Staf ilokokusStafilokokus adalah sel sferis gram-positii biasanya penyebab infeksi saluran kemih pada wanita muda. Spesies lainnya penting pada kedokteran hewan.tersusun dalam kelompok seperti anggur yang tidak teratur.Stafilokokus tumbuh dengan mudah di berbagai medium Morfologi & ldentifikasidan aktif secara metabolik, melakukan fermentasi A. CIRI KHAs ORGANISMEkarbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi Stafilokokus adalah sel sferis, berdiameter sekitar 1 pmdari putih hingga kuning tua. Beberapa tipe stafilokokus tersusun dalam kelompok yang tidak teratur. (Gambar 14-1). Kokus tunggal, berpasangan, tetrad, dan bentukmerupakan flora normal kulit dan membran mukosamanusia; tipe lainnya dapat menimbulkan supurasi, rantai juga terlihat di biakan cairan. Kokus yang muda memberikan pewarnaan gram-positif yang kuat; akibatmembentuk abses, berbagai infeksi piogenik, dan bahkan penuaan, banyak sel menjadi gram-negatif. Stafilokokusseptikemia yang fatal. Stafilokokus patogen dapat tidak motil dan tidak membentuk spora. Bila dipengaruhi obat-obat seperti penisilin, stafilokokus lisis.menyebabkan hemolisis darah, mengkoagulasi plasma, Spesies mikrokokus sering menyerupai stafilokokus.serta menghasilkan berbagai enzim dan toksin Spesies tersebut ditemukan hidup-bebas di lingkungan dan membentuk kelompok empat atau delapan kokus yang ter-ekstraselular. Bentuk keracunan makanan yang paling atur. Koloninya dapat berwarna kuning, merah, atau jingga.sering terjadi disebabkan oleh enterotoksin stafilokokusyang tahan-panas. Stafilokokus cepat menjadi resistan B. BIAKANterhadap banyak obat antimikroba dan menyebabkan Stafilokokus mudah berkembang pada sebagian besarmasalah terapi yang sulit. medium bakteriologik dalam lingkungan aerobik atau mikroaerofilik. Organisme ini paling cepat berkembang Genus stafilokokus sedikitnya memiliki 30 spesies. pada suhu 37')C tetapi suhu terbaik untuk menghasilkanTiga spesies utana yang memiliki kepentingan klinis pigmen adalah suhu ruangan (20-25 0C). Koloni pada medium padat berbentuk bulat, halus, meninggi, danadalah S tap hy lo sc o c cu aur e u s, S tap hy lo c o c c us ep i derm i dis, berkilau. S aureus biasanya membentuk koloni berwarnadan Staphyloclccus saprophyticus. Staphylococcus /zureus abu-abu hingga kuning tua kecoklatan' Koloni Sbersifat koagulase-positif, yang membedakannya dari epidermidis biasanya berwarna abu-abu hingga putih padaspesies lainnya. S aureus adalah patogen utama padamanusia. Hampir'semua orang pernah mengalami infeksi isolasi pertama; banyak koloni hanya menghasilkan pigmen setelah inkubasi lama. Pigmen tidak dihasilkanS aureus selama hidupnya, dengan derajat keparahan yangberagam, dari keracunan makanan atau infeksi kulit ringan pada keadaan anaerob atau pada kaldu. Berbagai derajathingga infeksi berat yang mengancam jiwa. Stafilokokus hemolisis disebabkan oleh S aureus dan kadang-kadang oleh spesies lainnya. Spesies Peptostreptokokus, yangkoagulase-negatif adalah flora normal manusia dan merupakan kokus anaerobik, sering menyerupaikadang-kadang menyebabkan infeksi, seringkali berkaitandengan implantasi alat-alat, terutama pada pasien yang morfologi stafi lokokus.sangat muda, tua, dan dengan fungsi imun yang terganggu.Sekitar 75o/o infeksi yang disebabkan oleh stafilokokuskoagulase-negatif ini akibat S epidermidis; infeksi yangdisebabkan oleh Stap hy lo co ccus lugdunens is, Stap hy lo coccuswarneri, Staphylococcus hominis, dan spesies lainnya lebihjarang terjadi. S saprophyticus relatif sering me njadi 225
225 / BAB 14Fu-s. ryb#L* GS €*4p tersedianya protein pengikat penisilin (penicillin-binding protein; PBP) pada organisme tersebut.'*{ € r *--tr t ll & 3. Di Amerika Serikat, S aureus dianggap sensitif\"f.LgrT s terhadap vankomisin jika konsentrasi penghambatI tr*\A!-rl\"t 1S # r minimumnya (minimum inhibitory consentration, MIC) & kurang atau sama dengan 4 ytgl mL; kerentanan&,*\f*fi\"e *-&,*F: intermediat jika MIC 8-16 pg/ml; dan resistan jika MIC&Lba > 16 pg/mL. Strain S aureus dengan kerentananFF \-s *€3 I & intermediate terhadap vankomisin telah diisoiasi di Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain. Organisme th+ E ini juga disebut sebagai uancomycin-intermediate S aureus, atau \"VISA\". Organisme tersebut umumnya diisolasi darira*'lrtake!.€&%gt p&t t dS fr pasien-pasien dengan infeksi kompleks yang mendapat terapi vankomisin lama. Kegagalan terapi vankomisin'-a=€r w?-.p€q* if-^ff ' sering kali terjadi. Mekanisme resistansi berhubungan bfrfie dengan peningkatan sintesis dinding sel serta perubahan dinding sel dan bukan sebagai akibat gen uan yangGambar 74-7. Pev.tarnaan Gram dari Staphylococcus ditemukan pada enterokokus. Strain S aureus denganaLtreus memperiihatkan kokus gram positif berpasangan, kerentanan intermediate terhadap vankomisin biasanyatetrad, dan berkelompok. resistan terhadap nafsilin tetapi umumnya sensitif terhadapC. SIFAT PERTUMBUHAN oksazolidinon dan quinupristin/dalfopristin.Stafi lokc,ku.s memproduksi katalase, yang membedakannya 4. Pada tahun 2002, strain uancomycin-resistant S aureus (YRS.\) diisolasi dari pasien di Amerika Serikat.dengan streptokokus. Stafilokokus memfetmentasikan Isolat mengandung gen uartA resistan vankomisin daribanyak karbohidrat secara lambat, menghasilkan asam enterokokus (lihat Bab 15) dan gen mecA resistan nafsilinlaktat tetapi tidak menghasilkan gas. Aktivitas proteolitik (lihat di atas). Kedua strainYRSA di atas sensitif terhadappada masin g-rnasi n g s tra itt sangat bervari a.si. S tafi lokokus antibiotik lain. S aureus yang resistan terhadap vankomisin menjadi perhatian besar di seluruh dunia.patogen menghasilkan banyak substansi ekstraselular,yang akan diuraikan di barvah ini. 5. Resistansi yang diperantarai plasmid (plasmid-mediated resistance) terhadap tetrasiklin, eritromisin, aminoglikosida, Stafilokokus relatif resistan terhadap pengeringan,panas (tahan pada suhu 50 0C selama 30 menit), dan dan obat-obat lain sering terjadi pada stafilokokus.natrium klorida 9o/o retapi mudah dihambat oleh bahankimia tertentu, seperti heksaklorofen 3%o. 6. \"Toieransi\" menunjukkan bahwa stafilokokus dihambat oleh suatu obat tetapi tidak dibunuh-yaitu, Stafilokokus memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terdapat perbedaan besar antara konsentrasi penghambatterhadap obat antimikroba. Re.sisransi stafiiokokus dibagi minimal dan konsentrasi letal minimal obat antimikroba.menjadi bebcrapa kelas: Pasien dengan endokarditis yang disebabkan oleh S aureus 1. Sering memproduksi p-laktamase, dike ndalikan yang toleran dapat menunjukkan .perjalanan klinis yang lebih lama dibandingkan dengan pasien yang menderitaoleh plasmid, dan membuat organisme ini resistanterhadap berbagai penisilin (penisilin G, ampicilin, endokarditis akibat S aureus yang masih sensitif. Toleransi kadang-kadang terjadi akibat kurangnya aktivasi enzimtikarsilin, piperasilin, dan obat yang serupa). Plasmidditransmisikan melalui transduksi dan mungkin juga autolitik di dinding sel.melalui konjugasi. D. VARIASI 2. Resistansi terhadap nafsilin (dan terhadap metisilin Biakan stafilokokus mengandung beberapa bakteri yangdan oksasilin) tidak tergantung pada produksi p- berbeda dari sebagian besar populasi dalam membentuk karakteristik koloni (ukuran koioni, pigmen, hemolisis),laktamase. Gen mecA yang resistan terhadap nafsilin elaborasi enzim, resistansi obat, dan patogenitas. Secaraterletak di dalam kromosom. Mekanisme resistansinafsilin dikaitkan dengan kekurangan atau tidak in uitro, ekspresi karakteristik koloni ditentukan oleh kondisi pertumbuhan: Bila S aureus y^ng resistan terhadap nafsilin diinkubasi pada agar darah pada suhu 37 \"C, satu dari 107 organisme menunjukkan resistansi terhadap nafsilin; bila diinkubasi pada agar yang mengandung natrium klorida 2-5o/o pada suhu 30')C, satu dari 103 organisme resistan terhadap nafsilin.
STAFILOKOKUS 227Struktur Antigen membedakan stafilokokus, yang positif, denganStafilokokus mengandung polisakarida antigenik dan streptokokus, yang negatif.protein serta substansi penting lainnya di dalam strukturdinding sel. Peptidoglikan, polimer polisakarida yang B. KoAGuLASE DAN FAKTOR PENGGUHPALmengandung subunit-subunit yang terangkai, merupakaneksoskelet yang kaku pada dinding sel. Peptidoglikan S aureus menghasilkan koagulase, suatu protein miripdihancurkan oleh asam kuat atau pajanan terhadap enzim yang dapat menggumpalkan plasma yang mengandung oksalat atau sitrat. Koagulase berikatanlisozim. Hal ini penting pada patogenesis infeksi: dengan protrombin; bersama-sama keduanya menjadi aktil secara'enzirriatik dan menginisiasi polimerisasiPeptidoglikan memicu produksi interleukin-l (pirogenendogen) dan antibodi opsonik oleh monosit, dan dapat fibrin. Koagulase dapat menyimpan fibrin padamenjadi clt emo attractan / untuk lekosit poiimorfonuklear, permukaan stafilokokus, mungkin mengubah ingestinyayang memiliki aktivitas mirip-endotoksin, dan oleh sel fagositik atau destruksi stafilokokus dalam sel- sel tersebut. Memproduksi koagulase dianggap samamengaktifkan komplemen. dengan memiliki potensi menjadi patogen invasif. Asam teikoat, yang merupakan polimer gliserol atau Faktor penggumpal adalah kandungan permukaan .9ribitol fosfat, berhubungan dengan peptidoglikan dan aureus yang berfungsi melekatkan organisme ke fibrindapat menjadi antigenik. Andbod.i anti-asam-teikoat yang atau fibrinogen. Bila berada di dalam plasma, S aureus membentuk gumpalan. Faktor penggumpal berbedadapat didetelsi dengan difusi jel dapat ditemukan padapasien endokarditis aktif yang disebabkan oleh S aureus. dengan koagulase. Protein A adalah.komponen dinding sel pada banyak C. ENZIM LAINstrain S aureus yang berikatan dengan bagian Fc darimolekul IgG kecuali IgG3. Bagian Fab dari IgG yang Enzim-enzim lain yang dihasilkan oleh stafilokokus antaraterikat dengan protein A bebas berikatan dengan antigenspesifik. Protein A menjadi reagen yang penting dalam lain adalah hialuronidase, atau faktor penyebar;imunologi dan teknologi laboratorium diagnostik;misalnya, protein A yang berikatan dengan molekul IgG stafilokinase menyebabkan fibrinolisis tetapi bekerja jauh lebih lambat daripada streptokinase; proteinase; lipase;yang berhadapan secara langsung dengan antigen bakteri dan B-laktamase.spesifik akan mengaglutinasi bakteri yang memiliki antigentersebut (\"koaglutinasi\"). D. EKSoToKSIN Beberapa strain S Aureut memiliki kapsul, yang cr,-toksin merupakan protein heterogen yang bekerjamenghambat fagositosis oleh lekosit polimorfonuklear dengan spektrum luas pada membran sel eukariot. cr- toksin merupakan hemolisin yang kuat. B-toksin dapatkecuali terdapat antibodi spesifik. Sebagian besar strain menguraikan sfingomielin sehingga toksik untuk berbagaiS aureus mempunyai koagulase atau faktor penggumpal, sel, termasuk sel darah merah manusia. y-toksinpada permukaan dinding sel; koagulase terikat denganfibrinogen secara nonenzimatik, sehingga menyebabkan melisiskan sel darah merah manusia dan hewan. 6-toksin bersifat heterogen dan terurai menjadj beberapa subunitagregasi bakteri. pada detergen nonionik. Toksin tersebut m€ngganggu membran biologik dan dapat berperan pada penyakit Uji serologi memiliki keterbatasan dalam mengiden- diare akibat S aureus.tifikasi stafilokokus. E. LEUKOSIDINEnzim & Toksin Toksin S aureus ini memiliki dua komponen. LeukosidinStafilokokus dapat menyebabkan penyakit baik melalui dapat membunuh sel darah putih manusia dan kelinci.kemampuannya untuk berkembang biak dan menyebar Kedua komponen tersebut bekerja secara sinergis padaluas di jaringan serta dengan cara menghasilkan berbagai membran sel darah putih membentuk pori-pori dansubstansi ekstraseluiar. Beberapa substansi tersebut adalah meningkatkan permeabilitas kation.enzim; lainnya dianggap sebagai toksin, tetapi dapatberfungsi sebagai enzim. Banyak dari toksin tersebut di F. TOKSIN EKSFOLIATIFbawah kontrol genetik plasmid; beberapa dapat Tolain epidermolitik S aureus ini merupakan dua protein yang berbeda dengan berat molekul yang sama. Toksindikendalikan kromosomai dan ekstrakromosomal; dan epidermolitik A adalah produk gen kromosomal dan tahanmekanisme kontrol genetik lainnya tidak dapat diiabarkan panas (tahan dididihkan seiama 20 menit). Toksindengan baik.t._ KATALASEStafilokokus menghasilkan katalase, yang mengubahhidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Uji katalase
228 BAB 14epidermolitik B diperantarai plasmid dan ridak tahan dan bersifat hemolitik. Smfilokokus yang nonpatogen danpanas. Toksin epidermolitik menyebabkan deskuamasi tidak invasif seperti S epidermidis bersifat koagulase-negatifgeneralisata pada staphylococcal scalded skin syndrome.Toksin-tolain tersebut merupakan superantigen. dan cenderung nonhemolitik. Organisme ini jarangG, ToKsIN sINDRoH-sYoK-ToKSIK menyebabkan supurasi tetapi dapat menginfeksi proteseSebagian besar strain S aureus yang diisolasi dari pasien ortopedik atau kardiovaskular, atau menyebabkandengan sindrom syok.toksik menghasilkan toksin yangdisebut toksin sindrom-syok-toksik-1 (TSST-1), yang penyakit pada orang dengan fungsi imun yang terganggu.serupa dengan enterotoksin F. TSST-1 merupakan S saprophyticu.r kiasnya tidak berpigmen, resistan terhadapsuperantigen prototipikal (iihat Bab 8). TSST-1 berikatan novobiosin, dan nonhemolitik; bakteri ini menyebabkandengan moiekul MHC kelas II, menstimulasi sel T, yang infelai saluran kemih pada wanita muda.menimbulkan manifestasi protean pada sindrom syok Regulasi Determinan Virulensitoksik. Toksin ini menyebabkan demam, syok, dan Protein permukaan S aureus, seperti protein A danmelibatkan berbagai sistem tubuh, termasuk ruam kulitdeskuamatif. Gen untuk TSST-1 ditemukan pada sekitar adhesin, disintesis selama fase pertumbuhan eksponensial.2070 isolasi S aureus. Protein yang disekresikan, seperti toksin, disintesis padaH. ENTERoToKSTN fase stasioner. Fase-fase pertumbuhan ini dapat jugaTerdapat berbagai enterotoksin (A-E, G-1, K-M). Sekitar menggambarkan stadium awal infeksi dan fase ketika terjadi penyebaran infeksi ke jaringan sekitar.50%o strain S aureus dapat menghasilkan satu enterotoksinatau lebih. Seperti TSST-1, enterotoksinnya merupakan Gen regulon global aksesori, agr, memiliki dua operon utama. Satu mengandung kode molekul RNA yang unik,superantigen. Enterotoksin.tahan terhadap panas danresistan terhadap kerja enzim usus. Enterotoksin RNAIII. Mole kul ini menginduksi peningkatanmerupakan penyebab penting keracunan makanan;enterotoksin dihasilkan brla S aureus tumbuh di makanan pembentukan protein yang disekresi dan penurunanyang mengandung karbohidrat dan protein. Ingesti 25 pg pembentukan protein permukaan. Berlawanan denganenterotoksin B dapat menyebabkan muntah dan diare. RNAIII, terdapat promoter yang bertugas membentukEfek muntah enterotoksin B kemungkinan terjadi akibat RNAII dari sebuah operon empat-gen, agrB-DCA. Produkstimulasi sistem saraf pusat (pusat muntah) setelah toksin RNAII dibutuhkan untuk pembentukan RNAIII yangbekerja pada reseptor saraf di usus. opdmal. Gen agrB dan agrD juga menghasilkan peptida penanda kecii yang mengaktifkan pembentukan RNAIII Toksin eksfoliatii TSST-1, dan gen enterotoksinterdapat pada elemen kromosom yang disebut pulau dengan cara yang bergantung pada densitas sel S aureus.patogenisitas. Gen-gen tersebut berinteraksi denganelemen genetik aksesoris-bakteriofag-untuk meng- Selain itu, protein regulator aksesoris stafilokokus, yang dikodekan oleh sarA, berikatan dengan daerah promoterhasilkan tolain. di lokus agr, sehingga meningkatkan kadar RNAII dan RNAIII.Patogenesis PatologiStafilokokus, terutama S epidermidis, merupakan flora Prototipe lesi stafilokokus adaiah furunkel atau absesnormal pada kulit, saiuran napas, dan saluran cerna setempat lainnya. Kelompok S aureus yang terdapat di folikel rambut menyebabkan nekrosis jaringan (faktormanusia. S aureus ditemukan dalam hidung pada 20-50o/o demonekrotik). Koagulase dihasilkan dan mengoagulasimanusia. Stafilokokus juga sering ditemukan di pakaian, fibrin di sekitar lesi dan di dalam limfatik, mengakibatkanseprai, dan benda-benda lainnya di lingkungan manusia. pembentukan dinding yang membatasi proses dan diperkuat oleh akumulasi sel-sel radang dan kemudian Kemampuan patogenik S aureus tertentu merupakan jaringan fibrosa. Di tengah lesi, terjadi pencairan jaringangabungan efek faktor ekstraseluiar dan toksin serta sifat nekrotik (dibantu oleh hipersensitivitas lambat), dan absesinvasif strain tersebut. Salah satu akhir spektrum penyakit \"mengarah\" pada daerah yang resistansinya paling rendah.oleh stafilokokus adalah keracunan makanan, yang semata- Setelah cairan di tengah jaringan nekrosis keluar, ronggamata akibat konsumsi makanan yang mengandung entero- secara peian-pelan diisi dengan jaringan granulasi dantoksin; sedangkan bentuk akhir lainnya adalah bakteremia akhirnya sembuh.stafilokokus dan abses yang tersebar di semua organ. Supurasi fokal (abses) merupakan ciri khas infeksi S aureus yang patogen dan invasif menghasilkan stafilokokus. Dari fokus mana pun, organisme dapatkoagulase dan cenderung menghasilkan pigmen kuning menyebar melalui aliran darah dan sistem limfatik ke bagian tubuh lain. Supurasi dalam vena, yang menimbulkan trombosis, merupakan gambaran umum penyebaran tersebut. Pada osteomielitis, fokus primer pertumbuhan
STAFILOKOKUS 229S aureus secara khas terdapat di pembuluh darah terminal Uj i Laboratorium Diagnostikbagian metafisis tulang panjang, menyebabkan nekrosistulang dan supurasi kronik. S aureus dapat menyebabkan A. SPESIMENpneumonia, meningitis, empiema, endokarditis, atau Usapan permukaan, pus, darah, aspirat trakea, cairansepsis dengan supurasi di berbagai organ. Stafiiokokus spinal untuk biakan, tergantung pada lokalisasi proses.dengan daya invasif rendah dapat menyebabkan berbagai B. SEDIAAN APUSinfelai kulit (misalnya, akne, pioderma, atau impetigo). Stafilokokus yang khas terlihat pada pewarnaan apusanKokus anaerob (peptostreptokokus) berperan dalam pus atau sputum. Tidak mungkin membedakan organismemenimbulkan infeksi anaerobik campur. saprofitik (S epidermidis) dengan organisme patogen (S a'ureus) berdasarkan sediaan apus. Stafilokokus juga menyebabkan penyakit melalui kerja C. BIAKANtoksin, tanpa memperiihatkan infeksi invasif. Bulaeksfoliatif-sindrom lepuh kulit (scalded shin syndrome)- Spesimen yang ditanam di cawan agar darah membentuk koloni yang khas dalam 18 jam pada suhu 37\"C, tetapidisebabkan oleh pembentukan toksin eksfoliatif. Sindrom tidak menghasilkan pigmen dan hemolisis sampaisyok toksik disebabkan oleh toksin sindrom syok toksin- beberapa hari kemudian dan dengan suhu ruangan yang optimal. S aureus memfermentasikan manitol, tetapiI (TSST:r). stafilokokus iainnya tidak. Spesimen yang terkontaminasi dengan flora campuran dapat dibiakkan di medium yangTemuan Klinis mengandung NaCl 7,5%; garam menghambat perrumbuhanInfeksi lokal stafilokokus tampak sebagai \"jerawat\", sebagian besar flora normal tetapi tidak menghambat Sinfeksi foiikel rambut, atau abses. Biasanya terjadi reaksi Aureus. Agar garam manitol digunakan untuk memindairadang yang berlangsung hebat, terlokalisasi, dan nyeri, S aureus yang berasal dari hidung.yang membentuk supurasi sentral dan cepat menyembuh D. UJI KATALASEbila dilakukan drainase pus. Dinding fibrin dan sel di Setetes larutan hidrogen peroksida diletakkan di gelassekitar inti abses cenderung mencegah penyebaran objek, dan sedikit pertumbuhan bakteri yang diletakkanorganisme dan sebaiknya ddak dirusak dengan manipulasi di dalam larutan tersebut. Terbentuknya gelembung (pelepasan oksigen) menandakan uji yang positif. Uji iniatau trauma. Infeksi S aureus juga dapat terjadi akibat kontaminasi juga dapat dilakukan dengan menuangkan larutan hidrogen peroksida di atas bakteri yang tumbuh subur dilangsung pada luka, misalnya infeksi stafilokokus pada agar miring dan meneliti gelembung yang muncul.luka pascaoperasi atau infeksi yang terjadi setelah trauma E. UJI KOAGULASE(osteomielitis kronik setelah fraktur terbuka, meningitissetelah fraktur tengkorak). Piasma kelinci (atau manusia) yang mengandung sitrat dan diencerkan 1:5, dicampur dengan biakan kaldu atau Jika S aureui menyebar luas dan terjadi bakteremia, pertumbuhan koloni pada agar dengan volume yang samadapat terjadi endokarditis, osteomielitis hematogen akut, dan diinkubasi pada suhu 37 0C. Tabung plasma yangmeningitis, atau infeksi paru. Gambaran klinisnya dicampur dengan kaldu steril disertakan sebagai kontrol.menyerupai gambaran klinis pada infeksi lainnya yang Jika terbentuk bekuan dalam l-4 jam, tes ini positif.melalui aiiran darah. Lokalisasi sekunder dalam organ Stafilokokus koagulase-positif dianggap patogen bagiatau sistem ditandai oleh gejala dan tanda disfungsi organ manusia; namun, stafilokokus koagulase-positif padadan supurasi setempat yang hebat. anjing (Staphylococcus intermedius) dan lumba-lumba Keracunan makanan akibat enterotoksin stafilokokus (Staphylococcus delphini) jarang menyebabkan penyakit pada manusia. Infeksi pada peralatan protesis dapatditandai dengan waktu inkubasi yang pendek (1 sampai disebabkan oleh organisme koagulase-negatif, kelompok8 jam); mual hebat, muntah, dan diare; dan penyembuhanyang cepat. Tidak ada demam. S epidermidis. Sindrom syok toksik timbul secara tiba-tiba dengan F. UJI SENSITIVITASgejala demam tinggi, muntah, diare, mialgia, ruam bentuk Uji sensitivitas dengan menggunakan pengenceran mikroskarlatina, dan hipotensi yang disertai gagal jantung dan kaldu atau uji sensitivitas lempeng difusi (disk dffision)gagal ginjal pada sebagian besar kasus yang berat. Gejalatersebut sering terjadi dalam 5 hari setelah permulaanhaid pada wanita muda yang menggunakan tampon, te tapijuga dapat terjadi pada anak-anak atau laki-laki denganluka yang terinfeksi stafilokokus. Sindrom ini dapatberulang. S aureus yang menyebabkan sindrom syok tolsikdapat ditemukan di vagina, pada tampon, pada luka atauinfeksi lokal lainnya, atau di tenggorok tetapi hampirtidak pernah ditemukan dalam aliran darah.
230 I BAB 14seharusnya rutin dilakukan pada isolat stafilokokus dari Namun, sulit untuk membasmi stafilokokus patogen dariinfeksi yang bermakna secara klinis. Resistansi terhadap pasien yang terinfeLsi, karena organisme ini sangat cepatpenisilin G dapat dilihat dengan uji p-laktamase yang menjadi resistan terhadap berbagai obat antimikroba danpositif; sekitar 9070 S aureus menghasilkan B-laktamase. obat tersebut tidak dapat bekerja pada bagian pusatResistansi terhadap nafsilin (serta oksasilin dan metisiiin) nektotik lesi supuratif. S aureus pada keadaan canier jugaterjadi pada sekitar 207o isolat S aureus dan sekitar 7570 S sangat sukar dibasmi.epidermidis. Resitensi nafsiiin berkaitan dengan adanya Osteomielitis hematogen akut memberikan responsmecA, gen yang mengode protein pengikat penisilin (PBP2a) tidak terpengaruh oleh obat-obat tersebut. Gen ini dapat yang baik terhadap obat antimikroba. Pada osteomielitisdideteksi dengan menggunakan teknik polymerase chain kronik dan berulang, drainase bedah dan pengangkatanreaction, tetapi teknik tersebut mungkin tidak perludilakukan karena stafilokokus yang tumbuh pada agar tulang yang mati disertai dengan pemberian obatMueller-Hinton yang mengandung NaCi 4% dan 6 pgimlokasilin biasanya menunjukkan mecA-postrif dan resistan antimikroba yang sesuai dalam jangka panjang, tetapiterhadap oksasilin. Seiain itu, terdapat pemeriksaan untukproduk gen mecA, PBP 2a yang tersedia di pasaran dan pembasmian stafilokokus tetap sulit dilakukan. Oksigenlebih cepat dibandingkan dengan pemeriksaan mecA yang hiperbarik dan penggunaan flap miokutan denganmenggunakan teknik PCR atau daripada pemeriksaanresistansi yang menggunakan biakan pada agar garam yang vaskularisasi sangat membantu penyembuhan padamengandung oksasilin. osteomielitis kronik. Bakteremia, endokarditis, pneumonia, dan infeksiG..UJI SERoLoGI DAN PENENTUAN TIPE berat lain akibat infeksi S aureus memerlukan terapiUji serologi untuk mendiagnosis infeksi S aureus sangattidak praktis. dengan penisilin resitan-p-laktamase secara intravena Pola sensitivitas antibiotik membantu menelusuri dalam jangka panjang. Vankomisin serir\"rg dicadangkaninfelai S aureus dan menentukan apakah berbagai isolat untuk stafilokokus yang resistan terhadap nafsilin. Jika infeksi disebabkan 61eh S aureus yang tidak menghasilkanS epidermidis dari biakan darah menunjukkan bakteremiaakibat strain yang sama, yang berasal dari suatu temPat B-laktamase, penisilin G merupakan obat pilihan, tetapiinfeksi. hanya sebagian kecil strain S aureus yang sensitif terhadap Teknik penentuan tipe secara molekular telah penisilin G.digunakan untuk mendokumentasikan penyebaran Infeksi S epidermidlr sulit disembuhkan karenapenyakit epidemik-akibat klon S aureus. organisme ini terdapat di alat protesis, temPat bakteri dapat memperbanyak diri di bioflm. S epidermidis le6ihPengobatan sering resistan terhadap obat antimikroba daripada SSebagian besar orang memiliki stafilokokus pada kulitdan di dalam hidung atau tenggorok. Bahkan jika kulit aureus; selotar 75o/o strain S epidermidis resistan terhadapdapat dibersihkan dari stafilokokus (seperti pada elaema), nafsilin.akan segera terjadi reinfeksi oleh droplet. Karena Karena banyak strainyangresistan terhadap obat, isolatorganisme patogen umumnya menyebar dari satu lesi(rnisalnya furunkel) ke daerah kuiit lain melalui jari tangan stafilokokus yang bermakna harus dilakukan uji sensitivitas untuk menentukan pilihan obat sistemik.atau pakaian, pemberian antiseptik lokal secara hati-hatisangat penting untuk mengontrol rekurensi furunkulosis. Resistansi terhadap obat golongan eritromisin cenderung Infeksi kulit multipel yang serius (akne, furunkulosis) meningkat dengan cepat sehingga sebaiknya golongan obatpaling sering terjadi pada para remaja. Infeksi kulit yangserupa ter.iadi pada pasien Fng menggunakan kortikosteroid ini tidak digunakan sebagai terapi tunggai untuk infei<sidalam jangka panjang. Pada akne, lipase stafilokokus dan kronik. Resistansi obat (terhadap penisilin, tetrasiklin,korinebakterium melepaskan asam lemak dari lemak dan aminoglikosida, eritrornisin, dll.) yang ditentukan olehmenimbulkan iritasi jaringan. Tetrasiklin digunakan untukterapi jangka panjang. plasmid, dapat ditransmisikan antarstafilokokus melalui proses transduksi dan mungkin juga melalui konjugasi. Abses dan lesi supuratif tertutup iainnya diobati dengandrainase, tindakan yang penting, dan pemberian terapi Pada infeksi klinis, strain S Aureut yang resistan terhadap penisilin G selalu menghasilkan penisilinase.antimikroba. Banyak obat antimikroba mempunyai Saat ini terdapat sekitar 90%o strain S aureusyang resistanbeberapa efek yang meiawan stafilokokus secara in uitro. terhadap penisilin-G pada komunitas di Amerika Serikat. Strain ini biasanya sensitif terhadap penisilin yang resistan terhadap B-laktamase, sefalosporin, atau vankomisin. Resistansi terhadap nafsilin tidak tergantung pada produksi B-laktamase, dan gejala klinisnya sangat bervariasi di berbagai negara dan pada waktu yang berbeda. Pengaruh seieksi obat antimikroba yang resistan terhadap B-laktamase mungkin bukan satu-satunya faktor yang menentukan timbulnya resistansi terhadap obat-obat tersebut: Misalnya, di Denmark, S aureus yang resistan terhadap nafsilin berjumlah 40o/o dari seluruh isolat pada
STAFILOKOKUS I 231tahun 1970 dan hanya berjumlah 10% pada tahun 1980, ming gu, kem ud ian {m i n gg u keiebelas}.,'i nfeKii,:tanpa perubahan yang nyata pada pemakaian nafsilin atau lambuh,dan paiiiln kembali dibeiikan,vankomisirl lnlrb vena. Ko rise-nt'rasi pe ng h a'm bat., min i mumobat yang serupa. Di Amerika Serikat, S aureus yang (MlC)'vankomisin untuk isolat J aureus,d'dal'ahresistan terhadap nafsilin hanya berjumlah 0,1% dari msebt;ag6a1i'nbe-niikui,tr;k,,eii!oimlaat ,aw2a';lr(gh/amriLp;,e'drtaanmam),in1g'.gir0g/jumlah isolat pada tahun 1970 tetapi pada tahun 1990berjumlah sebanyak 20-30o/o isolat dari infeksi pada kesebel?s. B pg/mL. Pada infeksi yang ketiga; pasienbeberapa rumah sakit. Untungnya, S Aureus dengan .sesensitivitas intermediat terhadap vankomisin sudah relatif tidbk h den ga n'pen gobata n,,v,a nkomi1i1,jarang, dan isolat strain yan! resistan terhadap vankomisin mburelah jarang ditemukan. dan digunakan terapi alter,natif., Mekanllrrie yangEpidemiologi & Pengendalian pbiing baik' un!uk me.njelaskan t'esistansi ietatif;,.,Stafilokokus adalah parasit manusia yang dapat iiiaih 5 aureus,:pasien.terh ada p Van kom isin q dalah ;ditemukan di mana-mana. Sumber utama infetr<si adalah i'(Al,,1,,,aklilsrs;' g e n: va n A da r m i kroo r g a n isrn E la i nlesi terbuka, barang-barang yang terkontaminasi lesi (B) . Trdhspqr::: aktif keluai,, dafj,r'sel rstersebut, serta saluran napas dan kulit manusia. Penyebaran 'Vankomiiin,infelai melalui kontak langsung dianggap sangat penting aureusdi rumah sakit, karena sebagian besar staf atau pasien :. {C} Aktivitas beta,la ktamasemembawa stafilokokus yang resistan terhadap antibiotik , (D) Peningkatan sintesis dinding sel dan perubiihandi dalam hidung atau kulitnya. 'Valaupun kebersihan, strukiut dinding selhigiene, dan manajemen aseptik pada lesi dapat {E) IFosforilasir dan :menyebabkan inaktivasi vankomisinmengendalikan penyebaran stafilokokus dari lesi, terdapatbeberapa metode yang dapat digunakan untuk mencegah Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun'mengalamjpenyebaran stafilokokus secara 1uas. Aerosol (misalnyaglikol) dan radiasi ultraviolet sedikit bermanfaat. demam iingan d:in nyeri di lengan ataSny,ai. Di rumah sakit, tempat yang berisiko tinggi Pemeriksaan Idengan sinar-X memperlihatkan-i lelimengalami infeksi stafilokokus berat adalah perawatan litik (disolusi) di bagian atas humerus''delgan elevasi periosteai di atas lesi^ Pasien.mepjalqlineonatus, unit perawatan intensif, ruang operasi, dan pembedahan dan dilakukan tindakan debridemanbangsal kemoterapi kanker. S aureus patogen \"epidemik'yang masuk secara masif pada daerah-daerah tersebut pada lesi (tulang yang'mati dan pus d.ikeluarkan),dapat menimbulkan penyakit klinis yang berat. Staf Biakan: iesi memperlihatkan kokus gram-positif.dengan lesi S aureus aktif atau carrier mungkin harus Suatu uji menunjukkan bahwa'organisme tersebufdiiarang memasuki daerah-daerah tersebut. Pada orang- adalah siafilokokus dan bukan itreptok6kus.orang ini, pemakaian antiseptik topikal di hidung atau Berdasar:kan i nformaii tersebut, organ isme tersebutdaerah perineal dapat mengurangi penyebabran organisme adalah: 'I,' ,r''r'ii.rl::.:ii't.:l'.::\";':..,r::.'..:.,,::.','i ,' : (A) Sensitif terhadap nafsilinyang berbahaya ini. Rifampin yang diberikan bersama . {B).. ,. Beta-laktamase-positif '1'dengan obat antistafilokokus oral lini kedua kadang-kadang ,.,,..,(C)dapat menimbulkan supresi jangka panjang dan mungkin Penghasil proteinAl.'r (D) Berkapsuldapat menyembuhkan carrier di hidung; bentuk terapi :(El ':::,:,:,,;,,; .'Katalase-positifini biasanya digunakan untuk masalah besar pada ,.::...,...pembawa stafilokokus, karena stafilokokus dapat segera i; , Seorang pasien laki-laki berusia,36 tahun:menderitamenjadi resistan terhadap rifampin. ., abses yang,disebabkan oleh s*ain.Staphylac-occus auieus dengan beta-laktarnaeq'\"positif. Ha!:.i4.i r,1 menunjukkan bahwa organisme ini resistan terhadap,rsalah satu antibiotik di bawah ini; ya-itu:, : . (A) .TPreimniesitloinp:Grim;.a.smuplfiasimline,todkasnaspoilp: e\"''i'a,':s''.,i.lin:' 1'\"r,;,:,:,,((.(DCB))) :: .: Eritromisin,'klaritiomi(in; dan azitromisin , i Vankomisin r,:r:,,ti tli.iiii'.. : .:f,irr(E).:Sefaiolinidan,,seftriak:on. :r,rr::..,.i:llii 4.'' Tu j u h h a r i ya n g l a l u, se o ra n g'm a h a ws i s a,*e a okLeiii.,,t',,t.t'..:,:, i. kqmbali dari Amerika Tengahr tempat ia irielakukani:,:: ::til . r,' pekerjaan musim panas di sebuah: kli,[ik rnl]Jkl..,.:,:, '', :, pend uduk,r,setempat. f6 p3i:,: fi 31i :ryaQg l:la t q;.;:iart;;''.: .::.,::,.:::..-mengalami I f uam eritematoia :iy6ng :,m.qnyglupqi ,i,,:,..':',.lrka bakar matahbr:.i:, la jugalmera5bkan.'saki!.kepala, r]ye{ o!o{; den,krani,qbdomenlyaqg diserfai'd!are:::::lrr.r., ';:'',,,;,,,r' Tekanan darahnya 70/40 mmHg. Pemeriksaan l',;l i' .,;..p an ggul m 4n u n ju kka n : ba hwa', i a ied a n g,,me-nstru asi . . l:1,:r:::irrrrdan menggunakan,tampon;.,selain itui'pemeriksaai\":::':,:.:: ,,t:r,rt, . .:pangSuI rnotmal. Pemeriksaan fu!Sli: ginjalnya i,,lr,,t,:: (u f ea,n itrog en,5eru'p': d a n : k reati n i n) te rd a pa!,11:11ir1 .,;:t,.: ',kelainan,.menandakdn,adanya,gdgal'glnjal-ringan. . ,,1':rr.,.,,,,, Kemungkinanii penyakitnyat.disebabkan...oleh'r,salah.,\":lli: :.r,ll:,::.;:,,,iatu 'ridrnya143n''.5erikulr ,y?itui.,: ,,.. t:::,,,,,,.';.,:,.-' . j.i
232 BA8 14 (A) T';oksin yang menyebabkan kadar cyciic adenosrhe mono;phosphate (cAMP) intraselular .:. 'sangat meningkat. (B) Toksin yJng mendegradasi iiingomielin -. 8-ii:i,,i;ii {C} i ,tlUn}iin.j,yd*. *iikata*.1d.en:$c*:. rnaj#, h i sto -,,,,,.r11;,','O, e$pU r4l\"i11i1y; compl.a; {.M}lC} k$l,as.,il, dn ([l;,,, iltlT,,,'ii,rti=;#.n=lirr,i ,a\"-tr9.chl#resehu#$.,t-q,llii$ iitegip :.Iei . :' ;fO,kaiiil$Ub'k6Hpo$.e,4+F$_grfi E$lbe\"Vh.,tllk pqri: : pori pada,.sel darah putlh dan meningkblk\"n, ,, permea0llrta5 k8tlOn..li'li:i,i ri.IIi liii,,(rE'fFtk2s).ili fi$ir#nshamuat :. e!on!f fu ' ra5lor .l _ ,.'::li, t{S-,\" :i $i}s$il}iii'lbrd.apat l i ma ne.o.,q,qtu;dii si 1ieriwatanrumahsakityangrnenga|amibakteremia 5aureusakibatinfeksi5taphylococcusaureus. Seluruh isolai memBJnyai moifotogi koloni dan gvaii1oa,:ns,,as,,.Bilbj n*,tei lktb, pota,.,1 va 1ns,ffii,,,'tf,eir.nsnaimi.itpivuirtaini,j,iliibli;ldet$lf,ie.iltiii*ufi menunjukkan bahwa organismg tersebut adalah, iiii)..i,f id*n.tj.I.l)1rindeK,i{.Uangt<shiy$n,s iuidifbkukbn? i F)liitifilifl,pil:.p.l,. laksis pada iemua neonatvti;i ii=ltliirGtrlt,i:i&leas,pi purtoutekaiinf dpa$draii.$leqmru$g$nie*UonnaUtuuli;uii :.,.' tru,,,:,,rr til.I ,r:wanita hamit l1e rumah'sej<'it: lain ,',,,.... (D) Menambah staf baru sebagai perawat rumah saKtt. ,..-:,E E,N:,r ttii i aia KS,tl idpe,a*dg!ahiitdumn€FgE\"\" S.q k.*-n;$.$ ii'$3-a ma. l.r-.,, 1:,i *,enir*l igliiot .,l<t,e.]i;,.,ijawgt,.t\"1n-iiiiii ;xil n6${iru,vafls meraw;t bal v'rs 1ii[!$siii,ijl lri 1$k$$Jiatiti toksin..syok. toksr-ll:trssr- f )),:.: n , ii.i;ni,adal4::r$r,r L ili::+nt.djoth i!1.:$r.e1up$,Fen:.;,u*,elanlig$irGgry, unruk,,,,:iliilr, .$kli$it$35Q.. ,.,.;,,.;.. ' l.i,tJ,.{Ful.:=:i::.:.,.11. ,..,:--,: ,,,.:- i.t:1. ..F) $iiep-.,pi;;1;.;t:4akromcis'o*;$taf ilokokut:,1+::i;'. t'ct Pada kromoson stafilokokus (T55T-1 dan iJAWA.qA.lll-, toksin eksfoliatif) dan plasmid (enterotoksin). - D:,-1;,' ,iillilrt 6..DiLli, lgl Pada kromosom stafri.lo' ko- k' us di pulau pato- - \" +.,f i: i17,,:i1,,,;,.;l :,,..:.,:.::;:: $,:lA iitr,,:.1,.g r.8;:;:?;, I :ri:.i:rr:Yit$.ii' :r:..Y,l genitas r: .'.\" ... . i$,(, 1,,;-'*,r.1:, ;$1O Di plasmid I -*' i.5'.3..:iji l0r' { .i::l:r::::-,1 ' tt tut I ::t:t::: tt I ::Ir TiPai:ien.b'er,ti$ia ;lEialiuny.a mmj*lant: ap;phme.$i, KEPUSTAKAAN* t i1,r, 1it's *d.li*.1 ti$ rj b,. a n ; a t u i-1nt i,a;n- Ur tiii:.irll::'',.:.,1eiifja:Ai[tbaatt:[l,gif'ii€ts?h\".j6,igtlde1.it$a,rh,2r,aitrek\"1er\"1p4.4'i-nknsut.iei,i|efrr,,lf*lLrii-lh.rl-*crn dta rninggu. Bannernran TL: Staphylococcus, Micrococctls, and other catalase-positive lg ju$a tefah ,, . cocci that grow aerobically . In: Martual of Clinicul Microbiologv,i:,;, Sth ed. Murray PR et al (editors). ASM Press, 2003 iqmi demam iedangkan jumlah sel darah putihnya rendah dan Lowy FD. Staphylococcus cturezs infections. N Engl J Med L998;339:520.ii,:liti r$bbi$a.k*\",$aintr3d'*a.*r'ap.h1,;:id*.a1.ns.{p.ialdd,laiukkiie.!:triig$aifbnlyilia!i$tnumbiiushi.,, Novick RP, Schlievert P, Ruzin A: Pathogenicity and resistance island of Staphylococcu5 epidermidis. Pernyataan yang .: staphylococci. Microbes Infect 2001;3:585:F (A),:,,,,,,:311,,!s1a14119f si.$,rhtl,*iys ni$lie:n,,'.5-lta*apliltir.:t:l:d:l.ii(iirsi,r$ii$ l lii|itlX$ilgir,iRtliliiplilli4ir;5+*i\" t Waldvogel FA; Siaphl,lococcuc aurezs (inciuding staphylococcaltoxic shock).,, Q,i In: Maru4eII, Douglas, anrl Bennet's Principles and Practire of Infectiou s k-difiUtloKinan sensi,llt$i,fi,addrfti$.eai$ilin\"9. Dlseose, 5'r' ed. Mandell GL, Bennett JE, Dolir R (editors). Churchill,:=,':(:B':,)i Organisme Staphylococcus. epidermidis ':' Livingstone,2000. ikemungkinanberasaldaripermukaankateter , saluran kemih. : Staphylocociii epidermidis\" :''(C) Organisme',-'(D) ieiistan terhadap vankomisin t<emungl<inan Sfaphylococcus epidermidis Organisme kemungkinan berasal dari kulit. ,',.' ,t. i .
Search
Read the Text Version
- 1 - 8
Pages: