Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 5. Miasis

Bab 5. Miasis

Published by haryahutamas, 2016-08-03 03:34:53

Description: Bab 5. Miasis

Search

Read the Text Version

BAB 5 MIASIS Ruben DharmawanPendahuluan A I iasis adalah invasiatau infestasi larua lalat diptera pada organ lVltrnuH atau jaringan manusia nraupun hewan vertebrata\"Larva dapat hidup darijaringan mati atau jaringan hidup, cairan badanatau makanan di dalarn usus hospea. Miasis adalah penyakit yanEbiasanya dianggap sebagai kontarninasi larva lalat ke dalam fuka\"!_arua\"nrembuat terowongan pada jaringan nekrotlk dan jaringansehat karena mernpunyai kait dari khitin pada rahangnya, dibantuinfeksi bakteri sekunder dan rnungkin sekresi proteolitik. Beberapajenis man\"lpu menrbuat terowongan berkelok-kelok sehingga mernberigarnbaran larva miErans (ereeping eruptian). $etelah matang, larvaikan ketuar dari hospes dalarn usahanya mencapai tanah untukmenjadipupa. Miasis banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropisAfrika dan Amerlka; kecuaii di daerah-daerah tersebut ini hampir diseluruh bagian [ain dunia ditennukan dengan frekuensi yang lebihrendah. Konsep bahwa ada larua lalat yang hanya rnakan jaringanmati dan tidak rnengganggu jaringan eehat nnenjadi dasar maggat debridernent therapy sernasa perang Napoleon, perang sipit diAmerikadan seeudah perang dunia pertama. Setelah era antibiotika, konsep initidak berlaku lagi. Luka lebar dengan larva lalat di dalamnya terbuktilebih cepat sembuh dibandingkan luka tanpa lawa. Miasis pada dasarnya merupakan infeksiyang sementara dan dapatsernbuh sendiri sehingga dapat dimengerti bila angka kenratiannyarendah. Kebanyakan kasus dltangani sendiri di rumah penderitadengan rneneteskan cairan atau minyak tanah yang menyebabkantarvJ tak dapat bernafas. Ada perkiraan yang menyatakan bahwa 6 dari 7 laki-laki Panama pernah menderita miasis karena Dermatabia hominis. Berikut adalah nafna 12 negara dengan angka kematian totalakibat miasis antara tahun 1998-2001, yang dikumpulkan pada bulanJanuari2004: Brazil(7), venezuela (4), cile {3}, Georgia (3), Paraguay (2), Mesir i2), Kolornbia, Peru, Uruguay, Kosta Rika, Meksiko danArgentina rnasing-masing 1 kasus' Lalat senang dan mudah menghinggapi bayi atau anak, khususnya

i QA$48f 4 H4 $l TQLgglSLt l,t rKyang rnengalami nasaldrscfiarge, selanra tidur pultas dengan bagiantubuh terbuka dan juga rnenEhinggapi para pen-labuk. Karena laruatidak dapat bereproduksi maka miasis tidak n'lenular, penyebaranmiasis terjadi rnelalui lalat betina dewasa yang rneletakkan telurnya dibanyak ternpat.Klasifikaei lWiasEs Miasis dapat dikelompokkan menj*eti tipe primer dar: sekunder.Miasis primer terjadi bila larva aktif rnenembus jaringan uiuih, seclangnriasis sekunder terjadi bila iarva tinggal dijaririgar: yang teiah terhuke.nrisalnya kanena iuka, infeksi atau luka balqar\".Secara etrologis miasis dapat dibedakan mrenjadi:13 miasis obligai atau speslfik l-arva ia{at hanya dapat t'rieiup c$ijaringan tubuh nranusia atau hewan. Sebenarnya nriasis inl suatu eoeinCIsis, tetapi rnerupakan bentuk rniasis yang paling patagenik bagi manusia yang kebetulan ierinfestasi oleh larva laiat iernak dan hrewan {iar\" Fada rnsnusia penyebab utarnanya adsiah larye ulat misainya eachliamyta tlomhivsrax yang dapat menyebxbken sakit eerillc, bahkan kematian, walaupuir amat jarang. Fenyebah benkutnya adalah larva lalat ..nanusia seperti Dernsatsbia fiorniri,,s, yang lehih jarang menyebabkan kematian. Fenyebarai: laiat manilsla ini unik karer:a rilenggunakan hantuen nyamuk yans ffiensgiglt disiang l:err\" Lalat betina menangkagr nyarnuk, kemr.rdian rneiexciltan tel.r.lrr:ya pada tubr*h nyarnuk tsb. dan pada saat riyarnuk rnenggigit manL,sia, iarva yang telah menetas akan rnelepaskaffi dlri dari nyarnurk dan rnenempel p*da kulit atau buiu nranusia2) rniasis fakultatif atau seni spesifik\" tarva ialat dapat hidup df jaringan br:suk dan dapat juga padajaringan sehat di sekeliling luka. Dapat rnenyebabkan rasa sakit dan menarnbah kerusakan laringan pada saat larva meninggalkan jaringan nekrotik masuk ke.!a*nEan sehat. Beberapa penyebabnya a\"l. dari ke{uarga$arcephaga sepe;'ti Musca, Calliphora dan Lucillia. Lalat ini tertarik oleh lesijaringan nekrotik, berdarah ataupun bernanah {pH 7,1-7,5i. Fenderitanya kebanyakan orang cacet yang sukar bergerak dan kurang perawatan, srang yang arnat lanjut usra ataupun sesudah operasi tanpa perawaian luka yang memadai.3) aksidental atar.: nan spesifik\" Telur lalat atau larua pada makanan atau rninuman yang tertelan manusia, atau tak sengaja rnelekat pade saluran urogenital sering menimbulkan miasis aksidental, eii?tr1:

$*syrpitlg p€nsgunsan ka'i:etes\", spurit p*rvlbiias aiau alat *tedekteranrnvasif :yang ierltofttar*inasi. fu'liasis a;nogeniiai dapat pula terjadlkarena iaiat tentarlk tinja dan urin kenruldian !fieietekkaft telurdi sallinan urogepita! ataul eekiiarnya\" Tip€ r'ciasls ini gejalanyaparins ringan sehinsga sering disebut sebagai pseudsiniasi$.Kadarig-kadang lanra dap*t b*rtalian hidup dalam $ai{\";ran ser**.rehinBfta rnenir*h1*lka* $akit pcrL$t, r'r:usl, eian rnunt*h Kel*n':groklaiet y**g hira nrenj*eli perryehab a I F\"{useidae\" eailipi\"lorldce daRArccbgragi*Re, s€dan* genus Mersea, Muselna, Fartnia, &dcgasefteeJa n S*r'e*F:/ietOa *eri ng {Y!en}i ebs bka n rn iasis lsist#rn L{ !\"GSen ita' \"Htie{ogB ff$8as$s Ketuatga lalat yang dapat i\"nenyehabl<an miasis a'i\": &4us*ida*. Fe,rr;;s *a.orreul*ils tiaiat kaku*) dan *dus*;t dorc?esfiee{iai::at runnahi. eeiiiplr*rida,e. eoef:llei mya b* miniv'oraN, espat Fneqeu':mu$ Jaf !ngen.$*r!at, hahtcan kartirag;n dar: tuf*ng' ee'rdylobis efitfi'fipar.ltagra dls*bu{.iuge lelat iumhe.l, f:arlyak ,ClAfrilqa, Sehara bagiar: tr\"*pi*\" teiur men*apmrt*C f:ual'u, iai';a menetas ? i*ari kem*rJisn, dapat be#;alran 2 nlinggtltanpa r\"nakan, amer:jade dewasa crela$Ti waktu S hari\" e. nhosa:r;i, atauBaiat Lune!, nrenemfous kuiit tltuh rlenger n kaitnya; efirysornyi* itszziane,dapet m,e:.t*mhus tutang, inf.*sta*i p#da Ylxffits sanset herbahaYa;Aa*ei;ryreru,*\"ryi*a i*fe*fe, ulat larltar K*mgc, n:engisap darah sreng yffingirdu; .;, ia:ltml iAr:AfX. smreophagieiae. fff*;iffaft€sa rir*5ry;/#ba.,niasuk ke teiinga, n:ataean frirlung, daBa*\"nerusak JarifiSan hidLip, \S-r\" vigildan ki{ opa#e ti#akd*pst menemi:Lts ?q*-iiit deu*asa sehingga iranya te'rdapat peda an*k-anak. Piophiiidae {faiva kutu keju}, $trat}enryidae {lar-va lalat tentara3 elanSyrphidae {iarve bereksr tiktls} dapat nl.enyebabhan mtasis aksidentalsaluras\": *crna, CIestridae\" Jarang seka$imeninrbulkan miasis nrata pada rnani\":sia'biasanya nnenyerang ternak. rtypaderma sap jarang menyerangt\"nanu$ia tapi dapat menyebabkan pernbengkakan t<ulit yang berpindah-pirrdah\" GastercBh iiidae. Gasferoplrff#s,r?fssfti?a/is llatatkuda; nrenimbuikanmiasis kuiit yang berpind*h-prndah ata{'} ereepirzg eruptian\" di hutan Cuterebrldae. Sem.CIafobra hcstf#i$, $ering ditemukantanah rendah yang {e'ffbab dan hangat, betina dewasanya melekatkantelur peda nyamr:k ata{\"l serangga yang menggigit di siang hari sebagai

{_?&st$.fi ry&ro$il qlQst KLil\isvekt*r ilr€kanikruya. f{eva dan Brcw*'r5 {19S4) n'lembuat daftar singkat yang meliputikeluarga dan ger\"lus lalat penyebah rmiasls dengan tip* rniasisnya danbentuk kliniknya\"Fam!li eal[!phoridae{-ienus ,Auehmenernyia {'t ffi} Mengi':isap derah {Cong*r flocr Caliiphcra e) magg*f) *) C$rryisornvia i2 e) tuka, rnata B} Atriai, luka ecehliomyfa {1 C) Atrial. kr\"riit. Nuka (? ecr,Jilobia Kulit Fhormia {1 tA f;*ukaFarni!r OcstridaeGenus fJermatcbia (1 Ei Kulit (ditul*rken lew*t serangga) Gai;t*r*Bfiiius {t A} Atrial, intestinal kerlit' F\"{yp*der\"ma A} {1 A} Kulit Gestrus {X A} Atnial, rnata {1 Atrial, mata Rl\"rineestrusilemiii Sane*nhagldae {:}dJenus i$dadrsehoiptahraiigaa f}) ie Luka Atnial, kulit. tu$qa if.Keterangeln iX) rniasis spesifik {2i miasis sen'li sp*srfik (a) telurllarva dile{akken di rambut dan badan hospes ibj telurliarua diletakkan di luar tubuh hcspes {*} telurliarva diietakkan pada iuka ditubuh hospesGejala Klinik Bagi klinisi, penggolongai'l rnenurut James (1947) tarnpaknyapaling praktis karena didasarkan pada bagian tubuf\"r yang terkena.t ) ftrliasis luka, traurna atai; oportunis. Walaupun biasanya luka ternpat masuk larva cukup besar, tetapr lesi kecilpun dapat menladi jalan ntasuk, bahkan ada larva yang dapat menembus kulit utuh\" La*at betina yang tertarik oleli darah atau pus, akan meletakkan telurnya36fl j

dekst lesi i-ar.va'ysns se#efa menetas der:gan rnudah ekan masuk ke eialan'l luka yan,q terjac: pada lepl\"a, trep*nen.latosns, ielsriania*eis atau keganasan, ataupucl kes'ena sey€tarl. $*rrr:gkaii larva iingg*i ell perrnukaan \"eaja tetapi ada iuga yang dapa'i penetre*i sas?lpal dnlarn. fulisalnyoa didaeran kepala dapa't $nenyebebkar\"l n'ieningitis' 'di ekstrenrttas dapat mengakibatkan anggota tuhc'!h tersebi.tt narus di ampuiasi. $ering didapatkan *arua cjari satu atau beberapa spesies dafar* jurnlah banyak pada sebuah iuka. e*nt*h $a[at penyebabnya a. | \" WoJrffu k ftia rn ag nifir:a, C k ryso myia tsezz i a n a \" 4J36 $6ir;ft /,;ps33\"yrg tzornlnivorax\"2) ftdiasis firrunkei. flsengenai kulit sarnpar subkuran. iesl kulii mirip furunkel akrbet stafl!CIkskuc\" L*iqasi $esi bervariasi rnenur*t sp*srei, ialat penyebabr:ya, misaiitya e. anfftr*ip*pr#*g* *ering rn€ri$en*i tirbuh, p6mt6t dar'r paha etrengan ll.lrniah lesi yang bannlaic\" sedarrg $. fi*,mffiJs meng*nai *agian t*buh ter&iuke $ep*rt; *tu?lt x*paia, n:crka. lengan dan kaki derrg*rl .iul\",':lah lesi lebih sedlkrt Larua tnenitlil*1, lesi begbelltuk Sotei dengan bagian post*r*or ia,rva tar-npak *i [c'ulit Jum{ah la;va p*r:yehan sniasis furunkeftielag banVak, sertng har:\"Va '! ekor Flada e#fe,\"shre spj3\" sampa! h*berap* exer pada pen\rebeh lainnya. Akibat infestaei *Kan tinrb'-rl pepuia gata[ dengan diarneter ?-3 mnr ejalam vt'*Ktr-i 241anr Fapgla akan *:emhe$ar f;'lxen;adi 1-;4.f; cnr dengan p*n*n.g*lan setlriggr *,5-3,CI em. Di tellqafi furunkel akeri 'tampak spinakel posterisr larva terseb'.1t. tlenderita akan mengefuh sekit seperti disayat ak*bat geraken tarva dan dt*rinya. Pada lesl dapat terbentrl$c krusta, berhaui b;\"ls{.ik, rnengelu*rkan seknesi serosangu!ne{J-q atatJ puruien. ReaK$' raiJang *nenariK F:anyai< tirnfaett, sel raksas*, netrefl!, eosln*fl* dan plasma sei ul sekliar larva, k*euali larva i{ypc derr*a spp. Infek$i sek'irncier3aralig ierlihat, diduga karena daya hakterlcstatik saiuran eernB !arva.3) ereepirigf atau rnigffifory d*rtnalNnya$ts meruBakan bentuk larva migr*ns yans harils dlbeejakan dengan erupsi ltuilt aklbat iarua caei ng seperti Aneylosfom a'brazil ie rts*, Sl?elqylorc{es sf*;c*-:.r*J.is dan t?nar?ostoff?# spinfEerur;\".4. Lalat p*nyebabn'ga a.i\" G. ;'niesltrrsils ilalat kude! yans rnes']in-'b{.!rkan r8$a gatai kafena !*rvsnvet nrerr'lbuat gelur sempi{t yang nrenlngsi p*da kulit\" Larua ini t:ntc dapat berkernbang pada sranr.*sia. Scdangkar: isrva iaiat ter\"nak thl. lineaturn) r'renirnbufkan $esi yang {ebih ieban dan cjalanr karena daBat berkembang pada rnar-rilsia\" AhibsinVa tirnbui resa sskit {**fll komplika*i yang serius *careffia iarva dapat merayap ke b*rbagai tempat. f9l

!-P-eSqFfffi $Sij-AlQfitj.,LqltiK4) fu4iasis hie$ung. r,quiut, t*ling* dsir srnus. lflseh*bfl<arr oieh innie yans $ams dengan $arua per':5,ehab ;xla*i\"$ itjxa .*tai-l n\"*enilpak*n k-omplikasi miast$ luka di k*pala. F*nrjerita eae*t il'l*il]tfti atali dalam keadaam kcn':a senng i*rkena Rasa sakit. penrbengkakarr den sek;\"ct p\"ruru:l*n teriadi kar**a perrumhuhe:\"i i;*r,;e di entsra tui;*ng atau kartiiag*. fiestrukoi hidr-irrg i'?'3ar-!piin n\"rrii*a *xpa:i tci\"l*di. $nirasi 4e;\"va saR.rp,ai dasar ctak dapat rrreny*bahkan n'r*ningitrs eisn |ceffiatian. Fade rniasis teiinge teryadi resa saklt *fan rasa ticiak enak disenai tuh eiasl tinnitus. liifeitsi cian pen*tr**1 k+ rc*{-:L}r*n tinrpani dapat terjaeli. ftdrasis hidung hanyak drsehabkan ci*h il. $errr*,ta. C. cvls etar-r R\" p#rpi.rr*ris.5i Fdiasis rxate. di sar-nping heber*pa larua yar:g menyernng ror*ta eiari {u$ca eli s*krtarn:y*, laiva stac{runr p*rtarna *. r:r,,rs; *apat rrlcny*babkan r:xf*,\"n af aptk af m*my;*sls sL{a{lr c*nie; n gtiviiia akllt $';*t*ralie\" Peateriksa*n korri*ngtiv* yang teiiti r*k\"*ci n\"r*Rcmuk;\"rn Farva kecli bergerak-gerak. fl*rasr* ini te*rtac\"na dit*ffiirl<e;-r g:ad* peternak karnnrng dan dorv:ba \" {nterna! pfpr*,ru\";16;,r;,;e-s.rs#!set}abk;a;\"r oleh Fd. {!n**tur* yaixg mengadakan rnigra.*ike daiarrr fsng}ga rnala. tlie larva mnsifi di e{aiarn ruans as'rter;sr, akan tan:p*K L}€rg#r#k- gerak dan bise di*ketraksi. Bila sudah sarnpai ru#ng poeterr+r #apat *lenv€ba$kan abiasio r*tina #!a,J rnv*$r ke saraf agitikus yengl *xengakihatks:\"r kebi\"rta*n \"6) Fdiasis anal eJsr: vagini*. Sekre*i #an ekefuresc Kedua da*rah l*r senget menarik falat u;\"ltux rnefeiakken teiurnya deiarvi !urrriaii fi€cq*r yang *kan rlreitiadi banyak iarya dsiarn'*rakt* S-1?;x;rr Anak *{err de*rasa yang kurang menjaga kefoersihra;r sk*n rnue{an t*rk*na nniasis rni. Didalem: vasrna menyekrabFcaii infeksi can ny*r; 4i rjaere h uteruis. Sapat terjadi ieukorea, 'i/eitu nafieh k*iuar <Jarr vagina.7) fuIia*ss kandrnng kenrih dan saiu:a* kemin $itiresinys $f;pe*i .rnra*rs anaidsn vagi*a. tsanyak $arva\"ya*g ru*'€:-::tas ctl ir..rbang kclsnih S*rl rnac$$q ke une,tra akan dikeluarf*n i&g: l-',rrs#rne ui'ifi \"l*eiapi *cia yang dapat n:enrenbuikar': sakit dr ka:\"rd*r;g.ken:rn fran saiu;\"an kernrh. cisertai gejata lain uiretntis, sistitts ban$<an piuria. flriapi*rnus Jar&nq terjxdi. F*nyebab y'ang pailng sering adafa*: Genus Farrura {l*lat kalqu*i, disanr*ir+g Fsyefu*da, rldiEscs. ffef*pfror* dan S*rcopn*g*8] h$ia*is intes:rnef $ebagiarr hesa:'terjadi $*c&ra k*&eetujan Kar€rta menelen nrakanas: yang terkontsnrinagi ianva, walauF'*n ada yar:g rneneiug* teiur dapat m*netas meniadi lan'a daiarn sa*uran rsrns. Ge3ale dapat herupa enteritis akut\" Fendenta menget*h ada rasa nrua!. muntah diare efan Fcejang p*rut^ Lar.,a dapat nrenimbulkan,69i :

iuka padm ddpding usus\" Larua S. fer\"rnx sering sl$teffiukan Fada tin;m t\"r*r.sama fl,fusoa, Fannta dan Sereopft*#.e. fvtrasa inlcilbasl heberapa spesles lalat pe*y*bab rniasis *:dal*lh $etragfri herrkut, S\" fronrtniuerrax 4-8 hali, f;. *nfhrr:,rr:pftaga 1il-12 hari, # rftoda*mi 1ff-1J l'laridarl fJ &*rnlrur's 5\"!2 rnitrugu\"Siagmosis Purychr r\"nemberiitan kunci eli*gnosis sehagat berikut: nada r!*rayatpenyakit tereatat pasten telaLr mengul:jtlt'lgl eiaerah eneiernls, tidak iasnasebelurn mulai sakit. Kemudian terdap:at 1 atau Ieblh iesi yang belurnsernbuh dengan drst:harge \"sefogs, s#ru3$fii?gt;tr;*us, atau *etopurulenyang k6luar dari puuat lesi. Tampak struktur keeii, prutirr, niinip benamg keluar darb lesi. sejala[*kai *:erupa gatal, *akit\" ada ger*kan ataul nveriteksn\"i iliagno*rs rgiasis ditegakkan bila terlihat larva yarlg kelgar darilubang elitengeh lesl. Fada n'liasis luka. biasanya l*rva r\"nurir*h terlfhat.Diagnosrs pasti spesier laiat penyebab iidek dnpat r'.flbuat berdesarkanrnfirfqlogi lprufr, *ehingga iatva harus dibiakkan pada eJaging ataunreeliurn sintetis $anxpai rnenjadl pup* kernudtan dewa*s. ldent[filqs*{spesres alihuat berdasarlsan elrl rylonfoleigi lafat dewasa. Apah;lla leru*tidak dapat dibiak nraka iarira hasll ekstraksi darijaringan tubui:, lubangtubuh atau tfnja eliatvetkan dalam alkr:lhol 70% ejan dibuat sediaen*p[lake] poster'lornya, yang s*lan3utnym dapmt iiildentifikasi. $atu etudi kasus eial Inggris rneng#unakan a-lltraocnr:grafi,rn*nyatakan dapat rnernf.rantu diagnosiu dun teraplrfiiasis kulit. Penelitiberhasll nrengeiahtti lolqasi eian ukuran larva dl dekat s*raf fasialis,*ehingga ernst memhantu CIperasl pengarnbilan |arva{anp:a rnerusaksaref tst:.Diagnosi* Bamding tes! rada$g rniasis sering salah didiagno*rs sebagal setulttis atatlful'unkulosis Lesi berupa nqdul $ubkutan nnnspesifik, mempunyaidiagnosis banding nodu! pada stadium awa$ lelsinaniasie, onkosersiasisatau tungia$f$. ffiila mernbentuk lirka dengan pus danat dianggapsebagai infeksi piogenik ataLi ulkus troplka iliagnosis banding ymng lain adalah adenopati. ab$€$ kulit, gigitan serangga dan kista subkutan\" L.esi kulit yang berkelok-kelok perlu didiagnosis banding dengan larv* migrans pada tnfeksi c6cing tambang, o*frongylorefes sfer*oraffs dan {i n ath a sto ma $pit?fE€ruff . LT9

LDS$AF_reffiSryA$ff KUMFerrgobatam Wal*upun hanyak n'iiasis ypng self\"limiting dan tiriak b*rbahaya,tialdakan teraepi tetap dian3lrrkan, s*trdaknya untuk ni*rlgilramgi bebanpsi{tel{*gin p*nc{*nta freeda miasls kulit furunke$, larva tsk d*pat dipaksaqJi{rabrit [t*r*ns l*cr ffieri\"ttbentuk kar\"rtemg dengan {uhanE s*mplt dibapran etas elan 3lega karena banyaknya durd dan kait vang r'Sigr\"rnakaniarua unitnrk ntenen*g:*!ksn diri. l-ansa eiapat e9l[<eiuarkan durf lesi rne$ala\"riinslsi d*n elsstiaksi disertai aneste*i leka8. Fengarnbslan larva harusdilak*kan $\"ratr-hati ;lgar tie{ak p*G.ih atau adn haE;ian y*ng tertlnggalkarena b;sa !fienirnbulf<an reeksi radang yffiilg tldak dlk*hendakr, *nfeksibrakterisekunderater\"; B*rnbentcikan gran*N*rna. Bila eda rnfeksibalcterisekunq:{er, peri* eflhertkari ant[blotik sistem'k, Larva dapat jr-lga drpaksekeluar dengan menet*skan eainaru s*perti parafin calr, nninyak tawnn.nrnyak rutesin, pew*rnm kraku cair, pita perekal,, nrent*Ea. perme'Tkxrert ntaupun ntinyak tanah yang mkan rnenutupi spar*ketpo*terrorrryas*hingge ke*kcirannan *k*igen. Lnav* akan berusaha tlernatas dengankeluardariluhan$nVa. eara $aln acj-fttah menyuntikken lidskffiin ke h:aggranhaw*h tesiyang akeen mendesn$s {ane keluar. Didaersh tpnsa fasilitasmeryiadai, Ear,va ffapat dfitekan k*truar dengan hati\"h*tl menggunakansepabffng li,* kayu l\r4**sqs rnigrasl dapat dlatasi e*engan meneteskan rnrnyak nrtesisn kedatan'lt terovrongan sehrngga larua k*kurrangan oksigen eJar: b*ralsatrakeia\"iar' $*{rnyak nresttl 3uga mernh#*t lsuist leblh transpaflan *ehinggaiarvax dapat terlihat clan diekstr*ksi menggunakan jarurn, fu4lasis lukadepat d:ata*i dengan i.rigasi atau p*rnbersihan nnelalui operasl LarvaeJi*facri etnia$, jaringan cfa* crgan *ebaiknya diambii sai:u pematu, tetapibi[a t*rdspat di e{a[am f tidung rnernerlr:&<an endoskopi, bahkan nre;ngkinenesiesr rr!\"iT{.!r}\"} Tis*mk ad* peng*batan yang dapat rneEepaskan lanvadar! e*ffip*tnya l.arva akan herE;*nha masuk lebih eJalain jilea tenkenahahan kimim s*:hillE1;* rnenjadi lek;rh su{it drambil. Pada miasie users dapat dif:*rikan obat cacing s*p:erti plrantelpamoat atau rnebeneiaaol dan dilanSutkan dengan penrherian pen*aharseperti snlusio su lfas nragrtesiku,*. Pr*gr\"lonis miasis hnik dengan terapi diniyang tepat\"Feneegahan Ada trga CIi?ra peneegahan yang dapat eiiiakukan, ya'tu terhadaplalat, tenhasJap pro$*$ infesta.gi dan terhadap h**pes\" '!) Terhadap lalatdilakuisan u\"saha sanitasi agar tidak ada tempat perkernbangbiakanseperti jamhan, daging terbuka t*an sarnpah, penangkapanr lalatqigj

clenglan alat, ataupL!f,x penggunaan insektesid* serta sterilisasi afat-alatkedakteran lnvasif dengan baik ?]Terhaelap Proses infestasi dilakukanpeneegahan kontafs la8at denga$'1 hospes, ssperti, rnerna$ang kelamf:u,perengt<ap falat elelqtr*nlk {{-lV elecfrocufe t\"fly'{rap'1, menutup n'lakanan,dap n*nurnan densan tudung saji, serta pema$6ngan tabir angin' 3)T'erFradap heispes dilakukan prenutupan dan perawatan |uka yangbaik, langan tidr\"tr dengan pakaian terbuka tenutanna di slang hari,mengerlngkan darl f!\"len-$eterika pakaian dan sprei elengan baik danrnefflakei nepelen **rta higiene pribadiVang haik,Gatatam ffil€fig€r1+ri mqasis pada mayat $etelah nrenrnggal dunia tubuh ffYrffinLl$ia masih rnenarik basiserangga terrnasuk beherapa lalat penyebah nriasis. Larva lalat danin'*eilehrata lalnnya akan makanjaringan n\"layat dan me\"nbeniuk faunater*esrrJiri sesuai dengan derajat pembLlsLnkan. Pengenaian spesiesdari bentrak dan stadium larua disentaipengetahilan tentang kecepatanperk*mbanganftye dapat memberlkan indlkasi larnanya kematian.[Jntuk identifi$<asi, larua dan telur dianrbildanimayat, sebagian dIav'retkandalan'r'eti! alkshcl 70-80% dan sebagian drbiakkan sarnpai dewasa'l.arva elitentukan siaditrrnnya dan diidentifikasi berdasarkan $pirakefpo*teriewnya dari dewasa berdasarkan kunei ntorf$!CIglnya'/ Rin*iarlmetoela dan teknipl dapat clibaea di A Manuel of ft:rensic Fnfornologyoi€jft Snrith, KGV terbitan tsriti*h Museurn {lrdatural History}, CornetockFublishing Associates. 1 985.?Sontolt Kasus Secnan6; laki-laki kulit putih berumur 34 tahun datang di rumah sakitciengan helainar periodontal dan kelainan $yaraf. Flada pemeriksaanditenrukan rongge mului yang berbau busuk dan pada gusi rahang bawafi terdapat ulkus bernanah. Pada lesi tersebut ditemukan larv*a lalat. Larva iternudian cliambii dengan plnset satu per satu sampai keluar serfluanys\" Untuk lulca dilakukan perawatan lukq khusus untuk periyakit periodbntitis dan kemudian dibsri antlbiotik lokal dan sistenrrk. Penderita $erntluh dan kemudian dipulangkan $ Dr lndonesia pernah dilaporkan $atu kasu* mia$i$ hidung oleh Bagian Telinga, l\"{idung elan Tenggorok, Fakultas Kedokteran Univensitas lndonesia, Rurnah $akit Cipto Mangunkoesoemo yang disebabkan oleh Ofrrysamyia. Ada juga $atu kasu$ ffiiasis urogenital oleh larva Fannia yang diidentifikasi olekr L.aboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Llniversitas Sebelas h/|aret pada tahun 2004. L3?l

I qAs a-rA BA$ltlQLqaLKt\"ts tK $ebagaicontoh kasus nriasis pada mayat adalah ffue ffiuxfon easepada tahun 1937 Ditemukan potongan tubuh manusia di sebuahsungai dekat Hdrnburgh\" $etelah dikumpulk*n terny'ata terdiri atas ?individn yaitu Ny. Ruxton elan Mary Rogerron, penawat anaknya Padamayat tersebut didapatkan larva stadium lll Ca/lrpftsre vi'srha s*hinggadapat diperkirakan bahwa kenratian terjacli antara 12-14l'rari yang laiuclan ternyata benar. Perklnaan tersebut didasarkan atas daur hidupnyayang rnernerlukan 12^n4 hari untuk mencapar stadium Nll pada konelrsrkejadian.e loDaftar PLretaka1 Beaver FC, Jung RC, Cu6rp HW $inieal Farasitology. Sih cd. Islrrladelphia: l-ea & Febiger; \"l$S4.2. Garcia LS. Diagnosti* MedicalFara.*it*logv.4tl'red. Washington De , A$h4 Fress, 2001.3. Gocldard J Flrysieian's Guide to Arthrepnds pf Medrcal lrnpontan*e. ?nd ed\" New York: eRe Press Boca Ratcn; 1996.4. Merkell EK, Verge IvX, John fJT f\frecJical Parasiteriogy. Tth ed. $}hi$adelphia: WB $aunders Company; 't9935. Neva FA, Brown f\"lW. Basic Chnical Farasitulogy. fith erJ New \".!ers*y. Frenti*e Hatl; '19$4E. Frirych D\" Dermatabfa * Cutaneous trryiasis, Bugs *n the Web. University ofAlb*rta. http:llbuEs uah.ualberta\"ca/w*bbuglparas*telb*tfly.htrn. Seruiee MW Medical fntomolcrgy for $tudents Chapnran & !{ali. l-oneicr-1. UK. 199(j\"7. Snnith KGV, A manual nf forensie entomolagy. British h4useum {Natural History). tt|raea, hlew York. Oomstock FublishinE Asserciates. eornell University Pres; 1985.B Schneider TR, Chaerubini K, Yurgel $Y $alum F, FfgueirerJo fi{A. Oral myiasis: A case report. ,J Orai Sei 2007;49(1):85\"8\"I Tabsaela 0, fuledical Entomology\" Navai MecJieal $*hoo[. F{atiogral SJaval Medicaleenter Bethesda, Maryland; 196710 Wirtz RA, AzacJAF. lnjuriousArthropods\" ln: $triekland GT editcr. Hunter's Tropical Meclicine. 7th ed. Mexico: WB Saunders Cornpany; 1991.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook