Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 5. Dermatosis Eritroskuamosa

Bab 5. Dermatosis Eritroskuamosa

Published by haryahutamas, 2016-04-02 11:52:45

Description: Bab 5. Dermatosis Eritroskuamosa

Search

Read the Text Version

DE RMATOSIS E RITROS KUAMOSA PSORIASISDefinisi Adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa bercak-bercak eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putihPenyebab danepidemiologi mengkilat.Faktor'faktor yang r Penyebab Belum jelas, tetapi yang pasti adalah pembentukan epidermismemengaruhi dipercepat.timbulnya r Umur Biasanya dewasa muda.penyakit: Frekuensi yang sama pada pria dan wanita. o Jenis kelaminGejala singkatpenyakit o Bangsa Kulit putih lebih banyak daripada kulit berwarna. o Daerah Lebih banyak pada daerah dingin.Pemeriksaan kulit Lebih sering di musim hujan. . Iklim Biasanya diturunkan secara autosomal dominan. Infeksi lokal dan o Keturunan gangguan metabolik dapat menjadi faktor pencetus penyakit ini. Stres dan emosi, serta kehamilan dapat memperberat penyakit. o Lain-lain Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Dimulai dengan makula dan papula eritematosa dengan ukuran mencapai lentikular- numular, yang menyebar secara sentrifugai. Akibat penyebar:an yang seperti ini, dijumpai beberapa bentuk psoriasis. Bentuk titik (psoriasis pungtata), bentuk tetes- tetes (psoriasis gutata), bentuk numular (psoriasis numular), psoriasis folikularis atau psoriasis universalis (pada seluruh tubuh). o Lokllisasi : Siku, lutut, kulit kepala, telapak kaki dan tangan, punggung, tungkai atas dan bawah, serta kuku. o Elloresensi/sifat-sifatnyn : Makula eritematosa yang besarnya bervariasi dari miliar sampai numular, dengan gambaran yang beraneka tagarr9 dapat arsinar, sirsinar, polisiklis atau geografis. Makula ini berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar berwama putih mengkilat. Jika skuama digores dengan benda tajam menunjukkan tanda tetesan lilin. Jika penggoresan diteruskan maka timbul tanda Auspitz dengan bintik-bintik darah. Dapat pula menunjukkan fenomena Koebner atau reaksi isomorfik, yaitu timbul lesi-lesi psoriasis pada bekas trauma/garukan.Gambaran Menunjukkan akantosis, papilomatosis dan hilangnya stratllm granulosum; jugahistopatologi: hiperkeratosis, parakeratosis serta abses Munro. Pada dermis ditemukan infiltrasi sel-sel polinuklear, limfosit dan monosit serta pelebaran ujung-ujung pembuluh darah.94

Dermatosis Eritroskuamosa 95Pemeriksaan Pemeriksaan yang bertujuan menganalisis penyebab psoriasis, seperti pemeriksaanpembantu/ darah rutin, kimia darah, gula darah kolesterol dan asam urat.laboratoriumDiagnosis banding 7. Dermatitis seboroikn: biasanya menunjukkan kulit yang berminyak tanpa skuamaKomplikasi yang berlapis-lapis. 2. Lues stodium II (psoriasiformis): skuama berwama coklat tembaga dan sering disertaiPenatalaksanaan demam pada malam han (dolores nocturnal); STS positif. 3. Pitirinsis rosen:biasanya berjalan subakut; skuama tidak berlapis-lapis dan efloresensi berupa eritema berbentuk lonjong sesuai dengan garis lipatan kulit. o Dapat menyerang sendi, menimbulkan artritis psoriasis. o Psoriasis.pustulosa: pada eritema timbul pustula miliar. Jika menyerang telapak tangan dan kaki serta ujung jari disebut psoriasis pustula tipe Barber. Namun, jika pustula timbul pada lesi psoriasis dan juga kulit di luar lesi, dan disertai gejala sistemik berupa panas/rasa terbakar disebut tipe Zumbusch. Yang terakhir ini berprognosis kurang baik. o Psoriasis eritrodermia:jika lesi psoriasis terdapat di seluruh tubuh, dengan skuama halus dan gejala konstitusi berupa badan terasa panas-dingin. Oleh karena penyebab pasti beh-rm jelas, maka diberikan pengobatan simtomatis sambil berusaha mencari/mengeliminasi faktor pencetus. Sistemik: r Kortikosteroid: hanya pada psoriasis eritrodermia, artritis psoriasis, dan psoriasis pustulosa tipe Zumbusch. Dimulai dengan prednison dosis rendah 30-60 mg, atau steroid lain dengan dosis ekivalen. Jika gejala klinis berkurang, dilakukan tapering o \"Mtretotreksat (MTX): diberikan pada psoriasis yang resisten dengan obat lain. Dosis 2,5-5 mg/hari selama 14 hari dengan istirahat yang cukup. Dapat dicoba dengan dosis tunggal25 mg/minggu dan 50 mg tiap minggu berikutnya. Dapat pula diberikan intramuskular 25 mg/minggu, dan 50 mg pada tiap minggu berikutnya. o DDS: dipakai pada psoriasis pustulosa tipe Barber dengan dosis 2 x 100 g/hari. Topiknl: o Preparat ter (ter kayu, fosil atau batu bara) dengan konsentrasi 2-5'k. Untuk mempercepat, ter dapat dikombinasi dengan asam salisilat 2-70% dan sulfur presipitatum 3-5%. o Antralin 0,24,8o/o dalam pasta atau salep; kesembuhan tampak sesudah 3 minggu, dan dapat bertahan beberapa bulan. o Kortikosteroid, biasanya dikombinasi dengan asam salisilat 3\"k; kortikosteroid fluorinasi mempunyai daya kerja lebih baik, misalnya triamsinolon asetonida 17o, betametason valerat 0,1olo, fluosinolon asetonida 0,025ok atau betametason benzoat 0,025o/o. . PUVA yaitu kombihasi psoralen dan sinar ultraviolet 0,6 mglkg berat badan. Diberikan oral 2 jam sebelum disinar dengan sinar ultraviolet. Pengobatan dilakukan 2 x seminggu; kesembuhan terjadi setelah 2-4 kali pengobatan. Selanjulnya dilakukan pengobatan rumatan (mnintainance) tiap 2 bulan.Prognosis Tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronik residif.

96 Saripati Penyakit Kulit Gambar 5.1 Psoriasis. Predileksi. Gambar 5.2 Psoriasis. A. Tampak makula eritematosa yang ditutupi skuama kasar. B, Morlologi psoriasis yang khas. C. Skuama khas psoriasis, kasar, mengkilat, berlapis-lapis.

DermatosisEritroskuamosa 97Gambar 5.3 A. Predileksi psoriasis di lutut. B. Psoriasis di tangan, skuama kasar menyerupai mikaGambar 8.4 psoriasis. A, Lesi psoriasis yang khas. B. Psoriasls menyerang liang telinga, kulit kepala-

98 Sarpatl Penyakit Kulit Gambar 5.5 Psoriasis di kaki. Gambar 5.6 Psorlasis pada kuku, terlihat pits Gambar 5.7 Predileksi psoriasis di kedua siku

Dermatosis Eritroskuamosa 99KOMPLIKASI PSORIASIS Gambar 5.8 Psorlasis pustulosa. Tampak pustula miliar di atas lesi-lesi psoriasis.Gambar 5.9 Artritis psoriasis pada sendi jari. Gambar 5.10 Artritis psoriasis. Pada sendi lututUjung-ujung jari kaku dan nyeri.

100 5arpati Penyakit Kulit Gambar 5.11 Psorasls pada kedua telapak tangan. Gambar 5.12 Psoriasis pustulosa tipe Zumbusch. PITIRIASIS ROSEADefinisi Erupsi papuloskuamosa akut yang agak sering dijumpai. Morfologi khas berupa makula eritematosa lonjong dengan diameter terpanjang sesuai dengan lipatan kulit serta ditutupi oleh skuama halus.Penyebab dan a Penyebab Tidak diketahui.epidemiologi Menyerang semua umur. a Umur Frekuensi yang sama pada pria dan wanita. a jenis kelaminFaktor-faktor yang a Bangsa Tidak mengenal ras dan etnik. Banyak pada musim hujan.memengaruhi a Musim/iklim Tidak berpengaruh.timbulnya Tidak berpengaruh.penyakit: a Kebersihan/higiene Lebih sering pada cuaca dingin. a Keturunan a Lingkungan

Derrnatosis Eritroskuamosa 101Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:penyakit Timbul bercak seluruh tubuh terutama daerah yang tertutup pakaian berbentuk buiat panjang mengikuti lipatan kulit. Diawali suatu bercak yang besar di sekitarnya terdapatbercak agak kecil. Ukuranbercak dari seujung jarum pentul sampai sebesar uang logam. Dapat didahului oleh gejala prodromal ringan seperti badan lemah, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.Pemeriksaan kulit Loknlisasi : Dapat tersebar di seluruh tubuh, terutama pada tempat EJI o r e s en s i/s ifa t - sfa t ny a yang tertutup pakaian. : Makula eritroskuamosa anular dan solitar, benfuk lonjong dengan tepi hampir tidak nyata meninggi dan bagian sentral bersisik, agak berkeringat. Sumbu panjang lesi sesuai dengan garis lipatan kulit dan kadang-kadang menyerupai gambaran pohon cemara. Lesi inisial (herald patch = medallion) biasanya solitar, bentuk oval, anular, berdiameter 2-6 cm. jarang terdapat lebih dari t herald patch.Gambaran Tidak spesifik. Pada epidermis ditemukan spongiosis dan vesikel di atas lapisanhistopatologi: malpigi dan subkomea, di samping itu terdapat juga parakeratosis.Pemeriksaan 1. Karena dapat menyerupai sifilis stadium II, perlu dilakukan pemeriksaan serologis.pembantu/ 2. Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%.laboratoriumDiagnosis banding 7. D ermstitis s eb o r o ikn ; Biasanya gatal; lesi eritematosa difus yang ditutupi skuama halus/kasar. 2. Tinea korporis ; Biasanya bulat, polisiklis dan pinggirnya tampak aktif. : Biasanya berupa eritema ditutupi oleh skuama berwarna 3. Sifilis stadium II coklat tembaga.Penatalaksanaan Sistemik : Anti gatal (antihistamin) seperti kiortrime 3 x 1 tab. Roborantia (vitamin 81r) 1000 mglhari. . Topiksl : Bedak kocok yang mengandung asam salisilat 2o/o atau mentol 1%Prognosis Baik, dapat sembuh sendiri dalam waktu 6 minggu.

1O2 Saripati Penyakit Kulit Gambar 5j3 Pitiriasis rosea. Predileksi Gambar 5.14 Pitiriasis rosea. Lesi-lesi numular, pinggir meninggi.

Dermatosis Eritroskuamosa 103Gambar 5.15 Pitiriasis rosea.Tampak makula eritematosaditutupi skuama halus. Gambar 5.16 Pitiriasis rosea. Tampak lesi awal yang agak besar (herald patch).

104 Saripati Penyakit Kulit DERMATITIS SEBOROIKADefinisi Adalah peradangan kulit pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea.Penyebab dan o Penyebab Diduga akibat aktivitas kelenjar sebasea yang meningkat.epidemiologi Biasanya pada orang dewasa. o Umur Lebih sering pada pria.Faktor-faktor yang o ]enis kelaminmemengaruhitimbulnya o Bangsa/ras Semua bangsa.penyakit: o Makanan Lebih sering pada orang-orang yang banyak memakan lemak dan minum alkohol. o Iklim o Keturunan Insiden meningkat pada iklim dingin. o Lingkungan Tidak berpengaruh tetapi cenderung meningkat pada orang-orang yang stres emosional. Yang menyebabkan kulit menjadi lembap dan maserasi akan lebih mudah menimbulkan penyakit.Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:penyakit Biasanya kulit penderita tampak berminyak, dengan kuman Pityrosporum oaale yang hidup komensal di kulit berkembang lebih subur. Pada kepala tampak eritema dan skuama halus sampai kasar (ketombe). Kulit tampak berminyak dan menghasilkan skuama yang putih berminyak pula. Penderita akan mengeluh rasa gatal yang hebat.Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Tempat-tempat yang banyak mengandung kelenjar palit misalnya kulit kepala, belakang telinga, alis mata, cuping hidung, ketiak, dada, antara skapula dan daerah suprapubis. :o Elloresmsi/sifut-sifatnya Makula eritematosa yang ditutupi oleh papula-papula miliar berbatas tak tegas, dan skuama halus putih berminyak. Kadang-kadang ditemukan erosi dengan krusta yang sudah mengering berwarna kekuningan.Gambaran Pada epidermis dapat ditemukan parakeratosis fokal dengan abses Munro. Padahistopatologi: dermis terdapat pelebaran ujung pembuluh darah di puncak stratum papilaris disertai sebukan sel-sel neutrofil dan monosit.Pemeriksaan 1. Pemeriksaanmikroflora dari kulit kepala untuk melihat Pityrosporum ouale.pembantui 2. Menentukan indeks mitosis pada kulit kepala yangberketombe.laboratorium 1.. Psoriasis: biasanya berskuama kasar, putih mengkilat, berlapis-lapis.Diagnosis banding 2.Tinea barbae: pada daerah jenggot, berupa papula-papula menyerupai folikulitis yang dalam. 3. Tinea knpitis (fauus)hiasanya tampak bercak-bercak botak dengan abses yang dalam; rambut putus-putus dan mudah dilepas.

Dermatosis Eritroskuamosa 1OS D ':.Gambar 5.17 Dermatitis seboroika. A. Di tengkuk tampak papula-papula dan likenifikasi. B. Padadagu tampak papula-papula dengan kulit yang berminyak. C. Pada rahang bawah tampak papula-papula, likenifikasi dan kulit berminyak. D. Pada punggung tampak papula dan daerah yang eritema-E. Di belakang telinga terdapat daerah-daerah yang eritema dan skuama.

1O6 Saripau Penyakit KulitPenatalaksanaan o Umum :Hindarisemuafaktoryangmemperberat,makananberlemak,danstres emosi. Perawatan rambut, dicuci dan dibersihkan dengan shampoo. o Khusus Sistemik: o Anti histamin H, sebagai penenang dan anti gatal. o Vitamin B kompleks. o Kortikosteroid oral dapat menurunkan insiden dermatitis seboroika. o Antibiotik seperti penisilin, eritromisin pada infeksi sekunder (dermatitis seboroika). o Preparat azol akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap P. ouale,,juga dapat memengaruhi berat ringannya dermatitis seboroika. Topikal: r Cuci rambut dengan selenium sulfida atau dengan larutan salisil 1% atau larutan belerang 24\"k atau dalam bentuk krim. o Kortikosteroid topikai atau krim dapat memberi kesembuhan sementara.Prognosis Baik, jika faktor-faktor pencetus dapat dihilangkan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook