Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

Published by Siti Wartinah, 2023-01-05 06:39:33

Description: PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

Search

Read the Text Version

PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

Apa itu TARI??

Apa itu Tari merupakan rangkai-rangkaian gerak Tari??? sebagai simbol yang memiliki makna sehingga merupakan rangkaian cerita. Dalam perkembangan jaman di setiap daerah banyak bermunculan ide-ide kreatif pada seniman yang membentuk sebuah tarian-tarian kreasi baru. Di Indonesia pun khususnya di Pulau Jawa bermunculan banyak tokoh dalam bidang seni tari yang mengembangkan tari kreasi baru antara lain Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti, Sardono W. Kusumo, dan Eko Supriyanto.

Apa saja unsur-unsur Pendukung Tari??

1 Tema Unsur 2 Iringan Pendukung 3 Tata Busana Tari 4 Tata Rias 5 Pola Lantai 6 Properti

TEMA Tema dalam tari adalah gagasan, pokok pikiran, dan juga ide dasar penciptaan suatu tarian. Terdapat berbagai macam tema dalam tari, yaitu misalnya tema heroik/kepahlawanan, tema kasih sayang, tema kehidupan sehari-hari, tema cerita rakyat, tema erotik, tema binatang, dll.

IRINGAN Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal. Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari atau iringan yang muncul dari tubuh manusia. Contoh iringan internal antara lain pada tari Saman, penari menyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak-gerak seperti petikan jari, tepukan dada, tepukan paha, hentakan kaki. Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar diri penari. Iringan eksternal dapat berupa iringan dengan menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik atau yang berasal dari tape recorder. Jenis tari tradisional di Indonesia lebih banyak menggunakan iringan eksternal daripada iringan internal.

1 Sebagai iringan gerakan Fungsi Musik Iringan Tari : 2 Sebagai ilustrasi tarian 3 Membangun suasana pada tarian 4 Mengatur dan memberi tanda efektif bentuk gerak 5 Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk pada tari 6 Menambah dinamis pada tarian 7 Memberi ketegasan pada gerak tertentu

TATA BUSANA Busana (pakaian) tari merupakan segala sandang dan perlengkapan (accessories) yang dikenakan penari di atas panggung.

1) Pakaian dasar, sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya. Tata pakaian terdiri dari Mi1salnya, setagen, korset, rok dalam, straples. beberapa bagian : 2) Pakaian kaki, pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel, gongseng, kaos kaki, sepatu. 3) Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan pemain pada bagian tubuh mulai dari dada sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja, mekak, rompi, kace, rapek, ampok-ampok, simbar dada, selendang, dan seterusnya. 4) Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya berbagai macam jenis tata rambut (hairdo), riasan bentuk rambut (gelung tekuk, gelung konde, gelung keong, gelung bokor, dan sejenisnya), irah- irahan, blangkon, iket, udeheng, jamang. 5) Perlengkapan/accessories, adalah perlengkapan yang melengkapi ke empat pakaian tersebut di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter yang dibawakan. Misalnya perhiasan gelang, kalung, ikat pinggang, kamus timang/slepe ceplok, deker (gelang tangan), kaos tangan, bara samir, dan sejenisnya.

1 Memperjelas tema tari Fungsi Musik Iringan Tari : 2 Membantu menghidupkan karakter dan peran penari 3 membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari 4 Memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika 5 Membedakan busana tarian yang satu dengan tari yang lain.

1) Rias aksen, memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang akan dimainkannya. Tata rias dibedakan menjadi 1Misalnya pemain orang Jawa memerankan sebagai orang Jawa hanya dibutuhkan aksen atau 8 riasan : memperjelas garis-garis pada wajah. 2) Rias jenis, merupakan riasan yang diperlukan untuk memberikan perubahan wajah pemain berjenis kelamin laki-laki memerankan menjadi perempuan, demikian sebaliknya. 3) Rias bangsa, merupakan riasan yang diperlukan untuk memberikan aksen dan riasan pada pemain yang memerankan bangsa lain. Misalnya pemain bangsa Indonesia memerankan peran bangsa Belanda. 4) Rias usia, merupakan riasan yang mengubah seorang muda (remaja/pemuda/pemudi) menjadi orang tua usia tujuh puluhan (kakek/nenek). 5) Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan penjelasan pada tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak nakal. 6) Rias watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas watak yang diperankan pemain. Misalnya memerankan watak putri luruh (lembut), putri branyak (lincah), putra alus, putra gagah. 7) Rias temporal, riasan berdasarkan waktu ketika pemain melakukan peranannya. Misalnya pemain sedang memainkan waktu bangun tidur, waktu dalam pesta, kedua contoh tersebut dibutuhkan riasan yang berbeda. 8) Rias lokal, merupakan rias yang dibutuhkna untuk memperjelas keberadaan tempat pemain. Misalnya rias seorang narapidana di penjara akan berbeda dengan rias sesudah lepas dari penjara.

Fungsi tata 1 Memperjelas garis-garis wajah penari rias pada untuk mengekspresikan gerak-gerak penyajian tari: tari 2 Membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari 3 Memberi nilai tambah keindahan karya tari

PROPERTI Properti adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk kebutuhan tari. Biasanya property disesuaikan dengan tema tarian yang akan ditampilkan baik untuk tarian putra maupun tarian putri. Properti berfungsi sebagai simbol dalam tari.

Berdasarkan Dance prop pemanfaatanny a property adalah segala peralatan yang dipakai /dipegang atau dimainkan oleh seorang penari pada waktu menari. dibedakan Adapun properti yang biasa dipakai dalam tari tradisional di Indonesia : menjadi dua kipas, saputangan, selendang/sampur, panah, keris, pedang, tameng, gada, tombak, kendi, boneka, sabit, caping, tenggok, tali, payung, yaitu: bokor dan sebagainya. Dalam pemakaian properti yang perlu dipertimbangkan adalah mengusahakan agar alat tersebut bisa menyatu dengan gerak, dan sesuai dengan isi garapan tarinya. Stage prop adalah segala peralatan yang ditata di atas panggung yang membantu penampilan garapan tarinya. Alat-alat yang biasa dipakai antara lain bingkai, trap, gapura, pepohonan, sekat, dan juntaian kain.

POLA LANTAI Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari.

FUNGSI POLA Pola lantai berfungsi untuk membuat LANTAI posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Pola lantai dapat juga dilakukan dengan cara kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung. Kombinasi ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis.

Jenis Pola Lantai Pola Garis Lurus Pola Garis Melengkung Pola vertikal Pola horisontal Pola lingkaran Pola diagonal Pola setengah lingkaran Pola segiempat Pola segitiga Pola spiral Pola belah ketupat Pola angka delapan Pola layang-layang Pola jajar genjang Pola zig-zag Pola segilima, dll


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook