Kisah serigala yang beriman kepada Rasulullah Nationalgeographic.org
Dikisahkan pada masa kenabian Muhammad SAW, pada suatu daerah hiduplah seorang pengembala kambing. Pengembala tersebut harus mengurus ratusan kambing dan domba. Setiap pagi, lelaki itu membawa seluruh hewan ternak yang diamanati kepadanya ke padang rumput dekat dengan oasis. Namun naas, suatu hari lelaki tersebut kecolongan karena seekor serigala berhasil menerkam seekor domba yang lepas dari kerumunan. Pengembala tersebut pun mengejar sang serigala dan menakut- nakutinya dengan ayunan tongkat. Domba yang menjadi buruan serigala bertubuh cukup gemuk, sehingga serigala alami kesulitan saat membawanya kabur. Sang gembala pun menarik paksa domba tersebut dari cengkeraman serigala. \"Wahai fulan, mengapa engkau begitu zalim? Allah telah menetapkan domba itu sebagai rezekiku untuk hari ini, mengapa engkau merebutnya dariku?\" ujar serigala itu kemudian.
Betapa terkejutnya pria ini ketika mendengar serigala itu bertutur kata layaknya manusia. \"Kamu... Bisa berbicara?\" kata sang pengembala takjub. \"Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada yang lebih mengherankan daripada seekor serigala bisa berbicara,\" kata hewan itu. \"Apa itu?\" \"Di Madinah, ada seorang nabi dan rasul yang Allah utus untuk sekalian alam. Namun, banyak orang yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya. Nama nabi itu, Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam,\" papar serigala. Keesokan harinya, lelaki pengembala itu pergi ke Madinah untuk menjumpai langsung sosok yang diceritakan serigala kemarin. Perjalanan yang tidak mudah dia tempuh dengan penuh kesabaran dan sampailah ia di Madinah. Setelah bertanya kepada warga setempat, lelaki itu kemudian tiba di depan Masjid Nabawi. Singkat cerita, ia berkesempatan bertemu Nabi Muhammad
SAW. Kepada beliau, ia pun menuturkan kisahnya hingga sampai di Madinah. Kemudian Rasulullah membenarkan kisah sang gembala bahwa ada seekor binatang yang terang- terangan menunjukkan rasa imannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Lebih lanjut, hal itu ternyata termasuk tanda kian dekatnya hari akhir. \"Yang demikian itu adalah salah satu tanda kiamat,\" sabda Muhammad SAW.
Search
Read the Text Version
- 1 - 4
Pages: