Dasar-DasarPada bab iniAnda akan belajar:1. bagaimana arus listrik dihasilkan di da- lam jantung2 bagaimana arus ini dihantarkan menuju keempat ruangan jantungJa. bahwa gerakan listrik pada jantung meng- hasilkan pola gelombang yang dapat di perkirakan pada EKG4. bagaimana mesin EKG mendeteksi dan merekam gelombang- gelombang ini5. bahwa EKG memandang jantung dari 1,2 sudut pandang yang berbeda6. bahwaAnda sekarang sudah mampu me- ngenali dan memahami semua garis dan gelombang pada EKG 12-sadapan.
10 ^l 1 Dasar-Dasar Listrik dan JantungListrik, tepatnya listrik biologis bawaary adalah yang membuat jantungberdenyut. EKG tidak lebih dari sekedar rekaman aktivitas listrikjantung, dan melalui penyimpangan-penyimpangan pada pola listriknormal inilah kita mampu menegakkan diagnosis berbagai macampenyakit jantung.Semua yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Elektrofisiologi Seldalam Dua HalamanDalam keadaan istirahat, sel jantung berada dalam keadaan ter-polarisasi secara elektris, yaitu bagian dalamnya bermuatan lebihnegatif daripada bagian luarnya. Polaritas listrik ini dijaga oleh pom-pa membran yang menjamin agar ion-ion (terutama kalium, natrium,klorida, dan kalsium) - yang diperlukan untuk mempertahankanbagian dalam sel supaya relatif bersifat elektronegatif - terdistribusidengan baik.='@,\-/_\\-:_)==_ Sel jantung yang sedang beristirahat mempertahankan polaritas listriknya dengan menggunakan suatu pompa membran. Pompa ini perlu mendapat pasokan energi terus-menerus, sehingga laki-laki di atas, seandainya ia benar-benar nyata dan bukan cuma khayalan, akan segera terkapar kelelahan. Sel jantung dapat kehilangan negativitas internalnya dalam suatuproses yang disebut depolarisasl. Depolarisasi adalah kejadian listrikyang penting pada jantung.
l^Listrik dan Jantung tl Depolarisasi berjalan dari satu sel ke sel lain, sehingga menghasil-kan gelombang depolarisasi yang dapat berjalan ke seluruh jantung.Gelombang depolarisasi ini menggambarkan aliran listrik, yakni aruslistrik, yang dapat dideteksi dengan elektroda-elektroda yang dipasangpada permukaan tubuh. Sesudah depolarisasi selesai, sel jantung mamPu memulihkan Po-laritas istirahatnya melalui sebuah Proses yang disebut repolarisasi.Proses ini juga dapat direkam dengan elektroda-elektroda perekam. Semua gelombang yang kita lihat pada EKG itu merupakan mani-festasi kedua proses ini: depolarisasi dan repolarisasi. +------> -++- -o_-[--c-l,c_ --o-l---- (D \+ t 1rA _tD_ lc - -++r+D+ ++(++D ++(++D (D- + (D + ++{++D ++++(D +t+- '++ ++(++O ++ +* lD ++ +-----r--D--------+Pada (A) sebuah sel telah terdepolarisasi. Gelombang depolarisasikemudian merambat dari satu sel ke sel lainnya (B) sampai semua selterdepolarisasi (CJ Repolarisasi (D) Kemudian mengembalikan polaritasistirahat setiap sel.
& se/-se/ JantungDari sudut pandang alat elektrokardiografi jantung tersusun dari tigatipe sel: . SeI pacu jantung - sumber tenaga listrik yang nonnal pada jantung . Sel penghantar listrik - kabel listrik jantung . SeI miokardium - mesin kontraktil jantung. pacu jantung jalur konduksi sel miokardiumSel Pacu JantungSel pacu jantung merupakan sel-sel kecil dengan panjang kurang lebih5-10 prm. Sel ini mampu terus-menerus berdepolarisasi secara spontandalam frekuensi tertentu. Frekuensi depolarisasi ditentukan olehsifat-sifat listrik bawaan sel dan pengaruh neurohortnon dari luar.Setiap depolarisasi spontan berperan sebagai sumber satu gelombangdepolarisasi yang mengawali satu siklus utuh kontraksi dan relaksasijantung.
Sel-Sel Jantung l^ t3 Sel pacu jantung berdepolarisasi secara spontan Jika kita merekam satu siklus listrik depolarisasi dan repolarisasidari sebuah sel, kita akan mendapatkan gambar listrik yang disebutpotensial aksi. Pada setiap depolarisasi spontan, terbentuk sebuahpotensial aksi baru yang selanjutnya merangsang sel-sel tetangganyauntuk berdepolarisasi dan menghasilkan potensial aksinya sendiri,dan seterusnya sampai seluruh jantung terdepolarisasi. Potensial aksi yang khas. Potensial aksi sebuah sel pacu jantung tampak sedikit berbedadenganpotensial aksi umum yang diperlihatkan pada gambar di atas.sel pacu jan tung tidak mempunyai potensial istirahat sejati. Muatan lis-triknya turun sampai potensial negatif minimal yang dipertahankannyasebentar (sel tidak beristirahat di titik ini), dan meningkat sedikit demisedikit hingga muatannya mencapai nilai ambang rrntuk depolarisasi
mendadak,yangmerupakan sebuah potensial aksi. Peristiwa ini dapatdilihat pada gambar berikut ini. Siklus depolarisasi-repolarisasi listrik pada sel pacu jantung. Titik A adalah po- tensial negatif minimal. Garis yang naik landai antara titik A dan B menggambarkan depolarisasi yang terjadi secara bertahap dan lambat. Pada titik B, nilai ambang terlewati dan sel secara drastis terdepolarisasi, menghasilkan poter{sial aksi. Garii curam ke bawah antara titik C dan D menggambarkan repolarisasi. Siklus ini akan berulang terus-menerus hingga, mudah-mudahan, selama bertahun-tahun. Sel pacu jantung banyak terletak di bagian atas atrium kanan.Kelompok sel ini disebut nodus sinoatrial (SA), atau disingkat nodussinus. Sel-sel ini biasanya mencetuskan impuls pada frekuensi sebesar60-100 kali per menit, tetapi frekuerrsi ini dapat sangat bervariasibergantung pada aktivitas sistem saraf otonom (misalnya stimulasisimpatik oleh adrenalin mempercepat nodus sinus, sedangkan sti-mulasi vagus memperlambatnya) dan kebutuhan tubuh akan adanyapeningkatan curah jantung (olahraga meningkatkan frekuensi jantung,sedangkan istirahat tidur siang menurunkannya). Nodus sinus Nodus sinus mencetuskan impuls sebanyak 60-100 kali per menit, meng- hasilkan rangkaian potensial aksi yang teratur; masing-masing potensial aksi mengawali gelombang depolarisasi yang akan menyebar ke seluruh jantung.
Sel-SelJantung _L lJSel Penghantar ListrikSeI penghantar listrik merupakan sel yang tipis dan panjang. Sepertikabel sirkuit listrik, sel-sel ini menghantarkan arus listrik dengan cepatdan efisien ke daerah-daerah jantung yang jauh. Sel penghantar listrikdi ventrikelbergabung membentuk jalur listrik yangberbeda. Anatomijalur konduksi di dalam atrium lebih bervariasi; salah satunya yangterkenal adalah serabut-serabut di puncak sepfum intra-atrium disuatu daerah yang di berkas Bachman yang memungkinkan aktivasicepat atrium kiri dari atrium kanan. Sistem konduksi atrium Sistem konduksi ventrikel Kabel-kabel dalam jantungSel MiokardiumSel miokqr dium menyusun sebagian besar jaringan jantung. Miokardiumbertanggung jawab atas kerja berat kontraksi dan relaksasi berulang-ulang, sehingga mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Panjang sel ini
16 ^l 1 Dasar-Dasarsekitar 50 sampai 100 prm dan mengandung banyak sekali proteinkontraktil aktin dan miosin. Bila gelombang depolarisasi mencapai sebuah sel miokardium, kal-sium dilepaskan kedalam sel, menyebabkan sel berkontraksi. Prosestempat kalsium berperan sebagai perantara utama ini disebut koplingeksitasi-kontraksi (excitation-contraction coupling). I _+ It- l---> lB Depolarisasi menyebabkan kalsium dilepaskan kedalam sel miokardium. lnfluks kalsium ini memungkinkan protein kontraktil aktin dan miosin. berinteraksi dan menyebabkan sel berkontraksi. (,4,) Sel miokardium yang sedang beristirahat. (B) Sel miokardium yang terdepolarisasi dan berkontraksi. Sel miokardium dapat menghantar arus listrik sama seperti selpenghantar listrik tetapi jauh kurang efisien. Dengan demikian, saatmencapai sel miokardium, gelombang depolarisasi akan menyebarsecara lambat ke seluruh miokardium
l^Waktu dan Voltase t7 Waktu dan VoltaseGelombang EKG terutama menggambarkan aktivitas listrik sel mio-knrdiumyang menyusun sebagian besar jantung. Aktivitas pacu jantungdan penghantaran oleh sistem konduksi biasanya tidak terlihat padaEKG; peristiwa-peristiwa ini memang tidak menghasilkan voltaseyang cukup kuat untuk dapat direkam oleh elektroda pada permukaantubuh. Gelomb4ng yang dihasilkan oleh depolarisasi dan repolarisasi mio-kardium dicatat pada kertas EKG dary seperti gelornbang-gelombanglainnya, mempunyai tiga ciri khas utama. 1,. Durasi, yang diukur dalam fraksi detik 2. Amplitudo,yangdiukur dalam milivolt (mV) 3. Konfigurasi, suatu kriteria yang lebih subjektif tentang bentuk dan tampilan gelombang. -T- Inmplituool (milivolt) | Gelombang yang khas terlihai pada semua EKG. Gelombang ini memiliki amplitudo sebesardua kotak besar (atau 10 kotak kecil), durasi sebesar tiga kotak besar (atau 15 kotak kecil), dan konfigurasinya sedikit asimetrik.Kertas EKGKertas EKG merupakan gulungan kertas grafik yang panjang danbersambungary biasanya berwama merah muda (tetapi warna lainjuga boleh), dengan garis tebal dan tipis yang berjalan vertikal danhorizontal. Garis tipis membentuk kotak kecil berukuran 1x1 mm;garis yang tebal membentuk kotak besar berukuran 5x5 mm.
Sumbu horizontal menunjukkan besarnya waktu. Satu kotak kecilbernilai 0,04 detik. Satu kotak besar bernilai lima kali lebih besar, atauO2 detik. Sumbu vertikal menunjukkan besarnya voltase. Satu kotak kecilbernilai O1 mV dan satu kotak besar adalah 0,5 mV. Di kemudian hari, Anda perlu menghafal angka-angka ini, jadisebaiknya Anda mulai menghafalkannya sekarang juga. sumbu I amplitudo + |,**.'\" 0,5 mVvertikal 0,2 detik(milivolt) sumbu horizontal (detik)Kedua gelombang mempunyai durasi sepanjang satu kotak besar (0,2detik), tetapi gelombang kedua mempunyai voltase dua kali lebih besar dari-pada yang pertama (1 mV berbanding dengan 0,5 mV). Segmen datar yangmenghubungkan kedua gelombang mempunyai durasi sepanjang lima kotakbesar (5 x 0,2 detik = 1 detik)
Gelombang P, Kompleks QRS, Gelombang L dan Beberapa Garis Lurus l^ 19K Gelombang e Kompleks QR$ Gelombang T, danH Beberapa Garis LurusMarilah kita ikuti satu siklus kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol)jantung, sambil memusatkan perhatian pada peristiwa-peristiwa listrikyang menghasilkan gelombang dan garis dasar pada EKG standar.Depolarisasi AtriumNodus sinus mencetuskan impuls secara sPontan (peristiwa initidak terlihat pada EKG), dan sebuah gelombang depolarisasi mulaimenyebar ke seluruh miokard atrium sama, seperti sebuah kerikilyang dijatuhkan ke dalam danau yang tenang dan kalem. Depolarisasisel miokard atrium menyebabkan atrium berkontraksi. Siklus kontraksi dan relaksasi jantung normal dimulai ketika nodus sinus berdepolarisasi secara spontan. Gelombang depolarisasi kemudian menjalar melalui kedua atrium, menyebabkan terjadinya kontraksi. Selama depolarisasi dan kontraksi atrium, elektroda yang ditem-patkan pada permukaan tubuh merekam aktivitas listrik kecil yangberlangsung sepersekian detik. Aktivitas listrik ini disebut gelombangP, yang merupakan rekaman penyebaran depolarisasi melalui miokardatrium mulai dari awai sampai akhir.
20 ^l 1 Dasar-DasarEKG nrerekam defleksi kecil, yaitu gelombang P. Karenanodus sinus terletak di atrium kanarL atrium kananberdepo-larisasi duiu sebelum atrium kiri dan juga selesai lebih awal. Olehkarena itu, bagian pertama gelombang P terutama menggambarkandepolarisasi atrium kanary dan bagian kedua menggambarkan depo-larisasi atrium kiri. Setelah depolarisasi atrium selesai, gambaran EKG kembali terlihat+tenang.komponen atrium kanan komponen atrium kiri Komponen gelombang P Ada leda yang Memisahkan Antara KonCuksi dariiAtrium ke VentrikelPada jantung yang sehat, terdapat \" gerbang Iistrik\" pad a persa mbunganantara atrium dan ventrikel. Gelombang depolarisasi, yang telah me-nyelesaikan perjalanannya melalui atrium, dicegah agar tidak ber-komunikasi dengan ventrikel oleh katup jantung yang memisahkanantara atrium dan ventrikel. Konduksi listrik harus disalurkan melaluiseptum interventrikel, dinding yarrg memisahkan ventrikel kanandengan kiri. Di sini, ada struktur bernama nodus ntrioaentrikular (AV)yang memperlambat kecepatan konduksi menjadi sangat pelan. Jedaini hanya berlangsung selama sepersekian detik.
IGelombang P, Kompleks QRS, Gelombang dan Beberapa Garis Lurus Perlambatan konduksi fisiologik ini Penting' agar atriummenyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel mulai berkontraksi'Struktur kabel listrik jantung yang cerdas ini memberi waktu bagiatrium untuk mengosongkan seluruh isi darahnya dengan semPurnake dalam ventrikel sebelum ventrikel berkontraksi. Seperti-nodus sinus, nodus AV juga berada di bawah pengaruh sistemsaraf otonom. Perangsangan vagus lebih lanjut memperlambat hantaranarus listrik, sedangkan perangsangan simpatis mempercepatnya' ? Jeda konduksi pada nodus AV (A) Gelombang depolarisasi dihambat sesaat pada nodus AV. (B) Selama jeda ini, EKG terlihat tenang; tidak terieteksi'aktivitas listrik. Depola risasi VentriketSetelah kira-kira sepersepuluh detik, gelombang depolarisasi lolos darinodus AV dan menjalar dengan cepat menuju kedua ventrikel melaluisel penghantar listrik khusus.
22 ^l 1 Dasar-Dasar Sistem konduksi ventrikel ini mempunyai anatomi yang ruwet tetapipada dasarnya terdiri dari tiga bagian: 1. Berkas His 2. Cabang berkas 3. Serabut Purkinje terminal berkas his cabang berkas kiricabang berkas kanan serat Purkinje Berkas His keluar dari nodus AV dan segera bercabang menjadi ca-bang berkas kanan dan kiri. Cabang berkas ksnan membawa arus listrikmenuju sisi kanan septum interventrikel hingga ke apeks ventrikel ka-nan..Cabang berkas kiri lebrll. rumit. Ia membelah menjadi tiga fasikulamayor. 1,. F asikula sep tum, yang mendepolaris asi septum interventrikel ( din- ding otot yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri) dari kiri ke kanan. 2. Fasikula anterior yang berjalan di sepanjang permukaan anterior ventrikel kiri. 3. Fasikulaposterior yangberjalan di sepanjang permukaan posterior ventrikel kiri.
n Gelombang P, Kompleks QRS, Gelombang f,, dan Beberapa Garis Lurus l- 23 Cabang berkas kanan dan cabang berkas kiri serta fasikulanyaberujung pada serat Purkinje yang sangat halus dan tidak terhitungjumlahnya, menyerupai ranting-ranting kecil yang keluar dari ca-bang pohon. Serabut-serabut ini menghantarkan listrik ke dalam mio-kardium ventrikel.cabang berkas kanan berkas kiri fasikula septum fasikula anterior kiri Sistem konduksi ventrikel, digambarkan secara terperinci. Di bawah berkas His, sistem kondtrksi terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri. Cabang berkas kanan tetap utuh, sementara cabang berkas kiri membelah menjadi tiga fasikula yang terpisah. Depolarisasi miokardium ventrikel -dan juga kontraksi ventrikel-ditandai oleh munculnya sebuah defleksi baru pada EKG yang disebutkompleks QRS. Amplitudo kompleks QRS jauh lebih besar daripadagelombang P karena massa otot ventrikel jauh lebih tebal daripadaatrium. Kompleks QRS juga lebih rumit dan bentuknya bervariasi,menggambarkan rumitnya jalur depolarisasi ventrikel.
f kompleks QRS (,4) Depolarisasi ventrikel menghasilkari (8) bentuk gelombang yang rumit pada EKG yang disebut kompleks QRS.Bagian-Bagian Kom pleks QRSKompleks QRS terdiri dari beberapa gelombang yang berbeda;masing-masing mempunyai nama. Karena konfigurasi kompleks QRSdapat sangat bervariasi, telah ditetapkan suatu format standar dalampemberian nama setiap komponen. Mungkin Anda untuk saat iniseakan-akan terpaksa menerima pernyataan di atas mentah-mentah,tetapi sesungguhnya hal itu masuk akal bila dipikirkan. 1. Jika defleksi pertama mengarah ke bawah, disebut gelombang Q 2. Defleksi pertama ke arah atas disebut gelombang R 3. |ika ada defleksi kedua ke arah atas, disebut R' (R-prime).
Gelombang P, Kompleks QRS, Gelombang T, dan Beberapa Garis Lurus l_ 25 4. Defleksi pertama ke arah bawah setelah defleksi ke arah atas disebut gelombang S. Oleh karena itu, jika gelombang pertama pada kompleks merupakan gelombang & defleksi ke arahbawah yang mengikutinya disebut gelombang S, bukan gelombang Q. Defleksi ke bawah hanya dapat disebut gelombang Q jika ia merupakan gelombang pertama pada kompleks. Setiap defleksi ke bawah lainnya disebut gelombang S. 5. Jika seluruh konfigurasi hanya terdiri dari satu defleksi ke arah bawah, gelombang ini disebut gelombang QS. Di bawah ini ada beberapa konfigurasi QRS yang paling sering di-temui; masing*masing komponen gelombang telah diberi nama.QRS QR Bagian paling awal pada kompleks QRS menggambarkan depo-larisasi septum interventrikel oleh fasikula septum yang berasal daricabang berkas kiri. Ventrikel kanan dan kiri kemudian berdepolarisasi
26 ^l 1 Dasar-Dasarhampir bersamaary tetapi gambaran yang sering kita lihat pada EKGmenggambarkan aktivasi ventrikel kiri karena massa otot ventrikel kiriberukuran sekitar tiga kali lebih besar daripada massa otot ventrikelkanan. T Depolarisasi sekat Bagian awal kompleks QRS menggambarkan depolarisasi sekat. Kadang depolarisasi sekat ini dapat terlihat sebagai gelombang Q berupa defleksi negatif, kecil, dan bentuknya khas.RepolarisasiSetelah sel miokardium berdepolarisasi, mereka mengalami masa re-frakter singkat. Selama masa itu, mereka kebal terhadap rangsanganlebih lanjut. Kemudian, mereka berepolarisasi, artinya memulihkanelektronegativitas bagian dalamnya agar dapat dirangsang kembali. Seperti juga gelombang depolarisasi, terdapat juga gelombangrepolarisasi. Hal ini juga terlihat pada EKG. Repolarisasi ventrikelmenghasilkan gelombang ketiga pada EKG, yaitu gelombang T.
Gelombang B Kompleks QRS, Gelombang T, dan Beberapa Garis Lurus 1.4(A) Repolarisasiventrikel menghasilkan (B) suatu gelombang T pada EKG.
28 _l 1 Dasar-Dasar Menamai Garis-Garis LurusBerbagai macam garis lurus yang menghubungkanberbagai gelombangjuga telah diberi nama. Dengan demikian, kita mulai berbicara tentanginteraal PR,'segmen ST, interaal QT, dan sebagainya. Apa yang membedakan segmen dengan interval? Segmen adalahgaris lurus yang menghubungkan dua gelombang, sedangkan intervalmencakup sekurang-kurangnya satu gelombang dan garis lurus yangmenghubungkannya dengan gelombang lain. interval Interaal PR meliputi gelombang P dan garis lurus yang menghu-bungkannya dengan kompleks QRS. Oleh karena itu, ia mengukurwaktu mulai dari awal depolarisasi atrium hingga awal depolarisasiventrikel. Segmen PR adalah garis lurus yang berjalan mulai dari akhir ge-lombang P hingga awal kompleks QRS. Oleh karena itu, ia mengukurwaktu mulai dari akhir depolarisasi atrium hingga awal depolarisasiventrikel. interval PR
Menamai Garis-Garis Lurus segmensTadalah garis lurus yang menghubungkan akhir komplekseRS-dengan awal gelombang T. Ia mengukur waktu mulai dari akhirdepolarisasi ventrikel hingga awal repolarisasi ventrikel' interaal eT meliputi kompleks QRS, segmen ST dan gelombangT. oleh karena itu, ia mengukur waktu mulai dari awal depolarisasiventrikel sampai akhir repolarisasi ventrikel. Istilah inteiual QRS digunakan untuk menggambarkan durasi kom-pleks QRS saja tanpa segmen penghubung apaPun. sudah jelas bahwaia mengukur durasi depolarisasi ventrikel.
30 ^l 1 Dasar-Dasar Gelombang dan Garis Lurus pada EKG 1. Tiap siklus kontraksi dan relaksasi jantung diawali oleh depolarisasi spontan nodus sinus. Peristiwa ini tidak terlihat pada EKG. 2. Gelombang P merekam depolarisasi dan kontraksi atrium. Bagian pertama gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan;. bagian kedua menggambarkan aktivitas atrium kiri. 3. Ada jeda singkat ketika aliran listrik mencapai nodus AV dan EKG terlihat tenang. 4. Gelombang depolarisasi kemudian menyebar sepanjang sistem konduksi ventrikular (berkas His, cabang berkas, dan serat Purkinje) ke dalam miokardium ventrikel. Bagian ventrikel yang pertama kali mengalami depolarisasi adalah septum interventrikel. Depolarisasi ventrikel menghasilkan kompleks QRS. 5. Gelombang T merekam repolarisasi ventrikel. Repolarisasi atrium tidak dapat lihat. 6. Berbagai segmen dan interval menggambarkan waktu di antara peristiwa-peristiwa berikut ini : a. lnterval PR mengukur waktu mulai dari awal depolarisasi atrium hingga awal depolarisasi ventrikel. b. Segmen P$ mengukur waktu mulai dari akhir depolarisasi atrium hingga awal depolarisasi ventrikel. c. Segmen ST merekam waktu mulai dari akhir depolarisasi ventrikel hingga awal repolarisasi ventrikel. d. Interval QT mengukur waktu mulai dari awal depolarisasi ventrikel hingga akhir repolarisasi ventrikel. e. Interval QRS mengukur waktu depolarisasi ventrikel.
Menamai Garis-Garis Lurus l^ 3llnterval QT
Membuat GelombangElektroda dapat ditempatkan di mana saja pada permukaan tubuhuntuk merekam aktivitas listrik jantung. Jika kita melakukan ini, kitasegera menemukan bahwa gelombang-gelomban g y ang direkam olehelektroda positif pada lengan kiri tampak amat berbeda dengan ge-lombang-gelombang yang direkam oleh elektroda positif pada lengankanan (atau kaki kanary kaki kiri, dan sebagainya). Mengapa hal ini terjadi? Gampang saja. Gelombang depolarisasiyang berge r ak mendekafl elektroda positif menghasilkan defleksi positifpada EKG. Gelombang depolarisasi yang bergerak meniauhi elektrodapositif menghasilkan defleksi negntif. Lihatlah gambar di bawah ini. Gelombang depolarisasi bergerakdari kiri ke kanan, mendekati elektroda. EKG merekam sebuah defleksipositif. +++-,-2 -+ deoolarisasi ---{> Gelombang depolarisasi yang bergerak mendekati elektroda positif menghasilkan defleksi positif pada EKG. fukarang lihat gambar berikut. Gelombang depolarisasi bergerakdari kanan ke kiri. Elektroda ditempatkan sedemikian rupa sehinggagelombang depolarisasi bergerak meniauhinya' Oleh karena itu, EKGmerekam defleksi negatif.
Membuat Gelombang l^ 33 B - --- 2f-u_+- + I] -A Gelombang depolarisasi yang sedang bergerak menjauhi, elektrode positif menghasilkan defleksi negatif pada EKG. Apa yang akan direkam oleh EKG jika elektroda positif ditempatkandi pertengahan sel? Pada mulanya, ketika gelombang mendekati elektroda, EKGmerekam defleksi positif. J EKG Depolarisasi dimulai, dan menghasilkan defleksi positif pada EKG' Kemudian, tepat pada saat gelombang tersebut mencapai elektroda,muatan positif dan negatif menjadi seimbang dan pada dasarnyamenetralkan safu sama lain. Gambaran EKG kembali ke garis dasar. Gelombang mencapai elektrode. Muatan positif dan negatif menjadi seimbang, dan gambaran EKG kembali ke garis dasar.
34 _l 1 Dasar-Dasar Ketika gelombang depolarisasi bergerak menjauh, tampak gambaranberupa defleksi negatif.+ _+-+4*16: + EKG Gelombang depolarisasi mulai menjauhi elektroda, dan meng- , hasilkandefleksinegatif. Gambaran EKG akhimya kembali lagi ke garis dasar ketika seluruhotot telah terdepolarisasi.1 * + +-+- EKG Sel telah sepenuhnya terdepolarisasi, dan gambaran EKG sekali lagi kembali ke garis dasar. Gambaran lengkap gelombang depolarisasi yang bergerak tegaklurus terhadap sebuah elektroda positif disebut gelombang bifasik.Apa gambaran yang akan tampak jika elektroda perekam ditempatkan diatas sel-sel pacu jantung? Gambarnya akan menunjukkan defleksi negatifke bawah karena semua aliran listrik bergerak:,menjauhi :lokasi, tem'patAnda merekam. .' . l; , - .:: i,.
Membuat Gelombang l^ 35 Pengaruh repolarisasi pada EKG serupa dengan Pengaruh depo-larisasi, tetapi muatannya terbalik. Gelombang repolarisasi yang ber-gerak mendekati elektroda positif menghasilkan defleksi negatif padaEKG. Gelombang repolarisasi yang berge rak menj auhi elektroda positifmenghasilkan defleksi positif pada EKG. Gelombang yang tegak lurusmenghasilkan gelombang bifasik, akan tetapi, pada gelombang ini de-fleksi negatlf mendahulzl defleksi positif. =+++++ -++** Gelombang repolarisasi yang bergerak melaltli jaringan otot direkam oleh tiga elektroda positif yang berbeda. (A) Repolarisasi awal. (8) Repolarisasi lanjut. (C) Repolarisasi selesai.
36 ^l 1 Dasar-Dasar Kita dapat dengan mudah menerapkan konsep-konsep ini padaseluruh bagian jantung. Elektroda yang ditempatkan pada permukaantubuh akan merekam gelombang depolarisasi dan repolarisasi ketikamereka menjalar melalui jantung. Jika gelombang depolarisasi yang melalui jantung bergerak men-dekati elektroda di permukaan tubuh, elektroda tersebut akan merekamdefleksi positif (elektroda A). Jika gelombang depolarisasi bergerakmenjauhi elektroda, elektroda tersebut akan merekam defleksi negatif(elektroda B). Jika gelombang depolarisasi bergerak tegak lurus ter-hadap elektroda, elektroda tersebut akan merekam gelombang bi-fasik (elektroda C). Pengaruh repolarisasi justru berlawanan denganpengaruh depolarisasi, seperti yang akan Anda perkirakan. +€ c Gelombang depolarisasi bergerak me'lalui jantung (panah besar). Elektroda A merekam defleksi positif, elektroda B merekam defleksi negatif, dan elektroda C merekam gelombang bifasik.
12 Sudut Pandang Jantung l^ 37& I2 sudutPandang JantungJika jantung dianggap sesederhana sebuah sel miokardium, beberapaelektroda perekam akan memberikan kita seluruh informasi yang ki-ta perlukan untuk mengambarkan aktivitas listriknya. Akan tetapi, se-perti yang telah kita lihat, jantung tidak sesederhana itu - ini menjadibeban untuk Anda, tapi sebaiknya, menjadi berkat bagi para penulisbuku EKG. Jantung adalah sebuah organ tiga dimensi, sehingga aktivitaslistriknya harus dipahami secara tiga dimensi juga. Beberapaelektroda saja tidak cukup untuk melakukan ini; suatu fakta yangditemukan oleh para elektrokardiografer terdahulu ketika merekamenemukan sadapan ekstremitas pertama lebih dari seabad yanglalu. Kini, EKG standar terdiri dari 12-sadapan, dan masing-masingsadapan ditentukan oleh lokasi dan orientasi berbagai elektroda padatubuh. Setiap sadapan memandang jantung dari sudut tertentu, yangmemperkuat sensitivitasnya pada regio jantung tersebut dibandingkandengan regio yang lainnya. Semakin banyak sudut pandang, semakinbanyak informasi yang didapat. Untuk membaca EKG dan memperoleh informasi sebanyak mung-kin, kamu perlu memahami tentang sistem 12-sadapan. ^.-th\ ffiQ)r) MTiga pengamat mendapati tiga kesan yang sangat berbeda dari contoh kitakali ini, yakni Loxodonta aficana. Pengamat pertama mengamati belalai,yang lain mengamati tubuh, dan yang ketiga mengamati ekor. Jika Andaingin mendapatkan deskripsi yang terbaik tentang gajah tersebut, siapayang akan Anda tanya? Tentu saja, ketiganya.
Pada persiapan pemeriksaan EKG 1.2-sadapary dua elektrodedipasang di kedua lengan dan dua lagi di kedua tungkai pasien.Elektroda-elektroda ini menghasilkan enam sadapan ekstremitas, yangmeliputi tiga sadapan standar dan tiga sadapan tambahsnlaugmented(istilah ini nanti akan Anda pahami). Enam elektroda juga ditempatkandi sepanjang dada, menghasilkan enam sadapan prakordial Ketepatan rekaman akanbervariasi menurut ketepatan penempatanelektroda. Oleh karena itu, protokol standar penempatan elektrodaharus tetap dipatuhi agar berbagai rekaman EKG yang diambil padasaat yang berbeda-beda dalam bermacam-macam keadaan dapat di-perbandingkan.Enam Sadapan Ekstremitas Sadapan ekstremitas memandang jantung dalam sebuah bidang ver-tikal disebut bidang frontal. Bidang frontal dapat dibayangkan sebagai
12 Sudut Pandang Jantung l^ 3ssatu lingkaran raksasa yang berhimpitan dengan tubuh pasien.Lingkaran ini kemudian ditandai dengan derajat-derajat. Sadapanekstremitas memandang gaya-gaya listrik (gelombang depolarisasidan repolarisasi) yang bergerak ke atas dan ke bawah serta ke kiri danke kanan melalui lingkaran ini. Bidang frontal adalah suatu bidang koronal. Sadapan ekstremitas memandang gaya-gaya listrik yang bergerak ke atas dan ke bawah serta ke kiri dan ke kanan dalam bidang frontal ini. Untuk menghasilkan enam sadapan bidang frontal, setiap elektrodasecara bergantian berperan sebagai kutub positif atau negatif (hal inidilakukan oleh mesin EKG secara otomatis). Setiap sadapan mempunyaisudut orientasi, yakni sudut pandangnyasendiri yang khas terhadap jantung. Sudut tiap sadapan dapatditentukan dengan cara menarik garis dari elektroda negatif keelektroda positif. Sudut resultan kemudian dinyatakan dalam derajatdengan cara meletakkannya pada lingkaran bidang frontal yangbersudut 3600.
40 ^l 1 Dasar-Dasar Tiga sadapan ekstremitas standar didefinisikan sebagai berikut: 1. Sadapan I dihasilkan dengan cara menjadikan lengan kiri sebagai kutub positif dan lengan kanan sebagai kutub negatif. Sudut orientasinya 0o. 2. Sadapan II dihasilkan dengan cara menjadikan tungkai sebagai kutub positif dan lengan kanan sebagai kutub negatif. Sudut orientasinya adalah 600. 3. Sadapan III dihasilkan dengan cara menjadikan tungkai sebagai kutub positif dan lengan kiri sebagai kutub negatif. Sudut orientasinya'1200.Sadapan I + Sadapan lll Sadapan ll Tiga sadapan ekstremitas tambahan dihasilkan dengan cara yangagak berbeda. Satu sadapan ditentukan sebagai kutub positif, dansadapan-sadapan lainnya, yang pada prinsipnya berperan sebagaielektroda negatif (common ground), ditentukan sebagai kutubnegatif. Sadapan ini disebut sadapan tambahan karena mesin EKGharus memperkuat gambaran untuk mendapatkan rekaman yang jelasdilihat.1. Sadapan AVL dihasilkan dengan cara menjadikan lengan kiri sebagai kutub positif dan ekstrerritas yang lain sebagai kutub negatif. Sudut orientasinya - 30o.
l^12 Sudut Pandang Jantung 4t2. Sadapan AVR dihasilkan dengan cara menjadikan lengan kanan sebagai kutub positif dan ekstremitas yang lain sebagai kutub negatif. Sudut orientasinya - 1500.3. SadapanAVF dihasilkan dengan cara menjadikan tungkai sebagai kutub positif dan ekstremitas yang lain sebagai kutub negatif. Sudut orientasinya +90o. tSadapan AVL Sadapan AVR Pada gambar di bawah ini, keenam sadapan padabidang frontal di-tunjukkan sesuai dengan sudut orientasinya. Seperti tiga pengamat kitatadi yang masing-masing memandang gajah dari sudut pandangnyasendiri yang berbeda, setiap sadapan memandang jantung dari sudutpandangnya sendiri yang berbeda. AVF (+90e,
42 _l 1 Dasar-Dasar Sadapan II, ilI, dan AVF disebut sadapan inferior karena merekalahyang paling lihai memandang permukaan inferior jantung. Permukaanatau dinding inferior jantung merupakan istilah anatomik untukbagian dasar jantung, yaitu bagian yang bersandar pada diafragma. Sadapan I dan AVL sering disebut sebagai sadapan lateral kiri ka-rena mempunyai pandangan paling jelas terhadap dinding lateral kirijantung. AVR ditakdirkan sebatang kara, danAnda dipersilakan menamainyasesuka hati. Hafalkan enam sadapan ini beserta sudutnya. Sadapan SudutSadapan inferior +60oSadapan ll +1200Sadapan lll +90oSadapan AVF +0o -300Sadapan lateral kiriSadapan ISadapan AVLSadapan AVR -1 500Di antara keenam sadapan ekstremitas, tiga merupakan sadapan standar(1, ll, dan lll), dan tiga lainnya merupakan sadapan tambahan (AVR,AVL, dan AVF). Masing-masing sadapan memandang jantung dari sudutorientasi tertentu.
12 Sudut Pandang Jantung l^ 43Enam Sadapan PrakordialKeenam sadapan prakordial, atau sadapan dada, jauh lebih mudahdipahami. Mereka disusun sepanjang dada dalam bidang horizontal se-perti yang digambarkan di bawah. Sementara sadapan bidang frontalmemandang gaya listrik yang bergerak ke atas dan ke bawah sertake kiri dan ke kanary sadapan prakordial merekam Saya-gaya yar.gbergerak ke anterior dan posterior. Untuk menghasilkan enam sadapan prakordial, masing-masingelektroda dada secara bergiliran dijadikan sebagai kutub positif, danseluruh tubuh dianggap sebagai elektroda negatif. Enam elektrodapositif, yang menjadi sadapan prekordial V, sampai Vu, diatur sebagaiberikut: . Vr ditempatkan di sela iga keempat di sebelah kanan sternum' . V, ditempatkan di sela iga keempat di sebelah kiri sternum' . Vs ditempatkan di antara V, cian Vo. . Va ditempatkan di sela iga kelima pada linea medioklavikularis. . Vs ditempatkan di antara Vo dan Vu. . Vu ditempatkan di sela iga kelima pada linea aksilaris media. Jilz v: vr Sadapan prakordial menggambarkan bidang horizontal atau trans- versal dan memandang gaya listrik yang bergerak ke arah anterior dan posterior.
44 _l 1 Dasar-Dasar Sama seperti sadapan ekstremitas, setiap sadapan prakordial palingjelas memandang daerah cakupannya masing-masing. Perhatikan bahwa ventrikel kanan terletak di sebelah anterior danmedial di dalam rongga tubutu dan ventrikel kiri terletak di sebelahposterior dan lateral. Sadapan V, dan V, terletak langsung di atas ven-trikel kanan, V, dan V, di atas septum interventrikel, serta V, dan Vu diatas ventrikel kiri. Sadapan V, sampai Vn sering disebut sebagai sadapan anterior, danVu dan Vu bersama dengan I dan AVL disebut sebagai sadapan lateralkiri.Sadapan Kelompokv.t,vy v3, v4 AnteriorI, AVL, % Vu Lateral kiriII,III, AVF InferiorAVR
Sepatah Kata Mengenai Vektor l^ qS Sepatah Kata Mengenai VektorKetahuilah bahwa setiap elektroda EKG hanya merekam rata-rataaliran arus listrik. Dengan demikiary walaupun terdapat Pusaran-pusaran arus listrik kecil yang berjalan simultan ke setiap arah, setiapsadapan hanya merekam jumlah rerata beberapa gaya ini. Dengancara ini, tercipta pola-pola yang amat sederhana dari kekacauan ini. Konsep ini sesungguhnya sangat sederhana; mari kita gunakan ana-logi untuk menjelaskan hal ini. Sepanjang pertandingan sepak bola,seorang kiper dapat menendang atau melemparkan bolanya berkali-kali ke anggota timnya. Beberapa bola akan menuju ke kiri, yang lainke kanary sementara yang lain lurus ke depan. Namun pada akhirpertandingan, arah rata-rata semua tendangan dan lemparan kipertersebut kemungkinan besar lurus ke arah gawang lawan. Gerakanrata-rata ini dapat digambarkan dengan panah tunggal atau aektor. Elektroda EKG kita dengan tepat merekam vektor ini ketika m'eng-ukur aliran listrik dalam jantung. Sudut orientasi vektor ini menggam-barkan arah rata-rata alirary dan panjangnya menggambarkan voltase(amplitudo) yang dicapai. Setiap saat, gaya listrik yang bergerak dalam jantung dapat digam-barkan dengan satu vektor, dan vektor ini diterjemahkan oleh setiap sa-dapan menjadi pola gelombang sederhana yang kita lihat pada EKG.4#y 6r (A) Arah setiap tendangan#qF Pqh kiper sepanjang pertanding. an. (B) satu vektor tunggal menggambarkan arah rata- rata dan jarak semua ten- dangan ini.
46 ^l 'l Dasar-Dasar EKG l2-Sadapan NormalSekarang Anda mengetahui tiga hal yang diperlukan untuk memper-oleh gambaran normal EKG 12-sadapan: 1. Jalurnormal aktivasi listrik jantung dan nama-nama segmerq ge- lombang, dan interval yang dihasilkan. 2. Orientasi kedua belas sadapan, enam pada bidang frontal dan enam pada bidang horizontal. 3. Satu konsep sederhana bahwa masing-masing sadapan setiap saat merekam aliran listrik rata-rata. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah menggunakan apa yangtelah Anda ketahui dan membayangkan gambaran setiap gelombangpada kedua belas sadapan. mGelombang PDepolarisasi atrium berawal dari nodus sinus di bagian atas atriumkanan. Atrium kanan berdepolarisasi lebih dahulu, baru kemudianatrium kiri. Oleh karena ifu, vektor aliran listrik atrium mengarah darikanan ke kiri dan sedikit ke inferior (panah besar).
l^EKG 12-Sadapan Normal 47 Setiap sadapan yang memandang gelombang depolarisasi atriumyang bergerak mendekatinya akan merekam defleksi positif padakertas EKG. Hal ini terlihat jelas pada sadapan lateral kiri dan inferior.Pada bidang frontal, sadapan ini meliputi sadapan lateral kiri, yaitusadapan I dan AVL serta sadapan inferior, yaitu sadapan II dan AVF. Sadapan III, yang juga termasuk salah satu sadapan inferior, di-tempatkan sedikit berbeda. Ia adalah sadapan inferior yang terletakpaling kanan (orientasi +1200) dan sebenamya terletak hampir tegakIurus terhadap aliran listrik atrium. Dapat diperkirakan bahwa sa-dapan III seringkali merekam gelombang P bifasik. Sadapan AVI{, yakni sadapan bidang frontal yang terletak palingkanan (orientasi -1500), memandang aliran listrik bergerak men-jauhinya sehingga ia merekam defleksi negatif murni. -A-s366p1 1 IVektor depolarisasi atrium mengarah ke sebelah kiri dan inferior. Oleh karena itu, sadapan merekam gelombang positif, AVR merekam gelombang negatif, dan sadapan lll merekam gelombang bifasik. Pad.a bidang horizontal, sadapan lateral kiri Vu dan Vu merekamdefleksi positif, seperti rekaman sadapan I dan AVL pada bidang fron-tal. Sadapan V, yang terletak di atas jantung kanan, terorientasi tegaklurus terhadap arah aliran listrik sehingga merekam gelombang bi-fasik, sama seperti sadapan III. Sadapan V, sampai V, merekam gelom-bang yang bervariasi.
48 ^l 1 Dasar-Dasar vo -A- v14.-- Depolarisasi atrium pada bidang horizontal. V, merekam gelombang bifasik, dan Vu merekam gelombang positif. Karena atrium berukuran kecil, voltase yang mampu dihasilkannyajuga kecil.,Amplitudo gelombang P biasanya tidak melebihi 0,25mV (2,5 mm atau dua setengah kotak kecil) pada semua sadapan.Amplitudo gelombang P biasanya paling positif pada sadapan II danpaling negatif pada sadapan AVR.Setiap Orang itu UnikHarap waspada. Setiap orang berbeda-beda anatomi da orientasijantungnya sehingga aturan mutlak tidak mungkin diterapkan.Misalnya meskipun gelombang P pada sadapan III biasanya bifasik,sering dijumpai juga bentuk gelombang P yang negatif pada jantungyang betul-betul normal. Hanya diperlukan perubahan vektor aliranlistrik sebesar beberapa derajat untuk mengubah gelombang bifa-sik menjadi gelombang negatif. Hal ini dapat terjadi, misalnya, jikajantung pasien mempunyai sudut yang sedikit berbeda dalam rong-ga dada. Oleh karena itu, sudut orientasi vektor aliran listrik yairgnormal dinyatakan dalam suafu kisaran angka, bukan satu angka saja.Misalnya, vektor gelombang P yang normal berkisar dari 0o sampai700.
EKG 12-Sadapan Normal _l qS sadapan lll {rr sadapan lll Rotasi jantung dalam rongga dada mengubah arah pandang sadapan terhadap aliran listrik. Sadapan lll biasanya berorientasi tegak lurus terhadap depolarisasi atrium. Bila apeks jantung berputar ke kiri' sadapan lll akan memandang depolarisasi atrium bergerak menjauhinya sehingga akan merekam gelombang yang sangat negatif' tnterval PRInterval PR menggambarkan waktu mulai dari awal depolarisasiatrium sampai awal depolarisasi ventrikel. Interval ini mencakupperlambatan konduksi yang terjadi pada nodus AV. Interval PRbiasanya berlangsung selama 0,12 sampai 0,2 detik (sepanjang 3-5 mmpada kertas EKG).
50 ^l 1 Dasar-Dasar .t lnterval PR lnterval PR normal berlangsung selama 0,12 sampai0,2 detikSegmen PRSegmen PRmenggambarkanwaktu mulai dari akhir depolarisasi atriumsampai awal depolarisasi ventrikel. Segmen PR biasanya berupa garishorizontal dan berjalan pada garis dasar yang sama seperti sebelummunculnya gelombang P. iegmen PR berupa garis horizontalKompleks QRS Memang Kompleks, TetapiTidak RumitGelombang depolarisasi listrik kita yang muncul dari nodus AV ini se-karang siap memasuki ventrikel.Gelombang Q SeptumSeptum interventrikel, yaitu dinding otot yang memisahkan ventrikelkanan dengan kiri, berdepolarisasi paling awal, dari arah kiri ke
EKG 12-Sadapan Normal _l Stkanan. Fasikula septum yang sangat halus milik cabang berkas kiribertanggung jawab menghantar gelombang depolarisasi ke daerahjantung ini dengan cepat. Depblarisasi septum tidak selalu terlihat pada EKG, tetapi bilaterlihat, depoiarisasi kecil yang berjalan dari kiri-ke-kanan inimenyebabkan munculnya defleksi negatif yang sangat kecil pada satuatau beberapa sadapan lateral kiri. Oleh karena itu, defleksi negatifawal ini, atau gelombang Q, dapat terlihat pada sadapan I, AVL, Vu,dan Vu. Kadang-kadang gelombang Q kecil dapat terlihat juga padasadapan inferior dan V, serta Vu. Amplitudo gelombang Q yang normal tidak melebihi 0,1 mV. Sadapan lateral kiri memandang depolarisasi septum yang berjalan dari kiri ke kanan bergerak menjauhinya. oleh karena itu, sadapan tersebut merekam defleksi negatif awal yang kecil, atau gelombang Q. Gelombang Q kecil juga kadang-kadang terlihat pada sadapan inferior; ini masih normal
52 _l 1 Dasar-DasarMiokardium Ventrikel yang Lain Turut BerdepolarisasiBagian ventrikel lainnya yang merupakan miokardium yang tebalmendapat giliran selanjutnya untuk berdepolarisasi. Karena ventrikelkiri jauh lebih tebal daripada ventrikel kanan, ia mendominasi sisakompleks QRS, sehingga vektor aliran listrik rata-rata condong ke kiri.Vektor ini biasanya mengarah ke mana pun mulai dari 0o sampai +90o.Oleh karena itu, pada bidang frontal, terlihat defleksi positif yang besar(gelombang R) pada sebagian besar sadapan lateral kiri dan inferior.Sadapan AVR yang terletak di sebelah kanan merekam defleksi negatifyang dalam (gelombang S). sadapan AVR sadapan ll Depolarisasi ventrikel yang terlilrat pada sadapan l, ll, dan AVR. Sadapan I merekam gelombang Q kecil yang menandai depolarisasi septum, dan ge- lombang R tinggi. Sadapan lljuga merekam gelombang R tinggi, dan gelombang Q kecil (arang). Kompleks QRS pada sadapan AVR juga sangat negatif.
l^EKG 12-Sadapan Normal s3 Pada bidang horizontal, sadapan V, dan Y, yang berada di atasventrikel kanan, merekam gelombang S yang dalam karena aliranlistrik bergerak menjauhi sadapan ke arah kiri. Sebaliknya, sadapan V,dan Vu yang terletak di atas ventrikel kiri, merekam gelombang R yangpositif tinggi. Sadapan V, dan Vn menggambarkan zona transisi, dansalah satu sadapan ini biasanya merekam gelombang bifasik, yaknigelombang R dan sebuah gelombang S yang amplitudonya hampirsama. Pola amplitudo gelombang R yang meningkat secara progresif,dari kanan-ke-kiri pada sadapan irakordial ini disebut peningkatangelombang R (R-waue progression). Gelombang R paling kecil padasadapan V,, dan paling besar pada sadapan Vu (gelombang R disadapan Vu biasanya sedikit lebih kecil daripada di sadapan Vr). Kitajuga berbicara mengenai zona transisi, yaitu sadapan prakordial atausadapan tempat kompleks QRS berubah mulai dari dominan negatifsampai menjadi dominan positif. Zona transisi yang normal terdapatpada sadapan V, dan Vo. Amplitudo kompleks QRS jauh lebih besar daripada gelombangP karena massa ventrikel jauh lebih besar daripada atrium sehinggadapat menghasilkan potensial listrik yang jauh lebih besar.nTrlll-Jl.'i ijjii!:if,.i#,iH-ill]+{F'fi+iiiiil i++ iJ.i:i l:fi I : Iir:J+i];llitl Fi rl+rii:il!'i1i 11t !riii]lrTffiTlt]ffiffi1\",#{Hi# l illtlililiir titiFt1iti1-t'iI I i ,#,;'r$Ttliliii ; !',Tr,\":llTtTil:] :l-iuf, :lil i -:lJ-fii''lififf$i \"'iji}fifriifili] rfqlfifiF.il+l ii n;F{itiit I,l : lifitlrli,iffiii*-it1 lilll rrti+. t: t; l l11l l: i,-'a:lDepolarisasi ventrikel paCa sadapan prakordial. Perhatikan pola normalpeningkatan gelombang R. Gelombang R pada sadapan V. bersifatbifasik.
lnterval QRSInterval QRS, yang menggambarkan durasi kompleks QRS, normalnyaberdurasi mulai dari 0,06 sampai 0,1 detik. interval QRSSegmen STSegmen ST biasanya horizontal atau perlahan-lahan melandai ke ataspada semua sadapan. Ia menggambarkan waktu mulai dari akhirdepolarisasi ventrikel sampai awal repolarisasi ventrikel' segmen ST Gelombang TGelombang T menggambarkan rep olarisasi ventrikel. Tidak seperti depolarisasi kebanvakan terjadi dengan pasif,repolarisasi memerlukan pemakaian energi sel yang sangat besar(ingat pompa membran). Gelombang T sangat rentan terhadap
EKG 12-sadapan Normal l^ 55\"segala macam pengaruh, baik yang berasal dari jantung mauPun di luar jantung (misalnya hormonal, neurologik), sehingga mempunyai gambaran yang bervariasi. Meskipun demikian, ada beberapa pernyataan umum yang sifatnya pasti. Pada jantung yang normal, repolarisasi biasanya dimulai dari daerah jantung yang paling terakhir berdepolarisasi, kemudian berjalan mundur ke arahyangberlawanan dengan arah gelornbang depolarisasi (panahbesar). Karena gelombang depolarisasi yang mendekat mauPun gelombang repolarisasi yang menjauh akan menghasilkan defleksi positif pada EKG, elektroda yang merekam defleksi positif selama depolarisasi(tampak sebagai gelompangRtinggi) biasanya juga akan me- rekam defleksi positif selama rEolarisasi (tampak sebagai gelombang T positif). Oleh karena itu, biasanya gelombang T positif selalu dapat dijumpai pada sadapan dengan gelombang R yang tinggi. Amplitudo atau tinggi gelombang T yang normal adalah sepertiga sampai dua pertiga gelombang R yang sebelumnya. Repolarisasi ventrikel memunculkan sebuah gelombang T pada EKG. Gelombang T biasanya positif pada sadapan dengan gelombang R yang tinggi. lnterval QT Interval QT dimulai dari awal depolarisasi ventrikel sampai akhir repolarisasi ventrikel. Oleh karena itu, ia meliputi semua peristiwa- peristiwa listrik yang terjadi di dalam ventrikel. Dari segi durasi, interval QT lebih banyak didominasi oleh repolarisasi ventrikel daripada depolarisasi (gelombang T lebih lebar daripada kompleks QRS).
s6 _l 1 Dasar-Dasar Durasi interval QT sebanding dengan frekuensi denyut jantung.Semakin cepat jantung berdenyut, semakin cepat ia harus berepolarisasiuntuk mempersiapkan kontraksi selanjutny4 sehingga interval QTakan semakin singkat. Sebaliknya bila jantung sedang berdenyut lam-bat, kebutuhan untuk segera berepolarisasi juga berkurang, sehinggainterval QT memanjang. Pada umumnya interval QT menyusunsekitar 40% siklus jantung normal, biia diukur dari satu gelombang Rke gelombang R berikutnya. I /1 n IY interval R-R (1 siklus)tl IQTI interval interval R-Rlnterval QT menyusun sekitar 40% siklus ja.ntung (interval R-R). Semakincepat denyut jantuhg, semakin singkat interval QT. Frekuensi jantung padagambar B lebih cepat daripada frekuensi jantung pada gambar A, sehinggainterval QT pada gambar B jauh lebih singkat (kurang dari satu setengahkotak dibandingkan dengan dua kotak penuh).
l^EKG 12-Sadaparr Normal s7 Tafsiran Berbagai Gelombang pada EKG Normal1. Gelombang P berukuran kecil dan biasanya positif pada sadapan lateral kiri dan inferior. Gelombang ini seringkali bifasik pada sadapah III dan V,. Gelombang ini biasanya paling positif pada sadapan II dan paling negatif pada sadapan AVR.2. Kompleks QRS berukuran besal, dan gelombang R yang tinggi (defleksi positif) biasanya terlihat pada sebagian besar sadapan lateral kiri dan inferior. Peningkatan gelombang R ditandai dengan pembesaran gelombang R yang berurutan ketika melintasi sadapan prakordial muiai dari V, sampai Vr. Gelombang Q awal kecil yang menggambarkan depolarisasi sekat, sering dapat ditemukan pada satu atau beberapa sadapan laterai kiri, dan kadang pada sadapan inferior.3. Gelombang T besamya bervariasi, tetapi biasanya positif pada sa- dapan dengan gelombang R yang tinggi.Sekarang, lihatlah baik-baik EKG berikut. Apakah tampak familiar?,1:: !::: jr'f :: t, ir-:1r- '-:,:r ilr.r:.r-;..:iir]:.-l-4..+j i...r l.: r:. l:,--i-: l ' :;.:tr'i,'.1'! :i - -- ----:--.--rI
s8 ^l 1 Dasar-Dasar Tentu saja gambar ini tampak familiar. Semuanya adalah EKG 12-sadapan normal, yang serupa dengan gambar di awal buku ini. Selamat! Anda telah berhasil melewati bagian yang paling susahdalam buku ini. Segala sesuatu yang muncul berikutnya dibangunsecara logis dari prinsip-prinsip dasar yang sekarang telah Andakuasai.
Search