Lain40 Aspirasi lvlekonium, Paralisis Serebral, dan Penyakit 329Tabel 40-3 mempedihatkan distr-ibusi aritmia jantung. Aritmra jinak (ekstrasistoieterisolasi) metupakan aritmia yang paling sering <irjumpai. Prognosis janin dengan btadikardi persisten kurang baik. Bradrkardi biasanyateriadi akibat kelainan sttuktr.rtal mayor di septurn attioventrikei, atau akibat blokjanrung. Sepatr.rh ibu dad anak-anak dengan bioh jantung kongenital memtlii<rantibodi tethadap janngan miokatdium janin. Antibodi antr-SS-A (anti-Ro)adalah salah satr.r yang paling sering ditemukan dan tampaknya berikatan denganjaringan penghantar. Sar-angn1'a, peradangan jaringan lang dipicu oleh antibodiini rnenyebabkan kerusakan permanen, dan janin yang bertahan hidup seringmemerlukan alat pacu jantung saat lahir.PEhIYAKIT PERDARAHAN PADA NEONATUSIni adalah gangguan pada neonatus yang ditandai oieh perdarahan spontaninternal atau eksternal disettai oleh hipoprotrombinemia dan kadat faktor-faktot pembekuan dependen-vitamin I{ Iainnya yang rendah (V, Vn, IX, danX). Perdarahan dapat dimulai kapan saja setelah lzhir tetapi biasanva tertundasehari atau dua hari. Bayi mungkrn tampak matur dan sehat, meksipun terdapatpeningkatan insidensi bryi prematr:r. I{ausa selain defisiensi vitamin I{ antaralain adalah hemofilia, sifilis kongenital, sepsis, purpura rrombositopenia,erittoblastosis, dan perdatahan intrakranium. I{ipoprotrombinernia tampaknya tetjadi akibat gangguan transportasivitamin It, melalui plasenta ke janin. I{adar vitamin I{, plasrna sedrkrt berkurangpada rvanita hamil dibandingkan rvanita tidak hamil, dan belum jelas seberapabanyak vitamin I{ vang rnelervati piasenta. I{ausa utama penyakit perdalahnn padaTABEL 40-3 Jenis Aritmia pada 198 Janin dari Kehamilan yang Dirujuk ke YaleUniversity Ekstfasistole terisolasir (1 64) Alrium (145) Ventrikel (19) Aritmia menetap (34) Takikardi supraventrikel (l 5) Blok jantung komplet (B) F/utler dtau fibrilasi atrium (5) Takikardi ventrikel (2) Blok jantung derajat-dua (2) Bradikardi sinus (2)Jumlah janin pada masing-masing aritmia dicantumkan dalam tanda kurung. Sunrber: Dari KleinmanCS, Copel JA, Weinstein EM, Santulli TV, Hobbins JC: ln utero diagnosis and treatment of fetalsupraventricular tachycardia. Semin Perinatol 9:1 1 3, 1985.
330 lll Bayi Baru Lahirneonarus akibat defisiensi vitamin I( tampakny a adalahdefisiensi dieteuk vitaminI{ akibat hanya mengonsumsi ASI yang hanya mengandung sedikit vitamin I{.Faktor pembekuan dependen-vitamrn I{ iuga dapat betkurang padabayi dari ibuyang mengonsumi obat antikejang (ihat Bab 13). Penyakit petdarahan pada neonatus dapat drhindari dengan penprntikanintramuskulus vitamin I(, (fitonadion) 1 mg setelah lahir. Untuk terapi perdarahanakuf, obat ini drsunukkan intravena.TROMBOSITOPENIATrombositopenia Imun (ITP)Meskipun jatang, terjadipemindahan IgG antitrombosrt dad ibu dan menyebabkantrombositop eniapadajanin-neonatus. I(asus-kasus yang betat biasanya disebabkanoleh trombositopenia aloimun meskipun juga dapat berkaitan dengan penyakitotoimun ibu, terutama trombositopenia imun. Tetapi trombositopenia pada ibuadalah kortikosteroid yang meningkatkan kadar trombosit ibu; namun, terapi iniumumnya tidak memengaruhi ttombositopenia ianin (lihat Bab 10(r)'Trombositopenia Aloimun (Isoimun) (ATP)Trombositopenia jenis iru betbeda dengan ttombositopenia imunologis dalambeberapa aspek penting. I{atena disebabkan oleh isoimunisasi ibu terhadapantigen trombosit janin seperti pada isoimunisasi antigen-D (lihat Bab 3B), hitungtrombosit ibu selalu notmal. Oleh katena itu, aloimunisasi belum dapat dicurigailirngga setelah lahknva bayi yang kemudian terjangkit penyakit. Perbedaan pentinglain adalah bahwa trombositopenia janin pada ATP sering patah sehingga tetjadiperdarahan intraktanium janin Qihat Bab 39). Insidensi ATP dilapotkan betkisardati 1 dalam 1000 hingga 1 dalam 10.000 kelahiran hidup. Diagnosis sering dapat ditegakkan betdasarkan gejala klinis saat ibumemperlihatkan hitung trombosit yang notmai tanpa tanda-tanda penyakitimunologis, s edangkan bayrnya mengalami tombositop enia tanpz tanda-tandapenyakit lain. Pada kehamilan berikutnya, ttombositopen-ia janin kambuh pada70 hingga 90 petsen kasus. Hal yang penting, penatalaksanaan pada kehamilanberikutnya adalah diagnosis trombositopenia janin dengan kordosentesis diikuuoleh pemberian irnunoglobulin inttavena kepada ibu dalam dosis masif'POLISITEMIA DAN SINDROM HIPERVISKOSITASBeberapa keadaan mempetmudah timbulnya polisitemia, yar'g akhitnyamenyebabkan, hiperviskositas pada janin. I{eadaan tersebut ^nta:ra lain adalah
, Lain40 Aspirasi Mekonium, Paralisis Serebral, dan Penyakit 331hipoksia kronis in uterodan transfusi dari salah satu kembar transplasent a. Jlkakadar hematokdt meningkat melebihi 65, kekentalan darah sangat meningkat.Gejala dan tanda mencakup pletora, sianosis, dan gangguan neurologis.Untuk bacaan lebih lanjut, lihat Bab'39 IYilliam Obrtetrir, ed. ke-21.a
41 Kematian JaninAngka iahir mati untuk berat badan lahir 500 g atau lebih telah jauh menutunselama dekade terakhir. Bersama dengan penutunan angka iahir mati, pola kausalahir mati juga betubah betmakna. Dengan kemajuan dalam bidang obstetrik,genetika klinik, ilmu kedokteran feto-maternal dan neonatus, dan patologiper-inatal, semakin banyak kasus lahir mati yang semula dikategodkan sebagai\"tidak diketahui sebabnya\" sekatang drkaitkan.dengan kausa tertentu. Informasisemacam ini dapat meningkatkan penatalaksanaan kehamilan betikutnya. I{ausa kematian janin yang umum adalah infeksi, malfotmasi, hambatanperfumbuhan janin, dan solusio plasenta. Akan tetapi, lebih dari sepetempatkematian janin tidak dapat dijelaskan sebabnya.PENYEBAB KEMATIAN JANINDiakui bahwa otopsi yang dilakukan oleh ahli patoiogi dengan keahlian dalampenyakit janin danplasenta, dibantu oleh suatu timyangmencakupilmu kedoktetanfetomatetnal, genetika, dan spesiaiis anak, sering dapat menentukan penyebabiahir mati. Penyebab kematian janin secara umum dikategotisasikan sebagai kausajanin, plasenta, atav ibu. Sebagian kausa kematian janin dipetlihatkan di Tabel 41,-1,.Kausa JaninAntara 25 dan 40 persen kasus lahir mati memiliki kausa ianin dan mencakupanomali kongenital, infeksi, malnutdsi, hi&ops nonirnun, dan isoimunisasi anti-D. Insidensi malformasi kongenital mayor yang dilaporkan pada bayi lahirmati sangat bervariasi, dan berganrung pada apakah dilakukan otopsi. Sekitatsepettiga kematian janin disebabkao oleh anomali struktutal, dan yang tetseringkarena cacat nearal-tube, hidrops, hidrosefalus tedsolasi dan penyakit jantungkongenital kompieks. Anomal-i stfuktural dan aneuploidl ini dapat didiagnosissecara antenatal. Insidensi lahir mati akibat infeksi pada ianin tampaknya sangat konsisten'Enam persen kasus bayi lahir mati disebabkan oleh infeksi. Sebagian besardidiagnosis sebagai \"korioamnionitis\", dan sebagian sebagai \"sepsis lanrn atauinftauterus.\" Sifilis kongenital merupakan kausa kematian janin yang lebih seringpada wanita dari golongan sosial ekonomi lemah. Infeksi iarn yang berpotensimenyebabkan kematian adalah infeksi sitomegalovirus, patvovirus 819, rubela,varisela, dan listeriosis. 332
41 Kematian Janin 333TABET 41-1 Beberapa Kausa Kematian faninKausa PlasentaSekitar 15 sampai 25 persen kematian janin disebabkan oleh masalah di plasenta,membtan, atau tali pusat. Solusio plasenta (hhat Bab 25) adalah kausa tunggalkematian janin yang dapat diidenufi kasi. Infeksi plasenta Jan m.-br afi y^ngsecara klinis betmakna jarangterjaditanpa infeksi yang signiEkan pada janin. Pengecuah.annya adalah tuberkulosis danmalada. Pemedksaan plasenta dan membran secata mikroskopik dapatmembantukita,untuk mengidentifikasi kausa infeksi. I(orioamnionitis ditandai oleh infiltrasikodon oleh leukosit polimorfonukleus dan mononukleus. Akan tetapi, temuanini tidak bersifat spesifik. Infatk plasenta mempedihatkan degenerasi trofoblastik fibrinoid, kalsifikasi,dan infark iskernik akibat oklusi arteri spiralis (ihat Bab 33).Jlka terjadi hipettensiberat, dua pertiga plasenta mempedihatkan infark semacam itu.
334 lll Bayi Baru Lahir Petdarahan ianin-ibu (Lihat Bab 55) dapat sedemikian parah sehlnggamenyebabkan kematian iatin. Petdatahan janin-ibu yang mengancam nyawaberkaitan dengan trauma berat pada ibu. Transftisi kembat-ke-kembar metupakan kausa plasental kematian janinyang sering terjadr pada kehamilan multijanin monokorion (lihat Bab 71).Kausa IbuHalyangmungkin agak mengejutkan adalah bahwa penyakit ibu tidak banyak ber-peran dalam kasus janin lahir mau. Gangguan hi.peftensif dan diabetes adalah duapenyakit ibu yang paLng sedng disebut berkaitan dengan janin lahir mati (5 sampai8 persen dari kasus lahir mati). Antikoagulan lupus dan antibodi antikardiolipin(lthat Bab 89) dilaporkan betkaitan dengan vaskulopati desidua, infark plasenta,hambatan pertumbuhan janin, abortus tekuren, dan kematian janin' Baru-batu ini'dilaporkan adanya ketetkaitan antata ffombofilia hereditet (ihat Bab 88) dan solu-sio plasenta, hambatan pertumbuhan janin, dan lahit mati.Kelahiran Mati yang Tidak Dapat DiielaskanDengan penelitian saksama terhadap pe{alanan klinis, pemeriksaan cefmatterhadap bayi lahir m U y^ng masih baru, dan pemeriksaan labotatorium yangsesuai, termasuk otopsi, masih terdapat sekitat 10 persen kematian ianin yangbelum dapat dijelaskan sebabnya. I{esu[tan daiam menilai kausa kematian janinsemakin besar pada bayi Premarur.EVALUASI BAYI LAHIR MATII{ausa setiap kasus lahk mati pedu diupayakan untuk drketahui. Pertama, adaptasipsikologis ibu terhadap kehiiangan yang signifikan ini dapat diperingan oleh.ltk\"t\"1lrinyu kausa spesi6k. I(edua, hal ini dapat mengunngl rasa bersalah yangmenjadi bagian dari kesedihan tetsebut. Hal yang penting, diagnosis )ang tepatakan membanftr membuat penyuluhan mengenai kekambuhan menjadr lebihtepat dan mungkin dapat dilakukan intervensi untuk mencegah keladian sefupapada kehamtlan berikutnya.Pemeriksaan Klinispemeriksaan yang lengkap pada ba1,i iahir mati, piasenta, dan selaput ketuban hatus dilakukan pada saat pelahiran.Daftar periksa yang digunakan di Parkland Hospital diringkas di Tabel 41-2. Evaluasi GenetikJika otopsi dan pemeriksaan kfomosom dilakukan karena ada indikasi, hampit 35 persen bayi lahir mati ternyata mengidap anomali struktural kongenital. Analisis
41 Kematian Janin 335TABEL 41-2 Protokol Daftar Periksa untuk Pemeriksaan Bayi lahir Mati diParkland HospitalJumlah. pembuluh Panjang :.^. :, .CairanamnionWarna-mekonium, darah \"KonsistensiVolumePl;a-s.e-n-tasitogenetik tethadap semua kasus bayi lahir mati mungkin tidak efisien darisegi biaya. Ameican College of Ob$etriciant and Gltnecologists (1996) menganjurkanpertimbangan pemeriksaan sitologik untuk bayi dengan gambatan dismorfik,anomali, hi&ops, atau hambatan pertumbuhan. Indikasi larn adalah salah satuorang rua yang merupakan pembawa sifat translokasi seimbang, pola kromosommosaik, atau it'wayat lahtr rnati berulang pada kekerabatan tingkat pertama.Pemeriksaan ini juga dapat dipertimbangkan pada kasus yang sama sekali trdakditemukan penjelasan lain.OtopsiPasien harus dibed penluluhan bahwa suatu otopsi lengkap, termasuk fotografi,radlogtafr, dan biakan bakteri dengan penggunaan selektif prosedur sepertipemer-iksaan kromosom dan histopatologts sering dapat menentr-rkan sebabkematian.ASPEK PSIKOLOGISI{ematian janin adalah suaru kejadian yang traumatik secara psikologis bagiwanita yang bersangkutan dan keluarganya. Wanita y^ng melahirkan janin
336 lll Bayi Baru Lahirmeninggal berisiko lebih besar mengalami depresi pascapartum hingga 6 bulanke depan (hhat Bab 117). lTanita yang bersangkutan harus dibed waktu cukupdengan baynyayang telah meninggal setelah melahkkan betsama dengan batangkenangan unruk mengurangi rasa cemas.PENATALAKSANAAN WANITA DENGAN RIWAYAT BAYILAHIR MATIWanita dengan riwayat bayi lahir mati telah lama dianggap berisiko lebih besatmengalami gangguan hasil akhir kehamilan pada kehamiian selaniutnya. Akantetapi, untungnya hanya tetdapat sedikit keadaan yang benar-benar berkaitandengan laht matr berulang. Selain penyakit herediter,hanya penyakit ibu sepertidiabetes, hipetensi kronis, atau trombofi[a hetediter yang meningkatkan risikokekambuhan.Bagalmanapun, wanita hamd yang memiliki iwayat kematian janinumumnya ditawarkan untuk melahirkan janinnya jlka kematangan ianin sudahdapat dipastikan. Manfaat pemeriksaan deny:t jantung janin antepartum padapara wanita ini belum dibuktikan dengan jelas. Ameican College of Obteticiaw andCltnecologists (1999) menganjurkan bahwa sutveilans antepartum drmuiai pada32minggu atau lebih padawantta sehat dengan iwayat bayi lahfu mati. Untuk bacaan lebih lanjut, lihat Bab 39 lVilliaru Obstetics, ed. ke-21.
Search