PERPINDAHAN KALOR By: LIA PARING PANGESTY KELAS VII
KOMPETENSI DASAR 3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan 4.4 Melakukan penyelidikan tentang pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.4.6 Menjelaskan contoh peristiwa perpindahan kalor 3.4.7 Menganalisis tiga jenis perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari 3.4.3 Mengaitkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari 4.4.1 Menyajikan laporan percobaan tertulis perpindahan kalor TUJUAN PEMBELAJARAN Menuntun peserta didik melalui video dan LKPD untuk menjelaskan, menganalisis, mengaitkan dan menyajikan laporan percobaan Perpindahan Kalor dengan penuh disiplin selama proses pembelajaran.
Perpindahan Kalor Kalor dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Kalor pada suatu benda dapat berpindah dari suatu benda yang suhunya tinggi ke benda lain yang suhunya rendah. Fenomena perpindahan kalor ini dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada saat membuat kopi dengan air panas, sendok akan terasa panas apabila dibiarkan lama didalam gelas. Contoh lainnya yaitu kalor (panas) matahari yang sampai ke permukaan bumi. Berbicara mengenai perpindahan kalor, maka kita mengenal setidaknya ada tiga cara terjadinya perpindahan kalor, yaitu melalui cara konduksi, cara konveksi, dan cara radiasi. 1. Konduksi Sumber . Buku siswa kemendikbud Konduksi, atau disebut juga hantaran, merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu Gambar 22. Proses perpindahan kalor perantara zat tanpa disertai perpindahan bagian- secara konduksi bagian dari zat itu. Misalnya, ketika kita memanaskan logam pada salah satu ujungnya, maka lambat laun ujung lainnya akan menjadi panas karena adanya perpindahan kalor melalui logam tersebut. Contohnya, apabila seseorang memasak dengan menggunakan panci, maka api dari kompor akan memanaskan bagian dasar panci terlebih dahulu sebelum kemudian seluruh permukaan badan panci menjadi panas. Kemampuan zat atau benda dalam menghantarkan kalor juga berbeda-beda. Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Oleh karena itu, kemampuan benda-benda di alam dalam menghantarkan kalor dibedakan kedalam dua kelompok: konduktor dan isolator. a. Konduktor adalah kelompok benda-benda yang mudah menghantarkan kalor. Contoh konduktor adalah tembaga, besi, aluminium, emas, perak dan sejenisnya. b. Isolator adalah kelompok benda-benda yang sukar menghantarkan kalor. Contoh isolator adalah kayu, karet, plastik, dan sejenisnya.
Secara umum, bahan- bahan yang terbuat dari logam umumnya merupakan konduktor kalor, sedangkan bahan- bahan yang terbuat dari non logam umumnya merupakan isolator kalor. Sumber buku siswa kemendikbud Gambar 24. Bahan konduktor dan isolator panas Contohnya pada peralatan memasak, bagian yang bersentuhan dengan api menggunakan konduktor yang baik, sedangkan bagian pegangannya menggunakan isolator yang baik. Sumber. Buku siswa kemendikbud Gambar 23. Peralatan rumah tangga yang memanfaatkan sifat konduksi bahan 2. Konveksi Air merupakan konduktor yang buruk. Namun ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu zat disertai oleh perpindahan zat tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas (fluida). Perpindahan kalor secara konveksi dinamakan juga aliran panas, karena bagian- bagian zat itu terus mengalir selama pemanasan. Misalnya, perpindahan kalor melalui air yang dipanaskan.
Ketika air dipanaskan, maka bagian air yang panas akan berkurang massa jenisnya, sehingga akan naik ke permukaan. Tempat air panas tersebut akan digantikan oleh air dingin yang juga akan mengalami hal serupa dengan air panas sebelumnya. Proses seperti ini terus berulang hingga akhirnya seluruh bagian air Sumber teguh sugiarto menjadi panas. Gambar 25. Arus konveksi Perpindahan panas secara konveksi juga terjadi pada udara, sehingga terjadi apa yang dinamakan angin darat dan angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari. Air lebih lambat menyerap panas dari tanah, sehingga pada siang hari udara di atas lautan lebih dingin daripada udara di atas daratan. Akibatnya massa jenis udara di atas daratan lebih kecil. Oleh karenanya, udara di atas daratan akan naik dan tempatnya digantikan oleh udara di atas lautan, sehingga terjadi aliran angin dari laut ke darat yang dinamakan angin laut. Angin darat terjadi pada malam hari. Udara di atas daratan lebih cepat dingin dibandingkan udara di atas lautan, sehingga udara di atas lautan akan naik dan tempatnya diisi oleh udara di atas daratan, dan terjadi aliran angin dari darat ke laut yang dinamakan angin darat. Sumber buku siswa kemendikbud Gambar 26. Konveksi menimbulkan Angin laut dan angin darat 3. Radiasi Saat kamu berjalan di tengah hari yang cerah, Sumber buku siswa kemendikbud kamu merasakan panasnya matahari dimukamu . Bagaimana kalor dari matahari dapat pindah Gambar 27. Perpindahan kalor dengan ke wajahmu? Bagaimana kalor dapat melalui Radiasi jarak berjuta kilometer dan melewati ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi perpindahan kalor dari matahari ampai ke bumi dengan cara lain yang dinamakan radiasi.
Radiasi atau pancaran merupakan cara perpindahan kalor tanpa perpindahan zat perantara. Sifat pancaran dari berbagai permukaan benda juga berbeda-beda. Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap energy kalor yang besarnya bergantung pada suhu benda. Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Saat kamu menjemur dua kaos basah dengan warna berbeda. Kamu mendapatkan bahwa kaos yang bewarna gelap lebih cepat kering. Sumber : www. Google.com Gambar 28. Baju di jemur dengan warna berbeda Beberapa jenis benda tercatat ada yang mudah menyerap dan memancarkan radiasi kalor dan beberapa jenis benda lainnya ada yang tidak mudah menyerap dan memancarkan radiasi kalor. Berdasarkan sejumlah penyelidikan diketahui bahwa benda hitam lebih mudah menyerap dan memancarkan kalor dibandingkan dengan benda selain hitam. Oleh karena itu, apabila pada siang hari yang terik kita menggunakan pakaian berwarna hitam, maka kita akan merasakan panas yang lebih dibandingkan apabila kita menggunakan pakaian yang berwarna selain hitam. AYO DISKUSI https://news.detik.com/kolom/d-4827285/karhutla- 2019-dan-cuaca-panas-ekstrem *Silahkan diskusi di GoogleClassro RESUME • Perpindahan Kalor adalah suatu kalor atau panas yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain • Perpindahan kalor ada 3 yaitu konduksi, konveksi dan radiasi
GLOSARIUM Kalor : panas Konduksi : perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan Konveksi : perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah Radiasi : perpindahan panas tanpa zat perantaranya DAFTAR PUSTAKA Widodo, W, dkk. (2017). Buku Guru Iimu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud Widodo, W, dkk. (2017). Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud Wasis. I, Sugeng Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : kemendikbud.
Search
Read the Text Version
- 1 - 7
Pages: