Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kenyataan Pahit Awal SMA 2020

Kenyataan Pahit Awal SMA 2020

Published by Katrina Nainggolan, 2020-11-19 21:40:17

Description: Projectgladicipta

Search

Read the Text Version

Kenyataan Pahit Awal Masuk SMA Tahun 2020 Pasti selalu ada hal baru untuk setiap orang dan biasanya perubahan. Selalu ada pengalaman pertama, selalu ada turning points, selalu ada kejutan atau plot twist. Mungkin kali ini lebih berbeda untuk angkatan kita. Angkatan pertama yang memulai awal masa-masa SMA-nya dirumah. Yes bener, bangun setiap jam 06.00 pagi untuk siap-siap, mandi, dan melototin layar laptop dari jam 07.30-11.00. Pengulangan atau repitisi ‘bangun, belajar, makan, main hp, tidur dan ngulang’. Kadang rutinitas itu membuat gua muak sampe mau pergi jauh-jauh dari rumah untuk sebentar aja, untuk menghindar rutinitas itu. Hari ke hari semakin pusing, dan pertanyaannya “Apa dari 300 ataupun 600 anak di sekolah ini, apa gua doang yang merasa kayak gini?” “Pasti pernah sih,” Kezia Maria XIPA5. “Iya, gua suka carried away dengan kenyataan kalo PJJ (pembelajaran jarak jauh) gak serumit atau sesusah sekolah offline. Dan keliatan kok kalau sekolah udah nyoba untuk sesuaian atau ngertiin kita di masa-masa pandemi ini. Misalnya sekolah 4 jam sehari, geladi raga dan cipta bebas sesuai peminatan,” Kata Aqung Ayu, XIPS1 (16/11/20) Sebagai siswa semua orang pasti tahu tujuan utama mereka belajar. Dan setiap sekolah juga punya cara sendiri dalam mengembangkan jati diri pelajar-pelajar . Namun selalu ada yang menurutku belum pas. Sosialisasi, jati diri kita belum bisa diekspresikan secara online. “Gak bisa dihindarin kalo PJJ emang ngehambet cara kita ekspresi diri. Karena emang gak bisa tatap muka, rumahnya pada jauh, dan seterusnya,” Agung Ayu (16/11/20) “Pasti ada orang yang lebih nyaman atau lebih keliatan personanya kalau ngomong lewat online text, line atau WA, tapi gua ngerasa kalau diri gua lebih baik atau lebih better kalau komunikasi in person. Dan keliatan kalau gua ngomong pas online sama gua kalau ngomong pas offline itu beda banget, gua juga ngerasa kalau gua bukan orang yang sama,” Kezia Maria. Dikarenakan adanya banyak penghambat sosial di era ini, misalnya ada yang sok-sok jaga image, malu, mendingan diem atau matiin kamera. Karakter kami sebagai individu belum bisa bersinar di masa PJJ ini. Lalu andaikan semua ini tidak pernah terjadi. Apa rencana-rencana kalian di masa awal awal sekolah? Apakah kalian bisa jadi individu yang menunjukan karakternya dengan maksimal?atau sama saja dengan kondisi di PJJ ini? “Tadinya pengen ikut organisasi-organisasi atau event sosial di sekolah. Karena di situ gua bisa lebih mudah nayri koneksi sama orang. Dan kelas 10 gak dapat banyak kesempatan sekarang, jadi salah satu jalan keluar gua adalah terlibat dalam organisasi yang di luar sekolah,” Kezia Maria.

Sebagai pelajar mungkin kesalahan pertama kita bisa mulai dari membagi dan menakhlukkan. Atau biasa disebut Divide and Conqer, Prinsip dari algoritme ini adalah memecah-mecah masalah yang ada menjadi beberapa bagian kecil sehingga lebih mudah untuk diselesaikan. Ibaratnya dengan tugas, tugas yang susah dikerjakan lebih dahulu dengan menyisakan hanya tugas- tugas ringan untuk dibereskan. Salah satu masalah terbesar kita ialah waktu. Membagi waktu untuk sekolah atau berpendidikan, dengan waktu untuk memfokuskan pada kehidupan pribadi masing-masing. Dan ketika kedua itu bertabrakan, Apakah kita kuat menyimbangi? Ataukah kita terpaksa memilih salah satu? “Yang pasti, bakalan capek kalau dua sisi itu tabrakan. Gua pengen dua-duanya bisa selesai atau setidaknya seimbang. Lebih susah kalau kita pemikirannya pesimis, mungkin gua ngerasa bahwa gua ga percaya gua bisa ngelewatin atau nyelesain di kondisi kayak gitu. Dan disitu gua harus mendorong diri atau push myself,” Kezia Maria. Itu hal-hal yang dapat kita sejauh ini simpulkan dari petualang atau perjalanan dari awal Maret hingga bulan November ini. Dan ini bisa jadi pelajaran bahwa hidup tidak semanis atau ceria seperti cerita- cerita dari novel atau film-film tayangan di bioskop. Yang tadinya cerita-cerita masuk SMA dikira kayak adegan di drama korea, malah berujung ke kita ketiduran di zoom karena malemnya begadang. Sejauh ini kita sudah berusaha, dan masih ada 2021 yang ditunggu-tunggu. Jadi untuk sekarang bertahanlah karena kalian tidak sendiri.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook