Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kelas XI_smk_kriya_keramik_wahyu.pdf

Kelas XI_smk_kriya_keramik_wahyu.pdf

Published by haryahutamas, 2016-06-01 19:54:11

Description: Kelas XI_smk_kriya_keramik_wahyu.pdf

Search

Read the Text Version

LAMPIRAN C.4Gambar 3.25. Ornamen modern (sumber: Wagiono) 73Gambar 4.1. Peralatan-peralatan dan salah satu gambar gua 75Gambar 4.2. pada jaman Paleolitik.(sumber: 76Gambar 4.3. http://archeologia.ah. edu) 77 Contoh dekorasi pada kepingan keramik dan contohGambar 4.4. kendi keramik China pada jaman neolitik. (sumber: 78Gambar 4.5. http://archeologia.ah.edu) 79Gambar 4.6. Porselin dan superkonduktor: contoh produk 80Gambar 4.7. keramik 81Gambar 5.1. tradisional dan keramik maju/modern. (sumber: 83 chemstryland.com)Gambar 5.2. Ragam produk keramik: dari batu bata sampai 84 teaset porselin. (sumber: berbagai sumber)Gambar 5.3. Alat putar listrik ( sumber: www.baileypottery.com) 84 Membakar keramik atau gerabah secara tradisional.Gambar 5.4. (sumber: Koleksi studio keramik) 85Gambar 5.5. Tungku pembakaran gas dan listrik yang lebih 85 modern. (sumber: www.baileypottery.com)Gambar 5.6. Wadah kecil dari jaman prasejarah, dengan 86Gambar 5.7. dekorasi jejak-jejak jari tangan yang ditekan (kiri) 87 dan sebuah pot dengan bentuk unik ditemukan di Liguria, NW Italia (kanan) (sumber: 87 www.ceramicstudies.me.uk) Sebuah mangkok berdekorasi ditemukan pada jaman tembaga di Inggris. Dekorasi yang ditampilkan komplek dan jelas. (sumber: www.ceramicstudies.me.uk) Motif sederhana yang menggambarkan kepala kerbau, ditemukan pada keramik Mesopotamia millennium ke-4 SM sumber: www.ceramicstudies.me.uk) Membuat keramik dengan teknik putar(sumber: ceramictoday.com) Pesawat Discovery yang menggunakan bahan keramik pada beberapa suku cadangnya (kiri) dan piranti computer yang beberapa komponennya menggunakan keramik (atas) Caves of Lascaux: Kuda jantan dengan panah- panah disekelilingnya (sumber: www.ceramicstudies.me.uk) Relief Bison pada tanah liat liat, ditemukan pada jaman batu di Tuc d' Audoubert, S.W. France. Diperkirakan 15,000 BC. (sumber: www.ceramicstudies.me.uk)Gambar 5.8. Lukisan Bison pada jaman batu akhir, diperkirakan 15000 tahun SM, ditemukan di Altimira,

LAMPIRAN C.5Gambar 5.9. Spanyol. (sumber: www.ceramicstudies.me.uk) 87Gambar 5.10. Caves of Lascaux: Ibex betina? (sumber: 88Gambar 5.11. www.ceramicstudies.me.uk) 89 Goresan kepala Bison pada lumpur tanah liat,Gambar 5.12. 15000 tahun SM, ditemukan di Perancis. (sumber: 89Gambar 5.13. www.ceramicstudies.me.uk) 90Gambar 5.14. Dolni Vestonice “Venus” dari situs prasejarah di 91 Morovia dekat Brno, diyakini sebagai figurinGambar 5.15. keramik tertua. (sumber: 91Gambar 5.16. www.ceramicstudies.me.uk) 92Gambar 5.17. Peta ditemukannya figurin tertua. (sumber: 92Gambar 5.18. www.ceramicstudies.me.uk) 93 Karakteristik bentuk keramik pada beberapaGambar 5.19. periode arkeologis sumber: www.centuryone.org/ 93Gambar 5.20. pottery.html). 94 Kendi, pertengahan millennium ke-6 SM B.C.;Gambar 5.21. Hacilar I type Anatolia (Turki) tengah selatan 95Gambar 5.22. Ceramic with paint; H. 6 1/8 in. (15.6 cm) Gift of 95Gambar 5.23. Burton Y. Berry, 1964 (64.286.5). . (sumber: 96 www.metmuseum.org). Benda keramik berdekorasi ditemukandi situs Susa, Iran Barat, 4000 tahun SM. (sumber: www.metmuseum.org). Kendi dengan dekorasi kambing gunung , awal millennium 4 SM; perioda Chalcolithic, Sialk III 7 type; Iran Tengah. (sumber: www.metmuseum.org) Kendi faience, Mesir, tertanggal 100-200 M. Koleksi Freer Gallery of Art, Smithsonian, Washington D.C. (www.answers.com) Benda keramik berbentuk guci pada awal perioda kedinastian, Dinasti 1, 2960–2770 SM. Tinggi x diameter: 8.6 x 3.9 cm (3 3/8 x 1 9/16 in.) Glasir: Faience. (sumber: www.mfa.org) Keramik pada kebudayaan Yang-Shao. (sumber: www.ceramicstudies.me.uk) Terracotta yang terkenal dari China: 8099 figure terracotta tentara dengan ukuran sebenarnya. Di tempatkan di Mausoleum of the First Qin Emperor. Figure ini ditemukan tahun 1974 di dekat Xian Propinsi Shaanxi. (sumber: www.3info2u.com/info_ terracotta_figures_china.htm) Contoh Motif keramik pada kebudayaan Yang-Shao. (sumber: www.ceramicstudies.me.uk) Produk keramik dari Dinasti Chou. (sumber: www.artsmia.org/art-of asia/ceramics/) Gambar 5.23. Onta dari earthenware dengan glasir sancai.Tang Dynasty, abad ke 7 atau 8 M.

LAMPIRAN C.6Gambar 5.24. (sumber: www.artsmia.org/art-of asia/ceramics/) 96Gambar 5.25. Produk Keramik dari Dinasti Sung. (sumber: 97 www.artsmia.org/art-of asia/ceramics/)Gambar 5.26. Botol celadon pada perioda Koryo dengan desain 97Gambar 5.27. inlay Chrysanthemum dan kupu-kupu Koryo 97 Dynasty, abad ke 12-Korea The Ho-Rim Museum.Gambar 5.28. (sumber: www.korean-arts.com) 98Gambar 5.29. Keramik earthenware Korea pada jaman 99Gambar 5.30. neolitik(sumber: www.korean-arts.com) 99 Keramik dibentuk dengan pilin, Jepang, PeriodeGambar 5.31. Jomon kira-kira 2500 SM. (atas). Keramik pada 100Gambar 5.32. jaman pertengahan Jomon (bergaya Daigi) (sumber: 100Gambar 5.33. www.myspace.com) 101 Tembikar-tembikar yang ditemukan di situsGambar 5.34. Batujaya. (sumber: www.budpar.go.id) 102 Fragmen terracotta yang ditemukan di situsGambar 5.35. Batujaya. (sumber: www.budpar.go.id) 103Gambar 5.36. Bentuk kepala terbuat dari terracotta pada 104Gambar 5.37. penanggalan abad ke 10. (sumber: heritage 105Gambar 5.38. indonesia) 105Gambar 6.1. Terracotta peninggalan zaman Mojopahit. (sumber: 109Gambar 6.2. heritage indonesia) 111Gambar 6.3. Adanya keramik di Indonesia sering dibuktikan 111Gambar 6.4. dengan relief candi. (sumber: heritage indonesia) 112Gambar 6.5. Membuat keramik dengan teknik putar tatap (paddle 113Gambar 6.6. and anvil technique)(sumber: Koleksi studio 115 keramik) Keramik Sung (China) yang mempengaruhi perkembangan keramik Indonesia (sumber: www.britannica.com) Keramik Plered koleksi Istana Negara Republik Indonesia. Produk pabrik keramik Sango Keramik Lombok (sumber: http://bidytour- lombok.com) Keramik Kasongan (sumber: Album keramik Kasongan) Proses pelapukan batuan granit(sumber: Frank and Janet Hammer) Proses pembentukan tanah liat primer dan sekunder Bentuk partikel tanah liat(sumber: F.H. Norton) Asal usul tanah liat secara sederhana (sumber: Frank and Janet Hammer). Dua partikel kwarsa dengan lapisan air (sumber: F.H. Norton) Dua partikel tanah liat plastis dipisahkan oleh lapisan air (sumber: F.H. Norton)

LAMPIRAN C.7Gambar 6.7. Partikel dan struktur tanah liat (sumber: Frank 118Gambar 6.8. Hammer and Janet Hammer) 119 Tanah liat yang memiliki daya kerja (sumber:Gambar 6.9. Koleksi studio keramik) 121 Tanah liat plastis, kering, dan biskuit (sumber:Gambar 6.10. Koleksi studio keramik) 121Gambar 6.11. Tahap penyusutan kering tanah liat (sumber: Frank 121 and Janet Hammer)Gambar 6.12. Tahap penyusutan bakar tanah liat (sumber: Frank r 122Gambar 6.13. and Janet Hammer) 123 Efek vitrifikasi (sumber: Frank and Janet Hammer).Gambar 6.14. Pengaruh suhu bakar terhadap vitrifikasi dan 124 kekuatan (sumber: Frank and Janet Hammer).Gambar 6.15. Porositas tanah liat setelah proses pembakaran 125 (sumber: Frank and Janet Hammer).Gambar 6.16. Pengaruh suhu bakar terhadap porositas dan 126 kekuatan tanah liat (sumber: Frank and JanetGambar 6.17. Hammer). 127 Perbedaan warna tanah liat setelah dibakar biskuitGambar 6.18. suhu 900oC (sumber: Koleksi studio keramik) 131Gambar 6.19. Perbandingan antara lempung, tanah endapan, dan 134 pasir (sumber: Wheatonparkdistric.com)Gambar 6.20. Bahan-bahan keramik plastis (sumber: Koleksi 136 studio keramik)Gambar 7.1. Bahan-bahan keramik tidak plastis (sumber: Koleksi 157Gambar 7.2. studio keramik) 160 Pencampuran sistem segitiga (sumber: Glenn CGambar 7.3. Nelson) 197Gambar 8.1. Bahan tanah liat dan mineral terolah(sumber: 204Gambar 8.2. Koleksi sttudio keramik) 210 Pencampuran tanah liat sistem segitiga (sumber:Gambar 8.3. Glenn C. Nelson) 215Gambar 8.4. Bahan deflokulan waterglass dan soda abu 220Gambar 8.5. Bagan proses pembentukan benda keramik 221Gambar 8.6. Bagian-bagian alat putar listrik (sumber: Richard 223 Phethean).Gambar 8.7. Tanah liat plastis (sumber: Koleksi studio keramik) 224Gambar 8.8. 225 Mangkok teknik pijit (sumber: Koleksi studio keramik) Proses teknik pijit (sumber: Lorette Espi) Mangkok teknik pijit (sumber: (Koleksi studio keramik) Vas teknik pilin (sumber: (Koleksi studio keramik) Botol teknik pilin (sumber: (Koleksi studio keramik)Gambar 8.9. Botol teknik lempeng(sumber: (Koleksi studio 233 keramik)

LAMPIRAN C.8Gambar 8.10. Kotak teknik lempeng (sumber: (Koleksi studio 233Gambar 8.11. keramik) 234 Vas teknik lempeng (sumber: (Koleksi studioGambar 8.12. keramik) 238 Wadah bertutup teknik lempeng datar. (sumber:Gambar 8.13. (Koleksi studio keramik) 242Gambar 8.14. Wadah bertutup teknik lempeng lengkung(sumber: 244 (Koleksi studio keramik)Gambar 8.15. Piring teknik lempeng dengan acuan. (sumber: 245 Susan Peterson)Gambar 8.16. Wadah bertutup teknik putar centering (sumber: 246 Koleksi studio keramik)Gambar 8.17. Wadah bertutup teknik putar centering (sumber: 248Gambar 8.18. Koleksi studio keramik) 253 Bagian-bagain dari telapak tangan (sumber:Gambar 8.19. Melanie Jones) 257 Produk silinder teknik putar centering. (sumber:Gambar 8.20. Mary Chappelhow) 264Gambar 8.21. Mangkok teknik putar centering. (sumber: Mary 264Gambar 8.22. Chappelhow) 269Gambar 8.23. Bentuk-bentuk mangkok. (sumber: Daniel Rhodes). 269 Piring teknik putar centering. (sumber: Katalog)Gambar 8.24. Bentuk-bentuk piring. (sumber: Daniel Rhodes). 274 Vas teknik putar centering. (sumber: MaryGambar 8.25. Chappelhow) 279 Wadah bertutup teknik putar centering (sumber:Gambar 8.26. Mary Chappelhow) 280Gambar 8.27. Variasi bentuk bibir benda keramik. (sumber: Daniel 281 Rhodes)Gambar 8.28. Variasi bentuk kaki benda keramik.(sumber: Robin 283 Hopper)Gambar 8.29. Cara mengukur ketebalan dasar benda keramik. 284 (sumber: Richard Phethean)Gambar 8.30. Vas, gabungan teknik putar centering. (sumber: 288Gambar 8.31. Josie Warshaw) 289 Cara mengukur bagian benda yang akan disambung.Gambar 8.32. (sumber: Peter Cosentino) 292Gambar 8.33. Bagian-bagian tutup benda keramik. (sumber: 293Gambar 8.34. Kenneth Clark) 296Gambar 8.35. Variasi bentuk tutup benda keramik. (Sumber: 297 Kenneth Clark) Variasi bentuk handle. (sumber: Peter Cosentino) Variasi bentuk handle. (sumber: Peter Cosentino) Pola handle dengan extruder (sumber : Richard Phethean) Pola handle dengan kawat (sumber: Richard Phethean)

LAMPIRAN C.9Gambar 8.36. Variasi bentuk knob. (sumber : Richard Phethean) 299Gambar 8.37. Variasi bentuk spout benda keramik. (sumber: 300 Richard Phethean)Gambar 8.38. Variasi bentuk lug. (sumber: Richard Phethean) 302Gambar 8.39. Variasi bentuk lug (sumber: Richard Phethean) 302Gambar 8.40. Produk teknik putar pilin. (sumber: Koleksi studio 312 keramik)Gambar 8.41. Wadah bertutup teknik cetak tuang dengan model 330 bubut. (sumber: Koleksi studio keramik)Gambar 8.42. Wadah bertutup teknik cetak tuang dengan model 330 bebas.(sumber: Koleksi studio keramik)Gambar 8.43. Binatang cetak tuang. (sumber: Katalog) 333Gambar 8.44. Model bentuk binatang dari gips. (sumber: Katalog) 333Gambar 8.45. Wadah bertutup cetak tuang. (sumber: Koleksi 340 studio keramik)Gambar 8.46. Model tanah liat dan gipss(sumber: Koleksi studio 340 keramik)Gambar 8.47. Cetakan gips (sumber: Koleksi studio keramik) 346Gambar 8.48. Cetakan (sumber: Koleksi studio keramik) 347Gambar 8.49. Produk teknik jigger jolly (sumber: Axner.com) 350Gambar 8.50. Produk teknik jigger jolly (sumber: Axner.com) 350Gambar 8.51. Bagian-bagian jigger. (sumber: Frank Hammer) 351Gambar 8.52. Bagian-bagian jolley (sumber: Frank Hammer) 352Gambar 8.53. Alat jigger-jolley masinal. (sumber: www.gladstone. 352 htm)Gambar 8.54. Piring teknik jigger. (sumber: Koleksi studio keramik) 357Gambar 9.1. Tanah liat plastis dengan beberapa warna.(sumber: 370 Melanie Jones)Gambar 9.2. Slip tanah liat (sumber: Koleksi studio keramik) 370Gambar 9.3. Pewarna oksida.(sumber: Joaquim Chavarria) 373Gambar 9.4. Pewarna stain (sumber: Joaquim Chavarria) 373Gambar 9.5. Air (sumber:Morgen Hall) 374Gambar 9.6. Beberapa contoh benda dengan hiasan marbling 379 body. (sumber: Tony Birk)Gambar 9.7. Bentuk mangkok dengan dekorasi 382 nerikomi.(Sumber: Morgen Hall)Gambar 9.8. Penerapan dekorasi nerikomi pada benda keramik. 383 (sumber: Tony Birk)Gambar 9.9. Bentuk mangskok dengan hiasan teknik agate. 385 (Sumber: Peter Cosentino)Gambar 9.10. Contoh dekorasi faceting. (sumber: Peter 388 Cosentino)Gambar 9.11. Contoh dekorasi combing.(sumber: Peter 389 Cosentino)Gambar 9.12. Piring dengan dekorasi marbling. (sumber: Peter 391 Cosentino)

LAMPIRAN C.10Gambar 9.13. Contoh motif impress pada produk. (sumber: Peter 394Gambar 9.14. Cosentino) 394Gambar 9.15. Contoh berbagai alat cap, bermotif organis yang 396Gambar 9.16. dibuat dari gips. (sumber: Robert Fournier) 398Gambar 9.17. Contoh dekorasi relief. 412Gambar 9.18. Guci dengan dekorasi sgrafitto. (sumber: Koleksi 419Gambar 10.1. studio keramik) 428Gambar 10.2. Produk keramik dengan hiasan embossing. 431Gambar 11.1. (sumber: Koleksi studio keramik) 459Gambar 11.2. Gambar 9.18. Bootol keramik dengan dekorasi 460Gambar 11.3. inglaze (sumber: Koleksi studio keramik) 461Gambar 11.4. Bahan perwarna oksida.(sumber: Koleksi studio 462Gambar 11.5. keramik) 467Gambar 11.6. Bahan pewarna stain. (sumber: Koleksi studio 467 keramik)Gambar 11.7. Jenis-jenis glasir (sumber: Koleksi studio keramik) 467 Bahan-bahan glasir (sumber: Koleksi studioGambar 11.8. 468Gambar 11.9. keramik) 473Gambar 11.10. Pewarna oksida (sumber: Koleksi studio keramik) 473Gambar 11.11. Pewarna stain (sumber: Koleksi studio keramik) 484Gambar 12.1. Wadah bertutup dengan glasir warna (sumber: Mary 488Gambar 12.2. Chappelhow) 489 Contoh hasil pengujian glasir rendah yangGambar 12.3. diterapkan pada benda keramik stoneware. 490 (sumber: Koleksi studi keramik)Gambar 12.4. Contoh hasil pengujian glasir menengah yang 494Gambar 12.5. diterapkan pada benda keramik stoneware. 505Gambar 12.6. (sumber: Koleksi studi keramik) 512 Proses penghalusan bahan glasir dengan ballmill Produk keramik berglasir. (sumber: Koleksi studio keramik) Produk keramik berglasir. (sumber: Mary Chappelhow) Contoh beberapa kesalahan glasir (sumber: Joaquim Chavarria) Tungku dengan sirkulasi api naik.(sumber: Prasidha Adhikriya) Tungku dengan sirkulasi api berbalik Tungku dengan sirkulasi api naik. (sumber: Prasidha Adhikriya) Tungku dengan sirkulasi api mendatar Tungku dengan sirkulasi api naik. (sumber: Prasidha Adhikriya) Penampang thermocouple pada dinding tungku. (sumber: Melanie Jones) Grafik pembakaran. (sumber: Steve Mattison) Cara menyusun mangkok yang berbeda ukuran

LAMPIRAN C.11 Cara menyusun piring (sumber: Daniel Rhodes) 512Gambar 12.7. Cara menyusun mangkok dengan ukuran sama 517 Cara menyusun piring (sumber: Daniel Rhodes)Gambar 12.8. Tungku bak terbuka.(sumber: Koleksi studio 520 keramik) 522Gambar 12.9. Tungku catenary dengan bahan bakar minyak tanah 523 (sumber: Koleksi studio keramik) 523Gambar 12.10. Bagian-bagian kompor kombrander dengan spuyer. 524 (sumber: Prasidha Adhikriya) 525Gambar 12.11. Bagian-bagian kompor spiral tanpa udara tekan. 526 (sumber: Prasidha Adhikriya) 529Gambar 12.12. Bagian-bagian kompor spiral dengan udara tekan. 534 535 (sumber: Prasidha Adhikriya)Gambar 12.13. Bagian-bagian kompor udara tekan. (sumber: Sardi) 540Gambar 12.14. Bagian-bagian dan sirkulasi api tungku catenary 540 (sumber: Prasidha Adhikriya)Gambar 12.15. Bagian-bagian dan sirkulasi api tungku catenary (sumber: Prasidha Adhikriya)Gambar 12.16. Tungku gas. (sumber: www.beileypottery.com)Gambar 12.17. Tungku listrik. (sumber: www.beileypottery.com)Gambar 12.18. Bagian-bagian tungku listrik. Bagian-bagian tungku listrik. (sumber: peter Cosentino)Gambar 12.19. Cara memperbaiki kumparan kendur. (sumber: Richard Zakin)Gambar 12.20. Cara menyambung kumparan kendur putus. (sumber: Richard Zakin)

LAMPIRAN C.12

LAMPIRAN D.1 PRODUK KERAMIK Tempat bubur tradisional, tinggi 19 cm diameter 21 cm,mangkok tinggi 5 cm diameter 10 cm. Stoneware clay, glasir dalam. suhu 12000C. Teknik cetak tuang. PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, 2000. Tempat bubur tradisional, tinggi 19 cm diameter 15,5 cm, Stoneware clay, glasir dalam. suhu 12000C. Teknik cetak tuang. PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, 2000. Tempat bubur tradisional, kendil besar, tinggi 23 cm diameter 19,5 cm, kendilkecil, tinggi 19 cm diameter 17,5 cm Earthenware clay, glasir dalam. suhu 11000C. Teknik putar. PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, 2000.

LAMPIRAN D.2 Tempat bubur tradisional, kendil besar, tinggi 18 cm diameter 22 cm, kendil kecil, tinggi 13 cm diameter 14,5 cm Stoneware clay, glasir dalam. suhu 11000C. Teknik cetak tuang. PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, 2000. Tempat bubur tradisional, kendil besar, tinggi 18 cm diameter 22 cm, mangkok, tinggi 7 cm diameter 12,5 cm Stoneware clay, glasir dalam. suhu 11000C. Teknik cetak tuang. PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, 2000. Tempat bubur tradisional, tinggi 19 cm diameter 15,5 cm, mangkok, tinggi 5 cm diameter 10 cm Stoneware clay, glasir dalam. suhu 11000C. Teknik cetak tuang. PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, 2000.

LAMPIRAN D.3 Coil, raku, Vicki hardin. http://vickihardin.com David Frith Functional StonewarecomVIRTUAL CERAMIC GALLERY at The Chapel of Art in Criccieth,Gwynedd, GB North Wales, UK, Europe Sarah Jane WillisVIRTUAL CERAMIC GALLERY at The Chapel of Art in Criccieth, Gwynedd, GB North Wales, UK, Europe

LAMPIRAN D.4 Joy Tanner. Rice pot. Copyright © 2002-2005 MudFire, Inc. [email protected] Lidded preserve pot 10cm high. Stoneware with celadon baseglaze and beautiful tenmoku wax resist decoration. Spoon hole in the main body.Harry Davis - Crowan Pottery - A gallery of pots.htm Storage jar Approx. 16cm high. Stoneware with ground fitted lid. Wax resist decoration . Harry Davis - Crowan Pottery - A gallery of pots.htm

LAMPIRAN D.5 Jan Lee. \"naked raku\" . Copyright © 2002-2005 MudFire, Inc. [email protected] or thrown before being burnished to create a smooth surface. The design is made using coloured slips before firing to 1000 degrees Celsius. VIRTUAL CERAMIC GALLERY at The Chapel of Art in Criccieth, Gwynedd, GB North Wales, UK, Europe Barry GreggCopyright © 2002-2005 MudFire, Inc mudfire.com

LAMPIRAN D.6 Bowl, 6 in. (16 cm) in height, high-alumina body containing 10% red clay, soda glazed atCone 9–10, reduction cooled, 2003. Gail Nichols: 'Soda, Clay and Fire'©2007 Ceramic Publications Company A Subsidiary of the American Ceramic Society MORINO Hiroaki (1934-) Jar, design of clouds and waves Japanese Traditional Pottery.htm Hand Made Pottery by Gloria Singer.htm

LAMPIRAN D.7 Jane Hamlyn Teapot, n.d., stoneware, salt fired Private collection Jane Hamlyn.htm This teapot stands about 21 cmhigh and is glazed with my cobalt blue, plus some wood ash for added fluidity. The body was thrown and then squared into abox shape when the clay was stillsoft. Feet have been added at the four corners [email protected] Copyright © 1999-2006, Steve Irvine 'Teapot' by Jane Hamlyn stoneware, salt fired Private collection Jane Hamlyn.htm

LAMPIRAN D.8 casserole dish.. [email protected] coffee mugs [email protected] Justin5\" dia x 17\"Blue Dome Artist GalleryGerbich 5.htm

LAMPIRAN D.9 Frog Pond PotteryGallery_filesCopyright 2001, John Hesselberth. All rights reserved. Vase, 13 in. (33 cm) in height, 2001. Dolomite wadding was used to set this vase in the kiln. The form has softened and distorted during the firing. Gail Nichols: 'Soda, Clay and Fire' ©2007 Ceramic Publications Company A Subsidiary of the American Ceramic Society

LAMPIRAN D.10 Tone von Krogh. VIRTUAL CERAMIC GALLERY at The Chapel of Art in Criccieth, Gwynedd, GB North Wales, UK, Europe Kim Dryden and Shino Glaze. Copyright © 2002-2005 MudFire, Inc. [email protected] lotus tokoname teapot, 400cc. ©copyright Gray & Seddon 1998 - 2005 last modified Monday 02 October 2006 http://gray-seddon- tea.com/tokoname.shtml

LAMPIRAN D.11 warm rain.Steve Mattison Raku Butter dish - T370 Richard BaxterTerracotta potter.htm Large jar and medium jar - T300 T310 Richard Baxter Terracotta

LAMPIRAN D.12 Bottle by Neil PattersonCopyright ©1997, 2002 Clay Times Inc. Clay Times Magazine

LAMPIRAN E.1 BAHAN KERAMIK BERACUNBerbagai macam bahan yang digunakan dalam industri keramik apabilatidak ditangani dengan baik dan benar akan dapat menimbulkan hal-halyang tidak diinginkan, karena itu beberapa langkah yang kiranya perlu untukditindaklanjuti dalam rangka peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,diantaranya adalah:1. Bahan-bahan yang berpotensi mendatangkan bahaya (racun) perlu disimpan di tempat yang aman dan diberi label atau keterangan tentang kemungkinan bahaya yang ditimbulkan.2. Adanya petunjuk tertulis tentang penanganan bahan-bahan beracun yang dapat menimbulkan bahaya.3. Adanya petunjuk atau intruksi tentang penggunaan alat keselamatan dan kesehatan kerja khususnya dalam menghadapi bahaya yang ditimbulkan dalam pemakaian alat atau penggunaan bahan-bahan beracun.4. Adanya petunjuk tertulis tentang tanda-tanda keracunan awal seperti pusing kepala, mabuk, dan sebagainya dan langkah-langkah yang perlu diambil dalam usha penyelamatan.5. Adanya petunjuk atau rambu-rambu tentang penyimpanan dan pembuangan bahan-bahan yang berpotensi mendatangkan bahaya.6. Ruangan yang digunkan dalam pekerjaan pengolahan bahan, pengglasiran dan pembakaran perlu ventilasi yang memadai.7. Perlu adanya perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja seperti pakaian kerja, masker, sarung tangan, kacamata terang dan gelap, pemadam kebakaran, dll.8. Penerangan yang cukup pada setiap ruangan.9. Tersedianya air bersih pada bengkel produksi.Beberapa bahan mentah yang digunakan dalam industri keramikmempunyai tingkat kandungan racun yang berbeda-beda. Timbal, asbes,arsen dan barium merupakan bahan yang dikenal secara luas sebagaibahan yang paling berpotensi menimbulkan keracunan apabila sampaiterhirup atau tertelan. Efek yang dapat ditimbulkan oleh bahan-bahanberacun tersebut pada umumnya adalah gangguan pada saluranpernafasan, radang kulit, kerusakan syaraf, dan bahkan dapatmenyebabkan kelumpuhan.

LAMPIRAN E.2Berikut daftar bahan-bahan keramik yang beracun:No Bahan Bahaya yang ditimbulkan1. Alumunium Debu alumunium yang terhirup dapat menimbulkan2. Antimon radang pada saluran pernafasan dan apabila hal ini3. Arsen terjadi secara terus-menerus dalam waktu lama akan menyebabkan penyakit Emphysema dan4. Asbes Pneumothorax yang berhubungan dengn penyakit paru-paru dan saluran pernafasan. Penyakit,ini5. Barium dikatergorikan sebagai penyakit Aluminosis yaitu6. Bismut penyakit paru-paru karena debu alumina. subnitrat Debu antimon yang terhirup dapat menyebabkan7. Borax peradangan kulit yang hebat (Dermatitis),8. Cadmium peradangan pada selaput mata (Conjunctivis)dan radang hidung (Nasal Septum Ulceration).9. Carbon Arsen dan garam-garamnya adalah bahan yang sangat beracun, keracunan yang kronis dapat menyebabkan tidak berfungsinya hati dan ginjal, menghilangkan pigmen kulit, penyakit Herpes (semacam penyakit kulit), dan peradangan pada saluran perncernaan. Apabila telah akut dapat menyebabkan stroke dan kematian. Merupakan mineral yang berserat dan tahan terhadap panas. Serat asbes yang terhirup dapat menyebabkan penyakit Asbestosis yang berkaitan dengan penyakit saluran pernafasan, paru-paru dan kanker. Hampir semua senyawa barium adalah racun, apabila debu barium terhirup atau tertelan dapat menyebabkan diare hebat, gemetaran (Consulsive Tremors) serta kelumpuhan pada otot. Bahan yang digunakan sebagai pewarna luster, bila uap bahan ini terhirup dapat menimbulkan pusing kepala yang hebat. Semua senyawa borax larut dalam air, apabila senyawa borax terhirup atau tertelan dapat menyebabkan muntah, diare, gemetaran dan mabuk. Cadmium sebagai bahan pewarna kuning yang larut dalam asam lemah sehingga tidak digunakan dalam glasir peralatan makan minum. Bahan ini bila tertelan dapat menyebabkan muntah-muntah, diare, tidak dapat bernafas dengan sempurna (Chocking) dan apabila terhirup dapat menyebabkan batuk, pusing, muntah-muntah dan kelelahan yang hebat. Carbon monoksida merupakan hasil pembakaran

LAMPIRAN E.3monoksida minyak atau kayu yang tidak sempurna, dalam ruang tertutup asap carbon monoksida yang berat akan terkonsentrasi dan apabila terhirup dapat menyebabkan pusing, badan lemah dan mabuk. Dalam keadaan akut dapat menyebabkan pingsan dan kematian karena kekurangan oksigen.10. Chlorine Chlorine dalam bentuk gas merupakan gas yang berat yang keluar dari tungku pembakaran pada proses pembakaran dengan glasir garam. Konsentrasi gas chlorine yang besar bila terkontaminasi dapat menyebabkan peradangan kulit dan selaput saluran pernafasan.11. Cobalt Cobalt apabila terkontaminasi dapat menyebabkan radang kulit dan dapat menimbulkan gejala perasaan tertekan.12. Feldspar Debu feldspar yang mengandung silika bebas apabila terhirup dapat menyebabkan melemahnya mekanisme tubuh yang merupakan gejala penyakit Silikosis.13. Fiberglass Seperti halnya asbes, fiberglass dapat menyebabkan radang kulit apabila terjadi kontak langsung dan apabila terhirup menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan paru-paru.14. Iron chromate Debu iron chromate jika terhirup dapat menyebabkan radang paru-paru (Pneumonia).15. Kaolin (China Kaolin dan bahan lain seperti ball clay, fire clay,clay) stoneware mengandung silika bebas yang potensial menyebabkan bahaya penyakit Silikosis yaitu jenis penyakit paru-paru yang disebabkan oleh debu silika yang mengendap dalam tubuh.16. Timbal (Lead) Hampir semua senyawa timbal adalah racun kecuali timbal tersebut di-frit. Debu timbal yang terhirup akan sangat berbahaya, menggunakan peralatan makan minum yang diglasir dengan bahan timbal mentah secara terus menerus dapat menyebabkan keracunan. Timbal yang larut dalam makanan atau minuman akan menyebar ke peredaran darah sehingga menyebabkan rasa mual, ingin muntah, Anorexia, gemetaran hebat dan dapat menyebabkan kerusakan pada syaraf otak serta menimbulkan kematian.17. Lithium Senyawa lithium apabila tertelan dapat menyebabkan kerusakan pada otak.18. Mangaan Debu mangaan yang terhirup dapat menyebabkan

LAMPIRAN E.419. Mica rasa kantuk yang hebat dan apabila berlangsung20. Nickel terus menerus dapat menyebabkan kelumpuhan21. Silenium Debu mica apabila terhirup dapat menyebabkan22. Silica peradangan pada saluran pernafasan.23. Stanium Senyawa nickel apabila terkena langsung pada kulit chlorida dapat menyebabkan penyakit Dematitis (peradangan kulit).24. Uranium Silenium digunakan sebagai bahan pewarna merah25. Vanadium pada suhu 10400C, apabila tubuh terkontaminasi pentoxide dapat menyebabkan gejala perasaan tertekan (Depresi) dan radang kulit.26. Zinc oxide Silika sebagai mineral yang berdiri sendiri maupun sebagai silika bebas dalam feldspar atau tanah liat lain apabila terhirup atau tertelan dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang kronis seperti asma, batuk darah dsb. Bahan yang digunakan untuk pengasapan dalam tungku untuk mendapatkan warna mutiara, apabila uapnya terkena mata dapat melukai selaput mata dan apabila terhirup dapat melukai selaput saluran pernafasan. Garam-garam uranium adalah bahan yang sangat beracun apabila terhirup atau tertelan dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit memar kulit, kerusakan ginjal, kanker, dan menimbulkan kematian. Vanadium pentoxide sebagai sumber warna kuning apabila terhirup dapat menimbulkan radang pada saluran pernafasan dan penyakit radang kulit. Zinc oxide dalam bentuk debu atau uap apabila terhirup dapat menyebabkan penyakit pernafasan.Sumber: Daniel Rhodes H.W. Fowler and F.G. Fowler. John W. Conrad Robert Fournier

LAMPIRAN F.1KESALAHAN-KESALAHAN DALAM KERAMIK DAN PERBAIKANNYAProblem Diagnosa PemecahanTanah liat ? Tanah liat terlalu lunak ? Keringkan tanah liatmenempel di ? Permukaan tidak poros pada meja gipstangan atau ? Air dari tanah liatpermukaan benda ? Tutup benda kerjakerja menguap terlalu cepat dengan kertasBenda kerja yangbelum selesai, ? Benda kerja menering ? Tutuplah benda kerjamengering secara terlalu cepat yang belum selesaiberlebihan pada dengan plastik atauwaktu dikerjakan ? Tanah liat terlalu basah letakkan dalam almari dan lembek yang lembab. JikaMuncul retak-retak dibiarkan untuk waktupada benda kerja ? Tanah liat terlalu keras yang lama tutuplahsebelum dan kasar benda kerja dengan kainpembakaran yang lembab dan plastikbiskuit ? Keringkan benda kerjaTanah liat tidak secara perlahan-lahan.dapat menyangga Jauhkan benda kerja daribentuk sendiri aliran udara atau panasTanah liat retak secara langsungatau terbelahselama proses ? Tutuplah dengan plastikpembentukan jika perlu ? Keringkan tanah liat ? Gunakan tanah liat yang lebih halusTEKNIK PIJIT (PINCHING) Problem Diagnosa PemecahanBenda teknik pijit ? Dua belahan yang tidak ? Jika tanah liat tidakretak yang di sambung degan baik terlalu kering, potonglahmembentuk atau tidak asa lubang bagian tepinya danlingkaran pada keluar untuk udara gabunglah kedua tepinyasambungan yang tertutup dengan slip tanah liatselama prosespengeringan ? Berilah sedikit lubang untuk udara

LAMPIRAN F.2TEKNIK PILIN (COILING) Problem Diagnosa PemecahanPilinan menjadi ? Gerakan menggulungrata pada waktu ? Buatlah pilinan menjadidigulung tidak merata bulat lagi dan lanjutkan menggulung denganPilinan ? Tanah liat terlalu gulungan 3600Cmenimbulkan keringrongga atau retak ? Gunakan tanah liat yangpada waktu ? Tanah liat terlalu lebih halus/plastisdigulung lembek untukBentuk pilinan menyangga bentuk ? Gunakan tanah liat yangroboh pada waktu berat benda kerja sedikit lebih keras.dilebarkan ataudisempitkan ? Pilinan tidak digabung ? Biarkan bagian dasar secara benar benda kerja mengerasRetak-retak terjadi sebelum menambahsepanjang garis ? Pilinan memiliki pilinansambungan ketebalan yang tidakpilinan sama merata ? Topanglah bentuk- bentuk yang menyempitPilinan menempel ? Pilinan pada benda dari dalam dengan kertaspada permukaan kerja setengah jadi koranformer (cetakan terlalu lama dikeringkanuntuk membentuk untuk dapat ditambah ? Satukan pilinan untukbenda) dengan pilinan baru membentuk pilinan yang yang masih lembek bagus ? Permukaan former ? Gunakan pilinan dengan tidak poros ketebalan yang sama ? Tanah liat mengalami ? Gunakan goresan dan penyusutan selam slip tanah liat untuk proses pengeringan menggabungkan pilinan pertama ke bagian dasar benda ? Tutuplah sekeliling former dengan kertas kotran ? Lepaskan former lebih dulu sebelum tanah liat mengering/mengeras

LAMPIRAN F.3TEKNIK LEMPENG (SLABING) Problem Diagnosa PemecahanKonstruksi slabroboh ? Tanah liat terlalu ? Biarkan slab sedkit lembek mengeras sebelumBagian-bagian dikonstruksislab retak selama ? Tanah liat terlalu keringproses ? Tambahkan grogpembentukan ? Tanah liat letakkan ? Gunakan tanah liat yang pada kain yang kasarSlab robek pada dan kuat (terpal) lebih lunak, jika perluwaktu diangkat lengkungkan slab pada ? Tanah liat digulung saat masih basahTanah liat terlalu tipis sampai mencapai bentukmelengkung yang dikehendaki danselama proses ? Slab memiliki ketebalan biarkan mengeraspengeringan atau yang tidak merata sebelum digabungpembakaran ? Putarlah tanah liat ? Proses pengeringan sesering mungkin terlalu cepat ? Gulunglah lempengan ? Tanah liat yang tanah liat yang lebih digunakan terlalu tebal plastis ? Gunakan roll kayu untuk menggulung ? Keringkan secara perlahan-lahan dari aliran udara atau panas langsung ? Tambahkan grog pada tanah liat untuk mengurangi plastisitasTEKNIK PATUNG (SCULPTURE) Problem Diagnosa PemecahanBenda kerja roboh ? Penyangga terlalu ? Buatlah model lebih lemah untuk menopang stabil berat massa tanah liat ? Pilihlah postur dengan ? Salah penyangga yang lebih memperhitungkan banyak pusat gravitasi

LAMPIRAN F.4PEMBUATAN CETAKAN (MAKING MOULD) Problem Diagnosa PemecahanGips tidak dapatdibuat adonan ? Gips terlalu tua/lama ? Gunakan gips baru.Gunakan plaster Simpanlah gips padastick untukmenuang model tempat kedap udara ? Adonan mengandung ? Tambahkan gips untuk banyak air diaduk ? Gips mungkin caught in ? Periksa cetakan untuk undercuts menetahui kemungkinan terjadi undercuts ? Penggunaan zat ? Gunakan zat penguarai pengurai (releasing yang lebih banyak agent) yang tidak cukupPEMBUATAN TANGKAI (HANDLES) Problem Diagnosa PemecahanHandel patah ? Tekanan yang tidak ? Kurangi tekanan danHandel retak merata pada berilah sentuhan yangselama proses permukaan sepanjang lebih haluspengeringan handel ? Tutuplah handelSambungan ? Handel mengering lebih menggunkan plastikhandel retak cepat dari pada benda sehingga handel keramiknya mengering secaraHandel perlahan-lahanberkembang tidak ? Tanah liat untuk handelmerata lebih basah daripada ? Gunakan tanah liat yangHandel retak benda keramik lebih keras untuk handelselama ? Posisi tangan tiadak ? Sambung handel pada benar saat benda kerja dalam kondisi setengah kering ? Tanah liat disiapkan (leatherhard) tidak secara benar ? Keringkan handel dengan sangat pelan ? Putarlah pergelangan 1800C pada setiap tarikan secara berturut- turut ? Ulilah tanah liat secara sungguh-sungguh

LAMPIRAN F.5TEKNIK PUTAR (THROWING)Problem Diagnosa PemecahanTanah liat tidak ? Tanah liat terlalu jauh ? Pusatkan tanah liat padabergerak ke dari pusat kepala kepala putarantengah pada putarankepala putaran ? Gunakan tanah liat yangTanah liat tidak ? Tanah liat terlalu kering lebih lembutmelekat padakepala putaran ? Kepala putaran terlalu ? Keringkan kepalaTanah liat tidak basah putaranmemusat setelahberbentuk kerucut ? Tanah liat terlalu keras ? Gunakan tanah liat yang lembutBentuk roboh saat ? Posisi tangan dandibuka lengan tidak benar ? Periksa posisi tangan dan lenganBagian tepi retak ? Tangan melepas tanahpada waktu dibuka liat mendadak/tergesa- ? Lepas tekanan tangan gesa dengan pelan-pelanKuncup kecil-kecildi pusat bagian ? Tanah liat agak sedikit ? Sesuaikan hingga posisidasar jauh dari pusat memusat kembaliKetebalan dinding ? Dibuka melebihi lebar ? Buka tanah liat jangantidak merata bagian dasar terlalu lebar ? Air mengumpul di ? Hilangkan air dengan bagian dasar benda spon ? Tanah liat tidak ? Siapkan tanah liat secara disiapkan secara benar benar ? Tanah liat terlalu keras ? Gunakan tanah liat yang lembut ? Bentuk dibuka terlalu cepat ? Gunakan tekanan ke bawah pada bagian tepi ? Ibu jari tidak berada pada waktu membuka tepat di bagian tengah pada waktu tanah liat di ? Rapikan dengan jarum buka ? Tekan ibu jari ke arah ? Ujung ibu jari bergerak vertikal ke bagian tengah ke bawah bukan kearah tanah liat horizontal pada waktu bagian dasar sebelah ? Gerakkan Ibu jari dalam terbentuk mendatar pada waktu membuka ? Tanah liat terlalu jauh dari tengah putaran ? Hilangkan kuncup degan ibu jari, spon atau alat lain ? Pastikan tanah liat memusat sebelum dibuka

LAMPIRAN F.6Dinding robek ? Terlalu banyak tanah ? Naikkan dinding secarapada waktu liat yang dinaikkan pelan-pelan dengandinaikkan berulang-ulang ? Terlalu banyak tekananTanah liat selama dinaikkan ? Kurangi tekanan padamelengkung tanah liatselama ? Dinding tanah liatmembentuk leher terlalu tipis ? Lakukan pembentukan leher dengan lebih cepatBentuk yang tidak ? Tekanan terlalu besarmerata dari tanah dan tergesa-gesa ? Beri tekanan secaraliat yang perlahan-lahandipusatkan ? Tanah liat dikerjakan tingkatkan sedikitdengan baik melampui batas kecepatan putaranDinding tanah liatjatuh pada bagain ? Posisi lengan dan ? Gunakan sedikit mungkindasar pada waktu badan yang tidak tetap air untuk pelumasandinaikkan untuk mencegah ? Terlalu banyak tekanan kejenuhan tanah liatBentuk cenderung yang tidak merata padamelebar pada waktu tanah liat ? Letakkan lengan padawaktu dinaikkan dinaikkan baki alat putar untuk menyangga siku ke arahDinding roboh ? Dinding terlalu tipis pinggangpada bagian dasar untuk mendukung berat tanah liat ? Berilah tekanan yangBagian dasar merata dan pelan-pelanberlubang pada ? Gerakan tanganwaktu dipotong cenderung keluar ? Lakukan penarikan tanah selama menaikkan liat dengan berurutan ? Jari-jari tidak saling ? Periksa tanah liat benar- menahan selama benar vertikal sewaktu menaikkan menaikkan ? Dinding bawah terlalu ? Jari-jari saling menahan tipis untuk menahan satu sama lain tanah liat ? Biarkan dinding agak ? Terlalu banyak air pada tebal pada bagian dasar bagian dasar ? Hilangkan air dengan ? Bagian dasar terlalu spon tipis ? Sisakan tanah liat untuk dasar antara 1-1.5 cm

LAMPIRAN F.7MENGIKIS (TRIMMING) Problem Diagnosa PemecahanBenda bergoyangsaat diletakkan di ? Bagian tepi tidak rata ? Tegakkan benda,atas kepala pusatkan dan rapikan.putaran ? Benda kerja tidak Alternatif lain tambahkan dipusatkan secara pilinan tanah liat yangBenda kerja tidak benar pada waktu lembek untuk meratakandapat dipusatkan diputarsecara benar ? Pusatkan kembali sebaik ? Alat untuk merapikan mungkin. Jika perluPola tumpul pusatkan kembali bagianbergelombang yang sedang dirapikan”chattering” ? Alat dipegang terlalumuncul longgar ? Tajamkan peralatandipermukaanbenda kerja ? Tanah liat terlalu ? Letakkan lengan pada kering baki alat putar untukBagian dasar menyangga dan peganmasuk ke dalam ? Bagian dasaar terlalu alat dengan kuatselama proses tipismerapikan ? Rapikan tanah liat ? Tekanan alat terlalu sebelum lewat setengahPada waktu kuat kering (leather hard)memotong alat atau buat permukaanmenusuk ? Benda tidak memusat benda menjadi lembabpermukaan benda dengan tepat sebelum diputarDinding lebih tipis ? Salah memegang alat ? Periksa ketebalanpada satu sisi bagian dasar sebelumdaripada sisi ? Keramik tidak memusat merapikanlainnya dengan tepat ? Tambahkan lempengan tanah liat pada bagian dasar dengan kelembaban yang sama kemudian rapikan ? Periksa benda agar memusat dengan benar ? Gunakan lebih banyak alat yang bulat atau datar dan periksa posisi alat ? Biarkan benda lebih kering sebelum mengikis ? Pusatkan dan kikis kembali jika ketebalan dinding masih memungkinkan

LAMPIRAN F.8PEMBAKARAN BISKUIT (BISCUIT FIRING) Problem Diagnosa PemecahanBenda kerja pecah ? Benda kerja tidakatau retak ? Keringkan benda kerja dikeringkan dengan lebih lama sebelumBenda kerja benar sebelum dibakar pembakaran dan perluterbelah dilakukan pre heat load ? Benda kerja terlalu (pemanasan awalMuncul lubang tebal untuk tingkat sebelum pembakaran)”spit-out” secara kenaikan temperaturtiba-tiba di ? Keroklah bagian bendapermukaan atau ? Kantong-kantong udara yang tebalsetelah yang besar yangpembakaran dan terkandung dalam ? Pastikan adanya saluranmenimbulkan tanah liat untuk keluarnya udarabubuk putihTerjadi retak-retak ? Benda kerja dibakar ? Bakarlah benda kerjarambut terlalu cepat secara lambat sampai suhu 2000C dan 6000C ? Adanya kantong udara yang terkandung dalam ? Buatlah saluran udara tanah liat ? untuk keluar udara dari ? Adanya campuran kantong udara yang ada tidak murni tanah liat ? Jika menggabungkan (biasanya gips) permukaan tanah liat ? Temperatur selama proses pembakaran terlalu pengerjaan sambungan lambat harus kuat dengan digores dan diberi slip ? Dijemur terlalu cepat tanah liat ? Buanglah lempengan ? Tahap pembakaran gips dan cetakan yang pertama terlalu cepat telah usang ? Bersihkan tanah liat dan tidak terkontaminasi bahan lain ? Gunakan lebih banyak tanah liat yang bersih ? Bakarlah biskuit sampai suhu 10000C ? Keringkan seluruh bagian benda kerja sebelum dibakar ? Lakukan pemanasan awal dan bakarlah secara perlahan-lahan

LAMPIRAN F.9PENGGLASIRAN (GLAZING) Problem Diagnosa PemecahanBenda kerja yang ? Temperaturtelah dibakar ? Bakarlah benda kerjabiskuit tidak pembakaran biskuit dengan pembakranmenyerap glasir terlalu tinggi biskuit pada temperatur yang lebih rendahMuncul ? Terlalu banyakgelembung- pewarna oksida atau ? Hangatkan bendagelembung karbon dalam tanah liat sebelum mengglasir dan(bloating) dalam bakarlah padabadan keramik ? Dibakar terlalu lama temperatur yang lebih tinggiDinding tanah liat ? Glasir menyusut danterbelah ketika mengembang selama ? Kurangi penggunaancullet (limbah proses pembakaran pewarnagelas) digunakan pada tingkat yanguntuk dekorasi berbeda dari tanah liat ? Tambahkan grog padaTerjadi crawling tanah liatpada permukaan ? Adanya minyak, lemakglasir, glasir atau debu pada ? Bakarlah padaberpisah menjadi permukaan badan temperatur glasir yanggumpalan- keramik yang dibakar lebih rendahgumpalan atau biskuitberkerut ? Tebalkan dinding tanah ? Campuran glasir liatTerjadi crazing mengandung tanah liatpada permukaan plastis terlalu banyak ? Kurangi penggunaanglasir, retakan cullethalus ? Lapisan glasir retak sebelum pembakaran ? Cucilah dengan benar biskuit yang berdebu ? Campuran glasir terlalu dan keringkan sebelum kental atau pemakaian dibakar. Hindari untuk glasir terlalu tebal memegang benda biskuit terlalu sering ? Penyusunan glasir yang tidak sesuai ? Kurangi kandungan tanah liat plastis pada ? Glasir atau badan yang glasir dan ganti dengan dibakar di bawah china clay atau kaolin temperatur (underfired) ? Tambahkan air pada ? Pemakaian glasir yang glasir terlalu tebal ? Kurangi ketebalan pemakaian campuran glasir ? Tambahkan kandungan Silika pada glasir ? Dibakar pada temperatur yang lebih tinggi ? Tambahkan air pada campuran glasir

LAMPIRAN F.10Benda-benda ? Pemanasan atau ? Panaskan dan dinginkanyang diglasir pendinginan yang tungku secara perlahan-terbelah (dunting) terlalu cepat lahan, sekitar 2000C dan 6000C.Permukaan yang ? Glasir dibakar sedikittelah diglasir dibawah temperatur ? Jangan membuka pintuterdapat lubang- tungku sebelumlubang kecil ? Membakar glasir terlalu mencapai suhu dibawah(pinholing) cepat 2000C ? Gelembung udara ? Tambahkan grog pada muncul dalam glasir badan keramikGlasir mengelupas ? Kelebihan whiting pada ? Bakar glasir padadari permukaan glasir temperatur yang sedikit(peeling, shelling lebih tinggiatau shivering) ? Tanah liat menyusutpada sekeliling terlalu banyak dari ? Bakarlah secarabagian tepi, pada glasir perlahan-lahanpinggiran danhandel ? Kurangi kandungan silika pada glasir dan tambahkan flux ? Kurangi penggunaan whiting ? Turunkan sedikit temperatur pembakaran glasir ? Kurangi waktu pencelupan dalam glasir ? Tambahkan alkaline frit atau frit lain yang tinggi pada glasir ? Kurangi kandungan silika pada glasir(sumber: Peter Cosentino)

LAMPIRAN G.1 UNSUR, SIMBOL, DAN BERAT ATOM (BA)Unsur Simbol BA Unsur Simbol BAAluminium Al 27 Lithium Li 6,9 121,8 Magnesium Mg 24,3Antimon Sb 74,9 Mangaan Ma 54,9 137,4 Molibdenum Mo 96Arsen As Natrium (sodium) Na 23 32 Nikel Ni 58,7Barium Ba 55,85 Nitrogen N 14 209 Oksigen O 16Belerang S 10,8 Perak Ag 107,9 79,9 Platina Pt 195,2Besi Fe 112,4 Raksa Hg 200,6 40,1 Selenium Se 79Bismuth Bi Seng Zn 65,4 12 Silikon Si 28,1Boron B 35,5 Strontium Sr 87,6 52 Tellurium Te 127,6Brom Br 58,9 Tembaga Cu 63,5 197,2 Timah putih Sn 118,7Cadmium Cd 19 Timbal Pb 207,2 31 Titanium Ti 47,9Calcium Ca Uranium U 238,1 1 Zirconium Zr 91,2Carbon C 193,1 126,9Chlor Cl 39,1Crom CrCobalt CoEmas AuFlour FFospor PHidrogen HIridium IrIodium IKalium K(potashium)(Sumber: Glenn Nelson)

LAMPIRAN G.2

LAMPIRAN H.1FORMULA DAN BERAT EKUIVALEN BAHAN -BAHAN KERAMIKBahan Formula Berat Berat Ekuivalen Formula Oksida Oksida OksidaAlumina Al2O3 Basa Netral AsarnAluminum Al2O3 3H2O 101.9hydrate 155.9 101.9Ammonjum (NH4)2 CO3 155.9carbonate H2OArsenjous oxide AS2 O 3 114.1 114.1Barium BaCO3carbonate 197.8 197.8Boracic acid B2O 3 3H2O 197.4 123.7Boric oxide B2O3Borax Na2B4O7 123.7 381.4 123.7Calcium CaCO3 69.6 100.1 69.6carbonate 381.4 190.7Calcium oxide CaO 100.0(lime)Calcium fluoride CaF2 56.1 56.1Chromic oxide Cr2O 3Clay (kaolinite) Al2O3 2SiO2 78.1 78.1 152.0 2H2O 152.0 76.0 129.1Clay (calcined) Al2P3 2SiO2 258.2 258.2Cobaltic oxide CO2P3Cryolite Na3 ALF2 222.2 83.0 222.2 111.1Cupric oxide CuO 166.9 140.0 165.9 92.9Feldspar K2O Al2O3 210.0 79.6 420.0(potash) 6SiO2 79.6 556.8Feldspar (soda) Na2O Al 2O3 556.8 556.8 6SiO2Flint (quartz) SiO2 524.5 524.5 524.5 87.6Ferrous oxide FeOFerric oxide Fe2O3 60.1 60.1Lead carbonate2 2 PbCO3 71.8 Pb(OH)2 159.7 71.8 159.7Lead oxide3 Pb3O4 775.6 79.8 258.5 685.6 228.5Lithium Li2CO3 73.9 73.9

LAMPIRAN H.2carbonateMagnesium MgCO3 84.3 84.3carbonate 40.3 40.3 86.9Magnesium MgO 74.7 86.9 138.0oxide 106.0 74.7 170.0Manganese MnO2 138.0 147.6dioxide 106. 0 125.4Nickel oxide NiO 81.4 85.0 123.0Potassium K2CO3 147.6carbonate 150.7Sodium Na2CO3 80.1carbonate NaNO3 125.4Sodium nitrate4 81.4 123.0Strontium SrCO3carbonateTin oxide SnO 150.7 80.1Titanium dioxide TiO2Zinc carbonate ZnCO2Zinc oxide ZnOZirconium oxide ZrO2(sumber: Glenn Nelson)Keterangan: 1. Whiting (Kalkspat) 2. White lead 3. Red lead (Oksida besi merah) 4. Niter

LAMPIRAN I.1PROBLEM BADAN TANAH LIAT DAN PERBAIKANNYA Problem PerbaikanTerlalu lengketTerlalu berpasir Dikurangi ball clay atau tambahkan fire clay atau grogKurang plastis Disaring atau kurangi penggunaanPenyusutan tinggi atau mengalami tanah liat yang berpasir atau kurangiwarping (menggeliat) penggunaan grogHasil bakarnya rapuh Tambahkan ball clay atau bentonite Kurangi ball clay atau tanah liatPada temperatur rendah sudah earthenware dan tambahkan fire claymengkaca atau grogWarna terlalu gelap Bakarlah pada suhu atau temperatur yang lebih rendah, tambahkan kaolinWarna terlalu terang atau muda dan silica atau kurangi flux-nya(sumber: John W. Conrad) Tambahkan kaolin atau silica Kurangi penggunaan bahan-bahan pewarna, dapat diganti dengan fire clay, tambahkan bahan-bahan tanah liat yang muda warnanya Tambahkan atau perbanyak bahan- bahan pewarnanya

LAMPIRAN I.2

LAMPIRAN J.1KEGUNAAN BAHAN TANAH LIAT DALAM BADAN KERAMIKBahan Kegunaan Persentase Earthenware Stoneware PorselinKaolin Sumber pewarna putih, tahan terhadap 0 – 20 0 – 30 10 – 50 temperature tinggiBall clay Penambah 0 – 30 0 – 30 0 - 30 plastisitasFire clay Pengisi, sumber pewarna, sumber butiran, bahan 0 – 20 0 – 35 - pengeras/penguatEarthenware Sumber pewarna, 0 – 80 0 – 40 - bahan pengisi 0–5 0–5 0–5 0 – 10 0 – 10Bentonite Penambah 0 – 30 0 – 20 - plastisitas 0 – 25 0 – 20 10 – 30 20 – 25Pewarna Sumber pewarna,(Iron, pembuat teksturIlminite)Flux Bahan pengkaca(feldspar)Flint Bahan pengeras(kwarsa) dan penguatGrog (pasir) Bahan pengeras 0 – 10 0 – 15 0–5 dan penguat, pembuat pori-pori badan keramik(sumber: John W. Conrad)

LAMPIRAN J.2

LAMPIRAN K.1 SIFAT BEBERAPA JENIS TANAH LIAT SECARA UMUM Jenis Plastisitas Titik lebur Sumber Warna bakar Absorpsi Penyusutan Butiran FungsiKaolin 16500C rendah rendah halus rendah terutama putih bersih sd. porselin tuang, sd. 12250C Residu halus badan keramik sd. menengah kasar putih, cetak tuang menengah putih, badan 14250C tinggi keramik putaranBall clay tinggi 12250C Sedimen putih kusam, sedang menambah sedang plastisitas, badan 12800C abu-abu sedang keramik putar sd. menengah plat tungkuFire clay rendah Sedimen coklat rendah sd. (mullite) 13000C Sedimen kemerahan sd. rendahStoneware menengah Sedimen coklat terang rendah tinggi C.9 menengah dinnerware,(natural) sd. tinggi rata-rata coklat sedang patung kecil 10900C kemerahanBrick rendah 11800C terang, abu-abu, sedang semua sama bata, tegel,pot, coklat terang genteng, pipa air merah sd. coklat halus sd.menengah terracotta, figurin,Earthenware menengah Sedimen merah sd. coklat Tinggi pottery, pewarna stoneware(sumber: John W. Conrad)

LAMPIRAN K.22

LAMPIRAN L.1 GLOSARIUMAAgatewareDekorasi badan benda keramik yang dibuat dari dua atau lebih tanah liatwarna yang tidak bercampur secara merata yang sekaligus sebagai hiasan(dekorasi).Air brushAlat yang digunakan untuk membuat dekorasi atau mengglasir bendakeramik dengan teknik semprot menggunakan tekanan udara darikompresor.AluminaPersenyawaan antara unsur alumunium dengan oksigen, alumina merupakansalah satu senyawa yang harus ada di dalam tanah liat selain silikat dan air.BBall clayJenis tanah liat sekunder yang sifatnya sangat plastis, dan mempunyai titiklebur tinggi, ball clay dipergunakan untuk menambah keplastisan bodi/badankeramik. Ball clay merupakan sumber alumina dan silica dalam pembuatanglasir.Ball millAlat yang berfungsi memutar malpot (jarmill) untuk menghaluskan danmencampur bahan-bahan glasir yang masih berbentuk tepung. Ballmilldigerakkan oleh tenaga listrik.Banding wheelAat putar manual yang digunakan untuk alas membentuk benda keramik ataualas benda pada saat menghias benda keramik.Bidang gambarpermukaan bidang dua dimensi tempat meletakkan gambar proyeksiBiscuit/bisque/ biskuitBenda keramik hasil proses pembakaran pertama kali dengan suhu antara8000C–9000C yang dimaksud untuk memperkeras badan keramik tetapi tidakmematangkan badan keramik agar dapat diglasir. Biskuit merupakankeramik yang dihasilkan belum cukup keras/kuat, porositas (daya serapterhadap air) masih tinggi.

LAMPIRAN L.2BloatingKerusakan glasir pada badan benda keramik berupa gelembung-gelembungyang disebabkan terlalu banyak pewarna oksida atau karbon dalam tanah liatatau pembakaran biskuit terlalu lamaBlungerAlat pencampur bahan tanah liat yang dilengkapi dengan motor pengadukuntuk menyiapkan slip tanah liat dalam jumlah besar.Bodi keramikBadan tanah liat atau campuran tanah liat dengan material lain yangdiformulasikan khusus untuk membentuk benda keramik.BurnishingDekorasi pada badan benda keramik dengan tujuan memperkecil pori-poripermukaan benda keramik dan memadatkan partikel keramik sehinggahasilnya lebih mengkilap.CCast/castingCara membentuk benda keramik dengan menuangkan cairan tanah liat (slip)kedalam cetakan/mould dari bahan gips yang menyerap air hingga mencapaiketebalan tertentu.CenteringTahap pemusatan tanah liat plastis diatas putaran dengan cara menekantanah liat menggunakan kedua tangan dengan tangan yang satu menekandari atas dan tangan yang lain menahan pada bagian samping sehinggatanah liat benar-benar memusat tepat ditengah alat putar.Cheramic changePerubahan tanah liat menjadi suatu mineral yang padat, keras dan permanen(tidak dapat berubah lagi), tidak dapat larut oleh air setelah melalui prosespembakaran melebihi 6000C.China clay/kaolinJenis tanah liat primer berwarna putih, tidak plastis dan mempunyai titik leleh17400C–17850C. China clay adalah istilah lain untuk kaolin.Chuck/chumBenda silindris yang berfungsi sebagai dudukan atau penyangga bendakeramik pada saat proses pembuatan kaki atau alas benda keramik di atasalat putar.Clay bodyBadan tanah liat yang merupakan campuran tanah liat dan material tanahliat yang diformulasikan khusus untuk membentuk benda keramik.

LAMPIRAN L.3Clay/tanah liatJenis tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan granit oleh tenagaeksogen dan endogen. Unsur utama yang harus dipenuhi adalah aluminat(Al2O3), silikat (SiO2), dan hidrat (H2O).Clay slipTanah liat dalam fasa timbal, baik karena kandungan air yang cukup besar,atau karena hadirnya bahan deflocculant dalam lempung. Jika sifat cairdisebabkan oleh adanya bahan deflocculant, biasanya merupakan bahanlumpur lempung untuk pembentukan dengan teknik cetak tuang.CoilingTeknik pembentukan tangan benda keramik dengan menggunakan tanah liatyang dibuat pilinan.Color stainBahan pewarna glasir atau lempung yang dibuat dari bahan-bahan oksidalogam yang telah dibakar dan distabilkan dengan mencampurkan bahan lain.CombingTeknik dekorasi berupa pola/motif slip tanah liat yang berbeda warna di ataspermukaan benda keramik dengan menggunakan jari tangan, sisir atau matagergaji yang dilakukan pada saat slip pada benda keramik masih dalamkondisi basah.ConeBenda kecil berbentuk pyramid/kerucut yang digunakan untuk menandaiapakah keramik yang dibakar sudah matang. Pada saat suhu bakarantercapai, cone akan melengkung. Cone ini terbuat dari material keramikterolah seperti kaolin, kuarsa, feldspar.ConingTahap pembentukan tanah liat plastis menjadi bentuk seperti kerucut (cone)pada teknik putar yang dimaksudkan agar gelembung udara dalam tanah liattersebut hilang.CrackleGlasir yang permukaannya retak-retak, sehingga memiliki fungsi dekorasi.Retak-retak pada glasir crackle disebabkan oleh perbedaan ekspansi dankontraksi antara badan keramik dengan lapisan glasir.CrawlingJenis kegagalan glasir dengan terjadinya gumpalan-gumpalan atau kerutanglasir, hal ini terjadi karena permukaan badan benda keramik terkenaminyak, lemak, keringat atau debu ketika diterapkan glasir, di sampingbanyaknya kandungan material glasir yang memiliki sifat penyusutan tinggisehingga lapisan glasir meninggalkan permukaan keramik.

LAMPIRAN L.4CrazingJenis kerusakan pada glasir dengan terjadinya retak-retak halus padapermukaan badan benda keramik, hal ini dapat disebabkan karenapenyusunan larutan glasir tidak sesuai, perbedaan penyusutan antara badankeramik dengan lapisan glasir atau lapisan glasir yang terlalu tebal.DDeflokulan/deflocculantBahan elektrolit seperti alkali dalam silicate (biasanya sodium) ataucarbonate (soda abu). Apabila ditambahkan pada slip tanah liat deflokulanberfungsi untuk mempertahankan suspensi partikel tanah liat tetapmelayang dan tidak mengendap.DippingProses pengglasiran benda keramik yang dilakukan dengan caramencelupkan benda keramik kedalam campuran glasir menggunakandipping tong atau tangan langsung.Dipping tongsTang penjepit yang digunkan untuk menjepit benda keramik pada saatmelakukan pengglasiran dengan teknik celup (dipping).DuntingKerusakan pada badan benda keramik yang diglasir terbelah atau pecah,hal ini disebabkan oleh pemanasan atau pendinginan yang terlalucepat/mendadak.EEarthenwareJenis tanah liat sekunder bakaran rendah (gerabah) yang umumnya dibakarpada suhu antara 9000C-11800C. Warna mentah tanah liatnya biasanyacenderung merah sampai coklat tua.EngobeSuatu cairan atau slip tanah berwarna yang digunakan untuk melapisipermukaan benda keramik yang agak basah, sebagai alas atau dasar untukdekorasi. Contoh: engobe dengan teknik lukis, marbling dll. Dahulupengertiannya adalah campuran tanah liat encer (slip) yang digunakan untukmenutup seluruh permukaan benda keramik dengan tujuan menutup warnaasli benda keramik.

LAMPIRAN L.5FFacetingTeknik dekorasi berupa bentuk-bentuk bersegi pada permukaan bendakeramik yang dilakukan dengan cara mengiris bagian luar dinding bendakeramik menggunakan kawat pemotong atau faceting tool pada saat bendakeramik masih dalam kondisi basah.Faceting toolAlat yang berfungsi sebagai pemotong dalam pembuatan dekorasi faceting,alat ini dilengkapi dengan tangkai.FeatheringTeknik dekorasi berupa pola/motif slip tanah liat berbeda warna menyerupaibentuk bulu di atas permukaan benda keramik yang dilakukan pada saatbenda keramik masih dalam kondisi basah.FeldsparJenis material keramik yang dihasilkan dari pelapukan batuan granit, yangdigunakan untuk membuat badan tanah liat maupun glasir. Ada dua macamfeldspar: sodium feldspar, potashium feldspar.FinishingTahap akhir atau tahap penyelasaian dari suatu proses pembentukan bendakeramik sesuai bentuk yang dikehendaki.FiringProses pembakaran benda keramik hingga mencapai suhu kematangan(virtifikasi).Fire clayLempung alam tahan bakaran tinggi, sampai 1400°C. Biasanyadipergunakan sebagai bahan pembuat bahan-bahan refractory, seperti batubata tahan api.FixingProses menentukan posisi benda keramik secara terbalik di atas putaranhingga benar-benar memusat untuk dibentuk kaki atau alas benda.FormingTahap pembentukan tanah liat plastis menjadi suatu bentuk benda keramikyang sesuai dengan gambar kerja.FootKaki atau bagian alas benda keramik yang berfungsi sebagai penyanggabenda.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook