Kelenjar EndokrinKELENJAR HIPOFISIS Medula Adrenalis Suplai Darah & Sistem Portal Hipotalamus- PULAU.PULAU LANGERHANS Hipofisis SISTEM NEUROENDOKRIN DIFUS Adenohipofisis (Hipofisis Anterior) KELENJAR TIROID Neurohipofisis (H ipofisiS Posterior) Kontrol FungsiTiroidKELENJARADRENAL Penyimpanan & Pelepasan Hormon Tiroid SuplaiDarah KELENJAR PARATIROID Korteks Adrenal KELENJAR PINEAL Korteks Adrenal FetusSel sekretoris kelenjar endokrin melepaskan produknya, mole- tetapi dapat berdifusi melalui membran se1 dan mengaktifkankul pensinyal yang disebut hormon, ke dalam kompartemen reseptor protein sitoplasma pada sel target (Bab 2).vaskular yang berdekatan untuk ambilan oleh kapiler dandistribusi ke seluruh tubuh, bukan secara langsung ke dalam Kmx-KMd&R M'p&ff',XSXSduktus epitelial seperti sel-sel kelenjar eksokrin. Sel endokrin Kelenjar hipofisis (Y:un. hypo, di bawah, + physis, pertumbuh-biasanya beragregat sebagai korda, atau sebagai folikel pada an) memiliki berat sekitar 0,5 g pada orang dewasa, dan me-kasus kelenjar tiroid. Selain kelenjar endokrin khusus yang miliki dimensi sekitar 10 x 13 x 6 mm. Hipofisis terletak didibahas pada bab ini, banyak organ lain yang dikhususkan bawah otak dalam rongga os sphenoidale-yakni sella turcicaunfuk fungsi lain, seperti jantung, timus, usus, ginjal, testis, (Gambar 20-2). Hipofisis berkembang sebagian dari ektodermdan ovarium mengandung berbagai sel endokrin (Gambar oral dan sebagian lagi dari otak yang sedang berkembang (Gambar 20-3). Unsur saraf timbul berupa evaginasi dari dasar20-1). diensefalon dan fumbuh ke arah kaudal sebagai suatu tangkai atau infundibulum yang masih melekat pada otak. Komponen Distribusi melalui sirkulasi memungkinkan hormonbekerja oral muncul sebagai penonjolan keluar ektoderm dari atap mulut primitif embrio dan tumbuh ke arah kranial, mgmbentukpada sel target dengan protein reseptor untuk hormon tersebut suatu struktur yang disebut kantong (Rathke) hipofisis. Se-pada jarak tertentu dari tempat sekresinya. Seperti dibahassecara singkat pada Bab 2, sel endokrin lain menghasilkan lanjutnya, dasar kantong ini menyempit dan memisahkanhormon yang bekerja sangat cepat pada jarak yang pendek.Hal ini dapat melibatkan sekresi parakrin, dengan penyebaran kantong Rathke dari faring. Dinding anterior kantong lalusetempat dalam cairan interstisial atau melalui jalinan pendek sangat menebal sehingga lumen kantong ini berkurang sampaipembuluh darafu seperti halnya ketika gastrin yang dibentuk terbentuk suatu fisura sempit (Gambar 20-3).sel G pilorus mencapai sel target di kelenjar fundus, atau Karena memiliki dua tempat asa1, hipofisis sebenarnya ter- diri atas dua kelenjar-neurohipofisis posterior dan adeno-sekresi jukstakrin, dengan suatu molekui pensinyal yang tetap hipofisis anterior-yang secara anatomis menyatu tetapi me-berada di permukaan sel penyekresi atau matriks ekstraselyang berdekatan dan memengaruhi se1 target ketika se1 ber- miliki fungsi yang berbeda. Neurohipofisis tetap memilikikontak. Sinyal jukstakrin terutama penting pada interaksijaringan yang berkembang. Pada sekresi autokrin, se1 dapat gambaran jaringan SSP yang menjadi asal perkembangannyamenghasilkan molekul yang bekerja pada sel itu sendiri atau dan terdiri atas bagian yang besar, pars nervosa dan infun- dibulum yang lebih kecil dengan tangkai yang melekat padasel bertipe sama. Faktor pertumbuhan yang mirip-insulin (IGF)yang dibentuk sejumlah tipe sel dapat bekerja pada sel yang hipotalamus di eminentia mediana (Gambar 20-2 dan 20-4).sama yang menghasilkannya. Kelenjar endokrin juga sering Adenohipofisis, yang berkembang dari ektoderm oral, me-menjadi organ target untuk hormon lain. Hal ini membanfu miliki tiga bagian: pars distalis yang besar (atau lobustubuh mengatur sekresi hormon melalui suatu mekanisme anterior); pars tuberalis/ yang mengelilingi infundibulum;umpan-balik dan menjaga kadar hormon darah dalam batas- dan pars intermedia yang tipis (Gambar 20-2 dan20-4).batas yang sempit. Suplai Darah & Sistem Portal Hipotalamus- Hipofisis Hormon, seperti neurotransmiter, sering berupa molekulhidrofilik seperti proteiO glikoprotein, peptida atau asam Agar dapat mengerti lungsi hipofisis, kita harus mempelajariamino yang termodifikasi. Protein reseptor ini berada pada pendarahannya terlebih dahulu. Suplai darah hipofisis berasalpermukaan se1 target. Sebagai alternatif, steroid hidrofobikdan hormon tiroid harus beredar pada protein pengangkut, 340
KELENJAR ENDOKRIN I 341HipotalamusHormon antidiuretik (ADH)Oksitosin (OT)Hormon regulatorKelenjar hipofisis Kelenjar pinealH ipofisi s anterior me nyekre si : Melatonin Hormon adrenokortikotropin (ACTH) 1,\"*:A! Hormon penstimulasi-folikel (FSH) Hormon pertumbuhan (GH) ! Hormon luteinisasi (LH) Hormon penstimulasi-melanosit (MSH) Kelenjar tiroid Kelenjar paratiroid Kalsitonin (CT) (berada di permukaan (PRL)Prolaktin posterior tiroid) -ieHormon penstimulasi-tiroid (TSH) _-/r''' tiroid (TH) Hormon paratiroid (PTH)H ipofi sis poste rior mele paska n : (Timus) Hormon antidiuretik (ADH) Timopoietin Timosin Oksitosin (OT)(Jantung) Saluran gastrointestinal (Gl)Atriopeptin Kolesistokinin (CCK) Peptida inhibitorik gaster (GlP)Kelenjar adrenal GastrinKorteks: Sekretin Peptida intestinal vasoaktif (Vl P) KortikosteroidMedula: Pulau pankreas Glukagon Epinefrin (E) lnsulin Norepinefrin (NE) Somatostatin Polipeptida pankreas(Ginjal)KalsitriolEritropoietin (EPO)Renin (Testis) Androgen lnhibin ,'=1*..j (Ovarium) Estrogen lnhibin ProgesteronGambar 20-1. Sistem endokrin. Kelenjar endokrin dan hormon utama yang disekresikan disebutkan beserta lokasinya. Organ laindiperlihatkan dalam tanda kurung, termasuk jantung, ginjal, timus, usus, dan gonad, yang mengandung sel endokrin dan memiliki fungsiendokrin penting. Selain itu, sejumlah besar jaringan yang tersebar luas dan sel di seluruh tubuh memiliki fungsi endokrin tetapi tidakdiperlihatkan pada gambar ini. Sel tersebut mencakup sel adiposa yang menyekresi hormon leptin dan sel endotel vaskular yangmenghasilkan polipeptida yang disebut endotelin yang meningkatkan vasokonstriksi.dari dua kelompok pembuluh darah yang berasal dari a. carotis gabung menjadi venula yang bercabang lagi menjadi jalinaninterna. Arteria hypophysealis superior mendarahi eminentiamediana dan tangkai infundibulum; arteria hypophysealis kapiler sekunder di adenohipofisis (Gambar 20-5). Kapilerinferior terutama mendarahi neurohipofi sis, dengan sejumlah kedua jalinan memiliki tingkap dan sistem portal hipofisis ini sangat penting karena sistem tersebut membawa neuropeptidakecil mendarahi tangkai. Arteria hypophysealis superior mem-bentuk suatu jalinan kapiler primer yang mendarahi tangkai dari eminentia mediana dalam jarak tertentu ke adenohipofisis tempat peptida tersebut merangsang atau menghambat pe-dan eminentia mediana. Kapiler-kapiler lni kemudian ber- lepasan hormon oleh sel endokrin di sana.
342 I BAB20 ,la Corpus mammillare Chiasma lnfundibulum opticum kg ffi.-Gambar 20-2, Kelenjar hipofisis. Kelenjar hipofisis terdiri atas bagian anterior dan bagian posterior, yang langsung melekat padaregio hipotalamus otak oleh suatu tangkai yang disebut infundjbulum. Kelenjar menempati fossa ossis sphenoidalis yang disebut sellaturcica (L. pelana kuda Turki), yang juga digunakan sebagai penanda radiologis.Diensefalon Neuroektoderm Tunas neurohipofisis Tunas (bakal hipofisis posterior)Kantonghipofisis neurohipofisis Tunas hipofisisStomodeum Ektoderm oral (bakal hipofisis anterior)(bakal mulut) FaringlnfundibulumKantong a Minggu ke-3: kantong hipofisis dan tunas neurohipofisis terbentukhipofisis Tunas Hipofisis anterior Hipofisis posterior neurohipofisis Pars tuberalis Eminentia mediana Pars nervosa Pars Pars distalisb Menjelang akhirbulan kedua: kantong c Periode janin: hipofisis anterior hipofisis kehilangan kontak dengan dasar faring dan posterior telah terbentuk.Gambar 20-3. Pembentukan kelenjar hipofisis. Kelenjar hipofisis terbentuk dari dua struktur embrionik terpisah. (a): Selama mingguketiga perkembangan, kantong hipofisis (aiau kantong Rathke, bakal hipofisis anterior) tumbuh dari dasar faring, sementara tunasneurohipofisis (bakal hipofisis posterior) terbentuk dari diensefalon. (b): Menjelang akhir bulan kedua, kantong hipofisis terlepas daridasar faring dan bersatu dengan tunas neurohipofisis. (c): Selama periode janin, perkembangan bagian anterior dan posterior hipofisisterselesaikan.
IKELENJAR ENDOKRIN 343:;::.,':?-L.1li:i .\"... i,..,.: . :'i:,. masing sesuai afinitasnya terhadap pulasan basa dan asam (Gambar 20-6 dan 20-7). Subtipe sel basofil dan asidofil ,PN diidentifikasi oleh TEM atau lebih mudah dengan pemeriksaan -l&*, imunohistokimiawi dan dinamai untuk hormon spesifik atau ::! . sel targetnya (Tabel 20-1). Asidofil mencakup sel somatotropik ' ' ' '$'\"' dan mammotropik, sedangkan sel basofiIik meliputi sel gonadotropik, kortikotropik dan sel tirotropik. Sel soma-. \!o+\"!:rr*. totropik biasanya membentuk sekitar separuh sel pars disialis pada manusia, dengan sel tirotropik yang berjumlah palingGambar 20-4. Kelenjar hipofisis. Secara histologis, kedua sedikit. Sel kromofob terpuias lemah dengan sedikit atau tanpabagian kelenjar hipofisis menggambarkan asalnya, seperti yangtampak pada pembesaran lemah potongan kelenjar tersebut. granula sekretoris, dan juga menggambarkan keiompok yangTangkai infundibulum (lS) dan pars nervosa (PN) neurohipofisis heterogen, termasuk sel punca dan sel progenitor tak ter-menggambarkan jaringan SSP, sementara pars distalis (PD), pars diferensiasi serta sel yang terdegranulasi. Setiap sel granularintermedia (Pl), dan pars tuberalis (PD) adenohipofisis biasanya membuat satu jenis hormon, kecuali sel gonadotropik yang menghasilkan dua protein dan sel kortikotropik, dengantampak glandular ketika terpulas. 15x. H&E. produk gen utam4 yaitu proopiomelanokortin (POMC), ter- urai pascatranslasi menjadi hormon polipeptida yang lebih kecil, hormon adrenokortikotropin (ACTH) dan B-lipotropin (B-LPH). Hormon yang dihasilkan oleh pars distalis memiliki aktivitas fungsional yang luas: hormon mengafur hampir semua kelenjar endokrin lain, sekresi air susu, aktivitas melanosit, dan metabolisme otot, tulang, dan jaringan adiposa (Gambar 20-8 dan Tabel 20-1). Secara embriologis, anatomis dan fungsional, hipofisis ber- PnRs TuerRArrshubungan dengan hipotalamus pada dasar otak. Pada sistemhipotalamo-hipofisis terdapat tiga kelompok hormon yang Pars tuberalis merupakan daerah berbentuk corong yang me-dilepaskan di ketiga tempat (Gambar 20-5): ngelilingi infundibulum neurohipofisis (Gambar 20-2). Ke- banyakan sel pars tuberalis berupa sel gonadotropik basofilik1. Hormon peptida yang dihasilkan neuron dalam agregat spesifik (nuclei) pada hipotalamus, yaitu nucleus supra- yang menyekresi hormon penstimulasi-folikel (FSH) dan opticus dan nucleus paraventricularis, diangkut di se- hormon luteinisasi (LH). panjang akson neuron tersebut, yang terdapat pada pars Pnns lNrrRveorn nervosa neurohipofisis (Gambar 20-5). Kelompok peptida lain dihasilkan neuron di nucleus hypo- Pars intermedia merupakan suatu zona tipis sel basofilik di thalami lainnya dan dibawa dalam akson unfuk simpanan antara pars distalis dan pars nervosa neurohipofisis yang sering disusupi oleh basofil tersebut (Gambar 20-9). Pars aksonal sementara dan sekresi di eminentia mediana. Di intermedia berkembang dari bagian dorsal kantong hipofisis tempat tersebut, peptida memasuki kapiler pleksus primer dan biasanya mengandung kista yang menggambarkan sisa dan ditranspor ke adenohipofisis tempat hormon ini ber- lumen struktur (Gambar 20-3 dan 20-9). Selama masa ke- difusi di antara sel-sel endokrin dan mengatur pelepasan hidupan janin, sel-sel parenkim di regio ini, seperti sel korti- kotropik pars distalis, mengekspresikan POMC. Namun pada hormon dari sel targetnya (Gambar 20-5). sel-sel ini, POMC diuraikan oleh suatu Protease lain menjadi Kelompok hormon ketiga terdiri atas protein dan gliko- hormon peptida lebih kecil, termasuk dua bentuk hormon protein yang dilepaskan dari sel-sel endokrin pars distalis penstimulasi-melanosit (MSH), y-LPH dan p-endorfin' MSH adenohipofisis (dalam kendali neuropeptida yang baru saja meningkatkan aktivitas melanosit dan sel pars intermedia disebutkan) dan diambil oleh kapiler pleksus sistem porta sering dianggap sebagai se1 melanotropik, tetapi makna fisio- kedua, yang mengeluarkan hormon ini ke sirkulasi sistemik togis regio ini secara keseluruhan masih belum pasti, terutama (Gambar 20-5). pada orang dewasa.Adenohi pofisis (H i pofisis Anterior) Korurnor Sernesr pADA ADENoHrpoFtstsKetiga bagian adenohipofisis berasal dari kantong hipofisisyang terlepas dari faring embrionik. Aktivitas sel hipofisis anterior diatur terutama oleh hormonPnRs Dtsrnrts peptida yang dihasilkan oleh neuron khusus di nucleusPars distalis membentuk 75% adenohipofisis dan dilapisi oleh hypothalami tertentu dan disimpan di aksonnya yang berjalansuatu capsula fibrosa tipis. Komponen utamanya adalah deret- ke eminentia mediana (Tabel 20-2). Kebanyakan hormon inian sel epitel yang saling berselingan dengan kapiler bertingkap merupakan hormon pelepas-hipotalamik; setelah dilepaskan(Gamba r 20-4,l.an 20 -6). Fibroblas dijumpai dan menghasilkan dari aksory hormon ini diangkut oleh kapiler ke pars distalisserat-serat retikular yang menoPang deretan sel-sel yang me- (Gambar 20-5) tempat senyawa ini merangsang sintesis dan/nyekresi-hormon. Dengan pulasan umum, dua kelompok sel atau pelepasan hormon. Akan tetapi, dua faktor hipotalamus bekerja menghambat pelepasan hormon oleh sel spesifik parsdapat dikenali dalam pars distalis berdasarkan afinitaspulasannya: kromofil dan kromofob. Kromofil adalah sel distalis (hormon penghambat-hipotalamus; Tabel 20-2).sekretoris dengan hormon yang disimpan dalam granula Karena posisi neuron hipotalamus yang strategis dansitoplasma. Kromofil juga disebut basofil dan asidofil, masing- kendalinya atas hipofisis yang mengatur banyak fungsi tubuh' banyak rangsang sensorik yang menuju otak, dan rangsang yang timbul di SSP, dapat memengaruhi fungsi kelenjar hipo- fisis dan juga cepat memengaruhi fungsi banyak organ dan jaringan lain.
344 / BAB 20 Neuron nucleus supraopticus dan pa rave ntricu la ris Neuron nucleus dorsalis medialis, ventralis medialis, dan infundibularis Tangkai Eminentia mediana Pieksus kapiler primerhypophysealis superiorPars distalis a. hypophysealis inferior Pars nervosaPleksus kapiler a Hormon yang diproduksi disekunderSel endokrin hipotalamus dan dilepaskan di pars nervosaVena pengumpul Hormon penstimulasi (atau penghambat) yang diproduksi di hipotalamus s Hormon yang diproduksi di pars distalisGambar 20-5. Sistem portal hipotalamo-hipofisis dan pelepasan hormon di hipofisis. Sistem portal hipotalamo-hipofisis, dengandarah dari a. hypophysealis superior dan inferior, terdiri atas dua jalinan kapiler yang berurutan: satu di pars neryosa di sekitar infundibulumdan eminentia mediana, dan yang kedua di seluruh pars distalis yang bermuara ke dalam v. hypophysealis pengumpul. Diagram inijugamemperlihatkan neuron (kuning) yang menjulurkan akson ke eminentia mediana, di mana neuron tersebut menyekresikan peptida yangterbawa dalam kapiler ke pars distalis untuk mengatur pelepasan hormon dari sel di tempat tersebut, dan neuron (hijau) dari nucleussupraopticus dan paraventricularis di hipotalamus yang menjulurkan akson ke pars nervosa, di mana neuron ini menyekresikan peptidayang diambil oleh kapiler dan dibawa ke sel target di distal. Mekanisme lain yang mengafur sel hipofisis anterior adalah sekresi GH; dan oksitosiry yang dilepaskan pada hipofisis pos- terior saat menyusui, yang meningkatkan sekresi prolaktin.umpan balik negatif oleh hormon dari organ target saat Semua mekanisme ini memungkinkan penyesuaian sekresisekresi faktor hipotalamik terkait dan saat sekresi sel hipofisis hormon oleh sel hipofisis anterior.terkait. Gambar 20-10 memperlihatkan mekanisme ini dengan Neurohipofisis (Hipofisis Posterior)kelenjar tiroid sebagai contoh, dan menunjukkan rangkaian Neurohipofisis terdiri atas pars nervosa dan tangkai infun-peristiwa kompleks yang bermula dengan kerja stimulus saraf dibulum (Gambar 20-2). Pars nervosa, berbeda dari adeno-pada sel neurosekretoris nucleus hypothalami dan berakhir hipofi sis, tidak mengandung sel-sel sekretoris. Neurohipofi sis terdiri atas jaringan sara{, yang mengandung sekitar 100.000dengan timbulnya efek hormon dari organ target hipofisis. akson yang tidak bermielin dari neuron-neuron sekretoris di Akhirnya, sekresi hormon di pars distalis dipengaruhi oleh nucleus supraopticus dan nucleus paraventricularis hypo- thalami (Gambar 20-5). Sel-sel glia yang sangat bercabang jugahormon lain dari luar lengkung umpan balik atau bahkan di dijumpai yang disebut pituisit yang menyerupai astrosit danluar jaringan target utama. Contohnya meliputi: protein inhibindan activiry anggota famlli transforming growth factor-B yangdihasilkan dalam gonad, yang mengatur pelepasan FSH danLH; polipeptida dengan 28 asam amino, yaitu ghrelin yang di-hasilkan terutama di mukosa lambung, yang merangsang
KELENJAR ENDOKRIN I 345 lebih besar dan komponen sintetis yang berkembang baik dan berhubungan dengan produksi hormon peptida dengan 9 APLIKASIMEDIS uru^ urnii-to, vasopressin-yang juga disebut hormon anti- Tumor adenohipofisis biasanya iinak Sekitar dua pertiga diuretik (ADH)-danoksitosin. Hormon-hormonini diangkut tumor ini menghasitkan hormon yang menimbulkan geiala melalui akson ke dalam pars nervosa dan menumpuk di pe- klinis. Tumor tersebut dapat memproduksi seiumlah besar lebaran akson yang disebut badan Herring atau badan hormon periumb uhan, prot aktin, adrenokotlikotropin, dan hormon penstimutasi-tiroid' Diagnosis klinis tumor ini neurosekretoris, yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dapat dikonfirmasi dengan'metode imunositokimiawi se- tetah diangkat melalui pembedahan. sebagai struktur eosinofilik pucat (Gambar 20-11)' Badan neuiosekretoris mengandung sejumlah besar granula ber-merupakan tipe yang paling sering dijumpai pada hipofisisposterior (Gambar 20-11). selubung-membran baik dengan oksitosin maupun vasopressin yang teiikat pada protein pembawa 10 kDa yang masing- Neuron-neuron sekretoris memiliki semua karakteristikneuron yang tipikal, termasuk kemampuan menghantarkan *utittg disebut neurophysin I dan II. Kompleks hormon-suatu potensial aksi, tetapi mempunyai akson berdiameter neuroisin disintesis sebagai satu polipeptida dan Ialu diurai- kan untuk menghasilkan hormon peptida dan protein pengikatnya yang spesifik. Impuls saraf di sepanjang akson badan neurosekretoris untuk ,r,\"rii., p- \"l\"put* peptida dari kapiler bertingkap Pars nervosa dan hormon ambilan kemudian terdistribusi ke sirkulasi sistemik' Akson dari:€€ c Gambar 20-6. Pars distalis: Asidofil, basofil, dan kromofob' (a, b): Sebagian besar metode pemulasan umum hanya me- runjkinkun penggolongan sel parenkim pars distalis menjadi sel asiOont (R), basofil (B), dan kromofob (C) dan sitoplasmanya ter- pulas lemah. 400x. H&E. (c): Pulasan Gomori trichrome mem- berikan hasil serupa. 400x. Deretan asidofil dan basofil memiliki distribusi dan jumlah yang bervariasi di berbagai regio pars distalis' teiapi selalu 6erhubungan erat dengan kapiler dan sinusoid (S) pada pleksus kapiler sekunder sistem porta Pleksus vaskular membawa hormon yang disekresikan ke dalam sirkulasi umum Sel asidofil atau basofil spesifik dapat diidentifikasi secara imuno- histologis dengan antibodi terhadap produk hormonnya Kromofob parenkim berjumlah lebih sedikitdan menggambarkan berbagai sel yang tidak terdiferensiasi. Jumlah dan kepadatannya juga ber- variasi di berbagai regio.
346 I BAB20 rvfrFff,-i '\"% tt *i .1r'p-r{:i.,$14 '&; € ,.'t' :il, w:'.!..f'1le' ,*# .i t!i;. ,: ,#r ,ffih ,'wtffil.r ,*lm# *&!t: r,:t4q;. lL!reffi i;. .!'' s .* s 'i{t g \".w\" #\" #iD .* :usiiltydptGeaaaermnapmpgaumpetlaartbiadkskamisbmardpeaeaed2nnkmag0kaiip-almin7aknudi'anakdunooatlghtmirbariisaompgtdoslrbeaiktakrintmurseukriliaGahntwuaiokdirulrganoddiptmuaa(Gknonsof)sialimemynllaatauisbtnionnoogtnmodryobhiaapeittsieonrbtkrt.orheeokar4mpdid0miakba0s,paiaxan.rpwpkgaprailoubinndlasagueiTskkslEa,ehsnMinrooi,tnbrrmmgaterlaeoiuakttnakso.hpirtdoier1oosmm0fpei.laa0.miktt0oiP.uk0kaaxs(inr.ialkvai)(nrl:hbo,. )mSo:mueoMencfinialkusrrlianeotojbguupirkhalltkaframasmnsmutedrammuakhyeptameudnrrbilagiidrhlae,atnentskrtiiiastfsoienkipla.glassGriesarlmnadsuneaolunamlsgaesaaetmnsoketurrmloeaspetoosinkmregislga(,uSktosrn)otearymopkapeaonirnfkgtiilTabel 20-1. Sel-sel sekretoris pars distalis. Bekerja pada pertumbuhan tulang panjang ' 'melalui faktor pertumbuhan mirip-insulin yang disintesis dalam haii r, .. , ., 'f ,Sel mammotropik Asidofilik 15-20 Prolaktin (PRL) Membantu sekresi air susu Basofilikl3l9.Y r_\"1. sllelfe?l!) Follicle-slimulating .., FSH meningkatkan perkembangan folikel hormone (FSH) dan otarium dan se&resi.estrogen.padai ,vanita :Sel gonadotropik luteinizing hormone {LH} dan spermatogenesis pada pria pada jenis,sel yang'sarna Ll'l rnembantu penratangan folikeJ,ovarium.Sel tirotropik Sasofilik 15-24 dan sekresi progesteron pada w€nita danSel kortikotropik Basofllik Tirotropin (TSH) sekresi andrggen sel intdrstisial' B'adb,pria Kortlkotropin adrenal Melangsa4 gsiltBds\" penyiril panan,: .d an pelepasan hormon tiroid (ACTTJ) , Mqlan$sang:gekresi,horrlroh,korleks, renal Lipotrofin Pengaturan metabolisme lipidnucleus supraopticus terutama berhubungan dengan sekresi dan memasuki darah ketimbang dikeluarkan melalui urin (Tabel 20-3). Jadi, ADH membantu mengatur keseimbanganvasopressin/ADH, sedangkan kebanyakan serabut dari nucleus osmotik cairan tubuh.paraventricularis berhubungan dengan sekresi oksitosin. Oksitosin merangsang kontraksi sel mioepitel di sekitar ADH dilepaskan sebagai respons terhadap peningkatantonisitas darafu yang dikenali oleh sel osmoreseptor di hipo- alveoli dan duktus kelenjar mamma selama menyusui dantalamus, yang kemudian merangsang sintesis hormon di kontraksi otot polos rahim selama melahirkan (Tabel 20-3).neuron supraopticus. Efek utama ADH adalah meningkatkan Sekresi oksitosin dirangsang oleh tindakan menyusui melaluipermeabilitas ductus colligens ginjal terhadap air (Bab 19). jaras sensorik yang bekerja di hipotalamus dalam bentuk suatuAkibatnya, lebih banyak air yang diabsorpsi oleh tubulus ini refleks neurohormonal yang disebut refleks ejeksi-susu.
KELENJAR ENDOKRIN I 347KELEHJAR AEREMAL berasal dari krista neuralis, yang juga merupakan asal dari sel- sel ganglion simpatis.Kelenjar adrenal (suprarenal) adalah sepasang organ yangterletak dekat kutub atas ginjal, dan terbenam dalam jaringan Gambaran umum histologi kelenjar adrenal sangat khas seperti kelenjar endokrirL dengan sel-sel korteks dan medulaadiposa perirenal (Gambar 20-1 dan 20-12). Kelenjar adrenal yang berkelompok berupa korda (deretan) di sepanjangmerupakan struktur pipih berbentuk bulan sabit, denganpanjang sekitar 4-6 cm, lebar 7-2 crn, dan tebal 4-6 mm pada kapiler.orang dewasa. Bersama-sama, kelenjar adrenal memiliki berat Suplai Darahsekitar 8 gram, tetapi berat dan ukurannya bervariasi sesuai Kelenjar adrenal disuplai oleh sejumlah arteri yang masuk diumur dan keadaan fisiologis peroiangan. Kelenjar adrenalmasing-masing dibungkus oleh simpai jaringan ikat padat berbagai tempat di sekitar bagian tepinya (Gambar 20-12).yang mengirimkan septa tipis ke bagian dalam kelenjar sebagai Cabang arteri ini membentuk tiga kelompok pembuluh: pem-trabekula. Stroma terutama terdiri atas jalinan serat retikular buluh darah yang menyuplai simpai; arteriol korteks, yangyang menopang sel sekretoris. Kelenjar terdiri atas dua lapisan segera membentuk kapiler dan sinusoid yang mengirigasikonsentris: lapisan perifer kekuningary yaitu korteks adrenal, semua sel korteks dan akhirnya menyatukan kapiler medula; dan arteriol medula, yang langsung melintasi korteks dandan lapisan pusat berwarna coklat-kemerahan, yaitr-r medula membentuk jalinan kapiler yang luas di medula.adrenalis. Jadi, sel medula adrenalis menerima darah arteri dari arteri Korteks dan medula adrenalis dapat dipandang sebagai medula dan darah vena yang berasal dari kapiler korteks. Endotel kapiler dan sinusoid ini sangat tipis dan bertingkap.dua organ dengan asal, fungsi dan ciri morfologis yang bersafu Kapiler korteks dan medula membenfuk vena medularis diselama masa perkembangan embrional. Kedua strukturtersebut berasal dari lapisan germinal yang berbeda. Korteksberasai dari mesoderm dan medula terdiri atas sel-sel yang Eminentia mediana Hipotalamus Hipofisis anterior lnfundibulum Hipofisis posteriorSel tirotropik menyekresi Tiroid Jaringan Otothormon penstimulasi- Kelenjar ikat adiposatiroid (TSH) yang payudara Sel somatotropik menyekresi hormonpada kelenjar tiroid pertumbuhan (GH) yang bekerja di :i, semua jaringan tubuh, terutama tulang,Sel mammotropik menye- otot, dan laringan ikat adiposa.kresi prolaktin (PRL) yang Testisbekerja pada kelenjar Ipayudara dan testis Tulang i .--., .::. Sel gonadotropik menyekresi FSH dan LH yang bekerja di gonad \"-''='ii@'c1g (testis dan ovarium). ji.:- ::l I h!*{ ,t:. fel, rtlt -l = Tesiis I Ovarium Sel pars intermedia menyekresi MSH yang bekerja pada melanosit di epidermis.Kelenjar adrenal MelanositGambar 20-8. Hormon pars distalis dan targetnya. Diagram ini merangkum hormon utama hipofisis anterior dan mengindikasikantarget terpentingnya.
348 I BAB20 Sel penyekresi-hormon steroid tidak menyimpan produk- nya di dalam granul. Sebagai molekul larut-lipid dengan berat molecular rendah, steroid berdifusi bebas melalui membran plasma dan tidak memerlukan eksositosis yang akan dilepas- kan dari sel. Korteks adrenal memiliki tiga zona konsentris dengan deretan sel epitel yang tersusun agak berbeda dan dikhususkan untuk menghasilkan berbagai kelas hormon steroid (Gambar 20-L4): r Lapisan yang berada tepat di dalam simpai jaringan ikat adalah zona glomerulosa, dengan deretan sel-sel kolumnar atau piramidal yang berhimpitan dan membentuk deretan bundar atau melengkungt yang dikelilingi kapiler dan membentuk sekitar 15% korteks (Gambar 20-15). Steroid yang dibentuk oleh sel-sel ini disebut mineralokortikoid karena hormon ini memengaruhi ambilan Na-, K-, dan air oleh sel epitel. Produk utama adalah aldosteron, regulator utama keseimbangan garam, yang bekerja merangsang reabsorpsi Na- pada tubulus kontortus distal ginjal (Bab 19). Sekresi aldosteron dalam zona glomerulosa terutama dirangsang oleh angiotensin II dan juga oleh peningkatan kadar K- plasma, tetapi hanya sedikit dirangsang oleh ACTH. t Zona tengatr, yaiht zona fasciculata, menempati 65-80% korteks dan terdiri atas deretan panjang setebal satu atau dua sel polihedral panjang yang dipisahkan oleh kapiler- kapiler sinusoid bertingkap (Gambar 20-15). Sel-sel tersebut paling padat terisi dengan droplet lipid dalam sito- plasmanya dan sebagai akibat disolusi lipid selama proses persiapan jaringary sering tampak bervakuol atau berbusa pada sediaan histologis rutin. Sel-sel zona ini menyekresi glukokortikoid, terutama kortisol, yang terutama me-Gambar 20-9. Pars intermedia. Pars intermedia (Pl) berada di Tabel 20-2. Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisisantara pars distalis (PD) dan pars neryosa (PN) dengan sejumlahsel basofilik (B) yang biasanya menginvasi pars nervosa. Sisa anterior.lumen kantong hipofisis embrionik biasanya dijumpai pada regio ini Hormon pelepas- Peptida dengan 3 Merangsang sintesis dansebagai kista yang terisi-koloid (C) dengan berbagai ukuran. tirotropin (TRH) asam amino pelepasan tirotropinFungsi regio ini pada orang dewasa belum jelas, tetapi pada janin, (TSH) dan prolaktin 10Hormon pelepas- Peptida denganbasofil memproduksi hormon penstimulasi-melanosit yang penting asam amino Merangsanguntuk aktivitas melanosit. 56x. H&E. gonadotropin pelepasan FSH dan LHsentraf yang bergabung dan meninggalkan kelenjar sebagai (GnRH)vena adrenalis atau vena suprarenalis (Gambar 20-1,2). Somatostatin 14 asam amino MenghambatKorteks Adrenal pelepasanSel-sel korteks adrenal memiliki gambaran khas sel penyekresi- somatotropin (GH)steroid. Gambaran tersebut mencakup inti sentral dan sito- dan tirotropin (TSH)plasma asidofilik, yang biasanya kaya akan droplet lipid.Seperti terlihat pada Gambar 20-13, sitoplasmanya dapat ter- Hormonpelepas- Polipeptidadengan Merangsanglihat secara ultrastruktural memiliki sangat banyak RE halusdengan tubulus yang saling berhubungary yang mengandung hormon 40 atau 44 asam sintesis danenzim unfuk sintesis kolesterol dan konversi prohormonsteroid, pregnenolory menjadi hormon steroid aktif yang pedumbuhan amino (2 bentuk) pelepasanspesifik. Mitokondria sering berbentuk sferis, dengan kristaberbentuk tubular bukan menyerupai rak (Gambar 20-13). (G_It.Ll somatotropin (GH)Selain menjadi tempat produksi ATP, mitokondria ini me- Dopamin Asam amino yang Menghambat (hormon termodifikasi pelepasan prolaktinngandung perlengkapan enzimatik untuk pengubahan koles-terol menjadi pregnenolon dan diperlukan untuk beberapa penghambat-tahap sintesis hormon steroid. Karena itu, berbagai fungsi selpenghasil-steroid timbul dari kerja sama erat antara RE halus prolaktin)dan mitokondria. Hormon pelepas Polipeptida dengan Merangsang 41 asam amino kortikotropin sintesis POMC dan (cRH) pelepasan B-lipotropin (B-LPH) dan kodikotropin (ACIH)
KELENJAR ENDOKRIN I 349+..i'r-*Fqtfi$ill4:, ftt,,'.':\"'\"'' \",,,,\"' .' androgen lemaku dehidroepiandrosteron (DHEA) yang diubah menjadi testosteron pada beberapa jaringan lain'Akibat mekanisme umpan balik yang mengatur korteks Sekresi oleh sel-sel tersebut juga dirangsang oleh ACTH dan diatur oleh umpan balik dengan hipofisis dan hipo-adrenal, pasien yang diberi kottikoid untuk waktu lama talamus.hendaknya tidak menghentikan pemakaian hormon inisecara mendadak: sekresi ACTH pada pasien ini akan Korteks Adrenal Fetusterhambat sehingga kofteks tidak akan terinduksi untuk Saat lahir pada manusia (tetapi tidak pada kebanyakan mamalia lainnya), kelenjar adrenal lebih besar daripadamenghasilkan kortikoid, ydng menyebabkan penurunan kelenjar adrenal orang dewasa dan menghasilkan hingga 200kadar natrium dan kalium secara taiam' mg kortikosteroid per hari, dua kali kadar yang dihasilkan oring dewasa. Pada usia ini, suatu lapisan yang dikenal sebagai mengaruhi metabolisme karbohidrat dengan merangsang produksi glukosa dari asam amino atau asam lemak (glu- kort&s adrenal fetus atau korteks sementara (prooisional cortex) yang membentuk sekitar 80% total kelenjar, berada di koneogenesis) pada banyak sel dan konversi glukosa men- antara korteks Permanen yang tipis dan medula yang kurang berkembang. Korteks adrenal fetus tebal dan terutama me- jadi glikogen pada hati. Kortisol menginduksi mobilisasi ngandung korda sel besar penghasil-steroid di bawah kendali lemak di iaringan adiposa subkutan dan pemecahan hipofisis fetus. Fungsi utama sel tersebut adalah sekresi DHEA protein di otot. Kortisol juga menekan banyak aspek r.rlfut yung dikonversi dalam plasenta meniadi estrogen (dan respons imun, termasuk pelepasan sitokin dan limfopoiesis, androgen) aktif yang sebagian besar memasuki sirkulasi maternal. Korteks adrenal fetus merupakan suatu bagian dan memiliki efek lain dalam jaringan lain. Sekresi penting unit fetoplasenta yang memengaruhi kedua sistem glukokortikoid di zona fasciculata diatur oleh ACTH dari endokrin selama kehamilan tetapi makna fisiologisnya masih hipofisis anterior, dan umpan balik negatif yang sesuai belum jelas. Setelah lahir, korteks sementara mengalami involusi, sedangkan korteks Permanen menyusun ketiga dengan kadar glukokortikoid sirkulasi dilepaskan pada lapisan (zona) yang disebutkan sebelumnya. tingkat hipofisis dan hipotalamus (Gambar 20-10). Sel-sel Medula Adrenalis zona fasciculata juga menyekresi sejumlah kecil androgen. Medula adrenalis terdiri atas sel-sel polihedral besar yang ter-, Zorra reticularis yang terdalam membentuk sekitar 10% pulas pucat dan tersusun berupa deretan atau kelompok dan aitu\"1i\"g jalinan serat retikular (Gambar 20-16). Sejumlah korteks dan berkontak dengan medula. Zona ini terdiri besar suplai kapiler sinusoid terdapat di antara deretan- atas sel kecil yang tersebar di suatu jalinan korda irregular dengan kapiler yang lebar (Gambar 20-15). Sel-sel ini biasanya terpulas lebih kuat ketirnbang sel di zona lain karena mengandung lebih sedikit droplet lipid dan lebih banyak pigmen lipofuscin. Sel-sel zona reticularis juga menghasilkan kortisol, tetapi terutama menyekresikanORangsangan (misalnYa, suhu tubuh Hipotalamus \"\"\".'.,+Merangsang yang rendah) menyebabkan hipotalamus menyekresi hormon Hipbfisis *.*Menghambat pelepastirotropin (TRH) yang bekerja anterior pada hipofisis anterior. lnhibisi umpan balik negatif@ Sel tirotropik di hipofisis ($)Peningkatan suhu tubuh terdeteksi oleh anterior melepaskan hormon pelepas-tiroid - hipotalamus dan sekresi TRH oleh hipotalamus (rsH). ierhambat. TH juga menghambat reseptor TRH di sel tirotropik, yang menghambat sintesis dan pelepasan TSH. Kedua efek secara tidak langsung mengurangi Produksi TH di kelenjar tiroid. target di tubuh @tH metangsang sel target meningkatkan aktivitas metabolik, yang menimbulkan peningkatan suhu tubuh basal. CO fSH merangsang sel folikular kelenjar tiroid untuk melepaskan hormon tiroid (TH).hmGipeaoramfinsgibssaaarnngt2e0rsi-oe1rk0red.saLinetiornorggtrkaounpnintgar(guTemStHnpy)aaynadnbipgaelrmilkiheanratekngagnasatidnf egynagsanin-gntemskieselemdnaejnanrsglieraokrirudehsiiseshbeoarkmgraeoisnictoihrnoiptiodohf(.iTsHHiso).rmaSnoetnleairpnioeerle.fepHkansuy-btaiuronttegrroahpnaindaanphtaipororagtaahlniapmtoatirakglae(Tmt,RuTHsH,)menghlmOit sekresi TSH dari pars distalis dan sekresi TRH dari hipotalamus melalui umpan balik negatif.
350 I BAB20 a=&,#.1: APLItrASt{qEDtS' ',,; ,: . 1:?t .&:. , .! %,, Kelainan yang dijumpai di medula adrenalis adatah feo- : t, 1iE kromositoma, suatu tumor sel kelenjar adrenal yang me- +:: :ti '!=, - nimbulkan hiperglikemia dan peningkatan tekanan clarah ,.: ..j- l&*'\"&.: ' ,4J1q :.il1 sementara. ar Kelainan kofteks adrenal dapat digotongkan sebagai#- hipertungsi atau hipofungsi. Tumor kofteks adrenal *.is,:sr.i' dapat menimbulkan kelebihan produksi gtukokortikoid (sindrom Cushing) atau produksi aldosteron yang ber- '#F\";\"'*l Iebihan (sindrom Conn). Sindrom Cushing paling banyak dijumpai (90%) akibat adenoma hipofisis yang meng-! ?trt:Ei.r hasilkan ACTH berlebihan; sindrom tersebut jarang di- ',:.{::, : ,=a sebabkan oleh hiperplasia adrenal atau tumor adrenal.F ;i ;,' Produksi androgen adrenal yang berlebihan tidak banyakF.' ,.t ! 4ti F: memengaruhi pria dewasa, tetapi pubeftas prekoks (pada& *d' anak lelaki) dan hirsutisme (peftumbuhan rambut ab-G*-. i{ I normal) dan virilisasi (pada gadis) dijumpai pada anak prapuberias. #.. Insufisiensi kofteks adrenal (penyakit Addison) cti- sebabkan oleh kerusakan korteks adrenal pada beberapa penyakit. Tanda dan gejala memberi kesan adanya ke- gagalan sekresi glukokortikoid dan mineralokorTikoid oleh korteks adrenal. Karsinoma korteks adrenal jarang terjadi, tetapi ke- banyakan di antaranya bersifat sangat ganas. Sekitar 90% dari tumor ini menghasilkan steroid yang terkait de nga n kele njar endokri n.Gambar 20-11. Pars nervosa: Badan neurosekretoris dan pi- Sel kromafin rnedula dipersarafi oleh ujung saraf kolinergiktuisit. Pars nervosa hipofisis posterior terdiri atas jaringan saraf dari neuron simpatis praganglionik; dari neuron ini, impulstermodifikasi yang mengandung akson tak bermielin yang di_ memicu pelepasan hormon melalui eksositosis. Epinefrin dansangga dan diselubungi oleh sel glia yang disebut pituisit (p), tipe norepinefrin dilepaskan ke darah dalam jumlah besar selamasel terbanyak yang dijumpai. Akson berjalan dari nucleus supra- reaksi emosional yang intens, seperti ketakutary dan me-opticus dan paraventricularis dan memiliki pelebaran yang disebut nimbulkan vasokonstriksi, peningkatan tekanan darah, per-badan (Herring) neurosekretoris (NB); dari badan ini, oksitosin ubahan frekuensi denyut jantung, dan efek metaboli sepertiatau vasopresin dilepaskan oleh rangsangan saraf. Hormon yangdilepaskan diambil oleh kapiler (C) untuk disebarkan ke seluruh peningkatan kadar gula darah. Efek ini mempermudah ber- bagai reaksi pertahanan terhadap stressor (fight-or-Jlighttubuh. 400x. H&E. response). Selama aktivitas normal, medula adrenalis secara kontinu menyekresi sejumlah kecil hormon.deretan yang bersebelahar; dan terdapat sejumlah sel ganglion p *J uew-p w L&ts LAe{ & € R&*&r* sparasimpatis. Sel parenkim medula, yang dikenal sebagai sel Pulau-pulau pankreas (pulau Langerhans) merupakan massakromafiry berasal dari sel krista neuralis, seperti halnya.r\".r.on sferis padat jaringan endokrin yang terbenam dalam jaringan eksokrin asinar pankreas (Gambar 20-1,7). Sebagian beiarpascaganglionik dari ganglion simpatis dan parasimpatis. Sel pulau berdiameter 100-200 pm dan mengandung beberapaparenkim medula adrenalis dapat dipandang sebagai modifi_ ratus sel, tetapi sebagian lagi lebih kecil dengan sedikit sel. Terdapat lebih dari 1 juta pulau dalam pankreas manusia,kasi neuron pascaganglionik simpatis, yang telah kehilangan dengan jumlah pulau terbanyak di bagian ekor pankreas,akson dan dendrit serta dikhususkan sebagai sel-sel sekretoris. Tidak seperti sel korteks, sel kromafin medula memiliki tetapi pulau di bagian tersebut hanya membentuk 1-2% volumebanyak granula padat-elektron yang berdiameter 150-350 nm organ. Suatu simpai serat retikular yang sangat tipis me-unfuk sekresi dan penyimpanan hormon. Granula-granula ini ngelilingi setiap pulau, dan memisahkannya dari jaringanmengandung salah satu dari dua katekolamiry epinefrin atau asinar yang berdekatan. Pulau pankreas memiliki asal embrio-norepinefrin. Secara ultrastrukfural, granula sel penyekresi, nik yang sama seperti jaringan asinar pankreas: massa sel pada pertumbuhan keluar epitel dari lapisan usus (endoderm) diepinefrin kurang bersifat padat-elektron dan umumnya lebih dekat duktus koledokus.kecil daripada sel penyekresi-norepinefrin. Katekolamiry be- Setiap pulau terdiri atas sel-sel bulat atau poligonal pucafserta Ca2* dan ATP, terikat pada kompleks simpanan granula yang lebih kecil dan lebih terpulas lemah ketimbang sel asinar di sekitamya, tersusun berderet yang dipisahkan oleh suatudengan protein 49 kDa yang disebut chromogranin. jalinan kapiler bertingkap (Gambar 20-1,7). Serabut saraf auto- nom berkontak dengan sejumlah sel endokrin dan pembuluh(,kuSmelppuelannyeksreesl i-pneonreypeiknreefsriin-kjautgeakodliatemminukyaanndgi paraganglia berdekatan darah.dengan ganglia autonom). Konversi norepinefrin menjadiepinefrin (adrenalin) hanya terjadi pada sel kromafin medulaadrenalis. Sekitar 80% katekolamin yang disekresikan dariadrenal adalah epinefrin.
KELENJAR ENDOKRIN I 351 Pulasan rutin atau pulasan trikrom memperlihatkan bahwa .. ,: :,i :.,.\" i-..,\".,..-.i.-:-..,1ii:.:..1|j1 i,,iiiil:i:iil.iii:.:t;f..,ir r,.tsebagian besar pulau berupa sel asidofilik atau basofilik APLIKASIMEDISdengan granula sitoplasma halus (Gambar 20-77). Analisisultrastrukfural memperlihatkan gambaran sel penyekresi- Diabetes tipe 1 atau bergantung-insulin (diabetespolipeptida aktif dan granula sekretoris dengan ukurary mor-fologi dan densitas elektron yang bervariasi dari sel ke sel. Sel juvenil) timbul akibat destruksi parsial atau total sel 13pulau penghasil-hormon utama paling mudah diidentifikasi dengan akibat penurunan insulin. Diabetes tipe 2 ataudan dipelajari dengan imunosiiokimiawi: tidak bergantung-insulin terjadi pada kehidupan se- Ianjutnya, timbul akibat kegagalan sel merespons insulin,. Sel a atau A terutama menyekresi glukagon dan biasanya dan sering dijumpai pada obeslfas. berada dekat bagian tepi pulau. . Beberapa jenis tumor berasal dari sel pulau yang. Sel p atau B menghasilkan insulin (L. insula, p.ulau), berada menghasilkan hormon seperti insulin, glukagon, soma- sentral di pulau dan merupakan tipe se1 terbanyak. tostatin, dan polipeptida pankreas. Beberapa tumor. Sel 6 atau D, yang menyekresi somatostatin, tersebar dan pankreas menghasilkan dua atau lebih hormon ini secara serentak, yang menimbulkan gejala klinik majemuk. lebih sedikit. t,.lii!1i!-ri:lili'ri4iiii+li,!::1-::1\"+i,:?, lii;;li!:.:i!#: Insulin adalah suafu protein heterodimer dan dua hormonlainnya berupa polipeptida rantai-tunggal yang lebih kecil. Suatu tipe sel keempat, lebih sering dijumpai pada pulau- pulau yang berada di dalam caput pancreatis, adalah sel F atauTabel 20-3. Hormon kelenjar hipofisis posterior PP yang menyekresi polipeptida pankreas. Tabel 20-4 me- rangkum tipe, kuantitas, dan fungsi penting hormon utama yang dihasilkan sel pulau. Pulau pankreas juga normalnya me- ngandung sedikit sel enterokromafiry seperti sel saluran cerna/ yang menyekresi hormon polipepfida lain yang memiliki efek lain di dalam sistem pencernaan dan yang juga tersebar di duktus dan asinus pankreas. Aktivitas kedua sel pulau utama, sel a dan p, diatur ter- utama oleh kadar glukosa darah di atas atau di bawah kadar sebesar 70 mgldL. Peningkatan kadar glukosa merangsang sel a. phrenica a. phrenica inferior dextra inferior sinistra a. suprarenalis a. suprarenalis superior dextra superior sinistra a. suprarenalis a. suprarenalis medialis sinistra medialis dextra Kelenjar adrenal kiri truncus coeliacus a. suprarenalis inferiorKelenjar adrenal sinistrakanan v. suprarenalis sinistraa. suprarenalisinferior dextra a. mesenterica superior v. cava aorta inferior abdominalisGambar 20-12. Lokasi dan suplai darah kelenjar adrenal. Sepasang kelenjar adrenal terletak di kutub superior setiap ginjal danmasing-masing terdiri atas korteks luar yang menghasilkan berbagai hormon steroid dan medula internal yang menghasilkan epinefrindan norepinefrin. Pandangan anterior ini memperlihatkan hubungan adrenal dengan ginjal dan pembuluh darah yang mendarahi kelenjartersebut.
352 / BAB 20 hormon di dalam pulau dan aktivitas sel asinar yang ber- dekatan. Ujung saraf simpatis dan parasimpatis berhubungan erat dengan sekitar 10% sel a, B, dan b serta dapat juga berfungsi sebagai bagian sistem kendali untuk sekresi insulin dan glukagon. Taut celah menghantarkan stimulus saraf autonom ke sel-sel yang lain. Serabut simpatis meningkatkan pelepasan glukagon dan menghambat pelepasan insulin; serabut para- simpatis meningkatkan sekresi glukagon dan insulin.G a m b a r 20 -1 3. Ullrastru ktur adrenalosit korti kal. Gambaran SNSTEMI NEUR@EI{O&KRIN X}I FTJSTEM dua sel penyekresi-steroid yang berdekatan dari zona Sel enterokromafin yang tersebar di pulau dan duktus kecilfasciculata memperlihatkan gambaran khas sel penghasil-steroid:droplet lipid (L) yang mengandung ester kolesterol, mitokondria pankreas serupa dengan sel enterokromafin saluran cerna (Bab(M) dengan krista tubular dan vesikular, sejumlah retikulum endo- 15). Secara kolektif, sebaran sel ini, dan sel serupa pada mukosaplasma halus (SER) dan autofagosom (A) yang menghilangkanmitokondria dan SER di antara periode sintesis steroid aktif. lnti respiratorius, membenfuk sistem neuroendokrin difuseukromatik (N), suatu apparatus Golgi (G), RER dan lisosom juga (DNES, diffuse neuroendocrine system). Seperti pulauterlihat 25.700x. pankreas, kebanyakan sel ini berasal dari se1 endodermal ususB melepaskan insulin dan menghambat sel a melepaskan embrionik. Sel sekretoris semacam itu dianggap sebagaiglukagon; penurunan kadar glukosa merangsang sel rr me- neuroendokrin karena sel tersebut menghasilkan banyak poli- peptida yang sama dan molekul yang menyerupai neuro-lepaskan glukagon. Kerja hormon-hormon ini yang ber- transmitter seperti serotonin (S-hidroksitriptamin) yang jugalawanan (Tabel 20-4) membantu mengatur kadar gula darah dilepaskan oleh sel neurosekretoris di SSP. Sel DNES jugasecara tepat, suafu faktor penting pada homeostasis tubuh. Pe-ningkatan sekresi hormon tersebut atau somatostatin juga dianggap sebagai sel endokrin gastroenteropankreatik (GEP).bekerja secara parakrin untuk memengaruhi pelepasan Beberapa sel tersebu! beserta hormon dan fungsi utamanya, dirangkum pada Tabel 15-1. Kebanyakan hormon tersebut me- rupakan polipeptida dan banyak yang bekerja secara parakrin, yang terutama memengaruhi aktivitas sel kontraktil dan se1 sekretoris yang berdekatan (eksokrin dan endokrin). Sel endokrin dan enteroendokrin GEP di lambung dan usus halus diperlihatkan pada Gambar 15-24, 15-28 dan 15-31. Sejumlah besar sel DNES terpulas oleh larutan garam kromium sehingga disebut sebagai sel enterokromafin. Sel-sel tersebut yang terpulas dengan perak nitrat terkadang disebut sel argentafin. Sel DNES itu yang menyekresi serotonin atau derivat amina lainnya sering disebut secara akronim'sebagai sel APUD. Nama tersebut masih secara luas digunakan tetapi kebanyakan diganti dengan huruf seperti yang digunakan Simpai -1 SimpaiKorteks adrenalMedulaadrenalis -r ai:r!,,.r-,.r r:Ii: --.4 Medula adrenalisGambar 20-14' Kelenjar adrenal. Di dalam simpai setiap kelenjar adrenal terdapat korteks adrenal, yang terbentuk dari sel mesodermalembrionik, yang sepenuhnya mengelilingi medula adrenalis terdalam yang secara embriologis berasal dari sel krista neuralis. Kedua regiotervaskularisasi baik dengan kapiler sinusoid bertingkap. Sel kortikal tersusun sebagai tiga lapisan: zona glomerulosa di dekat simpai,zona fasciculata (lapisan paling tebal), dan zona reticularis.
KELENJAR ENDOKRIN / 353untuk sel pulau pankreas (Tabel 15-1). Nama aPaPun yang Fungsinya adalah membuat hormon tiroid: tiroksin (tetra-digunakary sel DNES sangat penting karena perannya dalam iodolironin atau T*) dan triiodotironin (Tr) yang penting untuk pertumbuhary diferensiasi sel, dan untuk Pengaturan motilitas dan semua tipe sekresi dalam sistem pen- laju metabolisme basal dan konsumsi oksigen sel di seluruh fubuh. Hormon tiroid memengaruhi metabolisme protein,ffff:ft lipid, dan karbohidrat.KKI-EI\IJAR TIR@I& Parenkim tiroid yang terdiri atas jutaan struktur epitel bulatKelenjar tiroid, yangberada di iegio servikal di sebelah anterior yang disebut folikel tiroid. Setiap folikel terdiri atas selapislaring, terdiri atas dua lobus yang disatukan oleh isthmus epitel dengan lumen sentral yang terisi dengan suatu substansi g\"lutit otu yutlg disebut koloid (Gamb at 20-19)' Tiroid adalah(Gambar 20-18). Pada masa embrionik awaf tiroid berkembang satu-satunya kelenjar endokrin dengan sejumlah besardari endoderm saluran cerna di dekat dasar bakal lidah.yfMkGdlaaaeispaanslcoilsmlgeiomcamrucbnypluuaaottktaerrkauirlc,adpb2haput0reklinoash-rdmmd1aaaissrnerib.bdadseeaKteerarunlnohskgkfumutdoaebreleanukurnnemsnsgtganeekaanalebdilrncairnpieelryg,ainrnaintaeanjtamrlkdg.pnoeeugslpadnleaagusgldseelaaapnllneep(dkbMynaaaiaynh)spnej.aaikgklPnreurngoetaraytsstoyamiidnn-asapgmnutnaagese-nkrotntoeaibydirdmdsei.uruKkpukasraiouer(kkirkns:teaeibl2nkedme0saanribxnlnjaaau.e)mHdr.srraa(a&ealsdoEndu,rka;eaabonlnt)raua:ttiet,klejTcraorjse,uluiieudpngtasa:aaumtna2nddal0deiips0ormbaeesxatrcet.lweiHadnhraaryao&anhetnkEkb.tasre.een(ibrmcrs,u,b,itdpaeydga,mdaf)li:ua:nak(g2LComma0r)tel,pe0iekmirzxsnopoabyiudnMneelaankastrtseuelgeloknsdlpoirgeekymtarnatitgrhnegiiacrakuyhnsoallrtaoreontHpsirmgsoai&soietdEtlek.ebo(sr(ekdane'isilrkr,fiei))sz:nadotsstranaieesnasll
354 / BAB 20Gambar 20-16. Medula adrenalis. Sel penyekresi-hormon di medula adrenalis adalah sel kromafin yang menyerupai neuron simpatis.(a): Mikrograf memperlihatkan sel besar terpulas-pucat, tersusun dalam deretan yang tersebar dengan kapiler yang lebar. Granulasitoplasma yang terpulas agak pucat dapat terlihat pada kebanyakan sel kromafin. 200x- H&E. (b): TEM memperlihatkan bahwa granulasel penyekresi-norepinefrin (NE) lebih padat-elektron ketimbang granula sel penyekresi-epinefrin (E), hal ini merupakan fungsi kromogranintempat melekatnya katekolamin daiam granula tersebut. Sebagian besar hormon yang dihasilkan berupa epinefrin, yang hanya dihasilkandi medula adrenalis. 33.000x. simpanan produk sekretoris. Selain iLu, akumulasi tersebut Jenis sel endokrin lairy yaitu sel parafolikel atau sel C, juga terdapat dalam lamina basal epitel folikel atau sebagai berada di luar sel, yaitu di koloid folikel, yang juga tidak biasa. kelompok tersendiri di antara folikel-folikel (Gambar 20-20). Sel parafolikel berasal dari krista neuralis yang bermigrasi ke Pada manusi4 terdapat sejumlah hormon di folikel untuk me- dalam area usus embrionik, biasanya agak lebih besar daripada nyuplai tubuh hingga selama tiga bulan tanpa sintesis tambah- sel folikel dan terpulas lebih lemah. Se1 ini memiliki RE kasar dalam jumlah yang lebih sedikit, kompleks Golgi besar, danan. Koloid tiroid mengandung gtikoprotein besar, yakni sejumlah besar granula kecil (berdiameter 100-180 nm) yangtiroglobulin (660 kDa), prekursor untuk hormon tiroid aktif. mengandung hormon polipeptida (Gambar 20-20). Sel-sel ini menyintesis dan menyekresi kalsitonin, yarrg salah satu Kelenjar tiroid dilapisi oleh suatu capsula fibrosa dan dari fungsinya menekan resorpsi fulang oleh osteoklas. Sekresi kalsitonin dipicu oleh peningkatan kadar Ca2*. capsula ini, septa terjulur ke dalam parenkim, dan membaginyamenjadi lobulus dan membawa pembuluh darah, saraf, dan Kontrol Fungsi Tiroidpembuluh limfe. Folikel terkemas rapat, yang terpisah satu Regulator utama status anatomis dan fungsional folikel tiroidsama lain hanya oleh sebaran jaringan ikat retikular (Gambar adalah hormon penstimulasi-tiroid (TSH; tirotropin), yang disekresi oleh hipofisis anterior (Gambar 20-B). TSH me-20-19). Stroma ini sangat tervaskularisasi dengan jalinan ningkatkan tinggi epitel folikel dan menstimulasi semua tahap produksi dan pelepasan hormon tiroid. Hormon tiroid meng-kapiler ekstensif yang mengelilingi folikel, yang memper- hambat pelepasan TSH, yang memelihara jumlah T. dan T*mudah transfer molekul antara sel folikel dan darah. yang adekuat di organisme (Gambar 20-10). Reseptor TSH Sel folikel memiliki bentuk yang bervariasi dari skuamosa banyak dijumpai di membran basal sel folikel. Sekresi TSHhingga kolumnar rendah dan folikel memiliki diameter yangcukup bervariasi (Gambar 20-19). Ukuran dan gambaran juga meningkat karena terpajan udara dingin dan berkurangselular folikel tiroid bervariasi sesuai aktivitas fungsionalnya. oleh panas dan rangsang stres.Kelenjar aktif memiliki lebih banyak folikel yang terdiri atas Penyimpanan & Pelepasan Hormon Tiroidepitel kolumnar rendah; kelenjar dengan sebagian besar selfolikular skuamosa dianggap hipoaktif. Produksi, penyimpanary dan pelepasan hormon tiroid me- libatkan proses unik multi-tahap dengan fase eksokrin dan Sel epitel folikel memiliki kompleks taut yang khas di apeks endokrin pada sel folikel. Kedua fase ditingkatkan oleh TSHdan berada di lamina basal. Sel memperlihatkan organel yang dan dapat terjadi pada sel yang sama, seperti dirangkum padamengindikasikan sintesis protein aktif dan fagositosis danpencernaan. Inti biasanya bulat dan berada di tengah sel. Dibasal, sel banyak mengandung RE kasar dan di apeks yangberhadapan dengan lumen folikel adalah kompleks Golgi,granula sekretoris yang terisi dengan materi koloid, fagosomyang besar dan sejumlah besar lisosom. Membran se1 kutubapikal memiliki mikrovili dalam jumlah sedang. Mitokondriadan sisterna RE kasar tersebar di seluruh sitoplasma.
KELENJAR ENDOKRIN / 355Tabel 20-4. Jenis-jenis sel utama dan hormon pulau pankreas. -7AV; Glukagon Polipeptida; 3500 Da Bekerja pada beberapa jaringan untiik menyediakan energi dari glikogen dan lemak86tau D'. - :, 5-10% Somatostatin Dlmer rantai alfa dan beta yang dihaSilkan oleh glikogenesis dan Polipeptida dengan jembatan S-S; lipolisis; meningkatkan kadar glukosa darahF:atau FP JArAng pankreas 5700-6000 Da Polipetida; 1650 Da Bekerja pada beberapa jaringan untuk membuat glukosa masuk kedalam sel dan Polipeptida 4200 Da meranssang penurunan k\"9:t g-l-llg:g 9glq_! Menghambat pelepasan hormon sel pulau Langerhans lainnya melalui aksi parakrin lokal; menghambat pelepasan GH dan TSH di kelenjara hipofisis anterior dan sekresi HCI oleh sel parietal lambung. Merangsang aktivitas sel chiellambung; menghambat sekresi empedu, sekresi enzim pankreas dan bikarbonat, serta motilitas ususGambar 20-21. Aktivitas utama proses tersebut mencakup hal Allf(itgl frEW,.,,,' r :r:''berikut:1. Produksi tiroglobulin, mirip seperti sintesis yang terjadi Diet rendah-iodida menghambat srnfesis hormon tiroid. dalam sel penghantar-glikoprotein lairy dengan sintesis yang meningkatkan sekresi TSH dan pertumbuhan protein pada RE kasar dan penambahan karbohidrat di kompensatorik kelenjar tiroid, suatu kondisi yang dikenal sebagai goiter akibat defisiensi iodin. Goiter bersifat organel tersebut dan apparatus Golgi. Glikoprotein tersebut endemic di sejumlah belahan dunia, di mana iodida tidak memiliki aktivitas hormonal tetapi memiliki 140 residu tirosil yang digunakan untuk membuat hormon makanan jarang didapatkan dan penambahan iodida pada garam meja tidak diperlukan. Hipotiroidisme pada tiroid. Sebagai bagian fase eksokrin aktivitas se1, tiroglobulin janin dapat timbul saat lahir berupa kretinisme, yang dilepaskan dari vesikel besar pada permukaan apikal sel ke ditandai dengan terhentinya atau retardasi perkembangan fisis dan mental. dalam lumen folikel. Hipotiroidisme dewasa dapat disebabkan oleh sejumlah2. Ambilan iodida yang beredar terjadi dalam se1 folikel penyakit kelenjar tiroid (misalnya, akibat defek sintesis tiroid melalui suatu kotransporter atau simporter Na/I di atau pelepasan hormon), atau dapat disebabkan oleh ke- gagalan hipofisis atau hipotalamus. Penyakit autoimun membran basolateral se1, yang memungkinkan 30 kali lipat kelenjar tiroid, misalnya penyakit Hashimoto, dapat kadar iodida makanan di kelenjar tiroid normal secara mengganggu fungsinya, dengan akibat hipotiroidisme. relatif terhadap kadar plasma. Kadar iodida yang rendah Hipeftiroidisme dapat disebabkan oleh sejumlah dalam sirkulasi memicu sintesis simporter Na/I, yang me- penyakit tiroid, dan bentuknya yang tersering adalah ningkatkan ambilan iodida dan mengompensasi kadar penyakit Grave, yang ditandai dengan peradangan dan yang rendah dalam serum. peftumbuhan jaringan adiposa, yang menimbulkan pe- nonjolan mata (eksoftalmos). Pada kelainan tiroid ini,3. Pada permukaan apikal sel, iodida diangkut ke lumen hiperfungsi timbul akibat respons autoimun yang melibat- folikel oleh protein transpor aniory pendrin, dan di sana kan antibodi terhadap reseptor TSH. Antibodi ini dapat mengalami oksidasi menjadi iodin aktif oleh peroksidase mengikat reseptor pada sel folikel dan bekerja sebagai stimulator tiroid jangka-panjang, yang secara kontinu me- tiroid terikat-membran pada permukaan sel. rangsang sekresi hormon tiroid dan menghasilkan se- jumlah besar efek hipeftiroidisme seperti penurunan berat4. Dalam lumery residu tirosin tiroglobulin mengalami badan dan peningkatan frekuensi denyut jantung. iodinasi secara kovalen dengan satu atau dua atom iodin. intrasel yang sama pada sel target, tetapi T. dua sampai Selanjufnya, dua tirosin teriodinasi yang masih menjadi sepuluh kali lebih aktif ketimbang Tn. Waktu paruh T, adalah bagian dari tiroglobulin dikonjugasi oleh reaksi oksidatif 1,5 hari dibandingkan dengan seminggu untuk Tr. Kedua hormon tiroid meningkatkan jumlah mitokondria dan krista- pengkopel membentuk T. atau T*. nya dan merangsang sintesis protein mitokondria.5. Segera atau setelah beberapa waktu, pada fase endokrin proses tersebut, sel folikel mengambil tiroglobulin ter- iodinasi dalam koloid melalui endositosis atau pinositosis. Vesikel endositik besar menyatu dengan lisosom dan ber- gerak ke membran basolateral sel, sementara tiroglobulin di dalam diuraikan sepenuhnya oleh protease lisosom. T, dan T\" yang dibebaskan dengan cara tersebut dari tiro- globulin melintasi membran sel dan membran basal, dan diambil ke dalam kapiler.I..,ff TruffT:l*ili :::ll*\"\"'?trJx;i\"#\":i: ffiiiil Ks Ls e{r&R pAR&r, R&,senyawa yang lebih banyak dijumpai, dan membentuk 90% Kelenjar paratiroid terdiri atas empat massa oval kecil-hormontiroidyangberedar.Keduamolekulmengikatreseptor masing-masing berukuran 3 x 6 mm-dengan berat total
356 / BAB 20 Gambar 20-17. Pulau pankreas. Pulau pankreas adalah gumpalan massa sel endokrin yang terpulas-pucat dan terbenam dalam jaringan asinar eksokrin pankreas. (a): Mikrograf dengan pembesaran lemah melalui cauda pancreatis memperlihaikan banyak pulau yang terpulas lebih lemah ketimbang jaringan sekitar. Bercak putih merupakan adiposit dalam septa tipis pankreas, sepedi septa jaringan adiposa di luar kelenjar tersebut. '12,5x. H&E. (b): Mikrograf pulau yang diperbesar memperlihatkan sistem kapilernya. Sejumlah arteriol memasuki setiap pulau, bercabang menjadi kapiler bertingkap (C) di antara sel-sel pulau pankreas, lalu bergabung di tengah sebelum meninggalkan pulau sebagai kapiler eferen yang membawa darah ke asinus di sekitar pulau pankreas. Sistem vaskular setempat memungkinkan hormon pulau spesifik membantu mengatur sekresi sel pulau lainnya dan asinus yang berdekatan. 40x. H&E. (c): Dengan pulasan H&E, semua sel pulau terlihat serupa, meskipun sedikit perbedaan pada ukuran sel dan basofilia dapat terlihat jelas. Kapiler (C) juga tampak jelas. 55x. H&E. (d): Sebuah pulau yang dipulas dengan aldehida fusin ter- modifikasi memperlihatkan granula di sel cr perifer yang tampak ungu kecokelatan dan granula sel B sentral tampak jingga kecokelatan. Jaringan ikat retikular di simpai pulau ini dan di sepanjang kapiler terpulas hijau pada sediaan ini. lmunohistokimiawi dengan antibodi terhadap berbagai hormon polipeptida pulau pankreas memungkinkan identifikasi setiap sel pulau secara tepat. 300x. Aldehida fusin termodifikasi dan hijau terang. (e): Diagram memperlihatkan empat hormon pulau utama dan sel yang menyekresinya: sel cr membuat glukagon, sel B membuat insulin, sel 6 membuate somatostatin dan sel (PP) F membuat polipeptida pankreas. (Gambar 20-17d, alas izin dari ArthurA. Like, Department of Pathology, University of Massachusetts Medical School, Worcester.)sekitar 0,4 g. Kelenjar paratiroid terletak di belakang kelenjar kelenjar superior berasal dari kantong keempat dan kelenjartiroid, satu pada masing-masing kutub atas dan bawatr, dan inferior berasal dari kantong ketiga. Migrasi embrionalnya keumumnya terbenam dalam simpaikelenjaryangbesar (Gambar kelenjar tiroid yang berkembang terkadang berjalan me-20-22). Kelenjar paratiroid berkembang dari kantong faring- nyimpang sehingga jumlah dan lokasi kelenjar agak bervariasi.
KELENJAR ENDOKRIN I 357Hingga 10% individu dapat memiliki jaringan paratiroid yang sitoplasma asidofilik yang terisi dengan mitokondria yang ber- bentuk abnormal. Sejumlah sel oksifil memperlihatkan tingkat di timus, yang berasal dari kantong faring yang;;*\"rk\"t sintesis PTH yang rendah, yang mengisyaratkan bahwa sel-sel Setiap kelenjar paratiroid terdapat dalam simpai yang men- ini merupakan derivat transisional dari sel utama. Hormonjulurkan septa ke dalam kelenjar, tempat septa tersebut berbaur paratiroid menargetkan osteoblas, yang berespons dengandengan serat retikularyang menyangga kelompok sel sekretoris menghasilkan suatu faktor penstimulasi-osteoklas untuk me-yang berderet memanjang. Seiring pertambahan usia, banyak ningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas. Hal ini me-sel sekretoris digantikan oleh adiposit, yang dapat membentuk ningkatkan resorpsi matriks tulang berkapur dan pelepasanlebih dari 50% kelenjar pada orang berusia tua. Ca2t, yang meningkatkan kadar Ca2* dalam darah, yang me- Terdapat dua jenis sel pada kelenjar paratiroid: sel prinsipal, nekan produksi hormon paratiroid. Kalsitonin dari kelenjaratau utama (chief ceII) dan sel oksifil (Gambar 20-23). Sel utama tiroid menghambat aktivitas osteoklas, yang menurunkanmerupakan sel poligonal kecil dengan inti bulat dan sitoplasma kadar Ca2* darah dan meningkatkan osteogenesis. Jadi, hormon paratiroid dan kalsitonin memiliki efek yang berlawanan danpucat yang sedikit asidofilik. Secara ultrastruktural, sitoplasma menciptakan mekanisme ganda pengaturan kadar Ca2* darah,tampak terlihat terisi dengan granula yang berbentuk tidak suafu faktor penting pada homeostasis. Hormon paratiroidteratur dan berdiameter 200-400 nm. Granula ini merupakan juga secara tidak langsung meningkatkan penyerapan Ca2*granula sekretoris yang mengandung polipeptida hormon dari saluran cerna dengan merangsang sintesis vitamin D,paratiroid (PTH), suatu regulator utama kadar kalsium darah. yang diperlukan untuk penyerapan ini.Populasi sel oksifil yang lebih kecil dan berkelompok ter- Selain meningkatkan kadar Ca2t, hormon paratiroid me-kadang dijumpai, lebih sering pada orang berusia tua. Seloksifil lebih besar daripada sel utama dan ditandai dengan nurunkan kadar fosfat darah. Efek ini timbul dari sei target ,;L:' , j=€ : .!, .* =.- *r'' t-:,::xii.l.::, .. .,,.1 tf ICartilago Foramen caecumcricoidea Rongga muluta. thyroideainferior Bakal lidah Ductus Divertikulum tiroid thyroglossusv. thyroideainferior b Minggu 4: Divertikulum tiroid terbentuk Os hyoideum yang sedang berkembang Esofagus Palatum durum perkembangan :F i1-\, _'3' * .n:-'ee Foramen caecumForamen caecum Os hyoideum Lobus pyramidalis Os hyoideum Esofagus (variasi) LaringLidah Trakea Kelenjar tiroidDuctus EsofagusthyroglossusKelenjar tiroidinferior.c Minggu 7: Kelenjar tiroid bermigrasi ke arah inferior. d DewasaGambar 20-18. Kelenjar tiroid dan perkembangannya. (a): Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu, sangat banyak pembuluh darahberukuran sekitar 5 cm x 5 cm dan berat 20-30 gram pada orang dewasa, yang mengelilingi permukaan anterior trakea tepat di bawahlaring. Sel krista neuralis yang berimigrasi menginfiltrasi epitel sebagai prekursor untuk sel C parafolikular. (b): Perkembangan tiroidbermula pada minggu keempat sebagai divertikulum epitel yang tumbuh ke bawah dari lapisan endodermal usus depan (foregut). (c):Divertikulum tiroid terus tumbuh ke arah anterior, dan hubungannya dengan faring yang sedang berkembang, yaitu ductus thyroglossus,lalu beregresi. (d): Pada stadium fetal, kelenjar tiroid telah mencapai posisi normalnya yang bertahan hingga dewasa.
358 / BAB 20 :;:,ii1.\".j,.. . \",,#llii., :\"' .r'i, d i,r{ il iwGambar 20-19. Sel folikulardan sel parafolikulartiroid. (a): Mikrograf kelenjartiroid dengan pembesaran lemah memperlihatkansimpai tipis (C); dari simpai ini terjulur septa (S) dengan pembuluh darah besar, pembuluh limfe dan saraf yang memasuki kelenjar.Parenkim organ cukup khas, dengan berbagai ukuran folikel epitel yang terisi-koloid. Lumen setiap folikel terisi dengan koloid. Lumensetiap folikel terisi dengan koloid yang terpulas lemah dengan protein gelatinosa besar yang disebut tiroglobulin. 12x. H&E. (b): Lumen(L) setiap folikel dikelilingi oleh selapis epitel dengan tinggi sel yang bervariasi dari skuamosa hingga kolumnar rendah. Sel C (C) atau selparafolikular besar yang terpulas pucat juga terlihat, yang menyekresi kalsitonin, suatu polipeptida yang berperan dalam metabolismekalsium. 200x. H&E. (c, d, e): Sel C dapat menjadi bagian dari epitel folikel atau dijumpai tersendiri atau berkelompok di luar folikel. Selfolikel (F) biasanya dapat dibedakan dengan sel C (C) berdasarkan ukurannya yang lebih kecil dan pulasan yang lebih gelap. Tidak sepertisel folikel, ukuran dan sifat pulasan sel C jarang bervariasi. Sel C agak lebih mudah ditemukan di dalam atau di antara folikel-folikel kecil.c dan d: 400x. H&E; e: 400x. Mallory trichrome.APLIKASIMEDIS lain oleh hormon paratiroid, yaitu sel tubulus ginjal, yang me- ngurangi penyerapan fosfatnya dan memungkinkan lebih Pada hiperparatiroidisme, konsentrasi fosfat darah ber- banyak ekskresi fosfat dalam urine.kurang dan konsentrasi kalsium darah meningkat. Hal inisering membentuk endapan patologis kalsium pada KKT*€${J,&K P&MEALbeberapa organ, seperti ginjal dan afteri. Penyakit tulangyang disebabkan oleh hiperparatiroidisme, yang ditandai Kelenjar pineal, dikenal juga sebagai epiphysis cerebri ataudengan peningkatan jumlah osteoklas dan banyak rongga badan pineal, mengatur irama harian aktivitas fubuh. Kelenjartulang, dikenal sebagai osteitis fibrosa cystica. Tulang ini merupakan organ berbenfuk kerucut yang sangat kecil dipasien dengan osteitis ini menjadi kurang kuat dan mudah otak dengan panjang sekitar 5-B mm dan 3-5 mm di bagianpatah. terlebarnya, dan berbobot sekitar 150 mg. Kelenjar pineal Pada hipoparatiroidisme, konsentrasi fosfat darah berkembang bersama otak dari neuroektoderm di atapmeningkat dan konsentrasi Ca2' darah menurun. Tulangbertambah padat dan lebih banyak mineral. Keadaan ini diensefalon dan ditemukan di bagian posterior ventrikel ke-menyebabkan kontraksi spastik otot rangka dan kejang tiga, yang melekat pada otak oleh suatu tangkai pendek.umum yang disebut tetani. Gejala ini disebabkan ber-Iebihnya eksitabilitas susunan saraf akibat kekurangan Kelenjar pineal dibungkus oleh jaringan ikat pia mater, dariion kalsi um d al am dara h. Pasien dengan h ipoparatiroidisme pia mater ini terjulur septa yang mengandung pembuluhdiobati dengan garam kalsium dan vitamin D untuk me- darah kecil dan membagi berbagai kelompok sel sekretorisningkatkan ambilan Ca\" di usus. berupa lobulus. Sel sekretoris yang mencolok dan berjumlah banyak adalah pinealosit, yang memiliki sitoplasma dengan sedikit basofilik serta nukleus dan nukleolus eukromatik besar
KELENJAR ENDOKRIN / 359Gambar 20-20. Ultrastruktur sel folikular dan parafolikular tiroid. (a): TEM epitel folikel memperlihatkan pseudopodia dan mikroviliyang terjulur dari sel folikel (F) ke dalam koloid lumen (L). Sel-sel ini memiliki kompleks taut apikal, banyak RER, kompleks Golgi yangberkembang baik, dan banyak lisosom. Di dalam membran basal (BM) folikel, tetapi tidak sering berkontak dengan koloid dalam lumen,terdapat sedikit sel C atau sel parafolikular (C). Di sebelah kiri dan kanan kedua sel C yang tampak di sini terdapat kapileryang berhubunganerat dengan sel folikular, tetapi di luar membran basal. 2000x. (b): Gambaran TEM sebuah sel C, dengan apparatus Golgi (G) yang besar,RER ekstensif, dan siioplasma yang terisi dengan granula sekretoris yang mengandung kalsitonin. 5000x. lodinasi tiroglobulin PendrinPencernaan Oksidasi iodidatiroglobulinoleh enzimlisosom lnkorporasi galaktosa ffi I nkorporasi Gambar 20-21 . Fungsi sel foliku- manosa Iar tiroid. Diagram memperlihatkan Sintesis proses multitahap yang menghasil- tiroglobulin kan hormon tiroid melalui perantara Simporter Na*/l- tiroglobulin yang disimpan. Pada fase \= ao ?\" eksokrin proses tersebut, glikoproteinI Ts.Ta tiroglobulin terbentuk dan disekresi-fi kan ke dalam lumen folikel dan iodida Lumen kaoiler dipompa melalui sel ke dalam lumen. Di lumen, residu tirosin tiroglobulin mengalami iodinasi dan berikatan se- cara kovalen membentuk T. dan T, yang masih berada di dalam gli- koprotein. Tiroglobulin teriodinasi lalu mengalami endositosis oleh sel foli- kular dan diuraikan oleh lisosom, yang melepaskan T. dan T, aktif ke kapiler yang berdekatan secara endo- krin. Kedua fase ditingkatkan oleh TSH dan dapat terjadi secara simultan pada sel yang sama.
360 / BAB 20 astrosit. Sel ini memiliki inti panjang yang terpulas lebih kuat ketimbang inti pinealosit, prosesus sitoplasma panjang danOtot pada sisiposterior faring biasanya ditemukan di area perivaskular dan di antaraKelenjar tiroid(pandangan posterior) kelompok-kelompok pinealosit. Astrosit pineal membentukKelenjar paratiroid hanya sekitar 5% populasi sel pada kelenjar pineal. Gambaran khas kelenjar pineal adalah adanya berbagai konkresi garam kalsium dan magnesium yang disebut corpora arenacea atau pasir otak, yang terbentuk dari presipitasi di sekitar deposit protein ekstrasel. Konkresi tersebut dijumpai selama masa kanak-kanak dan jumlah beserta ukurannya semakin bertambah seiring pertambahan usia, yang tampaknya tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar. Akumulasi pasir otak tampak opak pada foto sinar-X dan memungkinkan kelenjar *iii..'.\"*.i,:\"; rj,-;.\"l\".]'f;,;.l'l,l\"..i*\"ri-:,'.\"\"\":,:;,.,,::.;/.:.\"' '\"+ , 'i.\";;\"11;j..; ;i..i'n-.-l\"\"r.d.\":-::, -\";j'l*.: I'; ;i, ,:i:r, i;i,*t\"';'r;t,5t,- .' -; :\"t -. '*-\"' ; r' +i-.-;,J; -.\"* : -\", Pandangan posterior ti*:-;',':.:r;r;\";' 'ftj;\" :,..l;t:l'.*.'.\"':'iiti';;;'':;;;,:'.t:;' 't\"q i; Gambar 20-22, Kelenjar paratiroid. Kelenjar paratiroid merupa- kan empat nodul kecil yang normalnya terbenam dalam simpai di ;: :'; . :. permukaan posterior kelenjar tiroid. Kelenjar ini terbentuk secaraembriologis dari kantong faring ketiga dan keempat, suatu proses :'; ; \"', *;',i ;::i 'i, i: r. \"t\":,.;'\";;; \" * \"*:..1\" ii i't,\"5,:. ;yang sering menimbulkan kelenjar paratiroid ektopik atau tambah_ *J...an, yang sering berhubungan dengan timus. ;,i.,,:i'\"\"\" = \" l:;i\".l;;**j'r\"\",.i$-*; iil;[.+:,\": :::'..;,iyang iregular (Gambar 20-24). Secara ultrastruktural, pinealosit *tampak memiliki vesikel sekretoris, banyak mitokondria dan Gambar 20-23. Sel prinsipal paratiroid. (a): Sebuah lobus kecilprosesus sitoplasma panjang yang terjulur ke septa yang kelenjar paratiroid, yang dikelilingi oleh septa jaringan ikat (S),memiliki vaskularisasi, di mana sel tersebut memiliki pelebaran memperlihatkan terutama deretan sel pr[nsipal (p) yang kecil dandi bagian akhirnya dekat kapiler, yang mengindikasikan suatu terkemas rapat, yang juga disebut chief cell. Kelenjar paratiroidfungsi endokrin. Sel-sel ini menghasilkan melatonin, suatu yang lebih tua memperlihatkan sejumlah besar sel oksifil (O) besarderivat triptofan berbobot molekul,rendah. Serabut saraf dan asidofilik nonfungsional yang dapat dijumpai tersendiri atausimpatis tak bermielin memasuki kelenjar pineal dan berakhir berupa kumpulan dengan berbagai ukuran. 60x. H&E. (b): Mikro- graf memperlihaikan bahwa sel prinsipal sedikit eosinofilik, dengandi antara pinealosit dengan beberapa yang membentuk inti sentral bulat, yang dijumpai berupa deretan yang dipisahkansinaps. oleh kapiler (C). Sel-sel ini menyekresikan polipeptida hormon paratiroid (PTH). 300x. H&E. Sel glia interstisial pada kelenjar pineal terpulas positifunfuk protein asam fibrilar glia sehingga sangat menyerupai
KELENJAR ENDOKRIN / 361,g*#, !,d t! fiGambar 20-24. Kelenjar pineal. Kelenjar pineal adalah suatu kelenjar neuroendokrin kecil yang melekat pada otak di atap ventrikelketiga. Kelenjar ini dilapisi oleh pia mater yang mengirimkan septa jaringan ikat ke dalam kelenjar, yang membagi kelompok sel parenkimyang disebut pinealosit. (a): Mikrograf memperlihatkan sekelompok pinealosit yang dikelilingi septa (S) yang mengandung venula (V) dankapiler (panah). Gambar ini juga memperlihatkan deposit mineral ekstrasel yang disebut corpus arenaceum (CA) dengan kepentinganfisiologis yang belum diketahui tetapi menjadi penanda yang baik untuk kelenjar pineal. 40x. H&E. (b): Pada pembesaran yang lebih kuat, banyak pinealosit (P) besar dengan inti eukromatik dapat dibandingkan dengan astrosit (A)yang relatif sedikit dan memiliki inti yang lebih gelap dan panjang. Astrosit berada terutama di dalam septa dan di dekat pembuluh darahkecil (V). Kapiler (panah) tidak sebanyak yang dijumpai di kelenjar endokrin lain. Di kiri bawah terdapat corpus arenaceum (CA) yangsangat besar, yaitu struktur berkapur yang juga dikenal sebagai pasir otak. Di sepanjang septa, berjalan jaras serabut simpatis takbermielin, yang berhubungan secara tidak langsung dengan neuron fotoreseptif di retina dan berjalan ke pinealosit untuk merangsangpelepasan melatonin pada periode kegelapan. Kadar melatonin dalam sirkulasi merupakan satu faktor yang menentukan irama diurnalpelepasan hormon dan aktivitas fisiologis di seluruh iubuh. 100x. H&E.pineal sebagai penanda garis tengah yangbaik pada pemeriksa- dan mamalia lain, siklus terang dan gelap terdeteksi dalaman radiologis dan tomografi komputer otak. retina dan dihantarkan ke pinealosit melalui tracfus retino- hypothalamicus, nucleus suprachiasmaticus, dan jaras serabut Melatonin yang dilepaskan dari pinealosit bertambah pada simpatis yang memasuki kelenjar pineal. ]adi, kelenjar pineal bekerja mentransduksi neuroendokriry yang mengubah inputkegelapan dan dihambat oleh sinar terang dan fluktuasi saraf mengenai cahaya dan kegelapan menjadi berbagai fungsidiumal yang timbul pada kadar melatonin darah menginduksi hormonal.perubahan ritmis pada aktivitas hipotalamus, kelenjar pineal,dan jaringan endokrin lain yang menandai irama sirkadian (24jam, siang/malam) fungsi dan perilaku fisiologis. Pada manusia
Search
Read the Text Version
- 1 - 22
Pages: