IK AL FK USUVol.1 | No.2 | Juni2022 Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Telemedicine Infeksi Laten Rawat Covid SUMUT Tuberkulosis (ILTB) Pelayanan kesehatan jarak jauh oleh Penyakit infeksi akibat bakteri profesional kesehatan dengan menggunakan Mycobacterium tuberculosis (Mtb), teknologi informasi & komunikasi salah satu penyebab kematian karena infeksi terbanyak di dunia HAIKLAALL FBKI HUASLUAL Periode 2021-2026 Perkembangan Inovasi Nyeri Dada? Pengobatan Pasien Diabetes Melitus Kenali dan Ketahui Posisi Anda Pengobatan diabetes yang terus berkembang dan obat- Mengenal nyeri dada seperti apa obatan terbarunya. yang dapat kita curigai berasal dari Penyakit Jantung Koroner (PJK)
SAMBUTAN dr. Rointan Simanungkalit,Sp.KK(K) FINSDV-FAADV WAKIL KETUA SATU IKAL FK USU 2021 - 2026 Edisi Kedua E-Magazine IKAL FK USU Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera, Salam Sehat Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Masukan serta kontribusi dari seluruh alumni Tuhan YME, atas segala berkat dan FK USU dimana pun berada sangat di butuhkan penyertaan-Nya kepada kita semua, sehingga dapat meningkatkan kualitas isi pada sehingga E-Magazine IKAL FK USU yang kedua penerbitan selanjutnya. dapat terbit kembali di bulan Juli 2022 ini. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih Media ini merupakan wadah untuk alumni banyak kepada tim Redaksi, dimana E-Magazine FK USU dalam menulis dan berbagai Ilmu. IKAL FK USU dapat terbit secara berkala. Di edisi kali ini ada memuat acara Berbuka Sebagai penutup kami sampaikan: Puasa Bersama dan Halal bi Halal pengurus Ikal yang di laksanakan tanggal 04 Juli 2022 di Burung dara berkicau merdu. Medan Club. Terbang di pohon dengan ceria. Terimakasih kepada sejawat yang membaca Edisi kali ini berisi artikel Covid Telemedisine USU, artikel awam mengenai dan berbagii ilmu . nyeri dada. Semoga E-Magazine ini bermanfaat Sedangkan artikel ilmiah mengenai TB yang untuk kita semua. masih banyak kita jumpai sampai sekarang dan juga artikel mengenai DM, dimana ini semua Terimakasih - Salam hippocrates. dapat di nikmati oleh pembaca E-Magazine ini. BERITA Daftar Isi 14 3 4 Perkembangan Inovasi Pengobatan Pasien Buka Puasa Bersama Ikatan Telemedicine Rawat Covid Diabetes Melitus Alumni Fakultas Kedokteran SUMUT Universitas Sumatera Utara AWAM ILMIAH (IKAL FK USU) 10 periode 2021-2026 5 Halal bi Halal Ikatan Nyeri Dada? Kenali dan Alumni Fakultas Kedokteran Infeksi Laten Tuberkulosis Ketahui Posisi Anda Universitas Sumatera Utara (ILTB) (IKAL FK USU) periode 2021-2026 TIM REDAKSI E-MAGAZINE IKAL FK-USU Penanggung Jawab: Dr. dr. Delyuzar, Sp. PA(K), dr. Faisal Habib, Sp.JP(K), dr. Rina Yunita, Sp.MK(K) Redaktur: dr. Tengku Winda Ardini, M.Ked(Cardio), Sp.JP(K) dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD, K-R Editor: dr. Agustina Siburian, Sp.M dr. Dedy Eka F, Sp.A dr. Taufik Faried Akbar Lubis, Sp.BP dr. Taufik Delfian, Sp.JP dr. Dicky Tan dr. M. Ikhsan Fadillah dr. Hafidz Syaifullah Siregar. Untuk publikasi artikel dapat menghubungi: dr. Taufik Delfian, Sp.JP (WA: 0811-6072-809) ikatanalumnifkusu@gmail.com 2
BERITA Buka Puasa Bersama Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (IKAL FK USU) periode 2021-2026 Dalam rangka bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang mulia, IKAL FK USU mengadakan sebuah kegiatan disebut dengan nama “Buka Puasa Bersama IKAL FK USU” sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi, membentuk rasa kebersamaan dan menjalin komunikasi dan interaksi yang positif antar sesama pengurus IKAL FK USU. Penyelenggaraan kegiatan buka puasa bersama ini berdasarkan program kerja rutin IKAL FK USU. Kegiatan ini berlangsung pada hari sabtu, tanggal 23 April 2022, jam 16.30-19.30 WIB bertempat di Cambridge Hotel Lantai 25. Kegiatan buka puasa bersama ini diisi dengan beberapa acara, yaitu: temu ramah dan rapat pengurus, presentasi klinis, Tausyiah berbuka, berbuka puasa bersama, sholat Maghrib berjamaah dan yang terakhir makan malam. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus IKAL FK USU. Halal bi Halal Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (IKAL FK USU) periode 2021-2026 Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya telah terlaksana kegiatan Halal bi Halal 1443 H IKAL FK USU, dimana kegiatan ini menjadi sarana untuk bersilaturahmi agar tetap terbina kerjasama dan solidaritas antar Anggota IKAL FK USU, serta sebagai tempat bertatap muka anggota IKAL FK USU untuk saling bermaafkan sesama. Penyelenggaraan kegiatan Halal bi Halal ini berdasarkan program kerja rutin IKAL FK USU. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 04 Juni 2022, jam 11.00-15.00 WIB, bertempat di Pendopo Medan Club. Kegiatan Halal bi Halal ini diisi dengan beberapa acara seperti: Pembukaan oleh protokol, pembacaan Do’a, Kata sambutan dari, Ketua, Sekretaris, dan beberapa Penasehat IKAL FK USU, serta Dekan Fakultas Kedokteran USU, Acara inti, Hiburan, dan penutup. Adapun kegiatan Halal bi Halal ini di hadiri oleh Anggota IKAL FK USU. 3
BERITA Telemedicine Rawat Covid SUMUT dr. Rycha Dwi Syafutri Pandemi COVID-19 membawa Kota Medan. Layanan ini mulai Sakit, tim Layanan Telemedicine perubahan hidup yang sangat aktif sejak Agustus 2021 dengan Rawat Covid Sumut akan membantu besar terhadap kehidupan. bantuan 446 relawan dokter dan 207 mencarikan RS rujukan, dan jika pasien Protokol kesehatan dan aturan relawan mahasiswa. Telemedicine tidak mempunyai ruangan yang pembatasan diberlakukan guna Rawat Covid merupakan satu paket memadai untuk melakukan isolasi mencegah penyebaran virus pelayanan lengkap yang melayani mandiri di rumah, pasien akan dirujuk ke semakin meluas agar pandemi dapat dari konsultasi, rujukan pemeriksaan pusat isolasi terpusat terdekat. dikendalikan, hal ini membatasi konfirmasi Covid-19, pemberian aktivitas sehari-hari masyarakat obat-obatan dan alat kesehatan, Ketika kasus COVID-19 meningkat di berbagai bidang tak terkecuali pemantauan selama 1 minggu, serta dengan tajam akibat gelombang layanan kesehatan. bantuan rujukan ke rumah sakit dan Omicron di bulan Februari 2022, pusat isolasi terpusat. Bukan hanya telemedicine Rawat Covid Sumut Pelayanan kesehatan yang untuk pasien yang terinfeksi Covid-19, melayani hingga 3419 pasien, dan terhambat membuat kita harus telemedicine rawat Covid Sumut juga setidaknya 3079 paket obat-obatan berinovasi. Salah satu kebijakan melayani konsultasi bagi pasien KIPI dan alat kesehatan diberikan kepada dan strategi yang penting untuk vaksin Covid-19. Layanan ini tidak pasien secara gratis. segera dipersiapkan pemerintah memungut biaya apapun alias gratis. untuk memperkuat sistem pelayanan Dengan adanya layanan kesehatan kita adalah layanan Seluruh masyarakat Sumatera Telemedicine Rawat Covid Sumut telemedicine. Utara dapat menggunakan layanan ini, kami berharap masyarakat ini, dengan mendaftarkan diri pada Indonesia khususnya Sumatera Utara Menurut Peraturan Menteri website https://rawatcovid-sumut. tidak kebingungan dan panik, serta Kesehatan No. 20 Tahun 2019, usu.ac.id, yang setelah pendaftaran mendapatkan pemantauan yang telemedicine adalah pemberian lalu akan dialokasikan dokter untuk optimal sehingga menurunkan beban pelayanan kesehatan jarak jauh berkonsultasi, dan dokter akan rumah sakit dan mencegah kematian. oleh profesional kesehatan dengan meresepkan obat yang dibutuhkan menggunakan teknologi informasi dan obat akan dikirim ke rumah dan komunikasi. pasien via ojek online. Hingga saat ini, obat-obatan dan alat kesehatan Layanan Telemedicine Rawat belum bisa dikirim ke luar Kota Covid Sumut diprakarsai oleh dr. Inke Medan, namun pemantauan isolasi Nadia Diniyanti Lubis, M.Ked(Ped), mandiri selama 1 minggu dapat Sp.A, PhD, dengan mengintegrasikan diberikan kepada pasien yang pelayanan oleh Universitas Sumatera berdomisili dimana saja di Sumatera Utara, Rumah Sakit Universitas Utara. Apabila keadaan pasien Sumatera Utara, Ikatan Dokter membutuhkan rujukan ke Rumah Indonesia, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah 4
ILMIAH Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) dr. Mira Yulianti, SpPD-KP Alumni FK USU 2001 Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis, KSM Ilmu Penyakit Dalam FK UI/RSCM Penyakit Tuberkulosis (TB) bertahan hidup di dalam makrofag dan tinggi terutama pada orang dengan adalah penyakit infeksi membentuk granuloma yang kemudian kekebalan tubuh yang lemah seperti akibat bakteri Mycobacterium membentuk respons imun spesifik. orang dengan HIV/AIDS (ODHA), gizi tuberculosis (Mtb), yang merupakan Pada 90% individu yang terinfeksi Mtb buruk, orang dalam pengobatan kanker, salah satu penyebab kematian karena tersebut, respons imun penjamu dapat atau menjalani cuci darah (dialisis).3 infeksi terbanyak di dunia.1 Indonesia menjaga bakteri agar tetap bersifat Penatalaksanaan terhadap individu saat ini merupakan negara peringkat “dormant” dan mencegah terjadinya dengan ILTB, terutama yang berisiko ketiga dengan beban TB tertinggi penyakit TB aktif atau dikenal sebagai tinggi menjadi TB aktif, merupakan di dunia. Bakteri Mtb paling sering infeksi laten tuberkulosis. faktor penting dalam eradikasi TB. Hasil menginfeksi paru (TB paru), namun, modelling yang dilakukan oleh Dye et bakteri ini dapat menginfeksi organ INFEKSI LATEN TUBERKULOSIS al (2013) menunjukkan target End TB tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti (ILTB) Strategy pada tahun 2035 hanya dapat selaput paru (pleura), kelenjar getah dicapai dengan mengkombinasikan bening, tulang, dan organ-organ Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) upaya pengobatan TBC aktif secara lainnya. ditegakkan pada individu yang terbukti efektif dan upaya pencegahan TBC memiliki respons imun terhadap Mtb dengan pemberian terapi pencegahan Tidak semua orang yang terpapar dari hasil tuberculin skin test (TST) tuberkulosis (TPT) pada kasus ILTB. dengan bakteri Mtb akan menderita atau interferon gamma release assay TB . Pada orang-orang dengan (IGRA), namun tidak menunjukkan KASKADE PELAYANAN kekebalan tubuh yang baik, maka gejala TB aktif . Diperkirakan 25-30% (CASCADE OF CARE) INFEKSI respons imun non spesifik akan populasi dunia mengalami ILTB, LATEN TUBERKULOSIS (ILTB) mampu mengeradikasi patogen secara dan penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan. Namun pada sebagian 5-10% individu dengan ILTB akan Dalam penanganan ILTB, dilakukan orang, makrofag tidak berhasil berkembang menjadi penyakit TB implementasi kaskade pelayanan ILTB menghancurkan bakteri Mtb, sehingga aktif, umumnya dalam 5 tahun sejak yang terdiri atas beberapa komponen bakteri Mtb akan bereplikasi dan pertama kali terinfeksi. Risiko ini sebagai berikut (Gambar 1). Identifikasi target ODHA, kontak, atau lainnya populasi Mengeluarkan mereka Skrining gejala dengan aktif TB klinis/pemeriksaan rontgen dada (X-ray) Pemeriksaan ILTB TST/IGRA Terapi pencegahan TB Pilihan INH, RIF, RPT (TPT) Implementasi dan monitoring & evaluasi Gambar 1. Kaskade Pelayanan (Cascade of Care) Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB).3 5
ILMIAH 1 2 Identifikasi Target Populasi (Kelompok Berisiko) Infeksi Mengeluarkan/eksklusi Pasien Laten Tuberkulosis (ILTB) dengan TB Aktif Penemuan kasus ILTB sangat penting untuk mencegah terjadinya Seseorang yang masuk dalam penyakit TB aktif dan penularan TB di masyarakat. Identifikasi target kelompok berisiko, sebelum didiagnosis populasi. Hal ini dilakukan dengan menentukan orang-orang yang ILTB dan diberikan terapi pencegahan tergolong kelompok berisiko yang perlu dilakukan pemeriksaan untuk tuberkulosis (TPT) harus dipastikan ILTB dan menjadi prioritas sasaran pemberian terapi pencegahan tidak mengalami penyakit TB aktif. tuberkulosis, antara lain3: Misalnya semua orang dewasa atau remaja harus dilakukan skrining TB a. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sesuai algoritma klinis. Orang-orang dengan gejala seperti batuk, demam, b. Kontak serumah dengan pasien TBC paru yang terkonfirmasi penurunan berat badan, atau keringat bakteriologis: malam berkemungkinan terkena TB i. Anak usia di bawah 5 tahun aktif dan harus dievaluasi lebih lanjut. ii. Anak usia 5-14 tahun Bayi atau anak dengan gangguan iii. Remaja dan dewasa (usia di atas 15 tahun) pertumbuhan, demam, atau batuk lama dengan riwayat kontrak dengan c. Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif: pasien TB juga harus dievaluasi i. Pasien immunokompromais lainnya (pasien yang menjalani apakah memiliki TB aktif atau tidak. pengobatan kanker, pasien yang mendapatkan perawatan Pemeriksaan rontgen dada dapat cuci darah (dialisis), pasien yang mendapat obat kortikosteroid membantu menyingkirkan kemungkinan jangka panjang, pasien yang sedang persiapan transplantasi TB aktif pada pasien yang dicurigai. organ, dan lain-lain). Seseorang tanpa gejala TB disertai ii. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, hasi rontgen dada yang normal dapat sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik. menyingkirkan kemungkinan pasien TB aktif, sedangkan pasien yang dicurigai Penemuan kasus ILTB meliputi kegiatan investigasi kontak secara aktif kuat TB aktif dilakukan pemeriksaan TB maupun pasif, serta penemuan di tempat khusus yang melibatkan sesuai standar (terutama pemeriksaan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk instansi pemerintahan, dahak). Jika terbukti mengalami TB fasilitas kesehatan, dan elemen kemasyarakatan lainnya.3 aktif, pasien diobati sebagai TB aktif dan dieksklusi dari algoritma ILTB.4 (Gambar 2). 3 Pemeriksaan dan Diagnosis Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Saat ini belum ada tes gold standard antara lain tuberculin skin test (TST), mendeteksi progresi dari ILTB menjadi untuk mendeteksi secara langsung dikenal juga sebagai Mantoux test, TB aktif. Pemeriksaan TST dan IGRA infeksi MTB pada seseorang dan dan pemeriksaan interferon-gamma juga bukan merupakan syarat untuk membuktikan ILTB. Namun, terdapat release assay (IGRA). Perlu diketahui memberikan Terapi Pencegahan pemeriksaan untuk mendeteksi bahwa hasil TST dan IGRA dapat Tuberculosis (TPT) pada ODHA respon imun terhadap MTB. dipengaruhi respon imun pasien dan anak berusia di bawah 5 tahun Pemeriksaan yang dapat dilakukan dan tidak dapat digunakan untuk dengan kontak serumah TB.4 6
ILMIAH ODHA Kontak Serumah Kelompok risiko lainnya3 Ada gejala1 seperti Bergejala?2 Kelompok 3b batuk atau demam atau Kelompok 3a kehilangan berat badan atau berkeringat di malam hari Ya Tidak Tidak Ya < 5 tahun 5 tahun + Pemeriksaan TB sesuai standar Bukan TB TB OAT TST atau IGRA Aktif Positif Tidak tersedia Negatif Kontraindikasi terapi pencegahan4 Tidak Ya Tidak Normal Rontgen/CXR6 Normal atau Pemberian terapi Tanda terapi tidak tersedia pencegahan5 pencegahan Pemantauan adanya TB aktif secara rutin, termasuk pada pasien yang sudah menyelesaikan terapi pencegahan Gambar 2. Algoritma Pemeriksaan ILTB dan TPT 4 Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Pasien yang perlu diberikan terapi kontak serumah TB yang terbukti nasional di Indonesia tertera pada pencegahan tuberkulosis sesuai tidak mengalami TB aktif. Tujuan Tabel 1 dengan keterangan setiap algoritma pada Gambar 2, adalah pemberian TPT adalah mencegah regimen pada Tabel 2. Dosis obat pasien dalam kelompok berisiko penyakit TB aktif dan menurunkan berdasarkan berat badan perlu yang terdiagnosis LTBI; ODHA, beban TB. Pilihan-pilihan TPT disesuaikan dengan perubahan berat dan anak di bawah 5 tahun dengan yang direkomendasikan program badan setiap bulan saat kontrol.3 7
ILMIAH No Sasaran Pilihan TPT 1 Kontak serumah usia < 2 tahun *) 3HP 3HR 6H 2 Kontak serumah usia 2-4 tahun 3 Kontak serumah usia 5 tahun 4 ODHA usia < 2 tahun *) 5 ODHA usia 2 tahun **) 6 Kelompok risiko lainnya Keterangan: HP = Isoniazid Rifapentine, HR= Isoniazid Rifampicin, H= Isoniazid Tabel 1. Pilihan TPT berdasarkan program nasional Indonesia.3 6H 3HP 3HR 1HP* Harian Interval Harian Mingguan Harian 1 Bulan Pemberian 28 Dosis Durasi 6 Bulan 3 Bulan 3 Bulan INH 300 mg RPT 600 mg 180 Dosis 12 Dosis 84 Dosis untuk semua BB 2-14 Tahun 150 mg 5 (140) 10-15 kg INH 300mg RPT 300mg 13 tahun Semua PIs, NVP/hampir < 10 Tahun: 10 mg/ 16-23 kg INH 500mg < 10 Tahun: INH 10 mg/ kg BB RPT 450mg kg BB, RIF 15 mg/kg BB semua NNRTIs Dosis TDF, EFV (600 mg), 10 tahun: 5 mg/ 24-30 kg INH 600mg 10 tahun: INH 5 mg/kg Sediaan kg BB RPT 600mg BB, RIF 10 mg/kg BB DTGb, RALb Pill burden per dosis 300 mg 31 kg INH 700mg RIF 300 mg/150 mg Sama dengan 3HP RPT 750mg INH 300 mg (total)a 1 (180) Kriteria umur > 14 tahun untuk semua BB 3 (252) Semua umur, sesuai 30 kg: INH 900 mg, RPT Interaksi untuk anak HIV+ 900 mg Semua umur dengan ARV yang menerima LPV- RPT 150 mg Semua Pls, NVP/hampir Dapat RTV, NVP, DTG INH 300 mg semua NNRTIs digunakan Tidak ada Lepasan: 9 (108) TDF, EFV (600 mg) Absorbsi obat Paling baik dalam KDT: 3 (36) dengan perhatian perut kosong; hindari 2 tahun khusus: TAF makanan berlemak Penyesuaian dosis: – konsentrasi dapat Semua PIs, NVP/NNRTIs, berkurang sampai TAF DTG, RAL Absorbsi rifampisin 50% TDF, EFV (600 mg), DTGb, sangat cepat tapi RALb dapat diperlambat atau menurun dengan Baik diberikan bersamaan konsumsi makanan dengan makanan; tinggi lemak bioavailability RPT oral sebesar 70% Tabel 2. Regimen TPT pada pasien ILTB.3 Keterangan: DTG = dolutegravir, EFV = efavirenz, H = isoniazid, LPV-RTV = lopinavir-ritonavir, NNRTI = non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors, NVP = nevirapine, PIs = protease inhibitors, P = rifapentine, R = rifampicin, RAL = raltegravir, TAF = tenofir alafenamide, TDF = renofovir disporoxil fumarate 8
ILMIAH 5 Referensi Monitoring dan Evaluasi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) 1. Raviglione MC. Tuberculosis. In: Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, Pasien yang menjalani TPT harus dilakukan monitoring sebulan sekali saat Hauser SL, Longo DL, Loscalzo J, kontrol. Komponen monitoring yang perlu dilakukan antara lain3: editors. Harrison’s principles of internal medicine. 20th ed. New York: McGraw- Ada tidaknya gejala TB (batuk, demam, keringat malam, batuk Hill; 2018. p. 1236–59. darah, penurunan berat badan, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan sebagainya) pada pasien, kontak serumah, dan/atau kelompok 2. Burhan E, Soeroto AY, Isbaniah F, berisiko lainnya. Jika muncul gejala TB, perlu dilakukan pemeriksaan Kaswandani N, Wahyuni, Uyainah A, untuk mendeteksi apakah pasien telah berprogresi menjadi TB aktif et al. Pedoman Nasional Pelayanan atau tidak. Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Efek samping obat seperti mual muntah, tampak kuning, gatal, dan Republik Indonesia; 2020. sebagainya. 3. Kamso S, Riono P, Putra I, Ruslami R, Penilaian kepatuhan dan keteraturan pasien minum obat. Memastikan Kaswadani N, Triasih R. Petunjuk teknis keteraturan dengan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) pasien dan penanganan infeksi laten tuberkulosis. anggota keluarga yang berperan sebagai pengawas minum obat. Pambudi I, Widada S, Lukitosari E, editors. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020. 4. World Health Organization. Latent tuberculosis infection: updated and consolidated guidelines for programmatic management. Geneva: World Health Organization; 2018. Silakan Hubungi Layanan Hotline untuk Homecare: MMKhaeundsifcuaasaltACklahunemcDnkiisUFcpK2-0U%SU, 0811 6717 117 Hingga Agustus 2022 Jalan Ayahanda No.8 Medan Ttieglaahalhuamdniri FMKDUCS-LUa.b, Laboratorium Klinik yang dipelopori oleh @mdc_lab mKaemmipbreiorrkiotamsiktmanenkemnyeammbaenriaknanpalasyieann.an prima dengan www.laboratoriummedan.com rMuDjuCk-aLnabyamngenlyeendgikaakpa,ncleapyaatnadnanpeamkuerraikt.saan laboratorium MKaDrCya-Lwaabnjudgaan mCaelloanyaMnieMmepdeilcaai.l Check Up Umum, Perusahaan, MyaDnCg-dLaapbaktinmiehlaadyiarndi epnagsaiennladyi asnealunruHhCSwi(laHyoamhekCotaareMSeedravnic. e) ddrr.d.JrMa.nJaee(isfFTyfreKaytrroNUahuSSSgiraUliartHhoao-ganr,igSmhaM,ta,M.tKaM.ekmK.Kdaeembd(dCiu,(l(CikCnlPilni2naPPt0ahat0)th,h7)S),),pSS.Ppp.9KP.PKK
AWAM Nyeri Dada? Kenali dan Ketahui Posisi Anda dr. Kartika br Karo, Sp.JP masalah yang berasal dari jantungnya, pasien merasa cemas dan tidak percaya SMF Jantung dan Pembuluh Darah diri melakukan aktivitas berat. Pada RSUD Rantauprapat kondisi kedua, pasien justru abai terhadap keluhan nyeri dada yang telah Alumni FK USU 2004 dirasakan sebelumnya dan datang setelah kondisi jantung lebih buruk. Penyakit Jantung Koroner (PJK) dada dan faktor yang meredakan nyeri Dari kedua kondisi di atas dapat kita masih merupakan salah satu dada. Ciri khas angina adalah nyeri dada lihat bahwa pengenalan yang benar masalah kesehatan yang banyak yang berlokasi di bagian tengah dada tentang bagaimana nyeri dada yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan (dapat juga dirasakan di daerah ulu hati) diakibatkan PJK menjadi sangat perlu, RISKESDAS 2013 angka kejadian PJK seperti tertimpa beban berat, terhimpit, sehingga kita dapat mencegah keadaan secara nasional mencapai 1,5% dan terbakar atau seperti ditusuk tusuk dan yang lebih berat bila memang kondisi menjadi penyumbang angka kematian dapat menjalar ke lengan kiri, leher, itu berasal dari jantung, dan disisi tertinggi kedua setelah stroke. Selain punggung dan bahu kiri. Nyeri dada lain bisa mengurangi kecemasan bila itu PJK juga termasuk dalam kelompok muncul dicetuskan atau diperberat oleh memang kondisi itu bukan berasal dari penyakit dengan pembayaran klaim adanya aktivitas dan berkurang dengan jantung. rumah sakit terbesar, yaitu 4,4 Triliyun istirahat. rupiah di tahun 2014 dan meningkat Selain nyeri dada yang khas, ada menjadi 7,4 Triliyun di tahun 2016. Dalam praktek sehari hari sebagai beberapa kondisi yang menjadikan seorang dokter spesialis jantung, hampir seseorang memiliki risiko yang lebih Salah satu keluhan yang sering setiap hari saya menjumpai pasien tinggi untuk menderita PJK. Kondisi dihubungkan dengan PJK adalah nyeri datang dengan keluhan nyeri dada. ini disebut faktor risiko PJK. Apa saja dada. Dapat kita lihat di berbagai media, Setelah dilakukan pemeriksaan yang kondisi yang termasuk faktor risiko PJK? baik cetak maupun elektronik, pasien mendalam saya jumpai sebagian pasien yang menderita sakit jantung koroner memang menderita PJK, namun tidak 1 USIA sering digambarkan sebagai seseorang sedikit juga yang ternyata nyeri dada Semakin bertambah usia, yang meremas bagian dada kiri sambil yang dirasakannya bukan berasal dari semakin besar risiko untuk meringis kesakitan. Nyeri dada memang jantung. Hal yang saya rasa menarik menderita penyakit jantung merupakan salah satu keluhan jantung adalah sebagian pasien yang tenyata koroner. Setelah umur 40 tahun yang sering dirasakan, namun apakah nyeri dada yang dirasakannya bukan risiko untuk terkena PJK adalah semua nyeri dada diakibatkan oleh berasal dari jantung memiliki tingkat 49% untuk laki laki dan 32% penyakit jantung? Jawabannya tentu kecemasan yang tinggi, sehingga sangat untuk perempuan. Sekitar 81% saja tidak. Ada lebih dari 10 jenis mempengaruhi produktivitas dan orang yang meninggal akibat penyakit yang keluhan utamanya percaya diri pasien. Pasien menjadi PJK berusia lebih dari 65 tahun. adalah nyeri dada. Untuk itu kita perlu takut untuk kembali beraktivitas Namun faktor usia adalah faktor mengenal nyeri dada seperti apa yang seperti semula karna takut jantungnya yang tidak dapat dihindari. dapat kita curigai berasal dari PJK. bermasalah. Di sisi lain banyak juga pasien yang datang sudah dalam kondisi 2 JENIS KELAMIN Nyeri dada yang terjadi pada yang berat, yang ternyata setelah Dari segi usia, risiko untuk PJK dapat diakibatkan oleh ditanya lebih dalam, ternyata pernah laki laki terkena PJK memang ketidakseimbangan suplai oksigen mengalami nyeri dada sebelumnya, lebih muda dibandingkan dengan kebutuhan oksigen pada otot namun tidak dianggap serius dan perempuan, namun angka jantung. Nyeri dada yang seperti ini hanya dianggap sebagai “masuk angin”. kematian akibat serangan disebut sebagai angina. Angina memiliki Kedua kondisi ini tentunya sangat jantung pada perempuan ciri khas yang membedakannya dengan berbeda. Pada kondisi pertama pasien lebih tinggi dibandingkan laki nyeri dada yang bukan disebabkan PJK. memiliki trauma tersendiri akan apa laki. Pada wanita risiko untuk Ciri khas dari angina dapat dibedakan yang dirasakan sebagai nyeri dada, terkena PJK meningkat 2-3 kali dari lokasi nyeri, karakteristik nyeri sehingga walaupun sudah dilakukan setelah mengalami menopause. dada, lamanya nyeri dada, faktor yang pemeriksaan dan terbukti tidak ada mencetuskan atau memperberat nyeri 10
AWAM 3 RIWAYAT KELUARGA 7 DISLIPIDEMIA Anak-anak dari orang tua dengan PJK lebih besar Ketika kolesterol darah Anda meningkat, kemungkinan untuk menderita PJK. Kebanyakan orang begitu juga risiko penyakit jantung koroner. dengan riwayat PJK signifikan pada keluarga penyakit Ketika faktor risiko lain (seperti tekanan memiliki satu atau lebih faktor risiko PJK lainnya. Sama darah tinggi, diabetes atau merokok) juga seperti Anda tidak dapat mengontrol usia dan jenis ada, risiko ini semakin meningkat. Kadar kelamin Anda, Anda juga tidak dapat mengontrol riwayat kolesterol seseorang juga dipengaruhi oleh keluarga Anda. Jadi, lebih penting lagi untuk merawat usia, jenis kelamin, keturunan dan pola dan mengontrol faktor risiko lain yang Anda miliki. makan. Berikut pembagian jenis kolesterol darah 4 MEROKOK Perokok memiliki risiko akan terkena penyakit jantung Total kolesterol koroner jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bukan Skor kolesterol total Anda dihitung perokok. Merokok merupakan faktor risiko independen menggunakan persamaan berikut: HDL + yang kuat untuk kematian jantung mendadak pada LDL + 20% dari tingkat trigliserida Anda. pasien dengan PJK. Merokok juga berinteraksi dengan faktor risiko lain sehingga lebih meningkatkan risiko PJK. Kolesterol low-density-lipoprotein (LDL) = Paparan asap orang lain meningkatkan risiko penyakit jantung bahkan untuk bukan perokok. kolesterol “jahat” Kadar kolesterol LDL yang rendah 5 HIPERTENSI dianggap baik untuk kesehatan jantung Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung, Anda. Namun, jumlah LDL Anda tidak boleh menyebabkan otot jantung menebal dan menjadi kaku. menjadi faktor utama dalam memandu Kekakuan otot jantung ini tidak normal dan menyebabkan pengobatan untuk mencegah serangan jantung berfungsi tidak normal. Ini juga meningkatkan jantung. Faktor gaya hidup, seperti diet risiko stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan gagal tinggi lemak jenuh dan lemak trans, dapat jantung kongestif. Ketika tekanan darah tinggi hadir meningkatkan kolesterol LDL. bersamaan dengan obesitas, merokok, kadar kolesterol darah tinggi atau diabetes, risiko serangan jantung Kolesterol high-density-lipoprotein (HDL) semakin meningkat. = kolesterol “baik” 6 DIABETES Untuk HDL, kadar yang lebih tinggi Diabetes secara serius meningkatkan risiko Anda terkena memberi efek yang lebih baik. Kolesterol PJK. Bahkan ketika kadar glukosa terkendali, diabetes HDL yang rendah menempatkan Anda masih meningkatkan risiko PJK. Risikonya menjadi lebih pada risiko yang lebih tinggi untuk penyakit besar jika gula darah tidak terkontrol dengan baik. jantung. Orang dengan trigliserida darah Setidaknya 68% penderita diabetes di atas 65 tahun tinggi biasanya juga memiliki kolesterol HDL meninggal karena penyakit jantung. Jika Anda menderita yang lebih rendah. Faktor genetik, diabetes diabetes, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter tipe 2, merokok, kelebihan berat badan, untuk menurunkan kadar gula Anda, dan mengontrol dan kurang aktivitas fisik dapat menurunkan faktor risiko PJK lainnya. Untuk membantu mengelola kolesterol HDL. gula darah, penderita diabetes yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan harus melakukan perubahan Trigliserida gaya hidup, seperti makan lebih baik atau melakukan Trigliserida adalah jenis lemak yang paling aktivitas fisik secara teratur. umum dalam tubuh. Kadar trigliserida normal bervariasi menurut usia dan jenis kelamin. Tingkat trigliserida tinggi dikombinasikan dengan kolesterol HDL rendah atau kolesterol LDL tinggi dikaitkan dengan penyebab terjadinya PJK. 11
AWAM 8 OBESITAS Banyak orang mungkin mengalami kesulitan menurunkan Orang yang memiliki kelebihan lemak tubuh – berat badan. Tetapi bagi mereka yang memiliki terutama jika banyak di pinggang – lebih mungkin kelebihan berat badan, penurunan berat badan yang untuk menderita PJK, bahkan jika orang yang sama berkelanjutan sebesar 3 hingga 5% dari berat badan tidak memiliki faktor risiko lain. Orang dewasa yang awal dapat menyebabkan pengurangan yang signifikan kelebihan berat badan atau obesitas dengan faktor dalam beberapa faktor risiko. Penurunan berat badan risiko PJK lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol berkelanjutan yang lebih besar dapat memperbaiki nilai tinggi atau gula darah tinggi dapat lebih meningkatkan tekanan darah, kolesterol dan glukosa darah. risiko orang tersebut menderita serangan jantung. Untuk memudahkan dokter dalam menilai risiko pasiennya posisinya dan dapat mencegah kondisi yang lebih berat. menderita PJK telah dibuat suatu sistem skoring yang Ada beberapa sistem skoring yang telah dibuat, namun telah dipakai secara luas di dunia kedokteran. Sistem kita akan mempelajari yang sederhana dan dipergunakan skoring ini disusun berdasarkan penelitian skala besar yang secara luas. dibuat di Eropa, dan dipergunakan secara luas termasuk di Indonesia. Pengetahuan ini sebaiknya juga diketahui Skoring yang pertama adalah Modified Diamond- dan dapat dipergunakan oleh masyarakat secara mandiri Forrester Score. Penilaian ini lebih menekankan pada nyeri sehingga dapat melakukan penilaian mandiri, mengetahui dada yang dirasakan, umur dan jenis kelamin. Tabel dari Modified Diamond-Forrester adalah sebagai berikut. Typical Atypical Non-anginal Dyspnoeaa Men Woman Age Men Woman Men Woman Men Woman 30-39 40-49 3% 5% 4% 3% 1% 1% 0% 3% 50-59 60-69 22% 10% 10% 6% 3% 2% 12% 3% 70+ 32% 13% 17% 6% 11% 3% 20% 193% Desc 2019 44% 16% 26% 11% 22% 6% 27% 14% 52% 27% 34% 19% 24% 10% 32% 12% Gambar 1. Tabel Modified Diamond-Forrester Score Untuk menggunakannya Anda terlebih dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dada, tapi lebih sering sesak nafas. pilih kolom nyeri dada yang Anda punggung dan bahu kiri Skoring yang kedua adalah SCORE2, rasakan seperti apa, apakah tipikal Dicetuskan oleh aktivitas angina, atipikal angina atau non angina, Berkurang atau hilang dengan istirahat sistem skoring untuk memprediksikan kemudian pilih kolom sesuai jenis kemungkinan seseorang untuk terkena kelamin Anda dan pada kolom umur Bila ketiga kriteria terpenuhi maka PJK dalam 10 tahun ke depan. Penilaian pilih kotak yang sesuai umur Anda. disebut tipikal angina. Bila 2 kriteria saja dengan SCORE2 ini memang lebih Anda akan mendapatkan persentasi yang terpenuhi disebut atipikal dan bila rumit namun mengikutsertakan risiko PJK Anda. Yang dimaksud tipikal hanya 1 saja disebut non angina. Nah, lebih banyak faktor faktor risiko PJK angina adalah nyeri dada khas seperti sekarang Anda dapat melihat di kolom dalam menentukan risiko seseorang. yang telah dijelaskan di awal, ada 3 warna apa anda berada. Warna kolom SCORE2 terdiri dari 4 tabel, untuk aspek yg perlu dinilai yaitu: yang lebih gelap menunjukkan risiko populasi dengan risiko sangat tinggi, Nyeri dada yang berlokasi di bagian lebih besar untuk menderita PJK. Selain risiko tinggi, risiko mengah dan untuk keluhan nyeri dada, di kolom terpisah populasi risiko rendah serangan tengah dada (dapat juga dirasakan juga diikutsertakan keluhan sesak nafas jantung. Indonesia termasuk dalam di daerah ulu hati) seperti tertimpa (dyspnea), karena pada usia tua biasanya populasi risiko tinggi serangan jantung, beban berat,terhimpit, terbakar keluhan yang dirasakan bukan lagi nyeri maka table yang digunakan adalah atau seperti ditusuk tusuk dan sebagai berikut. 12
AWAM Gambar 2. Tabel SCORE 2 Untuk dapat menilai risiko dengan SCORE2 diperlukan data jenis Referensi kelamin, umur, status merokok, tekanan darah sistolik(batas atas tekanan darah), dan kolesterol total. Cara membacanya juga 1. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: mudah, Anda hanya perlu mengikuti langkah langkah berikut Balitbang Kemenkes RI Pertama, pilih tabel sesuai jenis kelamin Anda Kedua, pilih sub tabel yang sesuai dengan umur Anda 2. Fruergaard P, Launbjerg J, Hesse B, Jørgensen F, Petri A, Eiken Ketiga, pilih sub tabel sesuai status merokok Anda P, Aggestrup S, Elsborg L, Mellemgaard K. The diagnoses of Keempat, lihat perpotongan antara nilai tekanan darah patients admitted with acute chest pain but without myocardial infarction. Eur Heart J. 1996 Jul;17(7):1028-34. sistolik Anda dengan nilai total kolesterol Anda. Anda akan melihat persentasi risiko Anda dengan melihat warna dari 3. Knuuti J, Wijns W, Saraste A, et al. 2019 ESC Guidelines for the kotak posisi Anda. diagnosis and management of chronic coronary syndromes: The Task Force for the diagnosis and management of chronic Warna hijau menunjukkan risiko rendah, warna orange risiko coronary syndromes of the European Society of Cardiology menengah dan kotak merah menunjukkan risiko tinggi. Nah, (ESC). Eur Heart J. 2019 Aug 31. sekarang Anda sudah dapat melakukan penilaian sendiri dan mengetahui posisi Anda bukan? Anda juga dapat menghitung 4. SCORE2-OP risk prediction algorithms: estimating incident risiko orang orang terkasih Anda. Dengan begitu Anda dapat cardiovascular event risk in older persons in four geographical lebih waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda risk regions SCORE2-OP working group and ESC Cardiovascular berada pada kelompok yang berisiko. Selamat mencoba. risk collaboration Received 8 February 2021; revised 9 March 2021; editorial decision 22 April 2021; accepted 7 May 2021; online publish-ahead-of-print 13 June 2021 5. Understand Your Risks to Prevent a Heart Attack. American Heart Association editorial staff and reviewed by science and medicine adviserer. Last Reviewed: Jun 30, 2016. 13
ILMIAH Perkembangan Inovasi Pengobatan Pasien Diabetes Melitus dr. M. Aron Pase, M.Ked(PD), SpPD-KEMD Alumni FK USU 1996 Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU/RSHAM Berdasarkan teori Egregious Eleven, (sel α pankreas), penurunan efek mikrobiota (usus besar), disregulasi terdapat setidaknya 11 organ yang inkretin, peningkatan lipolisis (lemak), imun dan inflamasi (sistem imun), bertanggung jawab terjadinya penurunan ambilan glukosa (otot), peningkatan reasorbsi glukosa (usus hiperglikemia, yaitu penurunan sekresi peningkatan produksi glukosa hepar/ halus) dan peningkatan reasorbsi insulin dan penurunan amylin (sel β glukoneogenesis (hati), disfungsi glukosa di ginjal (Stanley S et al 2016). pankreas), peningkatan sekresi glukagon neurotransmitter (otak), abnormalitas Lihat gambar 1 dan tabel 1 di bawah. Gambar 1. Mekanisme Egregious Eleven terjadinya hiperglikemia 14
ILMIAH No Egregious Patofisiologi Hiperglikemia Obat Eleven 1 Pankreas Penurunan kualitas (fungsi) dan Insulin, sulfonilurea kuantitas (jumlah) sel beta (β) (SU), inkretin Diabetes melitus dikenal sekitar 1550 2 Pankreas Penurunan efek inkretin Inkretin SM. Pada tahun 1922, Frederick Banting bersama Charles Best menemukan 3 Pankreas Defek sel alfa (α) Inkretin ekstraksi dan injeksi insulin yang berhasil ke manusia. Data IDF di 4 Adiposa Lipolisis meningkat Metfomin tahun 2021 melaporkan bahwa jumlah penderita diabetes di dunia sekitar 537 5 Otot Uptake gula yang menurun Tiazolidindion (TZDs) juta dan di prediksi meningkat menjadi 6 Hati 643 juta (tahun 2030) dan 783 jiwa Peningkatan glukoneogenesis (tahun 2045). (PERKENI, 2021; Atlas IDF (glukosa hati) 2021) 7 Otak Peningkatan appetite Inkretin, Agonis Indonesia menduduki peringkat Penurunan respon dopamine dopamine ke 5 dari 10 negara penderita Disfungsi neuritransmiter diabetes setelah Cina, India, Pakistan, Supresi appetite Amerika Serikat. Saat ini jumlah penderita diabetes di Indonesia 8 Usus besar Mikrobiota abnormal, sekresi Probiotik, inkretin, sebanyak 19,5 juta. Maka penelitian, GLP1 menurun metformin strategi dan inovasi perkembangan pengobatan diabetes terus mengalami 9 Sistem imun Inflamasi Inkretin, anti inflamasi, perkembangan dalam beberapa tahun Imun modulator ini, berikut perkembangan obat-obat terbaru diabetes. (Atlas IDF 2021; ADA 10 Usus halus Peningkatan penyerapan Agonis Glukagon Like 2022). Berikut beberapa perkembangan glukosa Peptida (GLP-1) yang saya rangkum dalam artikel ini. 11 Ginjal Peningkatan penyerapan Plamlintide, Inhibitor α glukosa agonis (AGI) Inhibitor Serum Glucose Co-Transporter -2 (SGLT-2i) Tabel 1. Mekanisme dan kerja obat dari Egregious Eleven terjadinya hiperglikemia 1 Perkembangan Insulin dalam 100 tahun (1921-2021) Sejak ditemukan insulin paha tahun 1921 saat ini. Insulin mengembalikan Pada tahun 1921, insulin untuk oleh Frederick Banting, Charles Best, kembali energi, menaikkan berat pertama kalinya disuntikkan pada John Macleod and James Collip, adalah badan dan mencegah ketoasidosis. seorang pasien diabetes tipe 1, 4 ilmuwan dari universitas Toronto, Dibawah ini adalah gambar keempat laki-laki remaja, Leonard Thomson, Kanada, telah menyelamatkan ribuan imuwan yang sangat berjasa dalam umur 14 tahun menjalani perawatan bahkan jutaan nyawa manusia sampai penemuan insulin. di Toronto General Hospital. Dalam waktu 24 jam, kadar gula darah yang Gambar 2. Penemu insulin di Universitas Toronto, 1921. Banting pertama kali mempunyai sebelumnya sangat tinggi berhasil ide untuk mengisolasi insulin dibantu Best sebagai asistennya mendampingi ekperimen. turun hingga mendekati level Macleod bertugas sebagai supervise untuk kedua ilmuwan ini akan pentingnya ruang normal. Hanya saja, ketika itu ekstrak laoratorium dan alat yang dibutuhkan selama eksperimen. Dan selanjutnya Collip berperan yang diberikan kepadanya sangat secara integral dalam mengembangkan metoda purifikasi terhadap kestabilan dan tidak murni sehingga Thompson keamanan insulin. (EASD,Diabetologia, Mei 2021) mengalami reaksi alergi yang parah. Penyuntikan dosis kedua atau penyuntikan kedua pun dibatalkan. Dapat dilihat pada gambar 2. Kemudian insulin mengalami perkembangan cukup pesat. Pembagian berdasarkan fungsi kontrol gula darah (terdiri dari insulin prandial dan insulin basal), jenis insulin (human insulin/NPH, insulin analog dan insulin biosimilar) dan lama kerja (insulin kerja cepat, yaitu aspart, glulisine, lispro: lama kerja 4-8 jam; insulin kerja pendek, regular 15
ILMIAH insulin: lama kerja 4-8 jam; Insulin campuran (mixed insulin). Insulin inhalasi. Pada Juni 2014, kerja menengah, yaitu NPH: lama Insulin biosimilar. Dibuat sangat technosphere insulin (TI), telah kerja 8-12 jam; Insulin kerja panjang, dibuktikan dengan nama dagang yaitu Detemir, Glargine U100: lama mirip dengan produk insulin original, Afrezza untuk pasien DM tipe 1 dan kerja 18-24 jam; Insulin analog kerja meskipun memiliki asam amino tipe 2. Afrezza, merupakan sediaan ultra panjang, yaitu degludec, glargine yang sama namun karakteristik tepung bekerja cepat dengan inhalasi U300:lama kerja ~ 42 jam dan insulin dan profil klinisnya sedikit berbeda oral saat makan. Waktu puncak sekitar (imunogenisitas, pembuatan, regulasi, 40–60 menit dengan masa durasi 2–3 Gambar 3. Leonard Thomson, pasien dan substitusi) dengan originatornya) jam. Tetapi bioavaibilitas lebih rendah diabetes yang pertama kali mendapat dikarenakan degradasi yang cepat di suntikan insulin pada tanggal 10 Juli 1921 Insulin basal Long Acting. Bekerja saluran pernapasan dan lambatnya (John B Buse 2021) cukup panjang sampai 42 jam, tanpa untuk sampai ke hati. Sehingga puncak sehingga mengurangi efek mungkin memerlukan penambahan hipoglikemia. Saat ini yang beredar dosis secara gradual. Masih adalan insulin glargine U300 dan dibutuhkan penelitian jangka panjang insulin degludec. Dalam penelitian terhadap cara kerja yang lebih baik, selanjutnya adalah Insulin LY2605541 keamanan, manfaat dan ketersedian. (BIL), Laps insulin 115, BIOD-531 (Tenderich A 2015). dan Recombinant Human Insulin (rHI) dengan recombinant Human Insulin oral. Suntikan subkutan Hyaluronidase (rHuPH20). sering menimbulkan ketidaknyaman pasien, berdampak pada kepatuhan Insulin Co-Formulasition. suntikan, efek hipoglikemia dan efek lipohipertrofi pada daerah suntikan. Merupakan terapi kombinasi dua Perkembangan studi penggunaan jenis injeksi insulin dan GLP-1RA, insulin oral terus berkembang memiliki mekanisme aksi yang saling terutama aspek mencegah kerusakan melengkapi dalam satu dosis tunggal. insulin ketika memasuki lambung, Terbagi dua yaitu (1) insulin-based karena asam lambung dapat merusak co-formulation, terdiri dari IDegAsp insulin, kestabilannya terhadap proses [70% ultra-long acting insulin degludec proteolisis, variabilitas penyerapan (IDeg) dan 30% rapid acting insulin mulai dari mikroemulsi, nanopartikel aspart (IAsp)] dan (2) GLP1 RA-basal dan coated liposomes. (Heinemann, L insulin fixed ratio kombinasi, IDegLira dan Yves B 2009) (100 U/mL degludec dan 3.6 mg/mL liraglutide) dan IGlarLixi [Glargine (100 U/mL) dan lixisenatide (33 μg/mL)]. 2 Golongan Incretin: Penghambat DPPi4 dan analog GLP-1 Gambar 4. Peranan Hormon Inkretin dalam Homeostasis Glukosa (Jeanne S Geiser et al 2015) 16
ILMIAH Terdapat 2 hormon inkretin yang dan glukoneogenesis hati, meurunkan setidaknya sudah ada 6 jenis GLP-1, dikeluarkan oleh saluran cerna kecepatan pengosongan makanan di yaitu bekerja waktu pendek (short yaitu yaitu GIP (glucose-dependent lambung dan sekresi asam, sehingga acting) : exenatide, lixisenatide dan insulinotrophic polypeptide) dan berdampak pada penurunan nafsu bekerja waktu panjang (long acting): GLP-1 (glucagon like peptide-1). GLP-1 makan dan berkontribusi terhadap liraglutide, dulaglutide, albiglutide dan diekspresikan oleh sel L mukosa usus penurunan berat badan. (Jeanne S semaglutide, yang telah disetujui dan dan sel α pankreas. Sedangkan GIP Geiser 2015) direkomendasikan untuk pengobatan diekspresikan oleh sel K yang banyak add-on pada pasien DMT2. Sediaan terdapat diduodenum dan mukosa usus Golongan DPP-4 Inhibitor. Yang GLP-1 dapat diberikan secara injeksi halus. GLP-1 endogen memiliki waktu beredar saat ini sitagliptin (@ januvia subkutan, oral dan kombinasi paruh yang sangat pendek (<1 menit) ), vildagliptin (@ galvus), saxagliptin fixed-dose dengan insulin basal, akibat inaktivasi cepat oleh enzim (@ onglyza), linagliptin (@ tradjenta) yaitu Liraglutide/insulin degludec DPP-4 (dipeptidyl peptidase-4). Karena dan alogliptin. Diberikan secara (iDegLira) dan Lixisenatide/insulin waktu paruh GLP-1 pendek, maka oral, kelebihan dan kekurangan glargine (Soliqua). (Michael A. Nauck diproduksilah GLP-1 eksogen/analog/ DPP-4i adalah efikasi terhadap et al, 2021). Kelebihan dan kekurangan agonis reseptor oleh para ilmuwan, HbA1c intermediate, tidak ada efek adalah efikaksi terhadap HbA1c yang memiliki ketahanan terhadap hipoglikemia, perubahan berat badan tinggi, tidak ada efek hipoglikemia, degradasi enzim DPP-4, sehingga netral, efek terhadap kardiovaskular menurunkan berat badan, efek diharapkan analog GLP-1 eksogen netral (ASCVD, atherosclerotic terhadap kardiovaskular, ASCVD yaitu dapat diberikan 1-2 kali dalam sehari cardiovascular disease), harga mahal, dulaglutide, liraglutide dan semaglutide, atau 1 kali seminggu. (Jimenez-Solem pada gangguan ginjal : perlu modifkasi harga mahal, pada gangguan ginjal : E et al 2010). GLP-1 terbukti berfungsi dosis (sitagliptin, saxagliptin dan tak perlu penyesesuaian dosis untuk mengatur ekspresi gen sel β pankreas, alogliptin) dan tak perlu penyesesuaian dulaglutide, liraglutide dan semaglutide. dengan menghambat glukotoksisitas sel dosis (linagliptin), dan dihindari pada Efek samping adalah mual, nausea β dan meningkatkan funsinya,menekan pankreatitis, kadang dijumpai nyeri sehingga diuperlukan penurunan dosis. sekresi glukagon di sel α di pancreas persendian.(ADA 2022) (ADA 2022) Golongan GLP-1 analog. Saat ini Tabel 2. Karakteristik GLP-1 RA yang telah disetujui untuk pengobatan DMT2 di tahun 2020 (Michael A. Nauck et al, 2021) 17
ILMIAH 3 Inhibitor sodium glucose co-transporter 2 (SGLT-2i) Penghambat SGLT-2. Phlorizin, dan energi pasien diabetes. Disetujui terhadap HbA1c intermidiat, tidak yang diisolasi dari pohon apel pada oleh FDA tanggal 29 Maret 2013. (Chao ada efek hipoglikemia, menurunkan tahun 1835 merupakan penghambat EC 2014) berat badan, efek terhadap alamiah SGLT1 dan spesifik untuk kardiovaskular, harga mahal, SGLT2. Jenis obat antidiabetik Obat ini terdiri dari empaglifozin, bermanfaat menekan progresi dengan mekanisme kerja yang unik, canaglifozin, dapaglifozin, ipraglifozin, komplikasi ginjal dan memerlukan menghambat secara spesifik SGLT- tofiglifozin dan ertuglifozin. penyesuaian dosis. Efek samping 2. Bekerja pada tubulus proksimal Mempunyai efek proteksi terhadap adalah infeksi saluran kemih ginjal sehingga penghambatan SGLT2 ASCVD, sebingga menjadi pilihan dan hati-hati pada keadaan yang menurunkan reabsorbsi glukosa dari kpertama dalam terap komplemen meningkatkan ketoasidosis. (ADA urin menurunkan kadar gula darah dengan metformin. Kelebihan dan 2022) kekurangannya adalah efikaksi 4 Terapi Stem Cell/Sel Punca Istilah stem cell atau sel punca punca dibagi menjadi dua jenis, yaitu 10 tahun yang lalu, transplantasi diperkenalkan pertama kali oleh embryonic stem cell dan adult stem sel pulau Langerhans tingkat ahli histologi asal Rusia, Alex Ander cell yang masing-masing mempunyai keberhasilan hanya 8% yang berhasil. Maksimov (1874-1928), pada kongres fungsi dan karakter yang berbeda. Kasus Belum lama ini James Shapiro dkk. hematologi tahun 1908 di Berlin. Alex yang paling banyak ditangani denga di Kanada berhasil melakukan Ander Maksimov mengatakan bahwa terapi stem cell adalah diabetes melitus, penelitian membuat protokol didalam tubuh ada sel induk yang nyeri sendi lutut, stroke, jantung, dan transplantasi sel pulau langerhans membentuk sel sel darah. Pada tahun sisanya adalah penyakit hati, saraf, dalam jumlah banyak dengan metode 1978 teori dari Alex Ander Maksimov serta penyakit darah berbahaya lainnya. imunosupresi yang berbeda dengan terbukti dengan ditemukannya sel (Farney AC 2016) yang sebelumnya. Pada penelitian punca di sumsum tulang belakang tersebut, setahun setelah transplantasi manusia yang mempunyai kemampuan Pada diabetes, terjadi karena sel-sel 100% pasien yang diterapi, sel untuk membentuk seluruh jenis sel yang terdapat pada pulau langerhans pulau langerhans pankreas tidak darah yang ada dalam tubuh manusia. kelenjar pankreas mengalami memerlukan injeksi insulin lagi dan (Nurcahyo H 2009). kerusakan. Dalam hal ini transplantasi gula darahnya tetap normal. (EASD, sel pulau langerhans diharapkan dapat Diabetogia 2021) Berdasarkan sumbernya, sel memenuhi kebutuhan insulin. Pada 5 Artifisial Pankreas/Pankreas Buatan Diperlukan strategi terapi terhadap adalah suatu sistem yang dibuat mengkalibrasi CGM yang terdapat pasien diabetes, terutama diabetes sangat mirip dengan pankreas guna di dalamnya. Bukan hanya untuk tipe 1 (penyebab autoimun, terjadi mengatur glukosa yang masuk ke memonitor kadar glukosa di defisiensi insulin absolut). Berbagai tubuh. Sistem ini terdiri dari tiga dalam tubuh, tetapi juga secara strategi teknologi dan biologi terus sistem, yaitu sistem pemantauan otomatis dapat menyesuaikan dikembangkan untuk menekan glukosa kontinu (CGM), sistem insulin yang diproduksi. Tujuannya komplkasi yang terjadi akibat diabetes algoritma dan sistem pompa untuk menurunkan kadar tipe 1. (EASD 2021). Diantaranya infus insulin. Selain itu, segala glukosa darah yang terlalu tinggi adalah pankreas buatan. Dapat dilihat alat yang berhubungan dengan (hiperglikemia) dan meminimalkan pada gambar 5. glukosa darah, seperti pengukur terjadinya glukosa darah rendah kadar glukosa, digunakan untuk (hipoglikemia). (Jarosinski MA 2021) Sistem Perangkat Pankreas Buatan 18
ILMIAH Gambar 5. Possible uses and advances for in vitro studies and clinical applications of SC-islets. Pluripotent stem cells can be differentiated in vitro to produce SC-islets. SC-islets have the potential to be used in vitro, for example, to study human islet function, and clinically, to improve glucose management in insulin-dependent individuals by transplantation. Although many advances have been made in the development and transplantation of SC-islets, there are still areas for improvement, including improvements in the differentiation protocol for SC-islet generation, development of encapsulation devices to evade immunity against transplanted islets and genetic modification of SC-islets to enhance function and survival. (EASD, Diabetogia 2021) Gambar 6. Strategi terapi untuk meningkat autcomes pengobatan pasien diabetes tipe 1, diantaranyan dengan terapi teknologi pankreas artifisial (buatan). (EASD, Diabetologia 2021) Daftar Pustaka 1. American Diabetes Association, 2022. Standards Of Medical Care In Diabetes. Diabetes Care; Volume 45, Supplement 1: 1-270. 2. American Associaton of Clinical Endocrinologists and American College of Endocrinology. 2020. 3. AACE/ACE Comprehensive Type 2 Diabetes Management Algorithm. 4. Diabetogia. Journal of the European Association for the Study of Diabetes (EASD). Celebrating 100 Years of Insulin. May 2021. 5. Farney AC, Sutherland DE, Opara EC. 2016. Evolution of islet transplantation for the last 30 years. Pancreas. 45(1):8–20 6. Heinemann, L dan Yves B. 2009. Oral Insulin and Buccal Insulin: A Critical Reappraisal. Diabetes Technology Society. Vol. 3(3): 568-584. 7. Chao EC. 2014. SGLT2 inhibitors: A new mechanism for glycemic control. Clinical Diabetes; 32(1): 4-11 8. International Diabetes Federation. 2021. IDF Atlas – 10th edition. 9. Jeanne S Geiser, Michael A. Heathman, Xuewei Cui, Jennifer Martin, Corina Loghin, Jenny Y. Chien, Amparo de la Pena. 2015; Clinical Pharmacokinetics of Dulaglutide in Patients with Type 2 Diabetes: Analyses of Data from Clinical Trials. Clin Pharmacokinet; 10. John B Buse, Melanie J Davies, Brian M Frier, Athena Philis-Tsimikas. 2021. 100 years on: the impact of the discovery of insulin on clinical outcomes. BMJ Open Diab Res Care; 9:1-9. 11. Jarosinski MA, Dhayalan B, Rege N, Chatterjee D, Weiss MA (2021) ‘Smart’ insulin delivery technologies and intrinsic glucoseresponsive analogues. Diabetologia (in press) 12. Michael A. Nauck, Daniel R. Quast, Jakob Wefers, Juris J. Meier. 2021. GLP-1 receptor agonists in the treatment of type 2 diabetes e state-of-the-art. Molecular Metabolism 46:1-26. 13. Nurcahyo,H. Teknologi: Sel punca trangenik sebagai alternative terapi penyakit. Prosiding Seminar Nasional Penelitian (2009). 14. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2021. PERKENI, Jakarta. 15. Stanley S. Schwartz, Solomon Epstein, Barbara E. Corkey, Struan F.A. Grant et all. 2016. The Time Is Right for a New Classification System for Diabetes: Rationale and Implications of the B-Cell–Centric Classification Schema. Diabetes Care;39:179–186. 16. Tenderich, A. 2015. Welcome Afrezza – Inhaled Insulin Gets Real!. Diakses di https://www.healthline.com/diabetesmine/welcome- afrezza-inhaled-insulin-gets-real#1 [Diakses pada 11 Juni 2022]. 19
20
IKAL FK USU ?PAISKMALANANUG SPACE AVAILABLE WA: d0r.8M5. Ik3h-sa6n2Fa2d7illa-h0525 21
Search
Read the Text Version
- 1 - 21
Pages: