Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 06. Lesi Lidah

Bab 06. Lesi Lidah

Published by haryahutamas, 2016-07-22 21:45:27

Description: Bab 06. Lesi Lidah

Search

Read the Text Version

6. Lesi Lidah (1) Etiologi Ankiloglosia (tongue-tie) InsidenTanda-tanda Mungkin memiliki dasar genetik. Sebagian besar di antaranya, set>agian. klinis Jarang, terutama ankiloglosis menyeluruh atau la- Diagnosa teral. Perawatan Frenulum lingual menjangkar ke ujung lidah, mem- batasi gerak protrusi dan lateral (gb 117). Keber- Etiologi sihan mulut juga terganggu (tetapi bicara tidak ter- ganggu). InsidenTanda-tanda Bedakan dengan 'tethering tongue' karena jaringan parut di epidermolisis bulosa (lihat hi 53). Tongue- klinis tie juga terlihat pada beberapa sindrom langka.Pemeriksaan Operasi, bila parah. Perawatan Makroglosia Kongenital: Limfangioma (lihat hi 93). Haemangioma (lihat hi 75, 111). Neurofibromatosis (lihat hi 111). Down sindrom. Kretinism. Sindrom Hurler. Keturunan. Akromegali. Amiloidosis (lihat hi 109). Jarang, Lidah memiliki tapak gigi-gigi atau terlalu besar untuk mulutnya (gb 118). Haemangioma menimbul- kan warna keunguan. Biopsi, tetapi tidak dapat dilakukan bila angio- matus. Amati, atau kurangi secara operasi (lihat hi 109).107 P E N Y A K I T MULUT

Gb 118. Makroglosia (pada Down sindrom). 108

6. Lesi Lidaii (2) Etiologi Amiloidosis Insiden Deposit bahan hialin eosinofilil< dijaringan, denganTanda-tanda strul<tur fibrilar yang terlihat pada pemeriksaan ul- tramikroskop. l<linis Deposit tersebut merupakan rantai immunoglobulinPemerll<saan ringan dalam amiloid primer (termasuk hubungan dengan mieloma); tetapi dengan protein yang ber- Diagnosa beda (protein AA) pada bentuk amiloid sekunderPemeril<saan atau bentuk amiloid lainnya. Amiloidosis s e k u n d e r d e w a s a ini d i t e m u k a n teruta- m a pada penderita reumatoid artritis dan ulseratif kolitis, jarang menyerang mulut. Deposit rongga mulut dapat dideteksi secara his- tologi, walaupun tidak terlihat lesi klinis. Jarang. Amiloidosis rongga mulut hampir seluruhnya, pri- mer. Manifestasinya meliputi: makroglosia, pada lebih dari 5 0 % pasien (gb 119, 120), petechiae mulut atau bulae bernoda darah (purpura sekunder) Biopsi, Pemeriksaan darah, E S R dan biopsi sum- sum. Protein serum dan elektroporesis. Urinalisis (proteinuria Bence-Jones). Pemeriksaan skeletal untuk melihat mieloma. B e d a k a n dengan penyebab makroglosia lainnya (li- hat hi 107). Bedakan dengan penyebab petechiae atau bula yang lain, seperti purpura rongga mulut lokal dan kecenderungan perdarahan. Chemoterapi dengan melpalan, kortikosteroid atau fluosimesteron. Pemotongan operasi dari lidah tidak dianjurkan; jaringan inisangat rapuh, mudah mengalami per- darahan yang hebat dan pembengkakan mudah timbul kembali.109 PENYAKIT MULUT

Gb 119. Amiloidosis.

6. Lesi Lidaii (3) Etiologi Neurilemmoma (Schwannoma) InsidenTanda-tanda Neoplasma jinak dari sel-sel neurilemmal dari lapis- an akson. Idinis Jarang.Pemeril(saan Diagnosa Menunjukkan massa yang m e m besar tetapi tidak sakit, biasanya pada lidah. Beberapa neurilemmo- Perawatan m a dapat ditemukan pada neurifibromatosis v o n Recklinghausen. Etiologi Insiden Histopatologi.Tanda-tanda Dari tumor jaringan lunak yang lain. klinis Eksisi dan pemeriksaan mikroskopis.Pemeriksaan Diagnosa Neurofibroma Perawatan Tumor jinak yang berasal dari fibroblast khusus pa- da lapisan neural. Jarang. Massa lunak, tidak sakit, yang tumbuh dengan lam- bat, biasanya di lidah (gb 121). Beberapa neuro- fibroma merupakan tanda khas dari neurofibrma- tosis von Recklinghausen, tetapi lebih sering ter- dapat di kulit, dengan hiperpigmentasi, daripada di mulut. Makroglosia dan hipertrofi tulang, jarang di- temukan. Neurofibroma kadang-kadang mengalami perubahan sarkomatosis. Neurofibroma mukosa (neuroma pleksiform) mung- kin terlihat pada beberapa sindrom neoplasma en- d o k r i n tipe III ( d e n g a n k a r s i n o m a m e d u l a tiroid). Biopsi. Tidak dapat dibedakan secara klinis dengan tumor jaringan lunak yang lain. Eksisi dan pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan u m u m neurofibromatosis dan pigmentasi kulit. Haemangioma Lihat hi75, gb122.111 P E N Y A K I T IVIULUT

G b 122. H a e m a n g i o m a d a r i l i d a h y a n g m e n i m b u l k a n 112makroglosia.

6. Lesi Lidaii (4) Etiologi Skrotal tongue (fisur tongue) Insiden Seringkali bersifat herediter.Tanda-tanda l<iinis Sering. Fisur tongue ditemukan pada beberapa orang yang sehat, seringkali pada sindrom D o w nPemeril<saan dan sindrom Melkersson-Rosenthal. Diagnosa Fisur dan seringkali berhubungan dengan eritema Perawatan migran (gb 123). Tidak berakibat apapun. Kadang- kadang terasa nyeri tanpa sebab yang jelas. Etiologi insiden Tidak ada, tetapi harus dilakukan pemeriksaan da-Tanda-tanda rah, bila ada nyeri. l<iinis Diagnosa biasanya dapat ditentukan dengan jelas. Tetapi harus dibedakan dengan lidah berlobus dariPemeril<saan Sjogren sindrom. Diagnosa Tidak ada. Hanya bersifat menenangkan pasien. Perawatan Eritema migran (benign migratory113 glositis; geographic tongue) Genetik. Sering; 1-2% orang dewasa; juga ditemukan pada bayi. Sering tidak menimbulkan gejala, kadang terasa nyeri terutama pada penggunaan makanan asam (misal, tomat). Daerah tidak berpapila, merah m u - da, atau merah dan tidak teratur, kadang dikelilingi oleh bagian tepi yang sedikit menonjol dan keku- ningan (gb124). Daerah merah berubah bentuk, makin membesar, dan menyebar atau bergerak ke daerah lain dalam beberapa jam saja. U m u m - nya mengenai dorsum lidah, jarang pada mukosa mulut sekitarnya. Lidah juga dapat berfisur. Tidak ada. Riwayat pola perpindahan. Bedakan dengan lesi serupa yang terlihat di pso- riasis, d a n sindrom Reiter (sementara), k e a d a a n ini juga sering dikacaukan dengan lichen planus dan lupus eritematus. Menenangkan pasien. PENYAKIT MULUT

G b 123. Skrotal tongue (fisur)G b 124. Geographic tongue (eritema migran atau be-nign migratory glositis).

6. Lesi Lidah (5) Etiologi Glositis defisiensi insidenTanda-tanda Kekurangan z a tbesi, a s a m foliat, vitamin B12 (ja- rang vitamin B yang lain) dapat menimbulkan nyeri l<llnis lidaii yang tampak normal, atau tampak merah, serta tidak berpapil.Pemeriksaan Diagnosa Jarang, kecuali pada tahap malabsorpsi, anemia pernisiosa, atau kadang-kadang pada orang vege- Perawatan tarian atau yang berdiet berlebihan. Lidah tampak normal. Atau terlihat lesi garis atau bercak merah (terutama pada kekurangan vitamin B12; g b 125), tidak memiliki papila, d e n g a n eritema (pada kekurangan zat besi, a s a m foliat atau vitamin B), atau pucat (kekurangan z a tbesi). Depapilasi lingual dimulai pada ujung dan tepi dorsum, tetapi nantinya akan mengenai seluruh bagian dorsum (gb 126). Ada berbagai pola dari keadaan ini. S e - lain itu, juga terlihat ulserasi mulut (lihat hi25) dan stomatitis angularis. Tipe defisiensi yang langl<a Riboflavin: papila membesar pada mulanya, tetapi nantinya , hilang. Niasin: lidah membengkak, membesar, merah, se- perti 'daging sapi'. Piridoksin: lidah m e m b e n g k a k serta keunguan Pemeriksaan darah. Pemeriksaan vitamin atau biopsi jarang dilakukan. Dari eritema migran, lichen planus, kandidosis akut. T e r a p i p e n g g a n t i a n s e t e l a h penyebab defisiensi di- l<etahui dengan jelas. PENYAKIT MULUT

G b 125. Glositis pada kekurangan vitamin B12 (anemia pernisiosa), yang menunjukkan bercak eritema tetapi dengan kehilangan papila yang minimal.G b 126. Glositis atropik.

6. Lesi Lidah (6) Etiologi Median romboid glositis Insiden Mungkin merupakan kelainan kongenital (tuberku-Tanda-tanda lum impar yang tidak m a u liilang), tetapi jarang ter- liliat sebelum usia setengah baya. Mungkin juga Idinis b a w a a n , k a d a n g - k a d a n g m e r u p a k a n i n f e k s i Candi- da albican.Pemeriksaan Merokok merupakan faktor predisposisi dengan meningkatnya pembawa Candida. Diagnosa Perawatan Jarang. Terutama pada pria dewasa yang mero- kok. Etiologi Lesi berbentuk jajaran genjang (berbentuk intan) Insiden berwarna merah atau nodular dan tidak berpapil,Tanda-tanda atau berwarna putih, di garis tengah dorsum lidah, tepat didepan papila sirkumvalata (gb 127). l<linisPemeriksaan H a p u s a n d a n p e w a r n a a n G r a m u n t u k Candida al- bican. B i o p s i j a r a n g d i p e r l u k a n ( d a p a t m e n u n j u k - Diagnosa kan hiperplasia pesudoepitelioma). Perawatan Bedakan dengan eritema migran, eritroplasia, kar- sinoma (lihat di atas). Antijamur, bila Candida. Berhenti merokok. Glositis kandidal i n f e k s i d e n g a n s p e s i e s C a n d i d a , t e r u t a m a C . al- bican. F a k t o r p r e d i s p o s i s i ; a n t i m i k r o b i a l b e r s p e k - trum luas, terutama tetrasiklin, xerostomia, kortiko- steroid topikal (lebih sering trush), cacat kekebalan (lebih sering trush). Jarang, kecuali dikelompok tersebut. Eritema dan nyeri yang luas (gb 128). Juga bercak trush (lihat hi 59), terutama di sulkus bukal atas, bagian belakang. H a p u s a n u n t u k h y p e Candida. Bedakan dengan glositis defisiensi. Rawat faktor predisposisi. Antijamur (lihat hi 59)117 PENYAKIT MULUT

G b 127. Median romboid glositis.

6. Lesi Lidaii (7)Tanda-tanda Sjogren sindrom (liiiat j u g a iii 1 3 9 ) klinis Xerostomia pada Sjogren sindrom merupakan fak-Pemeriksaan tor predisposisi dari: lidaii berlobus serta tidak ber- Diagnosa papil, kandidosis. Lidah berlobus yang nyeri (tidak hanya berfisur) dengan susunan seperti kerajian Perawatan 'quilt' d a nseringkali memiliki eritema y a n g luas, Etiologi akibat kandidosis (gb 129) Insiden Lihat Sjogren sindrom (hi 139)Tanda-tanda Bedakan dengan keadaan defisiensi dan penyebab l<llnis xerostomia lainnya, terutama obat (antikolinergis, terutama antidepresan trisiklik dan simpatomime-Pemeriksaan tik), dehidrasi, dan penyakit kelenjar ludah, teruta- Diagnosa m a radiasi, sarkoidosis. Perawatan Sialogogue atau ludah buatan. Antijamur. Burning mouth (disestesia oral) Berbagai faktor predisposisi termasuk; lesi organik misalnya defisiensi, eritema migran, ulser (lihat hi 23), lichen planus, kandidosis. Lidah normal pada keadaan defisiensi, penyebab psikogenik, obat (misal kaptopril), diabetes melitus. Bagian ini h a n y a m e m b i c a r a k a n lidah y a n g n o r m a l . Sering, terutama diwanita setengah baya. Hampir selalu ditemukan sensasi terbakar yang su- nt d i h i l a n g k a n p a d a lidah ( k a d a n g - k a d a n g d i pala- tum), tanpa penyakit organik (gb 130). Beberapa penderita mencemaskan keadaannya karena me- ngira itu cancer atau penyakit seksual yang m e n u - lar; beberapa di antaranya mengakui hal ini, ketika ditanya. Pemeriksaan darah untuk melihat penyebab orga- nik. Pemeriksaan psikiatri untuk depresi. B e d a k a n dengan penyebab organik di atas. Rawat penyebab organik. Bila tidak, psikoterapi atau antidepresi kadang-kadang dapat membantu.119 PENYAKIT MULUT

G b 129. Lidah berlobus yang khas dari Sjogren sindrom tahap lanjut.G b 130. Sindrom 'burning mouth': bentuk lidah yang normal pada sindrom ini,sering memiliki dasar psikogenik. 120

6. Lesi Lidah (8) Etiologi Lidah berselaput Insiden Seringkali tidak diketahui, tetapi kadang-kadangTanda-tanda berupa kebersihan mulut yang buruk; penyakit-pe- nyakit d e m a m (misal stomatitis herpetiformis), dehi- klinis drasi, diet lunak.Pemeriksaan Kotoran dan bakteri juga dapat tertimbun, terutama bila diet kurang mengandung serat. Gigi tiruan atas Perawatan juga tidak dapat membersihkan lidah sebaik rugae Etiologi palatal. Insiden Sering pada penyakit yang melemahkan. Tanda-tanda Lidah memiliki lapisan berwarna kekuningan, yang kiinis mungkin berasal dari warna makanan atau obat-Pemeriksaan obatan (gb131). Perawatan Diagnosa bandingnya; thrush (jarang pada dorsum lidah), kandidosis kronis, hairy leukoplakia di tepi (lateral) lidah, atau leukoplakia lainnya. Rawat penyebabnya. Black atau brown hairy tongue Tidak diketahui. Rokok, obat (misal garam-garam besi) dan kebersihan mulut yang buruk (proliferasi m i k r o o r g a n i s m e k r o m o g e n i k , b u k a n Candida albi- can) m e r u p a k a n f a k t o r p r e d i s p o s i s i . Jarang; mengenai terutama di pria setengah baya atau lanjut usia. Bagian tengah dorsum lidah yang berambut, k e - coklatan atau kehitaman, makin parah ke bagian belakang (gb 132). Tidak ada. Perbaiki kebersihan mulut. Hentikan penggunaan obat penyebab. SIkat lidah (di pagi hari). Isap b u a h 'peach' kering I121 P E N Y A K I T M U L U T

Gb 132. Black hairy tongue. 122


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook