Petualangan Muty Cerpen Karangan: Benedicta
Saat itu, liburan tiba… Muty, Ibu, Ayah dan Radyt adik nya ingin berlibur kerumah nenek di desa. Ibu telah mempersiapkan perlengkapan nya, siang itu pun mereka berangkat ke rumah nenek. Ayah sibuk menyetir, ibu sibuk SMS an tentang masalah arisan, Radyt sibuk dengan tablet nya, sedangkan Muty membaca buku cerita yang baru dia beli kemarin. Siang telah berganti sore akhir nya mereka pun sampai di rumah nenek, mereka disambut dengan meriah, beberapa menit kemudian kue jahe ala nenek telah siap setelah selesai disambung dengan minum teh bersama. Malam telah tiba merekapun bersiap tidur… Pagi yang cerah telah tiba, Muty yang baru bangun segera mandi dan ganti baju, dia langsung pergi kedapur menemui nenek nya yang sedang memasak ia pun membantu nenek memasak, lalu masakan nenek dan Mutypun siap disajikan…Ia meminta izin nenek untuk jalan-jalan, walau belum sempat bertemu Ayah, Ibu, dan Radyt pagi itu. Di tengah perjalanan Muty melihat batu yang cukup besar melebihi besar tubuh Muty, ia tak sengaja menyenggol batu itu dan batu itu terbuka, seperti ada cahaya terang dari dalamnya. Tiba-tiba Muty tersedot masuk kedalamnya ternyata ada banyak peri disana, para peri ketakutan melihat Muty yang tiba-tiba ada didalamnya, setelah dia menjelaskan peristiwa yang terjadi
kepadanya peri itu sedikit demi sedikit mendekat, Muty diajak melihat-lihat dunia peri. Muty dikenalkan pada peri-peri itu satu persatu ada Pery gigi, Peri gizi, Peri buah, Peri sayur, dan masih banyak lagi lainnya. Muty pun disuruh pulang oleh para peri karena takut ia dicari oleh keluargannya, iapun meninggalkan para peri dan pulang 3 hari kemudian ia pun pulang ke rumahnya, dan tidak bisa melupakan dunia peri yan gpernah ia temui. Suatu malam ia pernah bermimpi ada peri gigi, peri warna, peri sayur, dan peri lainnya berada di taman bermain yang biasa dipakai Muty bermain mereka sedang berada di bunga-bunga yang ada di taman milik nya. Muty senang sekali bisa berpetualang didunia peri, ia berharap bisa bermain didunia peri suatu saat nanti.
Search
Read the Text Version
- 1 - 3
Pages: