PENYAKIT JAMUR TI NEA VERSIKOLOR (PAN U)Definisi Tinea versikolor adalah infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makulaPenyebab dan di kulit, skuama halus disertai rasa gatal.epidemiologi . Penyebab Malassezia furftrr /P ity r o sp orum orbicul ar e.Gejala singkat Dapat menyerang hampir semua umur.penyakit o Umur Menyerang pria dan wanita.Pemeriksaan kulit o Jenis kelamin o Bangsa/ras Semua bangsa. o Daerah o Kebersihan/higiene Hampir di seluruh dunia. Kurangnya kebersihan memudahkan penyebaran tinea ver- o Lingkungan sikolor. Keadaan basah atau berkeringat banyak, menyebabkan stra- tum korneum melunak sehingga mudah dimasuki Malnssezia furfur. Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Biasanya timbul makula dalam berbagai ukuran dan warna, ditutupi sisik halus dengan rasa gatal, atau tanpa keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. o Loknlisssi Dapat terjadi di mana saja di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan, wajah dan tempat- tempat tak tertutup pakaian. o Efloresensi/sifnt-sifutnya : Berupa makula yang dapat hipopigmentasi, kecoklatan, keabuan atau kehitam-hitaman dalam berbagai ukuran, dengan skuama halus di atasnya.Pemeriksaan l.Sinar Wood: fluoresensi kuning keemasan.pembantui 2.Mikroskopik preparat KOH % dari kerokan kulit lesi: tampak kelompok-kelompoklaboratorium hifa pendek tebal 3-8 p, dikelilingi spora berkelompok berukuran 1-2p.Diagnosis banding 1,.Eritrnsma. Etiologi : Corynebacterium minutissima. Dengan sinar Wood : fluoresensi 'coral red'. 2.Pitiriqsis rosea. Gambaran efloresensi sejajar dengan garis-garis kulit, ada 'medal- lion' atau hernld patch. Kerokan kulit: hifa, spora negatif; sinar Wood negatif.10
Penyakit Jamur 11Gambar 2.1 Tinea versikolor bentuk makular. Tani p ak m aku Ia li ipopi g m entasiditutupi skuama halus.Gambar 2.2 Tinea versikolor tipe folikular. Tampak makula hipopigmenlasifolikular.
12 Saripati PenyaAlt AulilPenatalaksanaan r Umum : Menjaga higiene perseorangan. o Khusus (topikal) Bentuk makular : salep \44ritfield atati larutan natrium tiosulfit 20% dioleskan setiap hari. Bentuk folikular : dapat dipakai tiosulfas natrikus 20-30%. Obat-obat anti jamr-ir golongan imidazol (ekonazol, mikonazol, klotrimazol, dan toisiklat) dalam krim atar-r salep 1-2% juga berkhasiat. o Ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari. r Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 rninggu.Prognosis Baik. TINEA NIGRA PALMARISDefinisi Tinea nigra palmaris adalah penyakit infeksi jamur superfisial yang menyerang telapak kaki dan tangan, menimblrlkan gambaran khas berupa warna coklat- kehitaman pada kulit.Penyebab dan o Penyebab : Clndosporirtmzuerneckii.epidemiOlOgi o Umur : Biasanya menyerang anak-anak. o Jenis kelamin : Pria sama dengan wanita.Faktor-faktor yang o Bangsa : Semua bangsa dapat terserang penyakit ini.memengaruhi r Daerah : Lebih mudah berkembang pada daerah tropis beriklimtimbulnyapenyakit: o Kebers.i1han,/1hi,gi.ene panas dengan kelembapan tinggi' : Lebih mudah menyerang orang dengan kebersihan yang kurang dan higiene yang rendah. o Lingkungan : Kotor dengan udara lembap dan panas mempermudah penyebaran penyakit.penvakit:Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan tambahan: *'in*\"J:iliilii;llTil#x[ff]':m#:J;1::::12::l#-ff^-#,ffi? nyeri atau sedikit gatal.Pemeriksaan kulit o Lokslisasi : Telapak kaki dan tangan. . Efloresensi : Makr.rla hiperpigmentasi miliar sampai numular dengan gambaran polisiklis.Pemeriksaan t. Sinar Wood : fluoresensi kuning kehijauan.pembantu/ 2. Biakan kerokan kulit dalam media agar Sabouraud: terlihat pertumbuhan jamur. 3. Preparat langsung kerokan kulit dengan KOH 10%: dapat terlihat spora dan hifaIaboratorium pada epidermis.Diagnosis banding 1. Sifilis stadiunt Il : pada telapak kaki/tangan tampak makula hiperpigmentasi dengan skuama yang jelas. 2. Melanoma: biasanya memberi warna coklat kehitaman yang lebih dalam. 3.Tineqztersikolor: makula lebih putih dan skuama lebih halus, berwarna putih sampai cokiat.
Penatalaksanaan Penyakit lamur 13Prognosis Salep yang mengandung asam salisilat 3-5% dan asam benzoat 5-\0% banyak menolong. Preparat imidazol 1-2% dalam krim atau salep berkhasiat baik. Baik. Gambar 2.3 Tinea nigra palmaris. Tampak makula hiperpigmentasi berbatas tegas. TINEA KAPITISDefinisi Tinea kapitis adalah infeksi jarnur superfisial yang menyerang kulit kepala danPenyebab dan rambut.epidemiologi . Penyebab Golongan dermatofita, terutama T. rubrum, T. men-Faktor yangmemengaruhi o Umur tagroplrytes dan M. gypseum.timbulnya o Jenis kelamin Umumnya anak-anak sekolah dasar.penyakit Anak pria lebih banyak daripada anak wanita.Gejala singkat o Bangsa Semua bangsa dapat terkena penyakit ini.penyakit: o Daerah Lebih banyak pada daerah beriklim panas. o Kebersihan/higiene Kebersihan yang buruk dan kontak dengan binatang peliharaan seperti anjing atau kucing berperan dalam o Lingkungan penularan. Lingkungan kotor dan panas, serta udara yang lembap ikut berperan dalam penularan. Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: ]amur dapat masuk ke dalam kulit kepala atau rambut, dan selanjutnya berkembang membenbuk kelainan di kepala tergantung daribenbuknya. Biasanya memberi keluhan gatal atau nyeri.
14 Saripati Penyakit KulitPemeriksaan kulit oLokqlisasi : Daerah kulit kepala dan rambut. . Efloresensi ; Bergantung dari jenisnya : ' 1. Gray patch ring Tuortn: papula-papula miliar sekitar muara rambut, rambut mudah putus, meninggalkan alopesia yang berwarna coklat. 2. Black dot ring u)orm: infeksi jamur dalam rambut (endotriks) atau di luar rambut (ektotriks), rambut putus tepat pada permukaan kulit, meninggalkan makula coklat berbintik-hitam, dan warna rambut sekitarnya menjadi suram. 3. Kerion: pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil dengan skuamasi akibat radang lokal, rambut putus dan mudah dicabut. 4. Tinea favosa: bintik-bintik berwarna merah kuning ditutupi oleh krusta yang berbentuk cawan (skutula). Berbau busuk (mousy odor), rambut di atasnya putus- putus dan mudah dicabut.Pemeriksaan 1. Sinar Wood: fluoresensi kehijauan.laboratorium 2. Pembiakan skuama dalam media agar Sabouraud. 3. Preparat langsung dari kerokan kulit dengan larutan KOH 10'h, dapat terlihat hifa atau spora dan miselium. Preparat langsung dari rambut dapat terlihat hifa atau spora di dalam rambut (endotriks) atau di luar rambut (ektotriks).Diagnosis banding: 1. Alopesia areata (d.engan bentuk btack dot),biasanya kulit tampak licin dan berwarna coklat. 2. Dermatitis seboroikn (dengan bentuk tinea favosa), rambut tampak berminyak, kulit kepala ditutupi skuama yang berminyak. 3.Psoriasis (dengan bentuk tinea favosa), sisik (skuama) tebal, berwarna putih mengkilat dan bersifat kronik residif.Penatalaksanaan c Sistemik: Griseofulvin 10-25 rng/ke BB; dewasa 500 mglhari. Ketokonazol 5-10 mg/kg BB; dewasa 200 rng/hari selama 7-74hari. o Topiksl; Mencuci kepala dan rambut dengan shampoo desinfektan antimikotik seperli larutan asam salisilat, asam b enzoat, dan sulfur presipitatum. Obat- obat derivat imidazol 1-2oh dalam krim atau larutan dapat me- nyembuhkary demikian pula ketokonazol krim atau larutan 27o.Prognosis jika penyembuhan telah dicapai dan faktor-faktor infeksi dapat dihindari, prognosis umumnyabaik.
Penyakit Jamur 15 Gambar 2.4 Tinea favosa Makula eritem dengan skuama dan rambut-rambut putus.Gambar 2.5 Gray patch ring worm. Makula coklat, rambut-rambut putus tepatpada pangkalnya.Gambar 2.6 Kerion. Abses-abses pada permukaan kulit kepala dan rambu!Iepas.
\"16 Saripati Penyakit Kulit TINEA BARBAE & SIKOSIS BARBAEDefinisi Adalahbentuk infeksi jamur dermatofita pada daerah dagu/jenggot yangmenyerangPenyebab dan kulit dan folikel rambut.epidemiologi . Penyebab B iasanya oleh golon g an T r i chophy t o n dan Micr o sp ontm.Gejala singkatpenyakit o Umur Selalu pada orang dewasa, tak pernah pada anak-anak.Pemeriksaan kulit: o jenis kelamin Biasanya pada pria dewasa. o Bangsa/rasCambaran Dapat mengenai semua bangsa, tapi lebih sering pada kulithistopatologi o Daerah putih.Pemeriksaan Daerah tropis dengan kelembapan tinggi.pembantu/ . Kebersihan Banyak pada orang-orang dengan higiene kurang baik.laboratorium Kotor merupakan faktor yang mempermudah infeksi. r LingkunganDiagnosis banding Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: PenderitaPenatalaksanaan biasanya mengeluh gatai dan pedih pada daerah yang terkena, disertai bintik-bintik kemerahan yang terkadang bemanah. o Loknlisasi : Biasanya pada daerah dagu/jenggot, tapi dapat menyebar ke wajah dan leher. .Efloresensi/srtFsifatnya: Rambut daerah yang terkena menjadi rapuh dan tidak mengkilat, tampak reaksi radang pada folikel berupa kemerahan, edema, kadang-kadang ada pustula. Pada batang dan folikel rambut terkadang tampak organisme, tetapi jarang pada lesi yang lebih dalam. Pada keadaan kronik terlihat nanah, sel raksasa dan infiltrasi sel- sel radang kronik. 1. Kerokan kuiit atau rambut jenggot yang terkena (terputus-putus, tidak mengkilap) dengan larutan KOH 10-20%, dilihat langsung di bawah mikroskop untuk mencari hifa atau infeksi endotriks/eksotriks. 2. Biakan pada media agar Sabouraud. 3. Sinar Wood: fluoresensi kehijauan. 7. Dermatitis kontnk alergikn I 2. Akne kistika 3. Dermatitis seboroikg I dapat dibedakan dengan pemeriksaan mikologis ) Umum : Rambut daerah jenggot dicukur bersih. Khusus jaga kebersihan umum. : Sistemik'. o Dapat diberikan griseovulfin 500 mg-1 gram/hari selama 2-4 minggu. o Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu atau ketokonazol200 mg/hari selama 3 minggu. Topikttl: e Kompres sol. kaliumpermanganas 1:4.000 atau sol. asam asetat 0,025ok, 2-3 kali sehari. o Antifungi: ketokonazol krim/ointment2o/o selama 5-7 hari atau itrakonazol I'k 5-7 hari. . Epilasi rambut yang terinfeksi o Antibiotik jika ada infeksi sekunder.
Penyakit Jamur 17Prognosis: Umumnya baik Gambar 2.7A Tinea barbae. Tampak papula miliar di daerah jenggot serta folikulitis.Definisi Gambar 2.78 Tinea barbae pada daerah dagu. Tampak daerah-daerah yang eritem dan papula-papula dengan batas kurang jelas. TINEA KORPORIS Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur superfisial golongan dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah, badan, lengan, dan tungkai.
1B Saripati Penyakit KulitPenyebab dan . Penyebab Golongan jamur dermatofita, yang tersering adalah Epiderepidemiologi . ljmur mopltyton floccosum atau T. rubrum.Gejala singkat Semua umur, tetapi lebih sering menyerang orang dewasa.penyakit r Jenis kelamin Menyerang pria dan wanita. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia.Pemeriksaan kulit o Bangsa/ras Terutama pada daerah tropis. o Daerah Insiden meningkat pada kelembapan udara yang tinggi.Cambaran Sangat besar pengaruhnya terhadap perkembanganhistopatologi o Musim/iklim penyakit ini.Pemeriksaanpembantu/ . Kebersihan Tak berpengaruh.laboratorium o Keturunan Kebersihan lingkungan/lingkungan yang kotor me- r Lingkungan mengaruhi kebersihan perorangan dalam perkembangan penyakit pada kulit manusia. Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Cejala subjektif keluhan gatal, terutama jika berkeringat. Cejala objektif makula hiperpigmentasi dengan tepi yang lebih aktif. Oleh karena gatal dan di garuk, lesi akan makin meluas, terutama pada daerah kulit yang lembap. o Loknlisnsi Wajah, anggota gerak atas dan bawah, dada, punggung. o Ell o r e s ats i/sifa t - sifatny a Lesi berbentuk makula / plak yang merah/hiper?igmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada tepi lesi dijumpai papula-papula eritematosa atau vesikel. Pada perjalanan penyakit yang kronik dapat dijumpai likeni- fikasi. Gambaran lesi dapat polisiklis, anular atau geografis. Tidak khas. Kerokan kulit dengan KOH 10% dijumpai hifa.Diagnosis banding l.Morbus Hansen: makula eritematosa dengan tepi sedikit aktif, terutama MH tipe tuberkuloid. 2.Pitiriasis rosea'. gambaran makula eritematosa dengan tepi sedikit meninggi, ada papula, skuama. Diameter panjang lesi menuruti garis kulit. 3,Neurodermatitis sirkumskripta: makula eritematosa berbatas tegas terutama pada daerah tengkuk, lipat lutut dan lipat siku.Penatalaksanaan Umum : o Meningkatkan kebersihan badan. o Menghindari pakaian yang tidak menyerap keringat. Khusus : Sistemik: o Antihistamin. o Griseofulvin, anak-anak: 15-20 ng/kg BB/hari. dewasa : 500-1000 mg per hari. o Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu. o Ketokonazol 200 mg/hari dalam 3 minggu.
Penyakit Jamur 19Ke?#ffi Gambar 2.8 Tinea korporis. Makula eritematosa berbatas tegas. Gambar 2.9 Tinea korporis. Makula polisiklis pinggir aktifGambar 2.10 Tinea korporis. Predileksi. Gambar 2.11 Tinea korporis. Makula hiperpigmentasi polisiklis.
2o Saripati Penyakit Kulit Topikal:Prognosis '. Salep \,Vhitfield. salisilat 57o, asam benzoat 10% dan resorsinol 5% dalam Campttran asam sp iril. u s. o Castellgni's psint, . Tolnaftat. o Imidazol. o Ketokonazol. o Piroksolamin siklik. Baik. TINEA IMBRIKATADefinisi In feksi jamur superfisial yang menyerang kulit dengan gambaran khas berupa skuama kasar yang tersusun konsentris sehingga tampak seperti atap gentingPenyebab danepidemiologi . penyebab T r i chophtl t o n co n c e nt r icum. r lJmur Semua Llmlrr. Tidak berbeda pada pria dan wanita. o Jenis kelamin Dapat menyerang semua ras. o Bangsa/ras Banyak di daerah tropis. r Daerah Iklim panas mempermudah perkembangan. r Musim/iklim Kebersilran memengaruhi infeksi T. concentriurm. . Kebersihan Tidak berpengamh. Lembap dan panas memengaruhi penyebaran. o Keturunan . LingkunganGejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Tinea imbrikatapenyakit biasanya menyerang seluruh permukaan kulit berupa lingkaran-lingkaran yang bersisik kasar dan tampak menyerupai lingkaran-lingkaran bermata salu (polisiklik). Sisik-sisik melingkar yang satu menutup yang lain seperti lapisan genting, dapat disertai perasaan yang sangat gatal.Pemeriksaan kulit o Lokslisssi : Biasanya seluruh tubuh. . Efloresensi/sifat-sifutnyo : Makula berwama seperti kr-rlit normai, berbentuk lingkaran dan ditutupi sisik-sisik kasar, atau beberapa lingkaran dapat menyatu (polisiklis); skuama saling menindih seperti susunan atap genting.Pemeriksaan l.Kerokan kulit dengan KOH 10%, dipanasi sebentar tidak sampai mendidih. Dapatpembantu/ ditemukan hifa, miselium dan spora.labofatOrium 2.Biakan skuama pada media Sabouraud, menghasilkan koloni ragi.Diagnosis banding Gambaran klinik yang khas ini, tidak ditemukan pada penyakit lain sehingga memudahkan diagnosis pasti.PenatalakSanaan o Sistemik : Griseofulvin 0,5 g selama 1-2 bulan. . Topiksl : r Keratolitik kuat yang bersifat fungisid antara lain: krisarobin 5%, sulfur 5olo atau asam salisilat 57o.
Penyakit lamur 21 Gambar 212 Tinea fasialis. A. Makula eritematosa, papula dan skuama di pipi. B. Makula numular, bulat dengan papula-papula kon- fluen di pipi.Gambar 2.13 Otomikosis Makula eritematosa bersisikpada muara liang telinga.
22 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.14 Tinea imbrikata. Tampak ruam kulit eritema polisiklis, skuama kasar berbatas tegas.Gambar 2.15 Tinea imbrikata. A. Ruam kulit berupa eritema melingkar, skuama kasar. B. Ruam kulit berbatas tegasmelingkar, tersusun menyerupai atap genting.
Prognosis Penyakit lamur 23 o Castellnnis's pnint o Salep \{hitfield 2 kali sehari. o Antimikotik golongan imidazol mempunyai khasiat baik. o Itrakonazol 100 mg/hari selama 3 minggu. r Ketokonazol 200 mglhari selama 2-4 minggu Sering kali resisten terhadap pengobatan dan sering kambuh. TINEA PEDIS ('athlete's foot')Definisi Adalah infeksi jamur superfisial pada pergelangan kaki, telapak dan sela-sela jariPenyebab dan kaki.epidemiologi o Penyebab Ep i d er m ophy t o n, T r i chophy t o n, Mi c r o sp 0 r uln dan C. albic an s, yang ditularkan secara kontak langsung atau tidakGejala singkat o Umur langsung.penyakit o Jenis kelamin o Bangsa/ras Semua umur.Pemeriksaan kulit o Daerah Dapat menyerang pria dan wanita. o Musim/iklim Bangsa yang hidup di daerah tropis. o Lingkungan Lebih banyak di daerah tropis. Iklim panas memperburuk penyakit. Panas dan udara lembap, serta sepatu yang sempit sering mempermudah infeksi. Bentukktinik: 1. Tipe papulo-skuamosa hiperkeratotik kronik: Jarang didapati vesikel dan pustula, sering pada tumit dan tepi kaki dan kadang- kadang sampai ke punggung kaki. Eritema dan plak hiperkeratotik di atas daerah lesi yang mengalami likenifikasi. Biasanya simetris, jarang dikeluhkan dan kadang- kadang tak begitu dihiraukan oleh penderita. 2. T ip e intertriginosa kronik: Manifestasi klinis berupa fisura pada jari-jari, tersering pada sela jari kaki ke-4 dan 5, basah dan maserasi disertai bau yang tidak enak. 3. Tipe subakut: Lesi intertriginosa berupa vesikel atau pustula. Dapat sampai ke punggung kaki dan tumit dengan eksudat yang jernih, kecuali jika mengalami infeksi sekunder. Proses subakut dapat diikuti selulitis, Iimfangitis, limfadenitis dan erisipelas. 4. Tipe akut: Gambaran lesi akut, eritema, edema, berbau. Lebih sering menyerang pria. Kondisi hiperhidrosis dan maserasi pada kaki, stasis vaskular, dan bentuk sepatu yang kurang baik terutama merupakan predisposisi untuk mengalami infeksi. o Loknlisasi : Interdigitalis,antarajari-jarike-3,4dan5;sertatelapakkaki. . EJloresensi/sfot-sifutnya ; o Fisura pada sisi kaki, beberapa milimeter sampai 0,5 cm. o Sisik halus putih kecoklatan. o Vesikula miliar dan dalam. r Vesikopustula miliar sampai lentikular pada telapak kaki dan sela jari. . Hiperkeratotik biasanya pada telapak kaki.
24 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.16 Tinea pedis. Predileksi Gambar 217 Tinea pedis. A. Makula hipopigmentasi, polisiklis dengan papula-papula pada tepi lesi. B. Papula, hiperkeratosis, skuama dan pustula di telapak kaki.
Gambaran Pcnyakit lamur 25histopatologi Keadaan akr:t, pada epidermis tampak migrasi leukosit, edema intraselular, spongio-Pemeriksaan sis dan parakeratosis. Jika terdapat vesikel intraepidermal, biasanya superfisial,pembantu/ multinukletis, mengandung serum, fibrin dan neutrofil. Pada lesi yang aktif tampaklaboratorium akantosis, dan pada dermis terlihat infiltrasi sel radang akut, filamen dan spora. l.Kerokan kulit + KOH 10%:hifa positif. 2.Biakan agar Sabor-rraud: tumbuh koloni-koloni jamur. 3. Sinar Wood: fluoresensi positif.Diagnosis bandlng 1. Ksndidiasis Biasanya terdapat skuama yang berwarna putih padaPenatalaksanaan 2. Akr o derm s tititis p e r stn n s sela jari ke-4-5, dan ada lesi-lesi satelit.Prognosis 'Pustular-bacterid' Terlihat radang, vesikel-vesikel yang dalam, steril, dan dapat dibedakan dengan pemeriksaan histopatologi. Secara klinis susah dibedakar.,, tapi dengan biakan dapat ditemukan agen penyebab. r Profilaksis sangat penting, mengeringkan kaki dengan baik setiap habis mandi, kaus kaki yang selalu bersih dan bentuk sepatu yang baik o Griseofulvin 500 mg sehari selama 1-2 bulan. r Salep Whitfield I atar-r II, tolnaftat dan toksiklat berkhasiat baik. o Obat-obat golongan Azol dan Terbinafin memberi hasii yang baik dan preparat triazol baik dalam bentuk tablet, krim, atau larutan memberi hasil yang baik. Pencegahan dan pengobatan yang adekr-rat memberikan prognosis yang baik. @ii'lr: Gambar 2.18 Tinea pedis interdigitalis. Skuamasi dan erosi di sela jari.
26 Saripati Penyakit Kulit TINEA MANUSDefinisi Adalah infeksi dermatofita pada tangan.Penyebab dan o Penyebab T. mentngrophytes danT. rubrum.epidemiologi dapat menyerang semua umur. o lJmur Pria dan wanita. o jenis kelamin o Bangsa,/ras Semua bangsa. Daerah tropis mempertinggi infeksi. r Daerah o Musim/iklim Panas dan lembap mempermudah jamur masuk ke kulit. Kebersihan yang kurang, dan keadaan basah merupakan o Kebersihan predisposisi infeksi. Lingkungan rawa-rawa yang selalu basah mempermudah infeksi o Lingkungan jamur.Gejala singkat o Pe4alanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Ada 2 tipe, yaitu vesikular meradang dan skuamosa tak meradang; gambaranpenyakit penyakit dapat berupa vesikel-vesikel atau skuama dengan eritema yang berbatas tegas disertai rasa gatal.Pemeriksaan kulit o Lokslisasi : Mulai pergelangan tangan sampai ke ujung jari. . E,floresensi/sifat-sifatnya: Makula eritematosa dengan tepi aktif, berbatas tegas. Terdapat vesikel atau skuama di atasnya.Pemeriksaan l.Kerokan kulit dengan KOH 10%; terlihat elemen-elemen jamur.pembantu | 2.Sinar Wood; fluoresensi positif'laboratorium 3.Biakan skuama pada media Sabouraud dalam 1-2 minggu menghasilkan pertumbuhan kol oni ragi.Diagnosis banding 1. Dermatitiskontokalergikn: ada riwayat kontak dengan sensitizer tertentu. 2. 'Dyshidrotic dermatitis': pada pemeriksaan dengan KOH, tidak ditemukan elemen- elemen jamur. 3. D er mn titis numul ar is.Penatalaksanaan Dapat diberikan preparat haloprogin, tolnaftat, asam salisilat, dan preparat triazol baik dalam bentuk tablet, krim maupun larutan.Prognosis Baik.
Penyakit lamur 27 Gambar 2.19 Tinea manus Predileksi.Gambar 2.2O Tinea manus. Makula hiperpigmentasi, polisiklis, tepi aktit.
28 Saripati Penyakit Kulit TINEA UNCUIUM (onikomikosis)Definisi Infeksi jamur dermatofita pada kuku.Penyebab dan o Dapat ditulark an secara langsung atau tidak langsung.epidemiologi o Penyebab Golongan dermatofita yang sama dengan penyebab tinea pedis dan . ljmur manus, misalnya T. mentagrophytes danT. rubrum. Lebih sering pada orang dewasa, bersamaan dengan tinea pedis et manus. o Jenis kelamin Menyerang pria dan wanita. o Bangsa/ras Semua ras terutama yang bermukim di daerah tropis. o Daerah Daerah tropis. r Musim/iklim Tak jelas pengaruhnya terhadap penyakit ini. o Kebersihan Pada orang yang banyak bekerja denga air kotor. o Keturunan Tak berpengaruh. o Lingkungan Lembap atau basah, dan sering kontak dengan air kotor.Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Keluhan utamapenyakit berupa kerusakan kuku. Kuku menjadi suram,lapuk dan rapuh, dapat dimulai dari arah distal (perimarginal) atau proksimal. Bagian yang bebas tampak menebal.Pemeriksaan kulit . Lokttlisasi : Semua kuku jari tangan dan kaki. . Efloresensi/sifat-sifatnyn ; Kuku menjadi rusak dan rapuh serta suram warnanya/ permukaan kuku menebal, di bawah kuku tampak detri- tus yang mengandung elemen-elemen jamur. Pada infeksi ringan hanya dijumpai bercak-bercak putih dan kasar di permukaan kuku (leukonikia).Gambaran Tidak khas.histopatologiPemeriksaan l.Kerokan kuku + KOH 40%.pembantu | 2.Biakan kerokan skuama di bawah/di atas kuku menghasilkan koloni jamur.laboratorikDiagnosis banding T.Onikodistrofi Candida albicons: biasanya dimulai dari proksimal. 2.Onikodistrofi akibat trauma: jelas dimulai dengan trauma, disusul kerusakan kuku. 3.Psoriasis pada kuku : tampak tebal dan pada permukaan dapat terlihatpits'Penatalaksanaan Umum: Meningkatkankebersihan/higienependerita Khusus: Sistemik : o Griseofulvin; dosis anak 15-20 mg/kg BB/hari, dosis dewasa 500-1.000 mglhari selama 2-4 minggu. o Obat-obat Itrakonazol atau golongan terbinafin 2 x 100 'Topiknl mg/hari selama 3-6 bulan memberi hasil yang memuaskan. .: Salep Whitefield I, II. . Kompres asam salisilat 57o, asam b enzoat 10% dan resolsi- nol5% dalam spiritus. o Cestellsni'spaint. o Asam undesilenat dalam bentuk cairan. o Toleaftat dalam bentuk cairan. o Imidazol dalam bentuk cairan. o Siklopiroksolamin dalam bentuk cairan.Prognosis Baik.
Penyakit lamur 29 Gambar 2.21 Onikomikosis. Kuku meniadi suram mulai dari uiung kuku' Gambar 2.22 Onikomikosis. Di bawah kuku tampak subungual keratosis. TINEA KRURIS (ekzema marginatum)Definisi Adalah infeksi jamur dermatofita pada daerah kruris dan sekitarnya.Penyebab dan o Penyebab Sering kali oleh E. floccosum, namun dapat pula oleh T. rubrum danepidemiologi T. mentngrophytes,yang ditularkan secara langsung atau tak o lJmur r Jenis kelamin langsung. o Sa1g53/ras Kebanyakan pada dewasa. o Daerah Pria lebih sering daripada wanita. o Musim/iklim Terdapat di seluruh dunia. o Kebersihan Paling banyak di daerah tropis. o Keturunan Musim panas, banyak berkbringat. o Lingkungan Kebersihan yang kurang diperhatikan. Tak berpengaruh. Yang kotor dan lembap.
3O Saripati Penyakit KulitGejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: rasa gatal hebatpenyakit pada daerah kruris (lipat paha), lipat perineum, bokong dan dapat ke genitalia; ruamPemeriksaan kulit kulit berbatas tegas, eritematosa dan bersisik, semakin hebat jika banyak berkeringat.Gambaran o Lofuilisasi Regio inguinalis bilateral, simetris. Meluas ke perineum,histopatologiPemeriksaan sekitar anus, intergluteal sampai ke giuteus. Dapat pulapembantu/laboratorium meluas ke suprapubis dan abdomen bagian bawah.Diagnosis banding o Efloresensi/sifat-sifatnya : Makula eritematosa numular sampai geografis, berbatasPenatalaksanaan tegas dengan tepi lebih aktif terdiri dari papula atauPrognosis pustula. Jika kronik makula menjadi hiperpigmentasi dengan skuama di atasnya. Tidak khas. Kerokan kulit daerah lesi dengan KOH 10%: tampak elemen jamur seperti hifa, spora danmiselium. l.Eritrasma: batas lesi tegas, jarang disertai infeksi, fluoresensi merah bata yang khas dengan sinar Wood. 2.Kandidiasis; lesi relatif lebih basah, berbatas jelas disertai lesilesi satelit. 3.Psoriasis intertriginosa: skuama lebih tebal dan berlapis-lapis. . Seperti pengobatan jamur lainnya. . Topiksl: salep atau krim antimikotik. Lokasi ini sangat peka nyeri, jadi konsentrasi obat harus lebih rendah dibandingkan lokasi lain, misahrya asam salisilat, asam benzoal, sulfur dan sebagainya. o Sistemik: diberikan jika lesi meluas dan kronik; griseofulvin 500-1.000 mg selama 2-3 minggu atau ketokonazol l00 mglhari selama l bulan. Baik, asalkan kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga. Gambar 2.23 Tinea kruris. Predileksi.
Penyakit lamur 31 Gambar 2.25 Tinea kruris. Makula hiperpigmentasi regional.Gambar 2.24 Tinea kruris. Tampak likenifikasi dan skuamasi.Definisi Gambar 2.26 Tinea kruris. Seluruh daerah kruris terkena infeksi. KANDIDIASIS Suatu penyakit kulit akut atau subakut, disebabkan jamur intermediat yang menyerang kulit, subkutan, kuku, selaput lendir dan alat-alat dalam.
32 Saripati Penyakit KulitPenyebab dan o Dapat ditularkan secara langsung atau tak langsung.epidemiologi o Penyebab Cqndida albicans. o lJmur Dapat menyerang segala umur. o Jenis kelamin Menyerang pria dan wanita. o Bangsa/ras Tak jelas hubungan ras dengan penyakit ini, tetapi insiden diduga lebih tinggi di negara berkembang. o Daerah Lebih banyak pada daerah tropis dengan kelembapan udara yang tinggi. o Musim/iklim Lebih banyak pada musim hujan, sehubungan dengan daerah-daerah yang tergenang air. o Kebersihan/higiene Terutama menyerang pekerja kebun, tukang cuci, petani. o Keturunan Riwayat diabetes melitus, salah satu faktor yang memper- mudah berkembangnya Candida albicans. o Faktor-faktor predisposisi lain seperti pemakaian antibiotik yang lama, obesitas, alkohol, gangguan vaskularisasi, hiperhidrosis dan lain-lain.Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Predileksi pada:penyakit oKttlit : Gatalhebatdisertaipanassepertiterbakar,terkadangnyerijikaada c Kuku rnfeksi sekunder. : Sedikit gatal dan nyeri jika ada infeksi sekunder; kuku akan berwarna hitam coklat, menebal, tak bercahaya, biasanya dari pangkal kuku ke distal. Di sekitar pangkal kuku didapatkanvesikel- vesikel dan daerah erosif dengan skuama. o Mukosa : Terutama mulut, ditemukan ulkus-ulkus ringan putih keabuan tertutup suatu membran.Pemeriksaan kulit o Lokalisssi: Kulit: Bokong sekitar anus, lipat ketiak, lipat paha, bawah payudara, sekitar pusat, garis-garis kaki dan tangan; kuku. . Eflor e sens i /sifa t-sifatny a : Kulit : Daerah eritematosa, erosif, kadang-kadang dengan papula danbersisik. Pada keadaan kronik, daerah-daerah likenifikasi, hiperpigmentasi, hiperkeratosis dan terkadang berfisura. Kuku : Kuku tak bercahaya, berwarna hitam coklat, menebal, kadang-kadang bersisik. Sekitar kuku eritematosa, erosif dengan vesikel.Gambaran Sel ragi pseudohifa dengan blastospora, serta sebukan sel-sel radang pada dermis.histopatologi 1. Kerokan kulit dengan KOH 10%,40%: ditemukan sel-sel ragi. 2. Media Sabouroud: koloni coklat mengkilat, permukaan basah (koloni ragi)Pemeriksaan 3. Fermentasi gula: fruktosa@ [email protected] banding o Kulit: Secara praktis dapat dibedakan melalui ke- 1. D ermgtitis seboroika. 2. D erma titis kontak aler gika. rokan kulit/preparat langsung KOH dengan elemen jamur negatif. 3. Eritrasmn: sinar Wood: merah bata. r Kuku: T.Pqronikia. Dapat dibedakan dari biakan skuama yaitu 2. O nikomiko sis/tin ea ung uium. bentuk koloni, serta elemen jamur yang 3.Psoriasis kuku: Sering terdapat pits. tumbuh.
Penyakit lamur 33 Gambar 2.28 Kandidiasis. Tampak Skuama putih di sela-sela jariGambar 2.27 Kandidiasis kulit. Predileksi.Gambar 2.29 Kandidiasis. Daerah eritematosa, erosi, bersisikdengan lesi satelit. Gambar 2.30 Kandidiasis. Makula eritematosa sekitar anus.
34 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.31 Kandidiasis. Plak berwarna putih dan daerah erosi di mukosa bibit.Penatalaksanaan Perbaiki keadaan umum, dan atasi faktor-faktor predisposisi: o Pemakaian antibiotik secara berhati-hati.PrognosisDefinisi r Hindari obesitas.Penyebab danepidemiologi o Hindari bekerja pada tempat-tempat yang lembap/banyak air.Gejala singkatpenyakit Sistemik: o Amfoterisin B 0,5-1 rng/kgBB intravena. o Tablet nistatin 3 x 100.000 U selama 1-4 minggu. o Ketokonazol400 mglhari selama 5 hari atau flukonazol 150 mglhari selama 7 hari. Topiknl : r Larutan gentian violetl-2oh. o Nistatin 100.000 U/ml terutama pada kandidiasis mukosa. o Ekonazol 7-2% (krim atau larutan). o Mikonazol 1,-2% (krim, solusio atau bedak); toksiklat 7-2'/\" (bedak, larutan atau krim). Baik. SPOROTRIKOSIS Adalah infeksi kronik Sporotrichum schenkii yangditandai dengan nodula-nodula pada kulit atau jaringan subkutan akibat pembengkakan kelenjar limfe yang kemudian melunak, memecah dan menjadi ulkus indolen. r Penyebab Sp or otrichum s chenkii. o ljmur Tidak tentu, terutama dewasa. Pria lebih sering daripada wanita. o Jenis kelamin Daerah pertanian, kelembapan yang tinggi. o Distribusi Kebersihan yang kurang. o Faktor lain Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Spora masuk melalui luka, mula-mula timbul papula atau nodula subkutan, disusul pembengkakan proksimal dari lesi (sesuai aliran getah beffig). Papula atau nodula tersebut kemudian pecah membentuk ulkus granulomatosa disertai peradangan pembuluh limfe yang menyebar mengikuti aliran pembuluh limfe.
Penyakit lamur 35Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Bagian tubuh yang terbuka, terutama ekstremitas' . Efloresensi/sifat-sifatnya : Mula-mula berbentuk papula/nodula eritematosa' Kemudian papula/nodula pecah membentuk ulkus, dinding meninggi, indurasi, dasar terdiri dari jaringangra- nulasi. Penyebaran khas limfogen proksimal'Gambaran Dari granuloma yang terinfeksi, pada dinding lesi ditemukan sel polimorfonuklear,histopatologi eosinofil dan makrofag. Pada bagian perifer ditemukan banyak sel epiteloid dan sel raksasa Langhans. Edema epidermis dengan tanda radang kronik'Pemeriksaan l.Preparat langsung: tampak granula sulfirr'pembantu/ 2.Dengan fOA fOy\": tampak hifa bercabang dan bersepta' koloni camp.,tao. Pada temperatur 37\"C: bentuklaboratorik 3.Bialian pada media Sabouraud: koloni ragi. Pada temperatur kamar: koloni filamenDiagnosis banding T.Skrofuloderma : Nodula-nodula tanpa tanda radang, tidak mengikuti 2.Ulkus tropikum j-aMla\"tntgngyau.tltitmg,fes.oUlitjei rt,uebkesrkuudlains@i, g. ranula sulfur @' 3.Sifilis stadium II ' Pemeriksaan : B or r elin rt inc enti @ : Papula-papula eritematosa dengan pembesaran kelenjar limfe generalisata'Penatalaksanaan rl.Imumr Memelihara kebersihan' o Hindari kontak dengan kotoran (tanah)' Khusus: Sistemik: o Kalium yodida jenuh per oral; dimulai 5 tetes/hari dan dinaikkan perlahan hingga 30-40 tetes/hari' oKetokonazol100-200mg/hariselamalbulanberhasilbaik. o Itrakonazol 100 mg/hari selama l bulan' o Flukonazol 150 mglhari selama 2 bulan' Topiknl:ulkus. Kompres terb\"uka dengan kalium yodida 2o/o dNtyodium 2%'Prognosis Baik. Gambar 2,32 Sporotrikosis' Predileksi'
36 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.33 Sporotrikosi s. Tampak nodula-nodula yang berjejer pada tungkai atas.Gambar 2.34 Sporotrikosis. Multipel abses sesuaidengan aliran limfe. AKTINOMIKOSISDefinisi Adalah penyakit infeksi jamur profunda kronik dengan nodula-nodula supuratif, granulomatosa disertai sinus-sinus yang mengeluarkan eksudat purulen.Penyebab danepidemiologi o Penyebab Actinomyces israelii.Gejala singkat o ljmur Semua umur.penyakit Pria:wanita = 2:1. c Jenis kelamin Kosmopolit. o Distribusi Higiene yang kurang. r Faktor lain Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Mula-mula terjadi pembengkakan setempat berwarna merah kehitaman, selanjutnya menjadi benjolan yang keras, kemudian mengalami perlunakan dan timbul fistel-fistel yang mengeluarkan eksudat keputih-putihan.
Penyakit Jamur 37Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Leher sampai wajah, dinding perut dan dinding dada. . Efloresensi/sifat-sifatnya : Nodula-nodula keras berwarna merah kehitaman disertaiGambaranhistopatologi sinus-sinus dengan eksudat purulen. Tampak jaringan granular, sel epiteloid, sel plasma dan sel raksasa dengan perubahan- perubahan degeneratif. Massa berlobulasi yang terdiri dari filamen, dan terdapat jamur berupa miselium yang sedikit bercabang.Pemeriksaan Pada sediaan apus eksudat/jaringan tepi dapat ditemukan granula sulfur berwarnapembantu/ kuning dengan diameter 1-5 mm, yangbanyak mengandung elemen-elemen jamur.laboratorium Pewarnaan Gram pada granula sulfur yang dihancurkan, didapat miselium yang bersifat Gram positif.Diagnosis banding t.Skrofuloderma: garnbaranklinis biasanya dengan sedikit infiltrasi. Terdapat sikatriks hipertrofik dan jembatan kulit. 2.Ulkus piogenik: ulkus kotor, bengkak dan mengeluarkan nanah yang banyak. 3.Sifilis stadium /11: biasanya perjalanan ulkus serpiginosa dan tes serologik positif. Dapat dipastikan dengan pemeriksaan histopatologi.Penatalaksanaan o lJmum: Menjaga kebersihan terutama kebersihan mulut. o Khusus : Sistemik: Penisilin 1-6 juta unit/hari selama 2 bulan. Topikal r jika belum ada fistel, sebaiknya dieksisi.Prognosis Baik. Gambar 2.36 Aktinomikosis. Tampak multipel fistel yang mengeluarkan cairan seropurulen.Gambar 2.35 Aktinomikosis. Predileksi.
38 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.37 Aktinomikosis pada rahang bawah. Tampak \",-\".\"'<?i makula infiltrasi dan fistel krusta. KROMOMIKOSISDefinisi Adalah mikosis profunda yang biasanya menyerang kulit dengan gambaran nodu-Penyebab dan lar dan verukosaepidemiologi r Penyebab Satu dari ke-4 jamur: Phialophora pedrosoi, P. aerrucosa, P. compactnGejala singkat dan Cladosporium ctrioniLpenyakit o ljmur Biasanya menyerang orang dewasa. Frekuensinya sama pada pria dan wanita.Gambaran o Jenis kelamin Semua bangsa.histopatologi Bangsa Lebih banyak pada daerah tropis dan subtropis dengan . iklim panas. Higiene yang kurang mempe'rmudah infeksi. o Daerah Pertanian dan petemakan mempermudah perkembangan penyakit. o Kebersihan dan higiene o Lingkungan . Pe4alanan penyakit : Jamur masuk dari tanah melalui abrasi kuiit, berkembang membentuk nodula-nodula yang selanjutnya menjadi lesi verukosa menyerupai kembang kol. o Lokslisasi : Tungkai bawah terutama telapak kaki, punggung kaki dan . Efloresensi bokong. : Nodula-nodula lentikular sampai numular dengan permu- kaan kasar menyerupai kembang kol dan berbatas tegas. Preparat dengan pewarnaan HE aau Giemsa: pada epidermis didapatkan hiperkeratosis, akantosis dan abses-abses kecil dikelilingi sei-sel datia. Dalam abses dapat ditemukan elemen jamur berbentuk bundar, berdinding tebal dan berwarna coklat.
Penyakit Jamur 39Pemeriksaan 1. Preparat langsung dari kerokan kulit dengan KOH 10%: hifa @.pembantu/laboratorium 2. Biakan jaringan kulit pada agar sabouroud. sesudah 2-3 minggu tampakDiagnosis banding pertumbuhan koloni jamur.Penatalaksanaan 7. Tuberkulosis kutis aerukosa: secara klinis memberikan gambaran yang sama, hanyaPrognosis pada TBC kulit terdapat basil tahan asam dan gambaran histopatologi yang khas. 2. Karsinomo epidermoid: gambaran histopatologi keganasan dengan sel-sel yang khas. o Larutan kalium yodida jenuh 30-50 tetes sehari selama 1-2 bulan. o Suntikan amfoterisin B intralesi. o Tindakan operatif dengan eksisi luas dan pencangkokan merupakan alternatif 1ain. o Preparat-preparat azol seperti Ketokonazol 100-200 mg/hari selama 2 bulan. o 5 fluorositosin dengan dosis 100-150 mg/hr dibagi dalam 4 dosis selama 1-2 bu1an. ]ika pengobatan sempurna, prognosis adalah baik. Gambar 2.38 Kromomikosis. Prediteksi Gambar 2.39 Kromomikosis. Pertumbuhan dengan permukaan verukosa.
4O Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.40 Kromomikosis. Permukaan verukosa, kering.Gambar 2.41 Kromomikosis.Peftumbuhan nodular. Sebagianpermukaan licin, yang lainerosif . Gambar 2.42 Kromomikosis yang sudah diobati dengan 5 fluorositosin.
Penyakit Jamur 41 FIKOMIKOSIS SUBKUTISDefinisi Adalah infeksi jamur profunda dengan gejala pembengkakan di bawah kulit. Kenyal pada perabaan, berbatas tegas dan nyeri.Penyebab dan o Penyebab jamur golongan Mucor dan Basidiobolous.epidemiologi o lJmur Semua umur, terutama anak-anak.Faktor-faktor yang r Jenis kelamin Frekuensinya sama pada pria dan wanita.memengaruhitimbulnya . Daerah Lebih banyak pada daerah tropis dengan iklim panas.penyakit Sering pada higiene yang kurang. o Kebersihan Penderita diabetes melitus dengan faktor keturunan lebih mudah o Keturunan terkena penyakit ini. Lebih mudah berkembang dalam lingkungan petani dan peternak. o LingkunganGejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan tambahan : Jamur masuk ke dalampenyakit kulit melalui luka-luka kecil atau gigitan serangga, selanjuhnya menimbulkan benjolan-Pemeriksaan kulit benjolan subkutis, terkadang timbul fistula yang mengeluarkan cairan serosanguineus. o Lokslisosi ; Kaki, leher, tangan dan dada. . Efloresensi/sfot-sifatnya : Nodula-nodula berbatas tegas, permukaan rata terkadang ada fistula yang mengeluarkan cairan serosanguineus.Gambaran Preparat dengan pewamaan HE, Giemsa, atau PAS memberi gambaran reaksi radanghistopatologi kronik, terutama sel eosinofil. Dalam infiltrasi dapat dijumpai hifa-hifa lebar bersekat dengan ukuran bervariasi dari 3-30 p.Pemeriksaan 1. Pemeriksaan cairan fistel secara langsung, dapat diiemukan hifa-hifa besar bersekat.pembantu/laboratorium 2. Biakan cairan fistel dalam agar Sabouraud glukosa dapat memperlihatkanDiagnosis banding pertumbuhan koloni jamu r. 1. Lipomn: Biasanya lebih lunak, berbatas tegas dan tanpa fistel. 2. Osteomielifls; Biasanya keras dan nyeri, fistel mengeluarkan cairan serosa.Penatalaksanaan Larutan kalium yodida jenuh 3-50 tetes/hari selama 10-14 hari memberi hasil yang baik. Eksisi tumor juga dapat berhasil baik. Amfoterisin B 1,2rng/kgBB efektif pula Itrakonazol 100-200 mglhari selama 2 bulan.Prognosis Umumnyabaik.
42 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.43 Fikomikosis. Predileksi. Gambar 2.44 Fikomikosis. Pembengkakan pada tumit d engan be be rapa fistel/ulk u s. MISETOMADefinisi Adalah infeksi jamur profunda kronik pada jaringan bawah kulit yang dapat meluas ke otot dan tulang, sehingga menimbulkan kelainanbentuk.Penyebab danepidemiologi o Penyebab Actinomycetes, termasuk genus Nocardia danStreptomyces (tipe akti- nomikotik). G enrs Ma dur ell a, AII es cher ia, Cephal o sp or ium dan P hial o - o ljmur phor a (tip e eumikotik). Biasanya menyerang orang dewasa. o Jenis kelamin Frekuensinya sama pada pda dan wanita. Bangsa Semua bangsa, terutama di daerah tropis. .
Penyakit lamur 43Faktor-faktor yang o Kebersihan/higiene : Lebih sering pada higiene yang kurang, yaitu melalui luka-memengaruhitimbulnya luka atau abrasi kulit yang kotor.penyakit: o Lingkungan : Yang kotor dan udara yang lembap merupakan kondisiGejala singkatpenyakit yang baik untuk perkembangan penyakit. Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan tambahan: Jamur masuk ke dalam kulit melalui abrasi atau luka lecet di kaki, selanjuh-rya berkembang menjadi tumor di bawah kulit, menyebabkan kelainan bentuk (deformitas) pada kaki yang disebut misetoma, Tumor kemudian mengalami perlunakan, terbentr-rk fistula atau ulkus yang mengeiuarkan sekret mengandung butir-butir kuning kehijauan disebut granula,.sul- fur. Penderita mengeluh nyeri dan selalu disertai pembengkakan kelenjar limfe re- gional.Pemeriksaan kulit Lokslisssi ; Terutama kaki, tangan, dada dan bokong. Efloresensi : Tumor yang teratur dengan fistel atau ulkus; sekret purulen mengandung butir-butir granuia sr-rlfu r.Gambaran Tampak granuloma dengan sebukan se1-sel radang berupa sel polirnorfonuklear.histopatologi Eosinofil dan makrofag. Pada bagian tengah infiltrat terlihat sel-sel epiteloid dan sel datia Langhans.Pemeriksaan 1. Pemeriksaan sekret secara langsung dengan KOI{ 10% sulit menemukan elemenpembantu/ jamur.laboratorium 2. Biakan granula sulfur dalam agar Sabar,rraud; sesudah 1-2 minggu tampak pertumbuhan koloni berwarna krem sampai coklat. 3. Pemeriksaan radiologik. Untuk menilai derajat kerusakan.Diagnosis banding 7. Skroflodermn:Iokalisasi biasanya di leher atau ketiak. Timbul ulkus dengan pinggir livide dan ada jembatan-jembatan kulit. 2. Osteonielills; biasanya berr-rpa benjolan akr-rt ber-wama merah, sekresinya pustulosa.Penatalaksanaan Misetoma aktinomikotik diobati dengan penisilin prokain 2,4_.4.,8juta unit selama 2- 4 minggu. Preparat sulfa seperti sulzadiazin 3-8 g/hariselama 2-4 minggu. Misetoma eumikotik dengan amfoterisin B intravena, kadar dalam darah 1,,2-2 1tg/n\ dapat membunuh jamur, tetapi umumnya sangat resisten. Jika dengan pengobatan ini tidak menolong, dianjurkan amputasi.Prognosis Umumnya kurang baik.
44 Saripati Penyakit Kulit Gambar 2.45 Misetoma. Predileksi.Gambar 2,46 Misetoma. Tampak multipel ulkus tak teratur Gambar 2.47me ngel uarkan jari n g an n e krosis. Misetoma pada lutut. Tampak be- berapa fistel de- ngan jaringan gra- nuloma. Gambar 2.48 Misetoma pada paha. Multipel tistula dengan sekret seropurulen.
Search
Read the Text Version
- 1 - 35
Pages: