APARATUS LAKRIMALuQ) istem lakrimal teidiri atas 2 jaringan utama yaitu sistem sekresi lakrimal atau kelenjar lakrimal dan sistem ekskresi lakrimal. Kelainanyang dapat terjadi pada sistem lakrimal dapat berupa dakrioadenitis,dakriosistitis, dan stenosis aparatus lakrimal.Dakrioadenitis Peradangan kelenjar lakrimal atau dakrioadenitis merupakan penyakityang jarang ditemukan dan dapat dalam bentuk unilateral ataupun bilateral. Dakrioadenitis dapat berjalan akut ataupun kronis. lnfeksi akut dankronis dapat terjadi akibat infeksi :- Virus: parotitis, herpes zoster, virus ECHO, dan virus sitomegali. Pada anak dapat terlihat sebagai komplikasi infeksi kelenjar air liur, campak, influenza.- Bakteri; Staphylococcus aureous, streptokok gonokok. Dakrioadenitis dapat terjadi akibat infeksi retrograd konjungtivitis. Trauma tembus dapat menimbulkan reaksi radang pada kelenjar lakrimal ini.- Jamur; histoplasmosis, aktinomises, blastomikosis, nokardiosis dan sporotrikosis- Sarkoid dan idiopati. Dakrioadenitis menahun sekunder dapat terjadi akibat penyakitHodgkin, tuberkulosis, mononukleosis infeksiosa, leukemia limfatik danlimfosarkoma. Pasien dakrioadenitis akut umumnya mengeluh sakit di daerahglandula lakrimalyaitu di bagian temporalatas rongga orbita disertaidengankelopak mata yang bengkak, konjungtiva kemotik dengan belek. Padainfeksi akan terlihat bila mata bergerak akan memberikan sakit denganpembesaran kelenjar preaurikel. Dakriodenitis akut perlu dibedakan dengan selulitis orbita, denganmelakukan biopsi kelenjar lakrimal. Bila kelopak mata dibalik tampak pembengkakan berwarna merah dibawah kelopak mata atas temporal.104
Pada keadaan menahun terdapat gambaran yang hampir samadengan keadaan akut tetapi tidak disertai rasa nyeri. Apabila pembengkakancukup besar, bola mata terdorong ke bawah nasal tetapi jarang terjadiproptosis. Pengobatan pada dakriosistitis biasanya dimulai dengan kompreshangat, antibiotik sistemik dan bila terlihat abses maka dilakukan insisi.Bila disebabkan oleh radang menahun maka diberikan pengobatan yangsesuai. Diagnosis banding dakrioadenitis adalah kalazion, konjungtivitisadenovirus, selulitis preseptal, selulitis orbita, dan keganasan kelenjar lakrimal. Penyulit dakrioadenitis akut dapat menyebabkan fistula pada kelenjarlakrimal.Dakriosistitis Dakriosistitis merupakan pera- dangan sakus lakrimal. Biasanya pe- radangan ini dimulai oleh terdapat- nya obstruksi duktus nasolakrimal. t::::: Obstruksi ini pada anak-anak biasa- '.,',,,',r,,,,,. nya akibat tidak terbukanya membran ,,,,1,,.,' nasolakrimal sedang pada orang ::,.,tatt dewasa akibat tertekan salurannya misalnya adanya polip hidung. :\"::' akibatGambar 24. Dakriosistitis akut Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak atau orang dewasaberumur di atas 40 tahun, terutama perempuan. Jarang ditemukan padaorang dewasa usia pertengahan, kecuali apabila didahului oleh infeksijamur.Perjalanan penyakit dapat kronik ataupun akut. Kuman yang dapatmerupakan penyebab adalah stafilokok, pneumokok, dan streptokok,Neiseria catarrkalis dan pseudomonas. Pneumokok merupakan penyebabyang paling berbahaya, peradangan akut ini dapat berlanjut menjadiperadangan menahun. Pada yang menahun biasanya disebabkan olehtuberkulosis, lepra, trakoma, dan infeksi jamur. Dakriosistitis menahundapat merupakan lanjutan dari dakriosistitis akut, dan bersifat rekuren. Pada keadaan akut terdapat epifora, sakit yang hebat di daerahkantung air mata dan'demam. Terlihat pembengkakan kantung air matadan merah di daerah sakus lakrimal, dan nyeri tekan di daerah sakus,disertai sekret mukopurulen yang akan memancar bila kantung air mataditekan. Daerah kantung air mata berwarna merah meradang. 105
Pada keadaan menahun tak terdapat rasa nyeri, tandatanda radangringan, biasanya gejala berupa mata yang sering berair, yang bertambah bilamata kena angin. Bila kantung air mata ditekan dapat keluar sekret yangmukoid dengan nanah di daerah pungtum lakrimal, mata berair, dankelopak melekat satu dengan lainnya. Pengobatan dakriosistitis adalah dengan melakukan pengurutandaerah sakus sehingga nanah bersih dari dalam kantung dan kemudiandiberi antibiotik lokal dan sistemik. Bila tedihat fluktuasi dengan abses padasakus lakrimal maka dilakukan insisi. Bila kantung lakrimal telah tenang danbersih maka dilakukan pemasokan pelebaran duktus nasolakrimal. Bilasakus tetap meradang dengan adanya obstruksi duktus nasolakrimal makadilakukan tindakan pembedahan dakriosistorinostomi atau operasi Toti. Pengobatan dakriosistitis pada anak (neonatus). Pengurutan kantong air mata ke arah pangkal hidung. Dapat diberi-kan antibiotik atau tetes mata, sulfonamid 4-5 kali sehari. Bila perlu dapatdilakukan probing ulangan. Pengobatan dakriosistitis akut dewasa. Kompres hangat pada daerah sakus yang terkena dalam frekuensiyang cukup sering. Antibiotik yang sesuai, baik sistemik maupun lokal. Bilaterjadi abses dapat dilakukan insisi dan drainase. Pada dakriosistitis kronis dewasa. Dilakukan irigasi dengan antibiotik, bila penyumbatan menetap per-baiki sumbatan duktus nasolakrimal dengan cara dakriosistorinostomi bilakeadaan radang sudah tenang. Penyulit dakriosistitis dapat berbentuk pecahnya pus yang meng-akibatkan fistel sakus lakrimal, abses kelopak, ulkus, dan selulitis orbita.Dakriosistitis dapat menjadi kronik sehingga sukar diobati. Adanyadakriosistitis merupakan kontra indikasi untuk melakukan tindakan bedahmembuka bola mata sepefti operasi katarak, glaukoma karena dapatmenimbulkan infeksi intraokular seperti endoftalmitis ataupun panoftalmitis. Diagnosis banding dakriosistitis adalah selulitis orbita, sinusitasmoidal dan sinutisitis frontal.Stenosis dan Obstruksi Duktus Nasolakrimal Penyumbatan duktus nasolakrimal dapat diakibatkan tertutupnyamembran di daerah meatus inferior pada neonatus. Pada bayi obstruksi initerjadi akibat kelainan bawaan, sedang pada orang dewasa disebabkanoleh dakriolit dan dapat terjadi akibat dakriosistitis.106
Pasien akan mengeluh epiforia sehingga mengakibatkan blefaritisakibat air mata yang bersifat basa merangsang kelopak bawah. Pengobatan adalah dengan melakukan probing (pemasokan) ataubila terjadi residif dilakukan dakriosistorinostomi.Kelenjar lakrimallnsufisiensi lakrimal Hiposekresi tidak dapat diobati, perawatannya hanya ditujukan untukmencari bahan pengganti air mata. Biasanya akan memberikan keluhanpanas dan rangsangan menahun. Air mata buatan dipergunakan sebagai pengganti seperti 0.5% metilselulose, 1.4o/o polivinil alkohol, dan air mata buatan lainnya.Dibedakan bentuk :- defisiensi air mata- .defisiensi mukous- defisiensi lipid Defisiensi air mata menyebabkan keratokonjungtivitis sika. Padakeratokonjungtivitis sika akan terlihat uji Schirmer yang kurang atau negatif. Defisiensi mukous disebabkan akibat kerusakan sel Goblet kon-jungtiva. Kelainan ini terjadi pada trauma kimia, trakoma, sindrom StevenJohnson, pemfogoid, dan akibat beberapa macam obat. Defisiensi lipid biasanya akibat disfungsi kelenjar Meibom danseboroik blefaritis. Defisiensi lipid biasanya disertai dengan air mata yangberbusa.Hipersekresi kelenjar lakrimal Hipersekresi tanpa kelainan lainnya jarang terjadi, sehingga pengo-batan ditujukan pada kausanya. Biasanya diberi obat penenang atau bila keadaan gawat dapatdilakukan pembedahan.Dakriolit Kapur pengendapan di dalam kantung lakrimal akibat gangguankeseimbangan air matd atau peradangan sakus lakrimal yang biasanyadisebabkan infeksi jamur. 107
Beberapa Teknik Bedah Sakus LakrimalDakriosistostomi Menyayat kantung lakrimal dengan memasang drainase. Pembedahan ini dilakukan bila terdapat abses pada kantung lakrimal.Bedah Dakriositori nostomi Pembedahan membuat saluran antara kantung lakrimal dengan ronggahidung tengah.Bedah Gifford Merusak sakus lakrimal dengan cara membakar dengan asam asetil-klorida yang dilakukan pada dakriosistitis kronis atau obstruksi sistemekskresi lakrimal.Bedah Toti Operasi Toti disebut juga sebagai dakriosistorinostomi. Pada pembedahan ini dibuat osteotomi pada dinding depan danbawah fosa lakrimal yang akan masuk pada meatus media rongga hidung.Dakriosistektomi Tindakan bedah untuk mengangkat kantung air mata. Operasi inihanya dilakukan pada tumor ganas sakus lakrimal. Pada pasien usia lanjut dengan dakriosistitis kronik dan keluhanepifora kadang-kadang dilakukan dengan dakriosistektomi ini.Dakriosistografi Pemeriksaan susunan anatomi sistem lakrimal dengan memper-gunakan kontras dan dibuat gambaran radiologiknya. Pemeriksaan ini berguna untuk melihat adanya penyumbatan sistemsekresi lakrimal atau untuk melihat adanya massa di dalam sakus lakrimal. Pemeriksaan dilakukan dengan terlebih dahulu menetes pantokainpada mata dan kemudian dilakukan dilatasi pungtum lakdmal. Ke dalamkantung lakrimal dimasukkan kontras sebanyak 0.5 - '1.0 ml dan ditunggu30 menit. Biasanya kontras akan mengalir ke dalam hidung dan akanmenghilang dari sakus setelah 20 menit pemeriksaan radiologik. Kontrasdapat dilihat dalam sistem ekskresi ini karena bersifat radioopak padapemeriksaan radiologik.'l0B
Search
Read the Text Version
- 1 - 5
Pages: