Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 19. Yersinia & Pasteurella

Bab 19. Yersinia & Pasteurella

Published by haryahutamas, 2016-08-22 10:33:34

Description: Bab 19. Yersinia & Pasteurella

Search

Read the Text Version

BABKersdrsdm & ffws#esdre$$mOrganisme yang didiskusikan pada bab ini adalah batang Struktur Antigengram-negatif pleomorfik, pendek yang dapat menunjukkan Semua yersinia mempunyai lipopolisakarida yang memilikiwarna bipolar. Organisme-organisme ini bersifat katalase aktivitas endotoksik jika dilepaskan. Tiga spesies patogenpositif, oksidase negatif, dan mikroaero{ilik atau anaerob tersebut menghasilkan antigen dan toksin yang bertindakfakultatif. Sebagian besar mempunyai penjamu alami berupa sebagai faktor virulensi. Spesies-spesies tersebut mempunyaihewan, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius pada sistem sekresi tipe III yang terdiri dari kompieks yangmanusia. merentang sepanjang membran yang memungkinkan bakteri Gews Yersinia mencakup Yersinia pesfls, penyebab pes; menginjeksikan protein secara langsung ke sitoplasma selYersinia pseudotuberculosls dan Yersinia enterocolitica, pe- pejamu. Yersinia yang virulen menghasilkan antigen V dan Wnyebab penting penyakit diare pada manusia; dan beberapa yang disandi oieh gen-gen pada sebuah plasmid sekitar 70 kb.lainnya yang dianggap nonpatogenik untuk manusia. ini penting untuk virulensi; antigen V dan W menimbulkan kebutuhan akan kalsium untuk pertumbuhan pada suhu 37\"Beberapa spesies Pasleurella terttama merupakan patogen C. Dibandlngkan dengan yersinia patogenik lainnya, Y. pestishewan tetapi juga dapat menyebabkan penyakit padamanusia.vFRSt'\#A P95ff5 & PES tr s_.-r.r,u. ...:...:,....i.., ..Pes adalah suatu infeksi pada hewan pengerat liar, ditularkan Idari satu hewan pengerat ke yang lainnya dan kadang-kadangdari hewan pengerat ke manusia melalui gigitan kutu. Sering *lmengakibatkan infeksi serius, yang di abad sebeiumnya *'i1//1menimbulkan pandemi \"black death\" dengan berjr-rta angka r ..:.. i;-,.i.r, :a r:r4i!a::i r:.:.. I . 'kematian. Kemampuan organisme ini untuk ditularkan ' .!v: I\" ;l:rf,,1.1,rmelalui aerosol dan keparahan serta mortalitas yang tinggidisebabkan oleh pes pneumoni, menjadikan Y. pestis senjata : tr ..ibiologi yang potensial. 4 i|...*.s:..:. r. . 1.[.,]Morfologi & ldentifi kasi ; : r:. i: .l r,i::.:*1,f1 iY. pestis adalah batang gram-negatif yang menunjukkanwarna bipolar yahg jelas dengan pewarnaan khusus (Gambar _ :i:..::,::::!i.rffi -,i..,_li:.,:'!;r,t.,i..ri19-1). Organisme ini tidak motil. Y. pestis tumbuh sebagai ;r.a!::i:r'-: :'-:' r' Ianaerob fakultatif pada banyak media bakteriologis. Tumbuh . . : . .:. '. : '. '.. :f,.|i.Iebih cepat pada media yang mengandung darah atau cairan :r '.: ::: i. -l:l!jaringan dan paiing cepat pada suhu 30\"C. Pada kultur dalamagar darah pada suhu 37\" C, dalam waktu 24 jam koloni GAMBAR '19-1 Yersinia pestrs (panah) dalam darah, pewarnaankemungkinan sangat kecil. Sebuah inokulum virulen yangberasai dari jaringan yang terinfeksi, menghasilkan koloni Wright-Giemsa. Beberapa Yersi nia pesti s mempu nyai warna bipolarabu-abu dan liat, tetapi setelah beberapa lama di laboratorium yang memberikan gambaran seperti jepit rambut. Pembesarankoloni menjadi ireguler dan kasar. Organisme tersebut 1000 x. (Atas izin K Gage, Plague Section, Centers for Diseasemempunyai aktivitas biokimiawi yang sedikit, dan ini agak Control and Prevention, Ft. Collins, CO).bervariasi. 270

BAB 19 * YersiniakPasteurella 271mempunyai piasmid tambahan. pPst adalah sebuah plasmid Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik9,5 kb yang mengandung gen yang menghasilkan Proteasepengaktif plasminogen yang mempunyai aktivitas koagulase Pes harus dicurigai Pada Pasien demam yang terpapar hewan pengerat di daerah yang diketahui endemis. Pengenalan cepat1ZO-zA C, suhu kutu) dan aktivitas fibrinolitik (35-37'C'suhu inang) yang tergantung suhu. Faktor ini terlibat dalam serta konfirmasi laboratorium penyakit ini penting untukpenyebaran organisme dari tempat gigitan kutu' PlasmidpFra/pMT (80-101 kb) menyandi protein kapsuler (fraksi F1) memulai terapi yang dapat menyelamatkan hidup'yung diproduksi terutama pada suhu 37\" C dan memberi ciri,lfui uttlfugorit. Sebagai tambahan, plasmid tersebut me- A. Spesimenngandung gen yang menyandi fosfolipase D yang dibutuhkan Darah diambil untuk kultur dan aspirat kelenjar limfe yang,rtttok k.luttgtungan organisme pada usus tengah kutu' membesar untuk apusan dan kultur' Serum dari masa akut dan penyembuhan dapat diperiksa kadar antibodinya' Pada Ketiga yersinia patogenik mempunyai sebuah pulau pneumonia, sputum dikultur; jika kemungkinan meningitis,patogenisitas (pathogenecity island, PAI) yang menyandi cairan serebrospinal diambil untuk apusan dan kultur'r.U\"ut siderofor pengikat besi (iron-scattenging siderophore B. Apusan-lihat Bab 9), yersiniabactin. Y. pestis adalah basil gram-negatif kecil yang tampak sebagai Di antara beberapa eksotoksin yang diproduksi, satu . sel-sel tunggal atau sebagai Pasangan atau rantai pendekbersifat letal untuk tikus dalam jumlah 1 pg. Protein homogen dalam bahan klinis. Pewarnaan Wright, Giemsa, atau Wayson dapat lebih berguna untuk mewarnai bahan dari bubo yangini (BM 74.000) menimbulkan penghambatan adrenergik-p di-urigai atau kultur darah positif, karena adanya tampilan bipoiar yang j elas (bentuk pin pengaman) dengan pewarnaan-dan kardiotoksik pada hewan. Perannya pada infeksi manusia pewarnaan tersebut yang tidak tampak pada pewarnaan Gram iungr.ttg. Metode pewarnaan langsung yang lebih spesifikbelum diketahui. (kemungkinan tersedia melalui laboratorium rujukan) men- cakup penggunaan Pewarnaan antibodi fluoresens yangPatogenesis & Patologi ditujukan terhadap antigen F1 kapsular.Ketika kutu menggigit hewan pengerat yang terinfeksi I C. Kulturpesfls, organisme yang masuk berkembang biak di dalam ususkutu, dan dibantu oleh koagulase, memblok Pra-gasternya Semua bahan dikultur pada agar darah, cokelat, dan cawansehingga tidak ada makanan yang dapat lewat. Selanjutnya, agar MacConkey serta kaldu infus otak- jantung. Pertumbuhankutu yang \"terblok' dan lapar tersebut menggigit dengan pada medium solid mungkin lambat, membutuhkan waktuganas dan darah yang diaspirasi, terkontaminasi dengan Y lebih dari 48 jam, tetapi kultur darah sering positif daiam 24 pestis dan kutu, dimuntahkan ke luka gigitan. Organisme jam. Kultur dapat diidentifikasi sementara dengan reaksi biokimia. Y. pestis menghasilkan koloni yang tidak mem-yang diinokulasi dapat difagositosis oleh sel PMN dan fermentasi laktosa pada agar MacConkey, dan tumbuh lebih baik pada suhu 28\" C daripada 37\" C. Organisme bersifat makrofag. Organisme Y. pestis dibunuh oleh sel PMN, tetapi katalase positif; indol, oksidase, urease negatif; dan tidak motil. Dua reaksi terakhir berguna dalam membedakan Y,rl.rrrp..buttyuk diri di dalam makrofag; karena bakteri pestis dariyersinia patogenik lainnya. Organisme dengan ciri- ciri di atas harus dirujukke laboratoriumkesehatan masyarakat memperbanyak diri pada suhu 37'C, bakteri tersebut meng- untuk pemeriksaan konfirmasi lebih lanjut. Identifikasi kultur hasilian protein antifagositik dan selanjutnya dapat menahan definitif paling baik dilakukan dengan imunofluoresens atau fagositosis. Patogen ini mencapai pembuluh limfe dengan dengan lisis menggunakan bakteriofag Y pesfls spesifik cepat dan inflamasi hemoragik hebat terjadi pada kelenjar (konfirmasi tersedia melalui laboratorium departemen limfe yang membesar yang dapat mengalami nekrosis dan kesehatan negara bagian dan melalui konsultasi dengan menjadi fluktuatif. Sementara invasi dapat berhenti di sana, Centers for Disease Control and Prevention, Plague.Branch, organisme Y. pestis sering mencapai aliran darah dan menjadi ter-sebar luas. Lesi hemoragik dan nekrotik dapat terjadi pada Fort Collins, CO). semua organ; meningitis, pneumonia' dan pieuroperikarditis Semua kultur sangat infeksius dan harus ditangani dengan serosanguinosa merupakan gambaran yang menonjol' perhatian ekstra di dalam lemari yang aman secara biologis' Pes pneumgni primer berasal dari inhalasl droplet infektif (biasanya dari pasien yang batuk), disertai konsolidasi D. Serologi hemoragik, sepsis, dan kematian. Pada pasien yangbelum divaksinasi sebelumnya, titer antibodi Gambaran Klinis ,..rr- -u.u penyembuhan 1:16 atau lebih besar merupakan Setelah periode inkubasi 2-7 hari,muncul demam tinggi dan bukti kemungkinan infeksi Y. pestis' Kenaikan titer dalam dua limfadenopati yang nyeri, biasanya sangat membesar, kelenjar spesimen berurutan merupakan konfirmasi diagnosis sero- yung tty..it.kan (bubo) pada lipat paha atau aksila' Muntah 1ogik. dan diate dapat terjadi pada sepsis awal. Selanjutnya, koagu- lasi intravaskular diseminata mengakibatkan hipotensi, gang- guan status mental, serta gagal ginjal dan jantung' Akhirnya' dapat muncul tanda-tanda pneumonia dan meningitis, serta Y. pestis berkembang biak intravaskular dan dapat dilihat pada apusan darah.

272 BAGIAN III * Bakteriologi Terapi manusia. Y. enterocolitica dapat menghasilkan enterotoksin yang stabil terhadap panas, tetapi peran toksin ini pada diare Jika tidak segera diterapi, angka kematian pes mendek ati 50o/o., yang disebabkan infeksi belum diketahui dengan jelas. pes pneumoni, mendekati 100%. Obat pilihan adalah strep- tomisin, tetapi aminoglikosida gentamisin yang lebih mudah Y. enterocolitica diisolasi dari hewan pengerat dan hewan didapat menunjukkan efektivitas yang sama. Doksisiklin peliharaan (mis. domba, sapi, babi, anjing, dan kucing) serta adalah obat alternatif dan terkadang diberikan dalam kom- air yang terkontaminasi oleh hewan tersebut. penularan ke binasi dengan streptomisin. Telah tercatat adanya resistensi manusia kemungkinan terjadi melalui kontaminasi makanan, obat pada Y. pestis. minuman, atau media infeksi 1ain. Y. pseudotuberculosis terdapat pada hewan peliharaan dan peternakan serta burung, Epidemiologi & Pengendalian yang rnengekskresikan organisme tersebut di feses. Infeksi Pes adalah infeksi hewan pengerat liar (tikus sawah, gerbil, pada manusia kemungkinan berasal dari konsumsi zat-zat tikus rnondok, sigung, hewan lainnya) yang terjadi di berbagai yang terkontaminasi dengan feses hewan. penuiaran kedua belahan dunia. Daerah enzootik utama adalah India, Asia Tenggara (terutama Vietnam), Afrika, serta Amerika Utara organisme tersebut antar manllsia kemungkinan jarang dan Selatan. Negara bagian di barat Amerika Serikat dan terjadi. Meksiko selalu mempunyai reservoar infeksi. Epizootik Patogenesis & Gambaran Klinis dengan angka kematian tinggi terjadi secara intermiten; pada saat itu, infeksi dapat menyebar ke hewan pengerat domestik Inokulum 108-10e yersinia harus memasuki saluran cerna (mis, tikus) dan hewan lainnya (mis, kucing), dan manusia untuk menimbulkan infeksi. Selama periode inkubasi 4-7 dapat terinfeksi oleh gigitan kutu atau melalui kontak. Vektor hari, yersinia memperbanyak diri pada mukosa usus, terutama pes paling sering adalah kutu tikts (Xenopsylla cheopis),tetapt ileum. Ini menyebabkan inflamasi dan ulserasi, serta leukosit kutu lainnya dapat juga menularkan infeksi. tampak pada feses. Proses ini dapat meluas ke kelenjar limfe mesenterikus, serta yang jarang terjadi, bakteremia. Pengendalian pes memerlukan penelitian hewan yang terinfeksi, vektor, dan kontak manusia-di Amerika Serikat Gejala awal mencakup demam, nyeri abdomen, serta hal ini dilakukan oleh agen wilayah dan negara bagian dengan diare. Diare bervariasi dari cair hingga berdarah serta dukungan dari Bagian Pes Centers for Disease Control and mungkin disebabkan oleh enterotoksin atau invasi pada Prevention-serta melalui pemusnahan hewan yang terinfeksi mukosa. Pada saat itu, nyerl abdomen yang hebat dan berlokasi pes. fika sebuah kasus manusia terdiagnosis, otoritas kesehatan di kuadran kanan bawah memberi kesan apendisitis. Satuharus segera diberitahu. Semr,ra pasien yang dicurigai sampai 2 minggu setelah awitan, beberapa pasien denganmenderita pes harus diisolasi, terutama jika keterlibatan paru antigen histokompatibilitas HLA-B 27 mengalami artralgia,belum disingkirkan. Semua spesimen harus diperlakukan artritis, dan eritema nodosum, mengindikasikakan reaksidengan perhatian ekstra. Kontak dengan pasien pneumonia imunologis terhadap infeksi. Yang sangat jarang terjadi,yang dicurigai pes harus diberikan doksisiklin, sebagai infeksi Yersinla menyebabkan pneumonia, meningitis, ataukemoprofilaksis. sepsis; pada sebagian besar kasus bersifat selJ-limited. Vaksin sel utuh yang dimatikan tidak lagi terseCia. Olehkarena kekhawatiran terhadap bioterorisme, berbagai vaksin Pemeriksaan Laboratorium Diagnostiksaat ini sedang dikembangkan. A. Spesimenv€tr9Fru6€ gtrFg€#f#agFFg* & ygffissFsF€trs9##*F#&g#g#g#5gg Spesimen dapat berupa feses, darah, atau bahan yang diperoleh pada saat eksplorasi bedah. Apusan yang diwarnai tidakYersinia entero coli{ica dan Yersinia p seudotuberculosls adalah berperan.batang gram-negatif yang tidak memfermentasi laktosa serta B. Kultururease positif dan oksidase negatif. Organisme ini tumbuh Jumlah yersinia pada feses dapat sedikit dan dapat ditingkat-paling baik pada suhu 25\" C dan motil pada suhu 25,C, tetapi kan melalui \"pengayaan dingin': sejumlah kecil feses atautidak motil pada suhu 37'C. Organisme tersebut ditemukan usapan rektum diletakkan di dalam salin penyang ga, pH 7 ,6,pada saluran pencernaan berbagai hewan yang dapat menyebabkan penyakit, dan dapat ditularkan ke manusia, yang serta disimpan pada suhu 4o C selama 2 4 minggt; banyakdapat menimbulkan berbagai gejala klinis. organisme fekal tidak bertahan, tetapi Y enterocolitica akan Y. enterocolitica terdapat pada lebih dari 50 serotipe; berkembang biak. Subkultur yang dibuat dengan jarak waktu pada agar MacConkey dapat menghasilkan yersinia.sebagai besar isolat dari penyakit manusia berasal dari serotipeO:3, O:8, dan O:9. Terdapat perbedaan geografis mencolok C. Serologidalam distribusi serotipe-serotipe Y enterocolitica. Y. pseudo-tuberculosis terdapat dalam setidaknya enam serotipe, tetapi Pada sepasang spesimen serum yang diambil dalam jarak 2 minggu atau lebih, peningkatan antibodi aglutinasi dapatserotipe O:1 menyebabkan sebagian besar infeksi pada terlihat, tetapi reaksi silang antara yersinia dan organisme lainnya (vibrio, salmonella, dan brucella) dapat mem- bingungkan hasilnya.

BAB 19 * Yersinia & Pasteurella 273Terapi Pasteurella bettyae ditemukan dari infeksi pada saluranSebagian besar infeksi Yersinia dengan diare bersifat sef kelamin manusia dan pada bayi baru lahir. Habitatnya belumIimitid, dan kemungklnan manfaat terapi antimikroba tidak j elas.diketahui. Y. enterocolitica biasanya peka terhadap atnino-glikosida, kloramfenikol, tetrasikiin' trimetoprimsulfa- Pasteurella pneumotropica adalah penghr\"rni normalLetoksazol, piperasiiin, sefalosporin generasi ketiga, dan saluran pernapasan dan usus tikus dan tikus besar serta dapatfluorokuinolon; organisme ini khususnya resisten terhadapampisilin dan sefalosporin generasi pertama. Sepsis Yerslnla menyebabkan pneumonia atau sepsis jika keseimbanganyang terbukti atau meningitis mempunyai mortalitas yangiinggi, tetapi kematian terutama terjadi pada pasien luluh pejamu-parasit terganggu. Beberapa infeksi pada manusiaimun. Sepsis Yersinia dapat berhasil diterapi dengan sefaios- terjadi setelah glgitan hewan.porin generasi ketiga (dapat dalam kombinasi dengan Pasteurella ureae stdah jarang ditemukan pada hewan,aminoglikosida) atau fluorokuinolon (dapat dalam kombinasi tetapi ditemukan sebagai bagian dari berbagai flora penyakit'dengan antimikroba lainnya). Pada kasus dengan manifestasiklinis yang kuat mengarah pada apendisitis atau adenitis pernapasan kronis pada manusia atau infeksi supuratifmesenterilius, eksplorasi bedah harus dilakukan kecualibeberapa kasus serupa mengindikasikan kemungkinan infeksi lainnya. Yersinia. Gambaran KlinisPencegahan & Pengendalian Gambaran yang paling umum adalah riwayat gigitan hewan yang dalam beberapa jam diikuti oleh awitan akut kemerahan,Kontak d.tgutt hewan peternakan dan peliharaan, fesesnya, bengkak, dan nyeri. Limfadenopati regional bervariasi, danatau bahan-bahan yang terkontaminasi hewan tersebut de mam serin g kali ringan. Infeksi Pasle r.r r ell a kadang munculkemungkinan berperan dalam sebagian besar infeksi pada sebagai bakteremia atau infeksi pernapasan kronis tanpa ada,nutrr.iu. Daging dan produk susu terkadang diindikasikan sebagai sumber infeksi, dan wabah kelompok mengarah pada bukti kontak dengan hewan. makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kewaspadaansanitasi konvensional dapat membantu. Tidak terdapat P multocida peka terhadap sebagian besar antibiotik' langkah pencegahan yang spesifik' Penisilin G dianggap sebagai obat pilihan untuk infeksi P PASTEURELLA multocida yang disebabkan oleh gigitan hewan. Tetrasiklin dan fluorokuinolon adalah obat alternatif. Spesies Pasteurella utamanya adalah patogen hewan, tetapi oiganisme tersebut dapat menyebabkan sejumlah penyakit PERTANYAAN ULANGAN pJa manusia. Istilah umum Pasteurella dulunya mencakup 1. Seorang penduduk Arizona berusia 18 tahun datang ke iemua yersinia dan francisella, sama seperti pasteurella yang instalasi gawat darr.rrat dengan keluhan demam' nyeri didlskusikan berikut lni. pada inguinal kiri, serta diare selama 2 hari sebelumnya' Pasteurella adalah kokobasil gram-negatif tidak motil Pada pemeriksaan fisik, suhu afebris, frekuensi nadi dengan tampilan bipolar pada apusan yang diwarnai' l26xlmenit, frekuensi napas 20ximenit, dan tekanan Organisme ini bersifat aerob atau anaerob fakultatif yang tumbuh dengan mudah pada medium bakteriologis biasa darah 130i80 mmHg. Inguinal kiri membengkak dan pada suhu 37; C. Semua organisme ini bersifat oksidase positif dan katalase positil tetapi berbeda pada reaksi biokimia terdapat nyeri tekan. Didiagnosis sebagai regangan pada otot inguinal, dihubungkan dengan jatuh pada 2 hari lainnya. sebelumnya. Ia diterapi dengan obat antiinflamasi Plasteurella multocida terdapat di seluruh dunia pada nonsteroid dan dipulangkan. Pada hari berikutnya pasien saluran pernapasan dan gastrointestinai banyak hewan liar clan peliharaan. Organisme ini mungkin yang paling sering merasa lemah, sulit bernapas, dan pingsan ketika mandi. berada pada iuka manusia yang disebabkan oleh gigitan Ia dibawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit dan kucing dan anjing. Organisme ini adalah salah satu dari dinyatakan meninggal beberapa saat setelah datang' penyebab umum septikemia hemoragik pada berbagai hewan, Kultur sampel darah yang diambil di instalasi gawat ie.masuk kelinci, tikus besar, kuda, domba, unggas, kucing, dan babi. Organisme lni juga dapat menyebabkan infeksi pada clarurat positif untuk Yersinia pesfls' Investigasi epide- manusia pada banyak sistem tubuh dan kadang-kadang dapat menjadi bagian dari flora normai manusia. miologis mengindikasikan bahwa pasien kemungkinan besar terinfeksi karena gigitan kutu yang terinfeksi Yersinia pesfls ketika berjalan melewati kol'oni prairie dog (Lihat Bab 48). Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai patogenesis Pes? koagulase jika di- (A) Yersinia peslls menghasilkan inkubasi pada suhu 28'C (B) Tidak terdapat risiko pneumonia akibat penularan Yersinia pestis dari orang ke orang (C) Organism e Yersinia pestls berkembang biak pada sel polimorfonuklear (D) Setelah gigitan kutu yang terinfeksi, infeksi Yersinia pestis jarangmenyebar dari tempat gigian kutu dan kelenjar limfe regional

274 BAGIAN III * Bakteriologi (E) Yersinia pesrls ditularkan ke hewan (dan manusia) B. Semua pernyataan berikut mengenai plasmid pFra/pMT melalui feses kutu yang dikeluarkan ketika kutu Yersinia pestis adalah benar kecuali: makan (A) Plasmid ini menyandi protein kapsuler (fraksi FI) 2. Obat pilihan untuk terapi pasien pada pertanyaan 1 yang memberi ciri antifagositik adalah (B) Piasmid ini mengandung gen yang membentuk (A) Ampisilin protease pengaktivasi plasmino gen yang mempunyai (B) Sefotaksim (C) Levofloksasin aktivitas koagulase tergantung suhu (D) Eritromisin (E) Streptomisin (C) Plasmid ini mengandung gen yang menyandi J. Yersinia pesfls memasuki Amerika Utara melalui San fosfolipase D yang dibutuhkan untuk kemampuan bertahan organisme di usus tengah kutu Fransisco pada tahun 1890-an, dibawa oleh tikus besar di kapal yang beriayar dari Hong Kong, tempat terjadinya (D) Plasmid ini bersifat khas untuk yersinia pestis epidemi pes. Reservoar Yersinia pestis saat ini di Amerika (E) Plasmid ini menyandi faktor-faktor yang penting Serikat adalah untuk bertahan baik pada kutu maupun manusia (A) Kucing liar perkotaan 9. Semua pernyataan berikut mengenai epidemiologi infeksi (B) Tikus besar perkotaan (C) Sapi peliharaan yang disebabkan oleh Yersinia enterocoliticaadalah benar (D) Anjing hfian (coyote) kecuali: (E) Hewan pengerat liar pedesaan 4. Manakah berikut ini yang biasanya tidak dianggap (A) Sebagian besar infeksi pada manusia disebabkan sebagai agen potensial bioterorisme dan perang oleh serotipe O:1 biologis? (B) Manusia mendapatkan infeksi dari konsumsi (A) Yersinia pestis makanan atau minuman yang terkontaminasi (B) Toksin botulinum (C) Streptococcus pyogenes hewan atau produk hewan (D) Spesies Brucella (E) Bacillus anthracis (C) Penularan orang-ke-orang cukup sering terjadi (D) Inokulum yang besar diperlukan untuk terjadinya.5. Anak laki-laki berusia B tahun digigit oleh kucing yang infeksi tersesat. Dua hari kemudian, luka tersebut merah dan (E) Infeksi lebih sering terjadi pada orang-orang dengan membengkak serta mengeluarkan cairan ptrulen. pasteu- rella multocida dikultur dari luka. Obat pilihan untuk histokompatibiliras anrigen HLA-827 terapi inleksi ini adalah 10. Yang mana dari spesies pasfeurella'berrkut yang ber_ (A) Amikacin hubungan dengan infeksi pada saluran genital wanita (B) Eritromisin dan pada neonatus? (C) Gentamisin (D) Penisilin G (A) Pasteurella multocida (E) Klindamisin (B) Pasteurella pneumotropica (C) Pasteurella ureae6. Kontak erat pasien yang dicurigai menderita pes (D) Pasteurella bettyae pneumonia harus menerima agen berikut yang mana Jawaban sebagai kemoprofilaksis? 1. A 2. E 4.C 7.4 10. D (A) Gentamisin (B) Sefazolin 3. E 5.D 8.B 9.C (C) Rifampin 6.E (D) Penisilin (D) Doksisiklin REFER€NSI7. Pada seorang pasien yang menderita pes bentuk bubo, Dennis DT Mead PS: yersinia species, including plague. In: semua spesimen berikut digunakan untuk diagnosis Mandell, Douglas, and Bennett s principles and practice of Infectious Diseases, 7d' ed. Mandell GL, Bennett fE, Dolin R kecuali (editors). Elsevier, 2010. (A) Kultur feses pada agar enterik hektoen (B) Kultur darah menggunakan medium laboratorium Prentice MB, Rahalson L: Plague. Lancet 2007;369:1196_1207 . rutin Von Graevenitz A, Zbinden R, Mutters R Actinobacillus, (C) Kultur aspirat kelenjar limfe pada agar darah dan C apnocytophaga, Eikenella, Kingella, pasteurella, and other MacConkey fastidious or rarely encountered gram-negative rods. In: (D) Serologi masa akut dan penyembuhan (E) Pewarnaan imunohistokimiawi jaringan kelenjar Manual ,of Clinical Microbiology, 9th ed. Murray pR et al limfe (editors). ASM Press, 2007. Wanger A: Yersinia. In: Manual of Clinical Microbiology, 9th ed.. Murray PR et al (editors). ASM press, 2007. Zarlo ll: Pasteurella species. In Mandell, D ouglas, and B enn ett's Principles and Practice of Infectious Diseases, 7th ed. Mandell GL, Bennett jE, Dolin R (editors). Elsevier, 2010.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook