JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-111Analogi Memori dalam Perancangan Terminal Penumpang Bandar Udara Juanda Surabaya Angel Chrisma Elisabeth, dan Vincentius Totok NoerwasitoArsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] Abstrak−Bandar udara adalah “pintu gerbang” yangmerepresentasikan Surabaya dengan segala budaya,pencitraan, dan prestasinya. Terminal penumpang bandarudara internasional Juanda telah didesain untuk menjawabdua tuntutan utamanya yakni sebagai terminal udara dan ikonbaru surabaya, akan tetapi dalam desain tidak ada rencanapenanggulangan apabila terjadi lonjakan jumlah penumpang.Penulis memberikan sebuah alternatif desain bandar udarasebagai Tugas Akhir dengan judul Redesain TerminalPenumpang Bandar Udara Internasional Juanda.Redesain inimengangkat tema “Memori” sebagai pokok dari perancangankeseluruhan Terminal Penumpang Bandar UdaraJuanda.Penerapan tema “Memori” menggunakan metodaanalogi pemecahan masalah, sebagai panduan dalammenyelesaikan permasalahan yang ada di desain bangunanbandara Juanda saat ini. Kata Kunci−bandar udara, gerbang, Juanda,redesain,Surabaya, terminal.K I. PENDAHULUAN Gambar. 1. Siteplan objek rancang di Sedati, Sidoarjo. OTA Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota Gambar. 2. Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Juanda saat terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. ini.Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang lebih dari 4juta jiwa (perhitungan pada tahun 2007), Surabayamerupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, danpendidikan di kawasan timur Pulau Jawa dan sekitarnya.Dengan semakin berkembangnya kota Surabaya semakintinggi juga minat wisatawan lokal maupun mancanegarauntuk sekedar berkunjung atau bahkan menetap di Surabayayang juga terkenal sebagai Kota Pahlawan ini. Menyadarikebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana kota yangsemakin meningkat, pemerintah Surabaya mulaimenerapkan sistem transportasi yang lebih baik sepertimembuat jalan arteri utama yang menghubungkan BandarUdara Internasional Juanda langsung ke dalam kota. Akses yang sering digunakan wisatawan untukmemasuki wilayah Surabaya selain melalui jalur daratadalah melalui jalur udara.Angkutan udara merupakan jalurtransportasi utama bagi masyarakat yang berasal dari luarpulau hingga luar negeri, sehingga arus mobilitas yangterjadi melalui jalur ini dari tahun ke tahun meningkatdrastis. Kenaikan
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-112jumlah penumpang dan jumlah maskapai penerbangan yang Gambar. 3. Kepadatan penumpang di dalam ruang check-in.secara signifikan dapat terlihat pada setiap tahun danmemberikan gambaran bahwa perlu adanya sebuah upaya Gambar. 4. Kepadatan penumpang di curbside yang disebabkan kurangyang jelas dalam mewadahinya, hal ini menjurus pada tersedianya tempat duduk dan ketidakteraturan pemisahan alurkemampuan sebuah bandar udara yang secara fleksibel sirkulasi penumpang dan pengantar.mampu menampung dan mengatasi perubahan ini. Keseriusan dalam menangani peningkatanjumlahpenumpang di bandar udara juga perlu diimbangidengan penanganan bandar udara sebagai sebuah “pintugerbang” yang merepresentasikan Surabaya dengan segalabudaya, pencitraan, dan prestasinya dan membuat setiaporang yang melewati “pintu gerbang” tersebut merasamengenal dekat dan terkesan dengan Surabaya. Hal inidikarenakan keberadaan bandar udara dari sebuah kotametropolitan berubah menjadi ikon kota. Terminalpenumpang bandar udara internasional Juanda telah didesainuntuk menjawab dua tuntutan utamanya yakni sebagaiterminal udara dan ikon baru surabaya, akan tetapi dalamdesain tidak ada rencana penanggulangan apabila terjadilonjakan jumlah penumpang dan beberapa hal dalam bidangmaintenance bangunan. Berdasarkan informasi terbaru dariliputan Jawa Pos pada hari Jumat, 28 September 2012tertulis bahwa kondisi bandar udara internasional diIndonesia memprihatinkan, salah satunya adalah di Juanda.Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan JalanProvinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menerangkan, aruspenumpang bandar udara Juanda saat ini diperkirakan 14juta penumpang per tahun. Sementara itu, kapasitas bandarudara yang ada sekarang hanya bisa menampung 6,5 jutapenumpang per tahun. Karena ledakan penumpang inikondisi bandar udara Juanda yang seharusnya lebiheksklusif dari terminal penumpang lainnya menjadi hampirsama seperti terminal penumpang bus Bungurasih.Berdasarkan uraian di atas, bandar udara internasionalJuanda perlu mempertimbangkan aspek-aspek terbaru yangakan mempengaruhi keberadaan dan eksistensi bandar udaraJuanda hingga 10-15 tahun mendatang. Berbasis padakebutuhan perkembangan jalan yang semakin maju dimanamembuat seluruh elemen berkompetisi untuk meraiheksistensi maka dengan tidak mengurangi penilaian terhadapdesain bandar udara yang sudah ada, penulis memberikansebuat alternatif desain bandar udara sebagai tugas akhirdengan judul Terminal Penumpang Bandar UdaraInternasional Juanda yang tentunya dengan wawasan yanglebih jauh kedepan, sehingga diharapkan dari sebuahpencarian ide, konsep dan rancangan nantinya mampumemberikan sebuah pandangan dan masukan baru. II. TEORI DASAR PEMILIHAN TEMA Gambar. 5. Kepadatan kendaraan di curbside . Pendekatan rancangan yang akan dipakai adalah analogipemecahan masalah. Pendekatan analogi dipilih karenadalam objek rancangan yang berupa terminal penumpangbandar udara internasional Juanda dirasa perlu adanyapengandaian terhadap sesuatu yang diharapkan dapatmewakili fungsi objek rancangan sebagai bandar udara dan
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-113imagenya terhadap tata kota sebagai wujud kemajuan dalambidang transportasi serta pintu gerbang kota.Analogi Pemecahan Masalah Gambar.6. Bird Eye View model redesain bandara Juanda. Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyakpenalaran daripada ilham, dan lebih banyak pengetahuanfaktual daripada semangat (Borgnis, 1823).Pendekatan inisering juga disebut dengan pendekatan rasionalis, logis,sistematik, atau parametrik.Pendekatan ini menganggapbahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan merupakanmasalah yang dapat diselesaikan melalui analisis yangseksama dan prosedur-prosedur yang khusus dirumuskanuntuk itu.Kekuatan dari setiap penggunaan metaforatergantung dari tingkatan pengenalan karakter visual sebuahmetafora teraga. Tiruan langsung merupakan prosesmerancang yang tidak terpuji karena tidak ada perbedaanantara awal metafora (metaphora departure) dan hasilakhirnya (final creation) atau dengan kata lain tidak adausaha perubahan. Awal tindakan metafora harus lebih darisekedar kesamaan rupa.Kaitan Tema dengan Pendekatan Rancangan Gambar.7. Skema alur penjabaran konsep ke bentuk. Dari penjelasan mengenai pengertian tema maupunsaluran kreativitas yang telah dipilih tentunya terdapatketerkaitan satu sama lain yang diharapkan dapatmendukung dalam proses perancangan bandar udara ini.Poin utama yang diambil dari tema memori adalahmenciptakan sense of place pada rancangan.udara. MemoriSebagai salah satu pintu gerbang kota, bandar udara tidaklagi hanya menjadi tempat sirkulasi penumpang yangmenggunakan transportasi udara melainkan juga berfungsisebagai tempat yang membangkitkan memori akan kotayang diwakilinya. Jatidiri dari kota yang diwakiliselayaknya melekat dalam desain sebuah bandar udara. Memori yang kuat tercipta dari adanya pengalaman(baik senang maupun sedih) pengalaman tersebut terbentukdari adanya komunikasi antar manusia pada suatu tempattertentu, hal inilah yang berusaha dibangun di dalam bandarudara sehingga sense of a place benar-benar tercipta.Teknologi canggih dan terkini Perkembangan yang tersusunrapi dan dapat diakses dengan baik, selain itu kemampuanadaptasi alat ini terhadap tambahan-tambahan alat dengansistem yang lebih canggih sesuai dengan kebutuhan zamanjuga menjadi pertimbangan utama mengingat kemiripannyadengan keberadaan bandar udara yang memerlukanperencanaan ke depan yang matang. Berdasarkan buku yangberjudul “Image of the City” karya Kevin Lynch dijelaskanbahwa landmark adalah suatu unsur karakter penunjangsetiap lingkungan atau kota yang dapat menimbulkan kesantersendiri dari lingkungan atau kota tersebut bila dilihat dandipandang oleh seseorang. Karena Arsitektur sebagai titikpandang, berarti penilaiandidasarkan pada bentuk, ruang danjalinan hubungan yang saling kait mengkait.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-114 Berdasarkan studi Kevin Linch dimana landmark adalahsalah satu unsur yang tercakup diatas, dimana diamengungkapkan bahwa landmark adalah bentuk visual yangmencolok dari sebuah kota. Landmark merupakan elementerpenting dari bentuk kota, karena berfungsi untukmembantu orang dalam mengarahkan diri dari titik orientasiuntuk mengenal kota itu sendiri secara keseluruhannya dankota-kota lain. III. KARAKTERISTIK TEMA RANCANGAN Gambar.8. Konsep sirkulasi sesuai dengan perhitungan efisiensi waktu. Penjabaran karakteristik Memori bertujuan untukmengarahkan penulis menuju bahasa Arsitektur yang lebihkhusus yang akan digunakan dalam proses perancangan.Karakteristik a. Sirkulasi Sirkulasi merupakan hal utama dari keseluruhan sistem kebandar udaraan. Sebagai terminal penumpang dengan jadwal keberangkatan dan kedatangan internasional maupun domestik yang cukup padat ditambah pula sirkulasi dari luar ke dalam terminal maupun sebaliknya maka pengaturan sistem sirkulasi yang efektif dan efisien sangatlah penting untuk diterapkan dalam sebuah bandar udara. b. Cerita Pengalaman langsung yang menghubungkan arsitektur dengan manusia secara khusus. Pengalaman ini akan membekas dalam bentuk memori dan dapat membuat orang kembali ke tempat kejadian peristiwa tersebut untuk sekedar menikmati perasaan dari kenangan mereka. c. Image (Citra) Memori berkaitan dengan usaha menghadirkan budaya dan jatidiri kota ke dalam bangunan, sehingga walau hanya melalui bangunan bandar udara, para pengunjung bangunan ini dapat merasakan “berada” di Surabaya. IV. EKSPLORASI RANCANGAN Gambar.9. Penerapan tema Memori menggunakan permainan cahaya ke dalam bangunan.Penerapan Memori dalam Arsitektur Karakteristik-karakteristik tersebut dikaitkan dengan Arsitektur: Sirkulasi - sebagai bangunan Terminal. karakter sirkulasi yang menjadi output redesain ini adalah Sirkulasi yang jelas berbentuk linear dengan penandaan (signing) yang jelas dalam menginformasikan data. Perpaduan penggunaan paths, edges, nodes serta penggunaan teknologi informasi yang canggih akan sangat membantu dalam mengarahkan dan memudahkan sirkulasi manusia, barang, hingga kendaraan. Cerita - Arsitektur yang diciptakan dapat menyiratkan cerita. pengaplikasian karakter ini dapat dirasakan dalam
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-115- pengalaman ruang dalam rancangan Terminal PenumpangBandar Udara Juanda yang baru.permainan visualisasicahaya yang ditampilkan dalam rangka kayu space frameakan menghasilkan pembayangan di dalam ruang yangmemiliki kesan berbeda. visualisasi cahaya inilah yangmendukung cerita didalam konsep Terminal yang baru. Citra (Image)- dalam meredesain sebuah bangunan. akan adaperbandingan yang menjejajarkan bangunan lama danbangunan baru. karakter citra lokal tercipta berkat pemilihanmaterial space frame dari kayu. pemakaian material kayulokal ini memberi kesan hangat dalam ruangan danmenperkuat citra bangunan yang ada di Surabaya.kesanberbeda. visualisasi cahaya V. KESIMPULAN Gambar 10. Aksonometri Struktur Perancangan arsitektur dengan pendekatan tematikberawal dari masalah yang dihadapi dalam masyarakat,gubahan tema melalui karakteristik tersebut akanditampilkan dalam konsep-konsep perancangan bangunan karakter-karakter yang ditampilkan dalam outputrancangan Terminal Penumpang Bandar Udara JuandaSurabaya yang baru yaitu:1. Bangunan hasil redesain ini lebih memperhatikan poin sirkulasi melalui penandaan yang jelas dan penginformasian data.2. Bandar Udara internasional Juanda hasil redesain ini lebih mempertimbangkan aspek-aspek terbaru yang akan mempengaruhi keberadaan dan eksistensi bandar udara Juanda hingga 10-15 tahun mendatang3. Output rancangan menggunakan sistem struktur kolomn grid yang dapat memaksimalkan ruangan didalam terminal. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosenpembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir. Bapak Dr. Ir. V.Totok Noerwasito, MTdan pihak –pihak yang telah banyakmembantu dan mendukung penulis dalam mengerjakanTugas Akhir ini terutama keluarga dan teman-temanAngkatan 2009 yang tercinta atas segala bantuannya danatensi selama penulis mengerjakan Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA[1] Duerk,Donna, 1993. Architecture Programming, New York: Van Nostrand Reinhold[2] Antoniades, Poetic of Architecture[3] Jodidio, Philip. 2009. Architecture Now! 6, Cologne: Taslen
Search
Read the Text Version
- 1 - 5
Pages: