lebih siang lagi ke balai desa yaitu pada jam 10.00. Di hari itu tugas kami berbeda dari hari sebelumnya, kami melakukan pengecekan data yang kami entri karena kami takut apabila ada data yang salah atau data yang belum kami entri. Tak terasa waktu menunjukkan jam 13.00 dan kami sudah menyelesaikan pengecekan data. Kami melakukan istirahat sebentar untuk makan siang dan sholat. Setelah itu kami memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. 62

BAB VII Abdi Kami di Desa Pongangan 7.1 Sejarah Desa Pongangan Sejarah Desa Pongangan tidak terlepas dari sejarah Masyarakat Desa Pongangan kecamatan Manyar di Kabupaten Gresik. Pada abad 14 M zaman Hindu disaat Kerajaan Mojopahit mengalami zaman keemasan, nenek moyang kita telah mendiami wilayah Desa Pongangan terbukti dengan adanya kampung Candi yang namanya diperoleh akibat hubungan perdagangan yang sangat lancar antar daerah maupun luar negeri, dengan membuka pelabuhan di Gresik, Surabaya, dan Tuban serta Canggu yang banyak dikunjungi pedagang dari India, Arab, dan Cina (M.Hasan; 1997, 77) terbukti dengan adanya makam Candi yang terletak di sebelah barat laut Desa Pongangan sampai sekarang masih ada dan ini membuktikan bahwa di sekitar tempat ini ada perkampungan kecil yaitu kampung Candi. Sampai tahun 1825 M masyarakat kampung Candi masih tetap bertahan, bahkan konon kabarnya semua masyarakatnya sangat kaya raya, mata pencaharian 63

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa berdagang dan bercocok tanam. Semakin lama wilayah Pongangan bertambah lagi, 64

sehingga menjadi 3 kampung yaitu kampung Candi, kampung Pomahan, dan kampung Pamongan. Adapun lokasinya sebagai berikut : Kampung Candi : wil.sebelah Barat Laut (sekarang RT 4 RW 7) Kampung Pomahan : wil.sebelah Selatan (sekarang RT 1 RW 1) Kampung Pamongan : wil.sebelah Timur Laut(sekarang RT 3 RW 7) Dikisahkan bahwa Kampung Pamongan dulu terdapat tiga orang santri, dua diantaranya masih ada hubungan darah dengan keluarga Sunan Giri, yaitu Mbah Nolowongso dan Mbah H. Sholeh, keduanya diberi tugas oleh Sunan Giri untuk berdakwah di Desa Pongangan (Nolowongso) dan yang satunya berdakwah di Desa Suci (H.Sholeh) yang makamnyadi atas Gunung Suci (Mbah Bbuyut Sholeh). Mbah Nolowongso disertai seorang pengawal pribadi dalam menjalankan dakwahnya di Desa Pongangan hingga akhir hayat beliau dan dimakamkan di komplek pemakaman Kampung Pamongan, Beliau 65

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa tidak hanya dibekali ilmu keagamaan namun juga disertai ilmu kanoragan sehingga beliau disegani rakyat, bahkan ditakuti karena kesaktiannya, 66

sehingga beliau dipercaya masyarakat sebagai pamong atau pendidik dengan segala resiko yang mengancam masyarakat, beliaulah yang menanggungnya. Oleh sebab itu, setelah beliau wafat namanya masih dikenang masyarakat sebagai nama kampung, yaitu Pamongan dan lokasi makamnya disebut Makam Penanggungan atau Mbah Buyut Tanggungan (H. Mas’ud; 2006). Pada kisah yang lain,sedang menimpa masyarakat Kampung Candi, dimana saat itu terjadi perampokan besar- besaran, sehingga semua masyarakat mengungsi ke tempat- tempat yang dianggap aman, ada yang bergabung dengan saudaranya yang ada di Kampung Pamongan maupun Kampung Pomahan, bahkan ada yang keluar dari Desa Pongangan, yaitu Desa Dahan Rejo Kecamatan Kebomas dan ada yang ke Desa Leran Kecamatan Manyar (H. Mas’ud; 2006). Untuk menetapkan Hari Jadi Desa Pongangan, penulis berpedoman pada saat dikukuhkannya Petinggi (Pejabat Tinggi) Bapak Tasrif Alm. Oleh masyrakat pada hari Jum’at Legi tanggal 04 Agustus 1893 M (H. Mas’ud; 2006). Hari dan tanggal tersebut setelah diketahui tahunnya kemudian diambil rumus penentu hari dan 67

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa pasaran. Pada saat itu situasi 68

Kabupaten Gresik dalam Transisi Pemerintahan yang dilebur menjadi satu dengan Surabaya, dimana sebelumnya Kabupaten Gresik berdomisili di Tandes (Surabaya) Bupatinya diangkat oleh Mataram dan Benda, sedangkan gaya Jabatannya ada Bupati Kasepuhan dan Bupati Kanoman. Dalam perkembangan selanjutnya Kabupaten Gresik dijadikan Pusat Pemerintahan yang berstatus Kawedanan (setingkat Pembantu Bupati) di Surabaya yang pada Tahun 1847-1962 Bupatinya dijabat oleh Kyai Tumenggung Harjohadi Negoro II (Warta Giri; 2003, 25). 7.2 Tradisi Unik Desa Pongangan Salah satu sosok kyai masyhur asal Gresik adalah KH Syafi’i, yang makamnya berada di Desa Pongangan, Kecamatan Manyar. Hingga kini, sosok kewaliannya masih melekat. Bahkan, setiap tahun masyarakat sekitar merayakan hari meninggalnya dengan gelaran acara yang megah. Menurut Gus Najib cicit generasi ke-4 KH Syafi’i, nenek moyangnya merupakan sosok ulama yang banyak menjadi rujukan di masa hidupnya. Bahkan namanya melambung di pelosok Gresik dan Surabaya. 69

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa Konon, salah satu kesaktiannya adalah mampu menguasai ilmu lipat bumi. Yakni perjalanan lintas kota 70

ditempuh dalam waktu singkat. Seperti dikisahkan, ketika itu KH Ahmad Dahlan Jogja dikabarkan telah meninggal dunia. Kemudian, Kyai Zubair Karim yang juga ulama Gresik, sowan ke Mbah Idris Leran berniat takziyah. Lalu Zubair yang kini namanya juga diabadikan sebagai nama jalan di Gresik, diarahkan untuk sowan ke KH Syafi’i. Karena mendesak hendak takziyah ke Jogja, dua ulama besar itu menaiki kereta kuda atau dokar. Dengan ilmu kesaktian yang dimilik KH Syafi’i, kereta kuda yang menjadi trasportasi populer di masanya, itu begitu cepat melaju. Sampaiakhirnya menjumpai proses pemakaman KH Ahmad Dahlan yang berada di Jogja. Julukan kecilnya adalah Saeng. Setelah menunaikan ibadah haji namanya berubah menjadi KH Mohammad Syafi’i. Dia anak ke-3 dari 10 orang bersaudara. Syafi’i dilahirkan oleh sepasang suami istri yang bernama Raden Singousul dan Raden Ajeng Samiani. Jika diurutkan dari garis silsilah, KH Syafi’i merupakan keturnan dari Kanjeng Sunan Giri ke – 11. Sedangkan Gus Najib cicit KH Syafi’i keturunan ke 15 atau yang terakhir dari Sunan Giri. 71

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa Untuk jalur pendidikannya, ia dahulu pernah ngaji kepada Mbah Idris Leran, kemudian mondok di Ponpes 72

Qomaruddin menjadi santri dari Mbah Sholeh Sanin. Selain itu, beliau juga pernah belajar kedikdayaan atau ilmu kanuragan kepada keponakan sekaligus menantunya Mbah Sholeh, yang bernama Mbah Abdur Rohman. Selain menjadi seorang kyai sakti mandraguna, KH Syafi’i dahulunya juga pernah menjabat Kepala Desa Pongangan periode ke tiga. Dahulu Pongangan masih desa baru, yang sebelumnya masuk dalam peta Kawedanan Suci. Sebelum ada istilah kecamatan, masih ada kawedanan yakni, di daerah Suci. Dibuktikan dengan pemakaman sebelah Mbah Syafi’i, ada makam dari wedana (camat) Suci. Untuk menghormati perjuangan, namanya kini menjadi nama jalan dari Bunder hingga Tenger. Banyak masyarakat memperingati haulnya setiap 28 robiul akhir, ba’da maulud sesudahnya Rabu wekasan. Tradisi tersebut selalu disambut meriah. Seperti tiga tumpeng raksasa setinggi 2 meter, di kirab sepanjang jalan raya Pongangan menuju Makam KH Mohammad Safi’i. Usai di doakan, ratusan warga langsung berdesak- desakan merebut tiga tumpeng raksasa yang terbuat dari nasi kuning dan buah-buahan. 73

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa “Masyarakat percaya jika memakan tumpeng akan mendapat berkah dari doa bersama. Selain bertujuan sebagai 74

wujud syukur atas melimpahnya hasil bumi, arak-arakan tumpeng raksasa dilakukan untuk penolakan bala’ dan pengharapan yang lebih baik di tahun mendatang,” pungkasnya. 7.3 Aktivitas KKN BPN Desa Pongangan 2022 Saat ini, program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) digunakan sebagai strategi percepatan pendaftaran tanah. Universitas Muhammadiyah Gresik juga turut andil dalam pelaksanaan program tersebut dengan mengirimkan mahasiswanya yang tergabung dalam KKNKhusus BPN. Salah satunya adalah KKN Khusus BPN yang diadakan di Desa Pongangan. Pelaksanaan Kegiatan PTSL di Desa Pongangan dimulai pada tanggal 21 Maret 2022. Sebelum itu, Kepala Desa Pongangan, Aang Chunaifi, S.T., dan kepala desa lainnya yang akan melaksanakan program PTSL melakukan rapat koordinasi via aplikasi Zoom Conference dari kepala BPN Gresik. Selanjutnya dibentuk panitia pelaksana program PTSL di Desa Pongangan dengan Bapak Sholeh sebagai ketua pelaksananya. Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa juga mendapatkan 75

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa pengarahan tentang prosedur pendaftaran dan juga pembagian tugas masing-masing. Kegiatan dimulai pada pukul 8 pagi hingga 2 siang selama tanggal 21-28 Maret 2022, dan tidak melayani hanya pada hari minggu (27 Maret 2022). Warga yang hendak mendaftar diberikan nomor antrian untuk selanjutnya diarahkan pada proses registrasi, verifikasi dan pembayaran. Setelah itu, data akan diinput di komputer untuk selanjutnyadilakukan pengukuran tanah dan verifikasi tanah yang sudah diukur. 1. Registrasi Pada tahap ini, warga diberikan formulir yang berisi data seperti nama, alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi, asal perolehan tanah, alamat tanah, penggunaan tanah, dan batas-batas tanah sebelah utara, timur, selatan, dan barat. Serta terdapat daftar berkas yang harus dikumpulkan pada saat verifikasi data. 2. Verifikasi berkas Setelah registrasi, panitia akan memeriksa kelengkapan berkas peserta. Berkas-berkas yang dibutuhkan yaitufotocopy KTP 2 lembar, fotocopy KK 2 76

lembar, fotocopy SPPT tahun 2022 sejumlah 2 lembar, fotocopy bukti pembayaran SPPT tahun 2022 juga sejumlah 2 lembar, Petok 77

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa D asli dan 2 lembar fotocopy, serta surat hak milik, yaitu surat yang menyatakan darimana tanah tersebut didapatkan. Surat tersebut bisa berupa surat jual beli, surat hibah, atau surat kewarisan. 3. Pembayaran Setelah dokumen dari peserta dinyatakan lengkap dan lolos verifikasi, peserta kemudian diarahkan untuk pembayaran sejumlah Rp250.000,00 atau 50% dari jumlah seluruhnya. Peserta kemudian membawa bukti pendaftaran serta patok untuk ditancapkan pada tanah yang mereka daftarkan dan kemudian menunggu pengukuran tanah dilakukan. 4. Penginputan Data Data-data yang telah dinyatakan lolos verifikasi dan sudah melakukan pembayaran akan diinput dalam bentuk excel sebagai data utama desa. 5. Pengukuran Tanah Pengukuran tanah dilakukan oleh pihak BPN dengan sejumlah perngkat Desa untuk menghindari perselisihan dan kejadian lain yang tidak diinginkan. Pengukuran dilakukan dengan mengacu pada patok yang ditancapkan serta data yangdidapatkan dari desa. 78

6. Verifikasi tanah Setelah penggukuran tanah dilakukan, peserta akan dipanggil ke balai desa kembali untuk pencocokan data dari proyeksi data yang telah dikumpulkan. Proyeksi tersebut memperlihatkan bidang tanah dilihat dari satelit dan sudah ditambahkan data yang telah diambil dari pengukuran sebelumnya. Di tahap ini, peserta yang dipanggil juga mendatangkan tetangganya untuk memastikan bahwa tanah tersebut benar miliknya dan menghindari perselisihan di kemudian hari. Setelah pelaksanaan, diadakan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan setiap hari. Kegiatan monitoring sendiri dibagi dua yaitu monitoring lapangan dan monitoring di bagian registrasi, verifikasi dan pembayaran di balai desa. Monitoring ini dilakukan oleh panitia dan dipantau kepala desasecara bergantian, setelah kepala desa memonitor di balai desa dan dirasa lancar, maka beliau akan turun ke lapangan untuk memonitor proses pengukuran tanah. Hal ini dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bisa berjalan secara lancar dan tidak memiliki hambatan berarti. 79

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa Sedangkan proses evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan setiap harinya dengan membahas kekurangan yang terjadi pada hari tersebut dan apa yang harus ditingkatkan pada hariberikutnya. 80

81

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa BAB VIII PENUTUP 8.1 Kesimpulan 1. Keberhasilan kegiatan KKN khusus ini tidak lepas dari Kerjasama yang luar biasa antara mahasiswa, BPN, perangkat desa masyarakat dan semua pihak yang terlibat dan mebantu, sehingga KKN khusus bisa berjalan dengan lancar. 2. Dengan adanya KKN khusus UMG dan BPN permasalahan-permasalahan terkait pertanahan di desa Leran, Manyarsidomukti, Peganden, Pejanggan, dan Pongangan. 3. Mahasiswa KKN khusus memperoleh ilmu dan juga pengalaman tentang bagaimana program PTSL dan bagaima cara hidup bermasyarakat seperti saling membantu, bersikap santun, dan lain-lain. 8.1 Saran Peserta KKN dan perangkat desa seharusnya memberikan penyuluhan secara menyeluruh kepada warga supaya tidak ada kesalah fahaman terkait 82

program PTSL dimana masih banyak yang meragukan apakah mereka benar-benar akan mendapatkan sertifikatnya 83

Masterplan Mitigasi Wilayah Desa DAFTAR PUSTAKA Arbiansyah, Ilham. 7 Januari 2022. Kisah KH Syafi’i TokohDesa Pongangan yang Punya Kesaktian Ilmu LipatBumi. (online) https://gresiksatu.com/kisah-kh-syafii-tokoh-desa- pongangan-yang-punya-kesaktian-ilmu- lipat- bumi/ diakses pada 2 April 2022 Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Gresik. SIDesa Pongangan. (online) https://sidesa.gresikkab.go.id/desa- pongangan/ diakses pada 2 April 2022 Gresik, D. P. (2021). Buku Panduan Kuliah Kerja NyataKhusus. 84

Sebuah Pengantar “ Wilayah desa merupakan wilayah rural yang memiliki lahan majemuk. Lahan tersebut lebih lapang daripada wilayah urban yang mayoritas diisi oleh pemukiman dan perkantoran. Mitigasi pendataan tanah mendorong sertifikasi yang dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan- kebijakan pemanfaatan tanah. Hal tersebut berguna dalam pembangunan wilayah-wilayah rural sehingga dapat memaksimalkan potensi wilayah. Desa Leran, Manyar Sidomukti, Peganden, Pejanggan, dan Pongangan merupakan bagian dari Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yang mengalami perkembangan disebabkan banyak didirikan industri- ”industri yang tentunya memerlukan mitigasi khusus. UMG PRESS TKJ aeallbapun.p:aS+tue6mn2a3Gt1er er3as9iNk5o16.4111104211, K e c a m a t a n K e b o m a s ,


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook