Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 1. Jejas Sel dan Adaptasi Sel

Bab 1. Jejas Sel dan Adaptasi Sel

Published by haryahutamas, 2016-08-22 10:18:50

Description: Bab 1. Jejas Sel dan Adaptasi Sel

Search

Read the Text Version

4 I INTISARI PATOLOGI JEJAS SELDAN ADAPTASI SELPENDAHULUAN PERLEMAKANDEFINISI DAN PENYEBAB JEJAS Akumulasi lemak yartg lain AKUMULASI INTRA'SELULA.R SERTA ADAPTASI SELPENYEBAB JEJAS SEL YANG LAINMEKANISME JEJAS SEL PERUBAHAN SUBSELULARpRtNStp LISOSOM HIPERTROFI \"RETIKULUMJEJAS SEL FitpOKSiK.l*ias,liei,er-:-;;i:t'ri ENDOPLASMIK HALUS\",ir,,-rris ii-qi *rsii,.erlR,ADIKAL BEBAS DAN JEJAS SEL ADAPTASI SELULAR TERHADAP'. ...',,,.,;,' :1.,:.,tt,i.i iL,::l'i:ri:sigi:r: PERTUMBUHAN DANJEJAS KtMtA DIFERENSIASI(-.:{.'1,,r,,;,1.:i.:i.::r'ri ,u,;;ri'rrar ATROFTJEJAS SEL KARENA VIRUSMORFOLOGT SEL DENGAN JEJAS HIPERTROFI DAN HIPERPN-ASIAJEJAS REVERSIBEL METAPLASIANEKROSTS (JEJAS TREVERSTBEL) BERBAGAI PERUBAHANJ*nrs--ienis ri€krosis KALSIFIKASIAKUMULAST TNTRASELULAR Kal.srfikasj distrofik Kalsifikasi nreiasfatik DEGENERASI HIALIN

JEJAS SEL DAN ADAPTASI SEL T 5PENDAHULUAIU PENYEBAB JEJAS SEL 1. Hipoksia (penurunan oksigen) timbul seba-Pusat perhatian p atolo gi adalah p ada emp at aspekpenyakit: gai hasil dari (1) iskemia (kehilangan suplai darah), (2) oksigenasi inadekuat.(misalnyaI Penyebab (etiologi). kegagalan kardiorespiratorik), atav (3)e Mekanism e ter ladinya (pato genesis).o Perubahan struktur sel dan jaringan (mor- hilangnya kemampuan darah untuk meng- angkut oksigen (misalnya anemia, kera- fologi). cunan karbon monoksida).o Konsekuensi fungsional akibat perubahan 2. Fisika termasuk trauma, panas, dingin, morfologik, seperti yang terlihat secara kli- nik. radiasi dan syok elektrik.&EFIN'ISS PAN PENdVFBAB JEJAS 3. Kimia dan obat-obatan:SHRTA AEAPTAS* SEL a. Obat-obat terapeutik (misalnya acetami-Semua bentuk jejas jaringandimulai dengan per-ubahan molekular atau struktural dalam sel-sel. nophen (Tylenol)).Dalam keadaan normal, sel-sel berada dalam b. Agen non-terapeutik (misalnya timah,'keadaan tet^p stabil' homeostatik. Sel-sel alkohol).bereaksi terhadap pengaruh yang berlawanandengan (1) beradaptasi, (2) mengalami jejas yang 4. Infeksi yaitu virus, rickettsiae, bakteria,reversibel, atau (3) menderita jelas yang tre'versibel dan mati. jamur dan parasit. Ada.ptasi seltimbul pada saat adanyatekanan 5. Reaksi imunologik.fisiologik berlebihan, atau beberapa rangsangan 6. Kelainan genetik.patologik, yang menimbulkan keadaan baru tetapi 7. Ketidakseimbangangrzi.mempertahankan kehidupan sel. Sebagai contohadalah hipertrofi ftertambahnya massa sel) atau NNEKAIU IS!V!E JEJAS SHL pRtruslpatrofi (massa sel berkurang). .{eias tr1 ,uotvsiheladalah perubahan patologik yangdapat kembali Empat sistem intraselular yang mudah ter-jika rangsangan dihilangkan, atau jika penyebab-nya ringan. jeias ire'uersibo:i adalah perubahan ganggu pada jejas sel:patologik yang menetap (permanen). dan menye- o Pemeliharaan keutuhan membran sel,babkan kematian sel. Timbul jika jejas berat ataulama. . Respirasi aerobik dan produksi ATP. o Sintesis enzim dan protein struktural. o Mempertahankan keutuhan aparatus genetik. Sistem-sistem ini saling berkaitan erat, se- hingga jejas pada salah satu akan mengakibatkan kerusakan sistem lain. {}ev\"ubahan rnotlo'i/agi f ejas -re! haru tainpah st'' te/ah tetiadi heieticauan biokirnia claian sr./. Gam-

6 I INTISARI PATOLOGIbaran jejassel tergantung pada jenis jejas, lama- JEJAS SEL HIPOKSIKnya serta berat jejas, selain itu juga tergantungjenis sel yang terkena, keadaan sel tersebut dan (cb. 1.1)kemampuan adaptasinya. Mula-mula hipoksia menyebabkan hilangnya Tiga contoh jejas sel:, (1) jejas hipoksik, (2) fosforilasi oksidatif dan pembentukan ATP oleh mitokondria. Penurunan ATP (dan peningkatanjejas kimia; dan (3) jejas karena virus, yang AMP) merangsang fruktokinase dan fosforilasi,serupa dengan jejas karena radikal bebas.- ff\l*fLifl4ftiYofalkto54ssliao;di.l,al#a{tsi\fr-t'r*#bh\" -'\"\"\ yATP/#- -,-\",fu**- \--*:L- \*lolr Kemungkinan mekanisme Lihat teks6clrlF--.*f/ ftu,t^arGEPeHnRerE{rmrs-iuenblklaeersllrneumgncmktamakgftrkP'baiisronarnb\"ma1fnKysui\"pbnrHaae\"nN'mlg\",o\"anik-r,rvAofkr^G{erovcntmigikatlYgto,iiiFInutg\mopire\ngnnap,tltarl\+tiair.ra'n/on'AlttI;|I-mnEtlefreoskatloanriynnsa-poemmyrssPaiennnlatg\nJeinsJdr appraonrelienmak I q Lt*fip{ *.${&,qrfqqt8rss,.: l' - Jejas membrann Pelepasan enzim iltb-&s-rlrJ lisosom intraselular lca-- influks fPengeluaranot I enzlm * (CPK, LDH}oE sV It! +Basofilia ( +RNP) ACat- dalam mitokondriaul perubahan inti= pencernaan proteinGambar 1.1 , Postulat urutan peristiwa pada jejas iskemik. Perhatikan walaupun fosforilasi oksidatifdan kadar ATP menurun berperan penting, tetapi iskemia sendiri menyebabkan kerusakan langsungpada membran.

JEJAS SEL DAN ADAPTASI SEL I 7sehingga terjadi glikolisis aerobik. Glikogen Dua peristiwa kritis pada jejas ireversibel:menurun dengan cepat, dan terbentuk asam penurunan ATP dan kerusakan membran sel.laktat serta.fosfat inorganik, sehingga menurun- o Penurunan ATP. Peristiwa awal pada jejas selkan pH iintrasel'ular,. Padi'saat .ini terjadi peng-gumpalan kromatin inti. akibat perubahan fungsional dan strukturalJejas Reversibel pada hipoksia iskemik, jrg terdapar padaManifestasi jejas hipoksik nonletal yang sering kerusakan membran sel; tetapi hal ini masihdanterjadt awal, adalah pembengkakan sel abut. kontroversial apakah penurunan ATP iniIni disebabkan oleh: adalah penyebab langsung atau primer dario Kegagalan transpor membran aktif Na*, ireversibiiitas. K*-ATPase, menyelabkan natrium masuk . Kerusakan membran sel. Fase paling awal dari ke dalam sel, kalium berdifusi ke luar sel dan jejas ireversibel berhubungan dengan defek terjadi pengumpu[an air isosmotik. fungsional dan struktural membran sel. Ber- bagai mekanisme dapat menyebabkan atauo Peningkatan muatan osmotik intraselular turut berpe ran pada kerusakan membran: karena akumulasi fosfat inorganik, laktat dan 1. Kehilangan fosfolipid progresif, yang dise- \"purin nukleosida\". babkan oleh: Temuan awal lain padajejashipoksik adalahiemisahan ribosom dari endoplasmik retiku- o Aktivasi membran fosfolipase oleh pe- ningkatan qtosolic calcium, mengaki-lum, pembentukan gelembung membran, dan batkan degradasi fosfolipid dan kehigambaran mielin. Semua perwbahan di atas dapat langan fosfolipid; ataub.embaLi jika oksigenasi membaik. r Penurunan reacylatioz dan sintesis fos-Jejas lreversibel folipid, mungkin berkaitan dengan hi-Jejas ireversibel ditandai oleh vakuoiisasi berat langnya ATP.pada mitokondria, kerusakan membran plasmayang luas, pembengkakan lisosom dan tampak 2. Abnormalitas sitoskeletal. Peningkata n cyto-kepadatan yang besar, amorf dalam mitokon-dria. Jejas pada membran lisosom menyebabkan solic calcium menyebabkan aktivasi pro-kebbcoran enzimke dalam sitoplasma, dan oleh tease intraselular yang dapat mengakibat- kan degradasi elemen sitoskeletal inter-enzim yang telah diaktifkan terjadi digesti mediet, membuat membran sel menjadienzimatik sel dan komponen inti, yang meng- rentan terhadap peregangan dan ruptur,akibatkan perubahan inti karakteristrik untuk tenrtama jika sel sembab.kematian sel Qihat bawab). 3. Radikal obsigen toksik. Yang terlibat pada jejas reperfusi yang timbul setelah pemu- lihan aliran darah pada organ iskemik.

8 I INTISARI PATOLOGI Oksigen toksik ini banyak dihasilkan oleh Radikal Berasal dari derivat ksr$en sebukan leukosit polimorfonuklear . Radikal bebas berasal dari derivat oksigen yang 4. Produk.penghancuran lipid. Dalam sel-sel sangat toksik (lihat baruab). iskemik tertimbun asam lemak bebas dan . Superoksida dihasilkan langsung selama auto- lisofosfolipid sebagai hasil degradasi fosfo- lipid, yang secara langsung toksik untuk oksidasi dalam mitokondri^, atau secara en- membran. zimatik oleh oksidase: Hilangnya keutuhan membran menye- 92 --S!9as - 6, -babkan influks (pemasukan) kalsium masif dariruang ekstraselular, mengakibatkan disfungsi Superoksida diinaktivasi oleh superoksidamitokondria, inhibisi enzimselular, denaturasi dismutase (SOD):protein, dan perubahan sitologik karakteristrikuntuk nekrosis koagulativa (lihat ba-,oab). Oz' + Oz' + 2H* SoD HzOz + Oz Sebagai ringkasan, hipoksia mempenga- 'ruhi fosforilasi oksidatif dan karenanya juga o Hidrogen peroksida dihasilkanmempengaruhi sintesa ATP. Kerusakan membran l. Oleh dismutasi superoksida (lihat ata). 2. Secara langsung oleh oksidase yang adamerupakan keadaan yang kritis pada jejas selyang menuju kematian, dan kalsium adalah dalam peroksisomes.mediator penting pada perubahan biokimtay^ng o Radikal l:iriroksiL dibentukmengakibatkan kematian sel. 1.. Oleh hidrolisis air yang disebabkan oleh radiasi ion.RADIKAL BEBAS DAN JEJAS SE!- H1O *. H' + OH'Radikal bebas sangat reaktif, tidak stabil, ber-interaksi dengan protein, lipid dan karbohidrat 2. Oleh interaksi dengan metal transisionalserta terkait dengan jejas sel yang disebabkanoleh bermacam-macam bahan kimia dan peris- dalam reaksi Fenton.tiwa biologik. Fe+++ H20r-+ Fe+++ + OH' + OH-Radikal bebas timbul oleho Absorpsi radiasi energi (cahaya ultraviolet, 3. Melalui reaksi Haber-'Weiss: HrO2 + Os' a OH'+ OH* + O? sinar-X). Radikal bebas menyebabkan jejas sel me-o Reaksi metabolik oksidatif.o Konversi enzimatik dari bahan kimia eksogen lalui peroksidasi lipid, ikatan silang protein atau obat-obatan

JEJAS SEL DAN ADAPTASI SEL I 9dengan pembentukan ikatan disulfida, inak- o Dengan konversi menjadi metabolit toksiktivasi enzim sulfhidril dan induksi mutasi DNA reaktif. Metabolit toksik ini menyebabkanyang mengganggu pertumbuhan sel. jejas sel baik dengan ikatan kovalen langsung Terminasi radikal bebas timbul baik me- pada lipid dan protein membran, atau lebihlalui kerusakan spontan atau dengan inaktivasi sering dengan pembentukan radikal bebas reaktif, seperti yang telah disebutkan.oleh berbagai mekanisme: Contoh jejas kimia adalah sebagai berikut.t. Antioksidan (vitamin E, glutation, serulo- Jeyas Sel karena CCI4 plasmin dan transferin). Transferin meng- ikat besi bebas yang mengkatalisa pemben- :.i1.;: banyak dipakai pada industri laundry tukan radikal bebas. (\"dry-cleaning\"). CCla diubah menjadi ;.2. Enzim-enzim dalam retikulum endoplasmik halus di hati oleh o Superoksida dismutase r:\"..,,:'i,;. ,i.,.i I ,o memulai peroksidasi lipid dan r Katalase reaksi autokatalitik yang menyebabkan pem- bengkakan dan penghancuran retikulum endo- 2HzOz -02 +2HzO plasmik, disosiasi ribosom serta penurunan sin- tesa protein hati. Hilangnya protein pengikat o Glutation peroksidase lipid menyebabkan akumulasi lipid dan perle- makan hati. Ini diikuti oleh pembengkakan sel ZOH. + 2GSH -* 2H?O * CSSG progresif, kerusakan membran plasma dan kema- dtau tian sel. HzOz+2GSH-2IlzO+GSSG JEJAS SEL KARFIUA VIRUSPada banyak proses patologik hasil akhir Virus menyebabkan dua jenis perubahan sel: o Virus sitolitik-sitopatik yang menyebabkanstimulasi radikal bebas tergantung pada ke- jejas sel dan lisis.seimbangan ^fltara pembentukan dan terminasi o Virus onkogenikpenyebab tumor (lihatBab7)radikal bebas. Virus sitopatik menyebabkan jejas sel me-JEJAS KiMIA laluiBahan-bahan kimia menyebabkan jejas sel me- o Efek sitopatik langsung, atau melalui \"lalui dua mekanisme: o Induksi reaksi imun terhadap virus atan) anti-o Secara langsung, misalnya merkuri dari mer- gen sel yang berubah karena virus. kuri klorida terikat pada gugus SH protein membran sel, menyebabkan peningkatan per- meabilitas dan inhibisi transportasi yang ter- gantung pada ATPase.

1O I INTISARI PATOLOGI &ffi (A) Sel Normal (B) Jeias reversibel &-*- ffi (C) Jeias irevetsihelGambar 1.2. Gambaran skematik sel normal (4, perubahan ultrastruktur pada jejas reversibel (B) dan pada jejas ireversibel (C), Efek sitopatik langsung mengikuti per- a{vu fusi secara langsung; diikuti replikasi aktiflekatan virus pada reseptor sel tuan rumah virus dalam sel.(host). Masuknya virus ke dalam sel melalui Respons sel terhadap replikasi virus mem-fagositosis, endositosis dalam vesikel simpai, berikan berbagai bentuk morfologi:

JEJAS SEL DAN ADAPTASI SEL I 11 o Lisis sel, karena gangguan virus pada sintesis lah piknosis (inti kecil, padat), kariolkis (inri pucat, larut) dan karioreksis (inti pecah men- makromolekular dan permeabilitas membran. jadi beberapa gumpalan). r Perubahan sitoskeletal. Apoptasis adalah gambaran morfologik o Pembentukan sel \"sinsitial\" atau sei datia ber- kematian sel yang timbul selama embriogenesis, inti banyak. dalam evolusi jarrngan yang tergantung hormon, dalam sitotoksisitas yang ditimbulkan limfosit o Pembentukan badan inklusi berisi virion atau T, dan dalam beberapa keadaan patologik (misal- protein virus, dalam inti atau sitoplasma. nya badan Councilman pada hepatitis virus). Apoptosis menyangkut kerusakan DNA secara MORFOLOGI SEL DENGAN JEJAS cepat, mungkin karena atr<tivasi endonuklease endogen dan kondensasi dini serta fragmentasi Perubahan ultrastrukturai telah dibahas lebih kromatin, kemudian diikuti oleh lisis sei. Keping- dulu dirunjukkan pada Gambar 1..2. keping badan dpoptotik difagositosis oleh ma- krofag yang berdekatan. .IEJAS REVERSIBEL JEN'S-JEN'S TVEKROS'S Pembengkakan sel adalah manifestasi umum jejas Tergantung pada keseimbangan antara dena- reversibel y^ng terlihat dengan mikroskop turasi dan digesti. Pola nekrosis yang paling cahaya. Pada sel-sel yang terlibat metabolisme . iemak, perlemakan fatrl change) juga dapat umum terdapat pada miokardium, ginjal, hati' merupakan jejas reversibel (lihat selanjutnya) dan organ-organ lain. NEKROSIS (JEJAS IREVERSIBEL) o.. Nelerasis acialah perubahan morfologik yang meng- Timbul jika autolisis dan heterolisis lebih ikuti leematian sel pada jaringan atdu orgdn hidup. banyak daripada denaturasi protein. Dapat Dua proses penyebab perubaban morfologik timbul di otak dan infeksi bakterial lokal dasar nekrosis: (abses). (\"Fat necrosis\"). Merupakan o Denaturasi protein. . . Digesti enzimatik organel dan sitosol. akibat kerja lipase yang mengkatalisa dekom- Autolisis menunjukkan digesti enzimatik oleh lisosom sel-sel mati itu sendiri. Heterolisis posisi trigliserida menjadi asam lemak, yang adalah digesti oleh lisosom leukosit yang ber- pindah dari tempat lain. kemudian berikatan dengan kalsium mem- o Sel nekrotik berwarna eosinofilik, seperti kaca bentuk sabun kalsium. (\"glassy\") dan dapat bervakuol. Membran sel pecah-pecah. Perubahan inti sel nekrotik ada- . Karakteristrik untuk iesi tuberkulosa. Makroskopik tampak materi

12 I INTISARI PATOLOGI sepefti keju, lunak, rapuh dan secara mikros- nutrisi protein, diabetes melitus, obesitas, hepa- kopik merupakan debris amorfus. totoksin dan obat-ob atan. Hati dengan perle-AKU|\trULASI IruTMASHLULAR makan tampak membesar, kuning dan ber- minyak. Secara mikroskopik, lemak tampakProtein, karbohidrat dan lipid dapat tertimbun sebagai tetesan lemak yang kecil dalam sito-dalam sel dan kadang-kadang menyebabkan jejas plasma atau sebagai vakuol yang besar. Keadaansel. Bahan-bahan ini dapat: ini disebabkan oleh salah satu mekanismeo Merupakan konstituen $,:)r i; rl,i dalam sel yang berikut, seperti tampak pada Gambar 1.3: berlebihan. e Pemasukan asam lemak bebas yang berle-o Merupakan substansi /bahan,,,i,,t iti r,,,,;i, biasa- bihan ke dalam hati (misalnya pada kela- nya hasil dari metabolisme abnormal. par an, terapi kortikosteroid).r Merupakan,ar!:-,i::ir.:..,, f*/v{/!e\ Proses yang menyebabkan akumulasi intra- wsel abnormal adalah: \\''i*t-*/o Metabolisme ,;irr:i,'ri,u,,;r'i dari substansi endo- \ gen ii,:rr,\"':'r:i, (misalnya perlemakan hati).o 5t,jl;,t::;,,.r.,*ji:r l::j,ti,ri. yang diperlukan untuk 'metabolisme substansi endogen normal atau abnormal (misalnya \"lysosomal storage disease\").o ;'-l',,,i.rt.:ri; .3.i::i.,t,i,r:'fl\":, l:',i:.1,:;;,:':.i ,11;;;,;1,;1,.:.,;;1; (miSalnya makrofag yang mengandung karbon).PERLEMAKAN {'-FATTV Gambar 1.3. Mekanisme pada patogenesisi hati.SF{AIUGH'} llustrasi ini menggambarkan \"uptake\" dan meta- bolisme asam lemak pada hati, pembentukan tri-Yaitu akumulasi berlebihan konstituen normal gliserida dan sekresi lipoprotein. Defek pada keenamdalam sel dan menyebabkan peningkatan absolutlipid intraselular. Tampak pembentukan vakuol- langkah tersebut dapat mengakibatkan akumulasivakuol lemak intraselular. Dapat r.erjadi pada trigliserida dan perlemakan hati.hampir seluruh organ, tetapi tersering pada hati;jika luas dapat menjadi sirosis. PATOGENESIS PERLEMAKAN HATIPenyebab perlemakan hati adalah alkohol, mal-

JEJAS SEL DAN ADAPTASI SEL I 13 o Peningkatan sintesa asam lemak. o Antrakosls. Akumulasi karbon dalam ma- o Penurunan oksidasi asam lemak. krofag di paru dan kelenjar getah bening o Peningkatan esterifikasi asam lemak menjadi akibat polusi udara. trigliserida, yang disebabkan karena mening- o Ra:iah (\"Tattoo\"). Pigmen yang disuntikkan, katnya alfa gliserofosfat (alkohol). difagosit oleh makrofag dan menetap selama- o Penurunan sintesa apoprotein fteracunan kar- nya dalam sel-sel sena ekstraselular. bon tetraklorida). o Pignien endagen. Yaitu meliputi: o Sekresi lipoprotein dari hati terganggu (alkohol, o \"!,ipofusin\". Pigmen yang secara mikros- Penggunaan asam ofotik). kopik berwarna kuning-coklat, halus, gra-Akffrffi$fa.ss &elmek yitfiS f€${? nul-granul intrasitoplasmik, biasanya ber- kaitan dengan atrofi (atrofi coKat'/ \"Brown o Pada aterosklerosis, akumulasi lemak dalam atropy\"). Terdiri atas kompleks lipid, fos- folipid dan protein, diduga berasal dari. sel otot polos dan makrofag dengan mekanisme hasil peroksidasi lemak majemuk tak jenuh (\"polyunsaturated lipids\") membran sel. yang didiskusikan padaBab 7. o l4eianin. Pigmen endogen, bukan berasal dari hemoglobin, berwarna coklat-hitam.. Pada hiperlipidemia herediter dan yang didapat, Terbentuk ketika enzim tirosinase menga- talisa oksidasi tirosin menjadi dihidrok- lipid tertimbun dalam makrofag dan sel-sel sifenilalanin dalam melanosit. Penyakit- penyakit yang menyangkut melanin dibi- mesenkimal. carakan pada Bab 18. o !{enasiderin. Pigmen yang berasal daria Pada fokus jejas sel dan inflamasi, terdapat hemoglobin, berwarna kuning emas sampai coklat, granular. Terdiri atas kumpulan makrofag yang mengandung lipid hasil dari misel-misel feritin (\"ferritin micelles\"). Aku- fagositosis lemak yang berasal dari sel yang mulasi intraselular timbul sebagai proses lokal atau sistemik. terkena jejas (\"foamy macrophage\"). h':rnt,si,.ierosis iohal adalah basil dari per-&KU rW L$ F\"&S $ X rdTffi eS tr $-EJ e*AF* darahan masif atau ruptur pembuluh darah kecilYAruffi IAflfrg karena kongesti vaskular. Hemoglobin difagosit oleh makrofag, dan enzim lisosom mengubah- o Pvatein. Contoh: pada proteinuria, terjadi nya menjadi hemosiderin yaitu pigmen yang reabsorpsi protein di tubulus proksimal. Sel- mengandung feritin. sel plasma berisi imunoglobulin di antara sis- terna retikulum endoplasmik yang mengem- bang (badan Russell).o Glikalsrc. Contoh: \"storage disease\" genetik.o Ko,\"tryieks liptd dan poLk;karicla. Contoh penya- kit Gaucher, penyakit Niemann-Pick. o ])itnen t:bsct-qen. Yaitu meliputi:

14 I INTISARI PATOLOGI Hemosiderosis sistenrik. r.erjadi dengan: ADAPTA$I $ELULAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN . Meningkatnya absorpsi besi yang dikon- DIFEREI\ISIASI sumsi (hemokromatosis primer). ATROFI r Gangguan pemakaian besi (misalnya tala- Atrofi adalah mengecilnya sel akibat hilangnya semia). substansi sel. Penyebab atro[i adalah: o Anemia hemolitik, menyebabkan peng- o Penurunan beban keria. hancuran berlebihan sel darah merah. o Kehilangan persarafan. o Transfusi, meningkatkan besi eksogen. o Berkurangnya suplai darah.PERUBAHAN SUBSELULAR o Nutrisi inadekuat.LrsosoM e Kehilangan stimulasi endokrin.I ,';1,.;.,. ,':, ',,, ,. adalah fagositosis materi dari ling- o Menua. kungan eksternal. Contah: fagositosis dan Sel-sel atrofi fungsinya berkurang tetapi tidak degradasi bakteri oleh leukosit, pembersihan debris nekrotik oleh makrofag, reabsorpsi mati. Sel-sel ini menunjukkan autofagi dengan protein oleh tubulus proksimal. penurunan jumlah organel sel, dan sering tam-o .: ,;::...'i.' adalah fagositosis organel-organel pak peningkatan jumlah :.l.: Kom- intraselular yang memburuk oleh lisosom, ponen yang tidak dapat dicerna, diubah menjadi yaitu mitokondria dan retikulum endoplas- granui-granul lipofusin yang dalam jumlah mik. Autofagi terutam a pada sel-sel yang cukup membuat organ berwarna coklat (\"brown mengalami atrofi lisosom dengan debris yang tidak dapat dicerna (vakuol autofagik) dapat atrophy\"). menetap dalam selsebagai : ' l HIPERTROFI DAN HIPERPLASIA atau dikeluarkan dari se1.HIPERTROFI RETIKULUM perubahan ini ukuran organ bertambah besar.ENDOPLASMIK HALUS Hipertrofi dapat fisiologik atau patologik.Obat-obat tertentu (misalnya fenobarbital) me- Penyebab hipertrofi:rangsang hipertrofi retikulum endoplasmik halus. I. Peningkatan kebutuhan fungsional, misal-Detoksifikasi obat-obat ini dengan macam- nya hipertrofi otot bercorak pada binaraga-macam jalur fungsi oksidase transport elektron wan (fisiologik) atau hipertrofi otot jantung pada penyakit jantung (patologik).(P-450). Ini mengakibatkan peningkatan tole-ransi obat dan peningkatan kemampuan detok-sifikasi obat-obat lain dengan cara yang sama.

JEJAS SEL DAN ADAPTASI SEL I 15 2. Rangsangan hormon spesifik, misalnya o Pengaruh faktor pertumbuhan setempat hipertrofi uterus selama kehamilan. pada sel target (misalnya proliferasi sel-sel Hiperplasia *rrupoLon pen in gkatan jurnlab jaringan ikat pada penyembuhan luka, sel dalam sud.tu orgdn atau jaringan. Biasanya di- atau proliferasi epitel skuamosa yang sertai hipertrofi. Hiperplasia dapat timbul hanya pada sel-sel yang mampu membuat DNA (seperti disebabkan oleh virus). sel-sel epitelial, hematopoetik dan jaringan ikat). Sel saraf, otot skeletal dan otot jantung hanya Pada hiperplasia patologik, jika stimulus sedikit atau tidak mampu tumbuh hiperplastik. Oleh karena itu sel-sel otot hampir murni hiper- mereda, hiperplasia menghilang. Jadi sel mem- trofi jika dirangsang dengan peningkatan fungsi berikan respons terhadap kontrol permmbuhan, atau hormon. bedakan dengan neoplasia. \Walaupun begitu hiperplasia patologik merupakan tempat yang Hiperplasia dapat fisiologik atau patologik. subur dimana akhirnya timbul proliferasi kega- nasan. Sebagai contoh adalah hiperplasia endo- l. Hiperplasiafi.siologik: metrium dan serviks (I-ihat Bab 16),yangmerupa- 'o Hiperplasia hormonal (misalnya proli- kan prekursor kanker endometrium dan serviks. ferasi endometrium setelah stimulasi METAPLASIA estrogen). Metaplasia adalah perubahan yang reversibel,I . Hiperplasia kompensasi (misalnya hiper- yaitu jenis sel dewasa yang satu digantikan oleh yang lain (epitelial atau mesenkimal). Contoh- plasia hati setelah hepatektomi parsial). nya adalah metaplasia skuamosa epitel respira- Setelah hepatektomi parsial, indeks mitosis torik sebagai respons terhadap iritasi kronik. rValaupun epitel metaplastik jinak, tetapi jika sel hepar meningkat nyata, dan akhirnya hati pengaruh yang menimbulkan metaplasia itu mencapai berat normal (12hari setelah hepatek- tomi). Regenerasi hepar disebabkan oleh faktor menetap, dapat menimbulkan metaplasia atipik pertumbuhan (misalnya transforming grorlth y ang dap at b erub ah gan as. Met apl asia juga dap atfactor a) yang diproduksi oleh sel hati yang timbul pada sel mesenkimal yaitu fibroblas dapat masih ada. Penghentian pertumbuhan sel disebab- berubah menjadi osteoblas atau kondroblas dan kan oleh inhibitor pertumbuhan (misalny a tran s - kemudian membentuk tuiang atau tulang rawan.fo rm ing gr o rut h faa o r B) yan g dip roduksi oleh s el hati non-parenkimal. BERBAGAI PERUBAHAN KALSIFIKASI2. Hiperplasiapatologik: Kalsifikasi patologik menyatakan secara tidak o Rangsangan hormonal yang berlebihan lan gsung deposit abnormal gar ^m-gar ^m kalsium (misalnya hiperestrinisme dan hiperpia- sia endometrium atipik).

16 I INTISARI PATOLOGI 1:-.':,,&$ A i t kalairtg:bg1t;,,i{t.agngp;a;i,t$!ld,taikeura.dhnt e,.kKiasii'.r'ir:.;mdelri*h,pa9-ur'sepq1$ rd uth\"m1Sa4r:.$ffi, *et{ia;iil rpad$aiipA*,;t inf ;1ul.a1tkrti'4 l*:f:@pa&r','',hi*logikq;\",,.f€tliw,arnai,,denga*,t{eirta,..: s{6eE},,,,.tokiiin dan,,':1' 1';;,, :, 1;.,',':keduanya.,,,',i,i,, r,.,,.,.,r'',r .,\"1 \"' : r :r: r'i : : :il Ebsin, ., \"r :. :,.. :Dua fase kalsifikasi: :': :::.:,' .: .,,,(jamtob, hial in',intyi;sglufar ;l.t' Pel w'i] a aa {gtnitLat;o6't}.'1is1[1tl'' s fu 51vs,q s [M,lL/-',; Absorpsi protein rnenimbulkan:,'buiiran'dalam vesikel pada membran (200 nm) yang butiran hialin,'dalana sel epitel proksimalmemeliaikan k*liium dengan afinitalnya ter- pada ginial.hadap tosfolipid asa$l. Te{adr aft}rmulasi 2. Badan Russel pada sel plasma. .). Inklusi virus dalam'sitoplasma atau inti.,,fosfat akibat kerja fosfatase yang terikat padamembran. Permulaan kalsifikasi intraselularini timbul pada mitokondria sel yang mati. 4. Massa filamen intermediet yang berubahc P(ngeTnban|4an (P ropagation\") pembentukan (sepeni hialin alkoholik, libat Bab 13).kristal tergantung pada konsentrasi kalsium Htalin eit,It,t,.rult -timbul pada aneriolos-dan fosfat, adanya inhibitor mineral dan klerosis hialin, arerosklerosis da' pada glomerulikolagen' y'saepneg\" r.tr.iuhst.aiak,l.'inAitnettLaopirdi s,(-etl-ihb--aetptBl-n-a-y-b^aa-a)dajwla-ahtapmropteaiknKa Jse fi$<n si F,4e fas f;l fi$g fibrilar dengan karakteristrik biokimia spesifik.Akibar dari hiperkalsemia yang disebabkan oleh Amiloid dapat dibedakan dari jaringan ikathiperparatiroidisme, intoksikasi vitamin D, hialin dengan pewarnaan mr,rab leorLga\" Amiloidsarkoidosis sisremik, hipertiroidisme, penyakit akan berwarna merah dan menunjukkan \"apple-Addison, tumor tulang, kanker tulang metas- green bipolar refringence\".


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook