)Tulang Rawandan TulangJaringan penyokong tubuh terdiri atas tulang rawan kondrosit, yang terletak dalam celah kecil disebutdan tulang. Jaringan ikat khusus ini, seperti pada lakuna, tersebar dalam matriks, demikian jugajaringan ikat lainnya, unsur antar selnya sangat kondroblas dan sel kondrogenik yang terletak dinyata dalam gambaran mikroskopik. perikondrium. O TULANG RAWAN Kebanyakantulang rawan dikelilingi oleh mem- bran jaringan ikat yaitu perikondrium, yang mem- Tulang rawan menyusun rangka penyokong punyai lapis fibrosa di sebelah luar dan lapis kondro-organ-organ tertentu, permukaan persendian tulang genik di sebelah dalam. Lapis fibrosa, meskipundan sebagian besar rangka janin, meskipun umum- sedikit selnya, kebanyakan terdiri atas fibroblas dannya akan digantikan oleh tulang. serat kolagen. Sel di sebelah dalam atau lapis Terdapat tiga jenis tulang rawan dalam tubuh, kondrogenik terdiri atas kondroblas dan sel-sel kon-yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dantulang rawan fibrosa (fibrokartilago). Tulang rawan drogenik. Sel kondrogenik akan menjadi kondroblas,hialin terdapat pada permukaan persendian keba- yaitu sel yang berperan untuk sekresi matriks tulangnyakan tulang, cincin C trakea, larings, iga dan rawan. Dari lapisan tulang rawan ini akan tumbuhtulang rawan hidung. Tulang rawan elastis, sesuai secara aposisi.dengan namanya mempunyai elastisitas yang tinggikarena adanya serat elastin terbenam dalam matriks- Karena kondroblas mensekresi matriks dannya. Tulang rawan ini terdapat pada tempat-tempatseperti epiglotis, telinga luar dan liang telinga, dan serat-serat mengelilingi struktur ini sendiri, kon-beberapa tulang rawan laring yang lebih kecil.Tulang rawan fibrosa terdapat hanya sedikit, yaitu droblas jadi terisolasi dalam sekretnya sendiri dan disebut kondrosit. Ruang dimana sel-sel menempatidi simfisis, tuba eustachii, diskus intervertebralis matriks disebut lakuna. Kondrosit ini paling tidak tulang rawan muda, mempunyai kemampuan untuk(dan beberapa persendian), serta daerah tertentu mengalami pembelahan sel, jadi ikut dalam per-dimana tendo melekat ke tulang. tumbuhan tulang rawan dari dalam (pertumbuhan interstisial). Jika ini terjadi, maka setiap lakuna Tulang rawan adalah nonvaskular, kuat dan struk- bisa ditempati oleh beberapa kondrosit dan disebuttur agak liat terdiri atas matriks yang kuat dari pro- sel nest (kelompok isogen).teoglikan yang merupakan penyusun utama gliko-saminoglikan adalah asam hialuronik, kondroitin- Tulang rawan hialin dikelilingi oleh perikon- drium yang berkembang baik. Serat kolagen dari4-sulfat dan kondroitin-6-sulfat yang di dalamnya tulang rawan ini umumnya sangat tipis dan karenaterbenam unsur fibrosa dan unsur sel. Serat itu ada- itu samar-samar dikelilingi oleh glikosaminogli-lahkolagen saja atau kombinasi elastis dankolagen,tergantung jenis tulang rawan. Unsur sel adalah kan, sehingga maffiks tampak licin seperli kaca. Tulang rawan elastis mempunyai perikon- drium. Matriksnya selain ada kolagen, ada serat- serat elastin kasar dan memberi gambaran yang khas. Tulang Rawan dan Tulang r 95
TABLE 4*1 . Jenis-Jenis Tulang Rawan, Ciri-Ciri dan LetaknyaJear$s Sir!\"cirimym Fmrikssldrium Letak {tmmt*h &ita*maiHialin Kondrosit terusun dalam Biasanva ada Ujung persendian tulang kelompokan di dalam kecuali pada panjang, tulang rawan iga matriks basofilik berisi permukaan sendi ventral, cetakan untuk pembentukan tulang kolagen tipe II endokondralE/asfis Kondrosit padat dalam Ada Daun telinga, kanalis matriks berisi kolagen auditorius, tulang rawan laring tipe II dan serat elastinFibrokaftilago Kondrosit tersusun dalam Tidak ada Diskus intervertebralis, deretan dalam matriks simfisis pubis asidofilik berisi berkas kolagen tipe I dalam deretan Fibrokartilago berbeda dari tulang rawan tulang. Tulang kompakta lebih padat daripadaelastis dan tulang rawan hialin dimana fibrokar- tulang spongiosa. Ukuran ruangannya banyak ber-tilago tidak mempunyai perikondrium. Selain itu, kurang dan susunan lamel lebih padat dan lebihkondrosit lebih kecil dan biasanya tersusun dalam tebal. Matriks yang mengalami kalsifikasi terdiribarisan sejajar memanjang. Matriks tulang rawan atas 507o mineral (umumnya hidroksiapatit kal-ini berisi sejumlah besar berkas serat kolagen yang sium) dan 50Tobahanorganik (kolagen dan gliko-tebal tipel di antara deretan kondrosit (Tabel 4-1). saminoglikans turunan protein) dan berikatan O TULANG dengan air. Tulang mempunyai banyak fungsi, termasuksebagai penyokong, pelindung, penyimpan mineral Tulang selalu dibungkus dan dibatasi olehdan hemopoeisis dan pada ujung-ujung persendiandimana tulang rawan sebagai pelapis yang khusus, jaringan ikat yang lembut. Rongga sumsum tulangmaka akan mempermudah pergerakan. Tulang dibatasi oleh endosteum yang terdiri atas sel-seladalah suatu jaringan ikat vaskular terdiri atas sel-sel dan zat antar sel yang mengalami kalsifikasi, osteogenik, osteoblas, dan kadang osteoklas.mungkin padat (tulang kompakta) atau sepertispons (tulang spongiosa). Tulang spongiosa, seperti Periosteum yang membungkus permukaan tulangyang ditemukan di epifisis atau kepala dari tulang terdiri atas sebelah luarnya lapisan fibrosa terutamapanjang, adalah selalu dikelilingi tulang kompakta. terdiri atas serat kolagen dan sejumlah fibroblas.Tulang spongiosa mempunyai ruang besar, ter-buka dikelilingi oleh lempeng tulang tipis saling Lapis osteogenik di sebelah dalamnya terdiri atasberanastomosis. Ruang yang besar itu adalah ruangsumsum tulang dan lempeng tulang disebut trabe- beberapa serat kolagen dan kebanyakan adalah se1kula tulang terdiri atas banyak lapisan yaitu lamel osteogenik dan turunannya yaitu osteoblas. Peri- osteum melekat pada tulang melalui serat Sharpey yaitu suatu berkas kolagen yang terbenam dalam matriks tulang yang mengalami kalsifikasi selama proses osifikasi. Matriks tulang dihasilkan oleh osteoblas yaitu sel-sel yang berasal dari se1 pendahulunya yang belum berdiferensiasi yaitu sel osteogenik. Karena osteoblas membentuk matriks tulang, sel-sel ini94 . Atlas Berwarna Histologi
menjadi terjebak dan karena matriks menga-lami Howship) dan fungsi meresorbsi tulang. Melaluikalsifikasi, osteoblas tadi meniadi osteosit. Osteosit kerja sama sel-sel ini dan osteoblas tulang menga-menempati suatu celah yaitu lakuna, mempunyai lami remodeling. Daerah membran mesenkim yangjuluran panjang yang berada dalam alur yang halus tidak ikut serta dalam proses osifikasi akan tetapatau terowongan halus disebut kanalikuli. Tulang,tidak seperti tulang rawan adalah jaringan keras merupakan unsur tulang yang lunak (yaituyang vaskular dimana pembuluh darah menembus-nya, akhirnya terbuka ke kanalikuli disebut saluran periosteum, endosteum).Havers yang ditempati pembuluh darah. Setiapsaluran Havers dengan lamel tulang yang mengi- Tulang yang baru terbentuk disebut tulang pri-tarinya berisi kanalikuli yang memancar dari osteo- mer atau tulang tenunan, karena susunan serat-sit teriebak dalam lakuna dikenal sebagai suatu serat kolagennya tidak teratur seperti pada tulangosteon atau sistem saluran Havers. yang lebih tua. Kerjasama antara osteoblas dan osteoklas bekerja menggantikan tenunan tulang Kanalikuli pada osteon melebar ke saluran dengan tulang sekunder atau tulang dewasa.Havers agar ada perfukaran zat-zai sisa meta- Osifikasi endokondral berperan dalam pem-bolisme dengan bahan makanan dan oksigen. SaluranHavers yang lebih kurang tersusun sejajar dalam bentukan tulang panjang dan tulang pendek, berda-arah memanjang dari tulang panjang, dihubungkan sarkan adanya tulang rawan hialin yang digunakansatu sama lain oleh saluran Volkmann. sebagai cetakan di dalam mana tulang dibentuk. Lamel tulang dari tulang kompakta tersusun Sebaliknya, lingkar tulang subperiosteal dibentukdalam empat sistem lamelar yaitu lamel sirkum- (melalui osifikasi membranosa) di sekeliling sekat dari cetakan tulang rawan. Lingkar tulang ini ber-ferensial luar, lamel sirkumferensial dalam'lamel interstisial dan osteon (lihat Garrbar 4-I). tambah lebar dan panjangnya. Kondrosit di tengah cetakan tulang rawan mengalami hipertrofi danOsteogenesis menyerap kembali beberapa matriksnya, sehingga lakuna melebar dan beberapa lakuna menjadi satu. Histogenesis tulang terjadi melalui osifikasi Kondrosit yang hipertrofi , selanjutnya membantuintramembranosa dan osifikasi endokondral. kalsifikasi tulang rawan, degenerasi dan mati.Osifikasi intramembranosa tumbuh dalam mem- Ruang yang baru terbentuk disebuk oleh kuncupbran mesenkim yang mengandung banyak pem- periosteal (terdiri atas pembuluh darah, sel-selbuluh darah dimana sel mesenkim berdiferensiasi mesenkim dan sel osteogenik). Sel osteogenik ber-menjadi osteoblas (mungkin melalui sel-sel osteo- ubah menjadi osteoblas dan sel-sel ini melepaskangenik), yang mulai melepaskan matriks tulang, jadi matriks tulang pada tulang rawan yang mengalamimembentuk trabekulatulang. Ketika trabekula makin kalsifikasi. Ketika lingkar subperiosteal tulanglama makin banyak terbentuk dalam daerah yang makin tebal dan panjang, osteoklas menyerap kom-saling berdekatan, trabekula menjadi saling ber- pleks tulang rawan yang kalsifikasi, menyisakanhubungan. Ketika trabekula menyatu satu sama ruang yang membesar, nantinya merupakan ronggalain, maka terbentuklah tulang spongiosa yang akan sumsum tulang (yang akan ditempati sel-sel sum-diperbaharui untuk nantinya menjadi tulang kom- sum tulang). Seluruh proses osifikasi menyebar daripakta. Permukaan trabekula ditempati oleh banyak pusat osifikasi primer dan akhirnya seluruh cetakanosteoblas. Sering adajenis sel lainnya yaitu tampak tulang rawan digantikan dengan tulang, membentukosteoklas. Osteoklas adalah sel yang besar mem- diafisis tulang panjang. Pembentukan diafisis tulangpunyai banyak inti, berasal dari monosit, terdapat di (pusat osifikasi sekunder) terjadi melalui cara barulekukan dangkal pada permukaan fabekula (lakuna sehingga pelapis tulang rawan dapat dipertahankan pada permukaan sendi. Pertumbuhan memanjang dari tulang panjang terjadi karena adanya lempeng epifisis yang terletak di antara epifisis dan diafisis. Tulang Rawan dan Tulang r 95
GAMBAR 4-1 Tulang Lamel konsentrisPeriosteum ffi.* Serat-serat i-l Sharpey !,L/ Pembuluh darah Tulang spongiosa Kanal Volkmann Kanal Havers ;h Rongga sumsum tulang ,:..,i 'ir Tulang kompakta Tulang KompaktaTulang kompakta dikelilingi oleh jaringan ikat padat kolagen yang tidak beraturan yaitu periosteum, yangmelekat ke lamel sirkumferensial luar melalui serat Sharpey. Pembuluh darah periosteum masuk ketulang melalui saluran pemberi nutri yang besar atau melalui kanal Volkmann yang kecil, yang tidak hanyamengantarkan pembuluh darah ke kanal Havers dari osteon tetapi juga berhubungan dengan kanal Haversyang letaknya berdekatan. Setiap osteon terdiri atas lamel-lamel konsentris tulang dimana serat-seratkolagennya tersusun sedemikian rupa tegak lurus terhadap lamel di dekatnya. Lamel sirkumferensialdalam dibatasi oleh endosteum tulang spongiosa yang menonjol ke dalamrongga sumsum tulang.96 . Atlas Berwarna Histologi
GAMBAR 4-2 Pembentukan Tulang Endokondral DG .i.i-- ;--\" er-{...j_*B t:]'' {igI ,;.-'\"'\":-:'. (.lJ,--(2\ i .(B) \.t.__ \"#l:;'-*\* .(3) 'l :l j,ri;, ,..: d' -:l irt eqi3't=,:f''u'-ka..-s' . ' ..:\"s Jir .*)- *-;4!Pembentukan tulang endokondral EA. Pembentukan tulang endokondral memerlukan adanya suatumodel tulang rawan hialin.B. Vaskularisasi perikondrium diafisis (2) mengakibatkan per-ubahan sel kondrogenik jadi sel osteogenik, dari sini pemben-tukan melalui pembentukan tulang intramembranosa dari suatulingkar tulang subperiosteal (1) yang secara cepat menjadiberlubang oleh aktivitas osteoklas. Kondrosit dalam pusat hiper-trofi tulang rawan (3) dan lakunanya menjadi melebur.C. Lingkar tulang subpbriosteal (1) bertambah semakin panjangdan lebar. Lakuna yang melebur disebuk oleh kuncup periosteal(4). Aktivitas osteoklas membentuk rongga sumsum tulangprimitif (5) yang dindingnya terdiri atas kompleks tulang rawankalsifikasi-tulang kalsifikasi. Epifisis memperlihatkan awalpusat osifikasi sekunder (7).D dan E. Lingkar tulang subperiosteal (1) sekarang cukup lebaruntuk menyokong tulang panjang berkembang, sehingga keba-nyakan tulang rawan telah diresorpsi kecuali untuk lempengepifisis (8) dan yang membungkus epifisis (9). Osifikasi diepifisis terjadi dari pusat (10); jadi, periosteum vaskular (11)tidak membungkus permukaan tulang rawan. Pembuluh darah(12) masuk ke epifisis, tanpa vaskularisasi tulang rawan, untukmenyusunjala vaskular (13) yang sekelilingnya akan terbentuktulang spongiosa. Tulang Rawan dan Tulang . 97
LW HistofisiologiI. TULANG RAWAN jala trans Golgi, juga mitokondria), karena sel-sel ini secara terus menerus mengganti matriks tulangA. Matriks tulang rawan rawan. Sel-sel ini membuat kolagen tipe II danTulang rawan hialin adalah jaringan ikat avas-kular yang matriknya yang lentur memungkinkan komponen lainnya dari matriks tulang rawan, sel-aliran nutrisi dan sisa metabolisme melewati peri- sel ini memerlukan Sox9, suatu faktor transkripsi.kondrium dan sel kondrositnya. Matriks terdiri atas II. TULANGkolagen tipe II yang terbenam dalam substansia A. Matriks tulangdasar amorf yang terdiri atas glikosaminoglikan,asam hialuronat, yang mana proteoglikan ber- Tulang adalah jaringan ikat vaskular yang menga-lekatan. Komponen glikosaminoglikan dari pro- lami kalsifikasi. Sel-selnya terletak dalam tempatteoglikan terutama adalah kondroitin 4-sulfat dan yang dikelilingi periosteum, dibatasi endosteumkondroitin 6-sulfat. Suasana asam dari proteo- atau dalam ruang berbentuk lentikular yaitu lakuna.glikan, bersama dengan kompleks yang berukuran Saluran halus yaitu kanalikuli, ditempati .juluranbesar dari proteoglikan-asam hialuronat, menye- halus dari osteosit, menghantarkan nutrien, hormonbabkan molekul ini mempunyai domain yang besardan kemampuan yang luar biasa untuk mengikat dan zat- zat p entin g I ainnya.kation dan air. Selain itu, matriks mengandung gli-koprotein yang membantu sel-sel dalam memper- Matriks organik pada tulang terutama terdiritahankan hubungan dengan matriks antar sel. atas kolagen tipe I, glikoprotein bersulfat dan Tulang rawan elastis adalah serupa dengan beberapa proteoglikan. Matriks kolagen menga-tulang rawan hialin, tetapi juga mempunyai serat- lami kalsifikasi dengan kristal hidroksiapatit kal-serat elastin. Fibrokartilago tidak mempunyai sium, membuat tulang menjadi salah satu zatyangperikondrium, hanya mempunyai sedikit matriks paling keras dalam tubuh. Dengan adanya kristal-dan sejumlah besar kolagen tipe I tersusun dalam kristal ini menjadikan tulang sebagai tempatderetan sejajar penyimpanan kalsium, fosfat dan ion-ion anorganikB, Kondrosit lainnya. Jadi, tulang ada dalam keseimbangan dina- mik, secara terus menerus mendapat dan melepas-Kondrosit tulang rawan hialin dan tulang rawan kan ion-ion anorganik untuk mempertahankan kal-elastis serupa satu sama lain, yang mana kondrosit sium dan fosfat dalam keseimbangan.tersusun masing-masing dalam lakunanya ataudalam sel nest (pada tulang rawan muda). Kondrosit B. Sel-seltulangyang terletak di tepi berbentuk lentikular, sedang-kan kondrosit yang letaknya di tengah tulang rawan Sel-sel osteoprogenitor adalah sel-sel gepeng yangberbentuk bulat. Sel-sel ini secara penuh mengisi belum berdiferensiasi, letaknya dalam lapisan selu-lakunanya. Lakuna mempunyai glikogen banyak lar periosteum, dalam endosteum dan membatasisekali, sering tetesan lemak yang besar dan per-alatan untuk protein sintesis yang berkembang baik kanal Havers. Sel ini tumbuh menjadi osteoblas(retikulum endoplasma kasar, aparatus Golgi, jala- dibawah pengaruh transforming growth factor-p dan bone morphogenic protein (BMP). Namun, dalam kondisi hipoksia, sel osteoprogenitor men- jadi sel kondrogenik; karena itu, dua sel ini sebe- narnya adalah sel yang sama yang memperlihatkan98 . Atlas Berwarna Histologi
faktor berbeda di bawah pengaruh tekanan oksigen yang dihasilkannya. Dua faktor transkripsi yang terlibat dalam transformasi osteoblas ke osteosit.yangberbeda. yaitu Ctlfal/Runx2 dan osterix. Kedua faktor ini penting untuk perkembangan normal kerangka Osteoblas adalah sel yang berbentuk kubis mamalia. Ketika diferensiasi terj adi, alkali fosfatasesampai torak rendah berperan untuk sintesis matriks yang berikatan ke membran tidak lagi dikeluarkan.tulang. Saat sel-sel ini membentuk matriks tulang, Osteoklas, sel besar berinti banyak berasal darisel-sel ini dikelilingi matriks dan berubah jadi prekursor monosit, berperan untuk resorpsi tulang. Setelah sel ini meresorpsi tulang, sel tampak menem-osteosit. Matriks tulang mengalami kalsifikasikarena diawali vesikula matriks yang berasal dari pati cekungan yang dangkal, Lakuna Howship.osteoblas. Jika osteoblas tenang, sel-sel ini kehi- Osteoklas mempunyai empat daerah, zona basal, ditempati oleh inti-inti dan organel-organel sel;langan alat pembentuk sintesis protein dan menye- tepian berkerut (ruffled border), terdiri atas juiuranrupai sel osteogenik. Osteoblas berfungsi dalam seperti jari tangan yang terbenam dalam kompar-mengatur mineralisasi tulang dan juga berperan temen subosteoklastik dimana resorpsi tulang ber- langsung secara aktif; zona vesikular, ditempatiuntuk pembentukan, penarikan dan mempertahan- sejumlah vesikel yang mengangkut zat-zat keluarkan osteoklas seperti halnya untuk awal resorpsi dari sel dan ke dalam sel dari kompartemen sub-tulang. Osteoblas mempunyai reseptor paratiroidpada membran selnya dan dengan adanya parat- osteoklastik; dan zona jernih, dimana osteoklashormon sel ini melepaskan macrophage-colony membentuk penyekat dengan tulang, memisahkanstimulating factor, yang merangsang pemben- kompartemen subosteoklastik dari sisi luar jaringan. Tepian berkerut mempunyai banyak pompa pro-tukan prekursor osteoklas. Selain itu, osteoblas telah ton yang melepaskan ion hidrogen dari osteoklas kememperlihatkan pada permukaan selnya RANKL dalam kompartemen subosteoklastik. Selain itu,(receptor for activation of nuclear factor kappa aquapores dan kanal klorida memungkinkan han-B), suatu molekul yang ketika bersentuhan dengan taran air dan ion klorida, membentuk larutan pekatpreosteoclast's surface -bound RANK merangsang HCI dalam kompartemen subosteoklastik, j adi tulangpreosteoklas untuk berdiferensiasi menjadi osteo- melunak. Enzim-enzim dihantarkan melalui vesikel-klas. Faktor perangsang osteoklas, juga dilepas- vesikel ke dalam kompartemen subosteoklastikkan oleh osteoblas, mengaktifkan osteoklas untukmulai menyerap tulang. Agar osteoklas melekat ke untuk memecahkan komponen organik tulang. Hasiltulang dengan baik, osteoklas membentuk zona pemecahan di endositosis oleh vesikel endositik danperekat pada permukaan tulang dan pembentukan digunakan oleh osteoklas atau dikeluarkan ke dalam ruang ekstraselular dimana hasil pemecahan iniperlekatan yang kuat ini dibantu oleh faktor yang masuk aliran darah untuk distribusi ke bagian tubuhberasal dari osteoblas lainnya, osteopontin. Sebe- lainnya. Membran sel osteoklas juga mempunyailum osteoklas dapat melekat ke permukaan tulang, reseptor kalsitonin; ketika kalsitonin berikatan keosteoblas harus menyerap matriks tulang yang tidak reseptor, sel-sel ini menjadi dihalangi, sel menghen-berkalsifikasi yang menutupi permukaan tulang dan tikan resorpsi tulang, meninggalkan permukaankemudian osteoblas harus menyingkir untuk mem- tulang dan berubah menjadi se1 individual ataubantu permukaan tulang yang adauntuk osteoklas. pecah dan disingkirkan oleh makrofag. Kerjasama antara osteoklas dan osteoblas ber- Osteosit adalah sel-sel gepeng, menempati lakuna;sel-sel ini berperan mempertahankan tulang. Juluran tanggung jawab tidak hanya untuk formasi, remodel- ling dan perbaikan tulang tetapijuga berperan dalamsitoplasmanya berhubungan dengan iuluran osteo- pengaturan homeostasis kalsium dan fosfat dalamsit lainnya dan membentuk gap junction di dalam tubuh.kanalikuli; jadi sel-sel ini mempertahankanjaringankomunikasi, sehingga kelompokan besar osteositdapat bereaksi terhadap kadar kalsium darah sepertiterhadap kalsitonin dan parathormon, yang dile-paskan oleh kelenjar tiroid dan kelenjar paratiroid.Jadi sel-sel ini berperan untuk homeostasis jangkapendek kalsium dan fosfat. Osteosit berasal dariosteoblas yang telah dikelilingi oleh matriks tulang Tulang Rawan dan Tulang r 99
.$* #ry*r\"i CONTOH KASUS KLINISDegenerasi Tulang Rawan lah pemeriksaan radiolo gik dituj ukan untuk alas anTulang rawan hialin mulai berdegenerasi ketikahipertrofi kondrosit dan mati, suatu proses alamiah lain atau sebagai akibat kimia darah memper- lihatkan peningkatan kadar alkali fosfatase. Pem-dan kejadian ini meningkat dengan proses pe-nuaan. Hal ini mengakibatkan mobilitas menu- berian kalsitonin mungkin digunakan untuk mem- perlambat perkembangan penyakit.run dan nyeri sendi. OsteoporosisDefisiensi Vitamin Osteoporosis adalah suatu penurunan massaDefisiensi vitamin A menghambat pembentukandan pertumbuhan tulang yang benar, sedangkan tulang berasal dari kekurangan pembentukankelebihan vitamin A mempercepat osifikasi lem- tulang atau dari peningkatan resorpsi tulang.peng epifisis, mengakibatkan bentuk tubuh yang Kelainan ini terjadi umumnya pada usia lanjutkecil. Defisiensi vitamin D, yang penting untukabsorpsi kalsium dalam usus, menyebabkan karena turunnya hormon pertumbuhan dan padatulang kurang kalsifikasi (lunak)-rickets pada wanita pasca-menopause karena menurunnya sekresi estrogen. Selanjutnya, estrogen berikatananak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. ke reseptor pada osteoblas merangsang sekresiKetika berlebihan, tulang diresorpsi. Defisiensi matriks tulang. Tanpa estrogen yang mencukupi, aktivitas osteoklas mengurangi massa tulangvitamin C, yang penting untuk pembentukan tanpa diikuti pembentukan tulang, sehingga mem- buat tulang lebih mudah fraktur.kolagen, menimbulkan seriawan, mengakibatkanpertumbuhan dan perbaikan tulang yang buruk. Osteopetrosis Osteopetrosis adalah bercak-bercak kelainan yangPengaruh Hormon pada Tulang diwariskan mengakibatkan tulang lebih padatKalsitonin menghambat resorpsi matriks tulang dengan kemungkinan kelainan bentuk kerangka.dengan cara mempengaruhi fungsi osteoklas,jadi mencegah pelepasan kalsium. Hormon para- Penyakit ini mungkin jenis awal serangan atautiroid mengaktifkan osteoblas untuk mensekresifaktor perangsang osteoklas, j adi mengaktifkan jenis akhir. Jenis awal mulainya mungkin terjadiosteoklas untuk meningkatkan resorpsi tulang, pada bayi dan dapat mengakibatkan kematianmengakibatkan kadar kalsium dalam darah mening- muda karena anemia, perdarahan yang tidak ter-kat. Jika berlebihan, tulang menjadi rapuh dan kendali dan mudah terkena infeksi. Jenis serangancenderung terkena fraktur. akhir osteopetrosis demikian ringan, gejala klinis tidak nampak, tetapi penebalan tulang dan kelainanPenyakit Paget tulang wajah yang ringan mungkin tampak. KetikaPenyakit Paget tulang merupakan kelainan tulang tulang menjadi lebih tebal, diameter lubangnyasecara umum yang biasanya mengenai individuyang lebih tua. Sering, penyakit ini mempunyai menjadi lebih kecil dan saraf yang melewatikomponen keluarga dan mengakibatkan tulangmenebal tetapi tulang lebih lunak pada tengkorak tulang yang lubangnya menyempit mungkin men-dan ekstremitas. Penyakit ini biasanya tidak jadi tertekan dan menyebabkan nyeri tulang.memberikan keluhan dan sering ditemukan sete- Penanganan secara bedah dengan melebarkan lubang tulang mungkin membantu meringankan nyeri.100 o Atlas Berwarna Histolo{i
o #&Ye€&ru Tulang Rawan dan Tulang r tol
IffA,\SHAA r Tulang rawan embrional hialin. IS.*.M$AR r Tulang rawan hialin. Trakea. Monyet.Babi. Paraffin section. x 132. Paraffin section. x 132.Tulang rawan hialin yang sedang berkembang dike- Trakea dilapisi oleh epitel bertingkat torak bersilia (Ep). Sebelah dalam epitel tampak vena (V) besar,lilingi oleh jaringan ikat embrional (ECT). Sel- berisi darah. Setengah bagian bawah fotomi- kroskopik ini ada tulang rawan hialin, yang manasel mesenkim ikut dalam pembentukan tulang rawan kondrosit (C) membentuk kelompokan isogen (IG) menandakan pertumbuhan interstisial. Kon-ini. Perhatikan perikondrium (P) yang sedang drosit menempati ruangan yang disebut lakuna.berkembang, meliputi tulang rawan, menjadi satu Perhatikan matriks teritorial (ponah) di tepi lakunadengan jaringan ikat embrional dan dengan tulang terpulas lebih gelap daripada matriks interteritorialrawan. Kondrosit dalam lakuna tampakbulat, sel-sel (bintang). Seluruh tulang rawan dikelilingi olehberdesakan satu sama lain (panah) dan sedikit matriksyang terpulas homogen di antaranya (kepalopanah) . perikondrium (P). S&fulE*H 3 . Tulang rawan hialin, Kelinci. r&AMEA& 4 Tulang rawan hialin. Trakea. Monyet. Paraffin section. x 270. Plasticsection.x210.Perikondrium terdiri atas iapis fibrosa (F) dan lapiskondrogenik (CC).Lapis fibrosa terdiri atas serat- Epitel bertingkat torak bersilia tampak mempunyai banyak sel goblet Qtonah). Silia terlihatjelas pada sisiserat kolagen dan sedikit fibroblas, sedangkan lapis bebas epitel, Perhatikan jaringan ikat (CT) dikondrogenik lebih terisi sel-sel, terdiri atas kondro-blas dan sel kondrogenik (panah). Saat kon- bawah epitel menjadi satu dengan perikondriumdroblas mensekresi matriks, sel ini menjadi dike- fibrosa (F). Lapis kondrogenik dari perikon-lilingi oleh zat antar sel dan karena itu disebut kon-drosit (C). Perhatikan kondrosit di bagian perifer drium (Cg) ditempati sel-sel kondrogenik dan kon-tulang rawan kecil dan memanjang, sementara itu droblas. Saat kondroblas dikelilingi matriks, sel ini terjebak dalam lakuna dan karena disebut kondro-yang di tengah kondrosit besar dan lonjong sampai sit (C). Di bagian tepi tulang rawan, kondrosit men-bulat (kepala panah). Sering kondrosit ditemukan jadi gepeng, sedangkan ke arah tengah kondrositdalam kelompok isogen (IG). bulat atau lonjong. Karena melalui proses pembuatan sajian, beberapa kondrosit keluar dari lakuna, sehingga tampak sebagai ruang kosong. Meskipun matriks (M) berisi fibril-fibril kolagen, matriks ini diliputi glikosaminoglikan; sehingga matriks tampak homogen dan rata. Lakuna dibatasi oleh adanya proteoglikan sehingga terpulas lebih gelap di matriks teritorial, terutama jelas di Gambar 2 dan 3. ={:Wlfflnr\"-t .\"1 Kelompok .i: il isogenKondroblas Kondrosit102 . Atlas Berwarna Histologi
[eAMRA,r t-l .* _. :wd t** **$g 5* bl *;'r.\"*cU1'r5 .!* **rF,. \. + *.. bi l dt iIe*e{sAenl '*f,r &c- .+.* C , I' Fq .r ir ' 'r -i 't '' '. tqeturffi&* s IC kondrosit ECT jaringan ikat embrional IG kelompok isogenCG perikondrium Ep epitelbertingkat M matriks torakbersilia P perikondriumkondrogenik venaCT jaringanikat F perikondriumfibrosa V Tulang Rawan dan Tulang o 103
&&!Lq$,&ffi $ r Tulang rawan elastis. Epiglotis. *<$ffi&& 3 . Tulang rawan elastis. Epiglotis.Manusia. Paraffin section. x 132. Manusia. Paraffin section. x 270.Tulang rawan elastis, seperti tulang rawan hialin Pembesaran yang lebih kuat dari daerah perikon-dibungkus oleh perikondrium (P). Kondrosit (C)yang terletak dalam lakuna (panah), telah mengerut drium pada Gambar 1 tampak daerah fibrosa (F) sebelah luar dan daerah kondrogenik (CG) sebe-dari dinding, sehingga tampak sebagai ruang kosong.Kadang-kadang dalam lakuna tampak dua kondro- lah dalam dari perikondrium. Perhatikan kondrositsit (bintang), menandakan pertumbuhan interstisial. (panah) yang terletak di sebelah dalam dari lapis kondrogenik agak gepeng dan lebih kecil daripadaMatriks mempunyai banyak serat elastin (E), tulang rawan yang sebelah dalam. Selain itu, jumlahsehingga tulang rawan elastis tampak khas, serta serat elastin serta kasarnya serat elastin (panahleng-ikut berperan karena elastisitasnya. Pada daerah kung) meningkat sampai ke sel-sel besar.kotok tampak dalam pembesaran di Gambar 3. GAfulBAft $ . Tulang rawan elastis. Epiglotis. r*&ffi&&& & Fibrokartilago, Diskus interver- Manusia. Paraffin section. x 540. tebralis. Manusia. Paraffin section. x 132.Gambar ini adalah pembesaran doerah korak dalamGambarl. Kondrosit (C) tampak sel besar, lonjong Kondrosit (C) pada fibrokartilago tersusun dalamsampai bulat dengan inti (N) asentrik. Sel menim- deretan sejajar, terletak satu persatu dalam setiap lakuna. Inti kondrosit ini mudah diamati, sementarabun lemak dalam sitoplasmanya, sering dalam ben-tuk tetesan lemak, sehingga sel tampak mempunyai itu sitoplasma tidak jelas (panah). Matriks berisivakuol. Perhatikan serat elastin (E) menutupi berkas serat kolagen (CF) yang tebal tersusun rer-matriks pada beberapa daerah, dan serat mempu- atur antara deretan sel-sel tulang rawan. Tidak sepertinyai ketebalan yang bervariasi, terutama tampak pada tulang rawan elastis dan tulang rawan hialin, fibro-sajian potongan melintang (panah) . kartilago tidak dibungkus oleh perikondrium. Kondroblas KondrositC kondrosit E serat elastin N nukleusCF seratkolagen F perikondriumfibrosa P perikondriumCG perikondrium kondrogenik104 . Atlas Berwarna Histologi
w@tse*$s*ffial tgr e4' * ## F 'S r. .r*.'... €-,:i.''t.ji, r € +: ]\" #{ .,,,,i\"$ffi # #F +'Ba' ### l\"'l '# &# #t , #-;,. *{i'i,'\", & #*e# €s* *:# {F sff\"E&i&# sr # $ 'i *n ,F :*F -4F * *S4 #, rpr g ,1rl1lrrl :\":t,,., r , UA €al-*efl#see s l aI *u-]dff]Yi]r${4n E l Tulang Rawan dan Tulang e 1o5
&AM8A* 'l . Tulang kompakta dekalsifikasi. 6A,MS&K ? . Tulang kompakta dekalsifikasi.Manusia. Paraffin section. x 132. Manusia. Paraffin section, x 132.Potongan melintang tulang dekalsifikasi, tampak Ini adalah potongan melintang tulang kompakta dekalsifikasi, tampak osteon atau sistim saluranserat otot skelet (SM) yang akan masuk dalam Havers (Os), juga lamel interstisial (IL). Setiapjarak pendek pada tempat ini. Periosteum fibrosa osteon mempunyai saluran Havers (HC) disebelah luar (FP) dan periosteum osteogenik tengah, dikelilingi oleh beberapa lamel (L) tulang.sebelah dalam (OP) dapat dibedakan karena adanya Batas setiap osteon tampak dan disebut garis semen-komponen fibrosa pada periosteum fibrosa dan ttm (kepala panah). Saluran Havers di dekatnyakomponen sel pada periosteum osteogenik. Per- dihubungkan satu sama lain melalui salufanhatikan adanya lamel sirkumferensial dalam(IC), osteon (Os) dan lamel interstisial (bintang). Volkmann (VC) yang mana pembuluh darah osteonJuga amati sumsum tulang (M) yang mengisi saling berhubungan satu sama lain.rongga sumsum tulang, demikian juga endosteum .SAf$!g&R 4 Tulang kompakta tanpa dekalsifikasi(p anah) yang membatasinya. x.s. Manusia. Paraffin section. x 132. &AnlltsA& 3 . Tulang kompakta dekalsifikasi. Sajian ini diberi tinta India untuk meningkatkan Manusia. Paraffin section. x 540. gambaran tulangkompakta. Saluran Havers (HC)Osteon yang kecil dibatasi dari sekitarnya oleh garis juga lakuna (panah) tampak hitam dalam gambarsementum (kepala panah). Bentuk lentikular osteo- ini. Perhatikan hubungan antara dua osteon disit (Oc) menduduki ruang gepeng, yang disebut tengah atas, disebut saluran Volkmann CVC).lakuna. Lakuna dibatasi oleh matriks osteoid tidak Kanalikuli tampak sebagai garis halus, sempit menujumengalami kalsifikasi. Dalam kotak. Tlrlang kom- saluran Havers, saling beranastomosis satu sama lainpakta dekalsifikasi. Manusia. Paraffin sec- dengan lakuna dari osteosit lainnya pada osteontion. x 54O. Saluran Havers dari suatu osteon tam-pak berisi pembuluh darah (BV) kecil dengan yang sama.sedikit jaringan ikat. Saluran dibatasi oleh osteo-blas gepeng (Ob) dan mungkin sel-sel osteoge-nik(op) NukleusBV pembuluh darah IL lamel interstisial Op sel osteogenikFP periosteumfibrosa OP periosteum osteogenik L lamel-lamel Os osteon SM serat otot skeletHC saluran Havers M sumsumtulang VC saluranVolkmannIC lamelsirkumferensial ob osteoblasdalam Oc osteositt06 . Atlas Berwarna Histologi
i;,F: -\"..t't -. h ;- t *'3n5!--..*. :'fun*\",...**nt * r: f s- fF: ,,** '\"t,r,, i:rrl ,,\"$j151 fcAm*s,e q It*;.tl.t ., I ':.S Tulang Rawan dan Tulang . 107 'wrF4t {*,\"\" x*i r* ir# ,,* teAMBAn?.]
ffie$q$&ffi $ . Tulang tanpa dekalsifikasi. x.s. .&&&4ffi&$q R 0sifikasi intramembranosa. KepalaParaffin section. x 270. babi. Paraffin section. x 132.Potongan melintang suatu osteon ini tampak jelas Ttabekula (T) yang beranastomosis pada pemben-lamel-lamel (L) tulang mengelilingi saluranHavers (HC). Garis semenrum membatasi bagian tukan tulang tampak terpulas gelap dengan dasar-tepi osteon. Perhatikan kanalikuli (C) keluar daritepi lakuna biasanya tidak meluas ke arah osteon nya jaringan ikat embrional (ECT). Perhatikan jaringan ikat ini mempunyai banyak sekali pem-lainnya. Tetapi, kanalikuli berhubungan dengan kanal buluh darah dan trabekula tulang membentukHavers. Kanalikuli yang tampak saling beranasto-mosis juga dengan lakuna yang ditempati juluran osteon primitif (Os) mengelilingi saluran Haverspanjang osteosit pada tulang yang sebenarnya. (HC) primitif yang besaq di tengahnya ada pem- S&M&gn * . 0sifikasi intramembranosa. buluh darah (B[. Perhatikan osteosit (Oc) ter- Kepala babi, Paraffin section; x 270. susun tidak beraturan. Setiap trabekula dibungkus olehosteoblas (Ob).Gambar fotomikroskopik osifikasi intramembra-nosa ini diambil dari bagian tepi daerah pemben- .#effi#&$* 4 0sifikasi intramembranosa.tukan tulang. Perhatikan periosteum (P) yang Kepala babi. Paraffin section. x 540.sedang terbentuk di sudut kanan atas. Tepat di Fotomikroskopik ini diambil dari daerah yang serupabawah periosteum primitif, tampak osteoblas (Ob) pada Gambar 2 dan 3. Trabekula ini menunjukkansedang berdiferensiasi dan menghasilkan osteoid(Ot), matriks tulang yang belum kalsifikasi. Karena yang penting, yaitu osteoblas (Ob) membungkusosteoblas sendiri dikelilingi oleh matriks tulang, sel seluruh permukaan dan osteoid (Ot) letaknya diini menjadi terjebak di dalam lakuna dan disebutosteosit (Oc). Osteosit ini lebih banyak, lebih besar antara tulang kalsifikasi dan sel-sel tulang dan tam-dan lebih lonjong daripada tulang dewasa, dan pak warnanya lebih pucat. Juga perlu diperhatikan,susunan serat-serat kolagen dalam matriks tulang osteoblas ditandai dengan bintang tampak terjebakkurang tepat dibanding tulang dewasa. Karena itu, dalam matriks yang dibentuknya. Akhirnya, perhati-tulang ini diberi nama tulang imatur (tulang primer) kan sel besar yang mempunyai banyak inti yaitu osteo-dan nantinya akan digantikan oleh tulang dewasa klas (Od), sedang dalam proses resorpsi tulang. Akibat aktivitas osteoklas maka terbentuklah lakuna Howshippada kehidupan selanjutnya. (kepala panah), yaitu cekungan dangkal pada permu- kaan tulang. Keterkaitan antara osteoklas dan osteo- blas diatur sangat teliti pada pembentukan tulang yang normal dan remodeling tulang. Lamel Lamel konsentris sirkumferensial luar Osteon PeriosteumPembuluh darah i;'74..,t=I ,.7/ Lamel sirkumferensial ;,.+l:' !j dalam Kanal havers ; |';ti,ri+' 'r,i1d.' ':54 , ,'\"ituE\".,'flf' \"-1ii ,' 4,s' trJ ii rirl Tulang KompaktalO8 . Atlas Berwarna Histologi
[-*sffise* s I f&f: :tti:l {R d s,Ff.** \"\" i* I \"' f;frig€i,-1,*. - kE l-*e€ffi&ffi,s IKUNCIBV pembuluh darah L lamela Os osteon kanalikulus ob osteoblas Ot osteoidC jaringan ikat embrional P periosteumECT Kanal Havers Oc osteosit T trabekulaHC Ocl osteoklas Tulang Rawan dan Tulang r 169
&&ffiB&$ * r Pusat osifikasi epifisis. Monyet. SAMEAS 3 . 0sifikasi endokondral. Monyet.Paraffin section. x 14. Paraffin section. x 132.Kebanyakan tulang-tulang panjang dibentuk melalui Gambar ini adalah pembesaran daerah kotak padaosifikasi endokondral, yang mencakup penggantian Gambar 2. Jelas terlihat daerah dimana periosteummodel tulang rawan dengan tulang. Pada pembe- dan perikondrium bertemu (kepala panah). Sebelahsaran rendah fotomikroskopik ini, diafisis (D) dalam periosteum ada lengkung tulang subpe-falangs jari telah digantikan oleh tulang dan rongga riosteal (BC), yang dibentukmelalui osifikasi intra-sumsumtulang terisi dengan sumsum tulang (M).Epifisis (E) pada falangs yang sama sedang menga- membranosa. Osifikasi endokondral tampak dalamlami osifikasi dan ini merupakan pusat osifikasi cetakan tulang rawan. Mulai pada bagian atas gam-sekunder (2\"), karena itu terbentuk lempeng epifi- ba4 perhatikan bagaimana kondrosit berderet-deretsis (ED). Tlabekula (T) jelas terlihat pada sisi dalam kolom panjang (panah), ini menandakandiafisis dari lempeng epifisis aktivitas mitosis yang tinggi yang nantinya adalah &SiMSAn ! . 0sifikasi endokondral, 1.s. Monyet. daerah lempeng epifisis. Pada lempeng epifisis ini Paraffin section. x 14. akan menjadi zona proliferasi (ZP). KondrositKebanyakan tulang rawan telah digantikan pada ukurannya bertambah di dalam zona Maturasidiafisis tulang yang sedang terbentuk ini. Perhati- dan hipertrofi (ZH) dan resorpsi dinding lakuna-kan sejumlah trabekula (T) dan sumsum tulang nya, dan melebar sampai beberapa lakuna menjadi(M) yang sedang terbentuk di rongga sumsum satu. Kondrosit mati di dalam zona kalsifikasitulang. Osifikasi selanjutnya ke arah epifisis (E), di tulang rawan (ZC). Yang nantinya rongga sumsumdalam mana pusat osifikasi sekunder belum tam-pak. Perhatikan periosteum, tampak sebagai garis tulang diisi oleh sumsum tulang, osteoklas dan seiantara lengkung tulang subperiosteal dan jaringan osteogenik, serta pembuluh darah. Sel-sel osteogenikikat sekitarnya. Daerah dalam kotak digambarkanpada Gambar 3. secara aktif berdiferensiasi menjadi osteoblas, yang membentuk tulang pada dinding lakuna yang men- jadi satu. Pada bagian dasar gambar perhatikan tulang yang dibungkus trabekula dari tulang rawan yang mengalami kalsifikasi (bintang) . '::j .. 'i!*.-+, =.: DiafisisZona sel proliferasi -'\"€ti**\"=. -\-rw' Tulang rawan Zona hipertrofi mengalami kalsifikasi \*\"ir.t+, I L\"rp\"ng I epifisis , i;. Epifisis i|i PeriosteumLengkung tulang .\ \ ', tr.t Lengkung tulangsubperiostal \"' subperiosteal i:: .Periosteum4lPembentukan tulang endokondralI t0 . Atlas Berwarna Histologi
t- F$ t;,l Fii: L *€ e\"4H'P' '.+ ihllfsf.i { l-eAzu$AnTl :!'ib fi ,*.c. f-€sjrses 3 lKUNCIBC lengkung tulang subperiosteal P periosteum ZH zona maturasiD diafisis 2' pusatosifikasisekunder seldanhipertrofi T trabekula ZP zonaproliferasiE epifisis ZC zonatulangrawanED lempengepifisisM sumsumtulang mengalami kalsifikasi Tulang Rawan dan Tulang r 1l t
&&WS&K '$ .Osifikasi endokondral. Monyet, Se$S*&& S .Osifikasi endokondral. x.s. Monyet.Paraffin section. x 132. Paraffin section. x 196.Gambar fotomikroskopik ini adalah pembesaran di Potongan melintang daerah osifikasi endokondralsuatu daerah pada Gambar 3, Plate 4.5. Perhatikan tampak banyak ruang bulat pada tulang rawan yangosteoklas yang mempunyai banyak inti meresorpsi mengalami kalsifikasi yang berbatasan dengantrabekula tulang dari tulang rawan yang mengalami tulang (binrang). Ruang ini merupakan lakuna yangkalsifikasi. Lengkung tulang subperiosteal (BC) menjadi satu dalam template tulang rawan, dimanadan periosteum (P) tampakjelas, pada pertemuan kondrosit hipertrofi dan mati. Selanjutnya, tulangantara lengkung tulang dan tulang rawan (panoh). rawan yang mengalami kalsifikasi dan sel-sel osteo-Rongga sumsum tulang sedang terbentuk dan dipe- genik masuk telah berdeferensiasi menjadi osteo-nuhi pembuluh darah (B\), sel-sel osteogenik, blas (kepala panah) dan membatasi tulang rawan dengan tulang. Karena ruang-ruang dipisahkan satuosteoblas dan sel hematopoetik. sama lain oleh dinding tulang rawan, tulang ter- bentuk pada sisi-sisi dinding. Karena itu, trabekula- {$,&WS&m € .Osifikasi endokondral. Monyet. trabekula ini, yang pada potongan memanjang tam- Paraffin section. x 270. pak seperti stalaktit tulang dengan bagian tengah- nya adalah tulang rawan yang telah mengalami kal-Fotomikroskopik ini adalah pembesaran daerah sifikasi, pada kenyataannya ruang-ruang dalam tem- plate tulang rawan dibatasi dengan tulang. Dindingkotak pada Gambar 1. Perhatikan trabekula dari antara ruang-ruang adalah sisa-sisa tulang rawantulang rawan yang mengalami kalsifikasi ditutupi antara lakuna yang mengalami kalsifikasi dan mem-oleh lapis tulang yang tipis. TLlang yang terpulas bentuk substruktur dimana tulang terbentuk.lebih gelap (panah) berisi osteosit, sedangkan yangterpulas lebih terang tulang rawan yang mengalami Perhatikan pembentukan rongga sumsumkalsifikasi (CC) tampak aselulaL karena kondrosit tulang (MC), ditempati pembuluh darah (BV),daerah ini mati, meninggalkan lakuna yang kosong jaringan hematopoetik (HT), sel-sel osteogenikyang saling menjadi satu sama lain. Perhatikan dan osteoblas (kepala panah). Lengkung tulangosteoblas (Ob) membatasi kompleks trabekula subperiosteal (BC) tampak dan dibungkus olehdan sel-sel terpisah dari tulang yang mengalami periosteum, dengan kedua lapisannya fibrosakalsifikasi oleh osteoid yang tipis (Ot). Karena kete-balan lingkar tulang subperiosteal bertambah, tra- (FP) dan osteogenik (Og) terlihatjelas.bekula dari tulang raJuan yang mengalami kalsi-fikasi berlapis tulang akan diresorpsi sehingga tem- Pembuluh darahplate tulang rawan digantikan oleh tulang. Satu-satunya tulang rawan yang masih bertahan akanmenjadi lempeng epifisis dan pembungkus sendi dariepifisis. Tulang rawan kalsifi kasi Lengkung tulang subperiosteal dan pembuluh darah ,. ::: ;r'i Pembentukan tulang endokondral112 . Atlas Berwarna Histologi
Is&Mse*tBC lengkung tulang FP periosteum fibrosa Og periosteum osteogenik jaringanhematopoetik Ot osteoidsubperiosteal HT ronggasumsumtulang P periosteumBV pembuluhdarah MCCC tulangrawankalsifikasi Ob osteoblas Iulang Rawan dan Tulang o 1lt
/ '\"*t* '{ }: ?., t. ;' !, .\"I 1\"*::''!::.;'+-:'i_,-.:.'E1_'+:;-.-:':;;! I!+t:. ,. .':. '; - .. : '.:ii S*$#ffi&* 3 . Tulang rawan hialin. Mencit. (rER) dan sejumlah mitokondria (M). Matriks Mikroskop elektron. x 6120. tampak ada fibril kolagen (panah). (SeizinTulang rawan hialin pada trakea neonatus tikus ada Seegmiller R, Ferguson C, Sheldon H: J tJltrastructkondrosit, dimana inti (N) di tengah dikelilingi Res 38:288- 301,7972).dengan banyak retikulum endoplasma kasar1t4 . Atlas Berwarna Histologi
x. : .*i;3.F1*f . \"sit; e.-*d: t*'.ffi ;. * .*.,:-,+a-.1f'' =; tS&W*&K t . 0steoblas pada tulang panjang. f .{i&{1$$3&* 0steoblas. Tikus. Mikroskop elektron.Tikus. Mikroskop elektron. x 1350. x 9450.Gambar pembesaran rendah mikroskop elektron Osteoblas dengan pembesaran kuat, tampak apa-tampak sejumlah fibroblas dan osteoblas di tepian ratus Golgi (g) yang berkembang baik, banyaktrabekula tulang (BT). Osteoblas (bintang) retikulum endoplasma kasar (rer) dandiamati pada pembesaran kuat dalam Gambar 2.(Seizin Ryder M, Jenkins S, Horton J; J Dent Res beberapa vakuola (cv) bersalut pada membrana basalis sel. Perhatikan potongan melintang serat60:1349-135s,1981) kolagen (col) dalam matriks tulang. (Seizin Ryder M, Jenkins S, Horton J: J Dent Res 60:1349-1355, Tulang Rawan dan Tulang o tt5
ffi&WS&$* \"$* . 0steoklas pada tulang panjang. S,effi&,effi $k o Osteoklas. Tikus. Mikroskop Tikus. Mikroskop elektron. x 1800. elektron. x 1 800,Osteoklas dengan dua inti tampak dalam sajian ini.Perhatikan sel itu dikelilingi oleh suatu permukaan Ini adalah pembesaran kuat suatu daerah pada Gam- bar 1,A,. Perhatikan adanya nukleus (N) dan nukleo-tulang (bintang). Daerah inti diberi tanda kepala lusnya (n), demikian juga ruffled border (RB)panah tampak pada pembesaran lebih kuat di Gam- dan zona jernih (CZ) pada osteoklas. Sejumlahbar 1B vakuola (v) dengan berbagai ukuran dapat tampak dalam sitoplasma. (Seizin Ryder M, Jenkins S, &&*S#&& * . 0steoklas. Manusia. lrisan Horton J:.IDent Res 60:\349-1355, 198 1) Paraffin section. x 600.Inti (N) sel-sel multinuklear terletak di daerahbasal (MR), jauh dari lakuna Howship (HL).Perhatikan ruffle border (kepola panoh) berhu-bungan erat dengan lakuna Howship (Seizin Dr. J.Hollinger).116 . Atlas Berwarna Histologi
. r.i!:: nrIil|l sr\"':;i f-se*&*e*rT-l W f**.wfrs* *-l Tulang Rawan dan Tulang r 117
LW Ringkasan Histologik I. TULANG RAWAN 2.MatiksA. Tulang rawan embrional Matriks berisi sejumlah serat-serat elastin yang gelap, dan selain itu juga ada fibril-fitrril kolagen.L PerikondriamPerikondrium sangat tipis dan selular. 3. Sel-sel Sel-sel nya yaitu kondrosit, kondroblas dan sel-sel2.Matriks. kondrogenik, sama seperli yang terdapat dalamMatriks tampak sangat sedikit dan licin tulang rawan hialin3. Sel-sel D. FibrocartilagoKondrosit banyak, kecil, bulat di dalam celah kecildi matriks. Celah kecil ini disebut lakuna. 1. Perikondrium Biasanya perikondrium tidak ada.B. Tulang rawan hialin 2. Matriks1. PerikondriumPerikondrium terdiri atas dua lapis yaitu lapis Substansia dasar dari matriks sangat sedikit.fibrosa, yang berisi serat-serat kolagen dan fibro-blas dan lapis kondrogenik di sebelah dalam, berisi Banyak berkas serat kolagen yang tebal terletak disel-sel kondrogenik dan kondroblas. antara deretan sejajar dari kondrosit.2.Matriks 3. Sel-selMatriks tampak rata dan basofil. Matriks terdiri atasdua daerah yaitu matriks teritorial (kapsular), yang Kondrosit dalam fibrokartilago lebih kecil diban-lebih gelap dan mengelilingi lakuna dan matriks ding dengan yang terdapat di tulang rawan hialininterteritorial (interkapsular) wamanya lebih terang. atau tulang rawan elastis, dan sel-sel ini tersusunFibril kolagen tersamar oleh substansia dasar. dalam deretan paralel longitudinal antara berkas3. Sel-sel serat-serat kolagen yang tebal.Baik kondrosit yang ditemukan secara terpisah II. TULANGatau mungkin berkelompok dua atau tiga kondrosit A. Tulang kompakta mengalami(kelompok isogen) berada dalam suatu lakuna.Kondrosit penting dalam pertumbuhan inters- dekalsifikasitisial. Pertumbuhan aposisional letaknya tepat disebelah dalam perikondrium, dan sebutannya yaitu 1. Periosteamkondroblas. Periosteum terdiri atas dua lapis yaitu lapis fibrosa sebelah luar, berisi serat-serat kolagen dan fibro-G. Tulang rawan elastis blas, dan lapis osteogenik lebih dalam, berisi sel- sel osteoprogenitor dan osteoblas. Serat ini mele-1. Perikondriam kat ke tulang melalui serat-serat Sharpey .Perikondrium adalah sama, baik yangadadi tulangrawan elastis maupun dalam tulang rawan hialin. 2. Sistemlamelar Susunan lamelar terdiri atas lamel sirkumferen- sial luar dan dalam, osteon (sistim kanal Havers) dan lamel interstisial.I 18 . Atlas Berwarna Histologi
3. Endosteum kula dan spikula. Terkadang, osteoklas yang mem-Endosteum adalah suatu membrantipis yang mem-batasi rongga sumsum tulang, yang berisi sumsum punyai banyak inti dan besar menempati lakunatulang kuning atau sumsum tulang putih. Howship. Osteoid yaitu matriks tulang yang tidak4. Sel-sel mengalami kalsifikasi terletak di antara sel-selOsteosit menempati celah kecil disebut lakuna. tulang dan j aringan yang mengalami kalsifikasi.Osteoblas dan sel-sel osteogenik ditemukan dalamlapis osteogenik dari periosteum, di endosteum dan Sumsum tulang menempati ruang-ruang didinding saluran Havers. Osteoklas terletak di dalam antara trabekula.lakuna Howship sepanjang permukaan resorpsi D, Osif ikasi intramembranosatulang. Osteoid yaitu suatu matriks tulang yangbelum mengalami kalsifikasi, letaknya antara sel- 1. Pusatosifikasisel tulang danjaringan yang mengalami kalsifikasi. Pusat osifikasi adalah daerah vaskular dari jaringan ikat mesenkim dimana sel-sel mesenkim5, AlirandarahPembuluh darah terdapat di periosteum, di dalam mungkin berdiferensiasi menjadi sel-sel osteoge- nik, selanjutnya berdiferensiasi menj adi osteoblas.rongga sumsum tulang dan di dalam saluran Haversdari osteon. Saluran Havers berhubungan satu sama 2, Sistemlamelarlain melalui saluran Volkmann. Susunan lamelar mulai jika spikula dan trabekula membentuk osteon primitif di sekeliling pembuluhB, Tulang kompakta tanpa darah. Tulang yang pertama kali terbentuk adalah dekalsifikasi tulang primer (woven bone) dimana sel-selnya1, SistemlqmelqrSusunan lamelar jelas terlihat seperti kue wafer lebih besar dan susunan fibrillarnya kesana-kemariberlapis tipis atau lamel-lamel yang menyusun dibanding dengan tulang sekunder (dewasa).tulang. Lamel-lamel ini kemudian menyusun lamelsirkumferensial luar dan lamel sirkumferensial 3. Sel-seldalam, osteon dan lamel interstisial. Unsur sel dari osifikasi intramembraaosa adalah sel-sel osteoprogenitor, osteoblas, osteosit dan Osteon adalah bangunan berbentuk silindris ter- osteoklas. Selain itu, sel-sel mesenkim dan sel-seldiri atas lamel-lamel konsentris tulang. Lakunanya hemopoetikjugaada.kosong, tetapi pada tulang dalam keadaan hidup E. Osif ikasi endokondrallakuna terisi osteosit. Kanalikuli tersusun radiardari lakuna ke tengah kanal Havers, yang pada I. P a s at o sijikasi p rimer Perikondrium dari diafisis dari template tulangkeadaan hidup ditempati pembuluh darah, osteoblas rawan mendapat pendarahan, diikuti dengan hiper-dan sel-sel osteogenik. Garis sementum membatasibagian tepi setiap osteon. Kanal Volkmann meng- trofi kondrosit yang terletak di tengah, lakunahubungkan kanal Havers yang berdekatan. menjadi satu, kalsifikasi sisa-sisa tulang rawan danG. Tulang spongiosa dekalsifikasi akhimya kondrosit mati. Bersamaan dengan keja-7. Sistemlumelar dian ini, sel-sel kondrogenik dari perikondriumSusunan lamelar terdiri atas spikula dan trabekula menjadi sel-sel osteogenik, kemudian berdiferen-tulang. siasi menjadi osteoblas. Osteoblas membentuk2. Sel-sel lengkung tulang subperiosteal, jadi mengubahSel-sel, seperti sebelumnya yaitu osteosit menem- lapis perikondrium menj adi periosteum. Kuncuppati lakuna. Osteoblas membatasi seluruh trabe- periosteal menyusup diafisis, memasuki lakuna yang kosong karena kematian kondrosit. Sel-sel osteogenik berubah menjadi osteoblas, yang menyu- sun tulang pada trabekula dari tulang rawan yang mengalami kalsifikasi. Hemopoesis mulai di Tulang Rawan dan Tulang o 119
rongga sumsum tulang primitif; osteoklas (dan daerah yang susunan kondrositnya tidak beraturan;menurut ahli lainnya juga kondroblas) terbentuk, 2) zona proliferasi sel, kondrosit tersusun dalam deretan dimana sumbu panjaagnya sejajar denganyang meresorpsi trabekula tulang dari tulang rawan tulang yang sedang tumbuh; 3) zona maturasi selyang mengalami kalsifikasi seperti lengkung tulangsubperiosteal menjadi lebih tebal dan memanjaag. dan hipertrofi, dimana sel-sel membesar dan2. Pusat osifikasi sekunder matriks antara sel-sel yang berdekatan menjadi tipisPusat osifikasi epifisis (sekunder) dimulai bebe- sekali; 4) zona kalsifikasi tulang rawan, dimana lakuna menjadi satu dan matriks antara deretanrapa saat setelah lahir. Osifikasi mulai di pusat kondrosit menjadi mengalami kalsifikasi, menye-epifisis dan tumbuh secara radiar dari tempat itu, babkan kondrosit akhirnya mati; dan 5) zona osifi-meninggalkan tulang rawan hanya pada permu- kasi sementara, dimana osteoblas mengendapkankaan sendi dan pada permukaan yaag berhadapan tulang pada sisa-sisa tulang rawan yang mengalamiantara epifisis dan diafisis yang nantinya menjadi kalsifikasi di antara deretan yang berdekatan. Osteo-lempeng epifisis. klas (dan menurut ahli lainnya yaitu kondroklas) meresorpsi kompleks kalsifikasi.3. Lempeng epiftsisLempeng epifisis berperan untuk pemanjangantulang panjang. Lempeng ini dibagi menjadi limazona: l) zonacadangan tulang rawan, yaitu suatu120 . Atlas Berwarna Histologi
Search
Read the Text Version
- 1 - 28
Pages: