Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 23. Transfusi Darah

Bab 23. Transfusi Darah

Published by haryahutamas, 2016-08-22 13:24:40

Description: Bab 23. Transfusi Darah

Search

Read the Text Version

iir \",!: Transfusi darahAntigen eritrosit dan antibodi golongan darah, 289 Komplikasi transfusi darah, 293Teknik dalam serologi golongan darah, 291 Produk darah, 295Uji pencocokan silang dan pratransfusi, 292 Kehilangan darah akut, 299ANTIGEN ERITROSIT DAN ANTIBODI (antibodi hangat). Hanya antibodi IgG yang mampu melalui jalur transplasenta dari ibu ke janin. AntibodiGOLONGAN DARAH imun yang terpenting adalah antibodi Ilh, yaitu anti- D.Sekitar 400 antigen golongan darah telah dilaporkan.Makna klinis golongan darah dalam transfusi darah Sistem ABOadalah bahwa individu yang tidak mempunyai suatuantigen golongan darah tertentu mungkin meng- Sistem ini terdiri atas tiga gen alel: A, B, dan O. Gen Ahasilkan antibodi yang bereaksi dengan antigen dan B mengendalikan sintesis enzim spesifik yangtersebut, yang kemungkinan menyebabkan reaksi bertanggung jawab untuk penambahan residutransfusi. Antigen-antigen golongan darah yangberbeda tersebut memiliki makna klinis yang sangat karbohidrat tunggal (N-asetil galaktosamin untukbervariasi, dan yang terpenting adalah golongan golongan A dan D-galaktosa untuk golongan B) padadarah ABO dan rhesus (Rh). Beberapa sistem lain glikoprotein atau glikolipid antigenik dasar dengan gula terminal l-fruktosa pada eritrosit, yang dikenaltercantum dalam Tabel 23.1. sebagai substansi H (Gb. 23.1). Gen O adalah gen Antibodi golongan darah amorf dan tidak mentransformasi substansi H.Antibodi yang terdapat secara alami ditemukan Walaupun terdapat enam genotipe yang mungkin,dalam plasma subyek yang tidak mempunyai anti- tidak adanya suatu anti-O spesifik mencegah penge-gen tersebut dan yang tidak pernah diberi transfusiatau hamil. Antibodi yang terpenting adalah anti-A nalan serologik lebih dari empat fenotipe (Tabeldan anti-B. Antibodi tersebut biasanya adalah 23.2). Kedua subgrup utama golongan A (A, dan Ar)imunoglobbulin M (IgM) dan bereaksi secara optimal mempersulit masalah tersebut tetapi makna klinis-pada suhu dingin (4'C) sehingga disebut antibodi nya kecil. Sel-sel A, bereaksi lebih lemah dengan anti-dingin (walaupun reaktif pada suhu 37\"C). A dibanding sel-sel A, dan pasien dengan ArB dapat keliru digolongkan sebagai B. Antibodi imun terbentuk sebagai respons ter-hadap masuknya-melalui transfusi atau jalur trans- Antigen A, B, dan H terdapat pada sebagianbesarplasenta selarna kehamilan-eritrosit yang mempu- sel tubuh termasuk leukosit dan trombosit. Pada 80%nyai antigen yang tidak dimiliki subjek tersebut. populasi yang memiliki gen sekretor, antigen-antigenAntibodi tersebut biasanya adalah IgG, walaupunmungkin terbentuk juga sebagian antibodi IgM- tersebut juga ditemukan dalam bentuk terlarutbiasanya dalam fase awal respons imun. Antibodiimun bereaksi secara optimal pada suhu 37\"C dalam sekret dan cairan tubuh, misalnya plasma, air Iiur, semen, dan keringat. Antibodi alamiah terhadap antigen A dan/atau B ditemukan dalam plasma individu yang eritrositnya tidak mempunyai antigen tersebut (Tabel 23.2 dan Gb.23.2). 289

290 ,i ,,'',, Kapita Selekta Hematologi Sistem Rh Tabel 23,1 Sistem golongan darah yang penting secara klinisLokus golongan darah Rh tersusun atas dua gen Frekuensi Penyebab penyakitstruktural yang terkait (RhD dan RhCE) yang Sistem antibodi Penyebab reaksi hemolitik padamengode protein membran yang membawa antigen transtusihemolitik neonatusD, Cc, dan Ee. Gen RlzD bisa ada atau tidak ada,menghasilkan fenotipe Rh D+ atau Rh D-. Pemo- ABO Sangat sering Ya (sering) Ya (biasanya ringan)tongan RNA alternatif dari gen RhCE menghasilkandua protein,yang mengode antigen C, c, E, atau e Rh Sering Ya (sering) Ya(Gb. 23.3). Biasanya digunakan tata nama yangringkas untuk fenotipe Rh (Tabel23.3). Kell Kadang\"kadang Ya (kadang-kadang) Ya Antibodi Rh jarang timbul secara alamiah; seba- Dutfy Kadang-kadang Ya (kadang-kadang) Ya (kadang\"kadang)gian besar bersifat imun; antibodi tersebut dihasiikandari transfusi atau kehamilan sebelumnya. Anti-D Kidd Kadang-kadang Ya (kadang-kadang) Ya (kadang-kadang)bertanggung jawab nntuk sebagian besar masalah Lutheran Jarang Ya(jarang) Tidakklinis yang terkait dengan sistem Ilh dan peng- Lewis Kadang-kadang Ya (jarang) Tidakgolongan subyek secara sederhana menjadi Ith D P Kadang-kadang MN Jarang Ya fiarang) Ya (jarang)positif dan Rh D negatif menggunakan anti-D cukup Li Jarang Ya (arang) Ya flarang)untuk kepentingan klinis rutin. Kadang ditemukan Tidakanti-C, anti-c, anti-E, dan anti-e dan dapat menimbul- Kemungkinan kecilkan reaksi transfusi dan penyakit hemolitik pada Tabel 23,2 Sistem golongan darah ABOneonatus. Anti-d tidak ada. Penyakit hemolitik Rhpada bayi baru lahir dibahas dalam Bab 24. Fenotipe' Genotipe Antigen Antibodi Frekuensi alamiah (lnggris)(%) Sistem golongan darah lain o oo o A M atau AO Anti\"A, anti-B 46 A Anti-B 42 D BB atau BO B Anti-A o AB AB AB Tidak ada aSistem golongan darah lain memiliki lebih sedikit bodi imun terhadap antigen sistem-sistem tersebutkepentingan klinis. Walaupun antibodi alamiah jarang terdeteksi. Banyak di antara antigen tersebutsistem P, Lewis, dan MN lazim dijumpai, antibodi mempunyai antigenisitas yang rendah dan yangtersebut biasanya hanya bereaksi pada suhu rendah lainnya (misal, Kell), walaupnn secara imunogeniksehingga tidak menimbr-rlkan masalah klinis. Anti- --- Fill m l={-..-rtrXl Membran selGambar. 23.1 Struktur antigen golongan darah ABO. Masing-masing terdiri dari suatu rantai gula yang melekat pada lipid atau protein yang merupakan bagian integralmembran sel. Antigen H pada golongan darah O mempunyai fukosa (fuc) terminal. Antigen A mempunyai tambahan N-asetil galaktosamin (galnac) dan antigen Bmempunyai tambahan galaktosa (gal). glu, glukosa.

Tran$lusi darah 291 Anti-AlAnti-BlRnti-R+g (a) Pasien nomor 5678 10 11 12 Anti-A WW@WWWqW*@':;{'WA,*':iWl'*WW \"'ttW\"*W'.i' Anti-B Anti-A+B ,\"/''\", r\".\"\"'rr '//,::?a. :'.'. W {I\; ra''t' Sel-sel A w'w w %t*'mwt'?'o\"l' /*\t\". *?s *?, &,1 ':. wlr\" s&Gambar. 23.2 (a) Penggolongan ABO pada seorang {*Wi::ffiSel-sel B 'i!;'i,i, t'Xll-3 't' ry ffipasien golongan darah A. Eritrosil yang disuspensikan wwwwwSel-sel diri ffi,m, w {i;lgM anti-D ..tr\".li ry ffi ffidalam larutan salin beraglutinasi bila terdapat anti-A atau w w 'itantiA+B (serum dari seorang pasien golongan darah O). tiu#r:,;;(b) Penggolongan darah rutin pada plat mikro dengan 96 w 't' 's:T'il'; A+lgG anti-D\"r\", ffi,W i:)dvtisumur. Reaksi positil ditunjukkan dengan aglutinasi yang . {3' . o- AB- A+jelas; pada reaksi negatif sel-sel tersebut terdispersi. ,r5c/ .-f \"' '\"\"..../ ,;+./ 1.,-#Baris 1-3, sel-sel pasien terhadap antiserum; baris 4-6, O+ ',:-y'serum pasien terhadap eritrosit yang diketahui; baris 7-8, O+ B+ O+ AB+anti-D terhadap sel-sel pasien. (Lihat Gambar Berwarna U-hal. A-50). Golongan darah (b) D ., CcEe C\"n / ,urno,ong\"n \ t alternatrf \ I @gEWataWu e + CWat&auEc vmRNA-E DGambar.23.3Genetikamolekulargolongandarahrhesus.Lokustersebutterdiri atasduagenyangterkaiterat, RhDdanRhCcEe.GenBhDmengodesuatuproteintunggal yang mengandung antigen RhD sedangkan mRNA FhCcEe menjalani pemotongan alternatif menjadi tiga transkrip. Salah satunya mengode antigen E atau esedangkan yang dua lagi (hanya satu yang ditunjukkan) mengandung epitop C atau c. Polimorfisme pada posisi 226 gen RhCcEe menentukan status antigen Eesedangkan antigen C atau c ditentukan oleh perbedaan alel empat asam amino. Beberapa individu tidak mempunyai gen RhD sehingga bersifat RhD negatif.sebanding, lebih jarang ditemukan sehingga kecil Tabel 23.3 Sistem genotipe Rhkemungkinan untuk terjadinya isoimunisasi kecualipada pasien yang mendapat transfusi multipel. Tata nama CDE Simbol Frekuensi Status Rh DTEKNIK DALAM SEROLOGI pendek Kaukasia (o/o)GOLONGAN DARAH cde/cde R,f tA Negatil :Teknik yang terpenting adalah yang didasarkan pada CDelcde R'R,aglutinasi eritrosit. Aglutinasi salin penting untuk CDel0De Rrr 5Z Positil RrR, 17 Positilmendeteksi antibodi IgM, biasanya pada suhu cDilcte R,R, 13 Positit 14 Posilil CDeicDE 4 Positit cDUcDE c Positif (hampir semua) Genotipe lain

,-.i . ,'fl,292 . . ,1;.1.i: i ,:'.' '4,iir\"';Lruangan dan 4oC, misal anti-A, anti-B (Gb. 23.2). kan reagen AHG. Aglutinasi menunjukkanbahwa se-Penambahan koloid ke dalam inkubasi atau pena- rum asal mengandung antibodi yang telah melapisinganan eritrosit dengan enzim proteolitik mening- eritrosit in aitro. Uji ini digunakan sebagai bagian darikatkan sensitivitas uji antiglobulin indirek, demikianjuga larutan garam dengan kekuatan ion rendah (/ozu penapisan antibodi rutin pada serum resipienionic strength saline, LISS). Metode yang terakhir di- sebelum transfusi dan untuk mendeteksi antibodi golongan darah pada wanita hamil.sebut ini dapat mendeteksi serangkaian antibodi IgG. Sebagian besar dari metode di atas awalnya di- Uji antiglobulin (Coombs) adalah uji yang men- kembangkan untuk teknik tabung tetapi microplatedasar dan dipakai secara luas baik dalam serologi dengan 96 sumur dan kolom putar berbasis gelgolongan darah dan imunologi umum. Anti globulin sekarang banyak digunakan (Gb. 23.5).manusia (antihuman globulin, AHG) dihasilkan pada UJI PENCOCOKAN SILANG DANhewan setelah injeksi globulin manusia, komplemen PRA.TRANSFUSIyang dimumikan atau imunoglobulin spesifik (misalIgG, IgA atau IgM). Preparat monoklonal sekarang Dilakukan sejumlah langkah untuk memastikanjuga tersedia. Jika AHC ditambahkan pada eritrosit bahwa pasien menerima darah yang kompatibelmanusia yang dilapisi dengan imunoglobulin ataukomponen komplemen, aglutinasi eritrosit menun- pada saat transftisi.jukkan hasil uji yang positif (Cb. 23.4). Dari pasien Uji antiglobulin dapat secara direk maupun 1 Golongan darah ABO dan Rh ditentukan.indirek. Uji antiglobulin direk digunakan untuk men- 2 Serum ditapis untuk antibodi yang pentingdeteksi antibodi atau komplemen pada permukaan melalui uji antiglobulin indirek pada suatu paneleritrosit tempat sensitisasi terjadi secara in aiao. besar eritrosit yang digolongkan secara antigenik.ReagenAHG ditambahkan pada eritrosit yang dicuci Dari donordan aglutinasi menunjukkan hasil uji yang positif. Dipilih unit ABO dan Rh yang sesuai. PengujianHasil uji yang positif dijumpai pada penyakit hemo- (darah) donor dijabarkan pada hal.295.litik pada neonatus, anemia hemolitik autoimun atauanemia hemolitik imun yang diinduksi obat, sertareaksi transfusi hemolitik. Uji antiglobulin indirek digunakan untuk men-deteksi antibodi yang telah melapisi eritrosit secarain aitro. Prosedur ini memiliki dua tahap: langkahpertama melibatkan inkubasi eritrosit uji dengan se-rum; langkah kedua, eritrosit dicuci dan ditambah- Antibodi (lg0, lg,A,atau E igM) alat komplemen Y .:in;: {C3)';,,,;, :.rr l ffi'ffiGambar. 23.4 Uji antiglobulin untuk antibodi atau komplemen pada permukaan Gambar. 23.5 Penapisan antibodi pasien menggunakan sistem mikrokolomeritrosit (ERl). Reagen anti globulin manusia (Coombs) dapat berspektrum luas (gel): terlihat 10 tes dengan dua kontrol (tabung 11 adalah kontrol positil danatau bersifat spesifik untuk imunoglobulin G (lgG), lgN,l, lgA, atau komplemen tabung 12 adalah kontrol negatif). Serum pasien diuji terhadap sel-sel penapis(ca). dengan fenotipe eritrosit yang diketahui. Tabung 1, 3, 5, 6, 7, 8, dan 10 menun- jukkan hasil positif. Serum pasien mengandung anti Fy. (Atas kebaikan Tn. G. Hazlehurst). (Lihat Gambar Berwarna hal. A-50).

293Pada saat pencocokan silang (Tabel 23.4) Tabel 23.5 Komplikasi translusi darahSerum pasien ditambahkan pada eritrosit donor dan Dini Lanjutdiputar untuk menyingkirkan aglutinasi (\"putaransegera\" /immediate spin). Beberapa unit juga melak- Reaksi hemolifik : Tnnsmisi penyakit Virussanakan uji antiglobulin indirek serum pasien segera hepatitis A, B, C dan lain-laindengan eritrosit donor. lambat HIV Reaksi yang terjadi akibat darah terinleksiKOMPLIKASI TRANSFUSI Heaksi alergi terhadap leukosit, CMV trombosit, ahu protein BakleriDARAH gabel23.5) Heaksi pirogenik (torhadap protein Trepmema pattidum ,. Reaksi transf usi hemolitik plasma atau akibat antibodi HLA) BrucellaReaksi transfusi hemolitik dapat terjadi segera ataulambat. Reaksi segera yang mengancam jiwa yang Sa,lnonetta ,,,,berkaitan dengan hemolisis intravaskular masifterjadi akibat antibodi yang mengaktifkan kom- Kelebihan beban sirkulasi . Parasil , ,,,,. lplemen dari kelas IgM atau IgG, biasanya denganspesifisitas ABO. Reaksi yang berkaitan dengan Emboli udara malariahemolisis ekstravaskular (misalnya antibodi imunsistem Rh yang tidak mampu mengaktifkan komple- Tromboflebitis Toxoplasnamen) biasanya bersifat lebih ringan tetapi masihdapat mengancam jiwa. Sel-sel menjadi terlapisi IgG Toksisitas sikat mikrofilariadan disingkirkan dalam sistem retikuloendotel. Padakasus ringan, mungkin satu-satunya tanda reaksi Hiperkalemiatransfusi adalah anemia progresif yang tidak dike-tahui sebabnya dengan atau tanpa disertai ikterus. Kelainan pembekuan (setelah . ,,Kelebihan timbunan besi akibatPada beberapa kasus dengan kadar antibodi pra- translusi masif) ,, lr€/:,slusi.,, .: ,;: . ,..,transfusi yang terlalu rendah untuk dapat terdeteksi ,,.,,,pada pencocokan silang, pasien dapat mengalami Gedera paru rtrt y.nt t *rit Sensifaasilmm :, . ,i, ,,reimunisasi oleh transfusi eritrosit yang tidak dengan translusi . 'misal terhadap eritrosit, trombosit,kompatibel dan ini akan menyebabkan reaksi atau antigen Rh D ,. :',transfusi lambat dengan percepatan pembersihan Penyakit cangkok melawan pepnueritrosit. Anemia mungkin muncul dengan cepat yang terkail dengn transtusidisertai oleh ikterus ringan. CMV, sitomegalovirus; HlV, virus imunodelisiensi manusia; HLA, antigen leukosit manusia.Tabel 23.4 Teknik yang digunakan dalam pengujian kompatibilitas. Sel- Gambaran klinis reaksi translusi hemolitik mayorsel donor diuji terhadap serum resipien dan aglutinasi dideteksi secaravisual atau mikroskopik setelah pencampuran dan inkubasi pada suhu Fase syok hemolitik Fase ini dapat terjadi setelahyang sesuai. transfusi beberapa mililiter darah saja atau sampaiUntuk nendetebi anliWi lgM yang bermakna swua klinis:: dengan 1-2 jam setelah akhir transfusi. Gambaran klinis meliputi urtikaria, nyeri pada regio lumbal,Larutan salin 37€ muka merah, sakit kepala, nyeri prekordial, napas pendek, 'muntah, menggigil, pireksia, dan penu-:.Unluk nendetoki anlibodi inun (tMma lgQl ',:. runan tekanan darah. Jika pasien dianestesi, fase syok ini tidak terlihat. Kini terdapat semakin banyakUji antiglobulin indirek pada suhu 37€ bukti bahwa destruksi darah dan hemoglobinuria, ikterus, dan koagulasi intravaskular diseminataLarutan garam dengan kekuatan ionik rendah pada suhu 3f\"C (DIC). Leukositosis sedang (misalnya 75-20 x 70'/l)37€Eriimsityang diohh dengan enzim pada suhu , biasa ditemukan.lg, imunoglobulin Fase oligurik Pada beberapa pasien dengan reaksi hemolitik, terjadi nekrosis tubulus ginjal dengan gagal ginjal akut. Fase diuretik Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dapat terjadi selama pemulihan gagal ginjal akut.

294 ifii,Ml,rW.g, ,iifr{dPemeriksaan pada reaksi transfusi segera akut, ditangani dengan cara yang biasa, bila perlu dengan dialisis sampai tedadi kesembuhan.Apabila seorang pasien memperlihatkan ciri-ciriyang mengarah pada reaksi transfusi berat, transfusi neakliiranifusi lainharus dihentikan dan harus dilakukan pemeriksaaninkompatibilitas golongan darah serta kontaminasi Renksi demsm knrens antibodi leukosit Antibodi antigendarah oleh bakteri. leukosit mantrsia (Human Leucocyte Antigen, HLA) (lihat di bawah dan Bab 8) biasanya timbul akibat1 Reaksi yang paling berat terjadi akibat kesalahan sensitisasi oleh kehamilan atau transfusi sebelum- administrasi dalam penanganan spesimen darah nya. Reaksi tersebut menyebabkan menggigil, donor atau resipien. Oleh karena itu, harus pireksia, dan pada kasus berat timbul infiltrat paru. Reaksi ini diminimalkan dengan pemberian packed dipastikan bahwa identitas resipien sama dengan cells tanpa leukosit (yaitu yang telah disaring) (lihat yang tercantum pada label kompatibilitas dan di bawah). sesuai dengan unit sebenarnya yang sedang Reaksi nlergi dengnn febris atnu non-febris non-hemolitik Reaksi ini biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas ditransfusikan. terhadap protein plasma donor dan jika reaksi ini2 Unit darah donor dan sampel darah pasien pasca- berat dapat menyebabkan syok anafilaktik. Gam- baran klinisnya adalah urtikaria, pireksia, dan pada transfusi harus dikirimkan ke laboratorium yang kasus-kasus yang berat terjadi dispnea, edema wajah, serta menggigil. Pengobatan segera adalah akan; (a) Mengulangi penentuan golongan darah pada antihistamin dan hidrokortison. Pemberian adrenalin juga bermanfaat. Eritrosit yang telah dicuci (washeC) sampel pra- dan pasca- transfusi serta pada atau eritrosit yang dibekukan mungkin diperlukan darah donor, dan mengulangi pencocokan silang; untuk transfusi lebih lanjut jika mayoritas darah (b) Melakukan uji antiglobulin direk pada sampel yang telah dibuang plasmanya (misalnya darah pascatransfusi; (c) Memeriksa adanya hemoglobinemia pada dengan larutan salin, adenin, glukosa, manitol (SAG- plasrna; M)) menyebabkan timbul reaksi. (d) Melakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya DIC; dan Kelebihnn bebnn sirkulasi pnscatransy'rsl Penatalak- (e) Memeriksa sampel donor secara langsung sanaannya adalah penatalaksanaan pada gagal untuk mencari bukti kontaminasi bakteri yang jantung. Reaksi tersebut dicegah dengan transfusi jelas serta membuat kultur darah dari sampel lambat packed red cells atau komponen darah yang tersebut pada suhu 20 dan37'C. diperlukan, disertai dengan terapi diuretik.3 Sampel urine pascatransfusi harus diperiksa Transfusi dnrah ynng terkontaminssi bakteri Ini sangat untuk mengetahui adanya hemoglobinuria. jarang tetapi mungkin serius. Keadaan ini dapat4 Sampel darah berikutnya diambil 6 jam dan/atau timbul sebagai kolaps sirkulasi. 24 jam setelah transfusi untuk dilakukan hitung Transmisi uirus Hepatitis pascatransfusi dapat di- darah serta pemeriksaan bilirubin, hemoglobin sebabkan oleh salah satu virus hepatitis, walaupun bebas, dan methemalbumin. terdapat juga keterlibatan sitomegalovirus (CMV)5 Apabila tidak terdapat hasil positif, serum pasien dan virus Epstein-Barr (EBV). Hepatitis pasca- diperiksa 5-10 hari kemudian untuk mencari anti- transfusi dan infeksi virus HIV sekarang lebih jarang bodi terhadap eritrosit atau leukosit. ditemukan karena telah dilakukan penapisan rutin semua darah donorPenatalaksanaan penderita hemolisis berat Infeksi /nln Toksoplasmosis, malaria, dan sifilisTujuan utama terapi awal adalah untuk memper- semuanya dapat ditularkan melalui transfusi darah.tahankan tekanan darah dan perfusi ginjal. Dekstran, Sampai sekarang, belum pernah dijumpai. kasusplasma atau larutan salin intravena, serta furosemid penyakit Creutzfeld-Jakob varian baru yang ditular-kadang-kadang diperlukan. Pemberian hidrokor- kan melalui transfusi.tison 100 mg intravena dan antihistamin dapat mem-bantu meringankan syok. Pada keadaan syok berat,dukungan adrenalin intravena 1:10000 dalam dosistambahan yang kecil mungkin diperlukan. Transfusikompatibel lebih lanjut mungkin diperlukan padapasien yang sakit berat. Apabila terjadi gagal ginjal

295Penimbunan berlebihan besi pascatransfusi Transfusi Leukodeplesieritrosit berulang selama bertahun-tahun tanpa ter-dapat kehilangan darah akan menyebabkan penim- Di berbagai negara (termasuk Inggris) produk darahbunan besi yang mula-mula terjadi pada jaringanretikuloendotel dengan kecepatan 200-250 mglunit sekarang secara rutin disaring untuk membuang(450 ml) darah lengkap. Setelah 50 unit pada dewasa sebagian besar leukosit, proses ini disebut sebagaidan lebih sedikit pada anak, hati, miokard, dankelenjar endokrin menjadi msak sehingga menye- leukodeplesi. Tindakan ini biasanya dilakukanbabkan akibat klinis. Hal ini merupakan masalah segera setelah pengambilan dan sebelum pemro- sesan (Gb. 23.7) dan lebih efektif dibandingkan bilautama pada thalasemia mayor dan anemia refrakter filtrasi darah dilakukan di bangsal. Produk darahkronis berat lainnya (lihat Bab 6). didefinisikan terdeplesi atau tidak ada jika terdapat kurang dari 5 x 105 leukosit (Tabel 23.6).PRODUK DARAH Leukodeplesi menun rnkan irsidensi reaksi demamSumbangan darah diambil dengan teknik aseptik kedalam kantung-kantung plastik yang mengandung transfusi dan aloimunisasi. Proses ini efektif men-sejumlah antikoagulan yang sesuai-biasanya sitrat,fosfat, dekstrosa (CPD). Sitrat mencegah koagulasi cegah penularan infeksi CMV dan selain itu sehams-darah dengan cara bergabung dengan kalsium darah. nya menurunkan kemungkinan teoritis penularanSebelum digunakan, dilakukan pemeriksaan-peme-riksaan berikut: Penggolongan darah ABO dan RhD, nvClD di negara-negara tempat kasus nvCJDpenapisan antibodi eritrosit, dan pemeriksaan sero-logis untuk menyingkirkan sifilis, antigen permu- dilaporkan.kaan hepatitis B (HbsAg), virus hepatitis C (HCV),serta HIV 1 dan 2. Saat ini, HCV dan HIV disingkir- Eritrositkan melalui deteksi antibodi antivirus yang sesuai,dan diperkenalkannya deteksi asam nukleat virus Eritrosit packed (tanpa plasma) adalah pengobatanyang didasarkan pada reaksi berantai polimerase terpilih untuk sebagian besar transfusi (Gb. 23.8a).(PCR) telah meningkatkan sensitivitas penapisan Pada subyek berusia tua, diuretik sering diberikan secara bersamaan dan infus harr.rs cukup lambatdengan mengidentifikasi individu pada \"periode untuk mencegah kelebihan beban sirkulasi. Terapi khelasi besi harrrs dipertimbangkan pada pasienjendela\" sebelum pembentukan antibodi. yang menjalani program transfusi berulang untuk Darah disimpan pada suhu 4-6\"C hingga selama mencegah penimbunan besi.35 hari, bergantung pada pengawetnya. Setelah 48 Darah lengkap kadang-kadang digunakan untukjam pertama terjadi kehilangan K* yang progresiflambat dari eritrosit ke dalam plasma. Pada kasus pengobatan kehilangan darah akut atau untuktertentu ketika pemberian inftis K* dapat berbahaya,sebaiknya digunakan darah segar, misalnya untuk transfusi tukar.transfusi tukar pada penyakit hemolitik pada neo- Pengganti eritrosit sekarang sedang dikembang-natus. Selama penyimpanan eritrosit, terjadi penu-runan kadar 2,3-difosfogliserat (2,3-DPG), tetapi kan tetapi belum terbukti berguna secara klinis.setelah transfusi kadar 2,3-DPG turun sampai normaldalam waktu 24 jam. Larutan tambahan optimum .:,:,,:., . Darah lengkaptelah dikembangkan untuk menambah jangka ,t . : ,4.t., ,,simpan eritrosit tanpa plasma dengan mempertahan- ,kan kadar adenosin trifosfat (ATP) dan 2,3-DPG. Me- I:'Komponen : Plasma Idia SAG-M memungkinkan eritrosit digunakan segar sel ''1,,sampai 35 hari setelah donasi. Darah biasanya diproses dan dipisahkan menjadi , IIkomponen-komponennya sebelum digunakan (Gb. Eritrosit Ptasma beku segar ,':23.6). Darah lengkap sangat jarang digunakan. TLeruokmosbil o: sit ::: /\ :' '-\"1Kriopresipitat , Kriosupernatan l'= .,- Konsentral ::'Albumin,r... faktor Vlll lmunoglobulin Konsentrat lain Gambar. 23.6 Persiapan komponen darah dari darah lengkap

296 xapitiisar,i'#' *e*iii6i!:ttr.' Gambar.23.7 Leukofiltrasi darah: leukoliltrasi unil donor in- dividual dilaksanakan dengan gravitasi melalui suatu filter Ipenyaring dalam sistem tertutup. Hal ini dilakukan jam setelah mendapatkan darah donor untuk memungkinkan lagositosis bakteri yang mungkin mengontaminasi.Tabel 23.6 Jumlah leukosit yang terdapat dalam komponen darah yang berbedaKomponen eritrosit Packed cells Bulfy coat dibuang Bebas Leukosil >2xid 1S5-10x , 5-10xie'', l Dibuat daribulfy cml Tanpa LeukwitTrombosit 1S: Disiaplan melalui aleresis <'ls 1ffPengganti sintetik yang mengangkut oksigen ini baran penyakit. Individu yang terlibat harus cukupseringkali adalah lamtan hemoglobin terpolimerisasi sehat untuk meny'umbangkan darah dan perkiraandan terpiridoksalisasi bebas stroma dan hidrokarbon transfusi pengganti operatif harus antara 2 dan 4 unit.terfluorinasi. Transfusi pengganti yang lebih besar membutuhkan pengambilan darah dalam jangka waktu yang lebih Donasi dan transfusi autotog lama dan eritrosit disimpan dalam keadaan beku, yang sangat merepotkan dan mahal. WalaupunKekhawatiran mengenai sindrom imunodefisiensi autotransfusi merupakan bentuk transfusi yang pal-didapat (AIDS) dan infeksi lain telah menyebabkan ing aman, tetapi biaya yang tinggi dan terbatasnyameningkatnya permintaan autotransfusi. Terdapat penggunaan pada pasien yang menjalani bedahtiga cara pemberian transfusi autolog. elektif menyebabkan hal ini hanya menguntungkan sejumlah kecil dari jumlah penerima darah total.1. Pradeposit-darah diambil dari resipien yang Konsentrat granulosit potensial dalam beberapa minggu tepat sebelum operasi elektif. Konsentrat granulosit dibuat sebagai btffi coat atau pada pemisah sel darah dari donor sehat yang2. Hemodilusi-darah diambil tepat sebelum normal atau dari penderita leukemia mieloid kronik. pembedahan begitu pasien telah dianestesi dan kemudian diinfuskan kembali pada akhir operasi. Konsentrat ini telah digunakan pada penderita3. Penyelamatan-darah yang hilang selama operasi netttropenia berat (<0,5 x70n /l) yang tidak berespons dikumpulkan selama perdarahan berat dan terhadap terapi antibiotik tetapi biasanya tidak dapat kemudian diinfuskan kembali. diberikan dalam jumlah cukup. Konsentrat ini dapat Permintaan yang meningkat adalah untuk auto- menyebarkan infeksi CMV.transfusi pradeposit. Autotransfusi adalah bentuktransfusi yang paling aman jika memandang penye-

297Gambar. 23.8 Komponen darah: (a) eritrosit bebas plasma; (b) trombosit; dan (c) plasmabeku segar. (Lihat Gambar Beruarna hal. A-51). trdmbosit sangat berisiko mengalami perdarahan (penggunaanKonsentrat trombosit dipanen dengan pemisah sel profilaktik).atau dari unit darah donor individual (Gb. 23.8b). Untuk profilaksis, hitung trombosit harus di-Transfusi trombosit digunakdn pada penderita pertahankan di atas 5-10x10'/l kecuali jika terdapat faktor risiko lain seperti sepsis, penggunaan obat,trombositopenia, gangguan fungsi trombosit, yangsedang berdarah aktif (penggunaan terapeutik), atau atau gangguan koagulasi (pada keadaan ini, ambang harus lebih tinggi). Untuk prosedur invasif minor,

Kapita Selekta Hginatglogimisalnya biopsi hati atau pungsi lumbal, hitung kadang sebagai pengganti protein pada pasientrombosit harus dinaikkan sampai di atas 50x10'/1. tertentu dengan hipoalbuminemia. Penggunaan terapeutik diindikasikan pada per- Larutan albumin manusia (20o/oldarahan yang berkaitan dengan kelainan trombosit.Pada perdarahan masif, hitung trombosit harus di- (albumin rendah-garam)pertahankan di atas 50x10'/1. Preparat dimumikan yang mahal ini tidak dianjur- Transfusi trombosit hams dihindari pada purpura kan sebagai pengembang volume plasma Llmllm walatipun pemakaian untuk tujuan ini tidak diragu-trombositopenia autoimun kecuali jika terdapat kan. Larutan ini dapat digunakan pada hipoalbu- minemia berat jika perlu menggunakan produkperdarahan berat. Transfusi trombosit merupakankontraindikasi pada trombositopenia yang diinduksi dengan kandungan elektrolit yang minimal. Indikasiheparin, pllrpLlra trombositopenia trombotik, dansindrom hemolitik uremik (hal. 239). utama penggunaannya adalah pada penderita Refrakter terhadap transfusi trombosit ditandai sindrom nefrotik atau gagal hati.dengan sedikit peningkatan trombosit pascatransfusi(<7,5 x 10el1 pada 1 jam atau <4,5 x 70e/l pada 24 Kriopresipitatja.n). Penyebabnya bisa imunologis (terutama Kriopresipitat diperoleh dengan mencairkan plasmaaloimunisasi HLA) atau non imunologis (sepsis, beku segar pada suhu 4\"C dan mengandung kon-hipersplenisme, DIC, obat). Trombosit mengekspresi- sentrat faktor VIII serta fibrinogen. Kriopresipitat disimpan pada suhu kurang dari ,30\"C atau,kan antigen HLA kelas I (tetapi tidak kelas II) dan disimpan pada suhu 4-6'C apabila diliofilisasi, dai'rdiperlukan trombosit dengan HLA yang cocok atau digunakan secara Iuas sebagai terapi pengganti padakompatibel pada pencocokan silang untuk pasien-pasien dengan antibodi HLA. hemofilia A dan penyakit von Willebrand sebelum Preparat plasma manusia tersedia preparat faktor VIII yang lebih murni.Plasma adalah pengembang volume yang berguna. Konsentrat laktor Vlll yang dibeku-keringkanRisiko hepatitis berkurang dengan diperkenalkannya (freeze-dried)pemeriksaan yang lebih sensitif untuk hepatitis B danC. Plasma beku biasanya dibuat dari satu unit donor. i,,,ilPlssmn beht segnr (frcslt frozen plasma, FFP) Plasma Konsentrat ini digunakan untuk mengobati hemofiliayang dibekukan secara cepat, dipisahkan dari darah A atau penyakit Von Willebrand. Pemberian dalamsegar dan disimpan pada suhr.r kurang dari -30'C. volnme kecil sesuai untuk pasien anak, kasus bedah,Kegunaan r-rtamanya adalah untuk mengganti faktor- pasien berisiko akibat pembebanan sirkulasi, dan untuk pasien yang menjalani pengobatan di rumah.faktor koagulasi (misalnya jika tidak tersedia Penggunaannya semakin menlrrlln setelah tersedia-konsentrat spesifik), setelah transfusi masif, pada nya bentuk rekombinan faktor VIII.penyakit hati dan DIC, setelah operasi pintaskardiopulmonal, untuk menghentikan efek warfarin,dan pada purpLrra trombositopenia trombostik (lihatTabel 20.6). Bentuk FFP dengan inaktivasi virrrssekarang telah tersedia. Larutan albumin manusia (4,5%) Konsentrat kompleks laktor lX-protrombin yang dibeku-keringkanLarutan ini mengandung albumin manusia dan Tersedia sejumlah preparat yang mengandung faktorkegunaan utamanya adalah dalam penanganan syok II, VII, IX, dan X dalam jumlah yang bervariasi.hipovolemik. Larutan ini adalah pengembang vol- Konsentrat ini terutama digunakan untuk mengobatiume plasma yang bermanfaat saat diperlukan efek defisiensi faktor IX (penyakit Christmas) tetapi jugaosmotik yang tetap bertahan sebelum pemberian kadang digunakan pada penderita penyakit hati ataudarah, tetapi tidak boleh diberikan berlebih. Larutan perdarahan yang mengancam jiwa setelah overdosisini jr\"rga digunakan sebagai pengganti plasma pada antikoagulan oral atau pada pasien dengan inhibitorpasien yang menjalani plasmaferesis dan kadang-

.r[;-:::] i : lir: Translusi darah 299faktor VIII. Terdapat risiko trombosis pada pem- dewasa dengan kehilangan darah 500 ml atau kurangberian konsentrat ini. kecr\"rali jika perdarahan berlanjr.rt. Transfnsi darah tidak bebas dari risiko dan tidak boleh dianggap Konsentrat protein C remeh. Permasalahan pada kehilangan darah masifKonsentrat ini diberikan pada kasus sepsis berat serta transfusi masif dibahas padahal.247.dengan koagulasi intravaskular diseminata, seperti KEPUSTAKAANseptikemia meningokokus untnk mengLrrangi trom-bosis akibat kekurangan protein C. Anderson K.C. and Ness P.M. (1999) Scientific Bnsis of Trnns- ftrsion Medicine. W.B. Saunders, Philadelphia. lmunoglobulin British Committee for Standards in Flaematology Guide-Imunoglobulin yang dikumpulkan merupakan lines (1999) The administration of blood and biood com- ponents and the management of transfused patients.strmber utama antibodi terhadap vims yang lazirrr.Imunoglobulin diberikan pada kasus hipogamaglo- Trnnsfus. Med. 9, 227 -38.bulinemia sebagai proteksi terhadap penyakit akibatbakteri dan virus, selain itu juga dapat diberikan Chang T.M.S. (2000) Red blood cell substitutes. Clin.pada kasus trombositopenia imun dan penyakitimun didapat lainnya, misalnya purpura pascatrans- Hnemntol.73, 65I-68.fusi atau trombositopenia neonatal aloimun. Consensus Conference on Autologous Transfusion (1996)lmunoglobulin spesifik Transfusiott 36, 667. Contreras M. (ed.) (2000) New aspects of blood transfusion.Imunoglobulin spesifik dapat diperoleh dari donordengan titer antibodi yang tinggi, seperti anti Rh D, Clirt. Hnemotol. 13, 458-688.anti hepatitis B, anti herpes zoster, atau anti rubella. Corash L. (2000) New technologies for the inactivation ofKEHILANGAN DARAH AKUT infectious pathogens in cellular blood components andSeperti disebutkan pada hal. 18, dalam waktu 3 the development of plateiet substitues. CIitt. Hnemntol.13, 5+9-63.sampai 4 jam setelah satu episode perdarahan, kadar Goodnough L.T., Brecher M.E. and Kanter M.H. (1999)hemoglobin dan volume eritrosit tetap normal Transfusion medicine. N. Engl. I. Med. 340, 43g-46; 525-karena terjadi vasokonstriksi awal dengan penlr- JJ.runan volume darah total. Setelah 3-4 jarn, volumeplasma mulai mengembang dan hemoglobin serta Issitt P. (1993) Applied Blood Group Serology,3rd edn. Mont- gomery Scientific, Miami, Florida.volume eritrosit turun serta terjadi peningkatanneutrofil dan trombosit. Respons retikulosit mulai Mollison P.L., Engelfriet C.P. and Conrreras M. (1993) Blood Trnnsfusion in Clinicnl Medicine, gth edn. Blackwell Scien-pada hari kedua atau ketiga dan berlangsung selama tif ic Publications, Oxford.8-10 hari. Kadar hemoglobin mulai meningkat padasekitar hari ketujuh, tetapi bila cadangan besi sudah Mouro I. et al. (1993) Molecular basis of the human Rhesushabis, kadar hemoglobin mungkin tidak meningkat blood group. Nnture Genet. S,62.sampai normal. Diperlukan penilaian klinis untuk Navarette C.V. (2000) The HLA system in blood transfu-mengetahui perlunya transfusi darah, tetapitindakan ini biasanya tidak diperlukan pada orang sion. C/ln. Hoenmtol. 13, 57I-32. Norfolk D.R. ef ol. (1998) Consensus conference on platelet transfusion. Br. J. Haematol. 101., 609-77. Prusiner S.B. (1998) The prion disease. Brain patlrcl.8,499- 513. Reid M.E. (2000) Blood group antigens: molecular biology, functions and clinical applications. Semin. Hematol. ii, 111-216. Reid N{.E. and Yahalom V. (2000) Blood groups and their function. Clin. Hoemntol. 13, 485-510. Vamvakus E.C. and Pineda A.A. (2000) Autologous trans- fusion and other approaches to reduce allogeneic blood exposure. Clin Haemntol. 13, 533-47 .


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook