11132IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHDasar-Dasar TransfusiDarah 2839Darah Dan Komponen:Komposisi, lndikasi danCara Pemberian 2844Pencegahan danPenanganan KomplikasiTransfusi Darah 2852Aferesis Donor danTerapeutik 2859llMU PENYAKIT DALAM Edisi VI 2014
372DASAR-DASAR TRANSFUSI DARAH Zubairi DjoerbanPENDAHULUAN tidak diharapkan ditemukan pada 6,6% resipien, di mana sebagian besar (SS%) berupa demam. Gejala lain adalahlmunohematologi adalah bidang ilmu yang merupakan menggigil tanpa demam sebanyak 14%, reaksi alergiinterseksi antara hematologi dan imunologi . (terutama urtikaria) 20%, hepatitis serum positif 6%, reaksilmunohematologi dapat dibagi menjadi dua, yang terkaitdan tidak terkait dengan genetik. lmunohematologi yang hemolitik 4%, dan overload sirkulasi 1%.terka it dengan genetik antara lain serologi transfusi, Demampenyakit hemolitik pada bayi baru lahir, graft versus host Peningkatan suhu dapat disebabkan oleh antibodidisease, imunomodulasi dan petanda genetik darah. leukosit, antibodi trombosit, atau senyawa pirogen. Untuk menghindarinya dapat dilakukan uji cocok silang antaralmunohematologi yang tidak terkait dengan genetik antara leukosit donor dengan serum resipien pada pasien yanglain adalah autoimunitas, anemia hemolitik akibat obat, mendapat transfusi leukosit. Cara lain adalah dengandan anemia hemolitik yang diinduksi neuraminidase. memberikan produk darah yang mengandung sedikit leukosit, leukosit yang harus dibuang pada produk lstilah imunohematologi dapat diartikan sebagai ini minimal 90 % dari jumlah leukosit. Transfusi jugapenerapan prinsip-prinsip imunologi untuk mempelajari dapat dilakukan dengan memasang mikrofiltrasi yangkelainan-kelainan hematologi . Namun, saat ini mempunyai ukuran pori 40 mm. Dengan filter berukuranimunohematologi lebih difokuskan pada ilmu mengenai tersebut jumlah leukosit dapat berkurang sampai 60%.antigen dan antibodi pada sel darah merah yang Pemberian prednison SO mg atau lebih sehari atau SOberhubungan dengan transfusi darah dan beberapa mg kortison oral setiap 6 jam selama 48 jam sebelumkomplikasi kehamilan. transfusi atau aspirin 1 g saat mulai menggigil atau 1jam sebelum transfusi, dilaporkan dapat mencegah demam Aplikasi ilmu ini biasanya dikenal sebagai Transfusion akibat transfusi.Medicine (llmu Kedokteran Transfusi) atau Blood Banking Reaksi Alergi(penyimpanan darah). Transfusi darah/produk darah yang Renjatan anafilaktik terjadi 1 pada 20.000 transfusi. Reaksiaman dan konservasi darah adalah fokus utama dari llmu alergi ringan yang menyerupai urtikaria timbul padaKedokteran Transfusi. Konservasi darah adalah teknik 3% transfusi. Reaksi anafilaktik yang berat terjadi akibatatau usaha untuk mengurangi kebutuhan transfusi darah. interaksi antara lgA pada darah donor dengan anti-lgASecara luas, imunohematologi juga mencakup imunologi spesifik pada plasma resipien.transplantasi jaringan atau organ . Untuk memahamikedokteran transfusi secara komprehensif maka diperlukan Reaksi Hemolitikpengetahuan mengenai imunologi, serologi, dan genetik. Reaksi in i terjadi karena destruksi sel darah merahlnovasi-inovasi terbaru mengenai enzim, DNA rekombinan, setelah transfusi akibat darah yang inkompatibel. Reaksidan teknik biomedis lainnya menyebabkan meluasnya hemolitikjuga dapat terjadi akibat transfusi eritrosit yangbatasan pengertian imunogenetik. rusak akibat paparan dekstrose S%, injeksi air ke dalam sirkulasi, transfusi darah yang lisis, transfusi darah denganRISIKO TRANSFUSISebuah penelitian melaporkan bahwa reaksi transfusi yang
2840 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHpemanasan berlebihan, transfusi darah beku, transfusi pada transfusi menggunakan konsentrat trombosit yangdengan darah yang terinfeksi, transfusi darah dengan berasal dari beberapa donor dibandingkan dengantekanan tinggi. trombosit yang didapatkan dengan aferesis dari donor tunggal. Bakteri yang mengkontaminasi trombosit yang Jika seseorang ditransfusi dengan darah atau janinmemiliki struktur antigen eritrosit yang berbeda dengan dapat menyebabkan kematian adalah Staphylococcusdonor atau ibunya, maka dapat terbentuk antibodi aureus, Klebsiella pneumoniae, Serratia marcescens, danpada tubuh resipien darah atau janin tersebut. Reaksi Staphylococcus epidermidis.antara antigen eritrosit dan antibodi plasma, baik yangspesifik maupun nospesifik, menyebabkan antibodi Cedera Paru Akutmerusak eritrosit. Destruksi eritrosit yang cepat akan Risiko transfusi yang lain adalah cedera paru akut yangmelepaskan hemoglobin bebas ke dalam plasma sehingga berhubungan dengan transfusi (transfusion-relatedmenyebabkan kerusakan ginjal, toksemia, dan kematian. acute Lung injury, TRALI) . Kondisi ini adalah suatu diagnosis klinik berupa manifestasi hipoksemia akut Meskipun saat ini pemahaman mengenai antigen sel dan edema pulmoner bilateral yang terjadi dalam 6 jamdarah merah dan implikasi klinisnya telah sangat maju, setelah transfusi. Manifestasi klinis yang ditemui adalahnamun reaksi hemolitik akibat transfusi masih dijumpai dispnea, takipnea, demam, takikardi , hipo-/hipertensi,pada setiap 250 ribu - 1 juta transfusi. Sekitar separuh dan leukopenia akut sementara. Angka kejadiannyakematian akibat reaksi hemolitik tersebut disebabkan dlaporkan sekitar 1 dari 1.200 sampai 25.000 transfusi;oleh inkompatibilitas ABO akibat kelalaian administratif. Finlay dkk memperkirakan bahwa angka sebenarnya lebihSekitar 1 dari 1000 pasien secara klinis menunjukkan tinggi, namun tidak dilaporkan sebagai TRALI . Beberapamanifestasi reaksi transfusi lambat dan 1 dari 260.000 mekanisme diperkirakan menjadi penyebab terjadinyapasien menunjukkan reaksi hemolitik yang nyata karena kondisi ini. Salah satunya adalah reaksi antara neutrofilmempunyai antibodi terhadap antigen eritrosit minor yang resipien dengan antibodi donor yang mempunyaitidak dideteksi oleh tes antibodi rutin sebelum transfusi . HLA atau antigen neutrofil spesifik; akibatnya terjadiReaksi ini akan lebih mudah terjadi pada populasi yang peningkatan permeabilitas kapiler pada sirkulasi mikromempunyai risiko seperti penyakit anemia sel bu Ian sabit di paru.(sickle cell disease). INDIKASI TRANSFUSIPenularan Penyakit Oleh karena transfusi mempunyai risiko yang cukupSelain masalah reaksi antigen-antibodi, maka transfusi besar, maka pertimbangan risiko dan manfaat benar-yang aman juga harus memperhatikan kemungkinan bena r harus dilakukan dengan cermat sebelumpenularan penyakit yang dapat menular melalui darah, memutuskan pemberian transfusi. Secara umum, dariseperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan virus lainnya. beberapa panduan yang telah dipublikasikan, tidakBakteri juga dapat mengkontaminasi eritrosit dan direkomendasikan untuk melakukan transfusi profilaksistrombosit sehingga dapat menyebabkan infeksi dan dan ambang batas untuk melakukan transfusi adalahterjadinya sepsis setelah transfusi . kadar hemoglobin di bawah 7,0 atau 8,0g/dl, kecuali untuk pasien dengan penyakit kritis. Walaupun sebuah Penularan HIV melalui transfusi darah pertama studi pada 838 pasien dengan penyakit kritis melaporkankali dilaporkan pada tahun 1982. Kebijaksanaan untuk bahwa tidak ada perbedaan laju mortalitas-30 harimenyaring orang dengan perilaku risiko tinggi HIV pada kelompok yang ditransfusi dengan batasan kadaruntuk tidak mendonorkan darahnya serta kemudian hemoglobin di bawah 10,0 g/dl dan 7 ,0 g/dl, namundilakukannya tes penyaring untuk semua sampel darah penelitian lebih lanjut denganjumlah pasien lebih besardonor, diharapkan dapat menurunkan risiko terjadinya masih diperlukan.penularan HIV melalui transfusi darah. Kadar hemoglobin 8,0 g/dl adalah ambang batasKontaminasi transfusi untuk pasien yang dioperasi yang tidakKontaminasi bakteri pada eritrosit paling sering disebabkan memiliki faktor risiko iskemia, sementara untuk pasienoleh Yersinia enterocolitica. Angka kontaminasi oleh dengan risiko iskemia, ambang batasnya dapat dinaikkanY.enterocolitica di Amerika Serikat dan Selandia Baru sampai 10,0 g/dl. Namun, transfusi profilaksis tetap tidakmasing-masing adalah 1 per 1 juta unit sel darah merah dianjurkan .dan 1 per 65.000 unit sel darah merah. Risiko terjadinyakontaminasi tersebut berhubungan langsung dengan Pemberian transfusi untuk menambah kapasitaslamanya penyimpanan. pengiriman oksigen, seperti yang kerap dilakukan di Risiko sepsis yang berhubungan dengan transfusitrombosit adalah 1 per 12.000, angka ini lebih besar
DASAR-DASAR TRANSFUSI DARAH 2841unit perawatan intensif, t idak dianjurkan. Sebuah studi label 1. Penggolongan Darah Berdasarkan Sistempada pasien sepsis melaporkan bahwa transfusi tidak ABOmenyebabkan perubahan kapasitas pengiriman oksigen6 jam setelah transfusi. Golongan Darah Antigen Antibodi A A Anti-BANTIGEN DAN ANTIBODI ERITROSIT B B Anti -A AB Adan B Tidak adaAntigen eritrosit adalah protein atau lipoprotein yang 0 Tidak ada Anti-A, anti-B, anti-A,Bterinkorporasi pada lapisan lipid pada membran eritrosit.Pembentukan antigen tersebut dikode oleh gen-gen label 2. Penggolongan Darah Berdasarkan Sistemtertentu yang terdapat pada lokus spesifik pada DNA. Oleh Rhesuskarena itu, maka seseorang yang lahir dengan antigeneritrosit tertentu akan memilikinya seumur hidup. Ant Kontrol Rh lipe Rh Rh (D) Antibodi terbentuk sebaga i respons adanya antigen. Negatif D+Antibodi dapat terbentuk sebagai reaksi imunitas tubuh 0 Negatifterhadap adanya antigen asing atau secara natural Positif D- (d)memang ada karena stimulasi dari antigen endogen yang Positifnormal, seperti anti-Adan anti-B. Negatif Harus diulang atau diperiksa Positif dengan Rh (D) typing (SalineGOLONGAN DARAH 0Sejak ditemukannya sistem ABO oleh Landsteiner pada1900, sampai dengan tahun 1999, menu rut International tube test)Society of Blood Transfusion (ISBT) terdapat 25 sistemgolongan darah dan lebih dari 250 antigen golongan DONASI DARAHdarah yang telah diidentifikasi . Sistem golongan darahterdiri dari satu atau lebih antigen yang ditentukan baik Seleksi Donor Daraholeh gen tunggal atau sebuah cluster dari dua atau lebih Donor darah harus memenuhi beberapa kriteria untukgen homolog yang berkaitan erat dimana benar-benar dapat mendonorkan darahnya, yaitu keadaan umum baik,tidak terjadi rekombinasi di antara gen-gen tersebut. usia 17-65 tahun, berat badan 50 kg atau lebih, tidakSimbol untuk keduapuluh lima sistem golongan darah demam (temperature oral < 37,5°(), frekuensi dan iramatersebut adalah ABO, MNS, P, RH, LU (Lutheran), KEL denyut nadi normal, tekanan darah 50-100/90-180 mm Hg,(Kell), LE (Lewis), FY (Duffy), JK (Kidd), DI (Diego), YT dan tidak ada lesi kulit yang berat.(Cartwright), XG, SC (Scianna), DO (Dombrock) , CO(Colton), LW, CH/RG, H, XK, GE, CROM, KN , IN, OK, dan Persyaratan lain adalah menjadi donor terakhirRAPH. minimal 8 minggu yang lalu, tidak hamil, tidak menderita tuberkulosis aktif, tidak menderita asma bronkial Antigen yang tidak/belum termasuk ke dalam sistem simptomatik, pasca pembedahan (6 bulan setelah operasigolongan darah dimasukkan menjadi koleksi atau seri besar, Iuka operasi telah sembuh pada operasi kecil,golongan darah. Koleksi Golongan Darah adalah suatu minimal 3 hari setelah ekstraksi gigi atau pembedahanset dari antigen yang secara genetis, biokimia , atau mulut), tidak ada riwayat kejang , tidak ada riwayatserologis berhubungan tetapi tidak memenuhi syarat perdarahan abnormal, tidak menderita penyakit infeksiuntuk status sistem, biasanya karena antigen tersebut yang menular melalui darah.tidak menunjukkan ciri -ciri genetis yang benar-benarberbeda dari semua sistem golongan darah yang ada. lmunisasi dan vaksinasi. Calon donor yang baru sajaAntigen yang tidak termasuk ke dalam sistem atau koleksi mendapat imunisasi atau vaksinasi dapat diterima sebagaigolongan darah, digolongkan menjadi Seri Golongan donor jika tidak ada gejala setelah tindakan tersebut.Darah. Jika yang didapat adalah vaksin dengan virus hidup yang dilemahkan, maka calon donor yang tidak menunjukkan Sistem golongan darah yang diperiksa dalam gejala apapun dapat diterima dengan batasan waktupelaksanaan transfusi darah secara rutin adalah sistem sebagai berikut:1 ). cacar air: dua minggu setelah timbulABO dan Rhesus yang cara penggolonggannya secara reaksi imun atau setelah lesi bekas suntikan mereda,praktis dapat dilihat pada tabel 1 dan 2. 2). campak, gondong, demam kuning, polio (oral): dua minggu setelah imunisasi terakhir, 3). campak Jerman: dua bulan setelah imunisasi terakhir. Malaria. Calon donor yang baru bepergian ke daerah endemis dapat diterima menjadi donor 6 bulan setelah kembali dan terbukti tidak menunjukkan gejala dan
2842 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHtidak minum obat antimalaria. Calon donor yang pernah granulosit dan kemudian mengembalikan darah sisanyamenderita malaria dapat diterima setelah 3 tahun ke donor.penyakitnya asimptomatik atau obat dihentikan. Transfusi Autologus. Transfusi autologus adalahPengambilan dan Pengumpulan Darah transfusi darah atau produk darah yang berasal dari darah resipien sendiri. Prosedur ini mulai sering dilakukanlnformasi untuk Donor. Semua calon donor harus setelah diketahui adanya risiko penularan penyakit,mendapat informed consent beserta penjelasan mengenai terutama infeksi HIV, melalui transfusi darah. Denganrisiko transfusi. Donor harus dijelaskan bahwa darah akan teknik ini, risiko bahaya transfusi darah homolog sertadiuji terhadap penyakit infeksi seperti hepatitis, sifilis, penularan hepatitis dan HIV dapat dihilangkan. Walaupundan HIV. memiliki keuntungan, transfusi autologus tetap memiliki beberapa kelemahan , yaitu 1). tidak menghilangkanReaksi selama dan sesudah donasi. Reaksi pada donor risiko kontaminasi bakteri atau overload volume, 2) .jarang terjadi. Reaksi yang dapat terjadi adalah sinkop, tidak mengurangi risiko kesalahan administratif yangrasa lemas, frekuensi nafas meningkat, pusing, pucat, dan menyebabkan inkompatibilitas ABO, 3). biayanya lebihmual. Reaksi yangjarang terjadi adalah kejang, kehilangan tinggi dibandingkan transfusi alogenik, 4). umumnya adakesadaran, atau berkemih/defekasi involunter. Masalah sisa darah yang tidak digunakan dan kemudian dibuang,pada jantung, bahkan serangan jantung, dapat terjadi, 5). menyebabkan anemia perioperatif dan meningkatkanwalaupun sangat jarang (1 dari 10 juta donor). kemungkinan diperlukannya transfus i.Uji terhadap Darah Donor. Pengujian yang dilakukan lndikasi transfusi autologus adalah: 1). pasien yangpada darah donor meliputi a) penetapan golongan menunjukkan reaksi transfusi dengan pemberian semuadarah berdasarkan ABO, b) penetapan golongan darah darah yang homolog, 2). pasien dengan golongan darahberdasarkan Rhesus, c) uji terhadap antibodi yang tidak yang sangat jarang atau memiliki antibodi yang tidakdiharapkan, dilakukan pada darah dari donor yang pernah diharapkan, 3). pasien yang menolak transfusi dari donormendapat transfusi atau hamii, dan d)uji terhadap penyakit lain karena alasan kepercayaan .infeksi, yaitu HBsAg, anti HCV, tes serologi untuk sifilis,dan tes antibodi HIV. Darah dapat dikumpulkan dengan prosedur konvensional atau melalui pengumpulan darah yangTeknik Pengambilan Darah keluar saat operasi atau trauma. Secara umum, darah yang dapat diambil tidak lebih dari 450 ml atau 12 persen dariHemaferesis. Hemaferesis adalah istilah umum yang estimasi volume darah dan kadar Hb 11 g/dl atau lebih.merujuk kepada pengambilan whole blood dari seorang Donasi dilakukan dengan frekuensi minimal 4 hari sekali.donor atau pasien, pemisahan menjadi komponen- Flebotomi predeposit sebaiknya tidak dilakukan dalamkomponen darah, penyimpanan komponen yang 72 jam sebelum operasi besar tan pa penggantian parsialdiinginkan dan pengembalian elemen yang tersisa ke protein plasma menggunakan fraksi protein plasma dandonor atau pasien. albumin.Plasmaferesis. Plasmaferesis adalah prosedur di mana Berdasarkan penelit ian, sebanyak 8 unit wholesejumlah unit darah dari donor diambil untuk mendapatkan blood dapat diambil dari seseorang dalam 20 hari tanpaplasmanya, diikuti dengan penginfusan kembali sel- manifestasi klinis apa pun jika diberikan suplementasi besisel darah merah donor. Teknik ini dilakukan untuk oral kepada donor.mendapatkan plasma atau fresh frozen plasma. Plasma yangdidapatkanjuga dapat difraksinasi menjadi produk seperti Darah yang 'diselamatkan' selama operasi atau setelahalbumin serum dan gama globulin. Plasmaferesis biasanya trauma dikumpulkan dari dalam tubuh dengan alat dandilakukan menggunakan multibag system, namun dapat dimasukkan kembali ke pasien segera setelah filtrasi .juga menggunakan separasi darah sentrifugal. Jika tidak ditranfusikan segera, unit darah dikumpulkan dan diproses secara steril menggunakan alat untukSitaferesis. Sejumlah besar trombosit atau leukosit dapat koleksi darah intraoperatif yang dicuci dengan 0,9%NaCI,dikoleksi dari donor tunggal menggunakan sentrifugasi selanjutnya dapat disimpan sampai dengan 6 jam padaaliran intermiten atau kontinyu. suhu kamar, atau sampai dengan 24 jam pada 1-6°C.Plateleferesis/Trombaferesis. Plateleferesis adalah Uji Cocok-Silangprosedur dimana trombosit dipisahkan secara sentrifugal Uji cocok-silang (crossmatch) atau uji kompatibilitas adalahdari whole blood. prosedur yang paling penting dan paling sering dilakukan di laboratorium transfusi darah. Uji cocok silang secaraLeukaferesis/Granulositaferesis. Prosedur ini mengambil umum terdiri dari serangkaian prosedur yang dilakukan
DASAR-DASAR TRANSFUSI DARAH 2843sebelum transfusi untuk memastikan seleksi darah yangtepat untuk seorang pasien dan untuk mendeteksi antibodiireguler dalam serum resipien yang akan mengurangi ataumempengaruhi ketahanan hidup dari sel darah merahdonor setelah transfusi. Terdapat 2jenis uji cocok-silang, mayor yaitu mengujireaksi antara sel darah merah donor dengan serumresipien, dan minor yaitu menguji reaksi antara serumdonor dengan sel darah merah resipien. Uji cocok-silang mayor dilakukan pada tes pratransfusi,menggunakan metode yang akan menunjukkan antibodiaglutinasi, sensitisasi, dan hemolisis,juga tes antiglobulin.Uji cocok-silang minor tidak dilakukan pratransfusi karenauji ini dilakukan sebagai tes rutin pada darah donor setelahpengumpulan darah. Kombinasi beberapa prosedur dapatdilakukan untuk melakukan uji cocok-silang. Teknik salin,albumin, enzim, antiglobulin direk dan indirek. Secara umum, uji cocok silang harus mendeteksisebagian besar antibodi resipien yang dapat mereaksidengan sel darah merah donor. Namun, uji cocok-silang tidak menjamin sel darah donor tetap hidup ataumencegah imunisasi resipien, tidak mendeteksi kesalahanpenggolongan ABO, Rh-typing, atau semua antibodiireguler pada resipien serum.REFERENSIAmmann AJ, Cowan MJ, Wara DW, et al. Acquired immunodeficiency in an infant: possible transmission by means of blood products. Lancet. 1983;1:956-8.Bryant NJ. An introduction to immunohematology. 3'd edition. Philadelphia: WB Saunders; 1994.Fatal Bacterial Infections Associated with Platelet Transfusions. MMWR. 2005;54(7):168-70.Finlay HE, Cassorla L, Feiner J, Troy P. Designing and testing a computer-based screening system for transfusion-related acute lung injury. Am J Clin Pathol. 2005;124(4):601-9.Goodnough LT, Brecher ME, Kanter MH, AuBuchon JP. Transfusion medicine, first of two parts - Blood transfusion. N Engl J Med. 1999;340(6):438-47.Goodnough LT, Brecher ME, Kanter MH, AuBuchon JP. Transfusion medicine, second of two parts - Blood transfusion. N Engl J Med. 1999;340(7):525-33.Heather EF, Cassorla L, Feiner J, Toy P.K5rm5czi GF, Mayr WR. Milestones in immunohematology. Transp Immunol. 2005;14:155-7.Possible transfusion-associated acquired immune deficiency syndrome (AIDS)- California. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 1982;31:652-4.
373 DARAH DAN KOMPONEN:KOMPOSISI, INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN Harlinda HaroenPENDAHULUAN DEFINISIPenggunaan darah untuk tranfusi hendaklah selalu Komponen Darah ialah bagian darah yang dipisahkandilakukan secara rasional dan efisien yaitu dengan dengan cara fisik/mekanik misalnya dengan caramemberikan hanya komponen darah/derivat plasma yang sentrifugasi .dibutuhkan saja. Pemikiran ini didasarkan bahwa darahterdiri dari bermacam-macam elemen selular dan juga Fraksi Plasma adalah derivat plasma yang diperolehbermacam macam protein plasma dengan fungsi yang dengan cara kimia/fraksinasi dengan menggunakanberbeda-beda yang tentunya dapat dipisahkan, juga sejumlah besar plasma yang diproduksi di pabrik.biasanya pasien hanya memerlukan komponen tertentusaja sehingga komponen komponen darah lainnya dapat Produk Darah ialah istilah umum yang mencakup keduadiberikan pada pasien lain yang membutuhkan. istilah komponen darah dan derivat plasma. Tranfusi darah pada hakekatnya adalah pemberian MACAM MACAM KOMPONEN DARAHdarah atau komponen darah dari satu individu (donor)ke individu lainnya (resipien), dimana dapat menjadi Selularpenyelamat nyawa, tapi dapat pula berbahaya dengan Darah Utuh (whole blood)berbagai komplikasi yang dapat terjadi sehingga tranfusi Sel darah merah pekat (packed red blood cell):darah hendaklah dilakukan dengan indikasi yangjelas dan Sel darah merah pekat dengan sedikit lekosittepat sehingga diperoleh manfaat yang jauh lebih besar (packed red blood cell leukocytes reduced)daripada risiko yang mungkin terjadi . Sel darah merah pekat cuci (packed red blood cell washed) Dari satu unit darah lengkap donor dengan proses Sel darah merah pekat beku (packed red blood cellsentrifugasi dengan kecepatan tinggi dapat dipisahkan frozen,packed red blood cell deglycerolized) .menjadi sel darah merah pekat (SDMP),trombosit, plasma Trombosit konsentrat (concentrate platelets):segar beku =fresh frozen plasma (FFP), kriopresipitat dan Trombosit dengan sedikit lekosit (plateletslain lain, sedangkan dari plasma dengan proses fraksinasi concentrate leukocytes reduced) .akan didapat beberapa derivatnya antara lain albumin, Granulosit feresis (granulocytes pheresis)imunoglobulin dan faktor-faktor koagulasi pekat misalnyafaktor VIII pekat dan faktor IX pekat. Non Selular Plasma segar beku (fresh frozen plasma) Dengan makin majunya teknologi aferesis saat ini, Plasma donor tunggal (single donor plasma)maka pelayanan tranfusi darah dapat lebih tepat memenuhi Kriopresipitat faktor anti hemofilia (cryoprecipitatekebutuhan komponen darah melalui penggunaan mesin AHF)multikomponen dengan menggunakan donor tunggal.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko transmisipenyakit yang disebabkan oleh tranfusi darah.
DARAH DAN KOMPONEN: KOMPOSISI, INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN 2845MACAM MACAM DERIFAT PLASMA g/dl. Pemberian darah lengkap sebaiknya melalui filter darah dengan kecepatan tetesan tergantung keadaan Albumin klinis pasien, namun setiap unitnya sebaiknya diberikan lmunoglobulin dalam 4 jam Faktor VIII dan Faktor IX pekat Rh lmunoglobulin SEL DARAH MERAH PEKAT (PACKED RED BLOOD Plasma ekspander sintetik CELL}DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD} Sel darah merah pekat berisi eritrosit, trombosit, lekosit dan sedikit plasma. Sel darah merah ini didapat denganDarah lengkap ini berisi sel darah merah, lekosit, memisahkan sebagian besar plasma dari darah lengkap,trombosit dan plasma. Satu unit kantong darah lengkap sehingga diperoleh sel darah merah dengan nilaiberisi 450 ml darah dan 63 ml antikoagulan. Di Indonesia hematokrit 60-70%. Volume diperkirakan 150-300 mlsatu kantong darah lengkap berisi 250 ml darah dengan tergantung besarnya kantung darah yang dipakai, dengan37 ml antikoagulan, ada juga yang satu unit kantong massa sel darah merah 100-200 ml. Sel darah merah iniberisi 350 ml darah dengan 49 ml antikoagulan. Suhu disimpan pada suhu 1°-6° Celcius. Bila menggunakansimpan antara 1°-6° Celcius. Lama simpan dari darah antikoagulan CPDA maka masa simpan dari sel darah merahlengkap ini tergantung dari antikoagulan yang dipakai ini 35 hari dengan nilai hematokrit 70-80%, sedangkanpada kantong darah; pada pemakaian sitrat fosfat bila menggunakan antikoagulan CPD masa simpan daridekstrose (CPD) lama simpan adalah 21 hari, sedangkan sel darah merah ini 21 hari. Komponen sel darah merahdengan CPD adenin (CPDA) : 35 hari . Menurut masa yang disimpan dalam larutan tambahan (buffer, dekstrosa, adenin, manitol) memiliki nilai hematokrit 52-60% dansimpan invitro ada 2 macam darah lengkap yaitu darah masa simpan 42 hari. Sediaan ini bukan merupakan sumber trombosit dan granulosit, namun memiliki kemampuansegar dan darah baru . Darah segar yaitu darah yang oksigenasi seperti darah lengkap.disimpan sampai 48 jam, sedang darah baru yaitu darahyang disimpan sampai dengan 5 hari. Pada darah segar lndikasitrombosit, faktor pembekuan labil (V, VIII) masih cukup Sel darah merah pekat ini digunakan untuk meningkatkanuntuk terjadinya pembekuan sedangkan darah baru jumlah sel darah merah pada pasien yang menunjukkankadar 2,3 difosfogliserat (2,3 DPG) suatu molekul yang gejala anemia, yang hanya memerlukan massa sel darahmempermudah pelepasan oksigen dari hemoglobin merah pembawa oksigen saja misalnya pada pasienmulai menurun. dengan gagal ginjal atau anemia karena keganasan . Pemberian unit ini disesuaikan dengan kondisi klinis pasienlndikasi bukan pada nilai Hb atau hematrokit. KeuntungannyaDarah lengkap berguna untuk meningkatkan jumlah adalah perbaikan oksigenasi dan jumlah eritrosit tanpasel darah merah dan volum plasma dalam waktu yang menambah beban volume seperti pasien anemia denganbersamaan, misalnya pada perdarahan aktif dengan gagal jantung.kehilangan darah lebih dari 25-30% volum darah total.Namun demikian, pemberian darah lengkap pada keadaan Kontraindikasitersebut hendaklah tidak menjadi pilihan utama, karena Dapat menyebabkan hipervolemia jika diberikan dalampemulihan segera volum darah pasien jauh lebih penting jumlah banyak dalam waktu singkat.dari pada penggantian sel darah merah, sedangkanmenyiapkan darah untuk tranfusi memerlukan waktu. Dosis dan Cara Pemberian Pada orang dewasa, 1 unit sel darah merah pekat akanKontraindikasi meningkatkan Hb sekitar 1 g/dl atau hematokrit 3-4%.Darah lengkap sebaiknya tidak diberikan pada pasien Pemberian sel darah ini harus melalui filter darah standardengan anemia kronik yang normovolemik atau yang (170 µ) . Hematokrit yang tinggi dapat menyebabkanbertujuan meningkatkan sel darah merah. terjadinya hiperviskositas dan menyebabkan kecepatan tranfusi menurun sehingga untuk mengatasinya makaDosis dan Cara Pemberian diberikan salin normal 50-100 ml sebagai pencampurDosis tergantung keadaan klinis pasien. Pada orang sediaan sel darah merah dalam CPD atau CPDA-1 tetapidewasa, 1 unit darah lengkap akan meningkatkan Hb harus hati hati karena dapat terjadi kelebihan beban.sekitar 1 g/dl atau hematokrit 3-4%. Pada anak-anakdarah lengkap 8 ml/kg akan meningkatkan Hb sekitar 1
2846 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHSEL DARAH MERAH PEKAT DENGAN SEDIKIT reaksi alergi yang berat atau alergi yang berulang, dapatLEUKOSIT (PACKED REDBLOOD CELL LEUCOCYTES pula digunakan pada tranfus i neonatal atau tranfusiREDUCED) intrauteri.Setiap unit sel darah merah pekat mengandung 1-3 x 109 Perhatianlekosit. American Association of Blood Bank Standard Hati hati terhadap kon t aminas i bakteri akibat carafor Tranfusion Services menetapkan bahwa sel darah pembuatannya secara terbuka, masih dapat menularkanmerah yang disebut dengan sedikit lekositjika kandungan hepatitis dan infeksi bakteri la innya . Karena masihleukositnya kurang dari 5 x 106 leukosit/unit. Sel darah mengandung sejumlah keci l leuko sit yang viable ,ini dapat diperoleh dengan cara pemutaran, pencucian komponen ini tidak menjamin pencegahan terjad inyasel darah merah dengan garam fisiolog is, dengan filtrasi GVHD atau infeksi CMV pasca t ranfusi.atau degliserolisasi sel darah merah yang disimpanbeku. Karena pada pembuatannya ada sel darah merah Dosis dan Cara Pemberianyang hilang, maka kandungan se l darah merah kurang Sebaiknya semua proses tranfusi melalui filter darah tanpadibandingkan dengan se l darah merah pekat biasa. kecual i. Suhu simpan 1°-6° Celcius, sedang masa simpan SEL DARAH MERAH PEKAT BEKU YANG DICUCItergantung pada cara pembuatannya Bila pemisahan (PACKED RED BLOOD CELL FROZEN,PACKED REDleukosit dilakukan dengan memakai kantong ganda (sistem BLOOD CELL DEGLYCEROLIZED)tertutup) masa simpannya sama dengan darah lengkapasalnya, tapi bila dengan pencucian/filtrasi (sistem terbuka) Sel darah merah beku ini dibuat dengan penambahanproduk ini harus dipakai secepatnya (dalam 24 jam). gliserol suatu sediaan krioprotektif terhadap darah yang usianya kurang dari 6 hari. Darah ini kemudian dibekukanlndikasi pada suhu minus 65°atau minu s 200° Celcius (tergantungProciuk ini dipakai untuk meningkatkan jumlah sel darah sediaan gliserol) dan dapat disimpan selama 10 tahun .merah pada pasien yang sering mendapat/tergantung pada Karena pada proses penyimpanan beku, pencairan dantranfusi darah dan pada mereka yang sering mendapat pencuciannya ada sel darah merah yang hilang makareaksi tranfusi panas yang berulang dan reaksi alergi yang kandungan sel darah merah minimal 80% dari jumlah seldisebabkan oleh protei n plasma atau antibodi lekosit. darah merah pekat asal, demikian pula hematokrit kurang lebih 70-80%. Proses pencucian dapat menggunakanPerhatian larutan glukosa dan salin. Suhu simpan 1°-6° Celcius danKomponen sel darah ini tidak dapat mencegah terjadinya tidak boleh digunakan lebih dari 24 jam karena prosesgraft versus host disease (GVHD }, sehingga komponen pencucian biasanya memakai sistem te rbuka.darah yang dapat diandalkan untuk mencegah hal itu ialahbila komponen darah tersebut diradiasi. lndikasi Dapat dipakai untuk menyimpan darah langka.Dosis dan Cara PemberianPemberian komponen sel darah ini paling ba ik diberikan Perhatiandengan menggunakan filter darah generasi ketiga . Risiko terjadinya kontaminasi bakteri dapat terjadi karena sistem terbuka yang dipakai di mana dapat menularkanSEL DARAH MERAH PEKAT CUCI (PACKED RED hepatitis namun tidak untuk Citomegalo virus (CMV)BLOOD CELL WASHED) Dosis dan Cara PemberianSel darah merah yang dicuci dengan normal salin memiliki Pemberian komponen darah ini melalui filter darah danhematokrit 70-80% dengan volum 180 ml. Pencucian sediaan ini memiliki massa eritrosit yang rendah karenadengan salin membuang hampir seluruh plasma (98%), banyak sel darah yang hilang selama proses pembuatan.menurunkan konsentrasi leukosit, dan trombosit sertadebris. Karena pembuatannya biasanya dilakukan dengan TROMBOSIT PEKAT (CONCENTRATE PLATELETS)sistem terbuka maka komponen ini hanya dapat disimpandalam 24 jam dalam suhu 1-6° Celcius. Berisi trombosit, beberapa lekosit dan sel darah merah serta plasma. Trombosit pekat ini dapat diperoleh denganlndikasiPada orang dewasa komponen ini dipakai untuk mencegah
DARAH DAN KOMPONEN: KOMPOSISI, INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN 2847cara pemutaran (sentrifugasi) darah lengkap segar atau Dosis dan Cara Pemberiandengan cara tromboferesis. Satu kantong trombosit pekat Dosis yang biasanya digunakan pada perdarahan yangyang berasal dari 450 ml darah lengkap dari seorang donor disebabkan karena trombositopenia adalah 1 unit/10 kgberisi kira kira 5,5 x 1010 trombosit dengan vol um sekitar 50 BB, biasanya diperlukan 5-7 unit pada orang dewasa. Satuml. Satu kantong trombosit pekat yang diperoleh dengan kantong trombosit pekat yang berasal dari 450 ml darahcara tromboferesis seorang donor darah berisi sekitar 3 x lengkap diperkirakan dapat menaikkan jumlah trombosit1011 trombosit, setara dengan 6 kantong trombosit yang sebanyak 9000-11 .000/ul / m2 luas permukaan tubuh; padaberasal dari donor darah biasa. Tergantung dari jenis mesin dewasa dengan berat badan 70 kg diperkirakan dapatyang dipakai, volum berkisar antara 150-400 ml. Prociuk menaikkan 5000-10.000/ul. Penghitungan peningkatanini memungkinkan tranfusi trombosit yang cocok pada jumlah trombosit yang dikoreksi (Corrected Countpasien dengan antibodi terhadap trombosit. Increment= CCI) dapat dapat dihitung lebih akurat dengan memakai rumus: Trombosit pekat ini dapat disimpan pada suhu 20°-240Celcius dengan kantong darah biasa yang diletakkan CCI = CPost tx pit ct l - CPre tx pit ct l x BSApada rotator/agitator yang selalu berputar/bergoyang, ( Pit transfused x 1011 )trombosit dapat disimpan selama 3 hari, sedangkandengan kantong darah khusus dengan cara penyimpanan Post tx: pascatransfusiyang sama trombosit dapat disimpan selama 5 hari . Pre tx: pratransfusiProciuk ini daya hemostatiknya kurang, sedangkan viability BSA: body surface area (luas permukaan tubuh).pasca tranfusinya lebih baik. Pada suhu 1°-6° Celcius Keberhasilan tranfusi trombosit dapat dipantautrombosit ini dapat disimpan selama 3 hari. Prociuk ini dengan menghitung jumlah trombosit (CCI ) 1 jam pasca tranfusi dimana CCI >7,5-10 x 109/l atau CCI >4,5 x 109/lfungsi hemostatiknya lebih baik namun viability pasca yang diperiksa 18-24 jam pasca transfusi.tranfusinya kurang . TROMBOSIT DENGAN SEDIKIT LEUKOSIT (PLATELETS LEUKOCYTES REDUCED)lndikasiTrombosit pekat ini diindikasikan pada kasus perdarahan Trombosit berisi leukosit sekitar 0.5-1 x 108/unit trombosit,karena trombositopenia (trombosit <50.000/µl) atau sedangkan trombosit dengan sedikit leukosit mengandungtrombositopati kongenital/didapat. Juga diindikasikan leukosit hanya 8.3 x 105/unit.pada mereka selama operasi atau prosedur invasif dengantrombosit <50.000/µL. Profilaksis diberikan pada semua lndikasikasus dengan trombosit 5- 10.000 µl yang berhubungan Trombosit jenis ini dipergunakan untuk pencegahandengan hipoplasi sumsum tulang akibat kemoterapi, invasi terjadinya alloimunisasi HlA terutama pada pasien yangtumor atau aplasia primer sumsum tulang . Prociuk ini harus menerima kemoterapi jangka panjang.ditranfusikan intravena dengan memakai saringan/filterdarah standar. Sebaiknya diberikan trombosit pekat yang Kontraindikasi dan Perhatiansama golongan ABO nya dengan pasien. Meskipun sediaan ini dapat meniadakan reaksi febris pada pasien yang mengalami aloimunisasi terhadap HlA antigen,Kontraindikasi dan Perhatian penggunaannya tidak dapat mempercepat terjadinyaTranfusi trombosit biasanya tidak efektif pada pasien pemulihan jumlah trombosit. Untuk mendapatkan hasildengan destruksi trombosit yang cepat seperti: ITP, TTP dan yang baik sebaiknya dilakukan uji cocok serasi. TerjadinyaKID dan tranfusi biasanya dilakukan hanya pada adanya reaksi tranfusi pada sediaan ini dihubungkan denganperdarahan yang aktif. Pasien dengan trombositopenia lamanya penyimpanan akibat dilepaskannya sitokin sitokinyang disebabkan oleh sepsis atau hipersplenisme biasanya seperti ll-1, ll-6, ll-8 dan TNF alfa yang dilepaskan leukositrefrakter terhadap tranfusi trombosit. selama penyimpanan. Menggigil, panas dan reaksi alergi dapat terjadi pada Dosis dan Cara Pemberiantranfusi trombosit. Antipiretik yang dipilih sebaiknya bukan Penggunaannya dengan menggunakan filter/saringangolongan aspirin karena dapat menghambat agregasi dan khusus trombosit dengan sedikit lekosit.fungsi trombosit. Tranfusi berulang dari trombosit dapatmenyebabkan aloimunisasi terhadap HlA dan antigenlainnya serta dapat terjadi refrakter yang ditandai dengantidak adanya peningkatan trombosit. Pemberian terlalu cepat dapat menyebabkankelebihan beban, serta penularan penyakit dapat terjadiseperti halnya tranfusi komponen lain.
2848 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHGRANULOSIT FERESIS (GRANULOCYTES pekat atau kriopresipitat, misalnya pada defisiensi faktorPHERESIS) pembekuan multipel anta ra lain: penyakit hati, KID, TTP, dan dilusi koagulopati akibat transfusi masif.Diperoleh dengan cara sitaferesis dari donor tunggal, berisigranulosit, limfosit, trombosit beberapa sel darah merah Kontraindikasi dan Perhatiandan sedikit plasma. Setiap unit mengandung sekitar 1.0 x Plasma sebaiknya tidak digunakan untuk mempertahankan1010 granulosit, sejumlah limfosit, trombosit, 25-50 ml sel ekspans i volum karena risiko penu laran penyakit yangdarah merah, dan mungki n sedikit hidroksietil starch (HES), tinggi . Albumin, fraksi protein plasma, koloid, ataudengan volum 200-300 ml. Suhu simpan dari sediaan ini kristaloid yang tidak menularkan penyakit merupakan20-24°( dan harus segera ditransfusikan. produk yang lebih aman untuk mempertahankan volum darah .lndikasiKomponen ini dipakai untuk meningkatkan jumlah Dosis dan Cara Pemberiangranulosit pada pasien sepsis dengan leukopenia yang Produk ini diberikan dalam 6 jam setelah pencairan,tidak menunjukkan perba ikan dengan pemberian dengan memakai saringan/filter standar. Plasma harusantibiotik ,dan pada pemeriksaan sumsum tulang cocok golongan ABO-nya dengan sel darah merah pasienmenunjukkan hipoplasi. dan tidak perlu uji silang. Jika plasma diberikan sebagai pengganti faktor koagulas i dosisnya adalah 10-20 ml/kgKontraindikasi dan Perhatian (4-6 unit u.ntuk orang dewasa) dapat meningkatkan faktorTerapi antibiotik yang tepat atau penggunaan faktor koagula$i 20-30%, dapat pula meningkatkan faktor VIIIpertumbuhan hematopoietik mungkin lebih efektif 2% (1 unit/kg).dibandingkan dengan tranfusi granulosit. Efek sampingyang mungkin terjadi seperti urtikaria, menggigi l, demam, Efek samping yang terjadi dapat berupa menggigil,tidak merupakan indikasi untuk menghentikan transfusi, demam dan hipervolemia.namun kecepatan tranfusi harus diperlambat. Untukmemperkecil kemungkinan terjadinya efek samping dapat KRIOPRESIPITAT FAKTOR ANTI HEMOFILIKdiberikan antihistamin dan steroid sebelum transfusi. (CRYOPRECIPITATED AHF)Risiko penularan terhadap CMV dapat terjadi demikianpula untuk dapat terjadinya GVHD. Kriopresipitat AHF adalah konsentrat plasma protein tertentu , dibuat dengan mencairkan plasma segarDosis dan Cara Pemberian beku pada suhu 4° C selama 12-14 jam atau padaTransfusi diberikan menggunakan saringan darah standar,dan harus cocok serasi sistem golongan ABO-nya dengan circulating waterbath 4° C selama 75 menit dan kemudiandarah pasien. Belum ada kesepakatan mengenai dosis danlamanya transfusi leukosit ini, namun paling sedikit 4 hari memisahkan komponen yang masih berpresipitasi padapemberian transfusi ini baru memperlihatkan hasil. suhu tersebut dengan cara pemutaran. Komponen yang masih berpresipitasi tersebut adalah kriopresipitat. SuhuPLASMA SEGAR BEKU (FRESH FROZEN PLASMA simpan adalah minus 18° C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun dengan volum sekitar 10-15 ml.= FFP) Kriopresipitat ini berisi faktor VI II 80- 120 unit, 150-Plasma digunakan untuk mengganti kekurangan faktor 250 mg fibrinogen, sekita r 40-70% fa ktor Von Willebrand,koagulasi. Plasma segar beku ini berisi plasma, semua 20-30% faktor XIII.faktor pembekuan stabil dan labil, komplemen danprotein plasma. Plasma ini dipisahkan dari darah lengkap lndikasiyang kemudian dibekukan dalam waktu 8 jam setelah Kriopresipitat digunakan pada pasien dengan kekuranganpengambilan darah dari donor, disimpan pada suhu F VIII (Hemofilia A) bila F VIII pekat t idak tersedia,simpan minus 18° C atau lebih rendah dengan masa kekurangan FXIII, kekurangan fibrinogen dan untuk pasiensimpan 1 tahun . Volume sekitar 200-250 ml. penyakit Von Willebrand .lndikasi Kontraindikasi dan PerhatianPlasma segar beku dipakai untuk pasien dengan gangguan Kriopresipitat tidak diberikan pada pasien yang tidakproses pembekuan bila tidak tersedia faktor pembekuan defisiensi faktor-faktor tersebut di atas. Dosis dan Cara Pemberian Sebelum dipakai, kriopresipitat harus dicairkan terlebih
DARAH DAN KOMPONEN: KOMPOSISI, INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN 2849dahulu dengan menempatkannya dalam waterbath dapat terjadi karena adanya anti A atau anti B. Reaksibersuhu 30-370 C. Komponen ini harus diberikan pada yang tidak diharapkan meliputi malaise, panas, mual, danpasien dalam waktu 6 jam setelah pencairan atau 4 jam menggigil. Pada kemurnian yang tinggi, konsentrat F VIIIsetelah pooling. Plasma yang diberikan hendaknya sama lebih jarang menimbulkan efek samping.golongan ABO nya dengan sel darah merah pasien,uji silang tidak perlu dilakukan, dan diberikan dengan Dosis dan Cara Pemberiansaringan/filter standar. Dosis untuk hipofibrinogenemia Banyaknya aktivitas F VIII koagulan digunakan denganadalah 10 kantong pada orang dewasa dengan berat mempergunakan International Units (IU). Satu IU adalahbadan 70 kg, sedang dosis pada anak anak adalah 1 jumlah aktivitas FVIII koagulan dalam 1 ml plasma normal.kantong/10 kg dapat meningkatkan fibrinogen 60-100 Dosis permulaan untuk mencapai kadar 30-100% dihitungmg/di. Pada pasien Hemofilia A 1 kantong kriopresipitat dengan rumus:yang mengandung 100 unit F VIII, 1 kantong/6 kg dapatmeningkatkan F VIII 35%. Efek samping yang mungkin (Plasma Volume (PV ml) =40 ml/kg x BB (kgterjadi adalah reaksi alergi dan demam. = (F VIII yang diinginkan (unitKONSENTRAT FAKTOR VIII (FACTOR VIII f(%)PV x r kadar yang diinginkan (%) - kadar sekarang.CONCENTRATE) 100Konsentrat faktor VIII dapat dibuat dari plasma manusiaatau diproduksi melalui teknologi rekombinan. Konsentrat Cara lain adalah : tiap unit F Vlll/kgBB akanfaktor VIII ini dibuat dengan proses fraksinasi dari meningkatkan 2% (0.02 IU/ml)plasma yang dikumpulkan dan dibekukan segera setelahpengambilan darah. Semua produk dibuat steril, stabil, Pemberiannya dapat melalui infus denganmurni dan beku kering . menggunakan saringan/filter darah standar atau dengan jarum suntik dengan filter yang telah tersedia bersama Berbagai proses dipakai untuk mendapatkan F VIII sediaannya.yang bebas dari virus dan menurunkan risiko penularaninfeksi misalnya dengan proses pasteurisasi atau memakai KONSENTRAT FAKTOR IX (FACTOR IXcairan pelarut tri(n-butil) fosfat. CONCENTRATES) Sediaan ini memiliki volume yang sedikit. Prociuk yang Dua konsentrat F IX sekarang tersedia sebagai hasiltersedia dapat diklasifikasikan atas sediaan konsentrat rekombinan . Sediaan ini steril, stabil dan kering bekuF VIII dengan kemurnian menengah, kemurnian tinggi sebagai hasil dari fraksinasi plasma yang dikumpulkan.atau bebas imunoafinitas. Konsentrat F VIII dengan Kompleks F IX merupakan sediaan yang mengandungkemurnian menengah memiliki 1-10% dari total protein selain F IXjuga sejumlah F II, VII, X dan beberapa protein.terdiri dari fibrinogen dan beberapa protein lainnya. Selama pembuatan konsentrat ini beberapa aktivasi dariProciuk yang paling murni dibuat melalui kromatografi faktor koagulasi dapat terjadi . lsi dari FVII dalam beberapaimunoafinitas dengan menggunakan antibodi monoklonal. produk agak bervariasi. Jumlah masing masing faktorKemurniannya mencapai lebih dari 90% sebelum ditambah yang terkandung dalam sediaan ini biasanya tertera padaalbumin yang dipakai sebagai stabilisator. Faktor VIII yang label botol tapi paling banyak mengandung 1-5 IU F IX/dibuat dari kultur sel mamalia melalui rekombinan DNA mg protein. Hal sebaliknya dengan kompleks F IX, F IXjuga sudah tersedia secara luas. koagulasi merupakan sediaan murni yang mengandung sedikit F II, F VII dan F X. Sediaan ini dibuat denganlndikasi metode kromatografi atau antibodi monoklonal sehinggaKonsentrat F VIII diindikasikan untuk pengobatan atau mengurangi terjadinya trombogenik. Kira kira 20-30% daripencegahan perdarahan pada Hemofilia A dengan produk ini adalah F IX dimana sediaan ini mengandungdefisiensi F VIII sedang sampai berat atau pasien dengan 50 dan 200 IU F IX/mg protein. Konsentrat F IX dibuatinhibitor FVIII titer rendah yang kadarnya tidak lebih da.ri dengan heat treated so/vent/detergent treated dengan5-10 Bethesda units/ml. teknik rekombinan untuk menurunkan risiko hepatitis, HIV dan infeksi virus lainnya.Kontraindikasi dan PerhatianDosis tinggi pemberian konsentrat FVIII dengan kemurnian lridikasimenengah dapat meningkatkan fibrinogen secara Konsentrat F IX ini digunakan untu~..f'liengobati pasienbermakna. Direct antiglobulin tes (DAT) atau hemolisis dengan defisiensi F IX yang dikenal sebagai hemofilia B.
2850 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHPasien dengan inhibitor dapat diobati dengan kompleks resusitasi misalnya pada pasien Iuka bakar, pasien pada keadaan hipovolemia dan hipoproteinemia misalnyakonsentrat F IX, yang mengandung bypass aktivitas pasien dengan syok, pada sindrom nefrotik atau untuk meningkatkan protein plasma.inhibitor F VIII. Kontraindikasi dan PerhatianKontraindikasi dan Perhatian larutan albumin 25% tidak boleh diberikan pada pasienKompleks F IX sebaiknya diberikan dengan hati hati pada dengan dehidrasi dan hanya dapat diencerkan denganpasien yang mempunyai penyakit hati. Terdapat laporan salin normal dan dekstrosa 5%.terjadinya trombosis dan DIC pada adanya defisiensi antitrombin khususnya pada pasien dengan penyakit hati. Dosis dan Cara PemberianEtiologi komplikasi ini mungkin berhubungan dengan Albumin dan fraksi protein plasma tidak memerlukanpenurunan bersihan hati, mengakibatkan akumulasi faktor filter dalam pemberiannya. Pengobatan hipotensi dengankoagulasi tersebut. Konsentrat F IX koagulasi tampaknya albumin hendaklah disesuaikan dengan hemodinamiklebih kurang trombogenik dibandingkan dengan kompleks pasien. Dos is 500 ml (10-20 ml/kg pada anak anak)FIX. Efek samping dari kompleks FIX bila diberikan secara diberikan secara cepat untuk mengatasi syok. Pada pasiencepat adalah menggigil, demam, nyeri kepala,nausea dan Iuka bakar dosis albumin atau fraksi plasma proteinflu~hing.Pemberian cepat dari FIX koagulasi adalah reaksi diberikan dalam dosis tertentu untuk mempertahankanvasomotor. kadar protein plasma 5.2 g/dl atau lebih tinggi. Albumin tidak dapat memperbaiki hipoalbuminemia kronik danDosis dan Cara Pemberian tidak digunakan untuk jangka panjang.1 unit FIX setara dengan 1 ml plasma manusia. Dosis yangdiberikan tergantung gejala klinis dan kebutuhan pasien. IMUNOGLOBULIN (IMMUNE GLOBULIN)Sejumlah konsentrat FIX diinfuskan dengan rumus sepertimenghitung penggunaan dosis F VII I, namun secara in lmunoglobulin biasanya dibuat melalui proses fraksinasivivo hanya sekitar 50% yang dipakai karena distribusi ke dengan etanol dingin dari plasma yang dikumpulkan .ekstravaskular. Jadi setiap unit F IX yang diinfuskan per kg Berisi imunoglobulin G (lgG) dengan sedikit lgA danBB akan meningkatkan 1% FIX. lgM . Terdapat dua sediaan yakni intramuskular (IMIG) dan intravena (IVIG). Pada sediaan intramuskular (IM),ALBUMIN DAN FRAKSI PROTEIN PLASMA produk ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu pada(ALBUMIN AND PLASMA PROTEIN FRACTION) pemberiannya diperlukan waktu 4- 7 hari untuk mencapai kadar puncak dalam plasma, dosis maksimum yang dapatAlbumin merupakan derivat plasma yang diperoleh diberikan dibatasi oleh massa otot dan pada pemberiannyadari darah lengkap atau plasmaferesis, terdiri dari 96% menyebabkan nyeri. Sediaan IM saat ini diberikan hanyaalbumin dan 4% globulin dan beberapa protein lain yang untuk profilaksis. Sediaan ini merupakan larutan sterildibuat dengan proses fraksinasi alkohol dingin. Derivat dengan konsentrasi protein kurang lebih 16.5 g/dl.ini kemudian dipanaskan 60° C selama 10 jam sehinggabebas virus. Sediaan intravena gammaglobulin (IVIG) meminimalisasi kelemahan dari pemberian intramuskular. Fraksi protein plasma adalah produk yang sama Produk IVIG cepat mencapai puncak plasma begitudengan albumin hanya dalam pemurniannya lebih kurang diinfuskan. Waktu paruh dari IMIG dan IVIG bervariasidibandingkan dengan albumin dalam proses fraksinasi . antara 18-32 hari.Fraksi protein plasma ini mengandung 83% albumin dan17% globulin. lndikasiAlbumin yang tersedia adalah larutan 25% dan 5%, Preparat lmunoglobulin dapat digunakan untuk profilaksissementara fraksi protein plasma yang tersedia adalah antibodi secara pasif pada orang yang rentan terhadaplarutan 5%. Tiap sediaan mengandung natrium 145 penyakit-penyakit tertentu dan sebagai terapi penggantimmol/l (145 mEq/l). larutan albumin 5%, osmotik dan pada orang dengan imunodefisiensi primer (misalnyaonkotiknya sama dengan plasma sedangkan larutan Sindrom Wiskott Aldrich). IVIG dapat digunakan sebagaialbumin 25% osmotik dan onkotiknya lima kali lebih besar imunomodulator pada pasien-pasien dengan kelainandari plasma. Albumin memiliki waktu paruh 16 jam dan autoimun misalnya ITP akut dan ITP kronik pada anak anakdapat disimpan lebih dari 5 tahun pada suhu 2-10° C. dan dewasa. Dapat pula digunakan untuk trombositopenia pada HIV, purpura pasca transfusi dan sindrom GuillanlndikasiAlbumin digunakan untuk meningkatkan volume sirkulasi/
DARAH DAN KOMPONEN: KOMPOSISI, INDIKASI DAN CARA PEMBERIAN 2851Barre .Juga untuk pengobatan infeksi serta profilaksis dosis penuh IM RhlG dapat diberikan. Dosis penuh jugaGVHD pada pasien penerima cangkok sumsum tulang . dianjurkan setelah dilakukan amniosentesis.Kontraindikasi dan PerhatianOrang dengan riwayat defisiensi lg A (dengan anti lg A) Pasca persalinan, semua perempuan dengan (Rh) Datau terjadinya reaksi anafilaksis berat terhadap plasmasebaiknya jangan diberikan sediaan ini. Sediaan IM negatif yang melahirkan bayi dengan D positif diberijangan diberikan secara IV karena mengandung agregatimmuglobulin yang dapat mengaktifkan komplemen serta 300 ug RhlG secara IM atau 120 ug secara IV. Pemberiansistim kinin yang dapat menyebabkan reaksi anafilaktik.Reaksi yang tidak diinginkan lainnya dari pemberian hendaknya dilakukan dalam 72 jam setelah melahirkan.imunoglobulin adalah nyeri kepala, menggigil, kepalaterasa ringan, demam, nyeri punggung, terasa panas dan REFERENSImu al. American Association of Blood Banks. Blood component therapy:Dosis dan Cara Pemberian a physician's handbook. 6th edition. Bethesda; 1999.Tergantung indikasi, karakter pasien serta sediaan yangdigunakan (IM, IV). Boshkov LK. Platelet tranfusion. In: Goodnight SH, Hathaway WE, editors. Disorders of hemostasis and thrombosis: a ITP dan penyakit autoimun lainnya: IV 400mg/kg/ clinical guide. 2nd edition. New York: The Mc Graw Hill Co; hr selama 2-5 hari atau 0.8-1.0 g/kg/hr selama 1-2 2001. p. 489-94. hari. Defisiensi imunoglobulin kongenital: Friedman ,KD, Menitove, JE. Preparation and clinical use of plasma and plasma fractions. In: Beutler E, Lichtman MA, Coller BS, IM: 0.7 ml/kg /bulan et al, editors. Williams hematology. 6•h edition. New York: Mc IV: 200-800 mg/kg/bulan. Graw Hill; 2001. p. 1917. Profilaksis hepatitis A: IM 0.02-0.04 ml/kg. Hepatitis B: 0.06 ml/kg IM diulang satu bulan Goodnight SH, Hathaway WE. Plasma. Disorders of hemostasis Varicella zooster: 1 vial (2.5 ml)/10 kg (maks 5 vial) IM and thrombosis: a clinical guide. 2nd edition. New York: The diberikan dalam 72 jam pasca paparan. Mc Graw Hill Co; 2001. p. 495-500. Virus citomegalo: Profilaksis: 100-150 mg/kg Goodnight SH, Hathaway WE. Cryoprecipitate. Disorders of Pengobatan infeksi: 200 mg/kg (IV) hemostasis and thrombosis: a clinical guide. 2nd edition. New York: The Mc Graw Hill Co; 2001. p. 501-4.RH IMMUNE GLOBULIN Goodnight SH, Hathaway WE. Coagulation factor concentrates.RhlG dibuat dari plasma yang dikumpulkan dan Disorders of hemostasis and thrombosis: a clinical guide. 2ndmengandung lgG anti D. Terdapat 2 sediaan yaitu intra edition. New York: The Mc Graw Hill Co; 2001. p. 505-16.muskular (IM) dan intravena (IV). Sediaan IV dosis 120 ugdan 300 ug telah disetujui oleh FDA untuk supresi imun Goodnight SH, Hathaway WE. Intravenous immunoglobulin.terhadap antigen D dan untuk pengobatan ITP. Disorders of hemostasis and thrombosis: a clinical guide. 2nd edition. New York: The Mc Graw Hill Co; 2001. p. 523-7. Sediaan IM yang tersedia adalah dosis 300 ug dan50 ug. Dosis 300 ug RhlG baik IV maupun IM akan Kruskall MS, Mandell BF. General principles of the use ofmelindungi efek imun lebih dari 15 ml darah dengan D intravenous immune globulin. In: Up To Date, Rose BD,positif. Semua sediaan ini aman dari transmisi penyakit Wellesley MA, editors. 2004.infeksi dan virus dan dipakai untuk mencegah terjadinyapenyakit hemolitik pada bayi baru lahir yang disebabkan Kruskall. Use of intravenous immune globulin in hematologicoleh antigen Rh (D). disorders. In: UpToDate, Rose BD, Wellesley MA, editors.. 2004.lndikasi dan DosisSebelum persalinan, untuk perempuan dengan (Rh) D Ljungman P. Risk of CMV transmission by blood product tonegatif, 50 ug IM RhlG dapat melindungi terjadinya aborsi immunocompromised patiens and means for reduction. Br Jatau terminasi kehamilan ektopik yang terjadi dalam Haematol. 2004;125:107.12 minggu kehamilan . Setelah 12 minggu kehamilan, Mollison PL, Engelfriet CP, Contreras M. The tranfusion of platelets, leukocytes, haemopoietic cells and plasma component. In: Mollison PL, Engelfriet CP, Contreras M, • editors. Blood tranfusion in clinical medicine. lQth edition. USA: Blackwell Science; 1997. p. 459-86. Murphy S. What so bad about old platelets? Transfusion. 2002;433. Pamphilon D. Viral inactivation of fresh frozen plasma. Br J Haematol. 2000;109:680. Secord A, Goldfinger DMD. Clinical and laboratory aspects of platelet tranfusion therapy. In: UpToDate, Rose BD, Wellesley MA, editors. 2004. Sefte!, Crowe GH, Petraszko T, et al. Universal prestorage leukoreduction in Canada decreases platelet alloimmunization and refractoriness. Blood. 2004;103:333. Silvergleid AJ. Tranfusion of plasma components. In: UpToDate, Rose BD, Wellesley MA, editors. 2004. Silvergleid AJ. Preparation of blood component. In: UpToDate, Rose BD, Wellesley MA, editors. 2004. Wallas CH. Use of red blood cells. In: UpToDate, Rose BD, Wellesley MA, editors. 2004.
374PENCEGAHAN DAN PENANGANANKOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH M. Tamtoro HarmonoPENDAHULUAN dan protein plasma. Bila res1p1en mendapat transfusi yang mengandung antigen tersebut maka akan terjadiSejak diterimanya transfusi sebagai cara pengobatan, pembentukan antibodi sehingga kelak bila mendapatpengertian bahwa darah mengalir di dalam sistem tranfusi dapat terjadi reaksi mediasi imunologi,misalnyasirkulasi dan ruang intravaskular dapat diisi cairan dari reaksi hemolitik karena ketidakcocokan eritrosit, panasluar tubuh,perkembanganya lambat. Trasfusi itu sendiri atau reaksi pulmonal yang disebabkan oleh antigendikerjakan pertama kali pada tahun 1667. Kemudian leukosit atau trombosit, alergi atau reaksi anafilaksis yangselama perang dunia pertama dan sesudahnya, barulah disebabkan antibodl yang bereaksi dengan antigen terlaruttransfusi sebagai alat pengobatan berkembang pesat. di dalam bahan transfusi, biasanya protein plasma. Pengertian adanya perbedaan genetik antar individu, Komplikasi dapat di golongkan menurut:yang diungkapkan oleh Landsteiner merupakan hal yangpenting. Pengembangan antikoagulan, pengawetan Komplikasi lmunologidan teknik pengerjaan yang steril, memungkinkan Aloimunisasi: antigen eritrosit, antigen HLApengumpulan dan penyimpanan darah untuk diberikan Antigen trombositdikemudian hari . Perkembangan teknik terus berkembang Antigen netrofilkususnya dibidang penggunaan komponen dan fraksi Protein plasmadarah donor,perbaikan cara skrining donor,pengembangan Reaksi transfusi hemolitik: segera, tertunda (delayed)inaktivasi kuman patogen, perkembangan mecing Reaksi febris transfusi(matching) imunologi produk darah donor dengan resipien Kerusakan paru akut karena transfusi(penerima darah), pengembangan produk rekombinan, Reaksi transfusi alergijadilah transfusi medis (transfusion medicine) menjadi Purpura pasca transfusisuatu spesialisasi di bidang hematologi.Adanya epidemi Pengaruh imunosupresiacquired immunodeficiency syndrome (AIDS) dan penularan Penya kit graft versus hostinfeksi oleh bahan infeksius lain menyebabkan terjadinyarevolusi kemajuan di bidang transfusi medis. Komplikasi Non lmunologi Kelebihan (overload) volumKOMPLIKASI TRANSFUSI Transfusi masif: metabolik, hipotermi, pengenceran, mikroembolisasi paruPotensi komplikasi transfusi darah itu banyak,tapi Lainnya: plasticizer, hemosiderosis transfusipada saat ini masalah komplikasi hanya terdapat pada lnfeksi: Hepatitis A,B,C ,delta dan lainya; Humanpasien yang perlu berulang-ulang mendapat transfusi immunodeficiency virus-1 /-2; Human T lymphotropicatau memerlukan sejumlah darah yang banyak. Reaksi virus-1/-11; Virus sitomegalo; Virus Epstein Barr;imunologi ini disebabkan oleh rangsangan aloantigen Kontaminasi bakteri; Sifilis; Parasit malaria, babesiosis,asing yang terdapat pada eritrosit, leukosit, trombosit tripanosoma; organisme lain
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH 2853KOMPLIKASI IMUNOLOGI memerlukan lebih dari 200cc darah donor. Hidrasi harus dimulai segera untuk mencegah gagal ginjal. DiberikanAloimunisasi kepada Antigen Transfusi infus garam fisiologis untuk memelihara tekanan darahAloantibodi bereaksi terhadap antigen eritrosit, sedikit dan meningkatkan air kencing agar mencapai 100cc/saja resipien dengan multitranfusi berkembang menjadi jam. Manitol atau furosemid dapat digunakan untukaloantibodi eritrosit. Umumnya terdapat pada mereka memelihara terbentuknya kencing.yang telah menerima sekitar 10 kali transfusi, biasanyaantibodi terhadap sistem Rh, Kell (K), lalu Duffy (Fy),dan Bila terjadi oliguri karena gagal ginjal cairan harusKid (Jk). dibatasi. Obat vasoaktif seperti dopamin mungkin efektif mengatasi hipotensi dan gangguan perfusi ginjal. Sekali Aloantibodi bereaksi terhadap antigen leukosit, terbentuk gagal ginjal pengobatan suportif termasukterdapat pada resipien yang ditrasnfusi 2 leukosit dan pembatasan cairan, memelihara kesetimbangan elektrolittrombosit, umumnya mereka ini wanita multi para dengan dan dialisis diperlukan. Koagulopati mungkin memerlukanmulti transfusi. penanganan khusus. Pemberian heparin awal disarankan dengan dosis moderat, bila tidak ada kontraindikasi Aloantibodi terhadap protein plasma, misalnya reaksi khusus, tapi penggunaannya masih kontroversial. Padaanafilaksis disebabkan karena adanya anti-lgA antibodi. reaksi transfusi hemolitik intravaskular yang berat mungkin diperlukan 'exchange transfusion '.Reaksi Transfusi Hemolitik Pemeriksaan pada Reaksi Transfusi Segera. Langkah-Berkembangnya antibodi yang dapat bereaksi dengan langkah berikut harus dilakukan: ldentitas pasien harusantigen eritrosit menyebabkan perusakan eritrosit, ditegaskan, semua catatan tentang pasien dan labelbiasanya eritrosit donor. Klinis dapat berat,mengancam darah donor harus diperiksa untuk menentukan adanyakehidupan atau ringan saja. Hemolisis segera terjadi di kesalahan pencatatan. Darah pasien harus diambil lagi,dalam sirkulasi, yang lambat terjadi di sistem retikulo dikirim ke bank darah. Darah pasca transfusi harus dilihatendotelial. Umumnya terjadi karena kesalahan pencatatan adanya hemolisis. Harus diperinci kemungkinan adanyadan 'ABO mismatching '. aloantibodi . Tes direk antiglobulin harus dilakukan pada saat reaksi hemolisis terjadi . Bila tes positif darah Dapatjuga hemolisis terjadi pada darah resipien, bila pretransfusi juga harus diperiksa untuk melihat pasienplasma yang ditransfusikan mengandung antibodi. mungkin mempunyai direk antiglobulin. Pemeriksaan 'typing' eritrosit harus dilanjutkan. Bila sistem ABO danReaksi Transfusi Hemolitik Segera. Gejala dan keluhan Rh pasca transfusi tidak cocok dengan pratransfusi makatransfusi hemolitik segera, terjadi segera sesudah darah ada kesalahan identifikasi pasien atpu typing . Pasienyang tidak cocok dilakukan. Klinis kebanyakan berupa dengan reaksi transfusi hemolitik mayor harus dinilai untuktimbulnya panas, dapat dengan menggigil. Dapat juga kemungkinan adanya koagulasi intravaskular dan fungsidengan cemas, nyeri dada atau punggung, sesak napas, ginjal harus di monitor. Urin hemosiderin atau hemoglobintakikardia dan hipotensi. Keadaan mengancam kehidupan bebas di dalam urin harus juga diperiksa, adanya urinpada adanya gagal ginjal akut, syok, dan koagulasi berwarna anggur khas pada hemolisis intravaskular.intravaskular. Reaksi hemolisis segera ini terjadi pada:600.000 transfusi eritrosit, kematian meningkat hingga Pencegahan. Semua reaksi transfusi hemolitik segera44% bila darah transfusi meningkat mencapai 1 L. dapat dicegah. Hampir semua sebabnya karena kesalahan manusia, misalnya kesalahan memberi label pada contoh Patogenesis kelainan ini dimulai dengan interaksi antara darah pasien. Prosedur memastikan identifikasi pasien,antibodi dan membran sel eritrosit yang mengembang contoh darah atau komponen transfusi harus benarmenjadi terbentuknya kompleks imun, aktivasi kaskade penempatannya.komplemen, mekanisme koagulasi lewat s°itokin danfaktor XII. Mediator vasomotor disini yaitu histamin, Reaksi Transfusi Hemolitik Tertunda. Biasanya lebihserotonin dan sitokin. Renjatan terjadi karena pelepasan ringan dari yang segera dan terjadinya perusakan eritrositbahan vasoaktif. Gagal ginjal dipikirkan karena iskemia terutama ekstravaskular. Terjadi pada 2-10 hari sesudahdisebabkan oleh kombinasi hipotensi, vasokonstriksi dan transfusi,antibodi eritrosit pratransfusi tidak ditemukan.koagulasi intravaskular. Tes direk antiglobulin sering positif ta pi reaksinya hanya sementara, tes dapat kembali negatif bila eritrosit yang Penanganan, transfusi harus segera dihentikan begitu tak cocok disingkirkan dari sirkulasi.dicurigai adanya reaksi hemolisis. Contoh darah pascatransfusi dan sisa darah dalam kantung dikirim ke bank Reaksi ini umumnya bersifat sekunder, terjadi sesudahdarah (PMI) untuk diteliti penyebab terjadinya reaksi kemasukan antigen eritrosit, respons terbentuknya antibodihemolisis. Beratnya reaksi berhubungan dengan volume lambat, puncak reaksi tercapainyajuga lambat. Pada reaksieritrosit yang dimasukkan, walau hanya 30 cc darah yangtidak cocok mungkin mematikan. Semua reaksi yang berat
2854 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHtransfusi hemolitik lambat ini, perusakan eritrosit donor bila diperlukan. Dosis tinggi kortikosteroid mungkinterjadi ekstravaskular, di mana eritrosit yang terbungkus menguntungkan, karena menghambat agregasi granulosit.lgG dihilangkan di sistem retikulo endotelial. Umumnya donor berasal dari perempuan multipara. Pemeriksaan yang harus dilakukan disini,bila pasien Reaksi Transfusi Alergidicurigai kemungkinan terjadinya hemolitik lam bat, darah Reaksi alergi pada donor sering terjadi dengan angkasegar diambil untuk pemeriksaan antibodi direk . Bila kejadian sekitar 1-3%, mungkin lebih tinggi lagi karenapositif, dokter harus memberi tahu dan memberi kartu tak dilaporkan. Gambaran berupa urtikaria, 'skin rashes',identitas yang menunjukkan adanya antibodi. spasme bronkus, angio edema sampai renjatan anafilaksis. Untunglah kejadian renjatan anafilaksis transfusi yang Penanganan. Umumnya tidak ada terapi khusus, ta pi berat sangat rendah, karena reaksi ini dapat mengancampasien yang dengan reaksi berat diusahakan dilakukan kehidupan . Semua reaksi alergi ini dipikirkan diperantaraihidrasi . oleh lgE resipien terhadap protein atau bahan terlarut di dalam plasma donor, interaksi antara antigen denganFebris Non Reaksi Transfusi Hemolitik lgE merangsang dikeluarkanya antihistamin dari sel mastTerjadi pada 0,5-3% pasien yang diberikan transfusi, dan basofil.umumnya pada yang sudah dengan multipel transfusi.Gambaran khas berupa menggigil lalu diikuti panas, terjadi Untuk pasien yang dengan riwayat alergi berulang,umumnya dalam waktu beberapa jam sesudah transfusi . dapat diberi antihistamin sebagai pencegahan. BilaPening,mual muntah dapat terjadi. Kadang reaksinya dapat dengan antihistamin alergi tak terkontrol sebaiknyaberat, termasuk dengan keluhan pulmonal, tapi umumnya plasma dikurangi atau diberi eritros it yang sudah dicuci.reaksi ini ringan Reaksi ini disebabkan oleh aloimunisasi Pada reaksi anafilaksis berat,adanya antibodi terhadapterhadap antigen leukosit dan trombosit. Sebab lain yaitu lgA donor hendaknya diperhitungkan. Reaksi inl dicegahtransfusi sitokin, yang berkembang di dalam trombosit dengan eritrosit yang dicuci.asal darah segar (whole blood) yang disimpan pada suhukamar. Kemungkinan adanya kontaminasi bakteri pada Purpura Pasca Transfusireaksi ini harus dipertimbangkan. lni merupa~an pengembangan trombositopeni yang mengancam kehidupan, terjadi pad a hari ke 5-10 sesudah Pendekatan menangani febris ini harus berdasar atas transfusi . lni disebabkan oleh berkembangnya aloantibodipengertian pada hal yang mendasarinya.Bila terjadi reaksi yang ditujukan kepada antigen khusus trombosit.panas ini maka transfusi harus dihentikan. Kemungkinan Kebanyakan pasien didahului oleh kehamilan atauadanya reaksi hemolitik harus dipertimbangkan. Darah transfusi . Terapi kortikosteroid mungkin bermanfaat.donor dan contoh serum pasien harus dikirim ke bank darah.Dapat diberikan antipiretik dan hidrokortison. Pencegahan, lmunomodulasi yang Berhubungan dengansebaiknya diberikan darah dengan pengurangan jumlah Transfusileukosit. Transfusi darah alogenik tidak hanya berarti memberikan eritrosit,tapi juga sejumlah efektor sel imun, produkKerusakan Paru Akut karena Transfusi sitokin, dan berbagai bahan, yang dapat dikenali sistemUmumnya berupa 'respiratory distress' berat yang tiba- kekebalan resipien sebagai antigen asing. Substansi yangtiba, disebabkan oleh sindrom edema pulmonal non memodulasi sistem kekebalan host oleh bahan yangkardiogenik, mirip 'adult respiratory distress syndrome'. ditransfusikan, meningkatkan kemungkinan sindromMenggigil, panas, nyeri dada, hipotensi dan sianosis, klinis yang umumnya dikenali dengan transfusion-relatedsebagaimana umumnya edema paru, mungkin ada . immunomodulation.Radiologis nampak edema paru. Reaksi dapat terjadi dalambeberapa jam selama transfusi . Pada awalnya mungkin Keuntungan dari imunomodulasi transfusi ada jugaberat, umumnya akan mereda dalam 48-96 jam dengan misal pada cangkok ginjal,hasilnya lebih baik bila sebelumbantuan pernapasan, tanpa gejala sisa. Reaksi ini lebih operasi dilakukan transfusi lebih dulu, tapi bagaimanajarang daripada febris, dengan angka kejadian 1 dalam prosesnya tidak diketahui . Tapi umumnya dikatakan5000 tanfusi. lni disebabkan transfusi antibodi di dalam imunomodulasi transfusi ini banyak merugikan, misalnyaplasma donor, yang bereaksi dengan granulosit resipien . kambuh kankernya atau infeksinya sesudah transfusi .Diduga aglutinasi granulosit dan aktivasi komplementerjadi dalam jaringan vaskular paru, menyebabkan Penyakit Donor Cangkok Versus Hostendotel kapiler rusak sehingga terjadi kebocoran cairan Semua sel darah mengandung 'immunocompetentkedalam alveoli. T lymphocyte', bila ditransfusikan ke resipien yang non imunokompeten,maka sel l imfosit T ini akan Penanganan dengan tindakan mengatasi edemaparu dan hipoksia, termasuk bantuan pernapasan
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH 2855memperbanyak diri, dan menyebabkan reaksi penolakan karena tersebarnya obstruksi mikrovaskular karenadonor transplan (reaks i penolakan). Reaksi penolakan mi kroag reg at.biasanya berupa panas, diikuti 'rash' kulit berupa eritema,makulopapula mulai dari sentral ke tepi (tubuh ke Lain-lain. Dapat saja komplikasi berupa emboli udara,anggauta). Gangguan faal hati, nausea, diare berdarah. terutama jika wadah yang dipakai sebagai tempat darahLeukopeni diikuti pansitopeni karena kegagalan sumsum berupa gelas (botol), tapi setelah yang dipakai plastiktulang. Umumnya terjad i reaksi penolakan pada 2-3 maka ini terhindarkan .minggu semenjak adanya keluhan yang pertama. Diagnosisberdasar gambaran klinis, ditegakkan dengan biopsi kulit. Plasticizer. Bila kantong plastik dibuat dari PVC yangPengobatan dilakukan dengan pemberian kortrikosteroid, mengandung 'phthalate', bahan ini lipofilik maka dapatglobulin anti timosit, siklosporin dan 'growth factor ', tapi larut kedalam cairan darah tergantung kepada suhu danhasilnya tidak memuaskan. waktu penyimpanan. Bahan ini memungkinkan keracunan, maka kantong plastik diganti dengan bahan lain.KOMPLIKASI NON IMUNOLOGI Hemosiderosis transfusi, terjadi karena transfusi yangKelebihan Cairan berulang ulang, misalnya anemia kronik karena kegagalanTransfusi eritrosit atau plasma dapat menyebabkan sumsum tulang. Tiap kantong darah mengandung besikelebihan cairan di dalam sirkulasi. sekitar 0,25g. Pada anemia berat terjadi ekspansi volume sehingga KOMPLIKASI INFEKSI PADA TRANSFUSI DARAHvelum cairan normal,maka pada anemia dengangagal jantung, transfusi harus hati-hati karena dapat Sekilas Tentang Skrining Darah Donor untukmenyebabkan edema paru yang berakibat fatal. Padaorang tua transfusi diberikan dengan ritme 2 ml darah/ Penyakit lnfeksikg berat badan/jam. Di tahun 1960, hepatitis karena transfusi mencapai 30%Transfusi MasifPengaruh metabolik, komposisi darah yang disimpan pada pasien dengan multipel transfusi. Setelah dilakukanlain dengan darah di dalam sirkulasi, bila sejumlah besardarah simpanan diberikan dengan cepat maka ion K tes HbsAg bagi donor maka kejadian hepatitis B sangatmenyebabkan risiko pada pasien dengan gagal ginjal,syok dengan asidosis, atau pada hemolisis. Adanya sitrat menurun, tapi hepatitis C tidak. Kemudian diawal tahunsebagai antikoagulan dapat menyebabkan hipokalsemia. 1980 terdapat tantangan baru sehubungan denganHipotermia. Hipotermia terjadi bila sejumlah besar darahyang ding in diinfuskan. Anak dan orang tua sensitif akan munculnya penyakit AIDS, untuk ini dilakukan pemeriksaanhal ini. Pada pasien berat, denga transfusi masif ini dapatmengalami asidosis, hipoksemia, hipotermia, hipokalsemi, antibodi HBc dan sel T donor untuk menurunkan risikodan hipo atau hiperkalemia dapat terjadi, dengan risikoaritmia jantung . tertular AIDS lewat transfusi .Pengaruh Pengenceran. Transfusi dengan sejumlah besar Selanjutnya kemajuan pemeriksaan donor untukproduk darah menyebabkan pengenceran trombosit danfaktor koagulasi yang labil. Sejumlah pasien dengan sepsis, mencegah penularan AIDS dan hepatitis C dicapai padarenjatan dan koagulasi intravaskular dapat memberatdengan pengaruh transfusi ini. tahun 1992 di AS, seterusnya komplikasi infeksi ini sangatMikroagregat dan Mikroembolisasi Paru. Selama menu run, Penyakit infeksi yang diperiksa untuk donor (dipenyimpanan eritrosit, terbentuk agregat yang terdiridari trombosit, leukosit dan fibrin . Semua produk darah AS) ialah:disaring dengan saringan berlubang 170 um, tapi alat initidak dapat menghilangkan mikroagregat, lalu disaring Hepatitis B HbsAg,lgM dan lgG untuk HBcdengan saringan yang lubangnya 40 um. Seorang dengantransfusi sejumlah besar darah simpanan lalu mengalami antigensindrom disfungsi pulmonal dengan hipoksia, dipikirkan Hepatitis C lgG untuk hepatitis C peptid Asam nukleat virus hepatitis C HIV-1/-2 lgM dan lgG anti HIV-1/-2 Asam nukleat HIV-1/-2 HTLV-1/-11 lgG anti HTLV-1/-11 Sipilis lgM dan lgG pada treponema antigen, atau reaktivitas serologi non treponemal (rapid plasma reagin) . Hepatitis karena Transfusi Sebelum pemeriksaan serologi dapat menentukan sebab hepatitis pada transfusi, semua hepatitis ini disebut serum hepatitis. Setelah tes HbsAg ditemukan,diketahui 30% dari hepatitis tadi merupakan Hepatitis B. Selanjutnya dapat disingkirkan hepatitis virus A, CMV (cyto megalo virus), dan EBV {Epstein Barr virus) sebagai penyebab hepatitis
2856 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHpada transfusi. Pada tahun 1988, ditemukan penyebab reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction) yanghepatitis NANB (non A non B) ialah virus hepatitis C. sangat peka, pasien demikian ditemukan HBV DNA diSesudah tahun 1992, tes virus hepatitis C yang diperbaiki dalam serumnya. Kasus demikian di AS diduga terdapattersedia, sehingga kemudian hepatitis karena transfusi pada 1per 50000 kasus.yang semua marker tes serologi-nya negatif, disebuthepatitis non ABC. Virus Hepatitis C Virus ini diduga menyebabkan 90% kasus hepatitis NANB.Virus Hepatits B Sebelum ditemukan sebabnya hepatitis NANB didasarkanVirus ini merupakan DNA virus,dengan bungkus pada kenaikan serum transaminase tanpa reaksi yanglipoprotein, padanya terdapat HbsAg, dan 'inner cor'/ positip untuk petanda virus (VHA<VHB<VCM dan EBV).inti. Inti ini berisi DNA, DNA polimerase, protein kinase, Pada tahun 1988 genom dari VHC dikloning, penelitiandan di ekspresikan dengan antigenik determinan menggunakan peptida rekombinan dari kloning genomsebagai 'hepatitis B core ' (HBc) antigen. Virus utuh dapat tadi diketahui sebagian besar hepatitis NANB memangdiperlihatkan dengan mikroskop elektron sebagai benda disebabkan virus ini, VHC. Sekarang diketahui virus inidengan bungkus dobel berukuran 42 nm. Bungkus virus, merupakan bungkus lipid RNA virus, termasuk familiHbsAg, di dalam serum dapat diidentifikasi dengan Flaviviridae. Setengah kasus hepatitis C di AS karenajarummetode serologi . Di dalam sirkulasi , HbsAg ini dapat suntik (pecandu), setengahnya lagi tidak diketahui.utuh sebagai virion atau tidak lengkap sebagai partikel'sphere' dan tubulus. Hepatitis B ini ditularkan oleh Transmisi secara seksual diduga berperan, tapi dalamorang yang sakit hepatitis B akut atau yang mengidap jangka panjang sedikit saja penularan lewat hubunganHbsAg, lewat parenteral, hubungan seksual, atau pada seksual. Begitu juga penularan perinatal sangat rendah .perinatal dari ibu yang infeksius kepada bayinya. Masa Separuh dari pasien tertular karena suntikan, setengahnyainkubasi antara 1-6 bulan. Hanya sekitar 25-40% pasien lagi tidak diketahui cara penularanya . Enam puluh-hepatitis B denganjindis, infeksi fulminan (berat) dengan 70% pasien asimptomatik, sepuluh-duapuluh persenresiko kematian menimpa sekitar 0,2-0,5%Semua pasien keluhannya nonspesifik, yang hanya terdapat pada 20-mengalami hepatitis sub klinis sementara,yang hanya 30% kasus. Pasien imunokompromiais dapat berkembangdiketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Sering menjadi be rat, hepatitis fulminan jarang. Hanya 16%-25%dinyatakan infeksi pada dewasa sekitar 5-10% menjadi pasien virus hilang, sisanya menjadi infeksi kronik, dalamkarier kronik,kini diduga yang menjadi kronik lebih rendah 20-30 tahun sekitar 10-20% menjadi sirosis hepatis, 5%lagi, yaitu 1%.Dari 1% ini,sekitar 25% dapat berkembang menjadi karsinoma hepatoselular. Pengobatan denganmenjadi hepatitis kronik, setelah bertahun-tahun dapat interferon dan ribavirin menekan virus pada beberapasembuh atau menjadi sirosis hepatis yang fatal ataupun pasien, tapi hanya minoritas saja yang dengan terus tan pamenjadi karsinoma hepatoselular. Setelah 12 minggu dari virus (sustained response) .awal serangan, umumnya HbsAg menghilang, anti HBsmuncul. Pasien yang menjadi kronik biasanya dengan Skrining donor. Anti HBc dan SGOT (AST) harusHbsAg yang tinggi dan anti HBc positip, tapi anti HBs dilakukan untuk menurunkan transmisi hepatitis NANB.tidak.Hepatitis Be antigen (HbeAg) berhubungan dengan Ditahun 1990 tes anti HCV mulai tersedia, namun kurang'core subcomponen; merupakan protein yang larut tapi sensitif, pada tahun 1992 dibuat generasi kedua dengantak berhubungan dengan struktur yang dapat dilihat, peptide yang mewakili 'core' dan regioNS3 sehinggakeberadaanya berhubungan dengan kadar virus yang sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi, seterusnyatinggi, mempunyai arti adanya infeksi sekarang atau dikembangkan antibodi tes versi 3, namun dipandangmasih berlangsung infeksinya dan bersifat infeksius. kurang bermanfaat. Setelah ditemukanya anti HCV makaHbeAg ini menghilang dari serum mendalui HbsAg, tes AST untuk donor tak diperlukan lagi.lalu diikuti munculnya anti Hbe. Semua orang denganHbsAg harus dianggap infeksius, walau dengan bervariasi Virus Hepatitis Dtingkatannya, tapi adanya HbeAg positiF berarti dengan Virus ini mempunyai struktur hibrid,terdiri dari antigen HBstingkat infeksius yang tinggi. tertutup sedikit genom RNA yang tidak komplit sehingga tak dapat bertahan hidup tanpa bantuan fungsi virus B.Skrining Donor untuk Hepatitis B. Hanya terdapat bila bersama hepatitis B.Dengan ditemukannya HbsAg dan tes sera yangdikembangkan, maka penurunan angka kejadian Darah transfusi yang mengandung VHD menyebabkanpenularan lewat transfusi sangat dramatis. Sisa infeksius seorang karier HbsAg yang benigna menjadi hepatitisdisebabkan oleh menghilangya HbsAg, tapi membentuk fulminan atau penyakit hati berat yang progresif. KarenaantiHBc, bukanya anti HNs, kini dengan ditemukanya VHD hanya dapat ditularkan bila ada VHB, maka adanya seromarker VHB harus disingkirkan.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH 2857Virus Hepatitis A yang dites hanya lgG, dengan periode jendela agak lama,Dalam praktek transfusi,transmi si hepatitis A ini tidak 51 hari, perkiraan infeksi lewat transfusi sebesar 1 per 428meyakinkan. Darah dapat mengandung VHA bila diambi l 000 unit.pada saat viremia fase asimtomatik. Virus SitomegaloVirus Hepatitis E Virus ini merupakan virus DNA dari keluarga virus herpes.Menular secara 'water borne', menyebar seperti VHA,tidak dipikirkan menyebar lewat sekret mulut,dan kontakbersifat kronik, maka tidak berisiko ditularkan lewat seksual. Dapat juga menular transplasenta, lewat darahtransfusi . transfusi dan organ donor. Sesudah dengan gejala infeksi dapat bersifat laten, kemudian dapat mengalami reaktivasi.Hepatitis Non-A-B Pada orang dewasa normal gambaran klinis dapat mulaiSepuluh persen Hepatitis NANB tidak termasuk hepatitis dari tanpa keluhan sampai sindrom seperti mononuleosis.C, dengan penelitian virus tersebut,virus G, SEN dan TT. Pada pasien dengan imunodefisiensi reaksi primer atauTransmisi lewat transfusi relatif sering, tapi bagaimanapun reaktivasi berupa trombositopeni, anemia hemolitik,kini tak terbukti virus ini menyebabkan hepatitis. penmonitis, kolitis, hepatitis, meningoensefalitis dan meninggal. Obat antivirus yang efektif telah tersedia.Virus Human Immunodeficiency Tipe 1 dan 2HIV merupakan retrovirus, dengan RNA dibungkus lipid, Kasus pertama infeksi virus Sitomegalo dilaporkandan 'reverse transkipstase ', bagian imunitas ada dibungkus yahun 1960, pada pasien operasi jantung terbuka yang,dan protein core. Penularan lewat parenteral (transfusi), memerlukan banyak darah segar. Gambaran berupaseksual dan perinatal, dari ibu ke anak. Sesudah 2-3 mingguterpajan virus, pasien menderita seperti influenza akut atau adanya sindrom panas dengan rash, limadenopati danpenyakit mirip mononukleosis. Penyakit memasuki masalaten tapi virus terus berkembang biak. Fase asimtomatik splenomegali, yang dihubungkan dengan limfositosisini mencapai 10 tahun, lalu CD4 T cell menjadi tertekan, atipik 8-12 minggu sesudah pembedahan. Keadaan inipasien berkembang menjadi imunodefisien berat sehingga kemudian secara serologis definitif disebabkan oleh virusmendapat infeksi oportunis yang berat, neoplasma atau Sitomegalo. Seka rang ini insidens tertular virus Sitomegalokeduanya dan meninggal. Pengobatan dengan 'highly sangat rendah dengan mengunakan komponen darahactive anti retroviral therapy', secara dramatis menurunkan yang disimpan pada pasien dengan status imunologimorbiditas dan mortalitas di AS. normal. Sitomegalo ini hanya ditularkan lewat komponen selular darah, penularan dapat sangat ditekan dengan caraVirus Human T Lymphotropic I dan Ii mengurangi sejumlah besar leukosit.V HTL L merupakan retrovirus manusia yang pertamaditemukan di tahun 1978 pada lifoma sel T orang dewasa, Virus Esptein-barrV HTL 11 merupakan retrovirus, ditemukan pada tahun Sembilan puluh persen darah donor mempunyai antibodi1982 pada pasien dengan lekemi 'hairy set'. Kedua virus ini terhadap virus Epstein-Barr, karena infeksi berhubunganmenginfeksi limfosit, berlangsung selama hidup. Virus HTL dengan leukosit maka nampaknya akan aman denganI dihubungkan dengan lekemia sel T dewasa atau limfoma menggunakan darah yang leukositnya dikurangi.dan kelainan nerologi HTLV I associated myelopathy (HAM)atau tropical spastic paraparesis (TSP). Parvovirus B 19 Virus ini merupakan virus DNA kecil tan pa bungkus,sangat lnfeksi V HTL I endemik di Jepang, Karia, Brazil, kebal terhadap pengolahan fisik untuk menonaktifkan.Melanesia dan Afrika . Menular lewat hubungan seks, lnfeksi sering pada anak umur 15 tahun. Sekitar 50%menyusui, dan pemakaian jarum bersama. Pada transfusi anak telah punya antibodi.Virus menyebar terutama lewatpenularan lewat koponen sel dara, ta pi tidak dari kompnen traktus respiratorius. Penyakit dengan gambaran berupaplasma yang didinginkan, Limfoma sel T dewasa muncul eritema infeksiosum dan poliartropati. Pada orang normalpada usia 40-60, menggambarkan adanya masa infeksi virus B19 ini menyebabkan penghentian akut produksilaten yang lama sebelum serangan klinisnya muncul. Pada eritrosit yang sembuh dengan sendirinya dalam 4-8 hari.keadaan transfusi, HAM atau TSP dapat muncul dalam Pada pasien yang dengan destruksi eritrosit, hal ini dapatwaktu beberapa bulan atau tahun pasca transfusi . menyebabkan krisis aplastik akut. Pada pasien dengan imunodefisien, dapat menimbulkan anemia kronik yangSkrining donor. Tes donor,dengan memeriksa antibodi mungkin reversibel dengan pemberian imunoglobulinpada V HTL l,tersedia ditahun 1988, ditahun 1997 FDA dari luar. DNA B19 kebanyakan terdeteksi di dalam, pooledmenginginkan tes untuk antibodi pada V HTL II. Kemudian plasma product', dimana B 19 ini resisten terhadap proses inaktivasi virus, misalnya dengan pemberian larutan deterjen dan pemanasan; untuk menghindari ini dipakai
2858 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHcara menghilangkan plasma yang mengandung banyak REFERENSItiter DNA B 19. Gale! SA, et al. Transfusion med icine. In: Greer JP, et al, ed itor.lnfeksi yang Disebarkan Artropoda Wintrobe' s clincal hematology. 11th edition. Vol I. LippincotMalaria merupakan penyakit infeksi global namun di AS Wiliams & Wilkins; 2004. p. 831-82.penularan secara transfusi j arang. Donor yang melewati WHO. Adverse effects of transfusion, in the clinicals use of blood indaerah endemi, setahun tahun t idak boleh menjadi donor, medicine, obstetric, paediatrics, surgery and anaesthesia,3 tahun bila pernah tingal di daerah endem ik. trauma and bum. Malta Geneva; 2001. p. 126-52. Babesiosis, infeksi disebabkan protozoa, menginfeksieritrosit, disebarkan oleh kutu , keluhan mu lai dari takada keluhan sampai yang ringan seperti influenza ataumalaria, dengan anem ia hemolitik, diobati dengan kin inatau klindamisin. lnfeksi ini jarang yang fatal. Penyakit Lyme, disebabkan oleh Borrelia burgdorferi,tak ada catatan tentang penyakit in i pada penularankarena transfusi . Tripanosoma cruzi, protozoa yang menyebabkanpenyakit Chaga,ditularkan oleh kutu busuk. lnfeksi akutumumnya hilang send iri tapi dapat j uga menyebabkanmiokarditis, meningoensefalitis dan dapat fatal padapasien dengan imunokompromais. Virus West Nile, merupakan flavivi rus, disebarkan olehgigitan nyamuk, umumnya menyebabkan panas,yangberat dapat dengan meningitis, ensefalitis atau paralisisflusid, yang berat mungkin fatal. Virus ini dapat ditularkanlewat transfusi .Penularan Ensefalopati SpongioformPenyakit Creutzfeld t-Jakob dan variannya.Penyakit infeksi ini progresif dan fatal,menyerang sarafpusat,disebabkan oleh agen yang disebut prion . Dilnggris,diketahui spongiform atau prion ini menyerangsapi sehingga disebut 'mad cow disease', dipikirkan orangyang terpapar oleh bahan dari sapi ini dapat tertular.Kontaminasi BakteriKontaminasi merupakan penyebab mayor fatalitaspada transfusi . Sumber kontam inasi ini, kantong, donorbakteremia asimtomatik, pembersihan kulit tidak adekuat,Transfusi trombosit yang disimpan pada suhu kamarlebih sering menimbulkan febris dibanding eritrosit yangdidinginkan. Organisme yang sering men imbulkan kontaminasipada transfusi eritrosit antara lain yersinia, pseudomonas,enterobakter, dan seratia. Pada trombosit lebih bervariasitermasuk stafilokokus, streptokokus, klebsila, dansalmonela. Keluhan dapat berupa seperti febris nonhemolitik sampai sepsis akut dengan panas, hipotensi dankematian. Keluhan yang berat dihubungkan dengan mikroorganisme dengan endotoksin. Pengobatan sama sepertipada sepsis karena organ isme lain yang sesua i
375 AFERESIS DONOR DAN TERAPEUTIK Ronald A. Hukom PENDAHULUAN dengan mulai dipakainya interleukin dan lymphocyte activated killer dalam pengobatan kanker. Aferesis dalam bidang Hematologi-Onkologi merupakan suatu tindakan pengambilan/pengumpulan komponen Jenis tindakan pada aferesis dapat berupa cytaferesis darah tertentu melalui penyandapan darah, dengan mengembalikan komponen darah lainnya ke tubuh (eritrositaferesis, lekaferesis, trombaferesis), plasmaferesis, seseorang menggunakan alat separasi sel. Tujuan tindakan dan prosedur transplantasi sel asal darah perifer aferesis ini adalah untuk mengambil sebagian komponen (PBSCT) . darah untuk diberikan pada orang lain (aferesis donor), atau mengurangijumlah komponen darah yang berlebihan Tujuan utama tindakan aferesis adalah mengeluarkan di dalam tubuh (aferesis terapeutik) . hanya sebagian komponen darah, bisa berupa sel atau plasma saja. Alat yang digunakan memiliki plastik Tindakan mengambil, mencuci, dan mengembalikan darah telah dilakukan sejak tahun 1902 di Perancis pada disposable sebagai saluran yang dilalui darah dan memakai pasien uremia. Kata aferesis sendiri berasal dari bahasa Yunani, apo dan hareisis, dengan arti keseluruhan adalah antikoagulan yang mengandung sitrat atau kombinasi 'suatu proses mengambil dari sesuatu '. Hemaferesis sitrat dan heparin, tanpa menimbulkan efek sistemik. - terminologi yang sekarang lebih sering digunakan Sebagian besar alat yang digunakan dapat dioperasikan - berarti pengambilan komponen tertentu dari darah pada aIi ran darah 30 - 80 ml/menit dengan melalui akses dengan menggunakan alat cell separator. Plasmaferesis vena perifer atau kateter vena sentral multi-lumen. untuk keperluan terapeutik digunakan pertama kali pada tahun 1952, sebagai usaha mengatasi hiperviskositas pada Di RS Kanker Dharmais, dalam periode 1997 - 2004 penderita mieloma multipel. tercatat lebih dari 2100 tindakan aferesis (sekitar 300 kali setiap tahun), di mana lebih dari 90% prosedur aferesis Walaupun mula - mula digunakan untuk tujuan ini merupakan aferesis donor (trombaferesis). terapi, dalam perkembangannya sekarang aferesis lebih penting lagi untuk memperoleh komponen darah bagi AFERESIS PADA PROSEDUR TRANSPLANTASI SEL ASAL DARAH TEPI transfusi (Aferesis Donor). Cell separator digunakan mula Transplantasi sumsum tulang (bone marrow transplantation, - mula untuk memperoleh granulosit dan trombosit dari BMT) dan transplantasi sel asal darah tepi (peripheral blood donor tunggal bagi pengobatan suportif pada pasien stem cell transplantation, PBSCT) merupakan prosedur kanker yang dalam keadaan imunosupresi. Dengan pemulihan sel asal (stem cells) dalam tubuh pasien yang perkembangan terakhir teknologi aferesis, pelayanan transfusi darah dapat lebih tepat memenuhi kebutuhan hancur sesudah kemoterapi dan/ atau radioterapi dosis komponen darah (sel darah merah, trombosit, dan plasma) tinggi. Sebagian besar sel asal hemopoietik ditemukan melalui penggunaan mesin aferesis donor multikomponen di sumsum tulang, tapi ada pula yang bisa ditemukan yang ada. Pada lekoferesis, sel yang dapat diambil saat ini di darah tepi (PBS(), maupun dari tali pusat (umbilical termasuk lymphocyte killer cells, macrophage-monocyte cord) bayi yang baru lahir. Transplantasi (BMT atau PBSCT) cells, dan mieloid stem cells. Hal ini berlangsung sejalan sekarang sudah banyak digunakan dalam terapi kanker, di mana tindakan ini memungkinkan pasien menerima radioterapi dan/atau kemoterapi dengan dosis sangat•
2860 IMUNOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHtinggi, sehingga bisa didapatkan angka keberhasilan terapi politis, terutama menyangkut sumber dari sel asal yangyang lebih tinggi. Beberapa contoh indikasi transplantasi digunakan. Berbaga i masalah ini terutama menyangkutadalah pada berbagai jenis kanker darah (leukemia, sel asal yang diperoleh dari em brio (embryonic stem cells,sindroma mielodisplastik, limfoma non Hodgkin, penyakit ESC). Sel asal yang didapat dari sumber lain, misalnya dariHodgkin, mieloma multipel), beberapa kanker solid sumsum tulang, darah tepi, darah tali pusat, plasenta,(misalnya neuroblastoma dan kanker payudara), maupun dan cairan amnion, ternyata juga dapat digunakan untukkelainan hematologi lain (misalnya anemia aplastik, penyembuhan organ tubuh secara alami . Penggunaan selanemia Fanconi, imunodefisiensi kongenital) . asal sistem hemopoietik (hematopoietic stem cells, HSC) sudah banyak dipelajari pada berbagai kasus yang bukan Transplantasi dapat dilakukan secara autologus keganasan atau kelainan darah, misa lnya pada kelainan(pasien menerima sel asal mereka sendiri yang diambil kardiovaskuler (kasus infark jantung akut, penyakit arteridan disimpan sebelum terapi dosis tingginya), syngeneic koroner, penyakit pembuluh darah tepi) dan berbagai(pasien menerima sel asal dari saudara kembar identik), penyakit auto imun . Studi terapi sel asal ini juga telahatau allogenik (pasien menerima sel asal dari saudara dilakukan pada kasus strok , trauma otak dan tulangkandung, orang tua , maupun dari orang lain) . Pada belakang, diabetes, maupun penyakit Parkinson.beberapa tipe leukemia, penggunaan transplantasiallogenik dapat menimbulkan efek graft-versus-tumor Penggunaan sel asal darah tepi (peripheral blood stem(GVT) yang menguntungkan, di mana sel darah putih donor cells, PBSC) untuk berbagai penyakit di atas, dan caramengidentifikasi sel kanker yang mungkin tersisa di tub uh yang dipakai untuk mobilisasi PBSC (misalnya pemakaianpasien sebagai benda asing dan menghancurkannya. G-CSF untuk 3 hari) menjadi tanggung jawab dokter ahli yang bersangkutan. Setelah mendapat pemberitahuan, Mesin aferesis digunakan pada PBCST untuk Unit Aferesis akan menjadwalkan prosedu r tindakan ,mengambil sel asal dari darah tepi (p rosedur lekaferesis). memastikan bahwa pasien sudah mengerti semua hal yangPada donor misalnya, dapat diberikan growth factors berkaitan dengan tindakan pengambilan sel asal (aferesis)(5 mcg/kg rhG-CSF per hari subkutan) selama 4-5 hari dan bersedia menjalani pemeriksaan mikrobiologi /virologisebelum lekaferesis dilakukan, dengan tujuan memperoleh (HBsAg, anti HCV, anti HIV, syphilis, HTLV) yang diperlukan.jumlah sel asal yang lebih banyak di darah tepi (mobilisasi Biasanya ada pertemuan rutin (sem inggu sekali) antaraPBSC). Pada pasien yang menjalani transplantasi autologus, dokter koordinator transplantasi, petugas Unit Aferesis,mobilisasi PBSC dapat dilakukan dengan pemberian dokter ahli pemilik pasien yang akan menjalani terapi selkemoterapi bersama growth factors , di mana rhG-CSF asal, dan dokter laboratorium yang terkait. Pemeriksaandiberikan mulai hari 5 pasca kemoterapi sampai mulai darah lengkap dan t ingkat sel CD34 perlu dilakukanpengambilan PBSC (harvesting) . Lekaferesis dilakukan dengan ketat menjelang waktu pengambilan sel asal yangpada hari 10 - 15 pasca kemoterapi, saat jumlah lekosit ditentukan. Biasanya juga telah dilakukan pemeriksaansudah minimal 2juta/ml. Prosedur lekaferesis diulang hari vena yang akan dipakai, yang harus cukup besar untukberikutnya sampai maksimal 5-6 kali, untuk memperoleh jarum 16G.jumlah CD34 total minimal 2j uta/kg. Semua sampel darahyang diperoleh dari prosedur lekaferesis, diproses dalam AFERESIS TERAPEUTIKwaktu 1 jam setelah diambil untuk penghitungan jumlahlekosit total dan analisis CD34 (dengan flow cytometry) . Aferesis terapeutik adalah pengambilan bahan patologik atau abnormal dari si rkulasi darah pasien dengan Berbeda dari pengambilan sumsum tulang dalam memakai mesin aferesis . Tindakan dapat berupaprosedur BMT yang harus dilakukan di kamar operasi plasmaferesis, leuk-aferesis, eritroferesis, trombaferesis,steril, pengambilan sel asal darah tepi (PBSCT) dengan dan immunoadsorption (pengambilan lgG dan plasma-mesin aferesis tidak memerlukan anestesi umum dan dapat circulating immune complexes).dilakukan di ruang rawat biasa, dengan efek samping yangterjadi biasanya minimal, misalnya pusing, menggigil, dan lndikasi aferesis terapeutik selain kelainan hematologikesemutan. dan onkologi adalah berbagai kelainan neurologi, misalnya acute inflammatory demyelinating polyneuropathyTERAPI SEL ASAL (STEM CELLS THERAPY) dan myasthenia gravis, kelainan metabolik, beberapa penyakit autoimun dan rematologi . Satu contoh terakhirKemungkinan pengobatan berbagai penyakit degeneratif penggunaan mesin aferesis adalah LDL (low-densitymenggunakan sel asal (stem cells) merupakan salah satu lipoprotein) apheresis yang digunakan pada pasienperkembangan dalam ilmu kedokteran yang saat ini dengan kolesterol LDL tinggi yang persisten, atau kelainanmendapat perhatian besar. Kemajuan cara pengobatan LDL genetik yang refra kter terhadap obat. Aferesis LDLini juga diikuti berbagai masalah moral, etik, dan •
AFARESIS DONOR DAN TERAPEUTIK 2861dilakukan dua kali sebulan dan mulai dikembang kan di hipokalsem ia, maka perlu diberikan suntikan kalsiumJepang sekitar 30 tahun lalu, dan diakui FDA di Amerika sampai gejala hilang.Serikat pada tahun 1996. Kontraindikasi seseorang untuk menjadi donorTabel 1. lndikasi Sitoferesis Terapeutik aferesis antara lain adalah bila calon donor memiliki ----~-- nilai Hb/Ht, lekosit, trombosit, albumin di bawah normal; golongan ABO/Rhesus tidak cocok, atau reaksi silangEritrosit Sickle cell disease cocok serasi (cross matching) memberi hasil positif; darah donor terbukti mengandung HbsAg/anti HCV/HIV/VDRL/ Komplikasi akut malaria, berat badan kurang, usia anak-anak atau usia tua, menderita penyakit serius (jantung/paru/ginjal dan Pencegahan rekurensi strok lainnya) . Nyeri berat + sering Kontraindikasi prosedur aferesis terapeutik untuk seorang pasien adalah bila ada gangguan hemodinamik Malaria dengan hiperparasitemia yang nyata, atau bila keadaan umum sudah tidak baik lagi .Leukosit Leukem ia + hiperlekositosis Pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler Transplantasi sel asal (PBSC) yang harus menjalani prosedur aferesis, perhitungan cairan pengganti yang cermat dan volume cairan extra- Reumatoid artritis corporea/ yang tepat terbukti dapat mencegah gangguan hemodinamik. (dalam keadaan tertentu) Bila plasma dipakai sebagai cairan pengganti, reaksiTrombosit Trombositemia simtomatik alergi sering terjadi walaupun hanya ringan dan sementara, tetapi karena resiko penularan hepatitis dan HIV, umumnyaTabel 2. lndikasi Plasmaferesis Terapeutik lebih baik digunakan albumin 5 % in saline sebagai cairan pengganti dari pada plasma.Para protein Sindrom hiperviskositasMetabolit toksis Krioglobulinemia MESIN AFERESISlmunologis Penyakit cold agglutinin Hiperkolesterolemia familial Pengambilan komponen darah dengan mesin aferes isVaskulitas Sindrom Goodpasture saat ini makin luas dilakukan, dengan mesin aferesisDefisiensi faktor Miastenia Gravis yang jenisnya makin banyak tersedia. Di Amerika Serikat,koagulasi Sindrom Guillain - Barre trombaferesis biasa dikerjakan dengan Fenwal CS3000, Pemfigus Fenwal Amicus, COBE (Gambro) Spectra, Gambro Trima Inhibitor faktor koagulasi Version 4, dan Haemonetics LN9000. Granulosit dapat Purpura trombositopenia imun diam bi I misalnya dengan Fenwal CS3000, COBE (Gambro) S.L.E Spectra, Haemonetics LN9000, dan Fresenius AS 104. Glomerulonefritis mesangiokapiler Purpura trombositopenia Sistem aferesis Spectra merupakan salah satu alat trombotik mutakhir untuk separasi dan pengambilan komponen darah dari donor atau pasien. Dari donor, produk darah Saat ini sebagian besar sitaferesis terapeutik ditujukan diambil untuk ditransfusikan pada pasien, sementarauntuk keadaan trombositosis atau lekositosis berat untuk prosedur terapeutik pada pasien digunakan untukpada lekemia akut/ kronik dengan resiko pendarahan, penukaran atau deplesi komponen darah. Selain itu sistemtrombosis, atau lekostasis paru dan otak . Beberapa betas Spectra ini dapat juga digunakan dalam pengambilantahun terakhir ini lekoferesis dikaitkan pula dengan granulosit dan sel mononukleus, termasuk untuk prosedurpengambilan stem cells bagi imunoterapi eksperimental pengambilan sel asal darah perifer (PBSC).atau transplantasi sel asal (PBSCT). Sistem aferesis Spectra ini terdiri dari alat disposableKOMPLIKASI AFERESIS (preconnected separation channel and blood tubing) dan mesin aferesis, termasuk suatu alat Return Flow Controller.Dalam pengawasan yang baik, prosedur aferesis adalah Di RS Kanker Dharmais, alat ini banyak digunakantindakan yang aman . Komplikasi yang dapat terjadi pada prosedur tromboferesis dari donor tunggal untukberhubungan dengan vascular access, perubahan ditransfusikan pada pasien kanker dengan trombositopeniahomodinamik, problem mekanik berkaitan dengan yang memerlukan transfusi multipel.instrumentasi, deplesi komponen sel dan plasma, reaksiterhadap cairan pengganti (termasuk antikoagulan}, reaksialergi, dan infeksi. Efek samping yang paling sering terjadi padaprosedur aferesis adalah hipokalsemia, dengan gejalayang timbul berupa kesemutan bibir danjari tangan, dadarasa tertekan, dan pandangan gelap. Bila timbul gejala
2862 IMU NOHEMATOLOGI DAN TRANSFUSI DARAHREFERENSIBurgstaler EA: Blood Component Collection by Apheresis. World Apheresis Association lO'h Congress, 2004, U.S.A.Burt RI<, Loh Y, Pearce W, et al: Clinical Applications of Blood- Derived and Marrow-Derived Stern Cells for Nonmalignant Diseases. JAMA 2008, 299(8): 925-936.COBE Spectra Apheresis System. Operator's Manual, 1993.Huaetis DW, Bove JR, and Case J : Practical Blood Transfusion. Little, Brown and Company - Boston/Toronto, 4 Th ed.,1988.Kang HJ, Lee HY, Na SH, et al: Differential Effect of Intracoronary Infusion of Mobilized Peripheral Blood Stern Cells by Granulocyte Colony-Stimulating Factor on Left Ventricular Function and Remodeling in Patients With Acute Myocardial Infarction Versus Old Myocardial Infarction. Circulation 2006, 114: !145-1151.Padley D, Strauss RG, Wieland M, et al: Concurrent Comparison of the Cobe Spectra and Fenwal CS3000 for the collection of Peripheral Blood Mononuclear Cells for Autologous Peripheral Stern Cell Transplantation. J Clin Apheresis 1991, 6: 77-80.Reksodiputro AH, Djoerban Z, Hukorn RA:Beberapa Perrnasalahan Utarna pada Transplantasi Surnsurn Tulang. Buku Naskah Lengkap Kongres Ahli Penyakit Dalarn (KOPAPDI) 1990, Jogjakarta.
Search
Read the Text Version
- 1 - 26
Pages: