Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buku digital

Buku digital

Published by Rifal Kurniawan, 2020-09-18 09:12:23

Description: Tutorial

Search

Read the Text Version

SEO 101: Cara Membuat Website Eksis di Halaman Depan Google 1. Understanding SEO ● Perbedaan SEO & SEM: ○ SEM: memiliki label \"Ads\" atau \"Iklan\" di depan listing di search engine atau mesin pencari; ○ SEO: berada di bawah hasil SEM dan tanpa label \"Ads\" atau \"Iklan\". ● SEO penting dikuasai oleh setiap digital marketers, karena: ○ RoI paling tinggi, traffic-nya gratis; ○ biaya beriklan lewat SEM terus meningkat. ● SEO adalah salah satu channel digital marketing, sehingga sebelum menguasai SEO, penting untuk mengetahui konsep digital marketing secara umum. ● Mindset yang penting dikuasai oleh setiap digital marketers: ○ problem solving, ○ data analysis & critical thinking, ○ fast learning. ● Step/workflow digital marketing campaign secara umum: ○ plan & hypothesis, ○ execution, ○ data gathering, ○ data analysis, ○ insight. ● Proses SEO secara umum: ○ keyword research; ○ on-page optimization; ○ off-page optimization; ○ measurement & analysis.

2. Research Keyword Research ● Output dari keyword research adalah list keywords yang relevan dengan bisnis kita, beserta average monthly search volume-nya. ● Beberapa konsep terkait keywords: ○ Jenis keywords berdasarkan purchase intent: ■ informational, ■ transactional, ■ navigational. ○ Long tail vs short tail: ■ short tail (1-2 kata, kadang sampai 3 kata): traffic tinggi, persaingan tinggi, tapi kurang mempunyai purchase intent (karena terlalu broad); ■ long tail (3+ kata): traffic rendah, persaingan rendah, lebih punya purchase intent (karena lebih spesifik). ● Kriteria keywords yang dijadikan target keywords: ○ relevan dengan yang ditawarkan bisnis kita. ● Langkah-langkah melakukan keyword research: ○ tentukan \"seed keywords\", dari penawaran bisnis/website kita dan dari bertanya ke target user apa kata kunci yang mereka cari di Google; ○ validasikan dengan cara mengetik di Google; ○ gunakan tools untuk mendapatkan search volume dan keywords terkait. Salah satunya adalah Uber Suggest dari NeilPatel.com. Selain untuk keyword research, tools ini bisa digunakan untuk competitor research; ○ masukkan keyword dari langkah sebelumnya satu per satu ke tools ini; ○ download hasilnya, beserta keywords terkait dari keyword awal tadi; ○ kompilasi hasilnya dan lakukan analisis hingga kita mendapatkan keywords sesuai kriteria; ○ hasil akhirnya berupa daftar keywords. Masing-masing keyword ini akan memiliki page-nya masing-masing. Competitive Research ● Tujuan akhir competitor research adalah mengetahui strategi SEO kompetitor. ● Hasil/outcome dari competitor research: ○ daftar siapa saja kompetitor kita, ○ keywords yang mendatangkan traffic ke website kompetitor, ○ strategi konten kompetitor, ○ backlinks yang kompetitor dapatkan. ● Proses yang perlu dilewati dalam competitor research:

○ masukkan target keywords ke search engine; ○ perhatikan top 3 sampai 5 dari setiap keyword itu; ○ buka satu persatu, lihat apa saja yang kompetitor tawarkan di websitenya: seperti apa title-nya, deskripsinya, URL-nya, konten, fitur khusus, penawaran spesial, dan sebagainya; ○ buka Uber Suggest, masukkan url kompetitor tersebut. Menu-menu di Uber Suggest menunjukkan berbagai hal yang dari kompetitor: ■ \"Keywords\" - untuk melihat keywords yang masuk ke website mereka. Dari sini, kita bisa mendapatkan ide apa keywords yang bisa ditambahkan lagi ke daftar target keywords kita, ■ \"Top Pages\" - untuk melihat pages yang paling banyak mendapatkan traffic, ■ \"Backlinks\" - untuk melihat dari mana aja backlinks mereka. 3. On-Page Optimization ● Terdapat dua bagian yang perlu dilakukan dalam on-page optimization: content dan technical. Creating EAT-able, High Quality and Unique Content ● Content on-page optimization artinya membuat page website kita paling bagus di mata search engine. Kriteria bagus berdasarkan search engine evaluator guideline Google, bisa disingkat dengan EAT, yaitu: ○ Expert: untuk topik/target keyword yang kita incar, page kita berisi konten yang komprehensif, detail, dan mudah dimengerti; ○ Authoritative: untuk topik/target keyword yang kita incar, website kita punya otoritas untuk membahas topik itu, misalnya website kesehatan yang ditulis oleh dokter; ○ Trusted: website kita bisa dipercaya, misalnya dengan menggunakan template yang profesional, menggunakan HTTPS, ada Customer Service 24 jam, dan sebagainya. ● Cara membuat rancangan konten yang EAT-able: ○ Identifikasi 3-5 kompetitor teratas untuk keyword yang kita incar; ○ Buka masing-masing website tersebut satu per satu, lalu lihat seperti apa isinya: outline/sub-topik kontennya, fitur-fitur website, servis/penawarannya, dan sebagainya; ○ Bandingkan konten website-website kompetitor. Misalnya kompetitor x memiliki konten A-B-C-D (di mana A, B, C, dst. adalah sub-topik atau fitur atau servis yang dimiliki kompetitor), kompetitor y memiliki konten A-B-C-E, dan kompetitor z memiliki konten A-B-D-E;

○ Dari sini setidaknya kita bisa melihat bahwa konten A-B-C-D-E adalah syarat minimal konten yang kita miliki. Namun, kita harus kreatif dalam membuat rencana konten, misalnya dengan merancang konten A-B-C-D-E-F-G-H-I agar lebih lengkap dan menyeluruh. Technical Part of SEO ● Beberapa bagian technical on-page optimization yang paling penting: ○ Meta title. Merupakan ranking factor. Hal pertama yang dilihat user sebelum memutuskan mengklik. Setiap page-nya harus unik, tidak boleh ada dua page dengan title yang sama; Mengandung target keyword di depan; Maksimal 50-60 karakter, termasuk spasi dan nama brand di akhir; Click-baity (memancing orang untuk mengklik). ○ Meta description. Meta title terbatas panjangnya, sehingga meta description melengkapi. Mengandung target keyword (nanti di-bold oleh search engine); Memiliki alasan kenapa user harus mengklik yang itu dibanding kompetitor; Maksimal 150 karakter. ○ URL. www.domain.com/artikel/foto-pre-wedding lebih bagus dibandingkan dengan www.domain.com/post/12345, karena membuat user dan search engine mengerti isi page-nya hanya dari melihat URL-nya. Harus mengandung target keyword; Gunakan dash/“-“ sebagai pengganti spasi; Jangan terlalu panjang, usahakan 3-5 kata saja. ○ Internal linking. Memberi tahu search engine bahwa ada halaman lain di website kita, mengurangi bounce rate. Gunakan target keywords halaman tujuan sebagai anchor text. ○ Heading structure. Perlu ada heading 1, heading 2, heading 3, dan seterusnya. ○ Mobile friendly. 70-80% user mengakses website dari handphone. Mobile first indexing. ○ Fast loading. User & search engine suka website yang cepat. Ada website untuk mengetes loading speed & kasih saran improvement seeprti pagespeed insight.

4. Off-Page Optimization ● Tidak semua link sama di mata search engine. Ada backlink yang bisa meningkatkan ranking website kita atau malah membuat website kita hilang. ● Ada beberapa konsep penting tentang link: ○ Link dari website populer lebih bernilai dari website antah berantah; ○ Link dari domain baru lebih bernilai dari link dari page baru dari domain yang sebelumnya ada; ○ Link yang membawa traffic user (artinya ada user yang mengklik, bukan cuma sekedar link dari website yang tidak ada pengunjungnya) itu lebih bernilai; ○ Link yang ada di body content (tempat user baca konten) lebih bernilai dibanding link di footer atau sidebar (karena jarang diklik); ○ Link yang mudah didapat, biasanya lebih tidak bernilai. Misalnya 1,000 link menggunakan software SEO itu jauh lebih sedikit nilainya dibanding 1 link dari Detik.com. ● Black hat SEO: diharamkan search engine, backlink-nya ditujukan untuk mengakali search engine, bukan untuk membantu users. ● White hat SEO: Link-nya didapatkan tidak dengan membeli/memberi uang/senilai monetary value langsung ke website lain. ● Gray hat SEO: tidak jelas black atau white-nya. Tidak benar-benar mengakal-akali seperti black hat, tapi juga tidak benar-benar tanpa uang seperti white hat. Banyak praktisi SEO masih menggunakan cara-cara ini, karena impact-nya juga terbukti. ● Beberapa strategi white hat SEO yang paling umum: ○ Social media akun kita sendiri. Buat profile di berbagai social media (Twitter, Instagram, pinterest, LinkedIn, dsb), berikan link di profile-nya, dan secara rutin share konten website kita di sana; ○ Blog commenting di komunitas yang relevan dengan konten website kita; ○ Guest posting. Menyumbang tulisan ke blog lainnya; ○ Website user generated content: kompasiana, indonesiana, medium; ○ Online forum/groups/QA sites, sesuai niche website kita; ○ Menjadi expert, lewat wawancara. Becoming face of your business; ○ Public Relation (PR) dan publikasi positif lainnya; ○ Membuat resource content yang bisa jadi referensi; ○ Dari stakeholders/partner bisnis kita sendiri.

5. Measurement & Analysis ● Ada 3 metrics yang harus dipantau: ○ Ranking. setidaknya ranking kita harus ada trek naik dari waktu ke waktu; ○ Traffic. Jumlah pengunjung yang masuk harus meningkat dari waktu ke waktu; ○ Conversion (kalau website kita ada transaksinya) juga harus meningkat; ● Cara memantau metrics tersebut: ○ Ranking: menggunakan tools \"keyword ranking tracker\". Tools itu yg akan secara otomatis mengecek ke search engine berapa ranking keyword kita; ○ Traffic: apalah arti sebuah ranking kalau nggak ada orang beneran yang akses website kita. Ada 2 cara track traffic kita: Google Analytics (menu Acquisition - Channel Overview - Organic Search) dan Google Search Console (menu Performance); ○ Conversion: paling umum lewat Google Analytics yang sudah diaktifkan goal tracking-nya.