["Penentuan nilai wajar aset nonkas yang diterima menggunakan harga pasar untuk aset nonkas tersebut. Jika harga pasar tidak tersedia, maka dapat menggunakan metode penentuan nilai wajar lainnya sesuai yang diatur dalam PSAK yang relevan. Infak\/sedekah yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil dan dana infak\/sedekah untuk bagian penerima infak\/sedekah. Contoh: Tanggal 1 September diterima dari PT Karya dana infaq sebesar Rp 50.000.000. Pada tanggal 15 September disalurkan dana infak Rp 15.000.000 untuk dana pendidikan di daerah terpencil dan terbelakang. Jurnal yang dibuat atas transaksi-transaksi terebut adalah : Nov. 1 Kas-infak 50.000.000 Penerimaan dana 50.000.000 infak Nov 15 Penyaluran untuk dana 15.000.000 pendidikan 15.000.000 Kas \u2013 dana infak Penyaluran dana infak\/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak\/sedekah sebesar: \uf0b7 jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas; \uf0b7 nilai tercatat aset yang diserahkan, jika dalam bentuk aset nonkas 44","Penyaluran infak\/sedekah kepada amil lain merupakan penyaluran yang mengurangi dana infak\/ sedekah sepanjang amil tidak akan menerima kembali aset infak\/sedekah yang disalurkan tersebut. Infak\/sedekah yang diterima dapat berupa kas atau aset nonkas. Aset nonkas dapat berupa aset lancar atau tidaklancar. Aset tidak lancar yang diterima oleh amil dan diamanahkan untuk dikelola dinilai sebesar nilai wajar saat penerimaannya dan diakui sebagai aset tidak lancar infak\/sedekah. Penyusutan dari aset tersebut diperlakukan sebagai pengurang dana infak\/sedekah terikat apabila penggunaan atau pengelolaan aset tersebut sudah ditentukan oleh pemberi. Amil dapat pula menerima aset nonkas yang dimaksudkan oleh pemberi untuk segera disalurkan. Aset seperti ini diakui sebagai aset lancar. Aset ini dapat berupa bahan habis pakai, seperti bahan makanan; atau aset yang memiliki umur ekonomi panjang, seperti mobil ambulance. Aset nonkas lancar dinilai sebesar nilai perolehan sedangkan aset nonkas tidak lancar dinilai sebesar nilai wajar sesuai dengan PSAK yang relevan. Penurunan nilai aset infak\/sedekah tidak lancar diakui sebagai: 45","\uf0b7 pengurang dana infak\/sedekah, jika terjadi bukan disebabkan oleh kelalaian amil; \uf0b7 kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil Dalam hal amil menerima infak\/sedekah dalam bentuk aset (nonkas) tidak lancar yang dikelola oleh amil, maka aset tersebut harus dinilai sesuai dengan PSAK yang relevan. Dana infak\/sedekah sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka waktu sementara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil dana pengelolaan diakui sebagai penambah dana infak\/sedekah. D. Akuntansi Transaksi Syariah - Wakaf Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan\/atau menyerahkan sebagian hartanya untuk dimanfaatkan selamanya atau jangka waktu tertentu (Nurhidayani et.al, 2017). Unsur-unsur yang terdapat dalam transaksi wakaf, yaitu: a. Aset Wakaf merupakan aset yang diwakafkan baik berupa aset wakaf bergerak dan aset waqaf tidak bergerak. Adapun contoh aset wakaf bergerak dapat meliputi uang, logam mulia, sertifikat, kendaraan, hak sewa dsb. Aset wakat tidak bergerak meliputi tanah, bangunan atau bagian bangunan, tanaman, bagian dari rumah susun dsb. 46","b. Ikrar Wakaf merupakan pernyataan dari wakif yang dapat berupa tulisan maupun lisan atas penyerahan aset yang dimiliki yang diwakafkan ke nazhir. c. Mauquf Alaihi merupakan pihak\/orang yang dimakudkan oleh wakif untuk menerima manfaat aset wakaf atau sesuai dengan tujuan yang diikrarkan\/sesuai dengan peruntukannya oleh wakif dalam surat ikrar. Peruntukkan wakaf ini dapat meliputi (1) sebagai sarana dan kegiatan ibadah; (2) sarana dan kegiatan untuk pendidikan dan kesehatan; (3) bantuan kepada anak yatim, fakir miskin, anak terlantar, bea siswa; (4) kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; (5) kemajuan kesejahteraan umum lainnya. d. Nazhir merupakan pihak yang menerima aset wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan aset wakaf tersebut sesuai peruntukannya. e. Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan\/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan\/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya. f. Wakif merupakan pihak yang mewakafkan harta miliknya. 47","Akuntansi wakaf meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi wakaf di laporan keuangan. Transaksi yang terkait dengan wakaf meliputi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengelolaan wakaf yang meliputi penerimaan aset wakaf, pengelolaan aset wakaf, pengembangan, serta penyaluran manfaat aset wakaf, serta penyerahan kembali aset wakaf yang sifatnya temporer ke wakif. a. Pengakuan Aset Wakaf Aset wakaf diakui pada saat sekolah memiliki kendali secara hukum dan fisik serta kendali atas manfaat ekonomi atas aset tersebut. Pengalihan kendali tersebut dapat terjadi dengan didukung akta ikrar wakaf. Hal ini merupakan kepemilikan kendali secara hukum. Contoh lainnya adalah telah terjadinya transaksi transfer dana dari wakif ke ke rekening pihak sekolah melalui lembaga keuangan. b. Pengukuran Nilai Aset Wakaf Pengukuran awal nilai aset wakaf tersebut yang telah berpindah kepemilikannya secara hukum dicatat sebesar nilai nominal apabila aset wakaf berbentuk uang, sedangkan untuk aset wakaf lainnya diukur sebesar nilai wajarnya. Apabila pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan, aset wakaf tidak dapat diketahui nilai wajarnya secara andal, maka atas aset wakaf tersebut tidak diakui di laporan keuangan tetapi harus 48","diungkapkan dalam CALK. Apabila pada periode berikutnya nilai aset diketahui, maka penyesuaian hanya dilakukan pada periode berjalan saja. Jurnal yang terkait dengan transaksi wakaf dijelaskan pada paragraph berikut ini: 1) Jurnal Penerimaan Aset Wakaf Contoh journal penerimaan aset wakaf tidak bergerak \u2013permanen Tanggal Nama Akun Debit Kredit 1 Investasi Properti xxxx Penerimaan Wakaf Tanah Xxxx (Jika aset wakaf sudah diinvestasikan) Tgl Nama Akun Debit Kredit Aset Tetap xxxx Penerimaan wakaf\u2013Aset Tetap Xxxx Jurnal diakuinya hak atas bangunan yang diterima dari Wakif. Tgl Nama Akun Debit Kredit Aset Tetap xxxx Penerimaan Wakaf \u2013 bangunan Xxxx (Jika aset wakaf belum diinvestasikan) \uf0d8 Jurnal Penerimaan Aset Wakaf Bergerak (uang) dan Temporer 49","Tgl Item Debit Kredit Aset Wakaf \u2013 Kas Xxxx xxxx Penerimaan Wakaf bergerak uang Jurnal pada saat pokok dana wakaf di investasikan dalam bentuk Deposito Mudharabah pada LKS: Tgl. Nama Akun Debet Kredit 1. Deposito Mudharabah Wakaf-LKS Rp XXXX Kas - Wakaf Uang Rp XXXX (Untuk mencatat pada saat dana wakaf diinvestasikan) a. Pada saat penarikan Simpanan Berjangka Mudharabah Wakaf-KSPPS: Tgl. Nama Akun Debet Kredit 1. Kas - Wakaf Uang Rp XXXX Simpanan Berjangka Rp XXXX Mudharabah Wakaf-KSPPS (Untuk mencatat penarikan Simapanan Berjangaka dana wakaf) 50","\uf0d8 Pada saat Pokok Dana Wakaf di Investasikan untuk membeli Aset Tetap (Fix Asset): Tgl. Nama Akun Debet Kredit 1. Properti Investasi Aset Wakaf- Rp XXXX (Fix Asset) Kas - Wakaf Uang Rp XXXX (Untuk mencatat Investasi dana wakaf pada Aset Tetap) Pada saat Hasil Pengelolaan Wakaf di distribusikan untuk Alokasi Program Pemberdayaan Umat (Mauquf Alaih): Tgl. Nama Akun Debet Kredit 1. Penyaluran Hasil Pengelolaan Rp XXXX Wakaf-Program Pendidikan Kas - Hasil Pengelolaan Rp XXXX Wakaf Uang (Untuk mencatat penyaluran hasil pengelolaan dana wakaf kepada mauquf alaih) 51","52","Bab V. Penyusunan Kodifikasi Transaksi Untuk memudahkan sekolah dalam menyusun Laporan Keuangan yang dibutuhkan, maka perlu disusun terlebih dahulu kodifikasi yang merupakan klasifikasi dari setiap transaksi yang terjadi. Penulis dalam hal ini membagi bentuk kodifikasi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Kodifikasi untuk sekolah swasta umum, kodifikasi mengacu pada ISAK 35 2. Kodifikasi untuk sekolah swasta Islam, kodifikasi mengacu pada ISAK 35, PSAK Syariah 109 & 112 Dilihat dari 2 bentuk kodifikasi tersebut dapat dilihat bahwa kodifikasi untuk sekolah swasta Islam, lebih kompleks dikarenakan laporan keuangan yang disusun tentunya lebih banyak dibandingkan dengan sekolah swasta umum. Kode akun dibuat secara sistematis dengan menyediakan 3-4 karakter dan dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan bentuk sekolah diatas tanpa merubah dan menganggu sistematika yang telah ditetapkan dalam pengklasifikasi kode akun ini. Tidak seluruh karakter harus dipenuhi dalam Kode Akun ini. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan 53","kebutuhan yang lebih rinci oleh entitas atas suatu akun dengan akun lainnya. A. Klasifikasi Kode Akun Sekolah Swasta Umum Sistematika pengkodean adalah sebagai berikut untuk sekolah swasta umum adalah: 1) Nomor pertama menunjukan kelompok akun, yaitu kode 1 kelompok Aset, kode 2 kelompok Utang, kode 3 kelompok Aset neto dan kode 4 kelompok penerimaan dan kode 5 kelompok beban 2) Nomor kedua menunjukan golongan akun 3) Nomor-nomor berikutnya menjadi subgolongan dan jenis akun Tabel 5.1. berikut adalah klasifikasi akun berdasarkan kategori akun, sebagai berikut: Tabel 5.1. Klasifikasi Akun-Kategori Tabel 5.2. berikut adalah klasifikasi akun berdasarkan kelompok Akun, sebagai berikut: Tabel 5.2. Klasifikasi Akun \u2013 Kelompok Akun 54","Berdasarkan klasifikasi akun diatas, tabel 5.3. berikut ini merupakan rincian kode akun yang dibuat (Akun yang ada dibuat seminimal mungkin agar mudah dipahami, selebihnya akan di dukung oleh Buku Pembantu). Tabel 5.3. Rincian Kode Akun 55","B. Klasifikasi Kode Akun Sekolah Swasta Islam Sistematika pengkodean adalah sebagai berikut untuk sekolah swasta umum adalah: 1. Nomor pertama menunjukkan kelompok dana, yaitu dana sekolah, dana zis dan dana wakaf 2. Nomor kedua menunjukan kelompok akun, yaitu kode 1 kelompok Aset, kode 2 kelompok Utang, kode 3 kelompok Aset neto dan kode 4 kelompok penerimaan dan kode 5 kelompok beban 3. Nomor ketiga menunjukan golongan akun 4. Nomor-nomor berikutnya menjadi subgolongan dan jenis akun Tabel 5.4. berikut adalah klasifikasi akun berdasarkan kategori akun di sekolah swasta islam, sebagai berikut: Tabel 5.4. Klasifikasi Akun \u2013 Kategori di Sekolah Swasta Islam Tabel 5.5. berikut adalah klasifikasi akun berdasarkan kelompok Dana, sebagai berikut: Tabel 5.5. Klasifikasi Akun-Kelompok Dana 56","Tabel 5.6. Berikut adalah klasifikasi akun berdasarkan kelompok Akun, sebagai berikut: Tabel 5.6. Klasifikasi Akun-Kelompok Akun Berdasarkan klasifikasi akun diatas, tabel 5.7, tabel 5.8, dan tabel 5.9 merupakan rincian kode akun yang dibuat (Akun yang ada dibuat seminimal mungkin agar mudah dipahami, selebihnya akan di dukung oleh Buku Pembantu) berdasarkan kelompok Dana. Rincian kode akun tersebut meliputi kelompok dana sekolah yang menyajikan kode akun dan nama akun sekolah secara umum. Kelompok dana berikutnya merupakan rincian kode akun untuk kelompok dana zakat, infak, dan sedekah. Kelompok dana terakhir merupakan rincian kode akun kelompok dana wakaf. 57","Tabel 5.7. Rincian Kode Akun-Kelompok Dana Sekolah Klasifikasi Kode Akun berdasarkan Kelompok Dana Wakaf, disajikan pada tabel 5.8 sebagai berikut: 58","Tabel 5.8. Rincian Kode Akun-Kelompok Dana Wakaf Klasifikasi Kode Akun berdasarkan Kelompok Dana ZIS, disajikan pada tabel 5.9 sebagai berikut: 59","Tabel 5.9 Rincian Kode Akun-Kelompok Daa ZIS 60","61","Bab VI. Penyusunan Neraca Saldo Sekolah dan Inventaris Aset Sekolah Penyusunan Neraca Saldo Awal untuk sekolah dan Inventaris Aset sekolah merupakan tahapan yang penting dilakukan bagi sekolah yang belum pernah sama sekali menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi. Tahapan ini perlu dilakukan oleh sekolah dan dalam menentukan nilai masing-masing akun neraca saldo biasanya ada beberapa nilai akun yang merupakan nilai taksiran, seperti penentuan nilai gedung, nilai aset tetap, dan nilai perlengkapan. Untuk nilai akun yang lain, seperti nilai kas, piutang dapat dilakukan dengan metode observasi atau dapat juga dengan perhitungan fisik. Oleh karena itu penting bagi penulis untuk menyampaikan cara menyusun, mengukur dan menyajikan neraca saldo awal dan inventarisasi nilai aset yang dimiliki bagi sekolah. Neraca saldo awal adalah laporan nilai saldo awal yang terdiri dari aset, hutang dan aset netto pada tanggal awal laporan keuangan, misal 1 Januari 2021. Pada tanggal tersebut, maka sekolah perlu mengumpulkan semua data-data diatas, sebagai berikut: 1) Saldo kas per 1 Januari 2021 62","2) Saldo bank per 1 Januari 2021 3) Saldo tagihan Jasa layanan (SPP) per 1 Januari 2021 4) Saldo Aktiva Tetap dan Inventaris Sekolah per 1 Januari 2021 5) Saldo Hutang kepada pihak ketiga, misal supplier buku, seragam sekolah, dlsb 6) Selisih dari aset dan hutang, akan menjadi saldo aset netto per Januari 2021 Dalam menyusun neraca saldo awal, pihak sekolah harus melampirkan laporan saldo aset dan hutang diatas dalam bentuk laporan, seperti berita acara kas opname, daftar tagihan, daftar invetaris aset sekolah, daftar hutang yang ditanda tangani oleh kepala sekolah atau ketua yayasan. Berikut adalah contoh dokumen pendukung dari neraca saldo sekolah: a. Berita acara kas opname Dokumen berita acara kas opname merupakan laporan hasil perhitungan fisik kas yang ada\/dimiliki oleh lembaga. Hasil kas opname ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan nilai kas awal di neraca saldo. b. Daftar tagihan jasa layanan (SPP) Dokumen daftar tagihan jasa pelayanan atau SPP siswa merupakan daftar tagihan SPP yang belum dibayar oleh siswa sekolah sampai batas waktu yang 63","ditentukan, biasanya lewat tanggal 20 bulan berjalan. Dokumen ini akan digunakan sebagai dasar pencatatan nilai piutang lembaga sekolah. c. Daftar Uang Muka Daftar uang muka merupakan daftar penerimaan kas yang dibayar di muka dari pihak eksternal, misalnya dari orang tua siswa yang membayar uang muka masuk sekolah putra\/putrinya. Lembaga sekolah sudah membuat perjanjian apabila siswa\/I tesebut membatalkan rencana untuk menyekolahkan putra\/I nya maka uang muka tersebut dikemblikan sebesar 80%. d. Daftar invetaris aset sekolah Daftar inventaris aset meupakan daftar rincian aset yang dimiliki sekolah. Untuk keperluan pengisian nilai aset di neraca saldo, maka pihak sekolah diminta untuk melakukan taksiran nilai masing- masing aset yang dimiliki berdasarkan nilai wajar\/pasar pada saat itu. Hasil taksiran nilai harus ditandatangani oleh pimpinan lembaga tersebut. Contoh dokumen Daftar Aktiva Tetap disajikan pada tabel 6.1 64","Tabel 6.1. Dokumen Daftar Aktiva Tetap Umumnya sekolah selama ini belum pernah membuat daftar aktiva tetap dan menghitung nilai penyusunan serta nilai buku aktiva tetap secara periodik, sehingga sekolah biasa untuk pertama kali kesulitan untuk menyajikan nilai aktiva tetap termasuk nilai perolehan. 65","Untuk mendapatkan nilai aktiva tetap yang ideal, sekolah dapat menggunakan jasa appraisal yang terdaftar, namun jika dianggap jasa ini membebani, kepala sekolah atau yayasan dapat menggunakan asumsi atas nilai perolehan dan nilai buku aktiva tetap tersebut. e. Daftar hutang Pihak sekolah juga harus membuat daftar hutang kepada pihak ketiga. Hal ini diperuntukkan untuk menentukan nilai hutang pada neracara saldo awal. f. Neraca Saldo Sekolah Apabila dokumen yang diperlukan sudah tersedia beserta nilai masing-masing akun, neraca saldo awal sudah dapat disusun. Contoh neraca awal dapat dilihat pada gambar berikut: 66","Laporan Neraca Saldo Awal Lembaga Sekolah \u2026\u2026\u2026.. Per 1 Januari 2021 Neraca saldo awal yang disusun minimal terdiri dari empat kolom. Kolom pertama merupakan kode akun, kolom kedua merupakan nama akun, kolom ketiga merupakan saldo debit, dan kolom keempat merupakan kolom saldo kredit. Untuk kelompok Aset\/aktiva\/harta nilainya diletakkan di saldo debet , sedangkan kelompok hutang dan aset neto ditulis di kolom saldo kredit. 67","68","BAB VII. Studi Kasus : Penyusunan Laporan Keuangan pada Yayasan Pendidikan A. Studi Kasus 1 \u2013 Penyusunan Laporan Keuangan pada Sekolah Islam Swasta Dikarenakan laporan keuangan yang disusun oleh sekolah swasta Islam lebih banyak dan komplek yang terdiri dari 3 dana, maka penulis akan memberikan contoh kasus di salah satu sekolah swasta Islam, sehingga untuk sekolah swasta umum cukup melihat contoh transaksi terkait Dana Sekolah saja. Berdasarkan data neraca saldo bab sebelumnya, berikut adalah transaksi-transaksi lanjutan dari Sekolah Islam \u201cBintaro (ABC)\u201d untuk tahun 2020, yaitu: Transaksi terkait Dana Sekolah 1) SPP siswa per bulan Rp 500.000,- untuk 30 siswa. Pada bulan berjalan sebanyak 10% merupakan SPP yang tertunggak 2) SPP diterima dimuka sebesar Rp 5jt 3) Membayar gaji dan honor guru sebesar Rp 120jt 4) Membeli 1 komputer laptop seharga Rp5jt 5) Biaya listrik dan internet senilai Rp 2,5jt 6) Membayar biaya administrasi sebesar Rp 1jt 69","7) Biaya transportasi sebesar Rp 500rb 8) Pembelian ATK sebesar Rp 500rb Transaksi terkait Dana Wakaf 1) Diterima wakaf tunai dari iuran siswa bulanan selama 1 tahun sebesar Rp 30jt 2) Menerima hasil investasi wakaf tunai dari deposito sebesar Rp 1jt 3) Biaya wakaf Rp 1 jt Transaksi terkait Dana ZIS 1) Penerimaan zakat guru dan orang tua siswa sebesar Rp 25jt dan disalurkan seluruhnya untuk bantuan fakir miskin disekitar sekolah 2) Penerimaan infaq dari orang tua siswa sebesar Rp 15jt, hak amil ditetapkan sebesar 10%, disalurkan untuk bantuan siswa tidak mampu. 3) Membayar gaji Amil Rp 3jt 4) Membayar biaya operasional administrasi sebesar Rp 500rb Berikut adalah merupakan tahapan dalam proses akuntansi yang dimulai dengan melakukan pencatatan ke dalam jurnal atas transaksi-transaksi diatas: 70","a. Tahapan\/Proses Jurnal Transaksi Pada tahap ini dilakukan jurnal transaksi untuk kelompok dana sekolah, kelompok dana wakaf, dan kelompok dana ZIS \uf0b7 Jurnal atas transaksi Dana Sekolah 1) Jurnal Penerimaan SPP Kode Nama Akun Debit Kredit Akun Rp 180jt 11101 Kas Rp 162jt 11201 Piutang SPP Rp 18jt 14011 Penerimaan SPP 2) Jurnal penerimaan SPP diterima dimuka Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 11101 Kas Rp 5jt 12101 Penerimaan SPP diterima dimuka Rp 5jt 3) Membayar gaji dan honor guru Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 15101 Biaya Gaji dan Honor Rp 120jt Rp 120jt 11101 Kas 71","4) Membeli 1 unit komputer laptop Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 11305 Komputer-Laptop Rp 5jt 11101 Kas Rp 5jt 5) Biaya listrik dan internet Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 15601 Biaya listrik dan internet Rp 2,5jt 11101 Kas Rp 2,5jt 6) Membayar biaya administrasi Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 15301 Biaya Administrasi Rp 1jt 11101 Kas Rp 1jt 7) Biaya transportasi Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 15601 Biaya transportasi Rp 500rb Rp 500rb 11101 Kas 8} Pembelian ATK Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 15301 Biaya ATK Rp 500rb Rp 500rb 11101 Kas 72","\uf0b7 Jurnal atas transaksi Dana Wakaf 1) Jurnal wakaf tunai dari iuran siswa bulanan selama 1 tahun sebesar Rp 30jt Kode Nama Akun Debit Kredit Akun 21101 Kas Rp 24101 Penerimaan wakaf tunai 30jt Rp permanen 30jt 2) Jurnal penerimaan hasil investasi wakaf tunai dari deposito sebesar Rp 1jt Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 21101 Kas Rp 1jt 24301 Hasil pengelolaan wakaf Rp 1jt 3) Jurnal beban wakaf sebesar Rp 1jt Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 25001 Beban wakaf Rp 1jt 21101 Kas Rp 1jt \uf0b7 Jurnal atas transaksi Dana ZIS 1) Jurnal penerimaan zakat guru dan orang tua siswa sebesar Rp 20jt dan disalurkan seluruhnya untuk bantuan fakir miskin disekitar sekolah Kode Akun Nama Akun Debit Kredit Rp 20jt Rp 20jt 31101 Kas 34001 Penerimaan Zakat Rp 17,5jt Rp 20jt 35001 Penyaluran Fakir miskin Rp 2,5 35001 Penyaluran hak amil 31101 Kas 73","2) Penerimaan infaq dari orang tua siswa sebesar Rp 15jt, hak amil ditetapkan sebesar 10%, disalurkan untuk bantuan siswa tidak mampu. Kode Akun Nama Akun Debit Kredit Rp 15jt Rp 15jt 31101 Kas 34001 Penerimaan Zakat Rp 13,5jt Rp 15jt 35001 Penyaluran pendidikan Rp 1,5jt 35001 Penyaluran hak amil 31101 Kas 3) Jurnal penerimaan Amil dari dana zakat dan infaq Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 31101 Kas Rp 4jt 34003 Penerimaan Amil - Zakat Rp 2,5jt 34003 Penerimaan Amil - infaq Rp 1,5jt 4) Jurnal pembayaran gaji Amil Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 35003 Beban Gaji Rp 3jt 31101 Kas Rp 3jt 5) Jurnal pembayaran biaya operasional administrasi di dana amil Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 35003 Beban oprs Rp 500rb Rp 500rb 31101 Kas 74","b. Tahapan Posting ke Buku Besar Tahapan berikutnya, setelah melakukan proses jurnal, adalah melakukan posting ke buku besar atas transaksi diatas untuk Dana Sekolah. 75","76","Berikut adalah buku besar atas transaksi diatas untuk Dana Wakaf 77","78","Berikut adalah buku besar atas transaksi diatas untuk Dana ZIS 79","80","c. Penyusunan Trial Balance (neraca saldo) jurnal Berikut adalah trial balance sebelum ayat penyesuaian atas dana sekolah 81","Berikut adalah trial balance sebelum ayat jurnal penyesuaian atas dana Wakaf 82","Berikut adalah trial balance sebelum ayat jurnal penyesuaian atas dana ZIS d. Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian untuk dana sekolah Kode Nama Akun Debit Kredit Akun 15401 Beban penyusutan Rp58,625jt 11401 Akumulasi Peny. 11402 Bangunan Rp 25jt 11403 Akumulasi Peny. Rp 25jt 11404 Kendaraan Rp2,375jt Akumulasi Peny. Furniture Rp6,25jt Akumulasi Peny. Peralatan 83","Jurnal penyesuaian untuk dana wakaf Kode Akun Nama Akun Debit Kredit 21601 Beban penyusutan Rp 25jt 25001 Akumulasi peny.bangunan Rp25jt Jurnal penyesuaian untuk dana ZIS tidak ada, selanjutnya adalah Jurnal penutup untuk dana sekolah Kode Nama Akun Debit Kredit Akun Penerimaan Jasa Rp 180jt Layanan Rp 180jt Income summary Rp 120jt Rp 182,625jt Gaji & Upah Rp 1jt Rp 2,625Jt Administrasi Rp58,625jt Depresiasi Rp3jt Lain-lain Income summary Income summary Rp2,625jt Aset netto Jurnal penutup untuk dana wakaf Kode Akun Nama Akun Debit Kredit Pendapatan Rp ... Rp ... Income summary Rp ... Beban Rp ... Income summary Rp ... Rp ... Income summary Aset netto 84","Jurnal penutup untuk dana ZIS Kode Akun Nama Akun Debit Kredit Pendapatan Rp ... Rp ... Income summary Rp ... Beban Rp ... Income summary Rp ... Rp ... Income summary Aset netto e. Penyusunan Worksheet Berikut ini disajikan kertas kerja (worksheet masing-masing kelompok dana). Penyusunan kertas kerja (worksheet) merupakan tahapan pendukung yang dapat mempermudah proses penyusunan laporan keuangan. Adapun kolom-kolom kertas kerja worksheet terdiri dari kolom kode akun, kolom nama akun, kolom nilai neraca saldo (trial balance) sebelum penyesuaian, kolom jurnal penyesuaian (adjustment), kolom neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance),kolom penghasilan komprehensif, dan kolom laporan posisi keuangan (Statement of Financial Position) 85","Berikut adalah worksheet atas transaksi dana sekolah diatas: 86","Berikut adalah worksheet atas transaksi dana wakaf diatas: 87","Berikut adalah worksheet atas transaksi dana ZIS diatas: 88","f. Penyusunan Laporan Keuangan Berikut adalah laporan keuangan dari dana sekolah 89","90","Berikut adalah laporan keuangan dari dana ZIS 91","92","93"]
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118