Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 06 Sistem Saraf Tepi - Divisi Aferen ; Indra Khusus

Bab 06 Sistem Saraf Tepi - Divisi Aferen ; Indra Khusus

Published by haryahutamas, 2016-08-03 05:08:12

Description: Bab 06 Sistem Saraf Tepi - Divisi Aferen ; Indra Khusus

Search

Read the Text Version

Sistem Saraf Tepi: Divisi Aferen; Indra Khusus 249 Sistem olfaktorius cepatOtak beradaptasi, dan odoran cepat dibersihkan. Meskipun sistem olfaktorius sensitif dan memiliki k e m a m p u a n diskriminasi yang tinggi, sistem ini juga cepat beradaptasi. Sensitivitas terhadap suatu b a u baru cepat berkurang setelah periode pajanan yang J singkat terhadap bau tersebut, meskipun sumber bau m a s i h ada. P e n u r u n a n sensitivitas i n itidak melibatkan adaptasi reseptor, seperti diperkirakan oleh para peneliti selama bertahun-tahun; sebenarnya, reseptor olfaktorius itu sendiri beradaptasi lambat. Adaptasi ini tampaknya melibatkan sebagian proses adaptasi di SSP. A d a p t a s i bersifat spesifik u n t u k b a u tertentu, d a n responsivitas terhadap bau lain tidak berubah. Apa yang membersihkan odoran dari tempat pengikatan d ireseptor olfaktorius sehingga sensasi bau tidak terus-menerus a d asetelah sumber b a u hilang? D i mukosa penghiduan ini a d a beberapa enzim \"pemakan b a u \" yang berfungsi sebagai \"penjaga pintu\" molekular, membersihkan molekul- molekul odoriferosa sehingga mereka tidak terus-G a m b a r 6-45 P e m r o s e s a n bau di bulbus olfaktorius. Masing-masing menerus merangsang reseptor olfaktorius. M e n a -glomerulus yang melapisi bulbus olfaktorius menerima masukan sinaps dari hanya riknya, e n z i m - e n z i m pembersih odoran i n i secarasatu jenis reseptor bau, yang, nantinya, hanya berespons terhadap satu komponen kimiawi sangat mirip dengan e n z i m detoksifikasiodoran tertentu. Karena itu, glomerulus menyortir dan mengarsipkan berbagai yang ditemukan d i hati. (Enzim-enzim hati i n ikomponen suatu molekul odoriferosa sebelum menyalurkan sinyal bau ke sel menginaktifkan bahan yang berpotensi toksik darimitral dan pusat-pusat otak yang lebih tinggi untuk pemrosesan lebih lanjut. saluran cerna; lihat h . 28.) K e m i r i p a n i n i m u n g k i n bukan kebetulan. Para peneliti berspekulasi bahwa enzim-enzim hidung m u n g k i n memiliki fungsi rangkap sebagai pembersih m u k o s a olfaktorius dari odoran lama dan pengubah bahan-bahan kimia yang berpotensi toksik menjadiDiskriminasi bau disandi oleh pola molekul yang tidak membahayakan. Detoksifikasi semacamaktivitas di glomerulus bulbus ini akan memiliki fungsi sangat penting, karena terbukanyaolfaktorius. saluran antara mukosa olfaktorius dan otak.Karena setiap odoran mengaktifkan banyak reseptor d a n Organ vomeronasal mendeteksiglomerulus sebagai respons terhadap k o m p o n e n - k o m p o n e n feromon.baunya yang berbeda-beda, diskriminasi bau didasarkan padapola-pola glomerulus yang diaktifkan oleh berbagai bau. Selain mukosa olfaktorius, hidung mengandung organ inderaDengan cara ini,korteks dapat membedakan lebih dari 10.000 l a i n , organ vomeronasal (OVN) y a n g u m u m t e r d a p a t p a d abau. Mekanisme u n t u k menyortir dan membedakan berbagai mamalia, tetapi selama ini dianggap tidak ada pada manusia.bau ini sangat efektif. C o n t o h penting adalah k e m a m p u a n O V N terletak sekitar setengah inci di dalam hidung manusiakita mendeteksi metil merkaptan ( b a u bawang) pada di samping tulang vomer (karenanya dinamai demikian).konsentrasi 1 molekul per 5 0miliar molekul di udara. Bahan O r g a n i n i m e n d e t e k s i feromon, s u a t u s i n y a l k i m i a w i t i d a kini d i t a m b a h k a n ke gas a l a m y a n g t i d a k berbau agar kita dapat menguap yang dipindahkan tanpa sadar dari satu orang k emendeteksi kebocoran gas yang berpotensi mematikan. orang lain. Pada hewan, pengikatan suatu f e r o m o n k e resep-M e s k i p u n dengan sensitivitas yang impresif ini, sensasi bau tornya di permukaan suatu neuron di O V N m e m i c u potensiaiyang dimiliki manusia masih jauh lebih rendah dibandingkan aksi yang berjalan melalui jalur-jalur non-olfaktorius k edengan spesies lain. Sebagai perbandingan, indera p e n c i u m a n sistem limbik, bagian otak yang mengatur respons emosionalanjing ratusan kah lebih peka dibandingkan dengan yang dan perilaku sosioseksual. Sinyal-sinyal ini tidak pernahdimiliki oleh manusia. A n j i n g p e m b u r u , sebagai perbandingan, mencapai tingkat kesadaran. Pada hewan, O V N dikenalm e m i l i k i sekitar 4 m i l i a r sel reseptor olfaktorius d i b a n d i n g k a n sebagai \"hidung seksual\" karena perannya dalam mengaturkita yang 5 juta, yang menyebabkan anjing ini memiliki perilaku reproduktif dan sosial, misalnya mengidentifikasik e m a m p u a n mengendus bau yang superior. dan m e n a r i k l a w a n jenis dan m e n g o m u n i k a s i k a n status sosial.

250 B A B 6 sesuai di sistem-sistem organ untuk m e m p e r t a h a n k a n viabilitas tubuh. D e n g a n kata lain, SSP harus tahu perubahan apa y a n g Sebagian ilmuwan kini mengklaim keberadaan feromon sedang terjadi sebelum berespons terhadap perubahan tersebut.pada manusia, meskipun banyak yang skeptis terhadaptemuan ini. Meskipun peran O V N pada perilaku manusia Divisi aferen sistem saraf tepi (SST) adalah jalur p e n g h u b u n gbelum dipastikan, sebagian peneliti mencurigai bahwa O V N untuk memberi tahu SSP mengenai lingkungan internal danberperan m e n i m b u l k a n \"perasaan\" spontan antara orang- eksternal. Divisi aferen mendeteksi, menyandi, dan menyalurkano r a n g , b a i k \"good chemistry\", m i s a l n y a \" c i n t a p a d a p a n d a n g a n sinyal perifer k eS S Puntuk diproses. Untuk keadaan terjaga,p e r t a m a \" , m a u p u n \"bad chemistry\", s e p e r t i \" m e n d a p a t s i n y a l persepsi, dan penentuan keluaran eferen diperlukan masukanburuk\" dari seseorang yang baru A n d a kenal. Mereka ber- dari divisi aferen.spekulasi bahwa f e r o m o n pada manusia secara samarm e m e n g a r u h i aktivitas seksual, kecocokan dengan orang lain, Informasi aferen mengenai lingkungan internal, misalnyaatau perilaku kelompok, serupa dengan peran yang dimainkan k a d a r CO2 d a l a m d a r a h , t i d a k p e r n a h m e n c a p a i t i n g k a t k e s a -pada mamalia lain, meskipun sistem caraka inikurang penting daran, tetapi masukan k e pusat-pusat pengontrol d iS S Piniatau kuat pada manusia dibandingkan dengan pada hewan. penting untuk mempertahankan homeostasis. Masukan aferenKarena pesan yang disampaikan oleh O V N tampaknya yang mencapai tingkat kesadaran, yang disebut informasimemintas tingkat kesadaran d ikorteks, respons terhadap sensorik, mencakup sensasi somestetik dan propriosepsi (inderaferomon yang u m u m n y a tidak berbau tersebut bukanlah tubuh) dan indera khusus (penglihatan, pendengaran, keseim-suatu persepsi yang jelas, misalnya bau p a r f u m kesenangan, bangan, pengecapan, dan penghiduan).tetapi lebih berupa kesan yang tidak dapat dijelaskan. Reseptor indera t u b u h tersebar di seluruh permukaan t u b u h Periksa Pemahaman Anda 6.5 serta sendi dan otot. Sinyal aferen dari reseptor-reseptor ini memberi informasi tentang apa yang sedang terjadi langsung 1. Sebutkan lima rasa primer dan stimulus yang menimbulkan pada bagian tubuh tertentu dalam kaitannya dengan lingkungan setiap sensasi rasa ini. eksternal (yaitu, aspek \"apa\", \"di mana\", dan \"seberapa besar\" masukan stimulatorik k ep e r m u k a a n t u b u h dan posisi sesaat 2. Jelaskan bagaimana diskriminasi bau terlaksana. tubuh dalam ruang). Sebaliknya, setiap organ indera khusus hanya terdapat di bagian tertentu t u b u h . O r g a n indera khususHomeostasis: Bab dalam tidak memberi informasi tentang bagian tubuh tertentu, tetapiPerspektif menghasilkan jenis informasi spesifik tentang lingkungan eksternal yang bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan. U n t u k m e m p e r t a h a n k a n lingkungan internal stabil Sebagai contoh, melalui kemampuannya mendeteksi, mengana- ™ yang mempertahankan kehidupan, tubuh harus lisis secara ekstensif, d a n m e n g i n t e g r a s i k a n p o l a - p o l a p e n c a - hayaan dilingkungan eksternal, mata dan sistem pemrosesan terus-menerus melakukan penyesuaian untuk m e - visual m e m u n g k i n k a n A n d a melihat sekitar Anda. Efek integratif ngompensasi berbagai faktor eksternal dan internal serupa tidak akan dapat dicapai jika fotoreseptor tersebar d i yang terus mengancam homeostasis, misalnya pajanan seluruh permukaan tubuh, seperti reseptor sentuh.ke udara dingin eksternal atau produksi asam internal. Banyakpenyesuaian i n idiarahkan oleh sistem saraf, satu dari d u a M a s u k a n sensorik (baik indra t u b u h m a u p u n indra khusus)sistem regulatorik u t a m a tubuh. Sistem saraf pusat (SSP), k o m - memungkinkan organisme multisel kompleks, misalnya manusiaponen sistem saraf yang berfungsi melakukan integrasi dan berinteraksi dengan lingkungan eksternal untuk hal-hal yangm e m b u a t keputusan, harus terus-menerus diberi tahu tentang bermanfaat d a l a m mencari m a k a n , m e m p e r t a h a n k a n diri dari\"apa yang sedang terjadi\" di lingkungan internal dan eksternal b a h a y a , d a n m e l a k u k a n findakan l a i n y a n g d i t u j u k a n u n t u ksehingga k o m p o n e n ini dapat memerintahkan respons yang mempertahankan homeostasis. Selain memberi informasi yang esensial untuk interaksi dengan lingkungan eksternal untuk mempertahankan hidup, pemrosesan perseptual masukan sensorik tersebut sangat memperkaya kehidupan itu sendiri, misalnya k e m a m p u a n menikmafi buku bagus, konser, atau makan.SOAL LATIHANJawaban dimulai di h. A-25. 6. Saraf o p t i k u s m e m b a w a i n f o r m a s i d a r i s e p a r u h lateral dan medial mata yang sama, sementara traktus optikusPertanyaan Objektif m e m b a w a informasi dari separuh lateral satu mata dan s e p a r u h m e d i a l m a t a y a n g l a i n . (Benar atau salah?)1. Perubahan b e n t u k energi rangsangan m e n j a d i energi 7. G e t a r a n j e n d e l a o v a l m e n g h a s i l k a n i m p u l s s a r a f y a n glistrik oleh reseptor dikenal sebagai . d i p e r s e p s i k a n s e b a g a i s e n s a s i s u a r a . (Benar atau salah?)2. Jenis rangsangan y a n g direspons paling k u a t o l e h suatu 8. Stereosilia sel r a m b u t d a l a m t e r h i p e r p o l a r i s a s i k e t i k a ter- tekuk m e n u j u dan terdepolarisasi ketika tertekuk menjauhireseptor tertentu disebut . s t e r e o s i l i a y a n g t e r t i n g g i . (Benar atau salah?)3 . S e m u a i n f o r m a s i a f e r e n a d a l a h i n f o r m a s i s e n s o r i k . (Benar 9. S e lr a m b u t d i bagian o r g a n C o r t i y a n g b e r b e d a d a n neuron di bagian korteks auditorius yang berbeda diaktif-atau salah?) k a n o l e h n a d a y a n g b e r b e d a . (Benar atau salah?)4 . S e l - s e l g a n g l i o n off-center m e n i n g k a t k a n f r e k u e n s i l e p a s - 10. Potensiai reseptor d i sel reseptor rasa a s a m terjadi k e t i k a di dalam suatu asam memblokade kanal K + d imuatan ketika seberkas cahaya mengenai bagian tepim e d a n r e s e p t i f m e r e k a . (Benar atau salah?) m e m b r a n s e l r e s e p t o r . (Benar atau salah?)5. Selama adaptasi gelap, r o d o p s i n secara bertahap d i b e n t u k k e m b a l i u n t u k m e n i n g k a t k a n s e n s i t i v i t a s m a t a . (Benar atau salah?)

11. Adaptasi cepat terhadap b a u terjadi karena adaptasi Sistem Saraf Tepi: Divisi Aferen; Indra Khusus 251 r e s e p t o r o l f a k t o r i u s . (Benar atau salah?) 4. B a n d i n g k a n jalur n y e r i cepat d a n lambat.12. C o c o k k a n y a n g berikut: 5. Jelaskan sistem analgesik i n h e r e n d i otak. 6. Jelaskan proses f o t o t r a n s d u k s i o l e h fotoreseptor d a n1. lapisan yang m e n g a n d u n g (a) koroid pemrosesan lebih lanjut d i retina oleh sel bipolar d a n selfotoreseptor (b) cairan aqueous ganglion. 7. B a n d i n g k a n k a r a k t e r i s t i k f u n g s i o n a l sel k e r u c u t d a n s e l2. titik tempat saraf optikus (c) fovea batang. 8. A p a y a n g d i m a k s u d d e n g a n g e l o m b a n g suara? A p a y a n gmeninggalkan retina (d) nukleus m e n e n t u k a n nada, intensitas, dan warna suatu suara? 9. Jelaskan f u n g s i m a s i n g - m a s i n g bagian telinga berikut:3. m e m b e n t u k bagian p u t i h genikulatum pinna, saluran telinga, m e m b r a n timpani, osikulus, jendela oval, dan berbagai bagian koklea. Sertakan jugamata lateral diskusi tentang bagaimana gelombang suara diubah menjadi potensiai aksi.4. struktur talamus yang (e) kornea 10. Bahaslah fungsi kanalis semisirkularis, utrikulus, d a n sakulus.memproses masukan ( f ) retina 11. Jelaskan lokasi, struktur, dan pengaktifan reseptor u n t u k pengecapan dan penghiduan.penglihatan. (g) lensa 12. B a n d i n g k a n proses d i s k r i m i n a s i penglihatan w a r n a , pendengaran, pengecapan, dan penghiduan.5. d i a f r a g m a otot y a n g ( h )diskus optikus; Latihan Kuantitatifberwarna dan mengontrol bintik buta 1. H i t u n g l a h perbedaan w a k t u y a n g d i p e r l u k a n oleh suatujumlah cahaya yang ( i ) iris potensiai aksi u n t u k melintasi jarak 1,3 m di jalur nyeri lambat (12 m / d t k ) dan cepat (30 m/dtk).memasuki mata (j) badan siliaris 2. P e r n a h k a n A n d a m e m p e r h a t i k a n b a h w a m a n u s i a6. b e r p e r a n p a l i n g besar d a l a m ( k ) kiasma memiliki pupil bundar, sementara pupil kucing lebih m e m a n j a n g dari atas k e bawah? U n t u k m e m p e r m u d a hkemampuan refraktif optikum penghitungan, anggaplah pupil kucing persegi. Perhi- tungan berikut akan membantu Anda memahami dam-7. m e m b e r i n u t r i e n k e lensa d a n (1) sklera pak dari perbedaan ini. U n t u k menyederhanakan, ang- gaplah bahwa intensitas cahaya konstan.kornea a. Jika garis t e n g a h p u p i l m a n u s i a y a n g b u n d a r t e r s e b u t dikurangi menjadi separuhnya oleh kontraksi otot8. m e n g h a s i l k a n c a i r a n a q u e o u s konstriktor iris, berapa besar persentase p e n u r u n a n cahaya yang masuk ke dalam mata?9. m e n g a n d u n g p e m b u l u h d a r a h bagi retina d a n p i g m e n b. Jika s u m b u salah satu pupil k u c i n g y a n g persegi berkurang menjadi separuhnya, berapa besaryang memperkecil penyebaran cahaya di dalam mata persentase penurunan cahaya yang masuk k e dalam mata kucing?10. m e m i l i k i k e m a m p u a n u n t u k m e n y e s u a i k a n daya c. D e n g a n m e m b a n d i n g k a n k e d u a p e r h i t u n g a n d i atas, manusia atau kucingkah yang memiliki kontrol lebihrefraksi akurat terhadap jumlah cahaya yang masuk k e retina?11. bagian retina dengan ketajaman penglihatan ter- 3 . D e s i b e l a d a l a h s a t u a n t i n g k a t s u a r a , (3 d i d e f i n i s i k a ntinggi sebagai berikut:12. titik tempat serat dari separuh m e d i a l tiap-tiap retina p = (10dB)logio(///o)m e n y e b r a n g ke sisi kontralateral D e n g a n I a d a l a h intensitas suara, a t a u k e c e p a t a n gelombang suara m e n y a l u r k a n energi p e rsatuan luas.13. D e n g a n m e n g g u n a k a n k o d e j a w a b a n d i k a n a n , t u n j u k k a n S a t u a n / a d a l a h w a t t p e r m e t e r p e r s e g i ( W / m ^ ) . Ig a d a l a h sifat m a n a yang berlaku u n t u k pengecapan dan/atau intensitas konstan yang mendekati ambang pendengaran penghiduan: manusia, yaitu 10\"'^ W / m ^ . a. U n t u k t i n g k a t s u a r a b e r i k u t , h i t u n g l a h i n t e n s i t a s1. Reseptor adalah sel terpisah ( a ) berlaku u n t u k suara masing-masing:yang bersinaps dengan pengecapan (1) 2 0d B(detakan j a r u m j a m ) (2) 7 0d B(klakson mobil)ujung terminal neuron (b)berlaku untuk (3) 120 d B(konser rock) (4) 1 7 0 d B (peluncuran pesawat ruang angkasaaferen. penghiduan ulang-alik)2. Reseptor adalah u j u n g (c) berlaku untukkhusus neuron aferen. pengecapan dan3. Reseptor secara teratur penghiduandiganti.4. B a h a n k i m i a spesifik d i l i n g k u n g a n melekat ke tempatpengikatan khusus d ip e r m u k a a n reseptor, menye-babkan potensiai reseptor pendepolarisasi.5. Terdapat d u a j a l u r p e m r o s e s a n : r u t e sistem l i m b i kdan rute talamus-korteks.6. K e m a m p u a n d i s k r i m i n a s i d i d a s a r k a n p a d a p o l astimulasi reseptor oleh lima ( m u n g k i n enam)modalitas berbeda.7. D i g u n a k a n s e r i b u jenis reseptor b e r b e d a8. I n f o r m a s i d a r i s e l reseptor d i a r s i p k a n d a n disortiroleh taut saraf yang dinamai glomerulus.Pertanyaan Esai1. Sebutkan d a n jelaskan jenis reseptor sesuai rangsangan adekuatnya.2. B a n d i n g k a n reseptor t o n i k d a n fasik.3. Jelaskan b a g a i m a n a k e t a j a m a n d i p e n g a r u h i o l e h u k u r a n m e d a n reseptif dan oleh inhibisi lateral.

252 BAB 6 sebelumnya), tetapi peningkatan intensitas suara yang A n d a hitung sedemikian berbeda. Apa dampak b. Jelaskan m e n g a p a tingkat suara pada suara-suara i n i hal ini pada kinerja telinga manusia? meningkat dengan penambahan yang sama (yaitu, setiap suara 5 0 d B lebih tinggi daripada tingkatUNTUK DIRENUNGKAN Jelaskan bagaimana infeksi telinga tengah mengganggu pendengaran. A p a manfaat \"selang\" yang kadang-kadang1. Pasien dengan penyakit saraf tertentu tidak m a m p u dipasang secara bedah d igendang telinga pasien dengan merasakan nyeri. Mengapa hal ini merugikan? riwayat infeksi telinga tengah berulang yang disertai penimbunan cairan kronik?2. A h l i o f t a l m o l o g i sering m e n e t e s k a n obat k e m a t a pasien Jelaskan mengapa indra penghiduan A n d a berkurang u n t u k m e n i m b u l k a n dilatasi pupil, yang menyebabkan ketika A n d a mengalami pilek, meskipun virus pilek tidak dokter lebih m u d a h melihat bagian dalam mata. Dengan secara langsung m e m e n g a r u h i sel reseptor olfaktorius. cara a p a obat d a l a m tetes m a t a tersebut m e m e n g a r u h i aktivitas sistem saraf a u t o n o m di mata u n t u k menyebabkan pupil berdilatasi?3. Seorang pasien m e n g e l u h t i d a k m a m p u m e l i h a t separuh kanan lapang pandang kedua matanya. D i titik mana terdapat letak gangguan di jalur penglihatan pasien?PERTIMBANGAN KLINIS r u a n g t e r a s a b e r p u t a r ( k e a d a a n y a n g d i k e n a l s e b a g a i vertigo). Mengapa pembedaan ini penting dalam diagnosis bandingSuzanne J mengeluh kepada dokternya tentang serangan- penyakitnya? A p a k e m u n g k i n a n kausa tiap-tiap gejala terse-serangan pusing bergoyang. Dokter bertanya apakah \"pusing but?bergoyang\" yang ia m a k s u d adalah kepala terasa ringan,seolah-olah akan pingsan (suatu keadaan yang dikenal sebagaisinkop), a t a u p e r a s a a n b a h w a i a a t a u b e n d a s e k i t a r d i d a l a m

Kartu Belajar6.1 Fisiologi Reseptor (h. 200-206) nosiseptor polimodal. Nosiseptor polimodal berespons terhadap segala jenis rangsangan yang merusak, termasuk bahan kimia yang dikeluarkan• Divisi aferen susunan saraf tepi membawa informasi tentang oleh jaringan yang cedera.lingkungan internal dan eksternal ke SSP. • Sinyal nyeri disalurkan melalui dua jalur aferen: jalur cepat yang• Reseptor sensorik adalah ujung perifer khusus neuron aferen. {Lihat membawa sinyal nyeri tajam menusuk dan jalur lambat yang membawaGambar 6-1.) Setiap jenis reseptor (fotoreseptor, mekanoreseptor, ter- sinyal nyeri tumpul pegal persisten. {Lihat Tabel 6-2.)moreseptor, osmoreseptor, kemoreseptor, atau nosiseptor) berespons • Serat nyeri aferen berakhir di korda spinalis di jalur-jalur asendensterhadap stimulus adekuatnya (perubahan bentuk energi, atau moda- yang menyalurkan sinyal ke otak untuk diproses. Jalur-jalur desendenslitas, yang direspons paling baik oleh reseptor), menerjemahkan bentuk dari otak menggunakan opiat endogen untuk menekan pelepasanenergi rangsangan menjadi sinyal listrik. substansi P, suatu neurotransmiter pemberi sinyal nyeri dari ujung serat• Rangsangan biasanya menyebabkan potensiai reseptor pendepo- nyeri aferen. Karena itu, jalur-jalur desendens ini menekan transmisilarisasi berjenjang dengan membuka kanal kation nonspesifik, yang sinyal nyeri lebih lanjut dan berfungsi sebagai sistem analgesik inheren.menyebabkan masuknya Na\"^ neto. Potensiai reseptor, jika cukup besar, {Lihat Gambar 6-9.)menyebabkan terbentuknya potensiai aksi di serat aferen di sampingreseptor. Potensiai aksi ini merambat sendiri di sepanjang neuron aferen 6.3 I Mata: Penglihatan (h. 210-231)menuju SSP. {Lihat Gambar 6-1 dan 6-2.) Kekuatan rangsangan me-nentukan besar potensiai reseptor, yang pada gilirannya menentukan • Sinar adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik, dengan sinarfrekuensi potensiai aksi yang terbentuk. {Lihat Gambar 6-3 dan Tabel tampak hanya membentuk suatu pita di dalam spektrum elektromagnetik6-1.) keseluruhan. {Lihat Gambar 6-13 dan 6-14.)• Ukuran potensiai reseptor juga dipengaruhi oleh tingkat adaptasi • Mata mengandung fotoreseptor peka-sinar yang esensial bagireseptor, yaitu penurunan potensiai reseptor meskipun rangsangan penglihatan-yaitu, sel batang dan sel kerucut yang ditemukan di lapisanberlanjut. (1) Reseptor tonik beradaptasi lambat atau tidak sama sekali retinanya. {Lihat Tabel 6-3 dan 6-4 serta Gambar 6-10, 6-22, dansehingga terus memberi informasi mengenai rangsangan yang mereka 6-25.)pantau. (2) Reseptor fasik cepat beradaptasi dan sering memperlihatkan ' Iris mengontrol ukuran pupil untuk menyesuaikan jumlah cahayarespons off, sehingga memberi informasi tentang perubahan dalam yang diizinkan masuk ke mata. {Lihat Gambar 6-12 dan pembukabentuk energi yang mereka pantau. {Lihat Gambar 6-4.) bab.)' Sebagian besar informasi aferen viseral tetap berada di bawah ' Kornea dan lensa adalah struktur refraktif primer yang membelokkankesadaran. Informasi aferen sensorik mencapai tingkat kesadaran, berkas sinar datang untuk memfokuskan bayangan di retina. Korneatermasuk (1) sensasi somatik (sensasi somestetik dan propriosepsi) dan berperan paling besar dalam keseluruhan kemampuan refraktif mata.(2) indera khusus. Kekuatan lensa dapat disesuaikan melalui kerja otot siliaris untuk\" Dari reseptor ke SSP terdapat jalur-jalur terpisah berlabel sehingga mengakomodasi perbedaan dalam penglihatan dekat dan jauh. {Lihatinformasi tentang jenis dan lokasi rangsangan dapat diketahui oleh SSR Gambar 6-15 hingga 6-21.){Lihat Tabel 6-1.)• Istilah medan reseptif merujuk kepada daerah di sekitar suatu otot matareseptor yang dapat dideteksi oleh reseptor tersebut. Ketajaman, atau ekstrinsikkemampuan diskriminasi, suatu bagian tubuh berbanding terbalikdengan ukuran medan reseptif dan juga bergantung pada tingkat Konjungtlvainhibisi lateral di jalur-jalur aferen yang berasal dari reseptor di bagian Badan siliaristersebut. {Lihat Gambar 6-6 dan 6-7.)- Pesepsi adalah persepsi sadar tentang dunia eksternal yang Kornea Saraf optikdiciptakan oleh otak dari masukan sensorik. Apa yang dirasakan oleh Cairanotak dari masukannya merupakan sebuah abstraksi dan bukan realitas. aqueous Diskus optik{Lihat gambar 6-8.) Stimulus yang dapat dideteksi hanyalah stimulus Pembuluh darah di retinayang ada reseptornya. Selain itu, ketika sinyal sensorik melalui Lensapemrosesan yang secara bertahap menjadi lebih kompleks, bagian-bagian informasi dapat ditekan atau diperkuat. Cairan vitreous6.2 I Nyeri (h. 207-210) (b) Pandangan sagital internal\" Pengalaman nyeri ditimbulkan oleh nosiseptor yang beresponsterhadap stimulus merusak dan terdiri dari dua komponen: persepsinyeri disertai oleh respons emosional dan perilaku terhadapnya. Ketigakategori reseptor nyeri adalah nosiseptor mekanis, nosiseptor suhu, dan 253

254 BAB 6 bergetar paling baik dengan nada berfrekuensi rendah. (Lihat Gambar 6-35.)• Batang dan kerucut memiliki tiga bagian: satu segmen luar yang • Di atas membran basilaris terdapat sel rambut dalam organ Corti,mengandung fotopigmen, satu segmen dalam yang dikhususkan secara yang stereosilianya (\"rambut\") menekuk ketika membran basilarismetabolik, dan satu terminal sinaps penyekresi neurotransmiter {Lihat bergerak naik-turun relatif terhadap membran tektorium stasioner diGambar 6-22, 6-25, dan 6-26.) atasnya, yang terhadapnya rambut berkontak. {What Gambar 6-34,• Batang dan kerucut menyekresikan neurotransmiter dalam gelap. 6-36, dan 6-37.)Kedua sel ini diaktifkan ketika fotopigmennya menyerap secara ' Diskriminasi nada bergantung pada bagian membran basilaris yangdiferensial berbagai panjang gelombang cahaya. Fotopigmen terdiri bergetar maksimal secara alami pada frekuensi tertentu. Diskriminasidari opsin, suatu protein membran, dan retinal, suatu turunan vitamin A. kekuatan bergantung pada amplitudo getaran. Penekukan rambut diSelama fototransduksi, absorpsi cahaya oleh retinal menyebabkan daerah membran basilaris yang bergetar maksimal ini diubah menjadiperubahan biokimia di fotopigmen yang, melalui serangkaian tahap, sinyal saraf yang ditransmisikan ke korteks pendengaran di lobusmenghiperpolarisasi fotoreseptor sehingga menyebabkan penurunan temporalis otak untuk persepsi suara. {Lihat Gambar 6-38.)pelepasan neurotransmiter Pemrosesan lebih lanjut di retina oleh sel ' Aparatus vestibularis di telinga dalam terdiri dari (1) kanalisbipolar dan ganglion on-center dan off-center akhirnya mengubah semisirkularis, yang mendeteksi percepatan atau perlambatan rotasionalsinyal yang diinduksi oleh cahaya ini menjadi perubahan laju perambatan dalam semua arah; dan (2) utrikulus dan sakulus, yang secara kolektifpotensiai aksi di jalur visual yang keluar dari mata. {Lihat Gambar mendeteksi perubahan laju gerakan linier dalam semua arah dan6-25, 6-26, dan 6-27.) memberi informasi yang penting untuk menentukan posisi kepala dalam' Sel kerucut memperlihatkan ketajaman yang tinggi tetapi hanya kaitannya dengan gravitasi. Sebagai respons terhadap deformasidapat digunakan untuk melihat pada siang hari karena sensitivitasnya mekanis sel rambut vestibular oleh gerakan spesifik cairan dan struktur-yang rendah terhadap cahaya. Perbedaan rasio stimulasi ketiga jenis sel struktur terkait di dalam organ-organ indera ini terbentuklah sinyalkerucut oleh panjang gelombang yang berbeda menghasilkan peng- saraf. {Lihat Gambar 6-40 dan 6-41.)lihatan warna. {Lihat Gambar 6-28 dan Tabel 6-3.) ' Masukan vestibular disalurkan ke nukleus vestibularis di batang• Sel batang hanya memberi gambaran kabur dalam bayangan abu- otak dan ke serebelum untuk digunakan dalam mempertahankanabu, tetapi karena sangat peka terhadap cahaya, sel ini dapat digunakan keseimbangan dan postur, mengontrol gerakan mata, dan merasakanuntuk penglihatan malam hari. {Lihat Tabel 6-3.) gerakan dan orientasi. {Lihat Gambar 6-42.)* Pesan visual ditransmisikan melalui jalur kompleks yang menyilangdan tak-menyilang ke korteks visual di lobus oksipital otak untuk 6.5 I Sensasi Kimiawi: Pengecapan danpemrosesan perseptual. {Lihat gambar 6-30.) Penghiduan (h. 244-250)6.41 Telinga: Pendengaran dan Keseimbangan (h. 231-244) • Pengecapan dan penghiduan adalah indera kimiawi. Pada keduanya, perlekatan molekul spesifik yang telah larut ke tempat ikatan di• Telinga melakukan dua fungsi yang tidak berkaitan: (1) pendengaran, membran reseptor menyebabkan terbentuknya potensiai reseptor yang,yang melibatkan telinga luar, telinga tengah, dan koklea telinga dalam; pada gilirannya, memicu impuls saraf yang memberi sinyal tentangdan (2) sensasi keseimbangan, yang melibatkan aparatus vestibularis keberadaan bahan kimia tersebut.telinga dalam. Sel reseptor telinga yang terletak di telinga dalam-selrambut di koklea dan aparatus vestibularis-adalah mekanoreseptor. • Reseptor kecap berada di kuntum kecap di lidah; reseptor olfaktorius{Lihat Tabel 6-6 dan Gambar 6-31.) terletak di mukosa olfaktorius di bagian atas rongga hidung. {Lihat Gambar 6-43 dan 6-44.)' Pendengaran bergantung pada kemampuan telinga mengubah • Kedua jalur sensorik ini mengandung dua rute: satu ke sistem limbikgelombang suara di udara menjadi deformasi mekanis sel-sel rambut untuk pemrosesan yang berkaitan dengan emosional dan perilaku danauditorius sehingga memicu sinyal saraf. Gelombang suara terdiri dari satu ke korteks untuk persepsi sadar dan diskriminasi halus.daerah penekanan molekul udara bertekanan tinggi yang berselang- • Reseptor pengecapan dan penghiduan terus-menerus diperbarui,seling dengan daerah penjarangan bertekanan rendah. Nada suara tidak seperti reseptor penglihatan dan pendengaran, yang tidak dapatditentukan oleh frekuensi gelombangnya, kekuatan (intensitas) oleh diganti.amplitudo gelombang, dan timbre (warna suara) oleh overtone • Kelima rasa primer adalah asin, asam, manis, pahit, dan umami (rasakhasnya. {Lihat Gambar 6-32 dan 6-33 serta Tabel 6-5.) \"asam amino\" daging). Diskriminasi rasa di luar rasa primer bergantung pada pola stimulasi kuncup kecap, yang masing-masing berespons• Gelombang suara disalurkan melalui saluran telinga luar ke terhadap satu rasa primer.Tastant asin dan asam menimbulkan potensiaimembran timpani, yang bergetar sinkron dengan gelombang tersebut. reseptor di kuncup kecap dengan secara langsung memengaruhi kanalTulang-tulang telinga tengah yang menjembatani celah antara membran membran, sedangkan tiga kategori tastant lain bekerja melalui jalurtimpani dan telinga dalam memperkuat getaran membran timpani dan caraka kedua untuk menghasilkan potensiai reseptormenyalurkannya ke jendela oval, yang getarannya menimbulkanperambatan gelombang di cairan koklea. {Lihat Gambar 6-34 dan • 1000 jenis reseptor olfaktorius yang berbeda-beda berespons ter-6-35.) hadap hanya satu komponen suatu bau tertentu, yaitu odorant. Odorant bekerja melalui jalur caraka kedua untuk memicu potensiai reseptor.• Gelombang ini, yang frekuensinya sama dengan gelombang suara Sinyal aferen yang muncul dari reseptor olfaktorius disortir berdasarkansemula, menyebabkan membran basilaris bergerak. Berbagai bagian komponen bau oleh glomerulus di dalam bulbus olfaktorius. Diskriminasimembran ini secara selektif bergetar lebih kuat sebagai respons bau bergantung pada pola pengaktifan glomerulus ini. {Lihat Gambarterhadap berbagai frekuensi suara. Ujungnya yang kaku dan sempit di 6-45.)dekat jendela oval bergetar paling baik dengan nada berfrekuensitinggi, dan ujungnya yang lebar dan fleksibel di dekat helikotrema


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook