ffi 2Le Laporan PsikiatriLaporan psikiatri adalah dokumen tertulis yang merinci temuan penghindaran, pengulangan situasi yang ditakuti, peng-yang diperoleh dari riwayat psikiatri dan pemeriksaan status gunaan obat-obatan atau aktivitas lain sebagai peng-mental. Laporan tersebut dapat mengikuti garis besar yang akan alihandijelaskan di bawah ini atau dapat pula diformat dalam bentuklain, selama semua data yang berhubungan dicantumkan. Riwayat penyakit medis dan psikiatri dahulu: (1) gang- guan emosi atau mental-seberapa jauh mengurangi Laporan psikiatri meliputi ringkasan akhir baik temuan kemampuan, jenis terapi, nama rumah sakit, lama sakit,positif maupun negatif serta interpretasi atas data tersebut. efek terapi; (2) gangguan psikosomatik: hayfe,-er, artri-Laporan ini tidak saja bennakna deskriptif; melainkan juga 1is. kolitis. arlritis reumaroid. pilek berulang. penyakir kulit: (3) penyakit rnedis: ikuti pengkajian sistem yangmembantu memberikan pemahaman terhadap kasus. Pemeriksa berlaku; penyakit menular seksual; penyalahgunaanmencantumkan peftanyaan penting dalam laporan: Apakah di- alkohol alau zat lain; berisiko mengidap AIDS; (4)perlukan studi diagnostik di masa yang akan datang dan, bila ya, gangguan neurologis: sakit kepala, trauma kranio-yang mana? Apakah dibutuhkan konsultan? Perlukah dilakukan serebral, hilang kesadaran, kejang atau tumorpemeriksaan neurologis menyeluruh, termasuk elektroensefalo- E. Riwayat keluarga: Diperoleh dari pasien clan dari oranggram atau contputerized tomography scan (CT scan)? Apakah lain, karena deskripsi yang diberikan mengenai orang-ada indikasi tes psikologis? Relevankah faktor psikodinan\"rik? orang dan kejadian yang santa bisa sa.ja cukup berbeda;Laporan mencakup diagnosis menurut Diag nostic and StatisticalManual of Mental Disorders edisi revisi keempat (DSM-IV- etnis, kebangsaan, dan tradisi keagarnaan; orang lain diTR). Prognosisjuga dibahas dalarn laporan dengan menyertakan rumah, deskripsi tentang mereka-kepribadian danlaktor prognostik baik maupun buruk. Akhirnya, rcncana terapi inteligensi-serta hubungar.r mereka sejak pasien masihdibicarakan dan dibuat rekomendasi tegas mengenai masalah kanak-kanak; deskripsi berbagai lingkungan rumahpenatal aksanaan. tangga tempat pasien pernah tinggal; hubungan antara L Riwayat psikiatri pasien dengan anggota keluarya lain saat ini; peran A. Identifikasi: nama. umur. status perkawinan,.jenis kela- penyakit dalam keluarga; riwayat penyakit mental dalam keluarga; di mana pasien tinggal-lingkungan tetangga rnin, pekerjaan, bahasa selain bahasa Inggris, ras kebang- dan terutama di sekitar kediaman pasien; apakah rumah- nya penuh sesak; privasi anggota kelLrarga terhadap saan, dan, bila berhubungan, agama, riwayat rawat inap sebelumnya untuk penyakit yang sama atau berbeda; anggota keh.rarga dan keluarga yang lain; sumber pen- dengan siapa pasien tinggal dapatan keluarga dan kesulitan memperolehnya; bantuan B. Keluhan utama: tepatnya mengapa pasien datang ke masyarakat (bila ada) dan sikap terhadap hal itu; apakah psikiater, lebih disukai dalam bahasa pasien sendiri, bila pasien akan kehilangan pekerjaan atau tempat tinggalnya informasi bukan berasal dari pasien, catat siapa yarrg bila ia tetap dirawat inapl siapa yang mcngrrrtrs anak memberikannya Riwayat pribadi (anamnesis): riwayat kehidupan C. Riwayat penyakit sekarang: latar belakang kronologis pasien sejak bayi hingga saat ini se.jauh yang dapat dan perkembangan gejala atau perubahan perilaku diingat; celah dalam riwayat yang secara spontan cli- yang memuncak saat pasien mencari bantuan; situasi hubungkan oleh pasien; emosi yang berkaitan dengan kehidupan pasien saat awitan; kepribadian dalam ke- periode kehidupan yang berbeda (menyakitkan, me- adaan normal; bagaimana penyakit memengaruhi akti- nyebabkan stres, menimbulkan konl'lik) atau fase vitas hidup dan hubungan pribadi-perubahan kepri- dalam siklus kehidupan badian, minat, mood, sikap terhadap orang lain, cara berpakaian, kebiasaan, tingkat ketegangan, iritabilitas, L Masa kanak-kanak awal (sampai usia 3 tahun) aktivitas, perhatian, konsentrasi, memori, gaya bicara; a. Riwayat pranatal serta kehamilan ibu dan ke- ge.jata psikofisiologis sifat dan detail disfungsi; lahiran: lama kehamilan, apakah pelahiran terjadi nyeri-lokasi, intensitas, fluktuasi; kadar ansietas umum dan nonspesifik (mengambang bebas) atau spontan dan nonnal, traurna lahir, apakah kelahiran secara spesifik berhubungan dengan siluasi, aktivitas, pasien direncanakan dan diinginkan, cacat lahir atau objek teftentu; bagaimana mengatasi ansietas- b. Kebiasaan pemberian makan:ASI atau susu botol.'12 masalah makan
2. Laporan Psikiatri 13 c. Perkembangan awal: deprivasi matemal, perkem- v. Sikap terhadap sesama dan lawan.jenis: minder. bangan bahas4 perkembangan motorik, tanda ke- butuhan tak terpenuhi, pola tidur, konsistensi ob.iek, pemalu, agresil, merasa perlu menonjolkan ansietas terhadap orang asing, kecemasan terhadap diri, scduktil penaklukan seksual, ansietas perpisahan vi. Praktik seksual: rnasalah seksual, p6ngalarnan d. Latihan buang air: umur, sikap orang tua, perasa- homoseksual dan heteroseksual, paralilia, pro- an terhadap hal ini e. Gejala masalah perilaku: mengisap ibu jari, temper rniskuitas t o ntrum, tik, membenturkan kepala, menggoyang- f. Latar belakang keagamaan: taat, liberal, campuran kan badan, teror malam, takut, mengompol atau buang air besar saat tiduq menggigit kuku, mastur- (kernungkinan konflik), hubungan antara latar basi belakang dengan praktik keagarraan saat ini f. Kepribadian dan temperamen sebagai anak: pe- 4. Masa dewasa a. Riwayat peker.jaan: pilihan pekeriaan. pelatilian. malu, gelisah, overaktif, menarik diri, suka belajar, ambisi, konflik; hubungan dengan pernegang ke- terbuka, pemalu, atletik, pola bcrmain bersahabat, kuasaan, rekan kerja, dan barvahan; .iuurlah pe- reaksi terhadap saudara kandung g. Mimpi atau fantasi awal atau rekuren: kcrjaan dan durasi; perubahan status pekerjaan; pe- kerjaan saat ini dan perasaan terhadap hal tersebut2. Masa kanak-kanak pefiengahan (usia 3 sampai I I tahun): riwayat arval bersekolah-perasaan tentang b. Aktivitas sosial: apakal.r pasier.r memiliki teman pergi ke sekolah, penyesuaian dini, identifikasi atau ticlak; apakah ia menarik diri atau bersosialisasi gender, perkembangan hati nurani, hukuman; hubung- dengan baik; minat sosial. intelektual, dan fisik; hubungan dengan sesama dan lawan .ienis; ke- an sosial, sikap terhadap saudara kandung dan teman dalaman, durasi, dan kualitas hubungan manusia bermain c. Seksualitas dewasa:3. Masa kanak-kanak akhir (prapubertas sampai remaja) i. Hubungan seks pranikah, usia saat hubungan a. Hubungan sebaya: .iumlah teman dan kedekatan- seks pertama, orientasi seks nya, pemimpin atau pengikut, popularitas sosial, partisipasi dalam aktivitas kelompok atau geng, ii. Riwayat perkawinan: pcrnikahan menumt figur idola; pola agresi, kepasifan, ansietas, peri- laku antisosial hukunr adat, pernikahan yang sah menurut l-rukum, deskripsi mengenai masa bcrpacaran b. Riwayat sekolah:jarak yang harus ditempuh pasien ke sekolah, penyesuaian terhadap sekolah, hubung- dan peran yang dimainkan olclr nrasine-masing an dengan guru-murid kesayangan atau pembang- kang-matapelajaran f'zivorit atau minat, kemampu- pasangan, usia saat menikah, perencanaan an atau aset khusus, aktivitas ekstrakurikuler, olahraga, hobi, hubungan antara masalah atau keluarga dan kontrasepsi, narna dan usia anak, gejala dengan periode bersekolah manapun sikap terhadap pengasuhan anak, masalah c. Perkembangan motorik dan kognitif': bela-jar mem- setiap anggota kcluarga, kesulitan perumahan baca dan keterampilan intelektual serta motorik bila dianggap penting dalam pelkarvinan, lain, disfungsi serebri minimal, kesulitan belajar- penyesuaian seks, perselingkLrhan, rvilayah yang disetujui dan tidak. rnanajemen keuang- penanganan serta pengaruhnya pada anak tersebut an. pcran merlua-ipar d. Masalah fisik atau emosional remaja khusus: iii. Geiala seksual: anorgasmia, irnpotensi, e.la- mimpi buruk, fobia, masturbasi, mengompol, kulasi dini, kurang bergairah kabur, kenakalan rema.ja, merokok, penggunaan obat-obatan atau alkohol, masalah berat badan, iv. Sikap terhadap kehamilan dan rnemiliki anak: rasa inferioritas e. Riwayat psikoseksual praktik kontrasepsi dan perasaan mer-rgenai hal ini i. Rasa penasaran awal. masturbasi infantil, per- v. Praktik seksual: parafilia seperti sadisme, i'etis, mainan seks voyeurisme, sikap terhadap felasio, kunilingus; ii. Diperolehnya pengetahuan seks, sikap orang- teknik koitus dan frekuensinya tua terhadap seks, penganiayaan seksual d. Riwayat militer: penyesuaian urnum. pertentpur- iii. Awitan pubertas, perasaan terhadapnya, an, cedera, rujukan ke psikiater, tipe pembebas bentuk persiapan. perasaan mengenai mens- tugasan, status veteran truasi, perkembangan ciri seks sekunder e. Sistem nilai: apakah anak clianggap sebagai beban iv. Aktivitas seks remaja: menaksir, berpesta, ber- kencan, bercumbu, masturbasi, mimpi basah atau kesenanganl apakah pekerjaan dianggap se- bagai setan yang diperlukan, tugas yang dapat di- dan sikap terhadap hal tersebut hindari. atau suatu kesernpatan; sikap tcrhadap agama saat ini; kepercayaan terhadap surga dan neraka II. Status mental Total keseluruhan observasi pemeriksa dan kesan yang di- peroleh dari rvawancara awal
14 2. Laporan Psikiatri c. Hendaya bahasa: hendaya yang mencen-ninkan ke.jiwaan yang terganggu, seperti gaya bicara in- Penampilan koheren atau tidak dapat dipahami (tuord salad), c lang as s oc iatlon, neologisme l. Identifikasi pribadi: dapat meliputi cleskripsi non- 2. Isi pikir teknis singkat tentang penampilan dan tingkah laku Preokupasi; tentang pcnyakitnya, masalah di pasien yang dapat ditulis dengan cara seperli para lingkungan; obsesi, kompulsi, tbbia; obsesi atar-r novelis; sikap terhadap pemeriksa: kooperatif, penul.r rencana bunuh diri, pembunuhan; ge.jala hipo- perhatian, tertarik. terus terang, seduktif, defensif, ber- kondrik, impuls atau dorongan antisosial yang musuhan, suka bercanda, menyenangkan. suka me- ngelak, berhati-hati spesifik 2. Perilaku dan aktivitas psikornotor: cara berjalan, 3. Gangguan berpikir manerisme, tik, gerakan tubuh, kedutan, stereotipi, a. Waham: isi semua sistcm waham, pengaturan, gerakan mencabut, menyentuh pemeriksa, ekoprak- pengakuan pasien mengenai kesahihannya. bagai- sia. kikuk. tangkas, pincang, kaku, lambat, hiper- mana r.vaham tOrsebut mempengaruhi hidupny,a; aktif, teragitasi, penuh perlawanan, seperti lilin 3. Gambaran ulnun'l: postlrr, pembawaan, pakaian, ke- lvaharn kejar-berdiri sendiri atau berkaitan de- rapihan, rambut, kuku; tampak sehat, sakit, marah, ngan kecurigaan yang menetap; kongruen-ntood ketakutan, apatis, kebingungan, merendahkan, tak nyaman, tenang, tampak tua, muda, feminin, mas- atau tidak kongr uen- m o od kulin; tanda-tanda ansietas-tangan lembab, dahi b. Ide pengaruh clan ide rujukan: bagaimana icle itu berkeringat, gelisah. postur tegang, suara tertekan, mata melebar; perubahan tingkat ansietas selama bermula, isi clan r-nakna ide tersebut menuntl wawancara atau dengan lopik tertentu B. Gaya bicara: cepat, lambat, tertekan, tertahan, emosi- pasien onal, monoton, lantang, berbisik, pelo. menggumam. gagap, ekolalia. intensitas, tinggi nada,.jeda, spontan- 4. Gangguan persepsi a. Halusinasi dan ilusi: apakah pasien mendengar itas, produktivitas, cara, waktu reaksi, kosa kata, suara-sLlara atau melihat penampakan; isi, keter, prosodi libatan sistem sensorik; situasi pada saat ke.jadian; halusinasi hipnagogik atau hipnopornpik; siar Mood dan afek pikir b. Depersonalisasi dan derealisasi: perasaan ter- l. Mood (emosi yang menetap dzrn telah meresap yang lepas yang ekstrim dari diri atau lingkungannya 5. Fantasi dan rnirnpi mervarnai persepsi orang tersebut terhadap dunia): a. n-r impi : yang menoniol, bila pasien mau mencerita- bagaimana pasien mengalakan apa yang dirasakan- kannya; mirnpi buruk b. Fantasi: rekuren, favorit, atau khayalan yang tak nya; kedalarnan, intensitas, durasi, dan fluktuasi tergoyahkan ntood-depresif, putus asa, iritabel, euforik, hampa, bersalah, terpesona, merasa sia-sia, rendah diri, anhe- E. Sensorium donik, aleksitimik l. Kesiagaan: kervaspadaan terliadap lingkurrgan, ren- 2. Afek (ekspresi yang ditr\"rn jukkan pasien terhadap hal tang perhatian, kesadaran berkabut, Iluktuasi tingkat yang ia rasakan di dalam): bagaimana pemeriksa kewaspadaan, somnolen, stupor, letargi, keadaan fugue, koma menilai afek pasien-luas, terbatas, menumpul atau 2. Orientasi: datar, dangkal,,jumlah dan rentang ekspresi; kesulitan a. Waktu: apakah pasien dapat mengidentifikasi hari nremulai, mempertahankan, atau mengakliiri suatu respons emosional; apakah ekspresi emosi sesuai dengan benar; atau tanggal serta.jam yang tepat; bila di rumah sakit, apakah ia nrengetahui sudah dengan isi pikir, budaya, dan suasana pemeriksaan; berikan contoh bila ada ekspresi emosi yang tidak berapa lama ia berada di sana; bcrperilaku sclayak- nya berorientasi terhadap saat ini sesuai D. Pikiran dan persepsi b. 'fempat: 'apakah pasien u.rengetahr-ri di mana ia l. Bentuk pikiran berada a. Produktivitas: ide yang sangat berlebihal, rriskin c. Orang: apakah pasien mengenali siapa pemeriksa- ide,flight of ideas, berpikir cepat. berpikir lambat, nya dan peran atall nalna orang yang berkontak pikiran tertahan; apakah pasien bicara spontan atau hanya bila ditanya, aliran pikiran. kutipan yang di- dengannya gunakan pasien 3. Konsentrasi dan kalkulasi: mengurangkan 7 dari b. Kontinuitas pikiran: apakahjarvaban pasien benar- 100 dan terus mengurangkan hasilnya dengan ke- benar menjarvab peflanyaan dan mengarah ke lipatan 7; bila pasien tidak dapat mengurangkan ke- tujuan, relevan, atau tidak relevan; asosiasi longgar; lipatan 7, dapat diberikan tugas yang lebih mudah- kurangnya hubungan sebab-akibat dalarn penjelas- 4 x 9; 5 x 4; ada berapa pecahan 5 sen dalarr uang an pasien; pernyataan yang tidak logis, tangensial, $1,35; apakah ansietas atau se.jumlah gangguan sirkumstansial, meracau, suka mengelak, bertahan; bloking atau perhatian rnudah teralih nrood atau konsentrasi bertanggung.larvab atas ke, sulitan tersebut
2. Laporan Psikiatri 154. Memori: hencliiya, usahayang ciilakukan unfult mertg- di n-rasa yang akan datang; ketet'bukaan terhadap atasi hendaya tersebut-penyangkalan, kontabulasi, ide dan konsep baru mcngenai diri serta orang reaksi katastrofi k, sirkurnstansialitas yang digunakan penting dalan'r kehidupannya untuk menutupi kekurangan tersebuti apakah proses registrasi, retensi atau rekoleksi materi tcrlibat 8. Daya nilai: a. Jangka panjang: data masa kanak-kanali, peristirva a. Daya nilai sosial: manif'estasi n1'ata perilaku yang rnembahayakan pzrsien dan bertenterngan dengan penting yang diketalrui ter.iadi saat pasien bentsia lebih muda dan bebas penyakit. masalah pribacli, perilaku yang cliterima di masyarakat; apal<alr rnateri yang nctral b. Jan-qka mencngah: beberapa bulan terakhir pasien urerrahanri kecenderungan hasil akhir peri- c. Jangka pendek: beberapa hari terakhir'; apa yang lakunya clan apakah pasien lerpcngaruh oleh pe- pasien lakukan kerrarin, schari sebeluurnytlr apa tlahaman tersebut yang pasien rnakan saat sarapan, makan siiing, rrakan rralam b. Daya nilai dengan pengLriian: plediksi pasien d. Retensi memori dan pengingatarr segera: ke- mampuan untuk mengulal.|g enam angka yang di- tentang apa yang ahan clilakul<annya pacla suatu diktekan pemeriksa-pertama dalam urutan ma.j u, sitLrasi irraiincr; sebagai contoh. apakah yang kemudian secara mundur. kerrudian disuruh akan pasien lakukan bila tli -jaltrn ia menemukan mengingat kembali setelah diinterupsi beberapii surat yang sudah diberi perangko dengan alamat menit; pertanyaan menguji lainnya; tanyakan per- tanyaan yang sar.na, bila diulang, ingatkan bahrva tu.jr-ran'/ ia menyebut.jau,aban yang lain pada saat berbeda e. Pengaruh dcfek pada pasien: mekanisn-re yar-rg III. Pemerihsaan diagnostik lanjutan dikembangkan pasien untuli mengatasi det-ek A. Pemeriksaan fisik5. Dasar pengetahuan: tingkat pendidikan fbrmal dan B. Perneriksaan neurologis swa-edukasi; perkiraan kemampuan intelektual C. Warvancara psikiatri diagnostik tambahan pasien serta apakah rnampu berfungsi pada tingkat D. Warvancara dengan anggota keluarga, tclnan. atau kemampuan dasarnya: berhitung, kalkulasi. penge- tahuan urruur: pertanyaan harus memiliki relevansi tetangga yang dilakukan oleh pekerj:r sosial terhadap lalal belakang pendidikan dan budaya E.'lcs psikologis, neulologis, atau laboratorium sesLrai pasien inclikasi: elektroensefalogran'r, C7' scan. MRl, tcs tcr'- hadap penyakit rnedis lain, tes penrahaman bacaan dan6. Pikiran abstrali: gal.lggLlan clalam pembentukan rrengarang, tes untuk aIasia, tes psikologis pLoyektif atau objelttil. uji supresi del<sanretason, tes urine 24.jam konsep; cara pasien mernbuat konsep atau menangani tuntuk intol<sikasi logam berat, penapisan urine untuk idenya sendiri; persarraan (contohnya antara apel clan penyalahgr,rnaan obat pir), perbedaan, kerancuan; arli peribahasa sederhana, lV, Ringkasan temuan sepefii \"Air beriak tanda tak dalam\"; .ia*,aban dapat Cc.jala nrental. tcnlltan nrcdis dan laboratoris, serta hasil tes bersifat konkret (rnemberikan contoh spesifik untuk psikologis dan neurologis, bila ada. tlibuat ringkasannya. menggambarkan artinya) atau sangat abstrak (mem- 'fermasult pengobatan yang telah diterima pasien, closis, serla durasirrya. beri pen j e lasan umunr) ; ketepatan .ja'nvabar.r I(cjcrnihan pil<iran tercerrnin dali ke.jclasan lulisan. Tilikan: tingkat kesadaran dan pemal.ramad pasien akan penyakitnya Saat meringkas statlls rnental, ntisalnya, kalimat \"Pasien rnenyangkal aclanva halr.rsinasi dan rvaharn\" ticlak setcpat a. Penyangkalan total atas penyakitnya \"Pasien menl,angkal rrendcngar suara-suara atau berpikir b. Kesadaran ringan bahwa dirinya sakit dan melrer- bahrva clirinya scclang cliikuti.\" Kalitnat terakhir nreng- indikasikan pertanl'aan yang spesifik dan .jarvaban yang lukan bantuan namun pada saat yang sama me- spesifik. Dcniil<ian jLrga saat rrembLrat kesimpLrlan laporan, nyangkal doktcr clapat rrenulis. \"llalusinasi clan ri,ahatl tidak di- c. Kesadaran bahwa clirinya sakit nauun menyalah- temukan.\" kan orang lain, faktor ekstcrnal. pengobatan atau faktor organik yang tidak diketahui V. Diagnosis d. 'lilikan intelektual: pengakuan bahrva pasicn saltit clan bahrva ge.jala atau kegagalan pcnyesuaian I(lasilil'asi cliagnosis clibuat berdasarkan eclisi revisi DSM- sosial disebabkan oleh perasaan atau ganggllan IV, yang urenggunakan klasi{ikasi multiaksial 1,ang tercliri dari pasien sendiri yang tidak rasional tanpa me- clari lima altsis dan masing-mirsing harus tercanturn dalam diagnosis. nerapkan pengetahuan ini pacla pengalaman di Aksis l: sinclrom klinis (misalnya gangguan irrood, masa clepan skizofl'enia\" gangguan ansietas mcnyeluruh) dan e. l'ilikan en-rosional se.jati: kesadaran emosional penl,akit lain yang mcnjacli lbkLrs perhatian klinis akan motif clarr perasaan dalam dirinya teLhadap lksis II: ganggLran kepribadian, rctarclasi mental, dan n-rakr-ra gejala; apakah kcsadaran tersebut menye- babkan perubahar.r clalam kepribadian dan perilaku mekanisme def'ensi Aksis III. semua penyal<it rnedis r\"rmum (rnisah-rya epi- lepsi, pcnl,akit kardiovaskular', kelainan endokrin)
16 2. Laporan Psikiatri nya terapi; jenis psikotcrapi yang digunakan; terapi Aksis IV: n'rasalah psikososial dan lingkungan (rrisalnya individu,. kelompok, atau keluarga; gejala atau tnasalah perceraian, [uka, kematian orang yang dicintai) yang berhubungan dengan PenYakit yang perlu ditangani. Ar'valnya, terapi ltarus dituiukan ter- Allsis V: penilaian f'ungsi secara global yang ditunjukkan hadap situasi yang mengancam nyawa, seperti risiko bunuh oleh pasien sclama wawancara (misalnya t'ungsi sosial, pekeriaan, dan psikologis); dengan meng- diri atau risiko niembahayakan orang lain, yang mem- gunakan kisaran nilai kontinu dari 100 (fungsi butuhkan rawat inap psikiatri. Bahaya terhadap diri sendiri superior) sarnpai I (fungsi sangat terganggu) dan orang lain adalah alasan yang dapat diterima (baik secara hukum maupun nredis) untuk melakukan rawat inap VI. Prognosis paksa. J ikatidak diperlukan pengurungan, tersedia berbagai Opini rnengenai kemungkinan pe{alanan. perluasan, dan alternatif terapi rawat .jalan; rawat siang hari, rawat di hasil akhir penyakit di masa mendatang; faktor prognosis rum ah dengan pen gawasan, psikoterap i atau farrnakoterap i baik dan buruk, tu.iuan spesifik terapi pada rawat jalan, adalah beberapa di antaranya. Pacla bebe- rapa kasus, rencana terapi perlu memerhatikan pelatihan VlI. Formulasi psikodinamik keterampilan pekerjaan dan psikososial dan bahkan Penyebab penurunan psikodinamik pasien-pengaruh- pengaruh dalam kehidupan pasien yang berperan terhadap masalah hukum atau forensik. Perencanaan terapi yang gangguan saat ini; faktor lingkungan, genetik, dan ke- pribadian yang relevan dalam penentuan gejala pasien; komprehensif membutuhkan pendekatan tim terapeutik keuntungan primer dan sekunder; garis besar mekanisme defensi utama yang digunakan oleh pasien dengan menggunakan keahlian psikolog. peker.ia sosial, perawat, terapis okupasional dar-r aktivitas, serla bcrbagaiVIII. Rencana terapi menyeluruh profesional di bidang kesehatan mental, dengan rujukan Modalitas terapi yang direkomendasikan, peran obat, rawat inap atau rawat jalan, frekuensi sesi, kemungkinan lama- kepada kelompok swa-bantu (misalnya Alcoholics Anony- rn ous [AA]) bilaperlu. Jikabaik pasien rnaupun keluarganya tidak mau menerima rekomendasi terapi dan dokter meng- anggap bahwa penolakan rekomendasi ini dapat berakibat serius. nraka pasien. orangtua, atau penjaganya harus me- nandatangani pemyataan bahwa mereka menolak terapi yang direkomendasikan.
Search
Read the Text Version
- 1 - 5
Pages: