UsahaIndo PEMENANG 2 PENGHARGAAN GOLD INDONESIA PRINT MEDIA AWARDS (IPMA) 2021 # Te m a t i k # Re l eva n # Ke k i n i a n Eceran: Rp11.000/eks Untuk Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Scan Me dan Kawasan Timur Indonesia Eceran: Rp12.000/eks Minggu, 3 Oktober 2021 No. 762 Tahun XXXVI/No. 12318 Terbit 12 Halaman
Insight Perlu Cara DIKA IRAWAN Berbeda [email protected] S ekarang kita tak perlu jauh-jauh manga yang banyak beredar di layar-layar televisi. simal oleh Indonesia. Beberapa wastra Indonesia ke Korea Selatan untuk mencari Setelah gagal menjadi pemenang dalam Perang padahal sudah dikenal dunia seperƟ baƟk yang baju tradisional mereka, hanbok, sudah diakui oleh UNESCO, ulos, songket, dan te- karena di marketplace pun sudah Dunia II, Jepang menggunakan kekuatan lunak nun. banyak dijual. Bahkan, beberapa (soŌ power) untuk memengaruhi dunia. Salah baju dimodifikasi oleh penjualnya satunya melalui produk budaya populer mereka, Bahkan, menurut catatan buku Ekonomi KreaƟf menjadi baju muslim. yaitu anime dan manga. Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, salah satu Hanbok adalah busana tradisional masyarakat merek ternama dunia, Gucci menggunakan kain Korea. Baju ini terdiri atas jeogori (baju), baji (ce- Gelombang anime masuk ke Indonesia sekitar tenun asli Indonesia sebagai salah satu bahan lana), dan chima (rok). Hanbok yang biasa dipakai 1970-an, dan mengalami puncaknya pada deka- produknya. Hal ini karena tenun Indonesia telah oleh kerajaan, ditenun dari rami atau kain ringan de 90-an. Saat itu sejumlah stasiun televisi swasta lama dipercaya pasar internasional. berkualitas Ɵnggi, sementara masyarakat umum menayangkan program anime seperƟ Doraemon, hanya diperbolehkan memakai hanbok berbahan Dragon Ball, Samurai X, dan lainnya. Akan tetapi wastra Indonesia belum sepopuler katun biasa. hanbok, kimono atau sari. Hal ini dapat dipahami Anime bukan sekadar kartun, tetapi alat Jepang karena promosi yang dilakukan tampaknya masih Mengenai menjamurnya hanbok di marketpla- mempromosikan budaya mereka. Kita mungkin sangat terbatas dan eksklusif. ce, tak ada yang salah dengan hal tersebut. Hal itu tak mengenal dorayaki jika bukan karena Dorae- menunjukkan mereka jeli dalam melihat peluang mon. Begitu pula dengan kimono. Kita bisa me- Sejauh ini kita belum melihat kain-kain tersebut demam Korea yang melanda negeri ini. ngetahuinya setelah menyaksikan beberapa ani- dihadirkan atau diadaptasi dalam produk-produk me berlatarbelakang sejarah seperƟ Samurai X, budaya populer seperƟ film, animasi atau komik. Dari kepopuleran hanbok di Tanah Air ini seƟ- Dragon Ball, Inuyasha, dan Chibi Maruko-Chan. daknya kita bisa melihat bahwa Korsel sukses me- Film Raya the Last Dragon garapan Disney ngenalkan busana atau wastra mereka ke seluruh Berkat gempuran produk budaya pop itu seka- sempat menjadi perbincangan publik karena di- dunia, termasuk Indonesia. Dalam mengenalkan rang kita mungkin lebih mengenal kimono, diban- anggap menghadirkan unsur baƟk dalam film itu. hanbok, mereka Ɵdak menggunakan cara-cara dingkan dengan pakaian tradisional berbagai dae- Akan tetapi hal itu Ɵdak sepenuhnya bicara ten- yang bersifat seremonial. Melainkan memanfa- rah. Bahkan, kata kimono pun telah masuk dalam tang budaya Indonesia, melainkan Asia Tenggara. atkan produk budaya populer mereka, yaitu film Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). atau drama. Dengan kekayaan wastra Nusantara yang di- Selain Korsel dan Jepang, India juga sukses me- miliki, kita bisa membayangkan berapa banyak Dalam hal ini, drama saeguk yang mengangkat manfaatkan produk budaya populer mereka, yai- busana yang dapat dikenalkan lewat sebuah film sejarah era kerajaan Korea. Drama atau film ber- tu film Bollywood untuk mempromosikan pakai- atau animasi. Peluang untuk mengeksplorasinya tema ini tak cuma menarik dari sisi cerita, tetapi an tradisional sari. Selain tarian, Bollywood juga sangat luas. juga latarbelakang alam dan budaya Korea. Tak memiliki kekhasan pada pakaian tradisional sari terkecuali busana hanbok, sebagai bagian dari ke- yang dikenakan oleh para bintangnya. STRATEGI BESAR budayaan Korea. Perlu ada strategi besar dari Pemerintah dalam Bak gayung bersambut, baju ini banyak menda- Hal ini bisa kita lihat dalam drama saeguk yang pat perhaƟan masyarakat Indonesia karena dapat mengenalkan budaya Indonesia ke mancanegara. menjadi perbincangan publik belakangan ini, Mr. didesain menjadi baju muslim. SeperƟ yang dilakukan oleh Korea melalui Korean Queen. Penikmat drakor bukan hanya disuguhkan Wave. Sejak 1990-an hingga 2000-an negara ter- cerita yang unik. Namun juga busana tradisional Dari Ɵga negara ini kita bisa menarik benang sebut menyebar produk-produk budaya populer yang dikenakan oleh aktris Shin Hye Sun keƟka merah, produk budaya pop adalah alat yang tok- mereka seperƟ drama, film dan musik, ke negara- memerankan Ratu So Yong. cer untuk mempromosikan budaya, yaitu wastra. negara di Asia, hingga akhirnya menyebar ke se- Korea, Jepang, dan India memang tak memiliki luruh dunia. Busana yang dia kenakan tak luput menjadi per- wastra selengkap Indonesia. bincangan para khalayak di jagat media sosial. Se- Sementara itu Jepang memiliki program Cool jumlah media massa online pun turut mengulas Namun, mereka sukses mengenalkan wastra Japan. Strategi ini digunakan oleh pemerintah ne- hanbok tersebut. yang terwakili dalam pakaian tradisional ke se- gara itu untuk mengenalkan keunikan dan budaya luruh dunia. Mereka Ɵdak menggunakan iklan Jepang ke seluruh negara seperƟ kuliner, anime, Mr. Queen hanyalah contoh betapa besar-besaran di negara lain untuk mengenalkan kuatnya pengaruh produk budaya pakaian adat, melainkan dengan film, komik, dan hingga manga. populer dalam mempromosikan kartun. Indonesia butuh cara-cara seperƟ itu, atau mengenalkan sebuah tra- alih-alih iklan besar-besaran di negara disi. Inilah yang tampaknya lain. Dukung para sineas atau ani- belum tergarap mak- mator untuk mengangkat kisah- Jauh sebelum hanbok, kisah sejarah atau kebudayaan kita seharusnya sudah tak Nusantara dengan pendekatan asing dengan pakaian tra- kekinian. Kemudian menyebar- disional Jepang, kimono. kannya ke berbagai negara. Pakaian ini lebih dahulu Dengan begitu, secara Ɵdak populer di kancach global, langsung wastra Indonesia pun termasuk Indonesia, diban- akan menuai popularitas. Tentu dingkan dengan hanbok. kita ingin wastra Nusantara Ɵdak hanya dikenal di dalam negeri, Dari mana kita mengenal tetapi juga turut digandrungi busana tersebut? Apalagi oleh masyarakat di belahan kalau bukan dari anime atau dunia lainnya. Dwi Nicken Tari, Herdanang A. Fauzan, Iim Fathimah KANTOR PERWAKILAN Tarif Iklan (Rp/mmk) Timorria, Jaffry Prabu Prakoso, John A. Oktaveri, Leo Dwi Jatmiko, Lorenzo Anugrah Mahardika T, Maria Bali: Feri Kristianto (Kepala Perwakilan), Ni Putu Eka Wiratmini, Umum Elena, Markus Gabriel Noviarizal Fernandez, M. Richard, Jl. PB Sudirman No. 4 Denpasar, Bali 80114 Telp/Fax. 0361-4746069 Mutiara Nabila, Muhammad Ridwan, Nindya Aldila, Bandung: Indah Swarni Lestari, (Kepala Perwakilan), Ajijah, Jenis Iklan Hitam Putih Berwarna Nirmala Aninda, Pandu Gumilar, Rahmad Fauzan, Rachman (Fotografer), Jl. Buah Batu No. 46B Bandung 40261,Telp. Sertifikat Dewan Pers No: 05/DP-Terverifikasi/K/II/2017 Rayful Mudassir, Reni Lestari, Rezha Hadyan, Rinaldi 022-7321627, 7321637, 7321698 fax. 022-7321680 Display Khusus(Prospektus/ Muhammad Azka, Syaiful Millah, Thomas Mola, Wibi Balikpapan: Rachmad Subiyanto (Kepala Perwakilan), Balikpapan Neraca/RUPS/Peng Merger).......................................................................28.000..................... 45.000 PENERBIT: PT Jurnalindo Aksara Grafika Pangestu Pratama, Yanita Petriella, Yudi Supriyanto. Superblok, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan,Telp. Display Umum.................................................................................................100.000..................... 110.000 Wisma Bisnis Indonesia Lt 5 - 8, Jl.KH.Mas. Mansyur 12A, Karet Tengsin, Jakarta Pusat 10220 0542-7213507 Fax. 0542-7213508 Display Hal. 1 (Maks. 1080 mmk).............................................................................—...................220.000 Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 10 Februari 1986 No: C2-989.HT.01-01-Th 86 Fotografer: Arief Hermawan P., Eusebio Chrysnamurti, Medan: Fitri Agustina (Kepala Perwakilan), Kompleks Istana Bisnis Banner atas Hal. 1 (uk. 8 x 30 s/d 8 x 50 mmk).................................................—...................235.000 Akta Notaris Hobropoerwanto tanggal 11 Juni 1985 No. 6 Himawan L. Nugraha. Center, Medan Maimun, Jl. Brigjen. Katamso No. 6 Medan, Advertorial Hal. 1 (Maks. 1080 mmk).....................................................................—...................240.000 Telp. 061-4554121/4553035 Fax. 061-4553042 Creative Ad........................................................................................................110.000....................120.000 Presiden Direktur: Lulu Terianto DIVISI PEMASARAN & PENJUALAN Makassar: Amri Nur Rahmat (Kepala Perwakilan), Jl. Metro Tanjung Advertorial Hal. Dalam..................................................................................110.000....................125.000 Direktur Pemasaran: Hery Trianto General Manager Integrated Marketing Solution: Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Makassar, Kolom*................................................................................................................ 60.000..................................— Ashari Purwo AN, M. Rheza Adrian, Telp. 0411-8114203 Fax. 0411-8114253 Baris** ................................................................................................................ 50.000..................................— Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Maria Yuliana Benyamin Vanie Elsis Mariana Palembang: Herdiyan (Kepala Perwakilan), Dinda Wulandari, *) Minimum 1 kolom x 50mm.................................... , **) Minimum 3 baris Wakil Pemimpin Redaksi: Fahmi Achmad, Rahayuningsih Manajer Sirkulasi: Rosmaylinda, Sumarjo Jl. Basuki Rahmat No. 6 Palembang, Telp. 0711-5611474 Fax. 0711-5611473 General Manager Konten: Diena Lestari, Galih Kurniawan, Hendri T. Asworo, Manajer Marketing: Dwi Putra Marwanto, Pekanbaru: Irsad (Kepala Perwakilan), Ruko Royal Platinum No. 89 P Bisnis Indonesia Weekly Surya Mahendra Saputra Erlan Imran, Novita Ayu Handayani, Jl. SM Amin, Arengka 2, Pekanbaru, Telp. 0761-8415055(hunting), 0761- Head of Data & Research: Aprilian Hermawan Rizki Yuhda Rahardian 8415077 Fax. 0761-8415066 Harga Iklan Umum Harga Iklan Packages Head of Premium Content & Multimedia: Gajah Kusumo Semarang: Farodlilah (Kepala Perwakilan), Jl. Sompok Baru No. 79 1 Halaman Full Color..............75.000.000 Full Edition ( 12 pages FC )......... 600.000.000 Head of Special Digital Products: Yusuf Waluyo Jati DIVISI PRODUKSI Semarang, Telp. 024-8442852 Fax. 024-8454527 1/2 Halaman Full Color......... 40.000.000 Half Edition ( 6 pages FC ).......... 350.000.000 Head of Bisnis Indonesia Resource Center: Setyardi Surabaya: A. Faisal Kurniawan (Kepala Perwakilan) Miftahul Ulum, Quarter Edition ( 4 pages FC ) .. 250.000.000 Sekretariat Redaksi: Langgeng Wibowo Widodo Peni Widarti, Jl. Opak No. 1 Surabaya, Telp. 031-5670748 Manajer Konten: Abdullah Azzam, Akhirul Anwar, Amanda K. Wardhani, Ana Noviani, Andhika Manager Monetisasi Produksi: Andri Trisuda Fax. 031-5675853 Spesifikasi Hitam Putih Berwarna Anggoro Wening, Anggara Pernando, Annisa Margrit, Annisa Sulistyorini, Aprianto Cahyo Nugroho, Creative Manager: Lucky Prima 65.000 80.000 Azizah Nur Alfi, David Eka Issetiabudi, Dika Irawan, Duwi Setiya Ariyanti, Edi Suwiknyo, Emanuel KORAN REGIONAL Jenis Iklan Berkah Caesario, Fajar Sidik, Feni Freycinetia Fitriani, Firman Wibowo, Fitri Sartina Dewi, Hadijah ANAK PERUSAHAAN Solopos: Arif Budisusilo (Presiden Direktur), Kemitraan, Layanan Masyarakat Alaydrus, Hafiyyan, Hendra Wibawa, Indyah Sutriningrum, Inria Zulfikar, Kahfi, Lili Sunardi, Lucky Navigator Informasi Sibermedia: Hery Trianto (Direktur) Suwarmin (Direktur Bisnis), Annisa Nurul Aini (Direktur Politik, Kasus Hukum, Lelang/Tender, Leonard Leatemia, Lukas Hendra T. Meliyanto, M. Rochmad Purboyo, M. Syahran W. Lubis, Mia Arnis Wigati, Didit Ahendra (General Manager), Keuangan), Rini Yustiningsih (Pemimpin Redaksi) Jl. Adisucipto No. Dukacita, Pernikahan, Hotel, Chitra Dinisari, M. Khadafi, M. Nurhadi Pratomo, Moh. Fatkhul Maskur, Nancy Yunita, Novita Sari Ferdinand S. Kusumo, M. Taufikul Basari, Siska 190, Telp. 0271-724811 Fax. 0271-724833 Resto & Cafe, Pendidikan, Simamora, Nurbaiti, Nurul Hidayat, Puput Ady Sukarno, Rio Sandy Pradana, Roni Yunianto, Ropesta Kartika, Yanto Rachmat (Manajer) Harian Jogja: Anton Wahyu Prihartono (Direktur/Pemimpin Seminar, dan Lowongan Sitorus, Rustam Agus, Saeno, Sri Mas Sari, Stefanus Arief Setiaji, Tegar Arif Fadly, Oktaviano Donald Bisnis Indonesia Gagaskreasitama: Chamdan Redaksi) Baptista, Wike Dita Herlinda, Yayus Yuswoprihanto, Yustinus Andri Dwi P., Zufrizal. Purwoko (Direktur), Yunan Hilmi (General Jl. A.M Sangaji No. 41, Jetis, Jogja, Telp. 0274-583183, Iklan Occasion (Perkavling) 35.000.000 50.000.000 Manager), Prasektio Nugraha Nagara, Fax. 0274-564440 Staf Redaksi: Akbar Evandio, Anitana Widya Puspa, Aprianus Doni Tolok, Arif Gunawan, Asteria Retno Widyastuti Rekening Bank a.n. PT Jurnalindo Aksara Grafika Desi Kartikasari, Denis Riantiza Meilanova, Desyinta Nuraini, Dewi Andriani, Dionisio Damara, Bisnis Indonesia Konsultan: Chamdan Purwoko Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan (Direktur), Donil Beywiyarno (General Manager) tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apapun dari • Bank BCA Cabang Wisma Asia No. 084-303-757-4 • Bank Mandiri Cabang Wisma Bisnis Indonesia narasumber berkaitan dengan pemberitaan. No. 121-00-9009999-9 • Bank BNI ($) Cabang Kramat No. 1-052-886-8 • Harga Langganan Rp250.000 per bulan • Harga Langganan Rp325.000 per bulan Khusus Wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Kawasan Timur Indonesia Redaksi & Marketing [email protected] epaper.bisnis.com @Bisnis.com wwwbisniscom www.bisnis.com (021) 57901023 [email protected] WEEKLY 2 [email protected] Minggu, 3 Oktober 2021
ŝƌŝ<ŚĂƐDŽƟĨĂƟŬĞƌďĂŐĂŝĂĞƌĂŚ <ŝŶĞƌũĂ ͻĂƟŬWĞŬĂůŽŶŐĂŶ͘ŝƌŝŬŚĂƐŵŽƟĨĂƟŬ ͻĂƟŬzŽŐLJĂŬĂƌƚĂ͘ĂƟŬͲďĂƟŬĚĂƌŝzŽŐLJĂŬĂƌƚĂ ĐĞŶĚĞƌƵŶŐĐĞƌĂŚƐĞƉĞƌƟŵĞƌĂŚĚĂŶďŝƌƵ͘ ^ĞŵĞƐƚĞƌĂŶ Pekalongan ini bertema alam dengan warna yang ŵĞŵŝůŝŬŝŵŽƟĨĚĞŶŐĂŶǁĂƌŶĂͲǁĂƌŶĂŶĞƚƌĂůƐĞƉĞƌƟ ͻĂƟŬĂůŝ͘DŽƟĨĂƟŬĂůŝƐĞďĂŐŝĂŶďĞƐĂƌ •Semester I/ ĐŽŬůĂƚ͕ƉƵƟŚ͕ŚŝƚĂŵ͕ĚĂŶůĂŝŶƐĞďĂŐĂŝŶLJĂ͘ĞďĞƌĂƉĂ 2019 ĐĞŶĚĞƌƵŶŐĐĞƌĂŚ͘^ĞďĂŐŝĂŶďĞƐĂƌŵŽƟĨŶLJĂ ŵŽƟĨďŝĂƐĂŶLJĂĚŝƉĂŬĂŝƉĂĚĂĂĐĂƌĂͲĂĐĂƌĂŬŚƵƐƵƐƐĞƉĞƌƟ menggunakan warna cerah yang memadukan ĚŝƉĞŶŐĂƌƵŚŝďƵĚĂLJĂĚĂƌŝƟŐĂŶĞŐĂƌĂLJĂŬŶŝŚŝŶĂ͕ ŵŽƟĨƉĂŵŝůƵƚŽƵŶƚƵŬƉĞƌƚƵŶĂŶŐĂŶĂƚĂƵŵŽƟĨ^ŝĚŽŵƵŬƟ h^Ψϭϳ͕ϵϵũƵƚĂ ĞůĂŶĚĂ͕ĚĂŶƌĂď ƵŶƚƵŬŝũĂďŬĂďƵů͘ antara corak tradisional dan modern. Untuk Semester I/ ͻĂƟŬ^ŽůŽ͘DŽƟĨŶLJĂŵĞŵŝůŝŬŝĐŽƌĂŬĂůĂŵĚĂŶ ͻĂƟŬŝƌĞďŽŶ͘ĂƟŬĚĂƌŝŝƌĞďŽŶƵŵƵŵŶLJĂ ŵŽƟĨŶLJĂƐĞŶĚŝƌŝĐĞŶĚĞƌƵŶŐŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶ 2020 ƚƵŵďƵŚĂŶ͕ďĂŚŬĂŶƚĂŬũĂƌĂŶŐƉŽůĂĚĂŶŵŽƟĨŶLJĂ ŵĞŵŝůŝŬŝĚƵĂǀĞƌƐŝLJĂŬŶŝďĂƟŬŬĞƌĂƚŽŶĚĂŶďĂƟŬƉĞƐŝƐŝƌ gambar hewan. h^ΨϮϭ͕ϱϰũƵƚĂ ĂƚĂƵdƌƵƐŵŝ͘ĂƟŬŬĞƌĂƚŽŶďŝĂƐĂŶLJĂŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶ mengandung makna mendalam ǁĂƌŶĂͲǁĂƌŶĂŐĞůĂƉƐĞƉĞƌƟĐŽŬĞůĂƚĚĂŶŚŝƚĂŵ͕ ͻĂƟŬDĂĚƵƌĂ͘ĂƟŬDĂĚƵƌĂŵĞŵŝůŝŬŝĐŝƌŝ ƐĞĚĂŶŐŬĂŶďĂƟŬƉĞƐŝƐŝƌũƵƐƚƌƵŵĞŵŝůŝŬŝǁĂƌŶĂLJĂŶŐ ŬŚĂƐǁĂƌŶĂͲǁĂƌŶĂLJĂŶŐĐĞŶĚĞƌƵŶŐďĞƌĂŶŝĚĂŶ ƚĞŐĂƐƐĞƉĞƌƟŵĞƌĂŚ͕ŬƵŶŝŶŐ͕ŚŝũĂƵ͕ĚĂŶďŝƌƵ͘ Misalnya untuk warna merah sering terlihat pada ŵŽƟĨďƵŶŐĂ͕ƚĂŶŐŬĂŝĚĂŶĚĂƵŶ͘ 149͕9 WĂƐĂƌdƵũƵĂŶŬƐƉŽƌĂƟŬ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ ^ĞŶƚƌĂͲ^ĞŶƚƌĂ/ŶĚƵƐƚƌŝĂƟŬ EŝůĂŝŬƐƉŽƌĂƟŬ :ĞƉĂŶŐ͕<ŽƌĞĂ^ĞůĂƚĂŶ͕ŵĞƌŝŬĂ^ĞƌŝŬĂƚ͕:ĞƌŵĂŶ͕WƌĂŶĐŝƐ͘ <ĂŵƉŽĞŶŐĂƟŬ>ĂǁĞLJĂŶ͕^ŽůŽ͕:ĂǁĂdĞŶŐĂŚ ;ũƵƚĂh^ΨͿΎ Kanada <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ<ĂƵŵĂŶ͕^ŽůŽ͕:ĂǁĂdĞŶŐĂŚ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ'ŝƌŝůŽLJŽ͕zŽŐLJĂŬĂƌƚĂ ΎͿ<ŝŶĞƌũĂƚĂŚƵŶĂŶ EĞŐĂƌĂͲŶĞŐĂƌĂůĂŝŶĚŝŬĂǁĂƐĂŶƐŝĂ͕dŝŵƵƌdĞŶŐĂŚ͕ ĂƟŬdƌƵƐŵŝ͕ŝƌĞďŽŶ͕:ĂǁĂĂƌĂƚ ƌŽƉĂ͕ĨƌŝŬĂ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬWĂůďĂƚƵ͕dĞďĞƚ͕:ĂŬĂƌƚĂ^ĞůĂƚĂŶ ^ĞŶƚƌĂĂƟŬDĂĚƵƌĂ͕ĂŶŐŬĂůĂŶDĂĚƵƌĂ͕:ĂǁĂdŝŵƵƌ 58͕46 52͕4 54͕36 WƌŽLJĞŬƐŝ/ŶĚƵƐƚƌŝĂƟŬ ĞƐĂĂƟŬ'ŝƌŝůĂLJƵ͕DĂƚĞƐŝŚ͕<ĂƌĂŶŐĂŶLJĂƌ͕:ĂǁĂdĞŶŐĂŚ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬWƵƚĂƚ:ĂLJĂ͕^ƵƌĂďĂLJĂ͕:ĂǁĂdŝŵƵƌ dĞŶĂŐĂŬĞƌũĂ hŶŝƚƵƐĂŚĂďĂƟŬ Jumlah ^ĞŶƚƌĂĂƟŬ>ĂƐĞŵ͕ZĞŵďĂŶŐ ϰϳ͘ϬϬϬ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ<ĂƵŵĂŶ͕WĞŬĂůŽŶŐĂŶ ďĂƟŬ ƐĞŶƚƌĂďĂƟŬ ϮϬϬ͘ϬϬϬŽƌĂŶŐ ƵŶŝƚƵƐĂŚĂ ϭϬϭƐĞŶƚƌĂ ŝƐŶŝƐͬĚŝWƌĂŵŽŶŽ 2016 2017 2018 2019 Sumber: Kemenperin, 2020 dan berbagai sumber lainnya. Bertahan Wastra yang disebut sebagai Mas- tuk memasarkan lebih luas kain Nusantara di pasar global. dengan terpiece of The Oral and Intang- \"Ini pekerjaan besar maka kolaborasi sudah menjadi kenis- Diversifikasi ible Heritage of Humanity atau cayaan, bahkan Ɵdak cukup hanya dengan berkolaborasi Warisan Kemanusiaan untuk tetapi juga bersinergi,” tuturnya. Batik Indonesia telah diresmikan Budaya Lisan dan Nonbendawi sebagai bagian dari kekayaan oleh UNESCO, 2 Oktober 2009 Selama masa pandemi ini, banyak akƟvitas masyarakat peradaban manusia oleh Persatuan ini berkontribusi devisa negara. yang dilakukan di rumah saja. Kondisi ini ternyata turut Bangsa-Bangsa. Terlebih lagi, batik BaƟk yang telah mencatatkan nilai ekspor yang mencapai mendorong industri rumahan atau home industry yang tidak sebatas memiliki nilai historis, US$54,36 juta pada 2019, bahkan selama masa pandemi membuat kain-kain tradisional seperƟ baƟk, tenun, mau- tetapi juga menyumbang nilai 2020, berdasarkan data Kementerian Perindustrian, masih pun songket ikut menggeliat. ekonomi yang tinggi. mampu membukukan nilai ekspor sebesar US$21,54 juta pada semester I/2020. Puan Putri Reno SaƟva Anwar, Budayawan dan Pembina DEWI ANDRIANI Perajin Kain Tradisional mengatakan bahwa industri ru- [email protected] Angka ekspor itu lebih Ɵnggi jika dibandingkan dengan mahan seperƟ sentra pembuatan baƟk dan kain tradisional periode yang sama pada tahun sebelumnya (Semester pada masa pandemi ini ternyata mengalami pertumbuhan. WEEKLY Minggu, 3 Oktober 2021 I/2019) yakni berada di posisi US$17,9 juta. Adapun negara yang menjadi pasar utama baƟk Indonesia antara lain Je- Apalagi, pemerintah juga terus mendorong perkembang- pang, Amerika Serikat, dan Eropa. an industri rumahan dan pertumbuhan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah pada masa pandemi ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa dengan potensi yang be- “Sektor-sektor industri rumahan seperƟ kerajinan kain sar tersebut, pemerintah akan terus berkomitmen untuk tradisional ini justru lagi marak sekali. KeƟka banyak yang di membuka pasar-pasar baru pada skala global. rumah saja atau bahkan dirumahkan dari pekerjaan, mere- ka kemudian beralih ke industri rumahan. Perajin bisa men- Upaya ini diyakini dapat membantu meningkatkan kem- cari penghasilan tambahan meskipun dari rumah saja,” ujar bali kinerja industri baƟk nasional di tengah dampak pan- wanita yang akrab disapa AƟje ini. demi, sekaligus untuk lebih memperkenalkan ragam baƟk khas Indonesia hingga ke mancanegara. AƟje mengatakan, sudah lebih dari 9 bulan berada di sen- tra kerajinan kain tradisional di wilayah Sumatra Barat. Dia Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, salah satu faktor ikut serta membina dan mendampingi masyarakat, khusus- yang mendorong pertumbuhan nilai ekspor baƟk adalah nya para ibu-ibu untuk berkreasi dan memproduksi kain makin banyak diversifikasi dari produk baƟk dan turunan- tradisional dari rumah. nya, baik untuk produksi baƟk tulis maupun baƟk cap. “Para ibu-ibu ini bisa memanfaatkan waktu senggangnya Para pelaku usaha terus berinovasi dan kreaƟf 'menge- saat di rumah sambil menenun, membaƟk, atau membuat mas' baƟk ke berbagai bentuk fesyen, kerajinan dan de- sulam. Wastra itu adalah lokal, saat ini kita kembali pada korasi rumah yang mampu menembus berbagai lapisan kearifan lokal,” ucapnya. masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. “Berda- sarkan potensi itu, maka industri kerajinan dan baƟk didu- Kembali pada kearifan lokal dengan kreaƟvitas pada kain kung sebagai salah satu sektor penopang agenda pemulih- khas Nusantara yang diusahakan melalui industri rumahan an ekonomi nasional,\" ujarnya. ini, menurutnya, jelas memiliki dampak ekonomi yang sa- ngat besar mulai dari perajin di daerah-daerah, pengusaha Pemerintah juga berkomitmen untuk menjadikan baƟk baƟk, hingga ke perekonomian bangsa. sebagai pakaian resmi seragam pemerintah. Selama masa pandemi, para pelaku industri baƟk memang sempat ter- “Justru yang perlu didorong [selanjutnya] adalah tenun dampak. Akan tetapi, dengan inovasi dan kreaƟvitas yang dan songket yang saat ini belum berkembang dan perlu terus menerus dilakukan baik dalam hal produksi maupun dukungan bagi kain Nusantara lainnya agar bisa sama-sama pemasaran, sehingga industri baƟk dapat terus bertumbuh bernapas seperƟ baƟk,” kata alumnus Desain TeksƟl, Fakul- dan mampu menggerakkan perekonomian daerah, khusus- tas Seni Rupa dan Desain InsƟtut Teknologi Bandung ini. nya di wilayah-wilayah sentra baƟk. ADAPTASI PRODUK Pertumbuhan dan peningkatan produkƟvitas serta per- luasan pasar industri kecil dan menengah (IKM) di sektor Budi Darmawan Humas Asosiasi Perajin dan Pengusaha kerajinan dan baƟk mendapat dukungan Kementerian Perindustrian. Kementerian ini bahkan telah menjadikan BaƟk Indonesia mengatakan, para pelaku industri baƟk pengembangan kerajinan dan baƟk sebagai prioritas kare- harus terus melakukan berbagai inovasi dan beradaptasi na dinilai memiliki daya ungkit besar dalam mendong- krak pertumbuhan ekonomi nasional. menghadapi era baru pada masa pandemi Covid-19 ini. Beberapa program yang dilakukan anta- ra lain pendampingan industri, bimbingan Salah satunya seperƟ yang dilakukan oleh para perajin teknis peningkatan kualitas produk, serta baƟk di Pekalongan yang selama pandemi ini beradaptasi pemberian pemahaman kepada pelaku indus- tri. Dengan begitu, baƟk Nusantara yang menjadi dengan memproduksi baju baƟk rumahan dan masker ba- idenƟtas bangsa ini diharapkan dapat tetap berku- alitas dan berdaya saing di pasar domesƟk mau- Ɵk dengan moƟf yang menarik. Beralih dari yang sebelum- pun di luar negeri. GaƟ Wibawaningsih, Analis Kebijakan Utama Ditjen nya hanya membuat baju kantoran atau kemeja. Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, dampak “Kata kunci inovasi pada era pandemi adalah bertahan. ekonomi dari kain Nusantara, khususnya baƟk sudah sangat besar. Apalagi saat ini baƟk sudah banyak di- Jadi sekarang yang dilakukan para perajin baƟk adalah ber- gunakan oleh masyarakat Indonesia, bahkan sudah menjadi seragam wajib aparatur sipil negara (ASN). tahan dengan tetap berproduksi menciptakan produk-pro- “Makin banyak yang memakai baƟk maka akan ikut mendorong pertumbuhan para perajin baƟk. Ini duk sesuai perubahan perilaku konsumen,” ujarnya. akan memberi dampak yang Ɵnggi untuk ekonomi,” ujarnya. Di samping itu, Budi yang juga menjabat sebagai direktur Meskipun pertumbuhan wastra baƟk dari sisi fesyen sudah Ɵdak sepesat masa-masa sebelum- operasional wastra.id ini mengatakan, para pelaku industri nya, tetapi hal ini Ɵdak menghenƟkan kreaƟvitas para pelaku usaha baƟk yang mulai memperluas dapat berkreasi atau melakukan hal-hal di luar kebiasaan atau menerapkan diversifikasi baƟk ke produk baƟk dan kerajinan baƟk. atau berpikir out of the box seperƟ yang sudah dilakukan- “Saat ini baƟk sudah Ɵdak lagi hanya untuk baju, tetapi sudah banyak dikreasikan untuk berbagai hal nya yaitu mengenalkan baƟk ke berbagai lokasi. seperƟ dekorasi rumah, dan aksesoris lainnya se- perƟ tas hingga sepatu,” ujarnya. Pengenalan itu mulai dari kafe, kampus, perkantoran, ko- Selain baƟk, pemerintah juga tengah mendo- munitas, perkawinan, perkampungan, hingga baƟk camp. rong penggunaan dan pemanfaatan kain tenun untuk produk fesyen di dalam negeri. Untuk Menurutnya, hampir 80% pengenalan tersebut dilakukan itu, perlu adanya kolaborasi dan sinergi an- tarsektor, lintas lembaga dan kementerian. secara daring, beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini. Menurut GaƟ, tantangannya adalah mencari jalan un- Memasarkan produk baƟk dan turunannya secara daring pun saat ini seolah menjadi suatu keniscayaan mengingat sebagian besar akƟvitas masyarakat saat ini dilakukan di rumah dengan memanfaatkan dunia digital atau internet. Namun, untuk masuk ke ranah daring, para pelaku usaha harus dapat membuat produk yang inovaƟf dan diminaƟ oleh para konsumen dengan moƟf yang menarik, terlebih lagi jika mereka ingin menyasar kalangan milenial tetap de- ngan jenis baƟk canƟng tulis atau canƟng cap. “Saat ini sebagian besar para perajin baƟk berusia di atas 40 tahun dan Ɵdak mengerƟ daring, maka dibutuhkan ke- terlibatan keluarga atau anak muda yang mengerƟ dunia digital untuk berkolaborasi dengan para perajin,” tuturnya. Wastra.id dalam membantu para pelaku usaha dan pera- jin baƟk asli, dalam memasarkan produknya secara daring, marketplace untuk penjualan baƟk asli dari para perajin ini telah menyosialisasikannya ke beberapa sentra baƟk seper- Ɵ di Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Pamekasan. “Kini kami berhasil menjaring lebih dari 800 tenant untuk masuk ke dalam wastra.id. BaƟk yang dijual di sini dijamin keaslian- nya dengan kurator para ahli baƟk,” ujarnya. 3
Mengemas Nilai Tambah Kain tradisional tenun memiliki peranan yang penting dalam kehidupan rakyat terutama di Pertumbuhan Ekspor Varian & Sentra Kain Tenun Nusantara perdesaa di Indonesia. Kain tenun tidak hanya Berbeda dengan kain tradisional Tenun Indonesia lainnya, kain tenun beredar di seluruh berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga memiliki Berdasarkan HS Code wilayah Indonesia. Hampir semua manfaat dalam aspek kehidupan di antaranya Dua Digit daerah di Tanah Air memiliki kain sosial, agama, estetika dan ekonomi. tenun dengan keunikan dan Nilai (US$ juta) ŬĂƌĂŬƚĞƌŝƐƟŬŶLJĂŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ͘ REZHA HADYAN [email protected] Tahun Kain Kain •Tenun Ulos, Sumatra Utara Tenunan Ditenun •Tenun Siak atau Songket Siak, Riau Khusus Berlapis •Tenun Pandai Sikek, Sumatra Barat (HS Code (HS Code •Tenun Baduy, Banten •Tenun Garut, Jawa Barat 58) 59) •Tenun Sukabumi, Jawa Barat 2021* 24,4 74,4 •Tenun Ikat Troso Jepara, Jawa Tengah 105,1 •Tenun lurik, Jawa Tengah & P emberdayaan masyarakat melalui pe- 2020 32,8 151,1 Yogyakarta ngembangan usaha kain tenun di dae- 160,4 •Tenun Tuban, Jawa Timur rah tak sebatas membahas peningkatan Lebih lanjut, untuk mendorong 2019 46,6 141,7 •Tenun Doyo, Kalimantan Timur promosi dan regenerasi, tetapi juga eko- generasi muda tertarik menjadi 134,7 •Tenun Pagatan, Kalimantan Selatan sistem besar yang menjadikan warisan perajin tenun, diperlukan lembaga 2018 48,8 Ͳϭϳ͕ϮϬ •Tenun Ikat Dayak, Kalimantan Timur budaya ini bernilai tambah lebih dari se- pendidikan khusus. •Tenun Toraja, Sulawesi Selatan kadar kerajinan bernilai Ɵnggi. 2017 52,9 •Tenun Sengkang, Sulawesi Selatan Didiet bersama pegiat fesyen dan •Tenun Buton, Sulawesi Tenggara budaya lainnya tengah mengupa- 2016 79,2 yakan berdirinya sekolah khusus dƌĞŶϮϬϭϲͶϮϬϮϬ;йͿ Ͳϰ͕Ϯϯ Sumber:ĂĚĂŶWƵƐĂƚ^ƚĂƟƐƟŬ;W^Ϳ *Januari—Juli 2021 Direktur Perlindungan Kebudayaan Kementerian Pen- untuk perajin tenun di beberapa •Tenun Mandar, Sulawesi Barat didikan dan Kebudayaan, Irini Dewi, mengatakan bahwa sentra kerajinan tenun. •Tenun Bima, Nusa Tenggara Barat pengembangan usaha kain tenun di sejumlah daerah se- Di sekolah itu, generasi muda •Tenun Sasak, Nusa Tenggara Barat lama ini masih fokus pada regenerasi. Hal itu tentunya tak belajar mengenai keragaman moƟf •Tenun Ende, Nusa Tenggara Timur terlepas dari minimnya ketersediaan perajin tenun yang atau pola teksƟl di Indonesia, Ɵdak •Tenun Sumba, Nusa Tenggara Timur berusia muda. sebatas belajar teknik atau cara me- •Tenun Alor, Nusa Tenggara Timur nenun yang baik. •Tenun Tanimbar, Maluku Sebagian besar perajin tenun dan kain tradisional Nu- santara lainnya, masih didominasi oleh kalangan perajin “Indonesia kaya akan pola-pola Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Perdagangan, diolah Bisnis/Adi Pramono berusia lanjut. Anak atau cucu mereka cenderung enggan moƟf teksƟl dan keragamannya. In- melanjutkannya lantaran Ɵdak yakin dengan prospek usa- donesia juga kaya dengan cerita, dan orang Indonesia ini Harapan lainnya, dengan adanya kamus tersebut pera- ha tersebut untuk masa depan. senang bercerita atau sharing, dengan keramahannya, ini jin bisa mengetahui sepenuhnya makna dari simbol-sim- “Bukan cuma regenerasi atau perajin tenunnya yang bisa dieksplorasi untuk pembuatan kain tenun,” ujarnya. bol kain tenun yang mereka produksi. diperbanyak, tetapi ekosistemnya juga, misalnya kapas Keberadaan kain tenun biasanya menandai perkembang- “Mereka bisa mencipta [moƟf] apa yang dimau pasar. untuk bahan baku, kalau bisa, jangan diimpor. Dibuat eko- an budaya dan adat isƟadat di daerah tempatnya berasal. Tetapi mereka bisa membuat kain menjadi lebih berharga sistem seƟap daerah, sentra tenun menanam kapas. Ini Salah satu contoh adalah kain tenun pahikung, salah satu keƟka dilempar ke pasar. Karena mereka enggak bisa bikin tugas semuanya, bukan hanya pemerintah, apalagi Kem- warisan budaya Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kain tenun banyak. Bagaimana yang sedikit itu dibuat sesempurna dikbud saja,” katanya. ini terbilang isƟmewa lantaran moƟfnya terdiri atas sim- mungkin,” tuturnya. Lebih lanjut, Dewi memaparkan, regenerasi perajin te- bol-simbol yang memiliki makna. Bicara mengenai kain tenun Nusantara secara kese- nun di daerah sejauh ini sudah jauh lebih baik. Sebagai Selain itu, proses pembuatannya sangat panjang yaitu 42 luruhan Chandra berharap bahwa bahan baku berupa contoh adalah sentra kerajinan kain ulos di Toba, Sumatra tahap, membuat kain tenun pahikung tak bisa hanya diang- benang bisa dipenuhi dari dalam negeri, khususnya dari Utara yang kini mulai diramaikan oleh perajin dari kalang- gap sebagai produk kerajinan dari Negeri Seribu Bukit. Pem- daerah tempat kain tersebut berasal. Selama ini nyaris an muda. buatannya sendiri dimulai dari pencarian bahan-bahan dari seluruh benang yang digunakan untuk menghasilkan kain Menurut Dewi, regenerasi berhasil dijalankan setelah tumbuhan dan hewan untuk bahan pewarna. tenun Nusantara masih diimpor. terjadi perubahan pandangan masyarakat, khususnya dari Menurut Pendiri Sanggar Sekar Kawung Chandra Kira- “Kegelisahan lainnya adalah 99% bahan, berupa be- kalangan Suku Batak terhadap kain ulos. Kain tersebut ber- na Prijosusilo, kain tenun Pahikung pada dasarnya Ɵdak nang ini masih impor. Padahal nenek moyang kita ini ada- hasil dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup atau fesyen, memiliki pakem moƟf atau ragam hias lah penenun dan sudah mengekspor tenun, bahan pewar- alih-alih hanya digunakan dalam perayaan-perayaan daur layaknya kain tenun Nusantara na teksƟl sejak abad ke-10. Yang ingin diwujudkan adalah hidup mereka. lainnya. Tiap perajin bebas kemandirian kelompok penenun, kapasnya dihasilkan dari “Perkembangan kain-kain tradisional itu, misalnya menciptakan moƟf sesuai desa mereka sendiri. Tentu saja ini juga akan menambah [kain] ulos itu digunakan untuk perayaan atau menja- dengan apa yang ada di pi- nilai dari kain tenun yang mereka buat apabila diwujud- di bagian dari daur hidup masyarakat Batak. Simbol- kiran mereka dan tujuan kan,” paparnya. simbol yang filosofis dalam ulos, seperƟ kelahiran, mengapa kain tersebut berumah tangga, dan kemaƟan. Pada akhirnya, dibuat. SEKOLAH PERAJIN TENUN dimodifikasi oleh masyarakat atau pegiat pro- Secara terpisah, Pemilik brand Lamere- duk fesyen,” ujarnya. nan, Hiyashinta Klise, mengatakan bahwa Perubahan pandangan masyarakat yang bicara mengenai pelestarian kain tenun bermuara pada modifikasi kain ulos sebagai warisan budaya, khususnya tenun menjadi berbagai macam produk ikat khas Tanimbar, Kabupaten Maluku fesyen memberikan dampak po- Tenggara, Ɵdak sebatas soal melestarikan siƟf, khususnya dalam hal pem- moƟf saja. Lebih dari itu, dia memiliki ha- berdayaan masyarakat setempat. rapan dan semangat agar tradisi menenun Namun, di sisi lain, Dewi Ɵdak ingin yang berbasis pada kearifan lokal setempat hal itu nanƟnya malah menghi- dapat tetap lestari di tengah gempuran mo- langkan filosofi yang dibawa kain dernisasi. ulos. Selain melestarikan tradisi, tujuan lain “Pengembangan atau modifi- dari pendirian bisnis sosial itu adalah men- kasi tentunya akan mendorong dorong masyarakat, terutama para pene- generasi muda untuk ikut meles- nun di Tanimbar untuk hidup selaras dengan tarikannya, tetapi pengembangan alam. “Tantangannya, bagaimana mendo- itu perlu diikuƟ juga dengan pembekalan rong para penenun ini untuk melestarikan dengan pengetahuan mengenai filosofi kain. agar tradisi leluhur, mendorong kembali penggu- penggunaannya tetap tepat sesuai dengan budaya Batak naan pewarna alami dan yang mengacu pada atau Ɵdak keliru, khususnya untuk simbol atau moƟfnya. budaya,” katanya. BaƟk juga sama kan,” tuturnya. Menurutnya, bukan hal yang mudah meng- Cerita yang terkandung di balik moƟf punya peran pen- ajak penenun di Tanimbar untuk kembali mem- Ɵng untuk meningkatkan nilai dari satu kain tenun. MoƟf prakƟkkan tradisi. Tuntutan kebutuhan hidup yang terlihat biasa-biasa saja sangat mungkin menjadi luar membuat banyak penenun usia muda memilih jalan biasa apabila disisipi oleh cerita menarik yang terkandung pintas dengan cara-cara modern. Kain-kain tenun yang di dalam moƟf tersebut atau saat proses pembuatannya. Salah satu simbol yang banyak ditemukan dalam kain akan dipasarkan, biasanya membutuhkan waktu hingga Menurut desainer Didiet Maulana, cerita yang ada di tenun Pahikung adalah kuda dan burung kakaktua. Kuda 6 bulan, karena proses pembuatannya yang panjang. balik pembuatan suatu kain tenun dengan masing-masing dalam budaya Sumba melambangkan harga diri, sedang- Ada pula waktu manakala kegiatan menenun dihenƟkan moƟfnya akan memberikan nyawa tersendiri. Tentu saja, kan burung kakaktua menjadi simbol persatuan. sementara seperƟ pada saat terjadi kedukaan di sekitar- hal ini membuat kain tersebut dipandang lebih dari seka- Chandra menuturkan, pihaknya telah menyusun kamus nya. dar kain untuk digunakan sebagai pakaian atau keperluan untuk membantu siapapun mengetahui makna dari sim- Lebih jauh, pelestarian tradisi tenun ikat khas Tanimbar lainnya. bol-simbol yang ada di kain tenun Pahikung. Upaya terse- juga terkendala lunturnya pemahaman para penenun “Sebagai contoh adalah tenun ikat asal Sulawesi yang but dilakukan semata-mata untuk meningkatkan nilai dari muda mengenai filosofi moƟf dan pakem-pakem yang moƟfnya seperƟ kotak-kotak tersusun berwarna puƟh satu kain tenun pahikung sebagai suatu karya seni, alih-alih harus diterapkan dalam menenun kain. Padahal, pema- dan kuning. Terlihat biasa saja, tetapi keƟka ditanya ter- sebagai produk kerajinan berharga Ɵnggi. haman ini sangat penƟng untuk menghadirkan cerita dari nyata itu menceritakan tentang telur dadar yang dibuat Kamus itu berhasil disusun dengan dukungan satu riset moƟf kain dan memberi nilai tambah kain itu sendiri se- oleh ibu si perajin keƟka sedang ada rezeki berlebih keƟka yang melibatkan sejumlah perajin di satu desa dan peneli- bagai suatu karya seni. dia kecil. Cerita yang mahal, layak untuk disertakan saat Ɵan terhadap 50 lembar kain. Terlebih lagi, tenun ikat Tanimbar dapat dikenali dari kain itu dijual,” katanya. “Semoga bisa meraih harga yang bagus sebagai karya bentuk moƟfnya yang sederhana, seperƟ moƟf binatang Oleh karena itu, lewat plaƞorm IKAT Indonesia yang di- seni. Saat ini karya seni teksƟl Indonesia yang mendunia kecil, lipan, ulat kecil, atau hewan-hewan yang ada di se- kembangkannya, Didiet mendorong perajin kain tenun masih sangat sedikit. Harapannya, bila anak cucu pene- kitar masyarakat. Pemasaran kain tenun ikat khas ini me- untuk menyertakan satu kartu kecil yang bercerita tentang nun ini dibantu dan difasilitasi untuk mendalami tradisi lalui Lamerenan, kata Shinta, masih terbatas untuk pasar filosofi dalam moƟf kain ituatau mengenai proses pembu- kain yang mereka miliki, kelak mereka akan menjadi seni- dalam negeri. Adapun harga kain tenun Tanimbar dengan 4 atannya. man teksƟl dunia,” ujar Chandra. pewarna alami mulai dari Rp3 juta. Minggu, 3 Oktober 2021 WEEKLY
Bukan Sekadar Motif Bisnis/Nurul Hidayat Batik menjadi salah satu Bisnis/Nurul Hidayat Jibi jenis wastra yang telah berusia berabad-abad. BaƟk merupakan kain tradisional yang dilukis menggu- “Itulah sebabnya sempat muncul moƟf baƟk dari China dengan prin- Sayangnya, kini batik nakan canƟng dan cairan lilin yang populer disebut Ɵng. Pabrik teksƟl diChina berpikir kalau 250 juta orang di Indonesia Nusantara dihadapkan malam, sehingga membentuk moƟf lukisan bernilai pakai baƟk seƟap Jumat, jadi pasar menarik. Mereka Ɵnggal beli buku pada tantangan, mulai seni Ɵnggi di atas kain mori. Sejak ditetapkan sebagai moƟf baƟk terus dicetak sudah jadi kain baƟk,” tambahnya. dari serbuan motif cetak warisan budaya oleh UNESCO 12 tahun yang lalu, baƟk hingga minimnya perajin kian berkembang dan menjadi tren di Tanah Air, bah- Selain itu, Sonny tertarik untuk menggunakan atau mengangkat baƟk terampil. kan mewakili idenƟtas bangsa di forum internasional. dalam karya-karya fesyennya juga karena nilai, budaya, keindahan, dan ciri khas yang ada di dalam seƟap baƟk, dan hal itu berbeda-beda anta- YUDI SUPRIYANTO Peminat baƟk juga kian menyebar, bukan hanya masyarakat Indone- ra satu jenis baƟk dengan yang lainnya. [email protected] sia tetapi warga mancanegara. Berdasarkan data Kementerian Perin- BaƟk, katanya, adalah bahasa tanpa kata dari pembuatnya. Coba lihat Bisnis/Nurul Hidayat baƟk yang ada di Yogyakarta yang menggunakan simbol-simbol atau pe- dustrian, nilai ekspor baƟk pada 2020 mencapai US$532,7 juta, dan lambangan tertentu karena menumbuhkan kepercayaan diri atau nilai- nilai filosofi untuk melakukan semuanya. pada triwulan pertama 2021 telah mencapai US$157,8 juta. Tujuan uta- SeperƟ BaƟk Kawung yang menggambarkan moƟf lingkaran-lingkar- ma ekspor baƟk Indonesia juga telah merambah pasar Amerika Serikat, an yang berkesudahan yang memiliki arƟ tentang sirkulasi hidup. Jepang, Jerman dan Australia. Sonny mendapatkan bahan-bahan baƟk untuk membuat karya fesyen dari para perajin baƟk di sejumlah tempat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto me- Dia menuturkan bahwa membuat baƟk membutuhkan proses yang ngatakan, pertumbuhan nilai ekspor baƟk didorong diversifikasi dari Ɵdak sebentar. Sebagai contoh, salah satu merek baƟk di Pekalongan yang sudah terkenal dalam satu tahun hanya menghasilkan antara 5 produk baƟk. Menurutnya pemerintah berupaya membuka pasar-pasar hingga 7 baƟk dengan harga bisa sampai Rp100 juta per lembar. baru pada skala global. Terkait dengan upaya pelestarian baƟk, menurutnya, saat ini sejumlah pihak baru pada sebatas memfasilitasi pameran-pameran untuk para “Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan baƟk sebagai seragam pelaku usaha atau perajin baƟk. Namun, Ɵdak memberikan pelaƟhan- pelaƟhan yang diperlukan oleh para pelaku usaha atau perajin baƟk. resmi pemerintah. BaƟk yang diproduksi merupakan baƟk tulis dan ba- “Mereka enggak menggelontorkan pelaƟhan. Mereka hanya mem- Ɵk cap,” ujarnya. fasilitasi [SeperƟ pameran]. Dikembangkan atau Ɵdak, itu tergantung. PelaƟhannya ada mempercepat sistem produksi dengan mengatasna- Namun, Ɵngginya permintaan baƟk di dalam negeri ternyata juga makan kebutuhan perut,” tambah Sonny. mendorong peredaran baƟk-baƟk prinƟng atau sablon yang dijual jauh Para perajin juga perlu menurunkan ilmu membaƟk kepada anak- anaknya dalam usaha melestarikan baƟk. Para pelaku usaha baƟk asli lebih rendah dibandingkan dengan harga baƟk tulis. Akibatnya, keaslian di dalam negeri, menurutnya, juga perlu mendapatkan pendidikan ten- tang markeƟng dan branding atas produk-produk yang mereka hasil- dan makna dari proses membaƟk itu sendiri menjadi terkikis. kan. “Saya sering iri dengan negara lain, mengapa mereka bisa memegang Jumlah perajin baƟk seluruh Indonesia, menurut data Asosiasi Perajin dan Pengusaha BaƟk Indonesia (APPBI) sekitar 140.000 pembaƟk te- budaya mereka secara erat dan asli. Keaslian itu, bukan yang abal-abal,” rampil. Dari jumlah itu, yang berusia di bawah 40 tahun hanya sekitar 30%, sedangkan yang berusia di bawah 30 tahun hanya sekitar 10%. papar Desainer Sonny Muchlison terkait alasan dirinya menggunakan Dari sisi lainnya, masyarakat perlu diajarkan untuk menyukai budaya, baƟk dalam karya-karya fesyennya. cinta terhadap budaya, dan produk sendiri. Di China, warganya biasa memakai sutra karena masyarakat di sana diajarkan untuk suka dan cin- Sonny mengatakan, dirinya memiliki mimpi bahwa industri fesyen di ta terhadap budaya dan produk sendiri. dalam negeri dapat menggunakan baƟk yang asli secara keseluruhan, sehingga membuat semua pihak terkait dengan baƟk seperƟ perajin bisa bergairah kembali. “Saya seperƟ memiliki tanggung jawab,” katanya. Saat ini banyak masyarakat menggunakan baƟk yang Ɵdak asli, misalnya prinƟng. Kondisi ini Ɵdak terlepas dari banyak faktor. Salah satunya adalah kebijak- an terkait dengan kewajib- an menggunakan baƟk pada hari tertentu. Dalam studi yang per- nah dia lakukan pada LEBIH DIKENAL 2010, kebijakan meng- Sementara itu, desainer Ghea Panggabean mengatakan, dirinya gunakan baƟk pada hari menggunakan baƟk di antara karya-karyanya agar orang lebih tahu tertentu ternyata malah dan mengenal baƟk yang beragam, yang ada di berbagai daerah di ‘merusak’ baƟk karena Indonesia. kebijakan itu membuat Melalui karya-karya fesyen baƟk yang dibuatnya, Ghea bercerita ten- banyak orang menggu- tang baƟk yang ditampilkan dalam karyanya. Dia Ɵdak selalu menggu- nakan baƟk hanya pada nakan baƟk tulis dalam beberapa karya fesyen baƟk yang dibuat. Selain hari-hari tertentu. baƟk tulis, baƟk cap, juga baƟk print yang dicampur pernah dia gunakan Kebijakan itu juga dalam membuat karya fesyen baƟk. membuat banyak “Kita harus bantu perajin. Saya sering memakai baƟk asli untuk fashi- orang berpikiran on show, tetapi kalau untuk saya gunƟng, saya enggak mau pakai baƟk bahwa menggu- tulis,” katanya. nakan moƟf ba- Ghea pernah menggunakan baƟk bernuansa etnik dengan warna- Ɵk prinƟng atau warni anƟk. Kemudian, ada juga yang dikombinasikan dengan gaya sablon yang ber- peranakan. Dia bahkan menyukai baƟk yang mendapat pengaruh dari harga lebih mu- budaya India. rah bukanlah Lebih jauh, Ghea merasa animo masyarakat untuk menggunakan satu masalah. fesyen baƟk akan tetap Ɵnggi, lantaran wastra tradisional ini sudah sa- Padahal, ba- ngat dikenal oleh masyarakat, terlebih lagi dalam lingkup tradisi. Ɵk meru- Adapun untuk melestarikan baƟk, menurutnya, yang perlu dilakukan pakan adalah dengan menggunakan dan mengembangkan kreasi baƟk. suatu “Jadi kita berkreasi terus dengan baƟk supaya orang terbuka [pan- proses yang bermakna Ɵnggi dangannya], bahwa baƟk bisa tampil modern. BaƟk bisa dipakai dengan Dokumen pribadi dan bukan sekadar moƟf cetak. jeans dan cocok dengan gaya anak muda,” kata Ghea. WEEKLY Minggu, 3 Oktober 2021 5
6DWX%DQJVD Indonesia adalah pusat wastra GDODP5DJDP&RUDN negara yang memiliki bermaca ƐĞƉĞƌƟŶĞŐĂƌĂŝŶŝ͘^ĞƟĂƉĚĂĞƌĂ ƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂůŶLJĂŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ͘ ŐƵŚŬĂŶƐŽŶŐŬĞƚ͕ƵůŽƐ͕ĚĂŶƚĂƉŝ ĂŶďĞƌĂŐĂŵŵĂĐĂŵďĂƟŬ͘ŝ/Ŷ dengan mudah menemukan ka ǁĂƌŶĂ͘WĞƌďĞĚĂĂŶƉĂĚĂƟĂƉǁ ŵĞŶũĂĚŝŝĚĞŶƟƚĂƐďĂŶŐƐĂ/ŶĚŽŶ ĞƐĂdĞŶŐĂŶĂŶ͕Ăůŝ ^ĂůĂŚƐĂƚƵĚĞƐĂƚĞŶƵŶLJĂŶŐƚĞůĂŚŵĞŶ ǁŝƐĂƚĂǁĂŶĚŽŵĞƐƟŬĚĂŶŵĂŶĐĂŶĞŐĂƌ Ăůŝ͘<ĂŝŶƚĞŶƵŶLJĂŶŐƚĞƌŬĞŶĂůĚĂƌŝĚĞƐ LJĂŶŐŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĂƚƵͲƐĂƚƵŶLJĂƚĞŶƵŶĚ ƚĞŬŶŝŬĚŽďĞůŝŬĂƚ͘ ĞƐĂdĞŶŐĂŶĂŶƚĞƌůĞƚĂŬƐĞŬŝƚĂƌϳϬŬŝůŽ EŐƵƌĂŚZĂŝĂƚĂƵϱϱŬŝůŽŵĞƚĞƌĚĂƌŝhďƵ ĚĂŶĂŬƐĞƐŶLJĂƟĚĂŬƐƵůŝƚ͘ĞƐĂŝŶŝŵĞŵ ƉĞŶĚƵĚƵŬŶLJĂLJĂŶŐŵĂƐŝŚŵĞŶĞƌĂƉŬĂŶ <ĂŝŶEƵƐĂŶƚĂƌĂ Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ^ŽŶŐŬĞƚWĂůĞŵďĂŶŐ;^ƵŵĂƚƌĂhƚĂƌĂͿ dĞŶƵŶ/ŬĂƚĂLJĂŬͬ^ŝŶƚĂŶŐ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶĂƌĂƚͿ dĞŶƵŶ^ŝĂŬ;ZŝĂƵͿ <ĂŝŶdĞŶƵŶ^ƵŬŽŵĂŶĚŝ;^ƵůĂǁĞƐŝĂƌĂƚͿ dĂƉŝƐ;>ĂŵƉƵŶŐͿ <ĂŝŶdĞŶƵŶŽŶŐŐĂůĂ;^ƵůĂǁĞƐŝdĞŶŐĂŚͿ ^ŽŶŐŬĞƚ^ĂŵďĂƐ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶĂƌĂƚͿ DĂĚƵĂƌŽ;>ĂŵƉƵŶŐͿ ^ĂƐŝƌĂŶŐĂŶ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶ^ĞůĂƚĂŶͿ dĞŶƵŶ/ŬĂƚ>ƵŚ;>ĂŵƉƵŶŐͿ hůĂƉŽLJŽ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶdŝŵƵƌͿ >ƵƌŝŬzŽŐLJĂŬĂƌƚĂ;/zzŽŐLJĂŬĂƌƚĂͿ ĂƟŬ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ;:ĂǁĂͿ ^ĂƌƵŶŐdĞŶƵŶ^ĂŵĂƌŝŶĚĂ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶdŝŵƵƌͿ dĂŝƐWĞƚ;DĂůƵŬƵͿ >ŝƉĂ^ĂďďĞ;^ƵůĂǁĞƐŝ^ĞůĂƚĂŶͿ dĞŶƵŶ/ŬĂƚ^ƵŵďĂ;EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂdŝŵƵƌͿ ĂƟŬĞƚĂǁŝ;</:ĂŬĂƌƚĂͿ ^ŽŶŐŬĞƚWĂŶĚĂŝ^ŝŬĞŬ;^ƵŵĂƚƌĂĂƌĂƚͿ dĞŶƵŶŽƌĂŬ/ŶƐĂŶŐ<ŽƚĂWŽŶƟĂŶĂŬ hůŽƐĂƚĂŬdŽďĂ;^ƵŵĂƚƌĂhƚĂƌĂͿ ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶĂƌĂƚͿ <ĞƌĂǁĂŶŐ'ĂLJŽ;ĐĞŚͿ >ŝƉĂ^ĂƋďĞDĂŶĚĂƌ;^ƵůĂǁĞƐŝĂƌĂƚͿ <ĂŝŶ<ŽīŽ;^ƵůĂǁĞƐŝhƚĂƌĂͿ ^ŽŶŐŬĞƚĞƌĂƚĂŶ;ĂůŝͿ WĂŬĂŝĂŶ<Ƶůŝƚ<ĂLJƵ;^ƵůĂǁĞƐŝdĞŶŐĂŚ͕WƵůĂƵ dĞŶƵŶWƌŝŶŐŐĂƐĞůĂ;EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂĂƌĂƚͿ <ĂůŝŵĂŶƚĂŶͿ dĞŶƵŶWĂŐĂƚĂŶ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶ^ĞůĂƚĂŶͿ <ĂƌĂǁŽ;'ŽƌŽŶƚĂůŽͿ ^ŽŶŐŬĞƚ^ŝůƵŶŐŬĂŶŐ;^ƵŵĂƚƌĂĂƌĂƚͿ dƵĚƵŶŐDĂŶƚŽ;<ĞƉƵůĂƵĂŶZŝĂƵͿ <ĂŝŶ>ŝƉĂƚϰϰ;<ĞƉƵůĂƵĂŶZŝĂƵͿ <ĂŝŶƵĂů;ĂŶŐŬĂĞůŝƚƵŶŐͿ /ŬĂƚdĞŶƵŶ^ŝŬŬĂ;EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂdŝŵƵƌͿ <ĂŝŶĞƐƵƌĞŬ;ĞŶŐŬƵůƵͿ <ĂŝŶdĞůĞƉƵŬ>ŝŶŐŐĂ;<ĞƉƵůĂƵĂŶZŝĂƵͿ <ĂŝŶ>ĂŶƚƵŶŐ;ĞŶŐŬƵůƵͿ <ĂŝŶdĞŶƵŶĂĚƵLJ;ĂŶƚĞŶͿ ^ƵůĂŵhƐƵƐ;>ĂŵƉƵŶŐͿ tĂƐƚƌĂĞďĂůŝ;ĂůŝͿ 'ƌŝŶŐƐŝŶŐdĞŶŐĂŶĂŶ;ĂůŝͿ dĞŶƵŶ/ŬĂƚ<ƵŵƉĂŶŐ/ůŽŶŐ;<ĂůŝŵĂŶƚĂŶĂƌĂƚͿ ŶĚĞŬ;ĂůŝͿ <ĂŵŽŚƵ;^ƵůĂǁĞƐŝdĞŶŐŐĂƌĂͿ ^ƵŵďĞƌ͗<ĞŵĚŝŬďƵĚ͕<ĞŵĞŶƉĂƌĞŬƌĂĨ͕/ŶĚŽŶĞƐŝĂdƌĂǀĞů͕ĚŝŽůĂŚ ĂŌĂƌ ^ƵŵĂƚƌĂhƚĂƌĂ ϱ :ĂǁĂdŝŵƵƌ ϭϳϲ dĞŶƵŶ^ /ŶĚƵƐƚƌŝĂƟŬ WĂůĞŵď ^ƵŵĂƚƌĂĂƌĂƚ ϭϬ ĂŶƚĞŶ Ϯϵ ^ĞůĂƚĂŶ Denengah ZŝĂƵ ϯ Ăůŝ ϭϴϱ <ĂŝŶ^ŽŶŐ 342 WĂůĞŵďĂŶ :Ăŵďŝ ϱϵ EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂĂƌĂƚ Ϯ hůŽƐ͕^ƵŵĂƚƌĂhƚĂƌĂ ŬĞƌĂũĂĂŶ^ Kecil 815 ďĂŶLJĂŬĚŝ ^ƵŵĂƚƌĂ^ĞůĂƚĂŶ ϭ <ĂůŝŵĂŶƚĂŶĂƌĂƚ ϭ hůŽƐĂĚĂůĂŚŬĂŝŶƚĞŶƵŶLJĂŶŐďĞƌĂƐĂůĚĂƌŝƐƵŬƵ ŬĞďƵĚĂLJĂ ĂƚĂŬ^ƵŵĂƚƌĂhƚĂƌĂĚĂŶƐĞĐĂƌĂŚĂƌĮĂŚ /ŶŝũƵŐĂŵ ĞŶŐŬƵůƵ ϰ <ĂůŝŵĂŶƚĂŶ^ĞůĂƚĂŶ Ϯϴ ďĞƌĂƌƟƐĞůŝŵƵƚLJĂŶŐŵĞŶŐŚĂŶŐĂƚŬĂŶƚƵďƵŚ͘ ŵĂƐLJĂƌĂŬ <ĂŝŶLJĂŶŐďŝĂƐĂŶLJĂĚŝƚĞŶƵŶĚĞŶŐĂŶďĞŶĂŶŐ ďŝĂƐĂŶLJĂ >ĂŵƉƵŶŐ Ϯ <ĂůŝŵĂŶƚĂŶdŝŵƵƌ ϯ ǁĂƌŶĂĞŵĂƐĚĂŶƉĞƌĂŬŝŶŝĚŝĚŽŵŝŶĂƐŝŽůĞŚ ĂĐĂƌĂƉĞƌ ǁĂƌŶĂŵĞƌĂŚ͕ŚŝƚĂŵ͕ĚĂŶƉƵƟŚ͘ĚĂ <ĞƉƵůĂƵĂŶĂŶŐŬĂĞůŝƚƵŶŐ ϰ <ĂůŝŵĂŶƚĂŶhƚĂƌĂ Ϯ ďĞďĞƌĂƉĂũĞŶŝƐƵůŽƐďĞƌĚĂƐĂƌŬĂŶŬĞƚĞŶƚƵĂŶ ĂĚĂƚ͕LJĂŶŐŵĞŵŝůŝŬŝĂƌƟĚĂŶĨƵŶŐƐŝ <ĞƉƵůĂƵĂŶZŝĂƵ Ϯ ^ƵůĂǁĞƐŝdĞŶŐĂŚ ϰ ŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ͘ </:ĂŬĂƌƚĂ ϭϱ ^ƵůĂǁĞƐŝ^ĞůĂƚĂŶ Ϯ :ĂǁĂĂƌĂƚ ϵϮ DĂůƵŬƵ ϭ Dikro 1.794 :ĂǁĂdĞŶŐĂŚ Ϯ͘ϭϵϭ DĂůƵŬƵhƚĂƌĂ Ϯ /z ϭϮϴ WĂƉƵĂ ϭ WĞƌďĞĚĂĂŶ<ĂŝŶĂƟŬΘdĞŶƵŶ ĂƟŬ ^ƵŵďĞƌ͗ Balai Besar ^ĞŶƚƌĂĂƟŬWĂůďĂƚƵ͕:ĂŬĂƌƚĂ Tenun <ĞƌĂũŝŶĂŶĚĂŶĂƟŬ͕ Kemenperin WƵƐĂƚďĂƟŬďĞƌŶĂŵĂ<ĂŵƉƵŶŐĂƟŬWĂůďĂƚƵ ďĞƌůŽŬĂƐŝĚŝDĞŶƚĞŶŐĂůĂŵ͕dĞďĞƚ͕:ĂŬĂƌƚĂ Cara Pembuatan :ĞŶŝƐ Pewarnaan Lama Pembuatan ^ĞůĂƚĂŶ͘<ĞŶĚĂƟŵĂƐŝŚƚĞƌŐŽůŽŶŐďĂƌƵ͕ƐĞŶƚƌĂ ďĂŝŬŝŶŝƚĞůĂŚŵĞŶŽƌĞŚŬĂŶƐĞũƵŵůĂŚƌĞŬŽƌ <ĂŝŶďĂƟŬĚŝďƵĂƚŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶŬĂŝŶ <ĂŝŶďĂƟŬƵŵƵŵŶLJĂďĞƌĂƐĂů WƌŽƐĞƐƉĞǁĂƌŶĂĂŶŬĂŝŶ WĞŵďƵĂƚĂŶŬĂŝŶďĂƟŬƉĞƌůƵ DhZ/LJĂŬŶŝũĂůĂŶďĂƟŬƚĞƌƉĂŶũĂŶŐĚĂŶƌƵŵĂŚ ŵŽƌŝLJĂŶŐĚŝďĞƌŝŵŽƟĨƚĞƌůĞďŝŚ ĚĂƌŝ:ĂǁĂ͕ŬĞŶĚĂƟŵĞŵŝůŝŬŝ ďĂƟŬĚŝůĂŬƵŬĂŶĚĞŶŐĂŶ ŵĞůĞǁĂƟďĞďĞƌĂƉĂƚĂŚĂƉĂŶƚĂƉŝ ǁĂƌŐĂƉĂůŝŶŐďĂŶLJĂŬĚŝůƵŬŝƐŵŽƟĨďĂƟŬ͘ ĚĂŚƵůƵ͘<ĞŵƵĚŝĂŶĚŝďĞƌŝƉŽůĂLJĂŶŐ ĐŽƌĂŬĚĂŶŵŽƟĨLJĂŶŐ ƉĞŶĐĞůƵƉĂŶǁĂƌŶĂŬĞ ƌĞůĂƟĨůĞďŝŚƐĞďĞŶƚĂƌĚŝďĂŶĚŝŶŐŬĂŶ ĚŝƉĞƌƚĞďĂůŵĞŵĂŬĂŝĐĂŶƟŶŐďĞƌŝƐŝ ďĞƌďĞĚĂͲďĞĚĂƚĂƉŝĚĂƉĂƚ ĚĂůĂŵĐĂŝƌĂŶ͘ŝĂƐĂŶLJĂ ŬĂŝŶƚĞŶƵŶ͘<ŝƐĂƌĂŶǁĂŬƚƵŶLJĂ ^ĞŶƚƌĂĂƟŬdƌƵƐŵŝ͕ŝƌĞďŽŶ ŵĂůĂŵ͘^ĞƚĞůĂŚƐĞůĞƐĂŝ͕ŬĂŝŶŵŽƌŝ ĚŝůŝŚĂƚƐĞĐĂƌĂƵŶŝǀĞƌƐĂů ŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶϮͲϯǁĂƌŶĂ ĂŶƚĂƌĂϭŚŝŶŐŐĂϰŵŝŶŐŐƵ͕ ĚŝĐĞůƵƉĚĂŶĚŝĚŝĂŵŬĂŶƐĞďĞůƵŵ ƐĞďĂŐĂŝƉƌŽĚƵŬďĂƟŬ͘ ĚĞŶŐĂŶϭǁĂƌŶĂĚĂƐĂƌ͘ ƚĞƌŐĂŶƚƵŶŐƉĂĚĂƚĞŬŶŝŬĚĂŶŵŽƟĨ͘ ^ĞŶƚƌĂďĂƟŬŝŶŝŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĞďƵĂŚĚĞƐĂLJĂŶŐĚŝŚƵŶŝŽůĞŚ ĚŝĂŶŐŬĂƚĚĂŶĚŝũĞŵƵƌƵŶƚƵŬ ƉĂƌĂƉĞŶŐƌĂũŝŶďĂƟŬĚŝŝƌĞďŽŶ͘ĚĂƌŝďƵĂŶƉĞůĂŬƵ ĚŝŬĞƌŝŶŐŬĂŶ͘ <ĂŝŶƚĞŶƵŶƚĞƌƐĞďĂƌĚŝ WĞǁĂƌŶĂĂŶŬĂŝŶƚĞŶƵŶ <ĂŝŶƚĞŶƵŶƵŵƵŵŶLJĂĚŝďƵĂƚ ŝŶĚƵƐƚƌŝŬƌĞĂƟĨĚŝƐĞŶƚƌĂŝŶŝ͘DŽƟĨďĂƟŬƵƚĂŵĂĚŝŬĂǁĂƐĂŶ ďĞƌďĂŐĂŝǁŝůĂLJĂŚ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ ďĞƌĂƐĂůĚĂƌŝďĞŶĂŶŐ ĚĞŶŐĂŶƉƌŽƐĞƐŵĂŶƵĂůĚĂŶ ŝŶŝĂĚĂůĂŚDĞŐĂDĞŶĚƵŶŐĚĂŶWĂŬƐŝEĂŐĂ>ŝŵĂŶ͘ <ĂŝŶƚĞŶƵŶĚŝďƵĂƚĚĞŶŐĂŶĐĂƌĂ ƐĞŚŝŶŐŐĂŵĞŶŐŚĂƐŝůŬĂŶ ƐĞŚŝŶŐŐĂŵĞŵĞƌůƵŬĂŶ ƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂůƵŶƚƵŬƟĂƉ ŵĞŶŐŐĂďƵŶŐŬĂŶďĞŶĂŶŐůƵŶŐƐŝĚĂŶ ĐŽƌĂŬĚĂŶŵŽƟĨLJĂŶŐ ďĞďĞƌĂƉĂŬĂůŝƉƌŽƐĞƐƵŶƚƵŬ ƉĞŶŐŐĂďƵŶŐĂŶǁĂƌŶĂďĞŶĂŶŐ͕ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ<ĂƵŵĂŶ͕WĞŬĂůŽŶŐĂŶ ƉĂŬĂŶŵĞŵĂŶũĂŶŐĚĂŶŵĞůŝŶƚĂŶŐ ďĞƌďĞĚĂĂŶƚĂƌĂƐĂƚƵĚĞŶŐĂŶ ŵĞŶĚĂƉĂƚŬĂŶŵŽƟĨ ƐĞŚŝŶŐŐĂŵĞŵĂŬĂŶǁĂŬƚƵůĞďŝŚ ƐĞĐĂƌĂďĞƌŐĂŶƟĂŶŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶĂůĂƚ LJĂŶŐůĂŝŶŶLJĂ͘ĂŚŬĂŶ͕ ĚĞŶŐĂŶǁĂƌŶĂLJĂŶŐƐĞƐƵĂŝ ůĂŵĂ͘>ĂŵĂƉĞŵďƵĂƚĂŶƚĞŶƵŶďŝƐĂ WĞŬĂůŽŶŐĂŶŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĂůĂŚƐĂƚƵŬŽƚĂLJĂŶŐŝĚĞŶƟŬĚĞŶŐĂŶ ƚĞŶƵŶ͘WƌŽƐĞƐƉĞŶŐŐĂďƵŶŐĂŶďĞŶĂŶŐ ďĞďĞƌĂƉĂǁŝůĂLJĂŚŵĞŵŝůŝŬŝ ŬĞŝŶŐŝŶĂŶ͘WƌŽƐĞƐŶLJĂůĞďŝŚ ďĞƌǀĂƌŝĂƐŝŵƵůĂŝĚĂƌŝϭŵŝŶŐŐƵ ŬĞƌĂũŝŶĂŶĚĂŶŬĞƐĞŶŝĂŶĂƟŬ͘WĞŬĂůŽŶŐĂŶďĂŚŬĂŶƚĞůĂŚ ŝƚƵŶĂŶƟŶLJĂLJĂŶŐĂŬĂŶŵĞŵďĞŶƚƵŬ ĐĂƌĂƉĞŶLJĞďƵƚĂŶ ƌƵŵŝƚĚŝďĂŶĚŝŶŐŬĂŶ ŚŝŶŐŐĂďĞƌďƵůĂŶͲďƵůĂŶƚĞƌŐĂŶƚƵŶŐ ĚŝƌĞƐŵŝŬĂŶƐĞďĂŐĂŝƐĞŶƚƌĂďĂƟŬƐĞũĂŬϮϬϬϳ͕ĚĞŶŐĂŶƐĂůĂŚ ŵŽƟĨLJĂŶŐĚŝŝŶŐŝŶŬĂŶ͘ ŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ͘ ĚĞŶŐĂŶŬĂŝŶďĂƟŬ ŵŽƟĨLJĂŶŐĂŬĂŶĚŝďĞŶƚƵŬ͘ ƐĂƚƵŶLJĂLJĂŶŐƉĂůŝŶŐƚĞƌŶĂŵĂŝĂůĂŚŬĂŵƉƵŶŐ<ĂƵŵĂŶ͘ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ'ŝƌŝůŽLJŽ͕zŽŐLJĂŬĂƌƚĂ >ŽŬĂƐŝƐĞŶƚƌĂďĂƟŬŝŶŝďĞƌĂĚĂĚŝ<ĞĐĂŵĂƚĂŶ/ŵŽŐŝƌŝ͘ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ'ŝƌŝůŽLJŽũƵŐĂŵĞŶLJĞĚŝĂŬĂŶƉĂŬĞƚ ƉĞŶĚŝĚŝŬĂŶƉĂƌŝǁŝƐĂƚĂďĂƟŬLJĂŶŐŵĞŶĂǁĂƌŬĂŶƉĞƌũĂůĂŶĂ ŬĞƌƵŵĂŚͲƌƵŵĂŚƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂůŚŝŶŐŐĂŵĂŬĂŶͲŵĂŬĂŶƌĂũĂ͘ 6 Minggu, 3 Oktober 2021 WEEKLY
a dunia. Tidak banyak am-macam wastra ĂŚ͕ŵĞŵŝůŝŬŝŬĂŝŶ ͘ŝ^ƵŵĂƚƌĂŬŝƚĂĚŝƐƵ- ŝƐ͘ŝ:ĂǁĂ͕ŬŝƚĂĚŝƐĂũŝŬ- ŶĚŽŶĞƐŝĂƟŵƵƌ͕ŬŝƚĂ ain-kain tenun kaya ǁĂƐƚƌĂŝŶŝƉƵŶƚĞůĂŚ ŶĞƐŝĂ͘ ŶũĂĚŝĚĞƐƟŶĂƐŝĨĂǀŽƌŝƚ ĞƐĂ^ƵŬĂƌĂƌĂ͕EƵƐĂ ƌĂĂĚĂůĂŚĞƐĂdĞŶŐĂŶĂŶ Tenggara Barat ƐĂŝŶŝŝĂůĂŚŬĂŝŶŐƌŝŶŐƐŝŶŐ ĚĞŶŐĂŶƉĞŶŐŐƵŶĂĂŶ ^ĞůĂŝŶŵĞŵŝůŝŬŝŬĞŝŶĚĂŚĂŶĂůĂŵ͕ >ŽŵďŽŬũƵŐĂŵĞŵŝůŝŬŝƉĞƐŽŶĂǁŝƐĂƚĂ ŽŵĞƚĞƌĚĂƌŝĂŶĚĂƌĂ ďƵĚĂLJĂƚĞŶƵŶ͘ĞƐĂ^ƵŬĂƌĂƌĂLJĂŶŐ ƵĚ͕ƟĚĂŬƚĞƌůĂůƵũĂƵŚ ƚĞƌůĞƚĂŬĚŝ<ĂďƵƉĂƚĞŶ>ŽŵďŽŬdĞŶŐĂŚ͕ ŵŝůŝŬŝŬĞƵŶŝŬĂŶĚĞŶŐĂŶ ĚĞŬĂƚĚĞŶŐĂŶƐĞũƵŵůĂŚĚĞƐƟŶĂƐŝǁŝƐĂƚĂ ŶŐĂLJĂŚŝĚƵƉƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂů͘ ƉŽƉƵůĞƌƐĞƉĞƌƟWĂŶƚĂŝ<ƵƚĂ͕dĂŶũƵŶŐĂŶ͕ ĞƐĂ^ĂĚĞ͕ĚĂŶĞƐĂĂŶLJƵŵƵůĞŬ͘ ^ĂĂƚďĞƌŬƵŶũƵŶŐŬĞĚĞƐĂŝŶŝ͕ǁŝƐĂƚĂǁĂŶ ĂŬĂŶůĂŶŐƐƵŶŐĚŝƐĂŵďƵƚŽůĞŚŬĞƐŝďƵŬĂŶ ǁĂƌŐĂLJĂŶŐƚĞŶŐĂŚŵĞŶĞŶƵŶŬĂŝŶ͘^ĞďĂŐŝĂŶ ďĞƐĂƌŶLJĂĚŝůĂŬƵŬĂŶŽůĞŚŬĂƵŵǁĂŶŝƚĂ͘ WĞŶŐƵŶũƵŶŐũƵŐĂďŝƐĂŵĞŶũĂũĂůƉƌŽƐĞƐƚĞŶƵŶ ĚĂŶŵĞŵďĞůŝůĂŶŐƐƵŶŐƉƌŽĚƵŬĚĂƌŝƉĞŶŐƌĂũŝŶ͘ ĞƐĂtĂƚƵďůĂƉŝ͕ EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂdŝŵƵƌ ĞƐĂƉĞŶŐŚĂƐŝůƚĞŶƵŶŝŶŝƚĞƌůĞƚĂŬĚŝ <ĞĐĂŵĂƚĂŶ,ĞǁŽŬůŽĂŶŐ͕<ĂďƵƉĂƚĞŶ^ŝŬŬĂ͕ EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂdŝŵƵƌ͘<ĂŝŶƚĞŶƵŶĚĂƌŝ ƉĞŶŐƌĂũŝŶĚĞƐĂŝŶŝŵĂƐŝŚĚŝďƵĂƚƐĞĐĂƌĂ ŵĂŶƵĂůŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶƉĞƌĂůĂƚĂŶ ƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂůƐĞƌƚĂďĂŚĂŶͲďĂŚĂŶLJĂŶŐĂůĂŵŝ͘ ĞƐĂ^ƵůĂĂ͕ Desa Wisata ĞƐĂ^ƵůƵƌDĞĚĂŶ͕ ^ƵůĂǁĞƐŝdĞŶŐŐĂƌĂ 'ĂŵƉůŽŶŐ͕ Kalimantan Barat zŽŐLJĂŬĂƌƚĂ ĞƐĂƚĞŶƵŶĚŝ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ ĞƐĂ^ƵůƵƌDĞĚĂŶ ƐĞůĂŶũƵƚŶLJĂŝĂůĂŚ^ƵůĂĂ ^ĞůĂŝŶďĂŝŬ͕zŽŐLJĂŬĂƌƚĂ ďĞƌůŽŬĂƐŝĚŝ<ĂďƵƉĂƚĞŶ Ěŝ<ŽƚĂĂƵďĂƵ͕^ƵůĂǁĞͲ ũƵŐĂƉƵŶLJĂĚĞƐĂǁŝƐĂƚĂ ^ĂŵďĂƐ͕<ĂůŝŵĂŶƚĂŶ ƐŝdĞŶŐŐĂƌĂ͘ĞƐĂŝŶŝ LJĂŶŐŵĞŶŐŚĂƐŝůŬĂŶ ĂƌĂƚ͘WĂƌĂƉĞŶĚƵĚƵŬ ũƵŐĂĚŝƐĞďƵƚƐĞďĂŐĂŝ ŬĞƌĂũŝŶĂŶƚĞŶƵŶƐĞƉĞƌƟ ĚĞƐĂŚŝŶŐŐĂŬŝŶŝŵĂƐŝŚ ŬĂŵƉƵŶŐƚĞŶƵŶ ĞƐĂ'ĂŵƉůŽŶŐ͕LJĂŶŐ ŵĞŵƉĞƌƚĂŚĂŶŬĂŶ ǁĂƌŶĂͲǁĂƌŶŝŬĂƌĞŶĂ ďĞƌůŽŬĂƐŝĚŝ^ůĞŵĂŶ͘ ƉĞŵďƵĂƚĂŶŬĂŝŶƚĞŶƵŶ ƌƵŵĂŚǁĂƌŐĂŶLJĂ WĞŶŐƌĂũŝŶĞƐĂ ^ĂŵďĂƐďĂŝŬŽůĞŚ ĚŝƉĞŶƵŚŝĚĞŶŐĂŶŵƵƌĂů͘ 'ĂŵƉůŽŶŐŵĞŵďƵĂƚ ŐŽůŽŶŐĂŶůĂŬŝͲůĂŬŝĚĂŶ DĂLJŽƌŝƚĂƐƉĞŶĚƵĚƵŬ ŬĂŝŶƚĞŬŶŝŬĚĞŶŐĂŶ ƉĞƌĞŵƉƵĂŶ͘<ĂŝŶƚĞŶƵŶ ůĂŬŝͲůĂŬŝĚĞƐĂŝŶŝ ƉƌŽƐĞƐƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂů ŝŶŝƵŵƵŵŶLJĂĚŝƉĂŬĂŝ ďĞƌƉƌŽĨĞƐŝƐĞďĂŐĂŝ ŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶĂůĂƚ ƉĂĚĂƵƉĂĐĂƌĂĂĚĂƚ͘ ŶĞůĂLJĂŶƐĞŵĞŶƚĂƌĂ ƚĞŶƵŶďƵŬĂŶŵĞƐŝŶ͘ ƉĞƌĞŵƉƵĂŶŶLJĂŵĞŶũĂĚŝ ƉĞŶĞŶƵŶ͘ Scan Me ^ŽŶŐŬĞƚ ĞƐĂ^ĂĚĞ͕EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂĂƌĂƚ ďĂŶŐ͕^ƵŵĂƚƌĂ Ŷ ĞƐĂ^ĂĚĞĚŝZĞŵďŝƚĂŶ͕>ŽŵďŽŬ͕EƵƐĂ dĞŶŐŐĂƌĂĂƌĂƚŵĞƌƵƉĂŬĂŶĚĞƐĂƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂů ŐŬĞƚƐƵĚĂŚĚŝŬĞŶĂůĚŝ ƚĞŵƉĂƚƟŶŐŐĂůĚĂƌŝ^ƵƐƵŬ^ĂƐĂŬLJĂŶŐƚĞƌŬĞŶĂů ŶŐƐĞũĂŬŵĂƐĂ ƐĞďĂŐĂŝƉĞŶŐŚĂƐŝůŬĞƌĂũŝŶĂŶƚĂŶŐĂŶĚĂŶŬĂŝŶ ^ƌŝǁŝũĂLJĂ͘^ŽŶŐŬĞƚ ƚĞŶƵŶƚĞƌďĂŝŬ͘ĞƐĂŝŶŝŵĞŵƉƌŽĚƵŬƐŝĚƵĂ ŝƉĞŶŐĂƌƵŚŝŽůĞŚ ũĞŶŝƐŬĂŝŶƚĞŶƵŶLJĂŬŶŝƚĞŶƵŶŝŬĂƚLJĂŶŐ ĂĂŶŚŝŶĂĚĂŶ/ŶĚŝĂ͘ ĚŝŬĞƌũĂŬĂŶůĂŬŝͲůĂŬŝĚĂŶƚĞŶƵŶƐŽŶŐŬĞƚLJĂŶŐ ŵĞŶũĂĚŝƉĂŬĂŝĂŶĂĚĂƚ ĚŝŬĞƌũĂŬĂŶŽůĞŚƉĞƌĞŵƉƵĂŶ͘ ŬĂƚWĂůĞŵďĂŶŐLJĂŶŐ ĚŝŐƵŶĂŬĂŶƉĂĚĂ dĞŶƵŶŽLJŽ͕ ƌŶŝŬĂŚĂŶ͘ Kalimantan Timur :ĞŶŝƐƚĞŶƵŶĚĂƌŝ<ĂůŝŵĂŶƚĂŶŝŶŝ ƚĞƌŵĂƐƵŬƚĞŶƵŶŝŬĂƚLJĂŶŐ ŵĞŵŝůŝŬŝĐŝƌŝŬŚĂƐƐĂŶŐĂƚŬƵĂƚ͘ DŽƟĨƚĞŶƵŶŽLJŽďŝĂƐĂŶLJĂ ŵĞŶŐĂŵďŝůĐŽƌĂŬďĞŶƚƵŬ ŚĞǁĂŶ͕ƚƵŵďƵŚĂŶ͕ŚŝŶŐŐĂĐĞƌŝƚĂ ŵŝƚŽůŽŐŝLJĂŶŐďĞƌŬĞŵďĂŶŐĚŝ ^ƵŬƵĂLJĂŬLJĂŶŐĂĚĂĚŝŬĂǁĂƐĂŶ ƚĞƌƐĞďƵƚ͘ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ^ĞŵĂƌĂŶŐ͕^ĞŵĂƌĂŶŐ dĞŶƵŶdƌŽƐŽ͕ dĞŶƵŶdŽƌĂũĂ͕^ƵůĂǁĞƐŝ^ĞůĂƚĂŶ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ^ĞŵĂƌĂŶŐŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĂůĂŚƐĂƚƵƚƵũƵĂŶǁŝƐĂƚĂ :ĂǁĂdĞŶŐĂŚ <ĂŝŶdĞŶƵŶdŽƌĂũĂŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐŝŵďŽůŬŚĂƐŬĞƚĞƌŝŬĂƚĂŶ ďƵĚĂLJĂĚŝǁŝůĂLJĂŚ:ĂǁĂdĞŶŐĂŚ͘<ĂǁĂƐĂŶŶLJĂďĞƌůŽŬĂƐŝĚŝĚĞŬĂƚ ŵĂŶƵƐŝĂĚĞŶŐĂŶĂůĂŵĚĂŶůŝŶŐŬƵŶŐĂŶŶLJĂƐĞƌƚĂŵĞƌƵƉĂŬĂŶ <ŽƚĂ>ĂŵĂĚĂŶWĂƐĂƌ:ŽŚĂƌ͘<ĂŵƉƵŶŐďĂƟŬŝŶŝďĞƌĨƵŶŐƐŝƐĞďĂŐĂŝ dƌŽƐŽŵĞƌƵƉĂŬĂŶŶĂŵĂĚĞƐĂĚŝ<ĂďƵƉĂƚĞŶ ƐĂůĂŚƐĂƚƵǁĂƌŝƐĂŶůĞůƵŚƵƌLJĂŶŐŚŝŶŐŐĂŬŝŶŝŵĂƐŝŚĚŝũĂŐĂ ƉƵƐĂƚƉƌŽĚƵŬƐŝŵŽƟĨďĂƌƵLJĂŶŐŵĞŶĐĞƌŵŝŶŬĂŶŬŽƚĂƐĞŵĂƌĂŶŐ͘ :ĞƉĂƌĂ͕:ĂǁĂdĞŶŐĂŚLJĂŶŐŵĞŶũĂĚŝƐĂůĂŚƐĂƚƵ ŬĞůĞƐƚĂƌŝĂŶŶLJĂŽůĞŚŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚdĂŶĂdŽƌĂũĂ͕^ƵůĂǁĞƐŝ ƐĞŶƚƌĂƉĞŵďƵĂƚĂŶŬĂŝŶƚĞŶƵŶ͘dĞŶƵŶŝŬĂƚdƌŽƐŽ ^ĞůĂƚĂŶ͘DŽƟĨŶLJĂďĞƌĐŽƌĂŬƚŽŶŐŬŽŶĂŶ͕LJĂŶŐŵĞƌƵƉĂŬĂŶ :ĞƉĂƌĂŵĞŵŝůŝŬŝŵŽƟĨŬŚĂƐĚĞŶŐĂŶŶƵĂŶƐĂĞƚŶŝŬ͕ ƌƵŵĂŚĂĚĂƚĚŝĚĂĞƌĂŚƚĞƌƐĞďƵƚ͘ ƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂů͕ŬůĂƐŝŬ͕ĚĂŶƵŶŝŬ͘ĚĂďĂŶLJĂŬũƵŐĂ ŵŽƟĨŬŽŶƚĞŵƉŽƌĞƌĚĞŶŐĂŶƉŽůĂLJĂŶŐďĞƌĂŐĂŵ͘ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ >ĂǁĞLJĂŶ͕^ŽůŽ ^ĞŶƚƌĂĂƟŬ>ĂƐĞŵ͕ dĞŶƵŶ'ƌŝŶŐƐŝŶŐ͕Ăůŝ <ĂŵƉƵŶŐĂƟŬ>ĂǁĞLJĂŶ Rembang ŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĂůĂŚƐĂƚƵ ƐĞŶƚƌĂďĂƟŬƉĂůŝŶŐƉŽƉƵůĞƌ ĞŶŐĂŶŵŽƟĨLJĂŶŐƐĂŶŐĂƚ <ĂŝŶ'ƌŝŶŐƐŝŶŐĚĂƌŝĂůŝŵĞƌƵƉĂŬĂŶ ^ĞŶƚƌĂĂƟŬ ĚŝŬĂǁĂƐĂŶ^ƵƌĂŬĂƌƚĂ͘ ƐĂƚƵͲƐĂƚƵŶLJĂŬĂŝŶƚĞŶƵŶƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂů ZĂŐĂŵdĞŶƵŶEƵƐĂŶƚĂƌĂ WĞƌũĂůĂŶĂŶŝŶĚƵƐƚƌŝĚŝ ŬŚĂƐ͕ƐĞŶƚƌĂďĂƟŬ>ĂƐĞŵ /ŶĚŽŶĞƐŝĂLJĂŶŐĚŝďƵĂƚĚĞŶŐĂŶ dĞŶƵŶ/ŬĂƚ&ůŽƌĞƐ͕EƵƐĂdĞŶŐŐĂƌĂdŝŵƵƌ ǁŝůĂLJĂŚŝŶŝďĂŚŬĂŶƐƵĚĂŚ ƚĞůĂŚŵĞŶũĂĚŝƚƵũƵĂŶƵƚĂŵĂ ƚĞŬŶŝŬƌĂũƵƚŐĂŶĚĂĂƚĂƵĚŽďĞůŝŬĂƚ͕ ĚŝŵƵůĂŝƐĞũĂŬĂďĂĚŬĞͲϭϵ͘ ǁŝƐĂƚĂďƵĚĂLJĂďĂƟŬĚŝ LJĂŶŐŵĞŵĞƌůƵŬĂŶǁĂŬƚƵƉĞŶŐĞƌͲ <ĂŝŶƚĞŶƵŶ&ůŽƌĞƐƚĞƌŵĂƐƵŬĚŝĚĂůĂŵŶLJĂƚĞŶƵŶŝŬĂƚ ,ŝŶŐŐĂƐĂĂƚŝŶŝ͕ƐĞŶƚƌĂďĂƟŬ /ŶĚŽŶĞƐŝĂ͘ĂƟŬĚŝǁŝůĂLJĂŚ ũĂĂŶϮŚŝŶŐŐĂϱƚĂŚƵŶ͘'ƌŝŶŐƐŝŶŐ ŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĂůĂŚƐĂƚƵĚĂƌŝƐĞŬŝĂŶďĂŶLJĂŬƉƌŽĚƵŬ ŝŶŝŵĞŵŝůŝŬŝĐŝƌŝŬŚĂƐǁĂƌŶĂ ƚĞƌƐĞďƵƚƚĞůĂŚŵĞŵƉƌŽĚƵŬͲ ŵĞƌĂŚ͕ďŝƌƵ͕ĚĂŶŚŝũĂƵƚƵĂ ďĞƌĂƐĂůĚĂƌŝŬĂƚĂŐƌŝŶŐ;ƐĂŬŝƚͿĚĂŶ ďƵĚĂLJĂƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂůLJĂŶŐďĞƌŶŝůĂŝƐĞŶŝƟŶŐŐŝĚĂƌŝƉŽƉƵůĞƌ͘ ĂŶ ƐŝƐĞŬŝƚĂƌϮϱϬŵŽƟĨďĂƟŬ LJĂŶŐďĞƌĂŶŝƐĞƌƚĂŵĞŵŝůŝŬŝ ƐŝŶŐ;ƟĚĂŬͿƐĞŚŝŶŐŐĂďĞƌŵĂŬŶĂ WƌŽƐĞƐƉĞŵďƵĂƚĂŶŬĂŝŶŝŶŝŵĞůŝďĂƚŬĂŶůĞďŝŚĚĂƌŝϮϬ BISNISͬ^z/&h>D/>>,Θ/</ZtEͬ,h^/EWZWd ŬŚĂƐĚĂŶƚĞůĂŚĚŝƉĂƚĞŶŬĂŶ͘ ŵŽƟĨLJĂŶŐƐĂŶŐĂƚŬŽŵƉůĞŬƐ͘ ƟĚĂŬƐĂŬŝƚĂƚĂƵƉĞŶŽůĂŬďĂůĂ͘ ƚĂŚĂƉĂŶƐĞŚŝŶŐŐĂŵĞŵĞƌůƵŬĂŶǁĂŬƚƵLJĂŶŐůĂŵĂ͘ Foto: Andre Tegar/Shutterstock.com WEEKLY Minggu, 3 Oktober 2021 7
Momentum Mengangkat Foro-foto: Bisnis/Rachman Indonesia adalah negara yang kaya akan pola dari tenun, tetapi dikira orang lain sebagai baƟk. atau moƟf wastra tradisi yang begitu indah, Populasi Indonesia dan pembangunan yang kini Istilah wastra Indonesia mungkin salah satunya adalah kain tenun. Lewat ta- selalu dikaitkan dengan kain batik. ngan-tangan terampil para desainer, keindah- banyak dilakukan di kawasan Indonesia bagian Ɵmur, Padahal masih ada sejumlah an wastra kain tradisional ini dirancang menja- merupakan momentum yang tepat untuk mengangkat kain yang masuk kategori wastra di suatu karya fesyen yang bernilai, bukan saja wastra tenun yang berasal dari Ɵmur wilayah Indone- Nusantara, salah satunya adalah esteƟk tetapi juga simbolik dan fungsional. sia. tenun. Seiring dengan gencarnya Keberadaannya yang sudah sejak lama dan turun pembangunan infrastruktur di temurun ternyata Ɵdak serta–merta membuat tenun Samuel menilai, pasar fesyen tenun makin baik wa- kawasan timur, maka kemajuan menjadi begitu tenar di masyarakat dibandingkan de- laupun saat ini masih dalam proses. Sebelum merebak- itu bisa menjadi momentum untuk ngan wastra Indonesia lainnya. Padahal, budayalah yang nya pandemi Covid-19, dirinya bahkan bisa menyerap mengangkat kain tenun nasional. membentuk kain tenun. Kain ini juga yang mengikat tra- ratusan kain tenun dalam 1 bulan, baik sebagai fesyen disi. Sebut saja Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, atau bagian dari fesyen. YUDI SUPRIYANTO Sumbawa, Sumba, Flores, Timor, serta Tanggenan, yang [email protected] masyarakatnya memiliki tradisi tenun yang kuat. Di sisi lain, ada tenunan yang Ɵdak diperbolehkan untuk dijadikan baju lantaran memiliki ragam hias atau Tenun merupakan proses dalam pembuatan kain tenunan yang kompleks, sehingga sayang jika dipotong dengan menggabungkan benang-benang secara melin- menjadi baju. Namun, memang ada tenunan-tenunan tang, memanjang dan melebar yang diproduksi untuk dijadikan baju. Pada masa mendatang dengan kesadaran masyarakat Harga tenunan yang memang diproduksi untuk dija- terhadap lingkungan yang kian besar, dapat membuat dikan baju Ɵdak semahal dengan tenunan yang disebut wastra tradisi tenun kian diminaƟ. sebagai kain adat atau tradisi. Desainer Samuel Waƫmena mengatakan, tenun ada- Produk-produk fesyen tenun yang dia buat adalah lah salah satu warisan wastra dari nenek moyang sela- produk-produk yang sesuai dengan minat masyarakat in baƟk dan sulam. Tenun mengalami akulturasi pada saat ini. Desain fesyen yang dibuat menyesuaikan de- masa-masa lalu, dan sampai saat ini produk-produk ter- ngan kondisi atau selera masyarakat pada saat ini. sebut masih ada di beberapa wilayah, seperƟ di Sulawe- si, Kalimantan, atau Papua. Persebarannya juga cukup Hanya saja, saat berbicara mengenai wastra tradisi, luas dan produksi tenun bisa ditemui juga di Jawa, Nusa menurutnya, Ɵdak boleh menghilangkan idenƟtas war- Tenggara Timur, dan sebagainya. na suatu daerah meskipun dapat melakukan penyesu- aian atas warna tersebut. Sebagai contoh, pewarnaan “Apa yang menarik dari tenunan itu banyak sekali. Un- alam yang kuat untuk wilayah Sumba Timur adalah war- tuk dijabarkan luas sekali karena produk ini merupakan na biru indigo. wastra yang berbeda dari baƟk,” katanya. “Nah itu, jangan kemudian birunya diubah menjadi Meskipun sudah ada sejak lama di Indonesia, tenun ungu karena warna itu bukan idenƟtas Sumba Timur,” dianggap sebagai sesuatu yang baru muncul lantaran kata Samuel. produk wastra tradisi ini belum tersosialisasi dengan baik, dan bukan berarƟ kain ini Ɵdak menarik atau Ɵdak Pasar fesyen tenun pun pada saat ini masih menya- bagus. sar segmen menengah dan atas lantaran harga masih cukup mahal, dari sekitar ratusan ribu rupiah hingga ra- Tenun baru tersosialisasi dalam waktu belakangan tusan juta rupiah. lantaran pada era-era yang lalu merupakan era yang segala sesuatunya tentang Jawa. Kondisi ini juga mem- ANAK MUDA buat produk-produk di Jawa memiliki akses yang lebih Desainer Didiet Maulana menuturkan, dirinya ingin mudah dibandingkan dengan daerah Indonesia lainnya, sehingga baƟk lebih muncul. membangun kekayaan Indonesia lewat jalur fesyen, dan fokus pada wastra-wastra tradisi tenun. Tidak hanya itu, saat ini juga sejumlah masyarakat be- lum dapat membedakan fesyen baƟk dan tenun. Samu- Bukan tanpa sebab, dirinya ingin para anak muda da- el bahkan memiliki pengalaman menggunakan pakaian pat mengenal dan menggunakan wastra-wastra tenun yang ada di Indonesia, dan pada akhirnya dapat mem- 8 bantu para perajin tenun yang ada di daerah-daerah di dalam negeri. Dia ingin para generasi muda mengetahui bahwa was- tra tenun yang sebelumnya hanya menjadi bagian dari dekoraƟf bisa menjadi busana seperƟ kemeja, outwear, kardigan, dan busana-busana lainnya. “Dengan mencoba berbagai macam bentuk agar orang menjadi terinspirasi dan akhirnya mensuport para perajin tenun yang ada di seƟap daerah,” katanya. dalam diskusi dalam jaringan bertema Pelestarian Bu- daya Lokal Melalui Fesyen, belium lama ini. Selain itu, Didiet juga menginginkan orang-orang te- rinspirasi mengolah kain tenun menjadi sebuah busana karena melihat desain fesyen kain tenun yang dibuat .“Dengan orang makin memiliki satu gagasan kain tenun itu bisa diapakan, itu akan mendorong roda perekono- mian,” katanya. Proses pembuatan kain tenun yang dilakukan oleh perajin cukup ramah terhadap lingkungan. Kondisi itu dapat terlihat dalam proses pembuatan wastra tenun di Sumba. Menurutnya, di daerah ini terdapat tenun yang pembuatannya membutuhkan waktu 1 tahun lantaran harus menunggu warna indigo yang dihasilkan oleh satu tanaman yang hanya ada sekali dalam 1 tahun. Juga ada daerah yang menggunakan berbagai macam rempah pada air rebusan yang digunakan untuk mem- buat satu kain tenun. Di daerah tersebut, air rebusan itu bahkan digunakan untuk mengobaƟ anak-anak yang se- dang demam. Minggu, 3 Oktober 2021 WEEKLY
Berawal dari Pexels Tradisi Bisnis LILIN SARANG LEBAH & AKAR SERAI WANGI KAPAS & KEPOMPONG ULAT SUTERA Kain Lilin sarang lebah digunakan tenun Nu- oleh penenun untuk mere- Kapas merupakan bahan utama untuk membu- gangkan benang. Sementara at kain tenun berbahan dasar benang katun. Adapun, kepompong ulat sutra akan menghasilkan santara dibuat itu, akar serai wangi digu- benang sutera dan emas yang lebih eksklusif. dari tangan-tangan nakan untuk menga- ALAT TENUN wetkan benang. BUKAN MESIN terampil, menggunakan Alat tenun populer lainnya adalah sejumlah alat sederhana de- ATBM, yang umum- nya terbuat dari kayu ngan bahan-bahan alami. Alat dan dengan dipasangi be- berapa perlengkapan bahan inilah yang menjadi pembeda sehingga menjadi unit kesatuan, ini digerak- wastra Nusantara dengan kain-kain mo- kan secara manual menggunakan kaki dern. Meski begitu beberapa fabrikasi dan tangan. mulai diadaptasi dalam meng- hasilkan kain tradisional. ALAT TENUN MESIN SYAIFUL MILLAH SeperƟ namanya, alat syaiful.millah@bisnis. tenun mesin atau ATM dibekali dengan motor pengge- com rak sehingga untuk menghasilkan kain tenun. Jadi proses pengerjaannya Antara sepenuhnya dilakukan oleh mesin se- telah pemasangan bahan pada tem- patnya. ALAT TENUN GEDOGAN Ini merupakan alat tenun tradisional yang sepenuhnya ma- sih terbuat dari kayu. Alat ini merupakan salah satu yang paling umum dipakai dan telah digunakan sejak zaman pra- sejarah. Unsplash Antara BAHAN PEWARNA Umumnya bahan pewarna kain tenun menggu- nakan bahan alami seperƟ warna merah yang dihasilkan dari mengkudu/kulit pohon jaƟ, hijau dari dedaunan, kuning dari kunyit, dan lain-lain. Antara PENGUKUHAN DAN DEKLARASI ASSOCIATION OF HOSPITALITY LEADERS INDONESIA (AHLI) JAKARTAͶƐƐŽĐŝĂƟŽŶ ŽĨ ,ŽƐƉŝƚĂůŝƚLJ >ĞĂĚ ĞƌƐ <ĞƚƵĂhŵƵŵWW,>/͕ĂƉĂŬ/<ĞƚƵƚ^ǁĂďĂǁĂ͘ /ŶĚŽŶĞƐŝĂ ;,>/Ϳ ŵĞƌƵƉĂŬĂŶ ƐĞďƵĂŚ ĂƐŽƐŝĂƐŝ ŝƐĂŬƐŝŬĂŶ ŽůĞŚ EĂƟŽŶĂů WƌŽĨĞƐƐŝŽŶĂů dŽƵƌŝƐŵ LJĂŶŐ ďĞƌĨŽŬƵƐ ƉĂĚĂ ĂŬƐĞůĞƌĂƐŝ ƉĞŵƵůŝŚĂŶ ĚĂŶ ŽĂƌĚ;EdWͿ͕ĂƉĂŬ/'ƵƐƟWƵƚƵ>ĂŬƐĂŐƵŶĂƐĞ- ƉĞƌŬĞŵďĂŶŐĂŶ ďŝĚĂŶŐ ƉĂƌŝǁŝƐĂƚĂ ŬŚƵƐƵƐŶLJĂ ůĂŬƵsŝĐĞWƌĞƐŝĚĞŶƚ͘ ďĂŐŝƉĂƌĂƉĞŶŐŐŝĂƚĚŝůĞǀĞůƉŝŵƉŝŶĂŶĚĂŶŵĞŶŐĂ- DĞůĂůƵŝ ĂĐĂƌĂ ŝŶŝ ƐĞůƵƌƵŚ ƉĞŶŐƵƌƵƐ ,>/ Ěŝ- ĚĂŬĂŶƐĞďƵĂŚŬĞŐŝĂƚĂŶLJĂŬŶŝ͞WĞŶŐƵŬƵŚĂŶĚĂŶ ŬƵŬƵŚŬĂŶ ĚĂŶ ĚŝŶLJĂƚĂŬĂŶ ƐŝĂƉ ĚĂůĂŵ ďĞƌŬŽŶ- ĞŬůĂƌĂƐŝ,>/͟ƉĂĚĂŚĂƌŝ^ĞŶŝŶ͕Ϯϳ^ĞƉƚĞŵďĞƌ ƚƌŝďƵƐŝ ƉĞŵƵůŝŚĂŶ ƐĞƌƚĂ ƉĞƌƚƵŵďƵŚĂŶ ŝŶĚƵƐƚƌŝ ϮϬϮϭ ĚŝĂĚĂŬĂŶ ƐĞĐĂƌĂ ŚLJďƌŝĚ ďĞƌƉƵƐĂƚ Ěŝ ,ŽƚĞů ƉĂƌŝǁŝƐĂƚĂ Ěŝ /ŶĚŽŶĞƐŝĂ ŵĞůĂůƵŝ ƉƌŽŐƌĂŵ ʹ ƉƌŽ- 'ƌĂŶĚDĞƌĐƵƌĞ:ĂŬĂƌƚĂ<ĞŵĂLJŽƌĂŶ͘ ŐƌĂŵ LJĂŶŐ ŝŶŽǀĂƟĨ͘ ,>/ ŵĞŵŝůŝŬŝ ŬŽĚĞ ĞƟŬ ĚŝͲ WĞŶŐƵŬƵŚĂŶĚŝůĂŬƐĂŶĂŬĂŶŽůĞŚĞƉƵƟ^ƵŵďĞƌ ĂŶƚĂƌĂŶLJĂ͗ZĞƐƉĞĐƚ͕,ĞůƉŝŶŐĞĂĐŚŽƚŚĞƌ͛Ɛ͕/ŶƚĞŐ- ĂLJĂĚĂŶ<ĞůĞŵďĂŐĂĂŶDĞŶƉĂƌĞŬƌĂĨͬĂƌĞŬƌĂĨ ƌŝƚLJ͕ /ŶƚĞƌƉĞƌƐŽŶĂů hŶĚĞƌƐƚĂŶĚŝŶŐ Θ tŝƐĞ͘ ,>/ Z/͕ĂƉĂŬƌtŝƐŶƵĂǁĂdĂƌƵŶĂũĂLJĂĚĂŶĚŝůĂŬƵ- ŚĂĚŝƌƵŶƚƵŬĚĂƉĂƚŵĞƌĂŶŐŬƵƉƐĞŵƵĂůŝŶŝĚĂůĂŵ ŬĂŶ ĚĞŶŐĂŶ ŵĞŶLJĞƌĂŚŬĂŶ ƉĂƚĂŬĂ ,>/ ŬĞƉĂĚĂ ďŝĚĂŶŐƉĂƌŝǁŝƐĂƚĂƵŶƚƵŬƐĂůŝŶŐďĞƌƐŝŶĞƌŐŝ͘;ΎͿ WEEKLY Minggu, 3 Oktober 2021 NIKMATI SARAPAN HEMAT SELEPAS BEROLAHRAGA DI “WATER STATION” THE ALANA SENTUL SENTUL—The Alana Sentul menghadirkan ŶĞƚ͘ tĂƚĞƌ ^ƚĂƟŽŶ ŝŶŝ ƐƵĚĂŚ ŬĂŵŝ ũĂůĂŶŬĂŶ ƐĞͲ ^ƚĂůů ĚĞŶŐĂŶ ŶĂŵĂ͚tĂƚĞƌ ^ƚĂƟŽŶ͛ LJĂŶŐ ŵĞŶŐͲ ŵĞŶũĂŬĂǁĂůƉĂŶĚĞŵŝϮϬϮϬƐĂŵƉĂŝƐĂĂƚŝŶŝƉĞͲ hadirkan berbagai menu sarapan serta minuman ŵŝŶĂƚŶLJĂ ƚĞƌƵƐ ďĞƌƚĂŵďĂŚ͕ ŵĂůĂŚ ŬĂŵŝ ƐƵĚĂŚ ƵŶƚƵŬ ƉĂƌĂ ƚĂŵƵ ƐĞůĞƉĂƐ ďĞƌŽůĂŚƌĂŐĂ ĚĂŶ ƉĞͲ ƉƵŶLJĂďĂŶLJĂŬƉĞůĂŶŐŐĂŶƐĞƟĂ͘͟ƵŶŐŬĂƉĂŶĂŶŐ ƐĞƉĞĚĂƉĂĚĂĂŬŚŝƌƉĞŬĂŶĚŝŬĂǁĂƐĂŶ^ĞŶƚƵůŝƚLJ͘ >ŽĚŝĂŶĂ &ŝƚƌŝĂƐŵŽƌŽ ƐĞůĂŬƵ ƐƐŝƐƚĂŶƚ &ŽŽĚ ĂŶĚ ͞tĂƚĞƌƐƚĂƟŽŶŝŶŝƐĞŶĚŝƌŝĂĚĂůĂŚƐƚĂůůŵĂŬĂŶĂŶ ĞǀĞƌĂŐĞdŚĞůĂŶĂ^ĞŶƚƵů͘ ĚĂŶŵŝŶƵŵĂŶLJĂŶŐŬĂŵŝďƵŬĂƐĞƟĂƉƐĂďƚƵĚĂŶ hŶƚƵŬ ƉĞŵĞƐĂŶĂŶ ĚĂŶ ŝŶĨŽƌŵĂƐŝ ůĞďŝŚ ůĂŶũƵƚ ŵŝŶŐŐƵ ƉĂŐŝ Ěŝ ĚĞƉĂŶ ŐĞĚƵŶŐ ŚŽƚĞů͘ dĞƉĂƚŶLJĂ ŵĞŶŐĞŶĂŝ ƉĞŵĞƐĂŶĂŶ dŚĞ ůĂŶĂ ,ŽƚĞů Θ Ěŝ ŐĂƚĞ ƵƚĂŵĂ dŚĞ ůĂŶĂ ^ĞŶƚƵů͘ <Ăŵŝ ŵĞŶũƵĂů ŽŶĨĞƌĞŶĐĞ ĞŶƚĞƌ ^ĞŶƚƵů ŝƚLJ͕ ƐŝůĂŬĂŶ ŬƵŶũƵŶŐŝ ďĞƌďĂŐĂŝ ŵĞŶƵ ƐĂƌĂƉĂŶ ƐĞƉĞƌƟ ďƵďƵƌ͕ ƌŽƟ͕ ƐŝƚƵƐ ƐĞŶƚƵů͘ĂůĂŶĂŚŽƚĞůƐ͘ĐŽŵ ĂƚĂƵ ŵĞůĂůƵŝ ĞŵĂŝů ůŽŶƚŽŶŐ ƐĂLJƵƌ͕ ƐĂŶĚǁŝĐŚ͕ ŬŽƉŝ ŐƵůĂ ĂƌĞŶ ĚĂŶ ƐĞŶƚƵůŝŶĨŽΛĂůĂŶĂŚŽƚĞůƐ͘ĐŽŵ ĚĂŶ ĚŝŶŽŵŽƌ ůĂŝŶ ƐĞďĂŐĂŝŶLJĂ͘ ^ĞŵƵĂ ŵĞŶƵ ŵĂŬĂŶĂŶ ĚĂŶ ƚĞůĞƉŽŶнϲϮϮϭϴϰϮϴϬϴϴϴ͘/ŬƵƟũƵŐĂŝŶƐƚĂŐƌĂŵĚŝ ŵŝŶƵŵĂŶ LJĂŶŐ ŬĂŵŝ ƐĂũŝŬĂŶ ĚŝďĂǁĂŚ ZƉϱϬ͕ϬϬϬ ΛƚŚĞĂůĂŶĂƐĞŶƚƵů͘;ΎͿ 9
/ŶĚƵƐƚƌŝĂƟŬĚŝ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ ϭϬWĞƌŝŶŐŬĂƚĂƚĂWĞƌĂũŝŶ <ŽŶĚŝƐŝWĞƌĂũŝŶĂƟŬ^ĂĂƚWĂŶĚĞŵŝ ĚĂŶWĞŶŐƵƐĂŚĂĂƟŬĚŝ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ Menggerakkan perekonomian regional dan ͻWĞŶƵƌƵŶĂŶũƵŵůĂŚƉĞƌĂũŝŶďĂƟŬĚŝƉĞƌŬŝƌĂŬĂŶ ͻ^ŝƐĂƉĞƌĂũŝŶƟŶŐŐĂů nasional : terdapat 151.565 uit usaha, tersebar di Daerah Jumlah Pengusaha Jumlah 101 sentra, serta didominasi oleh industri kecil dan WĞƌĂũŝŶĂƟŬ ĞƐĂƌ ^ĞĚĂŶŐ <ĞĐŝů WĞƌĂũŝŶ 80% (105.252)ƐƵĚĂŚƟĚĂŬďŝƐĂďĞŬĞƌũĂ Ϯϲ͘ϯϭϯŽƌĂŶŐ͘ menengah (IKM). :ĂǁĂdĞŶŐĂŚ ϯϱϬ ϳϬϬ ϭϮϬϬ ϴϮ͘ϱϱϬ ĂƚĂWƌŽĚƵŬƐŝĂƟŬ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ :ĂǁĂdŝŵƵƌ ϲϬ ϯϮϱ ϲϱϬ Ϯϯ͘ϱϬϬ Menyerap tenaga kerja : 212.000 orang :ĂǁĂĂƌĂƚ Ϯϱ ϵϬ ϮϱϬ ϭϱ͘ϬϬϬ ^ĞďĞůƵŵWĂŶĚĞŵŝ dŽƚĂůWƌŽĚƵŬƐŝ EŝůĂŝWĞŶũƵĂůĂŶ ͘/zŽŐLJĂŬĂƌƚĂ ϭϬ ϰϬ ϮϮϱ ϴ͘ϬϬϬ DĂƐĂWĂŶĚĞŵŝ ϭ͘ϱϯϮ͘ϯϵϮƉŽƚŽŶŐͬďƵůĂŶ ZƉϯ͕ϳƚƌŝůŝƵŶͬƚĂŚƵŶ Menyumbang devisa negara : nilai ekspor industri Bali 10 20 25 ϯϴϯ͘ϬϵϴƉŽƚŽŶŐͬďƵůĂŶ ZƉϵϭϱŵŝůŝĂƌͬƚĂŚƵŶ ďĂƟŬŶĂƐŝŽŶĂůƉĂĚĂϮϬϭϵƐĞďĞƐĂƌh^ΨϱϮũƵƚĂ͕ </:ĂŬĂƌƚĂ ϭϬ Ϯϱ ϭϬϬ 400 :Ăŵďŝ ϯ ϰ ϭϬ ϯϬϬ ^ƵŵďĞƌ͗APPBI 2021 ƐĞŵĞŶƚĂƌĂƉĂĚĂϮϬϮϬh^ΨϱϯϮ͕ϳũƵƚĂ͕ĚĂŶƚƌŝǁƵůĂŶϭ Banten 2 25 ϮϮϱ ϮϬϮϭƐĞďĞƐĂƌh^Ψϭϱϳ͕ϴũƵƚĂ͘ ^ƵŵĂƚĞƌĂĂƌĂƚ ϭ Ϯ ϱ 225 :ƵŵůĂŚWĞŶŐƵƐĂŚĂĂƟŬ/ŶĚŽŶĞƐŝĂƉĂĚĂϮϬϭϵ dŽƚĂůWĞƌĂũŝŶ͗ <ĂůŝŵĂŶƚĂŶdŝŵƵƌ Ϯ ϱ ϭϱ ϭϬϬ Warisan budaya tak benda : ϭϬϬ ^ŬĂůĂďĞƐĂƌ͗ ^ŬĂůĂƐĞĚĂŶŐ͗ ^ŬĂůĂŬĞĐŝů͗ dŽƚĂů͗ 131.656 ĚŝƚĞƚĂƉŬĂŶhE^KϮKŬƚŽďĞƌϮϬϬϵ͘ ϭ͘Ϯϳϵ ƉĞƌĂũŝŶ 502 2.612 ϰ͘ϯϵϯ Menjaga Napas Warisan Budaya Batik adalah identitas bangsa. Berkembang di Nusantara Untung kondisi ini Ɵdak berlangsung lama, dengan menerapkan wajib protokol kesehatan, produksi di- sejak zaman Majapahit abad ke 13-16 silam melalui lanjutkan agar perajin dan penjahit tetap bisa bekerja perdagangan, kain bercorak yang mengandung nilai dan mendapat penghasilan. Selain mempekerjakan tu- juh orang staf produksi, Isvara BaƟk juga bekerja sama filosofi kehidupan dari setiap daerah pembuatnya ini dengan para perajin baƟk tulis dan baƟk cap di Jawa Tengah dan sekitarnya untuk memenuhi bahan baku harus menempuh waktu cukup lama untuk mendapat fashion mereka. pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia Isvara BaƟk mengembangkan desain yang dapat digu- nakan baik untuk gaya kasual, formal, dan semi-formal. pada 2009 lalu. “Tujuan saya agar lebih banyak masyarakat luas yang ma- kin mencintai baƟk Indonesia dan bangga mengenakan- nya dalam keseharian,” sebut ValenƟna. MoƟf yang digunakan beragam karena menurutnya DESYINTA NURAINI semua moƟf baƟk indah dan memiliki makna yang tersi- [email protected] rat di dalamnya. Namun Isvara juga menyediakan produk dengan desain corak yang sudah dimodifikasi. Mereka Seiring perjalanannya, baƟk dikelompokkan showroom yang tutup akibat sepi pembeli. mengembangkan moƟf baƟk, variasi warna, dan desain menjadi Ɵga kategori menurut standar na- Dengan merosotnya produksi baƟk, Komaruddin khawa- pakaian. sional Indonesia (SNI). Pertama, baƟk tulis yang dibuat menggunakan alat utama can- Ɵr dengan kondisi para perajin. KeƟka para perajin Ɵdak lagi Mereka juga membuat moƟf sendiri yang dipadupadan- Ɵng tulis untuk melekatkan malam (lilin ba- membaƟk dan beralih profesi menjadi buruh tani, nelayan, kan dengan kain tenun/lurik, serta desain potongannya Ɵk) panas dan membentuk moƟf tertentu tukang kayu, buruh pabrik, motorik halus yang biasa digu- yang lebih modern dan tetap santun. “Secara keseluruhan nakan dalam membaƟk menjadi hilang. untuk saat ini ada lebih dari 600 macam jenis produk.” Tak jarang, ValenƟna juga menampung masukan dan yang memiliki makna. Apalagi dalam membuat satu kain baƟk, prosesnya Ɵdak keinginan para pelanggan terkait corak dan desain seba- Proses pembuatan baƟk tulis memakan waktu lama dan bisa dikerjakan secara individu. BaƟk adalah produk seni gai referensi untuk seri produk Isvara BaƟk berikutnya. tanpa pengulangan. Namun, semua keunikan itu bernilai yang kolekƟf. Perajin ada yang khusus bertugas menggam- “Kami selalu mendengar apa yang customer inginkan se- jual Ɵnggi. bar corak, ada juga yang khusus meleburkan malam, dan bagai masukan. Faktor penentu kualitas produk yang uta- Kedua, baƟk cap yang dibuat dengan menggunakan alat ada pula yang khusus melakukan pewarnaan. ma adalah pemilihan bahan yg baik, jahitan yang rapi dan utama canƟng cap untuk melekatkan malam panas dan “Kita akan kehilangan orang yang memiliki kapabilitas, nyaman dipakai,” tegasnya. membentuk moƟf. BaƟk jenis ini memiliki pengulangan profesionalisme dalam membaƟk,” tuturnya cemas. Selama pandemi ini, Isvara seƟdaknya, menjual sekitar yang sangat jelas, proses produksinya pun relaƟf cepat, 300 produk dengan omzet Rp100 juta/bulan. ValenƟna dan memiliki nilai jual yang Ɵdak begitu Ɵnggi. KeƟga, ba- TETAP PRODUKSI mengadakan beberapa kali event promo dan melakukan Ɵk kombinasi yang dibuat dengan menggunakan alat uta- Pada masa pandemi ini, sejumlah pengusaha fashion pemasaran online melalui media sosial resmi Isvara, mar- ma canƟng cap dan canƟng tulis untuk melekatkan malam baƟk berupaya menjaga produksinya. SeperƟ yang dilaku- ketplace, dan e-commerce. Sebelumnya Isvara kerap ikut panas dan membentuk moƟf. kan founder Isvara BaƟk ValenƟna Pramudita. Isvara BaƟk dalam pameran fashion dalam menunjang penjualan. Namun, kini baƟk bukan sekadar kain panjang yang di- juga sempat mengalami penurunan pendapatan, bahkan Pada masa pandemi Covid-19, ValenƟna menyebut pakai dalam acara adat dan ritual kebudayaan. MengikuƟ pabrik kecil-kecilan buatannya sempat berhenƟ beropera- pihaknya terus melakukan inovasi. Misalnya membuat perkembangan zaman, baƟk telah menjadi produk teksƟl si karena adanya peraturan pembatasan kegiatan masya- masker, shopping bag, pouch, dan new normal kit untuk seperƟ kemeja, dress, dan blouse yang bisa dipakai dalam rakat (PPKM). menambah omzet. acara apapun. Bahkan inovasi seperƟ tas hingga masker baƟk pun muncul. Entah dari proses membaƟk langsung maupun diprint di atas sablon, yang pasƟ perajin dan pengusaha teksƟl memiliki semangat yang sama yakni agar baƟk tetap eksis dan makin dikenal. Di tengah perkembangan inovasi dan teknologi ini, ma- sih banyak pengusaha teksƟl yang mempertahankan cara membuat baƟk secara tradisional seperƟ yang dilakukan Rumah BaƟk Komar. Pemilik Rumah BaƟk Komar, Komaruddin Kudiya, me- ngatakan usahanya memproduksi baƟk maupun produk Ϯ͘ĂƟŬĐĂƉ͗ďĂƟŬLJĂŶŐĚŝďƵĂƚĚĞŶŐĂŶŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶĂůĂƚ baƟk dengan menggunakan teknik tulis, cap, dan baƟk kombinasi. Hal ini dilakukan agar baƟknya tetap berkuali- Kategori ƵƚĂŵĂĐĂŶƟŶŐĐĂƉƵŶƚƵŬŵĞůĞŬĂƚŬĂŶŵĂůĂŵ ƉĂŶĂƐĚĂŶ tas dan perajin baƟk bisa terus berkarya. ĂƟŬ ŵĞŵďĞŶƚƵŬŵŽƟĨƚĞƌƚĞŶƚƵLJĂŶŐŵĞŵŝůŝŬŝŵĂŬŶĂ͘ Komaruddin Ɵdak main-main dalam sisi kualitas. Bisa di- Menurut ŝƌŝ͗ lihat keƟka Rumah BaƟk Komar menjadi perusahaan yang ͻZĂƉŽƌďĂƟŬĐĂƉďĞƌƵůĂŶŐƐĂŵĂĚĂŶĂƚĂƵĂĚĂƉĞƌŐĞƐĞƌĂŶ pertama kali mendapat serƟfikat standar nasional Indo- nesia (SNI). “BaƟk mark ini upaya pemerintah Indonesia SNI ƉĂĚĂƟĂƉƉĞŶŐƵůĂŶŐĂŶŶLJĂ͘ untuk mengenalkan kualitas baƟk agar para pembeli Ɵdak ͻdĞƌĚĂƉĂƚƌĞŵďĞƐĂŶǁĂƌŶĂLJĂŶŐĚŝƐĞďĂďŬĂŶ ŬĞƟĚĂŬƚĞƌĂƚƵƌĂŶƉĞĐĂŚĂŶŵĂůĂŵ ĚĂŶƉĂĚĂƚĞƉŝŵĂůĂŵ. ϭ͘ĂƟŬƚƵůŝƐ͗ďĂƟŬLJĂŶŐĚŝďƵĂƚ ͻdĂƉĂŬŵĂůĂŵ ƉĂĚĂďĂŐŝĂŶƚĞƌƵƐĂŶƟĚĂŬƚĞƉĂƚƐĂŵĂ͘ merasa terƟpu,” ujarnya. ĚĞŶŐĂŶŵĞŶŐƵŶĂŬĂŶĂůĂƚƵƚĂŵĂĐĂŶƟŶŐ ͻ:ƵŵůĂŚ͕ƵŬƵƌĂŶ͕ũĂƌĂŬ͕ĚĂŶďĞŶƚƵŬisen ƉĂĚĂƐƵĂƚƵďŝĚĂŶŐ Tujuan lainnya, standardisasi ini penƟng untuk meng- ƚƵůŝƐƵŶƚƵŬŵĞůĞŬĂƚŬĂŶŵĂůĂŵ;ůŝůŝŶ ŵŽƟĨƐĂŵĂ͘ ajarkan pengusaha baƟk agar berbuat atau berlaku jujur ďĂƟŬͿƉĂŶĂƐĚĂŶŵĞŵďĞŶƚƵŬŵŽƟĨ ͻ,ĂƐŝůƉƌŽƐĞƐƌĞŵƵŬĂŶƐĞůĂůƵĚŝƉĞƌŽůĞŚƉĞĐĂŚĂŶLJĂŶŐƟĚĂŬ dan mengedukasi para pembeli bahwa yang dibeli sesuai ƚĞƌƚĞŶƚƵLJĂŶŐŵĞŵŝůŝŬŝŵĂŬŶĂ͘ ƚĞƌĂƚƵƌ͘ harga. ŝƌŝ͗ ͻDŽƟĨďĞƌƵůĂŶŐĂƚĂƵƟĚĂŬďĞƌƵůĂŶŐ͘ ͻ,ĂƐŝůƚĞŵďŽŬĂŶĚŝƉĞƌŽůĞŚƉĞĐĂŚĂŶƟĚĂŬƚĞƌĂƚƵƌ͘ Di sisi lain, Komaruddin yang juga ketua asosiasi perajin ͻ'ŽƌĞƐĂŶďĞŬĂƐŵĂůĂŵ ƟĚĂŬƐĞůĂůƵ ͻWŝŶŐŐŝƌŵŽƟĨƚĂŵƉĂŬƌĂƚĂĂƚĂƵƟĚĂŬďĞƌŐĞƌŝŐŝ͘ dan pengusaha baƟk Indonesia (APPBI) mengaku sedih dengan situasi pandemi Covid-19 ini. Sebab kondisi ini sa- ƚĞƉĂƚƐĂŵĂ͘ ϯ͘ĂƟŬ<ŽŵďŝŶĂƐŝ͗ďĂƟŬLJĂŶŐĚŝďƵĂƚĚĞŶŐĂŶŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶĂůĂƚƵƚĂŵĂ ngat menghantam industri baƟk Tanah Air. ͻdĞƌĚĂƉĂƚƌĞŵďĞƐĂŶǁĂƌŶĂĂŬŝďĂƚ ĐĂŶƟŶŐĐĂƉĚĂŶĐĂŶƟŶŐƚƵůŝƐƵŶƚƵŬŵĞůĞŬĂƚŬĂŶŵĂůĂŵ ƉĂŶĂƐĚĂŶŵĞŵďĞŶƚƵŬ APBBI mencatat pada 2019, seƟdaknya terdapat ƟƉŝƐŶLJĂŐŽƌĞƐĂŶŵĂůĂŵ. ŵŽƟĨƚĞƌƚĞŶƚƵLJĂŶŐŵĞŵŝůŝŬŝŵĂŬŶĂ͘ 131.656 perajin baƟk yang terbagi di beberapa kota dan ͻdĂƉĂŬŵĂůĂŵ ďĂŐŝĂŶƚĞŵďƵƐĂŶƟĚĂŬ ŝƌŝ͗ terbesar berada di Jawa Tengah dengan 82.550 perajin. ͻDŽƟĨďĞƌƵůĂŶŐĂƚĂƵƟĚĂŬďĞƌƵůĂŶŐ͘ Namun pandemi ini membuat 80% atau sekitar 105.252 ƐĞůĂůƵƚĞƉĂƚƐĂŵĂ͘ ͻ'ŽƌĞƐĂŶďĞŬĂƐŵĂůĂŵ ƉĂĚĂŐĂƌŝƐŬůŽǁŽŶŐLJĂŶŐĚŝďƵĂƚĚĞŶŐĂŶĐĂŶƟŶŐƚƵůŝƐ͕ perajin Ɵdak lagi bekerja karena permintaan baƟk mau- ͻ:ƵŵůĂŚƵŬƵƌĂŶ͕ũĂƌĂŬ͕ĚĂŶďĞŶƚƵŬisen. pun produknya menurun drasƟs. ͻ,ĂƐŝůƉƌŽƐĞƐƌĞŵƵŬĂŶĚĂŶƚĞŵďŽŬĂŶ ƉĞƌƵůĂŶŐĂŶ͕ĚĂŶƐĂŵďƵŶŐĂŶŵŽƟĨƟĚĂŬƐĞůĂůƵƚĞƉĂƚƐĂŵĂ͘ ͻdĂƉĂŬŵĂůĂŵ ƉĂĚĂŐĂƌŝƐŬůŽǁŽŶŐLJĂŶŐĚŝďƵĂƚĚĞŶŐĂŶĐĂŶƟŶŐĐĂƉƚĂŵƉĂŬƚĞƌĂƚƵƌ Dia menjabarkan sebelum pandemi atau pada 2019, ƐĞůĂůƵĚŝƉĞƌŽůĞŚƉĞĐĂŚĂŶLJĂŶŐƟĚĂŬ total produksi baƟk mencapai 1.532.392 potong/bulan ƚĞƌĂƚƵƌ͘ ĚĂŶƐĞƌĂŐĂŵ͘ dengan nilai penjualan mencapai Rp3,7 triliun/tahun. Na- ͻWŝŶŐŐŝƌŵŽƟĨƚĂŵƉĂŬƌĂƚĂĂƚĂƵƟĚĂŬ ͻZĞŵďĞƐĂŶǁĂƌŶĂĚĂƉĂƚƚĞƌůŝŚĂƚĂŬŝďĂƚƟƉŝƐŶLJĂŐŽƌĞƐĂŶƚĂƉĂŬŵĂůĂŵ ĚĂŶƉĂĚĂ mun saat pandemi, produksi merosot dan tercatat pada ďĞƌŐĞƌŝŐŝ͘ 2020 produksi baƟk hanya 383.098 potong/bulan dengan ͻWĂĚĂƉŝŶŐŐŝƌŬĂŝŶĂƌĂŚŵĞŵĂŶũĂŶŐ ďĂŐŝĂŶďĞůĂŬĂŶŐŬĂŝŶĚĂƉĂƚƚĞƌůŝŚĂƚƐĞƉĞƌƟŬƵŵƉƵůĂŶŐĞůĞŵďƵŶŐ͘ ƟĚĂŬƚĞƌĚĂƉĂƚƉĞŶĞďĂůĂŶĂƚĂƵ ͻ'ĂƌŝƐͲŐĂƌŝƐǁĂƌŶĂLJĂŶŐƟĚĂŬƚĞƌĂƚƵƌĚĂƉĂƚƚĞƌůŝŚĂƚĂŬŝďĂƚŵĂůĂŵLJĂŶŐƉĞĐĂŚ͘ ƉĞŶŝƉŝƐĂŶǁĂƌŶĂ͘ ͻƉĂďŝůĂƚĞƌĚĂƉĂƚŚĂƐŝůƚĞŵďŽŬĂŶĚĂŶƌĞŵƵŬĂŶŵĂůĂŵ ƐĞůĂůƵƚĞƌůŝŚĂƚŐĂƌŝƐͲŐĂƌŝƐ ǁĂƌŶĂƟĚĂŬƚĞƌĂƚƵƌĚĂŶƟĚĂŬďĞƌƵůĂŶŐƐĂŵĂ͘ nilai penjualan Rp915 miliar/tahun. Tidak sedikit juga Sumber : ĂůĂŝĞƐĂƌ<ĞƌĂũŝŶĂŶĚĂŶĂƟŬ͕<ĞŵĞŶƉĞƌŝŶϮϬϮϭ 10 Minggu, 3 Oktober 2021 WEEKLY
Berkreasi 9 Jenis Kain Tenun dƌĂĚŝƐŝŽŶĂůLJĂŶŐŬƐŽƟƐ Agar Tetap Tenun Pandai Sikek, Minangkabau Eksis Pandai Sikek adalah nama sebuah desa di kaki gunung Singgalang. Dalam beberapa tahun terakhir, wastra tenun yang sarat akan makna budaya dengan ciri 1 Tenun padang lebih dikenal dengan nama songket. Sementara khas masing-masing daerah pembuatnya ƐŽŶŐŬĞƚWĂŶĚĂŝ^ŝŬĞŬƚĞƌŬĂŶĚƵŶŐŶŝůĂŝďƵĚĂLJĂƐĞƉĞƌƟŬĞŝŶĚĂŚĂŶ͕ makin diminati masyarakat. Tidak lepas dari ŬĞƚĞŬƵŶĂŶ͕ŬĞƚĞůŝƟĂŶ͕ĚĂŶŬĞƐĂďĂƌĂŶ͘ perkembangan mode, kain tenun yang DŽƟĨ͗ĐƵŬŝĞĚĂŶƐƵŶŐĂLJĂŶŐ dahulu hanya dipakai untuk acara adat dan keagamaan, kini dipadupadankan menjadi Tenun Songket, Palembang pakaian kasual untuk bisa dikenakan di acara yang lebih santai. Songket Palembang banyak dipengaruhi kebudayaan China dan 2 India yang dibawa oleh pedagang yang datang ke Sriwijaya. Ciri spesial kain songket merupakan kain yang berwarna merah dengan benang emas hampir menutupi seluruh kain. DŽƟĨ͗ƐŽŶŐŬĞƚůĞƉƵƐ͕ƚĂǁƵƌ͕ƚƌĞƚĞƐŵĞŶĚĞƌ͕ďƵŶŐŽƉĂĐŝĞŬ DESYINTA NURAINI tenun. Untuk sisa-sisa bahan, dia pun sering Tenun Ulos, Batak [email protected] mengolahnya menjadi tas pembungkus pro- duk yang graƟs diberikan kepada konsumen. Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang berbentuk selendang. Ide menjadikan kain tenun sebagai fashion kekinian salah satunya dilaku- KendaƟ demikian, ke depannya, Sema ingin 3 Kain yang biasanya ditenun menggunakan benang berwarna emas kan owner brand fashion Ethnicmine, mengembangkan produk aksesoris berbasis ĚĂŶƉĞƌĂŬŝŶŝĚŝĚŽŵŝŶĂƐŝŽůĞŚǁĂƌŶĂŵĞƌĂŚ͕ŚŝƚĂŵ͕ĚĂŶƉƵƟŚ͘ Sema Chintyadeni. Awal memulai bis- tenun seperƟ tas dan syal. Sema mengaku DŽƟĨ͗ďĞƌĚĂƐĂƌŬĂŶũĞŶŝƐŶLJĂ͕ƵůŽƐƌĂŐŝĚƵƉ͕ũƵŐŝĂ͕ƌĂŐŝŚŽƚĂŶŐ͕ nis ini pada 2012, dia mengaku hanya ingin terus melestarikan tenun agar para pe- ƐŝďŽůĂŶŐ͕ŵĂŶŐŝƌŝŶŐ͕ďŝŶƚĂŶŐŵĂƌĂƚƵƌ͕ũƵŶŐŬŝƚ͕ƐĂĚƵŵ͕ƌƵũĂƚ͘ menggunakan bahan dengan moƟf rajin tetap bisa produkƟf dan mendapatkan tribal. penghasilan. Tenun Troso, Jepara MoƟf tersebut mempunyai ciri-ciri garis- garis lurus, melengkung, melingkar, simetris CIPTAKAN MOTIF BARU Troso adalah sebuah nama sebuah desa yg terdapat di kabupaten atau asimetris dan membentuk pola tertentu, Pembina Tenun dan Mantan Lurah Ket- :ĞƉĂƌĂ͕:ĂǁĂdĞŶŐĂŚ͘ĞƐĂŝŶŝŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĞŶƚƌĂďĞƌĚĂƐĂƌŬĂŶ juga biasanya penuh warna. pembuatan kain tenun yang diberi nama tenun Troso. soblak Andreas Rafra mengatakan pihaknya ĂƌĂƉĞŵďƵĂƚĂŶdĞŶƵŶdƌŽƐŽůƵŵĂLJĂŶƌƵŵŝƚ͘ŝŵƵůĂŝŵĞŶƵƌƵƚ Namun setahun kemudian, Sema tertarik mencoba membangkitkan semangat ma- untuk menggunakan tenun Nusantara seba- syarakat untuk menenun di daerahnya. Dia 4 penyusunan benang yang ditata rapi berjajar yang disebut dengan gai bahan dasar maupun pelengkap produk mengajak para ibu di Kelurahan Ketsoblak, Ke- ngeteng plangkan. Benang yang ditata rapi tersebut kemudian pakaiannya. Selain karena memiliki beragam camatan Dullah Selatan, Kota Tual, Maluku un- corak, moƟf, dan warna yang menarik, tenun tuk mengembangkan tenun dengan moƟf kei. dikaitkan menggunakan plangkan atau rangkaian kayu berbentuk penuh dengan simbol dan makna yang unik. ŬŽƚĂŬLJĂŶŐĚŝĂŶŐŐĂƉŶĂůŝĂƚĂƵŵĞŶŐŝŬĂƚŵŽƟĨŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶƚĂůŝ Andreas menyebut tenun di daerahnya ini ƌĂĮĂ͘^ĞůĂŶũƵƚŶLJĂĂĚĂůĂŚƉĞŶĂƚĂĂŶŵŽƟĨĚĂŶŚĂĚŝĂŚŵŽƟĨƉĂĚĂ “2013 terjun ke tenun. Mulai kurasi paƩern, berasal dari masyarakat Kepulauan Tanimbar benang yang akan ditenun. Kemudian proses penenunan kenal sama perajin,” sebutnya. dan dikembangkan dan tercipta moƟf kei. “Masyarakat kelurahan Ketsoblak, masyarakat menggunakan alat tradisional. Dia bekerja sama dengan para perajin tenun asli dari Tanimbar yang hidup di Kepulauan DŽƟĨ͗ŵŝƐƌŝƐ͕ŬƌŝƐŶĂ͕ƵŬŝƌ͕ƌĂŶƚĂŝ͕ŵĂǁĂƌ͕ďĂŵďƵ͕ďƵƌƵŶŐ͕ŶĂŐĂ͕ůŝůŝŶ͕ Jepara. Namun Ɵdak terbatas pada moƟf dan Kei, mereka jadikan tenun sebagai mata pen- ĂŶƟŬ͕ĐĞŵƉĂŬĂ͕ĚĞǁŝƐƌŝ͕ŬĞĐƵďƵŶŐ͕^z͕ŽďĂŵĂ͘ corak dari daerah di Jawa Tengah itu saja, dia caharian,” sebutnya. juga bisa memesan moƟf dari suku atau da- Tenun Gringsing, Bali erah lain seperƟ Bali, Nusa Tenggara Barat, Adapun moƟf kei Ɵdak lepas dari kearif- Nusa Tenggara Timur maupun Toraja. “Kalau an lokal dan budaya suku Kei. Misalnya daun Kain gringsing merupakan satu-satunya kain tenun tradisional langsung ambil dari NTT, NTB over price, eng- singkong atau embal roal yang menjadi pe- gak masuk ke bujet. Pakai tenun Jepara karena nganan masyarakat di daerah ini, daun kelapa Indonesia yang dibentuk menggunakan teknik dobel ikat dan affordable dibuat pakaian dan nyaman.” (hawear) sebagai tanda larangan, dan tombak ŵĞŵĞƌůƵŬĂŶϮͲϱƚĂŚƵŶ͘<ĂŝŶŝŶŝďĞƌĂƐĂůĚĂƌŝĞƐĂdĞŶŐĂŶĂŶ͕Ăůŝ͘ dengan pedang yang menandakan jiwa patri- Sema memulai usaha fashion etnik ini me- oƟsme di Kepulauan Kei. 5 hŵƵŵŶLJĂ͕ǁĂƌŐĂdĞŶŐĂŶĂŶŵĞŵŝůŝŬŝŬĂŝŶŐƌŝŶŐƐŝŶŐďĞƌƵƐŝĂƌĂƚƵƐĂŶ mang dari bawah. Kala itu dia hanya punya ƚĂŚƵŶLJĂŶŐĚŝƉĂŬĂŝĚĂůĂŵƵƉĂĐĂƌĂŬŚƵƐƵƐ͘<ĂƚĂŐƌŝŶŐƐŝŶŐďĞƌĂƐĂů satu penjahit dan dirinya sebagai admin untuk “Kami kembangkan moƟf dengan adopsi ŵĞŶƵƌƵƚŐƌŝŶŐLJĂŶŐďĞƌĂƌƟ͚ƐĂŬŝƚ͛ĚĂŶƐŝŶŐLJĂŶŐďĞƌĂƌƟ͚ƟĚĂŬ͕͛ pemasaran produk secara daring. Kini, usaha lambang budaya, hukum adat, dan makanan ƐĞŚŝŶŐŐĂďŝůĂĚŝŐĂďƵŶŐŬĂŶŵĞŶũĂĚŝ͚ŶŝƌƐĂŬŝƚ͛͘DĂŬƐƵĚLJĂŶŐ mikro kecil menengah (UMKM) miliknya telah khas. Kami kombinasikan,” tutur Andreas. ƚĞƌŬĂŶĚƵŶŐƉĂĚĂƉĂĚĂŝƐƟůĂŚƚĂĚŝĂĚĂůĂŚƐĞƉĞƌƟƉĞŶŽůĂŬďĂůĂ͘ memiliki 6 penjahit, beberapa penjahit lepas, DŽƟĨ͗ůƵďĞŶŐ͕ƐĂŶĂŶĞŵƉĞŐ͕ǁĂLJĂŶŐŬĞďŽĚĂŶǁĂLJĂŶŐƉƵƚƌŝ͘ dibantu Ɵm pemasaran untuk jualan online. Walaupun masih menggunakan peralatan sederhana, kelompok tenun Kei ini tetap se- Tenun Toraja Dia menilai sebagai pemilik produk fashion mangat apalagi kegiatan ini bisa menjadi mata etnik seperƟ tenun ini, pemilik bukan hanya pencaharian baru masyarakat di sana karena Simbol keterikatan manusia dengan alam dan lingkungannya ini tahu tentang produk tetapi harus pintar mela- sudah dikenal beberapa penikmat wastra Indo- kukan pemasaran digital dan membaca data. nesia. Adapun selain memproduksi selendang, 6 ŵĞŵƉƵŶLJĂŝŬĞĚƵĚƵŬĂŶLJĂŶŐƐĂŶŐĂƚƟŶŐŐŝĚĂůĂŵďƵĚĂLJĂǁĂƌŐĂ “Karena untuk menggaet orang baru, kita ha- masyarakat Kei juga menciptakan jas dan baju dŽƌĂũĂ͘<ĂŝŶƚĞŶƵŶŵĞŵĞŐĂŶŐƉĞƌĂŶĂŶƉĞŶƟŶŐĚĂůĂŵďĞƌďĂŐĂŝ rus pintar utak aƟk data yang ada, bikin kon- yang bisa diproduksi 10-20 potong dalam sebu- ƵƉĂĐĂƌĂŝƐƟĂĚĂƚ͕ũƵŐĂďĞƌĨƵŶŐƐŝŵĞŶũĂĚŝƐŝŵďŽůŬĞŵĂŬŵƵƌĂŶĚĂŶ ten yang menarik orang,” sebutnya. lan. kejayaan. DŽƟĨ͗ƌŽŶŐŬŽŶŐĚĂŶŐĂůƵŵƉĂŶŐ Sejak berdiri pada 2012 lalu, Ethnicmine Andreas berharap melalui kelompok tenun fokus memanfaatkan plaƞorm digital untuk Kei ini, wastra itu bisa berkembang bukan ha- Kain Tenun, NTT berjualan. Sebelum adanya pandemi, Sema nya di Kota Tual tetapi juga di Kabupaten Ma- mengaku rajin mengikuƟ bazar di event-event luku Tenggara. “Ini akan menjadi enƟtas kita dĞŶƵŶĚŝEddĂĚĂůĂŚŬĞŐŝĂƚĂŶŵĞŵďƵĂƚŬĂŝŶĚĞŶŐĂŶĐĂƌĂ wastra Nusantara maupun yang ada di pusat sebagai anak bangsa,” katanya. ŵĞŵĂƐƵŬĂŶďĞŶĂŶŐƉĂŬĂŶƐĞĐĂƌĂŚŽƌŝnjŽŶƚĂůƉĂĚĂďĞŶĂŶŐͲďĞŶĂŶŐ perbelanjaan. “Selama dua tahun ini full onli- ůƵŶŐƐŝŶ͕ƵŵƵŵŶLJĂƐƵĚĂŚĚŝŝŬĂƚĚĂŚƵůƵĚĂŶƐƵĚĂŚĚŝĐĞůƵƉŬĂŶŬĞ ne,” imbuhnya. Sementara itu, Pingkan Adriana mengata- kan ide membuat kain tenun menjadi fashion pewarna alami. Pewarna alami tersebut umumnya dibuat dari Adapun pada saat pandemi Covid-19 ini, kekinian muncul dari keresahan. Sebagai mi- Sema mengaku omzetnya naik sekitar 10% te- lenial, dia resah kain tenun dengan keindah- 7 akar-akar pohon dan ada pula yg menggunakan dedaunan. tapi produk yang dijual makin banyak karena an coraknya hanya bisa dipakai dalam acara ŝEddŵĂƐŝŚĂĚĂďĂŶLJĂŬƐƵŬƵͲƐƵŬƵ͕ƟĂƉƐƵŬƵŵĞŵŝůŝŬŝŬĞƵŶŝŬĂŶ dia sering mengadakan diskon. “Omzetnya ra- formal, adat, maupun keagamaan, dan cen- ŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐĚĂůĂŵŚĂůĐŽƌĂŬĚĂŶŵŽƟĨ͘dŝĂƉŝŶŝĚŝǀŝĚƵ tusan juta. Di bawah Rp500 juta. Penjualannya derung dipakai para orang tua. Padahal kain ŵĞŶŐĞŶĂŬĂŶŬĂŝŶŵĞŶƵƌƵƚƐƵŬƵŶLJĂŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐƐĞďĂďƐĞƟĂƉ 1.500-2.000 potong per bulan,” ungkap Sema. ini perlu dikenalkan pada generasi yang lebih ŬĂŝŶLJĂŶŐĚŝƚĞŶƵŶƵŶŝŬĚĂŶƟĚĂŬĂĚĂƐĂƚƵƉƵŶŝĚĞŶƟŬƐĂŵĂ͘DŽƟĨ muda agar mereka bisa mencintai dan meles- ĂƚĂƵƉŽůĂLJĂŶŐĂĚĂĂĚĂůĂŚŵĂŶŝĨĞƐƚĂƐŝŵĞŶƵƌƵƚŬĞŚŝĚƵƉĂŶ Tidak dipungkiri Sema, mengadakan diskon tarikannya. ƐĞŚĂƌŝͲŚĂƌŝĚĂŶŵĞŵŝůŝŬŝŝŬĂƚĂŶĞŵŽƐŝŽŶĂůLJĂŶŐƌĞůĂƟĨĞƌĂƚĚĞŶŐĂŶ menjadi salah satu strateginya untuk meng- ƌĂŬLJĂƚƉĂĚĂƟĂƉƐƵŬƵ͘ habiskan stok produk. Sebab bisnisnya cukup Pingkan pun berani dan nekat untuk mem- DŽƟĨ͗ďĞƌĚĂƐĂƌŬĂŶũĞŶŝƐŶLJĂƐĞƉĞƌƟƚĞŶƵŶŝŬĂƚ͕ƚĞŶƵŶďƵŶĂ͕ƚĞŶƵŶ terdampak keƟka pemerintah melakukan buka usaha di bidang fashion khususnya kain ůŽƟƐ͘ pembatasan sosial menjelang dan sesudah tenun yang di kala itu belum banyak digemari hari besar keagamaan dan libur panjang. Dia para milenial. Dia membuat brand fashion et- Tenun Sasak, Nusa Tenggara Barat menuturkan sempat menyimpan stok kain cu- nik bernama Etnicowear. kup banyak dengan ekspektasi banyak orang Tenun Sasak mempunyai keunikan dibandingkan dengan kain tenun yang menghadapi acara pernikahan setelah Bermodal Rp500.000, kini usaha fashionnya Lebaran, namun nyatanya zonk. Alhasil kain berkembang hingga bisa menghasilkan omzet lain yaitu bahan-bahan yang dipakai buat membuat kain tenun menumpuk dan pemasukan pun turun. sekitar Rp100 juta. Untuk produksi, Etnicowe- ďĞƌĂƐĂůĚĂƌŝĂůĂŵƟĚĂŬĂĚĂĂĚŽŶĂŶďĂŚĂŶŬŝŵŝĂŵŝƐĂůŶLJĂďĞŶĂŶŐ ar bekerja sama dengan para perajin tenun Dia pun mencoba strategi lain dengan meng- dari Jepara dan mempekerjakan beberapa 8 yang mereka gunakan berasal dari kapas yang dipintal sendiri hadirkan seri baƟk selama dua tahun terakhir penjahit rumahan yang ada di Jakarta. menggunakan memakai alat yang masih tradisional. Sedangkan ini. Peminatnya pun cukup besar namun dia ĚĂůĂŵƐĞŐŝƌŽŶĂ͕ŬĂŝŶƚĞŶƵŶƵƐƵŶ^ĂĚĞƚĞƌŬĞŶĂůƟĚĂŬĂŬĂŶƉƵĚĂƌ tetap memproduksi fashion berbahan kain ǁĂůĂƵƉƵŶƐĞƌŝŶŐĚŝĐƵĐŝ͘ DŽƟĨ͗ǁĂLJĂŶŐ͕ƐƵďŚĂŶĂůĞ͕ƐĞƌĂƚƉĞŶŐŝŶĂŶŐ͕ƌĂŐŝŐĞŶĞƉ͕ďŝŶƚĂŶŐ ĞŵƉĂƚ͕ŬĞŬĞƌ͕ƚŽŬĞŬƉĂŶĂŚ͕ďŝŶƚĂŶŐƌĞŵĂǁĞ͕ďƵůĂŶďĞƌŬƵƌƵŶŐ͕ ďƵůĂŶďĞƌŐĂŶƚƵŶŐ͕ŶĂŶĂƐ͘ Tenun Doyo, Kalimantan Timur Jenis tenun dari Kalimantan ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat menurut bahan dasar serat daun khas yg terdapat pada wilayah tersebut. Tidak hanya menggunakan material khas pada ǁŝůĂLJĂŚŶLJĂ͕ŵŽƟĨͲŵŽƟĨƚĞŶƵŶĚŽLJŽƉƵŶŵĞŶŐĂŵďŝůĐŽƌĂŬŵĞŶƵƌƵƚ 9 ďĞŶƚƵŬŚĞǁĂŶ͕ƚƵŵďƵŚĂŶ͕ƐĂŵƉĂŝĐĞƌŝƚĂŵŝƚŽůŽŐŝLJĂŶŐďĞƌŬĞŵďĂŶŐ ƉĂĚĂƐƵŬƵĂLJĂŬ͘ DŽƟĨ͗ŶĂŐĂ͕ůŝŵĂƌ͕ŬŝƉĂƐ͕ƟŵĂŶŐ͕ƚƵŬĂƌƚŽƌĂLJ͕ƟƉĂŬŵĞŶŝŶŐ͕ƟŵĂŶŐ ďƵĂƚ͕ƟŵĂŶŐƐĞƐĂƚƐƵŶŐŬĂŶ͕ƚĞŶŐŬƵůƵƚŶƚŽŶŐĂƵ͕ďƌĂďĂŬŶŐ͕ƵƉĂŬ tolang. ^ƵŵďĞƌ͗diolah dari berbagai sumber Bisnis/Adi Pramono WEEKLY Minggu, 3 Oktober 2021 11
Juara II, I Ketut Raka Bujangga, Ekspresi Semangat Kemerdekaan. Juara I, Andika Oky Arisandi, Kebahagian Dalam Kemerdekaan. Bersama Merdeka Juara III, Vendi Rizki Kesworo, Ekspresi Kemerdekaan. dari Covid Nominasi 1, Dalam rangka memeriahkan HUT L omba yang digelar sejak 14 Juni Didi Ady Ke-76 RI, Hypeabis.id—portal 2021 hingga 30 Agustus 2021 berita gaya hidup bagian dari tersebut diikuƟ oleh 409 peser- Wardianto, Bisnis Indonesia Group—sukses ta dengan jumlah foto terkum- Mengais Rezeki. menggelar Lomba Foto dengan pul 809 karya. Melalui seleksi mengangkat tema Ekspresi ketat dewan juri, akhirnya terpi- Nominasi 2, Kemerdekaan. lih karya dari para peserta. Dionnasius Adi, Total hadiah yang diperebutkan dalam HIMAWAN L. NUGRAHA Lomba Foto Ekspresi Kemerdekaan menca- Perjuangan [email protected] pai Rp20 juta. Hadiah tersebut melipuƟ ju- dengan Masker. ara pertama sebesar Rp5 juta, juara kedua Nominasi 10, Nyoman Hendra Adhi Wibowo, Penanggulangan Pandemi Rp3 juta, dan juara keƟga Rp2 juta. Selain Nominasi 3, COVID-19 Saat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. itu, terdapat pula hadiah hiburan untuk 10 Edi Sujana, Nominasi masing-masing Rp750.000 dan 5 Tarik Tambang. karya peraih Like terbanyak mendapatkan Rp500.000. Pelaksanaan lomba ini didukung oleh PT GTS Internasional, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Kementerian Perdagangan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Adaro Energy Tbk., PT XL Axiata Tbk., PT Garuda Food Putra-Putri Jaya Tbk., dan PT Bank Tabungan Negara (Per- sero) Tbk. Seluruh foto yang masuk diseleksi oleh dewan juri yang terdiri dari Dita Alangkara (Chief Photographer Jakarta Bureau Associ- ated Press/AP), Firman Wibowo (Redaktur Foto Bisnis Indonesia) dan Yayus Yuswop- rihanto (Redaktur Foto Hypeabis.id). Menurut Dita, foto yang nanƟnya dipilih menjadi pemenang dalam Lomba Foto Eks- presi Kemerdekaan adalah foto yang mampu menarik perhaƟan siapa saja yang melihatnya untuk pertama kali. \"Fotonya harus bisa mencuri perhaƟan orang yang melihatnya. Bagaimana kesan pertama dari foto tersebut. Baru kemudian adalah teknisnya,\" katanya. Dia mengatakan, foto-foto yang masuk selu- ruhnya menarik yang membuat proses penilai- an membutuhkan waktu panjang. Selain itu, bukan Ɵdak mungkin akan muncul perdebatan antarjuri mengenai foto-foto yang layak menjadi juara dalam lomba kali ini. Be- rikut foto-foto pemenang lomba tersebut. Scan Me Nominasi 9, Nur Efendi, Hiburan Kakek pada anak-anak. Nominasi 4, Habirun Tolando, Jiwa Merah Putih. Nominasi 8, Mohamad Fahmi Amirika, Nominasi 7, Miftahul Hayat, Vaksin Covid-19. Nominasi 6, M. Joko Apriyo Putro, Nominasi 5, I Gede Uripa Jaya Mahendra Giri, Bergerak Dalam Isolasi. Semangat Balap Karung New Normal 2020. Surfing Memperingati Kemerdekaan. 12 Minggu, 3 Oktober 2021 WEEKLY
Search
Read the Text Version
- 1 - 12
Pages: