LENSA UNESA VAKSINASI DOSIS KEDUA SIVITAS AKADEMIKA UNESA SELURUH sivitas Academica Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menerima suntikan vaksin kedua di Gedung LP3M UNESA pada Rabu (23/6/2021). Program vaksin itu diselenggarakan atas kerja sama SMCC UNESA dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya. Vaksin kedua jenis Astrazeneca tersebut diperuntukkan bagi tenaga kependidikan (tendik) dan karyawan selingkung Unesa yang sebelumnya sudah menerima suntikan vaksin pertama. Program vaksin tersebut berjalan lancar dan sesuai yang direncanakan. n(ADIT) 2 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
WARNA REDAKSI KREATIVITAS DOSEN DAN MAHASISWA DI TENGAH PANDEMI MENYEMANGATI PEMBACA SETIA MAJALAH UNESA DALAM KONDISI PENUH TANTANGAN INI, KAMI MENGHADIRKAN BACAAN EDUKATIF DAN INSPIRATIF DARI SIVITAS UNESA, MULAI DARI LAPORAN UTAMA TENTANG INSPIRASI KREATIVITAS DI TENGAH PANDEMI, DI MANA MESKIPUN MASIH DALAM PANDEMI COVID-19 KREATIVAS TETAP DITUNJUKKAN BAIK OLEH DOSEN DAN MAHASISWA. Pandemi hadir Vinda Maya Setianingrum* Laporan Khusus, majalah menghadirkan cara- seperti keterampilan dalam Unesa menghadirkan kegiatan cara baru dalam melaksanakan komunikasi secara bidang akademik yang secera menjalani aktivitas. Tak digital, manfaatkan waktu luang serentak seluruh fakultas di jarang, pembiasaan di masa pandemi untuk berkarya lingkungan Unesa menggelar baru dalam menjalankan serta tak lupa terus berdoa dan yudisium ke-101 dan diikuti aktivitas ini menjadi suatu bersabar sehingga wabah ini sebanyak 1.842 mahasiswa. tantangan bagi kita semua dalam segera berakhir. Rubrik Kiprah Lembaga menjalankan aktivitas sehari-hari. membahas tentang Unesa Sehingga, dibutuhkan suatu Menyemangati pembaca Carier Center yang mengupas kreativitas dalam menjalankan setia Majalah Unesa dalam mengenai kiprah dan peran hari-hari baru dengan sejumlah kondisi penuh tantangan ini, UCC dalam mempersiapkan anjuran yang ditetapkan oleh kami menghadirkan bacaan lulusan berkualitas yang siap pemerintah maupun satgas edukatif dan inspiratif dari sivitas menghadapi dunia kerja. kesehatan. Unesa, mulai dari laporan utama tentang inspirasi kreativitas Selain rubrik-rubrik tersebut, Contoh sederhananya, di tengah pandemi, di mana berbagai informasi menarik selama ini kita dibiasakan untuk meskipun masih dalam pandemi lainnya bisa para pembaca menjalankan perkuliahan secara covid-19 kreativas tetap dapatkan pada majalah Unesa luring sehingga interaksi antara ditunjukkan baik oleh dosen edisi 155 kali ini. Di antaranya, dosen dan mahasiswa dapat dan mahasiswa. Kreativitas renungan keilmuan yang dilaksanakan secara langsung tersebut bisa diwujudkan melalui dikemas dalam rubrik Filosofi tanpa perantara. Kini, kita kegiatan-kegiatan kreatif dan dari Dr. Anas Ahmadi, M.Pd, kisah dibiasakan untuk menggunakan torehan prestasi di berbagai mahasiswa penerima beasiswa zoom, google meets ataupun ajang perlombaan. NUPACE yang juga menjadi portal online lainnya. Begitupula penyiar radio, dan berbagai dengan aktivitas mahasiswa Sementara itu, dalam kisah-kisah ringan lainnya yang yang biasanya dilakukan secara menarik dan penuh inspirasi. tatap muka dengan praktik ataupun rapat secara langsung, Akhir kata, kami seluruh kini semuanya harus disesuaikan tim redaksi mengucapkan secara digital. selamat membaca. Mudah- mudahan informasi yang kami Tidak mudah memang, sajikan bermanfaat. Selalu jaga namun segala keterbatasan ini kesehatan dan imun dengan harus menjadi cambuk bagi kita menerapkan protokol kesehatan untuk tetap harus menanamkan dan suplemen makanan bergizi. kreativitas dan menumbuhkan n sikap solutif untuk mengatasi setiap hambatan. Jadikan *) Kepala UPT Humas kesempatan ini sebagai sarana Universitas Negeri Surabaya untuk menambah skill kita, Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 3
DAFTAR RUBRIK UTAMA 05 - 12 LEMBAGA ..... 15 BANGGA UNESA 24 KREATIF KIPRAH UCC DALAM MENING- GARNESA UNESA DI TENGAH KATKAN KUALITAS LULUSAN RACING TEAM PANDEMI DI DUNIA KERJA Garnesa Racing Team berhasil unjuk gigi Pandemi covid-19 Untuk membantu meningkatkan kualitas dengan membawa pulang predikat juara yang sudah lulusan pendidikan tinggi, Unesa membuat I kategori steering and breaking (sistem berlangsung Satuan Pusat Karier bernama Unesa Career hampir dua tahun Center (UCC). Salah satu sasaran utamanya kemudi dan pengereman) pada kelas tidak menjadi adalah membantu lulusan unesa agar urban diesel pada ajang kontes mobil penghalang bagi mendapatkan pekerjaan, melanjutkan studi hemat energi (KMHE) yang dilaksanakan sivitas akademika atau wirausaha. 26 s.d. 30 November 2020 di Universitas Unesa untuk tetap produktif, kreatif dan indonesia. berprestasi. Justru, di tengah permasalahan tersebut memunculkan berbagai kreativitas yang dapat memberikan manfaat bagi khalayak dengan mengoptimalkan peran media sosial. WARNA .............. 3 INSPIRASI ALUMNI ..... 17 Prima Vidya Asteria Gilang Gusti Aji LAPUT ............... 5 Sejak kecil, Hj. Mudliatun Ketua Divisi Dokumentasi Ketua Divisi Publikasi dan Citra Lembaga LAPSUS ............ 13 Nachiyah, M.Pd. sangat RASA ................ 19 akrab dengan dunia & Layanan Informasi Mubasyir Aidi GAGASAN ......... 21 pendidikan. Ia tidak pernah Abdur Rohman Redaktur Ahli FILOSOFI .......... 26 lelah untuk menuntut ilmu. Perjalanan hidupnya layak Redaktur Ahli disimak sebagai pembina pondok pesantren sekaligus pegiat literasi. KOLOM REKTOR ............. 28 RESENSI .............. 30 SENGGANG ....... 32 Majalah Unesa ISSN 1411 – 397X Nomor 155 Tahun XXII - Juli 2021 PELINDUNG: Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. (Rektor), Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. (WR Bidang I), Suprapto, S.Pd, M.T. (WR Bidang II), Dr. Agus Hariyanto, M. Kes. (WR Bidang III), Dr. Sujarwanto, M.Pd. (WR Bidang IV) PENANGGUNG JAWAB: Vinda Maya Setianingrum, S.Sos., MA, (Ketua Satuan Kehumasan Unesa) PEMIMPIN REDAKSI: Prima Vidya Asteria, S.Pd., M.Pd., SEKTETARIS REDAKSI: Yuri Shintia, SE,MM, Sri Rokhayati, M.M. REDAKTUR: Abdur Rohman, S.Pd., Mubasyir Aidi, S.Pd., Gilang Gusti Aji, S.I.P., M.Si. PENYUNTING BAHASA: Syaiful Rahman, S.Pd., Galuh Gita Indrajayani REPORTER: Ayunda Nuril Chodiyah, S. Pd., Suryo Waskito, Hasna Ayustiani, Khusnul Khotimah, Fibrina Aquatika, Intan Cahyarani, Putri Agustin Islamiyah, Yuris Prastica. FOTOGRAFER: Dhani Aristyawan DESAIN/LAYOUT: Abdur Rohman, S.Pd., Basyir Aidi, S.Pd. ADMINISTRASI: Siska Arianti, SE., Roni, S.T. , Supi’ah, S.E. DISTRIBUSI: Hartoyo, Joko Kurniawan PENERBIT: Humas Universitas Negeri Surabaya ALAMAT REDAKSI: Kantor Humas Unesa Gedung Rektorat Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya. MAJALAH UNESA menerima tulisan sesuai dengan rubrikasi dan visi-misi Kehumasan Universitas Negeri Surabaya. Naskah dikirim ke email [email protected], [email protected] 4 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA KREATIVITAS SIVITAS AKADEMIKA DI TENGAH PANDEMI Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun tidak menjadi penghalang bagi sivitas akademika Unesa untuk tetap produktif, kreatif dan berprestasi. Justru, di tengah permasalahan tersebut memunculkan berbagai kreativitas yang dapat memberikan manfaat bagi khalayak dengan mengoptimalkan peran media sosial. Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 5
LAPORAN UTAMA TEKUNI YOUTUBER KONTEN PENDIDIKAN DAN BUDAYA “Saya belajar lewat PSDKU merupakan program Salah satu sivitas akademika youtube kreator. studi yang diselenggarakan yang memanfaatkan media di kabupaten, kota atau sosial untuk mengekspresikan Alhamdulillah, saat kota administratif yang gagasan-gagasan kreatif ini youtube saya tidak berbatasan langsung dan inovatif adalah Prof. Dr. berkembang dan dengan daerah kampus utama. Suyatno, M.Pd. Di tengah pandemi, Membuka PSDKU seperti membuka guru besar bidang sastra anak Fakultas memiliki lebih dari 20 prodi yang sama dengan kampus Bahasa dan Seni Unesa itu aktif ribu subscriber. Ternyata utama. Perbedaannya hanya terletak memproduksi konten-konten seputar pada lokasinya saja. Namun, PSDKU pendidikan dan kepramukaan melalui dengan youtube yang tetap memiliki kurikulum, metode kanal Youtube. berkembang, ada pengajaran dan juga kualitas yang setara dengan prodi di kampus Saking cintanya pada dunia ekonomi yang mengikuti. utamanya. peryoutubean, dosen kelahiran Hasilnya lumayan.” Labuhan Bilik Kabupaten Labuhan Dr. Martadi, M.Sn., selaku Batu Sumatera Utara itu telah memiliki [Prof. Dr. Suyatno, M.Pd] Koordinator Tim PSDKU Unesa tiga kanal Youtube dengan nama Kak menjelaskan alasan kenapa Unesa Yatno Bintang, Anak Bocah Kidz, dan memilih membuka program studi di Daun Pisang Entertainment. Melalui wilayah barat Jawa Timur atau yang ketiga kanal youtube tersebut, dosen sering disebut Wilayah Mataraman. yang meraih guru besar pada 2008 itu Salah satu dosen di Fakultas Bahasa memproduksi konten-konten kreatif dan Seni (FBS) ini mengungkapkan seputar pendidikan, kepramukaan dan bahwa wilayah Magetan secara musik. geografis merupakan wilayah melting yang kaya potensi sumber daya alam, Pegiat pramuka nasional itu sumber daya manusia, budaya, namun mengatakan bahwa ketertarikannya belum dikembangkan secara optimal. sebagai Youtuber merupakan upaya dirinya untuk turut membangun 6 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA dan mengembangkan ekspresi diri, PODCAST: Aktivitas podcast Suyatno bersama narasumber di studio. terutama dalam dunia pendidikan. Apalagi, era saat ini peran platform di titik konsekuen. Tiap bulan sudah membuat konten dari hasil membaca, media sosial sangat penting dalam tampak hasilnya. Kita punya jejak jejak menonton tayangan, mengamati menunjang proses pembelajaran. digital dari setiap ilmu yang dibagikan,” fenomena terkini dan sebagainya. “Kanal-kanal media sosial seperti tandasnya. Ternyata, sejauh ini, konten-konten Youtube akan sangat bermanfaat yang dibuat di youtube disambut dalam menunjang proses Menurut Suyatno, Sivitas baik oleh para guru dan masyarakat. pembelajaran,” tuturnya. Akademuka Unesa perlu “Di kanal Youtube saya, konten yang mengembangkan kreativitasnya utama adalah tentang pendidikan, Suyatno menjelaskan hobi aktif melalui kanal youtube. Hal itu bisa kepramukaan, dan agricultural, dan membuat konten tersebut bermula dilakukan dengan belajar lewat budaya,” dari keaktifannya di Humas Unesa. Youtube maupun medsos lainnya Sebagai kepala humas Unesa selama sehingga dosen dan guru bisa punya Bagi Suyatno, motivasi dirinya 8 tahun lebih, Suyatno mendapatkan jejak digital. Sebagai dosen yang juga untuk aktif membuat konten di banyak hal terkait bidang kehumasan. guru besar Unesa, tentu hal kreativitas Youtube berasal dari realitas bahwa Selain itu, ia juga terus mengikuti itu perlu dikembangkan sebagai wujud semua orang bisa menjadi youtuber. Ia perkembangan teknologi yang tanggung jawab. “Kary aitu tidak hanya mengatakan, siapapun bisa membuat digandrungi anak muda (milenial) saat berupa karya tulis dan jurnal saja, tapi youtuber. Ia mencontohkan, dulu ini yakni dunia digital. Oleh karena juga media yang bisa diakses semua video yang dibuat hasil editan sendiri. itu, Suyatno pun memutuskan aktif orang dan bisa dimanfaatkan karena “Sekarang sudah ada timnya, dan membuat konten di media sosial ilmu itu harus disebarluaskan. Ilmu di masa pandemi ini hobi membuat melalui kanal youtbe. “Sejak 2020 tidak akan habis,” jelasnya. konten sudah menjadi passion saya,” awal youtube yang saya buat, sudah IDE DARI MEMBACA, MENONTON tegasnya. dimonetisasi,” paparnya. DAN MENGAMATI Lebih lanjut, Suyatno Lebih lanjut, Suyatno menceritakan, Mengenai ide-ide terkait konten memaparkan bahwa di tengah awalnya karena berbagai kesibukan, yang diproduksi, Suyatno mengaku pandemi apalagi situasi PPKM seperti ia hanya mampu membuat tiga video bahwa ide itu bisa berasal dari saat ini, membuat orang-orang tidak di Youtube miliknya dengan jumlah mana saja. Menurut Suyatno, ide bisa bepergian dan mengharuskan subscriber yang belum banyak. Lambat tersebut berangkat dari apa yang tetap berada di rumah. Dengan laun, Suyatno mulai menekuni dunia terjadi. Ia biasanya mendapatkan ide beraktivitas di Youtube, selain peryoutube-an. Ia semakin sering membuat seseorang tetap memproduksi konten-konten terkait produktif juga memberikan banyak dengan tip-tip seputar pendidikan dan pembelajaran bagi para guru, tip-tip kepramukaan dan berbagai konten menarik lainnya. “Saya belajar lewat youtube kreator. Alhamdulillah, saat ini youtube saya berkembang dan memiliki lebih dari 20 ribu subscriber. Ternyata dengan youtube yang berkembang, ada ekonomi yang mengikuti. Hasilnya lumayan,” ungkapnya. Kak Yatno, demikian panggilan di kepramukaannya, mengakui bahwa keberhasilan mengembangkan youtube membutuhkan minimal tiga modal dasar yakni konsisten, disiplin, dan konsekuen. Konsisten terkait dengan produktivitas membuat konten. Disiplin terkait dengan keaktifan mengunggal konten di kanal youtube. Sedangkan konsekuen berkaitan dengan hasil yang didapat setelah menerapakn konsisten dan disiplin. “Saat ini, youtube saya berada Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 7
LAPORAN UTAMA MODEL BONEK, DIRIKAN YAYASAN OMAH MIKIR Sivitas akademika lain yang menjadikan momentum pandemi untuk tetap berinovasi dan berkreativitas adalah Dr. Djuli Djatiprambudi. Dosen kelahiran Tuban 12 Juli 1963 sekaligus pegiat literasi itu mendirikan Yayasan Omah Mikir Prambudi (OMP) yang berlokasi di Jl Mustari Gg Vihara No 33/3 Kota Batu Jawa Timur. keuntungan secara ekonomi. “Selain itu berharap bisa membuat Youtube meneliti seni rupa dan kebudayaan membuat penonton tercerahkan, Channel yang baik untuk orang lain, mengantarkan dirinya menjadi benefitnya banyak dari segi ekonomi,” utamanya mahasiswa. Ia juga ingin pengajar mata kuliah Kritik Seni, terangnya. menyebarluaskan cara berkonten Estetika, Teori Seni, Metode Penelitian dari tim untuk berbagi ilmu dengan Seni, dan Statistika di Jurusan Seni Aktif di dunia digital tak membuat konten-konten yang bermanfaat Rupa, Jurusan Desain, dan Pascasarjana Suyatno lupa dengan kewajiban dan menginspirasi. “Selain itu, kami Universitas Negeri Surabaya. utamanya sebagai dosen dan guru juga berharap bisa memproduksi besar. Ia mengatakan, dosen dan guru Sejak 1991, Djuli sudah aktif besar tetaplah yang utama. “Perkara Dfilm pendek tentang Pendidikan,” menulis kritik seni di sejumlah koran, hasil dari Youtube, hanyalah bonus,” seperti di media Kompas, Jawa Pos, tuturnya. Dalam proses membuat pungkasnya. n (FBR) Suara Merdeka, Media Indonesia, video, Suyatno mempersiapkan oktor Ilmu Seni Rupa Surya, dan juga sejumlah majalah dengan sangat serius. Setiap minggu, jebolan ITB ini memang seni dan kebudayaan. Djuli juga aktif ia mengadakan rapat bersama tim dikenal aktif menulis mengerjakan kuratorial pameran seni untuk menyiapkan deskripsi yang tentang seni rupa di rupa, sejak 1995 hingga sekarang. dianalisis secara kebahasaan. sejumlah media massa dan Selain itu, dirinya juga kerap mengikuti pameran seni rupa berskala lokal, Ke depan, dosen berjiwa milenial jurnal ilmiah seni rupa, pendidikan, dan kebudayaan. Ketertarikannya dalam 8 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
LAPORAN UTAMA regional, dan nasional sejak 1995 OMAH MIKIR: Salah satu sudut Omah Mikir. hingga sekarang. Hobi lain pemilik dan pendiri “Omah Mikir” Kota Batu ini sepenuhnya dari upayanya sesama penulis buku, dan sebagainya. itu juga menulis sejumlah buku sendiri. “Intinya, modal bonek, hehe. Djuli mengungkapkan pada tahun ini, hingga diterbitkan menjadi karya Alhamdullilah jalan,” ungkapnya. dirinya masih melanjutkan membuat tulis yang populer serta kontributor konten youtube dan melanjutkan penulisan katalog pameran seni rupa Saat ini, Omah Mikir Prambudi menulis buku;“Sejarah Seni Rupa berskala lokal, regional, nasional, dan memiliki koleksi sekitar 10 ribuan buku, Modern Surabaya”,“Seni Lukis di Dinding internasional. sekitar 3.700 buku berupa katalog fisik, Borjuis”, dan“Politik Estetika Sukarno”. 3.000 buku berupa katalog digital, “Buku yang terakhir ini direncanakan Djuli mengungkapkan, membaca 2.500 buku berupa e-books, ribuan akan diterbitkan di KPG (Kelompok dan menulis memang menjadi hobinya foto, puluhan bendel kliping, ratusan Penerbit Gramedia),”pungkasnya. sejak dulu. Utamanya, pada kondisi majalah dan jurnal, ratusan poster pandemi seperti saat ini, kegiatan pameran, dan sebagainya. Ada juga Berhasi berkreasi yang menarik di berliterasi memang sangat membantu koleksi lukisan, patung, dan kriya, karya tengah pandemi, tentunya berangkat banyak orang untuk kreatif. Selain seniman, mahasiwa, dan karyanya dari motivasi dalam diri. Djuli itu, Djuli juga hobi mengarsipkan sendiri. Mengingat situasi masih dalam mengaku sebagai dosen, dirinya hanya dokumen-dokumen penting yang pandemi Covid-19, kegiatan OMP termotivasi dengan sebuah kalimat terkait bidang keilmuan, yaitu ilmu yang masih berjalan antara lain; kuliah sederhana “Publish or Perish” yang seni rupa. Hobi lain yang tidak bisa publik seni rupa, tematik secara daring, artinya menekan untuk membagikan ditinggalkannya adalah membuat diskusi daring di beberapa komunitas karya atau ilmu demi kesuksesan. sketsa, menggambar, dan melukis seni, memberikan pelatihan daring “Selain itu, saya malu dengan Tuhan apapun, “Yang penting tetap kreatif di beberapa UKM, webinar OMP, dsb. yang telah memberikan kesempatan dan produktif,” pungkasnya. Sebagian besar kegiatan tersebut yang luas kepada saya, terus saya didokumentasikan di laman youtube berleha-leha, rasanya kok nggak Yayasan Omah Mikir Prambudi atau ‘Djuli Omah Mikir’ dan ‘Omah Mikir’. asyik begitu. Apalagi pesimis terus- biasa dikenal dengan Yayasan OMP menerus,” tandasnya. Ada pula sosok sebenarnya sudah dipikirkan beberapa Mengoleksi buku-buku dengan inspirator bagi dirinya, dari Unesa di tahun lalu. Djuli mengungkapkan jumlah yang beragam tentu membuat bidang sastra yakni Prof. Budi Darma bahwa Yayasan OMP sudah menjadi Djuli memiliki strategi khusus dalam (sastrawan penting Indonesia) dan nama resminya dan sudah terdaftar mengumpulkannya. Pertama, sebagian Prof. Suripan Sadihutomo (peneliti dan di Kemenkumham RI. Pendirian besar koleksi beli dibeli langsung di penulis sastra yang sangat produktif ). Yayasan OMP sendiri memang saat toko buku dengan dana mandiri. Kedua masa pandemi. “Setelah ada WFH mengumpulkan buku-buku yang dikirim Menulis, mengoleksi dan (Work From Home) karena pandemi, para sahabatnya dari berbagai kota dan mengarsipak buku menjadi passion akhirnya muncul peluang untuk sejumlah lembaga. Ketiga, barter dengan utama bagi Djuli. “Saya tidak memiliki merealisasikannya” tandasnya. Bagi Djuli, mendirikan OMP memiliki beberapa tujuan utama penting. Pertama, untuk membantu memfasilitasi ruang baca dan menggerakkan literasi publik mengenai pengetahuan seni, budaya, filsafat, agama, pengetahuan umum. Kedua, memfasilitasi ruang pameran (galeri seni) untuk mahasiswa seni dan seniman. Ketiga, mendampingi penelitian akademik maupun non akademik melalui workshop. Keempat, menerbitkan buku seni dan kebudayaan yang dinilai penting. Mengenai proses pendirian Omah Mikir, Djuli mengaku sudah memikirkan sendiri dari A-Z. Namun, dia tak mendirikan seorang diri. Ia dibantu mantan mahasiswanya yang setia mendampingi dirinya untuk mewujudkan OMP. Terkait biayanya, Djuli menuturkan untuk sementara Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 9
LAPORAN UTAMA KREATIVITAS DAN PRESTASI MAHASISWA DI TENGAH PANDEMI Selain dosen yang tetap berkreasi di tengah pandemi, mahasiswa juga menunjukkan kreativitas dan inovasi yang menghasilkan dampak sangat besar. Seperti kreativitas empat mahasiswa dari Unesa yang mengisi waktu senggangnya dengan mengikuti program kemanusiaan, perlombaan ataupun berorganisasi. Berikut pengalaman mereka tentang berkreativitas di kala pandemi. Hafib Chaozaini Azhar passion lain selain terus-menerus Beberapa waktu lalu Kementrian menulis dan mengoleksi buku, data, Pendidikan dan Kebudayaan Mahasiswa PGSD 2019 arsip, dan lain-lain. Itu dunia yang (Kemdikbud) menyelenggarakan membahagiakan saya,” ungkapnya. program bertajuk Program Holistik Selain itu passionnya dalam bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Desa tersebut juga mendatangkan benefit, (PHP2D). Program ini bertujuan diantaranya makin banyak teman dari untuk membangun kemandirian berbagai daerah di dalam negeri dan masyarakat dan berkelanjutan dengan luar negeri. Beberapa peneliti seni menemukan potensi dan masalah yang dan kebudayaan dari luar negeri juga selama ini ada di sebuah desa. Sasaran pernah berkunjung ke OMP. “Andaikan dari program ini adalah Unit Kegiatan tidak ada covid-19, akan ada peneliti Mahasiswa (UKM) atau Badan Eksekutif luar negeri yang akan residensi di OMP Mahasiswa dari seluruh Indonesia. untuk beberapa waktu,” pungkasnya. Salah satu mahasiswa Unesa Tak hanya berhenti pada itu yang berpartisipasi dalam program saja, Djuli memiliki banyak rencana ini ialah Hafib Chaozaini Azhar, yang tentu ingin diwujudkannya. mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Guru Namun untuk saat ini, dirinya ingin Sekolah Dasar (PGSD). Mahasiswa fokus memperkokoh pengelola kelahiran Surabaya 6 November OMP agar bisa melaksanakan dan 2000 ini mengikuti kegiatan karena melayani berbagai agenda yang keprihatinannya terhadap desa yang sudah diprogramkan. “Harapan ditunjuk sebagai sasaran program saya, OMP bisa dimanfaatkan untuk belum ditemukan inovasi dalam mengelaborasi program MBKM pembuatan pakan ternak meskipun (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), sumber daya yang ada mencukupi. baik yang dilakukan dosen maupun Selain itu, juga didorong adanya anak- mahasiswa,” pungkasnya. n (FBR) anak desa yang memiliki orang tua INOVASI PEMBUATAN PAKAN bermata pencaharian petani, namun TERNAK MELALUI PROGRAM kebanyakan tidak terlalu mengenal PHP2D profesi orang tuanya. “Kami ingin mengenalkan kepada 10 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
mereka agar lebih menghargai Di masa pandemi ini, Kementrian LAPORAN UTAMA profesi tersebut sehingga ke depan Pendidikan dan Kebudayaan RI bisa menemukan inovasi yang lebih (Kemdikbud) tak henti-hentinya Oktaviani Tri Saprika modern dan lebih sukses lagi,” ucap melaksanakan program atau kompetisi Hafib, sapaan akrabnya. untuk wadah mencari prestasi dan Mahasiswa Sastra Indonesia pengalaman mahasiswa seluruh Mahasiswa angkatan 2019 ini Indoneisa. Seperti perlombaan yang mereka. tidak sendiri dalam berpartisipasi di dicanangkan oleh Kemdikbud bertajuk “Kuliah saat pandemi dilaksanakan kegiatan PHP2D ini. Ia bersama 14 Lomba Inovasi Digital Mahasiswa atau rekan mahasiswa dari PGSD dan HMJ disingkat LIDM. secara daring sehingga waktu luang PGSD berupaya membantu masyarakat lebih banyak dibandingkan kuliah membuka wawasan mereka terkait Kegiatan LIDM ini merupakan secara luring. Gunakan waktu luang pakan fermentasi tersebut. Hafib kompetisi yang ditujukan kepada untuk hal-hal yang bermanfaat. Asah mengatakan, saat pandemi seperti mahasiswa Indonesia agar dapat kemampuan diri untuk masa depan diri sekarang memang tak salah dijadikan mengembangkan bakat IPTEK dan dan dapat bermanfaat untuk bangsa,” sebagai ajang bermalas-malasan. meningkatkan kepedulian sekitar ucapnya. Namun di sisi lain, ia menambahkan yang dituangkan dalam bentuk digital. INOVASI BUDIDAYA BAYAM jika banyak sekali mahasiswa yang Kegiatan LIDM terdapat lima divisi HIDROPONIK UNTUK tetap berlomba dan berkegiatan lomba yaitu Divisi Inovasi Digital KEMANDIRIAN KAMPUNG demi mendapatkan prestasi dan Pendidikan, Divisi Inovasi Materi PEMULUNG pengalaman. Untuk itu, ia berpesan Digital Pendidikan, Divisi Video Digital kepada setiap mahasiswa khusunya di Pendidikan, Divisi Poster Digital, dan Satu lagi mahasiswa dari Unesa Unesa untuk berlomba-lomba mencari Divisi Microteaching Digital. Selain yang berpartisipasi dalam kesibukan baik itu ikut kompetisi, itu kegiatan ini terdiri dari dua babak, kegiatan Program Holistik event webinar, hingga berorganisasi. yaitu babak evaluasi dan babak final. Pembinaan dan Pemberdayaan Desa tahun 2021. Kali ini, Oktaviani Tri “Carilah event atau kegiatan yang Salah satu mahasiswa dari Unesa Saprika beserta 12 rekan mahasiswa kalian sukai sehingga pada masa yang berpartisipasi dalam kompetisi ini lainnya yang berasal dari anggota HMJ pandemi sekarang dengan kuliah adalah Saidah Mahbubah. Ia dan ketiga Bahasa dan Sastra Indonesia yang ikut daring dapat kalian manfaatkan rekan lainnya yakni Henny Rachmawati, serta dan mengambil topik tentang untuk sebanyak banyaknya mengikuti Maf Ulatul Ainiyah, Premaytri Yuwinda ‘Sentra Bayam Hidroponik dengan berbagai kegiatan atau event di dalam Athifa, berkeiningan bisa meraih juara Media Sampaj Anorganik Menuju atau luar kampus,” ujarnya. tingkat nasional dan mengharumkan Kemandirian Kampung Pemulung 1001 IKUTI LOMBA INOVASI DIGITAL nama Unesa. Di sisi lain, mahasiswa Malam, Kelurahan Dupak Kecamatan MAHASISWA Sidoarjo 2 November tahun 1999 ini Krembangan Surabaya’. memiliki target pribadi yakni ingin Saidah Mahbubah mengembangkan bakat dalam Iptek, Tujuan dari Oktaviani –sapaan digital dan kemampuan mengajarnya. akrabnya- mengangkat topik Mahasiswa Unesa tersebut ingin mengubah pandangan “Saya sadar bidang ilmu perkuliahan adalah bidang pendidikan yang mana untuk meningkatkan kualitas pendidikan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan guru dan calon guru yang diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga saya memilih lomba Divisi Microtaeching Digital dalam kegiatan LIDM,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Saidah ini. Keikutsertaannya di kompetisi ini bermula ketika Saidah berani mengeksplor serta memunculkan ide-ide kreatifnya. Menurut mahasiswa angkatan 2018, banyaknya waktu luang yang dimiliki saat dilaksanakannya kuliah daring, seharusnya bisa memicu mahasiswa untuk memunculkan ide kreatif Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 11
LAPORAN UTAMA masyarakat kampung 1001 malam Selama perkuliahan dilakukan promosi dan memperkenalkan jerih yang awalnya menggangap pekerjaan secara daring, Ricky Rakhmadani, payah beserta tim ke media sosial. pengamen dan pemulung merupakan bisa dikatakan sebagai mahasiswa “Selain itu kami juga melakukan pekerjaan yang paling mudah, perlu yang sibuk. Kenapa tidak, mulai publikasi dan promosi ke media sosial adanya kreativitas dari masyarakat di awal pandemi tahun 2020 lalu ia dan juga menulis release ke media sana. Salah satunya dengan budidaya dipercaya menjadi Ketua Forum yang alhamdulillah juga dipublikasi,” bayam hidroponik. Mahasiswa Mojokerto (Formato) ungkapnya. Unesa. Selama menjadi ketua, “Berharap program berjalan mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi Selama perkuliahan masih dengan maksimal, dapat membawa ini sempat mengadakan kegiatan dilaksanakan secara daring, Ricky perubahan di kampung pemulung melalui organisasi mahasiswa daerah berupaya agar bisa memiliki kesibukan setelah tim saya selesai mengabdi di ini,misalnya pengabdian kepada dan terus berkreativitas meski tidak kampung tersebut saya ingin program masyarakat, kegiatan welcome party bisa bertemu langsung dengan itu tetap berjalan. Berkembangnya yang dilakukan untuk menyambut banyak orang. Menurutnya, justru hal program budidaya hifroponik untuk mahasiswa baru dihadiri oleh Rektor tersebut bisa menjadi acuan baginya tanaman lain, serta lingkungan Unesa dan Walikota Mojokerto, bahwa mahasiswa pun bisa melakukan kampung 1001 malam harus terlihat hingga menggelar webinar tingkat sesuatu dan berkarya di masa lebih tertata agar tidak dipandang internasional. pandemi. sebelah mata oleh masyarakat luas,” ucap mahasiswa angakatan 2019 ini. Dari berbagai kegiatan yang sudah “Waktu itu saya membuat podcast, dilakukan, Ricky -sapaan akrabnya- membahas isu terkini anak muda Mendapatkan pengalaman yang berinisiatif untuk mengusulkan dan sebagainya. Kita juga pernah luar biasa ini membuat Oktaviani kegiatan pengabdian kepada mengadakan webinar internasional bangga. Menurutnya, menjadi seorang masyarakat untuk didaftarkan pada dengan pemuda Mojokerto yang mahasiswa di masa pandemi seperti ajang Program Holistik Pembinaan berkuliah di luar negeri. Kegiatan ini tidak cukup atau bahkan rugi dan Pemberdayaan Desa tahun 2020 PHP2D ini juga bisa dilakukan apabila hanya fokus pada bidang Dan akhirnya, ide tersebut berhasil selama masa pandemi bahkan kita akademik saja. Pengalaman penting membawa ia dan tim lolos. “Kebetulan berkoordinasi dari daerah masing- yg kita peroleh dari organisasi ataupun waktu itu Formato merupakan masing,” papar Ricky. kepanitiaan selama perkuliahan keikutsertaannya pertama kali dan menurut saya sangat penting untuk satu satunya ormada di Unesa yang Memunculkan ide kreatif bisa bekal kehidupan setelah lulus. berhasil lolos tahap selanjutnya,” dengan melihat situasi dan kondisi. “Walaupun awalnya saya kesulitan pungkas Ricky. Ricky mencontohkan kondisi yang dalam membagi waktu antara tugas mewajibkan masyarakat harus kuliah dan tugas organisasi namun Mahasiswa kelahiran Mojokerto, 15 melakukan vaksinasi, mahasiswa yang setelah terbiasa menurut saya mudah,” Desember tahun 2000 ini menceritakan kreatif bisa saja membuat iklan layanan terang Oktaviani. ia dan tim mengembangkan sebuah masyarakat selama peride vaksinasi. desa wisata di salah satu daerah pacet Perlu diketahui, selain aktif di Mojokerto. Melalui program PHP2D “Kita membuat kampanye agar Himpunan Mahasiswa Jurusan, ia mereka melakukan inovasi, serta orang mau divaksin, melakukan juga aktif sebagai pengurus Forum menggali informasi. kampanye protokol kesehatan/ Jangan Mahasiswa Madiun di Surabaya dan sungkan untuk bergaul dengan orang Komunitas Senyum Anak Nusantara “Di daerah yang akan kita jadikan yang kreatif, berprestasi dan pernah chapter Madiun periode 2021/2022. desa wisata merupakan desa yang berkarya. Insyaallah kreativitas akan Selain itu, ia menambahkan juga tidak berpotensi dijadikan desa sering muncul jika sering bertukar aktif mengikuti beberapa volunteer wisata. Jadi sebelumnya itu tidak pikiran dengan mereka,” tuturnya. campaign yg dilaksanakan secara ada sama sekali aktvitas maupun daring. bangunan, benar-benar lahan kosong Ricky juga menekankan selama yang kemudian didesain untuk masih berstatus mahasiswa harus Oktaviani berpesan kepada pembangunan sampai akhirnya mampu berkarya dan memberikan mahasiswa untuk pandai melihat terwujud bangunan fisik di sana dan kontribusi nyata untuk masyarakat peluang dan melawan rasa mala. kita namai, kita buatkan juga logonya sekitar. Hal ini, tambahnya, untuk Menurutnya, memunculkan kreativitas yang dinamai Sajen Edu Adventure,” membiasakan diri karena nantinya berawal dari diri sendiri. Di luar sana, jelasnya. setelah lulus juga akan terjun ke dunia ia menambahkan banyak perlombaan masyarakat. n (SUR) maupun kegiatan kepanitian yang Selain melakukan pembangunan dapat mengasah kreativitas di masa secara fisik, Ricky menambahkan juga Ricky Rakhmadani pandemi seperti sekarang. akan membekali masyarakat dengan DESAIN DESA WISATA SAJEN EDU pelatihan dan pendampingan dari Ketua Formato Unesa ADVENTURE tenaga ahli. Ia juga gencar melakukan 12 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
LAPORAN KHUSUS 1.842 MAHASISWA IKUTI YUDISIUM KE-101 Tujuh Fakultas selingkung Unesa menggelar prosesi yudisium periode ke-2 tahun 2021 secara daring. Yudisium ke-101 ini diikuti sebanyak 1842 yudisiawan/Yudisiawati dari seluruh fakultas di Unesa. Pelaksanaan yudisium dilaksanakan menggunakan aplikasi zoom sesuai jadwal yang sudah disepakati masing- masing fakultas. Fakultas Ilmu Pendidikan diri, membentuk jati diri, dan mengem- Prof. Dr. Madlazim mengatakan (FIP) menjadi fakultas bangkan diri sehingga menjadi lebih meski di tengah pandemi cara dan pola yang pertama menggelar baik. pikir harus tetap positif. Selain itu, ha- yudisium pada periode ke-2 rus terus melakukan banyak cara untuk tahun 2021 ini pada Kamis “Kami (jajaran pimpinan FIP, red) tetap aktif mengembangkan diri dan (8/6). Mengusung tema “Yudisiawan percaya, teman-teman mahasiswa berkarya. “Kehidupan ini banyak keti- ke-101 Siap Bergerak Serentak sudah melewati tantangan selama dakpastian, karena itu kita harus siap untuk Membangun Indonesia Maju”, ini dengan baik. Kami juga percaya, menghadapi keadaan secara arif dan kegiatan ini diikuti sebanyak 333 lulusan FIP berkarakter, unggul dan bijaksana serta banyak-banyak bersyu- peserta yudisium. Acara dihadiri oleh berprestasi, maka buktikan itu lewat kur,” imbuhnya. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Dr. karya dan kontribusi yang bermanfaat Mochammad Nursalim, M.Si dan bagi masyarakat dan bangsa,” papar Guru Besar dari Jurusan Fisika ini jajaran wakil dekan FIP. Selain itu, Nursalim. memberi pesan kepada para peserta juga dihadiri ketua beserta sekretaris yudisum agar memiliki tigal hal yakni jurusan, ketua laboratorium dan dosen Fakultas selanjutnya yang mengge- integritas, inovasi dan inspirasi. Ketiga selingkung FIP. lar yudisium adalah Fakultas Matema- hal tersebut harus diimplementasikan tika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam kehidupan, agar ilmu yang su- Dekan FIP, Dr. Nursalim, dalam sam- (FMIPA). Fakultas yang meyudisium 345 dah didapatkan bisa bermanfaat bagi butannya mengatakan Orang hebat yudisiawan/yudisiawati ini mengusung sekitar. itu tidak dibentuk oleh kenyamanan, tema “Yudisiawan FMIPA Unesa Cerdas justru tumbuh dan besar dari kesulitan Berkarakter dalam karya demi Indone- Berselang dua hari, dua fakultas dan tantangan yang dihadapi dengan sia Emas”, Selasa (13/7). Acara dihadiri melaksanakan yudisium virtual di baik. Lebih lanjut, orang hebat tidak Dekan FMIPA, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., hari yang sama. Dua fakultas tersebut melihat kesulitan sebagai masalah, jus- beserta jajaran wakil dekan, ketua dan adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis tru sebagai peluang untuk menempa sekretaris jurusan, dan ketua laborato- (FEB) dan Fakultas Ikmu Sosial dan rium beserta dosen selingkung FMIPA. Hukum (FISH). Yudisium di Fakultas Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 13
LAPORAN KHUSUS Ekonomi dan Bisnis diikuti sebanyak “Dengan bekal ilmu, pengalaman yang sesungguhnya. “Jangan berhenti 247 peserta yudisium dan dihadiri oleh dan keterampilan serta didukung den- belajar dan terus tingkatkan skill dan dekan, jajaran wakil dekan, ketua dan gan kepribadian yang baik, harapannya kompetensi di mana pun berada,” sekretaris jurusan, kaprodi, kepala labo- lulusan FISH UNESA dapat menghadapi pesannya. ratorium, jajaran senat dan guru besar dengan baik berbagai tantangan di era selingkung fakultas, Kamis (15/7). industri 4.0 ini dan menjadi pemain Sementara itu, Wakil Dekan Bidang kunci bagi kemajuan masyarakat,” tu- Kemahasiswaan dan Alumni FIO Abdul Dekan FEB Unesa, Dr. Anang Krisy- kasnya. Hafidz, S.Pd., M.Pd., dalam sambutan- anto, S.Sos.,M.Si menyampaikan bahwa nya mengatakan bahwa ada lima kunci keberhasilan keberhasilan dan capaian Seminggu kemudian, tiga fakultas sukses yang harus diperhatikan. Tahu tersebut bukan akhir dari perjalanan, lain di Unesa berkesempatan melak- arah dan tujuan hidup, yakin terhadap tetapi justru menjadi starting point sanakan yudisium. Ketiga fakultas kemampuan diri sendiri, belajar seu- untuk menapaki tangga karir yang tersebut adalah Fakultas Bahasa dan mur hidup, berani mengambil keputu- lebih tinggi, entah itu sebagai profe- Sastra (FBS), Fakultas Ilmu Olahraga san atau resiko, yang terakhir adalah sional, enterpreneur, konsultan ataupun (FIO) dan Fakultas Teknik (FT). Fakultas menikmati hidup dan selalu bersyukur profesi yang lain. “Untuk itu teruslah Bahasa dan Seni (FBS) menyeleng- dengan apa yang dicapai. belajar dan mengembangkan diri agar garakan yudisum pada Kamis (22/7). portofolio CV Anda terus update dan Kegiatan Yudisium ini dihadiri oleh “Jangan bimbang menghadapi upgrade sehingga tidak ada gap (jarak, Dekan FBS, Dr. Trisakti, M.Si. beserta bermacam-macam persoalan karena red) antara keterampilan yang Anda jajarannya. Acara dibuka dengan me- semakin dekat cita-cita akan tercapai miliki dengan tuntutan dunia kerja,” nyanyikan lagu Indonesia Raya dan maka akan semakin berat persoalan ucapnya Mars Unesa dan dilanjutkan dengan yang akan kita alami Yakinlah bahwa sambutan-sambutan dan pengukuhan setiap persoalan pasti ada hikmah Dia melanjutkan, pandemi Co- peserta yudisium. yang membuat kita akan menjadi lebih vid-19 yang terjadi saat ini merupakan dewasa,” pesannya mengutip Jenderal momentum pemanasan atau uji coba Dr. Trisakti, M.Si dalam sambutan- Sudirman. menghadapi era revolusi industri 4.0 nya menyampaikan bahwa yudisium yang ditandai dengan flexibility, un- memiliki makna yang dalam bagi ma- Fakultas terkahir yang menggelar certainty, complexity dan ambiguity. hasiswa dan orang tua. Untuk sampai yudisium ke-2 tahun 2021 ini adalah Semua itu berimplikasi pada perge- di tahap tersebut, mahasiswa men- Fakultas Teknik. Sebanyak 235 maha- seran keterampilan yang dibutuhkan di empuh rangkaian proses studi yang siswa Fakultas Teknik mengikuti Yudi- dunia kerja, dunia usaha dan bisnis. berliku-liku, penuh tantangan dan sium Program Sarjana dan Diploma perjuangan. “Suka duka telah dilewati Periode 101 yang dilaksanakan secara Sementara itu, Fakultas Ilmu So- dengan baik dan mari sejenak menik- daring pada Kamis (22/7). Acara terse- sial dan Hukum Universitas Negeri mati kebahagiaan untuk selanjutkan but dihadiri oleh dekan, jajaran wakil Surabaya menggelar yudisium yang berjuang lagi untuk meraih kesukesan dekan, ketua jurusan serta ketua pro- ke-101 periode II untuk 188 mahasiswa masa depan,” ujarnya. gram studi selingkung Fakultas Teknik. program sarjana (S-1) dan diploma (D- 3) pada Kamis (15/7). Kegiatan yang Fakultas terakhir di Kampus Lidah Dekan Fakultas Teknik, Dr. dilaksanakan secara virtual itu mengu- Wetan yang melaksanakan yudisium Maspiyah, M.Kes. menyapaikan sung tema “Yudisium FISH UNESA Siap adalah Fakultas Ilmu Olahraga (FIO). bahwa tema yudisium kali ini adalah Menghadapi Tantangan dan Berkon- Setelah melewati dan menyelesaikan “Yudisiawan/Yudisiawati Fakultas tribusi untuk Bangsa dan Negara pada berbagai rangkaian studi, sebanyak Teknik Bertekad Mengembangkan Era new Normal”. Acara dihadiri Dekan 170 mahasiswa FIO mengikuti yudi- Kemampuan Adaptif, Kreatif, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Dr. sium, Kamis (22/7). Acara yudisium Inovatif”. Sesuai dengan tema yang Totok Suryanto, M.Pd beserta jajaran yang menghadirkan pimpinan fakultas, diusung, untuk situasi pandemi yang wakil dekan. Selain itu, juga dihadiri kaprodi, anggota senat, dan dosen sel- sulit seperti saat ini, adaptif, kreatif, dan oleh jajaran senat dan ketua jurusan ingkung fakultas, serta yudisiawan dan inovatif merupakan kata kunci. selingkung FISH. orang tua hadir dalam prosesi acara tersebut mengusung tema “Menum- “Adaptif artinya mudah beradaptasi Wakil Dekan Bidang Akademik buhkembangkan Generasi Terampil dengan keadaan untuk bertahan FISH, Dr. H. Muhammad Turhan Yani, yang Profesional, Kompetitif, Mandiri hidup dengan baik dan berkualitas. MA dalam sambutannya mengatakan dan Bermoral”. Kreatif yaitu memiliki kemampuan bahwa yudisium merupakan puncak mencipta atau membuat sesuatu. dari aktivitas akademik dan nonaka- Dekan Fakultas Ilmu Olahraga Inovatif, menciptakan hal-hal baru agar demik di kampus. Era industri 4.0 ini (FIO) Unesa Dr. Setiyo Hartoto, M.Kes. menjadi manusia yang berkualitas dan cukup menantang. Tuntutan ke depan mengucapkan selamat kepada seluruh bermanfaat di masyarakat. Setelah pun semakin berat dan kompleks. Kon- peserta yang telah berjuang menyele- lulus, yudisiawan tidak harus mencari tribusi dari kalangan akademis, khusus- saikan pendidikannya. Ia mengatakan pekerjaan tetapi dapat menciptakan nya para sarjana sangat diharapkan un- prosesi yudisium bukanlah akhir, lapangan kerja atau melanjutkan studi. tuk kemajuan masyarakat dan negara. tetapi awal dari proses dan perjuangan ” tandasnya. n (SUR) 14 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
KIPRAH LEMBAGA Kiprah UCC dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan di Dunia Kerja DARI TRACER STUDY HINGGA GELAR BERBAGAI EVEN PENUNJANG KARIER UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN PENDIDIKAN TINGGI, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MEMBUAT SATUAN PUSAT KARIER BERNAMA UNESA CAREER CENTER (UCC). SATUAN YANG DIKETUAI OLEH SALAMUN ROHMAN NUDIN, S.KOM, M.KOM INI, SALAH SATU SASARAN UTAMANYA ADALAH MEMBANTU LULUSAN UNESA AGAR MENDAPATKAN PEKERJAAN, MELANJUTKAN STUDI ATAU MENJADI WIRAUSAHA. Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 15
KIPRAH LEMBAGA Karir mempunyai tugas yakni ““SASARANNYA menyelenggarakan seminar UTAMANYA ADALAH K etua Satuan UCC Unesa, pengembangan karier, pengembangan UNTUK MENINGKATKAN Salamun Rohman Nudin, softskill, persiapan studi lanjut, KUALITAS LULUSAN S.Kom, M.Kom, menjelaskan konseling karier, Unesa Virtual Career PENDIDIKAN TINGGI satuan ini terbentuk untuk Fair (UCVF), melaksanakan lomba video DENGAN KESIAPAN KERJA mendukung IKU (Indikator personal branding tingkat Nasonal, dan LULUSAN. LULUSAN Kinerja Utama) Perguruan Tinggi mendampingi mahasiswa semester DAPAT MENDAPATKAN Negeri Sesuai dengan Keputusan akhir dalam mengikuti PMMB (Program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Magang Mahasiswa Bersertifikat) di PEKERJAAN, Nomor 754/P/2020. “Sasarannya BUMN. MELANJUTKAN utamanya adalah untuk meningkatkan STUDI ATAU MENJADI kualitas lulusan pendidikan tinggi Menurut Salamun kegiatan rutin WIRASWASTA.” dengan kesiapan kerja lulusan. Lulusan yang dilakukan oleh SUCC adalah tracer dapat mendapatkan pekerjaan, study, user survey, seminar, pendidikan Salamun menjelaskan bahwa melanjutkan studi atau menjadi dan latihan, pendampingan sejauh ini kerja sama yang sudah wiraswasta,” papar dosen dari Fakultas kewirausahaan dan karier. Sedangkan dilakukan antara lain dengan USAID Teknik (FT) Unesa ini. program unggulannya adalah USAID YEP dalam pelatihan FLS penyelenggaraan UVCF dan PMMB. (Financial Life Skill), FHCI (Forum Perlu diketahui, sebelum bernama Human Capital Indonesia) dalam UCC seperti sekarang, satuan ini “Pada tahun 2020, UVCF ini kegiatan PMMB di BUMN, PT. sempat mengalami beberpa kali dibuka oleh Menteri Tenaga Kerja RI Pelabuhan Indonesia III dalam PMMB, perubahan nama. Mulai dari Unesa Job Ibu Ida Fauziyah dan mendapatkan PT. Semen Indonesia dalam PMMB, PT. Center (UJC), Inkubasi Wirausaha dan apresiasi yang sangat baik. Karena di Pupuk Indonesia Holding Company Job Center (IWJC) hingga saat dikenal era pandemi covid 19 masih dapat dalam PMMB, PT. Perkebunan dengan nama UCC. melakukan Career Fair dengan cara Nusantara X dalam PMMB, PT. daring melalui laman http://careerfair. Perkebunan Nusantara XII dalam Saat ini, UCC memiliki dua unesa.ac.id,” terang Salamun. PMMB, PT. Berdikari dalam PMMB dan divisi yakni Divisi Penelusuran PT Daya Lima dalam penyelenggaraan Alumni dan Divisi Kewirausahaan Sejak satuan ini terbentuk, Salamun Virtual Career Fair. dan Pengembangan Karir. Divisi mengatakan jika antusias mahasiswa Penelusuran Alumni memiliki tugas maupun alumni dengan berbagai Ke depan, Salamun berharap melaksanakan tracer study kepada kegiatan yang diselenggarakan UCC bisa menjawab ekspektasi pimpinan alumni Unesa dan melaksanakan user sangat luar biasa. Kegiatan-kegiatan dengan menjalankan satuan UCC survey kepada pengguna alumni Unesa. yang sudah berlangsung terbukti bisa sesuai dengan Indikator Kinerja Utama. Sedangkan Divisi Kewirausahaan dan menarik minat mahasiswa maupun Dimana, alumni bisa mendapatkan Pengembangan Karier memiliki dua alumni untuk ikut serta. pekerjaan, berwirausaha, atau bidang yakni Bidang Kewirausahaan studi lanjut sebelum 6 bulan yang dan Bidang Pengembangan Karier. “Kami menyelenggarakan dapat dilihat pada hasil tracer study. webinar studi lanjut dengan tema Secara pribadi, ia berharap bisa lebih Bidang Kewirausahaan, jelas Memantapkan Pengembangan Diri mendekatkan satuan UCC kepada Salamun, mempunyai beberapa tugas, Melalui Studi Lanjut Bersama LPDP. mahasiswa dan alumni agar bisa di antaranya menyelenggarakan PMW Kegiatan ini diikuti lebih dari seribu mengetahui kebutuhan mereka sejak (Program Mahasiswa Wirausaha), partisipan, baik yang melalui zoom dini. mendampingi mahasiswa dalam sejumlah 500 partisipan dan live mengikuti kompetisi seperti streaming Youtube lebih dari 600 “Harapan ke depan dapat KIBM, ASMI, KBMI, KBKM yang partisipan yang dapat di akses pada memberikan layanan yang lebih baik diselenggarakan oleh Pusat Prestasi laman https://www.youtube.com/ kepada mahasiswa dan alumni untuk Nasional. Selain itu, juga mendampingi channel/UC7gKYVj304LIHAUArkde_ meningkatkan karier mereka. Sehingga mahasiswa mengikuti PWMV (Program Dw. Dalam kegiatan tersebut kami dapat mendukung Unesa satu langkah Wirausaha Mahasiswa Vokasi) yang mengundang Ir. Dwi Larso, M.SIE., Ph.D. di depan,” pungkas Salamun. n(SUR) diadakan Dirjen Vokasi. selaku Direktur Beasiswa LPDP,” ujar Salamun. “Tugas lainnya adalah menyelenggarakan seminar Untuk dapat mencapai visi misi kewirausahaan dan melaksanakan yang sudah disepakati, Salamun lomba kewirausahaan UBC (Unesa memaparkan bahwa UCC telah bekerja Bussiness Competition) tingkat nasional, sama dengan beberapa instansi baik serta menyelenggarakan pendidikan dari BUMN maupun swasta. Kerja sama dan pelatihan kewirausahaan ini, tambah Salamun, juga akan terjalin mahasiswa bidik misi,” imbuhnya. untuk mendukung PMMB (Program Mahasiswa Magang BUMN). Lebih lanjut Salamun memaparkan, untuk Bidang Pengembangan 16 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
“Saat itu, madrasah untuk putri dilaksanakan [ INSPIRASI ALUMNI ] pada siang hari sehingga ayah juga mendaftarkan saya untuk belajar di SD pada Sosok Mudliatun Nachiyah, Pembina pagi hari. Hal ini berlanjut terus sampai Ponpes Sekaligus Pegiat Literasi tingkat SLTA, yakni pada pagi hari saya belajar di SMAN 2 Jombang dan pada siang hari di Kebiasaan dan Madrasah Muallimat Atas (MMA) dalam lingkungan Nasihat Orang pesantren dekat rumah,” tuturnya. Tua Jadi Pemicu Produktivitas Setelah lulus dari bangku S-1 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Negeri Surabaya (sekarang Sejak kecil, Hj. Mudliatun Nachiyah, M.Pd. sangat Unesa) dan menikah, Mudliatun sempat sekitar akrab dengan dunia pendidikan. Ia tidak pernah satu tahun membantu mengajar bahasa Inggris di lelah untuk menuntut ilmu. Kedua orang tuanya madrasah yang dipimpin ayahnya. Saat itu ayahnya yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara di menjadi Kepala MTsN Tambakberas sebelum menjadi anggota DPR RI. Selain itu, pada malam sebuah madrasah sangat mendukung aktivitas hari, Mudliatun membantu mengajar di madrasah Mudliatun. Sejak duduk di bangku sekolah dasar diniyah di pesantren yang dikelola orang tuanya dengan materi keagamaan (hadis, nahwu, dan hingga menengah atas, perempuan kelahiran akhlak/ta’lim). Nganjuk, 5 Mei 1970 itu belajar di dua lembaga pendidikan sekaligus. Pagi hari di sekolah umum Pada Maret 1997, Mudliatun secara resmi diangkat menjadi aparatur sipil negara di dan siang hari di madrasah. SMA Negeri 3 Jombang. Namun, hal itu tidak menghambatnya untuk tetap mengabdikan diri sebagai guru madrasah. Pagi hari ia mengajar di sekolah negeri dan malam hari mengajar di madrasah diniyah (2 hari/minggu) di pesantren yang dikelola orang tuanya sampai sekarang. Empat tahun kemudian, pada 2001, ia pindah ke rumah pribadinya yang kebetulan tidak jauh dari rumah orang tuanya. Beberapa anak (santri asuh) pun ikut bersama Mudliatun.“Satu-dua anak lulus madrasah, yang lain datang lagi. Begitu terus menerus sampai kemudian beberapa orang tua mempercayakan pada kami untuk mendampingi anak-anak mereka belajar masalah agama (diniyah) sampai sekarang,”ujar ibu empat anak itu. Setelah lebih 20 tahun mengabdi sebagai aparatur sipil negara di SMA Negeri 3 Jombang, pada Februari 2019 Mudliatun mengajukan pensiun dini. Ia ingin melakukan setting priorities. “Sudah saatnya saya ‘kembali ke rumah’ memenuhi panggilan jiwa saya,” ujarnya. Namun, SK permohonannya baru dikabulkan per 1 Januari 2021. Jadi, sejak Maret 2021 Mudliatun sudah tidak beraktivitas lagi di SMAN 3 Jombang. Meski demikian, bukan berarti aktivitas yang berkaitan dengan dunia pendidikan dihentikan sama sekali, sebab background keluarga Mudliatun memang tidak lepas dari dunia sekolah. Kebetulan orang tua Mudliatun mendirikan dua sekolah di samping beberapa sekolah dalam naungan yayasan keluarga besarnya, yaitu SMKTI Annajiyah dan STIKES Bahrul Ulum. Ia pun turut berkontribusi dalam tim penjaminan mutu di SMKTI Annajiyah dan sebagai salah satu nadhir (pengelola) STIKES Bahrul Ulum Jombang. Selain itu, ia juga sebagai anggota Komite di MTsN 3 Jombang yang berlokasi di komplek yayasan keluarga besar. Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 17
[ INSPIRASI ALUMNI ] “Lebih fokus lagi, saya mendampingi LITERAT: Mudliatun Nachiyah berfoto dengan buku karyanya. suami dalam mengelola pesantren Nur An Najiyah, selain membantu di memberikan yang terbaik dan ia sangat sehari-hari ia berkutat di sekolah fullday pesantren An Najiyah, milik orang tua. bersyukur. Ia juga meyakini ungkapan school versi lama (pagi hari di sekolah Inilah mengapa saya keluar dari zona everything that happens to us in this world negeri dan sore hari di madrasah). Saat nyaman ASN dan prioritas utama saya is for the best. Segala sesuatu yang terjadi kuliah pun, ia sempat aktif di kegiatan kembali ke rumah,” jelasnya kepada di dunia ini adalah untuk yang terbaik. ekstrakampus sehingga memiliki reporter Majalah Unesa. kesibukan sudah menjadi kebiasaan. PRODUKTIF MENULIS “Saya sudah pernah mengalami Baginya, bertemu hal-hal baru menjadi hectic days antara mengajar di Jombang, wadah menempa diri. “Saya yang Pandemi Covid-19 memberikan mengurusi sekolah tiga anak di Jogja cenderung introvert menjadi introvert hikmah tersendiri bagi Mudliatun. dan bertanggung jawab dalam kegiatan yang memiliki rasa percaya diri,” tegas Selama pandemi anak-anak belajar dari istri karyawan (kantor suami) di berbagai alumni Bahasa Inggris 1990 ini. rumah dan hampir semua kegiatan kota (Sidoarjo, Pacitan, Ponorogo, berpusat di rumah. Oleh karena itu, dan Jember). Alhamdulillah sekitar Selain itu, teladan orang tuanya yang ia pun dapat mengisi waktu dengan 10 tahun menjalani aktivitas itu, Allah suka ilmu, kebiasaan Mudliatun dalam belajar banyak hal secara daring, seperti SWT senantiasa memudahkan dan membaca sehingga memacu rasa ingin ikut kelas menulis, kelas editor, creative melancarkan,” kenangnya. tahu, dan lingkungan keluarganya yang writing class, dan lain-lain. Dari hasil ikut KEBIASAAN DAN NASIHAT sering beradaptasi dengan perubahan pelatihan kelas menulis secara daring ORANG TUA telah menjadikan Mudliatun seperti yang dan karena masih working from home sekarang. “Nasihat orang tua bahwa ilmu (WFH), sejak Mei 2020 sampai dengan Kebiasaan aktif dan produktif sejak yang akan menjaga, iman dan ilmu yang Agustus 2021, ia telah menulis dua kanak-kanak hingga remaja terbawa akan mengangkat derajat, serta rukun buku solo dan sembilan buku bersama sampai sekarang. Itulah yang membuat yang menjadi kunci kebersamaan tanpa (antologi). Mudliatun tetap antusias menjalani sadar telah mewarnai mindset saya. semua kesibukannya. Sejak kecil, tidak Saya tidak berhenti belajar untuk dapat “Awal menulis (buku) sejak ada alasan untuk bermalas-malasan bagi menjadi lebih baik dan berharap dapat bergabung di kelas Satu Guru Satu Buku Mudliatun. Karena sejak SD hingga SLTA menebar amal manfaat bagi masyarakat,” (Sagusabu) MediaGuru pada Mei 2020. pungkasnya. n (SYAIFUL RAHMAN) Usia SD sampai remaja, saya hanya menulis catatan harian (diary) dan berkorespondesi dengan sahabat pena. Itu pun tidak rutin. Saya tidak menyadari bahwa ada bakat menulis dalam diri saya. Saat ini pun saya masih dalam fase belajar menulis. Mohon doa agar saya bisa istikamah menulis,” tutur penulis buku Gerimis di Paris itu. Bagi Mudliatun, kegiatan menulis itu sangat penting. Sebab, menulis berarti menyebar kebaikan yang bisa menjadi ladang amal yang tak putus pahalanya. Pengalaman atau kejadian di sekitar bisa ditulis untuk menginspirasi orang lain. Tulisan akan bertahan lama serta menjangkau objek yang lebih luas tanpa terbatas waktu dan tempat. Hal itu terbukti, buku karya Madliatun sudah dibaca oleh teman-temannya yang tinggal di Singapura dan dibaca oleh mahasiswa yang kuliah di Mesir dan Turki. Mengatur semuanya agar tetap berjalan dengan baik, antara menjadi guru, istri, ibu, pembina ponpes, dan menulis tentu tidak mudah. Mudliatun sendiri sadar bahwa tidak mungkin sempurna dalam semua hal. Namun, ia percaya, ketika ia melakukan dengan potensi terbaiknya, ikhlas, dan mengatur prioritas, maka semesta akan mendukung. Ia merasa Allah SWT telah 18 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ RASA ] Lintang Novitasari Berhasil Dapatkan Beasiswa Studi ke Jepang Tekuni Broadcast, Buah jatuh tidak jauh dari Bercita-cita Jadi pohonnya, demikian perumpamaan yang cocok Presenter Televisi bagi Lintang Novitasari. Ia mengaku Nasional keinginan untuk mendalami bidang kepenyiaran terinspirasi dari sosok Mahasiswi multitalenta, begitulah julukan yang tepat bagi sang ayah, Dodo Mahendra yang Lintang Novitasari. Mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra sukses berkarier sebagai penyiar radio komersial Mayangkara FM Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Unesa angkatan 2019 itu di kota Blitar. Selain itu, sang ibu, memiliki kemampuan di bidang broadcasting mulai dari Diana Puspita Sari turut memberikan dukungan dengan mengawali penyiar, presenter, master of ceremony (MC), voice over (VO) pendidikan di SMKN 1 Kota Blitar hingga bidang produksi dan marketing media. Bahkan, dengan konsentrasi jurusan bidang tahun 2021 ini dirinya berhasil mendapatkan beasiswa broadcasting. studi di Nagoya University of Japan. Mahasiswa kelahiran Trenggalek 30 november 2000 mengaku jiwa jurnalistiknya sudah mulai tumbuh sejak menjadi pelajar. Kala itu, ditahun 2017 menjadi awal ia mengenal Radio Patria FM kota Blitar ketika Praktik Kerja Lapangan di radio tersebut. Dari situ banyak pembelajaran dan pengalaman baru didapatkan dari para profesional broadcaster. Ia merasa ketertarikannya semakin kuat untuk dapat meningkatkan kapasitas diri agar dapat menjadi seorang ‘penyiar radio’ pada radio komersil tersebut. Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 19
[ RASA ] Tahun 2020 Lintang berhasil Saat ini, aktivitas Lintang dan berusaha. Kedua komunikasi mewujudkan keinginannya dengan terbilang cukup padat. Selain kuliah, dan restu kedua orang tua. Ketiga bergabung kembali ke Radio Patria ia juga sambil bekerja sebagai menjaga Kesehatan. Dan, keempat FM sembari berkuliah. Kesempatan penyiar. Beruntung, ia pandai dalam memanajemen waktu dengan berharga tersebut ia dapatkan atas memanajemen waktu sehingga kedua memprioritaskan hal yang penting dan dasar hubungan baik yang masih aktivitas tersebut dapat diselaraskan. tidak. “Tidak lupa banyak bersyukur terjaga sampai saat ini. Menggeluti Lintang berkeinginan tidak hanya lulus atas segala hal, karena setiap orang profesi penyiar bukan perkara mudah, dengan nilai memuaskan namun juga memiliki pencapaian masing-masing namun Lintang mengaku selama dengan kualitas dan pengalaman yang dengan keberhasilan maing-masing,” ini sangat menikmati profesinya. dapat membantunya mewujudkan tambahnya. Menurutnya menjadi seorang penyiar keinginannya menjadi presenter TV adalah wadah yang tepat untuk nasional. Sejauh ini, mahasiswa yang menyalurkan hobinya yang suka awalnya ingin melanjutkan studi berbicara lebih bermanfaat. “Saya ingin, masa mudaku dapat diisi dengan hal-hal yang di Ilmu Komunikasi Unesa ini “Kesulitan memang sering dialami positif dan hal hal yang digemari. memiliki banyak prestasi. pada saat awal-awal bergabung, Harapannya bisa dikembangkan Seperti Finalis (Top terutama jadwal antara kuliah dan bermanfaat untuk masa depan 20) News Presenter dengan bekerja sering bentrok. Untuk serta karier,” terangnya. Competition Emtek mengatasi itu, yang saya lakukan Goes To Campus adalah menentukan skala prioritas Lintang mengatakan, selama 2019, Miss Edsa terlebih dahulu,” ujarnya. bergabung dengan Radio Favorite, Ambassador Patria FM, ia banyak diajarkan of Edsa 2020, Brand Perempuan dengan dua tentang sisi kemanusiaan Ambassador Unesa bersaudara ini merasakan banyak dengan terlibat dalam Virtual Campus Expo hal positif yang dirasakan ketika berbagai kegiatan sosial (UVCE) 2021 dan menekuni kegemarannya ini. Selain yang diselenggarakan terbaru saat ini itu, ia juga bersyukur selama menjadi pihak perusahaan. Lintang adalah penerima mahasiswa berkesempatan bergabung yakin benih-benih beasiswa Nagoya dalam tim Humas Unesa sehingga kemanusiaan itu suatu University ia mendapatkan tambahan ilmu saat akan berguna dan Program For jurnalistik yang sangat berarti. bermanfaat bagi diri kita Academic dan orang lain. Exchange “Pengalaman menarik dan (NUPACE) periode berkesan selama di Humas Unesa Di radio Patria dengan September 2021 adalah berkesempatan menjadi saluran 102,6 FM, Lintang sampai Agustus reporter yang melakukan liputan membawakan program 2022. n YURIS khususnya di ranah kampus sangat ‘Patria Today’ setiap hari luar biasa” imbuhnya. mulai dari pukul 06.00 RAIH BEASISWA LUAR NEGERI hingga 21.59. Sesuai dengan ciri khas dirinya Selain aktif di dunia broadcast, yang ceria dan ramah. Patria Lintang juga terbilang cukup Today merupakan program berprestasi di bidang akademik. Hal baru yang dibawakan itu, terbukti dengan keberhasilan dengan menghadirkan dirinya mendapatkan beasiswa ke lagu-lagu pop Indonesia luar negeri yakni beasiswa NUPACE. hingga mancanegara Informasi beasiswa tersebut, terang yang dirangkai dengan Lintang berasal dari informasi ketua beragam informasi dari jurusan pada Februari 2021 lalu. Ia Blitar dan sekitarnya, lantas melakukan pendaftaran hingga informasi dari Jawa Timur, proses seleksi dan pengumuman. berita nasional hingga Setelah terpilih mendapatkan dunia. beasiswa, kini Lintang ingin lebih memperdalam kebahasaan, terutama Saat ditanya bahasa Inggris dan bahasa Jepang. mengenai tips Sebab apabila pandemi berakhir, ia menjadi mahasiswa akan merasakan kuliah langsung di produktif, Lintang negeri Sakura tersebut. menyampaikan empat hal. Pertama senantiasa berdoa 20 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ GAGASAN] KAMPUS PERLU MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN Oleh Muhammad Jacky Sekretaris Devisi KKN MBKM Unesa BANYAK YANG MENGATAKAN BAHWA PERSOALAN GENDER SUDAH FINAL. SAYA SERING BERTANYA, APANYA YANG FINAL? APA YANG DIMAKSUD DENGAN KATA FINAL? SELESAI? SUDAH PADA TITIK AKHIR? TUJUAN AKHIR MANA YANG DIRASAKAN MENANDAI KATA FINAL ITU? MASIH BANYAK PERSOALAN SOSIAL BERBASIS KETIMPANGAN GENDER. KARENA ITU, MENGANGGAPNYA FINAL BERARTI MENGANGGAP BAHWA PERSOALAN ITU TIDAK BERAKAR PADA NILAI-NILAI YANG TIDAK MELETAKKAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM POSISI YANG TIMPANG. Pemerintah dan universitas SKS matakuliah. Bobot matakuliah Desa, banyak mahasiswa yang mendorong mahasiswa untuk pengabdian dari 3 atau 4 sks menjadi meluapkan komentarnya di live melakukan transformasi 20 sks pada regulasi Merdeka Belajar streaming YouTube yang “menyesal” sosial yang berdampak Kampus Merdeka (MBKM). Artinya, KKN dilaksanakan secara daring, pada dunia kampus (mahasiswa dan mahasiswa melakukan pengabdian di desa masing-masing. Dengan dosen) dan masyarakat secara luas. di masyarakat selama 1 semester. candaan serius mereka mengatakan Regulasi pemerintah dan universitas Bertahan 1 semester di komunitas menunggu matakuliah KKN dapat dilihat dari adanya matakuliah dapat mengubah mahasiswa agar bisa ke desa dan mendapat kuliah pengabdian pada masyarakat sekaligus mewarnai komunitas. keberuntungan di desa (mendapat (KMP) atau kuliah kerja nyata (KKN). jodoh). Dinamika regulasi terlihat dari bobot Interaksi sosial secara kolektif ini berdampak langsung dan tidak Antusiasme mahasiswa melakukan langsung pada masyarakat. Secara KKN juga Nampak pada KKN daring langsung sentuhan mahasiswa yang dilakukan Unesa tahun 2020. dengan tema pemberdayaan tertentu Walau mereka dihimbau melakukan akan mewarnai dinamika struktur KKN di desa masing-masing dan tidak sosial, ekonomi masyarakat. Secara melakukan mobilisasi fisik secara tidak langsung, adik-adik yang tinggal bersama-sama. Dalam hitungan di komunitas melihat kedatangan jam, upacara pemberangkatan KKN mahasiswa sebagai orang yang dilaksanakan (secara online) pagi “terpelajar” mencerminkan kelas sosial hari, sore hari sudah banyak foto- tertentu yang lebih ‘mentereng.’ Hal ini foto kelompok KKN mahasiswa telah mendorong motivasi adik-adik untuk melakukan koordinasi di lapangan. menuntut ilmu. Data mengejutkan, Mereka tidak sabar untuk berkumpul desa-desa yang menjadi tempat dan bertemu dengan masyarakat. sasaran KKN tahun 80an, 90an Foto-foto mereka menjadi status memiliki indek Pendidikan masyarakat di WA dan berseliweran di beranda (IPM) yang relatif baik. Facebook, Instagram, Twitter dan lain- lain. Diakui atau tidak KKN/PKM ini adalah matakuliah yang dinanti oleh Semakin lama mahasiswa di mahasiswa. Ketika Unesa mengadakan lapangan, berinteraksi dengan webinar penerjunan KKN tahun 2020 masyarakat, membuat mereka yang dihadiri Menteri Pembangunan banyak pengalaman dan semakin Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 21
matang. “Belajar hidup di masyarakat” proses pengalaman riil dalam intelektual specifik dengan intelektual dengan tujuan dan program resmi kehidupan dianggap oleh John Dewey universal. Edward W. Said lebih tegas adalah pengalaman baru yang belum (1997) sebagai inti dari pendidikan membedakan antara kaum profesional didapatkan selama. Selama ini mereka progresif yang berdampak pada dengan kaum intelektual. menjadi bagian masyarakat dan perubahan sosial dalam masyarakat belum menjadi tumpuhan, harapan (Martin, 2002). Intelektual spesifik kata Foucault masyarakat. Artinya, masyarakat tidak sibuk dengan usaha mengubah belum memberikan “mandat” pada Kedua, emansipatoris. Habermas pikiran dan kesadaran orang, mahasiswa untuk melakukan kegiatan mengatakan manusia belajar melainkan sibuk dengan rejim yang punya arti, bermakna dan teknis (berinteraksi dengan alam), politik, ekonomis, dan institusional mengubah pola kebiasaan masyarakat belajar praktis (belajar berinterakasi demi memperoleh kebenaran. menjadi lebih baik. Dengan KKN/ dengan orang sekelilingnya), belajar Manusia adalah makhluk sosial yang PKM, mahasiswa diberikan mandat emansipatoris (berusaha mencapai secara tetap membina hubungan resmi untuk menjadi agent of change. pemahaman dan kesadaran tentang sosial sehingga dengan sendirinya Ini adalah hal baru bagi mahasiswa. perubahan/transformasi kultural dari masuk ke dalam relasi-relasi kuasa. Selama ini mereka belajar teori di kelas suatu lingkungan). Seorang intelektual yang berfikir dan hidup secara individual/kurang analitik interpretatif. Ia bukan seperti berinteraksi dengan masyarakat. Ketiga, berpihak demi perbaikan. seorang dokter yang berdiri di luar Sekarang mereka ditantang oleh Paulo Freire menegaskan “education pasiennya dan mengobatinya (hanya pemerintah, kampus dan masyarakat is not neutral”, pendidikan itu tidak menjadikan sebagai objek). Ia berfikir untuk melakukan emansipatoris: netral tapi berpihak pada mereka interpretatif bahwa penyakit yang bekerja dan memihak masyarakat. yang tertindas dan mendorong mau disembuhkan juga bagian dari pada perbaikan. Antonio Gramsci epidemi yang juga mempengaruhi Keberagaman displin ilmu akan menegaskan organics intellectual dan berbahaya untuk dirinya. menjadi kekuatan jika mereka bisa berarti mereka yang tidak hanya Intelektual yang memiliki kebebasan mengenali asset mereka sendiri. berkutat dengan pengembangan dalam akal dan batinya untuk Keberagaman ini bisa memperlemah keimuan an sich tapi juga memiliki kebaikan diri dan orang lain dan bukan kolaborasi jika masing-masing kepedulian dan kesadaran juang untuk menindas dan memanipulasi individu tidak move on dari kebiasaan dan aksi untuk perbaikan keadaan orang lain. “soliter.”Terlebih era digital ini, mereka manusia. Foucault menyebut sebagai PILIHAN METODE PEMBERDAYAAN menyesuaikan diri dengan tatanan intelektual spesifik yang memiliki “dunia aplikasi” yang nyaman bermain, ketrampilan khusus. Edward W. Salah satu yang menyatukan berselancar sendirian. Said menyebut sebagai intelektual mahasiswa menjadi kelompok dalam MANDAT MAHASISWA MENGABDI yang berani mengatakan kebenaran kegiatan KKN/KPM adalah tematik MASYARAKAT untuk sesuatu yang membahayakan KKN/KPM. Dengan tematik ini masyarakat. Intelektual berbeda mahasiswa dapat berfikir lebih fokus. Kampus dan masyarakat dengan kaum professional yang Misalnya, mereka memilih proyek tidaklah terpisah. Jika terpisah, ilmu dibatasi oleh aturan lembaga, kemanusian maka tak tak perlu berfikir memisahkan diri dari masyarakat, perusahaan sehingga tidak bebas tema yang lain. Agar tematik dan pertanyaan Bacon (1936) “apa tujuan bersuara. gagasan mahasiswa praktis dan efektif penciptaan ilmu pengetahuan FUNGSI INTELEKTUAL maka perlu metode pemberdayaan. jika tak memiliki manfaat bagi Metode ini akan menyatukan gagasan, masyarakat?” John Dewey (1938) Intelektual tidak hanya dituntut perilaku dan tindakan mahasiswa. mengingatkan tentang betapa pandai mendeskripsikan gejala sosial, pentingnya ilmu pengetahuan masalah sosial tetapi juga punya peran Mahasiswa tanpa diberikan yang memiliki keterkaitan dengan mengubah (prescriptive) struktur yang bekal metode pemberdayaan akan sosial kemasyarakatan dibanding timpang. Intelektual bekerja di luar mendapat kesulitan di lapangan. Satu membiarkannya terisolasi dan hanya kekuasaan dominan dan bersama Angkatan mahasiswa yang melakukan dibanggakan sebagai sebuah budaya masyarakat yang tersisih/marginal KKN sekitar 5000 mahasiswa. Mereka akademik yang tak terhubung dengan membangun kehidupan yang lebih terbagi ke dalam kelompok. Setiap masyarakat. melalui pemberdayaan sosial, tidak kelompok terdiri dari 15 mahasiswa selalu melalui gerakan sosial tetapi dengan disiplin ilmu yang berbeda- Ketika mahasiswa melakukan aksi kolaboratif. Pola pemberdayaan beda. Mereka akan berkolaborasi perkulihaan di luar kelas atau di komunitas lebih berkelanjutan dengan misi memberdayakan masyarakat memiliki impliksi praktis ketimbang gerakan sosial. komunitas yang didampingi. Tanpa sebagai berikut: pertama, John bekal metode pemberdayaan Dewey menyebut sebagai pendidikan Perlunya intelektual melakukan mahasiswa akan kesulitan di lapangan progresif. Kombinasi antara teori pemberdayaan sosial ini telah untuk memulai, dan menggerakan yang didapat di kelas melalui proses dirumuskan oleh Antonio Gramsci. komunitas. pendidikan dan pengajaran dengan Ia membedakan antara intelektual praktek dalam pendidikan melalui organik dengan intelektual. Sementara Terdapat tiga metode Foucault membedakan antara pemberdayaan yang bisa dipilih 22 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ GAGASAN ] mahasiswa: Participatory Action oleh masyarakat. Masyarakat adalah pola kolaborasi antara komunitas Research (PAR), Asset Based Community subyek pembangunan. Strategi dengan dunia pendidikan tinggi Development (ABCD), Community Based pengembangan masyarakat dimulai yang berorientasi aksi dengan service Participant Research (CBPR). Ketiga dari asset yang ada dan dimiliki oleh learning untuk mendukung gerakan metode ini memiliki kelebihan masing- masyarakat, kapasitas, basis asosiasi social demi terwujudnya keadilan masing. dan kelembagaan masyarakat, dan sosial. CBR melibatkan mahasiswa dan bukan didasarkan pada aset yang tidak dosen berkerja bersama-sama dengan Secara metodologis, CBPR ada, atau didasarkan pada masalah, organisasi masyarakat (komunitas) merupakan pendekatan penelitian atau pada kebutuhan masyarakat dalam sebuah kegiatan penelitian yang berpusat pada masalah (problem (Kretzmann & Mcknight, 1993). untuk mencapai tujuan bersama. centered approach) atau pendekatan Tujuan CBR adalah untuk menjawab penelitian yang didorong oleh ABCD melibatkan semua bentuk persoalan penelitian dan permasalahan masalah (problem-driven approach) sumber daya, keterampilan, dan riil yang tengah dihadapi masyarakat; yang memiliki fleksibilitas dalam pengalaman yang ada di masyarakat memenuhi kebutuhan yang pelaksanaannya. Tujuan pendekatan sebagai dasar utama untuk didefinisikan oleh komunitas itu CBPR, yaitu terjadinya perubahan sosial meningkatkan kualitas hidup dalam sendiri. Pada akhirnya, hasil dari CBR dalam komunitas atau terbentuknya berbagai aspek. Sebuah metode adalah mencoba menawarkan sebuah aksi-aksi komunitas, dan atau untuk mobilisasi masyarakat, dan solusi atau berkontribusi terhadap sekaligus untuk mengeksplorasi, juga sebagai strategi pengembangan penyelesaian persoalan riil ditengah menggambarkan, mengevaluasi, berbasis masyarakat (Mathie & masyarakat. membangkitkan, dan menggerakkan, Cunningham, 2002). atau kombinasi antara berbagai tujuan Metode PAR selain memiliki tersebut. Beberapa karaktersitik CBPR ABCD bertumpu pada prinsip luaran/output publikasi hasil riset dan yang menjadi ciri khas dari pendekatan bahwa pengakuan terhadap kekuatan, rekomendasi untuk riset berikutnya, ini, yaitu: kemampuan, bakat, dan aset individu juga memiliki luaran perubahan situasi 1. Merupakan penelitian yang serta asset masyarakat lebih dapat yang lebih baik di dalam kehidupan menginspirasi tindakan positif masyarakat baik dalam peningkatan berbasis partisipatif. untuk perubahan daripada fokus pengetahuan dan peningkatan 2. Bersifat kooperatif, melibatkan secara eksklusif pada kebutuhan dan kemampuan warga. Pendekatan dalam masalah (Mathie & Cunningham, PAR lebih bersifat kualitatif, namun anggota masyarakat dan peneliti 2002). Analoginya, gelas setengahnya data-data yang bersifat kuantitatif dalam proses bersama dan berisi air. Analogi gelas setengah tetap bisa digunakan, dengan keduanya saling berkontribusi. penuh tidak menyangkal masalah catatan kuantifikasi yang dilakukan Merupakan proses pembelajaran riil yang dihadapi masyarakat, tetapi hanya sebagai alat bantu dan tidak bersama, melibatkan berbagai memfokuskan energi pada bagaimana mengurangi fenomena sosial yang pihak. setiap anggota masyarakat dapat terjadi. Tujuan PAR: 3. Melibatkan pengembangan sistem terus berkontribusi, dengan cara yang 1. Membangun kesadaran masyarakat dan pengembangan kapasitas berarti bagi pengembangan aset dan masyarakat setempat. kemampuan mereka sendiri. Fokus dan memberdayakan masyarakat 4. Merupakan proses pemberdayaan energinya ditujukan pada isi gelas dan melalui pendidikan , akulturasi, dan para peserta dapat bukan pada kosongnya (Kretzmann & pembelajaran dan dialog public; meningkatkan kontrol atas Mcknight, 1993). 2. Merubah cara pandang tentang kehidupan mereka. penelitian dengan menjadikan 5. Bertujuan untuk mencapai Community Based Research (CBR) penelitian sebuah proses keseimbangan antara penelitian adalah sebuah model penelitian yang partisipasi; (research) dan tindakan (Minkler & memprioritaskan pada kebutuhan 3. Menggeser padarigma: masyarakat Wallerstein, 2008). masyarakat dan memadukan berbagai sebagi Objek menjadi Subjek Asset Based Community elemen komunitas di dalamnya untuk penelitian; Development (ABCD) merupakan terlibat secara aktif dalam penelitian 4. Membawa perubahan salah satu pendekatan dalam untuk menjawab tantangan yang (transformation) nilai sosial di pengabdian kepada masyarakat yang terjadi di lingkungan komunitas masyarakat. menitikberatkan pada inventarisasi sendiri. Perguruan tinggi yang hadir PAR adalah sebuah kegiatan asset di lingkungan masyarakat. dalam melaksanakan penelitian ini pengabdian masyarakat berbentuk Asset yang digunakan untuk tidak hadir sebagai subjek pengontrol riset yang dilakukan dengan partisipasi mendukung kegiatan pemberdayaan penelitian, tapi hadir sebagai mitra masyarakat dalam satu lingkup sosial masyarakat. ABCD merupakan masyarakat untuk menjadi fasilitator atau komunitas untuk membuat aksi metode pembangunan berkelanjutan penelitian yang sesungguhnya perubahan ke arah yang lebih baik. dengan mendasarkan pada asset, dilaksanakan bersama dengan Peneliti melakukan inkulturisasi atau kekuatan dan potensi masyarakat. masyarakat. menyatu dengan masyarakat, tidak ABCD disebut juga community- memisahkan diri dan bekerjasama driven development (CDD) dengan Community Based Research (CBR) dengan warga. n (*YRS) arti pembangunan yang digerakkan atau disebut juga dengan Community Based Participatory Research (CBPR) adalah penelitian dengan Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 23
[ Bangga Unesa ] Garnesa Unesa Racing Team Raih Juara 1 Ajang KMHE TERUS CIPTAKAN PRODUK BERDAYA SAING BERPRESTASI DI MASA PANDEMI KGARNESA: Garnesa Racing Team. mengakali masalah yang ada dengan BUKAN SUATU KEMUSTAHILAN, MHE UI yang mengusung koordinasi. Untuk hasil yang maksimal, KHUSUSNYA BAGI MAHASISWA tema “Energi untuk Negeri” kami lakukan koordinasi setiap hari,” merupakan kontes yang kali ujar Agung Prijo Budijono, S.T., M.T., UNESA. SALAH SATUNYA pertama digelar secara daring. selaku pendiri serta pembimbing DITUNJUKKAN GARUDA UNESA Diikuti 110 tim dari 74 universitas, Garnesa Racing Team. RACING TEAM, ATAU YANG LEBIH institut, dan politeknik dari seluruh Indonesia, KMHE UI membuktikan jika Dalam sesi wawancara yang DIKENAL DENGAN GARNESA masa pandemi tidak menyurutkan dilakukan melalui platform zoom RACING TEAM. MEREKA BERHASIL semangat mahasiswa seluruh yang juga dihadiri Firman Yasa Utama, Indonesia untuk tetap kreatif dan S.Pd., M.T., selaku pembimbing UNJUK GIGI DENGAN MEMBAWA inovatif menciptakan inovasi baru. Garnesa dan segenap tim Garnesa PULANG PREDIKAT JUARA Sama halnya dengan tim Garnesa, yang terlibat dalam KMHE UI 2020, I KATEGORI STEERING AND sekalipun banyak kendala yang dialami selama melakukan persiapan, itu BREAKING (SISTEM KEMUDI semua tidak memutuskan semangat DAN PENGEREMAN) PADA KELAS untuk menciptakan produk yang patut bersaing di kancah nasional. URBAN DIESEL PADA AJANG KONTES MOBIL HEMAT ENERGI “Pandemi tidak mematahkan (KMHE) YANG DILAKSANAKAN semangat tim Garnesa. Kita selalu 26 S.D. 30 NOVEMBER 2020 DI UNIVERSITAS INDONESIA (UI). 24 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ Bangga Unesa ] mereka menjelaskan jika ada beberapa referensi secara tertulis, yaitu berupa “UNTUK BISA IKUT KE TAHAP perbedaan yang didapat dalam proses karya ilmiah,” ujarnya. “Jadi, dari hulu PRESENTASI VIRTUAL, KITA pelaksanaan KMHE secara luring dan ke hilirnya kita punya semua, komplet,” HARUS MASUK DI TIGA BESAR. daring. Agung juga menjelaskan tambahnya. JADI KITA MULAI DENGAN jika pada kontes secara daring yang MENYIAPKAN BEBERAPA HAL, diikuti oleh Garnesa di KMHE UI 2020, Pada kontes tersebut, Garnesa MULAI DARI MELIHAT PANDUAN, banyak sekali pesiapan yang perlu sebenarnya mengirimkan dua delegasi dipersiapkan. tim untuk mengikuti kategori urban MENYIAPKAN PASUKAN, diesel dan listrik. Dua dari kategori PEMBAGIAN TUGAS, MEMBUAT “Untuk bisa ikut ke tahap presentasi tersebut berhasil lolos dalam tahap KRITERIA SESUAI PANDUAN, DAN virtual, kita harus masuk di tiga besar. seleksi proposal. Hanya saja, pada saat MENGERJAKAN. TENTUNYA TETAP Jadi kita mulai dengan menyiapkan tahap berikutnya, yang berhasil lolos BERKOORDINASI ANTARA SAYA, beberapa hal, mulai dari melihat dan bisa mempresentasikan karyanya PAK FIRMAN, DAN ANAK-ANAK panduan, menyiapkan pasukan, adalah mereka, tim dari kategori pembagian tugas, membuat kriteria urban diesel pada sistem kemudi dan YANG TERLIBAT. ” sesuai panduan, dan mengerjakan. pengereman. Tentunya tetap berkoordinasi antara Marathon (SEM) yang diselenggarakan saya, Pak Firman, dan anak-anak yang Sementara itu, jauh sebelum di Sepang International Circuit, Kuala terlibat,” ujarnya. KMHE UI 2020, Garnesa juga sudah Lumpur. Di tahun 2018, tim Garnesa beberapa kali menorehkan prestasi. juga menorehkan prestasi sebagai Lebih jauh, Agung menjelaskan jika Adapun beberapa prestasi yang juara I kelas Urban Diesel pada ajang pada kontes kali ini, tim harus lebih berhasil didapat yakni, sebagai best KMHE UNP. Di tahun yang sama, banyak membaca dan fokus pada teori. design pada ajang Kompetisi Mobil Garnesa juga memndapatkan juara Itu yang kemudian menjadi sangat Listrik Indonesia (KMLI) yang digelar I kategori best time laps kelas urban berbeda dengan pelaksanaan kontes di Bandung, 2 s.d. 4 November 2012. pada FDR Award. Sebelum menjadi secara luring. “Kalau online, saya lihat Prestasi ini merupakan debut pertama juara I pada KMHE yang digelar di itu anak-anak hulunya harus kuat, jadi Garnesa sejak kali pertama dibentuk. UI, Garnesa kembali menorehkan di teori mereka harus kuat. Sementara Prestasi lainnya yakni, Garnesa pernah prestasinya sebagai juara III kategori kalau offline-kan hilirnya yang harus menempati posisi ke III Kategori Urban urban MPD diesel pada KMHE yang kuat, jadi keterampilan, skill-nya yang Listrik pada kompetisi Indonesia digelar di Universitas Negeri Malang harus kuat,” tambahnya. Electric Marathon Challenge (IEMC) tahun 2019. n (AY) pada 23 s.d. 25 November 2012. Sejalan dengan Agung, Firman Kontes ini adalah kontes pertama yang juga menjelaskan bahwa banyak dilaksanakan Dirjen Dikti di Sirkuit pelajaran didapat dari kontes yang Kenjeran Park, Surabaya. Peringkat diadakan secara daring kali ini. Karena selanjutnya yakni, peringkat IV Urban dituntut untuk menguasai teori, Listrik dan Juara III Urban Diesel pada mau tidak mau tim Garnesa harus IEMC 2013. membaca dan belajar lebih banyak untuk menambah wawasan mereka Selain itu, pada tahun 2013, tim saat melakukan presentasi hasil yang Garnesa (III) juga berhasil mewakili nantinya akan dinilai. “Memang yang Indonesia untuk mengikuti Shell Eco terakhir kemarin (KMHE UI 2020) ternyata banyak pekerjaan rumah yang harus dipenuhi. Ketika online itu baru terasa. Dari hubungan referensi secara teoritis, perhitungan formula itu sangat ditonjolkan. Memang harus dipaksa,” ujarnya. Namun, dari kejadian itu, ternyata didapat hikmah yang luar biasa. Pengalaman-pengalaman itu kemudian dijadikan sebuah tonggak untuk kemudian bisa dijadikan referensi sebagai tugas akhir atau skripsi. “Kami banyak belajar dari kampus-kampus lain. Dari situ refleksinya temen-temen, sekaligus menjadi evaluasi dan koreksi, yakni memang sudah saatnya kita memiliki Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 25
[ FILOSOFI ] Belajar (Pendidikan) Filsafat DARI SASTRA Tinjauan Apresiatif Seiring dunia yang saat ini sedang dilanda covid-19, tentunya resonansinya berimbas pada daya baca generasi saat ini. Lihat saja, sekolah dan perguruan tinggi –dalam hal ini konteks Indonesia—di lakukan dalam jaringan (daring) yang mau tidak mau berimbas pada pemahaman peserta didik. kedalaman dalam kesederhanaan. kebenaran fiksi. Karena itu, kata Puisi itu, misal saja boleh dimaknai Ibsch (1993), ‘fiksi adalah fakta dan ketika seseorang kehilangan fakta adalah fiksi’. Keduanya, menjadi segalanya. Dalam hal ini gara-gara tidak jelas saat ini sebab kadang kita ada pencuri yang menguras semua dimainkan dengan bahasa bahwa harta bendanya. Sampai hartanya kebenaran adalah hoax dan hoax habis tak bersisa. Sebenarnya, dia adalah kebenaran. Karena itu, siapa tidak kehilangan segalanya. Masih ada yang pandai main-main dengan harta yang paling berharga. Karena itu, bahasa, dialah pemenangnya. Ya, dalam petikan puisi itu diungkapkan memang benar, siapa yang lihai ‘pencuri masih meninggalkan bulan bermain dan memainkan bahasa, di atas jendela’. si pencuri masih tentulah dia yang menjadi pemenang sebab pepatah mengatakan ‘lidah Dr. Anas Ahmadi, M.Pd. lebih tajam daripada pedang’. WAJAH KITA KINI DAN Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin, Unesa ERA KRISIS MEMBACA Pencuri itu masih meninggalkan meninggalkan satu hal yang paling Kata Baudrillard (2017), manusia bulan di atas jendela berharga, yakni nyawa kita sehingga modern saat ini terjebak dalam Tulisan ini adalah tulisan yang kita masih bisa melihat bulan di atas konsumerisme. Tentunya, kata Pawlett sederhana saja mengenai filsafat. Kata jendela. Jadi, pencuri itu masih baik (2007), konsumerisme manusia filsafat sebenarnya bisa jadi terlalu bukan? Dia tidak membunuh si pemilik modern adalah konsumerisme yang tinggi untuk diomongkan dalam rumah. banal. Bagaimana tidak, kini banyak tulisan yang sederhana ini. Sebelum masyarakat modern, diakui atau tidak, kita omong-omong tentang filsafat, Tentunya, puisi itu adalah puisi, lebih melayani libido konsumerisme. ada baiknya menyitir puisi klasik bukan dunia realitas. Tapi, jangan Lihat saja, anak-anak muda yang lebih Jepang yang lebih dikenal dengan salah bahwa puisi (sastra) adalah banyak menguras uangnya demi puisi zen –puisi yang menawarkan miniatur dunia realitas. Puisi (sastra) mendapatkan predikat fashionable, kesederhanaan dalam kedalaman dan menyuarakan kebenaran dalam glamour, sosialita, dan gaul. Semuanya kadang memang demi sebuah gengsi. 26 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ FILOSOFI ] Marilah kita lihat tulisan Clemmitt kejenuhan intelektual dalam dia kadang mendapatkan perlakuan (2008) yang menunjukkan bahwa pembelajaran daring ini. buruk. Dalam bahasa Jawa dikenal generasi saat ini memasuki era MENGGERAKKAN FILSAFAT istilah ‘ditulung malah mentung’. krisis membaca. Mengapa? Sebab DI SEKOLAH Kedua, belajar filsafat membuat bacaan yang mereka konsumsi dalam manusia memahami kehidupan secara kehidupan keseharian adalah bacaan Kembali ke konteks filsafat. Untuk universal. Artinya, manusia, kaya dan ringan. Lihat saja, bacaan mereka, pemahaman lebih mendalam pada miskin, pintar dan bodoh sebenarnya tiktok, instagram, dan/atau Facebook. generasi muda, sebenarnya filsafat sama saja. Semua bergantung Memang, tak salah jika mereka ingin perlu diajarkan pada tingkat sekolah pada dirinya masing-masing dalam paham sosmed. Ingin lebih dikenal dasar. Hanya saja, hal tersebut tentu menyikapi kehidupan. Misal saja, jika oleh masyarakat. Ingin mendapatkan banyak mendapatkan tantangan dari kita sitir puisi Jepang kuno, ‘mata bisa informasi yang lebih cepat. Namun, berbagai segmen. Mengapa demikian? melihat, tetapi tidak melihat’. Hal ini dalam konteks yang lebih filosofis, Kita tahu bahwa beberapa pandangan menunjukkan bahwa manusia bisa bacaan mereka cenderung ringan menganggap filsafat adalah ilmu yang lebih mudah memahami, mengkritik, (kalau mengikuti bahasa anak berat. Jadi, jika diajarkan pada anak- dan menghujat kesalahan orang lain sekarang: receh). Meski, kita tidak anak tentunya mereka kesulitan sebab secara bertubi-tubi bahkan sampai ke mengelak bahwa dari sosial media filsafat konon berbicara tentang hal akar-akarnya. Namun, dia lupa bahwa juga banyak ilmu pengetahuan yang yang abstraktif. Padahal, filsafat juga dia tidak mampu melihat dirinya bisa kita dapatkan yang terkadang hal bisa bicara yang konkret. Selain itu, sendiri yang sangat jelek bahkan lebih itu tidak diperoleh di bangku sekolah/ dari aspek pengajar, tak banyak orang jelek dibandingkan dengan orang kuliah. yang menyukai filsafat. Dengan begitu, yang dihujatnya. Karena itu, pula ada ketika di sekolah atau di perguruan pepatah yang mengatakan ‘orang Seiring dunia yang saat ini tinggi, filsafat kurang disinggung dan yang mengatakan orang lain gila, sedang dilanda covid-19, tentunya bahkan tidak disinggung. sebenarnya dia lebih gila daripada resonansinya berimbas pada daya orang gila tersebut.” Baiklah, tulisan baca generasi saat ini. Lihat saja, Sekarang, marilah kita ajarkan filsafat ini memang tidak memuaskan bagi sekolah dan perguruan tinggi –dalam yang paling sederhana pada anak-anak, saya pribadi. Mungkin juga bagi yang hal ini konteks Indonesia—di lakukan bukan filsafat yang melangit, tetapi membaca. Tapi, ah biarlah tulisan ini dalam jaringan (daring) yang mau filsafat yang membumi. Marilah kita ajak menjadi tulisan apa adanya seperti tidak mau berimbas pada pemahaman anak-anak untuk baca filsafat yang enak ini. Untuk penutup marilah kita peserta didik. Ketika sekolah dan dipelajari, renyah, dan sederhana tanpa merujuk pada ungkapan Voltaire kuliah model daring, memang anak- harus mumet kepala. Bahkan, ada yang “ketika dunia dilanda api tahayul, anak bisa belajar teknologi yang berpendapat bahwa berfilsafat nanti filsafat memadamkannya.” Semoga lebih baik. Misal saja, anak-anak bisa akan membuat sesat. Hal itu disebabkan kita menjadi orang yang tercerahkan mengenal platform belajar daring, olef beberapa fakta bahwa filsuf adalah dengan filsafat, bukan disesatkan oleh mulai dari zoom, google meet, microsoft sosok yang ateis. Memang benar, filsuf filsafat. Apalagi, phobi pada filsafat. n teams, webex, ataupun yang lainnya. ada yang ateis, misal saja ketika kita Begitu juga dengan pengajarnya, bicara Sartre, Nietsche, Heiddeger, tetapi HASNA/HISYAM mau tidak mau harus update dengan kita juga tahu bahwa SK Kierkegaard teknologi pembelajaran daring. adalah filsuf yang teistis. Misal saja, REFERENSI Namun, di sisi lain, pembelajaran anak-anak kita kenalkan dengan novel Baudrillard, J. (2017). The Consumer daring yang dalam hal ini tiba-tiba, Dunia Sophie (Gaarder, 2007) yang tentu membawa dampak dalam mengisahkan perjalanan anak kecil Society: Myths and Structures. konteks pembelajaran. Belajar tatap dalam mempelajari filsafat. Mudah London: Sage. muka dengan belajar daring ternyata bukan. Clemmitt, M. (2008). Reading Crisis?. memiliki perbedaan yang jauh. Anak- Washington, D.C: CQ Press. anak ternyata mengalami penurunan Belajar filsafat sebenarnya Pawlett, W. (2007). Jean Baudrillard: dalam hal pemahaman materi bukan hal yang sia-sia. Kita bisa Against Banality. London: pembelajaran. Bahkan, jika boleh mendapatkan hal berikut. Pertama, Routledge. dikatakan, mereka turun satu tingkat belajar filsafat membuat manusia Gaarder, J.(1996). Sophie’s World: dalam pembelajaran. Misal saja, anak lebih bijak. Misal saja, dalam pepatah A novel About the History of SMP kelas 1, sebenarnya mereka masih lama disebutkan ‘jika kau tanam padi, Philosophy. London: Phoenix. citarasa anak SD kelas 6. Hal tersebut rumput ikut tumbuh. Tapi, jika kau Ibsch, E. (1993). Fact and Fiction disebabkan pemahaman yang belum tanam rumput, jangan harap padi ikut in Postmodernist Writing. optimal dalam pembelajaran daring. tumbuh’. Hal itu menunjukkan bahwa Journal of Literary Studies, Anak-anak dan mahasiswa mengalami orang yang berbuat baik, masih ada 9(2), 185-193, https://doi. yang beranggapan buruk dan bahkan org/10.1080/02564719308530040 Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 27
[ KOLOM REKTOR ] INOVASI DAN KREATIVITAS DI TENGAH PANDEMI Oleh Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes (Rektor Universitas Negeri Surabaya) Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir dua tahun ini tentu berdampak pada berbagai sektor kehidupan, termasuk dunia pendidikan tinggi. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu melakukan berbagai terobosan dan inovasi agar tetap mampu memunculkan kreativitas dan inovasi meski berada dalam situasi pandemi. Sebagai salah satu perguruan pandemi seperti ini, kegiatan belajar teknologi pembelajarannya saja secara tinggi negeri yang cukup mengajar dipaksa bertransformasi daring, namun konten-kontennya juga terkemuka di Jawa Timur, dengan cepat menjadi daring. menyesuaikan perubahan. Bahkan, Unesa tentu menjadikan pandemi Sementara tidak semua perguruan modul pembelajaran juga terus covid-19 tersebut sebagai wahana tinggi siap untuk melakukan mengalami perkembangan dari waktu untuk mendorong semua sivitas pembelajaran daring. Namun ke waktu. akademika senantiasa berinovasi untuk ternyata hal ini justru meningkatkan mengembangkan karya-karya inovatif kreativitas dari perguruan tinggi untuk Tentu, tidak semua perguruan yang dapat dirasakan manfaatnya memastikan bahwa kegiatan belajar tinggi mampu dengan cepat oleh masyarakat. Pandemi Covid-19 mengajar harus terus berlangsung di beradaptasi melakukan perubahan harus menjadi pemacu kreativitas tengah ketidaksiapan. besar dalam pembelajaran daring sehingga lahir berbagai inovasi yang di masa pandemi ini. Banyak juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi Meski pada awalnya, perguruan perguruan-perguruan tinggi lain yang pandemi ini. tinggi sempat pontang-panting agak terhambat dengan perubahan akibat ketidaksiapan menghadapi tersebut dan belum siap sepenuhnya Tak dapat dipungkiri, teknologi pembelajaran daring di masa pandemi. melaksanakan pembelajaran dan kreativitas merupakan kunci Namun, lambat laun, semuanya dengan daring. Beruntung, Dirjen Dikti telah utama bagi perguruan tinggi, cepat berbenah sehingga mampu menyediakan platform digital dalam mahasiswa, instansi dan pemerintah beradaptasi dengan sangat cepat. Hal berbagi materi perkuliahan, berbagi dalam menghadapi segala tantangan itu terlihat dari berbagai kreativitas kelas secara daring antar perguruan di masa depan, khususnya di masa yang lahir dari perguruan tinggi di tinggi. pembelajaran secara daring. Di masa masa belajar daring ini. Tidak hanya Selain beragam kreativitas, 28 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ KOLOM REKTOR ] perguruan tinggi juga melahirkan Kampus sebagai untuk memberikan layanan cepat berbagai kolaborasi yang sangat rumah pembelajar agar calon mahasiswa tidak terlanjur bermanfaat. Selain itu, banyak pula pindah ke lain hati sebelum panitia partisipasi perguruan tinggi dalam tentu memiliki PMB sempat memfollow-up mereka kegiatan di luar belajar daring seperti tuntutan jauh lebih melalui balasan email atau pun relawan Covid-19, Kampus Mengajar, telpon calon mahasiswa satu per satu. Kampus Membangun Desa, KKN besar daripada Sudah saatnya kita adaptasi dengan Tematik, dan kontribusi dari mahasiswa organisasi lainnya. penerimaan mahasiswa baru online kesehatan. Ini membuktikan semangat Untuk itu, saatnya dan menyediakan cara pendaftaran gotong royong dari mahasiswa dalam kampus selalu hadir yang simple dan cepat. membantu penanggulangan akibat dengan solusi, tidak pandemi. hanya berinovasi Keenam, adaptasi metode INOVASI PERGURUAN TINGGI internal namun juga pembayaran praktis. Dulu, pembayaran SAAT COVID-19 harus berinovasi yang kuliah kalau tidak dilakukan di kampus bermanfaat untuk rasanya ada yang kurang. Nah, pada Saat pandemi covid-19 ini, berbagai masa pandemi ini kita tidak mungkin inovasi baru yang sebelumnya jarang kalangan luas. untuk datang ke kampus atau ke terpikirkan, kini benar-benar terjadi. bank. Untuk itu perguruan tinggi Pertama, inovasi adaptasi kuliah baik inovasi untuk adaptasi maupun wajib berinovasi dalam memudahkan gaya baru. Saat pandemi sekarang ini inovasi untuk mitigasi. Inovasi pembayaran mahasiswa dengan kuliah online sudah menjadi sebuah untuk adaptasi mulai berkembang, menyediakan metode pembayaran keniscayaan yang tak bisa ditunda lagi, seperti inovasi disinfektan alami, alat yang praktis bagi calon mahasiswa. kalau kampus tidak mau beradaptasi pelindung diri, robot untuk melayani Kampus bisa menyediakan banyak dengan kuliah gaya baru ini, sudah pasien, penemuan obat herbal, dan opsi channel pembayaran online dapat dipastikan perkuliahan tidak masih banyak lagi. Dalam mitigasi, seperti pilihan banyak rekening bank, akan berjalan. Dengan perubahan itu, ilmuwan dunia berlomba-lomba pembayaran melalui internet banking mau tidak mau dosen harus mengubah menemukan vaksin. atau mobile banking, seluruh ATM, toko cara pembelajaran dengan media modern, dll. elektronik, video conference, dan Keempat, inovasi adaptasi media sosial lainnya dengan konten- promosi digital marketing. Metode Ketujuh, adaptasi perubahan konten yang dibuat agar sesuai dengan promosi konvensional seperti perilaku hidup sehat. Pandemi learning outcome dan mahasiswa tidak membagi-bagi brosur, kunjungan Covid-19 menyadarkan arti pentingnya bosan atau terbebani tugas terlalu ke sekolah-sekolah atau pameran hidup sehat dan sanitasi personal banyak. pendidikan jelas sangat tidak mungkin dan lingkungan. Kebiasaan mencuci dilakukan saat wabah Covid-19 tangan dengan sabun secara lebih Kedua, inovasi adaptasi fleksibilitas ini, semua sekolah dan perguruan sering, memakai masker dan jaga kerja. Dulu, bekerja dari rumah hanya tinggi sementara menghentikan jarak pergaulan mungkin akan dapat dirasakan oleh freelance. Namun, aktivitas rutin digantikan dengan menjadi kebiasaan baru pasca saat pandemi ini bekerja dari rumah sistem pembelajaran online/daring. Covid-19 berakhir. Kampus dituntut atau Work from Home (WFH) adalah Untuk itu cara terbaik saat ini adalah menyediakan fasilitas-fasilitas kebiasaan baru. Namun bagi kampus, dengan menggunakan promosi digital penunjang guna mendukung hal tidak mudah beradaptasi dengan marketing, antara lain website yang tersebut, khususnya fasilitas cuci fleksibilitas, khususnya pengukuran menarik dan informasi jelas tentang tangan, ruang kelas, dan ruang tunggu/ kinerja pegawai. Padahal dalam kondisi kampus Anda, buat konten gambar- layanan yang lebih nyaman dan aman. bekerja konvensional pun kampus gambar menarik, artikel berkualitas dan Bagaimana pun juga kampus harus masih kesulitan menerapkan prinsip video kreatif, optimalkan media sosial memberi contoh kepada masyarakat pengukuran kinerja, kecuali untuk seperti channel youtube, facebook, luas tentang adaptasi hidup sehat. dosen yang memang ouputnya lebih instagram, twitter dan lain-lain. mudah diukur. Namun demikian, Kampus sebagai rumah pembelajar sebenarnya kondisi darurat ini bisa Kelima, inovasi adaptasi tentu memiliki tuntutan jauh lebih menjadi momentum pembelajaran pendaftaran yang simple dan cepat. besar daripada organisasi lainnya. tentang efektivitas dari fleksibilitas Kita tahu cara pendaftaran melalui Untuk itu, saatnya kampus selalu hadir kerja dan pengukuran kinerjanya. pengisian formulir kertas kemudian dengan solusi, tidak hanya berinovasi diserahkan kepada panitia penerimaan internal namun juga harus berinovasi Ketiga, Inovasi adaptasi dan mahasiswa baru (PMB) jelas tidak yang bermanfaat untuk kalangan luas. mitigasi. Tugas kampus tidak hanya mungkin dilaksanakan dalam situasi Dan kita semua percaya bahwa badai membantu mendidik masyarakat seperti saat ini, bahkan menggunakan pandemi Covid-19 pasti akan berlalu. dengan informasi-informasi penting, google form sudah tidak memadai Demikian juga dengan Unesa, yang tetapi juga bagaimana harus muncul senantiasa menjadi garda terdepan gagasan inovasi baru pemberi solusi, dalam membantu menangani pandemi covid-19. n Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 29
[ RESENSI BUKU ] Menembus Batas Normal Oleh SYAIFUL RAHMAN T idak setiap orang memiliki Dalam kenyataannya, sangat dipanggil Helen Keller. Saat masih kondisi yang normal. banyak contoh difabel yang sukses sangat kecil, dia pernah diserang Ada sebagian orang dalam berbagai bidang. Mereka demam tinggi yang menyebabkan dia yang harus menjalani berhasil bangkit dan membuktikan buta dan tuli. Namun, siapa sangka, hidup berbeda. Bisa jadi bahwa ketidaknormalan yang dimiliki perempuan yang buta dan tuli itu berbeda dalam hal kondisi fisik (tuna) tidak menghambat dirinya untuk tetap berhasil mengukir banyak prestasi maupun berbeda dalam kondisi berprestasi. Nick Vujicic, misalnya. yang gemilang? Dalam id.wikipedia.org nonfisik (psikis). Sebelumnya, orang- Pria asal Australia itu bukan saja ditulis: orang dengan kondisi berbeda ini berhasil membuka mata banyak orang, sering disebut sebagai disabilitas. tapi juga berhasil memotivasi dan “…seorang penulis, aktivis politik, Namun, dalam perkembangannya, menginspirasi. Dengan kondisi fisiknya dan dosen Amerika. Ia menjadi ungkapan tersebut dianggap kurang yang berbeda, dia tetap bisa mengukir pemenang dari Honorary University tepat. Sebab berbeda tidak berarti banyak prestasi. Dia berhasil menjadi Degrees Women’s Hall of Fame, The tidak mampu. Oleh karena itu, untuk motivator kelas dunia dan menjadi Presidential Medal of Freedom, The orang-orang yang demikian kini lebih penulis buku best seller internasional. Lions Humanitarian Award, bahkan sering disebut sebagai difabel. Mereka kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. berbeda, tapi tetap bisa. Di dunia internasional, dikenal pula Ia menulis artikel serta buku-buku Helen Adams Keller atau lebih akrab terkenal, di antaranya The World I Live 30 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ RESENSI BUKU ] LEWAT BUKU SUKSES keterbatasan pada kakinya. Untuk ada yang bertugas ke tempat lain, DALAM KETERBATASAN, berjalan, dia membutuhkan bantuan maka pimpinan Pondok Pesantren PARA ANGGOTA SAHABAT tongkat. Namun, keterbatasan Fauzul Muslimin diamanahkan ke PENA KITA TIDAK HANYA itu tidak menyurutkan tekadnya Ali Yusuf. Melalui pondok itulah dia untuk menuntut ilmu. Tidak hanya berhasil mewujudkan impiannya, yaitu BERBAGI KISAH-KISAH hingga jenjang sarjana, tapi juga menyebarkan ilmu-ilmu agama. Selain INSPIRATIF TENTANG berhasil menuntut ilmu hingga mengajar di pondok, dia juga menjadi ORANG-ORANG DIFABEL jenjang pascasarjana. Semangatnya dosen, menjadi anggota majlis tarjih, YANG DIKETAHUINYA, TAPI untuk menjadi ahli ilmu agama dan dan kerap kali ke luar kota untuk JUGA BERBAGI TENTANG menyebarkan ilmu-ilmu agama yang menghadiri berbagai undangan (hlm. KEPEDULIAN ORANG YANG dimiliki tak pernah padam. Karena itu, 62-67). MEMBANTU PARA DIFABEL setelah menyelesaikan pendidikannya UNTUK TUMBUH LEBIH BAIK. di bangku sarjana, dia mengabdikan Tentu masih banyak kisah-kisah diri di Pondok Pesantren Fauzul inspiratif lain tentang para difabel. Muslimin sebagai staf pengajar. Akan Mereka bukan tidak menyadari tetapi, seiring berjalannya waktu, keterbatasan yang dimiliki, tapi karena pengasuh atau pemimpin mereka tahu bahwa di balik pondok itu ada yang meninggal dan keterbatasan ada kelebihan yang diberikan Tuhan kepadanya. Mereka In dan The Story of My Life (diketik DATA BUKU berusaha keras untuk bangkit dan dengan huruf biasa dan Braille), yang menembus keterbatasan-keterbatasan menjadi literatur klasik di Amerika dan JUDUL BUKU: pada dirinya. Para difabel bukan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Sukses dalam Keterbatasan orang yang tidak mampu, tapi mereka Ia berkeliling ke 39 negara untuk adalah orang yang berbeda dan berbicara dengan para presiden, PENULIS: mampu. Oleh karena itu, dukungan mengumpulkan dana untuk orang- Anggota Sahabat Pena Kita seluruh pihak sangat diperlukan untuk orang buta dan tuli. Ia mendirikan membangkitkan semangat mereka. American Foundation for the Blind dan PENYUNTING: Sebagaimana yang dilakukan oleh American Foundation for the Overseas Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.I. keluarga Hitta Alfi Muhimmah. Orang Blind.” tua Hitta memiliki kepedulian luar PENERBIT: biasa pada anak-anak difabel. Bahkan, Di Indonesia, tidak kurang kisah- Sahabat Pena Kita dia berjuang untuk mendirikan kisah difabel yang berprestasi dan Sekolah Luar Biasa (SLB) demi inspiratif. Misalnya, Anis Rahmatillah, TAHUN: memaksimalkan pendidikan anak- siswa salah satu SMP Negeri di Pertama, Januari 2021 anak berkebutuhan khusus itu (hlm. Sleman. Gadis kecil itu memiliki 162-167). ketidaknormalan dengan tangannya. ISBN: Dia harus menulis dengan kakinya. 978-623-95428-6-3 Lewat buku Sukses dalam Namun, ketidaknormalan itu ternyata Keterbatasan, para anggota Sahabat tidak membuat Anis minder. Justru PERESENSI: Pena Kita tidak hanya berbagi kisah- banyak prestasi yang berhasil dia Syaiful Rahman adalah pecinta kisah inspiratif tentang orang-orang raih. Dia pernah meraih juara 1 OSN buku yang kini berdomisili di difabel yang diketahuinya, tapi IPA Tingkat Nasional. Di sekolahnya tanah kelahirannya, Sumenep. juga berbagi tentang kepedulian dia berhasil menduduki peringkat 1 Kini dia masih duduk di bangku orang yang membantu para difabel paralel. Bahkan lukisan Anis terjual untuk tumbuh lebih baik. Buku ini dengan harga Rp500.000,00 dalam pascasarjana Unesa. menyimpan sejuta mutiara dan pameran Inacraft. Padahal, dia melukis menyadarkan pembaca untuk dengan menggunakan kakinya (hlm. senantiasa bersyukur. Sebuah buku 8-12). yang luar biasa! n Di Yogyakarta, ada seorang pria bernama Ali Yusuf. Dia patut dijadikan teladan dan sumber inspirasi. Pasalnya, dia memiliki Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 31
[ SENGGANG ] FOTO: DOK Dr. Wahono Widodo, M.Si, Hobi Kendarai Mobil Tua “Ketika masa muda, saya suka melihat mobil kuno, baru bisa terwujudkan ketika sudah dewasa. Bisa memiliki koleksi mobil kuno ibaratnya dalam bahasa Jawa rabuk nyowo, memupuk jiwa agar terus memberikan semangat dan gairah dalam hidup.” 32 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
[ SENGGANG ] Di sela-sela padatnya aktivitas dan kesibukan sebagai dosen, sejumlah hobi pun menjadi hiburan untuk melepas penat. Selain hobi yang berbentuk kegiatan seperti olahraga, naik gunung atau jalan-jalan, ada pula yang memiliki hobi mengendarai mobil tua. Salah satunya dilakukan Dr. Wahono Widodo, M. Si yang di sela-sela kesibukannya menyempatkan diri menyalurkan hobi mengendarai mobil kuno, selain juga hobi lain seperti tenis meja, mendaki gunung dan sebagainya. Masih Pemula, Tak Ingin Koleksi dalam Jumlah Banyak Pria kelahiran Ponorogo bisa menambah gairah tersendiri bagi Bagi Wahono, mencari mobil kuno 10 September 1968 yang dirinya. “Bisa memiliki koleksi mobil memiliki keistimewaan dan keunikan juga alumni Unesa itu kuno ibaratnya dalam bahasa Jawa tersendiri. Ia mengibaratkan seperti mengungkapkan bahwa hobi rabuk nyowo, memupuk jiwa agar terus berburu yang memerlukan kehati- mengendarai mobil kuno terbilang memberikan semangat dan gairah hatian dan membangun relasi yang baru alias pemula. Dosen di Fakultas dalam hidup,” tuturnya. baik sehingga mampu mendekatkan Matematika dan IPA Unesa itu hubungan keluarga. Selain itu, hal mengaku sangat senang bisa Wahono mengakui, untuk yang memotivasi hobinya itu adalah merealisasikan impian masa kecilnya mendapatkan mobil kuno gampang- “live balance” antara menjadi dosen, itu. “Ketika masa muda suka melihat gampang susah. Selain melihat-lihat menjalankan hobi, beribadah, dan mobil kuno, baru bisa terwujudkan baik online maupun nyata, harus seterusnya. ketika sudah dewasa,” tuturnya. memiliki mentor sehingga bisa menyaring tawaran iklan mobil tua Wahono mengatakan, hobi Meskipun suka dengan mobil kuno yang tayang di online dan market menjadi penyemangat aktivitas namun Wahono tetap berpikir dan place. Hal lain yang penting, tidak sehari-hari karena bisa menambah membuat keputusan yang rasional. boleh tergesa-gesa membeli tapi harus pertemanan dan persaudaraan yang Dia tak ingin menyukai mobil kuno mengecek terlebih dahulu tentang lebih luas. Ia berharap tidak hanya hingga mengoleksinya dalam jumlah kelebihan dan kekurangannya. menjalin pertemanan dengan teman yang berlebihan. “Saya pilih yang Selain itu, harus cerdas dalam lingkup kerja, namun juga pertemanan murah meriah, yang penting cukup,” menjalin pertemanan dan diskusi. lebih luas yang diikat oleh passion dan pungkasnya. Setelah memutuskan mobil A maka hobi yang sama. “Untuk hobi menaiki selanjutnya melihat secara langsung. mobil kuno (lawasan) itu hanya Saat ini, Wahono memiliki mobil “Biasanya, untuk kekurangan itu sekadar hobi dan kesenangan, belum kuno jenis Toyota Corolla Astuti 73. keropos lalu banyak mesin yang mati. menjadi passion,” pungkasnya. Mobil dengan polesan cat warna Tapi itu bisa diotak-atik dan diperbaiki hijau itu tampak unik. Mobil ini pelan-pelan. Kalo sudah cocok baru Namun demikian, baik hobi yang sering dikendarai Wahono bersama dibawa,” jelasnya. menjadi passion ataupun hanya keluarganya. Menurutnya, mobil ini sekadar hobi, Wahono mengaku Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 33
[ SENGGANG ] mendapatkan banyak keuntungan Biasanya, Wahono bermain dengan sering bepergian dengan beberapa dari hal itu. Di antaranya jaringan lawan main siapa saja yang mau senior di himapala setelah itu agak pertemanan semakin bertambah, bergabung. Ada orang kampung yang vakum. Mulai lagi 2020-2021, sebelum wawasan semakin luas, pengetahuan memang menguasai tenis meja, ada PPKM sempat ke kota Batu,” jelasnya. meluas, keterampilan atau skill juga rekan-rekan kerjanya di Unesa. semakin bertambah, melatih Kegiatan ini rutin dilakukan Wahono Bisa terus melakukan olahraga kesabaran karena mobil lawas yang selama seminggu dua kali. serta diberi kekuatan lebih lama lagi butuh perbaikan, serta yang paling menjadi harapan Wahono saat ini. Ia penting lebih meningkatkan rasa Demi menjaga kebugaran juga berharap tidak akan bosan untuk syukur terhadap Sang Pencipta. “Di tubuhnya, Wahono tak hanya berolahraga, karena hal ini tentu saja dunia mobil tua ini, saya terbilang menjadikan olahraga sekadar hobi demi menjaga kebugaran tubuh. masih pemula. Kalau sudah bosan, semata, tapi juga kegiatan yang Utamanya, saat pandemi seperti bisa dijual lagi. Bukan selalu ingin memang rutin untuk dilakukan. saat ini, dimana kesehatan menjadi mengoleksi, yang penting bikin hepi Olahraga sudah terkenal memiliki prioritas utama bagi setiap orang. n bukan harganya mahal,” ungkapnya. beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, hal ini (FBR) Ia mengakui hobi mengoleksi diupayakannya agar rutin dilakukan mobil tua bisa saja menjadi sumber untuk menjaga kesehatannya kehidupan karena memiliki nilai sekaligus mengajak orang lain untuk ekonomi. Namun, untuk saat ini menjaga kesehatan diri mereka mengoleksi mobil kuno hanya karena menjadi lawan mainnya. mengalir saja. Jika masih suka bisa “Menjadi lawan main kan berarti diteruskan, kemudian masih bisa dijual ikut berolahraga, jadi ikut sehat,” kembali. “Jadi mengalir saja. Tidak tandasnya. ada target tertentu untuk koleksi,” tandasnya. Ada hobi lain yang masih berkaitan OLAHRAGA TENIS MEJA dengan berolahraga yaitu camping. DAN CAMPING Menjadi pecinta alam ketika masih mahasiswa mengantarkan Wahono Tenis meja menjadi olahraga yang pada hobinya mendekat dengan alam. sering dilakukan oleh Wahono. Dia Kegiatan ini juga melatih kebugaran, mengaku bermain tenis meja sudah karena melewati jalanan yang cukup dilakukan sejak SD. Aktivitas itu, terjal untuk memilih lokasi camping. sempat terhenti dan baru dilakukan Di masa sebelum pandemi, Wahono lagi tahun 2000an hingga sekarang. masih sempat menyalurkan hobinya ini ke Hutan Pinus di Batu. “Dulu 34 | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | Majalah Unesa
LENSA UNESA Penutupan KKN MBKM Unesa di Nganjuk KULIAH Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN MBKM) yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tahun 2021 telah berakhir. Acara penutupan secara resmi diselenggarakan di Wisata Taman Cengkok Asri, Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu (20/06). Kegiatan tersebut dihadiri Prof. Luthfiyah Nurlaela. M.Pd, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bupati Nganjuk (plt) Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, S.E., S.H., M.M., MBA beserta jajaran pemerintah Kabupaten Nganjuk. Selain itu juga ada camat, serta jajaran kepala desa setempat. n (ADIT) Majalah Unesa | Nomor: 155 Tahun XXII - Juli 2021 | 35
Search
Read the Text Version
- 1 - 36
Pages: