\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 36 Ipomoea pes-caprae (L.) Sweet.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Ipomoea maxima (L.f.) Don ex Sweet. Famili: Batang: Convolvulaceae Batang panjangnya 5 m dan menjalar, akar tumbuh Sinonim: pada ruas batang. Batang berbentuk bulat, basah dan Convolvulus maximus L., Ipomoea sepiaria Koen. ex Roxb., hijau kecokelatan. I. subtrilobans Miq., I. verrucosa Bl. Akar: Nama daerah: Akar tunggang. Akar kangkong bulu (Ind.), Kangkung bulu. Ciri khusus: Spesies yang mirip: Pada tepi-tepi daun terdapat bintik-bintik keunguan dan Ipomoea alba L. sedikit berbulu. Habitus: Fenologi: Herba memanjat. Berbunga sepanjang tahun. Penyerbukan dilakukan Daun: oleh serangga. Tunggal, berseling dengan bentuk oval atau bundar telur. Habitat: Ukurannya 2-6 cm, ujung meruncing. Tumbuh pada ketinggian 1-1400m dpl. Biasanya ditemukan Bunga: di pantai berpasir tetapi terdapat juga di garis pantai, serta Karangan bunga berada di ketiak daun, berbunga satu, kadang-kadang di saluran air. berselingan, daun pelindung kecil, rontok. Daun kelopak Kegunaan: elips, gundul, tidak sama, paling luar terpendek, panjang Dapat digunakan sebagai tanaman pagar, tepi jalan dan 0.5-1.5 cm. Mahkota berbentuk terompet, putih, dengan sebagainya. Bunga yang mekar di malam hari ini jika pita kehijauan, tepian lebar, bentuk jantra. Benang sari lepas dikeringkan bunganya tetap berbau sedap sekali, digunakan tertancap tinggi, gundul. Bakal buah gundul. Tangkai putik untuk memberi bau sedap pada makanan, daun muda bentuk benang, gundul. Kepala putik bentuk bola rangkap. digunakan untuk sayuran. Buah: Kapsul, agak bulat dan pipih dengan ukuran 6-7 mm, beruang 2, berkatup 4, berbiji 4. Biji: Biji segar berwarna putih gading. Gambar 37 Ipomoea maxima (L.f.) Don ex Sweet.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Lu a cylindrica (L.) Roem. Famili: Biji: Cucurbitaceae Bulat dan pipih kehitaman. Sinonim: Batang: Lu a aegyptica Mill., L. cattupincinna Ser., L. foetida Sieb Panjang batang mencapai 2-10 m, memanjat dengan sulur- et Zucc., L. pentandra Roxb., L. petola Ser., Momordica sulur yang keluar dari ketiak daun. cylindrical L. Akar: Nama daerah: Tunggang dan putih kecokelatan. Oyong hutan, Belustru. Ciri khusus: Spesies yang mirip: Mempunyai “lingir” sebanyak 10 di permukaannya. Lu a acutungula (L.) Roxb. Potongan melintang buahnya berupa roda-roda bergigi. Habitus: Fenologi: Semak merambat. Perbungaan muncul sepanjang tahun. Penyerbukan Daun: dilakukan oleh serangga, khususnya lebah. Hal ini Daun tunggal, panjang tangkai daun 4-9 cm, letak berseling. diperkirakan karena adanya serbuk sari yang tebal serta Helaian daun bulat telur melebar, berlekuk menjari 5-7 kehadiran nektar yang memproduksi kelenjar pada ujung buah, pangkal daun berbentuk jantung, tulang daun pinak daun di bawah bunga. menonjol di bawah, warna permukaan atas berwarna hijau Kegunaan: tua, warna permukaan daun bagian bawah hijau muda, Digunakan untuk mengatasi demam, rasa haus, batuk panjang 6-25 cm, lebar 7.5-27 cm. sesak, keputihan dan haid tidak teratur, air susu ibu (ASI) Bunga: tidak lancar, sukar buang air besar, pendarahan seperti air Bunga berkelamin tunggal, terdapat dalam satu individu seni berdarah, mimisan dan bisul. Biji digunakan untuk tumbuhan. Mahkota bunga berwarna kuning. mengatasi masalah wajah, tangan, kaki (edema) bengkak, Buah: batu saluran kencing, cacingan, sakit pinggang, dan wasir. Buah tergantung dan terletak di atas tanah, bentuknya bulat memanjang atau silindris, panjang 10-50 cm, dengan garis tengah 5-10 cm, jika sudah tua berwarna cokelat. Bagian dalam buah yang sudah masak terdapat anyaman sabut yang sudah rapat.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 38 Luffa cylindrica (L.) Roem.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 39 Mimosa pigra Blanco.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Mimosa pigra Blanco. Famili: Biji: Fabaceae Polong dengan warna cokelat saat matang yang masuk ke dalam segmen. Setiap segmen berisi biji dengan panjang 4-5 Sinonim: mm dan lebar 2 mm. Mimosa asperata L, M. pidica var. pudica., M. pidica var. Batang: hispida., M. pidica var. tetranda., M. pidica var. unijuga., M. Batang bercabang 2-6 cm panjang dengan pertumbuhan pudica Duchass & Walp. padat. Batang berwarna merah tua dengan duri-duri tempel. Akar: Nama daerah: Tunggang dan memperpanjang dengan kedalaman 1-2 m. Putri malu (Ind.), Jukut borang (Sunda), Si meduri-duri Ciri khusus: (Riau), Radelik, Kucingan, Pis kucing cilik (Jawa), Rebha Daun sensitif disentuh dan mengandung zat mimosin yang bangun, Rebha lomalowan, Dus todusan (Madura), Padang bersifat racun bagi binatang ternak. getep (Bali), Si kajuk (Minangkabau), Si kerput, Si hirput Fenologi: (Batak), Dukut kokompun, Gigoko (Minahasa). Berbunga dalam satu tahun perkecambahan, dengan menghasilkan 100 bunga. Penyerbukan dilakukan oleh Spesies yang mirip: lebah dan kupu-kupu. Mimosa invisa Mart., Mimosa pudica L. Habitat: Tumbuh pada iklim basah-kering tropis, di daerah dengan Habitus: curah hujan di atas 750 mm/ tahun dengan suhu yang Semak tahunan. sangat tinggi. Kegunaan: Daun: Sampai saat ini masih diteliti kegunaan dari tumbuhan Daun majemuk dengan anak daun kecil-kecil dengan liar ini. Secara tradisional, lembaran-lembaran daun ini jumlah genap atau daun majemuk beranak genap. Daun sering ditaruh di bawah bantal untuk memudahkan tidur majemuk berwarna hijau dengan ukuran 3-6 cm, berbulu. pada anak-anak yang mengalami kesulitan tidur. Secara Tangkai daun yang berduri dengan panjang 20-25 cm. alamiah, jenis ini berfungsi sebagai penutup tanah untuk mencegah erosi. Bunga: Bunga bulat halus, merah muda dengan 1-2 cm secara keseluruhan. Setiap kepala bunga menghasilkan 1-30 polong yang 3-8 cm panjang yang ditutupi dengan rambut. Bunga berbentuk bonggol, yang keluar pada ketiak tangkai daun. Buah: Buah berbulu tebal, berjumlah 20-25 dengan panjang 6.5- 7.5 cm dan lebar dengan 0.7 cm untuk 1 cm. Buah berwarna cokelat saat matang, dan bergerombol dalam satu segmen, dengan rambut-rambut yang tegak dan kasar.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 40 Nypa fruticans Wurmb.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Nypa fruticans Wurmb. Famili: Batang: Arecaceae Palem tanpa batang dipermukaan, membentuk rumpun. Sinonim: Batang terdapat di bawah tanah, kuat dan menggarpu. Cocos nypa Lour., Nypa fruticans unb. Akar: Nama daerah: Tidak terdapat akar udara, berupa akar serabut yang Nipah, Niu-nipa, Nypa, Buyuh, Daon (Sunda), Daonan panjangnya hingga 13 m. (Banyumas), Buyuk (Jawa, Bali), Bhunyok (Madura), Ciri khusus: Bobo (Manado, Ternate, Tidore), Boboro (Halmahera), Palem mangrove, tumbuh berdekatan seringkali Palean, Palenei, Palene, Pulene, Puleanu, Pulanu, Pureno, membentuk komunitas murni di sepanjang tepi sungai. Parinan, Parenga (Ambon, Seram, dan sekitarnya), Tangkal Selain itu, memiliki perakaran yang kuat dan rapat yang daon, Lipa. beradaptasi lebih baik terhadap perubahan masukan air, Habitus: dibandingkan dengan sebagian besar jenis tumbuhan Palem, tinggi 4-9 m. mangrove lainnya. Daun: Fenologi: Susunan daun palem, bentuknya lanset untuk setiap anak Proses pembungaan dan penyerbukan dipengaruhi oleh daun, menyirip, ujung daun meruncing dengan panjang serangga (lalat Drosophilla) karena memiliki serbuk sari unit daun sekitar 4-9 m. yang lengket dan pasang surut air laut karena memiliki buah Bunga: yang berserat dan berongga udara pada biji. Ukuran daun perhiasan bunga 25 cm pada bunga betina Habitat: dan berbentuk bola, bunga jantan bergerombol rapat, warna Tumbuh di bagian belakang bakau, terutama di daerah merah bata hingga kekuningan. Karangan bunga majemuk aliran sungai yang memasok air ke pesisir. Selain itu dapat muncul di ketiak daun, berumah satu, setiap untaian bunga tumbuh di daerah agak air tawar, sepanjang sungai yang jantan mempunyai 4-5 bulir yang panjangnya mencapai dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sering ditemukan 5 cm, bunga jantan diliputi oleh seludang bunga. Panjang dalam komunitas besar. Selain itu mampu bertahan di tangkai badan bunga 100-170 cm. daerah yang agak kering, pada saat surut. Buah: Kegunaan: Tipe buah batu dengan mesocarp bersabut, bulat telur Daun nipah tua digunakan sebagai atap rumah, daun terbalik dan gepeng dengan 2-3 rusuk, cokelat kemerahan, nipah muda digunakan anyaman dinding, tangkai daun dan terkumpul dalam kelompok rapat dengan diameter sekitar pelepah daun dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar. 45 cm, dalam satu tandan buah dapat mencapai 30-50 bulir. Pelepah daun juga dapat digunakan sebagai bahan pulp Biji: (kertas). Lidinya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, Biji terlindung oleh tempurung dengan panjangnya 8-13 sapu, dan tali. Sadapan air nira nipah dibuat sebagai gula cm dan berbentuk kerucut, bertipe kriptovivipari, kadang- dan juga dapat digunakan bahan etanol. kadang bertipe vivipari.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 41 Olax imbricata Roxb.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Olax imbricata Roxb. Famili: Biji: Olacaceae Mempunyai struktur perikarp yang lunak, dan endosperma Sinonim: berukuran besar. Olax laxi ora Ridl., O. multi ora A. Rich., O. multi ora Batang: Ridl., O. rosea Ridl., O. semiinfera Valet., O. wightiana Wall. Batang berlekuk pada awalnya berbulu kemudian menjadi ex Wight & Arn., Pseudaleia imbricata (Roxb.) Hassk., P. halus. Pada saat dewasa berwarna cokelat kemerahan. Pada longistylis Hassk., Ximenia olacoides Wight & Arn. cabang yang tua terdapat duri. Nama daerah: Akar: Lenteng, Kayu kil. Akar serabut. Spesies yang mirip: Ciri khusus: Olax scandens Roxb. Sangat tahan pada tempat yang salinitasnya tinggi. Habitus: Fenologi: Semak, kadang-kadang memanjat, tinggi 10 m. Berbunga sepanjang tahun. Musim berbuah dari bulan Daun: Maret sampai Juli. Daun tunggal, berbentuk ovatus sampai elips bulat telur, Habitat: ukurannya 2-7,5 cm. Tumbuh sendiri pada pantai yang berpasir, dekat dengan Bunga: laut. Seringkali di hutan primer dan hutan sekunder, pada Berkelompok, kelopak berwarna putih dengan ukuran ketinggian 0-900 m dpl. Termasuk jenis mangrove ikutan. 0,5-3,5 cm. Kegunaan: Buah: Daun muda di Pulau Jawa digunakan sebagai sayuran, dan Buah bulat, besar, dengan daging buah sedikit. Berbentuk buah dapat dimakan. bulat, berwarna hijau dan saat matang berwarna orange, dengan ukuran 1,7-2 cm.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 42 Panicum maximum Jacq.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Panicum maximum Jacq. Famili: Biji: Poaceae Biji bulat, normal, kecil. Batang: Sinonim: Batang kuat, tegak, membentuk rumpun. Batang tidak Pannicum coloratum, Pennisetum perpureum, berbulu dengan diameter batang 5-10 mm dan batang muda Euchlaena mexicana, Setaria sphacelata. berbentuk pipih serta batang tua berbentuk elips, dan berongga halus. Nama daerah: Akar: Rumput benggala. Akarnya membentuk serabut dalam. Berkembang dengan rhizoma yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Spesies yang mirip: Akar tumbuh pada buku-buku bawah. Brachiaria brizhanta, B. ruziziensis, B. mutica, Choris Ciri khusus: gayana, Cynodon plectostachyrus, Digitaria decumbens, Memiliki perakaran udara dalam bentuk rhizoma yang Paspalum dilatatum. membentuk serabut dalam. Fenologi: Habitus: Pembungaan 2-3 kali sepanjang tahun. Penyerbukan Herba tahunan dan dapat tumbuh setinggi 3-4.5 m. dibantu oleh angin. Habitat: Daun: Tumbuh pada dataran rendah sampai pegunungan 0–1200 Panjang daun 16–90 cm dan lebar daun 8–35 mm, helai m di atas permukaan laut. Tumbuh pada hampir semua daun linier sampai lanceolate menyempit. Helai daun jenis tanah asal mendapat pengairan yang baik, basah dan dengan permukaan atas yang kasar; pangkal daun ditutupi subur, dan dapat tumbuh pada pengairan yang jelek ataupun oleh rambut-rambut menyebar yang pendek dan padat. tanah yang tidak subur. Jenis ini tidak tahan tumbuh pada musim kering yang lebih dari 3-5 bulan, serta salinitas yang Bunga: tinggi. Tumbuh pada 30% naungan, dan suhu 15-380 C. Perbungaan berbentuk malai (panicle) yang memiliki Kegunaan: panjang 1.5-5 cm dengan bulir mayang berukuran 3-4 mm Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk hijau berwarna hijau sampai ungu. untuk pakan ternak ruminansia. Buah: Buah seperti padi, bulat panjang, pipih, putih kekuningan.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 43 L.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Passi ora foetida L. Famili: Buah: Passi oraceae Bulat seperti kelereng, kadang agak lonjong. Kulit buah Sinonim: hijau jika mentah dan menjadi getas dan kuning ketika Dysosmia cilata M. Roem., D. uminensis M. Roem., D. matang. Buah dibungkus oleh serabut yang berambut foetida (L.) M. Roem., D. gossypifolia (Desv. ex Ham.) M. banyak. Di dalam buah banyak dijumpai biji. Ukuran: Roem., D. hastata (Bertol.) M. Roem., D. hibiscifolia diameter buah 1,5-3,0 cm. (Lam.) M. Roem., D. nigelli ora (Hook.) M. Roem., Biji: Granadilla foetida (L.) Gaertn., Passi ora baraquiniana Bentuk bulat pipih, berselaput keras, hitam. Lem., P. ciliata Dryand. Batang: Nama daerah: Berbentuk bulat, dengan sulur pembelit, licin Buah tikus, Buah pitri, Bungan pulir, Ceplukan, berwarna hijau. Gagembo, Kaap, Kaceprok, Lemanas, Moteti, Pacean, Akar: Permot, Rajutan, Remugak. Serabut, kuning kecoklatan. Spesies yang mirip: Ciri khusus: Passi ora incarnata L., P. involucrata, P. jorullensis H.B.K., Bunga Passi ora memiliki tiga putik dan lima kepala sari. P. laurifolia L., P. quadrangularis L., P. rubra L. Fenologi: Habitus: Berbunga sepanjang tahun. Polinasi dilakukan oleh angin Terna yang merambat, panjang 1.5-5 m, memiliki alat dan serangga. pembelit seperti spiral. Habitat: Daun: Tumbuh liar di dekat pantai berpasir yang bukan rawa, Berwarna hijau kekuningan hingga hijau muda mengkilat tanah lapang terlantar, merambat di pagar dan menyenangi seperti ada lapisan lilin, berambut halus, bertangkai 2-10 lokasi yang mendapat cahaya matahari yang kuat, cm. Unitnya sederhana dan letaknya bersilangan. Bentuknya memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, seperti seperti jantung, lebar menjari dengan tiga lekukan. dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan stek batang Ujung daun meruncing. Ukuran daun 5-13 cm x 4-12 cm. pada batang yang cukup tua. Bunga: Kegunaan: Warna agak putih hingga ungu muda/pucat, pada bagian Daun muda dapat digunakan sebagai sayur, buahnya enak tengahnya jauh lebih ungu. Letak: di ketiak daun. dimakan (manis seperti markisa, tapi agak sedikit pahit). Formasi bunga soliter. Daun mahkota berbentuk bulat Seluruh bagian tanaman juga dapat digunakan sebagai obat telur terbalik, diameter hingga 5 cm. Benang sari banyak, batuk, koreng, borok, kencing berlemak dan pembesaran putih dan panjangnya dapat melampaui ukuran panjang kelenjar limfa di leher. mahkota bunga.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 44 Phragmites karka (Retz.) Trin ex. Steud.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Phragmites karka (Retz.) Trin ex. Steud. Famili: Buah: Poaceae Buahnya kariopsis, dengan bermahkotakan bekas Sinonim: tangkai putik. Arundo karka Retz., A. vallatoria Pluk ex. L., Phragmites Biji: communis sensu Ridley., P. liformis, P. phragmites (L.) Biji bulat, normal, dan kecil. Karst., P. roxburghii. Batang: Nama daerah: Dalam bentuk rumpun, kuat, batangnya berongga-rongga. Gelagah, Bayongbong, Galagah asu, Gumulong, Kasongket, Akar: Perumpung, Gajonggong, Palungpung, Parongpong, Bentuk rhizoma yang membentuk serabut dalam. Tatepal, Tatupele, Biet, Weda-Palungpung. Fenologi: Spesies yang mirip: Berbunga sepanjang tahun. Polinasi dilakukan oleh serangga Phragmites vallatoria (Pluk. ex. Linn.) J.F. Veldkamp. atau burung dan dapat dieprbanyak dengan biji. Habitus: Habitat: Terna tahunan, tinggi 2-8 m. Tumbuh di ketinggian 1700 m dpl di tempat berbencah- Daun: bencah atau setidaknya lengas, terutama di pinggir-pinggir Daunnya memita, tak berbulu, tidak kasap, panjang 20-60 pengairan dan di tebing-tebing jurang yang lembab, cm dan lebar 8-35 mm. biasanya tumbuh berkelompok dan tak jarang dalam Bunga: jumlah besar. Perbungaannya malai, 20-75 cm tingginya, tegak atau Kegunaan: dengan cabang menunduk, buliran terdiri atas 3-7 oret, Digunakan sebagai pupuk untuk tambak, bisa juga untuk berbulu putih keperakan. stabilisasi tanah.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 45 Pluchea indica (L.) Less.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Pluchea indica (L.) Less. Famili: Biji: Asteraceae Biji bulat silinder, normal, kecil, coklat keputih-putihan. Batang: Sinonim: Batangnya berkayu, bulat, tegak, bercabang, bila masih Baccharis indica L., Erigeron denticulatum Burm. f. muda berwarna ungu setelah tua putih kotor. Akar: Nama daerah: Akar tunggang. Beluntas, Lamutasi, Lenabou, Baruntas, Luntas, Fenologi: Lamutasa (Makassar). Berbunga sepanjang tahun. Polinasi dilakukan oleh angin. Perbanyakan dapat dilakukan dengan stek pada batang yang Spesies yang mirip: sudah cukup tua. Pluchea odorata, P. obovata, P. sericea, P. purpurascens, Habitat: P. glutinosa. Tumbuh di daerah berpasir, sering juga ditemukan di tanah berkadar garam tinggi. Beluntas dapat tumbuh di daerah Habitus: kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah Semak, tinggi 2 m. dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya Daun: matahari atau sedikit naungan. Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, Kegunaan: berbentuk bulat telur sunsang, ujung bundar melancip. Mengobati sakit saraf lemah, lalapan daun dapat Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga keluar di menghilangkan bau keringat, dan obat demam. ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Bunga: Bunga majemuk bentuk malai rata, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, cabang cabang perbungaan banyak sekali, bunga bentuk bonggol bergagang atau duduk, warnanya putih kekuningan sampai ungu. Buah: Buah longkah agak berbentuk gasing, kecil, keras, cokelat dengan sudut sudut putih. Biji kecil, coklat keputih putihan. Perbanyakan dengan stek batang yang cukup tua.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC. Famili: Biji: Fabaceae Bentuk biji agak membulat dengan panjang 0.6-1 cm, dan bobotnya 0.04-0.64 gram. Biji berwarna kuning, kehijauan, Sinonim: coklat, putih hingga hitam berbintik. Biji memiliki kulit Botor tetragonolobus (L.) Kuntze., Dolichos tetragonolobus yang keras. L., Psophocarpus longepedunculatus Hassk., P. tetragonolobus Batang: (Stickm.) DC. Batangnya silindris, beruas, dan jarang mengayu. Warna batang umumnya berwarna hijau, namun beberapa varietas Nama daerah: memiliki batang keunguan, merah muda hingga cokelat. Kecipir (Ind.), Kacang botol, Kacang belimbing (Sumatera), Batang merambat turus hingga ketinggian 3 m, bila tidak Jaat (Sunda), Kaceper (Madura), Cipir (Jawa tengah dan ada maka akan melata di atas tanah. Jawa timur), Kelongkang (Bali), Biraro (Ternate). Akar: Akarnya membentuk umbi utama dengan diameter 2-4 cm Spesies yang mirip: dan panjang 8-12 cm. pada akar terdapat bintil-bintil akar. P. grandi orus, P. lancifolius, P. lukafuensis, P. monophyllus, Ciri khusus: P. palustris, P. scandens, P. necker, P. lecomtei. Biji sangat keras, sangat sensitif terhadap suhu dingin. Fenologi: Habitus: Pembungaan terjadi sangat pendek, terjadi jika penyinaran Tumbuhan merambat dan dapat membentuk semak, kurang dari 12 jam. tinggi 3-4 m. Habitat: Tanaman tumbuh baik sepanjang tahun di daerah Daun: berhawa panas atau sedang, dengan temperatur 15-320 C. Daun majemuk dengan anak daun berbentuk segitiga dan Penyebarannya di daerah dataran rendah hingga ketinggian dua penumpu kecil yang berjumlah 3 helai, panjang daun 2000 mdpl. Tumbuh baik dengan keadaan tanah berbahan 7-8.5 cm, pertulangan menyirip, letak daun berseling-seling, organik rendah, berstruktur pasir atau lempung. berwarna hijau. Kegunaan: Bagian polong, daun dan bunga dapat digunakan sebagai Bunga: sumber pangan, ampas biji dapat digunakan sebagai Bunga berjumlah 2-10 buah, berada dalam tandan di ketiak pakan ternak sapi perah dan ayam petelur. Daunnya juga daun, bertipe kupu-kupu, dan berwarna lembayung muda dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit mata, telinga dan atau putih dengan ragam perpaduan lembayung muda, bisul, sedangkan bijinya berkhasiat menambah nafsu krem, biru, dan merah. Kelopak bunga biasanya berwarna makan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan anti u. biru pucat dan mampu menyerbuk sendiri. Multifungsi lainnya adalah sebagai penutup tanah dan sebagai pupuk hijau. Buah: Bertipe polong, memanjang, berbentuk segi empat dengan sudut beringgit, panjang polong 5-35 cm, lebar sekitar 2.5 cm, mengandung 5-20 biji. Setiap segi bersayap dan di bagian pinggirnya berombak, bergerigi, atau berlekuk. Lebar sayap 0.3-1 cm, berwarna kuning-hijau, hijau atau krem, dan kadang-kadang disertai lurik merah. Polong muda pada sat masak berwarna cokelat atau hitam.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 46 Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Ricinus communis L. Famili: Biji: Euphorbiaceae Bijinya memiliki kulit luar yang tebal berdaging sedangkan Sinonim: kulit tengahnya keras. Bentuk luarnya lonjong. Selain itu Ricinus inermis Mill., Ricinus spectabilis Bl. warna kulit luar biji cokelat dengan bintik hitam Nama daerah: di tengahnya. Jarak kaliki, Dulang (Sumatera), Kalek (Madura), Batang: Tanggang-tanggang raja (Makassar), Peleng kaliki (Bugis). Batang berkayu dan berbentuk bulat. Permukaanya Spesies yang mirip: berlubang dan beruas-ruas. Warnanya cokelat kebiruan. Ricinus viridus Willd., R. specious Burm., R. inermis et Arah tumbuhnya serong ke atas atau condong. Percabangan lividus Jack., Croton spinosa L. batang monopodial. Habitus: Akar: Perdu, dengan tinggi mampu mencapai 1-5 m. Akarnya tunggang, bercabang. Warnanya kuning muda. Daun: Ciri khusus: Tangkai daunnya bulat berongga. Daunnya menjari dan Bijinya mempunyai racun yang berbahaya bagi tubuh. bangun daunnya bulat. Bentuk daunnya memanjang. Fenologi: Ujung daun runcing. Tulang daun menyirip. Bagian tepi Berbuah setelah 2 - 3 tahun. Perbanyakan generatif (biji). daunnya bergerigi. Daunnya bercangap menjari. Daging Habitat: daunnya seperti perkamen. Permukaanya licin. Termasuk Tumbuh liar di hutan, semak-semak, tanah kosong dataran daun tunggal. Panjang 10-75 cm dan lebar 10-65 cm, warna rendah sampai 800 m dpl, atau di sepanjang pantai. Dapat daunya cokelat hijau. panjang tangkainya 35-50 cm. tumbuh di daerah yang kurang subur, asalkan pH tanah Bunga: sekitar 6–7, dan drainasenya cukup baik karena akar Termasuk bunga majemuk berbatas. Memiliki bentuk tumbuhan jarak cepat busuk dalam air yang tergenang atau tandan di ujung cabang. Merupakan bunga banci dengan dalam tanah yang banyak mengandung air. benang sari banyak, tangkai putik sangat pendek, bentuk Kegunaan: benang. Tumbuhan berumah satu yaitu putik dan benang Biji jarak yang dibuang kulitnya dan dilumatkan hingga sari terdapat dalam satu bunga. Dasar bunganya bercawan. menjadi serbuk dapat ditempel ke tubuh sebagai obat Warnanya merah muda, merah atau hijau. korengan, sedangkan minyak yang diambil dari bijinya bisa Buah: diminum untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan Buah sejati ganda, berbentuk kotak, lonjong, memiliki lekuk orang dewasa. Daunnya berkhasiat untuk menyembuhkan tiga dan berduri. Waktu masih muda berwarna hijau setelah batuk dan sesak napas. Akarnya dapat dimanfaatkan untuk tua hitam. menjaga stamina tubuh. Tumbuhan ini mengandung minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bio-etanol.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 47 Ricinus communis L.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 48 Ruellia tuberosa L.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Ruellia tuberosa L. Famili: Biji: Acanthaceae Biji bulat, cokelat, dan kecil. Batang: Sinonim: Tegak, pangkal sedikit berbaring, bersegi, masif, hijau. Ruellia clandestina. Akar: Tunggang, membentuk umbi, cokelat. Nama daerah: Ciri khusus: Pletekan, Ceplikan (Jawa), Pletesan. Warna bunga yang mencolok berwarna ungu. Fenologi: Spesies yang mirip: Berbunga sepanjang tahun. Polinasi dilakukan oleh serangga Ruellia napifera. dan angin dan dapat dieprbanyak dengan biji. Habitat: Habitus: Tumbuh di ketinggian 0-800 m dpl dan liar di dalam Terna musiman, tinggi 0.4-0.9 m. hutan, dapat tumbuh di daerah yang kurang subur asal pH tanahnya sekitar 6-7 dan drainase baik. Akarnya tidak tahan Daun: terhadap genangan air. Tunggal, bersilang berhadapan, bentuk solet, ujung Kegunaan: membulat, pangkal runcing, tepi bergigi, panjang 6-18 cm, Untuk obat kencing batu dipakai ± 15 gram daun Ruellia lebar 3-9 cm, licin, pertulangan menyirip, hijau. tuberosa, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri 1-15 bunga, kelopak 2-3 cm, benang sari melekat pada tabung mahkota berjumlah 4, dasar mahkota membentuk tabung, ujung berlekuk 5, panjang 3,5- 5 cm, ungu. Buah: Kotak, lonjong, kering, berbiji banyak, panjang 2-3 cm, membuka dengan dua katup, hijau.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Sesuvium portulacastrum (L.) L. Famili: Akar: Aizoaceae Tumbuh di antara ruasnya, dalam bentuk rhizoma. Sinonim: Ciri khusus: Crithmus indicus Rumph., Portulaca portulacastrum L., Tumbuhan yang hidup berkoloni. Pyxipoma polyandrum Fenzl., Sesuvium polyandrum Fenzl. Fenologi: ex Britt., S. repens Willd., Trianthema polyandrum Bl. Pembungaan muncul sepanjang tahun. Berukuran kecil Nama daerah: dengan putik bergerombol dan dibantu oleh lebah dalam Gelang laut, Saruni air, Krokot, Sesepi, Gelang pasir. proses penyerbukan. Biji tidak ringan. Habitus: Habitat: Herba tahunan, menjalar, seringkali memiliki banyak Seringkali ditemukan di sepanjang bagian tepi daratan dari cabang. Panjangnya hingga 1 m dengan batang berwarna mangrove, pada hamparan lumpur dan gundukan pasir, merah cerah, halus dan ditumbuhi akar pada ruasnya. pada areal yang secara tidak teratur digenangi oleh pasang Daun: surut. Substrat tumbuh berupa pasir, lumpur dan tanah liat. Daunnya tebal, berdaging dan berbentuk linier, lanset, Juga ditemukan di pantai berkarang, sepanjang pematang oblong lanset, dengan ukuran 2,5-7 cm x 0,5–15 cm, pada tambak dan kali pasang surut. Umumnya ditemukan di bagian daun axialnya mempunyai bunga. lahan di sekitar bagian tepi di daratan mangrove, tanah Bunga: berlumpur, dan bukit pasir yang biasanya membanjiri dan Kecil, warna ungu, memiliki tangkai panjangnya 3-15 mm tidak teratur. Ditemukan juga di areal berbatu. dan tabung panjangnya 3 mm. Letak bunga: di ketiak daun. Kegunaan: Formasi: soliter. Daun mahkota: 5 cuping, panjang 6-9 mm. Daun dapat dimakan setelah dicuci dan dimasak Benangsari: banyak dan 3-4 tangkai putik. berulang kali. Di ailand biasa digunakan untuk Buah: makanan ternak seperti domba, kambing dan babi, Berbentuk kapsul, bundar dan halus, panjang melintang serta dapat dikonsumsi manusia. kira-kira 8 mm. Terdapat beberapa biji hitam berbentuk kacang, halus dan panjangnya 1.5 mm. Biji: Biji kecil, tidak ringan, dan tidak mengapung. Batang: Bercabang, panjang batang 1 m, dengan warna merah, cerah dan halus.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 49 Sesuvium portulacastrum (L.) L.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Suaeda maritima (L.) Dum. Famili: Biji: Chenopodiaceae Biji monomor c, lenticular, berdiameter 1-2.2 mm, kulit biji coklat kemerahan atau hitam, retikulat. Sinonim: Batang: Atriplex maritima (L.) Crantz., Chenopodium australe R.Br., Dalam bentuk rumpun, kuat, batangnya tegak, bercabang, C. maritimum L., Chenopodina australis (R.Br.) Moq., C. linear atau substrate. Ukuran 10-50 x 0.8-1.7 mm. maritima (L.) Moq., C. maritima var. vulgaris., Dondia Akar: maritima (L.) Druce., Lerchena maritima (L.) Kuntze., Bentuk rhizoma yang membentuk serabut dalam. Salsola indica Willd., S. maritima (L.) Poir., Schoberia Ciri khusus: linifolia Nutt. ex Moq., S. maritima (L.) C.A. Mey. Tumbuh dalam bentuk semak, daunnya seperti duri tajam padahal tidak tajam. Berwarna keunguan mencolok jika Nama daerah: terendam dalam air yang bersalinitas tinggi. Alur, Ahaha-Malur. Fenologi: Tumbuh sepanjang tahun dan termasuk spesies mangrove Spesies yang mirip: yang terasosiasi. Polinasi dilakukan oleh air. Suaeda australis (R.Br.) Moq., S. indica Moq., Habitat: S. nudi ora Moq. Tumbuh di lahan lumpur dan rawa-rawa yang bergaram, dan di tanah berpasir. Habitus: Kegunaan: Herba tahunan, yang bias menjadi semak tinggi 45 cm. Dimakan sebagai sayuran. Daun: Daun sederhana, alternate, exstipulate, berdaging, silinder, linier, berbentuk sabit ketika muda, basis truncate, 1-2.5 x 1-2 cm. Bunga: Bunga hijau-keputihan, biseksual, dan bracteate 2-bracteolate, perianth pendek, calycine bulat atau urceolate, 5 - lobed, benang sari 5, lamen pendek, kepala sari agak besar, bulat telur ovarium, sessile, adnate bawah ini untuk perianth, stigma 3 dan papillose. Buah: Buahnya berbentuk seperti spons.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ Gambar 50 Suaeda maritima (L.) Dum.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ DAFTAR PUSAKA Aksornkoae S. 1993. Ecology and management of mangroves. ailand, IUCN Bangkok. 176pp. Chapman VJ. 1975a. Mangrove Vegetation. German: Strauss and Cramer GmbH. Chapman VJ. 1975b. Mangroves biogeography. In Walsh GE, Snedaker SC, Teas HJ (Eds). Proceeding of international symposium on biology and management of mangrove: 3 – 22. Gainseville, University of Florida, Hawaii. Hamilton LS, Snedaker SC (eds). 1984. Handbooks for mangrove areas management. IUCN-UNESCO. 123pp. Kusmana C. 1993. A study on mangrove forest management based on ecological data in East Sumatra, Indonesia. PhD Dissertation, Kyoto University, Japan. Macnae W. 1968. A general account of the fauna and ora of mangrove swamps and forests in the Indo-West Paci c region. Advances in Marine Biology 6:74-241. Percival M, Womersley JS. 1975. Floristic and ecology of the mangrove vegetation of Papua New Guinea. Botany Bulletin 8. 96p. Santoso N. 2012. Arahan kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan mangrove berkelanjutan di Muara Angke Daerah Khusus Ibukota Jakarta [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Snedaker SC. 1978. Mangrove: eir value and perpetuation. Nature and Resources 14:6-13. Tomlinson PB. 1986. e Botany of Mangrove. UK: Cambridge University Press.
\\ ' - 0 3 \" . \" / ( 3 0 7 & % * , \"8\" 4 \" / ) 6 5\" / \" / ( , & , \" 1 6 , t ^ TIM PENELITI Berdiri (dari kiri ke kanan) : Duduk (dari kiri ke kanan) : 37268514........ RDPMPMSReeeiiaueaatttviuuinnhadiggidwaiRkaamliaaossaisngmlltIAaaainappadtdaaaiWtnnnyjugguaPalPeanrnemardmraadrtahianaYaahdi 12.. IPrr.oDf.aDdar.nIrM. CuleycaenpaK, MusSmi ana, MSc Duduk (dari kiri ke kanan) : 3241.... PPDBeeaettdauurggFuaaanssullzaaippLaaennsggtari
Kampung Nelayan Kawasan Restorasi Hutan Mangrove ENSIKLOPEDIA Kamal Muara Laut Jawa Tambak Taman Hutan Lindung Wisata Angke Kapuk Alam Pantai Indah Kapuk Aboretum Mangrove Muara Angke Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas sekitar 17.405 buah pulau dengan panjang garis pantai sekitar 95.181 km. Sebagian besar dari pulau-pulau tersebut merupakan pulau-pulau kecil yang keberadaannya bergantung pada hutan mangrove dan hutan pantai. Oleh karena itu, sebagai negara kepulauan Indonesia mempunyai hutan mangrove dengan luasan terluas di dunia dan jenis tumbuhan yang relatif banyak dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Seperti halnya lazim terjadi di negara-negara berkembang lainnya di dunia, banyak hutan mangrove di Indonesia mengalami kerusakan akibat berbagai gangguan, salah satu hutan mangrove yang saat ini mengalami gangguan cukup berat adalah hutan mangrove di Angke Kapuk, Jakarta Utara. Sehubungan dengan itu, Fakultas Kehutanan IPB bekerjasama dengan PT Kapuk Naga Indah melakukan survey vegetasi pada kawasan ini. Buku Ensiklopedia Flora ini menyajikan berbagai jenis tumbuhan FLORA MANGROVE yang tumbuh di kawasan mangrove Angke Kapuk, kami berharap buku ini dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan mangrove yang tumbuh di daerah kawasan restotasi hutan Mangrove, hutan lindung dan Suaka Margasatwa Muara Angke. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, 2013.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133