Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 3. Optika klinis

Bab 3. Optika klinis

Published by haryahutamas, 2016-08-24 05:25:33

Description: Bab 3. Optika klinis

Search

Read the Text Version

Optika klinis Untuk memahami: . Keadaan refraktif mata yang berbeda, akomodasl, dan presbiopia. . Cara koreksi kelainan refiaksr pada pembedahan katarak. o Koreksi pengilihatan dengan lensa koniak, kacamata, dan pembedahan refraktif.Cahaya dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum elektromagnetikyang mata sensitif terhadapnya. Bagian yang dapat dilihat dari spgktrumini terletak pada paniang gelombang 390 nm hingga 760 nm. Agar matadapat menghasillcan informasi visual yang al<urat, cahaya harus difokusl<andengan tepat di retina. Fokus harus disesuaikan untul< menghasilkanpandangan yang sama jelas untuk objel< del<at maupun jauh. Kornea, ataulebih tepatnya titil< pertemuan udara/air pada mata bertanggung jawabuntuk dua pertiga kekuatan fokus mata, sedangkan lensa kristai untuksepertiganya. Dua elemen refraksi mata ini mengl<onvergensikan(mengumpulkan) sinar cahaya karena:o Kornea memilil<i indeks refraksi yang lebih tinggi daripada udara; lensamemiliki indeks refral<si yang lebih tinggi daripada akueous humor danvitreous humor yang mengelilinginya. Kecepatan cahaya berkurang padamedium yang padat sehingga cahaya direfraksikan ke arah normal. Ketikaber.ialan dari udara l<e kornea atau dari akueous l<e lensa mal<a sinarcahaya mengalami konvergensi.o Permul<aan refralcsi kornea dan lensa berbentuk sferis konvel<s.Ketika sinar cahaya paralel dari objek jauh jatuh pada fokus di retinadengan mata dalam keadaan beristirahat (yaitu tidak berakomodasi) l<eadaanrefraktif mata dikenal sebagai emetropia (Gambar 3.1). lndividu denganmata emetrop dapat melihat jarak lauh dengan jelas tanpa berakomodasi.

Ametropia Srnar paralel dariGambar 3.1 Sinar cahaya pada Kornea dan lensa kristalmata emetrop difokuskan pada memfokuskan sinar ke retinaretina Mata miopra Mata hipermetroptaGambar 3.2 Diagram yangmendemonstrasikan miopia danhipermetropla. Pada ametropra, sinar cahaya paralel tidal< jauh pada folcus di retina pada mata dalam keadaan istirahat. Diperlukan perubahan refral<si untuk mendapatl<an penglihatan yang jelas. Ametropia dapat dibagi menjadi: c Miopia (penglihatan delcat); kekuatan optil< mata terlalu tinggi (biasanya karena bola mata yang panjang) dan sinar cahaya paralel jatuh pada fol<us di depan retina (Gambar 3.2). . Hipermetropra (penglihatan jauh); l<el<uatan optil< mata terlalu rendah (biasanya karena mata terlalu pendek) dan sinar cahaya paralel mengalami konvergensi pada titik di belakang retina. o Astigmatisme; l<ekuatan optik l<ornea di bidang yang berbeda tidak sama. Sinar cahaya paralel yang melewati bidang yang berbeda ini jatuh ke titik fokus yang berbeda. Ketiga jenis ametropia ini dapat dikoreksi dengan menggunalcan lensa l<acamata. Lensa kacamata mendivergensikan sinar pada miopia, meng- l<onvergensil<an sinar pada hipermetropia, dan mengorelcsi bentuk kornea

i ::. Bab 3: Optil<a klinisGambar 3.3 Koreksi ametropra (Lensa cembung/konveks)dengan Lensa kacamala.yang nonsferis pada astigmatisme (Gambar 3.3). Harus dicatat bahwa padahipermetropia, usaha akomodatif al<an membawa objek jauh ke fokusdengan meningkatl<an kekuatan lensa. Usaha ini al<an menghabiskancadangan al<omodatif yang ada untuk objel< del<at.Saat satu objek dibawa mendel<ati mata, kekuatan lensa meningkat; hal inidisebut sebagai akomodasi(Gambar 3.4). Mata juga mengalami konvergensi. Kemampuan untuk melakukan al<omodasi berl<urang dengan pertam-bahan usia, mencapai titil< l<ritis pada usia 40 tahun l<etil<a subiel< mengalamikesulitan dengan penglihatan delcat (presbiopia). Hal ini teriadi lebih cepatpada hipermetropia dibandingkan dengan miopia. Masalah ini diatasi denganlensa baca konvel<s (cembung).Lensa memberil<an sepertiga kekuatan refraktif mata sehingga setelahel<straksi katarak (penganglcatan lensa opak) mata menjadi sangat hiper-metropia, suatu kondisi yang dinamal<an afakia. Afakia dapat dikorel<sidengan:. pemasangan lensa intraol<ular saat pembedahan;. lensa kontak;o l<acamata afal<ia. Lensa intraol<ular memberikan hasil optik terbaik. Lensa ini menye-rupai posisi lensa alami. Namun karena lensa ini tidal< dapat berubah bentuk,mata tidal< dapat berakomodasi. Mata dengan lensa intraol<ular disebutsebagai pseudofakia.

Kacamata Bentuk lensa menjadi lebih bulat saat berakomodasiGambar 3.4 Efek akomodasi padalensa. Lensa kontak menghasill<an sedikit pembesaran bayangan retina ( I l0%), namun ini tidak terlalu bermakna. Pemasangan, pelepasan, dan pembersihan dapat sulit dilakukan pada pasien manula atau pada pasien dengan disabilitas fisik (misal artritis). Kacamata afal<ia memiliki sejumlah kekurangan: . Kacamata ini memperbesar bayangan retina sekitar 133% yang menye- babl<an pasien salah mengira jarak. Tidak dapat digunalcan untuk mengorel<si kedua mata sekaligus jika satu mata fakia (lensa alami in situ) atau pseudofalcia lcarena disparitas ulcuran bayangan. Hal ini menyebabkan gejala rasa pusing dan diplopia, yang disebut aniseikonia. . Lensa afakia menginduksi banyal< aberasi optil< termasul< distorsi bayangan karena ketebalan lensa. Lensa l<ontal< dibuat dari bahan kaku, permeabel terhadap gas, atau bahan hidrofilik lunal<. Semua lensa kontak akan memperlambat difusi oksigen ke l<ornea. Lensa kaku yang permeabel terhadap gas relatif lebih permeabel terhadap oksigen daripada lensa lunak. Meski lensa lunal< dapat ditoleransi dengan lebih bail<, lensa yang permeabel terhadap gas memiliki beberapa lceuntungan: r permeabilitas ol<sigennya yang iebih besar mengurangi risiko kerusalcan kornea al<ibat hipoksia; o kekakuannya rnemungl<inkan pembersihan lensa rneniadi lebih mudah dan lebih sedikit risil<o infeksi: \" l<el<akuannya mernungkinl<an l<oreksi astigmatisme yang lebih efel<tif; \" lebih sedikit kemungkinan debr is yang mengandung procein menempel pada lensa dan menyebabkan konlungtivitis alergi. Lensa kontak lunak yang kosong juga dapat digunal<an sebagai bebat olcular, misal dalam terapi beberapa penyakit kornea seperti defek epitel persisten. Kacamata dapat mengoreksi sebagian besar l<elainan refral<si. Lensa dapat dibuat untuk mengorel<si penglihatan del<at, penglihatan jauh, dan

3E Bab 3: Optika l<linis astigmatisme. Kacamata merupakan alat yang sederhana dan aman digunakan namun dapat hilang atau rusak. Beberapa orang menganggap l<acamata tidak dapat diterima karena alasan kosmetik dan memilih menggunakan lensa kontak. Koreksi presbiopia membutuhkan tambahan kel<uatan lensa untul< menSatasi berl<urangnya al<omodasi mata untuk fol<.us del<at. lni dapat dicapai dengan: . Kacamata yang berbeda untul< penglihatan jauh dan dekat. o Sepasang lensa bifokal dengan penambahan l<orelcsi del<at pada bagian bawah lensa jauh. r Lensa varifokal di mana kekuatan lensa secara bertahap berubah dari korel<si jauh (di bagian atas) l<e lcorel<si dekat (di bagian bawah). Kacamata ini menghasilkan penglihatan jarak menengah yang lebih jelas riamun mungl<in sulit mengatur lensanya. Pasien dengan kebutuhan khusus, misalnya musisi, mungkin juga mem- butuhkan kacamata untuk pandangan jarak menengah. Pasien dengan penglihatan burul< dapat dibantu dengan memberil<an saran mengenai kondisi pencahayaan dan alat bantu penglihatan buruk. Tersedia klinik-klinik untuk penglihatan buruk pada sebagian besar unit penyakit mata. Alat-alat yang digunakan antara lain: o alat pembesar untuk penglihatan dekat; . teleskop untuk penglihatan jauh; o televisi sirkuit tertutup untuk menghasilkan pembesaran dan mgmper- baiki l<ontras; o buku dengan tulisan cetakan besar; o jam dinding dan jam tangan dengan suara; . seiumlah alat yang dapat membantu pasien mengatur tugas rumah tangga. Mesl<i kelainan refraktif paling umum dikoreksi dengan l(acamata atau lensa kontak, koreksi bedah laser sel<arang mal<in populer. Laser excimer dengan tepat menghilangkan bagian jaringan stroma superfisial dari kornea untul< memodifil<asi bentuknya. Miopia dil<oreksi dengan meratakan kornea dan hiperm etropia dengan melandai kan nya. Pada keratektom i foto refraktif (photorefractive keratectomy, PRK), laser ditujul<an pada permukaan kornea. Pada laser assisted in situ keratomileusis (LASIK), pertama dibuat flap stroma kornea dengan ketebalan parsial dengan pisau otomatis yang bergerak dengan cepat. Flap ini diangkat dan laser ditujukan l<e jaringan stroma. Tidak seperti PRK, LASIK menghasilan perbaikan penglihatan instan dengan ketidaknyamanan yang minimal. Komplikasi serius selama pembuatan flap larang terladi. Lensa intraokular juga dapat dipasang di mata namun pemasangannya memiliki risiko akibat pembedahan intraokular dan kemungkinan pembentukan katarak.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook