Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 141f. Program Automatic ControlYaitu program untuk mengatur secara. otomatis besaran besaran tertentumisalnya mengatur tekanan dan suhu uap pada PLTU.Program untuk start dan stop secara otomatis serta pengaturan dayanya.Instalasi kontrol juga berinteraksi dengan instalasi proteksi. Misalnya jikaPMT generator pada PLTU trip relai diferensial yang bekerja, instalasikontrol bersangkutan diberi tahu oleh instalasi proteksi kejadian ini,kemudian instalasi kontrol ini melakukan langkah-langkah pengaturan.yang diperlukan, program automatic control yang ada padanya (udaratekan) dari sebuah PLTD. Katup satu arah bisa dibuka olehelektromagnet yang mendapat arus searah dari baterai. Jika suatu terdiriatas beberapa unit maka banyaknya katup start dan katup emergencyadalah sama dengan jumlah magnet yang membuka katup emergencystop diperintah oleh relai-relai yang dikehendaki oleh sistem proteksimisalnya oleh relai diferensial, relai tekanan minyak pelumas rendah danrelai suhu air pendingin tinggi. Sedangkan katup start dibuka olehelektromagnet yang ada kaitannya dengan tombol start atau handel startdari mesin diesel. Dalam praktik setiap botol angin atau reservoir udaratekan harus dilengkapi katup pengaman dan katup pembuang kandunganuap air udara yang mengembun di dalam botol angin atau reservoir udaratekan tersebut.Pada PLTA dan PLTU yang kapasitasnya umumnya lebih besar daripada PLTD diperlukan pengaturan daya yang dibangkitkan melaluipengaturan katup air dari turbin air atau pengaturan katup (throttle) uapdari turbin uap yang membutuhkan gaya yang besar. Pengaturan inidikomando oleh governor, tetapi governor adalah relatif kecil, maka gayakomando (perintah) yang keluar dari governor ini perlu diperkuat melaluisuatu amplifier mekanis untuk bisa mengatur katup air atau katup uapseperti tersebut di atas. minyak bertekanan Dari komando governor Servomotor ke katup pengatur air/uap Gambar II.121 Amplifier hidrolik
142 Pembangk itan Tenaga ListrikAmplifier mekanis ini dilakukan melalui sistem hidrolik. Amplifier mekanisini analog dengan tabung trioda atau transistor. Gaya komando (arusbasis) memodulasi minyak bertekanan (tegangan pasokan V) menjaditekanan tinggi (tegangan emiter) untuk menghasilkan daya yang besaruntuk menggerakkan katup (beban).Pada sistem kontrol hidraulik perlu diingat bahwa minyak (cairan) adalahtidak kompresibel, artinya tidak bisa mampat atau mengembang sepertihalnya udara pada sistem pneumatik.Dalam praktik servomotor dilengkapi dengan dashpot yang berfungsisebagai peredam untuk mencegah terjadinya osilasi. Untuk membatasijumlah minyak yang diperlukan dalam sistem kontrol hidraulik, reservoirminyak beserta bak minyak diusahakan letaknya berdekatan denganturbin yang akan diatur katupnya. Pengaturan katup turbin sepertiuraian di atas, yang memerlukan gaya mekanik besar dan kontinu, cocokdilakukan memakai sistem pengaturan hidrolik.Katup-katup yang jarang dibuka atau ditutup dan tidak memerlukanpengaturan, dapat dibuka atau ditutup dengan memakai motor listrik yangdikomando dari ruang kontrol (control room), generator, sistem excitacy,susunan rel, saklar-saklar, pengatur regangan otomatis, governor, sistemproteksi dan pentanahan bagian-bagian Instalasi. Gambar II.122 Reservoir minyak bertekanan untuk sistem kontrol
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik 143 Gambar II.123 Komponen peralatan untuk pengaturan hidrolikV. Latihan1. Bagaimanakah pengaruh besarnya arus excitacy terhadap besar tegangan output generator sinkron 3 phasa dengan jumlah putaran tetap, baik untuk penguatan tersendiri maupun sendiri2. Lakukan praktik di laboratorium dengan bimbingan guru dan teknisi untuk butir soal nomor 13. Lakukan pengamatan terhadap sistem proteksi pada unit pembangkit yang ada di sekolah anda, apakah masih bekerja sistem pengamannya. Jika tidak, catat jenis proteksi dan spesifikasinya yang perlu ditambah4. Lakukan praktik transformator beban nol dan berbeban di laboratorium dengan bimbingan guru dan teknisiW. TugasDari hasil kegiatan anda di laboratorium, buat laporan dandiskusikan bersama teman di kelas dengan bimbingan guru
144 Pembangkitan Tenaga Listrik
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 145 BAB III MASALAH OPERASI PADA PUSAT- PUSAT LISTRIKTujuan bab ini adalah menguraikan masalah-masalah proses konversienergi dan operasi yang ada pada PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP,PLTD, PLTN, dan unit-unit pembangkit khusus. Masalah pelestarianhutan dalam kaitannya dengan operasi PLTA dan PLTP. Masalahpengadaan dan penyimpanan bahan bakar untuk pusat-pusat listrikthermis. Macam-macam bahan bakar serta spesifikasinya seperti nilaikalori dan kandungan unsur yang tidak dikehendaki.A. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)Dalam PLTA, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik.Mula-mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanikdalam turbin air. Kemudian turbin air memutar generator yangmembangkitkan tenaga listrik.Gambar III.1 menggambarkan secara skematis bagaimana potensitenaga air, yaitu sejumlah air yang terletak pada ketinggian tertentudiubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Gambar III.1 Proses Konversi Energi dalam Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
146 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.2Instalasi Tenaga Air PLTA Bila Dilihat dari AtasDaya yang dibangkitkan generator yang diputar oleh turbin air adalah:P = k.?.H.q [kW] (3-1)Keterangan:P = daya [kW]H = tinggi terjun air [meter]q = debit air [m3'/detik]? = efisiensi turbin bersama generatork = konstanta.1. Bangunan SipilPotensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir di daerahpegunungan. Untuk dapat memanfaatkan potensi tenaga air dari sungaiini, maka kita perlu membendung sungai tersebut dan airnya disalurkanke bangunan air PLTA seperti ditunjukkan oleh Gambar III.3. Ditinjau daricaranya membendung air, PLTA dapat dibagi menjadi dua kategori:
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 147a. PLTA run off riverb. PLTA dengan kolam tando (reservoir)PLTA run off river, air sungai dialihkan dengan menggunakan dam yangdibangun memotong aliran sungai. Air sungai ini kemudian disalurkan kebangunan air PLTA seperti pada Gambar III.4PLTA dengan kolam tando (reservoir), aliran sungai dibendung denganbendungan besar agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolamtando. Selanjutnya air dari kolam tando dialirkan ke bangunan air PLTAseperti Gambar III.4. Dengan adanya penimbunan air terlebih dahuludalam kolam tando, maka pada musin hujan di mana debit air sungaibesarnya melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, air dapatditampung dalam kolam tando. Pada musim kemarau di mana debit airsungai lebih kecil dari pada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA,selisih kekurangan air ini dapat di atasi dengan mengambil air daritimbunan air yang ada dalam kolam tando. Inilah keuntunganpenggunaan kolam tando pada PLTA. Hal ini tidak dapat dilakukan padaPLTA run off river.PLTA run off river, daya yang dapat dibangkitkan tergantung pada debitair sungai. Tetapi PLTA run off river biaya pembangunannya lebih murahdari pada PLTA dengan kolam tando (reservoir), karena kolam tandomemerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan daerahgenangan yang luas.Jika ada sungai yang mengalir keluar dari sebuah danau, maka dapatdibangun PLTA dengan menggunakan danau tersebut sebagai kolamtando. Contoh mengenai hal ini, yaitu PLTA Asahan yang menggunakanDanau Toba sebagai kolam tando, karena Sungai Asahan mengalir dariDanau Toba.Bangunan air PLTA yang mengalirkan air dari dam pada PLTA run offriver dan dari kolam tando pada PLTA yang menggunakan bendungansampai ke turbin digambarkan oleh Gambar III.4. Secara garis besar,bangunan air ini terdiri dari saluran air yang terbuka atau tertutup(terowongan) sampai pada tabung peredam.
148 Pembangkitan Tenaga ListrikPUSAT LISTRIK TENAGA AIR Gambar III.3 Prinsip Kerja PLTA Run Off River Gambar III.4 Potongan memanjang pipa pesat PLTA Sutami (PLTA dengan kolam tando reservoir)Sebelum tabung peredam terdapat katup pengaman dan setelah tabungperedam terdapat saluran air berupa pipa pesat yang harus tahangoncangan tekanan air. Tabung peredam dalam bahasa Inggris disebutsurge tank dan berfungsi meredam goncangan tekanan air yang terjadidalam pipa pesat.Pada ujung bawah pipa pesat terdapat katup utama turbin. Dari katuputama turbin, air menuju ke katup pengatur turbin, lalu air mengenai roda
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 149air turbin yang mengubah energi potensial air menjadi energi mekanikroda air turbin.Gambar-gambar III.5 sampai dengan Gambar III.10 adalah foto-foto dariberbagai bangunan PLTA. Gambar III.5Bendungan IIETA Mrica di Jawa Tengah dengan kapasitas 3 x 60,3 MW di mana tampak bendungan beserta pelimpasannya (sisi kiri) dan gedung PLTA beserta air keluarnya (sisi kanan) Gambar III.6 Bendungan Waduk PLTA Saguling 4x175 MW dan tampak Rock Fill Dam (sisi kiri) dan Pelimpahan (bagian tengah) Serta Pintu Air untuk Keamanan
150 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.7 Intake PLTA di Jawa Barat dengan Kapasitas 4x175 MW Gambar III.8 Pipa Pesat dan Gedung PLTA di Jawa Barat2. Macam-Macam Turbin AirDitinjau dari teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energimekanik pada roda air turbin, ada tiga macam turbin air yaitu:a. Turbin Kaplan.Turbin Kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu di bawah20 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energimekanik roda air turbin dilakukan melalui pemanfaatan kecepatan air.Roda air turbin Kaplan menyerupai baling-baling dari kipas angin. TurbinKaplan ditunjukkan pada Gambar III.11.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 151 Gambar III.9 Pipa Pesat PLTA Lamojanb. Turbin Francis.Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin inidigunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter. Teknikmengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada rodaair turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga turbin Francis jugadisebut sebagai turbin reaksi.Turbin Francis ditunjukkan pada Gambar III.12, III.13 dan III.14.
152 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.10 Ruang turbin PLTA Cirata di Jawa Barat dengan kapasitas 6 x 151 MW Gambar III.11 Turbin Kaplan
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 153 Gambar III.12 Turbin Francis Buatan Toshiba Gambar III.13Turbin Francis dan generator 3600 M
154 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.14 Turbin Francis dan Generator 4190 Mc. Turbin Pelton.Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energimekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls sehinggaturbin Pelton juga disebut sebagai turbin impuls , yang ditunjukkan padaGambar III.15.Untuk semua macam turbin air tersebut di atas, ada katup pengatur yangmengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke roda air. Denganpengaturan air ini, daya turbin dapat diatur. Di depan katup pengaturterdapat katup utama yang harus ditutup apabila turbin air dihentikanuntuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan pada turbin.Apabila terjadi gangguan listrik yang menyebabkan PMT generator trip,maka untuk mencegah turbin berputar terlalu cepat karena hilangnyabeban generator yang diputar oleh turbin, katup pengatur air yang menujuke turbin harus ditutup. Penutupan katup pengatur ini akan menimbulkangelombang air membalik yang dalam bahasa Inggris disebut waterhammer (palu air). Water hammer ini menimbulkan pukulan mekaniskepada pipa pesat ke arah atas (hulu) yang akhirnya diredam dalamtabung peredam (surge tank).Kecepatan spesifik (specffic speed) turbin air didefinisikan sebagai jumlahputaran per menit [rpm] (rotation per minute [rpm] dari turbin untukmenghasilkan satu daya kuda pada tinggi terjun H = I meter.Saluran air dari dam atau kolam tando sampai pada. tabung peredam,panjangnya dapat mencapai beberapa kilometer.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 155Apabila saluran ini tidak rata, jalannya naik turun, maka di bagian-bagiancekungan yang rendah, harus ada katup untuk membuang endapan pasiratau lumpur yang terjadi di cekungan rendah tersebut. Di sisi lain, yaitu dibagian-bagian lengkungan yang tinggi juga harus ada katup, tetapi dalamhal ini untuk membuang udara yang terperangkap dalam lengkunganyang tinggi ini. Secara periodik, katup-katup tersebut di atas harus dibukauntuk membuang endapan yang terjadi maupun untuk membuang udarayang terperangkap. Gambar III.15 Turbin Pelton Buatan Tosiba3. Operasi dan PemeliharaanPLTA yang mempunyai kolam tando besar mempunyai fungsi serba gunadi mana artinya selain berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik, PLTAini juga berfungsi untuk menyediakan air irigasi, pengendalian banjir,perikanan, pariwisata, dan penyedia air bagi lalu lintas pelayaran sungai.Pada PLTA serba guna, pembangkitan tenaga listriknya perludikoordinasikan dengan keperluan irigasi dan musim tanam padi yangmembutuhkan banyak air. Dari segi pengendalian banjir, PLTA serbaguna harus dapat diatur air keluamya sehingga pada saat banyak hujantidak timbul banjir di sisi hilir. Contoh PLTA serba guna adalah PLTAJatiluhur di Jawa Barat. Ditinjau dari specific speed, turbin Kaplanmempunyai specific speed terbesar, kemudian disusul oleh turbin Francisdan Pelton. Oleh karena itu, untuk terjun yang tinggi, misalnya 400 meter,
156 Pembangkitan Tenaga Listrikdigunakan turbin Pelton agar jumlah putaran per menit yang didapat dariturbin tidak terIalu tinggi sehingga tidak timbul persoalan mekanik.Dari uraian di atas, tampak bahwa pelestarian hutan di daerah aliransungai (DAS), terutama di sisi hulu PLTA sangat penting bagikelangsungan hidup PLTA. Apabila hutannya rusak, maka kemampuantanah di DAS untuk menyimpan air akan turuti sehingga timbul banjir diwaktu musim hujan dan di musim kemarau timbul kekeringan. Selain itutimbul erosi tanah sewaktu hujan yang akan mengendap dalam kolamtando sehingga terjadi pendangkalan kolam tando.Dibandingkan dengan pusat listrik lainnya dengan daya yang sama, biayaoperasi PLTA paling rendah.Tetapi biaya pembangunannya paling mahal.Salah satu faktor yang menyebabkan biaya pembangunan PLTA menjadimahal, yaitu karena umumnya terletak di daerah pegunungan, jauh daripusat konsumsi tenaga listrik (kota) sehingga memerlukan salurantransmisi yang panjang dan daerah genangan air yang luas di manakedua hal tersebut memerlukan biaya pembangunan yang tidak sedikit.Dalam sistem interkoneksi di mana terdapat PLTA yang diinterkoneksikandengan pusat-pusat listrik thermis yang menggunakan bahan bakar, adakalanya dibangun PLTA pompa yang dapat memompa air ke atas. Hal inibaru ekonomis apabila biaya pembangkitan dalam sistem interkoneksibersangkutan mempunyai variasi yang besar.Pemompaan air dilakukan sewaktu biaya pembangkitan rendah,kemudian air hasil pemompaan ini digunakan untuk membangkitkantenaga listrik sewaktu biaya pembangkitan sistem interkoneksi mahalsehingga pembangkitan tenaga listrik dengan biaya yang mahal dapatdikurangi jumlahnya.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 157 Gambar III.16 Hutan Beserta Lapisan Humus & DASKeuntungan teknik operasional PLTA adalah a) mudah (cepat) di-start dan di-stop. b) bebannya mudah diubah-ubah. c) angka gangguannya rendah. d) pemeliharaannya mudah. e) umumnya dapat di-start tanpa daya dari luar (black start).Masalah utama yang timbul pada operasi PLTA adalah timbulnya kavitasipada turbin air. Kavitasi adalah peristiwa terjadinya letusan kecil darigelembung uap air yang sebelumnya terbentuk di daerah aliran yangtekanannya lebih rendah daripada tekanan uap air ditempat tersebut;kemudian gelembung uap air ini akan menciut secara cepat meletusketika uap air ini melewati daerah aliran yang tekanannya lebih besardaripada tekanan uap air tersebut, karena jumlahnya sangat banyaksekali (ribuan per detik) dan I letusan itu sangat cepat maka permukaanturbin yang dikenai oleh letusan ini akan terangkat sehingga terjadi burikyang menyebabkan bagian-bagian turbin air (setelah waktu tertentu, kira-kira 40.000 jam) menjadi keropos dan perlu diganti. Kavitasi terjadi dibagian-bagian turbin yang mengalami perubahan tekanan air secaramendadak, misalnya pada pipa buangan air turbin. Kavitasi menjadi lebihbesar apabila beban turbin makin kecil. Oleh karena itu, ada pembatasanbeban minimum turbin air (kira-kira 25%). Bagian terbesar dari biayapemeliharaan PLTA adalah biaya perbaikan atau penggantian bagian-bagian turbin air yang menjadi keropos akibat kavitasi. Di Indonesia,enceng gondok sering menimbulkan penyumbatan saringan air danmenaikkan penguapan dari kolam tando sehingga merupakan salah satumasalah operasi PLTA, namun sekarang sudah banyak dimanfaatkanmanusia sehingga enceng gondok tidak terlalu mengganggu.
158 Pembangkitan Tenaga ListrikPLTA kecil dengan daya terpasang di bawah 100 M, biasanya disebutsebagai Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM). PLTM banyakdibangun, terutama di pedesaan. PLTM secara ekonomis bisamenguntungkan apabila didapatkan tempat (site) air terjun yang baik,dalam arti bangunan sipilnya bisa sederhana dan murah, kemudianbagian elektromekaniknya dibuat otomatis sehingga biaya personilnyamurah. Di daerah yang ada Jaringan perusahaan listrik, PLTM bisadiparalel dengan jaringan listrik yang ada. Pada pemanfaatan tinggi terjunyang rendah, untuk PLTM dapat digunakan turbin Kaplan dengangenerator yang direndam dalam aliran air untuk menyederhanakanbangunan sipil yang disebut bulb per unit. Karena PLTM sebaiknya tidakdijaga, maka untuk memudahkan proses sinkronisasi pada operasiparalel dengan sistem interkoneksi dapat digunakan generator asinkron.Ada juga PLTA yang menggunakan tenaga air dari pasang surutnya airlaut, misalnya di Perancis.Efisiensi turbin bersama generator unit PLTA dapat mencapai nilai sekitar95%. Efisiensi keseluruhan dari PLTA dan instalasi listriknya, termasukenergi untuk pemakaian sendiri, angkanya berkisar antara 85-92%.Lancarnya aliran air dalam instalasi air PLTA sangat mempengaruhiefisiensi PLTA. Oleh karena itu, harus diusahakan agar aliran bersifatlaminer (memiliki turbulensi). Untuk itu harus dihindari tikungan yangtajam dalam instalasi air PLTA, karena tikungan yang tajam, pada saluranair akan menimbulkan turbulensi yang akan menurunkan nilai H dan juganilai q. Gambar III.17 Pembebanan PLTA di mana Beban Diusahakan Maksimal tetapi Disesuaikan dengan Tersedianya AirEnergi yang dihasilkan PLTA tergantung dari jumlah air yang tersedia,jadi tergantung pada jumlah curah hujan dan kemampuan kolam tandomenampung air sewaktu musim hujan.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 159Karakteristik musim hujan setiap tahun adalah berbeda, ada tahun basahdan ada tahun kering. Karakteristik tahun basah atau kering ini berulangsetiap 8-10 tahun. Apabila jumlah curah hujan lebih besar dari pada yangdigambarkan oleh Gambar III.18 ada kemungkinan kolam tando tidakbisa menampung air yang masuk sehingga terjadi pelimpasan(pembuangan) air.Sebaliknya apabila curah hujan yang terjadi lebih sedikit daripada yangdigambarkan oleh Gambar III.18, tahunnya lebih kering, maka periode dimana PLTA tidak bisa berbeban penuh karena kekurangan air akanberlangsung lebih lama dari pada 7,67 hariUntuk dapat memanfaatkan air yang masuk ke kolam tando dengansebaik-baiknya, sedapat mungkin tidak ada yang terbuang tetapi jugaaman bagi bangunan sipil kolam tando, perlu ada suatu polapengendalian kolam. Gambar III.18 Duga Muka Air KolamTinggi muka air atau duga muka air (DMA) dalam kolam (waduk) diukurdengan skala meter. Pola pengendalian isi kolam ditunjukkan denganDMA yang diinginkan.Penentuan DMA minimum pada. akhir periode pengosongan C ataupermulaan periode pengisian harus memperhatikan masalah air masukke lubang intake PLTA yangan terlalu rendah sehingga udara ikut masuk.Udara yang masuk bisa mengganggu operasi PLTA.
160 Pembangkitan Tenaga ListrikSebaliknya penentuan DMA minimum yang terlalu tinggi bisa mengurangivolume kolam untuk periode pengisian yang bisa menyebabkan akanbanyak air yang melimpas/dibuang pada periode B, yaitu periode DMAmaksimum. B menggambarkan periode DMA maksimum. Apabilapermukaan air telah mencapai DMA maksimum tetapi masih ada airmasuk ke dalam kolam (waduk) maka air secara otomatis akan melimpasdan terbuang. Pelimpasan ini perlu untuk mengamankan bangunan sipilkolam/waduk, jangan sampai terjadi over topping yang bisamenyebabkan jebolnya kolam/waduk. Over topping terjadi apabilakolam/waduk isinya sudah penuh tetapi air masuk masih terusberlangsung sehingga air tidak hanya melimpas di tempat pelimpasanyang terbuat dari beton, tetapi juga melimpas di bagian bendungan yangterbuat dari batu dan pasir (rock fill), sehingga batu dan pasir di bagianbendungan ini jebol. C menggambarkan periode pengosongankolam/waduk yang dimulai pada akhir bulan Juli yaitu perkiraan nilainyamusim kemarau.DMA dalam periode A dan periode C harus diatur agar berada diantarabatas atas dan batas bawah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaturpengeluaran air dari kolam/waduk. Kolam/waduk dilengkapi denganlubang pengeluaran air ekstra di samping tempat pelimpasan yangterbuat dari beton. Hal ini diperlukan untuk pengamanan kolam/waduk.Ada kolam/waduk yang mempunyai fungsi serba guna seperti wadukPLTA Jatiluhur, yaitu untuk: Pengairan sawah, menghasilkan padi.Pembangkitan tenaga listrik. Pengendalian banjir. Lalu lintas kapal,Pariwisata.Akhir-akhir ini waduk PLTA digunakan juga untuk pemeliharaan ikandalam keramba.Dalam hal yang demikian maka pengendalian DMA harus memperhatikanfungsi-fungsi tersebut di atas.Untuk beberapa PLTA yang ada dalam hubungan kaskade (mempunyaisatu sungai penggerak dan masing-masing mempunyai kolam/waduk),maka pengendalian DMA dalam kolam-kolarn PLTA kaskade ini harusdilakukan sedemikian rupa hingga dicapai penggunaan yang optimum.B. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)1. Konversi Energi
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 161Dalam PLTU, energi primer yang dikonversikan menjadi energi listrikadalah bahan bakar. Baban bakar yang digunakan dapat berupabatubara (padat), minyak (cair), atau gas. Ada kalanya PLTUmenggunakan kombinasi beberapa macam bahan bakar.Konversi energi tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalahkonversi energi primer menjadi energi panas (kalor). Hal ini dilakukandalam ruang bakar dari ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudiandipindahkan ke dalam air yang ada dalam pipa ketel untuk menghasilkanuap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari drum keteldialirkan ke turbin uap. Dalam turbin uap, energi uap dikonversikanmenjadi energi mekanis penggerak generator, dan akhirnya energimekanik dari turbin uap ini dikonversikan menjadi energi listrik olehgenerator. Secara skematis, proses tersebut di atas digambarkan olehGambar III.19 Main Flow Diagram PLTU Perak Unit 3 dan 4 Gambar III.19 Siklus uap dan air yang berlangsung dalam PLTU, yang dayanya relatif besar, di atas 200 MWGambar III.19 menggambarkan siklus uap dan air yang berlangsungdalam PLTU, yang dayanya relatif besar, di atas 200 MW. Untuk PLTUukuran ini, PLTU umumnyamemiliki pemanas ulang dan pemanas awalserta mempunyai 3 turbin yaitu turbin tekanan tinggi, turbin tekananmenengah, dan turbin tekanan rendah. Bagian yang menggambarkansirkuit pengolahan untuk suplai dihilangkan untuk penyederhanaansedangkan suplai air diperlukan karena adanya kebocoran uap pada
162 Pembangkitan Tenaga Listriksambungan-sambungan pipa uap dan adanya blow down air dari drumketel.Air dipompakan ke dalam drum dan selanjutnya mengalir ke pipa-pipa airyang merupakan dinding yang mengelilingi ruang bakar ketel. Ke dalamruang bakar ketel disemprotkan bahan bakar dan udara pembakaran.Bahan bakar yang dicampur udara ini dinyalakan dalam ruang bakarsehingga terjadi pembakaran dalam ruang. Pembakaran bahan bakardalam ruang bakar mengubah energi kimia yang terkandung dalambahan bakar menjadi energi panas (kalor). Energi panas hasilpembakaran ini dipindahkan ke air yang ada dalam pipa air melaluiproses radiasi, konduksi, dan konveksi.Untuk setiap macam bahan bakar, komposisi perpindahan panasberbeda, misalnya bahan bakar minyak banyak memindahkan kalori hasilpembakarannya melalui radiasi dibandingkan bahan bakar lainnya. Untukmelaksanakan pembakaran diperlukan oksigen yang diambil dari udara.Oleh karena tiu, diperlukan pasokan udara yang cukup dalam ruangbakar. Untuk keperluan memasok udara dalam ruang bakar, diperlukankipas (ventilator) tekan dan kipas isap yang dipasang masing-masingpada ujung masuk udara ke ruang bakar dan pada ujung keluar udaradari ruang bakar.Gas hasil pembakaran dalam ruang bakar setelah setelah diberi“kesempatan” memindahkan energi panasnya ke air yang ada di dalampipa air ketel, dialirkan melalui saluran pembuangan gas buang untukselanjutnya dibuang ke udara melalui cerobong. Gas buang sisapembakaran ini masih mengandung banyak energi panas karena tidaksemua energi panasnya dapat dipindahkan ke air yang ada dalam pipaair ketel. Gas buang masih mempunyai suhu di atas 400o C inidimanfaatkan untuk memanasi: (lihat Gambar III.19)a. Pemanas Lanjut (Super Heater)Di dalam pemanas lanjut, mengalir uap dari drum ketel yang menuju keturbin uap tekanan tinggi. Uap yang mengalir dalam pemanas lanjut inimengalami kenaikan suhu sehingga uap air ini semakin kering, olehkarena adanya gas buang di sekeliling pemanas lanjut.b. Pemanas Ulang (Reheater).Uap yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin tekanan tinggi,sebelum menuju turbin tekanan menengah, dialirkan kembali melalui pipayang dikelilingi oleh gas buang. Di sini uap akan mengalami kenaikansuhu yang serupa dengan pemanas lanjut.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 163c. Economizer.Air yang dipompakan ke dalam ketel, terlebih dahulu dialirkan melaluieconomizer agar mendapat pemanasan oleh gas buang. Dengandemikian suhu air akan lebih tinggi ketika masuk ke pipa air di dalamruang bakar yang selanjutnya akan mengurangi jumlah kalori yangdiperlukan untuk penguapan (lebih ekonomis).d. Pemanas Udara.Udara yang akan dialirkan ke ruang pembakaran yang digunakan untukmembakar bahan bakar terlebih dahulu dialirkan melalui pemanas udaraagar mendapat pemanasan oleh gas buang sehingga suhu udarapembakaran naik yang selanjutnya akan mempertinggi suhu nyalapembakaran.Dengan menempatkan alat-alat tersebut di atas dalam saluran gasbuang, maka energi panas yang masih terkandung dalam gas buangdapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebelum melalui pemanasudara, gas buang diharapkan masih mempunyai suhu di atas suhupengembunan asam sulfat (H2SO4), yaitu sekitar 18000 C. Hal ini perluuntuk menghindari terjadinya pengembunan asam sulfat di pemanasudara. Apabila hal ini terjadi, maka akan terjadi korosi pada pemanasudara dan pemanas udara tersebut akan menjadi rusak (keropos).Energi panas yang timbul dalam ruang pembakaran sebagai hasilpembakaran, setelah dipindahkan ke dalam air yang ada dalam pipa airketel, akan menaikkan suhu air dan menghasilkan uap. Uap inidikumpulkan dalam drum ketel. Uap yang terkumpul dalam drum ketelmempunyai tekanan dan suhu yang tinggi di mana bisa mencapai sekitar100 kg/cm dan 5300C. Energi uap yang tersimpan dalam drum keteldapat digunakan untuk mendorong atau memanasi sesuatu (uap inimengandung enthalpy). Drum ketel berisi air di bagian bawah dan uapyang mengandung enthalpy di bagian atas.Uap dari drum ketel dialirkan ke turbin uap, dan dalam turbin uap, energi(enthalpy) dari uap dikonversikan menjadi energi mekanis penggerakgenerator. Turbin pada PLTU besar, di atas 150 MW, umumnya terdiridari 3 kelompok, yaitu turbin tekanan tinggi, turbin tekanan menengah,dan turbin tekanan rendah. Uap dari drum ketel mula-mula dialirkan keturbin tekanan tinggi dengan terlebih dahulu melalui pemanas lanjut agaruapnya menjadi kering. Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uapdialirkan ke pemanas ulang untuk menerima energi panas dari gas buangsehingga suhunya naik. Dari pemanas ulang, uap dialirkan ke turbintekanan menengah.
164 Pembangkitan Tenaga ListrikKeluar dari turbin tekanan menengah, uap langsung dialirkan ke turbintekanan rendah. Turbin tekanan rendah umumnya merupakan turbindengan aliran uap ganda dengan arah aliran yang berlawanan untukmengurangi gaya aksial turbin.Dari turbin tekanan rendah, uap dialirkan ke kondensor untukdiembunkan. Kondensor memerlu-kan pendingin untuk meng-embunkanuap yang keluar dari turbin tekanan rendah. Oleh karena itu, banyakPLTU dibangun di pantai, karena dapat menggunakan air laut sebagai airpendingin kondensor dalam jumlah yang besar. Di lain pihak,penggunaan air laut sebagai air pendingin menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut:1) Material yang dialiri air laut harus material anti korosi (tahan air laut).2) Binatang laut ikut masuk dan berkembang biak dalam saluran air pendingin yang memerlukan pembersihan secara periodik.3) Selain binatang laut, kotoran air laut juga ikut masuk dan akan menyumbat pipa-pipa kondensor sehingga diperlukan pembersihan pipa kondensor secara periodik.4) Ada risiko air laut masuk ke dalam sirkuit uap. Hal ini berbahaya bagi sudu-sudu turbin uap. Oleh karena itu, harus dicegah.Setelah air diembunkan dalam kondensor, air kemudian dipompa ketangki pengolah air. Dalam tangki pengolah air, ada penambahan airuntuk mengkompensasi kehilangan air yang terjadi karena kebocoran.Dalam tangki pengolah air, air diolah agar memenuhi mutu yangdiinginkan untuk air ketel. Mutu air ketel antara lain menyangkutkandungan NaCl, CO2, dan derajat keasaman (pH). Dari tangki pengolahair, air dipompa kembali ke ketel, tetapi terlebih dahulu melaluiEconomizer. Dalam Economizer, air mengambil energi panas dari gasbuang sehingga naik, kemudian baru mengalir ke ketel uap.Pada PLTU yang besar, di atas 150 MW, biasanya digunakan pemanasawal ke heater, yaitu pemanas yang akan masuk ke economizer sebelummasuk ke ketel uap. Pemanas awal ini ada 2 buah, masing-masingmenggunakan uap yang diambil (di-tap) dari turbin tekanan menengahdan dari turbin tekanan rendah sehingga didapat pemanas awal tekananmenengah dan pemanas awal tekanan rendah.Gambar III.20, sampai III.25 adalah foto-foto dari berbagai bagian PLTU.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 165 Gambar III.20Coal Yard PLTU Surabaya Gambar III.21 PLTU Paiton Milik PLN
166 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.22 Ruang Turbin PLTU Surabaya Gambar III.23 Unit 400 MW PLTU Paiton Milik PLN Jawa Timur
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 167 Gambar III.24 Unit 400 MW PLTU Paiton Milik PLN 36 Sudu Jalur Jawa Timur. Gambar III.25 Generator dan Turbin 400 MW di Jawa Barat2. Masalah Operasi
168 Pembangkitan Tenaga ListrikUntuk men-start PLTU dari keadaan dingin sampai operasi dengan bebanpenuh, dibutuhkan waktu antara 6-8 jam. Jika PLTU yang telahberoperasi dihentikan, tetapi uapnya dijaga agar tetap panas dalam drumketel dengan cara tetap menyalakan api secukupnya untuk menjaga suhudan tekanan uap ada di sekitar nilai operasi (yaitu sekitar 5000 C dansekitar 100 kg/cm 2) maka untuk mengoperasikannya kembali sampaibeban penuh diperlukan waktu kira-kira I jam. Waktu yang lama untukmengoperasikan PLTU tersebut di atas terutam a diperlukan untukmenghasilkan uap dalam jumlah yang cukup untuk operasi (biasanyadinyatakan dalam ton per jam).Selain waktu yang diperlukan untuk menghasilkan uap, yang cukup untukoperasi, juga perlu diperhatikan masalah pemuaian bagian-bagian turbin.Sebelum di-start, suhu turbin adalah sama dengan suhu ruangan. Gambar III.26 Turbin Uap dan Kondensor
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 169 Gambar III.27 Boiler PLTU PerakPada waktu start, dialirkan uap dengan suhu sekitar 5000C. Hal ini harusdilakukan secara bertahap agar jangan sampai terjadi pemuaian yangberlebihan dan tidak merata. Pemuaian yang berlebihan dapatmenimbulkan tegangan mekanis (mechanical stress) yang berlebihan,sedangkan pemuaian yang tidak merata dapat menyebabkan bagianyang bergerak (berputar) bergesekan dengan bagian yang diam,misalnya antara. ,sudu-sudu jalan turbin dengan sudu-sudu tetap yangmenempel pada rumah turbin.Apabila turbin sedang berbeban penuh kemudian terjadi gangguan yangmenyebabkan pemutus tenaga, (PMT) generator yang digerakkan turbintrip, maka turbin kehilangan beban secara mendadak. Hal inimenyebabkan putaran turbin akan naik secara mendadak dan apabila halini tidak dihentikan, maka akan merusak bagian-bagian yang berputarpada turbin maupun pada generator, seperti: bantalan, sudu jalan turbin,dan kumparan arus searah yang ada pada rotor generator. Untukmencegah hal ini, aliran uap ke turbin harus dihentikan, yaitu dengancara menutup katup uap turbin. Pemberhentian aliran uap ke turbindengan menutup katup uap turbin secara mendadak menyebabkan uapmengumpul dalam drum ketel sehingga tekanan uap dalam drum ketelnaik dengan cepat dan akhirnya menyebabkan katup pengaman padadrum membuka dan uap dibuang ke udara. Bisa juga sebagian dari uapdi by pass ke kondensor. Dengan cara by pass ini tidak terlalu banyakuap yang hilang sehingga sewaktu turbin akan dioperasikan kembalibanyak waktu dapat dihemat untuk start. Tetapi sistem by pass
170 Pembangkitan Tenaga Listrikmemerlukan biaya investasi tambahan karena kondensor harus tahansuhu tinggi dan tekanan tinggi dari by pass.Dari uraian di atas tampak bahwa perubahan beban secara mendadakmemerlukan pula langkah pengurangan produksi uap secara mendadakagar tidak terlalu banyak uap yang harus dibuang ke udara. Langkahpengurangan fluksi dilakukan dengan mematikan nyala api dalam ruangbakar ketel dan mengurangi pengisian air ketel ini bahwa walaupun nyalaapi dalam ruang bakar padam, masih cukup banyak panas yang tinggaldalam ruang bakar untuk menghasilkan uap sehingga pompa pengisiketel harus tetap mengisi air ke dalam ketel untuk mencegah penurunanlevel air dalam drum yang tidak dikehendaki.Mengingat masalah-masalah tersebut di atas yang menyangkut masalahproses produksi uap dan masalah-masalah pemuaian yang terjadi dalamturbin, sebaiknya PLTU tidak dioperasikan dengan persentaseperubahan-perubahan beban yang besar.Efisiensi PLTU banyak dipengaruhi ukuran PLTU, karena ukuran PLTUmenentukan ekonomis tidaknya penggunaan pemanas ulang danpemanas awal. Efisiensi thermis dari PLTU berkisar pada angka 35-38%.3. PemeliharaanBagian-bagian PLTU yang memerlukan pemeliharaan secara periodikadalah bagian-bagian yang berhubungan dengan gas buang dan airpendingin, yaitu pipa-pipa air, ketel uap dan pipa-pipa air pendingintermasuk pipa kondensor. Pipa-pipa semua memerlukan pembersihansecara periodik.Pada pipa air ketel umumnya banyak abu yang menempel dan perludibersihkan agar proses perpindahan panas dari ruang bakar ke airmelalui dinding pipa tidak terhambat. Walaupun telah ada soot bloweryang dapat gunakan untuk menyemprotkan air pembersih pada pipa airketel, tetapi tidak semua bagian pipa air ketel uap dapat dijangkau olehair pembersih soot blower ini sehingga diperlukan kesempatan untukpembersihan bagian yang tidak teryangkau oleh soot blower tersebut.Saluran air pendingin, terutama jika menggunakan air laut, umumnyaditempeli binatang laut yang berkembang biak dan juga ditempeli kotoranair laut sehingga luas penampang efektif dari saluran tersebut menurun.Untuk mengurangi binatang laut ini ada chlorination plant yangmenyuntikkan gas klor ke dalam. air pendingin (air laut) ini. Oleh karenaitu, secara periodik saluran air pendingin (baik yang berupa saluranterbuka maupun pipa) luar secara periodik dibersihkan. Pipa kondensoryang juga dilalui air pendingin, dan karena penampangnya kecil, pipa ini
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 171juga memerlukan pembersihan yang lebih sering dari pada bagiansaluran air pendingin yang lain.Untuk pembersihan pipa air kondensor tidak memerlukan penghentianoperasi dari unit pembangkitnya, hanya memerlukan penurunan bebankarena pipa kondensor dapat dibersihkan secara bertahap.Pipa kondensor PLTU yang digunakan ada yang terbuat dari tembagadan ada yang terbuat dari titanium.Daya hantar panas tembaga lebih baik daripada titanium, tetapi kekuatanmekanisnya tidak sebaik titanium. Oleh karena itu, pada unit PLTU yangbesar, misalnya pada Unit 400 MW, digunakan pipa titanium karenadiperlukan pipa yang panjang. Karena daya hantar panas titanium tidaksebaik daya hantar panas tembaga, maka soal kebersihan dinding pipatitanium lebih memerlukan perhatian dari pada pipa tembaga. Itulahsebabnya, pada penggunaan pipa titanium dilengkapi dengan bola-bolapembersih.Sambungan pipa kondensor dengan dindingnya merupakan bagian yangrawan terhadap kebocoran. Apabila terjadi kebocoran, maka air laut yangmengandung NaCl masuk ke dalam sirkuit air ketel dan sangatberbahaya bagi ketel uap maupun bagi turbin. Tingkat kebocoran inidapat dilihat dari daya hantar listrik air ketel. Apabila daya hantar listrik initinggi, hal ini berarti bahwa tingkat kebocoran kondensor tinggi.Semua peralatan yang ada dalam saluran gas buang perlu dibersihkansecara periodik, yaitu pemanas lanjut, pemanas ulang, economizer, danpemanas udara.Bagian-bagian PLTU lain yang rawan kerusakan dan perluperhatian/pengecekan periodik adalah:a. Bagian-bagian yang bergeser satu sama lain, seperti bantalan dan roda gigi.b. Bagian yang mempertemukan dua zat yang suhunya berbeda, misalnya kondensor dan penukar panas (heat exchanger).c. Kotak-kotak saluran listrik dan saklar-saklar.Karena sebagian besar dari pekerjaan pemeliharaan tersebut di atasmemerlukan penghentian operasi unit yang bersangkutan apabiladilaksanakan, maka pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan sekaligus
172 Pembangkitan Tenaga Listriksewaktu unit menjalani overhaul yang dilakukan secara periodik yaknisekali dalam 10.000 jam operasi untuk waktu kira-kira 3 minggu.Dibandingkan dengan ketel uap, turbin uap tidak banyak memerlukanpemeliharaan asal saja kualitas uap terjaga dengan baik. Oleh karena itu,pemeriksaan turbin uap dapat dilakukan dalam setiap 20.000 jamoperasi.4. Penyimpanan Bahan BakarKarena banyaknya bahan bakar yang ditimbun di PLTU, maka perluperhatian khusus mengenai pengelolaan penimbunan bahan bakar agartidak terjadi kebakaran. Seharusnya di sekeliling tangki BBM dibangunbak pengaman yang berupa dinding tembok. Volume bak pengaman iniharus sama dengan volume tangki sehingga kalau terjadi kebocoranbesar, BBM ini tidak mengalir ke mana-mana karena semuanyatertampung oleh bak pengaman tersebut.Pada penimbunan batubara, harus dilakukan pembalikan sertapenyiraman batubara agar tidak terjadi penyalaan sendiri.Pada penimbunan bahan bakar minyak (BBM), harus dicegah terjadinyakebocoran yang dapat mengalirkan BBM tersebut ke bagian instalasiyang bersuhu tinggi sehingga dapat terjadi kebakaran.Pada penggunaan gas sebagai bahan bakar, pendeteksian kebocoranbahan bakar gas (BBG) lebih sulit dibandingkan dengan kebocoranbahan bakar minyak (BBM). Oleh karena itu, pada penggunaan gas, alat-alat pendeteksian kebocoran harus dapat diandalkan untuk mencegahterjadinya kebakaran.Pengawasan kebocoran gas hidrogen yang digunakan sebagai bahanpendingin generator serupa dengan pengawasan kebocoran BBG,mengingat gas hidrogen juga mudah terbakar.Karena risiko terjadinya kebakaran pada PLTU besar, maka harus adainstalasi pemadam kebakaran yang memadai dan personil perlu dilatihsecara periodik untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran.5. Ukuran PLTUDari uraian dalam beberapa sub bab terdahulu, tampak bahwa dalaminstalasi PLTU terdapat banyak peralatan.Faktor utama yang menentukan ukuran PLTU yang dapat dibangunadalah tersedianya bahan bakar dan air pendingin, selain tanah yangcukup luas. Mengingat hal-hal ini, maka PLTU baru ekonomis dibangun
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 173dengan daya terpasang di atas 10 MW per unitnya. Semakin besar dayaterpasangnya, semakin ekonomis. Secara teknis, PLTU dapat dibangundengan daya terpasang di atas 1.000 MW per unitnya. Unit PLTU milikPLN yang terbesar saat ini adalah 600 MW di Suralaya, Jawa Barat.6. Masalah LingkunganGas buang yang keluar dari cerobong PLTU mempunyai potensimencemari lingkungan. Oleh karena itu, ada penangkap abu agarpencemaran lingkungan dapat dibuat minimal. Selain abu halus yangditangkap di cerobong, ada bagian-bagian abu yang relatif besar, jatuhdan ditangkap di bagian bawah ruang bakar. Abu dari PLTU, baik yanghalus maupun yang kasar, dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunansipil. Walaupun abunya telah ditangkap, gas buang yang keluar daricerobong masih mengandung gas-gas yang kurang baik bagi kesehatanmanusia, seperti SO2, NOx, dan CO2. Kadar dari gas-gas ini tergantungkepada kualitas bahan bakar, khususnya batubara yang digunakan. Bilaperlu, harus dipasang alat penyaring gas-gas ini agar kadarnya yangmasuk ke udara tidak melampaui batas yang diizinkan oleh pernerintah.7. Penggunaan Bahan KimiaPada PLTU, digunakan bahan kimia yang dapat menimbulkan masalahlingkungan. Bahan-bahan kimia tersebut digunakan pada:a. Air pendingin dari air laut, untuk membunuh binatang dan tumbuhanlaut agar tidak menyumbat saluran air pendingin. Air pendingin dari airlaut diperlukan dalam jumlah besar, yaitu beberapa ton per detik. Air lautmengandung berbagai bakteri (mikroorganisme) yang dapat tumbuhsebagai tanaman dan menempel pada saluran sehingga mengurangiefektivitas dan efisiensi sistem pendinginan PLTU. Untuk mengurangipengaruh mikro-organisme ini ke dalam saluran air disuntikkan gas klor(Cl2) untuk membunuh mikroorganisme ini.Penyuntikan gas klor ini tidak dilakukan secara kontinu untuk mencegahkekebalan mikroorganisme.b. Air pengisi ketel, yang telah melalui economizer, suhunya bisamencapai sekitar 20000C. Untuk itu, air pengisi ketel sebelum melaluieconomizer, dalam pengolah air ketel, ditambah soda lime untukmencegah timbulnya endapan pada pipa ketel uap. Bahan kimia iniakhirnya akan terkumpul dan harus dibuang secara periodik (blow down).Mutu air ketel harus dijaga agar tidak merusak bagian-bagian ketelmaupun bagian-bagian turbin. Hal-hal yang harus dijaga adalah:
174 Pembangkitan Tenaga Listrik1). Kekerasan (hardness) dari air yang menyangkut kandungan garamkalsium dan magnesium. Pada umumnya kedua logam tersebutmembentuk garam dengan karbonat, hidrat, sulfat, dan hidrokarbonat(HCO 3 OH-, S04 2-, C02). Garam-garam ini pada tekanan dan suhutinggi mudah mengendap disebabkan kelarutannya yang kecil. Endapanakan menempel pada dinding dalam pipa ketel dan menjadikan lapisanisolasi kerak panas (scaling) sehingga mengurangi efisiensi ketel danjuga dapat menimbulkan pemanasan setempat yang berlebihan.Untuk mencegah tejadinya endapan (scaling) ini, sebelum dipompakanke economizer, air dilunakkan (softening) terlebih dahulu. Prosespelunakan ini menggunakan soda lime (campuran antara KOH dan atauNaOH dengan Ca(OH)2)) sehingga timbul reaksi kimia.Setelah penambahan soda lime, dalam air ketel masih terkandung CaS04dan CaC12 (hasil klorinasi). Untuk mengeliminasi garam-garam kalsium iniditambahkan soda ash (kalsium karbonat = Na2C03). Setelah itudilakukan filtrasi (penapisan) untuk menghilangkan garam-garam yangmengendap.2). Gas clor (Cl) yang sifatnya sangat korosif mungkin terbawa melaluikebocoran kondensor. Gas ini harus dibersihkan dari ketel. Sepertitersebut dalam butir a, air pendingin disuntik dengan gas klor sehinggadapat tejadi kebocoran ini. Untuk menangkap gas klor dapat digunakanfilter arang.3). Kotoran-kotoran lain yang terbawa dalam air pengisi ketel dapatdisaring dengan saringan mekanis, misalnya pasir dan airnya diberitekanan.4). Untuk mencegah scaling (kerak) atau korosi oleh air pengisi ketel,nilai pH air pengisi ketel perlu dikontrol agar berada pada nilai antara 9.5sampai 11. pH diatur dengan penambahan buffer phospat.5). Misalnya bila terlalu tinggi maka dapat ditambahkan NaH2P04 atauNa2HP04, dan bila pH terlalu rendah dapat ditambahkan Na3PO4 pHdiatur hingga mendekati 1011. pH yang terlalu tinggi akan memicutejadinya scaling. Alkalinitas yang tinggi disebabkan oleh berbagaimacam unsur yang ada dalam air ketel di mana dapat menghasilkan buihdan menyebabkan carry over.6). Jumlah mineral yang ada dalam air ketel dapat juga dikontrol dengancara melakukan serangkaian proses demineralisasi. Kation sepertimagnesium dan kalsium dapat dihilangkan dengan proses penukaran ion
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 175dengan ion hidrogen, sementara anionnya tertinggal dalam air keteldengan bentuk, misalnya asam sulfat H2SO4, asam klorida HCI, dan lain-lain. Bila air ketel kemudian dilewatkan dalam vacum deaerator untukmengurangi 02 dan C02 kemudian dilewatkan lagi dalam proses penukaranion, maka asam-asam yang tertinggal dalam larutan akan dihilangkandan menghasilkan air yang mungkin lebih murni dari air destilasi.7). Kadar oksigen (02) juga harus dibatasi karena 02 merusak ketelmaupun turbin pada suhu di atas 2000C. Hal ini dilakukan dalamdeaerator di mana air pengisi ketel disemprotkan menjadi butir-butir kecildan dalam arah berlawanan (ke atas) disemprotkan uap panas yang akanmenangkap OT.Segala endapan yang terjadi pada proses pengolahan air pengisi ketel iniharus dibuang melalui proses blow down dari air drum ketel dan harusmemenuhi syarat lingkungan.Makin tinggi tekanan uap ketel, makin tinggi kemungkinan terjadi scaling.Begitu pula acuan ini mengajukan nilai pH air pengisi ketel sebaiknyaantara 10 dan ll.Penggunaan air murni hasil destilasi dalam desalinization plant sangatmembantu pengolahan air pengisi ketel jika dibandingkan denganpenggunaan air sumur yang mengandung banyak macam zat.PLTU yang menggunakan bahan bakar batubara menghasilkan 2 macamabu:• Abu dari bagian bawah ruang bakar, bentuknya besar, bisa dijadikan bahan lapisan pengeras jalan.• Abu cerobong yang ditangkap oleh electrostatic precipitator, bisa dipakai sebagai bahan campuran beton.Dari uraian di atas tampak bahwa abu yang merupakan limbah PLTUbatubara dapat diproses sehingga menjadi produk tambahan.8. Instalasi Pengolah Air KetelAdanya blow down air dari drum ketel untuk membuang bahan-bahankimia.menyebabkan perlu adanya suplisi air ketel. Suplai air ini bisaberasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).Air dari PAM walaupun layak minum bagi manusia belum tentumemenuhi syarat sebagai air ketel.
176 Pembangkitan Tenaga ListrikSumur, yang dibuat dengan bor tanah. Air sumur ini umumnya membawabanyak mineral yang ada di dalam tanah seperti silika dan kalsium.Mineral-mineral ini bisa merusak ketel sehingga harus dibuang.9. Air Laut yang Disuling (Didestilasi)Penyulingan air laut ini dilakukan dalam destalination plant, di mana airlaut diuapkan kemudian diembunkan kembali. Air hasil sulingan inikemungkinan mengandung gas Cl2 dan NaCI yang sangat berbahayabagi ketel, turbin dan bagian bagian lain dari instalasi PLTU. Olehkarenanya harus dihindarkan keberadaannya dalam air ketel.Dibanding dengan air yang berasal dari sumber-sumber tersebut di atas,air sungai atau air dari danau relatif paling banyak mengandung kotorandan zat-zat yang tidak diinginkan sehingga proses pembersihannyapaling sukar.Instalasi pengolah air ketel berfungsi untuk membersihkan air yangberasal dari sumber-sumber tersebut agar memenuhi syarat sebagai airketel dalam arti tidak akan merusak.Proses fisik dilakukan dengan melewatkan air pengisi ketel melaluisaringan-saringan untuk menyaring kotoran-kotoran yang dikandung airketel tersebut. Kadang-kadang air ketel ini perlu ditekan agar bisa melaluiruangan yang kerapatannya tertentu, sesuai dengan kondisi air ketelyang akan disaring.Pada penggunaan air sungai dan air danau seringkali diperlukan klorinasi(penyuntikan dengan gas C12) untuk membunuh binatang-binatang yangada dalam air tersebut, agar terjadi pengumpulan binatang-binatang(bersarang) dalam instalasi pengolah air ketel. Dalam proses ini bisaterjadi gumpalan yang perlu diendapkan dengan bantuan bahan kimiatertentu. Setelah gumpalan mengendap, kemudian endapan dibuangsecara mekanis, sehingga didapat air yang jernih.Air yang telah dijernihkan ini maupun air yang telah jernih yang berasaldari PAM, sumur, atau dari penyulingan air laut, kemudian perludilunakkan dengan proses kimia. Reaksi kimia ini menimbulkan berbagaiendapan yang harus disaring oleh saringan (filter). Proses pemurnianpendahuluan, al ngkah berikutnya adalah langkah demineralisasi, yaitusuatu proses kimia untuk menghilangkan mineral-mineral yang masihterdapat dalam air ketel. Dalam proses demineralisasi ini dilakukanpengambilan mineral-mineral yang masih ada dalam air ketel melaluipertukaran ion. Untuk ini digunakan 2 macam resin yaitu resin kation dan
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 177resin anion. Resin kation mempunyai ion positif hidrogen H2 yangditempelkan pada polimer yang bermuatan negatif Ion-ion hidrogen positifini dimaksudkan untuk menangkap kation dari kalsium, magnesium dannatrium. Berbeda dengan resin kation, resin anion mem punyai ion negatifhidroksida yang ditempelkan pada polimer positif. Ion hidroksida negatifini digunakan untuk menangkap ion-ion positif dari suffat klorida dankarbonat.Cation dan anion yang sudah kotof dengan ion-ion negatif dan ion-ionpositif ini bisa dibersihkan (diregenerasi) dengan melalukan asam padaresin kation dan basa pada resin anion.Kation yang telah banyak menangkap banyak ion-ion negatif dankalsium, magnesium dan natrium sehingga terbentuk basa Ca(OH)21,Mg(OH)2 dan Na(OH)2. \"Kotoran\" berupa basa ini bisa dibersihkandengan menggunakan larutan asam misalnya H2SO4. Anion yang \"kotor\"mengandung banyak asam H2SO4, HCI, dan H2CO3. Untukmembersihkan \"kotoran\" ini bisa digunakan larutan basa misalnya NaOH.Mineral-mineral yang ada dalam air ketel secara bertahap dibersihkan.Dekarbonator berfungsi mengeluarkan C02 yang larut dalam air keteldengan cara meniupkan udara ke arah atas dalam aliran air yangmengalir ke bawah, sehingga gas C02 yang larut dalam air tertiup keluar.Secara fisik proses ini berlangsung seperti Gambar III.28 berlangsungdalam tangki-tangki baja disertai dengan pompa-pompa penggerak airdan ditambahkan dengan saringan-saringan. Gambar III.28 Rangkaian proses demineralisasi
178 Pembangkitan Tenaga ListrikAir yang keluar dari instalasi demineralisasi masih mengandung gas-gasoksigen dan amoniak. Untuk mengeluarkan gas-gas ini, air ketel yangkeluar dari instalasi demineralisasi dialirkan ke deaerator. Gambar III.29menunjukkan rangkaian air ketel uap. Aliran Air dan Uap Gambar III.29 Rangkaian air ketel uap Gambar III.30 Rangkaian Air Ketel UapDalam deaerator air disemprotkan melalui sprinkle sehingga menjadibutir-butir kecil yang kemudian jatuh mengalir di atas pelat baja, terus kebawah dan akhirnya keluar. Di sisi lain, uap panas dimasukkan danmengalir ke atas, bertentangan dengan arah aliran-aliran air. Proses inidimaksudkan memperluas dan menipiskan permukaan aliran air sehingga
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 179menjadi seluas mungkin. Dengan proses ini gas oksigen yang ada dalamair ketel diharapkan keluar dan tertiup keluar bersama uap panas.Keberadaan gas oksigen dalam air ketel sangat tidak diharapkan karenasifatnya yang korosif. Gas C02 di sebagian besar sudah keluar dalamdekarbonizer. Pembuangan gas deaerator berlangsung efektif pada nilaipH rendah mulai kira-kira 8,3 dan pada nilai pH = 4,3 pembuangan bisa100%. Sedangkan untuk gas amonia (NH3) adalah mulai pH = 7,0 danbisa 100% pada pH = 11,0.Setelah keluar dari instalasi pengolah air ketel, sebelum masukeconomizer, air ketel masih diberi zat kimia hydrazin untuk mencegahterjadinya korosi dengan dinding pipa ketel mengingat suhunya sesudaheconomizer bisa mencapai 2000C.Dari uraian dalam sub bab ini, tampak bahwa pengolahan air ketel secaragaris besar terdiri dari:a. Proses fisik/mekanis berupa penyaringan melalui saringan yang terjadidalam saringan. Ada proses penyaringan yang menggunakan fenomenaosmosa pada membran yang dikombinasi dengan tekanan.b. Proses reaksi kimia seperti yang diuraikan sedangkan proses kimiayang tejadi seperti diuraikan dalam pasal ini merupakan proses kimiaelektro, yaitu pertukaran ion yang terjadi dalam instalasi demineralisasi.c. Proses pelepasan gas secara fisik, yang terjadi dalam deaeratorkadang-kadang dipakai juga alat pelepas gas (degasfier) dalam bentukyang berbeda.Kualitas air ketel perlu dijaga secara kontinu karena kualitas air ketelyang tidak memenuhi syarat akan merusak peralatan PLTU yangdilaluinya baik ketika berbentuk cair (air) maupun ketika berbentuk uap.10. Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PerakPemeliharaan mempunyai maksud dan tujuan yaitu usaha untukmempertahankan / mengembalikan kondisi unit/ peralatan agar tetapdalam kondisi prima, dalam arti siap dan handal setiap diperlukan.Operasi siklus dapat berjalan dengan baik jika pemeliharaan alatpada sistem berfungsi dalam membantu kerja siklus tersebut. Secaraumum jenis pemeliharaan dibagi menjadi 4 yaitu:a. Pemeliharaan RutinPemeliharaan ini dilakukan secara berulang dengan interval waktumaksimum 1 (satu) tahun, dan dapat dilaksanakan pada saat unit
180 Pembangkitan Tenaga Listrikberoperasi maupun tidak beroperasi. Pemeliharaan rutin berjalan (online maintenance) dilakukan pada kondisi unit beroperasi danpemeliharaan rutin pencegahan (preventive maintenance) dilakukandengan rencana waktu yang telah ditetapkan, misalnya harian,mingguan atau bulanan dalam periode 1 (satu) tahun.b. Pemeliharaan PeriodikPemeliharaan periodik ialah pemeliharaan yang dilakukan berdasarkanjam operasi (Time Base Maintenance), maupun berdasarkan monitorkondisi peralatan (Condition Monitoring Base Maintenance).Pemeliharaan ini pada umumnya dilakukan dalam kondisi unit/peralatan tidak beroperasi, dengan sasaran untuk mengembalikanunit/peralatan pada performance atau unjuk kerja semula(Commissioning), atau setelah overhaul sebelumnya.c. Pemeliharaan KhususPemeliharaan yang direncanakan dan dilaksanakan secara khusus,dengan sasaran untuk memperbaiki/meningkatkan performancemesin/unit. Pemeliharaan khusus didasarkan atas pelaksanaaninspection sebelumnya, dan juga didasarkan atas pelaksanaanPredictive Maintenance. Pemeliharaan khusus dapat dilaksanakanpada saat pemeliharaan periodik maupun diluar pemeliharaanperiodik.d. Pemeliharaan Prediktif (Predictive Maintenance)Ialah pemeliharaan yang didasarkan atas analisa dan evaluasi kondisioperasi mesin dengan sasaran mengoptimalkan ketersediaan mesinpembangkit dan biaya pemeliharaan. Pelaksanaan yang dilakukandalam pemeliharaan prediktif antara lain:- Mengadakan pemeriksaan dan monitoring secara kontinyu terhadap peralatan pada saat operasi atau pada waktu dilaksanakan inspection/ overhaul.- Mengadakan analisa kondisi peralatan atau komponen peralatan.- Membuat estimasi sisa umur operasi peralatan sampai memerlukan perbaikan/ penggantian berikutnya.- Mengevaluasi hasil analisa untuk menentukan interval inspection.C. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)1. Prinsip KerjaGambar III.31 menunjukkan prinsip kerja PLTG. Udara masuk kekompresor untuk dinaikkan tekanannya menjadi kira-kira 13 kg/cm2
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 181kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam ruang bakar,udara bertekanan 13 kg/cm2 ini dicampur dengan bahan bakar dandibakar. Apabila digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapatlangsung dicampur dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila digunakanbahan bakar minyak (BBM), maka BBM ini harus dijadikan kabut terlebihdahulu kemudian baru dicampur dengan udara untuk dibakar. Teknikmencampur bahan bakar dengan udara dalam ruang bakar sangatmempengaruhi efisiensi pembakaran. Gambar III. 31 Prinsip Kerja Unit Pembangkit Turbin GasPembakaran bahan bakar dalam ruang bakar menghasilkan gas bersuhutinggi sampai kira-kira 1.3000C dengan tekanan 13 kg/cm2. Gas hasilpembakaran ini kemudian dialirkan menuju turbin untuk disemprotkankepada sudu-sudu turbin sehingga energi (enthalpy) gas ini dikonversikanmenjadi energi mekanik dalam turbin penggerak generator (dankompresor udara) dan akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.Karena pembakaran yang terjadi pada turbin gas mencapai suhu sekitar1.3000C, maka sudu-sudu turbin beserta porosnya perlu didinginkandengan udara.Selain masalah pendinginan, operasi turbin gas yang menggunakan gashasil pembakaran dengan suhu sekitar 1.3000C memberi risiko korosisuhu tinggi, yaitu bereaksinya logam kalium, vanadium, dan natrium yangterkandung dalam bahan bakar dengan bagian-bagian turbin seperti sududan saluran gas panas (hot gas path).
182 Pembangkitan Tenaga ListrikOleh karena itu, bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandunglogam-logam tersebut di atas melebihi batas tertentu. Kebanyakan pabrikpembuat turbin gas mensyaratkan bahan bakar dengan kandunganlogam kalium, vanadium, dan natrium tidak boleh melampaui 1 part permill (rpm). Di Indonesia, BBM yang bias memenuhi syarat ini hanyaminyak Solar, High Speed Diesel Oil, atau yang sering disebut minyakHSD yang disediakan oleh PERTAMINA. Sedangkan BBG umummyadapat memenuhi syarat tersebut di atas.2. Operasi dan PemeliharaanDari segi operasi, unit PLTG tergolong unit yang masa start-nya pendek,yaitu antara 15-30 menit, dan kebanyakan dapat di-start tanpa pasokandaya dari luar (black start), yaitu menggunakan mesin diesel sebagaimotor start.Dari segi pemeliharaan, unit PLTG mempunyai selang waktupemeliharaan (time between overhaul) yang pendek, yaitu sekitar 4.000-5.000 jam operasi. Makin sering unit mengalami start-stop, makin pendekselang waktu pemeliharaannya.Walaupun jam operasi unit belum mencapai 4.000 jam, tetapi jika jumlahstartnya telah mencapai 300 kali, maka unit PLTG tersebut harusmengalami pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan.Saat dilakukan pemeriksaan, hal-hal yang perlu mendapat perhatiankhusus adalah bagian-bagian yang terkena aliran gas hasil pembakaranyang suhunya mencapai 1.3000C, seperti: ruang bakar, saluran gaspanas (hot gas path),dan sudu-sudu turbin. Bagian-bagian ini umumnyamengalami kerusakan (retak) sehingga perlu diperbaiki (dilas) ataudiganti.Proses start-stop akan mempercepat proses kerusakan (keretakan) ini,karena proses start-stop menyebabkan proses pemuaian dan pengerutanyang tidak kecil. Hal ini disebabkan sewaktu unit dingin, suhunya samadengan suhu ruangan (sekitar 300C sedangkan sewaktu operasi, akibatterkena gas hasil pernbakaran dengan suhu sekitar 1.3000C.Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, ada unit PLTG yang bolehdibebani lebih tinggi 10% dari nilai nominalnya selama 2 jam, yang dalambahasa Inggris disebut peak operation. Apabila dilakukan peak operation,maka hal ini harus diperhitungkan dengan pemendekan selang waktuantara inspeksi, karena peak operation menambah keausan yang terjadipada turbin gas sebagai akibat kenaikan suhu operasi.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 183Dari segi masalah lingkungan, yang perlu diperhatikan adalah masalahkebisingan, yangan sampai melampaui ketentuan yang dibolehkan.Seperti halnya pada PLTU, masalah instalasi bahan bakar, baik apabiladigunakan BBM maupun apabila digunakan BBG, perlu mendapatperhatian khusus dari segi pengamanan terhadap bahaya kebakaran.Dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, unit PLTG tergolong unittermal yang efisiensinya paling rendah, yaitu berkisar antara 15-25%.Dalam perkembangan penggunaan unit PLTG di PLN, akhir-akhir inidigunakan unit turbin gas aero derivative, yaitu turbin gas pesawatterbang yang dimodifikasi menjadi turbin gas penggerak generator.Keuntungan dan pemakaian Unit aero derivative, yaitu didapat unit yangdimensinya lebih kecil dibanding unit Stationer daya yang sama. Disamping itu, harga unit bisa lebih murah karena intinya (turbin) samadengan turbin pesawat terbang (misalnya, biaya pengembangan telahterserap oleh harga jual turbin gas pesawat terbangnya). bagaimanakinerjanya masih perlu pengamatan di lapangan.3. PendinginanPendinginan sudu-sudu turbin dan poros turbin dilakukan dengan udaradari kompresor. Untuk keperluan ini, ada lubang pendingin dalam sudu-sudu dan dalam poros turbin yang pembuatannya memerlukan teknologicanggih.Sedangkan pendinginan minyak pelumas dilakukan denganmenggunakan penukar panas (heat exchanger) konvensional. Gambar III. 32 Produk-Produk Turbin Gas Buatan Alstom dan Siemens
184 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.33 Konstruksi ruang bakar turbin gas buatan Alstom di mana kompresor di sebelah kanan sedangkan turbin di sebelah kiriD. Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)PLTGU merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dariPLTG yang umumnya mempunyai suhu di atas 4000C, dimanfaatkan(dialirkan) ke dalam ketel uap PLTU untuk menghasilkan uap penggerakturbin uap. Dengan cara ini, umumnya didapat PLTU dengan dayasebesar 50% daya PLTG. Ketel uap yang digunakan untukmemanfaatkan gas buang PLTG mempunyai desain khusus untukmemanfaatkan gas buang di mana dalam bahasa Inggris disebut HeatRecovery Steam Generator (HRSG).Gambar III.34 menunjukkan bagan dari 3 buah unit PLTG dengan sebuahunit PLTU yang memanfatkan gas buang dari 3 unit PLTG tersebut. 3 unitPLTG beserta 1 unit PLTU ini disebut sebagai 1 blok PLTGU. Setiap unitPLTG mempunyai sebuah ketel uap penampung gas buang yang keluardari unit PLTG. Uap dari tiga ketel uap unit PLTG kemudian ditampungdalam sebuah pipa pengumpul uap bersama yang dalam bahasa Inggrisdisebut common steam header. Dari pipa pengumpul uap bersama, uapdialirkan ke turbin uap PLTU yang terdiri dari turbin tekanan tinggi danturbin tekanan rendah. Keluar dari turbin tekanan rendah, uap dialirkan kekondensor untuk diembunkan. Dari kondensor, air dipompa untukdialirkan ke ketel uap.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 185HRSG dalam perkembangannya dapat terdiri dari 3 drum uap dengantekanan uap yang berbeda: Tekanan Tinggi (HP), Tekanan Menengah(IP), dan Tekanan Rendah (LP). Hal ini didasarkan perhitunganTermodinamika Drum HP, IP, dan LP yang berhubungan dengan suhugas buang yang tinggi, sedang, dan rendah (Iihat Gambar III.35). Gambar III.34Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 Unit PLTG dan sebuah Unit PLTU Keterangan: Header Uap; Pr : Poros; TG : Turbin Gas; KU : Ketel Uap; GB : Gas Buang; Kd : Kondensor; HA : Header Air; TU : Turbin Uap; Generator; P : PompaDalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahuluuntuk menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berprosesuntuk menghasilkan uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6(enam) jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap cukup banyak, uapdialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.Karena daya yang dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknyagas buang yang dihasilkan unit yaitu kira-kira menghasilkan 50% dayaunit PLTG, maka dalam mengoperasikan PLTGU ini, pengaturan dayaPLTGU dilakukan dengan mengatur daya unit PLTG, sedangkan unitPLTU mengikuti saja, menyesuaikan gan gas buang yang diterima dariunit PLTG-nya.Perlu diingat bahwa selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebihpendek daripada unit PLTU sehingga koordinasi pemeliharaan yang baik
186 Pembangkitan Tenaga Listrikdalam suatu blok PLTGU agar daya keluar dari blok tidak terlalu banyakberubah sepanjang waktuDitinjau dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolongsebagai unit yang paling efisien dari unit-unit termal (bisa mencapaiangka di atas 45%).PLTGU termasuk produk teknologi mutakhir dalam perkembangan pusatlistrik. PLTGU PLN yang pertama beroperasi di sekitar tahun 1995. Dayaterpasangnya per blok dibatasi oleh besarnya daya terpasang unit PLTG-nya. Sampai saat ini, unit PLTG yang terbesar baru mencapai dayaterpasang sekitar 120 MW.Pada Gambar III.37 tampak dua barisan cerobong. Barisan cerobongsebelah kiri berasal dari turbin gas, barisan cerobong sebelah kananberasal dari ketel uap (HRSG).Proses perpindahan panas pada HRSG praktis hanya melalui proseskonveksi dan konduksi saja, tidak ada proses radiasi, karena HRSG tidakberhadapan dengan lidah api. Oleh karenanya maka desain HRSGadalah dengan desain ketel. PLTU yang mengambil energi kalorilangsung dari ruang bakar.Gambar III.38, menggambarkan prinsip perpindahan panas yang terjadimelalui proses konveksi sentuhan HRSG. Seperti terlihat pada GambarIII.35, uap yang keluar dari drum tekanan menengah IP bertemu uapyang keluar dari turbin tekanan tinggi HP untuk selanjutnya dialirkan keturbin tekanan menengah titik pertemuan ini perlu ada pengatur tekananuap yang berfungsi menyamakan tekanan. Hal serupa berlaku antara.uap dari drum LP yang bertemu dengan uap yang keluar dari turbin IPuntuk selanjutnya menuju ke turbin LP.
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 187 Gambar III.35Diagram aliran uap pada sebuah PLTGU yang menggunakan 3 macam tekanan uap; HP (High Pressure), IP (Intermediate Pressure), dan LP (Low Pressure) buatan Siemens Gambar III.36 Heat-recovery steam generator PLTGU Tambak Lorok Semarang dari Unit PLTG 115 MW
188 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar III.37 PLTGU Grati di Jawa TImur (Pasuruan) terdiri dari: Turbin Gas: 112,450 MW x 3; Turbin Uap: 189,500MW; Keluaran Blok: 526,850 MW Gambar III.38 Bagian dari HRSG yang bersentuhan dengan gas buang Gambar III.39Blok PLTGU buatan Siemens yang terdiri dari dua buah PLTG dan sebuah PLTU
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 189E. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)Energi panas bumi (Geothermal energi) sudah dikenal sejak ratusantahun lalu dalam wujud gunung berapi,aliran lava, sumber air panasmaupun geyser.Pada mulanya uap panas yang keluar dari bumi tersebut hanyadimanfaatkan untuk tujuan theraphy. Baru pada awal abad ke-20, seiringdengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dimakluminyaketerbatasan sumber energi minyak maka, mulai dipikirkan pemanfaatanenergi panas bumi untuk keperluan–keperluan yang lebih komersil.Pada tahun 1913, pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama, dengankapasitas 250 KWH. Berhasil dioperasikan di Italia. Kemudian disusuldengan pembangkit lainnya yang sampai dengan tahun 1988 totalkapasitas PLTP di dunia sudah mencapai lebih dari 20.000 MW.Penelitian potensi panas bumi di Indonesia sudah di mulai sejak tahun1926 di Kamojang Jawa Barat oleh Belanda dan diteruskan oleh bangsaIndonesia setelah kemerdekaan.Dari penelitian yang dilakukan ternyata potensi panas bumi di Indonesiasangat memberi harapan, yaitu sekitar 16.000 MW. Namun demikianhingga 1992, baru sekitar 500 MW yang berhasil di usahakan sebagaienergi listrik.Kendala-kendala teknis dan non teknis masih perlu diatasi untukmempercepat terwujudnya PLTP-PLTP yang lain.Dalam rangka memberikan gambaran tentang PLTP, buku ini disusundengan sangat ringkas namun demikian diharapkan cukup dapatmemberikan penjelasan awal tentang dasar-dasar pusat listrik tenagapanas bumi.1. Energi-energi bumia. Bentuk Struktur BumiBumi diselimuti oleh atmosphere terdiri dari lapisan-lapisan yang disebutsebagai Crust, Mantle, Liquid core, Inner core.Temperatur serta massa jenis meningkat semakin mendekati pusat bumi.Hanya lapisan terluar bumi yang sangat dikenal manusia, terdiri dariContinental crust, Ocean Crust serta lapisan es pada kutub bumi. Dalam
190 Pembangkitan Tenaga Listrikpengertian Geothermal energi hanya dipelajari tentang panas yangterdapat pada kerak bumi (Crust) dan bagian atas mantle.b. Plate TectonicCrust atau kerak bumi merupakan lempengan-lempengan yang terpisahdan diperkirakan terdiri dari 6 lempengan besar dan beberapa lempengyang lebih kecil. Lempengan-lempengan tersebut bergerak dengankecepatan rata-rata beberapa cm/tahun, lempengan yang bergerakmenjauhi akan membentuk rongga saling mendekat akan berbenturandan salah satu akan terdesak turun, pada daerah-daerah ini sering terjadigempa dan disebut sebagai Seismic belt dan terdapat daerah-daerahgunung berapi, pada daerah-daerah tersebutlah daerah panas bumiterletak.1) Daerah Panas BumiPada kenyataannya tidak semua daerah Seismic belt merupakan daerahpanas bumi (Geothermal field) yang potensial, hal ini disebabkanpersyaratan geologi, hidrologi yang tak terpenuhi.Persyaratan dasar yang harus dipenuhi untuk suatu daerah panas bumiyang potensi untuk di explotasi sebagai pembangkit listrik, adalah :Daerah panas bumi berdasarkan gradient temperatur dipermukaan tanahdiklasifikasikan menjadi 2 group yaitu :a) Non thermal area (grad temp 10-40oC Km depth)b) Thermal area yang terdiri : μ Semi thermal area (70-80oC Km of depth) μ Hyperthermal area (lebih besar dari semi thermal area)Berdasarkan kemampuan daerah panas bumi memproduksi fluida kerja ,daerah panas bumi diklasifikasi sebagai berikut:1) Semi thermal fields, mampu memproduksi air panas dengan temperatur sampai dengan 100oC2) Wet fields, memproduksi air panas yang berdekatan dengan temperatur diatas 100o C hingga bila tekanan diturunkan , uap dapat dipisahkan dengan air panas.3) Dry fields, memproduksi uap jenuh, atau superheated tekanan di atas atmosphere.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336