Pengarah: Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Penyusun: Miranda Yasella Cahya Wulandari Medira Ferayanti Editor: Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Layout/desain: Dwinanda Setiya Haryadi Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta © 2022 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat, dan hidayah-Nya Panduan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak dapat disusun. Panduan Komunitas Praktisi Sekolah Penggerak memuat bagaimana kepala sekolah, pengawas sekolah, dan fasilitator Sekolah Penggerak untuk membentuk dan membudayakan budaya berbagi praktik baik di komunitas praktisi. Panduan ini diharapkan membantu berbagai pihak dalam implementasi Program Sekolah Penggerak. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam penyusunan panduan ini. Semoga rangkaian kegiatan dalam Program Sekolah Penggerak dapat menjadi ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan menunjang pembelajaran yang berpusat pada murid. Jakarta, Maret 2022 Direktur, Dr. Praptono, M.Ed. 2 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 TUJUAN DAN LINGKUP 5 TUJUAN PANDUAN 5 RUANG LINGKUP PANDUAN 5 ALUR PENGEMBANGAN KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH 6 GAMBARAN UMUM 9 KOMUNITAS PRAKTISI 9 PERAN FASILITATOR SEKOLAH PENGGERAK DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 9 PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 9 PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11 ALUR BELAJAR DI DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11 PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI 11 NARASUMBER DALAM KOMUNITAS PRAKTISI 11 PANDUAN DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI 12 DUKUNGAN TEKNOLOGI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 14 CARA UNTUK AKSES PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 14 MEMANFAATKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 15 ALUR BELAJAR KURIKULUM MERDEKA DI PLATFORM 16 Video Mengenai Dasar-Dasar Penerapan Kurikulum 16 Video Mengenai Adaptasi Kurikulum di Satuan Pendidikan 17 Video Mengenai Pembelajaran di Kelas 17 BUDAYA POSITIF DI KOMUNITAS PRAKTISI 20 STRATEGI UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG POSITIF 20 PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN PROFESI GURU 22 CARA PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN GURU 22 FASILITASI RENCANA PENGEMBANGAN GURU 23 MEMBERIKAN DAN MERESPON UMPAN BALIK 25 POLA PIKIR BERKEMBANG 25 UMPAN BALIK 25 MENGENAL PRAKTIK BAIK 28 3 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
PENGELOLAAN DOKUMENTASI PENGETAHUAN DAN DOKUMEN SUMBER BELAJAR 30 CONTOH PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI 32 DAFTAR PUSTAKA 33 4 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
TUJUAN DAN LINGKUP TUJUAN PANDUAN Panduan ini disusun sebagai: ● bahan mempersiapkan sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri pasca penugasan Pelatih Ahli/ Fasilitator Sekolah Penggerak selesai. ● bahan fasilitasi oleh Fasilitator Sekolah Penggerak ke sekolah dampingan, ● acuan kepala Sekolah Penggerak dalam menyelenggarakan Komunitas Praktisi di dalam satuan pendidikan, ● bahan pengawas Sekolah Penggerak untuk mendorong kepala sekolah dalam menggerakkan Komunitas Praktisi. RUANG LINGKUP PANDUAN Panduan ini berisi: 1. Alur pengembangan Komunitas Praktisi di Sekolah Penggerak. 2. Gambaran umum yang juga meliputi peran masing-masing pihak yang terlibat dalam Komunitas Praktisi. 3. Dukungan teknologi platform Merdeka Mengajar dalam Komunitas Praktisi. 4. Panduan diskusi Komunitas Praktisi 5. Budaya positif di Komunitas Praktisi. 6. Pemetaan rencana pengembangan profesi guru. 7. Memberikan dan merespon umpan balik. 8. Mengenal praktik baik. 9. Pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen sumber belajar. 5 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
ALUR PENGEMBANGAN KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH Tahap Merintis Tahap merintis adalah tahapan memulai Komunitas Praktisi di dalam sekolah. Tujuan tahap ini adalah memperkenalkan dan membentuk Komunitas Praktisi. Pihak: Pelatih Ahli/ Pengawas Kepala Sekolah Capaian Fasilitator Sekolah Sekolah Penggerak Tujuan Mengenalkan visi dan tujuan Komunitas Praktisi bersama setiap pihak: Peran: Mengenalkan dan Mengenal dan Melakukan Sekolah memfasilitasi mendukung inisiasi menyadari terbentuknya Kepala Sekolah terbentuknya pentingnya Komunitas untuk Komunitas Komunitas Praktisi melalui membentuk Praktisi bersama Praktisi dengan kegiatan Komunitas komite membuat pendampingan. Praktisi. pembelajaran komitmen dengan bersama. mengadakan pertemuan rutin Terdapat Komunitas pembagian peran Praktisi. dan tanggung jawab dalam kegiatan Komunitas Praktisi. Terbentuk jadwal belajar reguler. 6 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Tahap Menumbuhkan Tahap menumbuhkan adalah tahapan di mana Komunitas Praktisi sudah menjadi agenda rutin di satuan pendidikan. Tujuan tahap ini adalah menjadikan proses belajar dan refleksi di Komunitas Praktisi menjadi sebuah rutinitas. Pihak: Pelatih Ahli/ Pengawas Kepala Sekolah Capaian Fasilitator Sekolah Sekolah Penggerak Tujuan Aktif dan rutin belajar di Komunitas Praktisi bersama setiap pihak: Peran: Menjadi Mendorong Memotivasi guru Sekolah rutin narasumber kepala sekolah untuk aktif untuk melakukan dalam kegiatan untuk aktif dalam berpartisipasi refleksi terhadap Komunitas Komunitas dalam Komunitas rencana belajar Praktisi Praktisi. Praktisi. guru dan kepala (opsional). sekolah. Ikut serta dalam Ikut serta dalam berbagi praktik berbagi praktik Refleksi dan baik di Komunitas baik di Komunitas review menjadi Praktisi. Praktisi. sebuah kebiasaan di dalam Komunitas Praktisi. 7 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Tahap Merawat Keberlanjutan Tahap merawat keberlanjutan adalah tahapan saat sekolah mulai bergerak menyebarluaskan pengetahuan dan praktik baik ke sekolah lain. Tujuan tahap ini adalah Komunitas Praktisi menyebarkan semangat belajar dan refleksi di luar sekolah. Pihak: Pelatih Ahli/ Pengawas Kepala Sekolah Capaian Fasilitator Sekolah Sekolah Penggerak Tujuan Pelibatan di luar sekolah (Sekolah Penggerak maupun selain Sekolah bersama setiap Penggerak) untuk ikut belajar bersama pihak: Peran: Menjadi Menyebarluaskan Menyebarluaskan Sistem belajar di narasumber praktik baik praktik baik Komunitas dalam kegiatan melalui melalui Praktisi sudah Komunitas komunitas belajar komunitas belajar terbentuk. Praktisi di luar sekolah di luar sekolah (opsional). maupun maupun Kelompok belajar organisasi profesi. organisasi profesi. sudah mulai membuat portofolio bersama dan artikel yang bermakna misalnya PTK atau PTS. 8 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
GAMBARAN UMUM KOMUNITAS PRAKTISI Komunitas Praktisi adalah wadah belajar antar kepala sekolah atau guru di setiap satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik dan mendukung peningkatan kompetensi termasuk dalam implementasi kurikulum Merdeka. PERAN FASILITATOR SEKOLAH PENGGERAK DALAM KOMUNITAS PRAKTISI Fasilitator Sekolah Penggerak mendorong terbentuk dan aktifnya Komunitas Praktisi di dalam sekolah melalui kegiatan pendampingan berikut: Kegiatan Pendampingan Peran Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) Lokakarya Perencanaan FSP mendorong guru dan kepala sekolah yang merupakan Pembelajaran 1 anggota komite pembelajaran untuk meneruskan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama Lokakarya Perencanaan lokakarya ke guru lain melalui kegiatan Komunitas Praktisi. Pembelajaran 2 Lokakarya Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Refleksi Satuan Pendidikan FSP mendorong guru dan kepala sekolah untuk menyelesaikan tantangan dalam implementasi kurikulum melalui diskusi rutin misalnya dalam kegiatan Komunitas Praktisi. Lokakarya Kepemimpinan FSP melakukan fasilitasi kepala sekolah bagaimana menjadi pemimpin sekolah yang mendorong Komunitas Praktisi. Lokakarya Pengawas FSP melakukan fasilitasi pengawas sekolah untuk Sekolah 1: Komunitas mengenali kegiatan belajar di dalam Komunitas Praktisi. Praktisi Lokakarya Pengawas FSP mendorong pengawas sekolah untuk dapat membuat Sekolah 2: rencana pendampingan kepala sekolah dalam memfasilitasi kebutuhan belajar dan berbagi praktik baik secara berkala di dalam Komunitas Praktisi. PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI Secara umum, kepala sekolah bersama dengan guru dalam komite pembelajaran serta pengawas sekolah memiliki peran dalam Komunitas Praktisi yaitu: 9 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
● Membangun kebiasan memberikan dan merespon umpan balik secara konstruktif. ● Melakukan pemetaan rencana pengembangan profesi guru. ● Memfasilitasi kegiatan berbagi praktik baik dan refleksi tentang tantangan dan alternatif solusi yang dihadapi dalam praktik mengajar. ● Membangun dialog antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi dan solusi atas tantangan yang dihadapi agar saling mendukung pengembangan diri. ● Mendorong proses kolaborasi antar rekan sejawat untuk mendorong gagasan dan pertukaran informasi. ● Membangun kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri. ● Melakukan dokumentasi proses pembelajaran guru dan bahan belajar yang digunakan agar dapat dipelajari kembali. Jika dikaitkan dengan pendampingan Program Sekolah Penggerak, maka peran kepala sekolah adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendampingan Peran Kepala Sekolah Lokakarya Perencanaan Kepala sekolah bersama perwakilan guru dalam komite Pembelajaran 1 pembelajaran yang mengikuti lokakarya meneruskan informasi dan pengetahuan yang didapatkan kepada guru Lokakarya Perencanaan lain. Pembelajaran 2 Lokakarya Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Refleksi Satuan Pendidikan Kepala sekolah bersama perwakilan guru meneruskan apa yang didapatkan selama proses refleksi dan mengajak seluruh guru untuk terlibat dalam rencana tindak lanjut. Lokakarya Kepemimpinan Kepala sekolah memfasilitasi kegiatan berbagi praktik baik dan refleksi tantangan dan alternatif solusi yang dihadapi dalam praktik mengajar dalam Komunitas Praktisi. Kepala sekolah bersama guru yang tergabung dalam komite pembelajaran bisa memulai terbentuknya Komunitas Praktisi dengan cara: ● Mendorong adanya wadah untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan ketika pelatihan komite pembelajaran selain in house training (IHT). ● Membangun pentingnya diskusi berkala dan kelompok belajar untuk memantau perkembangan sekolah dalam melakukan implementasi kurikulum Merdeka misalnya dengan pertemuan Komunitas Praktisi setiap bulan. ● Melakukan analisis kebutuhan belajar kepala sekolah dan guru dengan dukungan pengawas sekolah. 10 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM KOMUNITAS PRAKTISI Pengawas sekolah memiliki peran di dalam Komunitas Praktisi yaitu: ● Mendampingi kepala sekolah dalam melakukan analisis kebutuhan belajar sebagai pemimpin pembelajaran. ● Menyusun, melakukan, dan mengembangkan analisis kebutuhan kepala sekolah dalam memfasilitasi kebutuhan belajar kepala sekolah dan berbagi praktik baik guru. ● Melakukan coaching kepada kepala sekolah untuk memotivasi terbentuk dan aktifnya Komunitas Praktisi di satuan pendidikan. ● Turut berperan aktif dalam belajar dan berbagi praktik baik di Komunitas Praktisi. ALUR BELAJAR DI DALAM KOMUNITAS PRAKTISI Proses belajar di Komunitas Praktisi merupakan suatu siklus merancang, melakukan, dan meninjau kembali rencana belajar baik kepala sekolah maupun guru. PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI Komunitas praktisi bisa diadakan setiap bulan selama 4 JP di dalam satuan pendidikan. Durasi ini bersifat rekomendasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, serta kesepakatan antar anggota Komunitas Praktisi. NARASUMBER DALAM KOMUNITAS PRAKTISI Setiap kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru dapat menjadi teman belajar sekaligus sumber belajar/narasumber. Siapapun di dalam Komunitas Praktisi, bisa membagikan praktik baik dan ilmu yang dimiliki. 11 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
PANDUAN DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI Komunitas praktisi merupakan salah satu cara membentuk ekosistem belajar dalam implementasi kurikulum Merdeka. Beberapa topik di bawah ini bisa dijadikan bahan diskusi di satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kebutuhan dari implementasi kurikulum Merdeka di setiap bulannya. Bulan Topik Diskusi** Juni Analisis karakteristik satuan pendidikan Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan Juli Memahami Capaian Pembelajaran Memahami prinsip pembelajaran Menyelaraskan kebutuhan murid dengan alur tujuan pembelajaran* Merancang modul ajar* Agustus Memahami Capaian Pembelajaran Memahami prinsip pembelajaran Menyelaraskan kebutuhan murid dengan alur tujuan pembelajaran* Merancang modul ajar Merancang fasilitasi projek penguatan profil pelajar Pancasila September Perkembangan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila Monitoring pelaksanaan modul ajar* Oktober Pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi (bagi sekolah yang sudah memulai) Diskusi mengenai bahan ajar* November Pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi (bagi sekolah yang sudah memulai) Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen Desember Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen Januari Meninjau ulang alur tujuan pembelajaran* Merancang modul ajar* Februari Merancang fasilitasi projek penguatan profil pelajar Pancasila Maret Diskusi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar* Perkembangan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila April Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen Mei Pelaporan dan pengolahan hasil asesmen *bisa dilakukan dalam kelompok kecil per kelas **satuan pendidikan bisa menambahkan topik lain yang sesuai dengan kebutuhan 12 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Kepala sekolah dan perwakilan guru anggota komite pembelajaran dapat memasukkan tema pendampingan Program Sekolah Penggerak ke dalam topik diskusi di setiap bulannya sebagai berikut: Bulan Topik Diskusi Juli Perencanaan Pembelajaran 1: Pembelajaran Berdiferensiasi Agustus Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan pembelajaran September Oktober Perencanaan Pembelajaran 2: Fasilitasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila November Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan pembelajaran Desember Januari Rencana Tindak Lanjut Refleksi Satuan Pendidikan Februari Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen Maret Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan April pembelajaran Mei Toleransi/Kebhinekaan Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan pembelajaran Rencana Tindak Lanjut Refleksi Satuan Pendidikan Rencana Tindak Lanjut Refleksi Satuan Pendidikan Fasilitasi Komunitas Praktisi (oleh Kepala Sekolah) Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan pembelajaran (disesuaikan dengan kebutuhan sekolah terkait pengembangan pembelajaran) Tindak Lanjut Forum Pemangku Kepentingan Daerah Topik lain sesuai kebutuhan sekolah terkait pengembangan pembelajaran Tindak Lanjut Refleksi Akhir Tahun Ajaran 13 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
DUKUNGAN TEKNOLOGI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR Proses belajar di Komunitas Praktisi dapat memanfaatkan platform Merdeka Mengajar untuk mendukung secara alur belajar, bahan diskusi, dan pendalaman setelah mendapatkan pendampingan dari fasilitator Sekolah Penggerak. CARA UNTUK AKSES PLATFORM MERDEKA MENGAJAR Berikut ini merupakan tautan panduan, infografik, dan video tutorial untuk mengakses platform Merdeka Mengajar (PMM): Infografik Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi Menggunakan Aksi Nyata Pengenalan Bukti Karya Saya Cara Menggunakan Bukti Karya Saya Video Tutorial Instal dan Login Platform Merdeka Mengajar Mengenal Platform Merdeka Mengajar Mencari dan Mengunduh Perangkat Ajar Menandai dan Membuat Folder Modul Ajar Memanfaatkan Menu Kelas Menggunakan Asesmen Murid User Manual Instal dan Masuk PMM Menu Kelas Pelatihan Mandiri dan Video Inspirasi Bukti Karya Saya Asesmen Murid Perangkat Ajar (klik untuk membuka tautan) 14 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
MEMANFAATKAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Perangkat Ajar Saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat aAjasrebsemrbeansiMs Kuurirdikulum MMeermdebkaan. tu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang Guru dapat menggunakan fitur Pelatihan Mandiri di PlatfsoermsuMaeirddeeknagMaenngtaajharap untuk mempelajari implementasi Kurikulum Merdeka. capaian dan perkembangan peserta didik. Pelatihan Mandiri Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri 15 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
ALUR BELAJAR KURIKULUM MERDEKA DI PLATFORM Kepala sekolah dan guru dapat mempelajari secara bertahap bagaimana mengimplementasikan kurikulum Merdeka mengikuti alur berikut ini: Video Mengenai Dasar-Dasar Penerapan Kurikulum Video yang perlu ditonton terlebih dahulu untuk mempelajari dasar-dasar Kurikulum Merdeka. Topik Merdeka Belajar Topik Kurikulum Modul Mengenali dan Memahami Diri Modul Apa Itu Kurikulum sebagai Pendidik ● Apa Itu Kurikulum? ● Mengenali Diri dan Perannya sebagai ● Mengapa Kurikulum Perlu Berubah? ● Mengapa Kurikulum Perlu Pendidik Diadaptasi? ● Apa Peran Saya sebagai Guru ● Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya ● Kurikulum dalam Pembelajaran Modul Mendidik dan Mengajar Modul Pembelajaran dengan Paradigma Baru ● Mendidik Menyeluruh ● Pendidikan Selama Satu Abad ● Prinsip Umum Pembelajaran ● Menjadi Manusia ● Capaian Pembelajaran ● Capaian Pembelajaran dan Kurikulum Modul Mendampingi Murid dengan Utuh ● Kompetensi, Capaian Pembelajaran, dan Menyeluruh dan Profil Pelajar Pancasila ● Yang Tetap dan Berubah: Kodrat ● Struktur Pembelajaran dengan Keadaan Paradigma Baru ● Trikon ● Kodrat Alam ● Kodrat Zaman 16 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Video Mengenai Adaptasi Kurikulum di Satuan Pendidikan Video lanjutan yang perlu ditonton oleh guru untuk mengadaptasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan. Topik Perencanaan Pembelajaran Modul Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ● Visi dan Misi Sekolah ● Lingkungan Belajar yang Nyaman ● Merumuskan ATP dan TP Video Mengenai Pembelajaran di Kelas Video lanjutan yang perlu ditonton oleh guru untuk menerapkan kurikulum Merdeka pada pembelajaran di kelas. Topik Perencanaan Pembelajaran Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid Modul Membuat dan Memodifikasi Modul Modul Memahami Murid Ajar ● Memetakan Kompetensi dan ● Pemahaman Bermakna dan Kebutuhan Murid Pertanyaan Pemantik ● Ragam Strategi Pemetaan Murid ● Identifikasi Kebutuhan Kognitif ● Indikator Pencapaian Kompetensi ● Merancang Asesmen Pembelajaran Murid ● Modul Ajar ● Membuat Modul Ajar ● Identifikasi Kebutuhan Membaca ● Memodifikasi Modul Ajar Awal ● Asesmen Diagnostik (untuk memahami murid) ● Menyelaraskan Kebutuhan murid dengan Tujuan Pembelajaran ● Ragam Strategi Manajemen Kelas ● Ragam Strategi Manajemen Kelas Campuran Modul Persiapan Pembelajaran Berdiferensiasi ● Pelepasan Tanggung Jawab Bertahap ● Pelibatan Murid dalam Belajar ● Contoh Penerapan: Memodifikasi Modul Ajar Sesuai Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi 17 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Topik Asesmen Modul Penggunaan Hasil Asesmen Modul Memahami Asesmen ● Merencanakan Tindak-Lanjut ● Asesmen Sebagai Understanding Asesmen Evidence ● Contoh: Merencanakan tindak- ● Asesmen as, for, dan of learning lanjut asesmen di ● Metode Asesmen ● Format Asesmen PAUD/SD/SMP/SMA ● Kurikulum dan Asesmen ● Memberikan Umpan Balik Modul Menyiapkan Asesmen ● Menganalisis dan Mengolah Hasil ● Asesmen Diagnostik Asesmen (PAUD) ● Contoh Penerapan: ● Laporan Hasil Belajar (PAUD) Diagnostik/Asesmen Harian ● Mengolah Hasil Asesmen dan ● Membuat Lembar Amatan Laporan Hasil Belajar Alternatif 1 ● Membuat Rubrik Penilaian ● Mengolah Hasil Asesmen dan Laporan Hasil Belajar Alternatif 2 ● Mengolah Hasil Asesmen dan Laporan Hasil Belajar Alternatif 3 ● Pelaporan Belajar oleh Murid Bagi sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak dapat menggunakan video di dalam platform Merdeka Mengajar sebagai bahan belajar selanjutnya di Komunitas Praktisi. Berikut ini adalah rekomendasi topik dan modul dari setiap kegiatan pendampingan berkaitan dengan implementasi kurikulum: Bulan Kegiatan Pendampingan Topik dan Modul Juli Perencanaan Pembelajaran 1: Topik Penyesuaian Pembelajaran Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid Agustus Perencanaan Pembelajaran 2: Fasilitasi Projek Penguatan Profil ● Modul Memahami Murid Pelajar Pancasila ● Modul Persiapan Pembelajaran Oktober Pengolahan dan Pelaporan Hasil Berdiferensiasi Asesmen Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Murid ● Modul Memahami Murid ● Modul Persiapan Pembelajaran Berdiferensiasi Topik Asesmen ● Modul Penggunaan Hasil Asesmen 3 18 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
BUDAYA POSITIF DI KOMUNITAS PRAKTISI Lingkungan yang positif adalah aspek penting dalam belajar tidak hanya bagi murid, tetapi juga bagi orang dewasa karena dapat menimbulkan aman dan nyaman saat belajar. Lingkungan belajar yang positif akan mendorong anggota komunitas untuk dapat terbuka menunjukkan rasa ingin tahunya dan nyaman mengemukakan pemikiran yang berbeda dari anggota komunitas yang lain. Selain itu, berada dalam lingkungan belajar yang positif membuat anggota terbuka terhadap kegagalan dan tantangan yang dialami sehingga memungkinkan bagi Komunitas Praktisi bersama- sama mencari solusi yang tepat. STRATEGI UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG POSITIF ● Pembelajaran yang relevan bagi anggota komunitas Motivasi belajar orang dewasa akan meningkat jika topik pembelajaran relevan bagi kebutuhan profesionalnya sehari-hari. Anggota Komunitas Praktisi perlu mengidentifikasi tujuan dan alasan belajarnya dengan jelas sehingga dapat tergambarkan dampak hasil belajarnya bagi dirinya sendiri dan hal-hal yang dianggap penting. ● Membangun nilai-nilai bersama Anggota Komunitas Praktisi perlu menyepakati nilai-nilai bersama agar interaksi antara anggota dapat berjalan dengan nyaman. Menentukan nilai dan kode etik yang perlu ada di dalam komunitas, bisa dengan menanyakan kepada para anggota bagaimana mereka ingin diperlakukan satu sama lain atau bagaimana suasana yang mereka ingin rasakan saat belajar di dalam komunitas. Contohnya: Setiap anggota memiliki kesempatan belajar dan berkontribusi yang setara, setiap anggota terbuka pada ide-ide yang berbeda, dan setiap anggota harus memperlakukan anggota lain dengan hormat dan santun. Nilai dan kode etik dalam komunitas perlu dibangun melalui dialog yang positif agar dapat dijalankan dengan nyaman oleh seluruh anggota komunitas. ● Melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan Orang dewasa adalah pembelajar yang mandiri yang ingin turut mengelola proses belajarnya. Oleh karena itu, anggota komunitas juga perlu dilibatkan 20 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
dalam pengambilan keputusan-keputusan dalam Komunitas Praktisi. Menentukan topik pertemuan komunitas atau cara belajar di komunitas bahkan menentukan pembagian peran di komunitas dengan dialog adalah contoh pengambilan keputusan yang dapat dilakukan bersama anggota. ● Membangun relasi yang positif antar anggota Hubungan anggota di dalam Komunitas Praktisi perlu dibangun secara positif. Kepala sekolah dapat memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang memberi kesempatan kepada anggota untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain. Relasi yang positif antara anggota juga meningkatkan rasa percaya dan aman saat belajar di dalam komunitas. Relasi yang positif juga dapat diciptakan dengan membangun sikap saling mendukung dan mengapresiasi setiap capaian kecil yang terjadi di antara anggota komunitas. ● Menjadikan refleksi dan umpan balik menjadi bagian dari proses rutin Lingkungan belajar yang positif dapat dibangun dengan menjadikan refleksi sebagai bagian dari proses rutin di Komunitas Praktisi sehingga anggota komunitas terbiasa melakukan refleksi secara mandiri, begitu pula dengan memberikan dan menerima umpan balik. Terbuka terhadap umpan balik adalah karakteristik kepala sekolah dan guru yang dapat terus berkembang. Lingkungan belajar yang positif akan mendukung proses belajar guru. 21 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Motivasi belajar guru di Komunitas Praktisi akan meningkat jika topik pembelajaran relevan bagi kebutuhan profesionalnya sehari-hari. CARA PEMETAAN RENCANA PENGEMBANGAN GURU Kepala sekolah dapat melakukan pemetaan rencana pengembangan dengan berbagai cara, antara lain: ● Survei sederhana Survei sederhana dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan terkait praktik pembelajaran atau kebutuhan belajar dari guru. ● Rembuk diskusi Sebagai permulaan rembuk diskusi dapat dilakukan pada forum-forum yang sudah ada. Misalnya pertemuan rutin mingguan di sekolah atau lainnya. ● Bincang santai Kepala sekolah juga dapat menganalisis kebutuhan pendampingan guru melalui bincang-bincang santai di berbagai kesempatan seperti saat pulang sekolah. Bincang santai dengan guru dapat menggali informasi yang lebih dalam terkait masalah sehari-hari guru terkait pembelajaran. ● Observasi di kelas Kepala sekolah dapat melakukan observasi di kelas untuk melihat bagaimana guru melakukan pembelajaran. Untuk melakukan observasi, pastikan hal-hal berikut ini: 1. Mendapatkan persetujuan guru yang akan diobservasi. Pastikan guru memahami tujuan dan manfaat dari proses observasi. Ceritakan hal- hal yang akan diobservasi dan bagaimana akan mengolah data hasil observasi. 2. Siapkan jadwal untuk observasi. 3. Siapkan instrumen observasi yang meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. 4. Berikan umpan balik dari hasil observasi kepada guru yang diobservasi dan refleksikan bersama hasil observasi tersebut. 5. Berdasarkan hasil observasi, biasanya terhimpun persoalan dan tantangan umum yang dihadapi sehingga menjadi ide untuk fokus isu yang dicari solusinya bersama. Setelah melakukan cara di atas, strategi analisis dapat dilakukan dengan: 22 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
1. memetakan tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh guru disertakan dengan contoh, data, atau bukti yang mengkonfirmasi bahwa persoalan tersebut adalah nyata, 2. memetakan sebab dan akar masalah yang terjadi, 3. memetakan hal-hal yang sudah dicoba dilakukan selama ini untuk mengatasi persoalan atau tantangan tersebut, 4. menggali praktik baik dari guru lain yang sudah berhasil mengatasi tantangan atau persoalan. FASILITASI RENCANA PENGEMBANGAN GURU Rencana kegiatan belajar di Komunitas Praktisi perlu dilakukan bersama-sama oleh anggota komunitas agar seluruh anggota bertanggung jawab dan terlibat aktif dalam proses pengembangan dirinya dan rekan komunitas. Kepala sekolah dapat mengikuti tips berikut untuk memfasilitasi rencana kegiatan belajar: 1. Diskusikan dengan rekan Komunitas Praktisi mengenai isu pembelajaran spesifik yang paling menjadi tantangan dalam praktik proses pembelajaran sehari-hari. 2. Tetapkan tujuan secara SMART. SMART singkatan dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat tercapai), Realistic (dapat direalisasikan), Timely (ada jangka waktu). Contohnya tujuan yang terlalu umum seperti “meningkatkan praktik belajar guru”, dapat lebih spesifik menjadi “mempraktikkan satu teknik penilaian formatif dalam pembelajaran tematik untuk satu bulan ke depan”. Semakin spesifik dan terukur, semakin besar kemungkinan kegiatan belajar akan tepat sasaran. 3. Diskusikan bagaimana kegiatan belajar yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Contohnya kegiatan belajar dapat berbentuk pelatihan mandiri di sekolah, mengobservasi proses pembelajaran antar guru, kegiatan berbagi di KKG/kegiatan gugus/MGMP, dan lainnya. 4. Bagi peran dan tanggung jawab kepada sesama Komunitas Praktisi. Peran yang dapat dibagi sesuai kebutuhan Komunitas Praktisi antara lain: ● Koordinator ● Tim dokumentasi ● Tim acara/konten ● Peran lain sesuai kebutuhan 23 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Cobalah membuat rencana pengembangan guru secara sederhana dengan mengumpulkan data dengan cara yang sesuai dengan sekolah. Baik dengan cara survei sederhana, rembuk diskusi, bincang santai, observasi kelas. Mulai dari salah satu jenjang kelas misalnya rencana pengembangan guru kelas 1 untuk sekolah dasar. 24 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
MEMBERIKAN DAN MERESPON UMPAN BALIK Komunitas Praktisi adalah wadah untuk saling memberikan umpan balik baik kepada kepala sekolah maupun guru di dalam satuan pendidikan. Terbuka terhadap umpan balik adalah karakteristik kepala sekolah dan guru yang dapat terus berkembang. Sebelum memberikan atau menerima umpan balik, kita perlu memiliki pola pikir berkembang untuk siap belajar. POLA PIKIR BERKEMBANG Perbedaan pola pikir berkembang dengan pola pikir menetap. Pola Pikir Berkembang Pola Pikir Menetap Saya ingin belajar. Saya sudah tahu semuanya Saya tidak perlu umpan balik. Saya terbuka dengan hal baru dan umpan balik. Saya sudah menguasai semuanya. Saya tidak perlu latihan. Saya belajar dari orang lain. Saya akan selalu berusaha berlatih. Bagi saya, kesalahan dan kegagalan itu Kesalahan adalah peluang belajar. buruk sehingga harus dihindari. Saya tidak bisa. Saya akan bekerja keras untuk lebih baik dalam sesuatu hal. Saya nyaman dengan keadaan sekarang. Saya terbuka dengan tantangan. UMPAN BALIK Umpan balik adalah informasi atau kritik yang bermanfaat tentang tindakan atau perilaku masa lampau yang disampaikan ke individu lain (atau kelompok). Biasanya informasi yang diberikan untuk menyesuaikan dan meningkatkan perilaku saat ini dan di masa depan. 25 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Umpan balik bisa memiliki dua tujuan yaitu untuk: ● Umpan balik untuk penguatan ● Umpan balik untuk melakukan koreksi Bagaimana ciri umpan balik yang informatif? Tujuan umpan balik informatif adalah memberikan kesempatan kepada penerima untuk mendapatkan informasi pembelajaran setelah mempraktikan sesuatu. Informasi yang perlu diketahui adalah: 1. Menginformasikan benar atau keliru. 2. Jika keliru, masih bisa diperbaiki. 3. Penerima tahu mengapa bisa dikatakan salah atau keliru. 4. Informasikan strategi yang keliru dengan petunjuk yang tepat. 5. Sampaikan juga indikator yang digunakan. 6. Bila perlu, lakukan simulasi agar jelas. 7. Umpan balik menunjukkan kepekaan. 8. Sampaikan umpan balik pada waktu yang tepat. Bagaimana cara memberikan umpan balik? Ada 4 prinsip yang perlu diperhatikan ketika memberikan umpan balik. Spesifik Berimbang Tepat Waktu Tulus Merujuk pada perilaku Dimulai dengan Segera setelah Diniatkan untuk bukan sifat/karakter menyampaikan kejadian/pada periode kemajuan orang lain perilaku positif tertentu Menjelaskan kapan Menjaga harga diri perilaku itu terjadi Kemudian Tidak menumpuk menyampaikan daftar kesalahan Memberikan alternatif Menjelaskan mengapa perilaku yang perlu perbaikan untuk perilaku itu dikembangkan Tidak mengulang- perilaku yang efektif/tidak efektif ulang apa yang sudah membutuhkan Diakhiri dengan pernah disampaikan perbaikan perilaku positif Bagaimana langkah kita saat memberikan umpan balik? 1. Persiapan Persiapkan semua data yang relevan. Gunakan bahasa yang terdapat dalam rubik misalnya hasil observasi kelas. Fokuskan pada tujuan spesifik. Identifikasi perilaku tertentu yang perlu diberi umpan balik. Pilih 3-4 pertanyaan yang akan diberikan ke penerima umpan balik. 26 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
2. Memaparkan data Lakukan reviu data yang relevan dengan penerima umpan balik. Gunakan bahasa yang terdapat dalam rubik saat melakukan paparan. Fokus utama ada pada hasil pengumpulan data. Hindari memberi opini atau saran. 3. Fokus diskusi Ungkapkan tujuan pengembangan dalam pemberian umpan balik. Mengajak penerima umpan balik untuk memilih fokus yang akan dibahas. Lakukan fasilitasi ketika proses misalnya ajukan pertanyaan pemantik, parafrase dan mendengarkan aktif untuk dapat memahami, dan menyediakan waktu yang cukup untuk melakukan pengenalan dan refleksi diri. 4. Membuat rencana Identifikasi kemampuan penerima umpan balik dalam membuat perubahan. Ajukan pertanyaan yang mengarahkan pada ide dan pemikiran berkembang. Visualisasikan ide dalam bentuk tulisan atau gambar. Identifikasi langkah yang dapat dilakukan oleh penerima umpan balik. Lakukan identifikasi luaran spesifik. Tawarkan bantuan, dukungan, dan scaffolds. 5. Melakukan tindak lanjut Reviu proses tindak lanjut yang sedang dilakukan. Atur waktu untuk melakukan cek perkembangan luaran. Sediakan kesempatan penerima umpan balik untuk bertanya dan memperjelas ekspektasi atau luaran. Bagaimana sikap kita ketika diberi umpan balik? 1. Melihat umpan balik sebagai kesempatan belajar. 2. Menunjukkan sikap terbuka. 3. Fokus pada perilaku. 4. Dengarkan umpan balik dengan penuh perhatian. 5. Hindari reaktif dan bersikap defensif. 6. Ajukan pertanyaan jika membutuhkan klarifikasi Cobalah merancang umpan balik untuk guru yang mengajar jenjang kelas yang sama. Misalnya guru kelas 4A dan 4B saling memberikan umpan balik. Tentukan terlebih dahulu fokus umpan balik dan instrumen yang akan digunakan.. Kemudian diskusikan hasilnya dan buat rencana perbaikan bersama-sama. 27 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
MENGENAL PRAKTIK BAIK Komunitas Praktisi merupakan wadah belajar kepala sekolah dan guru di dalam satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik. Untuk bisa berbagi praktik baik, kita perlu mengenal apa itu praktik baik. Apa itu praktik baik? Best practice (disebut juga praktik baik) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik dari keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya. Jika ditarik ke konteks pendidikan artinya pengalaman terbaik dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang dihadapi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu memperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran. Guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tentu memiliki banyak pengalaman yang berhasil mengatasi berbagai permasalahan pendidikan dalam menjalankan tugasnya. Bagaimana cara mengenali pengalaman yang termasuk praktik baik? Suatu pengalaman dapat dikategorikan sebagai praktik baik karena memiliki karakter sebagai berikut ini: ● Mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu masalah pendidikan khususnya pembelajaran. ● Mampu memberikan sebuah perubahan atau perbedaan, sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result). ● Mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan atau dampak dan manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat). ● Mampu menjadi moden dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan. ● Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien. Apa manfaat berbagi praktik baik? Manfaat dari berbagi praktik baik di Komunitas Praktisi adalah: ● Membantu mengidentifikasi dan memetakan dan mengganti praktik-praktik yang sudah dicoba dan belum berhasil. ● Mendorong peningkatan kinerja menuju yang terbaik ● Mengurangi hilangnya pengetahuan ● Mendorong terciptanya budaya kolaborasi ● Memupuk budaya senang belajar 28 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Coba kumpulkan apa saja kemajuan yang terjadi di kelas. Silakan berbagi salah satu pengalaman yang dapat membantu kelas lain untuk menghadapi tantangan di kelas. Ceritakan pengalaman tersebut saat kegiatan Komunitas Praktisi. 29 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
PENGELOLAAN DOKUMENTASI PENGETAHUAN DAN DOKUMEN SUMBER BELAJAR Mengapa perlu melakukan pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen sumber belajar? Pengelolaan dokumentasi pengetahuan dan dokumen sumber belajar merupakan upaya untuk mendokumentasikan pengetahuan dan sumber belajar di Komunitas Praktisi melalui penciptaan, penyimpanan, penyebaran dan penerapan pengetahuan untuk mengembangkan kompetensi anggota Komunitas Praktisi. Hal ini penting untuk dilakukan karena dokumentasi tersebut dapat dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan sumber belajar dan sebagai media refleksi bagi anggota. Anggota komunitas dapat mengidentifikasi praktik-praktik baik yang harus dipertahankan dan aspek mana saja yang harus diperbaiki serta pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan esensial dalam Komunitas Praktisi tidak hilang. Apa saja sumber belajar yang perlu didokumentasikan? Sumber belajar yang penting untuk didokumentasikan adalah : ● Praktik baik anggota Komunitas praktisi ● Ringkasan kegiatan esensial dari Komunitas Praktisi ● Hasil pelatihan ● Video pembelajaran atau kegiatan ● Dokumen-dokumen pembelajaran (rencana pembelajaran) ● Alat peraga ● Kegiatan dengan orang tua murid dan lain-lain Contoh dokumentasi sumber belajar bisa diakses melalui laman Ayo Guru Berbagi (https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/) Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pengumpulan sumber belajar? Hal yang dapat dipertimbangkan dalam menyusun strategi pengumpulan sumber belajar dan pengetahuan adalah: ● Pembagian peran anggota Komunitas Praktisi terkait dengan pengumpulan dan pengelolaan sumber belajar. 30 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
● Siapa tim yang bertanggung jawab untuk mendokumentasikan sumber belajar. ● Pengetahuan dan sumber belajar apa saja yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan. ● Media apa yang digunakan untuk mendokumentasikan pengetahuan dan sumber belajar (ditulis, dicetak, disimpan dalam folder, atau disimpan dalam file Google Drive agar dapat diakses semua orang). ● Kapan pengumpulan dokumentasi pengetahuan dan sumber belajar ini dilakukan secara berkala. ● Di mana sebaiknya dokumen pengetahuan dan sumber belajar ini disimpan agar mudah diakses oleh semua anggota Komunitas Praktisi (dan khalayak yang lebih luas jika memungkinkan). ● Jika harus ada pembiayaan pengumpulan pengetahuan dan dokumentasi sumber belajar ini, alokasi anggarannya diperoleh dari mana. ● Bagaimana cara anggota Komunitas Praktisi dapat menggunakan dokumen tersebut. Amati apakah progres di kelas sudah terdokumentasikan dengan baik. Apakah dokumen pembelajaran sudah mudah diakses. Jika belum, coba membuat rencana untuk mendokumentasikan rencana belajar mulai dari rencana 3 bulan ke depan. 31 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
CONTOH PELAKSANAAN KOMUNITAS PRAKTISI Berikut ini merupakan contoh aktivitas yang dilakukan dalam Komunitas Praktisi. Setiap sekolah bisa melakukan modifikasi dengan menyesuaikan kebutuhan dan kesepakatan anggota Komunitas Praktisi. Rekomendasi durasi: 4 JP/180 menit Rekomendasi pertemuan: Setiap bulan Durasi Aktivitas 15 menit 15 menit Pembukaan. 30 menit 30 menit Pembentukan kelompok belajar (bisa per kelas maupun per mata 60 menit pelajaran). 15 menit 15 menit Refleksi fokus belajar murid yang sudah dikembangkan dalam 1 tahun terakhir. Diskusi fokus capaian belajar murid yang akan dikembangkan dalam 1 tahun ke depan. Membuat rencana belajar kepala sekolah dan guru 3 bulan ke depan untuk mendukung capaian belajar murid. Membuat kesepakatan mengenai agenda dan persiapan untuk pertemuan selanjutnya. Penutupan. 32 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
DAFTAR PUSTAKA Kasiman, Puspowati, A., Jabar, U., Pratama, P., Lestari, P. R. D., & Silasakti, W. (2020). Belajar di Komunitas Praktisi Panduan Membangun Komunitas Praktisi bagi Guru Penggerak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. University of Missouri. (2021). A Guide to Effective Feedback Conversations. Network for Educator Effectiveness. https://neeadvantage.com/wp- content/uploads/2021/09/NEE-Guide-to-Effective-Feedback- Conversation.pdf Novalita, D. (2021). Bahan Bacaan Umpan Balik Rekan Sejawat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tuttaqwa, E. (2021). Bahan Bacaan Pengelolaan Dokumen Sumber Belajar dan Berbagi Praktik Baik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 33 | Panduan Komunitas Praktisi PSP Angkatan 2
Search
Read the Text Version
- 1 - 35
Pages: